perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
M
PENER
MENINGK
BATU
FAK
RAPAN ME
KATKAN HA
U (PDKB) K
W
PEND
KULTAS K
UNIV
HALAETODE TE
ASIL BELA
KELAS X T
SMK NEGE
DIS
WAHYU SI
K
DIDIKAN
KEGURU
VERSITA
SUR
AMAN JUEAM BASED
AJAR PEKE
TEKNIK KO
ERI 5 SURA
SKRIPSI
USUN OLE
INTANI SIL
K.1506057
TEKNIK
UAN DAN
AS SEBEL
RAKART
2010
UDUL D LEARNIN
ERJAAN D
ONSTRUK
AKARTA
EH:
LA SAKTI
K BANGUN
ILMU PE
LAS MAR
TA
NG (TBL) U
DASAR KON
KSI BATU (T
NAN
ENDIDIKA
RET
UNTUK
NSTRUKSI
TKB)
AN
I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING (TBL) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI
BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB)
SMK NEGERI 5 SURAKARTA
OLEH:
WAHYU SINTANI SILA SAKTI
K.1506057
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Oktober 2010
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Suhardjono, M.Si. Drs.Bambang Sulistyo Budhi
NIP. 19510505 198103 1 004 NIP. 19501004 197501 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Wahyu Sintani Sila Sakti. K1506057. PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING (TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010.
Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta dengan menerapkan metode Team Based Learning (TBL) pada pembelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). (2) Mengetahui efektivitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta dalam pembelajaran bidang studi Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). Penelitian dimulai dari tindak pra siklus untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran sebelum metode team based learning diterapkan. Tahap siklus I dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar dan efektivitas pembelajaran dengan metode team based learning meliputi tahap observasi, evaluasi, analisis dan refleksi. Siklus II dilaksanakan untuk lebih meningkatkan hasil belajar dan efektivitas pembelajaran, pelaksanaannya sama seperti siklus I. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, tes dan wawancara. Observasi penelitian meliputi ranah afektif siswa, psikomotorik siswa dan performance guru. Digunakan dokumentasi visual dan audio visual. Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan tanggapan siswa dan guru terhadap metode team based learning yang telah dilaksanakan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis interaktif.
Penerapan Team Based Learning (TBL) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) kelas X TKB. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa prasiklus 31,25%, siklus I 62,07% dan siklus II 100%, maka besar peningkatan pra siklus ke siklus I 30,82% dan siklus I ke siklus II 37,93%. Hasil belajar afektif siswa prasiklus 47,09%, siklus I 64,85% dan siklus II 80,13%, maka besar peningkatan prasiklus ke siklus I 17,76% dan siklus I ke siklus II 15,28%. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24%, siklus I 60,32% dan siklus II 81,64%, maka besar peningkatan prasiklus ke siklus I 13,08% dan siklus I ke siklus II 21,32%. Penerapan metode Team Based Learning (TBL) terbukti efektif dalam pembelajaran PDKB kelas X TKB dengan adanya efektivitas pembelajaran pada aspek afektif (prasiklus 47,09%; siklus I 64,85%; siklus II 80,13%), psikomotorik (prasiklus 47,24%; siklus I 60,32%; siklus II 81,64%) dan performance guru (prasiklus 47,5%; siklus I 65,%; siklus II 92,5%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT Wahyu Sintani Sila Sakti. K1506057. APPLICATION METHOD TEAM BASED LEARNING (TBL) FOR IMPROVING THE LEARNING OF PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) CLASS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta, October 2010.
The purpose of this research are (1) Determine the increase learning outcomes of students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta by applying methods of Team Based Learning (TBL) on learning Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). (2) Determine the effectiveness of application of Team Based Learning (TBL) in improving learning outcomes of students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta of study Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).
This research is a class action consisting of two cycles. Subjects were students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta in the learning field of study Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). The research starts from a pre act cycle to determine the initial conditions of learning before team based learning method is applied. Phase cycle I implemented to improve learning outcomes and the effectiveness of learning with team based learning methods include the stage of observation, evaluation, analysis and reflection. Cycle II, conducted to further improve learning outcomes and teaching effectiveness, their implementation just like the cycle I. Data collection techniques used were observation, documentation, tests and interviews. Observation research includes affective domain of students, psychomotor of students and teachers performing. Documented use of visual and audio visual. Interviews conducted to obtain responses of students and teachers to team based learning methods that have been implemented. Analysis of the data in this study using an interactive model.
Implementation of Team-Based Learning (TBL) has been shown to improve student learning outcomes, on the subject of Masonry Works (PDKB) class X TKB. Mastery of cognitive learning outcomes students follow a pre cycle 31.25%, 62.07% first cycle and second cycle 100%, the large increase in pre-cycle to cycle I 30.82% and the cycle I to cycle II 37.93%. Affective student learning outcomes follow pre cycle 47.09%, 64.85% cycle I and cycle II 80.13%, the large increase in pre-cycle to cycle I 17.76% and the cycle I to cycle II 15.28%. Psychomotor domain of student learning outcomes pre cycle of 47.24%, 60.32% cycle I and cycle II 81.64%, the large increase in pre-cycle to cycle I 13.08% and the cycle I to cycle II 21.32%. Implementation of Team-Based Learning method (TBL) proved effective in learning PDKB TKB class X with the effectiveness of learning on the affective aspects (pre cycle of 47.09%, 64.85% first cycle; cycle II 80.13%), psychomotor (pre cycle 47.24% 60.32% first cycle; cycle II 81.64%) and performance of teachers (pre cycle 47.5%; cycle I 65%; cycle II 92.5%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah dari hamba~hambaNya
hanyalah orang~orang yang berilmu ”
~ (Q.S.Fathir 28) ~
“ Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang islam “
~ (H.R. Ibnu Majjah) ~
“ Sesungguhnya Allah akan murka kepada tiap~tiap orang yang keras hatinya lagi
sombong, orang yang senang ramai (bertengkar) di pasar, seperti bangkai di
malam hari Karena tidak sholat malam),
seperti khimar di siang hari (karena hanya memikirkan makan),
Pandai ilmu dunia namun bodoh ilmu akherat “
~ (HR. Ibnu Haban) ~
“ Apa yang dipelajari dengan senang hati tidak akan pernah terlupakan “
~ (Alfried Mercier) ~
“ Mengambil beberapa kesempatan kecil bisa membuat kita sampai di tujuan
dengan lebih cepat daripada sekedar menunggu datangnya satu kesempatan besar“
~ (Hugh Allen) ~
“ Setiap orang bisa menjadi hebat karena siapapun bisa berbuat baik bagi orang
lain. Tidak perlu memiliki gelar Sarjana untuk berbuat baik. Tidak harus
menyesuaikan jurusan & pekerjaan untuk berbuat baik. Hanya memerlukan hati
yang penuh ketulusan, jiwa yang dibangkitkan oleh CINTA “
~ (Marthin Luther King, Jr) ~
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Tiada sesuatu yang dapat tercapai tanpa Kuasa~MU ya ALLAH. Segala
puji tertinggi hanyalah milik~Mu. TanpaMu dan mereka, aku bukan apa~apa.
Karya ini dipersembahkan untuk:
~ Ibu Hj. Warikanah~Bapak H. Budiyono, orang tuaku tercinta.
Terima kasih atas segala pengorbanan, doa dan nasehatmu.
Tanpamu hidupku tak berarti.
~ Kakek nenek tokoh religi yang selalu aku hormati. Denganmu
aku lebih mengerti arti sebuah kehidupan.
~ Adikku tersayang (Marwa dan Najwa), serta kakakku Muh. Fakih C.,
terima kasih atas support yang kalian berikan.
Tanpa kalian hidupku rapuh dan terbenam.
~ Hj. Tri Wahyuningsih, donator terbesar yang berperan dalam perjalanan studiku.
Terima kasih atas kebesaran hatimu. Langkahmu aku jadikan inspirasi.
~ Sahabat~sahabatku (Jeniffer, Rosalina,Chotimah, Tya, Fajar, Dwi Purnomo,
Amran, Jokowi & Fauzi), membuat hidupku lebih hidup. I love you so much.
~ Segenap keluarga yang mewarnai hidupku, aku sayang kalian semua.
~ Teman~teman PTK seluruh angkatan.
~ Almamaterku UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberi
kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama
pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. HM. Furqon Hidayatullah, M.Pd sebagai Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
2. Bapak Drs. H. Suwachid, M.Pd., M.T. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta.
3. Bapak Drs. AG. Thamrin, M.Pd.,M.Si. sebagai Ketua Program Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS
Surakarta.
4. Bapak Drs. Sutrisno,S.T.,M.Pd. sebagai koordinator Skripsi pada Program
Pendidikan Teknik Bangunan PTK FKIP UNS.
5. Bapak Ir. Chundakus Habsya, MSA, sebagai Ketua Penguji.
6. Bapak Taufiq Lilo Adi Sucipto, S.T., M.T., sebagai Sekretaris Penguji.
7. Bapak Drs. H. Suhardjono, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I.
8. Bapak Drs.Bambang Sulistyo Budhi, sebagai Dosen Pembimbing II.
9. Warga SMK Negeri 5 Surakarta sebagai obyek penelitian.
10. Kedua orang tua dan segenap keluarga.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Semoga skripsi ini
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.
Surakarta, Oktober 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
MOTTO .............................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 5
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5
B. Penelitian yang Relevan ................................................................... 12
C. Kerangka Berfikir ............................................................................ 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 15
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 15
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ......................................................... 16
C. Sumber Data ..................................................................................... 16
D. Teknik Sampling (Cuplikan) ............................................................ 17
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
F. Validitas Data ................................................................................... 19
G. Analisis Data .................................................................................... 20
H. Prosedur Penelitian .......................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 26
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ............................................. 26
B. Kondisi Awal Pembelajaran Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB)
.......................................................................................................... 32
C. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 38
D. Pembahasan Antar Siklus ................................................................. 60
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .............................................. 74
A. Simpulan .......................................................................................... 74
B. Implikasi ........................................................................................... 75
C. Saran ................................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN .......................................................................................................... 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. SKKD Kejuruan SMK N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 ........ 11
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 15
Tabel 3. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta .......................................... 27
Tabel 4. Daftar Siswa Kelas X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011 ........ 31
Tabel 5. Hasil Ranah Kognitif Siswa Prasiklus ..................................................... 32
Tabel 6. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus................................ 34
Tabel 7. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus...................... 35
Tabel 8. Hasil Observasi Performance Guru Prasiklus ......................................... 37
Tabel 9. Evaluasi Hasil Kognitif Siswa Siklus I .................................................... 43
Tabel 10. Presentase Evaluasi Afektif Siswa Siklus I ............................................ 43
Tabel 11. Presentase Evaluasi Psikomotorik Siswa Siklus I.................................. 44
Tabel 12. Evaluasi Performance Guru Siklus I ..................................................... 44
Tabel 13. Evaluasi Kognitif Siswa Siklus II .......................................................... 53
Tabel 14. Presentase Evaluasi Afektif Siswa Siklus II .......................................... 54
Tabel 15. Presentase Evaluasi Psikomotorik Siswa Siklus II ................................ 55
Tabel 16. Evaluasi Performance Guru Siklus II .................................................... 55
Tabel 17. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setiap Siklus..................... 61
Tabel 18. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus....................... 63
Tabel 19. Perbandingan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Setiap Siklus............. 64
Tabel 20. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Afektif Siswa Setiap siklus .... 66
Tabel 21. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Psikomotorik Siswa Setiap
siklus ...................................................................................................... 68
Tabel 20. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance Guru Setiap
Siklus ..................................................................................................... 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Berpikir ................................................................................ 14
Gambar 2. Teknik Validitas Data........................................................................... 20
Gambar 3. Model Analisis Interaktif ..................................................................... 20
Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral Dua Siklus ...................................... 25
Gambar 5. Diagram Presentase Hasil Belajar Kognitif Siswa Prasiklus ............... 33
Gambar 6. Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus 35
Gambar 7. Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa
Prasiklus .............................................................................................. 36
Gambar 8. Diagram Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I .................... 46
Gambar 9. Diagram Batang Analisis Afektif Siswa Siklus I ................................ 46
Gambar 10. Diagram Batang Analisis Psikomotorik Siswa Siklus I .................... 47
Gambar 11. Diagram Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ................. 57
Gambar 12. Diagram Batang Analisis Afektif Siswa Siklus II ............................. 58
Gambar 13. Diagram Batang Analisis Psikomotorik Siswa Siklus II ................... 58
Gambar 14. Diagram Batang Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Setiap Siklus .................................................................................... 62
Gambar 15. Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap
Siklus ............................................................................................... 63
Gambar 16. Diagram Batang Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Setiap Siklus ... 65
Gambar 17. Diagram Batang Persentase Hasil Observasi Afektif Siswa Setiap
Siklus ............................................................................................... 67
Gambar 18. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Afektif
Siswa Setiap Siklus .......................................................................... 67
Gambar 19. Diagram Batang Persentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa
Setiap Siklus .................................................................................... 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Gambar 20. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran
Psikomotorik Siswa Setiap Siklus ................................................... 70
Gambar 21. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance
Guru Setiap Siklus ........................................................................... 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ............................................ Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2. Pedoman Hasil Belajar Kognitif Siswa ........... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 3. Pedoman Observasi Afektif Siswa .... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4. Pedoman Hasil Observasi Afektif Siswa ......... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 5. Lembar Pedoman Observasi Psikomotorik Siswa .. Error! Bookmark
not defined.
Lampiran 6. Pedoman Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 7. Pedoman Observasi Performance Guru .......... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 8. Daftar Siswa X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011 ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 9. Pedoman Wawancara ........................ Error! Bookmark not defined.
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Prasiklus ............. Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 11. Materi Pembelajaran Prasiklus ........ Error! Bookmark not defined.
Lampiran 12. Soal Tes Kognitif Prasiklus ............. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 13. Kunci Jawaban Tes Kognitif Prasiklus .......... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 14. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Prasiklus ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 15. Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus ....... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 16. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus ............... Error!
Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Lampiran 17. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus .... Error! Bookmark
not defined.
Lampiran 18. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Prasiklus ................ Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 19. Hasil Observasi Performance Guru Prasiklus Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 20. Dokumentasi Visual Pembelajaran Prasiklus Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................ Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 22. Materi Pembelajaran Siklus I .......... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 23. Soal Tes Kognitif Siklus I ............... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 24. Kunci Jawaban Siklus I ................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 25. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Siklus I ..... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 26. Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus I ......... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 27. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus I ................. Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 28. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 29. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siklus I .................. Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 30. Hasil Observasi Performance Guru Siklus I . Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 31. Daftar Kelompok Siswa Siklus I ..... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 32. Dokumentasi Visual Pembelajaran Team Based Learning Siklus I
................................................................. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 33. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .............. Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 34. Materi Pembelajaran Siklus I .......... Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Lampiran 35. Soal Tes Kognitif Siklus II .............. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 36. Kunci Jawaban Siklus II .................. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 37. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Siklus II .... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 38. Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II ........ Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 39. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II ................ Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 40. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II ..... Error! Bookmark
not defined.
Lampiran 41. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siklus II ................. Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 42. Hasil Observasi Performance Guru Siklus II Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 43. Daftar Kelompok Siswa Siklus II .... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 44. Dokumentasi Visual Pembelajaran Team Based Learning Siklus II
................................................................. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 45. Rekapitulasi Kognitif Siswa ............ Error! Bookmark not defined.
Lampiran 46. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Siswa .. Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 47. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Guru .... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 48. Dokumentasi Visual Wawancara Siswa dan Guru .................. Error!
Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan SMK
Negeri 5 Surakarta memprioritaskan keberhasilan pembelajaran untuk guru
ditinjau dari adanya hasil belajar siswa. Kurikulum ini menuntut kreativitas guru
dalam merencanakan dan melaksanakan rencana pembelajarannya. Kurikulum ini
juga menuntut siswa mendapatkan hasil belajar sesuai yang ditargetkan sekolah
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMK Negeri 5 Surakarta.
SMK Negeri 5 Surakarta yang mendapat akreditasi A harus mampu
mempertahankan prestasinya dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Hal ini menjadi masalah bagi guru bidang keahlian bangunan mata
pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) untuk kelas X TKB. Hasil
belajar siswa X TKB masih banyak yang dibawah kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hasil belajar siswa untuk mata pelajaran
PDKB yaitu 70. Pembelajaran dikatakan efektif jika siswa mampu memperoleh
hasil belajar sesuai KKM. Guru berupaya meningkatkan hasil belajar siswa
dengan proses pembelajaran menggunakan berbagai metode. Model konvensional
mengiringi proses pembelajaran pekerjaan dasar konstruksi batu X TKB.
Permasalahan yang dialami pada kegiatan belajar mengajar di SMK
Negeri 5 Surakarta Kelas X TKB dalam hasil belajar kognitif mata pelajaran
produktif Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). Kriterian Ketuntasan
Minimal (KKM) mata pelajaran produktif adalah 70, untuk penilaian skala
terbesar 100. Siswa kelas X TKB masih banyak yang mendapatkan nilai kurang
dari 70 atau tidak tuntas untuk hasil belajar siswa ranah kognitif. Data hasil
belajar siswa dari ulangan harian kognitif mata pelajaran PDKB, dengan rata-rata
66,72 hasil belajar siswa di bawah KKM sebanyak 67,75%. Sedangkan siswa
yang tuntas hanya 31,25% yaitu sebanyak 10 siswa, dari jumlah 32 orang siswa.
Pencapaian hasil belajar kognitif tersebut dikategorikan rendah. Hal ini juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dipengaruhi kurangnya efektivitas pembelajaran terhadap minat dan perilaku
siswa. Banyak siswa yang ngobrol saat pembelajaran, tiduran dan tidak
konsentrasi.
Adanya permasalahan yang muncul pada pembelajaran dan untuk
mengoptimalkan pembelajaran, serta meningkatkan hasil belajar siswa, digunakan
metode Team Based Learning (TBL) pada pembelajaran PDKB X TKB. Team
Based Learning (TBL) adalah metode pembelajaran model kooperatif dengan
membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki
anggota 5 – 7 siswa. Inovasi proses pembelajaran dimulai dari model
pembelajaran konvensional menjadi model pembelajaran kooperatif. Metode yang
umum digunakan dominan ceramah dirubah menjadi dominan berbasic team,
yaitu metode team based learning.
Berdasarkan latar belakang dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan judul : “PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING
(TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN
DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI
BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah. Maka didapat perumusan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran Team Based Learning (TBL) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta
dalam mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB)?
2. Bagaimana efektifitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada
pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah
adalah sebagai berikut:
a) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5
Surakarta berdasarkan penerapan model pembelajaran Team Based Learning
(TBL) pada mata pelajaran PDKB.
b) Mengetahui efektifitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada
pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka dengan penelitian ini diharapkan
memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
1) Menambah motivasi dan partisipasi siswa dalam mata pelajaran
produktif pekerjaan dasar konstruksi batu.
2) Kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran melaksanakan pekerjaan
dasar konstruksi batu.
3) Mendapat pengalaman pembelajaran dengan model pembelajaran Team
Based Learning (TBL).
b. Bagi Guru
1) Pemahaman guru akan proses pembelajaran meningkat.
2) Mampu meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
3) Memberikan masukan bagi guru atau referensi tentang model
pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
1) Memperbaiki proses belajar mengajar dalam mata pelajaran Pekerjaan
Dasar Konstruksi Batu (PDKB) di SMK N 5 Surakarta.
2) Sebagai acuan dalam meningkatkan prestasi di SMK Negeri 5 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
3) Penelitian yang diadakan sebagai sumbangan pemikiran untuk
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di progam keahlian
bangunan, yang selanjutnya model pembelajaran Team Based Learning
(TBL) dapat diterapkan di kelas-kelas lain.
d. Bagi Peneliti
Memperoleh dan menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan
penelitian khususnya terkait dengan penelitian yang menggunakan model
pembelajaran diskusi kelompok Team Based Learning (TBL).
2. Secara Toeritis
a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang sejenis
dan relevan.
b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Program Pendidikan Teknik
Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjaun Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan metode pengajaran yang
mendasarkan pada kerja kelompok, akan tetapi untuk dapat dikatakan sebagai
Cooperative Learning, harus memiliki beberapa unsur yang membedakannya
dengan kerja kelompok biasa, Roger dan David Johnson dalam Anita Lie
(2002:30) menyebutkan beberapa unsur dalam pengajaran kooperatif, yaitu: “1)
Saling ketergantungan positif, 2) Tanggung jawab perseorangan, 3) Tatap muka,
4) Komunikasi antar anggota, 5) Evaluasi proses kelompok”.
Cooperatif learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok
kerja, karena belajar dalam metode cooperatif learning harus ada struktur
dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya
interiksi secara terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interpendensi yang
efektif di antara anggota kelompok. Metode pembelajaran cooperatif learning
menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai
suatu hasil yang optimal dalam belajar.
Aplikasi di dalam pembelajaran di kelas, metode pembelajaran ini
mengutamakan realita kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh
siswa dalam kesehariannya, dengan bentuk yang disederhanakan dalam kehidupan
kelas. Metode kooperatif mengandung bahwa keberhasilan dalam belajar bukan
semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain yang
terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya.
Keberhasilan belajar menurut metode ini bukan semata-mata ditentukan
oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan
semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok
belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Metode belajar cooperatif learning
merupakan suatu metode pembelajaran yang membantu siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di
masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama
anggota akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar.
Metode belajar cooperatif learning mendorong peningkatan kemampuan siswa
dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran,
karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam menentukan dan
merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang
dihadapi.
Roger dan David Johnson dalam Anita Lie (2002:30) mengatakan bahwa
tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperatif learning. Untuk mencapai
hasil maksimal, lima metode pembelajaran gotong royong harus diterapkan, yaitu:
saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,
komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.
a. Saling Ketergantungan Positif
Ketergantungan positif yaitu adanya anteraksi di dalam kelompok dengan
bertukar pikiran dan pendapat. Untuk pencapaian hasil optimal yang ditargetkan.
Hal ini bertujuan untuk menyadarkan siswa bahwa sumber informasi bukan hanya
dari guru.
b. Tanggung Jawab Perseorangan
Setiap anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawabnya sendiri
agar tugas yang diberikan guru terlaksana dengan sempurna dan mendapatkan
hasil yang memuaskan.
c. Tatap Muka
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajaran untuk
membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran
beberapa kepala akan lebih kaya dari pada hasil pemikirannya dari satu kepala
saja. Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil
masing-masing anggota.
Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan
kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Para anggota kelompok perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam
kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.
d. Komunikasi Antar Anggota
Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para
anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk
mengutarakan pendapat mereka.
e. Evaluasi Proses Kelompok
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat aktifitas kerjasama
setiap anggota kelompok. Hal ini dilaksanakan oleh guru bidang studi.
2. Tinjauan Team Based Learning (TBL)
Team Based Learning (TBL) adalah suatu metode pembelajaran
kelompok bentuk umum dari pembelajaran kooperatif. Team based learning
dalam pelaksanaannya berbeda dengan metode kelompok biasa. Perbedaan
tersebut terletak adanya pembagian kelompok dan peran guru. Pembagian
kelompok siswa dalam Team based learning berdasarkan kemampuan yang
dimiliki siswa. Setiap kelompok terdiri dari anggota dengan range kemampuan
rendah sampai tinggi. Untuk jumlah anggota kelompok pada team based learning
termasuk dalam skala ideal. Menurut Suradji (2008:62) “…kelompok yang ideal
secara umum beranggotakan 5 – 7 orang”.
Peran guru dalam team based learning menjadi fasilitator. Guru
memberikan gambaran umum materi, menyediakan soal, dan menjawab
pertanyaan siswa dan membimbing. Adapun prosedur pelaksanaan metode team
based learning adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan kelompok berdasarkan anggota yang memiliki range
kemampuan rendah sampai dengan tinggi.
b. Siswa diberi materi pelajaran dan evaluasinya adalah mengerjakan soal secara
berkelompok.
c. Hasil belajar siswa meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik.
d. Inovatif performance guru saat pembelajaran.
e. Lokasi kelompok sesuai dengan ketentuan guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
f. Diskusi internal siswa dalam kelompok.
g. Guru sebagai fasilitator yaitu membimbing siswa, mengalokasikan waktu,
mengkondisikan siswa dan pemberi informasi.
Manfaat pendekatan team based learning yang telah dicapai pada
penelitian relevan atau yang harus dicapai pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Memahami materi pelajaran sesuai kompetensi yang diajarkan.
b. Mengetahui sikap dan minat siswa.
c. Menjadikan guru lebih dapat mengenal kemampuan siswa.
d. Membuat pembelajaran menjadi asyik.
e. Menambah kreatifitas guru dalam menyampaikan materi.
f. Membentuk siswa berjiwa aspiratif.
g. Guru menjadi instruktur dalam pembelajaran.
3. Hasil Belajar
Menurut WS Winkel (1996:53) “Belajar adalah suatu aktifitas mental
atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan dalam pemahaman-pemahaman ketrampilan dan nilai
sikap”. Hal ini berarti hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa,
lingkungan, motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan,
kondisi sosial ekonomi,dan kondisi fisik. Namun, salah satu faktor paling
dominan perolehan hasil belajar dipengaruhi oleh kualitas proses belajar
pembelajaran. Guru seharusnya merancang kegiatan belajar pembelajaran yang
berkualitas secara tepat dan penuh makna. Hasil pembelajaran yang baik diperoleh
adanya proses pembelajaran yang baik pula. Hasil pembelajaran yang berkualitas
memenuhi 3 aspek menurut Nana Sudjana (2008: 23), yaitu:
a. Aspek Kognitif (cipta)
Hasil belajar yang harus dimiliki siswa meliputi pengetahuan hafalan,
pemahaman, penerapan materi pembelajaran dalam tingkah lakunya. Dalam
perspektif psikologis kognitif kejiwaan yang berkedudukan pada otak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b. Aspek Afektif (Rasa)
Hasil belajar yang seharusnya dimiliki oleh siswa adalah keyakinan
individu pada rasa senang atau tidak, terhadap pengalaman belajar. Aspek afektif
adalah aspek yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti: takut, marah,
sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya. Spesifikasi
aspek afektif dilihat dari minat atau kemauan siswa dalam situasi pembelajaran.
c. Aspek Psikomotorik (Karsa)
Hasil belajar yang dimiliki siswa berbentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu. Tingkat keterampilan yaitu: gerak reflek, gerakan
sadar, membedakan visual, keterampilan kekuatan, gerakan kerampilan sederhana
sampai kompleks, dan kemampuan bidang komunikasi. Spesifikasi aspek
psikomotorik dilihat dari sikap dan perilaku siswa dalam pembelajaran.
4. Efektivitas
Efektivitas merupakan derivasi dari kata efektif yang dalam bahasa
Inggris effective didefinisikan “producing a desired or intended result” atau
“producing the result that is wanted or intended” dan definisi sederhananya
“coming into use”. Efektivitas tidak hanya berorientasi pada tujuan melainkan
berorientasi juga pada proses dalam mencapai tujuan. Efektivitas dalam
pembelajaran berarti kemampuan sebuah lembaga dalam melaksanakan program
pembelajaran yang telah direncanakan serta kemampuan untuk mencapai hasil dan
tujuan yang telah ditetapkan. Proses pelaksanaan program dalam upaya mencapai
tujuan tersebut didesain dalam suasana yang kondusif dan menarik bagi peserta
didik.
Efektivitas pada penelitian ini dipandang sebagai goal attainment/ goal
optimization atau pencapaian sasaran dari upaya bersama. Derajat pencapaian
sasaran menunjukkan derajat efektivitas. Suatu program dikatakan efektif jika
tujuan akhir program tercapai. Dengan perkataan lain, pencapaian tujuan
merupakan indikator utama dalam menilai efektivitas. Parameter dalam mengukur
tingkat efektivitas pelatihan yaitu adanya kerja sama dan partisipasi total.
Tujuannya adalah berorientasi pada tanggung jawab kelompok, bersedia membuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
lebih/ berpartisipasi dalam bidang yang berhubungan, menciptakan kesadaran
kelompok, dan saling menghargai satu sama lain. Kesiapan guru dalam
penguasaan bidang keilmuan yang menjadi kewenangannya, merupakan modal
dasar bagi terlaksananya pembelajaran yang efektif. Guru yang profesional
dituntut untuk memiliki persiapan dan penguasaan yang cukup memadai, baik
dalam bidang keilmuan maupun dalam merancang program pembelajaran yang
disajikan. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran menggambarkan dinamika
kegiatan belajar siswa yang dipandu dan dibuat dinamis oleh guru. Untuk itu, guru
semestinya memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam
mengaplikasikan metodologi dan pendekatan pembelajaran secara tepat.
Kompetensi profesional dari guru perlu dikombinasikan dengan kemampuan
dalam memahami dinamika perilaku dan perkembangan yang dijalani oleh para
siswa.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran
setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas dengan
hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana/fasilitas memadai, materi dan metode
affordable, guru profesional. Tinjauan utama efektivitas pembelajaran adalah
outputnya, yaitu kompetensi siswa.
Efektivitas dapat dicapai apabila semua unsur dan komponen yang
terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang ditetapkan. Efektivitas pembelajaran dapat dicapai apabila rancangan pada
persiapan, implementasi, dan evaluasi dapat dijalankan sesuai prosedur serta
sesuai dengan fungsinya masing-masing.
5. Mata Pelajaran PDKB
a. Pengertian PDKB
Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) merupakan mata pelajaran
yang dapat mengembangkan kemampuan anak dalam hal pekerjaan konstruksi
bangunan tersusun dari struktur batu. Pekerjaan dasar konstruksi batu juga
mengenal tahap awal atau pekerjaan – pekerjaan dasar dari konstruksi bangunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Hal tersebut menjadikan PDKB mengenal ukur tanah, struktur kayu, dan
plumbing.
b. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PDKB
Kompetensi dasar merupakan bekal kemampuan yang diberikan sekolah
pada seluruh siswa agar mampu bersaing di dunia kerja setelah lulus dari
pendidikan sekolah. Kompetensi dasar PDKB merupakan bidang studi produktif
yang dilaksanakan dengan sistem teori dan praktikum. Kompetensi dasar mata
pelajaran PDKB harus dimiliki oleh siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta
yaitu keterampilan (skill) sesuai dengan standar kompetensi atau bentuk umum
dari kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa kelas X
TKB mata pelajaran PDKB SMK Negeri 5 Surakarta menurut Garis Besar
Perencanaan Pembelajaran (GBPP) Bidang Keahlian Teknik Bangunan dalam
kurikulum sekolah menengah kejuruan tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. SKKD Kejuruan SMK N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011
MATA PELAJARAN
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB ) KELAS X TKB
1. Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB)
1.1.Pengertian bata 1.2.Pasangan bata 1.3.Perkuatan tembok 1.4.Jenis-jenis alat
pekerjaan batu beton 1.5.Tindak keselamatan
kerja 1.6.Membuat adukan 1.7.Mengenal pekerjaan
beton. 2. Ilmu Ukur Tanah
2.1 Praktik garis lurus 2.2 Pemasangan bouplank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini memandang penerapan team based learning pada
penelitian yang relevan dari Iis Rahayu (2009), dalam penelitiannya yang berjudul
“Penerapan Metode Team Based Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Akuntansi Terhadap Siswa Kelas X Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun
Ajaran 2008/2009”.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema
dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir
ini digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik.
Salah satu permasalahan yang menghadapi dalam pembelajaran mata
pelajaran produktif Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) adalah guru
kesulitan dalam penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif PDKB. Hal tersebut menjadi
indikator bahwa hasil belajar mata pelajaran produktif PDKB rendah. Untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran mata pelajaran produktif PDKB,
peneliti menerapkan metode team based learning. Dengan dibentuk suatu
pembelajaran yang menarik, berkesan dan membuat siswa lebih bersemangat.
Dalam artian hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Penggunaan metode mengajar merupakan salah satu upaya strategi
belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar. Adanya variasi dalam strategi
dan metode pembelajaran menuntut guru dan calon guru lebih memperhatikan hal
3. Pekerjaan Dasar Konstruksi Kayu
3.1 Mutu kayu 3.2 Pengukuran kayu 3.3 Fungsi kayu 3.4 Pekerjaan praktik kayu
4. Pekerjaan Plumbing 4.1. Sanitasi air 4.2. Sanitasi limbah rumah
tangga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
tersebut. Penerapan metode pembelajaran team based learning menekankan pada
kerja kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5−7 orang. Susunan
anggota kelompok berdasarkan hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa.
Masing-masing kelompok memiliki variasi hasil belajar dari kategori tingkat
tinggi sampai rendah.
Berdasarkan masalah penelitian, serta kajian teoritis yang diselaraskan
judul penelitian yang diambil, yaitu” Penerapan Metode Team Based Learning
(TBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu
(PDKB) Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) SMK Negeri 5 Surakarta”,
maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Guru menggunakan pembelajaran
konvensional tidak mencapai target KKM
Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Team Based learning (TBL)
1. Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri 5−7 orang.
2. Guru menyampaikan materi diwujudkan dengan tugas. 3. Setiap kelompok & anggota dalam kelompok diskusi. 4. Interaksi tanya jawab dari guru ke siswa, dari siswa ke
siswa, dan dari siswa ke guru. 5. Evalusi tingkat pemahaman materi sesuai dengan hasil
belajar kognitif, disertai dengan aspek afektif dan psikomotorik siswa.
Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan
metode TBL
Observasi Pengamatan proses pembelajaran
Perbaikan Pembelajaran Menggunakan metode Team
Based Learning (TBL)
Kondisi awal Hasil belajar siswa
mata pelajaran PDKB kelas X TKB SMK N 5 Surakarta
masih rendah
Tindakan Lanjut Melalui pembelajaran dengan metode Team Based
Learning (TBL), hasil belajar siswa X TKB meningkat. Hasil belajar tuntas mencapai 70% berdasarkan jumlah siswa. Diperlukan langkah-
langkah penyempurnaan pembelajaran selanjutnya.
Perencanaan Tindakan Menyusun instrumen
pembelajaran
Evaluasi Hasil belajar dievaluasi melalui
tes kognitif
Terselesaikan Penguasaan konsep telah
tuntas Refleksi
Ulasan terhadap hasil observasi proses
pembelajaran Belum Terselesaikan Penguasaan konsep belum sepenuhnya tuntas. Hasil belajar siswa masih rendah
Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan
metode TBL
Observasi Pengamatan proses
pembelajaran
Evaluasi Hasil belajar dievaluasi
melalui tes kognitif
Refleksi Ulasan terhadap hasil
observasi proses pembelajaran
Faktor Penghambat
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 1. Kerangka Berpikir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
a) Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Progam Keahlian Bangunan kelas X TKB
SMK N 5 Surakarta. Alasan pemilihan tempat tersebut karena SMK Negeri 5
Surakarta, khususnya kelas X TKB mempunyai permasalahan pada hasil belajar
PDKB untuk dijadikan obyek penelitian terkait.
b) Waktu Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dari bulan Februari 2010 sampai
dengan bulan September 2010. Adapun waktu dari berbagai kegiatan dalam
penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No. Kegiatan Penelitian Waktu Pelaksanaan
1. Pengajuan Judul 19 Februari 2010
2. Pra Proposal 1 Maret 2010
3. Proposal 1 April 2010
4. Seminar Proposal 7 April 2010
5. Revisi Proposal 26 Mei 2010
6. Perizinan 11 Juni 2010
7. Penelitian 2 Agustus – 25 September 2010
8. Analisa Data 25 September – 4 Oktober 2010
9. Penulisan laporan 5 Oktober – 11 November 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah, penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau
classroom action research. Penelitian tindakan merupakan pengumpulan
informasi yang sistematik yang dirancang untuk menghasilkan perubahan sosial.
Penelitian ini merupakan penerapan tindakan untuk pemecahan masalah,
penemuan fakta dan meningkatkan kualitas yang diinginkan, yaitu hasil belajar
siswa. Data yang terkumpul merupakan data yang sebenarnya, yang
menggambarkan atau melukiskan objek yang diteliti sesuai dengan keadaan yang
ada di lapangan. Penelitian ini bersifat kolaboratif yaitu kerjasama antara guru
dengan observan dan antara guru dengan siswa. Sehingga bentuk penelitian ini
deskriptif kualitatif.
2. Strategi Penelitian
Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian deskriptif
tunggal terpancang, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan melihat
berbagai permasalahan yang ada secara menyeluruh dan mempelajari berbagai
variabel dalam kaitan seluruh konteknya. Jadi dalam hal ini, peneliti melihat
berbagai permasalahan yang berhubungan sebagai satu kesatuan yang utuh.
C. Sumber Data
1. Informan
Informan dalam penelitian ini sebagai sumber data adalah sebagai
berikut:
a. Tiga guru yang mengampu mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu
(PDKB) kelas X TKB SMKN 5 Surakarta.
b. Siswa kelas X TKB sejumlah 32 orang, terdiri dari 30 laki-laki dan 2 orang
perempuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Arsip atau Dokumen
Arsip atau dokumen adalah bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu dan dapat secara baik dimanfaatkan sebagai
sumber data dalam penelitian, maka peneliti menggunakan arsip atau dokumen
sebagai sumber data tertulis untuk memberikan informasi. Arsip atau dokumen
yang digunakan adalah instrumen pembelajaran dan catatan observasi penelitian.
D. Teknik Sampling (Cuplikan)
Paradigma teknik sampling atau cuplikan yang digunakan penelitian ada
beberapa macam sesuai dengan bentuk penelitian yaitu deskriptif kualitatif adalah
sebagai berikut:
1. Selektif
Cara selektif dapat dilakukan pada penelitian kualitatif dengan
mengambil sampel misalnya satu kelas. Langkah ini disebut Criteria Base
Purposive atau Internal Sampling.
2. Tanpa Seleksi
Pengambilan sampel tanpa seleksi dilakukan peneliti dengan tidak
membatasi atau menyeleksi jumlah informasi. Cara tanpa melakukan seleksi
disebut snow ball.
3. Mempertimbangkan Waktu
Dilakukan peneliti dengan mempertimbangkan waktu dan tempat dalam
mengumpulkan data disebut time sampling.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKB SMK Negeri 5
Surakarta dengan mempertimbangkan siswa pada sekolah ini memiliki
kemampuan yang heterogen. Penelitian ini menggunakan teknik sampling
(cuplikan) criterion base purposive sampling atau internal sampling yaitu cara
selektif yang dilakukan pada penelitian kualitatif dengan mengambil sampel
misalnya satu kelas.
Penelitian akan memilih informan yang dipandang paling tahu tentang
permasalahan yang akan diteliti, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dengan
memperoleh data. Cuplikan ini lebih cenderung sebagai “internal sampling” yang
memberi kesempatan bahwa keputusan bisa diambil begitu peneliti mempunyai
suatu pemikiran umum yang muncul mengenai apa yang sedang dipelajari,
dengan mengkomunikasikan kepada informan, kapan melakukan observasi yang
tepat (time sampling), dan berapa jumlah peserta serta apa bentuk/ jenis dokumen
yang telah perlu ditelaah.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
berdasarkan jenis penelitian yaitu terdiri dari:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu langkah langsung yang dilakukan peneliti
untuk mendapatkan data yang diinginkan. Kali ini peneliti menggunakan teknik
observasi untuk memperoleh data tentang pribadi dan kompetensi setiap individu
peserta didik, sebelum mendapatkan metode pembelajaran Team Based Learning
(TBL) pada mata pelajarannya. Pengumpulan data melalui observasi dilakukan
peneliti pada kelas X TKB sebagai sampel untuk mendapatkan gambaran secara
langsung kegiatan belajar siswa di kelas X TKB mata pelajaran PDKB SMK
Negeri 5 Surakarta untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan
pembelajaran PDKB. Sesuai dengan tujuan penelitian, observasi meliputi: (1)
Hasil belajar siswa berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik; (2)
efektifitas siswa berdasarkan pada performance guru saat pembelajaran.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data yang diperoleh dari dokumentasi ada tiga jenis, yaitu
dokumentasi audio, dokumentasi visual dan dokumentasi audio visuan.
Keterbatasan media dokumantasi dalam penelitian ini, maka jenis dokumentasi
yang dipakai adalah dokumentasi visual dan dokumentasi audio visual.
Dokumentasi tersebut merupakan bukti faktual penelitian pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
3. Tes
Data untuk mengetahui besar pengaruh dan perkembangan metode Team
Based Learning (TBL) yaitu menggunakan tes yang diberikan kepada siswa. Dari
hasil tes dapat diketahui seberapa besar efektifitas adanya Team Based Learning
(TBL) terhadap kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran PDKB. Adapun
tes yang digunakan meliputi tiga ranah umum mengukur kemampuan peserta
didik yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Tes dilakukan
pada saat pra tindakan, siklus I dan siklus II.
4. Wawancara
Pengumpulan data teknik wawancara dilaksanakan pada saat evaluasi
pembelajaran PDKB dengan team based learning pada siklus II. Teknik
wawancara diterapkan pada informan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran
PBKB dengan team based learning dari adanya peningkatan hasil belajar siswa
kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta.
F. Validitas Data
Agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan, maka memerlukan
teknik pemeriksaan data yang tepat. Validitas merupakan jaminan bagi
kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Maksud validitas
dalam penelitian ini adalah makna langsung dari subyek penelitian dan partner
observasi dengan adanya penerapan team based learning pada pembelajaran.
Teknik pengembangan validitas data yang digunakan dalam penelitian
kualitatif yaitu teknik triangulasi. Teknik triangulasi untuk menarik kesimpulan
yang relevan dan baik penulis menggunakan teknik triangulasi data (sumber),
yaitu mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda, hal ini
difokuskan pada pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber belajar bagi
siswa. Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) dapat dilihat pada
gambar berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Atau:
Gambar 2. Teknik Validitas Data (Sumber: H.B.Sutopo,2002)
G. Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mengukur tingkat validitas data penelitian
berdasarkan dari informan, dokumen/ arsip dan aktivitas pembelajaran siswa saat
kegiatan belajar mengajar. Model analisis data yang digunakan oleh peneliti
adalah analisis interaktif terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan
kesimpulan yang dilakukan dengan cara interaksi baik antara komponen, dari
proses pengumpulan data sebagai siklus. Menurut H.B. Sutopo (2002: 96) model
analisis interaktif dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 3. Model Analisis Interaktif (Sumber: H.B. Sutopo, 2002: 96)
Data Wawancara Informan
Informan
Informan
Data Content analisis
Wawancara
Observasi
Dokumen/ arsip
Informan
Aktivitas
PENGUMPULAN DATA
REDUKSI
PENARIKAN KESIMPULAN
SAJIAN DATA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam
penelitian dari awal sampai akhir. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
mengikuti model prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Burn (1999:33)
dalam Suwarsih Madya (2007:67) berupa model penelitian spiral dengan terdiri
dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) analisis, dan (5) refleksi.
Adapun sistem operasional kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Persiapan Penelitian
1) Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu
mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) serta wali
kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta.
2) Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas X
TKB. Observasi dilakukan dengan mengikuti pembelajaran Pekerjaan
Dasar Konstruksi Batu (PDKB).
b. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang
meliputi: mempersiapkan bahan ajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), mempersiapkan metode mengajar dalam hal ini metode yang
digunakan adalah metode Team Based Learning (TBL), mempersiapkan media
pembelajaran dan mempersiapkan alat observasi.
c. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang
telah disusun yang akan dilakukan di kelas X TKB yaitu pembelajaran dengan
menggunakan metode Team Based Learning (TBL) untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran produktif PDKB. Pelaksanaan
tindakan pada tahap ini adalah sebagai berikut: tes kemampuan awal siswa,
pengarahan metode pembelajaran Team Based Learning (TBL), membagi siswa
dalam beberapa kelompok masing-masing kelompok terdiri 5−7 anggota,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
pemberian materi pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi mata pelajaran
produktif PDKB.
d. Observasi
Pada tahap ini peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan
mencatat hal-hal yang mungkin terjadi atau efektifitas siswa, ketika diterapkan
pembelajaran TBL yaitu: (1) Perhatian siswa ketika menerima perintah guru dan
peneliti, (2) Keaktifan siswa selama bekerja dalam kelompok, (3) Tingkat
pemahaman materi atau hasil belajar siswa, (4) hal-hal lain yang berberpengaruh
terhadap tindakan yang diberikan. Tahap observasi meliputi ranah afektif,
psikomotorik, dan performance guru. Tahap observasi ranah afektif dan
psikomotorik dilaksanakan oleh guru.
e. Evaluasi
Tahap evaluasi dalam penelitian yaitu memberikan besar presentase dari
data observasi yang diperoleh. Evalusi penelitian ini meliputi besar range hasil
observasi afektif, psikomotorik, dan performance guru. Evaluasi siklus I juga
diterapkan pada hasil belajar kognitif.
f. Analisis
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis
dengan model analisis interaktif dalam tahap ini. Berdasarkan hasil evaluasi,
peneliti dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran metode team
based learning yang telah dilakukan. Dengan demikian, dapat diketahui
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PDKB, serta
efektifitas team based learning yang telah dilakukan.
g. Refleksi
Berdasarkan hasil analisa dilakukan refleksi untuk mengetahui kelebihan
dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat
digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada pertemuan berikut atau siklus
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dengan hasil yang telah dicapai
pada siklus II sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi
pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran PDKB, termasuk perwujudan
tahap pelaksanaan, observasi, evaluasi, analisis dan refleksi yang juga mengacu
pada siklus sebelumnya. Adapun tahap operasional siklus II adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Hasil analisis dan refleksi pada siklus I menjadi pedoman untuk
perencanaan siklus II. Proses kegiatan belajar mengajar pada tahap ini tidak
berbeda jauh dengan tahap perencanaan tindakan pada siklus I. Hanya saja pada
siklus II peneliti menggunakan materi lanjutan siklus I disertakan instrumen:
silabus, rencan pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar soal tes, dan
materi kelanjutan pertemuan yang lalu.
b. Pelaksanaan Tindakan
Adapun tahap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tahap perencanaan
tindakan yaitu: guru melanjutkan materi dari siklus I, pembelajaran menggunakan
metode team based learning, siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing, guru memberikan materi dan tugas, siswa mengerjakan berdiskusi dengan
kelompoknya masing-masing, guru dan peneliti melakukan observasi kepada
siswa melalui lembar observasi yang meliputi aspek afektif dan psikomotorik.
Pelaksanaan tindakan siklus II dengan mengembangkan materi dan jumlah soal
bertambah banyak.
c. Observasi
Observasi siklus II tidak berbeda jauh dengan siklus I. Bahkan
pelaksanaannya sama seperti siklus I. Observasi siklus II meliputi observasi
afektif dan psikomotorik siswa dalam pembelajaran mata pelajaran pekerjaan
dasar konstruksi batu dengan metode team based learning sesuai kelanjutan
materi siklus I. Tahap observasi dilaksanakan untuk memperoleh data atau
dokumen arsip segala keadaan pada pembelajaran sesuai penerapan team based
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
learning. Tahap observasi performance guru didapat dari wawancara siswa dari
adanya peningkatan hasil belajar dengan team based learning. Tahap observasi
afektif dan psikomotorik siswa dilaksanakan oleh guru.
d. Evaluasi
Mengukur hasil observasi dari peningkatan hasil belajar dan efektifitas
metode pembelajaran team based learning berdasarkan ketuntasan hasil belajar
siswa atau KKM dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran produktif
PDKB. Evaluasi siklus II pelaksanaannya sama dengan evaluasi yang telah
dilaksanakan di siklus I yaitu dengan presentase hasil data yang diperoleh.
e. Analisis dan Refleksi
Analisis merupakan telaah dari data yang diperoleh dalam penelitian.
Analisis siklus II pelaksanaanya sama dengan analisis siklus I. Data yang telah
dianalisis kemudian mendapatkan refleksi sesuai dengan analisis dan situasi
pengamatan.
f. Tahap Tindak Lanjut
Merupakan tahap perbaikan pembelajaran secara continou, dimaksudkan
mengembangkan strategi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa
berdasarkan metode pembelajaran di kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Gambar 4. Prasedur Penelitian Model Spiral Dua Siklus
(Sumber: Suwarsih Madya, 2007: 67)
Kondisi Awal Hasil belajar siswa kelas X TKB masih
rendah, ≤ 70% dibawah KKM
Alternatif Pemecahan Penggunaan model pembelajaran Team
Based Learning (TBL)
Perencanaan Tindakan Menyusun instrumen pembelajaran
Tidak dilanjutkan
Observasi Pengamatan proses
pembelajaran
Refleksi Ulasan terhadap hasil
observasi proses pembelajaran
Terselesaikan Penguasaan konsep telah tuntas
Evaluasi Hasil belajar dievaluasi
melalui tes kognitif Belum
Terselesaikan Penguasaan
konsep belum sepenuhnya
tuntas
Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan metode TBL
Evaluasi Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif
Observasi Pengamatan proses pembelajaran
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan proses pembelajaran
Refleksi Ulasan terhadap hasil observasi
Perencanaan Tindakan Rencana perbaikan
pembelajaran selanjutnya
Tindakan Lanjut Langkah-langkah penyempurnaan
pembelajaran selanjutnya
SIKLUS II
SIKLUS I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian
Tempat penelitian berada di kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB)
SMK Negeri 5 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Data Sekolah
a. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Surakarta
Nomor Statistik Sekolah : 321036101002
Provinsi : Jawa Tengah
Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta
Kecamatan : Laweyan
Desa/ Kelurahan : Kerten
Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 42 Surakarta, kode pos
57143
No. Telepon : (0271) 713916
No. Faximile : (0271) 727068
Kepala Sekolah : Drs. Sudarto, MM.
NIP.19520607 197903 1 012
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri
Standar Sekolah : Akreditasi A
Tahun Berdiri : 1965
Tahun Perubahan : 1997
Kepemilikan Tanah : Pemerintah
Luas Tanah : 22.530 m2
Email dan Website : [email protected] dan www.smkn5solo.net
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Program Keahlian : 1. Teknik Permesinan
2. Teknik Bangunan
3. Teknik Elektronika Industri
4. Teknik Mesin Otomotif
Sertifikasi ISO 9001-2000 : No. 01 100 065 (TUV Rheinland Group)
Tanggal dikeluarkan : 26 Juni 2006
Jumlah siswa kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) di SMK Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2010–2011 adalah 32 orang siswa. Kelas X Teknik
Konstruksi Batu (TKB) dominan berjenis kelamin laki–laki. Siswa laki–laki
berjumlah 30 orang siswa. Sedangkan siswa perempuan berjumlah 2 orang siswa.
Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar
Konstruksi Batu–beton dibimbing oleh 3 orang guru bidang studi.
b. Struktur Organisasi
Tabel 3. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta
No. Jabatan Nama
1 Kepala Sekolah Drs. Sudarto, MM
2 Wakil Kepala Sekolah, a. Waka Kurikulum Drs. Widodo b. Waka Kesiswaan Drs. Supartin c. Waka Ketenagaan Drs. Sunartono, MM
d. Waka Hub. Industri Drs. Sriyadi, MM
3 TIM SMM ISO 9001 : 2008 a. QMR Drs. Yulisto b. DQMR Drs. Nuryanto c. Anggota Karseno, SPd
Zaenal Arifin,S.Sos I
4 Koordinator TU Sri Handayani
5 Perencanaan dan Pengembangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
a. Koordinator Drs. Rahmad Darmono b. Anggota Drs. Bagyo Sucahyo, M.Pd.
Suhari, SPd.
6 Ketua Program Keahlian a. Kaprog. Bangunan Drs. Purwanto, ST b. Kaprog TEI Edy Mugiyono, SST c. Kaprog. TITL Drs. Sri Wahono d. Kaprog. Pemesinan Drs. Heru Purnanto e. Kaprog. Otomotif Sarman, SPd f. Koordinator GNA Drs. Jarot Mardiyanto
g. Koordinator BP Drs. Hermanto
7 Ketua Kompetensi Keahlian a. Kompetensi KeahlianTP/Kabeng Drs. Sukamto
b. Kompetensi TKB/Kabeng Drs. Suprapto c. Kompetensi TGB/Kabeng Drs. Sri Hardoyo
8 Staf Kurikulum a. Urusan KBM Praktek Lari, S.Pd
b. Urusan KBM Teori Sugiyoto, S.Pd c. Urusan Evaluasi Pendidikan Drs. Agus Imam AP d. Urusan Pengembangan KBM Drs. Cening Budiada e. Urusan Administrasi Drs. Haryanto f. Perpustakaan 1). Koordinator Natalia Kadarini, S.Pd 2). Anggota Dra. Nining Sumarsih g. SAS ( Self Acces Study ) & WEB 1). Koordinator Agus Maryanto, S.Kom 2). Anggota Fendi Prihantono, SPd 9 Staf Kesiswaan a. Pembina OSIS Sukidi, SPd b. Pembina STP2K Drs. Suharyono c. Bendahara Kesiswaan Ti Wahyuni Lelono, SSi d. Pembina Pramuka Dra. Umi Wahidatun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
e. Urusan Upacara Bendera Sumardi, SPd
f. Pembina PMR dan UKS Agus Satyawan, S.PAk
g. Pembina Kesenian
h. Pembina Koperasi Siswa
Dra. JD. Dewi Tri U.
1). Ketua Drs. Slamet, PD 2). Bendahara Dra. Endah Nuningsih
3). Sie Usaha Dra. Siti Nuriyah
10 Staf Ketenagaan a. Urusan Sarpras Drs. Sudarsono b. Urusan SDM Ma’sumah S Suci, SSi, MPd c. Adminstrasi Joko Susilo, SPd
Eko Sapto Nugroho, S.Pd
11 Staf Hubungan Industri a. Sekretaris Hub. Industri Slamet Priyadi, S.Pd. b. Bendahara Hub. Industri Tri Susilowati, S.Pd. c. Ketua Pokja PSG Nanang Supriyanto, S.Pd. d. Bursa Kerja Khusus Candra Denny KD, SPd 1). Koordinator Setyo Adi , SPd
2). Sekretaris Drs. Suteng Supriyantoro, ST 3).Bendahara Retnowatik, S.Pd. 4).Anggota Drs. Rahmad Darmono
e. Koordinator Bisnis Centre / Teaching Factory Drs. Suparjono, MM
f. Koordinator UPS Drs. Suprapto
12 Ketua Bengkel
a. Bengkel Elektronika Joko Wahyu Riyadi, S.Pd b. Bengkel Listrik Drs. Suharyatno c. Bengkel Mesin Perkakas Drs. Djoko Santoso d. Bengkel KB dan Lafalo Slamet, S.Pd e. Bengkel Mekanik Otomotif Mukri Hartanto, S.Pd
13 Ketua Laboratorium
a. Lab. Bahasa Dra. Sri Lasmini b. Lab Komputer Drs. Agus Supratman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
14. Bendahara Sekolah a. Bendahara Pemegang Kas dan RAP Annah Dwi Koriawati b. Bendahara Pembantu Komite Drs. Catur Jatmiko
c. Kurikulum yang Pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta
SMK Negeri 5 Surakarta telah memberlakukan beberapa kurikulum
selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dari tahun berdirinya sekolah. Kurikulum
yang pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta itu antara lain :
1. Kurikulum 1964
2. Kurikulum 1994
3. Kurikulum Berbasis Kompotensi (KBK)
4. KTSP
5. Kurikulum Spektrum
d. Bidang Studi dan Program Keahlian di SMK Negeri 5 Surakarta
Program studi yang ada di SMK Negeri 5 Surakarta ada empat macam
Program Keahlian, yaitu :
1. Program Keahlian Bangunan
a). Bidang Keahlian Teknik Konstruksi Kayu
b). Bidang Keahlian Teknik Konstuksi Batu
c). Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan
2. Program Keahlian Mesin
a). Bidang Keahlian TMO
b). Bidang Keahlian TPM
3. Program Keahlian Listrik
a). Bidang Keahlian TITL
b). Bidang Keahlian TPTL
4. Program Keahlian Elektronika
Bidang Keahlian TEI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2. Data Siswa
Kelas X Teknik Konstruksi Batu–beton (TKB) SMK Negeri 5 Surakarta
digunakan sebagai subyek penelitian dalam kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu–beton (PDKB). Mata pelajaran
Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu–beton merupakan mata pelajaran bidang
keahlian atau produktif. Kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran PDKB
dilaksanakan in door maupun out door yaitu ruang bengkel bangunan. Adapun
daftar siswa kelas X TKB adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Daftar Siswa Kelas X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011 NO NIS NAMA SISWA JENIS KELAMIN
1. 13549 ADDIN NUR ROMADHONI LAKI–LAKI 2. 13550 AFRIZAL AKHSIN WIDI P. LAKI–LAKI 3. 13551 AGUNG AGUS P. LAKI–LAKI 4. 13552 ANANG FAUZI LAKI–LAKI 5. 13553 ANDHIKA DWI IRIANTO LAKI–LAKI 6. 13554 ANDI TRI WAHYUDI LAKI–LAKI 7. 13555 BAGUS PRAPTOMO LAKI–LAKI 8. 13556 BAYU PRASETYO U. LAKI–LAKI 9. 13557 BAYU RIZKHYI PRAKOSO LAKI–LAKI 10. 13558 CAHYA ADI SAPUTRA LAKI–LAKI 11. 13559 CIPTA ANGGAR PRASETYA LAKI–LAKI 12. 13560 DWI AGUNG PRASTYOKO LAKI–LAKI 13. 13561 ERIK KUSUMA ADI SAPUTRA LAKI–LAKI 14. 13562 ERIKA MARITA RAMDANI PEREMPUAN 15. 13563 FADHEL ADAM HAKIM LAHJI LAKI–LAKI 16. 13564 FAHRUDIN LAKI–LAKI 17. 13565 HIMAWAN ADITYA LAKI–LAKI 18. 13566 IMAM MALIKI LAKI–LAKI 19. 13567 MOHAMMAD SAFIQ F. LAKI–LAKI 20. 13568 MUKHLIS RAHARJO LAKI–LAKI 21. 13569 NAJIB ALJABAR’ULUM LAKI–LAKI 22. 13570 PRAMUDYA DEWANTARA LAKI–LAKI 23. 13571 QOSIM AHMAD ARDIYONO LAKI–LAKI 24. 13572 RESI PHINDO MARCHIO LAIRE LAKI–LAKI 25. 13573 RETNO PEREMPUAN 26. 13574 ROFIQ KHOIRU HIDAYAT LAKI–LAKI 27. 13575 SALEH ERI TIRTANA LAKI–LAKI 28. 13576 SUPRIADI SAPUTRO LAKI–LAKI 29. 13577 SYAIFUL ROSADI LAKI–LAKI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
30. 13578 TITO RAHMAN LAKI–LAKI 31. 13579 WAHYU SAPUTRO LAKI–LAKI 32. 13580 YUDHY SUTANTO LAKI–LAKI
B. Kondisi Awal Pembelajaran Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB)
Kondisi awal pembelajaran kelas X TKB mata pelajaran PDKB
merupakan keadaan situasi pembelajaran PDKB diawal penelitian, sebelum
peneliti menggunakan metode pembelajaran Team Based Learning (TBL). Situasi
kegiatan belajar mengajar kelas X TKB mata pelajaran PDKB berjalan kurang
mendapat antusias dari siswa. Metode yang digunakan guru dominan adalah
ceramah dengan model pembelajaran konvensional. Sehingga siswa cenderung
cepat bosan dan tidak fokus pada materi yang disampaikan guru. Sesuai dengan
keadaan pembelajaran, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) observasi awal atau
tindakan pra siklus atau kondisi awal dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2010
untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa yaitu hasil belajar siswa.
Kondisi awal kognitif siswa diketahui dengan memberikan tes
kemampuan awal sebelum pembelajaran menggunakan metode Team Based
Learning (TBL), Tindakan ini disebut prasiklus ranah kognitif. Tujuan pemberian
tes ini untuk mengetahui besar kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum
mendapat pembelajaran PDKB dengan metode TBL. Selain itu, bertujuan juga
sebagai dasar pengelompokan siswa (team basic).
Tes kemampuan awal siswa yang diberikan berupa soal tertulis untuk
mendapatkan hasil belajar kognitif sebanyak 4 soal (terlampir pada Lampiran 12).
Berikut ini data tindak pra siklus ranah kognitif pada pembelajaran PDKB kelas X
TKB SMK Negeri 5 Surakarta:
Tabel 5. Hasil Ranah Kognitif Siswa Tindak Pra Siklus No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah
1. Siswa mendapat nilai < 70 22 siswa
2. Siswa mendapat nilai ≥ 70 10 siswa
3. Rata–rata kompetensi siswa 66,72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d
l
a
b
d
R
K
S
p
s
p
k
b
4. Ketun
5. Ketid
Has
dari 70 yaitu
lebih dari 7
adalah 66,72
belajar 67,7
dengan meto
Rata rata ke
Kriteria Ket
Surakarta ya
Me
pelajaran. K
sedikit sisw
pada tes kog
kognitif kla
berikut:
Gamb
D
ntasan klasik
daktuntasan h
sil pada tabe
u 22 siswa.
0 hanya 10
2. Ketuntasa
5 %. Berdas
ode yang di
elas maupun
tuntasan Mi
aitu 70.
etode cerama
Kondisi ini m
a yang ngob
gnitif yang
asikal melal
bar 5. Diagra
Diagram H
kal hasil bela
hasil belajar
el diatas men
Sedangkan
siswa. Nila
an klasikal h
sarkan hasil
igunakan gu
ketuntasan
nimal (KKM
ah dominan
membuat jen
brol, tiduran
diberikan gu
lui tes kogn
am Presentas
67,7
Hasil Belaj
Tuntas
33
ajar
r
nunjukkan ba
siswa yang
ai rata–rata k
hasil belajar
tersebut dap
uru belum d
klasikal has
M) mata pel
n digunakan
nuh suasana
n dan kuran
uru. Data ha
nitir tertulis
se Hasil Bela
3
75 %
jar Kognit
s Tidak Tu
anyak siswa
mendapat n
kelas untuk
31,25 % dan
pat diketahu
dapat membe
sil belajar be
lajaran PDK
n guru untu
a belajar di
ng konsentra
asil belajar
s, divisualis
ajar Kognitif
1,25 %
tif Tindak
untas
31,25 %
67,75 %
mendapat n
nilai sama d
mata pelaja
n ketidaktun
ui bahwa pem
erikan hasil
elum memen
KB X TKB
uk menjelask
i kelas X T
asi. Hal ini b
tindak prasi
sasikan pad
f Siswa Pras
k Prasiklus
%
%
nilai kurang
engan atau
aran PDKB
ntasan hasil
mbelajaran
maksimal.
nuhi KKM.
SMK N 5
kan materi
KB. Tidak
berdampak
iklus ranah
da diagram
iklus
s
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Kondisi awal afektif siswa diketahui dengan observasi ranah afektif
siswa sebelum mendapat metode TBL pada pembelajaran PDKB, hal ini disebut
prasiklus ranah afektif. Data uraian ranah afektif prasiklus terlampir pada
Lampiran 15 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 6. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Tindak Prasiklus
No. Aspek yang Diobservasi Presentase(%)
1. Sikap siswa menerima pelajaran 41,67
2. Sikap siswa bertanggungjawab dan disiplin 55,47
3. Sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal 40,63
4. Sikap siswa terhadap kelanjutan materi 46,88
5. Sikap siswa menghormati guru 50,78
Jumlah 235,43
Rata – rata 47,09
Berdasarkan tabel diatas rentang nilai presentase ranah afektif tindak
prasiklus sesuai observasi berkisar 40,63 % − 55,47 % . Nilai rata–rata presentase
ranah afektif prasiklus yaitu “sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal”.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang aktif dan kurang interaktif dalam
kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Indikator tertinggi aspek 2
yaitu “sikap siswa bertanggungjawab dan disiplin” sebesar 55,47%. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dan
mengumpulkannya tepat waktu.
Dari data presentase yaitu 47,09 %, hasil obervasi ranah afektif prasiklus
dikategorikan rendah. Ranah afektif prasiklus perlu adanya usaha meningkatkan
hasil observasi. Presentase hasil observasi ranah afektif prasiklus setiap aspek
divisualisasikan pada diagram batang berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
G
p
i
p
d
TN
J
R
p
r
a
Gambar 6. D
Kon
psikomotorik
ini disebut
psikomotorik
dilihat pada
Tabel 7. PreNo.
1. Perilak
2. Perilak
3. Perilak
4. Perilak
5. Perilak
Jumlah
Rata–rata
Ber
prasiklus ses
ranah psiko
aspek 3 dan
Diagram Bat
ndisi awal
k siswa sebe
prasiklus
k prasiklus
tabel spesifi
sentase HasiAs
ku siswa siap
ku siswa me
ku siswa ant
ku siswa ber
ku siswa ber
rdasarkan ta
suai observa
motorik pra
n 4 yaitu “p
0
20
40
60
Presen
tase (%
)
DObse
ang Presenta
psikomotor
elum pembe
ranah psik
setiap aspek
ikasi umum
il Observasi spek yang D
p menerima
emiliki antus
tusias terhad
rinteraksi dan
rtanggungjaw
abel diatas
asi berkisar 4
asiklus 47,24
perilaku sisw
Aspe
Diagram Baervasi Afekt
41,67
35
ase Hasil Ob
rik siswa d
elajaran PDK
komotorik.
k terlampir
dibawah ini
PsikomotorDiobservasi
pelajaran
ias mengiku
dap kelanjuta
n komunikat
wab dan disi
rentang nila
41,02 % − 5
4 %. Indika
wa antusias
ek yang Dio
atang Presentif Siswa Tin55,47
40,63
bservasi Afek
iketahui den
KB menggun
Spesifikasi
pada lampir
:
rik Siswa Pra
uti pelajaran
an materi
tif internal
iplin
ai presentas
53,91 %. Nil
ator terenda
terhadap k
observasi
ntase Hasil ndak Prasik
46,8850,7
ktif Siswa P
ngan observ
nakan metod
khusus d
ran 17, hasi
asiklus Presen
47
52
4
4
53
23
47
se ranah psi
lai rata–rata
ah presentase
kelanjutan m
klus78
Prasiklus
vasi ranah
de TBL, hal
data ranah
ilnya dapat
ntase (%)
7,66
2,60
1,02
1,02
3,91
36,21
7,24
ikomotorik
presentase
e 41,02 %
materi” dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
“
k
5
m
m
p
d
P
d
T
m
H
u
“perilaku sis
kurang antu
53,91% pad
menunjukka
mengumpulk
Dar
psikomotorik
diperlukan a
Presentase h
diagram bata
Gambar 7
Obs
TKB mata
meliputi 3 r
Hal ini dipen
untuk perfor
swa berinter
usias terhad
a aspek 5 ya
an bahwa
kan tepat wa
ri rata–rata
k prasiklus
adanya usah
hasil observa
ang berikut:
7. Diagram BPrasiklus
servasi kond
pelajaran P
ranah yaitu k
ngaruhi juga
rmance guru
0102030405060
Presen
tase (%
)
DiagRan
raksi & kom
dap kelanjut
aitu “perilak
siswa men
aktu.
a presentase
s dikategori
ha untuk me
asi ranah ps
Batang Pres
disi awal ata
DKB menu
kognitif, afe
a dengan per
u dapat diliha
1 2
A
gram Batangnah Psikom
47,665
36
munikatif”. H
tan materi
ku siswa ber
ngerjakan tu
e yaitu 47
ikan rendah
eningkatkan
sikomotorik
entase Hasil
au tindak pra
unjukkan kat
ektif dan psi
rformance g
at pada tabel
2 3
Aspek Psikomo
g Presentasmotorik Tind
52,6041,02
Hal ini menu
dan interak
rtanggungjaw
ugas yang
7,24 %, h
h. Hal ini
hasil belaja
prasiklus d
l Observasi P
a siklus hasil
tegori renda
ikomotorik
guru saat men
l berikut:
4
otorik
e Setiap Aspdak Prasiklu
41,02
unjukkan ba
ksi. Indikato
wab & disipl
diberikan
hasil observ
menunjukk
ar ranah psik
ivisualisasik
Psikomotorik
l belajar sisw
ah. Hasil be
masih dibaw
ngajar. Hasi
5
pek us
53,91
ahwa siswa
or tertinggi
lin. Hal ini
guru dan
vasi ranah
kan bahwa
komotorik.
kan dengan
k Siswa
wa kelas X
elajar yang
wah KKM.
il observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel 8. Hasil Observasi Performance Guru Prasiklus No. Aspek yang diobservasi K C B BS
1. Bersikap ramah, perhatian & sabar pada siswa. √ 2. Mempunyai penguasaan materi pelajaran. √ 3. Membangkitkan semangat siswa untuk belajar. √ 4. Menggunakan media pembelajaran. √ 5. Memiliki kemampuan mengajar berbagai metode. √ 6. Menggunakan bahasa yang mudah diterima siswa. √ 7. Komunikatif dan membimbing keaktifan siswa. √ 8. Menjawab pertanyaan siswa dengan logis. √ 9. Memberikan penguatan materi pada siswa. √ 10. Mengawali & mengakhiri pelajaran dengan salam. √ Jumlah 19 Presentase (%) 47,5
Berdasarkan tabel diatas performance guru saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung disetiap aspek performance guru diapresiasikan dengan
huruf K, C, B dan BS. Secara berturut–turut keteranganya adalah kurang, cukup,
baik, dan baik sekali. Performance guru kategori kurang diapresiasikan dengan
angka satu (1). Performance guru kategori cukup diapresiasikan dengan angka
dua (2). Performance guru kategori baik diapresiasikan dengan angka tiga (3).
Performance guru kategori baik sekali diapresiasikan dengan angka empat (4).
Jumlah dari hasil observasi dipresentase dan dikategorikan dalam skala presentase
kurang tuntas, cukup tuntas, tuntas dan sangat tuntas. Skala angka presentase
untuk Performance guru adalah sebagai berikut:
1. Kurang tuntas jika nominal presentase ≤ 69 %.
2. Cukup tuntas jika nominal presentase 70 − 79 %.
3. Tuntas jika nominal presentase 80 − 89 %.
4. Sangat tuntas jika nominal presentase 90 − 100 %.
Berdasarkan tabel 8 besar presentase Performance guru yaitu 47,5 %. Presentase
hasil observasi Performance guru tindak pra siklus dikategorikan kurang tuntas.
Performance guru mempengaruhi hasil belajar siswa, Performance guru
berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Berdasarkan tabel 8 Performance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
guru diperlukan usaha untuk meningkatkan hasil observasi sesuai target minimal
70 % kategori cukup tuntas.
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Sebagai usaha untuk memperbaiki hasil belajar siswa, tahap perencanaan
PTK siklus I dilaksanakan di kelas X TKB pembelajaran PDKB dengan
menerapkan metode Team Based Learning (TBL). Metode TBL dipraktekkan
dengan diskusi internal. Tahap ini siswa dikelompokkan dahulu sebelum
pembelajaran berlangsung. Ada enam kelompok, kelompok 1–4 beranggotakan 5
siswa, dan kelompok 5 & 6 beranggotakan 6 kelompok. Jam pelajaran PDKB
dialokasikan 8 × 45 menit setiap pertemuan satu kali dalam seminggu. Instrumen
yang disiapkan untuk penelitian siklus I yaitu silabus PDKB, RPP, lembar tes
kognitif, lembar observasi ranah afektif siswa, lembar observasi ranah
psikomotorik siswa dan lembar observasi performance guru.
b. Tahap Tindakan
Metode TBL dilaksanakan pada observasi siklus I sesuai dengan RPP
yang telah disiapkan observan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus
2010 dipertengahan bulan Ramadhan. Kolaboratif dipakai dalam PTK kelas X
TKB mata pelajaran PDKB. Materi PDKB disampaikan guru kepada siswa kelas
X TKB yang ada dan observan mengamati berlangsungnya pembelajaran. Mata
pelajaran PDKB mempunyai empat standar kompetensi yaitu pekerjaan dasar batu
dan beton; kayu; ukur tanah dan plambing. Mata diklat PDKB dibimbing 3 guru
pengampu.
Siklus I sesuai jadwal kompetensi produktif pembelajaran PDKB
berlangsung sekali selama seminggu dengan satu kali pertemuan 8 × 45 menit.
Kesempatan observasi kali ini mempertimbangkan situasi dan kondisi, pada TBL
PDKB kelas X TKB dengan alokasi waktu 4 × 45 menit.
Pembelajaran PDKB pada siklus I ditandai dengan menjelaskan prosedur
TBL. Setelah memberi pengertian siswa, guru menjelaskan materi PDKB sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
RPP yang telah ada. Siswa memperhatikan dengan berbagai sikap dan tanggapan.
Mengingat TBL berpola diskusi internal, guru kemudian membagi siswa dengan 6
kelompok. Kelompok 1–4 beranggotakan 5 siswa. Kelompok 5 dan 6
beranggotakan 6 siswa. Jumlah total siswa yang ada 32 orang. Pembagian
kelompok siswa berdasarkan hasil tes kognitif pada tindak pra siklus. Pembagian
kelompok pada TBL sesuai tingkat kemampuan siswa. Disetiap kelompok
memiliki kompetensi anggotanya dari yang tertinggi, sedang dan rendah. Tempat
duduk siswa telah disusun oleh guru dan disertai identitas card.
TBL siklus I berlangsung dengan siswa mulai berkelompok dan
berdiskusi setelah lembar soal tes tertulis dibagikan. Setiap kelompok
mendapatkan sebendel soal terlampir pada Lampiran 23. Setiap kelompok
mempunyai pembimbing. Tes tertulis sebagai instrumen observasi untuk hasil
belajar siswa kategori ranah kognitif. Sedangkan ranah afektif dan psikomotorik
didapat dari pengamatan pembimbing kelompok. Soal tes kognitif hanya terdiri 20
butir soal dengan kapasitas kerja kelompok 90 menit. Soal yang diberikan sesuai
materi yang telah dipelajari siswa dan dijelaskan guru.
Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan setelah kurun waktu yang
ditentukan. Siswa mengumpulkan pada guru dan setelah itu guru memberikan
preview materi yang berfungsi sebagai penguatan materi pelajaran. Guru juga
memberikan kesimpulan dan menutup pembelajaran dengan salam.
c. Tahap Observasi
Tahap observasi siklus I dilaksanakan dengan menggunakan tes
kemampuan pengetahuan dan pemahaman materi. Untuk hasil belajar ranah
kognitif siswa. Sebelum tes kognitif siswa, guru memberikan penjelasan tentang
materi pelajaran lanjutan dari pertemuan yang lalu. Tahap observasi siklus I juga
meliputi tahap observasi afektif siswa dan psikomotorik siswa. Ranah afektif
siswa dan ranah psikomotorik siswa diobservasi oleh guru. Mengingat dari
penelitian tindakan kelas ini bersifat kolaboratif, performance guru juga
diobservasi. Performance guru diobservasi oleh siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
1) Observasi Hasil Tes Kognitif Siswa Siklus I
Tes kognitif diberikan pada siswa diakhir pembelajaran siklus I. Tes
kognitif untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pelajaran PDKB
kompetensi dasar pengertian bata yang telah dijelaskan guru pada pertemuan yang
lalu dan kompetensi dasar pasangan bata. Tes kognitif diberikan dalam bentuk
soal tertulis dengan model soal obyektif bersifat pilihan ganda, sejumlah 20 soal
(terlampir pada Lampiran 23). Aspek observasi untuk hasil belajar siswa ranah
kognitif adalah sebagai berikut:
a) Jumlah siswa yang mendapat nilai < 70.
b) Jumlah siswa mendapat nilai ≥ 70.
c) Rata–rata kompetensi siswa yang dicapai.
d) Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar.
e) Persentase ketidaktuntasan hasil belajar.
2) Observasi Afektif Siswa Siklus I
Ranah afektif siswa yang diamati terdapat 10 aspek spesifikasi khusus
dapat dilihat pada Lampiran 26 . Adapun observasi guru tentang ranah afektif
siswa adalah sebagai berikut:
a) Siswa menerima dan memperhatikan pelajaran.
b) Siswa memperhatikan penjelasan guru.
c) Siswa datang tepat waktu.
d) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
e) Siswa memiliki catatan atau buku pendamping.
f) Siswa menanyakan materi pelajaran yang kurang dimengerti pada guru.
g) Siswa berdiskusi dengan teman dan saling bertukar pendapat.
h) Siswa memiliki antusias berbagai pengetahuan dengan teman.
i) Siswa menghormati guru.
j) Siswa mengerjakan soal latihan dan mengumpulkan jawaban tepat waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Aspek-aspek diatas dikelompokkan ke dalam bentuk umum yaitu sebagai
berikut:
a) Sikap siswa menerima pelajaran yaitu point a, b, dan c.
b) Sikap siswa bertanggung jawab dan disiplin yaitu point d dan j.
c) Sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal yaitu point g dan h.
d) Sikap siswa terhadap kelanjutan materi yaitu poin e dan f.
e) Sikap siswa menghormati guru yaitu point e.
3) Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I
Ranah psikomotorik siswa yang diobservasi terdapat 10 aspek spesifikasi
khusus (terlampir pada Lampiran 5) yaitu adalah sebagai berikut:
a) Siswa segera memasuki kelas dan duduk.
b) Siswa mempersiapkan alat tulis sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
c) Siswa memperhatikan penjelasan guru.
d) Siswa tidak mengobrol dengan teman saat guru memberi penjelasan.
e) Siswa memahami maksud dan penjelasan guru.
f) Siswa membuat catatan dengan baik dan sistematis.
g) Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok.
h) Siswa mengangkat tangan saat bertanya materi yang belum jelas.
i) Siswa tidak mengerjakan tugas mata pelajaran lain.
j) Siswa mengerjakan soal latihan bersama kelompoknya.
Setiap aspek diatas dikategorikan dalam K (Kurang), C (Cukup), B
(Baik), dan BS (Baik Sekali). Secara berturut-turut diapresiasikan dalam 4
tingkatan angka, dari kurang sampai baik sekali yaitu: 1, 2, 3, dan 4.
Aspek diatas dibentuk lagi dalam spesifikasi umum untuk tindak evaluasi
yaitu sebagai berikut:
a) Perilaku siswa siap menerima pelajaran yaitu poin a dan b.
b) Perilaku siswa memiliki antusias mengikuti pelajaran yaitu point c, d, dan e.
c) Perilaku siswa antusian terhadap kelanjutan materi yaitu point f dan h.
d) Perilaku siswa berinteraksi dan komunikatif internal yaitu point g dan j.
e) Perilaku siswa bertanggung jawab dan disiplin yaitu point i.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
4) Observasi Performance Guru Siklus I
Observasi performance guru dilaksanakan untuk mengetahui tingkat
upaya guru dalam pembelajaran. Observasi performance guru dalam pembelajaran
PDKB dengan team based learning di siklus I meliputi beberapa aspek yaitu
sebagai berikut:
a) Guru bersikap ramah, perhatian dan sabar pada siswa.
b) Guru mempunyai penguasaan materi pelajaran.
c) Guru membangkitkan semangat siswa untuk belajar.
d) Guru menggunakan media pembelajaran.
e) Guru memiliki kemampuan mengajar berbagai metode.
f) Guru menggunakan bahasa yang mudah diterima oleh siswa.
g) Komunikatif dan membimbing keaktifan siswa.
h) Menjawab pertanyaan siswa dengan logis.
i) Memberikan penguatan materi pada siswa.
j) Mengawali & mengakhiri pelajaran dengan salam.
d. Evaluasi
Evaluasi tahap siklus I merupakan tahap lanjutan dari observasi. Sesuai
dengan prosedur penelitian dua siklus, data observasi kemudian dievaluasi demi
mendapatkan apresiasi dari hasil observasi. Tahap evaluasi siklus I meliputi
evaluasi hasil tes kognitif siswa, afektif siswa, psikomotorik siswa dan
performance guru saat team based learning diterapkan. Adapun evaluasi untuk
siklus I yaitu sebagai berikut:
1) Evaluasi Hasil Tes Kognitif Siswa
Evaluasi untuk hasil tes kognitif siswa siklus I dapat dilihat dalam tabel
evaluasi hasil tes kemampuan dan pemahaman materi siswa berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tabel 9. Evaluasi Hasil Kognitif Siswa Siklus I
No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah
1. Siswa mendapat nilai < 70 11 siswa
2. Siswa mendapat nilai ≥ 70 18 siswa
3. Rata–rata kompetensi siswa 68,97
4. Ketuntasan klasikal hasil belajar 62,07 %
5. Ketidaktuntasan hasil belajar 37,93 %
Evaluasi tabel diatas, berdasarkan hasil tes kognitif siswa menunjukkan
bahwa siswa yang mendapat nilai tes kurang dari 70 adalah 11 siswa, siswa yang
mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 70 adalah 18 siswa, dan siswa yang
tidak masuk kelas adalah 3 siswa. Dari siswa yang masuk didapat rata–rata kelas
mata pelajaran PDKB 68,97 untuk ketuntasan klasikal 62,07 % dan
ketidaktuntasan 37,93 %.
2) Evaluasi Afektif Siswa
Berdasarkan hasil observasi ranah afektif siswa siklus I didapat evaluasi
data yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 10. Presentase Evaluasi Afektif Siswa Siklus I
No. Aspek yang Diobservasi Presentase(%)
1. Sikap siswa menerima pelajaran 62,64
2. Sikap siswa bertanggungjawab dan disiplin 67,24
3. Sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal 62,50
4. Sikap siswa terhadap kelanjutan materi 68,10
5. Sikap siswa menghormati guru 63,79
Jumlah 324,27
Rata–rata 64,85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Evaluasi dari data yang didapat range presentase berkisar 62,50 % −
68,10 %. Jumlah presentase 324, 27% dengan rata – rata 64,85%.
3) Evaluasi Psikomotorik Siswa
Berdasarkan tindakan observasi, didapat evaluasi data psikomotorik
siswa siklus I yaitu sebagai berikut di bawah ini:
Tabel 11. Presentase Evaluasi Psikomotorik Siswa Siklus I No. Aspek yang Diobservasi Presentase (%)
1. Perilaku siswa siap menerima pelajaran 55,17
2. Perilaku siswa memiliki antusias mengikuti pelajaran 56,32
3. Perilaku siswa antusias terhadap kelanjutan materi 59,48
4. Perilaku siswa berinteraksi dan komunikatif internal 65,09
5. Perilaku siswa bertanggungjawab dan disiplin 65,52
Jumlah 301,52
Rata–rata 60,32
Evaluasi dari tabel diatas, menunjukkan bahwa metode TBL belum
optimal diterapkan atau dipraktekkan oleh siswa. Terbukti hasil observasi siswa
masih belum memenuhi kriteria minimal presentase yang ditargetkan.
4) Evaluasi Performance Guru
Hasil observasi performance guru siklus I PDKB kelas X TKB
dievaluasi dan dipresentase, dalam tabel berikut di bawah ini:
Tabel 12. Evaluasi Performance Guru Siklus I No. Aspek yang diobservasi K C B BS1. Bersikap ramah, perhatian & sabar pada siswa. √ 2. Mempunyai penguasaan materi pelajaran. √ 3. Membangkitkan semangat siswa untuk belajar. √ 4. Menggunakan media pembelajaran. √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
5. Memiliki kemampuan mengajar berbagai metode. √ 6. Menggunakan bahasa yang mudah diterima siswa. √ 7. Komunikatif dan membimbing keaktifan siswa. √ 8. Menjawab pertanyaan siswa dengan logis. √ 9. Memberikan penguatan materi pada siswa. √ 10. Mengawali & mengakhiri pelajaran dengan salam. √ Jumlah 26 Presentase (%) 65 %
Evaluasi dari data diatas penampilan guru dalam mengajar sudah baik,
namun belum memenuhi kriteria minimal presentase yang ditargetkan yaitu 70%.
e. Analisis
Berdasarkan tindakan penelitian siklus I dilakukan analisis data terhadap
proses pembelajaran PDKB dengan metode TBL. Analisis data sesuai dengan data
yang diperoleh dari observasi yang kemudian dievaluasi. Analisis data untuk
mengetahui kadar keberhasilan team based learning dalam pembelajaran PDKB
yang ditargetkan. Adapun analisis siklus I meliputi kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
1) Analisis Hasil Tes Kognitif Siswa
Tes kognitif diberikan pada siswa untuk mengukur tingkat kemampuan
pengetahuan dan pemahaman siswa sesuai dengan kompetensi dasar 1 dan 2
PDKB (terlampir pada Lampiran. 23). Tes kognitif diberikan guru secara visual
dalam bentuk tulisan dan bersifat pilihan ganda. Tes kognitif yang diberikan
sejumlah 20 soal. Hasil tes kognitif siklus I siswa yang mendapat nilai tes kurang
dari 70 adalah 11 siswa, siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan
70 adalah 18 siswa, dan siswa yang tidak hadir ada 3 siswa. Dari siswa yang hadir
didapat ketuntasan klasikal 62,07 % dan ketidaktuntasan 37,93 %. Dari rata–rata
kelas pembelajaran PDKB 66,72 sedikit mengalami peningkatan menjadi 68,97.
Analisis ketuntasan hasil belajar kognitif siswa siklus I divisualisasikan dalam
diagram berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
r
p
i
a
m
d
Gam
2) Ber
ranah afekti
presentase r
indikator ter
afektif yaitu
meningkatka
diagram bata
G
mbar 8. Diag
Analisis A
rdasarkan tab
f siklus I se
ranah afekti
rendah 62,5
u 64,85 dik
an hasil obse
ang berikut:
Gambar 9. D
Diagra
586062646668
Pres
enta
se (%
)
Diag
gram Analisi
Afektif Siswa
bel evaluasi
esuai observa
if siklus I y
0%. Dari da
kategorikan
ervasi. Anali
Diagram Bata
37,93
am Hasil B
Tuntas
1
Asp
gram BatangRanah
62,64
46
s Hasil Belaj
a
afektif sisw
asi berkisar
yaitu 64,85
ata presenta
rendah. Ra
isis afektif s
ang Analisis
%62,07 %
Belajar Ko
Tidak Tunt
2 3
pek yang Diob
g Presentash Afektif Sik
67,24
62,50
ajar Kognitif
wa siklus I, r
62,50% − 6
. Indikator
ase rata–rata
anah afektif
siswa siklus
s Afektif Sisw
%
ognitif Sik
as
4 5
bservasi
e Setiap Aspklus I
68,10
63
f Siswa Siklu
entang nilai
68,10%. Nila
tertinggi 68
a hasil obser
f siklus I p
I divisualisa
wa Siklus I
klus I
pek
3,79
us I
presentase
ai rata–rata
8,10% dan
rvasi ranah
erlu usaha
asikan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b
k
t
r
m
d
p
d
4
p
j
b
L
3) Ana
berkisar ant
kategori kes
tanggungjaw
ranah psikom
masih rend
diagram bata
Gam
4) Ana
performance
dari present
47,50% me
penguasaan
juga terjadi
berbagai me
Learning (TB
Analisis Ps
alisis psikom
ara 55,17%
siapan siswa
wab siswa d
motorik sem
ah. Analisi
ang berikut:
mbar 10. Dia
Analisis Pe
alisis dari h
e guru meng
ase aspek o
ningkat me
guru terhad
pada aspek
etode pemb
TBL) yang dig
45
50
55
60
65
70
Presen
tase (%
)
Diag
sikomotorik
motorik sisw
− 65,52%.
a. Indikator
dalam pembe
mula 47,24 m
s psikomot
gram Batang
erformance
hasil observ
galami perk
bservasi yan
enjadi 65,00
dap materi p
k 5 yaitu gu
belajaran. H
gunakan dal
1 2
A
gram BatangRanah Ps
55,175
47
k Siswa
wa tahap tin
Indikator te
tertinggi di
elajaran. Ra
meningkat m
torik siswa
g Analisis Ps
Guru Sisw
vasi dan e
kembangan y
ng didapat.
0%. Peningk
elajaran pad
uru lebih fle
al ini ditan
am pembela
2 3
Aspek Psiko
g Presentassikomotorik
56,3259,48
ndakan siklu
erendah dite
itempati asp
ata–rata pres
menjadi 60,32
siklus I d
sikomotorik
a
evaluasi per
yang cukup
Presentase h
katan terjadi
da siklus I le
eksibel dan
ndai dengan
ajaran PDKB
4
omotorik
e Setiap Aspk Siklus I
865,09
us I rentang
empati aspek
pek 5 denga
sentase hasil
2 namun dik
divisualisasik
k Siswa Siklu
rformance
pesat. Hal
hasil observ
i pada aspe
ebih baik. P
mampu me
n adanya Te
B X TKB.
5
pek
65,52
presentase
k 3 dengan
an kategori
l observasi
kategorikan
kan dalam
us I
guru yaitu
ini terlihat
vasi semula
ek 2 yaitu
eningkatan
nggunakan
eam Based
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
f. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan belajar mengajar dengan
model pembelajaran kooperatif team based learning pada siklus I diperoleh
signifikasi sebagai berikut:
1) Keberhasilan
Dari observasi pembelajaran menggunakan model kooperatif dengan
penerapan team based learning pada pembelajaran PDKB X TKB siklus I
diperoleh indikator keberhasilan, yaitu:
a) Penelitian sesuai dengan yang direncanakan dan berjalan baik.
b) Team based learning PDKB X TKB mendapat tanggapan baik.
c) Tes kognitif yang dilaksanakan dengan penerapan team based learning
berjalan baik dan terjadi peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar
ranah kognitif dilihat dari rata–rata semula 66,72 menjadi 68,97.
d) Terjadi peningkatan presentase hasil observasi afektif dilihat dari rata–rata
semula 47,09% menjadi 64,86%.
e) Terjadi peningkatan presentase hasil observasi psikomotorik dilihat dari rata–
rata semula 47,24% menjadi 60,32%
f) Terjadi peningkatan presentase hasil observasi performance guru semula
47,5% menjadi 65,00%.
2) Kekurangan
a) Metode team based learning belum optimal terlaksana dalam pembelajaran.
Ditandai adanya masih terlihat bingung siswa yang menjadi subyek
penelitian.
b) Peningkatan presentase hasil belajar siswa ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik belum mencapai target minimal 70,00%.
c) Peningkatan presentase hasil observasi performance guru belum mencapai
target mimimal 70,00% kategori cukup tuntas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
3) Perencanaan Ulang Tindakan Lanjut
a) Motivasi untuk diskusi internal siswa harus lebih ditingkatkan.
b) Pembimbing setiap kelompok selain mengamati ranah afektif dan
psikomotorik siswa, juga memberi sejumlah informasi materi pelajaran yang
mereka tanyakan.
c) Alokasi waktu yang terlaksana lebih diperhitungkan struktur rotasenya.
d) Penelitian dilanjutkan pada siklus II.
2. Siklus II
Pembelajaran pada siklus II mempunyai tahap yang sama seperti siklus I.
Perbedaan prosedur observasi siklus II tergantung ditahap perencanaan.
Perencanaan pada siklus II dipengaruhi dengan adanya refleksi di siklus I.
pelaksanaan siklus II dirancang sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Proses kegiatan pembelajaran siklus II berpusat pada keaktifan guru dan
siswa. Materi yang digunakan pada pembelajaran siklus II berbeda dengan materi
siklus I. Materi yang diterapkan pada pembelajaran siklus II merupakan materi
lanjutan siklus I, yaitu jenis alat pekerjaan batu–beton dan kegunaanya, serta
tindak keselamatan kerja. Metode yang diterapkan masih team based learning.
Alokasi waktu pembelajaran siklus II mempertimbangkan situasi dan kondisi
selama 4 × 45 menit. Perencanaan tindakan dilengkapi dengan silabus, RPP, tes
kognitif II, lembar observasi afektif dan psikomotorik siswa, serta lembar
observasi performance guru.
Berdasarkan hasil refleksi pasca siklus I, maka revisi tindakan yang dapat
dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Metode team based learning dioptimalisasi dalam penerapan pembelajaran.
Agar metode pembelajaran TBL familiar dengan keaktifan guru dan siswa.
2) Usaha peningkatan presentase hasil belajar siswa ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik belum mencapai target minimal 70,00%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
3) Usaha peningkatan presentase hasil observasi performance guru belum
mencapai target mimimal 70,00% kategori cukup tuntas.
b. Tahap Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I
dalam penerapan metode TBL. Siklus II merupakan tahap penyempurnaan dari
observasi yang lalu. Pelaksanaan siklus II tidak berbeda jauh dengan siklus I.
Guru melaksanakan pembelajaran PDKB X TKB dengan alokasi waktu 4 × 45
menit pada hari selasa 21 September 2010. Instrumen pembelajaran telah
disiapkan guru sebelum kelas dimulai. Siswa memasuki kelas dengan semangat
dan antusias kali ini. Guru menjadi lebih bersemangat mengenalkan siswa pada
metode TBL. Langkah pertama dimulainya pembelajaran diawali salam guru dan
apersepsi guru kepada siswa. Apersepsi guru diwujudkan dengan motivasi yang
diberikan pada siswa.
Pelaksanaan pembelajaran kali ini seperti siklus I. Kelompok dibagi sama
seperti siklus I. Guru diawal pembelajaran telah membagi kelompok dan
mengatur tempat diskusi siswa. Setelah itu guru menjelaskan materi sesuai tujuan
pembelajaran. Hal ini diterapkan untuk lebih mengkondisikan siswa dan diskusi
internal lebih harmonis. Siswa dikelompokkan menjadi 6, sesuai kelompok yang
telah dilaksanakan.
Kali ini team based learning dilaksanakan diawal pembelajaran. Guru
membagi kelompok siswa, lalu menjelaskan sejumlah materi yang menjadi tujuan
pembelajaranya, dan kemudian tes kognitif II dilaksanakan. Soal tertulis sejumlah
40 butir soal dibagikan kepada siswa untuk mengukur kemampuan pengetahuan
dan pemahaman siswa. Hasil belajar ranah kognitif siklus II disertai dengan
observasi tanah afektif dan psikomotorik siswa. Penelitian ini melibatkan 4
observan. Namun untuk observasi performance guru diamati sepenuhnya oleh
seorang observan. Soal tertulis tes kognitif sejumlah 40 butir soal dengan alokasi
waktu 120 menit. Sama seperti yang telah dilaksanakan, setiap kelompok
dibimbing dan dipantau oleh guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Sesuai alokasi waktu diskusi internal kelompok, setelah pekerjaan
selesai siswa mengumpulkan kepada guru. Pelajaran diakhiri dengan kesimpulan
yang bersama–sama dirumuskan oleh guru dan siswa. Setelah evaluasi didapat,
guru memberikan refleksi pelajaran, dan menutup pelajaran dengan salam.
c. Tahap Observasi
Observasi dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar siswa pada
siklus II dengan menggunakan intrumen penelitian yang telah disusun
sebelumnya. Tahap observasi dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan tes
kemampuan kognitif siswa, lembar observasi afektif siswa, lembar observasi
psikomotorik siswa dan lembar observasi performance guru. Adapun tahap
observasi dan evaluasi adalah sebagai berikut:
1) Hasil Tes Kognitif Siswa
Hasil tes kognitif siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
mengenai standar kompetensi pekerjaan batu–beton. Tes yang diberikan dalam
bentuk pilihan ganda sejumlah 40 butir soal. Hasil belajar siswa ranah kognitif
terlampir pada Lampiran 37. Observasi dari kognitif siswa meliputi beberapa poin
yaitu sebagai berikut:
a) Siswa mendapat nilai < 70.
b) Siswa mendapat nilai ≥ 70.
c) Rata–rata kompetensi siswa.
d) Ketuntasan klasikal hasil belajar.
e) Ketidaktuntasan hasil belajar.
2) Observasi Afektif Siswa
Observasi ranah afektif siswa siklus II tidak berbeda dengan observasi
afektif siklus I . Adapun 10 aspek observasi spesifikasi khusus ranah afektif siswa
adalah sebagai berikut:
a) Siswa menerima dan memperhatikan pelajaran.
b) Siswa memperhatikan penjelasan guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
c) Siswa datang tepat waktu.
d) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
e) Siswa memiliki catatan atau buku pendamping.
f) Siswa menanyakan materi pelajaran yang kurang dimengerti pada guru.
g) Siswa berdiskusi dengan teman dan saling bertukar pendapat.
h) Siswa memiliki antusias berbagai pengetahuan dengan teman.
i) Siswa menghormati guru.
j) Siswa mengerjakan soal latihan dan mengumpulkan jawaban tepat waktu.
Aspek-aspek diatas dikelompokkan ke dalam bentuk umum yaitu sebagai
berikut:
a) Sikap siswa menerima pelajaran yaitu point a, b, dan c.
b) Sikap siswa bertanggung jawab dan disiplin yaitu point d dan j.
c) Sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal yaitu point g dan h.
d) Sikap siswa terhadap kelanjutan materi yaitu poin e dan f.
e) Sikap siswa menghormati guru yaitu point e.
Lima aspek yang ada di atas, merupakan aspek untuk evaluasi hasil
observasi. Adapun skema hasil observasi afektif siswa siklus II dapat dilihat
dalam tahap evaluasi siklus II.
3) Observasi Psikomotorik Siswa
Observasi psikomotorik siswa siklus II sesuai dengan pelaksanaan
observasi di siklus I. Ranah psikomotorik siswa yang diamati terdapat 10 aspek
spesifikasi khusus dapat dilihat pada Lampiran 5. Perbedaan observasi siklus ini
dengan siklus I terletak pada jumlah subyek. Siswa SMK Negeri 5 surakarta kelas
X TKB saat pembelajaran PDKB dengan team based learning jumlah hadir siswa
31 orang dari total siswa 32 orang. Untuk rekapitulasi hasil observasi dapat dilihat
dalam tahap evaluasi siklus II psikomotorik siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
4) Observasi Performance Guru
Observasi performance guru siklus II sama persis dengan siklus I. Hal
ini menunjukkan bahwa observasi performance guru siklus II merupakan bagian
penyempurnaan dari siklus yang telah dilaksanakan. Subyek yang diobservasi,
setting dan pembelajarannya juga sama. Letak perbedaan terdapat dijumlah siswa
yang hadir. Observasi siklus II ini dilaksanakan 31 siswa, dengan siswa tidak
hadir 1 siswa.
d. Evaluasi
Tahap evaluasi sesuai dengan urutan tahap observasi. Evaluasi
merupakan penarikan kesimpulan data yang dikumpulkan dari observasi. Evaluasi
untuk siklus II sama persis dengan evaluasi siklus I yaitu sebagai berikut:
1) Evaluasi Hasil Tes Kognitif Siswa
Evaluasi kognitif ditinjau dari hasil tes kognitif siklus II sejumlah 40
butir soal dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 13. Evaluasi Kognitif Siswa Siklus II
Dari tabel diatas dievaluasi hasil belajar siswa meningkat pesat.
Ketuntasan klasikal hasil belajar sempurna 100% untuk jumlah total siswa hadir.
Dari tabel hasil belajar diatas 31 siswa mendapat hasil belajar kognitif lebih dari
atau sama dengan 70 dan tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 70.
No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah
1. Siswa mendapat nilai < 70 −
2. Siswa mendapat nilai ≥ 70 31siswa
3. Rata–rata kompetensi siswa 81,3
4. Ketuntasan klasikal hasil belajar 100 %
5. Ketidaktuntasan hasil belajar −
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Rata-rata hasil kompetensi siswa 81,30. Catatan disiklus II, ada seorang siswa
yang tidak hadir.
2) Evaluasi Afektif Siswa
Evaluasi dari Ranah afektif siswa yang diamati terdapat 10 aspek
spesifikasi khusus dapat dilihat pada Lampiran 3. Hasil observasi ranah afektif
siswa siklus II dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 14. Presentase Evaluasi Afektif Siswa Siklus II No. Aspek yang Diobservasi Presentase(%)
1. Sikap siswa menerima pelajaran 84,14
2. Sikap siswa bertanggungjawab dan disiplin 82,66
3. Sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal 78,23
4. Sikap siswa terhadap kelanjutan materi 72,58
5. Sikap siswa menghormati guru 83,06
Jumlah 400,67
Rata–rata 80,13
Evaluasi dari tabel diatas adalah mencerminkan 84,14% untuk minat
siswa menerima pelajaran; siswa bertanggungjawab dan disiplin 82,66%; siswa
berinteraksi dan komunikasi internal 78,23%; siswa terhadap kelanjutan materi
72,58%; dan mencerminkan siswa menghormati guru 83,06%. Untuk rata-rata
presentase dievaluasi 80,13% telah memenuhi nilai yang ditargetkan.
3) Evaluasi Psikomotorik Siswa
Evaluasi psikomotorik siswa siklus II didapat dari hasil observasi
psikomotorik siswa siklus II kelas X TKB pada pembelajaran pekerjaan dasar
konstruksi batu dengan diterapkan metode team based learning. Evaluasi
psikomoorik siswa siklus II dapat dilihat dalam tabel evaluasi dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel 15. Presentase Evaluasi Psikomotorik Siswa Siklus II No. Aspek yang Diobservasi Presentase (%)
1. Perilaku siswa siap menerima pelajaran 75,40
2. Perilaku siswa memiliki antusias mengikuti pelajaran 75,54
3. Perilaku siswa antusias terhadap kelanjutan materi 80,24
4. Perilaku siswa berinteraksi dan komunikatif internal 88,31
5. Perilaku siswa bertanggungjawab dan disiplin 88,71
Jumlah 408,2
Rata–rata 81,64
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa rata-rata telah memenuhi
kriteria minimal presentase yang ditargetkan yaitu 70. Evaluasi psikomotorik
siswa terhadap sikap siap menerima pelajaran 75,40%; memiliki antusias
mengikuti pelajaran 75,54%, antusias tehadap kelanjutan materi 80,24%; interaksi
dan komunikatif internal 88,31% dan sikap bertangggungjawab serta disiplin
88,71%.
4) Evaluasi Performance Guru
Evaluasi untuk observasi performance guru siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 16. Evaluasi Performance Guru Siklus II
No. Aspek yang diobservasi K C B BS
1. Bersikap ramah, perhatian & sabar pada siswa. √
2. Mempunyai penguasaan materi pelajaran. √
3. Membangkitkan semangat siswa untuk belajar. √
4. Menggunakan media pembelajaran. √
5. Memiliki kemampuan mengajar berbagai metode. √
6. Menggunakan bahasa yang mudah diterima siswa. √
7. Komunikatif dan membimbing keaktifan siswa. √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
8. Menjawab pertanyaan siswa dengan logis. √
9. Memberikan penguatan materi pada siswa. √
10. Mengawali & mengakhiri pelajaran dengan salam. √
Jumlah 37
Presentase (%) 92,50%
Dari data diatas penampilan guru dalam mengajar sangat baik dan
telah memenuhi kriteria minimal presentase yang ditargetkan.
e. Analisis
Berdasarkan pelaksanaan pada tahap observasi sebelumnya,
menunjukkan bahwa proses pembelajaran berjalan lebih baik dari setiap siklus
sebelumnya. Hasil analisis pembelajaran menggunakan metode team based
learning dapat diketahui:
1) Analisis Hasil Tes Kognitif Siswa
Tes kognitif siklus II diberikan pada siswa berupa soal tertulis dengan
jumlah soal 40 butir, bersifat obyektif atau pilihan ganda. Berdasarkan hasil
evaluasi siklus II, analisis hasil belajar siswa mengalami peningkatan sangat pesat.
Hal ini dilihat dari rata–rata mulai tindak pra siklus, siklus I sampai dengan siklus
II yaitu 66,72 lalu 68,97 kemudian menjadi 81,30. Presentase ketuntasan klasikal
siswa yang memenuhi KKM PDKB 70 mulai dari tidak pra siklus, siklus I sampai
dengan siklus II yaitu 31,25% lalu 62,07% kemudian menjadi 100%. Ketuntasan
klasikal ranah kognitif divisualisasikan dalam diagram berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
p
p
d
d
i
a
s
m
s
d
Gamb
2) AAna
presentase
presentase h
ditempati as
ditempati as
Ind
ingin tahu si
adanya pene
siswa. Seda
mulai meng
siswa memil
Pre
dan divisual
bar 11 . Diag
Analisis Afe
alisis hasil o
dari setiap
hasil observ
spek ketego
pek katergor
dikator teren
iswa terhada
erapan meto
angkan indik
gerti alur jal
liki tingkat a
esentase rent
isasikan dala
0% TidakTuntas
Diagra
gram Analisi
ektif Siswa
observasi dan
aspek ber
vasi afektif
ori “kelanjut
ri “penerima
ndah yaitu 7
ap materi ya
ode pembelaj
kator terting
lan pembela
antusias yang
ang hasil ob
am gambar d
k
am Hasil B
Tunt
57
is Hasil Bela
n evaluasi a
rkisar antara
80,13% de
tan materi”
aan pelajaran
72,58% men
ang telah dib
ajaran sudah
ggi yaitu 84
ajaran denga
g tinggi.
bservasi setia
diagram bata
100 % Tuntas
Belajar Ko
tas Tidak Tun
ajar Kognitif
afektif siswa
a 72,58%
engan indika
, dan indik
n”.
nunjukkan b
erikan samp
h mulai teras
4,14% menu
an team bas
ap aspek afe
ang berikut:
ognitif Sik
ntas
f Siswa Siklu
siklus II, re
− 84,14%.
ator terenda
kator terting
bahwa renda
pai saat ini. R
sa pada seba
unjukkan ba
sed learning
ektif siklus I
klus II
us II
entang nilai
Rata–rata
ah 72,58%
gi 84,14%
ahnya rasa
Rasa bosan
agian kecil
ahwa siswa
g, sehingga
I dianalisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
o
8
I
p
4
p
G
3) AAna
observasi ps
88,71%. Ind
Indikator ter
pembelajara
47,24 menj
psikomotorik
Gam
Gambar 12. D
Analisis Psi
alisis psiko
sikomotorik
dikator teren
rtinggi ditem
an. Rata–rata
jadi 60,32
k siklus II d
mbar 13. Diag
65
70
75
80
85
Pres
enta
se (%
)
Diag
65
70
75
80
85
90
Presen
tase (%
)
Diag
Diagram Bat
ikomotorik
omotorik sis
siswa tahap
ndah ditemp
mpati aspek 5
a presentase
lalu meni
ivisualisasik
gram Batang
1 2
Aspek y
gram BatangRanah
84,1482
1 2
A
gram BatangRanah Psi
75,40 7
58
tang Analisis
Siswa
swa dilihat
p tindakan s
pati aspek 3
5 dengan kat
e hasil obse
ingkat menj
kan dalam di
g Analisis Ps
3
yang Diobser
g Presentas Afektif Sik
2,66
78,23
2 3
Aspek Psikomo
g Presentasikomotorik
75,5480,24
s Afektif Sis
dari rentan
siklus II ber
dengan kat
tegori tangg
ervasi ranah
njadi 81,64.
iagram batan
sikomotorik
4 5
rvasi
e Setiap Aspklus II
72,58
83
4
otorik
e Setiap AspSiklus II
4
88,31
swa Siklus II
ng presesen
rkisar antara
tegori kesia
gungjawab si
h psikomotor
Presentase
ng berikut:
Siswa Siklu
pek
,06
5
pek
88,71
I
ntase hasil
75,40% −
apan siswa.
iswa dalam
rik semula
e evaluasi
us II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
4) Analisis Performance Guru
Hasil observasi performance guru mengalami perkembangan yang cukup
pesat. Hal ini terlihat dari presentase aspek observasi yang didapat. Presentase
hasil observasi semula 47,50% menjadi 65,00% kemudian meningkat 92,50%.
Peningkatan terjadi pada setiap aspek observasi performance guru. Hal ini
ditandai dengan adanya TBL yang digunakan dalam pembelajaran PDKB X TKB.
Observasi aspek performance guru siklus II yaitu 92,50% dikategorikan
dalam apresiasi tingkat presentase dalam skala angka 90–100 % dengan
penjabaran performance guru sangat tuntas.
f. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan belajar mengajar dengan
model pembelajaran kooperatif team based learning pada siklus II diperoleh
signifikasi sebagai berikut:
1) Keberhasilan
Dari observasi pembelajaran menggunakan model kooperatif dengan
penerapan team based learning pada pembelajaran PDKB X TKB siklus II
diperoleh indikator keberhasilan, yaitu:
a) Penelitian sesuai dengan yang direncanakan dan berjalan baik.
b) Team based learning PDKB X TKB mendapat tanggapan baik dan target
penelitian tercapai disiklus II.
c) Siswa dominan aktif dalam diskusi kelompok.
d) Adanya pembimbing menjadikan siswa aktif berkomunikasi sehingga kelas
terasa hidup.
e) Tes kognitif yang dilaksanakan dengan penerapan team based learning
berjalan baik dan terjadi peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar
ranah kognitif dilihat dari rata–rata semula 66,72 lalu menjadi 68,97 kemudian
meningkat pesat menjadi 81,30.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
f) Terjadi peningkatan presentase hasil observasi afektif dilihat dari rata–rata
semula 47,09% menjadi 64,86% kemudian mengalami peningkatan pesat yaitu
80,13%..
g) Terjadi peningkatan presentase hasil observasi psikomotorik dilihat dari rata–
rata semula 47,24% menjadi 60,32% kemudian mengalami peningkatan
menjadi 81,64%.
h) Terjadi peningkatan presentase hasil observasi performance guru semula
47,5% menjadi 65,00% kemudian meningkat pesat menjadi 92,50%.
2) Kekurangan
a) Ada seorang siswa yang tidak tuntas.
b) Diskusi internal siswa kerap sekali ditandai dengan bercanda, sehingga waktu
yang terstruktur menjadi sedikit mundur.
c) Komunikatif antara siswa dan guru menjadikan siswa terlalu agresif untuk
mendapat perhatian dari guru.
d) Masih ada anggota kelompok yang pasif dan bertindak masa bodoh walaupun
hanya sedikit.
e) Masih ada sedikit siswa malas berfikir karena soal bersifat obyektif.
D. Pembahasan Antar Siklus
Team based learning bertujuan meningkatkan hasil pembelajaran siswa
dan menjadikan pembelajaran lebih efektif. Hal ini merupakan inovasi
pembelajaran untuk guru dalam mencapai hasil belajar yang ditargetkan
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sesuai dengan pelaksanaan
observasi diterapkannya team based learning pada subbab ini dibahas hasil
penelitian yang meliputi hasil belajar dan efektivitas pembelajaran sebelum dan
sejak diterapkannya team based learning.
1. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa disetiap tindakan ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif didapat dari tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
berbentuk tertulis dan bersifat obyektif pilihan ganda. Tes tersebut sesuai dengan
tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
pekerjaan dasar konstruksi batu–beton yang telah dipelajari. Hasil belajar siswa
aspek afektif ditinjau dari observasi guru saat pembelajaran sedang berlangsung.
Hasil belajar siswa aspek psikomotorik juga ditinjau dari observasi guru saat
pembelajaran sedang berlangsung. Adapun hasil belajar siswa meliputi aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik dibahas disetiap siklus dibawah
ini:
a. Hasil Belajar Kognitif Siswa
Tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran pekerjaan dasar konstruksi batu–beton yang telah dipelajari disetiap
tindakan diketahui dari tes kognitif dibahas sesuai tabel dibawah ini:
Tabel 17. Perbandingan Hasil Kognitif Siswa Setiap Siklus
No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah
Prasiklus Siklus I Siklus II
1. Siswa mendapat nilai < 70 22 11 −
2. Siswa mendapat nilai ≥ 70 10 18 31
3. Rata–rata kompetensi siswa 66,72 68,97 81,30
4. Ketuntasan klasikal hasil belajar 31,25% 62,07% 100%
5. Ketidaktuntasan hasil belajar 67,75% 37,93% −
Berdasarkan tabel diatas, terlihat target minimal ketuntasan semakin
meningkat dan tercapai. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa ranah kognitif
prasiklus sebesar 31,25%, diperbaiki perolehan ketuntasan hasil belajar siswa
disiklus I dengan digunakannya metode team based learning yaitu sebesar
62,07%. Hasil disiklus I disempurnakan disiklus II dengan meningkatnya
ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif sebesar 100%. Presentase ketuntasan
klasikal hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari jumlah hasil belajar siswa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
mendapat nilai lebih besar atau sama dengan KKM yaitu 70, dibagi jumlah total
siswa yang hadir.
Ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif yang telah dicapai pada setiap
pelaksanaan pembelajaran divisualisasikan dalam diagram berikut:
Gambar 14. Diagram Batang Presentase Ketuntasan Hasil Balajar Kognitif Siswa
Setiap Siklus
Dari diagram batang diatas disimpulkan bahwa team based learning
dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, terbukti adanya peningkatan ketuntasan
hasil belajar kognitif siswa prasiklus 31,25% menjadi 62,07% di siklus I lalu
menjadi 100% di siklus II. Besar peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar
30,82% dan siklus I ke siklus II sebesar 37,93%.
b. Hasil Belajar Afektif Siswa
Hasil belajar ranah afektif siswa didapat dari observasi 10 aspek
spesifikasi khusus dapat dilihat pada lampiran. Hasil belajar ranah afektif siswa
setiap siklus dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
0
20
40
60
80
100
120
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Pres
enta
se (%
)
Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus
Diagram Batang Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
31,25
67,75 62,07
37,93
100
0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tabel 18. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus
No. Aspek yang Diobservasi Presentase(%)
Prasiklus Siklus I Siklus II
1. Sikap siswa menerima pelajaran 41,67 62,64 84,14
2. Sikap siswa bertanggungjawab dan disiplin
55,47 67,24 82,66
3. Sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal
40,63 62,50 78,23
4. Sikap siswa terhadap kelanjutan materi
46,88 68,10 72,58
5. Sikap siswa menghormati guru 50,78 63,79 83,06 Jumlah 235,43 324,27 400,67 Rata–rata 47,09 64,85 80,13
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode team
based learning direspon baik oleh siswa dan mendapatkan hasil optimal. Sikap
siswa, minat dan respon terhadap aspek yang diobservasi disetiap tindakan
meningkat. Presentase perbandingan hasil belajar afektif siswa sebelum dan
sesudah diterapkan metode team based learning, divisualisasikan pada diagram
batang berikut:
Gambar 15. Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap
Siklus
0102030405060708090
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Pres
enta
se (%
)
Pelaksanaan Observasi Afektif Siswa
Diagram Batang Presentase Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
47,09
64,85
80,13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Dari diagram batang diatas disimpulkan bahwa team based learning
dapat meningkatkan hasil belajar ranah afektif, terbukti adanya peningkatan hasil
belajar ranah afektif siswa prasiklus 47,09% menjadi 64,85% di siklus I lalu
menjadi 80,13% di siklus II. Besar peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar
17,76% dan siklus I ke siklus II sebesar 15,28%.
c. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Hasil belajar ranah psikomotorik siswa ditinjau dari pengamatan langsng
guru terhadap perilaku yang dilakukan siswa saat pembelajaran berlangsung.
Hasil belajar ranah psikomotorik siswa disetiap siklus dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini sesuai dengan observasi yang dilaksanakan:
Tabel 19. Perbandingan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Setiap Siklus
No. Aspek yang Diobservasi Presentase
Prasiklus Siklus I Siklus II
1. Perilaku siswa siap menerima pelajaran 47,66 55,17 75,40
2. Perilaku siswa memiliki antusias
mengikuti pelajaran 52,60 56,32 75,54
3. Perilaku siswa antusias terhadap
kelanjutan materi 41,02 59,48 80,24
4. Perilaku siswa berinteraksi dan
komunikatif internal 41,02 65,09 88,31
5. Perilaku siswa bertanggungjawab dan 53,91 65,52 88,71
disiplin
Jumlah 236,21 301,58 408,2
Rata–rata 47,24 60,32 81,64
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode
team based learning direspon baik oleh siswa dan mendapatkan hasil optimal.
Terbukti hasil observasi psikomotorik siswa telah memenuhi kriteria minimal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
presentase yang ditargetkan dari prasiklus ke siklus I kemudian siklus II. Perilaku
siswa terhadap berlangsungnya pembelajaran seperti datang tepat waktu,
menyiapkan alat tulis, memperhatikan penjelasan guru dan aktif diskusi disetiap
siklus meningkat. Presentase perbandingan hasil belajar psikomotorik siswa
sesudah dan sebelum team based learning diterapkan dalam pembelajaran mulai
dari prasiklus, siklus I dan siklus II, divisualisasikan pada diagram batang berikut:
Gambar 16. Diagram Batang Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Setiap Siklus
Dari diagram batang diatas disimpulkan bahwa team based learning
dapat meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik, terbukti adanya
peningkatan hasil belajar ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24% menjadi
60,32% di siklus I lalu menjadi 81,64% di siklus II. Besar peningkatan hasil
belajar siswa ranah psikomotorik dari prasiklus ke siklus I sebesar 13,08% dan
siklus I ke siklus II sebesar 21,32%.
2. Efektifitas Pembelajaran
Efektivitas pembelajaran diketahui dari observasi yang dilaksanakan
disetiap tindakan penelitian. Efektivitas pembelajaran yang diobservasi meliputi
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Presen
tase (%
)
Pelaksanaan Psikomotorik Setiap Siklus
Diagram Batang Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa Setiap Siklus
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
81,64
60,32
47,24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
afektif siswa, psikomotorik siswa dan performance guru. Metode team based
learning dikatakan berhasil jika terdapat indikator efektivitas pembelajaran sesuai
yang ditargetkan. Observasi efektivitas pembelajaran dilaksanakan pada tindakan
pra siklus, siklus I dan siklus II. Data hasil observasi dievaluasi dan dianalisis
kemudian dibahas peningkatannya disetiap indikator efektivitas pembelajaran
sesuai dengan uraian dibawah ini:
a. Efektivitas Pembelajaran Ranah Afektif
Efektivitas pembelajaran ranah afektif siswa yang diamati terdapat 10
aspek spesifikasi khusus, dapat dilihat pada lampiran. Hasil observasi ranah
afektif siswa setiap siklus dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 20. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Afektif Siswa Setiap Siklus
No. Aspek yang Diobservasi Presentase(%)
Pra siklus Siklus I Siklus II
1. Sikap siswa menerima pelajaran 41,67 62,64 84,14
2. Sikap siswa bertanggungjawab dan disiplin
55,47 67,24 82,66
3. Sikap siswa berinteraksi dan komunikasi internal
40,63 62,50 78,23
4. Sikap siswa terhadap kelanjutan materi
46,88 68,10 72,58
5. Sikap siswa menghormati guru 50,78 63,79 83,06 Jumlah 235,43 324,27 400,67 Rata–rata 47,09 64,85 80,13
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode
team based learning direspon baik oleh siswa dan mendapatkan hasil optimal.
Terbukti hasil observasi afektif siswa telah memenuhi kriteria minimal presentase
yang ditargetkan dari prasiklus ke siklus I kemudian siklus II. Kemauan siswa,
minat, dan respon terhadap aspek yang diobservasi disetiap tindakan meningkat.
Data hasil observasi afektif disetiap siklus berdasarkan presentase divisualisasikan
pada diagram batang berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Gambar 17. Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Setiap
Siklus
Presentase rata–rata perbandingan hasil observasi afektif siswa sebelum
dan sesudah diterapkan metode team based learning pada pembelajaran,
divisualisasikan pada diagram batang berikut:
Gambar 18. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Afektif
Siswa Setiap Siklus
1 2 3 4 5Pra Siklus 41.67 55.47 40.63 46.88 50.78Siklus I 62.64 67.24 62.5 68.1 63.79Siklus II 84.14 82.66 78.23 72.58 83.06
41.67 55.47 40.63 46.88 50.78
62.64 67.24 62.5 68.1 63.79
84.14 82.66 78.2372.58
83.06
020406080
100
Pres
enta
se (%
)Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Ranah
Afektif Siswa Setiap Siklus
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
0102030405060708090
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Pres
enta
se (%
)
Pelaksanaan Observasi Afektif Siswa
Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Ranah Afektif Siswa Setiap Siklus
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
47,09
64,85
80,13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Dari diagram diatas disimpulkan bahwa team based learning terbukti
efektif dengan adanya efektivitas pembelajaran ranah afektif siswa prasiklus
47,09% meningkat menjadi 64,85% di siklus I, lalu meningkat menjadi 80,13% di
siklus II. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran ranah afektif dari prasiklus
ke siklus I sebesar 17,76% dan peningkatan ranah afektif dari siklus I ke siklus II
sebesar 15,28%.
b. Efektivitas Pembelajaran Ranah Psikomotorik
Efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik siswa yang diamati terdapat
10 aspek spesifikasi khusus dapat dilihat pada lampiran. Hasil observasi ranah
psikomotorik siswa setiap siklus dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 21. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Psikomotorik Siswa Setiap Siklus
No. Aspek yang Diobservasi Presentase
Prasiklus Siklus I Siklus II
1. Perilaku siswa siap menerima pelajaran 47,66 55,17 75,40
2. Perilaku siswa memiliki antusias
mengikuti pelajaran 52,60 56,32 75,54
3. Perilaku siswa antusias terhadap
kelanjutan materi 41,02 59,48 80,24
4. Perilaku siswa berinteraksi dan
komunikatif internal 41,02 65,09 88,31
5. Perilaku siswa bertanggungjawab dan
disiplin 53,91 65,52 88,71
Jumlah 236,21 301,58 408,2
Rata–rata 47,24 60,32 81,64
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode team
based learning direspon baik oleh siswa dan mendapatkan hasil optimal. Terbukti
hasil observasi psikomotorik siswa telah memenuhi kriteria minimal presentase
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
yang ditargetkan dari prasiklus ke siklus I kemudian siklus II. Sikap atau perilaku
siswa terhadap berlangsungnya pembelajaran seperti datang tepat waktu,
menyiapkan alat tulis, memperhatikan penjelasan guru dan aktif diskusi disetiap
siklus meningkat. Data hasil observasi psikomotorik disetiap siklus berdasarkan
presentase divisualisasikan pada diagram batang berikut:
Gambar 19. Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa
Setiap Siklus
Presentase rata–rata perbandingan hasil observasi psikomotorik siswa
sesudah dan sebelum team based learning diterapkan dalam pembelajaran mulai
dari prasiklus, siklus I dan siklus II, divisualisasikan pada diagram batang berikut:
1 2 3 4 5Pra Siklus 47.66 52.6 41.02 41.02 53.91Siklus I 55.17 56.32 59.48 65.09 65.52Siklus II 75.4 75.54 80.24 88.31 88.71
47.66 52.641.02 41.02
53.9155.17 56.32 59.48 65.09 65.5275.4 75.54
80.2488.31 88.71
0102030405060708090100
Presen
tase (%
)
Diagram Batang Presentase Observasi Psikomotorik Siswa Setiap Siklus
Pra Siklus Siklus I Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Gambar 20. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran
Psikomotorik Siswa Setiap Siklus
Dari diagram diatas disimpulkan bahwa team based learning terbukti
efektif dengan adanya efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik siswa
prasiklus 47,24% meningkat menjadi 60,32% di siklus I, lalu meningkat menjadi
81,64% di siklus II. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran ranah
psikomotorik dari prasiklus ke siklus I sebesar 13,08% dan peningkatan dari
siklus I ke siklus II sebesar 21,32%.
c. Efektivitas Pembelajaran Performance Guru
Keberhasilan pembelajaran juga dipengaruhi dengan adanya performance
guru saat menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini menjadikan performance
guru diobservasi untuk mengetahui tingkat efektivitas pembelajaran kategori
performance guru dalam setiap tindakan mulai prasiklus atau sebelum team based
learning diterapkan dan sesudah team based learning diterapkan yaitu siklus I dan
siklus II. Efektivitas performance guru dilihat dari hasil observasi performance
guru prasiklus, siklus I dan siklus II pembelajaran PDKB kelas X TKB dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Presen
tase (%
)
Pelaksanaan Psikomotorik Setiap Siklus
Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Psikomotorik Siswa Setiap Siklus
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
81,64
60,32
47,24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Tabel 22. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance Guru Tiap Siklus
Keterangan dari tabel diatas adalah setiap aspek performance guru yang
diobservasi mendapat apresiasi K (Kurang), C (Cukup), B (Baik), dan BS (Baik
Sekali). Setiap singkatan huruf diapresiasikan dalam angka yaitu untuk K = 1; C =
2; B = 3; dan BS = 4. Performance guru dari tindak sebelum dan sesudah
diterapkannya team based learning mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata hasil observasi performance guru mulai prasiklus, siklus I dan siklus
II. Presentase perbandingan rata-rata hasil observasi performance guru setiap
siklus divisualisasikan pada diagram batang berikut:
No. Aspek yang diobservasi Apresiasi Aspek
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1. Bersikap ramah, perhatian & sabar pada siswa. B B BS 2. Mempunyai penguasaan materi pelajaran. C B BS 3. Membangkitkan semangat siswa untuk belajar. C C B 4. Menggunakan media pembelajaran. B B B 5. Memiliki kemampuan mengajar berbagai metode. K C BS 6. Menggunakan bahasa yang mudah diterima siswa. C C BS 7. Komunikatif dan membimbing keaktifan siswa. K C BS 8. Menjawab pertanyaan siswa dengan logis. K B BS 9. Memberikan penguatan materi pada siswa. K B BS 10. Mengawali & mengakhiri pelajaran dengan salam. B B B Jumlah 19 26 37 Presentase (%) 47,5 65 92,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Gambar 21. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance
Guru Setiap Siklus
Adanya proses pembelajaran yang maksimal didapat hasil belajar yang
optimal. Hasil belajar bukan hanya sepenuhnya dari tingkat pemahaman, minat
dan sikap siswa. Hasil belajar juga dipengaruhi adanya performance pendidik.
Performance guru ikut berpengaruh dalam hasil belajar siswa. Sesuai hasil
observasi performance guru disetiap aspek mempengaruhi tingkat perolehan hasil
belajar siswa. Performance guru dalam pembelajaran berbanding lurus dengan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat tingkat tertinggi dari presentase rata-rata
observasi performance guru di siklus II, sedangkan hasil belajar siswa juga
berhasil tercapai di siklus II.
Dari diagram batang diatas disimpulkan bahwa performance guru
terbukti efektif terlihat dari prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami
peningkatan yang cukup pesat. Berturut-turut peningkatan performance guru
sesuai dengan presentase rata-rata hasil observasi untuk prasiklus 47,50%
meningkat menjadi 65% di siklus I dan kemudian meningkat cukup pesat di siklus
II yaitu 92,5%. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran performance guru dari
0102030405060708090
100
Pra Silus Siklus I Siklus II
Pres
enta
se(%
)
Siklus Tindakan
Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance Guru Setiap Siklus
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
47,50
65,00
92,50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
prasiklus ke siklus I sebesar 17,5% dan besar peningkatan efektivitas performance
guru dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 27,5%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif yaitu Team Based Learning (TBL)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar
Konstruksi Batu (PDKB) kelas X TKB, dan standar kompetensi pekerjaan
dasar konstruksi batu-beton. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa prasiklus
31,25%, siklus I 62,07% dan siklus II 100%. Besar peningkatan ketuntasan
hasil belajar kognitif siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar 30,82% dan dari
siklus I ke siklus II sebesar 37,93%. Hasil belajar ranah afektif siswa
prasiklus 47,09%, siklus I 64,85%, dan siklus II 80,13%. Besar peningkatan
ketuntasan hasil belajar afektif siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar 17,76%
dan dari siklus I ke siklus II sebesar 15,28%. Hasil belajar ranah psikomotorik
siswa prasiklus 47,24%, siklus I 60,32%, dan siklus II 81,64%. Besar
peningkatan ketuntasan hasil belajar psikomotorik siswa dari prasiklus ke
siklus I sebesar 13,08% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 21,32%.
2. Penerapan metode Team Based Learning (TBL) terbukti efektif dalam
pembelajaran PDKB kelas X TKB. Hal ini diketahui pada peningkatan
efektivitas saat proses pembelajaran berlangsung. Efektivitas pembelajaran
ranah afektif siswa prasiklus 47,09%, siklus I 64,85%, dan siklus II 80,13%.
Besar peningkatan efektivitas pembelajaran ranah afektif dari prasiklus ke
siklus I sebesar 17,76% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 15,28%.
Efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24%, siklusI
60,32% dan siklus II 81,64%. Besar peningkatan efektivitas pembelajaran
ranah psikomotorik prasiklus ke siklus I sebesar 13,08% dan dari siklus I ke
siklus II sebesar 21,32%. Efektivitas pembelajaran performance guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
prasiklus 47,50%, siklus I 65% dan siklus II 92,5%. Besar peningkatan
efektivitas pembelajaran performance guru dari prasiklus ke siklus I sebesar
17,5% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 27,5%.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan diatas, maka implikasi dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Implikasi Praktis Implikasi hasil penelitian secara praktis yaitu dapat meningkatkan hasil
belajar siswa X TKB dalam pembelajaran PDKB, dan juga sebagai pedoman
inovatif bagi guru SMK Negeri 5 Surakarta untuk inovasi pembelajaran kelas.
Selain itu, implikasi praktis hasil penelitian adalah sebagai sumbangan pustaka di
program studi Pendidikan Teknik Bangunan.
2. Implikasi Teoritis
Implikasi hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan sebagai
bahan pustaka dan relevansi terhadap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi calon
observan atau pembaca.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran peneliti dikemukakan
sebagai berikut:
1. Diperlukan adanya partisipasi dan komunikasi antara siswa dengan guru
dalam pembelajaran dengan metode Team Based Learning (TBL), untuk
mencapai kompetensi dasar yang optimal sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) mata pelajaran.
2. Tingkat keberhasilan pencapaian ketuntasan hasil belajar dalam pembelajaran
dengan metode Team Based Learning (TBL), secara signifikan dipengaruhi
aktifitas siswa dan performance guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
3. Diberikan pada siswa penjelasan prosedur pelaksanaan pembelajaran sebelum
Team Based Learning (TBL) diterapkan, sehingga alokasi terstruktur dan
berjalan lancar, serta kompetensi yang ditargetkan tercapai.