www.mudrajad.com 1
E-Mail :
HP : 0811 25 4255
Prof. MUDRAJAD KUNCORO, Ph.D Guru Besar Ilmu Ekonomi FEB UGM
Visit my site:
http://www.mudrajad.com
KULIAH UMUM AGENDA EKONOMI CAPRES INDONESIA
Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Yogjakarta, 21 Mei 2014
2
Sumber: IMF (2012). Note * projection.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia &
Dunia 2009-2012 (%)
Countries 2009 2010 2011 2012* 2013*
Indonesia 4.5 6.1 6.4 6.0 6.4
Malaysia 3.6 7.2 5.3 4.4 4.7
Singapura 3.3 14.5 4.8 2.0 2.9
Thailand 3.5 7.8 4.5 5.5 5.9
Filipina 1.0 7.3 5.0 4.8 4.7
Cina 8.5 10.3 9.6 7.8 8.2
India 5.4 8.6 8.2 4.8 5.9
Negara
Sedang
Berkem-
bang
2,1 6,0 6.6 6.4 5.6
Negara
Maju -3,2 2,1 2.2 2.6 1.5
www.mudrajad.com
In 2005, Goldman Sachs determined the
next group of developing countries called
as Next Eleven (N-11) to follow in the BRICs wake. They are Bangladesh, Egypt, Indonesia, Iran, South Korea,
Mexico, Nigeria, Pakistan, Philippines,
Turkey, and Vietnam. Mexico and and
Korea are potential to become almost as
important as the BRICs in the global
economy.
The four N-11; Indonesia, Korea, Mexico
and Turkey are called as Growth
Markets rather than Emerging Markets, due to its largely sound government debt
and deficit position, robust trading
networks and huge numbers of people all
moving steadily up the economic ladder.
4
Note: Other sectors include the following: electricity, gas, and water sector; construction sector; trade, hotel, and restaurant sector; transportation and communication sector; finance, rental, and company service sector; and service sector. Source: Calculated from BPS (2012)
Indonesia adalah negara agraris pada tahun 1960an hingga 1980an. Namun sejak tahun 1993, telah terjadi transformasi struktural karena industri telah menggantikan pertanian sebagai penggerak utama PDB Indonesia. Kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB Indonesia cenderung mengalami penurunan kembali sejak tahun 2004. Namun demikian, pada tahun 2011 kontribusi manufaktur meningkat menjadi 27,3%, sedang sektor pertanian menyumbang 13,5% terhadap PDB.
Sektor 1968
1978 1988 1998 2000 2004 2006 2008 2009 2010 2011
Pertanian 51,0 30,5 24,1 17,4 15,6 15,4 14,1 14,1 15,3 15,3 13,5
Pertamba-
ngan 4,2
17,6 12,1 8,3 12,1 8,6 9,4 9,1 10,6 11,2 8,1
Manufaktur 8,5 10 18,5 23,9 27,8 28,3 28,1 27,8 26,4 24,8 27,3
Lainnya 36,3 41,9 45,2 50,3 44,6 47,7 48,1 52,9 47,7 48,7 51,1
PDB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MENGAPA SEKTOR INDUSTRI?
INDUSTRIALISASI TELAH MENYEBABKAN TRANSFORMASI STRUKTURAL
Kontribusi Masing-masing Sektor terhadap PDB Indonesia, 1969-2011
5
Sumber: BPS, diolah (2012)
Indonesia bukan lagi negara agraris. Sektor pertanian yang menyumbang 51% terhadap PDB tahun 1968, kontribusinya terus menurun hingga tinggal 13,5% tahun 2011. Sebagai gantinya, sektor manufaktur dan perdagangan-hotel-restoran menjadi penopang ekonomi Indonesia, dengan kontribusi masing-masing 27,3% dan 13,8% terhadap PDB.
INDUSTRIALISASI TELAH MENYEBABKAN
TRANSFORMASI STRUKTURAL
Kontribusi Masing-masing Sektor terhadap PDB Indonesia, 2004-2011
www.mudrajad.com 5
6
Pertumbuhan sektor industri manufaktur di Indonesia 2001-2008 menunjukkan tren yang secara umum meningkat antara 2,8% hingga 7,5%. Ini jauh lebih rendah dibanding sebelum krisis 1998, yang mampu tumbuh 2 digit. Pertumbuhan sektor industri di Indonesia 2005-2008 hanya meningkat sebesar 5.7%. Padahal, pemerintah menargetkan industri tumbuh sebesar 8,56%/tahun dan menyerap tenaga kerja 2,64 juta/tahun selama 2004-2009.
Pertumbuhan Sektor Industri & Perekonomian
Indonesia, 1994-2008* (%)
Sumber: KPIN (2009).
Sebelum Krisis Sesudah Krisis
Peranan Masing-Masing Cabang Industri Terhadap PDB Sektor
Industri Tahun 1995-2007*
No.
Cabang Industri Persen (%)
1995 2004 2005 2006 2007*
1 Makanan, Minuman dan Tembakau 47.1 30..3 29.3 27.1 11.0
2 Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 9.2 13.8 12.5 12.4 10.4
3 Brg. Kayu & Hasil Hutan 6.7 5.7 5.4 5.8 1.8
4 Kertas & Barang Cetakan 4 5.8 5.6 5.2 5.7
5 Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 13.5 11 12.1 12.6 18.6
6 Semen & Brg. Galian Non-Logam 3.3 3.9 3.9 3.8 3.6
7 Logam Dasar, Besi & Baja 3.2 2.9 2.9 2.8 8.6
8 Alat Angkut., Mesin & Peralatannya 12.4 25.7 27.4 29.4 34.6
9 Barang lainnya 0.6 0.9 0.9 0.9 5.7
Total Industri 100 100 100 100 100
*Kuartal 2 2007 Sumber: diolah dari BPS (2007), Depperin (2007)
Empat penyumbang industri manufaktur utama yang berperanan dalam pembentukan PDB
industri pengolahan non-migas selama 1995-2007 adalah industri alat angkut, mesin dan
peralatannya; industri makanan, minuman dan tembakau; industri pupuk, kimia dan barang
dari karet; serta industri tekstil, barang kulit dan alas kaki
Indonesias Leading Food & Beverages Companies
Indofood, Wingfood, Garudafood are vertically integrated,
owning production, processing & distribution facilities.
0
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
8,000,000
Indofood
(Noodle
Only)
Nestl
(Domestic
without JV)
Garudafood
(Peanut &
Snack)
Coca-Cola Sinar Sosro
(RTD Tea)
Frisian Flag Santos
(Coffee &
Candy)
Heinz ABC Danone
(Biscuit &
Beverages)
Mayora
(Coffee, Hot
Cereal,
Candy)
Sa
les
20
06
(m
io R
p)
manufacturer
Pertumbuhan Industri Non-Migas (YoY) Tahun 2004-2007*
Sumber: diolah dari BPS (2007), Depperin (2007)
No. Cabang Industri Persen (%)
1995 2004 2005 2006 2007* 2004-2007
1 Makanan, Minuman & Tembakau 16.5 1.4 2.7 7.2 1.2 3.1
2 Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 10.4 4.1 1.3 1.2 -10.3 -0.9
3 Barang Kayu & Hasil Hutan 3 -2.1 -1 -1 -10.3 -3.6
4 Kertas & Barang Cetakan 13.5 7.6 2.4 2.1 -16.3 -1.0
5 Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 11.9 9 8.8 4.5 20.2 10.6
6 Semen & Brg. Galian Non-Logam 20.1 9.5 3.8 0.5 -3.1 2.7
7 Logam Dasar, Besi & Baja 18.6 -2.6 -3.7 4.7 4.7 0.8
8 Alat Angkut, Mesin & Peralatan 7.7 17.7 12.4 7.5 31.2 17.2
9 Barang Lainnya 8.9 12.8 2.6 3.6 -29.9 -2.7
Total Industri 13.1 7.5 5.9 5.3 7.3 6.5
*Kuartal 2 2007
Terjadi Peningkatan Volume Pemakaian BBM
Terjadi peningkatan penggunaan premium pada bulan Oktober dan diperkirakan akan terus
meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan kendaraan bermotor (Mobil dan Motor) 10
Volume BBM
-
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
1.800.000
Des 2005
Jan 2006
Peb 2006
Mar 2006
April 2006
Mei 2006
Juni 2006
Juli 2006
Agust 2006
Sept 2006
Okt 2006
Nop 2006
Des 2006
Jan 2007
Peb 2007
Mar 2007
April 2007
Mei 2007
Juni 2007
Juli 2007
Agust 2007
Sept 2007
Okt 2007
Bulan
Kilo
Lit
er
Premium
Minyak Tanah
Minyak Solar
Penjualan Motor
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
2006 2007
Hundreds
Motor Sale
Penjualan Mobil
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
2006 2007
Hundreds
Car Sale
TANTANGAN: SUNSET DAN SUNRISE
INDUSTRY
Sumber: Diolah dari BPS (2012)
11
Pangsa terhadap Industri Manufaktur 2004-2009
Tinggi Rendah
Pertum-
buhan
2004-2009
Tinggi
Industri Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet
Industri Pengolahan Lainnya
Industri Kertas dan Barang Cetakan
Industri Semen dan Barang Galian
Nonlogam
Rendah
Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau
Industri Tekstil dan Barang dari Kulit
Industri Barang Kayu dan Hasil Hutan
Industri Logam Dasar, Besi dan Baja
Sunrise Industry: Industri pupuk, kimia, dan barang dari karet banyak diuntungkan dengan
kenaikan harga minyak dunia terutama untuk produk amoniak. Lonjakan penjualan kendaraan
bermotor juga berpengaruh terhadap penjualan industri pengolahan bahan karet.
Sunset Industry: Industri barang kayu dan hasil hutan serta industri logam dasar, besi dan baja
dimana pertumbuhan menurun akibat persaingan global, di mana China dan Korea Selatan
menjadi pemain besar dalam industri barang kayu dan hasil hutan.
12
12
TOP TEN INDONESIAS COMPANIES AMONGST ASIA 200, 2004-2010
2005-04 2006 2008-07 2009 2010 Company
1 2 1 2 1 Astra
4 1 2 1 2 Unilever
2 4 3 4 3 BCA
3 3 4 3 4 Indofood
- - 7 7 5 Bank
Mandiri
5 5 6 6 6 Indosat
- 8 10 9 7 Telkom
6 - 5 5 8 HM.
Sampoerna
- - - - 9 BRI
- - - - 10 Holcim
Indonesia
Source: Asian Wall Street Journal (Januari 2011)
Consumption driven growth: PERILAKU KONSUMTIF
RAKYAT INDONESIA: TETAP
BELI MOBIL/SEPEDA
MOTOR, MANDI DENGAN
SABUN & SHAMPOO, BELI
DENNGAN CREDIT CARD,
MAKAN MIE INSTANT,
NGROKOKAN UNTUK
PENGHILANG STRESS,
RENOVASI RUMAH DENGAN
SEMEN, KE MANA-MANA
NENTENG PONSEL,
NONTON TV TERUS, SAMBIL
MINUM TEH BOTOL SOSRO.
@Mudrajad 13
Analisis 2000 perusahaan terbaik di dunia tersebut menunjukkan bahwa meskipun gejolak di sektor
keuangan global, bank masih mendominasi, dengan 5 perusahaan di jajaran 10 terbaik di
Indonesia. Sektor-sektor ini bukan pemimpin dalam pertumbuhan sepanjang tahun lalu. 13
10 Besar
Perusahaan Terbaik di Indonesia yang masuk The Worlds Biggest Companies Menurut Majalah Forbes (21/4/2010) Sumber:
http://www.forbes.c
om/lists/2010/18/glo
bal-2000-10_The-
Global-2000-
Indonesia_10Rank.h
tml, accessed 3
Nov2010
Company Rank Sales
($Bil)
Profits
($Bil)
Aset
($Bil)
Market
($Bil)
Telekom Indonesia 684 5.42 0.95 8.37 17.74
Bank Central Asia 796 2.07 0.52 22.46 12.65
Bank Mandiri 796 2.85 0.47 32.32 10.03
Bank Rakyat Indonesia 843 2.74 0.53 22.39 9.49
Bank Negara Indonesia 1412 2.47 0.26 24.07 3.07
Bumi Resources 1533 2.96 0.57 5.44 4.56
Bank Danamon 1802 2.00 0.16 10.39 4.62
PGN 1915 1.14 0.06 2.34 9.82
Semen Gresik 1977 1.09 0.23 0.97 4.87
PT Bukit Asam 1986 0.95 0.29 0.83 3.93
14
CONSUMPTION DRIVEN GROWTH Indonesia mampu tumbuh 4,5% di tengah krisis global 2009 karena ditopang oleh konsumsi (consumption-driven growth) tapi unbalanced growth. Pada tahun 2008 Konsumsi rumah tangga merupakan pendorong utama ekonomi Indonesia (57,8% terhadap PDB Indonesia), diikuti oleh investasi (24,6%), net export (10,6%), dan pengeluaran pemerintah (7%). Dan pada tahun 2012 hal tersebut masih terjadi, Konsumsi rumah tangga merupakan pendorong utama ekonomi Indonesia (55,08%).
* Hingga Kuartal ke 2 tahun 2011. Sumber: Diolah dari BPS (2013)
57,2 57,4 56,9 55,58 55,08
8,1 9 8,6 8,23 7,84
23,7 23,4 24,1 24,42 25,24
49,6
42,8
46,6 49,55
47,58
40,05
32,54
36,2 38,23 38,38
9,55 10,26 10,5 11,32
9,2
0
10
20
30
40
50
60
70
2008 2009 2010* 2011** 2012***
Per
sen
(%
)
Tahun
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Investasi Ekspor Impor Net Ekspor
KUATKAH FONDASI EKONOMI KITA?
CONSUMPTION DRIVEN GROWTH
@Mudrajad Kuncoro\GBE 15
PRODUKSI ROKOK DI INDONESIA
Krisis moneter tidak mempengaruhi industri
rokok di Indonesia
Negara tujuan ekspor rokok kretek Indonesia
adalah Malaysia
dengan volume
5.041.217 kg dengan
nilai US$ 61.184.464 0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
1996 1997 1998 1999 2000 2001
Rokok Kretek
Rokok Putih
Klobot/Klembak
Total
Perkembangan Produksi
Rokok Kretek di Indonesia
Sumber:
Diolah dari data Indocommercial
(1999;2002)
@Mudrajad Kuncoro\GBE 16
ANALISIS STRUKTUR
INDUSTRI ROKOK KRETEK Untuk mengukur
konsentrasi industri
digunakan dua indikator:
Rasio konsentrasi:
CR4 & CR 8 : pangsa 4 perusahaan terbesar dan
pangsa 8 perusahaan
terbesar dalam industri.
Indeks Herfindahl-Hirschman (IHH):
penjumlahan kuadrat pangsa pasar tiap-tiap perusahaan
dalam suatu industri.
IHH bernilai antara 0-1.
Jika mendekati 0 berarti struktur industri mendekati
pasar persaingan sempurna.
Jika mendekati 1 maka struktur industri cenderung
ke pasar monopoli.
Jika CR4 = 40%, maka struktur industri dikatakan berbentuk
oligopoli (Kuncoro, et al, 1997:
Bab 22)
Menurut Stigler, suatu industri dikatakan berstruktur oligopoli
bila mempunyai konsentrasi
industri lebih dari 60%.
(Hasibuan, 1993)
@Mudrajad Kuncoro\GBE 17
KONSENTRASI INDUSTRI ROKOK
KRETEK DI INDONESIA, 1996-1999 Dengan metode Rasio
Konsentrasi:
rata-rata CR4 industri rokok di Indonesia sebesar 77,56%.
Rata-rata CR8 industri rokok di Indonesia sebesar 88,15%.
Berdasarkan klasifikasi struktur industri menurut Bain (1956),
struktur industri rokok kretek di
Indonesia termasuk tipe II yaitu
oligopoli dengan tingkat
konsentrasi tinggi.
Dengan metode IHH diperoleh nilai 0,27 yang
berarti struktur industri rokok
kretek di Indonesia tidak
berstruktur monopoli.
Tahun CR4 CR8 IHH Total Firm
1996 0.8109 0.9174 0.3131 191
1997 0.8216 0.9071 0.3207 190
1998 0.6807 0.8206 0.2056 204
1999 0.7891 0.8812 0.2716 206
rata - rata 0.7756 0.8815 0.2778Sumber: diolah dari data BPS.
@Mudrajad Kuncoro\GBE 18
Diversifikasi usaha
Djarum
Bermula dari raja rokok, merambah berbagai bisnis:
Perbankan: beli saham BCA bersama Farallon Capital; Bank
Haga & Hagakita
Properti: WTC Mangga Dua. Mal Daan Mogot, Perum
Karawang Resinda, Griya
Padma Semarang, Hotel
Padma
Optik: pemain terbesar bisnis lensa kacamata
Elektronika: Polytron, Digitec
Tekstil: busana & garmen
Funiture: Ligna,Kudus Istana Furnitur
Sumber: Swa (Jan, 2003)
@Mudrajad Kuncoro\GBE 19
Para Pemain
Rokok Pinggiran
Sebagai follower
Meniru desain grafis & kemasan produk 4 besar
Harga murah
Pemasaran sebatas kec, kab, provinsi
Iklan bombastis & sihir kata:
Rokok ini memakai tembakau sangat canggih
& cocok untuk kaum
intelektual (Dja Yen Ng)
Dari umat untuk umat (Aseng Jaya, 565)
@Mudrajad Kuncoro\GBE 20
JURUS 4 P DAN 4 C
4 P (kiat pemasar): PRODUCT: macam
produk, mutu, desain,
penyajian, ukuran,
pelayanan, garansi
PRICE: harga dasar, diskon, jangka waktu,
syarat
PLACE: saluran, cakupan, jenis, lokasi,
transportasi
PROMOTION: promosi, iklan, wiraniaga, humas,
pemasaran langsung
4 C (kiat pelanggan):
Customer needs & wants
Cost to customers
Convenience: kemudahan,
kenyamanan
Communication
Segmen rokok pinggiran:
klas bawah, pengin tampil gaul
dg merek terkenal, tapi duit cekak
@Mudrajad Kuncoro\GBE 21
Jurus mengekor nama:
369 (Sam Liok Kioe), 565 (Dja Yen Ng), 33 (sam
Sam), 21 (Dji It), 468 (Soe
Laa Pan)
Gudang Gandum, Gudang Gamping, Gudang Rasa
@Mudrajad Kuncoro\GBE 22
STRATEGI FOCUS:
UMAT ISLAM, HURUF ARAB
Tantangan RRC dan India
Integrasi Ekonomi Regional dengan Lingkungan Global yang semakin kompetitif
ASEAN Economic Community 2015
1. Menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal yang didukung oleh
aliran barang dan jasa, investasi, modal dan tenaga kerja
terdidik yang lebih bebas.
2. Menjadikan kawasan ASEAN sebagai magnet bagi penanaman
modal asing
Visi ASEAN 2020 (1997)
Dipertegas oleh Deklarasi ASEAN Concord II
(2003); ASEAN Charter (2007)
Liberalisasi Perdagangan
WTO
Tantangan RegionalAsean Economic Community dan Liberalisasi Perdagangan Dunia
Persentase Jumlah Usaha (Total: 22,7 juta)
Perbandingan Daya Serap Tenaga
Kerja/Unit Usaha dan Persentase Jumlah
Usaha 0,2 0,7
15,8
83,3
108
19
3
2
Besar
Menengah
Kecil
Mikro
Tenaga Kerja/ Unit Usaha (Total: 49,7 juta orang)
9,6%
5,9%
21,9%
62,5%
Sumber: Diolah dari BPS, Sensus Ekonomi 2006
DATA TERBARU SENSUS EKONOMI 2006 Usaha mikro dan kecil mendominasi dari sisi unit usaha (99,1%) dan penyerapan tenaga kerja (84,4%), dengan perbandingan 2 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha mikro dan 3 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha kecil. Sebaliknya industri besar dan menengah, yang jumlah unit usahanya hanya 0,9%, menyerap 15,5% tenaga kerja dengan perbandingan 19 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha menengah, dan 108 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha besar.
THINK GLOBALLY BUT ACT LOCALLY: Jurus ATM & STP
Tiru Modifikasi
Positioning
Targeting
Segmenting 25
DAYA SAING PRODUK MANUFAKTUR INDONESIA TERHADAP NEGARA CHINA PASCA ACFTA
Sumber: Tjahjana (2010)
Hambatan tarif masih banyak terjadi, misal produk olahan sayur dan buah yang mengandung gula atau tidak ke Korsel masih sekitar 20
45%, ke Afsel sekitar 20 35%, ke Jepang 10 24%,
dsb.nya. 27
Categorization of Goods
Normal Track (target of tariff rate = 0%)
(a) Early Harvest Program (2006)
(b) NT1 (2010)
(c) NT2 (2012)
Sensitive list
(a) Tahun 2012 tarif menjadi 20%
(b) Tahun 2018 tarif menjadi 0-5%
Highly Sensitive list
Tahun 2015 tarif menjadi 50% (untuk produk yang pada tahun 2002 tingkat tarifnya >50%)
ASEAN-
Australia- New
Zealand FTA
ASEAN-Korea FTA
ASEAN-Japan CEP
ASEAN-Canada
ASEAN-China FTA
ASEAN-Russia
ASEAN-EU
ASEAN-Pakistan
ASEAN-India FTA
ASEAN-US TIFA
AEC : ASEAN Economic Community
EAFTA : East Asia Free Trade Area
CEPEA : Comprehensive Economic
Partnership in East Asia
Peluang
Jumlah penduduk AC-FTA sebanyak 1,9 miliar, merupakan salah satu blok perdagangan
terbesar di dunia.
Nilai perdagangan AC-FTA mencapai US$ 200 miliar, terbesar setelah Uni Eropa dan NAFTA.
Negara ASEAN mendapat keuntungan dari rendahnya tarif ekspor ke China, dengan rata-
rata 8,9 persen pada 2007.
Sumber: Sindhuwinata (2010)
32
Uraian
NILAI EKSPOR (Juta US$)
Growth
2008-2009
(% y o y)
Growth
(Jan-Aug
2009-2010,
% y o y)
2005 2006 2007 2008 2009 2010*
Total Ekspor 86,995 103,527
118,014 139,605
119,480 99,226
-(14.41) 35.10
Minyak
9,553
10,906
12,496
15,387
10,612 9,375
-(31.03) 40.43
Minyak Mentah
7,259
7,905
9,380
11,442
7,996 6,876
-(30.12) 22.64
Hasil Minyak
2,264
3,001
3,117
3,945
2,616 2,499
-(33.68) 30.43
Gas
10,720
12,039
12,285
16,333
9,826 8,481
-(39.84) 38.86
Nonmigas
66,752
80,577
93,142
107,884
97,760 81,369
-(8.50) 31.91
Sumber: Bank Indonesia (2010)
Selama 2008-2009, ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan yang negatif yakni
minus 14,4%. Penurunan growth terbesar terjadi pada komoditas ekspor migas yakni
minus 31%, sementara komoditas ekspor nonmigas hanya turun hingga minus 8,5%.
Namun, kinerja ekspor mulai membaik selama Jan-Agust 2009-2010, di mana total
ekspor tumbuh 35,1%. Kenaikan ekspor terutama dari ekspor minyak, gas, dan
nonmigas.
EKSPOR INDONESIA 2005-2010
*hingga Agustus 2010
ASEAN-China FTA? Ekspor dan Impor Indonesia dengan China (2006-2009)
* Sampai dengan Agustus 2010
Sumber: diolah dari Departemen Perdagangan (2010)
Sejak tahun 2008, neraca perdagangan Indonesia terhadap
China mengalami defisit, sebesar
US$3.610,70 juta pada tahun 2008.
Hal yang sama masih terjadi pada tahun 2009, sampai dengan
November, Indonesia mengalami
defisit sebesar US$ 2.501,80 juta.
Tahun
Surplus/Defisit Neraca Perdagangan (juta
US$) 2006 1.706,70 2007 1.117,60 2008 -3.610,70 2009 -2.502,80 2010* -3.686,60
Ekspor Nonmigas Menurut Negara Tujuan, 2008-2010
Negara Tujuan
Nilai (Ribu US $) % Perubaha
n 2009 terhadap
2008
% Peran Thd Total Ekspor
Non Migas 2009
% Peran Thd Total Ekspor Non Migas
Aug 2010
2008 2009 Jan-Aug
2010
Jepang 13,336,150 12,206,915 10,093,982 -8.46 10.21 12.51 Malaysia 6,175,988 5,619,469 4,800,832 -9.01 4.71 5.95 Amerika Serikat
12,375,319 17,659,533 8,658,341 42.69 14.78 10.72
China 9,574,441 7,421,250 9,755,906 -22.44 6.21 12.08 Thailand 3,253,375 2,587,798 2,671,201 -20.45 2.16 3.31 Singapura 10,496,994 8,854,736 6,428,411 -15.64 7.41 7.96 Taiwan 2,837,584 2,860,955 1,976,128 -0.82 2,39 2.44 Korea Selatan
4,490,555 5,109,186 3,798,641 13.77 4.27 4.71
Australia 2,683,064 2,287,935 1,918,418 -14.73 1.91 2.37 Vietnam 1,688,865 1,449,335 1,109,627 -14.18 1.21 1.32
5,121,148.7 8,071,688.2 11,948,003.2
Tahun 2009 Tahun 2010
Sumber: Bank indonesia (2010)
Peringkat Nilai Ekspor Indonesia ke China Menurut Jenis
Barang
* Sampai dengan September; Sumber: diolah dari Departemen Perdagangan (2010)
No Code HS Description of Goods 2008 2009*
1 1511 Palm Oil and Its Fractions 1.519,3 1.178,5
2 4001
Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, Guayule, Chicle and Similar Natural Gums 859,1 557,5
3 2701 Coal 716,4 995,6
4 1513
Coconut (Copra), Palm Kernel of Babassu Oil and Fractions Thereof 337,0 213,0
5 2604 Nickel Ores and Concentrates 230,9 87,4 6 7408 Copper Wire 210,2 84,5
7 2606 Aluminium Ores and Concentrates 203,6 161,6
8 1516 Animal and Vegetable Fats and Oil and Their Fractions 157,6 18,2
9 8471 Automatic Data Proccessing Machines and Units Thereof 117,1 89,2
10 2902 Cyclic Hydrocarbons 112,8 56,7
China merupakan mitra dagang ASEAN terbesar
ketiga pada tahun 2008,
setelah Jepang dan Uni
Eropa.
Pangsa China dalam perdagangan intra-regional di
Asia Timur dan Tenggara
meningkat dari 31,7 persen
pada tahun 1990 menjadi 42
persen pada 2008 (ADB,
2009)
India, Vietnam dan Indonesia saat ini mengalami
perdagangan defisit dengan
China. Ketiga negara
mengimpor manufaktur China
dan mengekspor bahan
mentah utama.
Peringkat Nilai Impor Indonesia dari China Menurut Jenis
Barang
* Sampai dengan September
Sumber: diolah dari Departemen Perdagangan (2010)
No Code HS Description of Goods 2008 2009*
1 8517 Elect. App. For LineTelephony/Line Telegraphy 1.619,0 1.027,6
2 8471 Automatic Data Processing Machines and Units Thereof 457,8 422,0
3 7308 Structures and Parts Thereof 277,0 98,9
4 8404 Auxiliary Plant for Use with Boilers of Heading 8402 or 8403 268,9 240,1
5 7208 Flat-Rolled Products of Iron or Non-Alloy Steel 215,6 261,3
6 7304 Tubes, Pipes, and Hollow Profiles, Seamless, of Iron or Steel 195,0 196,0
7 7606 Aluminium Plates, Sheets and Strip 191,3 26,1
8 8473
Parts and Accessories Suitable for Use Solely/Principally with the Machines of Headings 8469 to 8470 183,6 51,9
9 3103 Mineral or Chemical Fertilisers. Phospatic 178,9 39,2
10 8406 Steam Turbines and Other Vapour Turbines 169,1 167,2
China menjadi importir utama mineral dan bahan
mentah lainnya, bahan
bakar, makanan, barang
kapital dan sejumlah barang
konsumsi.
Konsumen China mengimpor seafood, batu
permata, dan furnitur dari
Asia Tenggara.
Empat negara Asia Tenggara termasuk di
antara sepuluh besar tujuan
kunjungan turis China pada
tahun 2007; Vietnam,
Thailand, Singapura dan
Malaysia.
Dampak krisis global terhadap Perkembangan
Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Indonesia,
Juli 2011-2012
www.mudrajad.com 37
Ekspor Indonesia terus mengalami penurunan dan bahkan telah menyebabkan defisit
perdagangan sejak April 2012 dan terus berlanjut.
Sumber: Kementerian Koordinator Perekonomian (2012)
Neraca Pembayaran Indonesia, 2011-2012 (Dalam Juta Dolar
AS): perlu waspada meningkatnya defisit transaksi berjalan
sejak triwilan 1 2012
www.mudrajad.com 38
Uraian 2011
2012
Triwulan I Triwulan II Triwulan
III
A. Transaksi Berjalan
1. Barang (fob)
Ekspor (fob) 200.788 48.353 47.538 45.572
Impor (fob) -166.005 -44.543 -46.720 -42.354
2. Jasa - jasa -10.631 -2.075 -2.893 -2.449
3. Pendapatan -26.649 -5.898 -6.473 -6.740
4. Transfer Berjalan 4.211 1.037 860 815
Total Transaksi Berjalan 1.714 -3.126 -7.688 -5.336
B. Transaksi Modal dan Finansial
1. Transaksi Modal 33 6 3 7
2. Transaksi Finansial (di luar
cadangan devisa)
Investasi Langsung 11.528 1.587 3.735 3.583
Investasi Portofolio 3.947 2.704 4.038 3.847
Investasi Lainnya -2.064 -1.922 -2.721 -1.477
Total Transaksi Modal dan
Finansial 13.444 2.368 5.052 5.960
Total (A+B) 15.158 -752 -2.634 624
Selisih Perhitungan Bersih -3.301 -281 -178 210
Neraca Keseluruhan 11.857 -1,034 -2.811 834
Cadangan Devisa Terkait -11.857 1.034 2.811 -834
Ekspor Indonesia 2011 masih terkonsentrasi ke negara China, Jepang, AS,
India, Singapura. Peluang lebar untuk ekspor ke emerging market. Ekspor
nonmigas Indonesia ke Pantai Gading meningkat 295% dengan nilai USD73,4
juta pada semester I tahun 2012, juga ke Libia (374%), Guinea (286%),
Mauritania (278%), Rep Macedonia (272%), Laos (259%), Haiti (208%),
Ethiopia (153%), Nikaragua (138%), dan Liberia (131%).
www.mudrajad.com 39 Sumber: Kemenperin (2011)
Perbandingan Daya Saing Produk Manufaktur Indonesia
dan China Pada Pasar Dunia
Berdasarkan perhitungan daya saing pada pasar global berdasarkan HS 4 digit, dari 1075 total produk yang memiliki daya saing antara Indonesia dan China, Indonesia memiliki 36 produk yang sama kuat dengan China
Pada produk Indonesia yang memiliki daya saing lebih baik dari China, nilai total ekspor Indonesia tampak berada masih jauh dari nilai total ekspor China
Sumber: Tjahjana (2010)
Indonesias Sensitive Track
Sensitive List : 304 Produk (HS 6 digit), antara lain barang jadi kulit (tas, dompet); alas kaki (sepatu sport, casual, kulit); kacamata; alat musik (tiup, petik, gesek); mainan-boneka; alat olah raga; alat tulis; besi dan baja; spare part; alat angkut; glokasida dan alkaloid nabati; senyawa organik; antibiotik; kaca; barang-barang plastik.
Highly Sensitive List : 47 Produk (HS 6 digit), antara lain terdiri dari produk pertanian, seperti beras, gula, jagung dan kedelai; produk industri tekstil dan produk tekstil (itpt); produk otomotif; produk ceramic tableware.
Sektor Yang Dikhawatirkan Terkena Dampak AC-FTA
Sumber: Tjahjana (2010)
Terdapat 228 Kategori Produk yang terdiri atas 12 sektor industri yang dikhawatirkan
akan terkena dampak negatif dari AC-FTA
Konsep Daya Saing Daya saing adalah produktivitas dimana suatu negara, wilayah atau cluster
mendayagunakan modal, sumber daya manusia dan potensi alam-nya.
Produktivitas menentukan standard of living dari suatu negara atau wilayah (tingkat upah, kesejahteraan sosial maupun lingkungan)
Daya saing: Bukan tentang industri apa yang berkompetisi di suatu kawasan, tapi bagaimana perusahaan berkompetisi dalam industri tersebut
Produktivitas di suatu kawasan merefleksikan apa yang dilakukan perusahaan domestik maupun asing di kawasan tsb
Produktivitas dari industri lokal merupakan hal paling fundamental dalam daya saing, bukan sekedar hubungan perdagangan dengan pihak luar
Hanya bisnis yang kompetitif yang dapat menciptakan lapangan kerja yang sinambung dan upah yang atraktif
Negara atau kawasan bersaing dalam menawarkan lingkungan paling produktif untuk bisnis
Sektor publik dan privat memainkan peran berbeda tapi saling terkait dalam menciptakan suatu produktivitas ekonomi
43
Faktor Penentu Daya Saing
Kekayaan alam saja tidak cukup untuk meningkatkan taraf hidup
Kondisi makroekonomi yang kondusif akan menciptakan potensi daya saing, namun belum cukup
Produktivitas sangat tergantung pada perbaikan kemampuan mikroekonomi dan tingkat persaingan lokal
Source: On Competition, Prof. Michael Porter
44
10 Ekspor Nonmigas Terbesar masih
berbasis SDA dan buruh murah.
www.mudrajad.com 45 Sumber: Kemenperin (2011)
Persepsi atas Daya Saing Indonesia
World Economic Forum mengurutkan 139 Negara di dunia berdasarkan tingkat daya saing perekonomian negara tersebut yang dilihat dari 12 pilar utama perekonomian. Indonesia menempari urutan 44 pada tahun 2011, atau naik dari urutan 54 tahun lalu.
Dari 3 kategori negara berdasarkan keadaan ekonominya, yakni Factor Driven, Efficiency Driven, dan Innovation Driven, WEF mengkategorikan Indonesia ke dalam negara yang sedang bertransisi dari 1 ke 2 (dari factor driven ke efficiency driven).
Sumber: World Economic Forum (2011), Global Competitiveness Report 2011
URUTAN INDONESIA SECARA UMUM BESERTA URUTAN PER PILAR EKONOMI
SKOR PER PILAR EKONOMI INDONESIA DIBANDING NEGARA LAIN YANG SETARA (skor 1 min 7 max/baik)
46
BAGAIMANA PERINGKAT DAYA SAING INDONESIA?
10 Besar Dunia Peringkat ASEAN
Tahun 2011
1. Swiss
2. Singapura
3. Swedia
4. Finlandia
5. AS
6. Jerman
7. Belanda
8. Denmark
9. Jepang
10. Inggris
Tahun 2012
1. Swiss
2. Singapura
3. Finlandia
4. Swedia
5. Belanda
6. Jerman
7. AS
8. Inggris
9. Hong Kong
10. Jepang
Tahun 2011
1. Singapura (2)
2. Malaysia (21)
3. Thailand (39)
4. Indonesia (46)
5. Vietnam (65)
6. Filipina (75)
Tahun 2012
1. Singapura (2)
2. Malaysia (25)
3. Thailand (38)
4. Indonesia (50)
5. Vietnam (75)
6. Filipina (65)
Dari 186 negara, peringkat 10 besar daya saing tahun 2012 didominasi oleh negara-
negara Eropa. Peringkat daya saing Indonesia di Asean tahun 2011 dan 2012 tetap
meskipun peringkat secara keseluruhan menurun dari peringkat 46 ke 50. Dibandingkan
dengan negara-negara setingkat, tingkat daya saing kita lebih baik daripada Afsel (52),
India (59), Meksiko (53), dan Rusia (67). Namun Indonesia berada di bawah tingkat daya
saing Korea Selatan (19) dan China (29).
47
Sumber: WEF (2012), The Global Competitiveness Report 2012-2013
Daya Saing Komoditi Unggulan Indonesia di Pasar Global
Secara agregat, produk pertanian, kerajinan dan TPT Indonesia memiliki
daya saing yang relatif tinggi di pasar dunia (nilai RCA>1). Namun, daya
saing kita rendah untuk peralatan kantor, produk kulit, makanna olahan,
elektronik, perhiasan, otomotif, peralatan medis.
Sumber: UNCOMTRADE (diolah Puska Daglu)
2005 2006 2007 2008 2009
1 SAWIT 45.97 47.66 48.94 47.04 42.95
2 KAKAO 10.00 11.89 11.43 12.20 11.82
3 REMPAH-REMPAH 9.06 9.06 9.65 9.29 8.52
4 UDANG 8.34 8.74 7.90 8.46 6.40
5 KOPI 4.78 4.69 4.29 5.30 4.34
6 KARET DAN PRODUK KARET 4.19 5.47 5.33 5.57 4.07
7 MINYAK ATSIRI 4.33 4.09 5.02 5.88 3.63
8 PRODUK HASIL HUTAN 4.79 4.67 4.11 3.97 3.53
9 ALAS KAKI 2.53 2.57 2.37 2.37 2.40
10 TPT 2.03 2.03 1.91 1.85 1.84
11 IKANPRODUK PERIKANAN 1.59 1.42 1.69 1.83 1.78
12 KERAJINAN 1.78 1.89 2.05 1.71 1.75
13 TANAMAN OBAT 0.97 0.96 0.76 0.74 1.04
14 PERALATAN KANTOR 0.95 1.02 1.07 0.92 0.88
15 KULITPRODUK KULIT 0.46 0.57 0.71 0.70 0.64
16 MAKANAN OLAHAN 0.54 0.53 0.52 0.56 0.61
17 ELEKTRONIK 0.60 0.47 0.43 0.48 0.55
18 PERHIASAN 0.20 0.36 0.37 0.35 0.42
19 OTOMOTIF 0.17 0.19 0.22 0.27 0.23
20 PERALATAN MEDIS 0.12 0.13 0.14 0.13 0.14
No. KOMODITIRCA Indonesia relatif terhadap Dunia
48
49
Competitiveness Cube (IMD, 2010)
Source: IMD World Competitiveness Yearbook, http://www02.imd.ch/wcy/methodology/
50
The Most Problematic Factors for Doing Business, selected Asian countries, 2010-2011 (% of Respondents)
Malay-sia
Singa-pore
China Thailand Indo-nesia
Philippines
Inefficient government bureaucracy 13.0 3.3 9.0 13.3 16.2 18.3
Corruption 8.0 0.1 9.5 11.4 16.0 22.7
Inadequately educated workforce 9.5 13.6 7.4 7.1 5.4 2.3
Policy instability 9.9 1.1 10.1 16.4 6.0 11.8
Restrictive labor regulations 9.4 14.4 3.9 1.6 5.3 4.0
Poor work ethic in national labor force 7.9 8.5 5.7 4.0 4.9 1.7
Inadequate supply of infrastructure 6.3 7.7 8.0 4.7 8.4 15.4
Foreign currency regulations 1.8 3.7 3.9 1.6 2.2 1.3
Access to financing 10.5 9.2 13.2 4.9 7.8 2.1
Inflation 4.7 21.6 9.0 0.8 6.7 1.2
Tax rates 5.6 9.2 7.1 4.2 2.7 5.1
Tax regulations 6.2 7.3 8.4 3.9 5.6 9.2
Crime and theft 4.4 0.1 1.1 0.7 3.6 1.7
Government inability/coups 1.4 0.0 2.0 24.8 6.4 2.3
Source: Global Competitiveness Report 2010-2011
50
Lembaga 2004 2005 2006 2007 2009
Partai politik 4,4 * 4,2 * 4,1 4,0 4,0
Legislatif 4,4 * 4,0 4,2* 4,1 4,4*
Kepolisian 4,2 4,0 4,2* 4,2* -
Lembaga peradilan 4,2 3,8 4,2* 4,1 4,1
LEMBAGA TERKORUP di Indonesia Rendahnya IPK Indonesia disebabkan oleh adanya praktek korupsi dalam urusan
layanan pada bidang bisnis, terutama: ijin-ijin usaha (ijin domisili, ijin usaha, HGU, IMB,
ijin ekspor, angkut barang, ijin bongkar muat barang,), pajak (restitusi pajak,
penghitungan pajak, dispensasi pajak), pengadaan barang dan jasa pemerintah
(proses tender, penunjukkan langsung), proses pengeluaran dan pemasukan barang di
pelabuhan (bea cukai), pungutan liar oleh polisi, imigrasi, tenaga kerja, proses
pembayaran termin proyek dari KPKN (Kantor Perbendaharaan Kas Negara).
Sumber: Transparency International Indonesia (2009); Sekneg (2012)
*=institusi dengan skor paling tinggi/paling korup pada tahun itu
@Mudrajad/FEB UGM 52
BAGAIMANA MENGATASI MULTILEVEL CORRUPTIONS?
Sumber: Dwiyanto, et al. (2002); Kuncoro (2006)
Prioritas Pemberantasan Korupsi
Berdasarkan Lembaga/Instansi
Sumber : Transparency International Indonesia (TII)
53
What is grease money?
Illegal charges:
It is not stated in any laws/regulations
When you pay you do not get any receipts
By duit (money) you can do it (semua bisa diatur)
Some gifts (grant) are given to government officers. It is called as gratification.
Other extra cost (beyond production and distribution costs) that companies have to pay in
dealing with bureaucracy.
Raw Materials PRODUCTION
PROCESS EXPORTS
-ETPIK
-ILLEGAL
LOGGING
-Value added tax
-Business Permissions
(HO, SIUP, dll)
-Regional minimum
Wages
-Tariff increase
-ILLEGAL CHARGES
collected by customs
officers
-THC (Terminal
Handling Charges)
-EDI (ELECTRONIC
DATA INTERCHANGE)
-CONTAINER
PARKING CHARGES
Illegal Charges
collected by
scale bridge
stations
Illegal Charges
collected by police &
unofficial bodyguards
Masih adanya "grease money" dalam bentuk pungli, upeti dan biaya
ekstra yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dari sejak mencari bahan
baku, memproses input menjadi output, maupun ekspor. Besarnya pungli
mencapai 7,5% dari biaya ekspor atau minimal Rp 3 trilyun per tahun!
ILLEGAL CHARGES TO EXPORT COST IS
ESTIMATED AT LEAST ABOUT RP 3 TRILLIONS
(US$ 300 MILLIONS) PER ANNUM
Proportion of illegal charges to export
cost 7.5%
Assuming the export cost/container Rp 4 millions
then amount of illegal charges becomes Rp 300 thousands
If Indonesia can export on average per
annum
10 millions
containers
TOTAL ILLEGAL CHARGES Rp 3 trillions
Or in US$ (With exhange rate
US$1=Rp10,000) US$ 300 millions
57
Year CPI
Rank
(Number of Countries)
2000 1,7 85 (90)
2001 1.9 84 (91)
2002 1,9 96 (102)
2003 1,9 122 (133)
2004 2,0 133 (145)
2005 2,2 137 (159)
2008 2,6 126 (180)
2009 2,8 111(180)
2010 2,8 110(178)
* Corruption Perception Index;
0 = Worst ; 10 = Best
Source: Transparancy International Indonesia (2008)
Corruption Perception Index (CPI): Indonesia 2000-2008 Indonesia is no longer included in the top 10 most corrupted
country in the world.
KONDISI DAYA SAING & KORUPSI INDONESIA POSISI DAYA SAING: Global Competitiveness Ranking (World Economic Forum)
Tahun 2006 2007 sampai dengan 2010 2011 Negara 2006 - 2007 2007 - 2008 2008 - 2009 2009 - 2010 2010 - 2011 2011-
2012
Indonesia 50 54 55 54 44 46
Kamboja 103 109 109 110 109 97
Malaysia 26 21 21 24 26 51
Singapura 5 7 5 3 3 2
Thailand 35 28 34 36 38 39
Vietnam 77 64 70 75 59 65
Filipina 71 70 71 87 85 75
Negara 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Indonesia 1.9 1.9 1.9 2.2 2.2 2.4 2.3 2.6 2.8 2.8 3,0
Kamboja 2.3 2.3 2.1 2.0 1.8 2.0 2,1 2,1
Malaysia 5.0 4.9 5.2 5.1 5.0 5.0 5.1 5.1 4.5 4,4 4,3
Singapura 9.2 9.3 9.4 9.4 9.4 9.4 9.3 9.2 9.2 9,3 9,2
Thailand 3.2 3.2 3.3 3.8 3.8 3.6 3.3 3.5 3.4 3,5 3,4
Vietnam 2.6 2.4 2.4 2.6 2.6 2.6 2.6 2.7 2.7 2,7 2,9
Filipina 2.9 2.6 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.3 2.4 2,4 2,6
TINGKAT KORUPSI: Corruption Perception Index (Transparency International)
Asia Tenggara Tahun 2001 2011
ZERO TOLERANCE ON CORRUPTION
= ZERO DEVELOPMENT? RASULULLAH SAW:
Allah melaknat orang yang menyuap berikut orang yang menerima suap dan broker suap yang menjadi penghubung antara keduanya (HR Imam Ahmad)
PERJANJIAN LAMA Kitab Keluaran 23:8 Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta
mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang
yang benar.
Kitab Ulangan 10:17 Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak
memandang bulu ataupun menerima suap.
60
CATCH-UP INDUSTRIALIZATION
STOP DEINDUSTRIALISASI Deindustrialisasi terlihat di sentra-sentra utama industri padat karya
khususnya di pulau Jawa maupun daerah yang terkena bencana alam (Kuncoro, 2007: bab 16).
Gejala deindustrialisasi dini ini harus dicari akar masalahnya.
Catch-up industralization Suehiro (2008) menemukan bahwa gejala tersebut merupakan
fenomena yang wajar dari negara yang melakukan industrialisasi yang mengejar ketertinggalan (catch-up industralization). Di Asia Timur, Jepang adalah negara pertama yang mencoba, diikuti oleh Korea Selatan, Taiwan, dan negara-negara ASEAN.
Dua fenomena umum yang muncul: Negara yang baru saja melakukan industrialisasi biasanya tertinggal
dalam hal teknologi dan produk.
Negara ini biasanya mengimpor sebagian besar produk industrinya, memulai strategi industrialisasi substitusi impor, dan mengandalkan industri padat karya.
Kerangka Penyusunan Grand Design (Roadmap) Strategi Pengembangan Industri
LINGKUNGAN INTERNAL Makro Industri
Negara industri
2030?
Visi &
Misi Industri
2030
Strategi & Kebijakan
Implementasi Strategis
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Blok-blok perdagangan dunia
Perkembangan perusahaan TNC
Internasionalisasi sistem produksi
Liberalisasi perdagangan
Perubahan teknologi Visi Indonesia 2030
Negara maju yang unggul dalam
Pengelolaan Kekayaan Alam
Kondisi industri
Indonesia
Pengumpulan Data Data Sekunder FGD
Tinjauan Pustaka
Pancasila & UUD 1945 UU No. 5/1984 Perindustrian UU No. 25/2004 Sisrenbangnas. Perpres No. 7/2005 RPJM 2004-2009 UU No. 17/2007 Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005-2025
62
Bangun Industri Indonesia Masa Depan
Sumber: Depperin (2005: 40);
Perpres no.28/2008
63
34 industri prioritas dari 365 industri, dengan:
total output 78%
total ekspor 83%
1. Industri Material Dasar
(besi dan baja, semen,
petrokimia, keramik)
2. Industri Permesinan
(peralatan listrik &
mesin listrik, mesin &
peralatan umum)
3. Industri Manufaktur
Padat Tenaga Kerja
(tekstil & produk tekstil,
alas kaki, farmasi)
I. Basis Industri Manufaktur
1.Kelapa sawit
2.Karet dan barang karet
3.Kakao dan Coklat
4.Kelapa
5.Kopi
6.Gula
7.Tembakau
8.Industri Buah-buahan
9.Kayu dan barang kayu
10.Hasil perikanan & laut
11.Pulp & kertas
12.Pengolahan susu
II. AGRO
PENGEMBANGAN KLUSTER INDUSTRI PRIORITAS
(Perpres no. 28/2008)
1. Elektronika
2. Perangkat keras
telekomunikasi &
pendukungnya
3. Perangkat penyiaran &
pendukungnya
4. Komputer & peralatannya
5. Perangkat lunak & content
multimedia
6. Kreatif TIK
IV. LEKTRONIKA
& TELEMATIKA
1.Kendaraan
bermotor
2.Perkapalan
3.Kedirgantaraan
4.Perkeretaapian
III. ALAT ANGKUT
V. Industri Penunjang
Industri Kreatif *) & Industri
Kreatif Tertentu
1. Perangkat lunak dan
content multimedia
2. Kerajinan & barang seni
3. Fashion
4. Industri Kreatif Teknologi
Informasi & Komunikasi
1.Batu Mulia dan
Perhiasan
2.Garam Rakyat
3.Gerabah & Keramik
Hias
4.Minyak Atsiri
5.Makanan Ringan
VI. IKM Tertentu Fokus
Industri Prioritas
64
Kekuatan utama industri kelas dunia (California Wine & TPT Italia) adalah
keterkaitan dan sinergi antara industri terkait & pendukung,
dengan dukungan universitas, lembaga keuangan, dan
kebijakan pemerintah yang kondusif
Area
Saintifik
Area
Komersial
Siklus Riset-Market Ideal
Alva E. Tontowi-UGM
Hasil
Riset
Mitra
Industri
Peneliti
(UGM)
Market
Proses Produksi: Scale-up
(incubator, pilot project),
spin-off, dst.
HKI 2014/10/11
@www.mudrajad.com 66
Dari Soeharto ke Susilo:
Apa yang beda?
67
Krisis adalah cobaan. Quran Srt Al Baqarah ayat 155: Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.
akhirnya. Lebih Kurang Mohon Dimaafkan
Lain Kali Mohon Diundang
Baca zikir pembuka rizki
Surat Al Isro ayat 30:
[17:30] Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
Surat Al Maidah ayat 114:
[5:114] Isa putera Maryam berdo'a: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada
kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama" 68
@Mudrajad Kuncoro\GBE 69
GROUP ASSIGMENT
Take an industry as a case study. Analyze to what extent the
performance of industry is
influenced by industry and sectoral
policy?
Deadline of paper submission: one & half month after the lecture.
OUTLINE OF YOUR PAPER
1. INTRODUCTION
Research question?
Outline
2. MAIN BODY
Contribution of an industry:Mengapa memilih suatu industri? Pakai data BPS untuk menunjukkan sumbangan industri tsb terhadap total
ind manufaktur: nilai tambah, jumlah perusahaan, penyerapan tenaga
kerja
Overview related macro and sectoral policies
Impacts of those policies on industrial performance
3. CONCLUSIONS:
Lessons learned
Key findings
4. REFERENCES: books, articles (journals, magazine, newspapers, web)
@Mudrajad Kuncoro\GBE 71
SUGGESTED WEB SITES
KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN, http://www.kemenperin.go.id
KEMENTRIAN PERDAGANGAN, http://www.kemendag.go.id
ASEAN, http://www.aseansec.org World Bank, http://www.worldbank.org International Monetary Fund,
http://www.imf.org
Badan Pusat Statistik, http://www.bps.go.id Bank Indonesia, http://www.bi.go.id Kementerian
Keuangan,http://www.kemenkeu.go.id
72
SUGGESTED READINGS
Prof. Boediono, Ph.D Wakil Presiden RI 2009-2014, Guru Besar FEB UGM,
Gubernur Bank Indonesia ( April 2008-Mei 2009)
Dalam buku Ekonomi Indonesia ini Prof. Mudrajad Kuncoro dengan sangat baik mengulas isu-isu relevan perekonomian Indonesia baik yang bersifat struktural jangka panjang maupun yang kontemporer. Sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin ikut serta dalam percaturan mengenai ekonomi kita.
Latar Belakang
Pendidikan
Sarjana Ekonomi with cum laude: FE UGM (1989)
Master of Social Science in International Finance: University of Birmingham, UK (1993)
PhD in Business & Regional Devt, University of Melbourne, Australia (2001), dalam tempo 3 tahun
Contact me?
E-Mail : [email protected]
Fax: 0274 895734 HP : 0811254255
Profil Dosen Anda
Penulis 29 buku: Economic Integration and Multinational Investment Behavior Regional Development In Transition Ekonomi Mikro Ekonomi Pertanian Ekonomi Industri Indonesia Manajemen Keuangan Internasional Ekonomi Pembangunan Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif Metode Kuantitatif Analisis Spasial dan Regional Manajemen Perbankan Metode Riset Bisnis & Ekonomi Otonomi dan Pembangunan Daerah Ekonomi Pembangunan II Visi, Misi dan Strategi Untuk Kaltim Bangkit 2008-2013 Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru
2030 Ekonomika Indonesia: Dinamika Lingkungan Bisnis di Tengah
Krisis Global
KUNJUNGI SITUS:
http://www.mudrajad.com
TIDAK PERLU BAKAT
Bagi pemula, memulai menulis merupakan hal yang sulit. Namun, kalau menulis surat kepada pacar atau facebook/
chatting kok bisa lancar bahkan sampai berlembar-lembar? Ibarat menciptakan kebiasaan baru. Misal merokok, apabila Anda
tiap hari menghisap satu batang rokok, dapat dipastikan dalam tempo satu bulan Anda sudah menjadi perokok.
Saya tidak punya bakat menulis. Namun, saya memilih untuk langsung menceburkan diri ke kolam renang tanpa menggunakan teori berenang. Jadi tulis dulu apa yang anda ketahui, baru pelajari bagaimana teori berenang (teori menulis yang baik). Temukan dan tekuni talenta (bakat) terselubung
anda. Bakat hanya syarat perlu tapi belum mencukupi untuk dapat menulis.
Menjadi Kaya dari Menulis Buku?
J.K. Rawling: 1 novel Harry Potter (Harry Potter and The Goblet of Fire) setidaknya US$2,97 juta atau sekitar Rp29,7 milyar. Padahal J.K. Rawling telah menulis 7 judul novel Harry Potter lainnya.
Habiburrahman El-Shirazy (novelis): Ayat-Ayat Cinta (2004) berpredikat mega bestseller. Sampai akhir tahun 2006 terjual 240 ribu eksemplar. Royalti hampir Rp 500 juta hanya dalam waktu sekitar dua tahun rata-rata penghasilan sekitar Rp25 juta per bulan.
Raditya Dika: dengan seri Kambing Jantan, juga bisa menimbun royalti sampai angka di atas 100 juta per tahun.
Hadiiswa: buku "Membuat Foto Indah Dengan Kamera Saku" menghasilkan royalti sekitar 7 juta rupiah per periode pembayaran royaltinya.
Jangan minta kaya, tapi cukup.
78
Presenter Talkshow TV
www.mudrajad.com 79