GEREJA
St. Anselm’s Church
1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto
ON M4G 3H3
Ph: (416) 485-1792
Subway Stn:
Davisville
Redaksi:
Angelina Hanapie
Julian Wibowo
Yusup Yusup
Novius Handy
Penasehat:
Rm. A. Purwono SCJ
Alamat Redaksi:
c/o Priests of the
Sacred Heart
58 High Park Blvd.
Toronto
ON M6R 1M8
Email:
ore itu, selesai makan sore, saya bersepeda. Seperti biasa, jalur favorit adalah High Park menuju lakeshore. Sesampai di High
Park, di tanah lapang, pada rerumputan, seorang bocah asyik bermain bola dengan mamanya. Hanya berdua. Bola dilempar ke atas, setinggi ia mampu. Kadang dia tendang, ke arah yang tak beraturan. Kadang mamanya disuruh menendang bola, dan layaknya penjaga gawang profesional, ia menangkapnya. Saat bola tertangkap didekapan, senyumnya mengembang, tanda puas atas sebuah kemenangan. Kepuasan yang tampak minimal, hanya sebuah bola yang ia mainkan dengan mamanya. Namun senyatanya, optimalah sukacita di dalam dada kecilnya. Didekap eratlah bola itu.
Dasar bola, ia bulat dan menantang siapa saja, untuk berani bergulat di arena juang dan pertandingan. Termasuk bocah kecil itu, tak lepas dari tantangan si bulat. Bola lepas dari genggaman dan meluncur ke jalan. Tempat orang lalu lalang, baik bersepeda maupun berjalan. Inilah arena juang dan tantangannya. Ia mengejarnya,
Bersambung ke halaman 9,
tak peduli akan keselamatan diri. Yang ia pikirkan cuma satu, bola itu harus ia tangkap kembali. Meraih sesuatu di satu sisi, dan berhadapan dengan “bahaya” di sisi lain. Keduanya, kadang tak terhindarkan untuk beriringan pada saat yang bersamaan. Meraih satu sisi menyebutnya keberuntungan dan di sisi lain adalah apes/malang.
Untunglah, bola itu berlari ke arahku, yang sejak tadi duduk di sepeda, di seberang jalan, mengamati asyiknya dia bermain bola. Bola itu sekarang berada di kakiku. Dan bocah itu mendekatiku. Aku tersenyum maklum pada bocah yang masih culun itu. Senyumku terhenti oleh suara mamanya: “See, what did you do guy. Let’s say sorry”.... dan wajah mungil itu menatapku, sambil terbata berkata: “I..I..I’m so..so..rry”. Kemudian, ia berlari ke arah mamanya dan mengakhiri permainan sore itu, karena sore hendak berganti malam, dan tentu mereka berganti kegiatan pula. Mungkin, mereka pulang ke rumahnya. Mungkin akan pergi ke tempat lain, entahlah, yang pasti aku kembali mengayuh sepedaku sambil mencecap pengalaman sederhana namun mengasyikkan itu. Menjadi sadar bahwa hidup adalah tempat belajar, tentulah perkara yang sangat sukar.
S
W W W . U K I . C A A G U S T U S 2 0 1 3 / N O . 2 5 5
BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h
Ruang danWaktu
Tempat Kita Belajar DIRGAHAYU
RI
KE-68
17 AGUSTUS
1945-2013
Pastor Pamong
Rm. Antonius Purwono SCJ
Deacon
Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
DEWAN PENGURUS
UMAT KATOLIK INDONESIA
Koordinator
Christine Budihardjo, (647) 895.7089 [email protected]
Wakil Koordinator
Albert Tee, (905) 824.1168 [email protected]
Sekretaris
Kiki Hermyana, (647) 928.7119 [email protected]
Bendahara
Janto Solichin, (416) 587.2362 [email protected]
WILAYAH TIMUR
Ketua Wilayah
Nani Widjaja, (416) 890.0894 [email protected]
Seksi Liturgi
Jeffrey Susilo, (416) 388.6169 [email protected]
Seksi Bina Iman
Reza Aguswidjaya, (647) 863.0030 [email protected]
Seksi Sosial
Sofjan “Chopi” Suhadi, (416) 949.3900 [email protected]
Seksi Rumah Tangga
Selvie Widjaja, (647) 896.6121 [email protected]
Usher
Harty Doyle, (647) 533.6246
WILAYAH BARAT
Ketua Wilayah
Ben Dijong, (905) 997.5765
Seksi Liturgi
Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
Seksi Bina Iman
Maya Adisuria, (905) 814.8475 [email protected]
Seksi Sosial
Lucas Noegroho, (416) 859.0222 [email protected]
Seksi Rumah Tangga
Ribkah Mesach, (905) 286.9081 [email protected]
Usher
Joyo Sudardi, (905) 785.6379 [email protected]
BIDANG KHUSUS
Mudika, Yoanitha [email protected]
PELAKSANA KHUSUS
Ketua Lektor
Lilian Tjokro, (905) 887.9546
Ketua Sakristi
Hendry Wijaya, (416) 450.6536
Bapa, yang mahabaik, melalui kitab Pengkotbah, Engkau mengajak kami merenungkan bahwa segala sesuatu ada masanya. Dan kami meyakini Engkaulah yang meraja atas keseluruhan masa-masa itu. Beberapa saat, kami, khususnya anak-anakmu yang masih belajar di bangku sekolah menikmati masa Summer, dimana kami semua boleh menikmati kesegaran melalui berbagai kegiatan; liburan, piknik, camping, travelling dan lain sebagainya. Kami bersyukur atas kesempatan menikmati masa masa itu.
Kini musim segera berganti, kami harus kembali ke bangku sekolah untuk mulai belajar, menimba ilmu. Mohon berkat-Mu, Tuhan. Berkat kesehatan jiwa dan raga, agar kami siap memasuki masa masa efektif sekolah dengan baik. Terangilah akal budi kami dengan kecerdasan yang baik dan kemampuan untuk tidak hanya, membawa pengetahuan sampai kepada akal belaka, tapi juga terintegrasi dengan keseluruhan kepribadian kami. Sehingga membentuk kami menjadi manusia yang berbudi dan berbakti kepada-Mu, sumber pengetahuan yang sejati.
Berkatilah orang tua dan sanak saudara yang selalu mendukung dan menyemangati kami dalam belajar. Agar harapan dan kepercayaan mereka tidak kami sia-siakan. Buatlah mereka selalu bangga atas setiap usaha dan perjuangan kami dalam belajar. Berkati juga para guru dan para pendidik lainnya, agar mereka menjadi orang-orang utusan-Mu, membentuk dan mengarahkan kami pada sebuah pendidikan yang baik, sesuai dengan kehendak-Mu.
Akhirnya berkatilah, masa ini dengan berkat-Mu yang kuasa.
Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin
DOA MEMASUKI MASA SEKOLAH
OLEH ROMO ANTONIUS PURWONO SCJ
H A L A M A N 3 A G U S T U S 2 0 1 3 / N O . 2 5 5
ahun 2013 ini, UKI sungguh bersyukur dengan kedatangan Romo Robert (Robby) Wowor, doctor Kitab Suci yang
mengajar kitab suci di beberapa kota di Indonesia. Beliau juga menjadi duta OFM untuk Holy Land, Koordinator Penunjang dana beberapa panti asuhan, sekolah dan nursing home di Indonesia. Dia adalah kakak kandung Jane Wowor (warga UKI Toronto, yang menjadi alasan utama beliau berada di Toronto awal Juli ini). Romo Robby berkenan memimpin Retreat Tahunan UKI selama 2 hari, yaitu 6 dan 7 Juli 2013 yang bertempat di Wisma susteran Loretto Abbey Toronto. Dua hari dirasa sangat singkat karena Romo membawakan retreat dengan sangat jelas dan menarik.
Seluruh peserta yang berjumlah sekitar 175 orang dibawa untuk menyadari bahwa janji kebahagiaan abadi bukanlah harapan yang kosong. Tuhan Yesus sendiri yang memeteraikannya, memberi kepastian.
Pada awal, dijelaskan tentang tantangan yang dihadapi umat kristiani sepanjang jaman, terutama bukanlah bencana, perang, musuh, penyakit,kelemahan, kekejaman dan penderitaan namun terlebih adalah keadaan dosa dalam setiap diri pribadi. Sifat congkak dan ingin seperti Allah (Adam dan Hawa), irihati
(Kain dan Habil), kelicikan (Yakub dan Esau), ingin hal yang instant, penuh ambisi (kisah Abraham dan Lot), sulit diatur (perjalanan umat Israel di padang gurun) serta hanya mau berbagi kalau pihak lain baik kepadanya. Pada sesi sesi selanjutnya Romo Wowor mengulas kitab Wahyu sebagai bahan utama dari pembicaraannya. Romo menjelaskan b ahwa Gereja Katollik tetap memegang kokoh iman dan moral sesuai dengan alkitab. Iman ( 3 perintah pertama dari 10 Perintah Allah, Kredo Para Rasul, hendaknya di anut dan dipercaya seutuhnya) dan moral ( perintah Allah ke 4 – 10, serta tradisi ajaran Gereja). Tantangan kehidupan menggereja tak henti hentinya sampai saat ini, oknum- oknum kegelapan selalu ada usaha untuk meruntuhkan pilar iman dan moral. Paham, ajaran, semangat atau gerakan yang ingin meruntuhkan kedua pilar tersebut dikenal sebagai Anti Kristus. Contoh yang terjadi di dunia dewasa ini:
Monopoli kekuasaan melalui ekonomi, teknologi, militer, sosial dan politik;
Pandangan kebebasan berpikir dan persamaan hak yang menggerogoti moral ( aborsi, perkawinan sesama jenis, kebebasan seks);
Adanya paham hedonisme yang ingin menguasai orang lain, mau mengatur orang lain dan lebih
mengutamakan kepuasan diri, tanpa melihat kepentingan sesama;
Adanya ajaran sesat (nabi nabi palsu) yang mengajarkan Teologi Kemakmuran, memaksakan kehendaknya atas Tuhan atau Tuhan harus menuruti kemauan manusia, mengatas-namakan Allah untuk keuntungan pribadi ( bila tak dikabulkan lalu berkilah bahwa doanya salah, atau kurang beriman, bahkan kurang “pemberian/kurban”nya) . Dan semua diukur dari segi ekonomi, pangkat maupun kesuksesan yang bisa dilihat dengan mata;
Pemujaan yang salah dengan menggunakan kekuatan kekuatan magis. ( Tidak semua doa yang dikabulkan atau penyembuhan berasal dari Allah, “kuasa kegelapan”pun mampu melakukannya).
Itulah tantangan Gereja sepanjang jaman, namun Allah menjamin gerejaNya. Yesus sendiri yang menjamin. Tak ada kuasa gelap yang bertahan, semua pasti hancur, Tuhan tidak pernah tinggal diam untuk menyelamatkan umatnya. Kekuasaan kekaisaran Romawi akhirnya hancur, Paham komunis juga hancur, praktek ajaran sesat pasti akan terbongkar. Serangan Anti Kristus bukan hanya dari luar Gereja, tapi justru banyak dari
T Meraih Janji
Kebahagiaan
H A L A M A N 4
B E R I T A U . K . I
dalam. Namun demikian Gereja terus mengalami pemurnian sehingga tetap ada sebagaimana ada sampai saat ini.
Bagaimana dengan diri kita sendiri? Konsep kebahagiaan/ keselamatan kekal surgawi sangat berlawanan dengan konsep duniawi yang hanya untuk kepuasan diri sendiri dan kepuasan badani. Demikiann juga dengan berbagai bencana, penyakit,
kelaparan, penderitaan dan sebagainya janganlah dilihat sebagai ancaman dari Allah. Seperti halnya keselamatan ditawarkan bagi semua orang, demikian juga bencana bisa dialami oleh semua orang baik berdosa atau tidak. Demikian kepenuhan Tuhan maha adil. Memang itu semua menakutkan, tapi bagaimana kita siap menghadapi semua itu adalah sangat penting ( Yesus memberi perumpamaan Gadis yang bijaksana dan memperingatkan bahwa pencuri datang tanpa disangka). Sering kita melihat bahwa asal kita selamat dari bencana, tidakmengalami sakit seperti orang lain, berarti Tuhanmelindungi dan mengasihi kita. Lalu bagaimana dengan orang yang tengah mengalami bencana dan sakit penyakit, apakah Tuhan tidak
mengasihi mereka? Biasanya justru disaat orang mengalami bencana ataupun kesusahan lain, terlihatlah tangan-tangan kasih Allah menggapai mereka lewat orang-orang yang secara tulus membantu. Didalam situasi yang mengancam, orang-orang mulai lebih mendekatkan diri pada Tuhan dan lebih mengandalkan kuasa Tuhan . Sebaliknya dalam suasana tenang dan baik , seringkali
orang terhanyut dan tanpa sadar menjauh dari Tuhan, merasa tak perlu pertolongan Tuhan. Romo Wowor menegaskan bahwa kita semua sudah dijamin memperoleh keselamatan abadi. Maut tidak akan mengalahkan. Bahwa kehidupan di dunia dengan segala penderitaan yang di alami adalah sementara dan sebagai proses pemurnian dalam memperoleh kebahagiaan kekal tersebut. Dan selama pemurnian ini, janganlah iman-kepercayaan kita
hancur, dan jaga lah kekudusan dan kehidupan moral kita dengan mengutamakan kehendak Allah. Dan melakukan kasih yang benar seperti ajaran Yesus. Kita harus terus-menerus berusaha sekeras-kerasnya untuk memelihara iman dan moral kita walaupun sering gagal. Memang perlu usaha yang luar biasa untuk hidup benar, dan usaha itu tidak ada yang sia sia dihadapan
Bersambung ke halaman 9,
H A L A M A N 5 A G U S T U S 2 0 1 3 / N O . 2 5 5
acara serah terima Pamong UKI, maka Dewan Pengurus memutuskan untuk menyampaikan surat pamit ini melalui milist UKI dan di Berita UKI. Berikut ada-lah ketikan ulang surat dari Bapak Win-bert. Terimakasih.
Yth Romo Aegi,
Memang kita sudah bertemu hari
Jumat kemarin, namun demikian
tidak dengan jemaat Romo. Oleh
karena itu, sehubungan hari ini
adalah hari Minggu dan Romo akan
bertemu dengan para jemaat, mohon
kiranya dapat disampaikan mohon
pamit kami sekeluarga kepada para
jemaat di tempat Romo. Mohon maaf
kami tidak dapat berpamitan
langsung di gereja Romo.
Mohon disampaikan pamit kami
bahwa kami sekeluarga akan
SURAT PAMIT
Warga UKI terkasih, Berikut adalah surat pamit dari Bapak Winbert Hutapean (Konsul Muda RI di Toronto) yang selama masa kerjanya cukup dekat dengan banyak warga UKI maupun dengan UKI sendiri. Surat ini disampaikan melalui Romo Aegi SCJ, untuk disampaikan di Misa UKI tanggal 23 Juni 2013 lalu. Berhubung penuhnya
enjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, sudahkah anda terdaftar sebagai Pemilih
Sementara Luar Negeri WNI? Kami menghimbau warga UKI yang masih mempunyai hak untuk memilih untuk m en g un ju ng i we b s i te : h t t p : / /www.kemlu.go.id/toronto, klik baner Daftar Pemilih Sementara Luar Negeri PEMILU 2014 untuk melihat nama
anda. Daftar nama ini dapat juga dilihat di lobby KJRI Toronto. U n t u k k e p e r l u a n pemutakhiran data, jika nama anda belum tertera, atau jika anda sudah pindah alamat dan anda sudah berusia 17 tahun pada tanggal 9 April 2014, anda diharap untuk mengisi formulir yang tersedia di website atau menghubungi Petugas Pemutakhiran
GUNAKAN HAK PILIH ANDA PEMILU, 5 APRIL 2014
M
Konsul Jenderal RI, Julang Pujianto melantik Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), 17 Juni 2013
Data Pemilih Luar Negeri (Pantarlih LN) pada setiap jam kerja pada nomor (416) 360-4020 ext 2271. Penyelenggara Pemilu 2014 di
wilayah kerja KJRI Toronto adalah
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN)
Toronto yang diangkat oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) terdiri dari
Tunggul Tobing (Ketua PPLN merangkap
anggota), Tita Handayati (anggota),
Kuslandjaja Eka Djenar (anggota), Dwi
Kristiantoro (anggota) dan Rudy
Purwanto (anggota). Sekretariat PPLN:
Meity Suhariah Ichwanu (Kepala
Sekretariat) dan Corry Theresa
(Pelaksana). Petugas Pemutakhiran
Data Pemilih Luar Negeri terdiri dari
Syafruddin Marzuki, Yoshianto Setyo,
Wiryawan Padmonojati, Mestiar Pasay
dan Ekananta Manalif. [Angie Hanapie, sumber
tulisan dan foto diambil dari www.kemlu.go.id/toronto]
meninggalkan Toronto pada hari
Jumat depat, 28 Juni 2013 pukul
empat sore dengan Air Transat menuju
Indonesia via Amsterdam. Agar
disampaikan pula bahwa kami
sekeluarga sangat senang berkenalan
dengan para jemaat di gereja Romo
dan banyak kenangan yang kami
simpan saat kami berjemaat di gereja
ini.
Doakan perjalanan pulang kami ke
Indonesia dan karir saya selanjutnya
di Jakarta. Kami juga akan terus
mendoakan agar gereja ini terus
menjadi besar dalam memuliakan
nama Tuhan.
Teriring salam dan doa,
Winbert dan Daisy, serta Marco dan
Andreas.
H A L A M A N 6
H A L A M A N 7 A G U S T U S 2 0 1 3 / N O . 2 5 5
H A L A M A N 8
B E R I T A U . K . I
Bahan: 2 bungkus Indomie di rebus lebih kurang 3-4 menit. 2 butir telor untuk dicampur di mie goreng 2 butir telor untuk di dadar tipis, digulung dan diiris halus Kol di iris halus - secukupnya Wortel di iris halus (julienne) - secukupnya 2 siung daun bawang di iris halus serong 2-3 siung bawang putih (di potong kecil2) Udang tanpa kulit (secukupnya - ukuran kecil 8-10 pcs) 3-4 slices of Bacon potong kecil 1sdm makan saos tiram Kecap manis, kecap asin, gula, chicken soup base, garam + merica seperlunya untuk perasa Timun dan tomat seperlunya diiris tipis
Cara memasak: 1. Tumis daun bawang, kol dan wortel dengan sedikit minyak goreng hingga layu - sisihkan 2. Dadar telur orak arik - sisihkan (boleh diberi garam + merica sedikit) 3. Tumis bawang putih dengan sedikit minyak goreng hingga kuning dan kemudian masukan bacon dan udang. Setelah bacon dan udang matang tambahkan saos tiram 4. Campurkan mie yg sudah matang, sayuran dan telur dadar orak arik 5. Tambahkan merica, soup base, gula, kecap asin, kecap manis, garam seperlunya 6. Aduk rata, dicicipi hingga rasanya mantap dan siap disajikan 7. Untuk menambah selera taburkan bawang goreng, irisan telur dadar tipis dan irisan timun atau tomat diatasnya.
Selamat mencoba, Gun & Shierly.
Resep Masakan Papa & Mama Bear Mie Goreng Pemenang Lomba Masak I
Bahan: 1. Bahan kulit: · 2 pak Indomie (rasa kaldu ayam, atau yang lainnya) · 3 butir telur 2. Bahan isi; · 250 gr daging babi cincang
· 3 siung bawang merah · 3 siung bawang putih · 2 sdm minyak sayur · Daun bawang · Kecap manis secukupnya · Garam, lada, gula secukupnya · Minyak goreng
3. Daun bambu untuk membungkus + tali (benang) Cara membuat: Kulit: 1. Rebus indomie selama 2-3 menit, angkat dan tiriskan 2. Kocok telur dengan bumbu-bumbu indomie yang ada (perasa, cabe bubuk, bawang goreng, minyak) 3. Masukkan mie ke dalam kocokan telur, aduk rata Isi: 1. Rajang halus bawang merah, bawang putih, daun bawang 2. Tumis bawang merah, bawang putih dengan minyak sayur hingga layu dan harum 3. Tambahkan daging cincang, daun bawang, dan semua bumbu-bumbu 4. Tumis hingga matang. Penyelesaian: 1. Ambil 2 helai daun bambu yang sudah direndam dan dibersihkan, buat kerucut 2. Masukan 1 sendok campuran mie+telur, tambahkan 1 sendok isi daging diatasnya, tutup dengan campuran mie+telur 3. Lipat daun dengan rapih dan ikat dengan tali (benang) 4. Kukus selama 15 menit. 5. Hidangkan dengan sambal botol atau sambal kacang Selamat mencoba, Siu Yang
Bacang Mie Pemenang Lomba Masak II
H A L A M A N 9 A G U S T U S 2 0 1 3 / N O . 2 5 5
Bisa jadi orang menghabiskan hampir seluruh usia, dan dari hidup, tidak pernah
belajar apa apa. Pengalaman demi pengalaman lewat tanpa makna. Banyak nilai, banyak keutamaan dilihat dan dipelajari, namun tak pernah mampir pada kata “internalisasi”. Pembatinan tak jua terjadi. Maka antara keutamaan dan praksis, nyaris seperti langit dan bumi, hanya bisa dipijak dan dipandangi. Bisa jadi, orang dengan mudah bisa mencerna dan mencecap setiap pengalaman yang hinggap, bagai mutiara gemerlap. Hingga hidup menjadi sebuah bangunan megah berhiasan nilai yang indah. Di sinilah kesempatan untuk mencari celah, dan menyadari bahwa waktu terus berubah. Waktu adalah guru, yang mengajarkan betapa hidup mudah berlalu; betapa tidak mudah untuk berbenah.
Saya tidak tahu, mama dari bocah itu sedang mendidik anaknya
atau tidak, tapi pada ruang dan waktu yang singkat, bocah itu pasti belajar sesuatu. Di situ ada ruang dan waktu dimana bocah mencecap dan meramu sebuah nilai tertentu. Kini, saatnya mendarat dan tidak hanya menggelantung di langit, sehingga hanya melihat dari ketinggian sebuah keindahan, atau sebaliknya ke-ngeri-an. Inilah saat mendarat, dan merasakan tanah tempat berpijak. Dan tanah itu adalah UKI. Sebuah tanah yang menyediakan ruang dan waktu, tempat kita bisa belajar dan mengajar akan sebuah kebenaran: Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, sekarang maupun yang akan datang. Ia tidak pernah berubah untuk mencintai dan menyelamatkan kita. Tempat kita belajar sebagai sebuah komunitas, untuk mengamini bahwa kita dicintai. Kita hanya bisa hidup dan berkembang karena cinta Kristus. Maka mengamini berarti semakin bahu membahu untuk semakin dekat dengan Yesus. Itulah
Allah. Yesus sebagai yang awal dan yang akhir datang ke dunia, memeteraikan keselamatan / kebahagiaan bagi orang yang memelihara iman, mengasihi Tuhan dan melakukan kehendakNya.
Gereja yang terus berjuang digambarkan dalam kitab Wahyu sebagai Wanita dan Naga, Gereja yang terberkati , tak lepas dari penderitaan dunia dalam mempertahanakan iman dan moral baiknya, juga bahwa buah buah kebaikannya siap di terkam dan dianiaya oleh kuasa kejahatan ( naga). Namun kemenangan telah terjamin.
Ya Tuhan ku percaya, aku percaya. Lewati lembah air mata, aku percaya. FirmanMu ya dan amin, aku
Sambungan dari hal 1, Ruang dan Waktu...
Sambungan dari hal 3, Meraih Janji Kemenangan
percaya. Kemenangan telah
Kau jamin, aku percaya.
B e r s a m a
dalam komunitas gereja kita akan semakin kuat dalam m e n g h a d a p i tantangan dunia ini. R o m o R o b b y Wowor OFM, kami m e n g u c a p k a n terimakasih, atas firman Tuhan yang sangat memberkati kami semua. [Rudy SB Hartono]
hidup beriman. Sehingga bisa didengungkan sebuah ungkapan: s e m a k i n b e r i m a n , s e m a k i n bersaudara. Karena aspek iman, tidak melulu berdimensi vertikal, tapi juga berdimensi horisontal. Dua duanya mest i ada, meng -ada-kannya membutuhkan sebuah pengorbanan. Sebagaimana Kristus, Ia rela disalibkan, untuk menunjukkan betapa berharganya dua dimensi tersebut untuk sebuah keselamatan.
Maka, kegiatan UKI; misa sebulan
dua kali, bible study, pendalaman
iman, piknik, camping, bazar dan
aneka kegiatan lain, bisa menjadi
ruang dan waktu untuk belajar;
s e m a k i n b e r i m a n , s e m a k i n
bersaudara. Atau sebaliknya, setiap
acara dan kegiatan berlalu begitu
saja, tanpa bekas apapun yang
tersisa kecuali “duka dan nestapa”. Itu
semua sebuah pilihan. Dan tiap pilihan
tentu memiliki harganya.
Salam dan berkatku,
Rm. Antonius Purwono SCJ. Dehonian.
“Every Precious Gift Comes From Above” (James 1:17)
Joshua Hartono
July 26, 2013 01:15 pm, 8lbs 8oz at Milton Hospital
Born to Helena and Rudy Hartono
Proud Grandparent
Rudy SB Hartono and Maya Adisuria,
and Leo Santoso
Rejoicing with you on the arrival of
your precious baby boy
“ Umat Katolik Indonesia “
H A L A M A N 1 0
Lukas 2: 29-30
“Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam
dalam sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku
telah melihat keselamatan yang daripada-Mu”
Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya,
TURUT BERDUKA CITA,
atas berpulangnya:
Ibu Elizabeth (Lisa) Indriani Kurniawan (82 thn) Meninggal, 27 April 2013
Pk 2:37 pm di Toronto
Istri dari Alm. Thomas Budiyanto Martakusuma
Ibu/Ibu Mertua dari Sushanti Martakusuma dan Robertus
Tjahjono, Witono Martakusuma dan Lilijani Gunawan,
Renee Hagglund dan Jan Hagglund Oma dari Oscar, Marleen, Raymaska, Bardo, Arno, Simon
Ibu Liani Prasetyo (76 thn) Meninggal, 31 Mei 2013 di Surabaya, Indonesia
Istri dari Alm. Piet Otting
Ibu/Ibu Mertua dari Rudy Otting dan Leny Anadarko, Linda Otting
dan Hermanto Tjiptade, Sophia Otting dan Hardi Tendean
Oma dari Amanda, Armand, Steven, Dennis, Valerie
Ibu Yulita Suratun Meninggal, 1 Juni 2013 di Gisting, Lampung
Ibu dari Romo Blasius Sukoto SCJ
.A little girl looking at the full
moon, ask her daddy: ”Daddy,
do you think I can touch the
moon if I stand on my tip-
toes?” “No, I don’t think so,”
was the answer. “Can you
reach it?” “No, I don’t think I
can either.” Then, the little
girl said: ”Daddy, may be, if
you hold me up on your shoul-ders?”
Faith? Yes, this childlike faith
that Daddies can do anything.
True faith though has the writ-
ten promise of God for its
foundation. In Hebrews 11: 1
we read: Faith is the substance
of things hoped for, the evi-
dence of things not seen.
When a paralyzed man’s
friends brought him to Jesus,
He saw their faith, forgave the
man of his sins and healed him.
When the centurion asked
Jesus to “speak a word, and
my servant will be healed”,
Jesus marvelled and said: ”I
have not found such great faith.”
Let us pray: God, give me the
faith of a little child who trusts
so implicitly.
Mukjizat Allah akan terjadi saat
orang mau terbuka dan berserah
diri pada kehendakNya. Keya-
kinan ini ada pada perwira dari
Kapernaum: “Tuan, aku tidak
layak menerima Tuan di dalam
rumahku, katakan saja sepatah
kata, maka hambaku itu akan
sembuh.” Ungkapan itu menun-
jukkan pengakuan dirinya yang
rapuh sehingga tidak pantas
dikasihi Tuhan, namun sekaligus
ia mengungkapkan kepu-tusannya agar Tuhan bersabda
saja supaya hambanya sem-
buh. Itulah iman, berani percaya
kepada Sabda Allah sepenuhnya
tanpa syarat apapun.
□ (CB)
Kasih Tuhan
tak pernah berakhir
Devotional
Readings by Njoo Tik Poen
Luke 18:27 - The things which are impossible with
men, are possible with God.
Ibu Angela Lily Wadya (89 thn) Meninggal, 3 Juni 2013 di Mississauga
Istri dari Leonardus Wadya
Ibu/Ibu Mertua dari Ignatius Bud dan Evelyn, John dan Nila,
Hubert dan Ruth, Cyr dan Chizuko, Andrea Tjioe dan Paul, Maria Wadya dan Don
Oma dari Kenny, Lukas, Michael, Lisette Donner dan Jacob, Brian,
Michelle dan Brad, Maya, Andrew.
Great Grandma dari Lorelei, Alana
Bapak Yan Setiono (85 thn) Meninggal, 15 July 2013
Pukul 11:00 pagi WIB di Tasikmalaya, Indonesia
Suami dari Indrawaty
Ayah/Ayah Mertua dari Antonius Lautan dan Devi Lukas
Opa dari Shanen dan Abigail
Bapak Hendra Sutandar (91 thn) Meninggal, 27 July 2013
Pukul 3:00 pagi WIB di Jakarta Suami dari Liany Siman
Ayah/Ayah Mertua dari Milani Sutandar dan Gunawan Suryaatmad-
ja, Tan Kurniawan Sutandar dan Ratih K Samudro, Winna Sutandar
dan Adnan S Gunawan, Andrei Sutandar dan Evy Patuwo.
Opa dari Eveline, Caroline, Angelina, Wirawan, Josephine, Jonathan,
Riska, Riani, Rendi, Nathan, Raymond.
Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan
tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi
keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan
serta penghiburan dariNya.
B E R I T A U . K . I
Kepada Rm. Blasius Sukoto SCJ.
Saya atas nama pribadi dan
Komunitas SCJ Toronto serta UKI-Toronto ingin mengucapkan
belasungkawa atas meninggalnya
Ibunda Romo, Ibu Yulita Suratun pada tanggal 1 Juni 2013 di Gisting,
Lampung. Kita semua berdoa agar arwah Ibunda Romo mendapatkan
tempat abadi di sisi Bapa dan Tuhan yang Mahakasih akan menghapuskan
dosa-dosanya.
Bagi Romo sendiri dan keluarga besar yang ditinggalkan oleh
Ibu yang dicintai ini, semoga dapat
merelakan kepergiannya serta
menemukan kekuatan iman di dalam masa-masa berkabung ini.
Akhir kata mari kita satukan doa-doa kita bagi perjalanan Ibu
Yulita Suratun ke rumah Bapa.
Salam dan doa kami,
Rm. Aegi SCJ, Komunitas SCJ
Toronto, dan UKI Toronto.
WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA
TELEPHONE # 905-695-1745
UKI EAST GATHERING, 28 JUNE 2013