8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 1/31
PARTIAL MOLAL VOLUME
I. TUJUAN PERCOBAAN
I.1 Menghitung parsial molal volume pada larutan natrium klorida dan larutan
gula dengan cara mengukur densitas pada masing – masing larutan.I.2 Mengetahui hubungan antara konsentrasi dan densitas
I.3 Mengetahui hubungan antara volume dan konsentrasi
II. TEORI PERCOBAAN
Kesetimbangan fase zat gas ideal atau larutan ideal encer dengan uapnya
ditun!ukkan dalam bentuk "ukum #aoul dan "ukum "enry dengan asumsi bahan
semua zat maupun diturunkan dalam model ini. $etapi kenyataannya sebagian zat
atau larutan tidak berperilaku ideal sehingga hukum – hukum yang sudah ada
memerlukan faktor – faktor koreksi.
Kriteria Kesetimbangan %ifat – %ifat &'tensif
(agi setiap sistem terisolasi sempurna maka didapatkan dari hukum kedua )
*d%t + ,
-alam ungkapan ini deferensial – deferensial memacu kepada perubahan –
perubahan yang mungkin dalam arah ma!u dari aktu itu berarti baha kriteria
kesetimbangan bagi sistem seperti itu adalah baha entropi telah mencapai nilai
maksimum yang konsisten dengan nilai tetap dari energinya dan volume.
Kriteria Kesetimbangan dari %egi %ifat – %ifat Intensif Kesetimbangan termal dan mekanik
%ifat temperaturlah apabila dua sistem / dan 0 dalam kesetimbangan
termal. ada keadaan seimbang mekanik memerlukan kesamaan tekanan
pada seluruh bidang batas antara fluida. Kesetimbangan bagi perpindahan antarfase
ada sistem beberapa fase adalah sistem terbuka yang khas karena dapat
mempertukarkan zat kimia dengan fase – fase lainnya. %yarat
kesetimbangan terhadap perpindahan ini adalah baha tiap zat memiliki
nilai energi potensial yang sama dalam semua fasenya.
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 2/31
Kesetimbangan perpindahan dalam suatu medan potensialada kesetimbangan ini yang perlu diperhatikan !angkauan yang harus
dicapai bagi perlunya perubahan !ika memperhatikan pengaruh gravitasi. Kesetimbangan reaksi
Kesetimbangan reaksi ini akan dicatat baha sistem tertutup yang dalam
keadaan setimbang sempurna suku *idni dalam persamaan ini adalah nol.
olume molal parsial komponen I dari system larutan didefinisikan sebagai
i 4 (δV
δni) $ni 5 4 i 617
-imana 4 volume
84 !umalh mol
$ 4 suhu
4 tekanan
olume larutan merupakan fungsi dari suhutekanan dan !umlah mol dan
dapat dinyatakan sebagai )
4 f6$n1n2....7 atau
dV =δV
δT dT +δV
δP dP +δV δn1 dn1 +
δV δn2 dn2 +..... (2)
ada suhu dan tekanan tetap dari persamaan 192 didapat )
d 4 1dn1 : 2dn2 : .... 637
olume molal parsial akan tetap pada kondisi dimana komposisi suhu dan
tekanan tetap. Integrasi persamaan 637 pada kondisi tersebut memberikan )
4 n11 : n22 : .... : tetapan
5ika n1 4 n2 maka tetapan akan sama dengan ,.
olume molal parsial akan tetap pada kondisi dimana komposisisuhu dan tekanan
tetap.
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 3/31
;da tiga sifat termodinamika molal parsial utama )
1. olume molal parsial
2. &ntalpi molal parsial 6disebut !uga sebagai panas diferensial larutan7
3. &nergi bebas 6<ibbs7 molal parsial
%ifat=sifat molal parsial ini dapat ditentukan dengan bantuan )
1. Metode grafik
2. Menggunakan hubungan analitik yang menun!ukkan > dan ni
3. Menggunakan suatu fungsi yang disebut besaran molal nyata yang
ditentuak sebagai )
-imana )
>i? ) "arga molal umtuk komponen murnididalam hal ini perlu diingat naha
sifat molal untuk senyaa adalah sama !ika larutan tersebut ideal
@ontoh perhitungan parsial molal volum )
misalkan akan dicari volum molal parsial zat terlarut dalam pelarut air sebanyak
1,,,gr maka )
4 n11 : n22
1,,, gr air 4 AAA1 mol
-imana adalah volum seluruh larutan n1 adalah !umlah mol air dengan
volum molal parsial 1 dan n2 adalah !umlah mol zat terlarut dengan volum molal
parsial 2.
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 4/31
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
ipet tetes 1 buah
Babu ukur 1,, ml 2 buah <elas beaker A, ml 1 buah
<elas beaker 2A, ml 1 buah
iknometer 1, ml 1 buah
iknometer 2A ml 1 buah
<elas ukur 2A ml 1 buah
Babu ukur 2A ml 1 buah
ipet tetes 1 buah
Babu ukur 1,, ml 1 buah
<elas ukur 1, ml 1 buah
@aan scout 1 buah
B. Bahan
8a@l 3 M
Barutan gula ,A M
Barutan 8a2%CD 3 M
IV. SKEMA PERCOBAAN
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 5/31
"itung densitas dari larutan=larutan tersebut pada masing=masingkonsentrasi.
Tahap3$imbang berat piknometer kosong dan piknometer berisi air dan massa
piknometer yang berisi masing=masing larutan 8a@l kemudian setelah itudengan larutan gula dan larutan natrium sulfat
(uat larutan 8a@l dengan konsentrasi ,.A ,.2A ,.12A ,.,E2A ,.FA darikonsentrasi mula=mula
(uat larutan 8acl 3 M sebanyak 2,, ml dengan menggunakan beaker glass
<ambar D.1 %kema percobaan partial molal volume
V. DATA HASIL PERCOBAAN
(arat piknometer kosong 61, ml7 4 1,DD gr
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 6/31
(erat piknometer kosong 62A ml7 4 2A1D gr
$abel A.1 "asil perhitungan berat piknometer berisi larutan 8a@l
Konsentrasi 6M7 (erat pada piknometer 1, ml
(erat pada piknometer 2A ml
3 22,EF A2,A1DD,FA 211FG A1,23G,A 21,HGD A,G1F,2A 2,GHH A,E,,2E
,12A 2,G3H1 A,AH2,,,E2A 2,G,HF A,A1FA
$abel A.2 "asil perhitungan berat piknometer berisi larutan gula
Konsentrasi 6M7(erat pada
piknometer 1, ml
(erat pada
piknometer 2A ml,FA 21D1,G A1EH3D,A 21,HF A,F11,2A 2,GHE A,E
,12A 2,G32 A,AD3,,E2A 2,G1G A,A1A
$abel A.3 "asil perhitungan berat piknometer berisi larutan 8a2%CD
Konsentrasi 6M7(erat pada
piknometer 1, ml
(erat pada
piknometer 2A ml3 2D2HA AH3AH
,FA 21DDH A2E33,A 2133H A1H,E
,2A 2123GG A1,D13
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 7/31
,12A 21,EAE A,FAGF,,E2A 2,GE A,AGF
VI. HASIL PERHITUNGAN, PEMBAHASAN DAN DISKUSI
$abel E.1 -ensitas ;ir
air
;ir 6gJcm37
piknometer 1, ml
;ir 6gJcm37
piknometer 2A ml1,DEED 1,12GD
$abel E.2 -enssitas larutan 8a@l
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 8/31
Konsentrasi 6M7 8a@l 6gJcm37
piknometer 1, ml
8a@l 6gJcm37
piknometer 2A ml3 11E2F 11,AF
,FA 1,F3G 1,3AA,A 1,EDG 1,31,H,2A 1,ADH 1,1HD
,12A 1,DGH1 1,1F,,E2A 1,3HF 1,1A1
ada percobaan parsial molal volume ini pertama membuat larutan 8a@l 3 M
yang kemudian diencerkan men!adi konsentrasi L 1JH 1J1E .
ntuk menghitung density 67 larutan 8a@l pada beberapa konsentrasitersebut kita menggunakan alat piknometer dimana massa piknometer berisi
larutan 8a@l dikurangi dengan massa piknometer kosong dibagi dengan volume
picnometernya. -ensity 67 referensinya adalah density 67 air.
-ari tabel diatas diketahui baha density 67 dan massa piknometer yang
berisi larutan 8a@l semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi begitu
!uga sebaliknya. -ensity 67 dan massa piknometer yang berisi larutan 8a@l harus
lebih besar dari density 67 dan massa piknometer yang berisi air yang merupakanreferensinya.
$abel E.3 -ensitas larutan <ula
Konsentrasi 6M7
gula 6gJcm37
piknometer 1, ml
gula 6gJcm37
piknometer 2A ml,FA 1,GF,G 11,1F3E,A 1,EDF 1,22HD,2A 1,ADE 1,1HD
,12A 1,DG2 1,1E12,,E2A 1,DFG 1,1A
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 9/31
ntuk larutan gula perlakuannya sama dengan larutan 8a@l yaitu pertama
membuat larutan gula ,FA M yang kemudian diencerkan men!adi konsentrasi
L 1JH 1J1E.
ntuk menghitung density 67 larutan gula pada beberapa konsentrasi tersebut
kita menggunakan alat picnometer dimana massa piknometer berisi larutan gula
dikurangi dengan massa piknometer kosong dibagi dengan volume
piknometernya. -ensity 67 referensinya adalah density 67 air.
-ari tabel diatas diketahui baha density 67 dan massa piknometer yang
berisi larutan gula semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi begitu
!uga sebaliknya. -ensity 67 dan massa piknometer yang berisi larutan gula !ugaharus lebih besar dari density 67 dan massa picnometer yang berisi air yang
merupakan referensinya.
$abel E.D -ensitas larutan 8a2%CD
Konsentrasi 6M7 8a2%CD 6gJcm37 piknometer 1, ml
8a2%CD 6gJcm37 piknometer 2A ml
3 13HDA 132HF2,FA 11,,H 1,GGF2,A 1,HG 1,EED,2A 1,FGG 1,3E
,12A 1,E2AE 1,2DFH,,E2A 1,A2 1,1H2H
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 10/31
ntuk larutan 8a2%CD perlakuannya sama dengan larutan 8a@l yaitu pertama
membuat larutan 8a2%CD 3 M yang kemudian diencerkan men!adi konsentrasi
L 1JH 1J1E.
ntuk menghitung density 67 larutan 8a2%CD pada beberapa konsentrasi
tersebut kita menggunakan alat picnometer dimana massa piknometer berisi
larutan 8a2%CD dikurangi dengan massa picnometer kosong dibagi dengan volume
piknometernya. -ensity 67 referensinya adalah density 67 air.
-ari tabel diatas diketahui baha density 67 dan massa piknometer yang
berisi larutan 8a2%CD semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi
begitu !uga sebaliknya. -ensity 67 dan massa picnometer yang berisi larutan 8a2%CD !uga harus lebih besar dari density 67 dan massa piknometer yang berisi
air yang merupakan referensinya. erbedaan hasil densitas menggunakan
piknometer 1, ml dan 2A ml dikarenakan perbedaan label dari piknometer dan
!uga dapat disebabkan karena setelah pencucian piknometer langsung digunakan.
olume molal nyata terhadap konsentrasi 8a@l
$abel E.A olume terhadap konsentrasi 8a@l
konsentrasi 8a@l 6M7 6ml73 1,11.,,G
,.FA GF2.,D12,.A GEE.A22F
,.2A GE1.G122,.12A GAG.A1HG
,.,E2A GEE.2E1G
olume molal nyata terhadap konsentrasi <ula
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 11/31
$abel E.E olume terhadap konsentrasi <ula
Konsentrasi gula 6M7 6ml7,.FA 1,3D.AAA
,.A 1,23.FE3,.2A GG,.HGF,.12A GFD.AA2
,.,E2A GEA.,2A3
olume molal nyata terhadap konsentrasi 8a2%CD
$abel E.F olume terhadap konsentrasi 8a2%CD
konsentrasi 8a2%CD6M7 6ml73 1,3,.,E13GD
,.FA 1,,A.2,A3,A,.A GH3.DHGD3GG
,.2A GAH.HGD3D21,.12A GAF.H32GEGD
,.,E2A GAE.,ADE
N m dan Om B;#$;8 8a@l
$abel E.H N m dan Om B;#$;8 8a@l
konsentrasi 8a@l N Om M3 D2.1113E 3.FHAF,F 1D.331AH
,.FA A2.21AGA 1.HG2HA3 3.AH2HGD,.A A3.3G2GE 1.ADAA,H 2.3HHAGE,.2A AD.FE,,2 1.,G2H3G 1.1GD2GH
,.12A AA.DDGAA ,.FF2FAD ,.AGF1DG
,.,E2A AE.3,,1G ,.ADED2 ,.2GHAFD
-ari tabel diatas diketahui baha N larutan 8a@l semakin besar seiring
menurunnya konsentrasi sedangkan untuk m dan Om semakin kecil seiring dengan
menurunnya konsentrasi. 5adi N larutan 8a@l berbanding terbalik dengan
konsentrasi larutannya dan m dan Om berbanding lurus dengan konsentrasinya.
%ehingga N berbanding terbalik dengan molalitasnya 6m dan Om7.
N m dan Om B;#$;8 <ula
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 12/31
$abel E.G N m dan Om B;#$;8 <ula
Konsentrasi gula N Om M,.FA 1E,.,EAE 1.HG2HA3 3.AH2HGD,.A 1EF.A3GA 1.ADAA,H 2.3HHAGE,.2A 1EG.GGF 1.,G2H3G 1.1GD2GH
,.12A 1F1.33F1 ,.FF2FAD ,.AGF1DG,.,E2A 1F1.EE2A ,.ADED2 ,.2GHAFD
-ari tabel diatas !uga diketahui baha N larutan gula semakin besar
seiring dengan menurunnya konsentrasi sedangkan untuk m dan Om semakin kecil
seiring dengan menurunnya konsentrasinya. 5adi N larutan gula berbanding
terbalik dengan konsentrasi larutannya dan m dan Om berbanding lurus dengan
konsentrasinya. %ehingga N berbanding terbalik dengan molalitasnya 6m dan Om7.
N m dan Om B;#$;8 8a2%CD
$abel E.1, N m dan Om B;#$;8 8a2%CD
konsentrasi 8a2%CD φ Om M
3 HA.FA2AA 3.FHAF,F 1D.331AH,.FA 12D.FE31 1.HG2HA3 3.AH2HGD,.A 12A.3FHG 1.ADAA,H 2.3HHAGE
,.2A 12H.FGHE 1.,G2H3G 1.1GD2GH,.12A 132.32GG ,.FF2FAD ,.AGF1DG,.,E2A 13D.AAE3 ,.ADED2 ,.2GHAFD
-ari tabel diatas !uga diketahui baha N larutan 8a2%CD semakin besar
seiring dengan menurunnya konsentrasi sedangkan untuk m dan Om semakin kecil
seiring dengan menurunnya konsentrasinya. 5adi N larutan 8a2%CD berbanding
terbalik dengan konsentrasi larutannya dan m dan Om berbanding lurus dengan
konsentrasinya. %ehingga N berbanding terbalik dengan molalitasnya 6m dan Om7.
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 13/31
<rafik olume molal nyata vs M 8a@l
950 960 970 980 990 1000 1010 10200
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
f(x) = 0.06x - 53.68R² = 1
Grak konsenras! "s #o$%&e
#o$%&e (&$)
'nsenras! ()
<ambar E.1 <rafik vs Konsentrasi larutan 8a@l
-ari grafik diatas didapatkan kesimpulan baha volume molal nyata dari larutan
8a@l semakin bertambah seiring bertambah besar konsentrasi larutan tersebut.
-ari grafik diatas didapatkan persamaan y 4 ,.,AE1' = A3.EH3
<rafik olume molal nyata vs M gula
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 14/31
960 970 980 990 1000 1010 1020 1030 10*00
0.1
0.2
0.3
0.*
0.5
0.6
0.7
0.8
f(x) = 0.01x - 8.85R² = 0.96
Grak konsenras! "s #o$%&e
#o$%&e (&$)
'onsenas! ()
<ambar E.2 <rafik vs konsentrasi larutan gula
dari grafik diatas didapatkan kesimpulan baha volume molal nyata dari larutan
gula semakin bertambah seiring bertambah besar konsentrasi larutan tersebut.
-ari grafik diatas didapatkan persamaan y 4 ,.,,G2' = H.HDAH
<rafik olume molal nyata vs M 8a2%CD
950 960 970 980 990 100010101020103010*00
0.51
1.5
2
2.5
3
3.5
f(x) = 0.03x - 31.*3R² = 0.8
Grak konsenras! "s #o$%&e
#o$%&e (&$)
'onsenras! ()
<ambar E.3 <rafik vs Konsentrasi larutan 8a2%CD
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 15/31
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 16/31
maka volume molal nyata larutan 8a@l 6N7 akan turun. -ari grafik diatas
hubungan antara N dengan Om berbanding terbalik dan didapatkan persamaan y 4
=,.2221' : 13.2D. -ari persamaan tersebut maka didapat No dan dNJdOm sehingga
akan didapat nilai volume parsial pelarut 617 dan volume parsial molal terlarut
627.
<rafik N vs Om larutan gula
158 160 162 16* 166 168 170 172 17*0
1
2f(x) = - 0.11x + 18.92R² = 0.8*
GR,-.' / #0 1& 2,R3T,4 G32,
/
1&
<ambar E.A <rafik N vs Om larutan gula
-ari grafik diatas !uga dapat dinyatakan baha harga volume molal
dipengaruhi oleh molalitas dan densitas larutan dimana pertambahan molalitas
menyebabkan berkurang volume molal nyata larutan gula 6N7. 5ika harga molalitasdinaikkan dalam !umlah tertentu dan densitas larutan !uga dinaikkan dalam !umlah
tertentu maka volume molal nyata larutan gula 6N7 akan turun. -ari grafik diatas
hubungan antara N dengan Om berbanding terbalik dan didapatkan persamaan y 4
=,.1,AE' : 1H.G1E. -ari persamaan tersebut maka didapat No dan dNJdOm
sehingga akan didapat nilai volume parsial pelarut 617 dan volume parsial molal
terlarut 627.
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 17/31
<rafik N % Om larutan 8a2%CD
80 90 100 110 120 130 1*00
1
2
3
*f(x) = - 0.06x + 9.31R² = 0.95
GR,' / # & ,RT,4 4a2*
/
1&
<ambar E.E <rafik N vs Om larutan 8a2%CD
-ari grafik diatas !uga dapat dinyatakan baha harga volume molal
dipengaruhi oleh molalitas dan densitas larutan dimana pertambahan molalitas
menyebabkan berkurang volume molal nyata larutan 8a2%CD 6N7. 5ika harga
molalitas dinaikkan dalam !umlah tertentu dan densitas larutan !uga dinaikkan
dalam !umlah tertentu maka volume molal nyata larutan 8a2%CD 6N7 akan turun.
-ari grafik diatas hubungan antara N dengan Om berbanding terbalik dandidapatkan persamaan y 4 =,.,E32' : G.3,HA. -ari persamaan tersebut maka
didapat No dan dNJdOm sehingga akan didapat nilai volume parsial pelarut 6 17
dan volume parsial molal terlarut 627.
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 18/31
CBM& MCB;B ;#%I;B B;#$;8 8a@l
$abel E.11 olume arsial Barutan 8a@l
konsentrasi 8a@l 6M7 1 6ml7 2 6ml73 1,.1,HAD D1.EG,GA
,.FA 1,.,13AF A2.,,AFD,.A 1,.,,F3G A3.2213D
,.2A 1,.,,2E1 AD.E3HEE
,.12A 1,.,,,G2 AA.3E3FD,.,E2A 1,.,,,33 AE.23GA1
-ari tabel volume molal parsial larutan 8a@l diketahui baha volume parsial
pelarut 617 semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi dan volume
parsial molal terlarut 627 semakin besar seiring dengan menurunnya konsentrasi.
%ehingga volume parsial pelarut 617 berbanding lurus dengan konsentrasinya dan
volume parsial molal terlarut 627 berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
CBM& MCB;B ;#%I;B B;#$;8 <B;
$abel E.12 olume molal arsial Barutan <ula
Konsentrasi gula 6M7 1 6ml7 2 6ml7,.FA 1,.,,EDA 1AG.GEAF,.A 1,.,,3A1 1EF.DAFG
,.2A 1,.,,12D 1EG.G3G3,.12A 1,.,,,DD 1F1.2GE3
,.,E2A 1,.,,,1E 1F1.E33E
-ari tabel volume molal parsial larutan gula diketahui baha volume parsial
pelarut 617 semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi dan volume
parsial molal terlarut 627 semakin besar seiring dengan menurunnya konsentrasi.
%ehingga volume parsial pelarut 617 berbanding lurus dengan konsentrasinya dan
volume parsial molal terlarut 627 berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
CBM& MCB;B ;#%I;B B;#$;8 8a2%CD
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 19/31
$abel E.13 olume molal arsial Barutan 8a2%CD
konsentrasi 8a2%CD
6M7
1 6ml7 2 6ml7
3 1,.,3,HG HA.E32G2,.FA 1,.,,3HE 12D.F,33,.A 1,.,,21 12A.33
,.2A 1,.,,,FD 12H.FED1,.12A 1,.,,,2E 132.3,AA,.,E2A 1,.,,,,G 13D.A3G
-ari tabel volume molal parsial larutan 8a2%CD diketahui baha volume
parsial pelarut 617 semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi danvolume parsial molal terlarut 627 semakin besar seiring dengan menurunnya
konsentrasi. %ehingga volume parsial pelarut 617 berbanding lurus dengan
konsentrasinya dan volume parsial molal terlarut 627 berbanding terbalik dengan
konsentrasinya.
VI. KESIMPULAN
F.1 arsial molal volume dari larutan 8a@l seiring bertambah nya konsentrasi
adalah GAGA1HGP GE1G112P GEE2E1GP GEEA22FP GF2,D12P 1,11,,G. ntuk
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 20/31
partial molal volume dari larutan gula adalah GEA,2A3P GFDAA2P GG,HGFP
1,23FE3P 1,3DAAA. ntuk larutan 8a2%CD memiliki partial molal volume
adalah GAE,ADEP GAFH32GAGDP GAHHGD3D21P GH3DHGD3GGP 1,,A2,A3,AP
1,3,,E13GD.F.2 Konsentrasi dari larutan 8a@l larutan gyla dan 8a2%CD akan mempenaruhi
densitas. %emakin besar konsentrasi larutan akan semakin bertambah besar
densitas larutan.F.3 %emakin besar konsentrasi suatu larutan akan semakin besar volume molal
nyata dari suatu larutan
DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum kimia fisika
Maron ". %amuelP Bando (. 5erome 1GFD QRundamental of hysical@hemistryS @ollion Mac Milan 8e Tork.
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 21/31
$he ;pparent and artial Molal olume of ;Uueous %odium @hloride %olutions atarious $emperatures by ) Rrank 5.Millero
%uarno 5ud!ono dkk.2,,D.S LECTURE NOTE KIMI !I"IK I S.5urusan
$eknik Kimia.Rakultas $eknologi Industri.Institut $eknologi %epuluh 8ovember ) %urabaya
Kennert -enbigh 1GG3 Qrinsip – rinsip Kesetimbangan KimiaS Dth editionter!emahan %I$ %oedarni I ress hal 2GA – 313.
APPENDIKS
M&M(;$ B;#$;8 8a@l 3 M %&(;8T;K 2,, ml
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 22/31
M = n
V
3= n0,2
n=0,6mol
n=massa
Mr
0,6=massa
58,5
massa=35,1gram
&8<&8@&#;8 B;#$;8 8a@l
M11 4 M22
3 V 1 4 ,A V A,
1 4 HD ml
M&M(;$ B;#$;8 <B; ,FA M %&(;8T;K 2,, ml
M = n
V
0,75= n
0,2
n=0,15mol
n=massa
Mr
0,15=massa
180
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 23/31
massa=27gram
&8<&8@&#;8 B;#$;8 <B;
M11 4 M22
,FA V 1 4 ,A V A,
1 4 333D ml
M&M(;$ B;#$;8 8a2%CD 3 M %&(;8T;K 2,, ml
M = n
V
3= n0,2
n=0,6mol
n=massa
Mr
0,6=massa142
massa=85,2gram
&8<&8@&#;8 B;#$;8 8a2%CD
M11 4 M22 3 V 1 4 ,A V A,
1 4 H3D ml
M&8<"I$8< -&8%I$T 67 B;#$;8 ;I#
ρ=massa picnometer berisi air−massa picnometer kosong
volume picnometer
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 24/31
ρ=50,4635 gram−25,14 gram
25ml
ρ=1,0129
gr /ml
M&8<"I$8< -&8%I$T 67 B;#$;8 8a@l
ntuk konsentrasi ,A M
ρ=massa picnometer berisilarutan NaCl−massa picnometer kosong
volume picnometer
ρ=50,197
gram−25,14
gram25ml
ρ=1,02284 gr /ml
M&8<"I$8< -&8%I$T 67 B;#$;8 <B;
ntuk konsentrasi ,FA M
ρ=massa picnometer berisilarutan gula−massa picnometer kosongvolume picnometer
ρ=21,4109 gram−10,44 gram
10ml
ρ=1,09709 gr /ml
M&8<"I$8< -&8%I$T 67 B;#$;8 8a2%CD
ntuk konsentrasi 3 M
ρ=massa picnometerberisilarutan Na2 SO4−massa picnometer kosong
volume picnometer
ρ=58,358 gram−25,14 gram
25ml
ρ=1,32872 gr /ml
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 25/31
M&8<"I$8< CBM& MCB;B W;$ 8T;$; 8$K W;$ 8a@l
V =1000+m M
2
ρlarutan
V =1000+3 x58.,5
1,1627=1011,009ml
M&8<"I$8< CBM& MCB;B W;$ 8T;$; 8$K W;$ <ula
V =1000+m M
2
ρlarutan
V =1000+0,75 x180
1,09709=1034,555ml
M&8<"I$8< CBM& MCB;B W;$ 8T;$; 8$K W;$ 8a2%CD
V =1000+m M
2
ρlarutan
V = 1000+3 x142,41,3845
=¿ 1030.06139* ml
M&8<"I$8< N B;#$;8 8a@l
ntuk konsentrasi ,A M
φ= 1
ρlarutan [ M 2−1000
m ( W −W oW o−W e )]
φ= 1
1,0649 [58,5− 1000
(21,0894−10,44) (21,0894−20,9064
20,9064−10,44 ) ]
φ=¿ A3.3G2GE ml /mol
M&8<"I$8< N B;#$;8 <B;
ntuk konsentrasi ,2A M
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 26/31
φ= 1
ρlarutan [ M 2−1000
m ( W −W oW o−W e )]
φ= 1
1,0546 [180− 1000
(20,986−10,44) (20,986 – 20,906420,9064−10,44 )]
φ=169,997ml/mol
M&8<"I$8< N B;#$;8 8a2%CD
ntuk konsentrasi 3 M
φ= 1
ρlarutan [ M 2−1000
m ( W −W oW o−W e )]
φ= 1
1,3845142−
1000
(24,285−10,44) (24,285 – 20,906420,9064−10,44 )
φ=85,75255ml/mol
M&8<"I$8< m -;8 Om B;#$;8 8a@l
ntuk konsentrasi 1A M dan volume larutan A, ml
Mol 4 M V larutan
4 3 V ,,A
4 ,1A mol
Massa pelarut 4 air V pelarut
4 1,12G grJml V 2A ml
4 2A322A gram
m 4 mol V1000
massa pelarut
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 27/31
4 ,1A mol V1000
25,3225
4 AG23AH mOm 4 OAG23AH
4 2D33HD m1J2
M&8<"I$8< m -;8 Om B;#$;8 <B;
ntuk konsentrasi ,FA M dan volume larutan A, ml
Mol 4 M V larutan
4 ,FA V ,,A
4 ,,3FA mol
Massa pelarut 4 air V pelarut
4 1,12G grJml V 2A ml
4 2A322A gram
m 4 mol V1000
massa pelarut
4 ,,3FA mol V1000
25,3225
4 1DH1 m
Om 4 O1DH1
4 121E m1J2
M&8<"I$8< m -;8 Om B;#$;8 8a2%CD
ntuk konsentrasi 3 M dan volume larutan A, ml
Mol 4 M V larutan
4 3 V ,,A
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 28/31
4 ,1A mol
Massa pelarut 4 air V pelarut
4 1,12G grJml V 2A ml
4 2A322A gram
m 4 mol V1000
massa pelarut
4 ,1A mol V1000
25,3225
4 AG23AH m
Om 4 OAG23AH
4 2D33HD m1J2
M&8<"I$8< No
-ik) y 4 No
' 4 Om 4 ,
1. Barutan 8a@l )
y 4 =,2221' : 132D
4 =,22216,7 : 132D
4 132D
2. Barutan <ula
y 4 =,1,AE' : 1HG1E
4 =,1,AE6,7 : 1HG1E
4 1HG1E
3. Barutan 8a2%CD
y 4 =,,E32' : G3,HA
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 29/31
4 =,,E326,7 : G3,HA 4 G3,HA
M&8<"I$8< dNJdOm
Barutan 8a@l
-ari grafik di dapat persamaan y 4 =,2221' : 132D
%lope4 =,2221
Maka)φ
! m=¿ =,2221
Barutan <ula
-ari grafik di dapat persamaan y 4 =,1,AE' : 1HG1E
%lope4 =,1,AE
Maka)φ
! m=¿ =,1,AE
Barutan 8a2%CD
-ari grafik di dapat persamaan y 4 =,,E32' : G3,HA
%lope4 =,,E32
Maka)φ
! m=¿ =,,E32
M&8<"I$8< 1 -;8 2 B;#$;8 8a@l
ntuk konsentrasi 3 M
1X 4 1, ml P m 4 1D.331AHP Om 4 3.FHAF,FP N 4 D2.1113E
V 1=V 1 "− m
55,51 ( ! m
2 #
φ
(√ m) )
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 30/31
V 1=10−
14.33158
55,51 ( 3.7857072#(−0,2221))
1 4 1,.1,HAD ml
V 2=φ+( ! m
2 #
φ
(√ m))
V 2=42.11136+( 3.7857072
#(−0,2221))
2 4 D1.EG,GA ml
M&8<"I$8< 1 -;8 2 B;#$;8 <B;
ntuk konsentrasi ,FA M
1X 4 1, ml P m 4 3.AH2HGD P Om 4 1.HG2HA3P N 4 1E,.,EAE
V 1=V 1 "−m
55,51 (! m2 #φ
(√ m) )
V 1=10−
3.582894
55,51 ( 1.8928532#(−0,1056))
1 4 1,.,,EDA ml
V 2=φ+( ! m2
# φ
(√ m))
V 2=160.0656+(1.8928532
#(−0,1056))
2 4 1AG.GEAF ml
M&8<"I$8< 1 -;8 2 B;#$;8 8a2%CD
ntuk konsentrasi 3 M
1X 4 1, ml P m 4 1D.331AHP Om 4 3.FHAF,FP N 4 HA.FA2AA
8/20/2019 Partial Molal
http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 31/31
V 1=V 1 "− m55,51 ( ! m
2 #
φ
(√ m) )
V 1=10−14.33158
55,51 (3.785707
2#(−0,0632))
1 4 1,.,3,HG ml
V 2=φ+(! m2 #φ
(√ m))
V 2=85.75255+(3.785707
2 #(−0,0632))
2 4 HA.E32G2 ml