PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Skripsi)
HALAMAN SAMPUL
Oleh
PRANEKO ADI SAPUTRA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF MANAGEMENT ACCOUNTING SYSTEM TOWARD
MANAGERIAL PERFORMANCE WITH AS ENVIROMENTAL
UNCERTAINTY AS A MEDIATING VARIABEL
By
Praneko Adi Saputra
This research aims to analyze the influence of, management accounting system
and environmental uncertainty to managerial performance Bandar Lampung. The
sample of this research consists of questionnaires results given to 76 manager on
finance company in Bandar Lampung. This research uses Partial Least Square
(PLS) as analysis technique and determination of the sample using purposive
sampling. The results of this research indicate that the management accounting
system positively affect to managerial performance, environmental uncertainty
positively effect to managerial performance and enviromental uncertainty does
not the relationship of management accounting system to managerial
performance.
Keywords: Management Accounting System, Environmental Uncertainty,
Managerial Performance.
ABSTRAK
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Oleh
Praneko Adi Saputra
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sistem akuntansi manajemen
terhadap kinerja manajerial dengan ketidakpastian lingkungan sebagai variabel
moderasi. Sampel penelitian ini terdiri dari hasil kuesioner yang diberikan kepada
76 manajer perusahaan pembiayaan di Bandar Lampung. Penelitian ini
menggunakan teknik analisis Partial Least Square (PLS) dan Penentuan sampel
menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial,
ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial, dan
ketidakpastian lingkungan tidak memoderasi hubungan sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja manajerial.
Kata kunci: Sistem Akuntansi Manajemen, , Ketidakpastian Lingkungan, Kinerja
Manajerial.
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
HALAMAN JUDUL
Oleh
PRANEKO ADI SAPUTRA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Judul Skripsi : PENGARUH SISTEM AKUNTANSI
MANAJEMEN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN
KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Nama Mahasiswa : Praneko Adi Saputra
Nomor Pokok Mahasiswa : 1411031099
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
HALAMAN PERSETUJUAN
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si. Yunia Amelia, S.E., M.Sc., Ak.,CA
NIP 197409222003032002 NIP 198206152015042001
2. Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Farichah, S.E., M.Si.,Akt., CA.
NIP 196206121990102001
MENGESAHKAN
HALAMAN PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si. ............................
Sekretaris : Yunia Amelia, S.E., M.Sc., Ak.,CA ............................
Penguji : Dr. Fitra Dharma, S.E., M.Si. ............................
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.
NIP 19610904 198703 1 011
Tanggal Lulus Ujian Skripsi :5 Desember 2019
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Praneko Adi Saputra
NPM : 1411031099
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Sistem Akuntansi
Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Ketidakpastian Lingkungan
Sebagai Variabel Moderasi” telah ditulis secara sungguh-sungguh dan merupakan
hasil karya sendiri, dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan atas
karya orang lain dengan cara yang tidak sesuai dengan tata etika ilmiah yang
berlaku dalam masyarakat akademik. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa
pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup menerima sanksi sesuai peraturan
yang berlaku.
Bandar Lampung,12 Desember 2019
Penulis,
Praneko Adi Saputra
NPM. 1411031099
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Cempaka Jaya pada tanggal 23 Juni 1995
dengan nama lengkap Praneko Adi Saputra dan merupakan
anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis menyelesaikan
pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Swasembada
pada tahun 2001, menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah
Dasar Negeri (SDN) 01 Cempaka Jaya pada tahun 2002-2008, menyelesaikan
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 23 Bandar Lampung pada
tahun 2011, dan selanjutnya menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 10 Bandar Lampung pada tahun 2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswa penulis terdaftar sebagai brigadir
muda BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FEB Unila pada awal perkuliahan,
selain itu penulis terdaftar sebagai anggota aktif HIMAKTA (Himpunan
Mahasiswa Akuntansi) FEB Unila pada periode 2015/2016, dan terdaftar sebagai
anggota aktif KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal) FEB Unila juga sebagai
anggota biro Bursa Efek Indonesia pada periode 2015/2016.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbilalamin
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia, nikmat, berkah dan rahmat
yang begitu besar kepada penulis.
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Dedi Rupiyadi dan Ibunda Mamah
Karnamah.
Yang selalu memberikan doa, dukungan, nasihat serta motivasi dalam menggapai
cita-citaku. Terimakasih atas pengertian dan perhatian yang telah kalian berikan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan di dunia maupun di
akhirat untuk ibu dan ayah.
Kakak dan Adikku tercinta, Cecep Supriyadi, Diana Oktarini dan
Andhieni Putri Ramadhani
Terimakasih atas segala do’a, motivasi, nasihat, keceriaan, canda tawa, kasih
sayang, pengertian
serta dukungannya selama ini.
Seluruh keluarga, sahabat dan teman-temanku
Yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan tiada henti.
Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain.
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”
(Q.S. Al-Insyirah : 6-8)
“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat”
(Winston Chuchill)
“Buatlah orang tua bangga denganmu”
(Anonymous)
“No matter how you feel, get up, dress up, show up, and never give up”
(Regina Brett)
SANWACANA
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Dengan
Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderasi” sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses penyusunan
dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
4. Ibu Dr Ratna Septiyanti, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama atas
kesediaannya memberikan waktu, bimbingan, saran dan nasihat yang
bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.
xii
5. Ibu Yunia Amelia, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku pembimbing pendamping
atas ketersediaannya untuk memberikan waktu, bimbingan, nasihat, arahan
serta motivasi yang telah diberikan selama ini.
6. Bapak Dr. Fitra Dharma, S.E., M.Si.. selaku Dosen Penguji Utama yang telah
memberikan saran-saran yang membangun serta diskusi yang bermanfaat
mengenai pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Dr Fitra Dharma, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan saran dan nasihat selama penulis menjadi mahasiswa.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan, serta pembelajaran
selama proses perkuliahan berlangsung.
9. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Terima kasih telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama penulis
menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
10. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Dedi Rupiyadi dan Ibu Mamah Karnamah
yang telah memberikan kasih sayang yang paling tulus, doa yang tiada henti,
dukungan serta nasihat dalam pencapaian cita-citaku.
11. Kakak dan adikku tersayang, Cecep Supriyadi, Diana Oktarini, dan Andhieni
Putri Ramadhani, Terimakasih untuk segala kasih sayang, pengertian, doa,
motivasi dan canda tawa selama ini.
12. Seluruh keluarga besar, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Terimakasih atas doa, dukungan, motivasi, dan nasihat yang telah diberikan.
xiii
13. Teruntuk Ani, terima kasih telah menjadi pendengar yang baik saat senang
maupun susah, telah memberikan keceriaan dan telah memberikan semangat
untuk menyelesaikan tugas akhir.
14. Cerry Squad, Bang Alex, Bang Memet, Bang Anta, Bang Gebok, Bang
Rahmat, Bang Aldo, Bang Bajur, Bang Dedi, Panji, Rio. Terimakasih atas
waktu, canda tawa, dan kebersamaannya selama dikantin, semoga silaturahmi
kita tetap terjaga selamanya.
15. Pance Brother, Aulia Rahman, Wisnu Febrian, Kunyang, Penyu, Ame,
Frengki, Bung, Com, Mamel, Gedek, dan Begek. Terimakasih atas
kebersamaan kita selama ini, semoga silaturahmi kita tetap terjaga sampai
kapanpun.
16. Bujang Akuntansi, Agro Niago Utomo, Ariyanto, Andi Prima, Ida Bagus,
Dani Aulia, Faisal, Robert Trisnayandi dan Micho Zyafutra. Terimakasih atas
ribuan canda tawa, dukungan, motivasi, dan doa yang kalian berikan.
17. Seluruh teman - teman S1 Akuntansi 2014 yang tidak dapat disebutkan satu
per satu. Terimakasih atas kebersamaan dan canda tawa selama masa kuliah.
Sukses selalu kawan.
18. Keluarga KKN Desa Bandung Baru, Indah, Juli, Azizah, Gandi, dan Dani
Terimakasih untuk kerja sama dan pengalaman hidup selama 40 hari. Semoga
silatuhmi kita tetap terjaga sampai kapanpun, semangat Kawan.
19. Teman-temanku, Chatia, Dhana, Dilla, Yandi, Sekar Arum, Fanisya, Arini,
Dhissa, Ica, Niken, Ajeng, Ujo, Riska, Rezika, Zelda, Oftika, dan Umi.
terimaksih atas kebersamaan dan keceriaan yang diberikan selama masa
perkuliahan.
xiv
20. Teman-teman seperjuangan Kantin Ayuk, Andri, Andar, Anang, Andre, Ical,
Arief, Bewok, Panji, dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Terima Kasih atas semangat dan motivasinya selama ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak dan semoga
Allah SWT memberikan rahmat, berkah, dan Hidayah-Nya untuk kita semua.
Bandar Lampung, 12 Desember 2019
Penulis,
Praneko Adi Saputra
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... 1
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. v
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ....................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ viii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. ix
MOTTO ................................................................................................................. x
SANWACANA ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ................................................................... 1
1.2 Rumusan Permasalahan ............................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 6
2.1 Landasan Teori.......................................................................................... 6
2.1.1 Teori Kontijensi ............................................................................... 6
2.1.2 Sistem Akuntansi Manajemen ......................................................... 7
2.1.3 Ketidakpastian Lingkungan ............................................................. 9
2.1.4 Kinerja Manajerial ......................................................................... 11
2.1.5 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 14
2.2 Kerangka Teoritis.................................................................................... 16
2.3 Pengembangan Hipotesis ........................................................................ 16
2.3.1 Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja
Manajerial ...................................................................................... 16
2.3.2 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja
Manajerial ...................................................................................... 18
xvi
2.3.3 Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh terhadap hubungan
antara Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerial ...... 19
III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 21
3.1 Populasi dan Sampel ............................................................................... 21
3.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 21
3.3 Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 22
3.3.1 Sistem Akuntansi Manajemen ....................................................... 22
3.3.2 Ketidakpastian Lingkungan ........................................................... 23
3.3.3 Kinerja Manajerial ......................................................................... 24
3.4 Teknik Analisis Data............................................................................... 25
3.4.1 Pengujian Model Pengukuran (Outer Model) ............................... 26
3.4.1.1 Uji Validitas ..................................................................... 26
3.4.1.2 Uji Reliabilitas.................................................................. 27
3.5 Pengukuran Struktural Model (Inner Model) ......................................... 27
3.6 Pengujian Hipotesis ................................................................................ 28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 29
4.1 Analisis Deskriptif Data .......................................................................... 29
4.2 Karakteristik Responden ......................................................................... 29
4.3 Hasil Penelitian ....................................................................................... 31
4.3.1 Statistik Deskriptif Tanggapan Responden ................................... 31
4.4 Analisis Data ........................................................................................... 33
4.4.1 Pengukuran Outer model ............................................................... 33
4.5 Uji Validitas ............................................................................................ 35
4.6 Uji Reliabilitas ........................................................................................ 38
4.7 Pengukuran Struktur Model (Inner Model) ............................................ 39
4.8 Pembahasan............................................................................................. 41
4.8.1 Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja
Manajerial ...................................................................................... 41
4.8.2 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja
Manajerial ...................................................................................... 42
4.8.3 Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja
Manajerial yang Dimoderasi oleh Ketidakpastian
Lingkungan .................................................................................... 43
V. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 45
5.1 Simpulan ................................................................................................. 45
5.2 Keterbatasan ............................................................................................ 45
5.3 Saran ....................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 47
LAMPIRAN ......................................................................................................... 51
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Penelitian yang Telah Dilaksanakan Peneliti Terdahulu ....................... 14
2. Devinisi Operasional Variabel Sistem Akuntansi Manajemen ....................... 22
3. Devinisi Operasional Variabel Ketidakpastian Lingkungan ........................... 23
4. Devinisi Operasional Variabel Kinerja Manajerial. ........................................ 24
5. Persentase Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner .................................... 29
6. Informasi Umum Responden Penelitian ......................................................... 30
7. Daftar Responden Penelitian ........................................................................... 30
8. Hasil Deskriptif Variabel Sistem Akuntansi Manajemen ............................... 31
9. Hasil Deskriptif Variabel Ketidakpastian Lingkungan ................................... 32
10. Hasil Deskriptif Variabel Kinerja Manajerial ................................................. 33
11. Parameter Model Pengukuran Data Menggunakan PLS ................................. 34
12. Pengujian Validitas Konvergen....................................................................... 36
13. Skor Cross Loading ........................................................................................ 36
14. Fornell Larcker Correlation ........................................................................... 38
15. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................................... 39
16. Nilai Coeficient Determinant ( R2 ) ................................................................ 40
17. Path Coefficient (Mean, STDEV, T-Values) .................................................. 41
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan Alir Kerangka Teoritis ......................................................................... 16
2. Outer Model Pengukuran Awal ...................................................................... 34
3. Outer Model Pengukuran ................................................................................ 35
4. Output Model Struktural ................................................................................. 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tabel Skor Cross Loading
Lampiran 2 : Tabel Fornell Larcker Correlation
Lampiran 3 : Gambar Model Pengukuran PLS Algoritma Sebelum Run
Lampiran 4 : Gambar Model Pengukuran PLS Algoritma Setelah Run
Lampiran 5 : Gambar Model Pengukuran PLS Algoritma Setelah Bootstrapping
Lampiran 6 : Kuisioner Penelitian
Lampiran 7 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari Mega Finance
Lampiran 8 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari BCA Mega Finance
Lampiran 9 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari BFI Finance
Lampiran 10 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari Maybank Finance
Lampiran 11 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari Indomobil Finance
Lampiran 12 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari Batavia Prosperindo
Finance
Lampiran 13 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari Trihamas Finance
Lampiran 14 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari Mandiri Utama
Finance
Lampiran 15 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari Mitra Dana Top
Finance
Lampiran 16 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari Bukopin Finance
Lampiran 17 : Surat Jawaban Pemberian Izin Penelitian dari Mandiri Tunas
Finance
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Penelitian mengenai Sistem Akuntansi Manajemen dalam bidang Akuntansi
Manajemen semakin berkembang beberapa tahun belakangan ini. Para peneliti
akuntansi manajemen telah berusaha keras untuk menjelaskan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam bidang sistem akuntansi manajemen yang
berhubungan dengan faktor-faktor kontekstual (Selto, Renner & Young, 1995).
Salah satu fungsi sistem akuntansi manajemen adalah sebagai sumber informasi
penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi
ketidakpastian guna mencapai tujuan (Atkinson , 1995). Informasi manajemen
sebagai salah satu produk sistem akuntansi manajemen memiliki peranan dalam
memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan
yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawasan
dan pengambilan keputusan. Menurut Chenhall dan Morris (1986), karakteristik
informasi yang bermanfaat berdasarkan persepsi para manajer untuk pembuatan
keputusan adalah informasi yang lingkupnya luas, tepat waktu, agregat, dan
terintegrasi.
Beberapa studi tentang sistem akuntansi manajemen menggunakan pendekatan
kontinjensi yang digunakan untuk mengevaluasi faktor eksternal organisasi
2
(misalnya intensitas persaingan pasar, perubahan teknologi organisasi, dan
ketidakpastian lingkungan) yang diantisipasi dapat menyebabkan sistem akuntansi
manajemen menjadi lebih efektif (Gul 1991, Faisal 2006).
Produk yang dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen adalah informasi
akuntansi manajemen. Mengidentifikasi empat karakteristik sistem akuntansi
manajemen yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan, yaitu : broad scope
(lingkup), timelines (tepat waktu), aggregation (agregasi), dan integration
(integrasi). Karakteristik informasi yang tersedia tersebut akan menjadi efekktif
apabila sesuai dengan kebutuhan perusahaan (Chenhall & Morris, 1986).
Menurut Chia (1995) bahwa karakteristik informasi yang berupa aggregation,
broadscope, integration dan timeliness mampu meningkatkan kinerja manajer.
Manajer yang memiliki informasi dengan karakteristik tersebut umumnya mampu
untuk membuat perencanaan yang lebih baik dan mencapai target yang telah
ditetapkan. Dan suatu karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi akan
menjadi lebih efektif apabila dapat mendukung pengguna informasi atau
pengambil keputusan.
Perkembangan penelitian mengenai hubungan antara sistem akuntansi manajemen
terhadap kinerja manajerial juga telah memasukkan berbagai macam variabel
kontekstual. Variabel kontekstual yang seringkali dimasukkan kedalam model
penelitian tersebut adalah, variabel desentralisasi, motivasi, budaya organisasi,
ketidak pastian lingkungan dan sebagainya.
3
Dari berbagai variabel kontekstual tersebut, variabel ketidakpastian lingkungan
merupakan salah satu variabel kontekstual yang menarik untuk diteliti.
Menurut Duncan (1972) mendefinisikan lingkungan sebagai totalitas faktor sosial
dan fisik yang berpengaruh terhadap perilaku pembuatan keputusan seseorang
dalam organisasi. Ketidakpastian lingkungan adalah situasi seseorang yang
terkendala untuk memprediksi situasi di sekitarnya sehingga mencoba untuk
melakukan sesuatu dalam rangka menghadapi ketidakpastian tersebut (Luthan,
1998).
Gifford (1979) mendefinisikan bahwa seseorang mengalami ketidakpastian karena
ia merasa tidak mampu membedakan antara data yang relevan dengan data yang
tidak relevan. Chenhall & Morris (1986) menyatakan bahwa ketidakpastian
lingkungan merupakan faktor kontijensi yang penting sebab ketidakpastian
lingkungan dapat menyebabkan proses perencanaan dan pengendalian menjadi
lebih sulit.
Hasil penelitian Fitrianingrum dan Wijayanti (2011) menunjukan bahwa interaksi
antara broad scope dan agregation dengan ketidakpastian lingkungan tidak
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan
interaksi antara timeliness dan intergration dengan ketidakpastian lingkungan
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja manajerial.
Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisas (Mahoney et
al.,1963).
4
Stoner (2003) dalam Juniarti dan Evelyn (2003) menyebutkan bahwa kinerja
manajerial adalah ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Gul dan Chia (1994) melakukan studi pada manajer
perusahaan telekomunikasi. Ernawan (1995) melakukan studi dengan sampel
manajer pada suatu perusahaan aluminium.Ahmasafari (1995) melakukan studi
pada manajer beragam jenis perusahaan, sedangkan penelitian ini melakukan studi
pada jenis perusahaan pembiayaan.
Kinerja manajer memiliki pengaruh penting dalam perusahaan yaitu sebagai
pengendali aktivitas perusahaan dalam bentuk tugas dan pekerjaan agar dapat
mempertahankan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka judul yang
diangkat dalam penulisan ini adalah “Pengaruh Sistem Akuntansi Terhadap
Kinerja Manajerial Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel
Moderasi”
1.2 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka yang menjadi pokok permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) berpengaruh terhadap kinerja
manajerial;
2. Apakah Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial;
3. Apakah Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh terhadap hubungan antara
Sistem Akuntansi Manajemen dengan Kinerja Manajerial.
5
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini
berujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) terhadap kinerja
manajerial;
2. Mengetahui pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial;
3. Mengetahui pengaruh Ketidakpatian Lingkungan terhadap hubungan antara
Sistem Akuntansi Manajemen dengan Kinerja Manajerial.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian diatas, maka penelitian
ini diharapkan dapat:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian dapat menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan ilmu
yang telah didapat selama kuliah.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan dalam melanjutkan penelitian
terkait sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap
kinerja manajerial.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Kontijensi
Pendekatan kontinjensi pada sistem akuntansi manajemen sesuai dengan premis
bahwa tidak ada sistem atau konsep akuntansi manajemen yang bersifat universal
(dimanapun atau dalam kondisi apapun) dapat digunakan secara efektif. Konsep
akuntansi manajemen hanya sesuai atau sesuai (fit) untuk konteks dan kondisi
yang pasti (Riyanto 1999). Simon (1987) mengidentifikasi hubungan ini sebagai
prasyarat untuk mengembangkan teoritis desain sistem akuntannsi manajemen.
Teori kontijensi dapat digunakan untuk menganalisis desain dan sistem akuntansi
manajemen untuk memberikan informasi yang dapat digunakan perusahaan untuk
berbagai macam tujuan (Otley, 1995). Menurut Otley (1995) Sistem pengendalian
dipengaruhi oleh konteks dimana mereka beroperasi dan perlu disesuaikan dengan
kebutuhan dan keadaan organisasi.
Pendekatan teori kontinjensi berkembang sangat cepat dalam bidang akuntansi
manajemen, banyak penelitian telah menerapkan teori kontinjensi untuk
menganalisa dan merancang sistem kontrol (Otley 1980).
Khususnya di bidang sistem akuntansi manajemen yang dikaitkan dengan variabel
kontekstual, seperti ketidakpastian lingkungan (Gordon dan Narayanan 1984),
7
kompleksitas teknologi (Chenhall dan Morris 1986), dan ketidakpastian tugas
(Chong 1996).
Pendekatan kontinjensi menarik antusiasme peneliti karena mereka ingin
mengetahui apakah tingkat keandalan sistem akuntansi manajemen akan selalu
memiliki efek yang sama terhadap kinerja dalam setiap kondisi atau tidak. Dengan
memperhatikan tingkat kontinjensi, ada antisipasi bahwa ada faktor kontekstual
untuk berinteraksi selaras dengan kondisi tertentu yang dihadapi. Berdasarkan
pada teori kontinjensi maka sistem akuntansi manajemen perlu digeneralisasi
dengan mempertimbangkan faktor kontekstual seperti ketidakpastian lingkungan
yang disesuaikan agar dapat diterapkan secara efektif pada perusahaan. Penelitian
ini bertujuan mendeskripsikan hubungan antara teori kontinjensi dengan sistem
akuntansi manajemen yang dalam hal ini adalah informasi sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja manajerial.
2.1.2 Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen adalah suatu mekanisme pengendalian organisasi,
serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan informasi yang berguna
untuk memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari berbagai alternatif
aktifitas yang dapat dilakukan (Nazaruddin, 1998). Sedangkan Atkinson (1995)
menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang
mengumpulkan data operasional dan finansial, memprosesnya, menyimpannya
dan melaporkan kepada pengguna.
Produk yang dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen adalah informasi
akuntansi manajemen. Menurut Chenhall dan Morris (1986) ditemukan bukti
8
empiris mengenai karakteristik informasi yang bermanfaat menurut presepsi para
manajerial yaitu terdiri dari informasi Broad Scope, Timeliness, Aggregation, dan
Integration.
Karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen adalah sebagai berikut:
1. Broad Scope sistem akuntansi manajemen
Informasi sistem manajemen bersifat broad scope mewakili dimensi focus, tim
e horizon dan kuantifikasi ( Gordon & Narayana, 1984). Informasi broad
scope memberikan informasi tentang faktor-faktor eksternal maupun internal
perusahaan, informasi broad scope juga mencakup tentang info non ekonomi,
estimasi kejadian yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, serta
aspek-aspek lingkungan (Chenhall dan Morris, 1986) . Nazaruddin (1998)
menyatakan adanya perbedaan tingkat ketidakpastian lingkungan dan
desentralisasi berdampak positif terhadap informasi broad scope.
2. Informasi timeliness sistem akuntansi manajemen
Informasi tepat waktu akan mendukung manajer menghadapi ketidakpastian
yang terjadi dalam lingkungan kerja mereka (Gordon dan Narayan 1984).
Menurut Chia (1994) informasi tepat waktu akan mempengaruhi kemampuan
manajer dalam merespon setiap kejadian atau permasalahan yang ada serta
mengantisipasi ketidakpastian lingkungan yang semakin kompleks, kondisi
organisasi akan memerlukan dukungan dari informasi tepat waktu.
3. Informasi aggregration sistem akuntansi manajemen
Kebutuhan informasi yang dapat mencerminkan area pertanggungjawaban
dapat diperoleh dari informasi teragregasi (Chenhall dan Morris ). Bagi
9
perusahaan yang memberikan tingkat kewenangan yang tinggi maka informasi
yang teragregasi memberikan informasi mengenai area pertanggungjawaban
mereka sehingga dapat mengurangi konflik dan mendukung para manajer
untuk mengatasi informasi yang overload.
4. Informasi integration sistem akuntansi manajemen
Informasi integrasi mencakup aspek seperti keutuhan target antar ahli utang
yang terhitung dari proses interaksi antar sub unit dalam organisasi
kompleksitas dan saling keterkaitan ataupun ketergantungan sub unit satu
dengan yang lainnya akan tercermin dalam informasi intergation (Chenhall
Morris 1986 dalam Nazaruddin 1998). Informasi terintegrasi akan berperan
dalam mengkoordinasi kebijakan organisasi yang memiliki tingkat
desentralisasi tinggi, agar terjadi keselarasan dalam mencapai tujuan utuh
perusahaan.
2.1.3 Ketidakpastian Lingkungan
Pada dasarnya ketidakpastian lingkungan merupakan kondisi eksternal yang dapat
mempengaruhi operasional perusahaan (Otley, 1980). Definisi ketidakpastian
lingkungan adalah sebagai rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi
sesuatu secara akurat (Milliken 1987). Sedangkan di lingkungan ketidakpastian
rendah, individu dapat memprediksi keadaan sehingga dapat menentukan langkah
untuk membantu organisasi menyusun rencana yang akurat (Duncan 1972).
Ketidakpastian lingkungan ini pertama sekali dipelopori oleh Burn dan Stalker
(1961), kemudian dikembangkan oleh beberapa penulis yang menjadikannya
sebagai variabel independen yang penting dan dengan variabel ini menjadikan
10
perusahaan dalam posisi yang sulit untuk melakukan prediksi, Govindarajan
(1984), Chenhall dan Morris (1986), Chong dan Chong(1997), Gul dan Chia
(1994), membuat perencanaan dan pengawasan manajerial.
Ketidakpastian lingkungan telah diidentifikasikan sebagai variabel kontekstual
yang penting dalam sistem informasi akuntansi dan desain sistem informasi
manajemen. Menurut Duncan (1972) lingkungan sebagai “the totally of
physical and social factors that are taken directly into consideration in the
decision- making behaviour in the organization”.
Terdapat beberapa kondisi yang perlu diidentifikasi oleh manajemen untuk
menghadapi ketidakpastian lingkungan. Kondisi tersebut adalah perkembangan
teknologi, aktivitas dan strategi para pesaing, permintaan pasar, kemudahan
memperoleh bahan baku, harga bahan baku.
Ketidakpastian lingkungan dapat didefinisikan sebagai:
1. Kurangnya informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor lingkungan dalam
pengambilan keputusan;
2. Ketidakmampuan untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari keputusan
keputusan yang diambil sehingga besarnya kerugian yang diderita akibat
kesalahan pengambilan keputusan tidak dapat diidentifikasikan secara jelas;
3. Ketidakmampuan menentukan kemungkinan-kemungkinan berlakunya
ketidakpastian lingkungan itu dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan
terhadap keputusan-keputusan yang diambil dalam menjalankan fungsi
masing-masing unit.
11
Pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap hubungan informasi sistem
akuntansi manajemen dan kinerja manajerial. Ketika perusahaan menghadapi
tingkat ketidakpastian lingkungan yang tinggi, manajer membutuhkan informasi
sistem akuntansi manajemen untuk menghasilkan keputusan yang lebih akurat.
Jadi, semakin tinggi tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi suatu
perusahaan, diharapkan semakin tinggi pula kegunaan informasi sistem akuntansi
manajemen untuk meningkatkan kinerja manajerial (Agbejule, 2005).
Beberapa penelitian yang terkait dengan variabel ketidakpastian lingkungan
menunjukkan adanya keragaman hasil. Desmiyawati (2010) telah melakukan
penelitian di seluruh perusahaan perbankan yang ada di Pekanbaru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan tidak
berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui penggunaan sistem akuntansi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Sedangkan hasil penelitian yang
dilakukan Herawati dkk (2015), menunjukan bahwa ketidakpastian lingkungan
berpengaruh signifikan postitif terhadap kinerja manajerial melalui karakteristik
sistem akuntansi manajemen.
2.1.4 Kinerja Manajerial
Menurut Mahoney et al. (1963) kinerja (performance) adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompokorang dalam suatu organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
12
Kinerja manajerial diukur melalui evaluasi diri dari dimensi kinerja. Keseluruhan
pengukuran dikalkulasikan dengan membagi delapan sub dimensi dengan
pengukuran untuk kinerja manajerial berdasar Mahoney et al. (1963) yaitu:
1. Pemilihan staf (staffing)
Kegiatan ini meliputi usaha-usaha untuk mempertahankan angkatan kerja
(merekrut, mewawancarai, memilih pegawai baru, menempatkan,
mempromosikan, dan memotivasi pegawai) serta pemeliharaan kondisi kerja.
2. Perencanaan (planning)
Kegiatan perencanaan mengacu pada arah dan tindakan yang akan diambil
seperti penentuan tujuan, penentuan kebijakan, pembuatan program,
penjadwalan kerja, penganggaran, dan perancangan prosedur.
3. Pengawasan (supervising)
Kegiatan ini meliputi pengarahan dan pengembangan bawahan (membimbing,
melatih, dan menjelaskan peraturan kerja, memberikan tugas dan menangani
keluhan dari bawahan).
4. Perwakilan (representing)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepentingan umum atas
organisasi, yang dilakukan melalui pidato, konsultasi, kontak dengan individu
atau kelompok di luar organisasi, kampanye masyarakat, dan menghadiri
konferensi serta pertemuan dengan kelompok bisnis.
5. Investigasi (investigating)
Kegiatan ini meliputi pengumpulan dan penyajian informasi. Biasanya dalam
bentuk catatan-catatan, laporan, dan rekening kegiatan lainnya seperti
melakukan inventarisasi, analisis pekerjaan, dan penyiapan laporan keuangan.
13
6. Koordinasi (coordinating)
Kegiatan ini meliputi pertukaran informasi dengan karyawan di bagian lain
untuk menghubungkan dan menyesuaikan program yang telah dibuat,
pemberian saran ke bagian lain untuk memperlancar hubungan dengan
manajer lain, pengaturan pertemuan-pertemuan, pemberian informasi kepada
atasan, dan kerjasama dengan bagian lain.
7. Negoisasi (negotiating)
Kegiatan ini meliputi pembelian, penjualan dan kontrak untuk barang dan jasa,
komunikasi dengan para pemasok, perundingan dengan wakil-wakil penjual,
pengiklanan produk, serta pengumpulan penawaran.
8. Evaluasi (evaluating)
Kegiatan evaluasi meliputi penilaian anggaran, kinerja yang diamati dan
dilaporkan (penilaian pegawai, penilaian laporan keuangan, dan pemeriksaan
produk).
Menururt Schermerhorn dalam Juniarti dan Evelyne (2003), melakukan
pengukuran untuk mengevaluasi kinerja manajerial berdasar perspektif non
keuangan yaitu:
1. Kemampuan manajer membuat perencanaan
Perencanaan yang baik dapat meningkatkan fokus dan fleksibilitas manajer
mengani pekerjaannya. Permasalahan fokus dan fleksibilitas merupakan hal
yang penting dalam lingkungan persaingan yang tinggi dan
dinamis.Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan dapat menjadi
salah satu indikator untuk mengukur kinerja.
14
2. Kemampuan manajer mencapai target
Kinerja manajer diukur dari kemampuan mereka mencapai apa yang telah
direncanakan. Target harus cukup spesifik, melibatkan partisipan, realistik,
menantang, dan memiliki rentang waktu yang jelas.
3. Kiprah manajer di luar perusahaan
Intensitas manajer dalam mewakili perusahaan untuk berhubungan dengan
pihak luar menunjukkan kepercayaan perusahaan pada manajer tersebut.
Kepercayaan dapat timbul karena beberapa hal, salah satunya adalah kinerja
yang baik dari manajer.
2.1.5 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti
Tabel 1. Hasil Penelitian yang Telah Dilaksanakan Peneliti Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Chenhall dan
Morris, 1986 The Impact of
Structure,
Enviroment, and
Interdependence on
the Perceived
Usefulness of
Management
Accounting System
1. Desentralisasi berpengaruh
dengan agregasi dan integrasi,
PEU berpengaruh dengan
informasi broad scape dan
timeliness, interdependensi
berpengaruh dengan broad
scape, aggregation,
integration..
2. Karakteristik informasi sistem
akuntansi manajemen yang
bermanfaat menurut persepsi
manajer meliputi broad scape,
timeliness ,aggregation,
integrasion.
2. Chong dan Karl,
1997
Strategic Choices,
Environmental
Uncertainty and SBU
Performance: A Note on
the Intervening Role of
Management Accounting
Systems
Ada hubungan yang tidak
langsung antara strategi
ketidakpastian lingkungan dengan
kinerja manajerial melalui
penggunaan sistem akuntansi yang
broad scape oleh manajer dalam
pengambilan keputusan.
15
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
3. Chia, Y.M
1995 Decentralization,
management
accounting system,
MAS information
characteristics and
their interaction effects
on managerial
performance: A
Singapore study.
Karakteristik informasi akuntansi
manajemen tergantung pada
variabel konseptual organisasi
yaitu desentralisasi, dua sub
sistem kontrol itu akan
berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial.
4. Nazaruddin, Itje
1998
Pengaruh desentralisasi
dan karakteristik
informasi sistem
akuntansi manajemen
terhadap kinerja
manajerial
Karakteristik sistem informasi
manajemen berhubungan positif
terhadap pencapaian kinerja
manajerial, desentralisasi tidak
berpengaruh terhadap kinerja
manajerial, sedangkan hubungan
antara karakteristik sistem
akuntansi manajemen dan
desentralisasi tidak berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
5. Juniarti dan
Evelyn
2003
Hubungan karakteristik
informasi yang
dihasilakan oleh sistem
informasi akuntansi
manajemen terhadap
kinerja manajeril pada
perusahaan-perusahaan
manufaktur di jawa timur
Secara umum terdapat korelasi
antara karakteristik informasi
dengan kinerja manajerial
meskipun tingkat hubungan
bervariasi.
6. Kurnia dan
Gudono
2007
Pengaruh Intensitas
Kompetisi Pasar
terhadap Hubungan
antara Penggunaan
Informasi Sistem
Akuntansi Managemen
dan Kinerja
Unit Bisnis dan
Kepuasan Kerja.
Penelitian ini memberikan bukti
empiris bahwa dalam kondisi
intensitas kompetisi pasar tinggi
penggunaan informasi SAM yang
sophisticated akan meningkatkan
kinerja unit bisnis dan kepuasan
kerja akan tetapi dalam kondisi
intensitas kompetisi pasar rendah
akan menurunkan kinerja unit
bisnis dan kepuasan kerja.
7. Anna
2009
Pengaruh sistem
akuntansi manajemen
terhadap kinerja
manajerial dengan
ketidakpastian
lingkungan dan
desentralisasi sebagai
variabel moderating
Terdapat pengaruh interaksi
ketidakpastian lingkungan,
desentralisasi, dan agregat
informasi sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja
manajerial.
Sumber : Chenhall dan Morris, 1986; Chong dan Karl, 1997; Chia, Y.M
1995 et all.
16
2.2 Kerangka Teoritis
Gambar 1. Bagan Alir Kerangka Teoritis
2.3 Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial
Atkinson (1995) menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen adalah sistem informasi
yang mengumpulkan data operasional dan finansial, memprosesnya, menyimpannya dan
melaporkan kepada pengguna. Produk yang dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen
adalah informasi akuntansi manajemen.. Semakin canggih laporan yang dihasilkan
dari informasi sistem akuntansi manajemen akan dapat lebih membantu
mengurangi ketidakpastian dan memperbaiki kualitas keputusan yang dibuat,
selanjutnya mungkin dapat memperbaiki kinerja manajerial (Gul dan Chia, 1994).
Sistem akuntansi manajemen sebagai alat kontrol organisasi dan alat yang efektif
menyediakan informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang
mungkin terjadi pada berbagai aktivitas yang dilakukan, dimana sistem informasi
akuntansi manajemen yang memiliki karakter Broad Scope, Timelines,
Aggregation, Integration yang mampu meningkatkan kinerja manajer.
Sistem Akuntansi
Manajemen
(X1)
Kinerja
Manajerial
(Y)
Ketidakpastian
Lingkungan
(Z)
17
Manajer yang memiliki informasi dengan karakteristik tersebut umumnya mampu
untuk membuat perencanaan yang lebih baik dan mampu untuk mencapai target
yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penelitian terdahulu diperoleh bukti empiris bahwa pada kondisi
ketidakpastian lingkungan tinggi dibutuhkan informasi yang mempunyai cakupan
luas (broad scope) dan tepat waktu (timeliness). Pada perusahaan yang
mempunyai struktur organisasi terdesentralisasi, para manajer akan membutuhkan
informasi akuntansi manajemen yang teragregasi (agregation) dan terintegrasi
(integration) (Chenhall dan Morris 1986). Selanjutnya penelitian oleh (Syam &
Maryasih, 2006) menunjukkan kesimpulan bahwa sistem akuntansi manajemen
berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja manajerial yang dimediasi oleh
persepsi ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi.
Penulis berargumen bahwa, pemahaman seorang manajer terhadap sifat
pekerjaanya dalam operasional perusahaan dapat membantu mereka dalam
melaksanakan tugasnya secara efektif. Melalui pemahamannya, seorang manajer
dapat mempertimbangkan bagaimana cara menggunakan informasi agar dapat
membantu mereka dalam melaksanakan kegiatan manajerial. Sehingga, dapat
diduga terdapat pengaruh antara penggunaan sistem informasi akuntansi
manajemen dengan karakteristik broadscope, timeliness, integration, dan
aggregation terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan literatur diatas maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.
H1: Sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial
18
2.3.2 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial
Ketika persepsi ketidakpastian lingkungan tinggi organisasi mungkin
membutuhkan tambahan informasi untuk mengantisipasi kompleksitas
lingkungan. Semakin canggih laporan yang dihasilkan dari informasi sistem
akuntansi manajemen akan dapat lebih membantu mengurangi ketidakpastian dan
memperbaiki kualitas keputusan yang dibuat (Gul dan Chia, 1994). Menurut
Luthan (1998) ketidakpastian lingkungan sebagai rasa ketidakmampuan individu
untuk memprediksi sesuatu secara akurat. Sedangkan menurut Gifford (1979)
bahwa seseorang mengalami ketidakpastian karena ia merasa tidak mampu
membedakan antara data yang relevan dengan data yang tidak relevan. Menurut
Chenhall & Morris (1986) ketidakpastian lingkungan dapat mempengaruhi kinerja
manajerial melalui informasi sistem akuntansi manajemen yang broad scope,
timeliness, agregation, dan integration. Menurut Chenhall & Morris (1986)
ketidakpastian lingkungan merupakan faktor kontijensi yang penting sebab
ketidakpastian lingkungan dapat menyebabkan proses perencanaan dan
pengendalian menjadi lebih sulit. Hasil penelitian yang dilakukan Chenhall dan
Morris (1986) dalam Fiolita (2015) menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan
merupakan faktor kontinjensi yang penting, sebab ketidakpastian lingkungan
dapat menyebabkan proses perencanaan dan kontrol menjadi lebih sulit.
Perencanaan menjadi bermasalah dalam kondisi yang tidak pasti karena tidak
terprediksinya kejadian dimasa mendatang.
Berdasarkan literatur diatas maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.
H2: Ketidakpatian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
19
2.3.3 Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh terhadap hubungan antara
Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerial
Menurut Chenhall & Morris (1986) ketidakpastian lingkungan dapat
mempengaruhi kinerja manajerial melalui informasi sistem akuntansi
manajemen yang broad scope, timeliness, agregation, dan integration. Produk
yang dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi
manajemen.. Semakin canggih laporan yang dihasilkan dari informasi sistem
akuntansi manajemen akan dapat lebih membantu mengurangi ketidakpastian
dan memperbaiki kualitas keputusan yang dibuat, selanjutnya mungkin dapat
memperbaiki kinerja manajerial (Gul dan Chia, 1994). Sesuai pendekatan
kontijensi sistem akuntansi manajemen bergantung pada faktor-faktor
situasional yang ada dalam organisasi. Banyak penelitian yang menerapkan
teori kontingensi untuk menganalisis dan merancang sistem pengendalian
(Otley, 1980), khususnya di bidang sistem akuntansi manajemen dalam study
ini faktor ketidakpastian lingkungan yang dijadikan sebagai variabel
kontekstual. Kinerja manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara karakteristik
informasi akuntansi manajemen dengan ketidakpastian lingkungan.
Ketidakpastian lingkungan adalah kondisi lingkungan eksternal yang
mempengaruhi operasi perusahaan.
Menurut Duncan (1972) ketidakpastian lingkungan merupakan keterbatasan
individu dalam menilai probabilitas gagal atau berhasil keputusan yang dibuat.
Pada saat perusahaan menghadapi tingkat ketidakpastian lingkungan yang
tinggi, perusahaan akan jauh lebih membutuhkan ketersediaan informasi yang
berkarakteristik timeliness (informasi yang berbasis ketepatan waktu) untuk
mempercepat proses pengambilan keputusan oleh para manajer dalam hal
20
meningkatkan kinerja manajerial. Chenhall dan Morris (1986) menyatakan
bahwa ketidakpastian lingkungan telah diindentifikasi sebagai variabel
kontekstual penting, karena variabel ini menyebabkan aktivitas perencanaan
dan pengendalian manajemen menjadi lebih sulit. Penelitian tersebut juga
menyimpulkan bahwa ketidakpastian lingkungan berkolerasi positif secara
signifikan dengan karakteristik broad scope dan timeliness.
Berdasarkan literatur diatas maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.
H3: Sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial yang dimoderasi oleh ketidakpastian lingkungan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Adapun yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah Manajer perusahaan pembiayaan di Bandar Lampung.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2004). Untuk menentukan sampel pada penelitian ini
menggunakan Purposive Sampling. Menurut Sugiyono (2004) purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel pada penelitian ini adalah :
1. Manajer tingkat menengah dan tingkat bawah perusahaan pembiayaan di
Bandar Lampung.
2. Manajer yang telah bekerja 1 tahun pada perusahaan pembiayaan di Bandar
Lampung.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan teknik
pengumpulan data dengan pengajuan kuesioner. Metode kuesioner adalah metode
22
pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan
kepada responden untuk dijawab dengan memberikan angket (Sunyoto, 2013).
Kuesioner penelitian ini diserahkan langsung kepada responden atau meminta
bantuan salah satu karyawan untuk mengkoordinir penyebaran dan pengumpulan
kuesioner tersebut.
3.3 Operasional Variabel Penelitian
3.3.1 Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen bertujuan untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dan mengendalikan
aktivitasnya. Karakteristik sistem akuntansi manajemen terdiri dari empat, yaitu :
yaitu broad scope, timeliness,aggregation dan integration. Variabel karakristik
sistem akuntansi manajemen diukur dengan menggunakan kuesioner dari Chia
(1995) yang terdiri dari 8 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala
likert lima dari nilai 1 jika sangat rendah hingga nilai 5 jika sangat tinggi.
Tabel 2. Devinisi Operasional Variabel Sistem Akuntansi Manajemen
Variabel Definisi Dimensi Indikator
Sistem
Akuntansi
Manajemen
(Chia, Y.M
1995)
Sistem akuntansi
manajemen
bertujuan untuk
menyediakan
informasi yang
dibutuhkan oleh
manajemen untuk
mengambil
keputusan dan
mengendalikan
aktivitasnya.
Broadscope 1. Informasi kemungkinan
berkaitan dengan kejadian dimasa
depan.
2. Informasi non-financial yang
berkaitan dengan tingkat output.
Timeliness 3. Informasi yang diminta segera
sampai sesuai dengan permintaan.
4. Tidak ada penundaan antara
kejadian dengan informasi yang
relevan yang dilaporkan kepada
anda.
23
Variabel Definisi Dimensi Indikator
Variabel sistem
akuntansi
manajemen diukur
dengan
menggunakan
kuesioner dari
Chia , Y.M (1995)
Agregation 5. Informasi diberikan pada
bagian yang berbeda atau area
fungsional di perusahaan anda.
6. Informasi dalam format sesuai
untuk dimasukkan kedalam model
keputusan.
Integration 7. Informasi tentang dampak
keputusan anda terhadap seluruh
departemen anda.
8. Pengaruh keputusan orang lain
terhadap wilayah tanggung jawab
anda.
Sumber : Chia, Y.M (1995).
3.3.2 Ketidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian Lingkungan sebagai keterbatasan individu dalam menilai
probabilitas gagal atau berhasilnya keputusan yang telah dibuat. Indikator tentang
ketidakpastian lingkungan ini dikembangkan oleh Duncan (1972) dalam Kartika
(2010). Indikator pertanyaan terdiri dari 12 item dengan point skala likert 1 – 5.
Skala 1 menunjukan persepsi responden terhadap ketidakpastian lingkungan yang
rendah dan sebaliknya skala 5 menunjukan persepsi responden terhadap
ketidakpastian lingkungan tinggi.
Tabel 3. Devinisi Operasional Variabel Ketidakpastian Lingkungan
Variabel Definisi Dimensi Indikator
Ketidakpastian
Lingkungan
Ketidakpastian
Lingkungan sebagai
keterbatasan individu
dalam menilai
probabilitas gagal atau
berhasilnya keputusan
yang telah dibuat.
Duncan
(1972) dalam
Kartika (2010)
Kurangnya
Informasi
1. Keputusan
2. Sikap
Ketidakmampuan
mengetahui hasil
1. Penyesuaian
2. Tindakan
Ketidakmampuan
memprediksi
1. Metode
2. Faktor Eksternal
3. Harapan
4. Tugas
Sumber : Duncan (1972) dalam Kartika (2010)
24
3.3.3 Kinerja Manajerial
Variabel terikat adalah variabel yang muncul sebagai akibat dari adanya pengaruh
dari variabel bebas. Penelitian ini menggunakan kinerja manajerial sebagai
variabel terikatnya. Kinerja manajerial adalah kinerja individu dalam kegiatan
manajerial. Variable ini mengukur Perencanaan, Investigasi, Koordinasi, Evaluasi,
Pengawasan, Pemilihan staf, Negoisasi, dan Perwakilan.
Pengukurannya menggunakan delapan dimensi dari instrumen yang dilakukan
oleh Wibowo (2011). Pengukuran dilakukan dengan skala interval dengan teknik
penilaian skala likert 1-5 dimana skala 1 menunjukkan kinerja rendah, skala 2
kinerja di bawah rata-rata, skala 3 kinerja rata-rata, skala 4 kinerja di atas rata-
rata, sampai skala 5 kinerja tinggi.
Tabel 4. Devinisi Operasional Variabel Kinerja Manajerial.
Variabel Definisi Dimensi Indikator
Kinerja
Manajerial
(Mahoney et
al. (1963)
dalam
Wibowo,
2011)
Kinerja (performance )
adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh
seseorang atau
sekelompok orang
dalam suatu organisasi,
sesuai dengan
wewenang dan
tanggung jawab
masing-masing, dalam
rangka mencapai tujuan
organisasi.
Mahoney et al. (1963)
dalam Wibowo (2011).
Perencanaan Menentukan tujuan,
sasaran, kebijakan, dan
tindakan.
Investigasi Mengumpulkan dan
menyiapkan informasi
untuk catatan, laporan,
dan untuk menentukan
persediaan dan analisis
pekerjaan.
Pengkoordinasia
n
Melakukan pertukaran
informasi dengan orang
dibagian dalam
organisasi. Pertukaran
informasi yang dilakukan
tidak hanya dengan
bawahan, tetapi juga
pihak lain, yang
tujuannya untuk
menyesuaikan program-
program.
25
Variabel Definisi Dimensi Indikator
Evaluasi Menilai setiap pekerjaan,
melakukan pemeriksaan
produk, serta mengamati
dan melaporkan kinerja
bawahan.
Pengawasan Mengarahkan,
memimpin, dan
mengembangkan
bawahan, membimbing,
melatih, dan menjelaskan
peraturan kerja pada
bawahan, memberikan
tugas pekerjaan dan
menangani keluhan.
Perwakilan Menyampaikan
informasi tentang visi,
misi, dan kegiatan-
kegiatan organisasi
kepada pihak luar
organisasi.
Pemilihan Staf Mempertahankan
angkatan kerja, merekrut,
mewawancarai, dan
memilih pegawai baru,
menempatkan,
mempromosikan dan
mutasi pegawai.
Sumber : Mahoney et al. (1963) dalam Wibowo, 2011
3.4 Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan model Struktual Equation
Modeling (SEM). Alasan penggunaan SEM yaitu SEM memiliki kemampuan
untuk menggabungkan pengukuran model (Measurement Model, dengan model
struktural (Structural Model) secara simultan dan efisien jika dibandingkan
dengan teknik multivariate lainnya (Ghozali, 2014).
26
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan peneliti dengan menggunakan
pendekatan Partial Least Square (PLS) dan Smart PLS versi 3 sebagai
softwarenya, dimana PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari
pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis varian (Ghozali, 2014).
Peneliti memilih menggunakan PLS untuk menganalisis data dikarenakan PLS
dianggap software yang sangat efektif untuk digunakan pada data yang berjumlah
kurang dari 100 responden (Ghozali, 2014).
3.4.1 Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)
Di dalam mengumpulkan data untuk penelitian, peneliti menggunakan metode
survey kuisioner. Oleh karena itu kualitas data yang valid dan reliable harus
terpenuhi dalam pertanyaan kuisioner. Uji validitas dilakukan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur, dan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
konsistensi responden dalam menjawab item pertanyaan dalam kuisioner.
Validnya sebuah data jika data yang diperoleh bisa menjawab tujuan penelitian
yang akan dicapai dengan akurat.
Data akan dikatakan reliable jika instrumen penelitian yang sama bisa stabil
ketika digunakan kembali pada penelitian selanjutnya (Jogiyanto, 2009).
3.4.1.1 Uji Validitas
Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Partial
Least Square (PLS) dengan menguji validitas konvergen dan diskriminan.
27
1. Convergent Validity, dinilai berdasarkan nilai loading yang dihitung dengan
PLS. Skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup memadai
(Jogiyanto,2009).
2. Discriminant Validity, dinilai dengan dua metode yaitu metode
membandingkan square roots atas AVE dengan korelasi vertical laten, dan
metode Cross-loading menyatakan bahwa semua item harus lebih besar dari
konstruk lainnya (Jogiyanto, 2009).
3.4.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen adalah kejituan atau ketepatan instrumen pengukur. Uji
reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan ketepatan pengukuran,
apabila pengukuran dilakukan pada objek yang sama berulang kali dengan
instrumen yang sama. Pengujian Reliabilitas dilakukan dengan partial least
square (PLS) agar dapat menganalisis cronbach’s alpha dan composive
realibility. Sesuai dengan aturan yang dipakai bahwa Cronbach’s alpha lebih dari
0,6 menunjukkan tingkat realibiltas yang cukup baik (Hair et al, 2006 dalam
Jogiyanto, 2009).
3.5 Pengukuran Struktural Model (Inner Model)
Dalam penelitian ini penulis meneliti struktural model dengan
mengukurmenggunakan teknik Coefficient of determinantion(R²)dan Path
coefficient (Jogiyanto, 2009)
1. Coefficient of Determination (R²)
Nilai R-square digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel
independen terhadap variabel dependen.Semakin tinggi nilai R2 maka semakin
baik model prediksi dari model yang diajukan.
28
Nilai pada R2 dapat digunakan sebagai tolok ukur pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 > 0,1 adalah yang dapat
diterima.
2. Path Coefficient
Tes Path Coefficient (β) adalah nilai koefisien jalur atau besarnya
hubungan/pengaruh konstruk laten. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan prosedur bootstraping dengan melihat nilai koefisien parameter
dan nilai signifikan pada t-statistik. Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan
bahwa hubungan antar konstruk adalah kuat. Dapat dikatakan jika antar
konstruk memiliki hubungan yang kuat apabila nilai path coefficient lebih dari
0,1. Serta hubungan antara variabel laten dikatakan signifikan jika path
coefficient ada pada level 0,05.
3.6 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis atas sistem akuntansi manajemen, ketidakpastian lingkungan
dan kinerja manajerial dilakukan dengan membandingkan hasil T-hitung dengan
T-tabel. Hipotesis dikatakan sangat signifikan apabila T-hitung > T-tabel pada
derajat kebebasan 1%. Hipotesis dikatakan signifikan apabila T-hitung > T-tabel
pada derajat kebebasan 5%. Hipotesis dikatakan lemah apabila T-hitung > T-tabel
pada derajat kebebasan 10%. Sedangkan hipotesis dikatakan tidak signifikan
apabila T-hitung < T-tabel pada derajat kebebasan 10%.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh sistem
akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial dengan ketidakpastian
lingkungan sebagai variabel moderasi. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem akuntansi manajemen berpengaruh postif terhadap kinerja manajerial.
2. Ketidakpastian lingkungan berpengaruh postif terhadap kinerja manajerial.
3. Ketidakpastian lingkungan tidak dapat memoderasi hubungan sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja manajerial
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu :
1. Sampel pada penelitian ini hanya pada perusahaan pembiayaan yang ada di
Bandar Lampung, oleh karena itu penelitian ini tidak dapat digeneralisasi
terhadap seluruh manajer perusahaan di Provinsi Lampung.
2. Kesulitan dalam menentukan sampel karna tidak semua perusahaan
pembiayaan memperbolehkan diadakannya penelitian ini disebabkan takut
mengganggu aktivitas perusahaan dan ada beberapa perusahaan yang tidak
berkenan diadakannya penelitian.
46
5.3 Saran
Untuk penelitian selanjutnya berdasarkan temuan diatas maka penulis
menyarankan agar penelitian selanjutnya:
1. Disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel penelitian
agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
2. Pemilihan waktu penelitian yang tepat untuk memperoleh data penelitian yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Agbejule,Adebayo. 2005. The Relationship Between Management Accounting
Systems And Perceived Environmental Uncertainty On Managerial
Performance : A Researh Note. Accouting and Business Research, 35
(4), 295-350.
Anna Marina. 2009. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja
Manajerial dengan Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi
Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Univeristas Muhammadiyah
Surabaya, Surabaya.
Atkinson, Anthony A., Rajiv D. Baker., Robert S. Kaplan dan S. Mark Young,
1995. Management Accounting, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice
Hall Inc
Burns, T. and G. M. Stalker 1961, The Management of Innovation. London:
Tavistock.
Chenhall, Robert H., and Morris, Deigen. 1986. The Impact of Structure,
Enviroment, and Interdependence on the Perceived Usefulness of
Management Accounting System. The Accounting Review, LXI, (1),
16 - 33.
Chia, Y.M 1995. Decentralization, management accounting system, MAS
information characteristics and their interaction effects on managerial
performance: A Singapore study. Journal of Business Finance and
Accounting, 22, 811 - 830.
Chong, Vincent K & Kar Ming Chong. 1997. Strategic Choices, Environmental
Uncertainty and SBU Performance: A Note on the Intervening Role of
Management Accounting Systems. Accounting and Business Research,
27:4, 268-276.
Chong, V.K. 1996. Management accounting systems, task uncertainty and
managerial performance: A research note. Accounting, Organizations and
Society, 21, 415-421.
48
Desmiyawati. 2010. Pengaruh Desentralisasi, Ketidakpastian Lingkungan dan
Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Pekbis
Jurnal, Vol.2, No.3, Hal. 346-354.
Duncan, R.B. 1972. Characteristics of Organizational Environments and
Perceived Environmental Uncertainty. Administrative Science Quarterly.
Vol. 17 No. 3, hal. 313-327.
Faisal. 2006. Analisis Pengaruh Intensitas Persaingan dan Variable Kontekstual
Terhadap Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan
Kinerja Unit Bisnis dengan Pendekatan Partial Least Square.
Fitrianingrum, Dona dan Provita Wijayanti. 2011. Ketidakpastian Lingkungan,
Desentralisasi, Terhadap Hubungan Karakteristik Informasi Sistem
Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerial. EKOBIS Vol.12, No.2,
hal: 177 – 191.
Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation ModelingMetode Alternatif dengan
Partial Least Square (PLS). Edisi 4. Badan penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang.
Gifford, W.E. et.al, 1979, Message Characteristics and Perceptions Uncertainty by
Organizational Decision Makers. Academy Management Journal 22: 458 –
581.
Gordon, L.A., & Narayanan, V.K 1984. Management accounting systems,
perceived environmental uncertainty, and organization structure: empirical
analysis. Accounting, Organization, and Society, 9, 33 - 47.
Govindarajan, V.,1984. Appropriateness of accounting data in performance
evaluation: An empirical examination of environment uncertainty as an
intervening variable. Accounting, Organization, and Society, 9, 33 - 47.
Gul, F.A., 1991.The effect of management accounting systems and environmental
uncertainty on small business manager's performance. Accounting and
Business Research, 22, 57 – 61.
Herawati, Tuti, Yatmi Fatma dan Laela Sari. 2015. Pengaruh Ketidakpastian
Lingkungan dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
Terhadap Kinerja Manajerial. Study Accounting Research. Vol XII, No.1,
hal. 29-38.
Ietje Nazaruddin, 1998. Pengaruh Desentralisasi Dan Karakteristik Informasi
Sistem Akuntansi Manajemen Trhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia. Vol. 1. No. 2. Yogyakarta.
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalama-
Pengalaman. Yogyakarta : BFFE.
49
Juniarti dan Evelyne., 2003., Hubungan karakteristik informasi yang dihasilkan
oleh system informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial
pada perusahaan manufaktur di Jawa Timur., Jurnal akuntansi dan
keuangan., vol 5. No. 2, Nopember 2003 page 110-122.
Lathifah, Ifah. 2012. Peran Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Sebagai
Mediator Hubungan Antara Ketidakpastian Lingkungan Dengan Kinerja
Manajerial. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan, Vol.2 No. 2, Pp 313-
322.
Mahoney, T.A, T. H. Jerdee And S.J. Caroll. 1963. Development Of Managerial
Performance: A Research Approach. Cincinnati: South Western
Publishing.
Mia, L., & Chenhall, R.H. 1994. The usefulness of management accounting
systems, functional differentiation and managerial effectiveness.
Accounting, Organization, and Society, 19, 1 - 13.
Milliken, F. J., 1987, Three Types of Perceived Uncertainty about Environment:
State, Effect, and Response Uncertainty. Academy of Management
Review 12: 133 – 143.
Otley, D.T. 1980. The contingency theory of management accounting:
achievement and prognosis. Accounting, Organizations and Society,
5,413-428.
Riyanto, Bambang.,1999. Identifikasi Isu Penelitian Akuntansi Manajemen:
Pendekatan Kontijensi. Media Akuntansi, No.34/Th.VI April 1999.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. New York : John Wiley &
Sons Inc.
Selto, F.H., Renner, C.., & Young, S.M. 1995. Assessing the organizational fit of
a just-in-time manufacturing system: testing selection, interaction and
systems model of contingency theory. Accounting, Organizations and
Society, 20 (7/8), 665-684.
Simon R, 1987, “Accounting Control Systems and Business Strategy: An
Empirical Analysis”. Accounting Organizations and Society . Vol.12
No.4,pp.357-571
Sulistiyowati, Bernandet Dwita. 2013. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan
dan Desentralisasi Terhadap Sistem Akuntansi Manajemen. Jurnal
Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 9.
Sulkiah. 2016. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Lingkungan Sistem
Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris :
Rumah Sakit Di Lombok Timur). Jurnal Ilmiah Rinjani Universitas Gunung
Rinjani Vol. 4 Tahun 2016.
50
Sugiyono, 2004., Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2013. Metode Penelitian Akuntansi. Bandung. PT Refika
Aditama Anggota Ikapi.
Susanto, Y. Kurnia and Gudono. 2007. Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar
terhadap Hubungan antara Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi
Managemen dan Kinerja Unit Bisnis dan Kepuasan Kerja. Jurnal Bisnis
dan Akuntansi, Vol. 9, No. 3, pp.177-198.
Sutapa, (2003). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Ketidakpastian
Lingkungan (Perceived Environmental Uncertainty) dan Desentralisasi
Terhadap Kinerja Manajerial. Semarang : Universitas Diponegoro.
Syam, Fazli & Lilis Maryasih. 2006. Sistem Akuntansi Manajemen, Persepsi
Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, Dan Kinerja Organisasi
(StudiEmpiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Provinsi NAD). Padang:
Simposium Nasional Akuntansi 9.
Watson, D. J. H. 1999. Contingency Formulations of Organizational Structure:
Implications for Managerial Accounting," in J. L. Livingston (ed.),
Managerial Accounting- The Behavioral Foundations. pp. 65-80.
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.