Pengurangan Amonium (NH4) dan Materi Organik (COD) Pada
Lindi TPA Melalui Sistem Sinambung Anaerob dan Aerob
Cultur-Alga
(Removal of Ammonium (NH4) and Organic Matter (COD) In
Landfill Leachate Under Anaerobic and Aerobic Algae Culture In
Continuous Systems)
TESIS
Diajukan kepada Program Studi Magister Biologi
Program Studi Pasca Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains (M.Si)
Oleh
Pieter Maurits Iriwonawa Torobi
NIM : 422012002
Program Studi Magister Biologi
Program Pasca Sarjana
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2015
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TESIS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Pieter Maurits Iriwonawa Torobi., S.Pd
NIM : 422012002
Program Studi : Magister Biologi
Alamat : Jln. Hasanudin Serui, Kab.Kepulauan Yapen, Serui-Papua
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis, Judul :
Pengurangan Amonium (NH4) dan Materi Organik (COD) Pada Lindi TPA
Melalui Sistem Sinambung Anaerob dan Aerob Cultur-Alga
Yang dibimbing oleh :
Jubhar C. Mangimbulude, Ph.D.
Adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan
orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya saya tanpa
memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber aslinya.
Salatiga, ………..Juni 2015
Yang memberi pernyataan
Pieter Maurits Iriwonawa Torobi., S.Pd
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama : Pieter Maurits Iriwonawa Torobi., S.Pd.
NIM : 422012002
Program Studi : Magister Biologi
Fakultas : Program Pascasarjana
Jenis Karya : Tesis
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW hak
bebas royalti non-eksklusif (non-exclusive royalty free right) atas karya ilmiah saya berjudul :
Pengurangan Amonium (NH4) dan Materi Organik (COD) Pada Lindi TPA
Melalui Sistem Sinambung Anaerob dan Aerob Cultur-Alga
(Removal of Ammonium (NH4) and Organic Matter (COD) In Landfill
Leachate Under Anaerobic and Aerobic Algae Culture In Continuous
Systems)
Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan, mengalihkan
media/mengalihkan formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tesis saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau
pencipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Prakata
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan
rahmat-Nya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan
judul :
“Pengurangan Amonium (NH4) dan Materi Organik (COD) Pada Lindi TPA Melalui
Sistem Sinambung Anaerob dan Aerob Cultur-Alga”.
(Removal of Ammonium (NH4) and Organic Matter (COD) In Landfill Leachate
Under Anaerobic and Aerobic Algae Culture In Continuous Systems).
Tesis ini merupakan hasil penelitian penulis yang menjadi salah satu syarat meraih
gelar Magister Sains bidang Biologi di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Kesuksesan dalam penelitian dan penulisan tesis ini berkat dukungan dari berbagai
pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada:
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen Propinsi Papua yang telah
memberikan izin tugas belajar dan biaya selama studi lanjut di Universitas Kristen
Satya Wacana.
2. Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Papua Barat yang telah memberikan
bantuan biaya perkuliahan selama satu semester.
3. Prof. Pdt. Jhon A. Titaley, Th.D., selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga atas kesempatan yang diberikan kepada penulis seingga dapat melanjutkan
studi hingga selesai.
4. Ir. Ferry F. Karwur, M.Sc., Ph.D,. selaku Ketua Program Studi Magister Biologi yang
telah menerima penulis, memberikan ilmu, perhatian, nasihat, dan arahan selama studi
di Magister Biologi.
5. Jubhar C. Mangimbulude, Ph.D., selaku pembimbing utama yang banyak memberikan
motivasi dan saran kepada penulis selama penelitian maupun penulisan tesis.
6. Semua staf pengajar Program Studi Magister Biologi atas ilmu dan motivasi yang
diberikan.
7. Norson Totoda, S.Si teknisi laboratorium Magister Biologi untuk bantuannya selama
penelitian.
8. Spesial buat keluarga besar Torobi dan Kirihio yang tidak pernah lelah memberi doa
dan dukungan baik moril maupun materil.
9. Rekan-rekan Magister Biologi angkatan 2012 yakni Christin, Fitri, Dika, Noni, Ventri,
mba Wiwik, James, Damar, Arum, Janry. Terima kasih atas kebersamaannya.
10. Istriku tercinta Misyerit D.K. Kirihio, AMK., dan ketiga Putriku Grallina S.P.U.
Torobi, Geryani I. B. Torobi, Graffelia N. Y. Torobi, terima kasih untuk dukungan
doanya, cinta, setia menantiku hingga akhir studi.
11. Keluarga Besar HIMPAR Salatiga atas kekeluargaan yang dibangun di tanah rantau.
12. Keluarga besar Kos Cemara 45 James, Aleks, Paul, Vincent, Leo, Susi, Merry, Upi,
Andre, Manu, Tejon, terima kasih atas kebersamaan dalam suka maupun duka dalam
suasana kekeluargaan.
13. Adik-adikku yang selalu memberikan semangat Matheo Takaeb, M.Si., Danny
Latuperisa, S.Si, Yosep Boari, M.Si., David Heipon, SH., MH., Yunus Wororupui,
Oscar Hamberi, Uthin Sineri, Akon Aiboi, Demi Waromi.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih memiliki kekurangan baik dalam analisis dan
penyajian, oleh karena itu penulis menerima dengan senang hati masukan berupa saran dan
kritik dari para pembaca yang berkaitan dengan penulisan ini.
Akhir kata, hanya ungkapan syukur dan doa yang dapat dipanjatkan. Semoga Tuhan
Yesus Kristus membalas segala kebaikan dan bantuan dari semua pihak yang telah rela
menopang penulis selama dalam studi.
Salatiga, Juni 2015
Penulis
Torobi et al. Pengurangan Amonium (NH4) dan Materi Organik (COD) Pada Lindi TPA, Salatiga.
Pengurangan Amonium (NH4) dan Materi Organik (COD) Pada Lindi TPA
Melalui Sistem Sinambung Anaerob dan Aerob Cultur-Alga
Pieter M. I. Torobi1,*
, Christina N. Manuputty1, Jubhar C. Mangimbulude
2
1Program Pascasarjana Biologi Universitas Kristen Satya Wacana,
JL. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711. Telp. (0298)321212 Ext. 401/229; fax.(0298)311995 2Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Perairan Universitas Halmahera.
Jl. Wari Raya, Kompleks GMIH Wari Wari Ino, Tobelo Maluku Utara
* Email: [email protected]
Abstract
Final Disposal (Landfill) generally produce pollutants such as leachate and can have a negative impact on the environment.
In general, leachate in landfill containing high of organic matter and hogh of nitrogen, as well as landfill leachate Ngronggo-
Salatiga. The content of COD and ammonium far exceeded the applicable waste water. To reduce the content of organic
matter and ammonium in leachate, landfill leachate in Ngronggo can processed using anaerobo-aerobic process (algae
culture) is continuous, with a 24-hour contact time to the leachate for one week. The results showed that anaerobic-aerobic
system (algae culture) were conducted in a laboratory scale give significant results on the reduction of COD and ammonium
to over 90%, and produce refined quality that meets quality standards.
Keywords: landfill leachate, algae culture, continuous, anaerobic, aerobic.
1. PENDAHULUAN Lindi adalah air hasil degradasi dari
sampah dan dapat menimbulkan pencemaran
apabila tidak diolah terlebih dahulu sebelum di
buang ke lingkungan. Banyak faktor yang
mempengaruhi kualitas lindi, seperti curah hujan
dan usia TPA. Tingkat polusi dalam lindi sangat
bervariasi akibat curah hujan dan perubahan
musim (ANZECC, 2000). Lindi dari Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah mempunyai
potensi untuk membahayakan lingkungan,
karena memiliki kandungan organik dan
anorganik yang sangat tinggi seperti asam
humat, senyawa xenobiotik (XOCs), amonia,
dan logam berat (Ibrahimpašiӕ., et al., 2010). Sampah organik (biowaste)
mengandung materi karbon dan karbon di dalam
limbah akan terdekomposisi dan membentuk
materi terlarut yang diukur sebagai COD
(Chemical Oxygen Demand). Parameter tersebut
menunjukkan oksigen total yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi senyawa organik di dalam
limbah. Menurut Tchobanoglous, (1993),
konsentrasi COD dari lindi yang kurang dari 2
tahun kandungannya adalah berkisar 3000-6000
mg/l.
Konsentrasi amonium dalam lindi
cenderung meningkat dari waktu ke waktu. TPA
yang masa operasionalnya >10 tahun cenderung
menghasilkan lindi dengan kandungan amonium
di atas 500 mg/L (Mangimbulude et al., 2012).
Paparan amonium
dengan konsentrasi 50 ppm menyebabkan iritasi
hidung dan mata pada manusia selama 30-60
menit, sedangkan pada konsentrasi 5000 ppm
menyebabkan kematian (Agency of Toxic
Substances and Disease Registry, 2004).
Tingginya kadar COD dan ammonia
pada air lindi dapat mencapai ribuan mg/L,
sehingga pengolahan air lindi tidak boleh
dilakukan sembarangan (Machdar, 2008).
Pengurangan amonium dalam lindi atau air
limbah saat ini umumnya menggunakan proses
biologis. Proses ini merupakan proses
pengolahan air limbah dengan memanfaatkan
mikroorganisme yang berkontak dengan air
limbah. Dalam kontak tersebut, mikroorganisme
menggunakan materi organik pencemar sebagai
substrat dalam kondisi lingkungan tertentu dan
menstabilkan menjadi bentuk yang lebih
sederhana (Metcalf & Eddy, 2004).
Torobi et al. Pengurangan Amonium (NH4) dan Materi Organik (COD) Pada Lindi TPA, Salatiga.
Dalam penelitian ini, digunakan kultur
alga dalam proses aerob. Alga dalam
menghasilkan oksigen membutuhkan cahaya,
maka kandungan oksigen di malam hari akan
menurun dan akan menyebabkan kompetisi
memperebutkan O2 antara alga dan mikroba
(Bellinda et al., 2012). Simbiosis mutualisme
terjadi pada proses ini, saat alga menggunakan
CO2 yang dikeluarkan oleh mikroorganisme
untuk proses fotosintesis (Grobbelaar et al.,
1988). Sistem pengolahan limbah cair dapat
dilakukan dengan menggunakan alga secara
maksimal (Suriawiria, 1986). Pertumbuhan alga
dirangsang oleh nitrat dan fosfat, sebagian besar
alga menggunakan NO3 sebagai sumber nitrogen
(Mara, 1976).
Penelitian ini fokus pada pengurangan
COD dan amonium lindi TPA Ngronggo
Salatiga dengan menggunakan sistem
sinambung kultur alga dan berlangsung secara
simultan dalam satu reaktor yang diberi dua
zona berbeda (zona anaerob dan zona aerob).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengurangan amonium dan COD
menggunakan kulutur mikroba anaerobik dan
kultur alga secara simultan dalam sistem
sinambung.
2. BAHAN DAN CARA KERJA
2.1. Objek Penelitian
Sampel lindi diperoleh dari TPA
Ngronggo Salatiga. TPA ini terletak di
Kelurahan Kumpurejo Kecamatan Argomulyo
dan telah dioperasionalkan sejak tahun 1994.
Alga diperoleh dari kolam penampung lindi
TPA Jatibarang Semarang, kemudian
dikulturkan di Laboratorium Magister Biologi,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2.2. Aklimatisasi
Alga diperoleh dari kolam penampung
lindi di TPA Jatibarang, Semarang, yang
kemudian dikulturkan di Laboratorium Magister
Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga. Proses aklimatisasi dilakukan dengan
mengkulturkan alga dalam medium alami
berupa lindi yang telah diencerkan 100x selama
3 bulan sebelum digunakan sebagai inokulum
dalam percobaan.
1
2
b
d
4
c
3
a
Lindi
Alga
Gambar. 1.Skema Rancangan Penelitian
Keterangan :
(1) Bioreaktor volume 10 L a = Pengatur kecepatan alir
(2) Reaktor Anaerobik b = Setling pertama
(3) Reaktor Kultur Alga c = Setling kedua
(4) Bak Penampung Hasil Sampling d = Aerator
Torobi et al. Pengurangan Amonium (NH4) dan Materi Organik (COD) Pada Lindi TPA, Salatiga.
2.3. Prosedur Percobaan Percobaan pengurangan materi organik
dan amonium secara sinambung di rancang
mengikuti gambar skema 1. Sekitar 15 liter air
lindi (pH diatur netral) yang diambil dari TPA
Ngronggo Salatiga, dimasukkan dalam wadah 1,
dialirkan (kecepatan alir 0,21 L/jam) ke wadah 2
(sebagai reaktor anaerob, DO= 0 mg/L) yang
telah diisi air lindi 10 liter (pH netral), kemudian
over flow dari reaktor anaerobik ditampung di
wadah b untuk memisahkan padatan kemudian
over flow nya masuk ke reaktor 3 volume 10
liter yang berisi kultur alga (pH netral). Reaktor
3 di aerasi, over flow dari reaktor 2 dialirkan ke
wadah c dan selanjutnya over flow ditampung
dalam wadah penampung 4. Proses berlangsung
selama 1 minggu, penambahan lindi segar
dilakukan, jika volume lindi di wadah 1 telah
berkurang. Pengambilan sampel dilakukan pada
wadah penampung c setiap 24 jam, untuk
mengukur COD, amonium, nitrit dan nitrat.
2.4. Analisis Sampel Pengukuran pH menggunakan pH-
indicator strips. Kosentrasi amonium dan COD
pada sampel diukur secara fotometrik
menggunakan Varian Cary 50
Spectrophotometer pada panjang gelombang
425nm pada amonium dan COD 600nm.
Prosedur pengukuran mengikuti APHA. (1998).
3. HASIL Melalui sistem pengolahan anaerob-
aerob secara sinambung menggunakan kultur
alga, terjadi perubahan pada karakter lindi.
Pengurangan ammonium mulai terjadi setelah
jam ke 24 hingga jam ke hingga jam ke 96 (hari
ke 4), dan setelah itu tidak terjadi pengurangan
lihat gambar 2. Pada gambar 2 menunjukkan
bahwa konsentrasi ammonium pada hari
pertama sebesar 602 mg/L dan setelah jam ke-
96 adalah 5,5 mg/L. Hasil ini menunjukkan
bahwa dalam kurun waktu tersebut pengurangan
amonium dengan sistem sinambung mencapai
98,6 %. Efisiensi pengurangan konsentrasi
amonium dalam lindi yang telah diolah ini,
mendekati baku mutu limbah yang diperlihatkan
pada tabel 1. Selain amonium, nitrat dan nitrit
juga dianalisis dan hasilnya negatif, yaitu 0
mg/L. Sementara konsentrasi amonium di
wadah 1 (lindi segar) tidak berubah selama
proses berlangsung (7 hari).
Tabel 1. Karakteristik Awal Air Lindi TPA Ngronggo
Parameter Satuan
Konsentrasi
awal
Baku
Mutu*
COD mg/l 6650 100
Amonia sebagai
NH3-N mg/l 602 5
pH mg/l 7,8 6,0-9,0
*Sumber : Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor
5 Tahun 2012
0
100
200
300
400
500
600
700
1 2 3 4 5 6 7
Waktu (Hari)
Ko
ns
en
tra
si N
H4 k
elu
ara
n (
mg
/L)
0
20
40
60
80
100
Pen
gu
ran
gan
NH
4 (
%)
Torobi et al. Pengurangan Amonium (NH4) dan Materi Organik (COD) Pada Lindi TPA, Salatiga.
Gambar 2. Konsentrasi
amonium pada keluaran hasil olahan (•) lindi
dengan waktu tinggal 24 jam selama satu
minggu dan presentasi pengurangan
amonium (○).
Gambar 3. Konsentrasi COD pada keluaran hasil olahan
(•) lindi dengan waktu tinggal 24 jam selama
satu minggu dan presentasi pengurangan COD
(○).
Pengurangan kosentrasi COD juga terlihat
setelah jam ke-24, kemudian terus menurun
hingga jam ke 148 (hari ke- 7) yang
diperlihatkan pada gambar 3. Secara
keseluruhan pengurangan konsentrasi COD
selama 7 hari mencapai 98%, dengan
konsentrasi COD keluaran 48,8 mg/L dari
kosentrasi awal sebesar 6650 mg/L.
Pengurangan kosentrasi ini juga sesuai dengan
baku mutu air limbah pada tabel 1. Selama
proses berlangsung pH relatif stabil berada pada
kisaran 7- 7,8.
4. PEMBAHASAN Kosentrasi lindi dari TPA Ngronggo
Salatiga memiliki rata-rata COD 6.650 mg/L
dan amonium 602 mg/L dengan kisaran pH 6,0-
9,0. Nitrat dan nitrit berada dibawah batas
deteksi sehingga dapat dikatakan nol, sementara
kandungan oksigen terlarut (DO) adalah 0 mg/L.
Kisaran pH lindi bersifat netral, menunjukan
status lindi tidak berada dalam fase asidofil.
Studi tentang karakteristik lindi telah dilaporkan
oleh banyak peneliti dalam dan luar negeri, yang
menunjukkan bahwa lindi memiliki potensi
untuk mencemari lingkungan terutama air
permukaan maupun air tanah (Christensen et al.,
2001, Kjeldsen et al., 2002, Mangimbulude et
al., 2009). Materi organik dalam lindi berasal
dari proses degarasi sampah di TPA, demikian
juga dengan amonium, berasal dari proses
peruraian protein dalam sampah. Studi yang
dilaporkan oleh Berge et al., 2005 menunjukan
bahwa kandungan amonium pada lindi berasal
dari konversi protein pada sampah oleh mikroba
hetrotrofik yang terjasi melalui dua tahap, yaitu
pertama konversi protein menjadi asam amino,
dan kedua melalui deaminasi asam amino
sehingga melepaskan amonium. Proses ini
berlangsung dalam kondisi anaerobik, maupun
aerobik.
Dalam studi ini menunjukkan bahwa
kandungan organik dan amonium pada lindi
TPA Ngronggo Salatiga melebihi Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 5 Tahun 2012
tentang baku mutu air limbah (Tabel 1). Dengan
demikian lindi TPA Ngronggo memiliki potensi
pencemar lingkungan sehingga perlu diolah
sebelum dilepas ke lingkungan. Sehingga perlu
dipertimbangkan oleh instansi pemeiritah yang
memeliki otoritas untuk mengolah lindi TPA
Ngronggo dengan tepat guna menurunkan
konsentrasi COD dan amonium.
Secara keseluruhan dari hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pengurangan amonium
melalui sistem anaerobik-aerobik secara
sinambung memberikan kinerja yang tinggi,
konsentrasi amonium pada keluaran mendekati
baku mutu air limbah yang berlaku.
Pengurangan amonium diduga terjadi ketika
berada dalam tahap aerobik, dimana kehadiran
alga ikut berperan dalam proses tersebut. Selama
proses aerobik, konsentrasi amonium tidak
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
1 2 3 4 5 6 7
Waktu (hari)
Ko
ns
en
tra
si
CO
D
ke
lua
ra
n (
mg
/L)
0
20
40
60
80
100
Pe
ng
ura
ng
an
CO
D (
%)
Torobi et al. Pengurangan Amonium (NH4) dan Materi Organik (COD) Pada Lindi TPA, Salatiga.
berkurang. Pengurangan amonium dalam
kondisi anaerobik dapat terjadi melalui proses
ANAMMOX (Anaerobic Ammonium
Oxidation), sepanjang tersedianya aksteptor
elektron seperti nitrit dan nitrat (Van Loosdrecht
& Jetten, 1998). Dalam penelitian ini, tidak
ditemukan nitrat maupun nitrit selama proses
anaerobik maupun aerobik, dengan demikian
cukup beralasan untuk mengatakan bahwa
proses anammox tidak terjadi pada tahap
anaerobik. Dalam kondisi aerobik, amonium
berkurang melalui proses nitrifikasi, ditandai
dengan berkurangnya amonium, meningkatnya
konsentrasi nitrat dan nitrit. Tetapi hal itu tidak
ditemukan dalam peneltian ini, sehingga dapat
dikatakan bahwa pengurangan ammonium yang
terjadi dalam tahap aerobik, dilakukan oleh
kultur alga. Penelitian terbaru dilaporkan oleh
Krustocl et al., (2014) menunjukkan bahwa
cultur alga dapat digunakan sebagai agen untuk
menurunkan konsentrasi amonium tinggi dalam
air limbah. Hal yang sama dilaporkan juga oleh
Lin et al., (2007) bahwa microalga Chlorella
pyrenoidosa and Chlamydomonas snowiae yang
diisolasi dari lindi TPA di Guang Zhou China
mampu tumbuh dan mengurangi konsentrasi
amounium secacara sigifikan di lindi TPA.
Pengurangan materi organik yang
diukur melalui pengurangan COD, terjadi juga
pada tahap anaerobik, namun besar
pengurangannya lebih rendah dibandingkan
dengan pengurangan yang terjadi pada kondisi
aerobik. Hal itu diperkuat dengan data pengujian
pengurangan COD lindi secara batch dalam
kondisi anaerobik dan aerobik, menunjukkan
bahwa pengurangan COD dalam kondisi aerobik
selama satu minggu, mencapai 62% lebih tinggi
hampir 4 kali dengan kondisi anaerobik 19%.
Secara keseluruhan, sistem anaerob-
aerob (cultur alga) yang dilakukan dalam skala
laboratorium memberikan hasil signifikan
terhadap pengurangan COD dan amonium
hingga diatas 90%, dan menghasilkan kualitas
olahan yang memenui baku mutu. Namun
sebelum diaplikasi, perlu dilakukan juga
pengujian dalam skala pilot projek guna melihat
apakah ada penyimpangan dan perubahan
efektivitas kerja sistem.
5. KESIMPULAN Pengurangan amonium dan COD lindi TPA
Ngronggo Salatiga menggunakan sistem
sinambung anaerob-aerob-kultur alga dengan
waktu kontak 24 selama 7 hari memberikan
efisiensi pengurangan kedua parameter tersebut
mencapai diatas 95%, sehingga menghasilkan
kualitas olahan yang masih sesuai dengan baku
mutu air limbah. Peran alga sangat penting
mengurangi konsentrasi amonium dan COD
dalam kondisi aerobik.
6. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan
Yapen Propinsi Papua yang telah memberikan
bantuan biaya studi dan biaya penelitian bagi
penulis.
7. DAFTAR PUSTAKA
Mara D. (1976). Sewerage Treament in Hot Climate. John
Wiley and Sons. New York.
Machdar I. (2008). Water Science and Technology. 39 (7)
(1999), pp. 23-31.
Suriawiria. (1986). Pengantar Mikrobiologi Umum/Unus
Suriawiria. Angkasa. Bandung.
Tchobanoglous G. (1993). Integrated Solid Waste
Management. McGraw-HillBook Co: Singapore.
Metcalf and Eddy. (2004). Wastewater Engineering. 4th
edition. Mc Graw Hill International Editions. New
York.
Bellinda IA, Agus S, dan H Joni. (2012). Efek Aerasi
Terhadap Dominansi Mikroba Dalam Sistem High
Rate Algae Pond (HRAP) Untuk Pengolahan Air
Boenzem Morokrembangan. ITS Sukolilo, Surabaya.
Ibrahimpašiӕ JT, Dragièeviæ L, Zanoški MH, Baèun VD, Ĕurlin M, IV Vrèek. (2010). Nitrogen Removal from
Landfill Leachate Municipal. Biotechnical Faculty.
University of Bihaæ.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun
(2012) Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun (2004)
Tentang Baku Mutu Air Limbah.
APHA. (1998). Standard Methods for Examination of
Water and Wastewater, 2nd ed. American Public
Health Association. Washington DC.
ANZECC (Australian and New Zealand Environment and
Conservation Council), and ARMCANZ (Agriculture
and Resource Management Council of Australia and
New Zealand). (2000). Australian and New Zealand
Guidelines for Fresh and Marine Water Quality
2000. Canberra. Australia.
Van Loosdrecht and Jetten. (1998). Microbiological
conversions in nitrogen removal. Jurnal: Water
Science and Technology. Page 1-7. Delft University
of Technology. Berge ND, Reinhart DR, TG Townsend. (2005). The fate
of nitrogen in bioreactor landfills. Critical Reviews in
Environmental Science and Technology. 35, 365–
399.
Krustocl I, Guillermo DJ, MA Shabiimam. (2014). Algae
biomass cultivation with ammonium rich
wastewaters as substrate: The potential for
simultaneous wastewater treament and energy
recovery. 5th International Symposium on Energy
from Biomass and Waste, Venice, Italy, 17-20 Nov.
Mangimbulude JC, Van Straalen NM, WFM Röling.
(2012). Microbial nitrogen transformation potential
in surface run-off leachate from a tropical landfill.
Elsevier. Waste Management 32:77-87.
Lin L, Chan GY, Jiang BL, CY Lan. (2007). Use of
ammoniacal nitrogen tolerant microalgae in landfill
leachate treatment. Waste Management 27, 1376-82.
Grobbelaar JU, Soeder CJ, Groeneweg J, Stengel E, and P
Hartig. (1988). Rates of Biogenic Oxygen Production
in Mass Cultures of Microalgae, Rates of Biogenic
Oxygen Production in Mass Cultures of Microalgae,
Absorption of Atmospheric Oxygen and Oxygen
Availability for Wastewater Treatment. Water
Research 22,1459-1464.
Mangimbulude JC, Van Breukelen BM, Krave AS, Van
Straalen NM, WFM Röling. (2009). Seasonal
Dynamics in Leachate Hydrochemistry and Natural
Attenuation in Surface Run-off Water From a
Tropical Landfill. Elsevier. Waste Management
29:829-838.
Kjeldsen PI, Barlaz MA, Rooker AP, Baun A, Ledin A,
and TH Christensen. (2002). Present and Long-Term
Composition of MSW Landfill Leachate: A Review.
Critical Reviews in Enviromental Science and
Technology. 32(4):297-336.
Christensen TH, Kjeldsen P, Bjerg PL, Jensen DL,
Christensen JB, Baun A, Albrechtsen HJ, G Heron.
(2001). Review : Biogeochemistry of Landfill
Leachate Plumes. App Geochem 16:660-718.
Agency of Toxic Substances and Disease Registry. (2004).
Toxicological Profile for Ammonia.
http://www.atsdr.cdc.gov/ToxProfiles/tp126.pdf
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=Lin%20L%5BAuthor%5D&cauthor=true&cauthor_uid=17382529http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=Jiang%20BL%5BAuthor%5D&cauthor=true&cauthor_uid=17382529http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=Lan%20CY%5BAuthor%5D&cauthor=true&cauthor_uid=17382529http://www.atsdr.cdc.gov/ToxProfiles/tp126.pdf