PROGRAM READSI
disampaikan pada Pertemuan Persiapan READSI, 28 -29 Januari 2020
LOAN NUMBER: 2000001960
REGISTER: 191SRJYA
1 READ • 2008 – 2014 (Loan USD 21 juta)
• 5 Kabupaten di Provinsi Sulawesi
Tengah
• Pembiayaan IFAD & APBN (Dekon/TP)
• Auditor BPKP
REPLIKASI READ • 2015 – 2017
• 4 Kabupaten di Wilayah Perbatasan
(2 Kab di Provinsi Kalimantan Barat dan 2
Kab di Provinsi NTT)
• Pembiayaan APBN
READSI • 2018 – 2023 (Loan USD 39,8 juta: Pusat
11,7 Juta & On Granting daerah USD
28,1 juta)
• 18 Kabupaten di 6 Provinsi (14 Kab di
Sulawesi dan 4 Kab Provinsi Wilayah
Perbatasan)
• Pembiayaan: IFAD & Pemerintah
(APBN, APBD - On Granting)
• Auditor BPK
2
Program Berkelanjutan … … … … … … … … …
3
DASAR PELAKSANAAN READSI
Rancangan Program
(Project Design)
Perjanjian Pendanaan
(Financing Agreement)
(Cost Table)
Pedoman Umum
(Project Implementation Manual - PIM )
Pelaksanaan
Anggaran Program
(Project Cost)
Persetujuan IFAD/ No Objection Letter (NOL)
Pemerintah (Kemenkeu) & IFAD
NOL Annual Working Plan and Budget (AWPB) and
Procurement Plan
LTB
(Letter to Borrower)
Ideas of Scaling Up
1. Perluasan/Penambahan jumlah lokasi
2. Peningkatan intervensi/kegiatan dari yang sudah pernah dilaksanakan pada program READ dan Replikasi program READ
READ/REPLIKASI READ READSI
Komponen 1: Pemberdayaan
Masyarakat.
1. Perencanaan Pembangunan Desa
2. Mempersiapkan masyarakat untuk
pelaksanaan Komponen 2.
Komponen 2: Perbaikan Mata
Pencaharian
1. Perbaikan sistem usahatani
2. Pengembangan usaha non-pertanian
Komponen 3: Infrastruktur pedesaan
Komponen 1: Pengembangan pertanian dan penghidupan di pedesaan (Village agriculture and livelihoods development), terdiri dari sub komponen:
1. Pengorganisasian masyarakat
2. Pengembangan pertanian dan penghidupan
3. Pengembangan lembaga keuangan di
pedesaan
4. Perbaikan gizi keluarga, terutama untuk anak-anak pada 1000 hari pertama kehidupan
Komponen 2: Peningkatan pelayanan penyuluhan, penyediaan saprodi, dan pemasaran (Services, inputs and market linkages), terdiri dari Sub Komponen:
1. Pelayanan penyuluhan pertanian
2. Pelayanan sumber permodalan/keuangan
3. Sistem dan pemasaran perbenihan
4. Pemberian dukungan dan pemasaran untuk petani kakao (hanya untuk wilayah Sulawesi)
5. Pengembangan, pemasaran dan pelayanan kesehatan ternak (hanya di NTT)
Komponen 3:Tersedianya dukungan kebijakan dan strategi pembangunan (Policy and strategy development support)
Komponen 4: Project Management
Tujuan dan Sasaran Program
P R O G R A M R E A D S I
6
> S A S A R A N > T U J U A N
.
.
.
.
.
.
Empowering in Partnership … … … … … … … … …
Y O U R L O G O 7
Start up package
Proper Basic Production Input
Kerjasama Swasta 1. Petani
2. Penyuluh 3. Dosen 4. Widyaiswara
Capacity Building
Alat Produksi Pasca Panen Infrastruktur desa
Productive Infrastructure &
Equipment
UPT PUSAT
BPP
Extension Service
Kerjasama Swasta
Market Linkage
LKM-A
Financial Services
PETANI
OUTCOME 1
Peningkatan:
1. Pendapatan
2. Produksi
3. Penggunaan Jasa
Keuangan
4. Persentase
keterlibatan perempuan dalam kegiatan
perbaikan gizi
Pelayanan Penyuluhan
Benih Padi (Harga terjangkau, Berkualitas, Bersertifikat)
Partnership dengan Swasta (Komoditas Kakao dan Padi)- minimal 2 Perusahaan
Jumlah orang dilatih dalam peningkatan produksi
Jumlah layanan UPJA yang beroperasi
Jumlah perempuan terlibat dalam peningkatan gizi
Jumlah orang dilatih dalam literasi keuangan
OUTCOME 1 OUTCOME 2 OUTCOME 3
Tabel Lokasi Sasaran
Provinsi Kabupaten # Kecamatan*
# Desa
LAMA BARU BARU
1. Gorontalo 1. Pohuwato 6 18
2. Bone Bolango 6 18
3. Gorontalo 6 18
2. Sulawesi Selatan 1. Luwu 6 18
2. Luwu Utara 6 18
3. Luwu Timur 6 18
3. Sulawesi Tenggara 1. Kolaka 6 18
2. Kolaka Utara 6 18
3. Konawe 6 18
54 162
LAMA
4. Sulawesi Tengah 1. Poso 6 10 10
2. Parimo 6 10 10
3. Buol 6 10 10
4. Toli Toli 6 10 10
5. Banggai 6 10 10
5. Kalimantan Barat 1. Sambas 6 8 12
2. Sanggau 6 5 15
6. Nusa Tenggara Timur 1. Kupang 6 4 16
2. Belu 6 13 7
54 80 100
TOTAL 108 80 262
TOTAL 342 DESA
Target Kelompok –updating & validasi Kabupaten Baru
Kakao Padi/
Jagung KRPL
Perkebunan
lain
Buah/Sayur
Ternak Total
59.850 KK
140
140
1260
Target Kelompok
Kabupaten Lama
Kakao
Padi/ Jagung
KRPL
Perkebunan lain
Buah/Sayur
Ternak
Total
59.850 KK
140
140
1260
Target KelompokKabupaten Lama
KakaoPadi/
Jagung KRPLPerkebuna
n lainBuah/Sayu
rTerna
kTotal
Target Kelompok –updating & validasi
READSI – Scope
Manajemen Pusat 2019
1. Perencanaan Anggaran
& Kegiatan Pusat dan
Daerah
READSI
2. Manajemen Keuangan Pusat dan Daerah
3. Pengadaan Barang dan Jasa
4. Monitoring & Evaluasi
5. Pengawalan dan Pengembangan Partnership
6. AUDIT BPK 7. Administrasi dan Sekretariat
Ditjen Anggaran (DJA),
Ditjen Perimbangan Keuangan (DJPK) – on granting,
Ditjen Perbendaharaan Negara (DJPB) – Reksus BI,
Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Resiko (DJPPR) – Implementasi kinerja pinjaman
Koordinasi proses lelang dgn UKPBJ Kementan & IFAD
Inisiasi kerjasama dengan partner pemerintah daerah dan swasta
Koordinasi Biro KP dan Bagian Keuangan BPPSDMP
Koordinasi dgn 6 Provinsi, 18 kabupaten, IFAD, MARS dan partner swasta lainnya
Koordinasi Bappenas, Biro KLN, dan 24 Pemda
RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN PEMBERDAYAAN PROGRAM READSI
BADAN PPSDMP CQ PUSAT PELATIHAN PERTANIAN
PUSLATAN CQ NPMO READSI
Konsultan
Pemberdayaan
(Firm)
Fasilitator Desa
• 1 TA Nasional
• 6 TA Provinsi
• 18 TA Kabupaten
• 25 Tenaga Admin
Proses
Lelang di
ULP
Proses
Rerutmen/
Seleksi
342 orang
DISTAN PROV
PENYULUH DESA
BPP KECAMATAN
DISTAN KAB
Kontrak Individual
Fungsi
coaching,
monev dan
kinerja
1
2
Kontrak Firm
MONITORING UPT PELATIHAN
PUSAT
Penugasan Tim Teknis
2019 2020
2021 PENINGKATAN KAPASITAS
SDM PETANI
PENYULUH
BELANJA
MODAL
MANAJEMEN
PENINGKATAN KAPASITAS SDM PETANI PENYULUH BANTUAN SAPRODI DAN ALAT PRODUKSI BANTUAN BPP PERBENIHAN (PADI)
UPT PUSAT PENGUATAN LKM INFRASTRUKTUR SEDERHANA
MID TERM REVIU (MTR)
2021
Pusat: 20M
Daerah: 50M
Pusat: 20M
Daerah: 146M
KOMPONEN PROGRAM READSI
15
Komponen 1.
Pengembanga
n pertanian dan
mata
pencaharian di
pedesaan
Tersedianya
dukungan
kebijakan dan
strategi
pembangunan
Peningkatan
pelayanan
penyuluhan,
penyediaan
saprodi, dan
pemasaran
Komponen 3. Komponen 2.
56,5% 1,9% 16,3%
Pengelolaan
Program
Komponen 4.
25,1%
Komponen 1
Sub Komponen
1.1. Pengorganisasian masyarakat
1.2. Pengembangan pertanian dan matapencaharian;
1.3. Pengembangan lembaga keuangan di pedesaan;
1.4. Perbaikan gizi keluarga, terutama untuk anak-anak
pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
Pengembangan pertanian dan penghidupan di
pedesaan (Village agriculture and livelihoods development)
P
U
S
A
T
Komponen 1.1 Pengorganisasian Masyarakat
Consulting Firm –
Community
Mobilization
P
e
l
a
t
i
h
a
n
Pemberdayaan
Kelompok
R
E
A
D
-
S
I
P
R
O
V
K
A
B
• 342 Fasilitator
Desa
• 18 Tenaga Ahli
Pemberdayaan
Kab
• 6 Tenaga Ahli
Pemberdayaan
Prov
• 1 Tenaga Ahli
Pemberdayaan
Pusat
Knowledge
Sharing
Meetings
Tujuan: Menyediakan Tenaga Ahli Pemberdayaan untuk mendukung kegiatan
petani dan mengorganisir petani dalam kelompok komoditas
Output: Kelompok Komoditas:
1. Padi/ Jagung/TP
2. Kakao
3. Perkebunan Lain
4. Pekara-ngan
5. Hortikul-tura
6. Ternak
Komponen 1 fokus pada pengorganisasian masyarakat yang mengintegrasikan bidang pertanian dan peningkatan mata pencaharian di desa sasaran yang utamanya dilaksanakan oleh Fasilitator Desa (FD) dan Penyuluh Pertanian (PP).
Komponen 1.2 Pertanian dan Matapencaharian
Ke
lom
po
k K
om
od
ita
s
Pelatihan Budidaya dan Pascapanen
Pelatihan Penggunaan dan Pemeliharaan Alsintan serta Pelatihan Pengelolaan Jasa
Alsintan
Paket Bantuan Saprodi
Bantuan Alat dan Mesin Pertanian*
Bantuan Peralatan Pendukung Pascapanen
Pengembangan Usaha Non Pertanian*
Infrastruktur untuk mendukung Usaha Pertanian dan Non Pertanian
Pemberian Penghargaan bagi Kelompok Tani di Tingkat Kabupaten
Forum Pertemuan Petani di tingkat Desa
R
E
A
D
-
S
I
KAB
Fasilitator
Desa
Tujuan : meningkatkan produktifitas pertanian dan non pertanian di
lokasi READSI.
Output: Peningkatan
Produksi
Komponen 1.3 Simpan Pinjam dan Pengelolaan Keuangan
Petani dalam
Kelompok
Komoditas
LKMA
34 LKMA diusulkan
untuk diregistrasi dan
difasilitasi oleh OJK
2.2 Failitator
Keuangan
Tujuan : Meningkatkan akses rumah tangga sasaran terhadap layanan
keuangan melalui penguatan Lembaga Keuangan Mikro yang ada
P
U
S
A
T
R
E
A
D
-
S
I
K
A
B
Identifikasi LKMA
yang ada di lokasi
Program
Fa
silita
tor
De
sa
Pelatihan dasar
bagi pengurus
LKMA TOT bagi
Fasilitator
Desa
Bahan Publikasi
tentang
Pengelolaan
Keuangan bagi
Keluarga Petani
Pelatihan lanjutan
bagi pengurus
LKMA
In Class training
bagi pengurus
LKMA
Output:
LKMA
terfasilitasi
menjadi
lembaga
keuangan
yang dapat
melayani
kelompok
sasaran
Komponen 1.4 Perbaikan Gizi
Posyandu/
PAUD
Kelompok
Pemanfaatan
Lahan
Pekarangan
Bahan Publikasi
yang ada di
Dinas
Kesehatan
Fasilitator
Desa
R
E
A
D
S
I
Petugas/staf
senior yang
ahli dalam
bidang nutrisi
Peningkatan Kesadaran Perbaikan
Gizi bagi
Masyarakat di lokasi
Program READSI
Sosialisasi
Perbaikan
Gizi (Social
Marketing
Activities) • Pemanfaatan
jejaring sosial
ibu rumah
tangga
• Penyelenggar
aan lomba
bertema
perbaikan gizi
• Perlengkapan
pendukung
perbaikan gizi
• Pertemuan
dengan
mengundang
ahli gizi
• Dan kegiatan
lainnya
disesuaikan
dengan
program
daerah
PUSAT
PROV
&
KAB
Tujuan: meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi bagi keluarga
terutama anak-anak di bawah 3 tahun
Output:
Perbaikan
gizi
keluarga
Komponen 2
Sub Komponen
2.1. Layanan penyuluhan pertanian (semua kabupaten)
2.2. Layanan keuangan (semua kabupaten)
2.3. Pengadaan benih dan pemasaran (semua kabupaten)
2.4. Dukungan bagi petani kakao dan pemasaran (hanya di wilayah
Sulawesi)
2.5. Produksi peternakan, layanan kesehatan dan pemasaran (hanya
NTT sampai Mid Term Reviw/MTR)
Pelayanan penyuluhan, penyediaan saprodi, dan pemasaran
(Services, inputs and market linkages)
SUB KOMPONEN 2.1. PELAYANAN PENYULUHAN PERTANIAN
READSI
Upgrading Fasilitas
Pelatihan dan Unit
Penyuluhan di Lokasi
Program
Reviu dan Perbanyakan
Materi Penyuluhan
Pelatihan Penyuluh
Pertanain (PPL) di Lokasi
Program
Reviu Pelatihan
Penyuluhan
Upgrading fasilitas UPT Pusat
Upgrading Perlengkapan BPP
Reviu Kurikulum Pelatihan
Teaching skills
P
P
S
U
N
P
M
O
P
P
S
U
N
P
M
O
SUB KOMPONEN 2.2. DUKUNGAN LEMBAGA KUANGAN
READSI Kontrak/Kerjasama
dengan Financial
Advisor / Facilitator
Baseline Survey
Layanan
Keuangan LKMA
LKMA
LKMA
LKMA
LKMA
LKMA
P
U
S
A
T
P
U
S
A
T
Kerjasama
dengan OJK
P
U
S
A
T
Fasilitasi LK
berbadan
hukum
(PT atau
Koperasi)
PT/
Koperasi
PT/
Koperasi
READSI
SUB KOMPONEN 2.3. PRODUKSI DAN PEMASARAN PERBENIHAN
PROVINSI
LAMA
PROVINSi
BARU
Proses Sertifikasi
Sustainable new
genetic supply
Percobaan
Varietas Baru
Proses Sertifikasi
Sustainable new
genetic supply
BPSB
BPSB
P
R
O
V
BPTP
SUB KOMPONEN 2.4. DUKUNGAN PETANI KAKAO MELALUI PPP
READSI
MARS
MONDE
LEZ**
Pengembangan SDM Kakao
Pelatihan Monev
Adopsi Observasi (AO)
Pengembangan Pelatihan Kakao
di Balai Pelatihan, STPP, SMK - PP
Penguatan Model Bisnis CDC di
Lokasi ex READ Sulteng
Pengembangan e- Cocoa
Learning untuk penyuluhan
Cocoa youth enterprise support
Cocoa nurseries expansion and
improved clone supply
Cocoa farmer training,
demonstration and support
KLP KAKAO
MOU
MOU
N
P
M
O
KLP KAKAO
KLP KAKAO
Dukungan pasar dan insentif petani
RENCANA PELAKSANAAN
READSI - MARS
1.Agronomy
Training di MARS
Academy
sebagai
Penyiapan
Penyuluh di desa
lokasi READSI
untuk mengelola
Sekolah Lapang
(SL) Kakao.
2. Master TOT
Training untuk
Widyaiswara dan
Dosen
READSI – MARS bekerjasama dalam pengembangan kakao di
Provinsi Sulawesi Tengah (Poso, Parigi Moutong, Banggai), Sulawesi
Tenggara (Kolaka, Kolaka Utara, Konawe), Sulawesi Selatan (Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur).
1. Pelaksanaan SL kakao di lokasi READSI. 2.Proses Seleksi petani potensial calon Cocoa Doctor/CVC. 3. Agronomi Training untuk Penyuluh, 4. Agronomi Training untuk petani kakao 5. Adoption-Observation Training (A-O) untuk staf Monev READSI
1. Pelatihan Bisnis
kakao untuk petani
2. Pelatihan Cocoa
Doctor agar siap
menjalankan
Cocoa Village
Clinic
3. Pemberian
startup input CVC
3. Pengembangan
Cocoa
Development
Center (CDC) di
Sulteng (Lokasi
terpilih)
2018 2019 2020
1. Pelatihan Cocoa Doctor agar siap menjalankan Cocoa Village Clinic 2. Pemberian
startup input CVC (1 Desa 1 Cocoa Doctor) 3. Master TOT Training untuk Guru/Dosen
2021
Target penumbuhan
174 Cocoa Doctor/Petani
Inovatif di 9 kabupaten
2022
New
Initiative
with MARS
MARS akan support pelaksanan kegiatan terkait pengembangan kakao – SL – Pasca SL – pengawalan dan adopsi teknologi di tingkat petani
Sertifikasi Profesi untuk bidang kakao
Penumbuhan job creator bidang kakao
MARS Training
Agronomi, Bisnis, A-O
Suplier/MARS Industri:
Ecomm, B/C, JP Cocoa, Olam
Implementasi Adopsi Teknologi SL dan Pasca SL di Petani
Petani, Penyuluh, Staf
Monev
Tingkat adopsi teknologi ditingkat petani & penumbuhan wirausaha
kakao
Next
partnership:
Mondelez,
Rikolto, Bayer
28
Pelatihan Tingkat Lanjut Untuk Program READSI
@MARS Academy
Target
Mars akan mendukung dengan menyelenggarakan kegiatan train-the-trainer untuk 500 staf penyuluh, lead farmers, ATC (Agriculture
Training Centre) & TVET (Technical Vocational Education Training) melalui pelatihan di MARS Cocoa Academy: 180 petugas penyuluh, 174
lead farmer sebagai Cocoa Doctor, 26 READSI monev, 18 ATC MT (Agriculuture Training Center) (Master Trainer), 22 pengajar TVET
Progress
Total 251 peserta telah dilatih untuk 2018 - 2019 :
1. 180 Petugas penyuluh dari 9 Kabupaten(Luwu, Lutra, Lutim, Poso, Parimo, Banggai, North Kolaka, Kolaka and Konawe), 178 pass the
training
2. 17 Master Trainer from 6 Agricultural Training Centers (BBPP Ketindan, BBPP Batang Kaluku, BBPP Binuang, BPP Binuang, BPP
Lampung and BDP Sidera).
3. 56 READSI lead farmer as a cocoa Doctor candidate from Parimo District, Poso and Banggai.
Challenges 1. Pengembangan lead farmer untuk menjadi dokter kakao di beberapa daerah sulit karena ketersediaan dukungan pelatihan yang
berkualitas sebagai tindak lanjut pelatihan
2. Sistem untuk memastikan adopsi petani dari paket 3PP tidak tersedia, program tidak akan pernah memenuhi tujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan pendapatan petani
Opportunity 1. Memperkuat kemitraan dan kolaborasi dengan pemerintah daerah di kabupaten dengan memfasilitasi komunikasi intensif dan keterlibatan
yaitu melalui rapat koordinasi READSI, mengorganisir acara READSI bekerja sama dengan sektor swasta, dll.
2. Menghubungkan program READSI ke suplier Mars di area tersebut untuk memastikan dampak keberhasilan program, bahkan dalam
waktu lama setelah program berakhir.
3. Menghubungkan program READSI ke program pemerintah lain yaitu BUN500 untuk memiliki dampak yang lebih besar dan untuk menutupi
keterbatasan program READSI
READSI - MARS
PROGRES 2019
Kegiatan 2019 (Tahun Pertama)
KEGIATAN READSI DI DAERAH UTAMANYA DILAKSANAKAN OLEH OPD YANG MEMILIKI FUNGSI PENYULUHAN
PELAKSANAAN KEGIATAN READSI 2019 DI DAERAH DIFOKUSKAN PADA PENGUATAN KAPASITAS SDM (PETANI & PENYULUH) DAN TIM PENGELOLA PROGRAM AGAR DAPAT MELAKSANAKAN KEGIATAN DENGAN MANAJEMEN YANG EFEKTIF DAN AKUNTABLE
PROVINSI : PENGUATAN PENYULUHAN dalam bentuk pelatihan penyuluh pendamping SL komoditas DAN MANAJEMEN PENGELOLAAN PROGRAM dalam bentuk belanja modal, start up/sosialisasi program dan operasional kegiatan
KABUPATEN : PENGEMBANGAN PERTANIAN DAN MATAPENCAHARIAN dalam bentuk SL komoditas, temu lapang dll) DAN MANAJEMEN PROGRAM dalam bentuk belanja modal, start up/sosialisasi program dan operasional kegiatan
PUSAT : MEMASTIKAN DANA DAERAH (PRE FINANCING APBD) DAPAT DIGANTI SELURUHNYA (VERIFIKASI DOKUMEN REIMBURSEMENT), MONITORING & PENGAWALAN KEGIATAN DI DAERAH, INISIASI KERJASAMA SWASTA, KONTRAK DGN PERUSAHAAN PEMBERDAYAAN, REKRUTMEN 342 FASILITATOR DESA, PELAKSANAAN BASELINE SURVEY DAN DUKUNGAN MANAJEMEN.
NOL IFAD untuk Annual Work Plan dan Budget (AWPB) 2019 per tanggal 7 Februari 2019.
Agreed Actions
(Hasil Misi IFAD, August 2019)
Actions Responsibility Deadline Status
Tim National Program Management Office (NPMO)/ Badan
PPSDMP agar melakukan rekrutmen dan kontrak dengan
Fasilitator Desa
NPMO September
2019
Telah dilaksanakan 25-27
Sept
NPMO/Badan PPSDMP agar menyelesaikan proses lelang
dan kontrak dengan perusahaan pemberdayaan untuk
mengorganisasikan Fasilitator Desa
NPMO September
2019
Telah dilaksanakan 27
Sept
NPMO/Badan PPSDMP agar berkoordinasi dengan DJPK
Kementerian Keuangan dalam memfasilitasi proses
penggantian dana daerah tahun 2020 dengan frekuensi
lebih dari 3x dalam 1 tahun
NPMO and
IFAD
September
2019
DJPK Kemenkeu sudah
setuju untuk proses
reimbursement 5x untuk
tahun 2020
Mempersiapkan kegiatan yang terkait keuangan perdesaan
tahun 2020 (literasi keuangan petani dan akses
permodalan)
NPMO June 2020 Dalam pembahasan
internal dan proses
perencanaan
Mengembangkan system untuk mengukur tingkat adopsi
teknologi petani melalui Sekolah Lapang yang dilaksanakan
NPMO M&E
officer
November
2019
Dalam pembahasan
internal
Menjalin peluang kerjasama baru dengan sektor swasta
yang dapat memperluas manfaat program dan petani
sasaran
NPMO Continuous Dalam pembahasan
internal
Progres KEUANGAN Daerah
Notes: status proses dokumen daerah
Realisasi SP2D daerah yang sudah diverifikasi dan siap dibayarkan 2019 sebesar 60%, data
berdasarkan cut off SP2D per 9 Desember 2019.
Sebagian daerah masih melaksanakan kegiatan setelah tanggal 9 Desember 2019 akan
dilakukan penggantian dana (SP2D) pada 2020, sehingga potensi penyerapan daerah s,d
akhir Desember 2019 sebesar Rp. 38.739.763.095 (76,4%) (ada tambahan Rp. 8.2 M yang akan
dibayarkan pada 2020)
Tahun 2019 merupakan tahun pertama daerah melaksanakan kegiatan dengan mekanisme
on granting
Daerah terlambat dalam melaksanakan kegiatan, sebagian besar baru melaksanakan pada
semester II/2019
Proses penyusunan laporan (SPJ reimbursement) dan pengajuan penggantian dana daerah
membutuhkan waktu 1-2 bulan sampai dengan pencairan anggaran dari DJPK dan KPPN ke
Kas Daerah, proses tersebut mengganggu manajemen kas daerah. Daerah menunggu
peggantian dana dari pusat untuk pelaksanaan kegiatan berikutnya (revolving)
Beberapa daerah realisasinya yang sangat rendah karena kurangnya intervensi (concern)
pimpinan daerah dalam implementasi kegiatan disamping kondisi keuangan daerah yang
terbatas
Realisasi keuangan daerah tidak mencapai
target ?
Capaian 2019
Peningkatan Kapasitas SDM (Petani,
Penyuluh, Pengelola Program)
Implementasi mekanisme On Granting -
penggantian dana daerah (reimbursement)
berhasil dilaksanakan dengan realisasi tahun
pertama 76%
Perencanaan anggaran 2020 dapat
dialokasikan dalam APBD setiap daerah.
Seluruh proses lelang jasa konsultan selesai
dilaksanakan, Rekrutmen Fasilitator Desa,
rekrutmen perusahaan pemberdayaan yang
mengorganisasikan dan mengarahkan kegiatan
pemberdayaan petani, pelaksanaan kerjasama
pelatihan kakao dengan MARS, baseline survey
Kegiatan 2020
Peningkatan pelayanan
penyuluhan, penyediaan saprodi, dan pemasaran
Pengelolaan Program
2020
1. Paket Sekolah
Lapang
Komoditas
2. Bantuan Saprodi
Kelompok Tani
3. Perbaikan Gizi
Pengembangan pertanian dan
matapencaharian di pedesaan
2020
1. Manajemen Pengelolaan
Program
1. Pelatihan Penyuluh
2. Perbenihan Padi
3. Bantuan upgrading
perlengkapan BPP
4. Perbanyakan Materi
Penyuluhan
Alokasi DPA dalam APBD 2020
Penugasan Tim
Teknis
Substansi : - Value Chain - Peluang Kerjasama - Pengembangan Produk (pasca panen, pengolahan dll) - Akses Pasar - Akses keuangan - Pemberdayaan melalui pelatihan - Penyusunan desain pasca Mid Term Review (MTR) - dsb
MITIGASI PERMASALAHAN, RESIKO, PENGENDALIAN 2020
1. Resiko
a)Pusat
Percepatan proses verifikasi dokumen daerah
b)Daerah
Bantuan saprodi (Community Mathching Grant) tidak tepat sasaran, waktu dan mekanisme penyaluran, pencairan dan penggunaan
Pengadaan benih tidak tepat sasaran, waktu dan mekanisme penyaluran dan penggunaan
Kegiatan tidak dapat dilaksanakan tepat waktu karena kendala administratif penyediaan dana talangan
Menambah personil finansial manajement assistant program READSI
Menyusun Pedoman Pelaksanaan yang jelas dan operasional di lapangan sebagai acuan bagi pelaksana prgram di pusat dan daerah
Monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan secara intens untuk memastikan implementasi dilakukan sesuai dengan pedoman pelaksanaan
Proses
reimbursment
lambat
Manfaat yang
diterima
kelompok
sasaran tidak
maksimal
Memberikan pemahaman kepada daerah terkait manajement pengelolaan anggaran On Granting
Website:
readsi.id
https://play.google.com/s
tore/apps/details?id=id.re
adsi.readsi
Android apps:
Terima Kasih [email protected]
READSI
Partnership Empowering IN
Pekerjaan yang
paling tak
kunjung bisa
diselesaikan
adalah pekerjaan
yang tak kunjung
pernah dimulai.
(JRR Tolkien,
penulis novel
“The Lord of the
Rings”)