8/17/2019 Resume Sken 3 2016
1/19
Skenario 3
(Nyeri Sendi)
Ny. Wati berusia 60 tahun datang ke dokter karena nyeri di lutut sejak 3 tahun
terakhir. Pasien sudah sering ke dokter tetapi bila obat habis nyerinya kambuh lagi. Saat
kambuh parah, pasien bahkan sampai tidak bisa menggerakkan persendiannya. Kadang bila
obat habis dan belum sempat ke dokter pasien membeli sendiri obat di warung yang
biasanya ada 3 jenis dalam kemasan plasti yang diminum bersamaan. !enurut pasien bila
minum obat di warung keluhan segera menghilang, tetapi pasien merasa takut e"ek samping
obatnya. #iwayat sebelumnya pasien pernah operasi karena patah tulang betis dan
menjalani perawatan yang lama karena terjadi in"eksi pada tulang saat pasien menjadi
mahasiswa. Pasien dulu bekerja di P$PN sebagai tenaga administrasi di gudang, lebih
banyak akti%itas duduk. Pada pemeriksaan "isik didapatkan $& '6( m, && )0 kg, kedua
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
2/19
Learning Objective – Tujuan Belajar
'. *ntuk mengetahui anatomi sendi
(. *ntuk mengetahui histology sendi
3. *ntuk mengetahui "isiologi sendi
+. *ntuk mengetahui penyakitpenyakit sendi -a. n"eksi
i. /steomyelitis
ii. Spondilitis
iii. $enosino%itis supurati"
i%. *lkus $ungkai
%. rtritis &akterial
b. 1egenerati"
i. Spondilolistesis
ii. /steoartritis
iii. $endinitis hilles
. utoimun
i. #heumatoid rtritis
d. !etabolik
i. /steoporosis
ii. 2out rtritis
iii. /steomalasia
i%. #akitis
%. iperparatiroid
4. *ntuk mengetahui "armakologi NS1
Anatomi Sendi
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. $ulangtulang ini dipadukan
dengan berbagai ara misalnya dengan kapsul sendi, pita "ibrosa, ligament, tendon, "asia dan
otot. $erdapat tiga tipe sendi -
'. Sendi fibroa (inartrodial)! merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Sendi
"ibrosa tidak memiliki lapisan tulang rawan dan antara tulang satu dengan yang lain
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
3/19
dihubungkan oleh jaringan ikat "ibrosa. $erdapat dua tipe sendi "ibrosa yaitu sutura
5diantara tulangtulang tengkorak dan sindesmosis yang terdiri dari suatu ligament
diantara tulang. Seratserat ini sebenarnya memungkinkan sedikit gerakan tetapi
bukan gerakan sejati. 7ontoh sendi "ibrosa ialah perlekatan tulang tibia dan "ibula
bagian distal.
(. Sendi kartilaginoa (amfiartrodial) merupakan sendi yang dapat sedikit bergerak.
Sendi kartilaginosa adalah sendi yang ujungujung tulangnya dibungkus oleh rawan
hialin, disokong oleh ligament dan hanya sedikit bergerak. Sendi ini terbagi dalam
dua tipe yaitu sinkondrosis dimana seluruh pesendiannya diliputi oleh rawan hialin
dan sim"isis yang tulangtulangnya memiliki suatu hubungan "ibrokartilago antara
tulang dan selapis tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. 7ontoh
sinkondrosis ialah sendisendi kostokondral sedankan ontoh sim"isis ialah sim"isis
pubis dan sendisendi pada tulang punggung.
3. Sendi ynovial (diartrodial) merupakan sendi yang dapat digerakkan dengan bebas.
Sendi ini memiliki rongga dan permukaan sendi dilapisi rawan hialin.
a. "a#ul endi! terdiri dari suatu selaput penutup "ibrosa padat, suatu lapisan
dalam yang terbentuk dari jaringan ikat dengan pembuluh darah yang banyak.
b. Sinovium! membentuk suatu kantung yang melapisi seluruh sendi dan
membungkus tendontendon yang melintasi sendi, tetapi terlipat sehingga
memungkinkan gerakan sendi seara penuh. 8apisanlapisan bursa di seluruh
persendian membentuk sino%ium.
$itologi Sendi
Sindemoi % #erendian fibroa&
9 Kedua tulang dihubungkan oleh jaringan ikat "ibrous.
9 7ontohnya - Sutura, sendi radioulnaris : tibio "ibularis, gom"osis 5antara tulang
rahang : gigi.
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
4/19
Sinc'ondroi&
9 Kedua tulang dihubungkan oleh tulang rawan.
9 7ontohnya - ;piphyseal dis 5tidak permanen, sim"isis pubis, persendian
manubriosternalis, persendian antara dua korpus %ertebrae à di antaranya terdapat
diskus inter%ertebralis, tengahnya berongga berisi nukleus pulosus.
Persendian antara dua korpus %ertebrae, diantaranya terdapat diskus inter%ertebralis,
bagian tengahnya berongga berisi nukleus pulosus
Sinotoi&
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
5/19
9 Sindesmosis yg mengalami penulangan 5sutura orang tua atau sinkondrosis yg
mengalami penulangan 5epiphyseal dis yang menjadi epiphyseal lines.
iart'roi&
9 "a#ula #erendian terdiri atas lapisan dalam dan lapisan luar. 8apisan
dalam berupa membrana syno%ial sedangkan lapisan luar berupa lapisan "ibrous.
9 embrana ynovial ber"ungsi untuk menghasilkan airan syno%ial yang
ber"ungsi melumasi sendi dan memberikan nutrisi tulang rawan dan sendi. !embrane
syno%ial terdiri atas selsel syno%ial yang merupakan deri%ate perikondrium .
membrane syno%ial akan membentuk lipatan untuk memperluas permukaan sehingga
mempermudah adanya gerakan. dapun membrana syno%ial terdapat tiga tipe yaitu
"ibrous, areolar dan adipose.
9 embrana ynovial ti#e fibrou - melekat pada jaringan ikat "ibrous
5jaringan ikat padat.
9 embrana ynovial ti#e areolar& melekat pada jaringan areolar
5jaringan ikat kendor.
9 embrana ynovial ti#e adi#oa& melekat pada jaringan lemak.
*iiologi Sendi
Sino%ium menghasilkan airan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi
yaitu airan syno%ial. 7airan ini normalnya bening, tidak membeku dan tidak berwarna atau
berwarna kekuningan.
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
6/19
3ml. hitung sel darah putih pada airan ini normalnya kurang dari (00 sel=ml danterutama
adalah selsel mononulear. sam hyaluronidase adalah senyawa yang bertanggung jawab
atas %iskositas airan syno%ial dan disintesis oleh selsel pembungkus syno%ial. &agian air
dari airan syno%ial diperkirakan berasal dari transudat plasma. 7airan syno%ial juga
bertindak sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Sendi dilumasi oleh airan syno%ial dan oleh perubahanperubahan hidrostatik yang
terjadi pada airan interstitial rawan. $ekanan yang terjadi pada rawan akan menyebabkan
pergeseran airan ke bagian yang kurang mendapatkan tekanan. Sejalan dengan pergeseran
sendi ke depan, airan yang bergerak ini juga bergeser ke depan mendahului beban. 7airan
kemudian akan bergerak ke belakang kembali ke bagian rawan ketika tekanan berkurang.
Kartilago sendi dan tulangtulang yang membentuk sendi normalnya terpisah selama gerakan
selaput airan ini. Selama terdapat ukup selaput atau airan, rawan tidak aus meskipun
dipakai terlalu banyak.
liran darah ke sendi banyak yang menuju ke sino%ium. Pembuluh darah mulai
masuk melalui tulang subkondral pada tingkat tepi kapsul.
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
7/19
/steomielitis adalah radang tulang yang disebabkan oleh organisme piogenik,
walaupun berbagai organ in"eksi lain juga dapat menyebabkannya. ni dapat tetap
terlokalisasi atau dapat tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks, jaringan
kanselosa, dan periosteum.
+tiologi
Sebanyak >0 ? disebabkan oleh sta"ilokokus aureus hemolitikus 5 koagulasi positi"
dan jarang oleh streptokokus hemolitikus. Pada anak umur dibawah + tahun sebanyak 40 ?
disebabkan oleh emo"ilus in"luen@a. dapun organisme lain seperti &. 7olli, &. erogenus
kapsulata, Pneumokokus, Salmonella ti"osa, Pseudomonas aerogenus, Proteus mirabilis,
&ruella, dan bakteri anaerobik yaitu &akteroides "ragilis juga dapat menyebabkan
osteomielitis hematogen akut.
*aktor #redi#oii oteomieliti akut adala' -
- *mur, terutama mengenai bayi dan anak A anak -
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
8/19
panjang. Proses selanjutnya terjadi hiperemi dan edema didaerah meta"isis disertai
pembentukan pus. $erbentuknya pus menyebabkan tekanan dalam tulang bertambah.
Peninggian tekanan dalam tulang mengakibatkan terganggunya sirkulasi dan timbul
trombosis pada pembuluh darah tulang yang akhirnya menyebabkan nekrosis tulang.
1isamping itu pembentukan tulang baru yang ekstensi" terjadi pada bagian dalam periosteum
sepanjang dia"isis 5 terutama anak A anak sehingga terbentuk suatu lingkungan tulang
seperti peti mayat yang disebut in%olurum dengan jaringan sekuestrum didalamnya. Proses
ini terlihat jelas pada akhir minggu kedua. pabila pus menembus tulang, maka terjadi
pengaliran pus 5 disharge dari in%olurum keluar melalui lubang yang disebut kloaka atau
melalui sinus pada jaringan lunak dan kulit.
-ambaran "lini
/steomielitis hematogen akut berkembang seara progresi" atau epat. Pada keadaan
ini mungkin dapat ditemukan adanya in"eksi bakterial pada kulit dan saluran napas atas.
2ejala lain dapat berupa nyeri yang konstan pada daerah in"eksi, nyeri tekan dan terdapat
gangguan "ungsi anggota gerak yang bersangkutan.
2ejala A gejala umum timbul akibat bakterimia dan septikemia berupa panas tinggi,
malaise serta na"su makan yang berkurang. Pada pemeriksaan "isik ditemukanadanya-
- Nyeri tekan- 2angguan pergerakan sendi oleh karena pembengkakan sendi dan gangguan akan
bertambah berat bila terjadi spasme lokal.
,emerikaan .adiologi
9 Pemeriksaan "oto polos dalam sepuluh hari pertama, tidak ditemukan kelainan
radiologik yang berarti dan mungkin hanya ditemukan pembengkakan jaringan lunak.
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
9/19
-ambar /. Proyeksi lateral pada tibia terlihat gambaran sklerotik di diameta"isis tibia
-ambar 01 Proyeksi P pada tibia terlihat gambaran sklerotik di lateral diameta"isis
tibia.
2ambaran destruksi tulang dapat terlihat setelah sepuluh hari 5 ( minggu berupa
re"raksi tulang yang bersi"at di"us pada daerah meta"isis dan pembentukan tulang baru
dibawah periosteum yang terangkat.
-ambar 31 $ampak destruksi tulang pada tibia dengan pembentukan tulang subperiosteal
9 Pemeriksaan *ltrasonogra"i dapat memperlihatkan adanya e"usi pada sendi.
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
10/19
Gambar 4.Ultrasound image of the left hip shows a large joint
eusion
,engobatan
o Pemberian antibiotik seepatnya sesuai dengan penyebab utama yaitu
Sta"ilokokus aureus sambil menunggu hasil biakan kuman. ntibiotik
diberikan selama 36 minggu dengan melihat keadaan umum dan laju endap
darah penderita. ntibiotik tetap diberikan hingga ( minggu setelah laju endap
darah normal.o stirahat dan pemberian analgesik juga diperlukan untuk menghilangkan nyeri.
o pabila setelah (+ jam pengobatan lokal dan sistemik antibiotik gagal 5 tidak
ada perbaikan keadaan umum , maka dapat dipertimbangkan drainase bedah.
Pada drainase bedah, pus subperiosteal die%akuasi untuk mengurangi tekanan
intraoseus kemudian dilakukan pemerikasaan biakan kuman. 1rainase
dilakukan selama beberapa hari dengan menggunakan airan Nal 0,>? dan
dengan antibiotik.
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
11/19
S#ondiliti
Spondilitis tuberkulosa atau tuberkulosis tulang belakang adalah peradangan
granulomatosa yg bersi"at kronisdestrukti" oleh!yobaterium tuberulosis. 1ikenal pula
dengan nama Pottds disease o" the spine atau tuberulous%ertebral osteomyelitis. Spondilitis
ini paling sering ditemukan pada %ertebra$) A 83dan paling jarang pada %ertebra7' (.
Spondilitis tuberkulosis biasanya mengenai korpus %ertebra, tetapi jarang menyerang arkus
%ertebrae.
+tiologi
!yobaterium tuberulosis merupakan bakteri berbentuk batang yg bersi"ataid
"astnonmotile 5 tahanterhadap asam pada pewarnaan, sehingga sering disebut juga sebagai
&asil=bakteri $ahan sam 5&$dan tidakdapat diwarnai dengan baik melalui ara yg
kon%ensional. 1ipergunakanteknik BiehlNielson untuk mem%isualisasikannya.&akteri tubuh
seara lambat dalam media eggenrihed dengan periode 6) minggu. Produksi
niasinmerupakankarakteristik !yobaterium tuberulosis dan dapat membantu untuk
membedakannnya dengan spesies lainSpondilitis tuberkulosa merupakan in"eksi sekunder
dari tuberkulosis di tempat lain di tubuh, 4 >4 ? disebabkan oleh mikobakterium tuberkulosis
tipik 5 (=3 dari tipe human dan '=3 dari tipe bo%in dan 4 '0 ? oleh mikobakterium
tuberkulosa atipik. 8okalisasi spondilitis tuberkulosa terutama pada daerah %ertebra torakal
bawah dan lumbal atas, sehingga didugaadanya in"eksi sekunder dari suatu tuberkulosa
traktus urinarius, yang penyebarannyamelalui pleksus &atson pada %ena
para%ertebralis.!eskipun menular, tetapi orang tertular tuberulosis tidak semudah
tertular"lu.
Penularan penyakit ini memerlukan waktu pemaparan yg ukup lama dan ntensi"
dengan sumber penyakit 5penular. !enurut !ayolini, seseorang yg kesehatan "isiknya
baik, memerlukan kontak dengan penderita $& akti" setidaknya ) jam sehari selama 6 bulan,
untuk dapat terin"eksi. Sementara masa inkubasi $& sendiri, yaitu waktu yang diperlukan dari
mula terin"eksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar 6 bulan. &akteri $& akan epat
mati bilaterkena sinar matahari langsung. $etapi dalam tempat yang lembab, gelap, dan pada
suhu kamar, kuman dapat bertahan hidupselama beberapa jam. 1alam tubuh, kuman ini dapat
tertidur lama 5dorman selamabeberapa tahun.
,atogenei2 "laifikai
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
12/19
Spondilitis tuberkulosa merupakan suatu tuberkulosis tulang yang si"atnya sekunder
dari $&7 tempat lain di dalam tubuh. Penyebarannya seara hematogen, diduga terjadinya
penyakit ini sering karena penyebaran hematogen dari in"eksi traktus urinarius melalui
pleksus &atson. n"eksi $&7 %ertebra ditandai dengan proses destruksi tulang progresi" tetapi
lambat di bagian depan 5anterior %ertebral body. Penyebaran dari jaringan yang mengalami
perkejuanakan menghalangi proses pembentukan tulang sehingga berbentuk tuberulos
sCuestra. Sedang jaringan granulasi $&7akan penetrasi ke korteks dan terbentuk abses
para%ertebral yang dapat menjalar ke atas atau bawah lewatligamentum longitudinal anterior
dan posterior.
Sedangkan diskus inter%ertebralis karena a%askular lebih resisten tetapiakan mengalami
dehidrasi dan penyempitan karena dirusak oleh jaringan granulasi $&7. Kerusakan progresi"
bagiananterior %ertebra akan menimbulkan ki"osis 5Sa%ant,(00D. Perjalanan penyakit
spondilitis tuberkulosa terdiri dari lima stadium yaitu-
'. Stadium implantasi Setelah bakteri berada dalam tulang, apabila daya tahan tubuh
penderita menurun, bakteri akan berduplikasimembentuk koloni yang berlangsung
selama 6) minggu. Keadaan ini umumnya terjadi pada daerah paradiskus danpada anak
anak pada daerah sentral %ertebra.
(. Stadium destruksi awalSelanjutnya terjadi destruksi korpus %ertebra dan penyempitan
yang ringan pada diskus. Proses ini berlangsungselama 36 minggu.
3. Stadium destruksi lanjutPada stadium ini terjadi destruksi yang massi", kolaps %ertebra,
dan terbentuk massa kaseosa serta pus yangberbentuk old abses, yang tejadi (3 bulan
setelah stadium destruksi awal. Selanjutnya dapat terbentuksekuestrum dan kerusakan
diskus inter%ertebralis. Pada saat ini terbentuk tulang baji terutama di depan
5wedginganterior akibat kerusakan korpus %ertebra sehingga menyebabkan terjadinya
ki"osis atau gibbus.
+. Stadium gangguan neurologis 2angguan neurologis tidak berkaitan dengan beratnya
ki"osis yang terjadi tetapi ditentukan oleh tekanan abses kekanalis spinalis. Eertebra
torakalis mempunyai kanalis spinalis yang keil sehingga gangguan neurologis lebih
mudahterjadi di daerah ini. pabila terjadi gangguan neurologis, perlu diatat derajat
kerusakan paraplegia yaitu-
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
13/19
• 1erajat - Kelemahan pada anggota gerak bawah setelah berakti%itas atau berjalan
jauh. Pada tahap ini belum terjadigangguan sara" sensoris.
• 1erajat - Kelemahan pada anggota gerak bawah tetapi penderita masih dapat
melakukan pekerjaannya.
• 1erajat - Kelemahan pada anggota gerak bawah yang membatasi gerak atau
akti%itas penderita disertai denganhipoestesia atau anestesia.
• 1erajat E - 2angguan sara" sensoris dan motoris disertai dengan gangguan de"ekasi
dan miksi.$&7 paraplegia atau Pott paraplegia dapat terjadi seara dini atau lambat
tergantung dari keadaan penyakitnya.Pada penyakit yang masih akti", paraplegia
terjadi karena tekanan ekstradural dari abses para%ertebral atau kerusakan langsung
sumsum tulang belakang oleh adanya granulasi jaringan. Paraplegia pada penyakit
yang tidakakti" atau sembuh terjadi karena tekanan pada jembatan tulang kanalisspinalis atau pembentukan jaringan "ibrosisyang progresi" dari jaringan granulasi
tuberkulosa. $&7 paraplegia terjadi seara perlahan dan dapat terjadidestruksi tulang
disertai dengan angulasi dan gangguan %askuler %ertebra.
4. Stadium de"ormitas residua, Stadium ini terjadi kurang lebih 34 tahun setelah stadium
implantasi. Ki"osis atau gibbus bersi"at permanen karenakerusakan %ertebra yang massi"
di depan 5Sa%ant, (00D
,atofiiologi
Kuman yg FbangunG kembali dari paruparu akan menyebar mengikuti aliran darah ke
pembuluh tulang belakang dekatdengan ginjal. Kuman berkembang biak umumnya di tempat
aliran darah yg menyebabkan kuman berkumpul banyak 5ujung pembuluh. $erutama di
tulang belakang, di sekitar tulang thorakal 5dada dan lumbal 5pinggang kuman
bersarang.Kemudian kuman tersebut akan menggerogoti badan tulang belakang, membentuk
kantung nanah 5abses bisa menyebar sepanjang otot pinggang sampai bisa menapai daerah
lipat paha. 1apat pula memau terjadinya de"ormitas.2ejala awalnya adalah perkaratan
umumnya disebut pengapuran tulang belakang, sendisendi bahu, lutut, panggul.$ulang
rawan ini akan terkikis menipis hingga tak lagi ber"ungsi. Persendian terasa kaku dan nyeri,
kerusakan padatulang rawan sendi, pelapis ujung tulang yang ber"ungsi sebagai bantalan dan
peredam kejut bila dua ruang tulang berbenturan saat sendi digerakkan.$erbentuknya abses
dan badan tulang belakang yang hanur, bisa menyebabkan tulang belakang jadi kolaps dan
miring kearah depan. Kedua hal ini bisa menyebabkan penekanan syara" sekitar tulang belakang yang mengurus tungkai bawah, sehingga gejalanya bisa kesemutan, baalbaal,
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
14/19
bahkan bisa sampai kelumpuhan.&adan tulang belakang yg kolaps dan miring ke depan
menyebabkan tulang belakang dapat diraba dan menonjol dibelakang dan nyeri bila tertekan,
sering sebut sebagai gibbus. &ahaya yang terberat adalah kelumpuhan tungkai bawah, karena
penekanan batang syara" di tulang belakang yg dapat disertai lumpuhnya syara" yang
mengurus organ lain, seperti saluran kening dan anus 5saluran pembuangan.
$uberkulosis tulang adalah suatu proses peradangan yg kronik dan destrukti" yg
disebabkan basil tuberkulosis ygmenyebar seara hematogen dari "okus jauh, dan hampir
selalu berasal dari paruparu. Penyebaran basil ini dapat terjadi pada waktu in"eksi primer
atau pasa primer. Penyakit ini sering terjadi pada anakanak. &asil tuberulosis biasanya
menyangkut dalam spongiosa tulang. Pada tempat in in"eksi timbul osteitis.
,atologi
$uberkulosa pada tulang belakang dapat terjadi karena penyebaran hematogen atau
penyebaran langsung nodus lim"atikus para aorta atau melalui jalur lim"atik ke tulang dari
"okus tuberkulosa yang sudah ada sebelumnya di luar tulang belakang. Pada penampakannya,
"okus in"eksi primer tuberkulosa dapat bersi"at tenang. Sumber in"eksi yang paling sering
adalah berasal dari sistem pulmoner dan genitourinarius.Pada anakanak biasanya in"eksi
tuberkulosa tulang belakang berasal dari "okus primer di paruparu sementara pada orangdewasa penyebaran terjadi dari "okus ekstra pulmoner 5usus, ginjal, tonsil. Penyebaran basil
dapat terjadi melalui arteri interostal atau lumbar yang memberikan suplai darah ke dua
%ertebrae yang berdekatan, yaitu setengah bagian bawah %ertebra diatasnya dan bagian atas
%ertebra di bawahnya atau melalui pleksus &atsondsyang mengelilingi olumna %ertebralis
yang menyebabkan banyak %ertebra yang terkena. al inilah yang menyebab kan pada
kurang lebih D0? kasus, penyakit ini diawali dengan terkenanya dua %ertebra yang
berdekatan, sementara pada (0? kasus melibatkan tiga atau lebih %ertebra.&erdasarkan
lokasi in"eksi awal pada korpus %ertebra dikenal tiga bentuk spondilitis-
'. Peridiskal = paradiskaln"eksi pada daerah yang bersebelahan dengan diskus 5diarea
meta"ise di bawah ligamentum longitudinal anterior =area subkondral. &anyak
ditemukan pada orang dewasa. 1apat menimbulkan kompresi, iskemia dan nekrosis
diskus.$erbanyak ditemukan di regio lumbal.
(. Sentral n"eksi terjadi pada bagian sentral korpus %ertebra, terisolasi sehingga disalah
artikan sebagai tumor. Sering terjadipada anakanak. Keadaan ini sering menimbulkan
kolaps %ertebra lebih dini dibandingkan dengan tipe lain sehingga menghasilkan
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
15/19
de"ormitas spinal yang lebih hebat. 1apat terjadi kompresi yang bersi"at spontan atau
akibat trauma.$erbanyak di temukan di regio torakal.
3. nteriorn"eksi yang terjadi karena perjalanan perkontinuitatum dari %ertebra di atas
dan dibawahnya. 2ambaranradiologisnya menakup adanya salloped karena erosi di
bagian anterior dari sejumlah %ertebra 5berbentuk baji.Pola ini diduga disebabkan
karena adanya pulsasi aortik yang ditransmisikan melalui abses pre%ertebral
dibawahligamentum longitudinal anterior atau karena adanya perubahan lokal dari
suplai darah %ertebral.
+. &entuk atipikal. 1ikatakan atipikal karena terlalu tersebar luas dan "ous primernya
tidak dapat diidenti"ikasikan. $ermasukdidalamnya adalah tuberkulosa spinal dengan
keterlibatan lengkung syara" saja dan granuloma yang terjadi di analis spinalis tanpa
keterlibatan tulang 5tuberkuloma, lesi di pedikel, lamina, prosesus trans%ersus danspinosus, sertalesi artikuler yang berada di sendi inter%ertebral posterior. nsidensi
tuberkulosa yang melibatkan elemen posteriortidak diketahui tetapi diperkirakan
berkisar antara (?'0?.
anifetai "lini
2ambaran klinis spondilitis tuberkulosa yaitu-
• &adan lemah, lesu, na"su makan berkurang, dan berat badan menurun.
• Suhu sub"ebril terutama pada malam hari dan sakit 5kaku pada punggung. Pada
anakanak sering disertai denganmenangis pada malam hari.
• Pada awal dijumpai nyeri interkostal, nyeri yang menjalar dari tulang belakang ke
• garis tengah atas dada melaluiruang interkostal. al ini disebabkan oleh
tertekannya radiks dorsalis di tingkat torakal.
• Nyeri spinal menetap dan terbatasnya pergerakan spinale. 1e"ormitas pada
punggung 5gibbus
•
Pembengkakan setempat 5abses• danya proses tb 5$ahdjian, (004.Kelainan neurologis yang terjadi pada 40?
kasus spondilitis tuberkulosa karena proses destruksi lanjut berupa-
- Paraplegia, paraparesis, atau nyeri radiH sara" akibat penekanan medula spinalis yang
menyebabkan kekakuan padagerakan berjalan dan nyeri.
- 2ambaran paraplegia in"erior kedua tungkai yang bersi"at *!N dan adanya batas
de"isit sensorik setinggi tempatgibbus atau lokalisasi nyeri interkostal
iagnoi S#ondiliti Tuberkuloa
1iagnosis pada spondilitis tuberkulosa meliputi-
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
16/19
- namnesiso namnesis dilakukan untuk mendapatkan keterangan dari pasien, meliputi
keluhan utama, keluhan sistem badan,riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, dan riwayat penyakit keluarga atau lingkungan.
- Pemeriksaan "isik o nspeksi Pada klien dengan spondilitis tuberkulosa kelihatan lemah, puat, dan
pada tulang belakang terlihat bentukkiposis.
o PalpasiSesuai dengan yang terlihat pada inspeksi, keadaan tulang belakang
terdapat adanya gibbus pada area tulangyang mengalami in"eksi.
o PerkusiPada tulang belakang yang mengalami in"eksi terdapat nyeri ketok.
o uskultasiPada pemeriksaan auskultasi, keadaan paru tidak ditemukan
kelainan.
,emerikaan ,enunjang S#ondiliti Tuberkuloa
'. Pemeriksaan laboratoriuma.
(. Pemeriksaan darah lengkap didapatkan leukositosis dan 8;1 meningkat.
3. *ji mantouH positi" tuberkulosis.
+. *ji kultur biakan bakteri dan &$ ditemukan !yobaterium
4. &iopsi jaringan granulasi atau kelenjar lim"e regional.
6. Pemeriksaan hispatologis ditemukan tuberkel.
D. Pungsi lumbal didapati tekanan airan serebrospinalis rendah.
). Peningkatan 7#P 57#eakti" Protein.
>. Pemeriksaan serologi dengan deteksi antibodi spesi"ik dalam sirkulasi.'0. Pemeriksaan ;8S 5;n@yme8inked mmunoadsorbent ssay tetapi menghasilkan
negati" palsu pada penderitadengan alergi.
''. denti"ikasi P7# 5Polymerase 7hain #eation meliputi denaturasi 1N kuman
tuberkulosis melekatkannukleotida tertentu pada "ragmen 1N dan ampli"ikasi
menggunakan 1N polimerase sampai terbentuk rantai1N utuh yang diidenti"ikasi
dengan gel.
'(. Pemeriksaan radiologisa.
'3. Ioto toraks atau Jray untuk melihat adanya tuberulosis pada paru. bses dingin
tampak sebagai suatubayangan yang berbentuk spindle.
'+. emeriksaan "oto dengan @at kontras.
'4. Ioto polos %ertebra ditemukan osteoporosis, osteolitik, destruksi korpus %ertebra,
penyempitan diskusinter%ertebralis, dan mungkin ditemukan adanya massa abses
para%ertebral.
'6. Pemeriksaan mielogra"i.
'D. 7$ san memberi gambaran tulang seara lebih detail dari lesiirreguler, skelerosis,
kolaps diskus, dan gangguan sirkum"erensi tulang.
'). !# menge%aluasi in"eksi diskus inter%ertebralis dan osteomielitis tulang belakang
serta menunjukkan adanyapenekanan sara" 58auerman, (006.
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
17/19
iagnoi Banding S#ondiliti Tuberkuloa
- Iraktur kompresi traumatik akibat tumor medulla spinalis.- !etastasis tulang belakang dengan tidak mengenai diskus dan terdapat karsinoma
prostat.- /steitis piogen dengan demam yang lebih epat timbul.- Poliomielitis dengan paresis atau paralisis tungkai dan skoliosis.- Skoliosis idiopatik tanpa gibbus dan tanda paralisis.- Ki"osis senilis berupa ki"osis tidak lokal dan osteoporosis seluruh kerangka.- Penyakit paru dengan bekas empiema tulang belakang bebas penyakit.- n"eksi kronik non tuberkulosis seperti in"eksi jamur 5blastomikosis.- Proses yang berakibat ki"osis dengan atau tanpa skoliosis 57urrier, (00+.K;$-
o n"eksi piogenik 5ontoh - karena staphylooal=suppurati%e spondylitis.
danya sklerosis atau pembentukan tulangbaru pada "oto rontgen
menunjukkan adanya in"eksi piogenik. Selain itu keterlibatan dua atau lebih
orpus %ertebrayang berdekatan lebih menunjukkan adanya in"eksi
tuberkulosa daripada in"eksi bakterial lain.
o n"eksi enterik 5ontoh typhoid, parathypoid. 1apat dibedakan dari
pemeriksaan laboratorium.
o $umor=penyakit keganasan 5leukemia, odgkinds disease, eosinophili
granuloma, aneurysma bone yst dan;wingds saroma !etastase dapat
menyebabkan destruksi dan kolapsnya orpus %ertebra tetapi berbedadengan
spondilitis tuberkulosa karena ruang diskusnya tetap dipertahankan. Seara
radiologis kelainan karenain"eksi mempunyai bentuk yang lebih di"us
sementarauntuk tumor tampak suatu lesi yang berbatas jelas.
o Sheuermannds disease mudah dibedakan dari spondilitis tuberkulosa oleh
karena tidak adanya penipisan korpus%ertebrae keuali di bagian sudut
superior dan in"erior bagian anterior dan tidak terbentuk abses paraspinal.
Tenoinviti Su#uratif
Keadaan dimana terjepitnya tendon yang sedari awal sudah terkena tendinitis
sebelumnya di area kompartemen dorsal pertama di lengan akan menyebabkan nyeri
ketika ibu jari digerakkan
+tiologi
- $endon dari m. abdukto poliis longus dan ekstensor poliis bre%is terkuni=terdesakL
dengan sangat ketat terhadap pro. Styloideus radialis oleh retinaulum ekstensor
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
18/19
- da penebalan tendon karena kondisi akut atau trauma berulang di karenakan
menahan terpuntirnya tendon melewati selaputnya. 2erakan ibu jari terutama ketika
bersamaan dengan de%iasi radial=ulnar akan menyebabkan nyeri dan memiu
in"lamasi dan bengkak
-ejala
&iasanya pasin datang dengan tangan kemerahan pada tangan dan demam. $erdapat +
tanda yang khas disebut dengan FKana%elLs signG
'.
8/17/2019 Resume Sken 3 2016
19/19