+ All Categories
Transcript

Angket minat belajar PAIANGKET

Nama : Tanggal:Kelas :Jurusan :I. Pengantar

Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan tentang minat belajar pendidikan agama Islam di bandingkan minat belajar kejuruan. Anda diharapkan membaca dengan teliti dan memberikan jawaban pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan apa yang anda alami.

Jawablah dengan jujur dan sesuai dengan apa yang anda alami. Jawaban anda akan dijaga kerahasiaannya, dan semata mata akan dipergunakan untuk penelitian ilmiah.

II. PetunjukUntuk menjawab pertanyaan/pernyataan dalam angket ini anda cukup

memberikan tanda silang (X) atau melingkari salah satu objection dibawah ini mana yang sesuai dengan keadaan diri anda. Jawablah dengan jujur.

Selamat Bekerja….!!!III. Minat Belajar Pendidikan Agama IslamA. Faktor ekstern yang mempengaruhi minat belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan

agama Islam1) Faktor Keluarga

1. Faktor apa saja yang mendorong anda mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah?a. Ingin menguasai pengetahuan agama Islamb. Ingin mendapatkan nilai yang baikc. Karena dipaksa oleh orang tuad. Ingin mendapat pujian guru

2. Apakah orang tua anda memberikan minat untuk membaca pelajaran pendidikan agama Islam di rumah?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah

3. Apakah bentuk dukungan yang diberikan oleh orang tua dalam mempelajari pendidikan agama Islam?a. Memberikan pelajaran tambahan di rumah

b. Membelikan buku-buku pelajaran pendidikan agama Islamc. Melengkapi sarana yang dibutuhkan unuk pelajaran agama Islamd. Mendorong untuk mempraktekkan pelajaran yang telah dipelajari di rumah.

4. Kalau anda mendapatkan nilai yang tinggi dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam, bagaimanakah sikap orang tua anda?a. Memberikan hadiahb. Memberikan pujianc. Biasa ajad. a dan b benar

5. Kalau orang tua anda memberikan hadiah, apakah hal itu membangkitkan minat anda dalam belajar pendidikan agama Islam?a. Yab. Tidak

6. Apabila anda tidak diberikan uang lebih untuk pergi sekolah, apakah anda tetap berangkat pergi ke sekolah?a. Yab. Tidak

7. Kalau jawabannya ya pada soal no 6, apakah hal itu mempengaruhi minat belajar anda?a. Yab. Tidak

2) Faktor Sekolah8. Apakah lingkungan sekolah yang bersih dan asri mempengaruhi minat anda belajar

pendidikan agama Islam?a. Yab. Tidak

9. Apakah sarana dan prasarana di sekolah lengkap, sehingga menimbulkan minat anda dalam belajar pendidikan agama Islam?a. Sangat lengkapb. Lengkapc. Cukupd. Kurang

10. Kalau jawaban anda a, apakah hal tersebut mempengaruhi minat anda dalam belajar pendidikan agama Islam di sekolah?a. Yab. Tidak

11. Apakah tindakkan yang dilakukan oleh guru, apabila anda tidak memperhatikan pelajarannya?

a. Menegur dengan memberikan nasehatb. Menegur dengan nada kerasc. Melihat terus kepada andad. Mengusir anda keluar

12. Kalau guru anda menegur dengan memberikan nasehat, apakah hal itu menimbulkan minat anda dalam belajar pendidikan agama Islam?a. Yab. Tidak

13. Apakah metode yang diberikan oleh guru pendidikan agama Islam anda sukai?a. Yab. Tidak

14. Kalau jawaban anda a, apakah hal itu menimbulkan minat belajar anda?a. Yab. Tidak

15. Apakah media yang digunakan guru pendidikan Islam dalam pembelajaran sudah sesuai dengan pelajaran yang diajarkan?a. Sudahb. Belum

16. Kalau jawaban anda sudah, apakah hal itu mempengaruhi minat anda dalam belajar pendidikan agama Islam?a. Yab. Tidak

17. Kalau anda mendapatkan nilai yang bagus dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam, apakah guru memberikan hadiah?a. Selalub. Pernahc. Jarangd. Tidak Pernah

3) Faktor Masyarakat18. Apakah lingkungan tempat tinggal anda terdiri dari orang-orang yang taat

beragama?a. Sangat taatb. Kurang taatc. Tidak taatd. Biasa saja

19. Kalau lingkungan masyarakat anda adalah orang yang taat beragama, apakah itu mempengaruhi minat anda belajar pendidikan agama Islam di sekolah?a. Ya

b. Tidak20. Apakah teman-teman anda adalah orang-orang yang rajin ibadah?

a. Yab. Tidak

21. Kalau jawaban anda Ya, apakah hal tersebut menimbulkan minat anda dalam belajar pendidikan agama Islama. Yab. Tidak

ANGKET PENELITIAN UNTUK SISWA

PERANAN KEDISIPLINAN GURU DALAM MENINGKATKAN

EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BONTOSIKUYU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

MULIANA (27191034)

  I. KETERANGAN ANGKET      Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data objektif dari siswa dalam penyusunan skripsi.      Dengan mengisi angket ini, berarti telah ikut serta membantu kami dalam penyelesaian studi.

 II. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET      Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan.      Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap paling tepat.      Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian sehingga semua soal dapat dijawab. Dan sebelumnya tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya.

 III. IDENTITAS SISWA       Nama :___________       Umur :___________       Jenis kelamin :______

       Hari/Tgl :_________

 IV. DAFTAR PERTANYAAN  Bagaimana menurut anda tentang peranan kedisiplinan guru dalam meningkatkan efektivitas belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ? a. Sangat baik        c. Kurang baik b. Baik                  d. Tidak baik Bagaimana menurut anda tentang metode pembelajaran dalam meningkatkan kedisiplinan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ? a. Sangat baik          c. Baik b. Cukup baik          d. Kurang baikBagaimana menurut anda mengenai langkah-langkah dalam peningkatan kedisiplinan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ? a. Sangat baik            c. Baik b. Cukup baik            d. Kurang baikApakah sarana dan prasarana cukup memadai di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ? a. Sangat memadai          c. Memadai b. Cukup memadai          d. Kurang memadaiBagaimana menurut anda tentang kemampuan guru dalam mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?  a. Sangat baik         c. Baik  b. Cukup baik         d. Kurang baikApakah menurut anda kedisiplinan belajar sudah diterapkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?  a. Sudah diterapkan          c. Kurang diterapkan  b. Cukup diterapkan         d. Tidak diterapkan        Apakah efektivitas belajar menurut anda sudah berjalan dengan sempurna di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?   a. Sudah sempurna          c. Kurang sempurna   b. Cukup sempurna         d. Tidak sempurnaApakah tingkat kedisiplinan guru menurut anda dalam mengajar sudah memenuhi target di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?   a. Sangat memenuhi          c. Kurang memenuhi   b. Cukup memenuhi         d. Tidak memenuhi

Apakah menurut anda kepemimpinan guru dalam mendidik sudah baik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?   a. Sangat baik        c. Kurang baik   b. Cukup baik        d. Tidak baikBagaimana menurut anda tentang penguasaan materi pembelajaran bagi guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?   a. Sangat menguasai        c. Kurang menguasai

   b. Cukup menguasai        d. Tidak menguasaiBagaimana menurut anda tentang kualitas kedisiplinan dalam belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?   a. Sangat berkualitas       c. Kurang berkualitas   b. Cukup berkualitas       d. Tidak berkualitasApakah menurut anda media yang digunakan dalam mengajar sudah sesuai di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?    a. Sangat sesuai         c. Kurang sesuai    b. Cukup sesuai         d. Tidak sesuaiApakah menurut anda kedisiplinan sangat menunjang terhadap pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?    a. Sangat menunjang        c. Kurang menunjang    b. Cukup menunjang       d. Tidak menunjang Bagaimana menurut anda tentang pengaruh kedisiplinan guru terhadap efektivitas belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?    a. Sangat berpengaruh       c. Kurang berpengaruh    b. Cukup berpengaruh       d. Tidak berpengaruhApakah tekhnik guru dalam mengajar menurut anda sudah baik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?   a. Sangat baik        c. Kurang baik   b. Cukup baik        d. Tidak baikApakah menurut anda efektivitas belajar sudah memenuhi target yang ditentukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar ?    a. Sangat memenuhi        c. Kurang memenuhi    b. Cukup memenuhi        d. Tidak memenuhi

Angket Penelitian Pengaruh Kompetensi Guru PAI terhadap Prestasi Belajar SiswaPENGARUH KOMPETENSI GURU  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMPN  2 SELUMA

A. IDENTITAS    Nama    :    Jenis Kelamin    :

B. PETUNJUK1. Bacalah pertanyaan dibawah ini secara cermat dan teliti2. Berilah tanda silang (X) pada alternative jawaban yang dianggap benar3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar

C. PERTANYAAN1. Apakah guru sebelum menyampaikan materi pelajaran itu terlebih dahulu menyiapkan materi pelajaran    yang akan diberikan?    a. Ya        b. Kadang-kadang    c. Tidak2. Apakah guru pendidikan agama Islam itu benar-benar mempunyai latar belakang  pendidikan agama    Islam?     a. Ya        b. Kadang-kadang    c. Tidak3. Guru mempunyai kemampuan  untuk melaksanakan tugas-tugas secara baik?    a. Ya        b. Kadang-kadang    c. Tidak4. Guru agama Islam tersebut mempunyai  pengetahuan yang mendalam tentang pelajaran yang diasuhnya?    a. Ya        b. Kadang-kadang    c. Tidak5. Apakah guru yang mengajar anda itu mempunyai wawasan yang luas untuk mendukung disiplin ilmu yang    diberikan?    a. Ya        b. Kadang-kadang    c. Tidak6. Bagaimana guru anda  menguasai materi pelajaran  dalam menyampaikan pelajaran?    a. Ya        b. Kadang-kadang    c. Tidak 7. Apakah guru yang mengajar pendidikan agama Islam itu banyak  hafal ayat-ayat al-qur’an dan    ketakwaan?     a. Ya        b. Kadang-kadang    c. Tidak8. Bagaimana materi pelajaran yang diberikan oleh guru mudah dipahami?    a. Ya        b. Kadang-kadang    c. Tidak9. Apakah  guru pendidikan agama Islam  juga menguasai materi tentang  keimanan dan ketakwaan?    a. Ya        b. Kadang-kadang    c. Tidak10.Apakah guru pendidikan agama Islam menguasai materi akhlak yang  menjadi bagian dari pendidikan    agama Islam?    a. Ya        b. Kadang-kadang    c. Tidak

BAB I

PENDAHULUAN

A.          Penegasan Judul

Untuk lebih memudahkan pembahasan maupun untuk menghindarkan kekeliruan penafsiran

terhadap judul proposal :

   “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI MATA PELAJARAN FIQIH

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX MTs GUPPI KARANGSARI KABUPATEN

TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2008/2009”

Maka penulis merasa perlu untuk menjelaskan dan mempertegas judul yang digarap dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1.      Pengaruh

Daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau

perbuatan seseorang[1]

Jadi yang dimaksud dengan pengaruh dalam proposal ini adalah suatu daya yang timbul dari

model pembelajaran demonstrasi mata pelajaran fiqih terhadap prestasi belajar siswa

2.      Model Pembelajaran

Model adalah Pola dari sesuatu yang akan dihasilkan[2],

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta,Balai Pustaka, 1991,  Hal 6622 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta,Balai Pustaka, 1991,  Hal 15

Pembelajaran adalah Proses Menjadikan Orang atau makhluk hidup belajar[3]

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu

dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan

pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik

agar dapat belajar dengan baik

Dengan demikian model pembelajaran adalah pola dari proses menjadikan peserta didik untuk

belajar melalui proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.

3.      Demonstrasi

Bersifat kerjasama[4], Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa

didalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok mereka

bekerjasama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha

mencapai tujuan pengajaran yang telah disampaikan oleh guru. [5]

Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk

memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada

anak didik. Dengan menggunakan metode demonstrasi, guru atau murid memperlihatkan kepada

seluruh anggota kelas mengenai suatu proses, misalnya bagaimana cara sholat yang sesuai dengan

ajaran Rasulullah SAW[6]

Dari uraian dan definisi di atas, dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah dimana

seorang guru memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu

atau keterampilan yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing murid.

4.      Mata Pelajaran

Pelajaran yang harus diajarkan (dipelajari) untuk sekolah dasar atau sekolah lanjutan [7]

Mata pelajaran yang dimaksud dalam proposal ini adalah satu pelajaran yang diajarkan pada

sekolah atau madrasah dalam hal ini adalah mata pelajaran fiqih

5.      Fiqih

Menurut Abdul Wahab Kalaf  dalam Masdar Helmy defenisi ilmu Fiqih adalah :“Pengetahuan tentang hukum-hukum syari’ah Islam mengenai perbuatan Manusia yang diambil

dari dalil-dalil secara detail atau Kodifikasi hukum-hukum Syari’ah Islam tentang perbuatan manusia yang diambil berdasarkan dalil-dalil secara detail”[8]

.

Fiqih yang dimaksud disini adalah satuan mata Pelajaran yang diajarkan pada satuan

pendidikan dalam hal ini yang diajarkan di MTs GUPPI Karangsari.

6.      Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari kata “ prestasi “ dan “belajar’ prestasi berarti hasil yang telah

dicapai[9]. Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.[10]

Menurut Oemar Hamalik :

“Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan”[11]

Menurut Suparta dan Herry Noer Ali :

“Belajar mengandung arti perubahan dalam diri seseorang yang telah melakukan perbuatan

belajar”[12]

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan  prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar siswa yang berupa

penghargaan atau nilai yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

7.      Siswa

Murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah) pelajar[13]menurut oemar

hamalik murid suatu organisme yang hidup, yang mereaksi, berbuat, dan sebagainya yang memiliki

suatu kebutuhan, minat, kemampuan, intelek dan masalah-masalah tertentu, yang bersifat aktif dan

unik[14]

Jadi yang dimaksud dengan siswa disini adalah murid atau pelajar atau manusia yang

memiliki keinginan, kebutuhan dan intelektualitas.dalam hal ini yang menjadi objek dalam penelitian

ini adalah siswa kelas IX MTs. GUPPI Karangsari

8.      MTs GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus

MTs atau Madrasah Tsanawiyah adalah tingkatan pendidikan setara dengan Sekolah

Menegah Pertama (SMP) yang ada di Lembaga Pendidikan Islam, yang bersifat Formal

MTs GUPPI Karangsari Adalah tempat penulis melakukan penelitian.

9.      Tahun pelajaran 2008/2009

Adalah waktu penulis melakukan penelitian

B.           Alasan Memilih Judul

1.            Adanya variasi nilai atau prestasi belajar mata Pelajaran Fiqih di Kelas IX MTs GUPPI

Karangsari yang masih rendah.

2.            Hasil belajar siswa akan lebih baik apabila ada upaya pembinaan pembelajaran setiap guru,

sehingga motivasi tinggi sebagaimana yang diinginkan untuk mencapai prestasi yang optimal.

3.            Betapa tinggi dan pentingnya mata pelajaran Fiqih untuk dipelajari karena membahas ajaran Islam

tentang cara – cara manusia melaksanakan hubungan kepada Allah SWT maupun kepada sesama

manusia.

C.          Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa transformasi

nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan.

Penerima proses adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembangmenuju ke

arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Selain itu, pendidikan merupakan

proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang

panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yaitu:

ذين أوتوا العلم درجات والله بما ذين آمنوا منكم وال يرفع الله التعملون خبير

Artinya : Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Mujadalah : 11)[15]

Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama bagi setiap anak yang lahir,

tumbuh dan berkembang secara manusiawi dalam mencapai kematangan fisik dan mental masing-

masing anak. Di dalam keluarga, setiap anak memperoleh pengaruh yang mendasar sebagai

landasan pembentukan pribadinya.

Untuk lebih meningkatkan potensi pada diri anak, orang tua tidak hanya mendidik anaknya di

rumah, akan tetapi mereka mengirimkan atau menitipkan anaknya ke sekolah, agar mampu

memenuhi tuntutan zaman sekaligus meningkatkan pendidikan pada anak tersebut.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua yang bertugas membantu keluarga dalam

membimbing dan mengarahkan perkembangan serta pendayagunaan potensi tertentu yang dimiliki

siswa atau anak, agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, sebagai

anggota masyarakat, ataupun sebagai individual.

Sekolah merupakan pendidikan yang berlangsung secara formal artinya terikat oleh peraturan-

peraturan tertentu yang harus diketahui dan dilaksanakan. Di sekolah, murid atau anak tidak lagi

diajarkan oleh orang tua, akan tetapi gurulah sebagai pengganti orang tua.

Salah satu bidang studi yang diajarkan di MTs. adalah fiqih. Fiqih secara umum merupakan

salah satu bidang studi Islam yang banyak membahas tentang hukum yang mengatur pola hubungan

manusia dengan Tuhannya, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya.

Melalui bidang studi fiqih ini diharapkan siswa tidak lepas dari jangkauan norma-norma agama dan

menjalankan aturan syariat Islam.

Proses belajar-mengajar akan berjalan dengan baik kalau metode yang digunakan betul-betul

tepat, karena antara pendidikan dengan metode saling berkaitan. Menurut Zakiah Daradjat,

pendidikan adalah usaha atau tindakan untuk membentuk manusia.[16] Disini guru sangat berperan

dalam membimbing anak didik ke arah terbentuknya pribadi yang diinginkan.

Sedangkan metode adalah suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari

suatu mata pelajaran, agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan dan menguasai

bahan pelajaran. Selain itu juga dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi dua arah antara

pengajar dan peserta didik.

Kedua kegiatan ini saling mempengaruhi dan dapat menentukan hasil belajar. Disini

kemampuan guru dalam menyampaikan atau mentransformasikan bidang studi dengan baik,

merupakan syarat mutlak yang tidak dapat ditawar lagi karena hal ini dapat mempengaruhi proses

mengajar dan hasil belajar siswa.

Untuk dapat menyampaikan pelajaran dengan baik agar siswa lebih mudah memahami

pelajaran, seorang guru selain harus menguasai materi, dia juga dituntut untuk dapat terampil dalam

memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang dihadapinya.

Seorang guru sangat dituntut untuk dapat memiliki pengertian secara umum mengenai sifat berbagai

metode, baik mengenai kebaikan metode maupun mengenai kelemahan-kelemahannya.

Salah satu strategi dan metode belajar mengajar yang dapat diterapkan untuk meningkatkan

berbagai bentuk tingkah laku positif dan prestasi pada siswa melalui metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi selain menuntut guru menguasai kompetensi juga memberikan contoh

kepada siswa tentang materi dan Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Demonstrasi dapat digunakan sebagai metode pembelajaran yang berdiri sendiri dalam suatu

proses belajar mengajar, atau dapat digunakan bersama-sama dengan metode lain dalam suatu

kombinasi multimetode.

Secara umum demonstrasi dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan

keefektifan tercapainya tujuan pengajaran.

Berdasarkan wawancara dengan guru Mata Pelajaran Fiqih di Kelas IX MTs GUPPI Karangsari,

diketahui bahwa Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih masih rendah. Hal ini ditunjukan

dengan masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai rendah pada pelajaran fiqih semester ganjil

Tahun Pelajaran 2008/2009.

Tabel 1. Data Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Kelas IX MTs GUPPI Karangsari Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009 semester ganjil

NO

NAMAPRESTASI Nilai

AkhirKognitif Afektif Psikomotorik

1 Ahmad Darmanto 70 Cukup 60 70

2 Ahmad Endar Prasetyo 60 Cukup 60 60

3 Ahmad Syamsiri 60 Cukup 60 60

4 Arifin Soleh 70 Cukup 80 70

5 Budi Muhamad Soleh 60 Cukup 80 60

6 Catur Dwi Atmoko 50 Kurang 60 50

7 Daiman Abada 80 Baik 60 80

8 Dwi Nurhasanah 80 Baik 60 80

9 Fatoni 60 Cukup 60 60

10 Fitriyani 60 Cukup 70 60

11 Halimatussa’diyah 60 Cukup 70 60

12 Hendri Widodo 60 Cukup 70 60

13 Ivan Irwinsyah 70 Cukup 70 70

14 Johari 70 Cukup 60 70

15 Joni Hermawan 70 Cukup 80 70

16 Lilis Utari 70 Cukup 80 70

17 Lina Lestari 60 Cukup 70 70

18 Linda Purnamasari 80 Baik 60 60

19 Maludin 60 Cukup 70 70

20 Melinda Nopitasari 50 Kurang 60 50

21 Moh. Mawardi 70 Cukup 70 70

22 Nita Surati 60 Cukup 60 60

23 Nurhidayati 80 Baik 60 60

24 Nurul Fadilah 90 Baik 60 60

25 Nurul Khotimah 60 Cukup 60 60

26 Nuryani 60 Cukup 60 60

27 Piyanto 60 Cukup 80 80

28 Qori’ A’yun 60 Cukup 60 60

29 Rohmansyah 50 Kurang 60 50

30 Sisniyati 80 Baik 70 80

31 Siswoko 70 Cukup 60 70

32 Siti Rohani 60 Cukup 80 60

33 Sriyatun 70 Cukup 90 70

34 Sugeng Riyanto 60 Cukup 70 60

35 Suji Utawi 70 Cukup 60 70

36 Saiful Rizal 60 Cukup 60 60

37 Taufiq Hidayat 60 Cukup 70 60

38 Temu Veriyanto 60 Cukup 60 60

39 Titik Kurniati 50 Kurang 60 50

40 Veni Widiawati 70 Cukup 80 70

41 Vita Apriana 60 Cukup 80 60

42 Warsito 60 Cukup 60 60

43 Wiratno 70 Cukup 60 70

44 Yuli Sari 70 Cukup 60 70

Sumber : Legher siswa kelas Kelas IX MTs GUPPI Karangsari Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009

Dari data di atas diperoleh gambaran bahwa prestasi belajar Mata Pelajaran Fiqih masih

rendah. Rendah prestasi belajar Mata Pelajaran Fiqih disebabkan oleh beberapa faktor. Salah

satunya faktor yang dapat mempengaruhi siswa adalah penggunaan Model Pembelajaran yang

masih konvensional. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut variabel di atas. melalui

sebuah penelitian yang diberi judul :

“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI MATA PELAJARAN FIQIH TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX MTs GUPPI KARANGSARI KABUPATEN TANGGAMUS

TAHUN PELAJARAN 2008/2009”

D.          Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah identifikasi masalah maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut “Apakah ada pengaruh model pembelajaran Demonstrasi Mata Pelajaran Fiqih terhadap

prestasi belajar siswa Kelas IX MTs GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran

2008/2009”.

E.           Hipotesis

“Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah, dia akan ditolak jika

salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya”[17]

Menurut Suharsimi Arikunto

“Hipotesis harus didukung dengan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil

penelitian yang relevan”[18]

Berdasarkan pengertian di atas maka hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah

ada pengaruh penerapan Model pembelajaran Demonstrasi Mata Pelajaran Fiqih terhadap prestasi

belajar siswa Kelas IX MTs GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009.

F.           Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.      Tujuan Penelitian

a.       Untuk mengetahui Model pembelajaran Demonstrasi pada Mata Pelajaran Fiqih.

b.      Untuk mengetahui Prestasi Belajar siswa Mata Pelajaran Fiqih  membawa dampak dan pengaruh

yang positif di Kelas IX MTs GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009.

c.       Untuk Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran DemonstrasiMata Pelajaran

fiqih terhadap prestasi belajar siswa Kelas IX MTs GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus Tahun

Pelajaran 2008/2009.

2.      Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna ;

a.       Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan alternatif pilihan dalam melakukan kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan bagi siswa.

b.      Bagi siswa, dengan pengalaman belajar melalui model pembelajaran Demonstrasi dapat terbiasa

melakukan Praktek terutama dalam hal ibadah dan muamalah.

c.       Bagi penulis sendiri, dengan adanya penelitian ini menambah wawasan atau pengetahuan

khususnya dalam menyusun proposal untuk menyelesaikan studi di STAI Ma’arif Metro – Lampung.

G.          Metode Penelitian

Dalam metode penelitian ini penulis akan menguraikan tentang jenis dan sifat penelitian,

disamping juga membahas tentang populasi.

1.            Jenis dan Sifat penelitian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kancah atau lapangan, (field research) yang berusaha

secara maksimal mengungkapkan fakta, lapangan dan kuantitatif melalui metode ilmiah dengan

teknik pengumpulan data maupun analisis data yang jelas pula.

Sedangkan sifat penelitiannya adalah prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati[19]

Dengan demikian dapat disimpulkan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dapat

diartikan sebagai penelitian lapangan yang berusaha untuk mengungkapkan gejala atau fenomena

suatu objek tertentu sekaligus untuk mengembangkan atau mendeskripsikan fenomena tertentu

sesuai apa adanya.

2.            Populasi

Populasi Menurut Hadari Nawawi dalam Metodologi Penelitian Pendidikan yang dikutip

oleh S Margono“Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, yang terdiri dari manusia, benda-benda,

hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.”.[20]

Populasi Menurut Suharsimi Arikunto“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua

elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah penelitian populasi, studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus[21]

Berdasarkan  pendapat  di atas maka yang dimaksud dengan populasiadalah sejumlah

individu yang diteliti dalam suatu penelitian, sehingga penulis menentukan populasi penelitian ini

adalah seluruh Siswa Kelas IX yang berjumlah 44 siswa di MTs GUPPI Karangsari ditambah satu

guru bidang studi Fiqih, Kepala Sekolah dan Kepala TU jadi penelitian ini adalah penelitian yang

kurang dari 100 orang. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi yang berjulah 44

siswa.

3.      Metode Pengumpulan Data.

a.      Observasi.

Menurut S. Margono pengertian observasi adalah “Pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.[22]

Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa observasi adalah melaksanakan

pengamatan kepada objek yang akan diselidiki dengan sistematis.

Metode ini digunakan sebagai penunjang untuk mengamati dan mengadakan pencatatan

tentang jumlah siswa dan guru, mengamati tentang keadaan model kerja kelompok yang

dialaksanakan di tempat penelitian.

Adapun yang menjadi sasaran dari metode ini adalah Kepala Sekolah, Kepala Staf Tata Usaha,

Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas IX MTs GUPPI Karangsari

b.      InterviewMetode Interview adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah

pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula, ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber informasi untuk memperoleh informasi yang tepat dan objektif.[23]

Dari kutipan tersebut maka Metode Interview merupakan suatu metode yang dilakukan

penelitian untuk mengumpulkan suatu keterangan, fakta atau data melalui tanya jawab langsung atau

berhadap muka dengan orang yang dibutuhkan, metode ini di tujukan kepada guru fiqih, kepada

sekolah dan Siswa guna mengetahui tentang proses belajar mengajar.

c.       Kuesioner

Yang dimaksud kuesioner adalah proses pengumpulan data dengan cara memberikan daftar

pertanyaan kepada responden agar dijawab sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

Jenis kuesioner yang dipakai di dalam penelitian ini adalah kuesioner langsung dan tak

langsung . Kuesioner langsung yaitu “daftar pertanyaan yang diajukan kepada seseorang untuk

meminta keterangan kepada dirinya sendiri” [24]. Kuesioner tak langsung adalah “daftar pertanyaan

yang ditujukan kepada seseorang untuk meminta keterangan untuk orang lain” [25]

Kuesioner ini ditujukan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model

Demonstrasi terhadap mata pelajaran fiqih

tersebut diberikan terhadap siswa yang menjadi objek penelitian.

d.       Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Didalam

penggunaan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan notulen rapat, agenda, catatan harian dan sebagainya.[26]

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan catatan sejarah singkat Kelas IX MTs

GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus, keadaan sarana prasarana gedung, keadaan guru dan

prestasi belajar siswa maupun benda-benda lain yang dapat dicatat dan dilaporkan dalam penelitian

ini secara lengkap data mendetail.

4.      Metode Analisis Data

Dalam teknik analisa data, penulis mengolah hasil wawancara dan observasi dengan

mendeskripsikannya kemudian menganalisa dan menyimpulkannya. Kemudian data yang diperoleh

dari angket, diseleksi dan disusun. Setelah itu data-data diklasifikasikan lalu dilakukan analisis data.

Dalam hal ini jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif yang kemudian diubah menjadi

data kuantitatif dengan meggunakan rumus  statistik.

Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan :

P = prosentase

F = frekuensi

N = jumlah responden.

Data yang didapat dari setiap item pertanyaan akan dibuat satu tabel yang didalamnya langsung

dibuat frekuensi dan prosentase, setelah itu penulis menganalisa dan menginterpretasikan data

tersebut.

Dengan demikian, akan diketahui hasil penelitian ini secara pasti dan benar sesuai dengan

rumusan penelitian yang dibahas.

RENCANA OUT LINE

HALAMAN JUDUL  

ABSTRAK  

HALAMAN PERSETUJUAN  

PENGESAHAN  

MOTTO

PERSEMBAHAN  

RIWAYAT HIDUP  

KATA PENGANTAR  

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.    Penegasan Judul   

B.     Alasan Memilih Judul 

C.     Latar Belakang Masalah 

D.    Rumusan Masalah 

E.     Hipotesis 

F.      Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 

G.    Metode Penelitian 

BAB II LANDASAN TEORI

A. Metode Pengajaran dan Macam-macamnya

1.      Pengertian Kompetensi Guru

2.     

Macam-macam metode pengajaran dalam proses belajar mengajar

B.     Metode Demonstrasi

1.         Pengertian Metode Demonstrasi

2.         Langkah-langkah dalam mengaplikasikan metode demonstrasi

3.         Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar.

C.     Mata Pelajaran Fiqih

1.      Pengertian dan Tujuan Mata Pelajaran fiqih di MTs

2.      Ruang Lingkup Materi mata pelajaran fiqih di MTs

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A.    Deskripsi tentang Lokasi Penelitian

1.      Sejarah Singkat MTs. GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus.

2.      Keadaan Guru dan Karyawan MTs. GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus.

3.      Keadaan Siswa MTs. MTs. GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus.

4.      Keadaan Sarana dan Fasilitas Madrasah

5.      Struktur Organisasi Sekolah

B.     Pelaksanaan Metode demonstrasi di Kelas IX MTs. GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus Tahun

pelajaran 2008/2009.

C.     Prestasi belajar mata pelajaran fiqih Kelas IX MTs. GUPPI Karangsari Kabupaten Tanggamus Tahun

Pelajaran 2008/2009

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A.     Kesimpulan

B.     Saran

C.     Penutup

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

[1] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta, Balai Pustaka,1998 hal 747

[2] Ibid, 1998 Hal 662[3] Ibid, 1998 Hal 15[4] Ibid, 1998 Hal 662.[5] Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar, 1991, hal. 15[6] Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta,Bumi Aksara,1995,

hal.296.[7]Roestiyah NK, Op.Cit, Hal 636

[8] Masdar Helmy, Ilmu Ushulul Fiqh, Bandung, Risalah Press, 1997, hal 21[9] Ibid, 1998 Hal 787[10] Ibid, 1998 Hal 14

[11] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,Jakarta, Bumi Aksara, 2001, Hal  27[12] Suparta, Herry Noer Ali, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Amissco, 2002

Hal 27[13] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., Op.Cit Hal 953

[14] Oemar Hamalik, Op.Cit, Hal  101[15] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta : Proyek Pengadaan Kitab

Suci Al-Qur’an, 1984, hlm. 109.[16] Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1996, hlm.86

[17] S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2007, Hal 63[18] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik,Yogyakarta, Rineka

Cipta, 2006 Hal 66[19] S Margono, Op.Cit, Hal 36[20] ibid, 118[21] Suharsimi Arikunto., Op.Cit. hal 115

[22] S. Margono, Op.Cit, 158[23] ibid, 165

[24] Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2, UGM Press, Yogyakarta, 1978, hal 156

[25] Ibid, hal 175

[26] S. Margono ,Op-Cit, 2007, Hal 181

bab berikutnya hubungi :


Top Related