Post on 09-Aug-2015
description
transcript
Perbankan Syariah Indonesia Menyongsong Liberalisasi Pasar ASEAN (MEA) :Menghadapi Tantangan dan Menangkap Peluang
Nasirwan IlyasKepala Divisi RisetDepartemen Perbankan SyariahBank Indonesia
The 12th Sharia Economic Days 2013Forum Studi Islam – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Depok, 13 Februari 2013
2
Outline
1. Overview: MEA Adalah Keniscayaan
2. Sejauh Mana Kesiapan Perbankan Syariah Kita?
3. iB Human Capital Strategic Plan 2011-2015: Mempersiapkan SDM Perbankan Syariah Menghadapi MEA
4. Melindungi Kepentingan Nasional dan Memaksimalkan Manfaat: Persiapan Perbankan Syariah Indonesia dalam Persiapan Menghadapi MEA
5. Arah Kebijakan Perbankan Syariah Tahun 2013
3
1. Di bulan Oktober 2012, genap sembilan tahun deklarasi Bali Concord II yang melahirkan Komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.Implementasi MEA tinggal tiga tahun lagi, namun belum tumbuh kesadaran yang tinggi akan keberadaan MEA.
2. MEA adalah cita-cita luhur para pemimpin ASEAN.a.Pemulihan negara ASEAN yang berjalan lambat pascakrisis Asia
1997
b.Kebangkitan China dan India yg menyedot perhatian & aliran modal dunia
Overview:MEA Adalah Keniscayaan
4
3. MEA sejalan dengan Visi ASEAN 2020 Menjadikan ASEAN sebagai kawasan yg stabil, makmur, berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yg berimbang serta pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi.
4. MEA Bukan integrasi ekonomi ala European Union (EU)a. MEA membidik pasar tunggal dan basis produksi menekan biaya transaksi dan maksimalkan manfaat perdagangan.b. Kita “mengijinkan” aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran modal yg lebih bebas antarnegara di ASEAN. c. Ditetapkan 12 sektor prioritas untuk memperoleh quick win integrasi di ASEAN produk pertanian, produk kayu, produk karet, angkutan udara, otomotif, elektronik, tekstil dan produknya, produk perikanan, jasa kesehatan, logistik, turisme, dan E-ASEAN.
Overview:MEA Adalah Keniscayaan
5
ASEAN CHARTER
CETAK BIRU MEA 2015
Pasar Tunggal & Kesatuan Basis Produksi
· Melalui aliran bebas di: Barang Jasa Investasi Tenaga kerja terampil Dan aliran modal yang lebih
bebas
· 12 sektor prioritas· Pengembangan sektor
makanan, pertanian & kehutanan
Kawasan Ekonomi yang Berdaya Saing Tinggi
Pertumbuhan Ekonomi yang Merata
Integrasi ke Perekonomian Global
· Kebijakan kompetisi· Perlindungan konsumen· Intellectual Property
Right· Pengembangan
infrastruktur· Perpajakan· E-Commerce
· Pengembangan UKM· Inisiatif Integrasi
· Pendekatan koheren hubungan ekonomi eksternal
· Partisipasi di Global Supply Networks
Penelitian Pengembangan SDMKerangka Institusi Regional
(Sekretariat, Dispute Settlement, HAM)Political will dan Implementasi
5. Peran Penting Indonesia
a. Indonesia sebagai negara terbesar kawasan dan anggota G-20.
b. MEA mendukung peran strategis ASEAN dalam percaturan global agar ASEAN ASEAN Centrality
c. Namun, Indonesia perlu berbenah untuk antisipasi persaingan. Pasalnya, daya saing kita secara umum msh di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand
Overview:MEA Adalah Keniscayaan
6
Apa Manfaat MEA bagi Kita?
Potensi terciptanya harga barang dan jasa yang lebih murah sebagai buah dari kompetisi yang meningkat.
Integrasi ekonomi juga akan menguntungkan mengingat akan terdapat variasi kualitas dan pilihan desain produk yang lebih banyak.
Integrasi mendorong stimulasi aliran investasi dan perdagangan di kawasan yang lebih tinggi sehingga memunculkan perusahaan-perusahaan yang mampu bersaing secara global.(Schwarz dan Vilinger, 2004)
7
Sektor Perbankan:Tantangan Menyongsong MEA
Value (USD miliar)INA MAL PHI SIN THA ASEAN
Banks 288.7 435.2 135.4 1182.3 400.0 2634.6 Commercial banks 269.6 331.8 118.3 1181.1 311.3 2393.7 Other banks 19.1 103.3 17.1 1.2 88.7 240.8 Non-bank financial institutions
37.2 41.3 12.5 146.0 40.0 284.8
Insurance companies 18.6 39.8 11.4 83.3 39.0 197.1 Other institutions 18.6 1.5 1.1 62.7 1.0 87.7 Total 325.9 476.5 147.9 1328.3 440.0 2919.4 Share (%)
INA MAL PHI SIN THA ASEAN
Banks 88.6 91.3 91.5 89.0 90.9 90.2 Commercial banks 82.7 69.6 80.0 88.9 70.7 82.0 Other banks 5.9 21.7 11.6 0.1 20.2 8.2 Non-bank financial institutions
11.4 8.7 8.5 11.0 9.1 9.8
Insurance companies 5.7 8.4 7.7 6.3 8.9 6.8 Other institutions 5.7 0.3 0.8 4.7 0.2 3.0 Total 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
•Daya saing sektor perbankan/keuangan Indonesia.
•Total aset bank dari Indonesia lebih kecil dibanding bank dari Singapore, Malaysia dan Thailand .
•Hanya 5 bank yang masuk dalam ‘Top Banks’.
CountryNumber of
BanksBanks with top 500 brand names
Indonesia 5 Mandiri, BRI, BCA, Bank Danamon, CIMB Niaga
Malaysia 8Maybank, CIMB, Public Bank, RHB, Am Bank, Hong Leong Bank, Hong Leong Group, EON Bank
Philippines 3 Bank of the Philippine Islands, Banco De Oro Unibank, Metrobank
Singapore 3 DBS, United Overseas Bank, OCBC Bank
Thailand 5 Bangkok Bank, SCB, Kasikorn, Bank of Ayudhya, Krung Thai Bank
Bank di ASEAN dalam Global Top 500 Brand Names
8
Liberalisasi Perbankan dalam Konteks MEA 2015
9
Langkah Persiapan: Inisiatif Bank Indonesia1.Berkoordinasi dengan Pemerintah
Koordinasi BI & Pemerintah melalui Kemenko Perekonomian sebagaimana Instruksi Presiden No.11/2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA
2.Mengawal proses liberalisasi untuk area aliran modal, sektor perbankan, sistem pembayaran, & pembiayaan UMKM di forum ASEAN Contoh: BI kini menjadi ketua Taskforce on ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) dan ketua Working Committee on Payment and Settlement System (WC-PSS)
3.Kebijakan penguatan sektor-sektor yg menjadi tanggung-jawabnyaContoh: Kebijakan perbankan BI diarahkan pd peningkatan efisiensi perbankan; Kebijakan multi-license yg akan diterbitkan jg dimaksudkan untuk memperkuat struktur biaya operasi dan memperbaiki efisiensi bank perbaikan daya saing
4.Sosialisasi MEA kepada segenap pemangku kepentingan
5.Kajian (strategis) guna mempersiapkan BI menyongsong MEA
1010
1. Kajian/penelitian sebanyak 27 buah oleh 9 satuan kerja internal BI dlm periode 2009-2011 MAKROEKONOMI
Dampak MEA 2015 terhadap daya saing makroekonomi Indonesia dan kebijakan terkait.
PERBANKANPeningkatan daya saing dan strategi liberalisasi perbankan Indonesia.
SISTEM PEMBAYARANPenyusunan blue print arsitektur sistem pembayaran nasional menuju MEA 2015.
USAHA KECIL MENENGAHPeningkatan akses UMKM kepada perbankan
2. Sosialisasi kepada perbankan, pelaku usaha, akademisi, instansi terkait, dan masyarakat
Mengidentifikasi dan mengusulkan rumusan langkah ke depan BI dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi implementasi MEA 2015 melalui: Mendesak, Peningkatan Daya
Saing Indonesia dlm Menghadapi MEA
Tujuan
Langkah Persiapan: Inisiatif Bank Indonesia
Tujuan
Lingkup Bahasan
Lingkup Geografis
1. Kompilasi informas daya saing industri perbankan syariah di kawasan ASEAN mencakup 6 Kriteria Daya Saing
2. Analisa komparasi daya saing industri perbankan syariah nasional di kawasan ASEAN
1. Visi Pengembangan2. Sumber Daya Manusia3. Regulasi4. Data Finansial5. Variasi Produk6. Jaringan
Pelayanan/Teknologi
Kawasan ASEAN, difokuskan pada negara Indonesia, Malaysia, Singapore
dan Brunei Darussalam
Pemetaan Kekuatan Industri
Perbankan Syariah
1. Pemetaan per kriteria daya saing
2. Pemetaan secara umum (final)
Kriteria Daya Saing:
Sejauh Mana Kesiapan Perbankan Syariah Kita? Riset Pemetaan Posisi Daya Saing Perbankan Syariah ASEAN (2009)
IDN MAS SIN BRN
Economic size vs Visi Pengembangan 2 3 3 3 Skor - Variabel Visi 25 2.00 3.00 3.00 2.50
Kelengkapan vs Keberadaan Insentif 3 4 1 2 Sharia Governance vs Accounting Practises 4 2 1 1 Skor - Variabel Regulasi 30 3.50 3.00 1.00 1.50
Partisipasi Lembaga Pendidikan Tinggi 3 2 - 1 Variasi Program Studi 3 4 1 3 Kelengkapan Kurikulum 3 4 - - Skor - Variabel SDM* 45 3.00 3.33 2.50 2.00
Skor Driver "X" 2.90 3.15 2.18 1.98
Market Share Asset Vs Nominal Asset (2006) 2 3 1 1 NPF Gross Vs FDR (2006-2007) 3 1 - - Skor - Variabel Keuangan* 25 2.50 2.00 2.00 2.00
Jumlah Institusi Vs Jumlah Jaringan 4 4 1 1 Network Coverage Vs Internet Penetration 1 4 2 4 Skor - Variabel Jaringan 40 2.50 4.00 1.50 2.50
Variasi Produk Pendanaan dan Pembiayaan 1 4 1 2 Internet Penetratin vs Variasi Fasilitas e-banking 3 4 - - Skor - Variabel Variasi Produk* 35 2.00 4.00 2.00 2.00
Skor Driver "Y" 2.33 3.50 1.80 2.20 Keterangan : * Skor SIN dan BRN berdasarkan asumsi
Bobot
Visi
Regulasi
SkorPemetaanAspekDrivers
Driver "X" Eksternal
Driver "Y" Internal
Produk
Jaringan
Keuangan
SDM
CO
MPETIT
IVEN
ESS
MA
PPIN
G :
DETA
IL E
XTER
NA
L &
IN
TER
NA
L FA
CTO
RS
Sejauh Mana Kesiapan Perbankan Syariah Kita? Riset Pemetaan Posisi Daya Saing Perbankan Syariah ASEAN (2009)
COMPETITIVENESS MAPPING :ISLAMIC BANKING IN ASEAN
-
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0 Authority Vision
Regulation
Product & Technologies
Financial
Network
Training & Education Infrastructure
IDN
MAS
SIN
BRN
Variabel IDN MAS SIN BRN
Authority Vision 2.00 3.00 3.00 2.50 Training & Education Infrastructure 3.00 3.33 2.50 2.00 Regulation 3.50 3.00 1.00 1.50 Product & Technologies 2.00 4.00 2.00 2.00 Financial 2.50 2.00 2.00 2.00 Network 2.50 4.00 1.50 2.50
Financial
Sejauh Mana Kesiapan Perbankan Syariah Kita? Riset Pemetaan Posisi Daya Saing Perbankan Syariah ASEAN (2009)
SWOT Perbankan Syariah Indonesia dalam Kerangka ASEAN
STRENGHTS
Baiknya pelaksanaan fungsi intermediasi, terlihat dari FDR yang tinggi
Tersedianya pakar/ulama fiqih keuangan syariah Kuatnya pengajaran teoritis fiqih keuangan
syariah oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Lengkapnya perangkat peraturan terkait
prudential banking, shariah complience maupun accounting standard
Luasnya jaringan pelayanan secara fisik Pertumbuhan industri yang masih tinggi
WEAKNESSES Rendahnya pemanfaatan teknologi
mempersempit cakupan layanan efektif Rendahnya angka internet penetration Kurangnya ketersediaan sumber daya manusia
yang handal dan siap pakai Variasi produk masih terbatas Kurangnya dukungan/insentif Pemerintah Rendahnya koordinasi antar instansi Pemerintah
OPPORTUNITIES Potensi pasar domestik yang besar Bertambahnya jumlah bank umum syariah Berlakunya peraturan tax-neutrality mulai Maret
2010 Ketahanan perbankan syariah Indonesia terhadap
krisis keuangan global Menariknya industri perbankan syariah nasional
terkait tingginya angka pertumbuhan
THREATS
Relatif masih rendahnya aset perbankan syariah nasional
Kurangnya koordinasi akan menyebabkan kurang menariknya iklim investasi dibandingkan negara lainnya
Tingginya FDR dapat memperbesar eksposur risiko penurunan kualitas pembiayaan
Kesimpulan:• Dari 4 negara yang dipetakan (Indonesia, Malaysia,
Singapura, Brunai) maka Indonesia dan Malaysia merupakan negara dalam kuadran daya saing yang relatif berdekatan dibandingkan Singapura dan Brunai.
• Secara faktor eksternal (visi pengembangan, SDM, regulasi) dan faktor internal (keuangan, jaringan, produk) Indonesia masih dibawah Malaysia, Indonesia hanya sedikit unggul dalam faktor kelengkapan regulasi .
• Faktor kelemahan utama pada aspek visi pengembangan negara (nation vision) menuju regional/global financial center.
• Kelemahan lainnya: aspek SDM (supply dan demand), jaringan (market and electronic penetration), produk (terbatas).
Sejauh Mana Kesiapan Perbankan Syariah Kita? Riset Pemetaan Posisi Daya Saing Perbankan Syariah ASEAN (2009)
Rekomendasi: Prioritas Program Penyiapan Perbankan Syariah Nasional Menyongsong MEA1. Peningkatan kualitas Human Capital bagi industri perbankan syariah
Inisiatif Pengembangan Human Capital Perbankan Syariah 2011(model kompetensi, program link-match, regulasi, capacity building).
2. Peningkatan Kualitas Sistem Pengawasan Regulatory convergence – secara konsisten terus menyesuaikan ketentuan-ketentuan pelaksanaan
terhadap standar internasional seperti IFSB, AAOIFI serta Basle. Integrated supervisory platform – melanjutkan penyusunan program pengawasan secara
terintegrasi.
3. Program pengembangan pasar perbankan syariah Program sosialisasi iB Campaign pada 2011 akan tetap mengedepankan PDB (positioning,
differentiation, branding) Market Development Strategic Plan (MDSP). Edukasi publik secara inovatif dan terintegrasi.
4. Peningkatan kualitas pelayanan Mendorong coopetition (cooperation-competition) untuk meningkatkan kualitas layanan bank
syariah kepada masyarakat. Penjajagan kerjasama secara cross sector; Interaksi perbankan syariah dengan sektor keuangan
syariah yang lain seperti kerjasama dengan sektor voluntary (Zakat, Infaq dan Sadaqah).
17
2011 2012 2013 2014 2015
- Mengembangkan & Sosialisasi Model Kompetensi
TersedianyaSDI yang
berkualitas
- Menginventarisasi Level of Readiness
- Mengembangkan program pengembangan SDI yang terintegrasi
- Melakukan promosi karir perbankan syariah kepada masyarakat
- Memperluas sumber SDI pengawas - Dewan Pengawas Syariahkat
Tersedianya Lembaga
Pendidikan & Pelatihan yang
berkualitas
- Melakukan sosialisasi tentang kebutuhan pengembangan SDI
- Meningkatkan peran lembaga pendidikan & pelatihan
- Memfasilitasi pengadaan pengajar yang kompeten
Terciptanya budaya & iklim yang
kondusif bagi SDI
- Memfasilitasi perbankan syariah mengembangkan budaya dan iklim sistem yang berorientasi pada kinerja, pembelajaran dan perekat hubungan kekaryawanan
iB Human Capital Strategic Plan 2011-2015:Mempersiapkan SDM Perbankan Syariah Menghadapi MEA
18
Counter Measures dan National Safeguard Measures Perbankan Syariah Indonesia dalam Persiapan Menghadapi MEA
1) Posisi perbankan syariah dalam negosiasi MEA harus diletakkan dalam pemahaman tentang sangat besarnya skala pasar Indonesia dibandingkan negara ASEAN lain yang berkepentingan dengan pengembangan perbankan syariah Keuntungan yang diperoleh dari pembukaan akses pasar akan lebih dinikmati oleh negara lain daripada Indonesia sendiri.
2) Dalam konteks ini, kepentingan nasional semestinya diletakkan dalam kerangka memaksimalkan pemanfaatan peluang pasar bank syariah Indonesia bagi pelaku-pelaku bank syariah nasional, dalam rangka mewujudkan sektor perbankan syariah yang sehat, terintegrasi, dan berperan optimal dalam menggerakkan sektor ekonomi riil yang dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
19
Counter Measures dan National Safeguard Measures Perbankan Syariah Indonesia dalam Persiapan Menghadapi MEA
3) Relatif lebih terbukanya akses pasar perbankan nasional harus dilihat sebagai keunggulan untuk memaksimalkan request bagi pembukaan akses yang lebih luas di negara ASEAN lainnya. Namun demikian, menyadari market size dan jumlah penduduk muslim di kawasan ASEAN kecil dibandingkan Indonesia, strategi memaksimalkan request ini sebenarnya lebih ditujukan sebagai bagian dari counter measures untuk menghambat keinginan pihak-pihak lain di ASEAN bagi pembukaan akses yang lebih luas bagi perbankan syariah mereka di Indonesia.
4) Menyadari besarnya potensi pasar Indonesia bagi perkembangan perbankan syariah di masa depan, dan menyadari keinginan pihak lain di ASEAN (khususnya Malaysia) untuk memanfaatkan peluang besar itu, perlu mempertimbangkan beberapa langkah national safeguard measures yang menguntungkan bagi pelaku perbankan syariah nasional dan menyulitkan bagi gerak maju perbankan syariah bagi pihak lain di ASEAN. National safeguard measures tersebut bisa dibuat dalam konteks penguatan regulasi di bidang kelembagaan, ketenagakerjaan, dan produk/jasa yang menguntungkan bagi pelaku usaha nasional.
20
Counter Measures dan National Safeguard Measures Perbankan Syariah Indonesia dalam Persiapan Menghadapi MEA
5) Dengan diimplementasikannya MEA, Indonesia tetap kehilangan sebagian pangsa pasarnya meskipun Indonesia menjalankan strategi defensif. Namun hilangnya pangsa pasar tersebut tidak sebesar jika Indonesia menjalankan strategi ekspansif. Dengan demikian strategi defensif merupakan pilihan yang tepat bagi Indonesia, dimana Indonesia tetap dapat membangun ASEAN dengan semangat kebersamaan dan di sisi lain tidak terlalu dirugikan.
21
Pembiayaan Perbankan Syariah yang Lebih Mengarah kepada Sektor Ekonomi Produktif dan Masyarakat yang Lebih Luas.
Pengembangan Produk yang Lebih Memenuhi Kebutuhan Masyarakat dan Sektor Produktif
Transisi Pengawasan yang Tetap Menjaga Kesinambungan Pengembangan Perbankan Syariah
Arah Kebijakan Perbankan Syariah Tahun 2013
Revitalisasi Peningkatan Sinergi Dengan Bank Induk
Peningkatan Edukasi dan Komunikasi dengan Terus Mendorong Peningkatan Kapasitas Perbankan Syariah pada Sektor Produktif serta Komunikasi “parity” dan “distinctiveness” Produk Perbankan Syariah
Departemen Perbankan Syariah
Jl. MH. Thamrin No. 2, Jakarta 10110Tlp. 021-3817513 Fax. 021-3501989
Email: dpbs@bi.go.id - http://www.bi.go.id
Perbankan Syariah: “Lebih dari Sekedar Bank”
Akhir Presentasi: Terima Kasih
23
PK INISIATIF BI MENUJU “MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015”
Pembangunan Ekonomi yang Seimbang
Makroekonomi
Penlitian 2009:· Implikasi Terhadap Sinkronisasi Business
Cycle dan Konvergensi Harga antar Negara-NegaraASEAN.
· Asesmen dan Identifikasi Ketentuan Lalu Lintas Modal Liberalisasi Portofolio dan FDI.
· Statistik ASEAN dan Indonesia MenujuMEA
2015
Penelitian 2010:· Perilaku dan Implikasi Currency Invoicingdalam
Perdagangan Indonesia dengan ASEAN· Safeguard MeasuresPasar Keuangan
Indonesia Menghadapi Implementasi MEA 2015· Konsep Sistem Statistik ASEAN sebagai Salah
Infrastruktur Pencapaian Target MEA 2015· Identifikasi dan Asesmen Atas Ketentuan
Berkaitan Dengan Aliran Longterm Borrowing· Cross Cutting IssuesDalam Rangka Integrasi
Keuangan ASEAN· Pengaruh MEA 2015 Terhadap Pasar Valas
Domestik dan Stabilitas Nilai Tukar Rupiah.
Perbankan Sistem Pembayaran & Setelemen
Pengembangan UKM
Penelitian 2009:· Pemetaan Peraturan & Industri
Perbankan Negara ASEAN · Pemetaan Kekuatan Industri
Perbankan Syariah di ASEAN.· Peningkatan Daya Saing BPR Melalui
Penguatan Kelembagaan dan Operasional BPR.
Penelitian 2009:· Pengembangan Arsitektur Sistem
Pembayaran Nasional dan settlemen Nasional Sebagai Persiapan Menjelang MEA 2015
Penelitian 2009:· Rumusan Standar Minimum
Laporan Keuangan dan Business Plan untuk UMKM.
· Persyaratan Pembentukan Credit Rating System untuk UMKM di Indonesia.
Pasar Tunggal dan Basis Produksi Internasional
Penelitian 2010:· Persiapan Kompetisi Perbankan
Indoneseia Menghadapi MEA 2015 · Dampak MEA 2015 Terhadap
Industri Perbankan Indonesia· Human Capital Strategic Plan
Perbankan Syariah 2011 – 2015· Komparasi Sistem Hukum dan
Ketentuan Terkait Lalu Lintas Modal, Kelmbagaan dan Insolvansi di Negara-Negara ASEAN.
Penelitian 2010· Kajian Sitem Pembayaran dan
Setelmen ASEAN Menuju MEA 2015· Kajian Sitem Pembayaran dan
Setelmen Nasional Menjelang Implementasi MEA 2015
Penelitian 2010· Kelayakan Pendirian Lembaga Rating
untuk UMKM di Indonesia
Penelitian 2011· Kajian Cetakbiru ASEAN dalam
rangka Working Committee on Payment and Settlement Systems
· Penyusunan Cetakbiru Sistem Pembayaran Nasional dalam rangka Menghadapi MEA 2015
Penelitian 2011· Perumusan Roadmap Liberalisasi
Perbankan Menuju MEA 2015· Kajian Counter Measuresdan Safe
Guard MeasuresPerbankan Syariah Indonesia dalam Kerangka Persiapan Menghadapi MEA
· Aspek Hukum Insolvensi dan Kepailitan Bank di Negara-negara ASEAN
Penelitian 2011· Potensi Dampak Pasar Tunggal terhadap
Ekonomi Indonesia· Seminar Sistem Statistik ASEAN dan Indonesia· Laporan Komprehensif PK Inisiatif Bank
Indonesia dan Arah Kedepan
2009 – 2011 : Sosialisasi Untuk Mendukung Peningkatan Awareness Masyarakat , Pelaku Bisnis, Pemda, Akademisi dan Perbankan
Kajian BI Menuju MEA (2009-2011)