Post on 08-Jan-2017
transcript
PERBEDAAN JENIS PURING OSKAR (Codiaeum variegatum) DAN PURING ANTING (Codiaeum affine) TERHADAP
PENYERAPAN KADAR TIMBAL (Pb)
OlehArif Setiawan
811410003
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALOFAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKATPEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2014
LATAR BELAKANG MASALAHLATAR BELAKANG MASALAH
Udara adalah salah satu sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui.
salah satunya dari kegiatan transportasi.
Di Kota Gorontalo terjadi peningkatan jumlah kendaraan dalam kurung waktu 3 tahun terakhir. Namun, peningkatan jumlah kendaraan tidak diiringi pula dengan peningkatan penanggulangan polusi udara yang dihasilkan dari gas buangan kendaraan. Padahal asap kendaraan misalnya kenderaan bermotor mengeluarkan partikel Pb yang kemudian bisa mencemari udara.
Tanaman Puring
(Codiaeum )
Identifikasi MasalahIdentifikasi Masalah1. Adanya peningkatan jumlah kendaraan
bermotor pertahunnya.2. Belum adanya alternatif dalam menurunkan
kadar timbal Pb yang mudah di lakukan.
Rumusan MasalahRumusan Masalah1. Apakah jenis tanaman Puring Oskar (Codiaeum
variegatum) efektif dalam penyerapan Pb?2. Apakah jenis tanaman Puring Anting (Codiaeum
affine) efektif dalam penyerapan Timbal (Pb)?
TujuanTujuan Umum UmumUntuk menguji efektivitas daun puring (Codiaeum) dalam penyerapan kadar timbal Pb.
TujuanTujuan Khusus Khusus1. Untuk mengukur kadar timbal (Pb) dalam daun
Puring Oskar (Codiaeum variegatum) dan jenis Puring Anting (Codiaeum affine)
2. Untuk menguji perbedaan penyerapan kadar timbal (Pb) dalam daun jenis Puring Oskar (Codiaeum variegatum) dan jenis Puring Anting (Codiaeum affine)
ManfaatManfaat• Bagi Peneliti
memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yakni tentang penanaman tanaman puring sebagai media penyerapan kadar logam berat timbal (Pb) di udara.
• Bagi MasyarakatMemberikan informasi kepada masyarakat tentang jenis puring (Codiaeum) yang paling efektif dalam menyerap logam berat timbal (Pb) di udara.
• Bagi PemerintahSebagai informasi dan masukan bagi Pemerintah dalam pengambilan kebijakan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
KERANGKA TEORIKERANGKA TEORI
Gambar 2.3 Bagan kerangka Teori
Efektifitas Penyerapan Timbal (Pb)
Pencemaran
Udara Tanah air
-Sumber bergerak
-Sumber tidak bergerak
Timbal Pada Udara
Puring Anting (Coidaeum affine)
Spesies Puring Coidaeum
Puring Oskar (Coidaeum variegatum)
KERANGKA KONSEP
Hipotesis pada penelitian ini yakni “Terdapat perbedaan efektifitas
antara variasi jenis Puring Oskar (Codiaeum variegatum) dan jenis
Puring Anting (Codiaeum affine) dalam penyerapan timbal Pb”.
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Konsep
-Puring oskar
(Coidaeum variegatum)
-Puring anting
(Coidaeum affine)
Kadar timbal pada daun puring (Coidaeum)
: Variabel bebas
: Variabel terikat
Lokasi PenelitianLokasi Penelitian
Waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu, dari tanggal 19 Februari sampai dengan 5 Maret tahun 2014.
LOKASI PERLAKUANKecamatan Kota Tengah
Kota Gorontalo(Depan Polsek Kota Tengah)
LOKASI PENGUJIAN SAMPELLaboratorium Fisika
Universitas Negeri Gorontalo.
Desain PenelitianDesain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Design praeksperimen dan menggunakan pendekatan One Group Pretest Posttest. Pendekatan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
01 X 0x1
02 X 0x2
Definisi OperasionalDefinisi Operasional1. Puring Oskar (Codiaeum variegatum)
merupakan tanaman pagar/hias yang memiliki daun yang lebar.
2. Puring Anting (Coidaeum affine) merupakan tanaman pagar/hias yang memiliki daun memanjang disertai daun kecil yang dihubungkan oleh tulang daun.
3. Kadar timbal Pb merupakan jumlah dari unsur logam berat yang mampu di serap oleh daun puring (Codiaeum)
POPULASI DAN SAMPELPOPULASI DAN SAMPEL
• POPULASI : Semua jenis puring (Codiaeum) yang terdapat di wilayah Kota Gorontalo
• SAMPEL : Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan metode simple Random Sampling. Pengambilan sampel secara Simple Random Sampling, karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starata yang ada di dalam populasi itu
TEKHNIK PENGUMPULAN DATATEKHNIK PENGUMPULAN DATA
• Pengumpulan Data Primer diperoleh dari lapangan dan hasil dari penelitian seperti hasil pengukuran kadar timbal yang di serap oleh daun puring (Codiaeum), yang di uji di Laboratorium Fisika Universitas Negeri Gorontalo.
• Pengumpulan Data Sekunderyang diperoleh dari studi pustaka yang berasal dari buku-buku atau literatur, jurnal ilmiah dan artikel ilmiah yang menunjang penelitian ini.
1. Motor yang mempunyai asap yang banyak2.Tanaman Puring Oskar (Codiaeum variegatum)
dan Puring Anting (Codiaeum affine)3. Rumah Tanaman4. Pipa
ALAT & BAHAN ALAT & BAHAN
PROSEDUR KERJAPROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan2. Meletakkan 2 jenis tanam puring di dalam
suatu ruangan.3. Sambungkan pipa dengan knalpot motor4. Menghidupkan motor untuk memaparkan
asap pada kedua jenis taman puring yang ada di ruangan tertutup dengan lama waktu pemaparan yakni 6 jam dalam 24 jam.
ANALISIS DATA ANALISIS DATA Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan Uji Statistik Independent sample t-tes.
Independent sample t-test dilakukan untuk membandingkan
rata-rata dua grup yakni puring oskar dan puring anting yang
tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Adapun
rumusnya sebagai berikut :
Hasil dan PembahasanHasil dan PembahasanPerlakuan pemaparan asap kendaran bermotor selama 6 jam dalam satu hari
dilakukan di tanah lapang depan Polsek Kota Tengah Kota Gorontalo.
Adapun tahap-tahap dalam perlakuan ini sebagai berikut:
1. Penentuan lokasi perlakuan
2. Menyiapkan alat dan bahan perlakuan.
3. Mengambil sampel dari kedua jenis Puring sebelum Memasukkan kedua
jenis Puring di dalam rumah tanaman.
4. Memasukkan kedua jenis Puring di dalam rumah tanaman
5. Sambungkan kenalpot degan pipa ke rumah tanaman
6. Menghidupkan sepeda motor
7. Pengambilan sampel setelah pemaparan
8. Sampel siap di uji
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kadar Timbal Didalam Daun Puring setelah Pemaparan Asap Kendaraan
Sumber : Data Primer, 2014
Sampel Jenis Puring Oskar Jenis Puring Anting
1 980,0 ppm 273,0 ppm
2 1250,0 ppm 485,0 ppm
3 636,6 ppm 210,0 ppm
4 426,0 ppm 135,0 ppm
5 526,0 ppm 100,0 ppm
Uji Normalitas Data
Daun_Puring Nilai_Pb
N 10 10
Normal Parametersa Mean 1.5000 506.880
Std. Deviation 0.52705 3.7435E2
Most Extreme Differences Absolute 0.329 0.180
Positive 0.329 0.180
Negative -0.329 -0.139
Kolmogorov-Smirnov Z 1.039 0.568
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.230 0.904a. Test distribution is
Normal.
H0 : sampel berdistribusi normal H1 : sampel tidak berdistribusi normal
Kriteria Uji : jika nilai probabilitas (sig ) > α, maka H0 diterima jika nilai probabilitas (sig ) < α, maka H0 ditolak,
Keputusan uji normalitas data dengan melihat Asymp. Sig atau p value terlihat bahwa data variabel independen (puring oskar dan puring anting) dan variabel terikat (kadar timbal) memiliki nilai probabilitas (sig.) lebih besar 0,05 maka kita simpulkan hipotesis nol diterima yang berarti data yang diuji memiliki distribusi data yang normal.
Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.528 1 8 0.066
Berdasarkan hasil uji homogenitas sebagaimana yang terlihat pada tabel
4.4,
diperoleh nilai p = 0,66. Hal ini berarti bahwa keseluruhan data adalah
homogen.
H0: tidak terdapat perbedaan variansH1 : terdapat perbedaan varians.
Metode pengambilan keputusan pada uji homogenitas yaitu suatu set data dikatakan
homogen apabila pada Homogeneity Tests (test homegenisasi) yaitu Levene’s Test of
Equality of Error Variances diperoleh nilai p (Sig) > 0,05 makaH0 diterima dan jika
signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
Uji Independent sample t-test
Ho : Hasil pengukuran penyerapan timbal dalam daun Puring Oskar dan
Puring Anting tidak berbeda secara signifikan.
Ha : Hasil pengukuran penyerapan timbal dalam daun Puring Oskar dan
Puring Anting berbeda secara signifikan.
Kriteria Uji : jika nilai probabilitas (sig ) >α, maka H0 diterima
jika nilai probabilitas (sig) <α, maka H0 ditolak / H1 diterima
Bisa nilai signifikan (sign.2-tailed) dengan uji-t adalah 0,013. Karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka berdasarkan kriteria pengambilan keputusan H0 di tolak / H1 diterima. Ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran penyerapan timbal dalam daun Puring Oskar dan Puring Anting berbeda secara signifikan, daun puring lebih efektif menyerap timbal (Pb)
Independent Samples TestNilai_Pb
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
Levene's Test for Equality of Variances
F 4.528Sig. 0.066
t-test for Equality of Means t 3.204 3.204df 8 5.548Sig. (2-tailed) 0.013 0.021Mean Difference 532.4800 532.4800Std. Error Difference 166.1901 166.190195% Confidence Interval of the Difference
Lower 149.2448 117.6657Upper 915.7152 947.2943
PembahasanPembahasanTransportasi di Kota Gorontalo memiliki
peningkatan yang sangat pesat, dimana gas buangan yang keluar dari kenalpot kendaraan mengandung bahan-bahan beracun salah satunya yakni logam berat timbal (Pb) alternatif penyerap polutan udara ini yakni dengan menggunakan tanaman Puring.
Sesuai hasil uji Independent Sample T-Test penyerapan timbal di dalam daun Puring dapat di lihat pada tabel 4.4 bahwa di peroleh nilai probabilitas (sig) 0,013 < 0,005, maka bisa dikatakan bahwa ada perbedaan penyerapan dari kedua jenis puring.
LanjutanLanjutanPuring Oskar memiliki daya serap yang lebih besar di bandingkan dengan
tanaman Puring Anting, hal dikarenakan tamanan Puring Oskar memiliki
permukaan daun yang sangat lebar dan kesat (kerut) sehingga lebih besar kadar
Timbal yang diserapn oleh tanman Puring Oskar, sedangkan daun Puring Anting
memiliki permukaan daun yang sempit, dan licin sehingganya kadar Timbal
yang diserap oleh daun Puring Anting lebih sedikit
Pernyataan ini di perkuat oleh penelitian yang di lakuakan Koeppe dan
Miller (2006 : 65) dalam Hendrasarie bahwa kemampuan tanaman dalam
menjerap maupun menyerap timbal sangat dipengaruhi keadaan permukaan daun
tanaman. Daun yang mempunyai bulu (pubescent) atau daun yang
permukaannya kesat (berkerut) mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dalam
menjerap timbal, daripada daun yang mempunyai permukaan lebih licin dan
rata.
KESIMPULANBerdasarakan penelitian yang telah dilaakukan maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Rata-rata hasil pengukuran kadar timbal (Pb) yang ada di dalam daun Puring Oskar (Codiaeum variegatum) yakni 773.120 ppm dan 240.640 ppm kadar timbal dalam daun Puring Anting (Codiaeum affine)
2. Ada perbedaan penyerapan kadar timbal (Pb) dari kedua jenis Puring yakni Puring Oskar lebih efektif dalam penyerapan timbal (Pb) dibandingkan Puring Anting. Didapatkan semua nilai Probablitas (Sig) < 0,05.
SARAN1. Masyarakat perlu membudidayakan tanaman
Puring agar tanaman ini tidak punah khususnya di Kota Gorontalo
2. Pemerintah harus menerapkan penghijauan dengan menanam Puring di pinggiran jalan di Kota Gorontalo
3. Perlu di adakan penelitian selanjutnya untuk melihat logam berat lainnya yang dapat di serap oleh tanaman Puring.
TERIMA KASIH