Post on 07-Aug-2015
description
transcript
Dermatofitosis Diseminata pada Pasien dengan Hemokromatis Herediter dan Sirosis Hepatis: Laporan Kasus dan Kajian Literatur
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANGKOAS KULIT DAN KELAMIN RST BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANGPERIODE 16 JANUARI 2012-11 PEBRUARI 2012
Oleh:Fandy Hazzy Alfata01.207.5374
Laporan Kasus
Dermatofitosis Diseminata pada Pasien dengan Hemokromatis
Herediter dan Sirosis Hepatis: Laporan Kasus dan Kajian Literatur
VINCENT C. MARCONI*,‡,§,#, RICHARD KRADIN†,#, FRANCISCO M. MARTY§,#,
DUANE R. HOSPENTHAL* & CAMILLE N. KOTTON‡,#
*Infectious Disease Service, San Antonio Military Medical Center, San Antonio, Texas,
†Department of Pathology, ‡ Division of Infectious Diseases, Massachusetts General
Hospital, §Division of Infectious Diseases, Brigham and Women’s Hospital, and #Harvard
Medical School, Boston, Massachusetts, USA
ABSTRAKPROFUNDA
MIKOSIS
SUPERFISIAL
DERMATOFITOSIS
NON DERMATOFITOSIS
TRICHOPHYTON RUBRUM
SIROSIS HEPATIS
TINEA
DERMATOFITOSIS INVASIF
PENDAHULUAN
DERMATOFITOSIS
JENIS KELAINAN
LETAK LESI
TINEA KAPITIS
TINEA CORPORIS
TINEA PEDIS ET MANUS
TINEA CRURIS
TINEA UNGUINUM
Seorang lelaki 45 tahun, terdiagnosis:1. Sirosis alkoholik2. Hematokromatosis herediter (mutasi homozigot
pada C282Y)3. Gagal hepar4. Pneumoni5. Hipertensi porta6. Ensefalopati7. Onikomikosis
KASUS
GCS (E3V1M1)• Membuka mata dengan perintah 3• Tidak bicara 1• Tidak reaksi dengan perintah 1
TTV: dalam batas normal
KU: hipoksik, sangat kurus dan ikterik dengan ekimosis multiple di sekujur badan dan ekstremitas atas
THORAX: Suara napasnya berkurang di kedua sisi paru, dengan perkusi pekak dan suara napas bronchial pada sebelah kiri.
murmur sistolik yang sangat jelas
ABDOMEN: perutnya lembut dengan bising usus menurun
PF
TERAPI:1. VankomisinMRSA2. Cefepime dan levofloksasinpneumoni nosokomial3. IntubasiEnsefalopati
Bakteremia MRSA-nya tertangani dan dari ekokardiogram tidak ditemui kelainan fungsi katup.
8 hari kemudian…..
8 Hari kemudian
Gambar 1 (A) Beberapa papul purpura dengan nekrosis pada bagian tengahnya berlokasi di tangan dan lengan bagian luar. (B) Lesi noduler tampak kehitam-hitaman pada wajah dan periorbita.
liposomal amfoterisin B dengan 5 mg/kg/hari
CURIGA INFEKSI JAMUR
SEBELUM KEMATIAN: hiperkeratosis dan fokal abses di kulit
14 hari kemudian….
MENINGGAL
BIOPSI
Hifa terlihat tertanam di lapisan keratin superfisial iperkeratosis dan fokal abses di kulit
kedua hifa jamur bersekat dan arthroconidia terdisosiasi terlihat pada abses
Ditemukan trichophyton rubrum
Gambar 2 (A) Inflamasi akut dan kronis terlihat pada dermis dari biopsy
kulit pre-mortem. H&E. (B) Hifa jamur (tanda panah) terlihat melekat pada
lapisan keratin superficial. Gomori Methenamine Silver. (C) Hifa (tanda
panah hitam) dan artrokonidia yang terfragmentasi (tanda panah putih)
terlihat pada abses kulit. Gomori Methenamine Silver.
SETELAH KEMATIAN: lesi purpura multipel pada ekstremitas bawah abses dermal yang meluas sampai ke lemak
subkutan
BIOPSI
Hifa mikrokoloni bersekat terdapat pada abses dan lapisan keratin
Kultur tambahan dari Lesi kulit, dipanen tanpa mengenai epidermis, semua tumbuh T.rubrum.
Invasi mikrovaskuler
Evaluasi histopatologis dari jaringan hepar, lien, paru, jantung, ginjal, dan otak tidak
menunjukkan adanya infeksi jamur.
Gambar 3 (A) mikrokoloni dari hifa bersekat terlihat pada abses kulit yang diambil sampel dari lesi papul purpura saat autopsy. Gomori Metinamine Silver/H&E. (B) Artrokonidia muncul pada lumen (panah) pada pembuluhdarah kecil. Gomori Methenamine Silver/H&E. (C) Fotomikrograf ini yang telah diisolasi dari kultur menunjukkan hifa bersekat yang merupakan karakteristik dari Trichophyto rubrum. Preparat pita lekat diwarnai dengan Lactophenol Cotton Blue.
PATOGENESIS
Arthrospora
Keratinosit
Tumbuh dari nutrisi stratum korneum
PERTAHANAN
SUHU TINGGI
TRANSFERIN TINGGI
penghambat dari proteinase jamur
SEL-SEL IMUN
HEMATOKROMATOSIS MENINGKATKAN ZAT BESI
SIROSIS HEPATIS MENURUNKAN IMUNITAS
IMUNOCOMPROMISSED
INVASIF DERMATOFITOSIS
DISKUSIINTI KASUS INITINEA BISA MENJADI
INVASIF!!!!
FAKTOR RESIKO PASIEN INI: SIROSIS DAN HEMATOCHROMATIS
YANG DISOROTI BUKAN KEMATIAN PASIEN KARENA PNEUMONINYA
TETAPI PERKEMBANGAN PENYAKIT JAMURNYA
YANG BERBAHAYA ADALAH SUPERINFEKSI BAKTERI, OSTEOMIELITIS,
DISFUNGSI ORGANKEMATIAN………
DIAGNOSIS BANDING
BAKTERIEMBOLI SEPTIK
VIRUS
JAMUR LAIN
NON INFEKSI
DIAGNOSIS
KULTUR BAKTERI
Agar Sabaroud pepton-glukosa
antibiotic bakteri dan cycloheximide
STRUKTUR TOPOGRAFITINGKAT PERTUMBUHAN
TES UREASE
STUDI PASANGAN
TES GRAIN
MENYINGKIRKAN IMUNODEFISIENSI YANG LAIN
TES HIV
SKIN TEST
PENINGKATAN IgE
Melemahnya reaksi Hipersensitivitas tipe 1
Meningkatnya reaksi Hipersensitivitas tipe 2
TES JUMLAH SEL T IN VITRO
3 BENTUK INVASIF DERMATOFITOSIS
Majocchi’s granuloma
Foliculitis jamur supurativa
perifolliculitis granulomatous nodular
Dermatofitossis kulit dalam
Dermatofitosis diseminata
Majocchi’s granuloma Dermatofitossis kulit dalam
Dermatofitosis diseminata
UKK folikulitis jamur supuratifnodul atau plak
perifolliculitis granulomatous nodular
nodul fluktuatif berbatas tegas, papul atau plak. Beberapa lesi mungkin terjadi ulserasi dengan discharge purulen dan berhubungan dengan limfadenopati
penyebaran sampai organ dalam. Tidak ada ukk diagnosis dari temuan bakteri dari kultur organ dan penyakit yang ditimbulkan. Contoh: superinfeksi bakteri, osteomyelitis,
Onset Akut akut Kronis kronis
Proses Trauma pada daerah berambut yang bertineafolikel rambut berbakteri menusuk ke dermisPemakaian kateter
Trauma pada daerah bertineafolikel rambut berbakteri menusuk ke dermisPemakaian kateter
pecahnya folikel kulit dengan invasi langsung ke kulit, terkadang diperparah oleh trauma atau krim kortikosteroid topikal . membentuk kelompok granuloma, pseudomisetoma, limfedema dan aliran sinus
penyebaran bakteri secara hematogen, Penyebab non infeksius contoh: DIC dan vaskulitis
Penelusuran Medline
Terdapat 41 kasus, 15 diantaranya memiliki bukti penyebaran penyakit
66,9% persen adalah laki-laki, dan usia rata-rata 35 tahun (IQR 23-49)
Angka kejadian
1. Lymphoproliferatif disorders (LPD) dan depresi fungsi imun
enam kasus (14,6%);
2. Penyakit autoimmune, lima kasus (12,2%);
3. Transplantasi organ padat, atopi, HIV/AIDS; masing-masing
empat kasus (9,8%)
4. Diabetes militus tiga kasus (7,3%)
5. Trauma satu kasus (2,4%)
6. Tidak menggambarkan kondisi yang mendasarinya Tujuh
kasus (17%)
7. Diantara kasus yang diseminata, fungsi imun yang menurun
adalah yang paling umum (26,7%), diikuti dengan atopi (20%)
dan LPD (13,3%).
OBAT IMUNOMODULATOR
Obat-obat immunomodulator yang umum
digunakan dideskripsikan pada laporan ini adalah
1. Oral kortikosteroid (29,2%),
2. Kortikosteroid topical (12,2%),
3. Kombinasi kemoterapi (9,8%),
4. Azatropin dan takrolimus (masing-masing 7,3%),
siklosporin (4,9%),
5. Siklofosfamid dan infliximab (masing-masing
2,4%).
ORGANISME PALING SERING DIISOLASI
1. T. rubrum (42,2%)2. M. canis (35,6%), 3. T. violaceum (11,1%),4. T. mentagrophytes (6,7%),5. T.tonsurans (4,4%).
1. Granuloma (43,9%) 2. Pseudomisetoma dan abses (14,6%)3. Selain itu lokasi dari infeksi diseminata
diantaranya: limfonodus (17%), tulang dan otak (masing-masing 7,3%), hepar (4,6%) dan pembuluh darah, sendi, otot, tulang belakang, testis dan lien (masing-masing 2,4%).
TEMUAN KLINIS
1. dermatofit dapat beradaptasi dan menyebabkan infeksi
superfisial pada orang yang immunocompetent
2. Defisiensi imun terkait dengan proses ini meliputi
transplantasi organ, HIV/AIDS, penyakit autoimmune,
diabetes dan beberapa pengobatan imunosupresif.
3. Pada laporan ini, tidak ada kasus sebelumnya yang
menjelaskan bahwa penyakit kulit yang dalam atau kasus
yang diseminata terjadi pada penyakit sirosis atau
hemokromatosis herediter.
4. Laporan ini menjadi salah satu pengingat pentingnya
kewaspadaan untuk jenis penyakit ini pada populasi.
5. Biopsi awal dengan identifikasi mikrobiologi sangat penting
untuk membedakan antar pathogen yang mungkin ada
RINGKASAN
6. Beberapa obat antijamur telah digunakan, tetapi
kemanjurannya belum dapat ditetapkan untuk
penyakit ini. Terapi harus dilanjutkan sampai terjadi
kesembuhan dari infeksinya,
7. Debridement dapat diindikasikan tergantung
luasnya penyakit.
8. Menghindari infeksi jamur yang kompleks dapat
dicapai, bagaimanapun, dengan terapi yang agresif
dari infeksi dermatofitosis superfisial pada orang
yang immunocompromise.
Judul Jurnal
Terlalu panjang/pendek? Tidak panjang, tidak pendek
Menggambarkan variabel2 yang diteliti?
Tidak
Menarik? Ya
Singkatan tidak baku? Tidak ada
Coresponding author jelas? Ada email?
Jelas, ada email peneliti
Abstrak/Intisari
Terdiri 4 bagian: latar belakang, metode, hasil
penelitian, dan kesimpulan?
Tidak
Kata kunci sesuai? sesuai
Jumlah kata ≤ 250 kata? ya
Abstrak/intisari sesuai secara keseluruhan?
Ya
Tujuan & Manfaat Penelitian
Tujuan dijelaskan? Tidak
Manfaat dijelaskan? Tidak
Metodologi PenelitianJenis & desain penelitian? Tidak ada
Populasi & sampel? Tidak adaKriteria inklusi & eksklusi? Tidak ada
Cara sampling & rumus besar sampel?
Tidak ada, tidak dijelaskan
Pemilihan subjek tepatkah? Subjek biaskah?
Tidak tepat
Cara perlakuan/pengukurannya?
Tidak dijelaskan
Apa pengukurannya blind? Tidak dijelaskanBias prosedurkah? Bias alat
ukurkah? Bias ketaatan subjekkah?
Tidak dijelaskan
Variabel bebas & tergantung dijelaskan?
Tidak dijelaskan
Perancu dikendalikankah? Tidak dijelaskanDefinisi operasional jelaskah? Tidak dijelaskan
Adakah persetujuan ethical clearance?
Tidak ada, tidak dijelaskan
Adakah informed consent? Tidak ada, tidak dijelaskanAnalisis data? Program
komputernya apa?Ada, dijelaskan
Analisis tepatkah? Tidak ada analisis
Hasil PenelitianAda drop out? Berapa &
mengapa?Tidak dijelaskan
Tabel karakteristik subjek? Tidak dijelaskanMaksud hasil uji statistik? Tidak dijelaskan
Apa hasil utama penelitian? Untk memaparkan sirosis dan hematokromatis sebagai faktor
resiko tinea diseminata
PembahasanApa hasil penelitian sesuai
teori?Tidak ada hasil penelitian
Komparasi dengan penelitian lain? Sama/beda hasil?
Tidak dilakukan perbandingan
KesimpulanDapatkah diterapkan di sampel terpilih, populasi terjangkau &
populasi target?
Tidak ada hasil penelitian
Dapatkah penelitian ini diterapkan
untuk pasien/generalisasi secara luas?
Hasil laporan dapat diterapkan untuk waspada pasien di
prakterk sehari-hari
ALHAMDULILLAH….