otitis media akut ppt

Post on 22-Jun-2015

123 views 9 download

Tags:

description

otitis media akut ppt

transcript

CASE REPORT SESSION (CRS)OTITIS MEDIA AKUT (OMA)

Dosen Pembimbing:

Disusun oleh:

Wahyuni Utami S.ked

A. Identitias Pasien 3

• Nama : Nn. R• Umur : 20 tahun• Jenis kelamin : Perempuan • Alamat : Nusa Indah • Agama : Islam• Pekerjaan : Mahasiswa • Pekerjaan Orang Tua : Swasta • Pendidikan Pasien : SMA • Pendidikan Orang Tua : SMA

B. Keluhan Utama4

OS Merasa Nyeri telinga kanan sejak tadi malam pukul 01.00.

C. Riwayat Perjalanan Penyakit

Os merasa ada binatang yang masuk ke dalam telinganya ketika tidur terbangun.

nyeri telinga kanannya sampai saat pemeriksaan. Os juga merasa “bengap” pada telinga kanannya,

namun pendengarannya tidak menurun. tidak ada cairan yang keluar dari telinganya tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Os juga mengeluh pilek sudah ± 4 hari yang lalu,

pileknya encer dan berwarna bening disertai dengan bersin-bersin.

Sebelumnya, ± 1 bulan ini Os memang sering pilek namun tidak lama dan tidak parah seperti keluhan saat ini, pileknya tidak disertai batuk.

Os juga tidak demam, os hanya merasa badannya “hangat-hangat kuku”.

5

Riwayat Pengobatan7

Os belum pernah berobat, ini pertama kalinya pasien mengobati keluhannya di THT.

8Riwayat penyakit dahulu 8

Riwayat sakit seperti ini sebelumnya (-),

hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat alergi obat (-), Riwayat asma (-).

Riwayat penyakit keluarga 9

Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama dengan OS.

Keluarga pasien tidak pernah mengalami keluhan pada telinga, hidung, dan tenggorokan.

Riwayat hipertensi dan DM dalam keluarga tidak ada.

TELINGA Ka / Ki

HIDUNGKa/ki

TENGGOROK LARING

Gatal : -/- Rinore : +/+ Sukar Menelan : - Suara parau : -

Dikorek : +/- Buntu : +/- Sakit Menelan : - Afonia : -

Nyeri : +/- Bersin Trismus : - Sesak napas : -

Bengkak : -/- * Dingin/Lembab : - Ptyalismus : - Rasa sakit : -

Otore : -/- * Debu Rumah : + Rasa Ngganjal : - Rasa ngganjal : -

Tuli : bengap /- Berbau : -/- Rasa Berlendir : -

Tinitus : -/- Mimisan : -/- Rasa Kering : -

Vertigo : - Nyeri Hidung : -/-

Mual : - Suara sengau : -

Muntah : -

10

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL11

PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : compos mentisPernapasan : 20 x/menit Suhu : 38 °CNadi : 84 x/menit TD : 120/80 mmHgAnemia : -/- Sianosis : -/-Stridor inspirasi : -/-Retraksi suprasternal : -Retraksi interkostal : -/-Retraksi epigastrial : -/-

12

a) Telinga

Daun Telinga Kanan Kiri

Anotia/mikrotia/makrotia - -

Keloid - -

Perikondritis - -

Kista - -

Fistel - -

Ott hematoma - -

Nyeri tekan tragus - -

Nyeri tarik daun telinga - -

Liang Telinga Kanan Kiri

Atresia - -

Serumen - -

Epidermis prop - -

Korpus alineum - -

Jaringan granulasi - -

Exositosis - -

Osteoma - -

Furunkel - -

Membrana Timpani Kanan Kiri

Hiperemis + -

Edema + -

Retraksi - -

Bulging - -

Atropi - -

Perforasi - -

Bula - -

Sekret +, bening namun

tidak terlalu terlihat -

Refleks Cahaya - Arah jam 7

Intak + +

Retro-aurikular Kanan Kiri

Fistel - -

Kista - -

Abses - -

Pre-aurikular Kanan Kiri

Fistel - -

Kista - -

Abses - -

a) Hidung

Rinoskopi Anterior Kanan Kiri

Vestibulum nasi Hiperemis (-), livide (-) Hiperemis (-), livide (-)

Kavum nasi Sekret (-), hiperemis (-),

Edema mukosa (-) Sekret (-), hiperemis (-),

Edema mukosa (-)

Selaput lendir DBN DBN

Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-), luka (-)

Lantai + dasar hidung

DBN DBN

Konka inferior Edema (+), pucat (+) Hipertrofi (-), hiperemis(-),

pucat (-), livide (-)

Meatus nasi inferior Tertutup konka yang edema DBN

Konka media Tertutup konka yang edema DBN

Meatus nasi media Tertutup konka yang edema DBN

Polip - -

Korpus alineum - -

Massa tumor - -

Rinoskopi Posterior

Kanan Kiri

Kavum nasi Sekret (-), hiperemis (-),

Edema mukosa (-) Sekret (-), hiperemis (-),

Edema mukosa (-) Selaput lendir DBN DBN

Koana DBN DBN Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-)

Konka superior Hiperemis (-), livide (-),

hipertrofi (-) Hiperemis (-), livide (-),

hipertrofi (-)

Konka superior Hiperemis (-), livide (-),

hipertrofi (-) Hiperemis (-), livide (-),

hipertrofi (-) Meatus nasi media DBN DBN

Muara tuba DBN DBN Adenoid DBN DBN

Massa tumor - - Fossa rossenmuller - -

Transiluminasi

Sinus Kanan Kiri

Tidak dilakukan

a) Mulut

Hasil

Selaput lendir mulut DBN

Bibir Sianosis (-) raghade (-)

Lidah Atropi papil (-), tumor (-)

Gigi Kalkulus (-), Caries (-)

Kelenjar ludah DBN

b) Faring

Hasil

Uvula Bentuk normal, terletak ditengah

Palatum mole hiperemis (-), benjolan (-)

Palatum durum Hiperemis (-), benjolan (-)

Plika anterior Hiperemis (-)

Tonsil

Dekstra : tonsil T1, hiperemis (-), permukaan rata, kripta tidak melebar detritus (-), mobilitas (+) Sinistra : tonsil T1, hiperemis (-), permukaan rata, kripta tidak melebar detritus (-), mobilitas (+)

Plika posterior Hiperemis (-)

Mukosa orofaring Hiperemis (-), granula (-)

a) Laringoskopi indirect

Hasil

Pangkal lidah

Sulit dinilai

Epiglotis

Sinus piriformis

Aritenoid

Sulcus aritenoid

Corda vocalis

Massa

b) Kelenjar Getah Bening Leher

Kanan Kiri

Regio I DBN DBN

Regio II DBN DBN

Regio III DBN DBN

Regio IV DBN DBN

Regio V DBN DBN

Regio VI DBN DBN

area Parotis DBN DBN

Area postauricula DBN DBN

Area occipital DBN DBN

Area supraclavicula DBN DBN

a) Pemeriksaan Nervi Craniales

Kanan Kiri

Nervus III, IV, VI DBN DBN

Nervus VII DBN DBN

Nervus IX DBN

Nervus XII DBN

2.1 PEMERIKSAAN AUDIOLOGI

Tes Pendengaran Kanan Kiri

Tes rinne + +

Tes weber Tidak ada lateralisasi

Tes schwabach Sama dg pemeriksa/N Sama dg pemeriksa/N

Tes berbisik 6/6

Kesimpulan : Fungsi Pendengaran telinga kanan dan kiri normal

Diagnosis

Otitis Media Supuratif Akut (OMA) telinga dekstra stadium hiperemis + rhinitis akut.

16

DIAGNOSIS BANDING

OTITIS MEDIA EFUSI

OTOSKLEROSIS

17

PENATALAKSANAAN 1. Analgetik : O kalium diklofenak 50 mg No. X, 2x1 2. Antibiotik : O Amoksisisilin klavulanat 1 tablet 375 mg (250 mg

amoksisilin dan 125 mg asam klavulanat), No XXX, 3x1

3. Obat tetes hidung :O HCl Efedrin 1% dalam larutan fisiologis. Rencana terapi : miringotomiMonitoring O Minta pasien untuk kontrol ulang 3 hari kemudian,

atau setelah obat yang diberikan habis. Lihat apakah ada perbaikan dari keluhan yang dialami pasien.

KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)O Menjelaskan mengenai penyakit pasien, termasuk faktor yang

memperberat penyakit tersebut.O Menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan manfaat dari

pengobatan yang diberikan kepada pasien. O Memberitahu kepada pasien akan pentingnya kontrol ulang

dan terapi yang adekuat untuk penyakitnya.O Memberitahukan kepada pasien untuk menutup telinga ketika

mandi untuk mencegah telinga menjadi lembab dan tidak lagi mengorek telinga.

O Mengingatkan pasien untuk datang tiga hari lagi dengan membawa orangtua untuk dilakukan miringotomi.

O Menyarankan pasien untuk tetap menjaga higienitas dan memakan makanan yang bergizi.

 

PROGNOSISQuo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad fungsionam : dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA 10

DEFINISI 10

• Otitis Media adalah peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.2

• Otitis media supuratif akut (OMSA) adalah infeksi akut telinga tengah dengan gejala dan tanda yang bersifat cepat dan singkat yang berlangsung selama 3 minggu atau kurang

OTITIS MEDIA BERDASARKAN DURASI 10

OTITIS MEDIA BERDASARKAN GEJALA 10

PATOGENESIS

STADIUM OMA

Normal

Hiperemis

Bulging

Perforasi

GEJALA KLINIS Rasa nyeri Terdapat gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga/ rasa

kurang mendengar. Peningkatan suhu tubuh

KRITERIA DIAGNOSIS 1. Penyakitnya muncul secara mendadak dan bersifat akut.

2. Ditemukan adanya tanda efusi.

3. Terdapat tanda atau gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti kemerahan atau erythema pada membran timpani, nyeri telinga atau otalgia yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.

TATALAKSANA Oklusi tuba >> obat tetes hidung HCL efedrin 1% dalam larutan

fisiologis.

Hiperemis >> antibiotik, obat tetes hidung dan analgetik.

Supurasi >> antibiotik, miringotomi.

Perforasi >> diberikan obat cuci telinga H202 3% selama 3-5 hari, antibiotik sampai 5 minggu.

RESOLUSI >> DAPAT DILANJUTKAN ANTIBIOTIK SAMPAI 3 MINGGU.

TERIMA KASIH