Pleno Modul 4 Sistem Saraf

Post on 28-Jan-2016

244 views 0 download

Tags:

description

f

transcript

DISKUSI PLENO KELOMPOK 323 April 2011

Tutor: Dr. Mulyati Sri Rahayu

Anggota Kelompok :

Arif MaulanaAulia MaulanaYofli YunandarEko Alperio AlmiDewi Asmaul HusnaSiska RezkiVera AgustiniUlfah SariSahlaini FadhillaVina Fatmasyithah

BLOK 5

MODUL 4

JUDUL SKENARIO : TERJATUH DARI ATAP

Skenario 4Terjatuh dari Atap

pak Usman, 40 tahun, dirawat di RS Cut Meutia akibat terjatuh dari atap rumahnya dengan posisi terduduk dan kemudian kepalanya terhempas di tembok yang ada dibelakangnya, 2 hari yang lalu.

Setelah kejadian itu ia mengeluh pinggangnya sakit dan kaku pada kuduknya. Ia juga tidak dapat menggerakkan kedua kakinya, kehilangan sensibilitas mulai dari pusat ke bawah dan tidak dapat mengendalikan miksi dan defekasinya. Refleks tendon meninggi pada ekstremitas bawah dan normal pada ekstremitas atas, juga didapatkan refleks Babinsky. Hasil pemeriksaan radiologis menunjukkan adalah fraktur kompresi thoracallumbal dan pendarahan di daerah subarachnoid. Dapatkan anda menjelaskan apa yang terjadi dengan Pak Usman?

JUMP 1

Identifikasi terminologi

Jump 1 Terminologi Miksi : proses pengosongan kantung kemih

dari urine yg merupakan suatu refleks pada busur refleks supraspinal dan segmental intraspinal.

Sensibilitas : kemampuan utk menafsirkan rangsangan dari luar/dalam tubuh.

Tendon : jaringan ikat fibrosa tempat berakhirnya serat2 otot yg melekatkan pada tulang atau struktur lain.

Refleks Tendon : kontraksi involunter sebuah otot setelah peregangan singkat yg dihasilkan oleh pengetukan pada tendon.

Defekasi : mekanisme pengeluaran tinja melalui anus dan merupakan mekanisme otomatis terintegrasi.

Subarachnoid : ruang antara arachnoid dan pia mater, tdd berbagai serabut ( terutama serabut kolagen, sedikit serabut elastin, dan retikulin. Ruang ini berisi LCS, pembuluh darah, saraf, makrofag, dan melanofor.

Refleks Babinski : dorsofleksi ibu jari kaki dan mekarnya jari yg lain karena stimulasi goresan mulai dari tumit melengkung ke pangkal jari. Normal pd bayi dan abnormal pd dewasa. Penyebab :

1. Kurangnya mielinasi traktus kortikospinal pd bayi.

2. Abnormalitas saraf spt lesi neuromotorik atas pd dewasa.

Fraktur : suatu gangguan integritas yg ditandai rusaknya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan yg berlebihan.

Thorakolumbal : berkenaan dg bagian thoraks dan lumbal vertebrae.

Jump 2 & 3

Menentukan Masalah

&Hipotesa

Masalah & hipotesa1. M : Mengapa setelah terjatuh, pak Usman mengeluh

pinggangnya sakit dan kaku pada kuduknya?H : Sakit pinggang dan kaku kuduknya disebabkan terjadi perubahan komposisi dan aliran dari LCS.

2. M : Mengapa Pak Usman kehilangan sensibilitas mulai pusar ke bawah?H : Pak Usman kehilangan sensibilitas mulai dari pusar kebawah karena terganggunya sistem sensorik.

3. M : Mengapa Pak Usman tidak bisa mengendalikan miksi dan defekasinya?H : Ketidakmampuan mengendalikan miksi dan defekasinya karena adanya gangguan pada sistem saraf otonom.

4. M : Apa hubungan jatuh posisi terduduk dengan fraktur kompresi thoracallumbal yang dialaminya?H : Jatuh dengan posisi terduduk dengan fraktur kompresi thoracallumbal berhubungan adanya gangguan pada SSP dan SSPerifer secara anatomi dan histologi.

5. M : Kenapa terjadi refleks tendon meninggi pada ekstremitas bawah dan normal pada ekstremitas atas.H : Refleks tendon meninggi pada ekstremitas bawah dan normal pada ekstremitas atas berhubungan dengan jaras lengkung refleks.

6. M : Kenapa Pak Usman tidak bisa menggerakkan kakinya?H : Pak Usman tidak bisa menggerakkan kedua kakinya karena adanya gangguan pada sistem motorik.

7. M : Apa tujuan pemeriksaan refleks tendon dan refleks babinsky?

H : Tujuan dari pemeriksaan refleks tendon dan babinksy adalah untuk mengetahui refleks fisiologi dan patologi.

Jump 4 skema

Patologi

Fisiologi

Pemeriksaan

S. motorik

S.Sensorik

SSTSSP

Histologi Fisiologi Anatomi

Sistem Saraf

Otonom

Jaras Lengkung Refleks

Refleks LCS

Jump 5 Learning Objectives

Jump 5Mahasiswa dapat memahami dan

menjelaskan:1. Anatomio Sistem Saraf2. Histologi sistem saraf 3. Struktur fisiologi sistem Sensorik 4. Struktur fisiologi sistem Motorik5. Struktur fisiologi sistem Otonom6. Prinsip Lengkung Reflek 7. Pemeriksaan Reflek Fisiologi dan

patologis

LO.1 Anatomi sistem saraf pusat dan saraf tepi

somatis

parasimpatis

S. motorik

S.Sensorik

Medula

spinalis

Otak

Sistem saraf tepi

Sistem saraf pusat

Sistem Saraf

Otonom

simpatis

Otak selaput otakepiduralDuramater subduralArachnoid Sub arachnoid

liquor cerebrospinalPiamater

otak

Otak dan medula spinalis

Saraf periferSaraf perifer terbagi atas:1. Saraf yang berasal dari otak 2. Saraf yang berasal dari spinal

Sistem LCS (liquid cerebrospinal)

Komposisi LCS:Penampilan jernih dan tidak

bewarna.Volume 130 - 150 mL Setiap 24 jam dihasilkan 400 – 500

mLKec. Produksi 0,5 mL/menitTekanan pd posisi supinasi 70 - 120

mm H2O

Fungsi LCS1. Sebagai bantalan / pelindug ssp

dari trauma2. memberikan daya tampung

mekanik & menyangga otak. 3. berfungsi sebagai tempat

penampungan & membantu Regulasi isi Kranium.

4. memberi nutrisi untuk SSP5. mengangkut zat-zat metabolik

dari ssp6. berfungsi sebagai lintasan

sekret glandula Pinealis untuk mencapai kelenjar Hipofisis.

Aliran LCS

Ventrikel 1

Ventrikel 3

Ventrikel 2

Ventrikel 4

Aquaductus Sylvius

Foramen Monroe

Spatium Subarachnoid

Appertura mediana

(magendi)Appertura Lateralis

(Lusckha)

LO. 2 SISTEM HISTOLOGI SISTEM SARAF

Secara struktural, jaringan saraf terdiri atas 2 jenis sel :

1. Sel saraf (neuron)• umumnya bercabang panjang dan banyak• Berfungsi untuk menerima, meneruskan,

dan memproses stimulus , memicu aktivitas sel tertentu, dan pelepasan neurotransmitter dan molekul informasi lainnya.

• Bagian-bagiannya adalah badan sel (perikarion), dendrit (cabang panjang), akson (sumbu)

2. Sel Glia Mengelilingi badan-badan sel dan cabang-

cabang akson serta dendrit yang terdapat di celah

Terdiri atas : Oligodendrosit : membentuk selubung mielin dan

memiliki cabang yang membungkus akson Sel Schwann : fungsi sama dgn oligodendrosit,

namun tidak bercabang Astrosit : berbentuk bintang dengan banyak

cabang, terbagi 2 yaitu, astrosit protoplasma dan fibrosa

Sel ependim : sel epitel silindris rendah yang melapisi ventrikel otak dan canalis sentralis di medula spinalis. Di lokasi tertentu ada silia (mempermudah pergerakan LCS)

Mikroglia : sel kecil memanjang dg cabang pendek tak teratur. Mikoglia menyekresi sejumlah sitokin pengatur imun.

Histologi SSP

SSP hampir tidak memiliki jaringan ikat. Konsistensi organ ini mirip gel yang relatif lunak.

Terdapat substansi alba( warna putih)dan gricea (warna abu-abu). Perbedaan berdasar atas ada atau tidaknya mielin.

Terbagi atas :1. Cerebrum. Ada 6 lapisan gricea. Alba di bagian dalam, gricea

dibagian luar. 2. Cerebellum. Ada 3 lapisan gricea. Alba dibagian dalam,

gricea di bagian luar. 3. Medula Spinalis. Alba di bagian luar, gricea di bagian dalam. Disini terdapat meningen(selaput pelindung):• Dura mater: terdiri atas jaringan ikat padat(menyatu dengan

periosteum otak)• Arachnoid : terdiri dari jaringan ikat tanpa pembuluh darah.• Pia mater : terdiri dari jaringan ikat longgar banyak

mengandung pembuluh darah.

Histologi SSTKomponen utama saraf, ganglia, ujung

saraf. Serabut saraf terdiri dari akson yang

dibungkus selubung khusus yang berasal dari ektodermal. Gabungannya membentuk traktus ( jaringan saraf di otak, medula spinalis dan saraf tepi)

Ganglia adalah struktur lonjong mengandung badan sel neuron dan sel glia yang ditunjang oleh jaringan ikat

Saraf memiliki selubung fibrosa luar yg disebut epineurium (jaringan ikat padat)

Sistem Sensorik

A. Reseptor >> organ sensorik khusus yg merekam perubahan fisik dan kimiawi di lingkungan eksternal dan internal organisme dan mengubahnya (transduksi) mjd impuls elektrik yg akan diproses oleh sistem saraf.

B. Jenis reseptor :• Ekteroreseptor• Telereseptor (telinga dan mata)• Proprioreseptor (koklea di telinga)• Enteroreseptor (osmoreseptor, kemoreseptor dan

baroreseptor)

Lo.3 Traktus Spinal Sensorik

No Nama Traktus

Asal Radiks Tujuan Fungsi

1 T. Grasilis dan T. Kuneatus

Impuls sentuhan dan reseptor peraba

Dorsal Area somestetik korteks serebral

Sentuhan, tekanan, vibrasi, posisi tbh, dan gerakan sendi dr kulit, persendian dan tendon otot.

No Nama Traktus Asal Radiks Tujuan Fungsi

2 Spinoserebral ventral

Impuls dr reseptor kinestetik (kesadaran akan posisi tbh)

Dorsal Area korteks serebral

Gerakan dan posisi seluruh anggota gerak

3 Spinoserebral dorsal

Sda Dorsal Area korteks serebral

Propriosepsi bwh sadar (kesadaran akan posisi tbh, keseimbangan, dan gerakan)

No Nama Traktus

Asal Radiks Tujuan Fungsi

4 Spinotalmikus ventral

Impuls dr reseptor taktil

Dorsal Talmus dan berujung di area somestetik korteks serebral

Sentuhan, suhu, dan nyeri

Lo.4 Struktur fisiologi sistem motorik

• Sistem saraf yang mengatur pergerakan tubuh manusia.• Bersifat volunter (dapat mengendalikan suatu gerakan• Bersifat eferen (menghantarkan impuls saraf dari pusat ke

efektor) terdiri atas: 1. Upper motor neuron (UMN)• menyalurkan impuls motorik ke lower motor neuron• Berasal dari korteks menurun melalui piramid dari medula

oblongata. UMN terbagi atas:a. sistem piramidalis : sel-sel saraf motorik yg terletak di gyrus

presentralis dan aksonnya turun ke bawahb. Sistem ekstrapiramidalis : mewakili semua jaras motorik yg

tidak berjalan melalui piramida medural, penting dalam mempengaruhi sirkuit umpan balik motorik regulations dalam medula spinalis, pusat otak, sereballum, dan korteks serebri.

2. Lower motor neuron (LMN)Menyalurkan impuls motorik dari

inti-inti saraf kranial ke otot-otot wajah dan leher, inti-inti radiks sentralis saraf spinal ke otot-otot di tubuh dan anggota gerak.

Traktus Spinal Motorik

No Nama Traktus

Asal Kornu Tujuan Fungsi

1 Kortikospinal lateral (piramidal)

Area korteks serebral

Posterior ke anterior

Ujung motorik otot rangka

Koordinasi dan ketepatan gerakan volunter

2 Kortikospinal ventral (piramidal)

Sel piramidal pd korteks serebral

Anterior Sda Sda

Traktus Spinal Motorik : 1. Piramidal

2. Ekstra piramidal.

No Nama Traktus

Asal Kornu Tujuan Fungsi

3 Retikulospinal

Formasi retikular

Anterior Otot Fasilitasi ekstensor tungkai dan fleksor lengan

4 Vestibulospinal lateral

Nukleus vestibular lateral

Anterior Otot Mempertahankan tonus otot dlm aktivitas refleks

No Nama Traktus Asal Kornu Tujuan Fungsi

5 Vestibulospinal medial

Nukleus vestibular medial

Anterior Otot Inervasi otot kepala dan leher

6 Rubrospinal Nukleus merah mesencephalon

- - Postur dan tonus otot

lo.5 Fiosiologi Sistem Otonom

Sistem Saraf Otonom mengatur kebanyakan fungsi viseral tubuh. Sistem ini membantu mengatur tekanan arteri, motilitas Gastrointestinal, sekresi Gastrointestinal, pengosongan Kandumh Kemih, berkeringat, suhu tubuh, & banyak aktifitas lainnya.

Sistem otonom terbagi atas 2 divisi a. Simpatis => Thorakolumbal

Memiliki satu Neuron Preganglionik pendek dan satu neuron pos ganglionik

panjang. Fungsi : memperlambat kerja Visera b. Parasimpatis => kranio sakral memiliki Neuron Preganglionik panjang da memiliki

serabut post ganglionik pendek. Fungsi : Mempercepat kerja Visera.

Neurotransmiter SSO 1. Asetilkelin => parasimpatis 2. Dopamin 3. Noreepinefrin 4. Serotonin 5. Enkepalin 6. Histamin 7. GABA ( asam gama amino

butirat)

Efek stimulasi otonomNo Organ/sistem Efek simpatis Efek parasimpatis

1 Mata- Pupil- Otot siliaris

- Dilatasi/miosis- Relaksasi utk penglihatan jauh

-Konstriksi- Kontraksi penglihatan jauh

2 Kelenjar -Lakrimalis-Sudorifera-Saliva -Gastrointestinal Otot arektor pupil

-Efek negatif-Sekresi homogen-Sekresi viskosa tebal-Inhibisi/efek negatif- Kontraksi, ereksi rambut

-Stimulasi sekresi-Efek negatif-Sekresi serosa-Sekresi mukosa dan enzim- Efek negatif

3 Jantung -Otot- Pembuluh koroner

-Frekuensi dan kontraksi naik- Vasodilatasi

-Frekuensi dan kontraksi turun-Vasokontriksi

4 Paru -Bronkodilatasi-Vasokontriksi

-Bronkokontriksi

5 Otot saluran gastrointestinal

-Inhibisi peristaltik- Stimulasi sfingter

-Stimulasi peristaltik-Inhibisi sfingter

No Organ/sistem Efek simpatis Efek parasimpatis

6 Hepar - Hidrolisis glikogen utk melepas glukosa

- Efek negatif

7 Vesica vellea -Inhibisi dan relaksasi - Stimulasi sekresi c. Empedu

8 Ren -Vasokontriksi-Eksresi turun- Produksi naik

- Efek negatif

9 Pembuluh darah -Vasokontriksi, meningkatkan tekanan darah- Dilatasi otot rangka selama aktivitas

- Efek negatif

10 Penis/klitoris Ejakulasi penis Ereksi penis dan klitoris

11 Metabolisme seluler Meningkatkan kecepatan

Efek negatif

12 Sel adiposa Stimulasi penguraian lemak

Efek negatif

Lo.6 Jaras lengkung refleks

• Refleks : respon motorik yang terjadi tanpa disadari terhadap suatu rangsangan sensorik

• Pakar yang pertama kali menggunakan istilah ini adalah Rene Descartes (1662)

• Refleks neurologik bergantung pada suatu lengkungan (lengkung refleks)

Lengkung refleks

Reseptor Neuron aferen Radiks posterior Kornu posterior Medula spinalis Kornu anterior Radiks anterior Neuron eferen Efektor

LO 7 pemeriksaan Fisiologis dan Patologis Pemeriksaan refleks Fisiologis Refleks glabela

Pukulan singkat pada glabela yang mengakibatkan kontraksi singkat kedua otot orbikularis okuli.pusatnya terletak di pons.

Refleks rahang bawahPenderita disuruh membuka mulutnya sedikit dan telunjuk pemeriksa ditempatkan melintang didagu.kemudian telunjuk diketok dengan hammer yang mengakibatkan kontraksi otot maseter sehingga mulut merapat.

Refleks bisepsLengan pasien disemifleksikan sambil menempatkan ibu jari diatas tendon otot biseps.ibu jari kemudian diketok hal ini mengakibatkan gerakan fleksi lengan bawah. Pusat refleks : C5-C6

Refleks trisepsLengan pasien disemifleksikan kemudian diketok pada tendon insersi m.triseps.responnya lengan bawah mengadakan gerakan ekstensi. Pusatnya di C6-C8.

Refleks patelaTungkai difleksikan dan digantungkan kemudian di ketok pada tendon muskulus kuadriseps femoris. Responnya gerakan ekstensi gerakan tungkai bawah. Melalui : L2,L3,L4

Refleks patologis

Refleks babinski

Telapak kaki penderita digores dengan benda yang agak runcing. Goresan dilakukan pada telapak kaki bagian lateral,mulai dari tumit kepangkal jari. Responnya gerakan dorso fleksi ibu jari yang dapat disertai gerak mekarnya jari-jari lainnya.

caranya membangkitkannya:

- cara Chaddock

- cara Oppenheim

- cara Gonda

- cara Gordon

- cara Schaefer

Refleks Genggam (grasp reflex)

Penderita disuruh mem-fleksi-entengkan jari-jari tangannya. Kemudian kita sentuh kulit yang berada diantara telunjuk dan ibu jari dengan ujung ketok refleks. Bila refleks menggenggam positif ujung ketok-refleks ini akan digenggamnya.

REFERENSI

Fisiologi kedokteran, Guyton and Hall Diagnosis topik neurologi DUUS, hal. 16 and

358 Anatomi dan fisiologi untuk pemula, Ethel

Sloane Neurologi klinik: pemeriksaan fisik dan

mental, hal. 134 Atlas histologi di Fiore: Jaringan Saraf

Sekian…

Terimakasih …