Post on 16-Mar-2019
transcript
STRATEGI PENGELOLA MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM KOMUNITAS KETIMBANG
NGEMIS TANGERANG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Marketing Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
Ryhat Trisde Pandora
6662130925
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG, MEI 2018
i
ii
iii
iv
MOTTO
“ Perasaan yang paling indah di Dunia adalah melihat
Orang Tua Kamu bahagia dan tahu bahwa Kamu adalah
alasan dibalik kebahagiaan itu. ”
Bismillahirrahmaninrrahim
Skripsi ini kupersembahkan
Dengan segala hormat dan kasih sayang
Kepada Keluargaku, Papa, Mama, dan Adik yang telah
memberikan begitu banyak kasih sayang yang luar biasa
hebat dan menjadi sumber motivasi dan inspirasi
v
ABSTRAK
Ryhat Trisde Pandora. NIM. 6662130925. Skripsi. Strategi Pengelola Media
Sosial Instagram Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang. Pembimbing I :
Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si. dan Pembimbing II: Ari Pandu Witantra,
M.I.kom
Ketimbang ngemis Tangerang merupakan salah satu komunitas regional bagian
dari komunitas Ketimbang ngemis Pusat yang awalnya berdiri di Yogyakarta.
Ketimbang ngemis Tangerang menggunakan sosial media Instagram sebagai
media publikasi kegiatannya. Namun seiring berjalan, terdapat beberapa hambatan
dalam pesan komunikasi yang disampaikan melalui konten-konten yang dibuat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Strategi Pengelola Media Sosial Intagram
Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang dalam proses perencanaan pesan dan
pemanfaatan fitur-fitur Instagram dalam menyampaikan pesan. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan paradigma Post-positivis. Teori
yang digunakan adalah teori perencanaan pesan. Hasil penelitian ini adalah
Ketimbang ngemis Tangerang menggunakan Instagram sebagai media untuk
mempromosikan kegiatan-kegiatannya melalui beberapa proses perencanaan
tindakan. Pertama, pada proses perencanaan pesan, dibuat suatu rencana
pembuatan konten tentang pemakaian warna, perencanaan caption, dan metode
pesan informatif. Selanjutnya pada proses penyebaran pesan, Ketimbang ngemis
Tangerang mempublikasikan konten yang berisi gambar dan tulisan menggunakan
teknik persuasi dengan mencoba menarik audien dari ketertarikan emosional dan
motivasi. Proses ini berlangsung untuk mencapai tujuan pesan yaitu agar kegiatan-
kegiatan Komunitas Ketimbang ngemis Tangerang dapat terus dilangsungkan dan
untuk membangun eksistensi komunitas Ketimbang ngemis di masyarakat dan
diantara regional lain seluruh Indonesia.
Kata Kunci : Komunitas, Media Sosial, Teori Perencanaan pesan
vi
ABSTRACT
Ryhat Trisde Pandora. NIM. 6662130925. Thesis. The Strategy of Social
Media Management of Ketimbang Ngemis Tangerang on Instagram. Advisor
I: Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si. and Advisor II: Ari Pandu Witantra,
M.I.Kom
Ketimbang ngemis Tangerang is part of the regional community from the central
of Ketimbang ngemis, which is founded in Yogyakarta. Ketimbang ngemis
Tangerang used social media which is Instagram to publish their activities. As
time goes by there are some problems in communication message which is
delivered through the created contents. The purpose of this research is to know
the strategy of social media management of Ketimbang ngemis Tangerang in the
process of message planning and featured utilization of Instagram in delivering
the message. This research uses descriptive-qualitative method with post-
positivist paradigm. The theory that the reasearcher uses is the theory of message
planning. The result of this research is Ketimbang ngemis Tangerang uses
Instagram as a media to promote their activities through the process of action
planning. First, in the process of message planning, Ketimbang ngemis
Tangerang plan on color usage, caption, and informative message methods. The
next step, in the deployment of the message, Ketimbang ngemis Tangerang
publish the content which is contains pictures and script with using persuasion
techniques to attract an audience from emotional interest and motivation interest.
This process is used to achieve the purpose of the message, in case some activities
can be held and to builds the existence of Ketimbang ngemis in public, also in the
others region of Ketimbang ngemis community in Indonesia.
Keywords: Community, Social Media, Theory of message planning
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kekhadirat yang maha Esa pemilik alam
semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, Allah SWT, karena
atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Skripsi program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Marketing
Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan penelitian yang
berjudul “STRATEGI PENGELOLA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
KOMUNITAS KETIMBANG NGEMIS TANGERANG” ini sangat penulis
harapkan. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian
serta penyusunan skripsi ini kepada :
1. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Bapak Darwis Sagita, M.Si selaku Sekretaris Prodi Prodi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
4. Ibu Isti Nursih, S.Ip., M.I.Kom selaku dosen pembimbing akademik.
viii
5. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing 1
Skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk
menyelesaikan Skripsi ini.
6. Bapak Ari Pandu Witantra, M.I.Kom selaku dosen pembinbing 2 Skripsi
yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan
Skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya selama di bangku perkuliahan
8. Kedua orang tua ku Bapak Desri Zulfitriyadi, dan Ibuku tercinta
Triningsih, serta Adiku Adea Oktarisa terimakasih atas do‟a dan dukungan
yang tak pernah putus, juga untuk kesabaran memberi dukungan moril dan
materil.
9. Teman-teman bermain di sekitar Rumah dan Teman-teman di Pos, Fajar,
Deri, Eko, Helwani, Arif, Wiyan, Zikri, Atep, Akew, Erik, dan yang selalu
memberikan canda tawa dan nasehat selama mengerjakan skripsi ini.
10. Teman dari Sekolah Menengah Atas, Al Rozaq Hadi terimakasih atas
bantuan dan dukungan yang diberikan selama mengerjakan skripsi ini.
11. Teman-teman dari Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang, Reza, Kak
Lina, Debby, Kak Dewi, Ican, Aji, dan seluruh anggota Komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang yang belum sempat disebutkan namanya
satu persatu yang selalu menyemangati dan memberi penjelasan atas
penelitian ini dari pertama sampai skripsi ini selesai.
ix
12. Teman dekat Sari Rahayuni yang selalu memberikan semangat serta doa
untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman Seperjuangan Kuliah, Imam, Azmi, Brilian, dan Yono, terimakasih
atas pengalaman yang sejak kuliah dijalani bersama dan dukungan selama
mengerjakan skripsi ini.
14. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2013
juga mahasiswa UNTIRTA 2012 lainnya terima kasih atas perkenalan,
persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan,
khususnya kepada teman-teman kelas konsentrasi Marketing Komunikasi.
15. Teman KKM Kependudukan 08, Dika, Agung, Linda, Atiqa, Intan, Cici,
Fitri, Nurul, Merlin, Sri, SN, Dein, Nirta, dan Tini
16. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah
SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan
kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya
bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.
Serang, 08 Mei 2018
Ryhat Trisde Pandora
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... iii
MOTTO ......................................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 7
1.3 Identifikasi Masalah ............................................................................. 7
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ..................................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Strategi ....................................................................... 9
2.1.2 Tahapan-tahapan Strategi ............................................................. 10
2.1.3 Komunikasi ................................................................................. 13
2.1.4 Komunikasi Daring / Online ........................................................ 15
xi
2.1.5 Strategi Komunikasi .................................................................... 18
2.1.6 Media Sosial ................................................................................ 20
2.1.7 Instagram .................................................................................... 23
2.1.8 Komunitas .................................................................................. 31
2.1.9 Teori Perencanaan Pesan ............................................................. 35
2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................ 40
2.3 Penelitian Terdahulu............................................................................. 41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian .................................................................................. 45
3.2 Objek Penelitian ................................................................................... 45
3.3 Metodologi Penelitian .......................................................................... 45
3.4 Paradigma Penelitian ............................................................................ 48
3.5 Sumber Data ........................................................................................ 50
3.6 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 52
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................ 56
3.8 Teknik Keabsahan Data ........................................................................ 59
3.9 Jadwal Penelitian .................................................................................. 61
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................... 63
4.1.1 Ketimbang Ngemis Tangerang ..................................................... 63
4.1.2 Struktur Organisasi Ketimbang Ngemis Tangerang ...................... 74
4.1.3 Instagram Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang .................. 75
4.2 Hasil Observasi .................................................................................... 85
xii
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian..................................................................... 88
4.3.1 Strategi Pengelola Media Sosial Intagram Komunitas Ketimbang
Ngemis Tangerang dalam Proses Perencanaan Pesan ............................ 113
4.3.2 Strategi Pengelola Media Sosial Instagram Komunitas Ketimbang
Ngemis Tangerang dalam Proses Penyebaran Pesan ............................. 114
4.3.3 Tujuan Pesan Pengelola Media Sosial Instagram Komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang ............................................................. 114
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 116
5.2 Saran .................................................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 120
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 41
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .............................................................................. 61
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Acara Garage Sale Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang ..... 86
Gambar 4.2. Perencanaan Desain Feeds Instagram Kegiatan Garage Sale ........ 91
Gambar 4.3. Caption postingan oprec Ketimbang Ngemis Tangerang .............. 94
Gambar 4.4. Space Order dan Time Order Caption Pemberian Donasi ............. 96
Gambar 4.5. Deductive Order dan Inductive Order Caption Garage Sale .......... 97
Gambar 4.6. Gambar & Tulisan dalam Desain Open Donasi ............................ 101
Gambar 4.7. Emotional Appeal dalam Caption Profil Sosok Mulia .................. 104
Gambar 4.8. Motivation Appeal dalam Caption Profil Sosok Mulia ................. 105
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 PEDOMAN OBSERVASI ....................................................... 124
LAMPIRAN 2 PEDOMAN WAWANCARA .................................................. 125
LAMPJRAN 3 HASIL WAWANCARA.......................................................... 126
LAMPIRAN 4 DOKUMENTASI KEGIATAN ............................................... 139
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan media digital di Indonesia saat ini sudah mempengaruhi
banyak hal, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini kita semakin dimanjakan
oleh teknologi yang dapat mempermudah kita untuk mendapatkan akses informasi
dan berkomunikasi dengan orang lain. Pesatnya pertumbuhan media digital yang
ditunjang kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga telah
menjadikan perkembangan media sosial dengan bermacam ragamnya. Media
sosial menurut Dailey adalah konten online yang dibuat menggunakan teknologi
penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur. Paling penting dari teknologi
ini adalah terjadinya pergeseran cara mengetahui orang, membaca dan berbagi
berita, serta mencari informasi dan konten.1 Ada ratusan saluran media sosial yang
beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar Facebook, LinkedIn, dan
Twitter.2 Dalam cermatan penulis, diantara beragam media sosial yang cukup
banyak diminati tercatat seperti blog-blog pribadi atau komunitas, facebook,
instagram, twitter, Google+, bbm, whatsapp, dan sejenis jejaring sosial lainnya. Di
hampir di setiap saat atau setiap tempat media sosial tersebut selalu digunakan
1 Dailey, (2009), Peculiarietes of Social Media Integration Into marketing communications,
Dubuque, IA Brown & Bencmark. Hal.3
2 Badri Muhmmad, (2012) Social Media relation di Era Web, Jurnal Risalah vol. XXI, Edisi
April. Hal.132
2
dalam kegiatan sehari-hari di masa kini. Tak terkecuali bahkan tak memandang
usia (tua/muda) dan jenis kelamin (laki-laki/perempuan), hampir semua kalangan
menggunakannya sebagai sarana berkomunikasi sekaligus sarana berinteraksi
antarwarga, antara warga dengan pemerintah/lembaga, atau sebaliknya, bahkan
tak terbatas oleh jarak, ruang dan waktu, kapan dan dimanapun bisa dilakukan
secara realtime.
Media sosial kini menjadi pilihan praktis dalam melangsungkan
penyampaian/penerimaan informasi antar pengguna. Hal demikian pastinya
mengajak atau seyogyanya menyadarkan setiap pengguna untuk mencari manfaat
optimal yang bisa didapat untuk memenuhi kepentingan atau tujuan maupun
kebutuhan informasi bagi dirinya sebagai pengguna pribadi atau kelompok seperti
komunitas/organisasi/instansi dan yang lainnya.
Salah satu contohnya, pemanfaatan media sosial yang dilakukan
komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang terutama dalam hal kegiatan atau yang
akan dilakukan oleh komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang saat suatu acara
akan berlangsung. Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang memiliki akun
media sosial yaitu Instagram agar dapat mempublikasikan mengenai acara
kegiatan yang akan dilakukan oleh komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang agar
dapat diketahui masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui kegiatan yang
akan berjalan.
Ketimbang Ngemis Tangerang sendiri merupakan komunitas regional
Tangerang dari Ketimbang Ngemis yang sebelumnya didirikan oleh Rizky
3
seorang remaja Yogyakarta pada Juni 2015. Ketimbang Ngemis Tangerang yang
selanjutnya di sebut KNT saat ini diketuai oleh Lina. Komunitas ini bergerak pada
bidang sosial untuk membantu dan mengapresiasi para sosok mulia, yakni mereka
yang tetap berusaha dalam keterbatasan usia maupun fisik dalam terus menerus
mencari nafkah bagi diri sendiri maupun keluarga, dan menolak untuk mengemis.
Sehingga sering muncul motto dari komunitas ini, yakni “Say no to Ngemis”.
Berawal dari akun instagram sederhana Ketimbang Ngemis kemudian berubah
menjadi sebuah komunitas di mana para relawannya aktif mencari sosok-sosok
renta yang perjuangan hidupnya dianggap menginspirasi dan layak diapresiasi.
Agenda Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang pun beragam. Mulai
dari survei sosok yang akan diberikan donasi, garage sale, donasi, hingga
gathering. Survei dilakukan dengan tujuan mengantisipasi agar tidak salah sasaran
dalam memberikan donasi. Karena zaman sekarang banyak orang tua yang
berpura-pura berjualan, tetapi memiliki harta yang berlebih. Dari survei tersebut,
mereka akan melihat bagaimana kondisi ekonomi serta kehidupan sehari-hari
sosok yang menjadi sasaran.
Menurut data akun instagram @data.regional.ketimbangngemis, saat ini
akun serupa berkembang hingga 50 kota, di antaranya Jakarta, Bandung,
Yogyakarta, Palembang, termasuk Tangerang. Ketimbang Ngemis Tangerang saat
ini sudah mempunyai sekitar 7 ribu pengikut di Instagram. Jumlah ini berbeda
jauh dengan Akun Instagram Ketimbang Ngemis Jakarta, atau Ketimbang Ngemis
di Regional kota-kota/wilayah besar lainnya yang jumlah followersnya lebih
4
banyak, sedangkan pembuatan akun media sosial regional ini rata-rata sama yaitu
sekitar bulan juni 2015.
Selain masalah diatas, sebuah komunitas pasti saja mengalami beberapa
hambatan atau masalah yang dimiliki oleh anggota baik secara individu ataupun
dengan kelompok lainnya, salah satunya kekompakan antar anggota, konflik antar
sesama anggota maupun yang berhubungan dengan organisasi ataupun komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang itu sendiri. Hambatan yang lain juga dapat
disebabkan oleh karena banyaknya tingkatan atau mata rantai yang harus dilalui
oleh suatu pesan dalam komunikasi sehingga pesan yang disampaikan pun
cenderung tidak efektif dan tidak mengenai sasaran secara langsung dikarenakan
ada kemungkinan diubah oleh si penerima sebelum dilanjutkan pengirimnya.
Menurut Karl Marx dalam buku komunikasi organisasi, bahwa kehadiran
konflik didasarkan pada pemilikan sarana-sarana produksi. Dimana pemilikan
sarana-sarana produksi tersebut menyebabkan adanya perbedaan hak kepemilikan
atas sarana-sarana produksi yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok. Dan
perbedaan kepemilikan itulah yang kemudian akan menjadi unsur pokok adanya
pemisahan kelas di dalam masyarakat.3
Selanjutnya, intensitas dalam sebuah komunikasi bisa saja menjadi
berkurang. Maka dari itu dibutuhkan solusi untuk menjawab permasalahan
tersebut. Salah satu solusi yang bisa dipakai untuk memunculkan eksistensi
3 Abdullah Masmuh. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Pespektif Teori dan Praktek. Malang.
Universitas Muhammadiyah.hal: 75
5
sebuah organisasi adalah dengan adanya ruang-ruang atau pemanfaatan media
dalam hal ini media sosial yang mampu mengakomodir kepentingan organisasi
seperti komunitas Ketimbang Ngemis, yang salah satunya adalah bagaimana
kegiatan-kegiatan organisasi mampu tersosialisasikan baik kepada internal
organisasi maupun kepada pihak luar.
Karena dalam melakukan kegiatan komunikasi adalah memastikan bahwa
orang yang dijadikan sasaran komunikasi itu benar-benar memahami pesan yang
disampaikan. Sehingga pada gilirannya, komunikasi berhasil dimotivasi untuk
melakukan suatu kegiatan atau tindakan (yang dikehendaki dan diharapkan).
Diperlukan pula, strategi komunikasi yang akan digunakan melalui perumusan
tujuan yang jelas, juga memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak.
Atas dasar latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka peneliti
tertarik untuk menganalisis bagaimana Strategi pengelola media sosial Instagram
Komunitas Ketimbang Ngemis sebagai media komunitas regional dan untuk
mempertahakan eksistensi di antara banyaknya akun media sosial ketimbang
ngemis di regional lainnya. Ketertarikan peneliti pada penelitian ini bukan hanya
didasarkan pada alasan bahwa peneliti merupakan masyarakat daerah Tangerang
sehingga akses terhadap penelitian ini lebih mudah, namun ketertarikan peneliti
terhadap penelitian ini yaitu didasarkan pada keinginan untuk melihat fenomena
bagaimana sebuah organisasi mampu memanfaatkan media sosial yang tergolong
sebagai jenis media baru dalam industri perkembangan media massa kini sebagai
alat untuk meningkatkan eksistensi organisasi. Untuk itu maka peneliti mengambil
6
judul penelitian “Strategi Pengelola Media Sosial Instagram Komunitas
Ketimbang Ngemis”
Penelitian ini akan dilakukan pada komunitas Ketimbang Ngemis
Tangerang dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana
pendekatan ini lebih menitik beratkan pada kedalaman data melalui tekhnik
wawancara mendalam pada informan yang telah ditentukan. Penelitian ini akan
didukung dengan data observasi dimana peneliti akan melihat langsung
bagaimana proses perencanaan, penyebaran dan tujuan pesan melalui media sosial
yang dilakukan oleh komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang.
7
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah: Bagaimana Strategi Pengelola Media Sosial Instagram
Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang?
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka masalah dalam
penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana Strategi Pengelola Media Sosial Intagram Komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang dalam proses perencanaan pesan?
2. Bagaimana Strategi Pengelola Media Sosial Instagram Komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang dalam proses penyebaran pesan?
3. Apa Tujuan Pesan Pengelola Media Sosial Instagram Komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui Strategi Pengelola Media Sosial Intagram
Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang dalam proses perencanaan
pesan.
8
2. Untuk mengetahui Strategi Pengelola Media Sosial Instagram
Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang dalam proses penyebaran
pesan.
3. Untuk mengetahui Tujuan Pesan Pengelola Media Sosial Instagram
Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Akademis: Agar dapat memberikan kontribusi yang positif dalam
berbagai analisis studi tentang komunikasi, khususnya strategi
komunikasi. Penelitian ini diharapkan pula dapat menarik minat
peneliti yang lain untuk melanjutkan atau mengembangkan penelitian
tentang bahasan ini lebih lanjut, sehingga apabila dapat ditempuh maka
akan memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi perkembangan
komunikasi.
2. Praktis: Untuk menambah wawasan para juru komunikasi tentang
pentingnya pemanfaatan segala bentuk media atau aktifitas yang bisa
digunakan sebagai alat atau media komunikasi. Khususnya yang telah
berkecimpung di suatu komunitas untuk lebih mengapresiasikan
bidangnya.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Strategi
Strategi secara perspektif terminologis, dikemukakan oleh banyak ahli. Di
antaranya menurut Onong Uchjana Effendy yang menganggap strategi pada
hakikatnya adalah ‘perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu
tujuan tersebut’.4
Sedangkan menurut Stephanie K. Marrus yang dikutip dalam buku
karangan Husein Umar yang berjudul Strategic Management in Action, strategi
didefinisikan sebagai proses penetapan terhadap kiat dari pihak petinggi
perusahaan yang disertai dengan merancang cara untuk misi jangka panjang
perusahaan agar misi tersebut dapat diraih.
Definisi lain dikemukakan oleh Anwar Arifin, strategi dinyatakan sebagai
‘keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna
mencapai tujuan’. 5
4 Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2007. Hal.40
5 Arifin, Anwar. Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Bandung: Armico,
1984.
10
Selanjutnya menurut Basu Swastha, DH (1996), mengemukakan strategi
merupakan satu jenis rencana yang mengkhususkan tujuan organisasi dalam
istilah pelayanan yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Ini menggambarkan
misi dasar dari organisasi tersebut, tujuan dan sasaran yang akan dicapai, dan
cara-cara pemanfaatan sumber-sumber organisasi untuk mencapai sasarannya.
Dari penjabaran di atas, penulis memahami bahwa strategi merupakan rencana
yang mengkhususkan pada tujuan organisasi.. Strategi didalamnya
menggambarkan misi dasar dari organisasi serta tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai, juga cara-cara pemanfaatan sumber-sumber organisasi untuk mencapai
sasarannya.6
2.1.2 Tahapan-tahapan Strategi
Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan implementasi terhadap
strategi tersebut melainkan menurut Fred R. David, dalam strategi juga
dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah dilakukan berhasil atau tidak.
Dalam teori manajemen strategik milik David mengemukakan tiga tahapan
strategi di antaranya:
1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam strategi. Dalam
tahap ini para pencipta, perumus, penkonsep harus berfikir matang
6 Basu Swastha, DH, Asas-asas Manajemen Modern. (Yogyakarta: Liberty, 1996), hal. 28
11
mengenai kesempatan dan ancaman dari luar perusahaan dan menetapkan
kekuatan dan mkekurangan dari dalam perusahaan, serta menentukan
sasaran yang tepat. Menghasilkan strategi cadangan dan memilih strategi
yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi berusaha menemukan
masalah-masalah di dalam perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis
tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk keberhasilan menuju
tujuan strategi tersebut.7
2. Implementasi Strategi
Implementasi strategi, tahapan dimana setelah strategi dirumuskan yaitu
pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tersebut berupa
penerapan atau aksi dari strategi.8 Strategi yang dimaksudkan adalah
strategi yang telah direncanakan pada tahap pertama yaitu perumusan
strategi.
3. Evaluasi Strategi
Tahapan terahkhir ini merupakan tahapan yang diperlukan karena dalam
tahap ini keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk
penetapan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur berhasil atau
tidak, sesuai atau tidaknya strategi yang telah diterapkan.9
7 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep. (Jakarta: Prenhalindo, 2002), hal. 3
8 Ibid.
9 Ibid.
12
Selain itu Fred R. David juga mengemukakan tiga macam dasar dalam
mengevaluasi strategi, di antaranya adalah:
1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi.
Perbedaan yang ada akan menjadi penghalang dalam meraih tujuan
yang diharapkan, begitu juga dengan faktor internal seperti aksi dari
strategi yang tidak efektif dapat menghasilkan nilai akhir yang tidak
sesuai dengan yang ingin diraih. 10
2. Mengukur prestasi atau membandingkan hasil yang akan diharapkan
dengan kenyataan.
Dalam proses ini dilakukan dengan mencari tau tentang
ketidaksesuaian dari rencana, melihat kembali prestasi diri dan
memahami kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian tujuan yang
dinyatakan.11
3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
rencana.
Dalam proses ini tidak diperuntukkan mengubah strategi yang sudah
direncanakan atau tidak lagi menggunakan strategi yang ada. Tindakan
10 Ibid. Hal.3
11 Ibid.
13
korektif ini dianjurkan apabila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan
yang diharapkan.12
2.1.3 Komunikasi
Dalam Mulyana menjelaskan, kata komunikasi atau communications
dalam bahasa inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”,
communicatio, communications atau communicare yang berarti “membuat sama”
(to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal
kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikirin, satu makna, atau suatu pesan
dianut secara sama.13
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communications berasal dari
bahasa latin atau communicatio dan bersumber dari communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah satu makna. Jadi, jika dua orang terlibat dalam
komunikasi, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada
kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima
maupun si pengirim sepaham sari suatu pesan tertentu. 14
12 Ibid. Hal.3
13 Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya. hal.46
14 Effendy, Onong Uchjana. 2002. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti. Hal.9
14
Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan tujuan dari
komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan berkomunikasi adalah mengharapkan
adanya umpan yang diberikan oleh lawan bicara kita serta semua pesan yang kita
sampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi
setalah melakukan komunikasi tersebut. Onong Uchana Effendy dalam bukunya
Ilmu Komnukiasi Teori dan Praktek mengemukakan beberapa tujuan
berkomunikasi, yaitu :
1. Setiap gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan yang
persuasif bukan memaksakan kehendak.
2. Memahami orang lain.
3. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakan sesuatu itu
dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan yang dimaksudkan ini alah
kegiatan yang banyak mendorong,namun yang penting harus diingat bagaimana
cara terbaikmelakukannya.15
15 Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya
Bakti. hal.18
15
2.1.4 Komunikasi Daring / Online
Komunikasi Daring merupakan cara berkomunikasi dimana penyampaian
dan penerimaan pesan dilakukan melalui jaringan Internet. Komunikasi yang
terjadi di dunia maya tersebut umumnya dinamakan dengan komunikasi di dunia
maya atau cyberspace.
Komunikasi daring atau komunikasi virtual merupakan cara
berkomunikasi di mana penyampaian dan penerimaan informasi atau pesan
dilakukan dengan menggunakan Internet. Komunikasi virtual pada abad ini bisa
dilakukan di mana saja serta kapan saja.
Salah satu bentuk komunikasi virtual adalah pada pemakaian Internet.
Internet merupakan alat komunikasi yang cukup efektif serta efisien dgn
tersedianya berbagai layanan sarana seperti Situs, Chatting (MIR chat, Yahoo
Masanger, Gtalk dll), e-mail, Friendster, Facebook dan Twitter.
Begitu banyak media yang ditawarkan dalam dunia maya untuk
melakukan komunikasi, dan keberadaannya semakin membuat manusia
tergantung pada teknologi. Ketergantungan tersebut akan dilihat pada maraknya
penjualan handphone dengan harga murah dan penawaran kelengkapan sarana
untuk mengakses Internet.
Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi dalam Jaringan (Daring/Online):
1. Kelebihan komunikasi daring adalah bisa dilakukan kapan saja di mana saja :
dengan komunikasi daring, pengguna bisa melakukan komunikasi di mana saja
16
dan kapan saja, dengan syarat harus terhubung dengan jaringan internet dan
mempunyai fasilitas yang mencukupi.
2. Kelebihan komunikasi daring bisa menghemat biaya : Berbeda dengan
komunikasi konvensional, komunikasi daring tidak membutuhkan biaya untuk
bertemu langsung dengan lawan bicara, dan tentu ini membuat komunikasi daring
dapat menghemat biaya transportasi.
3. Dapat Menghemat Waktu : komunikasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa
harus membuang waktu dengan melakukan perjalanan. Pesan komunikasi bisa
diungkapkan pada saat itu juga dalam hitungan detik meskipun kedua pihak yang
berkomunikasi saling berjauhan.
4. Terintegrasi dengan pelayanan TIK lainnya : Sembari melakukan komunikasi
daring, kalian dapat menggunakan layanan TIK lainnya untuk mendukung
pelaksanaan dan kelengkapan komunikasi tersebut.
5. Meningkatkan intensitas berkomunikasi : komunikasi daring mendorong orang
yang rata rata diam didunia nyata, jadi aktif disaat berkomunikasi di dunia maya.
6. Meningkatkan partisipasi : dengan terbukanya jalur komunikasi akan semakin
banyak orang yang bisa berpartisipasi dalam diskusi.
Kekurangan atau Kelemahan Komunikasi Dalam Jaringan (Daring/Online):
1. Memerlukan perangkat khusus : dalam pelaksanaannya, komunikasi daring
memerlukan adanya perangkat lunak dan perangkat keras computer.
17
2. Terlampau banyak berita yang tidak penting : Dalam komunikasi daring, lebih
sering infromasi yang masuk jadi terlalu banyak, ini akan membuat bingung si
penerima.
Jenis-Jenis Komunikasi dalam Jaringan (Daring/Online)
a. Komunikasi daring sinkron (serempak)
Komunikasi daring serempak atau komunikasi daring sinkron adalah komunikasi
menggunakan komputer sebagai fasilitas, yang terjadi secara serempak, waktu
nyata (real time). Contoh komunikasi sinkron antara lain sbg berikut :
Text chat, adalah satu buah fitur, aplikasi, atau aprogram dalam jaringan Internet
yang berfungsi untuk berkomunikasi dan bersosialisasi langsung dengan
pengguna internet yang sedang daring. Komunikasi teks akan mengirim pesan
dengan teks pada orang lain yang sedang daring, setelah itu orang yang dituju
membalas pesan dengan teks, begitu seterusnya. Itulah proses terjadinya text
chatting.
Video chat, adalah teknologi untuk melakukan interaksi audiodan video dengan
cara real time antara pengguna di tempat yg berbeda. Video chatting umumnya
dilakukan melalui perangkat komputer ataupun tablet atau smartphone (juga
dinamakan telepon video call). Video chatting bisa berupa interaksi point-to-point
(satu-satu), seperti FaceTime & Skype, atau hubungan multipoint (satu-ke-
banyak, atau banyak-ke-banyak), seperti dalam Google+ Hangouts. Videochatting
sering disalahartikan dengan video conference. Videochatting merujuk pada
komunikasi video di antara dua orang individu (poin to point), sedangkan video
18
conference mengacu pada komunikasi video di antara 3 pihak atau lebih
(multipoint).
b. Komunikasi daring asinkron (tidak serempak)
Komunikasi daring tidak serempak atau asinkron merupakan komunikasi
menggunakan komputer & dilakukan secara tunda. Contoh komunikasi daring
asinkron yaitu e-mail, forum, rekaman simulasi visual, juga membaca & posting
dokumen daring melalui World Wide Situs.16
2.1.5 Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi menurut Effendy Uchjana (1992) merupakan
percampuran antara perencanaan komunikasi (communication planning) dengan
manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana
operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa
berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan situasi.17
Definisi lain dikemukakan oleh Muhammad Arni (2004) mengenai strategi
komunikasi yaitu semua yang terkait mengenai rencana dan taktik atau cara yang
16 http://www.pintarkomputer.org/2015/10/pengertian-komunikasi-dalam-jaringan-daring.html. di
akses pada hari sabtu tanggal 8 juli 2017 pukul 17.03 WIB
17 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. (Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 1992), hal. 301
19
akan dipergunakan untuk melancarkan komunikasi dengan menampilkan
pengirim, pesan dan penerima nya pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.18
Berkaitan dengan dua definisi di atas, penulis memahami bahwa strategi
komunikasi merupakan perencanaan, taktik, rancangan dan cara yang
dipergunakan untuk melancarkan proses komunikasi, memperhatikan semua
bagian yang ada dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Maka jika
dikaitkan dengan pokok masalah penelitian, strategi komunikasi ini dibutuhkan
oleh komunitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan komunitas.
Dikutip dari buku milik Onong Uchjana Effendy (2004) yang berjudul
Dinamika Komunikasi terdapat fungsi ganda dari strategi komunikasi yaitu
menyebarluaskan pesan komunikasi yang bertujuan untuk menginformasikan,
mengintruksi secara terperinci kepada sasaran untuk mendapatkan hasil yang
terbaik. Kemudian untuk menjembatani kesenjangan budaya atau dengan kata lain
fungsi ini terjadi akibat mudahnya diperoleh penggunaan terhadap media massa
yang dapat merusak moral budaya.19 Sebagai contoh saat ini televisi menjadi
saluran komunikasi untuk memberikan informasi. Meski hanya bisa
berkomunikasi satu arah, namun televisi memberikan pengaruh besar pada
18 Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet. 6 hal. 65- 66 19 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hal.
28
20
kehidupan masyarakat. Apabila tontonan yang ditayangkan tidak baik maka anak-
anak yang menonton akan mengikuti. Ini jelas akan merusak moral masyarakat.
Tujuan strategi komunikasi dituturkan oleh R. Wayne Pace, Brent
D.Peterson dan M. Dallas Burnett dalam bukunya yang berjudul Techniques for
Effective Communication, dikutip dari buku milik Onong Uchjana Effendy, yaitu
yang pertama adalah to secure understanding, memastikan bahwa penerima pesa
mengerti pesan yang diterimanya. Dan apabila sudah dapat mengerti dan
menerima, maka yang diterima tersebut itu harus dijalin atau dibina (to establish
acceptance). Yang pada akhirnya setelah di mengerti, kemudian dijalin atau
dibina, maka selanjutnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action).20
2.1.6 Media Sosial
Media Sosial atau biasa disebut social media adalah suatu wadah untuk
berkumpul secara bebas, bebas yang dimaksud adalah bebas dalam aspirasi atau
hal lain yang masih bertanggung jawab. Berdasarkan hasil penelitian diberbagai
media, arti dari social media atau media sosial atau jejaringan sosial adalah sebuah
media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi dan
berbagi. Sebenarnya Social media merupakan media di mana user dapat membuat
konten dan aplikasi serta memungkinkan user tersebut untuk berinteraksi dan
20 Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2007), hal. 32
21
bertukar wawasan dengan user lain. Menurut Antony Mayfield dari iCrossing,
media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling
membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir,
berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan
pasangan, dan membangun sebuah komunitas.21
Kaplan dan Haenlein membedakan Social Media dari konsep-konsep
seperti Web 2.0 (user generated content). Menurut pemahaman mereka, ada enam
jenis Social Media (contoh dalam kurung) yang dapat dibedakan oleh tingkat
eksposur masing-masing pengguna, yakni:
1. Collaborative projects: (Wikipedia)
Wikipedia adalah selain menyajikan informasi yang biasa ditemui di
dalam sebuah ensiklopedia, Wikipedia juga memuat artikel-artikel yang
biasanya ditemukan di dalam almanak, majalah spesialis, dan topik-topik
berita yang masih hangat. Banyak orang yang menggunakan Wikipedia ini
untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan rumah.
2. Blogs and microblogs: Twitter
Sekarang, sosial media Twitter menjadi salah satu sosial media yang
paling banyak digunakan. Aplikasi yang simpel hanya dengan mengupdate
status menjadi daya tarik para penggunanya.
21 Antony. Mayfield. 2008. What Is Sosial Media.ICrossing.
22
3. Content communities: (Youtube)
YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer
dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video
secara gratis. Tidak beda jauh dengan MySpace, Youtube yang khusus
untuk menamplikan video, menjadi sosial media untuk mempromosikan
video klip baru para musisi atau mempromosikan film – film baru. Dalam
penjelasan diatas berarti youtube berfungsi juga sebagai media promosi
dan media komunitas seseorang.
4. Social networking sites: (Facebook)
Facebook (atau facebook) adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs
web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki
oleh Facebook, Inc. Pada Januari 2011.
5. Virtual game worlds: (World of Warcraft)
Virtual Worlds Terikat diantara online gaming dan social networks, virtual
world emulations berubah dari experimental menjadi surga untuk
immersive communities.
6. Virtual social worlds: (Second Life)
Second Life atau Kehidupan Kedua (bahasa Indonesia) adalah dunia maya
berbasis internet dan diluncurkan pada tahun 2003. Second Life
23
dikembangkan oleh perusahaan riset Linden Research, Inc (sering disebut
juga sebagai lab Linden), komunitas maya ini menjadi perhatian dunia saat
diliput oleh media berita pada akhir tahun 2006 dan awal 2007.22
2.1.7 Instagram
Disusun dari dua kata, yaitu “Insta” dan “Gram”. Arti dari kata pertama
diambil dari istilah “Instan” atau serba cepat/mudah. Namun dalam sejarah
penggunaan kamera foto, istilah “Instan” merupakan sebutan lain dari kamera
Polaroid. Yaitu jenis kamera yang bisa langsung mencetak foto beberapa saat
setelah membidik objek. Sedangkan kata “Gram” diambil dari “Telegram” yang
maknanya dikaitkan sebagai media pengirim informasi yang sangat cepat.
Dari penggunaan dua kata tersebut, fungsi instagram sendiri yaitu sebagai
media untuk membuat foto dan mengirimkannya dalam waktu yang sangat cepat.
Tujuan tersebut sangat dimungkinkan oleh teknologi internet yang menjadi basis
aktivitas dari media sosial ini.23
22 Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) “Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of Social Media”. Business Horizons 53(1): Hal. 59–68.
23 http://www.dumetdevelopment.com/blog/pengertian-instagram-dan-keistimewaannya/ . di akses
pada hari sabtu tanggal 8 juli 2017 pukul 17.06 WIB
24
Fitur Instagram
Saat ini Instagram telah berkembang pesat dari segi fitur. Banyak sekali
fitur-fitur baru yang ditambahkan untuk memanjakan pengguna, berikut fitur-
fiturnya.
Mengunggah Foto / Video
Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah
dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang ingin diunggah dapat
diperoleh melalui kamera perangkat ataupun foto-foto yang ada di album foto di
perangkat smartphone tersebut. Di dalam instagram juga terdapat kamera yang
bisa digunakan dan langsung dapat di unggah pengguna. Tidak hanya kamera,
namun pengguna bisa mengubah/ melakukan editing foto, menggunakan filter,
crop dan teknit edit foto yang lainnya. Begitu juga dengan video, pengguna bisa
mengupload/ mengedit/ dan mengunggah video dengan durasi maksimal 1 menit.
Selain itu juga, foto/video yang di unggah dapat di beri caption, berupa
tulisan yang ingin pengguna tambahkan. Ini berguna sebagai informasi atau pesan
yang ingin disampaikan melalui foto yang di unggah pengguna. Pengguna juga
bisa menambahkan tanda tagar / hashtag di capstion tersebut.
Pengikut / Followers, Suka, dan Komentar
Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun
pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian
komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan
25
memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah
oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dan
jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut
dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan teman-
teman yang ada di dalam Instagram, dapat menggunakan teman-teman mereka
yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti Twitter dan
juga Facebook.
Kemudian fitur Love atau suka, yaitu dimana sebuah foto yang diunggah,
dapat di like. Jumlah like akan terlihat dibawah foto yang di unggah. Begitu juga
dengan komentar, pengguna dapat menambahkan komentar di setiap foto yang di
upload.
Fitur Explore
Ketika Pengguna memilih untuk membuka tab Explore atau Jelajah, maka
akan muncul kumpulan foto dan video yang menurut instagram, pengguna akan
tertarik dan menyukainya, ini diambil berdasarkan apa yang orang-
orang/pengguna lain sukai saat ini. Fitur ini juga dapat menyarankan pengguna
untuk mengikuti orang-orang baru di lingkaran pertemanan pengguna.
Tidak hanya itu, fitur explore juga dapat digunakan pengguna untuk
mencari akun yang ingin dilihatnya, dengan mengetik username atau nama
pengguna lain yang ingin dicari. Atau bisa juga mencari dengan menggunakan
tanda tagar/hashtag.
26
Fitur Notifikasi dan Profil
Notifikasi atau pemberitahuan merupakan fitur yang dapat digunakan
pengguna untuk mengetahui siapa saja yang baru mengikuti pengguna, baru
menyukai/mengomentari foto/video yang pengguna unggah, dan kegiatan-
kegiatan lain yang pengguna lain lakukan. Dari menyukai foto, berkomentar dan
lain-lain.
Sedangkan pada fitur profil, terdapat avatar yang bisa pengguna pasang.
Avatar sama dengan foto profil, bisa di ubah kapanpun pengguna mau. Di fitur
profil juga terlihat foto/video yang sudah pengguna unggah. Terdapat juga jumlah
kiriman, followers dan following pengguna.
Selain itu ada juga fitur pengaturan yang dapat digunakan oleh pengguna,
untuk berbagai macam setting dari instagram tersebut, mulai dari foto, video, love,
comment, peraturan privasi dan masih banyak lagi.
Fitur terbaru Instagram Story dan Live Streaming
Untuk mendorong pengguna agar membuat dan menshare content lebih
banyak lagi pada platform, Instagram pada akhir tahun 2016 lalu telah
mengumumkan Instagram Stories, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna
mengirim foto dan video yang menghilang setelah 24 jam.
Fitur ini seperti Snapchat Stories, fitur Snapchat yang diperkenalkan pada
2013 dan menjadi bagian penting dari pertumbuhan perusahaan. Seperti Snapchat,
foto dan video yang dishare dalam Instagram bersifat sementara dan tidak dapat
27
dilihat setelah 24 jam. Content yang dishare ke stories juga tidak akan muncul
pada profil grid pengguna atau dalam Instagram feed.
Instagram Stories muncul pada bar bagian atas feed pengguna, dan semua
akun Instagram dapat menshare stories mulai dari teman-teman pengguna sampai
akun popular favorit pengguna. Untuk melihat story seseorang, pengguna tinggal
tap pada foto profil mereka. Story mereka akan muncul secara full-screen, dan
kemudian akan muncul semua content yang mereka post dalam 24 jam terakhir.
Content yang di-play mulai dari urutan yang terlama ke terbaru. Setelah pengguna
melihat sebuah story, pengguna dapat tap untuk kembali dan maju atau menggeser
untuk melompat ke story orang lain. Terdapat fitur like dan comment yang juga
bisa deiberikan yang nantinya akan masuk ke direct message antar pengguna.
Namun pengguna tetap bisa memprivasi postingan di Instagram story, story
pengguna mengikuti pengaturan privasi akun pengguna. Jika perngguna mengatur
akun pengguna untuk pribadi, maka story pengguna terlihat hanya untuk follower
pengguna. Tapi pengguna juga dapat dengan mudah menyembunyikan seluruh
story pengguna dari siapa pun, bahkan jika mereka mem-follow pengguna.
Terdapat juga fitur tambahan di instagram stories yaitu live streaming.
Untuk mengakses fitur ini, pengguna dapat mengusap layar ke menu "Live" pada
kamera di fitur Stories. Pengikut Instagram pengguna akan dapat mengetahui saat
video live berlangsung, berkat kehadiran tombol live yang muncul pada ikon
Story. Rekan dan keluarga yang mengikuti pengguna dapat mengetuk pada layar
mereka untuk mengirimkan emoji hati atau komentar. Video live streaming juga
bisa di simpan, dan di tampilkan pada instastories. Jadi bagi followers pengguna
28
yang belum sempat menonton, dapat menonton video live stream yang
disimpan.24
.
Media Promosi
Semakin banyak orang yang menyadari bahwa Instagram merupakan alat
promosi yang sangat ampuh. Kecenderungan para pengguna internet ialah lebih
tertarik pada bahasa visual. Nah, dibandingkan dengan media sosial lainnya,
Instagram lebih memaksimalkan fiturnya untuk komunikasi melalui gambar atau
foto. Ketika bahasa visual mendominasi dunia internet, dari situlah para pelaku
bisnis bisa memanfaatkan peluang yang terhampar di depan mata.
Gaya-gaya promosi dengan Instagram pun sangat unik dan variatif.
Kadang, kita bisa menikmati rangkaian foto yang dibuat secara estetis dan sangat
menarik perhatian. Penerapan promosi pun bisa diterapkan, misalnya dengan
menyelenggarakan sebuah kompetisi khusus bagi para penggemar fotografi.
Hanya berbekal gadget dan aplikasi Instagram, maka berbagai karya foto pun bisa
dihasilkan dan seolah-olah seperti karya para fotografer profesional.
Fenomena lainnya yang sangat menarik dari Instagram adalah bagaimana
kebanyakan orang tertarik untuk mempopulerkan akun mereka. Tujuannya adalah
memperoleh jumlah follower sebanyak-banyaknya. Metode ini sebenarnya sama
persis dengan Twitter yang menghasilkan banyak Selebtwit di Indonesia. Begitu
24 https://digitalmarketer.id/social-media/mempromosikan-brand-di-instagram-cara-bisnis-anda-
muncul-di-tab-explore/ di akses pada hari sabtu tanggal 8 juli 2017 pukul 17.10 WIB
29
pula dengan dunia Instagram yang melahirkan sejumlah Seleb dengan ribuan
bahkan jutaan follower. Ketika seseorang sudah punya banyak follower, secara
otomatis ia punya reputasi sehingga menarik minat dari sejumlah vendor untuk
memasang iklan di akun Instagram mereka. Itulah yang disebut
sebagai buzzer yang mampu mendulang banyak keuntungan yang berawal dari
hobi postingan di Instagram atau media sosial lainnya. Namun untuk membuat
sebuah akun Instagram dengan tujuan-tujuan tersebut harulah memiliki
kemampuan komunikasi yang cukup bagus. Setidaknya, seorang pemilik akun
mampu menghasilkan foto berkualitas dengan gaya kemasan yang unik dan
berkarakter. Jadi bukan asal-asalan membuat akun Instagram dan
menyebar spam alias promosi dengan cara meninggalkan jejak komentar di
sembarang akun Instagram lainnya.
Mayoritas Pengguna Instagram di Indonesia
Aplikasi berbagi foto Instagram hari ini mengumumkan temuan sebuah
penelitian yang menyatakan keterkaitan komunitas di Indonesia.
Brand Development Lead Instagram APAC Paul Webster
mengungkapkan, keterkaitan komunitas dengan salah satu media sosial Instagram
telah mengalami pertumbuhan pesat dan senantiasa berinteraksi dengan mereka.
"Instagram merupakan kanvas kreativitas bagi komunitas mobile-first
Indonesia yang muda dan antusias. Orang datang ke Instagram untuk terinspirasi
30
secara visual dan kami pun senang dapat menawarkan solusi iklan yang
menciptakan nilai bagi komunitas," ujarnya dalam acara Instagram di Indonesia,
Kamis (14/1/2016).
Dia menyampaikan, berdasarkan data terakhir hingga saat ini Instagram
telah menjangkau 400 juta pengguna aktif secara global. Dari 100 juta pengguna
yang terakhir bergabung di Instagram, lebih dari setengahnya tinggal di Asia dan
Eropa.
"Indonesia sendiri adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna
Instagram terbanyak dengan 89 persen Instagrammers yang berusia 18-34 tahun
mengakses IG setidaknya seminggu sekali," kata Paul.
Menurut hasil temuan TNS, lanjut dia, masyarakat Indonesia doyan
menggunakan Instagram untuk mencari inspirasi, membagi pengalaman
travelling, tren terbaru, dan komunitas mobile first juga telah mendorong hasil
bisnis yang berdampak bagi besar maupun kecil di Indonesia.
"Instagrammers mayoritas anak muda, terdidik, dan mapan. Rata-rata
mereka berusia 18-24 tahun sebanyak 59 persen, usia 45-34 tahun 30 persen, dan
yang berusia 34-44 tahun 11 persen. Pengguna IG perempuan yang paling aktif
sebanyak 63 persen dan laki-laki 37 persen," pungkas Paul. 25
25 http://techno.okezone.com/read/2016/01/14/207/1288332/pengguna-instagram-di-indonesia-
terbanyak-mencapai-89 di akses pada hari sabtu tanggal 8 juli 2017 pukul 17.15WIB
31
2.1.8 Komunitas
Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti "kesamaan",
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh
semua atau banyak". Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa
organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat
yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat
memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan
sejumlah kondisi lain yang serupa. Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi
dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan
fungsional.26
Pengertian Komunitas Menurut Kertajaya Hermawan adalah sekelompok
orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam
sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas
tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.27
Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh
individu-individu yang kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah
identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi
kebutuhan fungsional. Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah
kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang
biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-
ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas
26 A.P Sumarno. 1989. Dimensi-dimensi Komunikasi Politik. Bandung : Citra Aditya Bakti, hal: 45
27 Kertajaya Hermawan. Arti Komunitas, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008) hal :40
32
lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan
memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi
keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya.
2.1.8.1 Faktor-faktor Terbentuknya Komunitas
Suatu komunitas terbentuk oleh 4 faktor yaitu:
1. Komunikasi dan keinginan berbagi (sharing) para anggota saling
menolong satu sama lain.
2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu.
3. Ritual dan kebiasaan: orang-orang datang secara teratur dan periodik.
4. Influencer: merintis suatu hal dan para anggota selanjutnya ikut
terlibat.
Vanina juga menjelaskan bahwa komunitas mempunyai beberapa aturan
sendiri, yaitu:
1. Saling berbagi mereka saling menolong dan berbagi satu sama lain
dalam komunitas.
2. Komunikasi : mereka saling respon dan komunikasi satu sama lain.
3. Kejujuran : dilarang keras berbohong, sekali seseorang berbohong,
maka akan segera ditinggalkan.
4. Transparansi : saling bicara terbuka dan tidak boleh menyembunyikan
sesuatu hal.
33
5. Partisipasi : semua anggota harus disana dan berpartisipasi pada acara
bersama komunitas.28
2.1.8.2 Macam-Macam Komunitas
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar
dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Komunitas akuantik
Komunitas ini misalnya terdapat dilaut, di danau, di sungai, di parit aatau
di kolam.
2. Komunitas terrestrial
Yaitu kelompok organisme yang terdapat diperkarangan, di hutan, di
padang rumput, di padang pasir, dan lain-lain.
2.1.8.3 Struktur Komunitas
Karakter komunitas adalah sebagai berikut :
1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas.
Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan
perkembangbiakan organisme.
28 http://.vaninadelobelle.com, Corporate Community Management by Vanina Delobelle, PhD,
May 2008 di akses pada hari sabtu tanggal 8 juli 2017 pukul 17.20 WIB
34
2. Kuantitatif, seperti frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi
kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu
spesies di dalam suatu habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan
sebagai jumlah atau biomassa perunit contoh, atau persatuan
luas/volume, atau persatuan penangkapan.
3. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung
menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti
terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat
dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan
waktu. Menurut konsep mutakhir suksesi merupakan pergantian jenis-
jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai
dengan lingkungannya.29
29 Irwan, Djamal Zoer‟aini. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekologi Komunitas dan
Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara hal: 56
35
2.1.9 Teori Perencanaan Pesan
Teori-teori tentang penyusunan pesan menggambarkan sebuah skenario
yang lebih kompleks, dimana pelaku komunikasi benar-benar menyusun pesan
yang sesuai dengan maksud pelaku komunikasi dalam situasi yang dihadapi.
Dalam model penyusunan pesan, terdapat teori perencanaan. Teori perencanaan
(theory of planning) merupakan sebuah teori terkemuka tentang perencanaan
dalam bidang komunikasi dihasilkan oleh Charles Berger yang menjelaskan
proses oleh individu atau lembaga dalam merencanakan prilaku komunikasi.
“Teori perencanaan dikembangkan sebagai jawaban atas gagasan bahwa
komunikasi merupakan proses mencapai tujuan. Manusia tidak terlibat dalam
kegiatan komunikasi hanya karena mereka memang melakukannya; mereka
berkomunikasi untuk memenuhi tujuan. Rencana-rencana kognitif memberikan
panduan yang penting dalam menyusun dan menyebarkan pesan-pesan untuk
mencapai tujuan. Rencana pesan yang memungkinkan pelaku komunikasi
mencapai tujuan dengan lebih banyak dan lebih efisien; sehingga kompetensi
komunikasi sangat bergantung pada kualitas rencana pesan individu.” 30
Teori ini memberikan penjelasan tentang bagaimana rencana dibuat dan
dirumuskan. Teori perencanaan dalam bidang komunikasi yang dibuat Charles
Berger ini menjelaskan proses individu melakukan perencanaan dalam proses
komunikasi.31 Perencanaan merupakan proses berpikir atas rencana aksi, karena
komunikasi sangat penting untuk mencapai tujuan. Teori yang berangkat dari
psikologi sosial ini menjelaskan tentang proses komunikasi yaitu proses membuat
pesan dan proses memahami pesan.
30 Stephen W Littlejohn dan Karen A. Foss. Teori Komunikasi Theories of Human
Communication, Jakarta : Penerbit Salemba Humanika. 2009. Hal. 184-185
31 Ibid. Hal 185
36
Kajian tentang perencanaan merupakan ilmu kognitif dari para psikolog
yang telah melakukan banyak pemikiran dan penelitian pada teori ini, Berger
menulis bahwa rencana-rencana dari prilaku komunikasi adalah representasi
kognitif hierarki dari rangkaian tindakan mencapai tujuan. Dengan kata lain,
rencana-rencana merupakan gambaran dari langkah-langkah yang akan diambil
seseorang untuk memenuhi sebuah tujuan. Semuanya disebut hierarki karena
tindakan-tindakan tertentu diperlukan untuk menyusun segala sesuatunya,
sehingga tindakan-tindakan lain akan diambil. Oleh karena itu, perencanaan
adalah proses memikirkan berbagai rencana tindakan.32
Perencanaan pesan merupakan perhatian utama karena komunikasi sangat
penting dalam meraih tujuan. Sebagian mahluk sosial, orang lain memiliki
peranan penting dalam kehidupan manusia, karena setiap manusia memiliki tujuan
untuk mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Manusia dapat mencapai
banyak tujuan dengan berkomunikasi dalam cara tertentu, tetapi komunikasi
sangat sentral dalam mencapai tujuan sosial. Memahami sesuatu tentang
bagaimana kita berencana mencapai tujuan tersebut merupakan tujuan penting,
mempelajari perilaku tujuan bukanlah tugas yang mudah. Bagi seseorang, tujuan
cenderung merupakan sesuatu yang kompleks. Tujuan disusun dalam suatu
hierarki dan mencapai tujuan tertentu terlebih dahulu memungkinkan untuk
mencapai tujuan lainnya.33
32 Ibid. Hal 185
33 Ibid. Hal 185
37
Banyak tujuan yang sebenarnya merupakan bagian dari proses
perencanaan itu sendiri. Tujuan yang menjadi bagian dari proses perencanaan ini
disebut dengan meta tujuan (metagoal) yang berfungsi memandu berbagai rencana
yang dibuat. Kekuatan tujuan memengaruhi seberapa kompleksnya suatu rencana.
Kompleksitas suatu rencana tersebut bergantung pada seberapa banyak
pengetahuan tentang persuasi. Berger mengartikan hal ini sebagai pengetahuan
dalam bidang khusus dan umum. Berger menyebutkan pengetahuan atau
informasi mengenai suatu topic adalah sebagai pengetahuan khusus (spesific
domain knowledge) dan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi
sebagai pengetahuan domain umum (general domain knowledge). 34
Teori Berger memperkirakan bahwa semakin banyak yang diketahui maka
akan semakin kompleks rencana tersebut. Dengan demiian, jika memiliki banyak
motivasi dan pengetahuan, maka akan menciptakan rencana yang lebih kompleks.
Namun apabila motivasi dan pengetahuan rendah, maka rencana yang dimiliki
mungkin tidak akan berkembang. Namun, biasanya ada batasan-batasan pada
seberapa kompleksnya sebuah rencana.35
Apa yang terjadi apabila upaya untuk mencapai tujuan mendapat
hambatan? Terdapat dua pertimbangan untuk mengenai hal ini. Pertama, dengan
mencoba tindakan khusus yang berbeda, Berger menyebutnya sebagai perubahan
hierarki rencana tingkat rendah ( low level plane hierarchy alternation ). Dalam
34 Ibid. Hal 186
35 Ibid. Hal 186
38
hal ini, kebanyakan orang melakukan tindakan yang pertama. Namun jika
tujuaannya sangat penting, maka akan cenderung membuat penyesuaian tingkat
tinggi dan akan melakukannya lebih cepat dibandingkan jika memiliki motivasi
rendah.
Perencanaan dan pencapaian tujuan sangat berhubungan dengan emosi,
dalam hal mempertahankan suatu rencana yang kompleks, tidak tertutup
kemungkinan dapat mengalami kesulitan untuk melaksanakannya sehingga gagal
mencapai tujuan. Perasaan nyaman yang dirasakan pada saat melaksanakan
rencana dinamakan fluiditas tindakan. Orang terkadang memiliki fluiditas yang
tinggi dan terkadang rendah. Semakin kompleks suatu rencana dan semakin besar
emosi yang terlibat maka semakin rendah fluiditas tindakan.
Jika tujuan terhalangi, maka akan cenderung bereaksi negatif. Sebaliknya,
jika rencana berhasil, maka sering kali merasa terangkat. Perasaan-perasaan
negatif yang dialami ketika gagal mencapai sebuah tujuan, bergantung pada
seberapa pentingnya tujuan tersebut.36 Perasaan-perasaan tersebut sebagian juga
ditentukan oleh seberapa keras usaha untuk mencapainya dan seberapa dekat pada
tujuan yang sebenarnya didapatkan. Berger mengatakan bahwa ketepatan sosial
merupakan sebuah tujuan yang penting.37
Dalam penelitian ini disebutkan bahwa peneliti memakai teori proses
perencanaan dimana teori tersebut merencanakan apa yang akan dilakukan demi
36 Ibid. Hal 187
37 Ibid. Hal 187
39
sebuah tujuan yang diinginkan dan mengetahui manfaat sebuah proses
memikirkan berbagai rencana tindakan.
.
40
2.2 Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai bagaimana strategi
pengelola media sosial instagram ketimbang ngemis tangerang menggunakan teori
perencanaan pesan dari Charles Berger tentang perencanaan pesan apa yang akan
dilakukan demi sebuah tujuan yang diinginkan dan mengetahui manfaat sebuah
proses dan memikirkan berbagai rencana tindakan komunitas Ketimbang Ngemis
Tangerang melalui media sosial Instagram. Selain itu ditambah dengan
pemanfaatan fitur instagram apa saja yang digunakan dalam strategi akun media
sosial instagram komunitas ketimbang ngemis tangerang
(@ketimbang.ngemis.tangerang). Sehingga akan diketahui bagaimana strategi
pengelola media sosial intagram komunitas ketimbang ngemis tangerang dalam
mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu media sosial komunitas regional
ketimbang ngemis di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut ini kerangka
berpikir yang menjadi konsep dasar peneliti:
Pengelola Media Sosial
Instagram Komunitas Ketimbang
Ngemis
Mempertahankan eksistensi
sebagai Media Sosial Komunitas
Regional
Strategi Pengelola Media Sosial
Instagram Ketimbang Ngemis
Tangerang
Teori Perencanaan Charles Berger
- Perencanaan pesan
- Penyebaran Pesan
- Tujuan Pesan
41
2.3 Penelitian Terdahulu
Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat kajian pustaka berupa penelitian
yang ada. Selain itu, karena pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif yang menghargai berbagai perbedaan yang ada serta
cara pandang mengenai objek-objek tertentu, sehingga meskipun terdapat
kesamaan maupun perbedaan adalah suatu hal yang wajar dan dapat disinergikan
untuk saling melengkapi.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul
Penelitian Nama Peneliti
Metode &
Teori yang
digunakan
Objek
Penelitian
Persamaan, Perbedaan
dan Kesimpulan
1 Produksi Pesan
Melalui Situs
Jejaring Sosial
sebagai media
penyajian diri
Novi Adi
Puspitaningrum
(Universitas
Diponegoro,
2013)
Menggunakan
metode
kualitatif dan
menggunakan
Teori
Perencanaan
Charles
Berger
Pesan Melalui
Situs Jejaring
Sosial
sebagai media
penyajian diri
Persamaannya terletak
pada pendekatan yang
digunakan yaitu,
pendekatan kualitatif dan
teori yang digunakan
serta pada bahasan yaitu
tentang media sosial.
Perbedaannya terletak
pada objek yang diteliti.
Objek penelitian yang
dilakukan Novi Adi yaitu
Pesan Melalui Situs
Jejaring Sosial Facebook
sebagai media penyajian
diri. Sedangkan
penelitian ini memliki
objek penelitian yaitu
42
strategi dari pengelola
media sosial instagram
komunitas ketimbang
ngemis tangerang.
Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu
Facebook memang telah
menjadi media ajang
penyajian diri bagi para
penggunannya. Pesan
yang disampaikan oleh
para pengguna Facebook
pada umumnya berisi
mengenai perasaan yang
sedang mereka rasakan
atau sedang mereka
alami. Sebelum
memproduksi pesan, para
pengguna Facebook
melalui tahapan seperti
proses berpikir dan
pemilihan diksi atau kata-
kata. Hal ini bertujuan
agar pesan yang mereka
tidak menyinggung orang
lain atau membuat citra
mereka didepan para
teman Facebooknya
menjadi negatif.
2 Strategi
Komunikasi
dalam
Pendidikan
Literasi Media
pada Lembaga
Remotivi di
Jakarta
Agus Maulana
(Universitas
Jenderal
Soedirman,
2014)
Metode
penelitian
dengan
pendekatan
studi
deskriptif
kualitatif dan
menggunakan
Teori
Perencanaan
Pendidikan
Literasi Media
pada Lembaga
Remotivi di
Jakarta
Persamaannya terletak
pada pendekatan yang
digunakan yaitu,
pendekatan studi
deskriptif kualitatif. Dan
pada pembahasannya
yaitu tentang Media.
Perbedaannya terletak
pada objek yang diteliti.
43
Charles
Berger
Objek penelitian yang
dilakukan Agus Maulana
Puspita yaitu Pendidikan
Literasi Media pada
Lembaga Remotivi di
Jakarta . Sedangkan
penelitian ini memliki
objek penelitian yaitu
strategi dari pengelola
media sosial instagram
komunitas ketimbang
ngemis tangerang.
Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu untuk
basis pelatihan,
perencanaan tersebut
dirancang dengan
melakukan optimalisasi
sumber daya manusia
dalam remotivi,
menghadirkan
narasumber yang
berkualitas, pembuatan
konsep partisipatif dalam
pelatihan, spesifikasi
tema dan bahasan dalam
pelatihan, dan
pemanfaatan media-
media instruksional
dalam pelatihan.
Sementara untuk basis
pemanfaatan new media,
perencanaan tersebut
dirancang dengan
melakukan optimalisasi
sumber daya manusia
yang dimiliki oleh
Remotivi, pengkajian
tema dalam rapat redaksi,
44
membuka ruang
partisipatif dalam rubrik-
rubrik remotivi.or.id, dan
optimalisasi media-media
penyebaran konten
remotivi.or.id.
3 Pemanfaatan
Media Massa
Oleh Rumah
Dunia Sebagai
Strategi Dalam
Membudayakan
Literasi
Nurzahara
Amalia
(Universitas
Sultan Ageng
Tirtayasa,
2013)
Metode
penelitian
dengan
pendekatan
studi
deskriptif
kualitatif dan
menggunakan
Teori
Perencanaan
Charles
Berger
Media Massa
Oleh Rumah
Dunia Sebagai
Strategi Dalam
Membudayakan
Literasi
Persamaannya terletak
pada pendekatan yang
digunakan yaitu,
pendekatan studi
deskriptif kualitatif. Dan
pada pembahasannya
yaitu tentang media.
Perbedaannya terletak
pada objek yang diteliti.
Objek penelitian yang
dilakukan Nurzahara
yaitu Media Massa
Oleh Rumah Dunia
Sebagai Strategi Dalam
Membudayakan Literasi.
Sedangkan penelitian ini
memliki objek penelitian
yaitu strategi dari dari
pengelola media sosial
instagram komunitas
ketimbang ngemis
tangerang dalam
mempertahankan
eksistensi.
Kesimpulan dari
penelitian ini
pemanfaatan media
massa merupakan
perencanaan yang telah
dirumuskan oleh Rumah
Dunia sebagai strategi
untuk mencapai tujuan
45
yakni membudayakan
literasi. Perencanaan
tersebut dirancang
dengan mengadakan
berbagai kegiatan yang
inovatif dan
menghadirkan
narasumber berkualitas di
setiap kegiatan yang
diselenggarakan Rumah
Dunia. Dengan demikian
media massa tertarik
untuk meliput dan
menjalin kerjasama
dengan Rumah Dunia.
Sampai saat ini, budaya
literasi mengalami
perkembangan. Dilihat
dari munculnya penulis
muda, warga belajar
Rumah Dunia meningkat,
komunitas literasi mulai
bermunculan, dan
Rumah Dunia memiliki
jasa penerbitan sebagai
tempat para penulis yang
ingin menerbitkan
buku.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini di pilih berdasarkan keterkaitan
subjek yang mempunyai hubungan dalam penelitian ini yaitu Komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang.
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan masalah yang akan diteliti. Objek penelitian
menurut Sugiyono (2009) adalah suatu sifat dasar dari orang, objek atau kegiatan
yang memiliki variasi yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya.38 Objek penelitian dalam penelitian ini adalah
Bagaimana strategi media sosial instagram komunitas ketimbang ngemis
tangerang dalam mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu media sosial
komunitas regional ketimbang ngemis di Indonesia.
3.3 Metodologi Penelitian
Metode yang digunbakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
kualitatif yang merupakan metode baru karena popularitasnya belum lama,
metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post
positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat
38 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Hal.38
47
seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian
lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di
lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian
yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian
kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di
lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), di sebut juga metode
etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk
penelitian bidang antropologi budaya. Beberapa metodologi seperti Kirk dan
Miller (1986), mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang
tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya.39 Sedangkan menurut Bogdan
dan Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004) mengemukakan metode kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.40 Miles and
Huberman (1994) dalam Sukidin (2002) metode kualitatif berusaha mengungkap
berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau
organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam, dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian kualitatif juga
39 Krik dan Miller dalam Moleong, Lexy J. 1986. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.
Remaja RosdaKarya. hal. 19
40 Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja RosdaKarya. hal. 3
48
merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pemahaman
secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan untuk
penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik
analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus
perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan
berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Menurut teori penelitian kualitatif,
agar penelitinya dapat betul-betul berkualitas, maka data yang dikumpulkan harus
lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan,gerak-gerik atau
perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah
subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
grafis (tabel, catatan, notulen rapat, dll), foto-foto, film, rekaman video, benda-
benda, dan lain-lainyang dapat memperkaya data primer.41 Dengan demikian
menurut Moleong (1998), sumber data penelitian kualitatif adalah tampilan yang
berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda
yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam
dokumen atau bendanya. Sumber data tersebutpun harusnya asli, namun apabila
yang asli susah didapat, maka fotocopy atau tiruan tidak terlalu jadi masalah,
selama dapat diperoleh bukti pengesahan yang kuat kedududkannya. Sumber data
penelitian kualitatif secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
41 Basrowi dan Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya; Insan
Cendekia. hal.2
49
manusia dan yang bukan manusia. Namun ketika peneliti memilih manusia
sebagai subjek harus tetap mewaspadai bahwa manusia mempunyai pikiran,
perasaan, kehendak, dan kepentingan. Meskipun peneliti sudah memilih secara
cermat, sudah merasa menyatu dalam kehidupan bersama beberapa lama, tetap
harus mewaspadai bahwa mereka juga bisa berfikir dan mempertimbangkan
kepentingan pribadi. Mungkin ada kalanya berbohong sedikit dan
menyembunyikan hal-hal yang dianggap dapat merugikan dirinya, dalam hal ini
peneliti harus lebih pandai mengorek informasi menyembunyikan perasaan.
Dengan demikian mungkin data yang akan diperoleh lebih bisa
dipertanggungjawabkan. Sehubungan dengan pengumpulan data tersebut Bogdan
& Biklen (1982) mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif ini kehadiran
peneliti sangat penting kedudukannya, karena penelitian kualitatif adalah studi
kasus, maka segala sesuatu akan sangat bergantung pada kedudukan peneliti.42
3.4 Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan matriks disiplin yang meliputi umum generalisasi
bersama, asumsi, nilai-nilai, keyakinan, dan contoh dari apa yang memberikan
kontribusi kepentingan disiplin. Menurut Ritzer Paradigma ialah Pandangan
mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan
(subject matter) dalam ilmu pengetahuan. Sesuatu yang menjadi pokok persoalan
dalam satu cabang ilmu menurut versi ilmuwan tertentu. Kesatuan konsensus
42 Bogdan, R.C dan Biklen, S.K. (1982). Qualitative Research for Education : An. Introduction to
Theory and Mehtods, Boston : Allyn and Bacon, Inc. Hendarsah
50
yang terluas dalam suatu bidang ilmu pengetahuan dan membantu membedakan
antara komunitas ilmuwan yang satu dengan yang lain.
Menurut Nasution Paradigma ialah Suatu perangkat kepercayaan, nilai-
nilai, suatu pandangan tentang dunia sekitarnya, dan fungsi dari paradigma adalah
mengarahkan penelitian. Penulis dapat mengambil benang merah dari beberapa
pengertian tentang paradigma menurut para ahli diatas adalah paradigma
merupakan suatu dasar pandangan dalam menentukan kerangka berfikir suatu
pengetahuan yang menjadi arahan sebuah penelitian.
Peneliti menggunakan paradigma post-positivisme dalam penelitian ini
untuk mengetahui makna yang ada dibalik realitas sosial. Penelitian ini dilakukan
untuk menjawab permasalahan secara lebih mendalam dan adanya interaksi antara
peneliti dan objek yang ingin diteliti. Peneliti berusaha untuk menjelaskan dan
mendeskripsikan setiap objek yang peneliti teliti. Post-Positivisme merupakan
pemikiran yang menggugat asumsi dan kebenaran-kebenaran positivisme.
Beberapa asumsi dasar post positivisme yaitu pertama, fakta tidak bebas
melainkan bermuatan teori. Kedua, falibilitas teori dimana tidak satu teori pun
yang dapat sepenuhnya dijelaskan dengan bukti-bukti empiris, bukti empiris
memiliki kemungkinan untuk menunjukan fakta anomali. Ketiga, fakta tidak
bebas melainkan penuh dengan nilai. Keempat, interaksi antara subjek dan objek
dan objek penelitian. Hasil penelitian bukanlah reportase objektif melainkan hasil
interaksi manusia dan semesta yang penuh dengan persoalan dan senantiasa
51
berubah. 43 Terkait dengan penelitian ini, setiap individu atau kelompok memiliki
strategi komunikasi yang tersendiri dalam menggunakan suatu media. Kaitannya
dengan penelitian ini adalah dimana individu atau kelompok tersebut memiliki
strategi komunikasi dalam menggunakan media sosial sebagai bentuk upaya
mempertahankan eksistensi media sosialnnya.
3.5 Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif, ada dua jenis data penelitian yakni, data
primer dan data sekunder. Data primer (utama) adalah kata-kata dan tindakan
termasuk data mentah yang harus diproses lagi sehingga menjadi informasi yang
bermakna. Sedangkan data sekunder (tambahan), bertujuan untuk melengkapi data
primer seperti dokumen, foto, dan lain-lain. 44
Data Primer
Dalam penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara
mendalam dengan informan kunci dan hasil observasi. Dalam pemilihan informan
kunci, peneliti menggunakan teknik purposive sampling, dimana penentuan
informan ditetapkan secara sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan tertentu.
Dengan purposive sampling, peneliti dapat memilih informan yang dianggap
43 Ardianto, Elvinaro, dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media. 44 Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja RosdaKarya. hal.
112
52
mengetahui informasi secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi
sumber data yang mantap.
Peneliti menetapkan yang akan menjadi informan kunci pertama dalam
penelitian ini adalah ketua komunitas ketimbang ngemis tangerang, untuk
memperoleh data mengenai bagaimana strategi-strategi umum yang dilakukan
Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang dalam mempertahankan eksistensinya.
Selanjutnya, peneliti menetapkan admin media sosial/pembuat konten akun
instagram ketimbang ngemis tangerang dan Humas Komunitas Ketimbang
Ngemis Tangerang, untuk mengetahui bagaimana strategi perencanaan apa yang
akan dilakukan untuk tujuan yang diinginkan dan mengetahui manfaat sebuah
proses dan memikirkan berbagai rencana tindakan komunitas melalui akun media
sosial instagram ketimbang ngemis tangerang, strategi menarik audien dalam hal
ini pengguna instagram lain, serta strategi dalam memanfaatkan fitur yang ada di
aplikasi instagram.
Sedangkan observasi peneliti lakukan dengan terjun langsung mengamati
proses kerja Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang dalam memproduksi
konten. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi terhadap kegiatan-kegiatan
apa saja yang dilakukan oleh Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang.
53
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan mencari data-data pelengkap untuk
mendukung penelitian, dokumen dan arsip-arsip Komunitas Ketimbang Ngemis
Tangerang, seperti laporan perencanaan kegiatan , schedule konten media sosial
dan profil komunitas Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Menurut Satori, fase terpenting dari penelitian adala pengumpulan data.45
Motode pengumpulan data adalah teknik-teknik atau cara-car yang dapat
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.46 Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yait wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang sering digunakan
dalam penelitian kualitatif. Satori mengungkapkan wawancara adalah sala satu
teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dar sumber
data langsung, melalui percakapan atau tanya jawab.47
45 Satori, Djam’an & Aan Komariah, (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
hal. 103 46 Kriyantono, Rachmat. 2007. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi (Disertai Contoh Riset Praktis
Media, Public Relation, Advertising,Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran). Jakarta :
Kencana Media Group. Hal.95
47 Satori, Djam’an & Aan Komariah, (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
hal. 130
54
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara mendalam
untuk memperoleh data mengenai bagaimana strategi akun media sosial instagram
komunitas ketimbang ngemis tangerang dalam mempertahankan eksistensinya
sebagai media sosial komunitas regional . Dalam proses pengumpulan data
dengan wawancara pertama kali peneliti menentukan informan terlebih dahulu,
baik informan kunci maupun informan pendukung.
Setelah menetapkan informan, peneliti selanjutnya, membuat draft
pertanyaan, sebagai pedoman dalam pelaksanaan wawancara dengan informan
Pertanyaan untuk informan kunci pertanyaan seputar strategi-strategi yang
dilakukan oleh akun media sosial Instagram Ketimbang Ngemis Tangerang dalam
mempertahankan eksistensinya. Draft pertanyaan dibuat berdasarkan bidang
masing-masing informan, sehingga masing-masing informan berbeda-beda
pertanyaannya. Pertanyaan untuk Ketua Komunitas Ketimbang Ngemis
Tangerang adalah seputar strategi umum yang dilakukan akun media sosial
Instagram Ketimbang Ngemis Tangerang untuk bisa mempertahankan
eksistensinya. Pertanyaan untuk admin media sosial/pembuat konten dan Humas
Ketimbang Ngemis Tangerang adalah seputar bagaimana strategi Komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang dalam merencanakan pesan apa yang akan
dilakukan untuk tujuan yang ingin dicapai dan mengetahui manfaat sebuah proses
dan memikirkan berbagai rencana tindakan yang akan dilakukan komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang.
Setelah draft pertanyaan dibuat, selanjutnya adalah pelaksanaan
wawancara Wawancara dilakukan tempat berkumpul Komunitas Ketimbang
55
Ngemis Tangerang, yaitu di taman prestasi atau di taman kota tangerang, yang
dilaksanakan antara tanggal 18 November – 19 Desember 2017. Dalam
pelaksanaan wawancara, draft pertanyaan digunakan sebagai acua wawancara,
namun ketika wawancara berlangsung pertanyaan akan berkembang seiring
dengan situasi dan kondisi pada saat wawancara. Hasil percakapan selama
wawancara direkam dengan alat perekam dan juga ditulis dalam catatan lapangan
peneliti. Data hasil rekaman kemudian ditranskrip menjadi data tertulis da
digunakan sebagai data primer penelitian
Observasi
Metode pengumpulan data dengan observasi menurut Satori yaitu teknik
pengumpulan data yang mengharuskan peneliti untuk turun langsung ke lapangan
melakukan pengamatan terhadap objek penelitian untu mengetahui keberadaan
objek, situasi, konteks, dan maknanya.48 Pada dasarnya tujuan dari observasi
adalah untuk mendeskripsikan lingkungan (site) yan diamati, aktivitas-aktivitas
yang berlangsung, dan individu-individu yang terliba dalam lingkungan. 49 Oleh
sebab itu, untu memperoleh data yang akurat mengenai strategi-strategi Media
sosial Instagram ketimbang ngemis tangerang dalam mempertahankan
eksistensinya sebagai media sosial komunitas regional, observasi dirasa perlu
dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti memilih melakukan
48 Ibid. Hal.105
56
obervasi partisipan, dimana peneliti bertindak mengobservasi dan ikut terjun
langsung melakukan aktivitas yang dirisetnya.50
Dalam pengumpulan data melalui observasi ini, peneliti mengamati
langsung proses kerja pembuat konten dalam memproduksi konten untuk akun
media sosial instagram ketimbang ngemis tangerang, seperti design, penggunaan
bahasa, dan pemanfaatan fitur. Kemudian, peneliti juga akan mengamati dan
mengikuti beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas ketimbang
ngemis seperti gathering, garage sale, dan kegiatan lainnya. Selain mengamati
dan mengikuti proses kerjanya, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap
konten-konten yang ditayangkan oleh media sosial instagram ketimbang ngemis
tangerang, baik dari segi kontennya, penempatan jam posting, dan kualitas
kontennya. Peneliti juga melakukan observasi terhada penggunaan fitur-fitur
instagram oleh media sosial instagram Ketimbang Ngemis Tangerang dalam
melakukan promosi-promosi program/kegitan mereka. Observasi ini dilakukan
untuk memperoleh data tambahan mengenai strategi-strategi program media sosial
instagram ketimbang ngemis tangerang serta strateginya dalam menarik
audiennya.
49 Herdiansyah, Haris. 2011. Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika hal.132-
133 50 Krisyantono, Op.Cit., hal.110
57
Dokumentasi
Studi Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara. Hasil wawancara dan observasi akan lebih kredibel da
dipercaya kalau didukung oleh dokumen terkait dengan fokus penelitian. Studi
dokumentasi merupakan pengumpulan dokumen-dokumen dan data-data yang
diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga
dapat menambah dan mendukung kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.51
Peneliti dalam penelitian ini memperkuat data dengan mengumpulkan bahan-
bahan yang berbentuk dokumen dan arsip-arsipKomunitas Ketimbang Ngemis
Tangerang, seperti laporan perencanaan kegiatan , schedule konten media sosial
dan kegiatan komunitas ketimbang ngemis Tangerang, dan . Selain itu, peneliti
juga menggunakan buku catatan lapangan penelitian peneliti, dalam menganalisis
dan menginterpretasi data yang telah dikumpulkan.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan tahap berikutnya yang dilakukan peneliti guna
mencari, menata, dan merumuskan kesimpulan secara sistematis dari hasil
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik analisis model interaktif milik
Miles dan Huberman, dimana aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga
51 Satori , Op.Cit., hal.149
58
datanya jenuh. 52Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi
data atau informasi baru. Langkah dalam analisis data ini meliputi, reduksi data,
penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi yang dilakukan
bersamaan. Teknik analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman
53terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan, yaitu :
1. Pengumpulan Data (data colection),untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan
dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan
penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah
dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-
variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah
ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis
sebagai sasaran penelitian.
2. Reduksi data, merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan tertulis peneliti di lapangan. 54Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
beberapa tahap dalam mereduksi data, yakni :
- Peneliti mengumpulkan semua data yang diperoleh, baik itu transkrip
wawancara, hasil observasi dan juga dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan masalah penelitian ini menjadi data tertulis. Setelah
52 Sugiyono , Op.Cit., hal.246
53 Herdiansyah , Op.Cit., hal.163-181
54 Pawito.2008. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT.LkiS Pelangi Aksara hal.104
59
itu, dilakukan pengeditan data dengan mengelompokkan dan memilih
data-data yang relevan dengan masalah penelitian, yakni strategi akun
media sosial instagram ketimbang ngemis tangerang dalam
mempertahankan eksistensinya sebagai akun media sosial komunitas
regional.
- Peneliti menyusun data-data yang relevan dengan masalah penelitian
untuk kemudian dikelompokkan (dikategorisasi) dan disusun berdasarkan
rumusan masalah dan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
- Peneliti menyusun konsep-konsep serta penjelasan berkenaan dengan
kelompok data yang diperoleh saat penelitian.
3. Penyajian data (data display). Data yang terkumpul dan telah
dikelompokkan itu kemudian disusun sistematis sehingga peneliti dapat melihat
dan menelaah komponen-komponen penting dari sajian data. Dalam penelitian ini
peneliti akan menyajikan data dalam bentuk teks uraian yang mendeskripsikan,
bagan, tabel, dan sejenisnya yang berhubungan dengan akun media soaial
instagram ketimbang ngemis tangerang yang telah peneliti reduksi sebelumnya.
Seiring dengan pendapat Miles dan Huberman yang menyatakan bahwa yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif.55
4. Penarikan dan pengujian kesimpulan (drawing and verifying
conclusions). Kesimpulan merupakan ringkasan dan sintesis dari hasil analisis dan
55 Sugiyono , Op.Cit., hal.248
60
interpretasi data.56 Sementara itu, verifikasi yang dilakukan yaitu dengan cara
memikir ulang selama penulisan, tinjauan ulang catatan dilapangan, dan bertukar
pikiran dengan orang lain.57Setelah data di sajikan, peneliti menganalisa data dan
menginterpretasi data yang ada, untuk kemudian ditarik kesimpulan dari data
tersebut. Setelah itu melakukan verifikasi data, dengan mengecek kembali analisa
data apakah sesuai dengan catatan lapangan dan hasil observasi, memikir ulang
analisa yang telah dibuat, serta berdiskusi dengan dosen pembimbing.
3.8 Teknik Keabsahan Data
Setiap penelitian harus bisa dinilai, ukuran kualitas sebuah penelitian pada
keabsahan atau validitas data yang dikumpulkan selama peneltian. Dalam
penelitian kualitatif, validitas data terletak pada proses sewaktu turun ke lapangan
mengumpulkan data dan sewaktu proses analisis data.58
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan keabsahan data dengan
menganalisis jawaban subjek penelitian yakni dari informan kunci. Selain itu,
untuk menguji kredibilitas data peneliti melakukan triangulasi sumber, yakni
dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi
dilakukan dengan mewawancarai followers akun media sosial ketimbang ngemis
tangerang. Pemilihan informan kunci didasarkan pada kriteria sebagai berikut, (1)
56 Krisyantono , Op.Cit., hal.87
57 Sugiyono , Op.Cit., hal.252
58 Krisyantono , Op.Cit., hal.70
61
Informan merupakan bagian dari anggota Ktimbang Ngemis Tangerang yang
berada pada top dan midle level, (2) Informan memiliki kewenangan atau tugas
yang berkaitan dengan objek penelitian peneliti, (3) Informan memiliki
pengalaman berkaitan dengan objek penelitian. Dalam pemilihan informan dari
penonton, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Penetapan kriteria
informan adalah sebagai berikut, (1) informan merupakan warga kota/kabupaten
Tangerang, (2) Informan adalah followers dari komunitas ketimbang ngemis
tangerang dengan minimal pernah melihat postingan akun sebanyak 3 kali. (3)
informan mewakili satu segmentasi audien/followers, baik itu dari segi umur,
pendidikan maupun pekerjaan.
Berdasarkan kriteria di atas, adapun yang menjadi key informan dalam
penelitian yaitu Anggota komunitas Ketimbang ngemis Tangerang yang dianggap
memiliki informasi terkait dengan baik di Banten. Informan Kunci tersebut
adalah:
1. Nur Fitri Syawalina (Ketua Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang)
2. Debby Damayanti fat. (Pembuat Konten Instagram Komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang).
3. Dewi Mayang Sari (Humas Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang)
Dan yang menjadi informan untuk membantu melengkapi data dalam
penelitian ini adalah :
1. Anggi Wisaratama (Followers Instagram Ketimbang ngemis Tangerang)
62
3.9 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Oktober 2017-Juni 2018
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1 Observasi Awal
2 Pengajuan judul
3 Perizinan dan
observasi
4 Pengumpulan
data
5 Bimbingan
6 Penyusunan
proposal
7 Seminar
proposal
8 Revisi proposal
9 Penyusunan
Pedoman
Wawancara
10 Observasi &
Wawancara
11 Pengolahan dan
analisis data
12 Sidang skripsi
13 Revisi skripsi
63
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti menguraikan data dan hasil penelitian tentang
permasalahan yang telah dirumuskan pada BAB I, yaitu Strategi Pengelola
Media Sosial Instagram Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang.
Hasil penelitian ini diperoleh dari teknik wawancara dengan informan
sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dilapangan yang kemudian
peneliti analisis. Analisis ini berfokus pada strategi pengelola media sosial
Instagram Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang, yang kemudian dikaitkan
dengan beberapa unsur atau identifikasi masalah.
Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data berupa kata-kata tertulis dan lisan, didasari oleh atau perilaku yang diamati.
Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara holistic (utuh). Jadi, tidak
dilakukan proses isolasi pada objek penelitian kedalam variabel dan hipotesis.
Tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Untuk tahap analisis,
yang dilakukan peneliti adalah membuat daftar pertanyaan untuk wawancara,
pengumpulan data, dan analisis data yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Untuk
dapat mengetahui sejauhmana yang diberikan informan penelitian, peneliti
menggunakan beberapa tahap:
1. Menyusun draft pertanyaan wawancara dari unsur kredibilitas yang akan
ditanyakan pada narasumber atau informan.
64
2. Melakukan wawancara dengan informan Anggota Ketimbang ngemis
Tangerang.
3. Melakukan observasi langsung dilapangan untuk melengkapi data-data
yang berhubungan dengan penelitian.
4. Memindahkan data penelitian yang berbentuk daftar dari semua
pertanyaan yang diajukan kepada narasumber atau informan.
5. Menganalisis hasil wawancara yang telah dilakukan, agar pembahasan
lebih sistematis dan terarah, maka peneliti membagi dalam tiga
pembahasan, yaitu :
a. Deskripsi Objek Penelitian
b. Hasil Observasi
c. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1 Deskripsi Objek Penelitan
4.1.1 Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang
Mengemis adalah jalan keluar paling instan bagi mereka yang mudah
menyerah, hanya dengan menengadahkan tangan, rupiah demi rupiah terkumpul
tanpa kerja keras yang nyata. Tak jarang mereka yang tertangkap dari razia
pengemis justru yang berusia muda dan berbadan sehat, rasa malas membuat
mereka terbuai, padahal masih banyak yang bisa dilakukan. Ironisnya ternyata
banyak lansia di Indonesia yang justru penuh semangat mengerjakan apa saja
65
yang bisa mereka lakukan untuk menyambung hidup hari demi hari. Karena haru
dan tersentuh melihat perjuangan dari seorang nenek dan kakek yang giat bekerja
dalam menjalani hidup, Rizky seorang pemuda asal Yogyakarta memposting di
akun Instagram pribadinya. Kemudian ia tak menyangka dari postingannya
tesebut banyak yang antusias dan memberikan respon positif dari para followers
dan netizen. Hingga akhirnya Rizky membuat akun @ketimbang.ngemis agar
makin banyak orang yang sadar untuk membantu para manula dan penyandang
cacat di kota masing-masing.
Komunitas ini mengusung tagline Say NO to ‘MENGEMIS’ : Belilah
Walau Tidak Butuh Sekalipun. Jadi, target mereka adalah orang-orang baik itu
lansia ataupun anak-anak sampai orang tua dengan latar belakang kesulitan
ekonomi namun tetep ingin berjuang menjaga harga diri mereka dengan menjual
jasa atau barang. Campaign-campaign yang diberikan disosial media yaitu
mengajak netizen atau followers mereka untuk membeli barang ataupun jasa yang
dijual oleh sosok mulia.
Berkat media sosial, akun ini menyebar begitu cepat alias booming,
akhirnya menarik para anak muda dari kota yang berbeda untuk menggerakan
akun ini menjadi sebuah perkumpulan alias komunitas. Salah satunya adalah
Ketimbang Ngemis Tangerang yang didirikan pada 18 Juni 2015. Ketimbang
Ngemis Tangerang alias KNT merupakan inisiatif dari tiga orang pemuda
Tangerang yaitu Reza, Almarhumah Rachma, dan Renita. Berawal dari ketimbang
ngemis pusat yang sudah viral di sosial media dan televisi lalu melihat target
66
komunitas ini juga terdapat di Tangerang, merekapun membuat akun komunitas
ketimbang ngemis regional Tangerang.
Awal berdirinya komunitas ketimbang ngemis tangerang ini, anggotanya
tidak banyak yaitu hanya lima orang, setelah mereka membuka open recruitment
untuk anggota, jumlah anggota menjadi cukup banyak. Saat ini Ketimbang
Ngemis Tangerang diketuai oleh seorang mahasiswi asal Ciputat yaitu Nur Fitri
Syawalina atau yang biasa di panggil Lina. Dan anggota atau member yang aktif
saat ini yaitu berjumlah dua puluh tujuh orang.
Seluruh anggota atau member di bagi menjadi beberapa bagian seperti
organisasi atau komunitas lainnya. Di Ketimbang ngemis Tangerang terdapat
BPH atau badan pengurus harian, dan lima divisi penting yaitu Divisi Survey,
Divisi Desain dan Merchandise, Divisi Fundraising, Divisi Humas dan Divisi
Dokumentasi. BPH dan Keempat divisi inilah yang akan berperan penting
masing-masingnya dalam setiap kegiatan yang dijalankan oleh komunitas
Ketimbang ngemis Tangerang.
Badan pengurus harian Ketimbang Ngemis Tangerang terdiri dari
Founder, Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Badan pengurus harian sendiri
memiliki kegiatan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Masing-masing dari
badan pengurus harian juga mengikuti alur dari kegiatan yang ada di Ketimbang
ngemis Tangerang itu sendiri. Beberapa tugas penting dari badan pengurus harian
Ketimbang Ngemis Tangerang yaitu :
1. Membuat rencana kegiatan untuk ketimbang ngemis tangerang.
67
2. Memantau kegiatan dalam seluruh divisi di ketimbang ngemis
tangerang
3. Membuat kerjasama antara kegiatan dengan komunitas ketimbang
ngemis di regional lainnya, membangun kerja sama dengan komunitas
terkait.
4. Mengatur penerimaan dan pengeluaran donasi sosok mulia.
5. Mengatur internal kas dari Ketimbang Ngemis Tangerang.
6. Bertanggung jawab dalam kegiatan internal Ketimbang ngemis
Tangerang seperti open recruitment volunteer ataupun open
recruitment member.
7. Melakukan kegiatan outing internal dan menulis absensi serta
keanggotaaan Ketimbang ngemis Tangerang.
Kemudian dalam pemberian donasi, dimulai dari divisi survey. Divisi
survey bertugas untuk:
1. Mencari sosok mulia yang di posting oleh netizen yang sudah disetujui
Badan pengurus harian untuk di survey
2. Divisi survey juga memiliki hak penuh dalam pemilihan sosok mulia
yang nantinya akan diberikan donasi, namun akan dilakukan survey
terlebih dahulu agar memudahkan mereka untuk bertemu sosok mulia
tersebut.
68
3. Bertanggung jawab saat berada di lapangan, dalam pemberian donasi
sampai donasi terebut diterima oleh sosok mulia.
Selanjutnya dalam pemberian donasi, biasanya tidak hanya berupa uang
namun dapat juga berupa kebutuhan pokok lainnya yang diperlukan sosok mulia.
Dalam hal ini Divisi fundraising yang diberi tanggung jawab beberapa job desc
yaitu:
1. Pembelian sembako, karena jadwal donasi yang di lakukan ketimbang
ngemis Tangerang yaitu 1 bulan sekali, maka pembelian sembako akan
dilakukan sebelum atau saat donasi ingin diberikan. Biasanya sembako
terdiri dari beras, minyak goreng, gula, susu, biskuit dan lain-lain.
2. Pembelian baju baru, baju baru akan dibeli sebelum donasi akan
diberikan. Baju baru yang dibeli biasanya akan menyesuaikan dengan
kebutuhan sosok mulia tersebut. Dan biasanya berupa alat sholat
seperti sarung atau mukena, baju koko, baju formal/non formal, kaos
dan yang lainnya.
3. Produksi merchandise, dalam ketimbang ngemis tangerang pembuatan
merchandise baru akan dilaksanakan. Produksi merchandase ini
memakai brand ketimbang ngemis tangerang sendiri, yang akan
dijadikan beberapa produk, seperti kaos, totebag, mug dan topi. Yang
keseluruhan pendapatan akan dialihkan kedalam operasional
Ketimbang ngemis Tangerang.
69
Dalam setiap postingan di instagram, ketimbang ngemis memiliki desain-
desain tersendiri dalam memperbagus feeds di Instagram tersebut. Hal ini
digunakan agar followers atau netizen dapat tertarik dengan kegiatan-kegiatan
yang ada di Ketimbang Ngemis Tangerang. Desain-desain tersebut di buat oleh
divisi desain yang juga mempunyai beberapa job desk seperti:
1. Membuat desain frame postingan instagram. Dalam setiap foto yang
diupload di instagram Ketimbang ngemis Tangerang diberikan sebuah
frame atau bingkai yang digunakan untuk memperbagus feeds atau
profil instagram akun Ketimbang ngemis Tangerang.
2. Membuat desain kegiatan. Desain kegiatan ini berupa poster atau flyer
berisi kegiatan apa yang akan dilangsungkan oleh Ketimbang ngemis
Tangerang diantaranya seperti bazar, garage sale, open donasi, berbagi
nasi ataupun open recruitment volunteer atau member. Lalu setelah
desain dibuat dan disetujui, desain diserahkan kepada divisi humas
untuk di upload ke akun Ketimbang ngemis Tangerang.
3. Membuat desain merchandise Ketimbang ngemis Tangerang yang
nantinya akan diserahkan kepada divisi fundraising untuk diproduksi
dan bisa diperjualbelikan.
Divisi desain berkaitan dengan divisi humas karena banyak dari job desk
mereka saling berhubungan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di
Ketimbang ngemis Tangerang. Divisi Humas mempunyai beberapa tugas yaitu:
70
1. Menghubungi dan menjalin hubungan antara internal dan eksternal
dari Ketimbang ngemis Tangerang.
2. Memastikan semua sosial media terutama instagram Ketimbang
ngemis Tangerang untuk selalu meng-update kegiatan yang ada di
dalam Ketimbang ngemis Tangerang. Dalam hal ini tentu akan bekerja
sama dengan divisi desain yang mana konten-konten yang sudah
dibuat akan di upload di akun Instagram Ketimbang ngemis
Tangerang.
3. Menciptakan image yang baik tentang Ketimbang ngemis Tangerang
kepada khalayak umum atau masyarakat, melalui sosial media dan saat
turun di lapangan.
Setiap kegiatan yang di laksanakan oleh Ketimbang ngemis Tangerang
akan di dokumentasikan oleh divisi dokumentasi yang dimana tugasnya :
1. Membuat laporan dari kegiatan yang dilakukan oleh Ketimbang
ngemis Tangerang. Laporan tersebut berupa foto dan video yang
nantinya, video dan foto tersebut akan di publikasikan oleh divisi
humas ke sosial media.
2. Menyimpan segala bentuk laporan yang berupa foto dan video
kegiatan yang telah dilakukan sebagai arsip dari Ketimbang ngemis
Tangerang. Arsip yang sudah disimpan dapat dijadikan untuk bahan
pembuatan laporan kegiatan yang telah dilaksanakan.
71
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan komunitas Ketimbang ngemis
Tangerang yaitu meliputi bazar, garage sale, pemberian donasi, dan berbagi nasi.
Garage sale dan pemberian donasi diadakan setiap bulan. Biasanya sebelum
garage sale dan pemberian donasi akan terlebih dahulu diadakan pembukaan atau
open donasi. Untuk pembukaan atau open donasi garage sale dibuka setiap awal
bulan. Disini Ketimbang ngemis Tangerang akan menerima pakaian bekas yang
masih layak pakai dari masyarakat yang ingin menyumbangkan pakaiannya yang
nantinya akan diperjualbelikan melalui kegiatan Garage Sale. Penyebaran berita
open donasi dikirimkan melalui sosial media instagram Ketimbang ngemis
Tangerang berupa gambar dan caption berisikan informasi detail mengenai open
donasi pakaian, seperti contact person, alamat untuk mengirimkan pakaiannya,
ataupun yang ingin bertemu langsung dengan anggota Ketimbang ngemis
Tangerang. Setelah pakaian-pakaian terkumpul, barulah Garage sale akan
dilaksanakan. Namun sebelum itu, akan disebar terlebih dahulu lagi berita
mengenai Garage Sale yang akan dilaksanakan melalui instagram Ketimbang
ngemis Tangerang. Garage Sale diadakan setiap bulannya di hari minggu yang
bertempat dimana Car Free Day kota Tangerang diadakan yaitu di Tugu Adipura,
Jl. Veteran Kota Tangerang. Pakaian-pakaian sumbangan dari netizen atau
followers yang dijual di Garage Sale di antaranya pakaian anak-anak, baju atau
kaos atasan pria dan wanita, celana pria dan wanita, hijab/kerudung, jaket, sepatu
dan lain-lain. Harga yang dibuka di Garage Sale yaitu sekitar lima ribu sampai
lima puluh ribu rupiah. Seluruh keuntungan akan disimpan kedalam kas
Ketimbang ngemis Tangerang untuk pemberian donasi ke target sosok mulia di
72
bulan yang sama. Sedangkan dalam kegiatan pemberian donasi prosesnya hampir
sama dengan kegiatan Garage sale yang dimana akan diadakan terlebih dahulu
open donasi. Namun bedanya adalah akan ditentukan dahulu target sosok mulia
yang akan diberikan donasi. Target sosok mulia ini didapat dari postingan netizen
atau followers Ketimbang ngemis Tangerang. Karena dari setiap postingan
netizen akan cukup banyak target sosok mulianya, maka target donasi akan
ditentukan dan di saring terlebih dahulu melalui kegiatan survey.
Survey akan dilakukan sebelum dilakukannya open donasi untuk sosok
mulia. Tim survey akan mencari data dari beberapa sosok mulia, setelah itu baru
akan dipilih satu sosok mulia yang akan diberikan donasi. Setelah ditentukan
sosok mulianya, barulah penyebaran info tentang open donasi sosok mulia akan di
sebar melalui Instagram Ketimbang ngemis Tangerang. Dalam postingan info
tersebut akan di beri beberapa informasi berbentuk gambar serta caption seperti
foto, latar belakang atau informasi mengenai sosok mulia, batas waktu open
donasi, nomer rekening, dan info-info tambahan lain yang diperlukan. Setelah
donasi terkumpul, barulah anggota akan langsung memberikan donasi tersebut.
Donasi tidak hanya berupa uang, namun dari uang yang terkumpul dari open
donasi akan di belikan pula kebutuhan-kebutuhan lain sosok mulia. Misalnya
seperti sembako, baju baru ataupun barang-barang khusus yang sangat diperlukan
sosok mulia.
Selanjutnya kegiatan bazzar, bazzar dilakukan pada momen-momen
tertentu. Ini merupakan kegiatan selingan dari kegiatan kegiatan yang dilakukan
73
rutin setiap bulannya. Bazzar yang pernah dilakukan Ketimbang ngemis tangerang
yaitu bazar yang bertempat di Institut teknologi Indonesia, Tangerang selatan.
Disini Ketimbang ngemis Tangerang menjual beberapa makanan serta minuman
yang sasarannya yaitu mahasiswa dan anak muda. Tak lupa meraka menyebar
campaign membeli sama dengan memberi. Keuntungan dari bazzar inipun akan
diberikan kepada target donasi yaitu sosok mulia.
Selanjutnya adalah kegiatan berbagi nasi, kegiatan ini masih dalam tahap
uji coba, karena berbagi nasi ini pernah dilakukan tetapi berkolaborasi dengan
komunitas Berbagi nasi Tangsel. Rencananya berbagi nasi ini akan menjadi
kegiatan baru dari Ketimbang ngemis Tangerang. Alurnya sama seperti kegiatan
garage sale dan pemberian donasi yaitu akan dilakukan terlebih dahulu
pembukaan atau open donasi.
Selain kegiatan-kegiatan diatas, ada beberapa kegiatan dari Ketimbang
ngemis Tangerang yang lain seperti open recruitment member ataupun volunteer,
kegiatan gathering dengan komunitas ketimbang ngemis di regional lain dan
beberapa kegiatan lainnya. Kegiatan gathering dilakukan setiap tahunnya dimana
akan dipilih satu perwakilan regional komunitas Ketimbang ngemis untuk
menjadi panitia dari kegiatan gathering tersebut. Anggota atau volunteer
ketimbang ngemis memiliki latar belakang profesi dan pendidikan yang berbeda-
beda. Mulai dari pelajar atau mahasiswa sampai pegawai swasta dan lain-lain.
74
4.1.2 Struktur Organisasi Ketimbang Ngemis Tangerang
SUSUNAN ORGANISASI KETIMBANG NGEMIS TANGERANG
PERIODE 2018
Ketua
Nur Fitri Syawalina
Sekretaris
Angelia Nur Sugandhi
Bendahara
Radiyatul Mardiyah
Survey
Aji Damar Prasetyo
Dokumenter
Ican
Fundraising
Widya Octaviani
Humas
Dewi Mayang Sari
Desain & Merchandise
Debby Damayanti
Reza Winata
ANGGOTA KOMUNITAS
KETIMBANG NGEMIS
TANGERANG
75
4.1.3 Instagram Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang
Instagram adalah salah satu media sosial yang sedang populer di beberapa
tahun belakangan ini. Menurut antaranews.com, per april 2017 jumlah pengguna
aktif instagram di Indonesia mencapai 45 juta di setiap bulannya. Pengguna
Indonesia pun masuk ke dalam lima besar Negara yang paling sering
menggunakan Instagram sebagai akun bisnis, bersama Amerika Serikat, Brazil,
Rusia dan Inggris Raya. Dari banyaknya pengguna Instagram tersebut, masing-
masing dari akun dibuat untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Akun
Instagram Komunitas ketimbang ngemis Tangerang dibuat untuk kepentingan
kelompok.
Proses terbentuknya Ketimbang ngemis Tangerang dalam hal ini sebuah
kelompok sosial yaitu selain adanya kedekatan, terdapat pula sebuah kesamaan
antara satu dengan yang lainnya. Pada umumnya, orang memang lebih nyaman
berinteraksi dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan di
sini meliputi kesamaan latar belakang, minat, kepercayaan, nilai, usia, atau
karakter-karakter personal lain.
Melalui minat dan kepentingan yang sama, yaitu Instagram dan juga
ketertarikan untuk berbagi satu sama lain, dari Komunitas Ketimbang ngemis
pusat terbentuklah menjadi komunitas regional yang tersebar di seluruh Indonesia.
Setidaknya sampai saat ini komunitas Ketimbang ngemis berjumlah lima puluh
regional dengan visi dan misi yang sama.
Salah satu ciri kelompok sosial selain memiliki kesamaan yaitu terdapat
akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain.
76
Melalui interaksi yang dilakukan dalam media sosial instagram, komunitas
Ketimbang ngemis dapat melakukan kegiatan-kegiatan dan memberitahukan
kegiatan tersebut kepada masyarakat.
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti mengenai
bagaimana ide awal pembentukan komunitas ketimbang ngemis tangerang yang
dijawab oleh Informan Lina :
“Ide awal pembentukan komunitas ketimbang ngemis tangerang yaitu dari
ketimbang ngemis pusat yaitu di yogyakarta dimana awalnya hanya sosial
media instagram yang bertugas merepost atau memposting orang-orang
lansia yang tetap berjuang dengan bekerja menjual barang/jasa daripada
mengemis. Lalu di bulan juni 2015, setelah viral, setelah masuk di
beberapa acara televisi, semakin besar, dan semakin banyak follower di
instagram, netizen atau orang-orang di daerah atau kota lain berinisisatif
untuk membuat komunitas menjadi regional karena jika dipikir tidak
mungkin satu komunitas bisa mencakup seluruh indonesia.”59
Sama dengan apa yang disampaikan informan yang bernama Debby atas
jawaban dari pertanyaan yang sama dari peneliti bahwa :
“Ide awal pembentukan komunitas ketimbang ngemis tangerang yaitu
selain dari instagram ketimbang ngemis pusat yang di Yogyakarta, ini
merupakan inisiatif dari tiga teman kita, yaitu reza, almarhumah rachma,
dan satu lagi saya lupa, pada bulan juni tahun 2015. Mereka melihat
orang-orang yang inspiratif yang pantang ngemis, untuk menjaga harga
diri mereka, dengan cara menjual barang atau jasa. Disini kita tidak
menyasar pada lansia saja, melainkan anak kecil, orang-orang penyandang
disabilitas, seperti itu.”60
Dengan viralnya kegiatan Komunitas ketimbang ngemis di Instagram
membuat Komunitas Ketimbang ngemis Tangerang juga membuat akun
59 Transkip Wawancara Nur Fitri Syawalina
60 Transkip Wawancara Debby Damayanti fat
77
Instagram khusus untuk regional Tangerang. Hal ini digunakan untuk
memunculkan eksistensi sebuah organisasi, karena dengan adanya ruang-ruang
atau media yang mampu mengakomodir kepentingan organisasi, kegiatan-
kegiatan organisasi akan mampu tersosialisasikan dengan baik kepada internal
organisasi maupun kepada pihak luar.
Pemilihan media yang baik dalam suatu strategi pemasaran dilakukan
dengan cara menentukan target audience terlebih dahulu, setalah target audience
dipilih, barulah menentukan media apa yang sesuai dengan konsep pemasaran
yang direncanakan, selanjutnya yang harus dilakukan yaitu memikirkan strategi
konten-konten yang akan dibuat.
Target audience dari Ketimbang ngemis Tangerang adalah semua
pengguna media sosial instagram, khususnya Remaja ataupun orang dewasa yang
berdomisili di Tangerang dengan status ekonomi menengah sampai menengah
atas yang memiliki tingkat kesadaran sosial yang tinggi.
Konsep pemasaran Ketimbang ngemis Tangerang berfokus pada visual
yaitu foto-foto sosok mulia yang dasarnya merupakan awal adanya komunitas
ketimbang ngemis dibuat. Maka dari hal tersebutlah yang membuat Instagram
dipilih dan seterusnya di pakai oleh komunitas Ketimbang ngemis diseluruh
regional.
Lalu dengan menggunakan strategi konten yang baik, suatu media akan
dapat memenuhi tujuannya. Strategi konten disini di tentukan berdasarkan media
apa yang sudah dipilih, dalam hal ini Instagram. Maka, pengetahuan yang lebih
78
tentang Instagram yang dikuasai oleh Ketimbang ngemis Tangerang akan
mempengaruhi konten-konten yang akan dibuat nantinya.
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti mengenai
bagaimana ide awal pembuatan media sosial instagram komunitas ketimbang
ngemis tangerang yang dijawab oleh Informan Lina, bahwa:
“Berawal dari ketidaksengajaan founder ketimbang ngemis pusat yang
memiliki akun instagram pada saat itu, dan karena dulu instagram
merupakan media sosial baru yang cukup di minati, akhirnya intsagramlah
yang menjadi media sosial tetap komunitas ketimbang ngemis di berbagai
regional. Tapi tidak menutup kemungkinan jika komunitas ketimbang
ngemis di berbagai regional menggunakan media lain seperti website,
blog, twitter dan lain-lain. Tetapi untuk yang utama yaitu instagram.”61
Senada apa yang disampaikan informan yang bernama Dewi atas jawaban
dari pertanyaan yang sama dari peneliti bahwa :
“Untuk ide awal pembentukan media sosial instagramnya tentu
berbarengan dengan adanya komunitas ketimbang ngemis, karena yang
saya tahu juga awal kegiatan komunitas ini di promosikan pertama kali
oleh founder ketimbang ngemis pusat yaitu Rizki tadi melalui media sosial
Instagram. Dan karena itu, komunitas di regional lain juga akhirnya
mengikuti untuk membuat akun Instagram khusus di regionalnya masing-
masing salah satunya juga ketimbang ngemis tangerang ini. Selain itu juga
menurut saya, di era perkembangan digital saat ini kita perlu wadah seperti
sosial media untuk mempromosikan suatu kegiatan apalagi yang bersifat
sosial seperti ini. Dan kebetulan instagram lah yang cocok untuk dipakai
dalam mempromosikan kegiatan-kegiatan yang ada di komunitas ini,
karena fitur-fiturnya, dan juga pengguna aktifnya yang dari awal hingga
sekarang mengalami kenaikan yang cukup drastis.” 62
Suatu konten dalam media sosial dapat bertahan lama dengan cara
meningkatkan siklus hidupnya. Memperpanjang siklus hidup sebuah konten
61 Transkip Wawancara Nur Fitri Syawalina
62 Transkip Wawancara Dewi Mayang Sari
79
adalah salah satu cara agar konten yang sudah di buat tidak hilang begitu saja
tanpa mendapat feedback. Siklus hidup sebuah konten dimulai dari perencanaan,
pembuatan konten, pengaturan atau editing konten, hingga proses publikasi.
Namun, pembuat konten dalam hal ini Ketimbang ngemis Tangerang tidak cukup
hanya membuat konten hingga dipublikasikan saja, tapi lebih jauh dari itu.
Feedback dan strategi publikasi harus terus dipantau dan direncanakan
kembali jika ada yang tidak optimal. Sebuah konten bertahan lama dapat
dilakukan dengan membuat siklus hidup mereka terus diperhatikan dan
dioptimalkan di setiap tahap siklusnya.
Manajemen siklus hidup konten seperti layaknya sebuah kebun, setiap
orang menginginkan apa yang ditanamnya berbunga atau berbuah banyak. Kita
tidak bisa membuat sebuah konten di sebuah media, lalu meninggalkannya begitu
saja. Benih yang Kita tanam di kebun, mungkin bisa saja berbuah dan berbunga
tanpa ditunggui. Namun, tidak dengan konten. Kita harus memperhatikan konten
yang Kita buat dengan rutin agar bisa tetap bisa bertahan lama.
Pembuat konten Ketimbang ngemis Tangerang mengatur siklus hidup
konten dengan membuat perencanaan dimana dilakukannya proses audit, analisa,
dan strategi, yaitu dengan cara menempatkan diri sebagai netizen atau followers
sehingga elemen desain yang akan dibuat dapat ditentukan dengan cermat.
Koordinasi dengan anggota lain dan ketua yang dilakukan, juga diperlukan
sebelum sebuah konten disunting dan dipublikasikan di media sosial Instagram.
Semakin banyak orang yang mampu memberikan kontribusi dengan mudah,
80
semakin banyak pula konten untuk mengembangkan akun Instagram Ketimbang
ngemis Tangerang.
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti mengenai
bagaimana sebuah konten/gambar diproduksi sebelum diposting/kirimkan di akun
media sosial instagram komunitas ketimbang ngemis tangerang, yang di jawab
oleh Informan Debby, bahwa:
“Pertama, saya pikirkan kerapihan dalam feeds di instagram, yaitu
bagaimana orang-orang akan melihat pertama kali di profil akun
ketimbang ngemis tangerang ini dapat dilihat rapih dan informatif. Agar
informatif disini saya buat dulu seperti contact person, bingkai, logo, nama
akun instagramnya dan untuk seperti poster open donasi melihat dari
contoh-contoh poster yang sudah dibuat sebelumnya. Adapun foto-foto
tokoh inspiratif dalam desain open donasi yang ingin diposting, itu di
dapat dari kiriman netizen/anggota ketimbang ngemis yang
membagikannya di instagram juga. Untuk desain event lainnya dibuat dari
ide saya sendiri, dengan cara menempatkan diri sebagai netizen,
bagaimana netizen melihat konten desain yang dapat mudah di pahami.
Dan sebelum desain/gambar ini di posting biasanya saya berkoordinasi
dulu dengan ka lina, ketua ketimbang ngemis tangerang, apa saja yang
masih kurang di desainnya seperti masalah font, warna, tata letak dan yang
lainnya. Jika sudah bagus maka desain langsung disebarkan di grup
ketimbang ngemis tangerang lalu di posting ke akun instagram ketimbang
ngemis tangerang.”63
Sama dengan apa yang disampaikan informan yang bernama Dewi atas
jawaban dari pertanyaan peneliti bahwa :
“Konten pada awalnya di produksi oleh divisi pembuat konten dimana ide
dari tim dan ketua mulai di rancang di divisi itu, mulai dari tema mengenai
acara tersebut lalu elemen desain yang akan digunakan sampai pada
penyelesaiannya. Setelah itu desain disosialisasikan atau di bagikan dulu
di grup divisi pembuat konten yang dimana ada ketua juga di dalamnya.
Lalu setelah desain bagus dan sudah baik dan layak untuk di posting atau
dibagikan, maka desain diserahkan kepada ketua dan humas untuk
63 Transkip Wawancara Debby Damayanti fat
81
langsung di posting. Humas dan ketua juga yang akan membuat isi
captionnya.”64
Selain itu, untuk mendukung agar siklus hidup sebuah media dapat terus
bertahan, diperlukan adanya strategi dalam memanfaatkan fitur-fitur dalam sebuah
media. Kata fitur yang sering digunakan dalam artikel-artikel yang membahas
mengenai teknologi, bisa diartikan sebagai aspek, kualitas, atau ciri khas yang
menonjol sehingga menjadi daya tarik sesuatu produk. Instagram sebagai produk
media sosial berusaha menghadirkan fitur-fitur baru yang semakin berkembang
dari sejak Instagram ada. Fitur-fitur tersebut dibuat agar memudahkan serta
memberikan pengalaman pengguna tentang bagaimana sebuah media sosial dapat
dimanfaatkan dan apakah itu dapat memecahkan masalah bagi pengguna.
Salah satu fitur dasar Instagram yang dimanfaatkan Ketimbang ngemis
Tangerang adalah Fitur pengikut, berguna agar dapat berinteraksi dengan sesama
pengguna, sehingga aktivitas yang dilakukan oleh Ketimbang ngemis Tangerang
dapat langsung terlihat pada timeline pengguna lain yang mengikutinya
(follow).Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Atmoko, bahwa ciri khas jejaring
sosial yang paling mencolok adalah kemampuannya untuk saling follow sesama
pengguna, kemudian berkomentar dan memberikan tanda suka (like) pada foto.65
Dengan memakai fitur followers, maka interaksi yang akan didapatkan semakin
besar peluangnya seperti memberikan komentar, memberi tanda suka pada posting
64 Transkip Wawancara Dewi Mayang Sari
65 Atmoko, B.D. (2012). Instagram Handbook. Jakarta: PT. Trans Media. Hal. 59
82
tersebut, maupun mengirimkan pesan pribadi antar sesama akun yang telah saling
follow.
Fitur lain yang dimanfaatkan oleh Ketimbang ngemis Tangerang adalah
tagar # (hashtag), dengan tujuan untuk menandai foto dan mengelompokkannya
ke dalam satu kategori tertentu, berdasarkan kegemaran dari si pengguna. Fitur ini
juga didukung oleh penggunaan Caption atau keterangan foto, yang berfungsi
sebagai deskripsi penyampaian pesan dari sebuah postingan. Pengguna dapat
menambahkan kata-kata yang menggambarkan foto yang diunggah dengan dapat
pula menambahkan hashtag dalam caption tersebut. Pada umumnya caption lebih
bersifat untuk memperkuat karakter atau pesan apa yang ingin disampaikan pada
foto tersebut. Panjang karakter tulisan juga tidak ditentukan atau tidak ada
aturannya.66
Fitur lain yang dimanfaatkan oleh Ketimbang ngemis Tangerang yaitu
pesan langsung (direct message), dimana fitur ini memungkinkan pengguna dapat
mengirimkan pesan secara langsung kepada pengguna lainnya secara pribadi.
Direct Message dimanfaatkan oleh Ketimbang ngemis Tangerang untuk
berkomunikasi langsung dengan followers, misalnya apabila followers
menanyakan kegiatan yang terpampang di dalam foto. Fitur selanjutnya adalah
like, yang berfungsi untuk memberikan apresiasi apabila pengguna menyukai foto
yang diunggah pengguna lain ke dalam akun Instagramnya. Ketimbang ngemis
Tangerang memanfaatkan fitur ini dengan tujuan untuk melihat apakah foto yang
66 Atmoko, B.D. (2012). Instagram Handbook. Jakarta: PT. Trans Media. Hal. 52
83
diposting menarik, hal ini dapat terlihat dari jumlah likes yang terdapat pada foto
tersebut.
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti kepada
informan, tentang fitur-fitur instagram apa saja yang dimanfaatkan oleh
Ketimbang ngemis Tangerang untuk memposting konten / gambar , dan dijawab
oleh Informan Debby bahwa:
“Kalau fitur dasar instagram seperti followers/following, like dan
comment, hashtag, direct message itu udah pasti kita pakai ya, tapi kita
juga memakai beberapa fitur baru yaitu, insta story, live, dan feeds. Di
insta story kita mempromosikan kembali kegiatan dengan menyebar poster
dan digabungkan dengan caption sederhana. Kita juga pernah memakai
fitur live instagram saat memberikan donasi ke salah satu target sosok
mulia. Fitur live ini berguna sekali karena netizen bisa melihat langsung
kegiatan yang sedang kita jalankan. Dan untuk feeds tentunya selain
untuk promosi, feeds juga bisa memperbagus tampilan profil akun
instagram komunitas ketimbang ngemis tangerang.”67
Sedikit berbeda dengan apa yang disampaikan informan yang bernama
Dewi atas jawaban dari pertanyaan sama dari peneliti bahwa :
“Fitur instagram pertama yang kita pakai yaitu fitur untuk merepost, fitur
untuk merepost ini sebenarnya harus dibantu melalui aplikasi lain yang
berhubungan dengan instagram, dengan menggunakan aplikasi ini,
postingan dari orang lain atau netizen bisa kita upload ulang di akun
ketimbang ngemis tangerang, dengan cara ini juga kita tidak perlu susah-
susah untuk mendownload gambar atau menuliskan caption kembali. Dan
dalam fitur repost ini juga kita menggunakan aplikasi lain lagi untuk
menambahkan frame agar postingan instagram di feeds akan terlihat lebih
rapi. Selain itu kita juga menggunakan fitur baru instagram yaitu instastory
dan live yang biasanya digunakan untuk mempromosikan kembali
kegiatan yang sedang berlangsung, biasanya jika instastory berbentuk foto
maka foto ini kita ambil dari gambar yang sudah di upload sebelumnya di
feeds. Instastory dan live ini juga kita sering gunakan dengan berbentuk
67 Transkip Wawancara Debby Damayanti fat
84
video langsung di lapangan, dimana kegiatan komunitas ketimbang
ngemis tangerang sedang dilaksanakan.”68
Fitur-fitur yang dimanfaatkan oleh Ketimbang ngemis Tangerang secara
keseluruhan digunakan sebagai alat untuk menjalin interaksi dengan publiknya,
yaitu para followers secara ekspresif, dimana proses komunikasi untuk
menyampaikan pesan bersifat reaktif dan terbuka.
Ketimbang ngemis Tangerang juga menggunakan beberapa fitur Instagram
baru untuk mendukung dalam penyampaian pesan dari konten-konten yang sudah
dibuat. Konten-konten yang berisi pesan tersebut digunakan untuk
mempromosikan kegiatan-kegiatan yang sedang atau akan dilakukan oleh
Komunitas Ketimbang ngemis Tangerang.
Dengan adanya Instagram dan fitur-fiturnya, Komunitas Ketimbang
ngemis Tangerang dapat terus mempromosikan kegiatannya dan meningkatkan
eksistensinya sebagai komunitas regional di antara Ketimbang ngemis seluruh
Indonesia dan bukan tidak mungkin jumlah anggota, volunteer ataupun donasi
akan terus bertambah.
68 Transkip Wawancara Dewi Mayang Sari
85
4.2 Hasil Observasi
Studi lapangan yang peneliti lakukan yaitu pertama, peneliti mengamati
langsung proses kerja pembuat konten dalam memproduksi konten untuk akun
media sosial instagram ketimbang ngemis tangerang, seperti design, penggunaan
bahasa, dan pemanfaatan fitur. Saat peneliti bertemu dengan salah satu anggota
Ketimbang Ngemis Tangerang yang merupakan salah satu tim pembuat konten di
media sosial yang bukan merupakan informan, peneliti bertanya mengenai
gambaran proses tata kelola media sosial Ketimbang Ngemis Tangerang. Pada
awal pembuatan desain, akan terlebih dahulu dicari ide apa yang cocok untuk
desain sebuah kegiatan. Disini ketua dan tim pembuat konten memulai
perundingan tentang desain yang akan dibuat. Setelah didapatkannya ide tersebut
barulah tim pembuat konten melakukan pembuatan desain, setelah desain dibuat
diserahkan kepada ketua untuk dirundingkan kembali, apa desain tersebut sudah
layak untuk diunggah di media sosial atau belum. Setelah dikira layak untuk
diunggah maka diserahkan pada humas Ketimbang ngemis tangerang untuk diberi
caption dan menunggu waktu untuk diunggah di akun media sosial Ketimbang
ngemis Tangerang.
Kedua, peneliti mengamati dan mengikuti beberapa kegiatan yang
dilaksanakan oleh komunitas ketimbang ngemis seperti gathering, garage sale, dan
kegiatan lainnya. Selama membuat skripsi ini, peneliti telah mengikuti 3 kali
kegiatan Komunitas Ketimbang ngemis Tangerang yaitu, 2 kali garage sale dan
satu lagi yaitu kegiatan kolaborasi Ketimbang ngemis Tangerang dengan
komunitas berbagi nasi tangerang selatan. Garage sale bertempat di car free day
86
kota Tangerang di jalan muhamad yamin kota Tangerang dimana ketimbang
ngemis membuka gerai penjualan baju-baju bekas dari hasil donasi. Harga baju
bekas tersebut mulai dari lima ribu sampai lima puluh ribu rupiah. Antusisas
masyarakat yang ikut car free day cukup tinggi dengan adanya kegiatan penjualan
baju-baju bekas ini, terutama ibu-ibu yang ingin membeli pakaian dengan harga
murah. Ratusan pakaian sudah terjual hanya dengan waktu sekitar 3 sampai 4 jam.
Gambar 4.1
Acara Garage Sale ke-6 Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang
Ketiga, peneliti melakukan pengamatan terhadap konten-konten yang
ditayangkan oleh media sosial instagram ketimbang ngemis tangerang, baik dari
segi kontennya, penempatan jam posting, dan kualitas kontennya. Pengamatan
yang dilakukan yaitu dengan cara melihat langsung di akun instagram ketimbang
87
ngemis tangerang, hal ini dilakukan untuk menambah data-data yang sekiranya
dapat mendukung dalam hasil analisa pembahsan
Keempat peneliti elakukan observasi terhadap penggunaan fitur-fitur
instagram oleh media sosial instagram Ketimbang Ngemis Tangerang dalam
melakukan promosi-promosi program/kegitan. Pada saat sebelum wawancara,
yaitu pada acara garage sale, peneliti sedikit bertanya mengenai fitur apa saja
yang digunakan Ketimbang ngemis Tangerang untuk mendukung promosi-
promosi yang dibuat. Penggunaan fitur dapat dilihat juga langsung di akun
instagram ketimbang ngemis tangerang dimana konten-konten di unggah disana.
88
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Perencanaan tindakan adalah kegiatan penyusunan langkah-langkah yang
operasional untuk mencapai hasil-hasil yang telah di rumuskan dalam strategi.
Sesuatu rencana mungkin dinilai baik secara konseptual atau di belakang meja,
tetapi belum tentu dapat dilakukan dilapangan. Suatu rencana mungkin
menunjukan keberhasilan di suatu tempat ketika di terapkan, namun ternyata
belum tentu berhasil ditempat yang berbeda. Inilah yang membuat strategi akan di
tentukan pula oleh penyusunan rencana tindakan. Hal ini juga terjadi dengan
sebuah pesan, jika dibuat dengan langkah-langkah yang baik maka hasilnya akan
dapat berhasil. Jika perencanaan pesan yang dibuat itu melalui proses dengan ide
berpikir serta tindakan yang tepat, maka suatu media akan dapat membangun
eksistensi tentang hal yang publikasikan serta dapat mempengaruhi khalayak
dengan mudah. Ketika ingin melakukan pengembangan strategi penyusunan pesan
dalam perencanaan pesan dan media komunikasi, ada tiga faktor dalam pesan
yang perlu dikaji, yakni: kode pesan, isi pesan, dan pengolahan pesan. Menurut
Berlo, suatu kode dapat didefinisikan sebagai kelompok simbol yang disusun
sedemikian rupa sehingga mengandung arti bagi banyak orang. Bahasa terdiri dari
kode-kode; bahasa Indonesia adalah suatu kode yang di dalamnya terkandung:
unsur-unsur (bunyi, huruf, kata, kalimat, dsb) yang tersusun dalam urutan tertentu
yang mengandung arti. Sebagai lambang verbal, bahasa adalah kumpulan kata-
kata dan kumpulan kalimat. Sebagai lambang nonverbal, bahasa adalah
sekumpulan isyarat tertentu. Hal-hal yang diungkapkan di atas menegaskan bahwa
89
pesan pada dasarnya merupakan sesuatu bentuk yang dikode (disandi).69 Proses
penyandian pesan dalam suatu proses komunikasi dilakukan demi mencapai
kondisi isomorfik. Isomorfik adalah kondisi kesamaan penafsiran pada perilaku
yang sama dalam pikiran komunikator maupun komunikan. Proses penyandian
pesan yakni proses penuangan ide atau gagasan ke dalam lambang-lambang yang
berarti oleh sumber agar dapat ditafsirkan sama oleh penerima dan selanjutnya
agar dapat menghasilkan efek berupa perilaku yang sesuai dengan yang
diharapkan, memerlukan suatu perencanaan yang matang.
Selanjutnya, Isi pesan adalah materi yang dipilih oleh sumber untuk
menyatakan maksudnya. Seperti halnya kode pesan, isi pesan pun mempunyai
unsur dan struktur. Perencanaan isi pesan, harus mempertimbangkan kondisi
sasaran, siapa sasaran kita adalah patokan yang harus diutamakan jika kita akan
menentukan isi pesan yang akan kita sampaikan. Isi pesan yang sama mungkin
harus berbeda struktur penyampaiannya jika ingin disampaikan pada sasaran yang
berbeda. Perencanaan isi pesan merupakan upaya untuk menginventarisasikan
pesan-pesan yang telah disandi dan menyusunnya ke dalam urutan-urutan tertentu
hingga ketika pesan tersebut kita sampaikan dapat benar-benar dipahami oleh
penerima sesuai dengan tujuan komunikasi kita. Penyusunan isi pesan, selain
harus mempertimbangkan kondisi khalayak sasaran , harus merujuk pada tujuan
komunikasi kita. Untuk komunikasi persuasive, Wayne N. Thompson
menyarankan bahwa isi pesan harus:
69 Rakhmat, Jalaludin. Psikologi komunikasi. 1992. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Hal.115-
118
90
1. Menarik Perhatian. Memuat bahan-bahan yang menarik perhatian.
2. Menyentuh dan Menggerakkan. Pesan-pesan yang mempunyai
pengaruh psikologis.70
Sedangkan Perlakuan Pesan didefinisikan oleh Berlo sebagai keputusan-
keputusan yang dibuat oleh sumber dalam memilih dan menyusun kode-kode dan
isi pesan.71 Pengolahan pesan merujuk pada keputusan-keputusan yang diambil
oleh sumber mengenai cara yang bagaimana yang harus ditempuh ketika ia
menyampaikan pesannya. Pesan-pesan yang kita sampaikan pada tahap
selanjutnya akan ditafsirkan oleh khalayak penerima.
Sebelum mengunggah sebuah konten ke media sosial, Ketimbang ngemis
Tangerang membuat perencanaan tindakan dengan membuat pesan dalam konten
desain dengan menggunakan warna-warna yang sederhana dan nyaman dilihat,
mereka juga merencanakan agar isi pesan dalam konten yang akan disampaikan
harus mempunyai informasi yang lengkap mengenai kegiatan baik yang belum
ataupun yang sudah dilaksanakan.
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti tentang
bagaimana rencana yang dilakukan agar konten yang dibuat dapat menarik audien,
dalam hal ini follower/non follower media sosial instagram komunitas ketimbang
ngemis tangerang yang di jawab oleh Informan Debby bahwa:
“Saya sebenarnya kurang tahu mengenai prinsip desain seperti gradasi
warna, dan yang lainnya, tetapi agar konten dapat terlihat menarik menurut
saya sebuah konten atau desain harus nyaman dilihat dan informasinya
70 Berlo, David K. 1960. The process of communication: an introduction to theory and practice.
Holt, Rinehart and Winston. New York Hal. 57
71 Ibid.Hal.60
91
lengkap jadi orang tidak perlu bertanya lagi, meskipun banyak dari netizen
walau informasinya sudah lengkap sudah tertera di caption, foto dan yang
lainnya tapi masih tetap bertanya. Dan selebihnya mungkin dalam konten
yang saya buat, saya lebih memilih warna yang sederhana dan
penempatan-penempatan elemen desain yang selayaknya.”72
Sedikit berbeda dengan apa yang disampaikan informan yang bernama
Dewi atas jawaban dari pertanyaan peneliti bahwa :
“Rencananya sebelum itu, kita harus tau dulu tema awal tentang desain
yang akan di buat, sebagai contoh event garage sale, maka desain akan
dibuat dengan menggunakan elemen desain dengan bentuk-bentuk atau
gambar baju-baju yang masuk ke dalam kotak amal. Dan untuk warna
yang digunakan kita memakai warna-warna lembut agar orang tertarik dan
tidak terlalu pusing melihatnya. Untuk ukuran kita mengikuti ukuran
gambar atau foto standar instagram yang berbentuk persegi atau kotak.
Dan untuk pemilihan font juga kita tidak menggunakan font yang rumit
yang akan sulit dibaca, kita memilih font yang casual agar pembaca atau
viewer lebih tertarik membacanya.”73
Gambar 4.2
Perencanaan Desain Feeds Instagram Kegiatan Garage Sale ke-8
72 Transkip Wawancara Debby Damayanti fat
73 Transkip Wawancara Dewi Mayang Sari
92
Adapun perencanaan tindakan lain yang dibuat Ketimbang ngemis
Tangerang, yaitu mengenai rencana pembuatan caption, sebelum sebuah konten di
instagram di unggah. Ketimbang ngemis Tangerang membuat perencanaan
dengan membuat pesan dalam caption bisa disampaikan secara jelas dan
seinformatif mungkin, menggunakan bahasa yang sopan, berisi pesan yang positif
tanpa mengada-ada. Pesan dalam caption yang rencanakan Ketimbang ngemis
Tangerang melalui media sosial Instagram dibuat berbentuk persuasif atau
menyampaikan ajakan kepada followers atau audien di Instagram.
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti tentang
bagaimana rencana/strategi dalam penulisan caption pada postingan instagram
media sosial komunitas ketimbang ngemis tangerang, yang dijawab oleh Informan
Debby, bahwa:
“Untuk penulisan caption itu sendiri, bukan dari saya. Caption dibuat oleh
ketua atau humas kita, dan mereka juga menulis captionnya dengan
mengikuti atau melengkapi desain yang sudah dibuat saja. Karena
beberapa orang atau netizen lebih memilih menskip gambar dan membaca
captionnya atau juga kebalikannya, mereka hanya melihat gambarnya saja
tidak melihat captionnya. Karena itu gambar dan caption harus di buat
lengkap dan mudah dipahami. Selain itu juga kita menggunakan kalimat-
kalimat berupa ajakan agar netizen juga mengerti bahwa kita merupakan
komunitas sosial yang kegiatannya membantu orang-orang yang
ekonominya sulit tetapi tetap pantang ngemis dan berjuang dengan cara
berjualan.”74
Sama dengan apa yang disampaikan informan yang bernama Dewi atas
jawaban dari pertanyaan yang sama dari peneliti, bahwa :
“Untuk penulisan caption yang pasti harus jelas informasinya, misalnya
caption untuk konten open donasi, maka harus detail apa saja yang harus
74 Transkip Wawancara Debby Damayanti fat.
93
di cantumkan, seperti nama dan profil sosok mulia, jangka waktu open
donasi dari tanggal berapa hingga tanggal berapa, contact person, serta
nomer rekeningnya. Dan caption juga kita buat semenarik mungkin
dengan bahasa yang sopan. Tidak lupa juga kita men-tag atau menandai
akun ketimbang ngemis pusat, agar ketimbang ngemis pusat bisa merepost
postingan kita. Selain itu juga kita sering memberi kalimat ajakan kepada
followers untuk men tag atau menandai teman followers tersebut, agar
postingan kita bisa banyak viwersnya.”75
75 Transkip Wawancara Dewi Mayang Sari
94
Gambar 4.3
Caption dalam postingan open recruitment Ketimbang Ngemis Tangerang
95
Terkait perencanaan tindakan, Ketimbang ngemis Tangerang juga
membuat perencanaan pesan dimana sebelum mengunggah sebuah konten, dibuat
terlebih dahulu menggunakan teknik penyampaian pesan yang bersifat informatif.
Ada empat macam penyusunan pesan yang bersifat informatif, yakni:
1. Space Order, penyusunan pesan yang melihat kondisi tempat atau
ruang, seperti international, nasional, dan daerah.
2. Time Order, penyusunan pesan berasarkan waktu atau periode yang
disusun secara kronologis
3. Deductive Order, penyusunan pesan mulai dari hal-hal yang bersifat
umum kepada khusus.
4. Inductive Order, penyusunan pesan yang dimulai dari hal-hal khusus
ke hal-hal yang bersifat umum.76
Penyusunan pesan bersifat informatif yang digunakan Ketimbang ngemis
Tangerang, yaitu space order dan time order di dalam konten berupa caption
dalam postingan instagram untuk kegiatan Garage Sale. Space order yang
digunakan yaitu pesan berisi informasi mengenai tempat kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu di daerah Tangerang. Dan time order yang digunakan yaitu
pesan informasi mengenai waktu kegiatan yang akan dilaksanakan yang di upload
dua hari sebelum kegiatan itu dilaksanakan.
76 Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Hal.111
96
Gambar 4.4
Space Order dan Time Order dalam Caption Pemberian Donasi
Ketimbang ngemis Tangerang juga menggunakan penyusunan pesan
informatif yaitu deductive order dan inductive order yang digabungkan dalam
suatu konten berupa caption dalam postingan pemberian donasi kepada sosok
mulia yaitu Pak Tamrin. Pesan yang yang akan disampaikan berupa informasi
mengenai jumlah donasi, serta sedikit profil sosok mulia dan ucapan terimakasih
97
kepada para donatur. Di dalamnya berisi pesan berupa kalimat umum-khusus dan
khusus-umum yang digabungkan.
Gambar 4.5
Deductive Order dan Inductive Order dalam Caption Garage Sale
98
Seluruh kegiatan-kegiatan yang dilakukan Ketimbang ngemis Tangerang
semuanya dipublikasikan melalui Instagram. Publikasi tersebut berupa konten-
konten berisi gambar dan informasi yang disampaikan ke follower atau audien di
Instagram. Kini, Instagram telah menarik perhatian para marketer di seluruh
dunia. Tren ini dapat dikatakan relatif baru, seiring dengan pertumbuhan followers
yang luar biasa pada media sosial Instagram. Keberhasilan sebuah konten yang
dibuat, dapat dilihat dari apakah pesan dalam konten tersebut sudah memenuhi
tujuan atau belum. Hal ini juga tak terlepas dari bagaimana karakteristik, bentuk
serta isi pesan yang disampaikan. Terdapat beberapa tips dari koinworks.com
yang peneliti kutip mengenai cara meningkatkan audien di Instagram yaitu
Pertama, penggunaan warna yang solid. Menurut sebuah studi oleh Curalate,
gambar dengan warna biru sebagai dominasi cenderung lebih disukai dibanding
warna lainnya. Akan tetapi, sebuah gambar yang didominasi dengan satu warna
hampir selalu mengungguli dibandingkan dengan gambar tanpa adanya dominasi
warna. Kedua, Penggunaan ajakan untuk segera bertindak. Sama seperti yang
terjadi dengan strategi pemasaran online lainnya, jika Kita ingin melihat hasilnya,
Kita memerlukan ajakan bertindak yang kuat. Instagram beroperasi dengan
prinsip yang sama; Jika Kita tidak memberi ajakan bertindak yang jelas kepada
followers Kita, kemungkinannya lebih kecil untuk melakukan tindakan apa pun.
Ketiga, yaitu mendorong followers untuk berdiskusi. Kita bisa menuliskan sebuah
pendapat yang kuat dan mengundang sudut pandang kontras dari para pengikut di
media sosial, atau hanya sekedar bertanya kepada pengikut Kita. Ini dilakukan
agar membuat pengikut berbicara di antara satu sama lain. Setelah Kita
99
mendapatkan dua atau tiga komentar dan diskusi mulai berlangsung Kita bisa
turut terlibat dalam memberi pendapat. Selain tiga yang disebutkan tadi, untuk
menarik audien di Instagram bisa juga Kita lakukan dengan memanfaatkan
penggunaan tagar, teknik foto atau desain, penulisan caption, promosi silang
dengan media sosial lain, penempatan waktu posting, dan fitur-fitur yang ada di
Instagram.
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.
Pesan seharusnya mempunyai inti pesan atau tema sebagai pengaruh di dalam
usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat
disampaikan panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan dan diarahkan adalah
tujuan akhir dari pesan itu sendiri. Pesan (message) terdiri dari dua aspek, yaitu isi
pesan (The content of message) dan lambang/simbol untuk mengekspresikannya.77
Ketimbang ngemis Tangerang mencoba menyampaikan pesan dengan
menyatukan gambar dan tulisan yang saling melengkapi informasinya. Hal ini
digunakan sebagaimana dalam perlakuan pesan, yaitu agar kode pesan dan isi
pesan dari konten Instagram yang di buat Ketimbang ngemis Tangerang dapat
memenuhi tujuannya.
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti tentang
bagaimana rencana yang dilakukan agar pesan dalam konten/gambar yang dibuat,
dapat memenuhi tujuan, yang dijawab oleh Informan Lina, bahwa:
77 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti,
2002), hal. 28
100
“Agar pesan dalam desain dapat memenuhi tujuan, desain dibuat
sesederhana mungkin dengan pesannya. Kita selalu begini, jika gambar
dibuat lengkap dengan informasi maka caption yang dibuat sedikit,
contohnya desain event garage sale dan open donasi baju yang dibuat
seinformatif mungkin tapi tidak lelah dibaca dengan menggunakan gambar
baju sebagai animasi dan yang lainnya berisi informasi lengkap. Tetapi
jika gambar atau desainnya sederhana maka captionnya di buat lengkap,
contohnya postingan repost, disana terdiri dari foto, contact person, logo,
dan frame agar rapih, tapi tidak ada informasi mendetail, maka dibuat
captionnya lengkap mengenai solia atau sosok mulia dan informasi
lainnya”78
Sama dengan apa yang disampaikan informan yang bernama Dewi atas
jawaban dari pertanyaan yang sama dari peneliti bahwa :
“Perencanaannya agar memenuhi tujuan lebih kepada caption, caption
yang kita buat sebenarnya hanya mangacu pada gambar, artinya caption
melengkapi isi konten yang sudah dibuat. Biasanya pada suatu konten
yang kita buat, isi pesannya atau informasinya sangat singkat namun jelas.
Jadi karena singkat, maka caption disini harus melengkapi isi konten agar
netizen atau viewer akan mudah memahami pesan atau informasi dalam
setiap kiriman yang kita bagikan.”79
78 Transkip Wawancara Nur Fitri Syawalina
79 Transkip Wawancara Dewi Mayang Sari
101
Gambar 4.6
Gambar & Tulisan dalam Desain Open Donasi
Terkait dengan proses penyebaran pesan, Ketimbang ngemis Tangerang
menggunakan penyebaran pesan yang dengan teknik persuasi di dalam konten-
konten yang dibuat. Dimana didalam konten-kontennya disampaikan untuk
mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak. Sebab itu, penyusunan pesan
persuasif memiliki sebuah proposisi. Proposisi disini ialah apa yang dikehendaki
sumber terhadap penerima sebagai hasil pesan yang disampaikannya, artinya
setiap pesan yang dibuat diinginkan adanya perubahan.
102
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan dalam penyusunan pesan
yang memakai teknik persuasi, antara lain :
- Fear Appeal, motode penyusunan pesandengan menimbulkan rasa
ketakutan kepada khalayak. Sebenarnya khalayak kurang senang
menerima pesan yang disertai ancaman yang menakutkan, sebab meraka
tidak memiliki kebebasan untuk menentukan sikap dan mengemukakan
pendapatnya. tetapi dalam hal tertentu, khalayak harus menerima karena
bisa mengancam dirinya.
- Emotional Appeal, cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan
berusaha menggugah emosional khalayak. misalnya dengan
mengungkapkan masalah suku, agama, kesenjangan ekonomi,
diskriminasi, dan sebagainya. Bentuk lain dari emotional appeal adalah
propaganda. dalam komunikasi bisnis, propaganda banyak sekali
digunakan dalam bentuk iklan, agar konsumen bisa membeli barang.
- Reward Appeal, cara penyusunan atau penyampaian pesan menawarkan
janji-janji kepada khalayak. dalam berbagai studi yang dilakukan dalam
hubungannya dengan reward appeal, ditemukan bahwa dengan
menjanjikan uang Rp. 1 juta, seorang cenderung mengubah sikap daripada
menerima janji uang Rp. 50 ribu.
- Motivational Appeal, teknik penyusunan pesan yang dilakukan bukan
karena janji-janji, tetapi disusun untuk menumbuhkan internal psikologis
khalayak sehingga mereka dapat mengikuti pesan-pesan itu, misalnya
103
menumbuhkan rasa nasionalisme atau gerakan memakai produksi dalam
negeri.
- Humoris Appeal, teknik penyusunan pesan yang dilakukan dengan humor,
sehingga penerimaan pesan khalayak tidak merasa jenuh. Pesan yang
disertai humor mudah diterima, enak dan menyegarkan. hanya saja dalam
penyampaian pesan yang disertai humor diusahakan jangan sampai terjadi
humor yang lebih dominan daripada materi yang ingin disampaikan.80
Penyusunan pesan yang bersifat persuasif yang digunakan Ketimbang
ngemis Tangerang yaitu emotional appeal dan motivation appeal. Penyusunan
pesan ini digunakan dalam hampir disetiap postingan mengenai kisah hidup sosok
mulia salah satunya sebuah postingan gambar dan juga caption tentang sosok
mulia yang bernama Bapak Jiwar/Bapak Welly. Isi pesan tersebut mencoba
menyampaikan tentang kehidupan bapak jiwar yang menyentuh emosional para
pengikut instagram akun Ketimbang ngemis Tangerang. Terbukti dari banyaknya
komentar yang masuk yaitu sekitar enam puluh empat komentar. Isi pesan
tersebut juga mencoba memotivasi keinginan pengikut akun Ketimbang ngemis
Tangerang untuk membantu Bapak Jiwar dengan memakai jasanya.
80 Ibid.Hal.113
104
Gambar 4.7
Emotional Appeal dalam Caption Profil Sosok Mulia
105
Gambar 4.8
Motivation Appeal dalam Caption Profil Sosok Mulia
106
Mengenai pesan dalam konten, A.W. Widjaja dalam bukunya menyatakan
penyajian dan penyampaian pesan haruslah tepat, ibarat membidik dan menembak
maka peluru yang keluar harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Umum. Berisikan hal-hal yang umum dipahami oleh sasaran, bukan soal-
soal yang dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu.
- Jelas dan gamblang. Pesan itu harus jelas tidak samar-samar jika
menggunakan perumpamaan hendaknya yang senyata mungkin.
- Bahasa yang jelas. Sejauh mungkin hindari menggunakan istilah-istilah
yang tidak di pahami oleh audience atau khalayak gunakanlah bahasa yang
sesuai dengan komunikan. Hati-hati dalam menggunakan bahasa istilah
daerah karena akan memberikan penafsiran yang berbeda diantara satu
daerah dengan daerah yang lainnya.
- Positif. Setiap pesan agar diusahakan atau diutamakan dalam bentuk
positif dengan mengemukakan pesan itu diupayakan agar lebih
mendapatkan simpati.
- Seimbang. Pesan yang disampaikan hendaknya wajar sebab jika tidak
wajar akan cenderung ditolak, sebaliknya pesan itu harus seimbang,
selaras dan serasi.
- Kondisi. Penyesuaian dengan keinginan komunikan dan orang-orang yang
menjadi sasaran komunikasi selalu mempunyai keinginan tertentu oleh
sebab itu perlu mengetahui keadaan, waktu dan tempat dalam
penyampaian.81
81 Widjaja, H.A.W. 1987. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta. Hal.32
107
Berdasarkan pernyataan di atas dapat di katakan bahwa pesan yang
disiarkan media massa yaitu bersifat umum, karena memang demi kepentingan
penataan pesannya bergantung pada media yang bersangkutan. Artinya, selain
cara-cara penyebaran pesan dengan menarik audien dan teknik persuasi, tentu
yang diperhatikan juga tentang bagaimana memaksimalkan penggunaan media itu
sendiri, dalam hal ini Instagram Ketimbang ngemis Tangerang. Setelah
memaksimalkan karakter Instagram dengan tampilan visual yang bagus, caption
sekaligus teknik editing visual menjadi cara selanjutnya untuk semakin
menonjolkan karakter akun Ketimbang ngemis Tangerang.
Di dalam perencanaan pesan terdapat tujuan yang ingin dicapai dari pesan
yang sudah di susun dan sampaikan. Perhatian dari khalayak sangat diperlukan
sehingga dapat tercapai efektivitas komunikasi, karena pesan komunikasi yang
tidak mendapat perhatian tidak akan menciptakan efektivitas. Wilbur Schramm
mengajukan syarat-syarat berhasilnya pesan tersebut sebagai berikut:
- Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga
pesan itudapat menarik perhatian sasaran yang dituju.
- Pesan haruslah menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada
pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga ledua
pertemuan itu bertemu. Pribadi daripada sasaran dan menyarankan cara-
cara untuk mencapai kebutuhan itu.
- Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi daripada sasaran
menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan itu.
108
- Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memeperoleh kebutuhan
yang layak bagi situasi kelompok dimana kesadaran pada saat digerakkan
untuk memberikan jawaban yang dikehendaki.
Berkaitan dengan efektivitas komunikasi, apakah pesan tersebut
memenuhi tujuan atau tidak, terdapat kondisi-kondisi tertentu yang harus dipenuhi
agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang dikehendaki oleh khalayak.
Pertama, pesan harus direncanakan secara baik-baik, serta sesuai dengan
kebutuhan kita. Kedua, pesan tersebut dapat menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti kedua belah pihak. Ketiga, pesan harus menarik minat dan kebutuhan
pribadi penerima pesan serta menimbulkan pengetahuan atau kepuasan atas
informasi.
Pesan dalam konten yang dibuat Ketimbang ngemis Tangerang dapat
dikatakan sudah memenuhi tujuan karena melihat dari kegiatan yang dapat terus
berlangsung. Selain itu diliihat dari perkembangan followers, dan sukarelawan
serta donasi yang terus ada.
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti mengenai
apakah perencanaan pesan dalam konten-konten yang dibuat Ketimbang ngemis
Tangerang sudah memenuhi tujuan atau belum, dan dijawab oleh Informan
Debby, bahwa:
“Sebenarnya juga saya kurang tahu tentang itu, sudahkah pesannya
tersampaikan dan memenuhi tujuan apa belum. Tetapi bagi saya, konten-
konten yang saya buat dalam profil akun ketimbang ngemis tangerang
menjadi lebih rapih dan nyaman dilihat. Terlebih soal tersampainya pesan
atau tidak, setidaknya kegiatan dalam komunitas ini dapat tetap
109
berlangsung dan apapun kegiatannya kita selalu berikan update mengenai
itu di instagram, agar orang atau netizen juga akan tahu apa yang kita
lakukan di dalam komunitas kettimbang ngemis tangerang ini. Dan jika ini
bisa bertahan lama, maka menurut saya pesannya akan terus tersampaikan
dan dapat memenuhi tujuan.”82
Sedikit berbeda dengan apa yang disampaikan informan yang bernama
Dewi atas jawaban dari pertanyaan yang sama peneliti bahwa :
“Menurut saya sudah, karena di beberapa kegiatan ada followers yang
pernah ikut, mereka ingin melihat langsung kegiatan kita yang sedang di
laksanakan, dan disetiap bulan pasti followers kita di instagram jumlahnya
bertambah walau belum signifikan. Dan Alhamdulillah juga, setiap kita
open donasi, selalu ada donasi yang masuk. Artinya pesan dalam konten
yang selama ini kita buat sudah cukup memenuhi tujuan.”83
Perkembangan yang dialami Ketimbang ngemis Tangerang ini tak terlepas
dari proses mereka memanfaatkan Instagram sebagai media publikasi.
Keberhasilan dari perencanaan pesan, pembuatan konten, sampai konten tersebut
dipublikasi akan dapat menjadi bukti bahwa adanya ketertarikan dari audien
dalam hal ini followers atau netizen.
Dari ketertarikan audien di Instagram akan dapat mempengaruhi kegiatan-
kegiatan yang ada di Ketimbang ngemis Tangerang. Karena dibeberapa kegiatan
Ketimbang ngemis memerlukan sukarelawan ataupun donatur, keterbukaan atas
pesan sangat penting diperlukan. Keterbukaan pesan disini misalnya, jika saat
kegiatan open donasi dilakukan maka informasi harus disampaikan secara jelas
82 Transkip Wawancara Debby Damayanti fat
83 Transkip Wawancara Dewi Mayang Sari
110
dari mulai informasi tentang sosok mulia, jumlah donasi yang terkumpul sampai
pada donasi itu diberikan.
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti kepada
informan tambahan tentang apa yang membuat informan tertarik
memfollow/mengikuti akun instagram komunitas ketimbang ngemis tangerang,
dijawab oleh Informan bernama Anggi, bahwa:
“Sebelumnya saya mengikuti akun instagram Ketimbang ngemis
Tangerang, saya terlebih dahulu tau Ketimbang ngemis dari salah satu
acara Tv di stasiun Tv swasta. Darisitu saya tertarik dengan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan dan kampanye-kampanye sosial yang mereka
lakukan. Karena pada saat itu publikasi tentang kegiatannya sudah mulai
dari Instagram, maka saya langsung mencari apakah ada ketimbang
ngemis regional Tangerang. Setelah saya tau bahwa ada Ketimbang
ngemis Tangerang, saya langsung memfollow akun Instagramnya.”84
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti kepada
informan tambahan tentang kegiatan ketimbang ngemis tangerang apa saja yang
Informan ketahui, dan di jawab oleh Informan Anggi, bahwa:
“Yang saya ketahui itu kegiatan open donasi baju atau uang, garage sale di
car free day kota Tangerang, dan satu lagi pemberian donasi ke target yang
dilakukan kalo tidak salah ada setiap bulannya.”85
Instagram sendiri merupakan media sosial yang baru populer di beberapa
tahun belakangan ini. Akun Ketimbang ngemis Tangerang baru dibuat sekitar 3
tahun yang lalu. Namun disetiap perkembangannya Instagram semakin membuat
84 Transkip Wawancara Anggi Wisaratama
85 Transkip Wawancara Anggi Wisaratama
111
inovasi dalam setiap fitur-fiturnya. Hal ini sangat berpengaruh pada kegiatan
publikasi konten-konten yang dibuat oleh Ketimbang ngemis Tangerang. Selain
memudahkan dalam segi pengalaman pengguna, penambahan fitur juga akan
memudahkan dalam proses produksi pesan dan mengurangi hambatan-hambatan
dalam komunikasi kepada khalayak.
Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan peneliti kepada
informan tambahan tentang apakah pesan yang disampaikan dalam konten yang
dibuat Ketimbang ngemis tangerang mudah di mengerti atau belum, dan di jawab
oleh Informan Anggi bahwa:
“Menurut saya, konten-konten yang dibuat cukup menarik ya, dari gambar
dan caption yang dibuat menurut saya mudah untuk dipahami karena
informasinya dibuat dan disampaikan secara lengkap, jadi tidak bingung
saat melihat dan membacanya”86
Dalam social media marketing, interaksi merupakan sebuah indikator
tindakan pengguna untuk melihat, melakukan percakapan dan menyukai suatu
konten. Semakin banyak interaksi yang didapat maka, semakin besar peluang
audiens memperhatikan produk . Untuk itu, menciptakan konten dengan interaksi
yang tinggi merupakan sebuah tujuan yang harus dilalui oleh para pengguna
ataupun kelompok yang memanfaatkan Instagram sebagai media promosi produk
atau jasa maupun sebuah kegiatan organisasi, khususnya Ketimbang ngemis
Tangerang..
Media sosial sangatlah penting digunakan di era digital ini. Berbagai
kegiatan baik yang dilakukan pribadi ataupun kelompok tidak lengkap rasanya
86 Transkip Wawancara Anggi Wisaratama
112
jika tidak dipublikasikan. Publikasi tersebut tentunya berguna untuk
menyampaikan pesan dengan tujuan-tujuan tertentu. Sebuah organisasi, termasuk
komunitas memiliki tujuan yang harus dipahami oleh seluruh anggota organisasi
dan juga khalayak yang berkepentingan. Hal ini guna membangun eksistensi dari
sebuah organisasi atau komunitas itu sendiri.
113
4.3.1 Strategi Pengelola Media Sosial Intagram Komunitas Ketimbang
Ngemis Tangerang dalam Proses Perencanaan Pesan
Komunitas Ketimbang ngemis Tangerang melakukan proses tindakan
pertama yaitu menyusun strategi perencanaan pesan. Dimana rencana yang
disusun yaitu penggunaan warna dan ide pesan dalam konten, rencana pembuatan
caption, dan rencana penyusunan pesan yang bersifat informatif. Hal ini berguna
untuk memproduksi konten-konten yang akan dibuat oleh Ketimbang ngemis
Tangerang agar pesan dapat terencana dengan baik sampai kepada proses
penyebaran dan memenuhi tujuan dari pesan tersebut. Adanya perencanaan
konten merupakan cara terbaik untuk membuat label bagi produk, yaitu akun
Ketimbang ngemis Tangerang agar lebih dikenal. Hal itu bisa dilakukan tidak
hanya dengan melakukan optimalisasi konten dan tampilan halaman, tapi juga
dengan menyediakan konten yang bernilai. Tentu saja untuk mencapai hasil
maksimal, akun Instagram Ketimbang ngemis Tangerang, harus dirancang secara
kontinu dan konsisten. Konten pun juga harus dirancang agar sesuai dengan target
audiens yang diinginkan. Penyesuaian konten tidak berhenti dengan
menyesuaikan karakteristik media sosial. Menentukan pendekatan yang tepat pada
audiens pun menjadi langkah selanjutnya.
114
4.3.2 Strategi Pengelola Media Sosial Intagram Komunitas Ketimbang
Ngemis Tangerang dalam Proses Penyebaran Pesan
Ketimbang ngemis Tangerang melakukan penyebaran pesan dengan
mengunggah konten-konten yang pesannya sudah direncanakan. Konten yang
dipublikasi yaitu berupa gambar serta tulisan yang mempromosikan kegiatan-
kegiatan dan menyampaikan pesan kampanye-kampanye sosial yang ada di
Ketimbang ngemis Tangerang. Konten tersebut disampaikan menggunakan teknik
persuasi dengan mencoba menarik audien dari ketertarikan emosional dan
motivasi. Selain itu, untuk mendukung penyebaran pesannya Ketimbang ngemis
Tangerang juga memakai beberapa fitur dari Instagram seperti fitur feeds,
instastory, fitur live, hashtag dan beberapa aplikasi lain untuk mendukung konten-
konten yang sudah dibuat untuk dipublikasi. Fitur-fitur Instagram yang dipakai
Ketimbang ngemis Tangerang akan memudahkan pesan-pesan yang direncanakan
dalam konten dapat tersampaikan dengan baik dan memenuhi tujuannya.
4.3.3 Tujuan Pesan Pengelola Media Sosial Instagram Komunitas
Ketimbang Ngemis Tangerang
Tujuan dari pesan yang sudah direncanakan dan disebarkan yaitu untuk
mengembangkan kegiatan atau program-program yang dilaksanakan serta untuk
membangun eksistensi Ketimbang ngemis Tangerang di masyarakat serta diantara
Komunitas Ketimbang ngemis di regional lain seluruh Indonesia. Ketimbang
ngemis Tangerang sebagai komunitas harus dapat lebih profesional dalam
mempertahankan eksistensi mereka di masyarakat dan juga di antara komunitas
115
Ketimbang ngemis di regional lain. Ketimbang ngemis Tangerang akan terus
berkembang jika terus aktif dalam mengelola dan memanfaatkan Instagram
sebagai media publikasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
116
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab IV, penulis menyimpulkan beberapa
hal dalam penelitian ini:
1. Dalam mengelola media sosial Instagram, Komunitas Ketimbang ngemis
Tangerang melakukan proses tindakan pertama yaitu menyusun strategi
perencanaan pesan. Dimana rencana yang disusun yaitu penggunaan warna
dan ide pesan dalam konten, rencana pembuatan caption, dan rencana
penyusunan pesan yang bersifat informatif. Hal ini berguna untuk
memproduksi konten-konten yang akan dibuat oleh Ketimbang ngemis
Tangerang agar pesan dapat terencana dengan baik sampai kepada proses
penyebaran dan memenuhi tujuan dari pesan tersebut.
2. Penyebaran pesan menjadi proses selanjutnya yang dilakukan oleh
Komunitas Ketimbang ngemis Tangerang. Pada proses ini Ketimbang
ngemis Tangerang melakukan penyebaran pesan dengan mengunggah
konten-konten yang pesannya sudah direncanakan. Konten yang
dipublikasi yaitu berupa gambar serta tulisan yang mempromosikan
kegiatan-kegiatan dan menyampaikan pesan kampanye-kampanye sosial
yang ada di Ketimbang ngemis Tangerang. Konten tersebut disampaikan
menggunakan teknik persuasi dengan mencoba menarik audien dari
117
ketertarikan emosional dan motivasi. Selain itu, untuk mendukung
penyebaran pesannya Ketimbang ngemis Tangerang juga memakai
beberapa fitur dari Instagram seperti fitur feeds, instastory, fitur live,
hashtag dan beberapa aplikasi lain untuk mendukung konten-konten yang
sudah dibuat untuk dipublikasi. Fitur-fitur Instagram yang dipakai
Ketimbang ngemis Tangerang akan memudahkan pesan-pesan yang
direncanakan dalam konten dapat tersampaikan dengan baik dan
memenuhi tujuannya.
3. Tujuan dari pesan yang sudah direncanakan dan disebarkan yaitu untuk
mengembangkan kegiatan atau program-program yang dilaksanakan serta
untuk membangun eksistensi Ketimbang ngemis Tangerang di masyarakat
serta diantara Komunitas Ketimbang ngemis di regional lain seluruh
Indonesia. Tujuan pesan Ketimbang ngemis Tangerang terbilang sudah
dapat memenuhi tujuan karena terdapat adanya perkembangan dari mulai
donasi, sukarelawan, dan followers Ketimbang ngemis Tangerang.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, penulis
memiliki beberapa saran, baik saran akademis maupun saran praktis yang akan
dipaparkan sebagai berikut:
1. Saran Akademis
Bagi praktisi bidang komunikasi ataupun peneliti lain yang ingin
melanjutkan atau mengembangkan penelitian tentang bahasan ini lebih lanjut,
118
penulis menyarankan untuk yang dijadikan objek penelitian adalah sebuah media
sosial yang baru atau booming di masyarakat saat ini, karena nantinya akan
terlihat perbedaan dari strategi penyusunan pesannya ataupun pemanfaatan fitur
sebuah media sosial.
2. Saran Praktis
Saran ini ditujukan untuk Komunitas Ketimbang ngemis Tangerang dan
organisasi atau komunitas lain yang menggunakan Instagram untuk
mempromosikan kegiatannya. Komunitas Ketimbang ngemis Tangerang harus
lebih bisa memanfaatkan Instagram sebagai media publikasi dengan mempelajari
strategi-strategi promosi digital. Diantaranya seperti teknik copywriting, desain
grafis, desain video, serta cara-cara yang mendukung agar pesan dalam konten
yang dibuat dapat terus memenuhi tujuan. Untuk itu, diperlukan keaktifan anggota
serta kemauan yang tinggi untuk belajar, khususnya untuk divisi pembuat konten.
Kemampuan berfikir kreatif serta pengetahuan yang banyak tentang strategi
promosi digital khususnya di media sosial Instagram akan sangat mempengaruhi
siklus hidup akun Ketimbang ngemis Tangerang. Ketimbang ngemis Tangerang
juga harus meningkatkan pengetahuan mengenai fitur-fitur apa saja yang ada di
Instagram yang dapat mendukung tersampainya pesan dalam konten yang dibuat.
Selain itu salah satu fitur Instagram yang dapat berguna untuk Ketimbang ngemis
Tangerang yaitu fitur bisnis profil. Bisnis profil akan membantu melihat data
statistik mengenai jumlah follower dan kiriman sampai jumlah tayangan,
jangkauan, impresi profil, jumlah klik situs, klik telpon dan e-mail. Selain itu
119
dapat pula menentukan waktu terbaik untuk posting. Hal ini akan membantu
Ketimbang ngemis Tangerang dalam menganalisa target audiennya di Instagram.
120
DAFTAR PUSTAKA
A.P Sumarno. 1989. Dimensi-dimensi Komunikasi Politik. Bandung : Citra Aditya
Bakti,
Abdullah Masmuh. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Pespektif Teori dan
Praktek. Malang. Universitas Muhammadiyah.
Ardianto, Elvinaro, dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arifin, Anwar. 1984.Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung:
Armico.
Atmoko, B.D. (2012). Instagram Handbook. Jakarta: PT. Trans Media.
Basrowi dan Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro.
Surabaya; Insan Cendekia.
Basu Swastha, DH, Asas-asas Manajemen Modern. (Yogyakarta: Liberty, 1996),
Berlo, David K. 1960. The process of communication: an introduction to theory
and practice. Holt, Rinehart and Winston. New York
Bogdan, R.C dan Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research for Education : An.
Introduction to Theory and Mehtods, Boston : Allyn and Bacon, Inc.
Hendarsah
Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Dailey, 2009, Peculiarietes of Social Media Integration Into marketing
communications, Dubuque, IA Brown & Bencmark.
Effendy, Onong Uchjana. 2002. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung :
PT. Citra Aditya Bakti.
Effendy, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004),
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2007.
121
Fred R. David. 2002. Manajemen Strategi dan Konsep. Jakarta: Prenhalindo
Herdiansyah, Haris. 2011. Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: Salemba
Humanika
Irwan, Djamal Zoer‟aini. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekologi
Komunitas dan Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara
Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein.2010. “Users of the world, unite! The
challenges and opportunities of Social Media”. Business Horizons 53
Kertajaya Hermawan. 2008. Arti Komunitas. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Krik dan Miller dalam Moleong, Lexy J. 1986. Metode Penelitian Kualitatif,
Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.
Kriyantono, Rachmat. 2007. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi (Disertai Contoh
Riset Praktis Media, Public Relation, Advertising,Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran). Jakarta : Kencana Media Group.
Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
RosdaKarya.
Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet. 6
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:
Rosdakarya.
Pawito.2008. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT.LkiS Pelangi
Aksara
Rakhmat, Jalaludin. 1992. Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Satori, Djam’an & Aan Komariah. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta
Stephen W Littlejohn dan Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi Theories of
Human Communication, Jakarta : Penerbit Salemba Humanika.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
122
Widjaja, H.A.W. 1987. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta
Website
Arsan Mailanto. (2016, 14 Januari) Pengguna Instagram di Indonesia Terbanyak,
Mencapai 89%. Diperoleh 8 juli 2017, dari
http://techno.okezone.com/read/2016/01/14/207/1288332/pengguna-
instagram-di-indonesia-terbanyak-mencapai-89
Arya Febiyan. (2015, 12 Mei) Pengertian Instagram dan Keistimewaannya.
Diperoleh 8 juli 2017, dari
http://www.dumetdevelopment.com/blog/pengertian-instagram-dan-
keistimewaannya/
Digital Marketer. (2017, 14 Agustus) Mempromosikan Brand di Instagram: Cara
Bisnis Anda Muncul di Halaman Explore. Diperoleh 8 juli 2017, dari
https://digitalmarketer.id/social-media/mempromosikan-brand-di-
instagram-cara-bisnis-anda-muncul-di-tab-explore
Pintar Komputer. (2015, 25 Oktober) Pengertian Komunikasi Daring beserta
Fungsi dan Jenisnya. Diperoleh 8 juli 2017, dari
http://www.pintarkomputer.net/2015/10/pengertian-komunikasi-
daring.html
Vanina Delobelle. (2008, 16 Mei). Corporate Community Management .
Diperoleh 8 juli 2017, dari http://.vaninadelobelle.com
Jurnal
Antony. Mayfield. (2008). What Is Sosial Media?. London: ICrossing.
Badri, Muhammad (2012). Social Media Relations: Strategi Public Relations di
Era Web 2.0. Jurnal Risalah Vol. XXI, Edisi 1, April 2012
LAMPIRAN
124
LAMPIRAN 1
Pedoman Observasi
1. Mengamati langsung proses kerja pembuat konten dalam memproduksi
konten untuk akun media sosial instagram ketimbang ngemis tangerang,
seperti design, penggunaan bahasa, dan pemanfaatan fitur.
2. Mengamati dan mengikuti beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh
komunitas ketimbang ngemis seperti gathering, garage sale, dan kegiatan
lainnya.
3. Melakukan pengamatan terhadap konten-konten yang ditayangkan oleh
media sosial instagram ketimbang ngemis tangerang, baik dari segi
kontennya, penempatan jam posting, dan kualitas kontennya.
4. Melakukan observasi terhadap penggunaan fitur-fitur instagram oleh
media sosial instagram Ketimbang Ngemis Tangerang dalam melakukan
promosi-promosi program/kegitan.
125
LAMPIRAN 2
Pedoman Wawancara
Proses Pembuatan dan Penyebaran Pesan
Bagaimana ide awal pembentukan komunitas ketimbang ngemis
tangerang?
Bagaimana ide awal pembuatan media sosial instagram komunitas
ketimbang ngemis tangerang?
Bagaimana sebuah konten/gambar diproduksi sebelum
diposting/kirimkan di akun media sosial instagram komunitas ketimbang
ngemis tangerang?
Bagaimana rencana yang dilakukan agar konten yang dibuat dapat
menarik audien, dalam hal ini follower/non follower media sosial
instagram komunitas ketimbang ngemis tangerang?
Bagaimana rencana yang dilakukan agar pesan dalam konten/gambar
yang dibuat, dapat memenuhi tujuan?
Apa kesulitan dalam membuat konten-konten tersebut? Dan bagaimana
menyelesaikannya?
Apakah menurut Anda perencanaan pesan dalam konten-konten yang
dibuat sudah memenuhi tujuan?
Pemanfaatan Fitur Instagram dalam Penyampaian Pesan
Fitur-fitur instagram apa saja yang dimanfaatkan untuk memposting
konten/gambar?
Apa rencana/strategi dalam penulisan caption pada postingan instagram
media sosial komunitas ketimbang ngemis tangerang?
Apakah ada target jumlah like & comment disetiap postingan
konten/gambar?
126
LAMPIRAN 3
HASIL WAWANCARA
Informan Key 1
Nama : Nur Fitri Syawalina
Jabatan : Ketua Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang
PROSES PEMBUATAN DAN PENYEBARAN PESAN
P : Bagaimana ide awal pembentukan komunitas ketimbang ngemis
tangerang?
N : Ide awal pembentukan komunitas ketimbang ngemis tangerang yaitu dari
ketimbang ngemis pusat yaitu di yogyakarta dimana awalnya hanya sosial media
instagram yang bertugas merepost atau memposting orang-orang lansia yang tetap
berjuang dengan bekerja menjual barang/jasa daripada mengemis. Lalu di bulan
juni 2015, setelah viral, setelah masuk di beberapa acara televisi, semakin besar,
dan semakin banyak follower di instagram, netizen atau orang-orang di daerah
atau kota lain berinisisatif untuk membuat komunitas menjadi regional karena jika
dipikir tidak mungkin satu komunitas bisa mencakup seluruh indonesia. Di tahun
yang sama juga komunitas ketimbang ngemis di kota-kota lain mulai muncul,
seperti Jabodetabek, bandung, gresik, malang, dan kota-kota besar lainnya.
P: Bagaimana ide awal pembuatan media sosial instagram komunitas
ketimbang ngemis tangerang?
N: Berawal dari ketidaksengajaan founder ketimbang ngemis pusat yang memiliki
akun instagram pada saat itu, dan karena dulu instagram merupakan media sosial
baru yang cukup di minati, akhirnya intsagramlah yang menjadi media sosial tetap
komunitas ketimbang ngemis di berbagai regional. Tapi tidak menutup
kemungkinan jika komunitas ketimbang ngemis di berbagai regional
menggunakan media lain seperti website, blog, twitter dan lain-lain. Tetapi untuk
yang utama yaitu instagram.
P: Bagaimana sebuah konten/gambar diproduksi sebelum
diposting/kirimkan di akun media sosial instagram komunitas ketimbang
ngemis tangerang?
N: Sebelum diposting, desain konten ketimbang ngemis tangerang dibuat oleh
desainer konten dan dari segi visual selalu menggunakan warna yang netral,
hitam, putih, yang intinya bisa dibaca dan tidak pusing di lihat. Desain juga dibuat
127
sesederhana mungkin.
P: Bagaimana rencana yang dilakukan agar konten yang dibuat dapat
menarik audien, dalam hal ini follower/non follower media sosial instagram
komunitas ketimbang ngemis tangerang?
N: Agar menarik, kita mencoba mempermudah masyarakat dari follower/non
follower yang lihat. Contohnya dari konten repost dan open donasi yang kita buat
agar tidak membingungkan. Jika masyarakat tidak kebingungan maka masyarakat
kemungkinan bisa tertarik sehingga mengurangi kesalahpahaman pesan dalam
konten yang dibuat.
P: Bagaimana rencana yang dilakukan agar pesan dalam konten/gambar
yang dibuat, dapat memenuhi tujuan?
N :Agar pesan dalam desain dapat memenuhi tujuan, desain dibuat sesederhana
mungkin dengan pesannya. Kita selalu begini, jika gambar dibuat lengkap dengan
informasi maka caption yang dibuat sedikit, contohnya desain event garage sale
dan open donasi baju yang dibuat seinformatif mungkin tapi tidak lelah dibaca
dengan menggunakan gambar baju sebagai animasi dan yang lainnya berisi
informasi lengkap. Tetapi jika gambar atau desainnya sederhana maka captionnya
di buat lengkap, contohnya postingan repost, disana terdiri dari foto, contact
person, logo, dan frame agar rapih, tapi tidak ada informasi mendetail, maka
dibuat captionnya lengkap mengenai solia atau sosok mulia dan informasi lainnya
P: Apa kesulitan dalam membuat konten-konten tersebut? Dan bagaimana
menyelesaikannya?
N: Kesulitan ada dari segi ide, karena apa yang kita gambarkan dan kita tuangkan
dalam desain juga belum tentu sama. Dan dari desain-desain yang kita buat
ekspetasinya masih kadang tidak sesuai dengan apa yang di masyarakat.
P: Apakah menurut Anda perencanaan pesan dalam konten-konten yang
dibuat sudah memenuhi tujuan?
N: Sejauh ini, menurut saya pesan dalam konten sudah memenuhi tujuan, tetapi
hanya belum maksimal. Terbukti dari pertanyaan-pertanyaan yang masuk di
comment dan direct message, artinya ada feedback dari masyarakat yang ingin
tahu mengenai lebih banyak tentang komunitas ketimbang ngemis tangerang ini.
PEMANFAATAN FITUR INSTAGRAM DALAM
PENYAMPAIAN PESAN
P: Fitur-fitur instagram apa saja yang dimanfaatkan untuk memposting
konten/gambar?
N: Fitur yang kita gunakan, karena kita menggunakan akun personal bukan bisnis,
selain kita pakai fitur feeds, kita memakai fitur save untuk menyimpan jika ada
sosok mulia yang belum kita repost tapi perlu di ganti maka kita tandai semua
128
sosok mulia agar jika ingin di repost kita tidak usah mencari-carinya lagi karena
menggunakan fitur save. Kita juga memakai instastory sebagai promosi tambahan,
biasanya kita upload gambar yang ada di feeds dan di tambah dengan caption di
instastory tersebut
P: Apa rencana/strategi dalam penulisan caption pada postingan instagram
media sosial komunitas ketimbang ngemis tangerang?
N : Penulisan caption tergantung apa yang kita posting dulu, contohnya konten
open donasi, captionnya akan kita buat seinformatif dan sedetail mungkin dengan
bahasa yang sopan. Misalnya, seorang kakek berjualan sapu, maka kita rincikan
juga berjualannya di daerah mana, penghasilannya berapa sehingga informasinya
jelas dan tidak mengadangada.
P: Apakah ada target jumlah like & comment disetiap postingan
konten/gambar?
N : Untuk saat ini tidak ada target jumlah like & comment, tetapi sejauh ini jika
ada netizen ataupun followers yang berkomentar dipostingan kita, pasti kita balas.
Tapi pertanyaan dari netizen juga kita sering dapat via direct message, biasanya
pertanyaan tersebut tentang target sosok mulianya sendiri, postingan target baru
sosok mulia, dan recruitment. Hampir setiap hari kita dapet direct message dari
netizen.
TAMBAHAN
P: Apa tugas ketua komunitas ketimbang ngemis tangerang dan upaya apa
yang dilakukan dalam pengembangan kegiatan-kegiatan yang ada di
komunitas?
N: Jadi tugas ketua disini lebih ke mentor, mengatur dan merencanakan tetapi
bukan berarti hanya menyuruh-nyuruh saja karena dalam komunitas ketimbang
ngemis tangerang ini saling back-up dalam setiap kegiatannya, maka ketua selain
merencanakan juga harus bisa bekerja di divisi manapun yang dibutuhkan pada
saat itu. Dan untuk upaya yang dilakukan saya mencoba membuat konsep mentah
ataupun matang mengenai program kerja yang dapat dimusyawarahkan dengan
anggota lain komunitas ketimbang ngemis tangerang. Dan baru-baru ini
dikegiatan selanjutnya juga kita mencoba berkolaborasi dengan berbagi nasi
tangsel, dengan visi yang hampir sama kita mencoba merangkul komunitas lain
dalam hal ini untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan yang ada di ketimbang
ngemis tangerang.
P: Bagaimana hubungan komunitas ketimbang ngemis tangerang dengan
pihak eksternal, dalam hal ini masyarakat, organisasi/komunitas regional
lain?
N: Kalau antar komunitas regional, antar ketimbang ngemis ini mempunyai grup
antar semua regional yang berkumpul jadi satu gunanya untuk bahas isu-isu, jadi,
129
Alhamdulillah kemarin sempat terjadi penipuan, jadi ada yang mengatasnamakan
komunitas ketimbang ngemis Indonesia pusat, untungnya karena ada grup admin
antar regional ini jadinya semua bisa terkoordinir. Selain bahas isu juga antar
regional bisa sharing pengalaman mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang
sudah dilakukan sehingga bisa saling menginspirasi antar regional dan satu lagi
untuk informasi gathering di setiap tahunnya. Kalau di masyarakat paling kita
hanya campaign seperti di kegiatan garage sale, kita taruh banner, dan masyarakat
bisa tahu kalau itu kegiatan komunitas ketimbang ngemis tangerang.
Informan Key 2
Nama : Debby Damayanti fat.
Jabatan : Pembuat Konten & Desain Instagram Ketimbang Ngemis
Tangerang
PROSES PEMBUATAN DAN PENYEBARAN PESAN
P : Bagaimana ide awal pembentukan komunitas ketimbang ngemis
tangerang?
N : Ide awal pembentukan komunitas ketimbang ngemis tangerang yaitu selain
dari instagram ketimbang ngemis pusat yang di Yogyakarta, ini merupakan
inisiatif dari tiga teman kita, yaitu reza, almarhumah rachma, dan satu lagi saya
lupa, pada bulan juni tahun 2015. Mereka melihat orang-orang yang inspiratif
yang pantang ngemis, untuk menjaga harga diri mereka, dengan cara menjual
barang atau jasa. Disini kita tidak menyasar pada lansia saja, melainkan anak
kecil, orang-orang penyandang disabilitas, seperti itu.
P: Bagaimana ide awal pembuatan media sosial instagram komunitas
ketimbang ngemis tangerang?
N: Ide awal pembuatan media sosial instagram bersamaan dengan pembentukan
komunitas ini, karena di era digital ini untuk melakukan aksi-aksi sosial
sepertinya akan kurang sosialisasinya jika tidak menggunakan media sosial.
Media sosial instagram ini sangat membantu kita di setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan, contohnya seperti open donasi, melalui instagram kita bisa dapat
antusias dan donasi juga dari netizen, tidak hanya di daerah tangerang saja,
melainkan dari luar tangerang juga bisa kita dapatkan.
P: Bagaimana sebuah konten/gambar diproduksi sebelum
diposting/kirimkan di akun media sosial instagram komunitas ketimbang
ngemis tangerang?
130
N: Pertama, saya pikirkan kerapihan dalam feeds di instagram, yaitu bagaimana
orang-orang akan melihat pertama kali di profil akun ketimbang ngemis tangerang
ini dapat dilihat rapih dan informatif. Agar informatif disini saya buat dulu seperti
contact person, bingkai, logo, nama akun instagramnya dan untuk seperti poster
open donasi melihat dari contoh-contoh poster yang sudah dibuat sebelumnya.
Adapun foto-foto tokoh inspiratif dalam desain open donasi yang ingin diposting,
itu di dapat dari kiriman netizen/anggota ketimbang ngemis yang membagikannya
di instagram juga. Untuk desain event lainnya dibuat dari ide saya sendiri, dengan
cara menempatkan diri sebagai netizen, bagaimana netizen melihat konten desain
yang dapat mudah di pahami. Dan sebelum desain/gambar ini di posting biasanya
saya berkoordinasi dulu dengan ka lina, ketua ketimbang ngemis tangerang, apa
saja yang masih kurang di desainnya seperti masalah font, warna, tata letak dan
yang lainnya. Jika sudah bagus maka desain langsung disebarkan di grup
ketimbang ngemis tangerang lalu di posting ke akun instagram ketimbang ngemis
tangerang.
P: Bagaimana rencana yang dilakukan agar konten yang dibuat dapat
menarik audien, dalam hal ini follower/non follower media sosial instagram
komunitas ketimbang ngemis tangerang?
N: Saya sebenarnya kurang tahu mengenai prinsip desain seperti gradasi warna,
dan yang lainnya, tetapi agar konten dapat terlihat menarik menurut saya sebuah
konten atau desain harus nyaman dilihat dan informasinya lengkap jadi orang
tidak perlu bertanya lagi, meskipun banyak dari netizen walau informasinya sudah
lengkap sudah tertera di caption, foto dan yang lainnya tapi masih tetap bertanya.
Dan selebihnya mungkin dalam konten yang saya buat, saya lebih memilih warna
yang sederhana dan penempatan-penempatan elemen desain yang selayaknya.
P: Bagaimana rencana yang dilakukan agar pesan dalam konten/gambar
yang dibuat, dapat memenuhi tujuan?
N : Agar pesan pesan mudah di pahami yaitu lebih kepada icon atau lambang juga
bahasa yang digunakan. Misalnya untuk lokasi, maka dibuat icon atau lambang
titik maps, untuk waktu, diberi icon jam dinding, untuk tanggal menggunakan
gambar kalender. Dan untuk bahasa yang digunakan tentu bahasa dan kata yang
singkat, sopan dan mudah dipahami. Sesekali dalam desain juga dimasukan kata-
kata menginspirasi dan memotivasi seperti salah satu contoh yang saya sudah buat
seperti “Sharing is caring” dan “No one has ever become poor by giving”, seperti
itu. Hal ini digunakan agar netizen juga dapat tertarik selain dari informasi yang
sudah dibaca dalam konten tersebut.
P: Apa kesulitan dalam membuat konten-konten tersebut? Dan bagaimana
menyelesaikannya?
N: Kesulitannya karna saya tidak terlalu tau mengenai desain, saya hanya
mengandalkan webdesign yang saya sering pakai, dan karna itu merupakan
webdesign yang dapat digunakan secara gratis, fitur-fitur untuk melengkapi desain
saya rasa kurang lengkap. Adapun beberapa icon atau lambang dalam webdesign
131
itu yang harus membayar jika ingin memakainya. Solusinya jika ada masalah
seperti itu ya mungkin hanya memakai icon yang sudah tersedia. Misalnya untuk
lambang telpon, sebenarnya disana ada lambang yang bagus tetapi harus bayar,
maka saya memilih logo telpon yang disediakan secara gratis.
P: Apakah menurut Anda perencanaan pesan dalam konten-konten yang
dibuat sudah memenuhi tujuan?
N: Sebenarnya juga saya kurang tahu tentang itu, sudahkah pesannya
tersampaikan dan memenuhi tujuan apa belum. Tetapi bagi saya, konten-konten
yang saya buat dalam profil akun ketimbang ngemis tangerang menjadi lebih
rapih dan nyaman dilihat. Terlebih soal tersampainya pesan atau tidak, setidaknya
kegiatan dalam komunitas ini dapat tetap berlangsung dan apapun kegiatannya
kita selalu berikan update mengenai itu di instagram, agar orang atau netizen juga
akan tahu apa yang kita lakukan di dalam komunitas kettimbang ngemis tangerang
ini. Dan jika ini bisa bertahan lama, maka menurut saya pesannya akan terus
tersampaikan dan dapat memenuhi tujuan.
PEMANFAATAN FITUR INSTAGRAM DALAM
PENYAMPAIAN PESAN
P: Fitur-fitur instagram apa saja yang dimanfaatkan untuk memposting
konten/gambar?
N: Kalau fitur dasar instagram seperti followers/following, like dan comment,
hashtag, direct message itu udah pasti kita pakai ya, tapi kita juga memakai
beberapa fitur baru yaitu, insta story, live, dan feeds. Di insta story kita
mempromosikan kembali kegiatan dengan menyebar poster dan digabungkan
dengan caption sederhana. Kita juga pernah memakai fitur live instagram saat
memberikan donasi ke salah satu target sosok mulia. Fitur live ini berguna sekali
karena netizen bisa melihat langsung kegiatan yang sedang kita jalankan. Dan
untuk feeds tentunya selain untuk promosi, feeds juga bisa memperbagus tampilan
profil akun instagram komunitas ketimbang ngemis tangerang.
P: Apa rencana/strategi dalam penulisan caption pada postingan instagram
media sosial komunitas ketimbang ngemis tangerang?
N : Untuk penulisan caption itu sendiri, bukan dari saya. Caption dibuat oleh
ketua atau humas kita, dan mereka juga menulis captionnya dengan mengikuti
atau melengkapi desain yang sudah dibuat saja. Karena beberapa orang atau
netizen lebih memilih menskip gambar dan membaca captionnya atau juga
kebalikannya, mereka hanya melihat gambarnya saja tidak melihat captionnya.
Karena itu gambar dan caption harus di buat lengkap dan mudah dipahami. Selain
itu juga kita menggunakan kalimat-kalimat berupa ajakan agar netizen juga
mengerti bahwa kita merupakan komunitas sosial yang kegiatannya membantu
orang-orang yang ekonominya sulit tetapi tetap pantang ngemis dan berjuang
dengan cara berjualan.
132
P: Apakah ada target jumlah like & comment disetiap postingan
konten/gambar?
N : Target jumlah like & comment tidak ada tapi di dalam caption selalu kita
sebutkan kalimat ajakan untuk netizen untuk men-tag atau menandai temannya
agar teman dari netizen atau followers dapat melihat juga postingan konten yang
dibagikan akun ketimbang ngemis tangerang.
TAMBAHAN
P: Apa upaya yang Anda lakukan dalam pengembangan kegiatan-kegiatan
yang ada di komunitas?
N: Beberapa proker mengenai promosi di media sosial juga sedang ingin saya
jalankan, yaitu pembuatan video mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah
dilaksanakan. Contohnya yang sedang terpikirkan juga yaitu seperti sehari
menjadi sosok inspiratif, itu bisa kita buatkan film yang bisa dipublikasikan di
instagram. Namun hal ini masih dipikirkan juga bagaimana prosesnya seperti
syuting, editing dan lain-lain.
P: Bagaimana hubungan komunitas ketimbang ngemis tangerang dengan
pihak eksternal, dalam hal ini masyarakat, organisasi/komunitas regional
lain?
N: Kalau dari masyarakat dan komunitas regional lain sejauh ini hubungannya
baik-baik saja, tidak ada yang kontra dengan kegiatan kita. Tetapi tantangan bagi
kita di masyarakat yaitu bagaimana kita berbicara dengan keluarga sosok
inspiratif itu agar tidak menyinggung perasaan sosok mulia dan juga keluarganya.
Karena pada suatu kasus juga ada saja ketika kita berbicara baik-baik dengan
keluarga sosok mulia tersebut, keluarganya tersinggung dan tidak mau menerima
sumbangan dari kita padahal orang tersebut layak untuk diberi. Dan untuk
komunitas lain hubungannya juga baik-baik saja, bahkan dalam waktu dekat kita
juga akan kolaborasi dengan komunitas berbagi nasi tangsel di salah satu
kegiatannya.
133
Informan Key 3
Nama : Dewi Mayang Sari
Jabatan : Humas Komunitas Ketimbang Ngemis Tangerang
PROSES PEMBUATAN DAN PENYEBARAN PESAN
P : Bagaimana ide awal pembentukan komunitas ketimbang ngemis
tangerang?
N : Pada awalnya kita tahu dari ketimbang ngemis pusat yang di buat oleh Rizki,
seorang mahasiswa Yogyakarta pada bulan juni 2015. Dan dari ketimbang ngemis
pusat yang berada di Yogyakarta itu, setelah viral dan masuk di beberapa acara
televisi, daerah-daerah lain akhirnya ikut membuat juga komunitas ketimbang
ngemis, nah dari situlah awal pembentukan komunitas ketimbang ngemis di
regional lain salah satunya ketimbang ngemis tangerang ini. Dan tidak hanya
karena viral, komunitas ini menjadi regional karena target sasaran dari komunitas
ini tidak hanya ada di Yogyakarta saja, melainkan di banyak daerah yang hampir
seluruh Indonesia. Dan inisiatifnya itu kalau dari ketimbang ngemis tangerang
yaitu Reza, dan sampai sekarang ketimbang ngemis di ketuai oleh Nur Fitri
Syawalina atau biasa di panggil Ka Lina.
P: Bagaimana ide awal pembuatan media sosial instagram komunitas
ketimbang ngemis tangerang?
N: Untuk ide awal pembentukan media sosial instagramnya tentu berbarengan
dengan adanya komunitas ketimbang ngemis, karena yang saya tahu juga awal
kegiatan komunitas ini di promosikan pertama kali oleh founder ketimbang
ngemis pusat yaitu Rizki tadi melalui media sosial Instagram. Dan karena itu,
komunitas di regional lain juga akhirnya mengikuti untuk membuat akun
Instagram khusus di regionalnya masing-masing salah satunya juga ketimbang
ngemis tangerang ini. Selain itu juga menurut saya, di era perkembangan digital
saat ini kita perlu wadah seperti sosial media untuk mempromosikan suatu
kegiatan apalagi yang bersifat sosial seperti ini. Dan kebetulan instagram lah yang
cocok untuk dipakai dalam mempromosikan kegiatan-kegiatan yang ada di
komunitas ini, karena fitur-fiturnya, dan juga pengguna aktifnya yang dari awal
hingga sekarang mengalami kenaikan yang cukup drastis.
P: Bagaimana sebuah konten/gambar diproduksi sebelum
diposting/kirimkan di akun media sosial instagram komunitas ketimbang
ngemis tangerang?
N: Konten pada awalnya di produksi oleh divisi pembuat konten dimana ide dari
tim dan ketua mulai di rancang di divisi itu, mulai dari tema mengenai acara
tersebut lalu elemen desain yang akan digunakan sampai pada penyelesaiannya.
134
Setelah itu desain disosialisasikan atau di bagikan dulu di grup divisi pembuat
konten yang dimana ada ketua juga di dalamnya. Lalu setelah desain bagus dan
sudah baik dan layak untuk di posting atau dibagikan, maka desain diserahkan
kepada ketua dan humas untuk langsung di posting. Humas dan ketua juga yang
akan membuat isi captionnya.
P: Bagaimana rencana yang dilakukan agar konten yang dibuat dapat
menarik audien, dalam hal ini follower/non follower media sosial instagram
komunitas ketimbang ngemis tangerang?
N: Rencananya sebelum itu, kita harus tau dulu tema awal tentang desain yang
akan di buat, sebagai contoh event garage sale, maka desain akan dibuat dengan
menggunakan elemen desain dengan bentuk-bentuk atau gambar baju-baju yang
masuk ke dalam kotak amal. Dan untuk warna yang digunakan kita memakai
warna-warna lembut agar orang tertarik dan tidak terlalu pusing melihatnya.
Untuk ukuran kita mengikuti ukuran gambar atau foto standar instagram yang
berbentuk persegi atau kotak. Dan untuk pemilihan font juga kita tidak
menggunakan font yang rumit yang akan sulit dibaca, kita memilih font yang
casual agar pembaca atau viewer lebih tertarik membacanya.
P: Bagaimana rencana yang dilakukan agar pesan dalam konten/gambar
yang dibuat, dapat memenuhi tujuan?
N : Perencanaannya agar memenuhi tujuan lebih kepada caption, caption yang kita
buat sebenarnya hanya mangacu pada gambar, artinya caption melengkapi isi
konten yang sudah dibuat. Biasanya pada suatu konten yang kita buat, isi
pesannya atau informasinya sangat singkat namun jelas. Jadi karena singkat, maka
caption disini harus melengkapi isi konten agar netizen atau viewer akan mudah
memahami pesan atau informasi dalam setiap kiriman yang kita bagikan.
P: Apa kesulitan dalam membuat konten-konten tersebut? Dan bagaimana
menyelesaikannya?
N: Untuk merepost konten sebenarnya tidak ada kesulitan, namun dalam memilih
judul konten kita terkadang agak susah menentukan idenya bagaimana, selain itu
juga kita harus memikirkan bentuk atau elemen desain yang ingin digunakan,
karena jika desainnya begitu-begitu saja ditakutkan akan terlihat monoton. Nah
untuk penyelesaiannya tentu kita akan berkoordinasi dengan ketua, anggota dan
khususnya yaitu bagian divisi pembuat konten agar dapat saling berbagi ide
mengenai desain suatu kegiatan yang akan dibuat.
P: Apakah menurut Anda perencanaan pesan dalam konten-konten yang
dibuat sudah memenuhi tujuan?
N: Menurut saya sudah, karena di beberapa kegiatan ada followers yang pernah
ikut, mereka ingin melihat langsung kegiatan kita yang sedang di laksanakan, dan
disetiap bulan pasti followers kita di instagram jumlahnya bertambah walau belum
signifikan. Dan Alhamdulillah juga, setiap kita open donasi, selalu ada donasi
135
yang masuk. Artinya pesan dalam konten yang selama ini kita buat sudah cukup
memenuhi tujuan.
PEMANFAATAN FITUR INSTAGRAM DALAM
PENYAMPAIAN PESAN
P: Fitur-fitur instagram apa saja yang dimanfaatkan untuk memposting
konten/gambar?
N: Fitur instagram pertama yang kita pakai yaitu fitur untuk merepost, fitur untuk
merepost ini sebenarnya harus dibantu melalui aplikasi lain yang berhubungan
dengan instagram, dengan menggunakan aplikasi ini, postingan dari orang lain
atau netizen bisa kita upload ulang di akun ketimbang ngemis tangerang, dengan
cara ini juga kita tidak perlu susah-susah untuk mendownload gambar atau
menuliskan caption kembali. Dan dalam fitur repost ini juga kita menggunakan
aplikasi lain lagi untuk menambahkan frame agar postingan instagram di feeds
akan terlihat lebih rapi. Selain itu kita juga menggunakan fitur baru instagram
yaitu instastory dan live yang biasanya digunakan untuk mempromosikan
kembali kegiatan yang sedang berlangsung, biasanya jika instastory berbentuk
foto maka foto ini kita ambil dari gambar yang sudah di upload sebelumnya di
feeds. Instastory dan live ini juga kita sering gunakan dengan berbentuk video
langsung di lapangan, dimana kegiatan komunitas ketimbang ngemis tangerang
sedang dilaksanakan.
P: Apa rencana/strategi dalam penulisan caption pada postingan instagram
media sosial komunitas ketimbang ngemis tangerang?
N : Untuk penulisan caption yang pasti harus jelas informasinya, misalnya caption
untuk konten open donasi, maka harus detail apa saja yang harus di cantumkan,
seperti nama dan profil sosok mulia, jangka waktu open donasi dari tanggal
berapa hingga tanggal berapa, contact person, serta nomer rekeningnya. Dan
caption juga kita buat semenarik mungkin dengan bahasa yang sopan. Tidak lupa
juga kita men-tag atau menandai akun ketimbang ngemis pusat, agar ketimbang
ngemis pusat bisa merepost postingan kita. Selain itu juga kita sering memberi
kalimat ajakan kepada followers untuk men tag atau menandai teman followers
tersebut, agar postingan kita bisa banyak viwersnya.
P: Apakah ada target jumlah like & comment disetiap postingan
konten/gambar?
N : Untuk sementara ini belum ada untuk target like & comment namun yang
saya tahu waktu upload sangat berpengaruh ke jumlah like & comment. Jadi
waktu uploadnya harus di pilih secara tepat, jam berapa kiranya orang-orang atau
followers sedang aktif di instagram.
TAMBAHAN
P: Apa tugas Humas komunitas ketimbang ngemis tangerang dan upaya apa
136
yang dilakukan dalam pengembangan kegiatan-kegiatan yang ada di
komunitas?
N: Sebagai humas disini saya memegang sosial media instagram yang tugasnya
merepost postingan mengenai sosok mulia dari netizen, tetapi sebelum di repost
tentu saya harus mencari informasinya terlebih dahulu dengan cara mensurvey
langsung ke tempat sosok mulia biasa berjualan atau mencari tempat tinggalnya.
Tapi dalam survey ini tentu saja melibatkan tim alias anggota lain juga membantu.
Nah dalam upaya pengembangan kegiatan-kegiatan, mungkin saya akan tetap
menjalankan tugas saya, dan menjalankan tugas progam kerja dari ketua karena
disetiap minggunya juga kita sering ada jadwal untuk mensurvey sosok mulia.
Biasanya untuk mensurvey kita dibagi menjadi beberapa daerah, jadi kita selalu
ada tim untuk tugas mensurvey ini.
P: Bagaimana hubungan komunitas ketimbang ngemis tangerang dengan
pihak eksternal, dalam hal ini masyarakat, organisasi/komunitas regional
lain?
N: Hubungan eksternal Alhamdulillah sangat baik, karena kita mempunyai grup
chat yang berisi perwakilan beberapa orang dari komunitas regional lainnya
termasuk pusat. Kita setiap setahun sekali selalu mengadakan gathering nasional
di suatu tempat untuk bersilaturahmi dan juga disana kita bisa saling berbagi
pengalaman tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di masing masing
regional komunitas ketimbang ngemis ini. Untuk komunitas lain juga hubungan
kita baik dengan meraka, baru-baru ini juga kita akan berkolaborasi dengan
komunitas berbagi nasi tangsel dan akan melakukan kegiatan membagikan nasi di
sekitar wilayah tangerang selatan. Sebelum dengan berbagi nasi juga kita pernah
berkolaborasi dengan salah satu komunitas di daerah depok dengan visi yang
hampir sama. Selain itu hubungan kita dengan masyarakat khususnya sosok mulia
akan terus kita jaga, karena kita tidak ingin hanya berdonasi saja lalu berakhir tali
silaturahminya. Kita sesekali berkunjung ke tempat sosok mulia yang sudah
didonasikan untuk tetap menjaga tali silaturahmi.
137
Informan Tambahan
Followers Ketimbang Ngemis Tangerang
Nama : Anggi Wisaratama
Pekerjaan : Mahasiswa dan Karyawan Swasta
P: Apa yang membuat Anda tertarik memfollow/mengikuti akun instagram
komunitas ketimbang ngemis tangerang?
N: Sebelumnya saya mengikuti akun instagram Ketimbang ngemis Tangerang,
saya terlebih dahulu tau Ketimbang ngemis dari salah satu acara Tv di stasiun Tv
swasta. Darisitu saya tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan
kampanye-kampanye sosial yang mereka lakukan. Karena pada saat itu publikasi
tentang kegiatannya sudah mulai dari Instagram, maka saya langsung mencari
apakah ada ketimbang ngemis regional Tangerang. Setelah saya tau bahwa ada
Ketimbang ngemis Tangerang, saya langsung memfollow akun Instagramnya.
P: Konten/gambar apa yang sering Anda lihat?
N: Konten yang saya sering lihat itu konten repost dimana konten itu merepost
tentang sosok mulia dari netizen. Selebihnya paling saya liat konten garage sale
dan open donasi.
P: Apakah pesan yang disampaikan dalam konten mudah di mengerti?
Jawab: Menurut saya, konten-konten yang dibuat cukup menarik ya, dari gambar
dan caption yang dibuat menurut saya mudah untuk dipahami karena
informasinya dibuat dan disampaikan secara lengkap, jadi tidak bingung saat
melihat dan membacanya
P: Kegiatan ketimbang ngemis tangerang apa saja yang Anda ketahui?
N: Yang saya ketahui itu kegiatan open donasi baju atau uang, garage sale di car
free day kota Tangerang, dan satu lagi pemberian donasi ke target yang dilakukan
kalo tidak salah ada setiap bulannya.
P: Apakah Anda pernah mengikuti salah satu kegiatan yang dilakukan
Ketimbang ngemis Tangerang?
N: Saya belum pernah mengikuti satupun kegiatan sebagai sukarelawan, namun
saya pernah datang ke salah satu kegiatan yaitu garage sale, karena saat itu saya
sedikit penasaran bagaimana kegiatan itu dilaksanakan dan kepingin tau juga
bagaimana antusias dan tingkat kepedulian masyarakat mengenai kegiatan
komunitas sosial Ketimbang ngemis Tangerang
P: Bagaimana tanggapan Anda mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan
138
Ketimbang ngemis Tangerang?
N: Kegiatan yang dilakukan bagus ya, positif gitu. Tugasnya sangat mulia, dapat
membantu orang-orang yang memang berjuang keras dalam hidupnya.
P: Apa kekurangan dari media sosial instagram komunitas ketimbang
ngemis tangerang menurut Anda?
N: Kekurangannya mungkin jarang memposting konten berbentuk video, padahal
mungkin saja jika memposting berbentuk video di profil akan bisa menambah
jumlah pengunjung profilnya itu sendiri.
P: Apa saran Anda untuk media sosial instagram komunitas ketimbang
ngemis tangerang?
N: Ya itu sih, saran saya untuk ketimbang ngemis tangerang harus tetap aktif di
media sosial Instagram dan menambah konten-konten berbentuk video, agar
penonton bisa lebih tertarik.
P: Apa Anda tahu slogan komunitas ketimbang ngemis?
N: Ada satu sih yang saya tau karena sering terlihat di konten repost, yaitu
membeli sama dengan memberi.
139
LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI KEGIATAN
GARAGE SALE
Kegiatan garage sale, menjual baju bekas layak pakai yang hasil keuntungannya
akan didonasikan ke sosok mulia. Diadakan di car free day kota Tangerang di
Tugu adipura pada tanggal 25 februari 2018
140
BERBAGI NASI
Kegiatan berbagi nasi yang berkolaborasi dengan komunitas berbagi nasi
Tangerang selatan, dimana titik kumpulnya yaitu di depan Electronic City Ciputat.
Berbagi nasi membagi tim untuk membagi nasi di setiap wilayan Tangerang
selatan, seperti pamulang, bintaro, dan lain-lain. Diadakan pada tanggal 16 Maret
2018
141
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Ryhat Trisde Pandora
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat tanggal lahir : Tangerang, 02 Oktober 1995
Alamat rumah : Kp. Kadu RT 02/02 No.215 Kadu, Curug, Kabupaten
Tangerang, Banten.
Hand Phone : 081210218264
Agama : Islam
Email : ryhattrisdepandora@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. 2000 TK Ulul Azmi
2. 2007 SDN Kadu 1 Kabupaten Tangerang
3. 2010 SMP Negeri 1 Curug Kabupaten Tangerang
4. 2013 SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang
5. 2018 Lulusan Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa. Fakultas Ilmu Sosial
dan ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi, konsentasi Marketing Komunikasi.
Pengalaman Organisasi dan bekerja:
1. Rohis SMP Negeri 1 Curug
2. Fosmai Fisip Untirta
3. Datamaya Consulting (Digital Marketing)