+ All Categories
Home > Documents > -THESIS (TI - 092327)- Perancangan Model Penilaian...

-THESIS (TI - 092327)- Perancangan Model Penilaian...

Date post: 03-Apr-2018
Category:
Upload: lamthuy
View: 224 times
Download: 3 times
Share this document with a friend
43
Copyright © Wondershare Softwar -THESIS (TI - 092327)- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas Oleh : Irma Nur Afiah Dosen Pembimbing : Ir. Sritomo Wignjosoebroto, M.Sc Arief Rahman. ST., M.Sc Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Industri Bidang Keahlian Ergonomi & Keselamatan Industri
Transcript

Copyright © Wondershare Softwar

-THESIS (TI - 092327)-Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas

Oleh :Irma Nur Afiah

Dosen Pembimbing :Ir. Sritomo Wignjosoebroto, M.ScArief Rahman. ST., M.Sc

Program Pasca SarjanaJurusan Teknik IndustriBidang Keahlian Ergonomi & Keselamatan Industri

Pendahuluan

EnvironmentErgonomics

(Parson, 2000)

LingkunganKerja(Wignjosoebroto, 2008)

temperatur kelembabanudara

sirkulasiudara getaran

Reaksimanusia

Lingkungankerja

Responpsikologis

dan fisiologis

Pendahuluan (cont…)

Pakaian Kerja

pekerjaanLingkungan

(Adams et al., 1994)

Pendahuluan (cont…)

• Permasalahan

Sejauh mana hubungan antara tekananpanas dan denyut nadi di furnace area diworkshop 1

Sejauh mana hubungan antara tekanan panasdan tingkat kenyamanan di furnace area diworkshop 1

Sejauh mana hubungan antara denyut nadidan tingkat kenyamanan di furnace area diworkshop 1

Tinjauan Pustaka• (Abbe et al, 2011)

Tinjauan Pustaka(cont..)

• (Nerdy, 2006)

Ergonomics Assesment

Risk Identification

Risk Assesment

Risk Control

Monitor and Evaluate Change

Lingkungan Kerja Fisik Temperatur, kelembaban, siklusudara, pencahayaan, kebisingan, bau-bauan.

• (Manuaba, 1992)

Gangguan Perilakudan Performansi Kerja

• Dehidrasi : kekurangan cairan• Heat rash : berkeringat• Heat crash : kejang otot• Heat syncope : aliran darah ke otak tidak

cukup• Heat exhaustion : tubuh kehilangan terlalu

banyak cairan

• (Kroemer. 1994)

• (Holmer, 2006)

• (Wignjosoebroto, 2008)

Pengukuran Kerja TerkaitBerat atau Ringannya

Pekerjaan

Kriteria Evaluasi BebanFisiologis

• Laju detak jantung•Tekanan darah•Temperatur badan•Laju pengeluaran keringat•Konsumsi oksigen yang dihirup• Kandungan kimiawi dalam darah

• Denyut jantung• Konsumsi oksigen• Subjective rating of perceived index

• (Soetisna, 2009)

Denyut Jantung (HR)

Konsumsi Oksigen Metabolisme Kapasitas

Fisik

~ 5 kkal1 liter O2

Volume Oksigen Jumlah energi

Kriteria Pengukuran

(Soetisna, 2009)

Hubungan HR dan EE

(Kroemer dalamSoetisna, 2009)

Tujuannya untuk peningkatan kualitashidup pekerja.

Sangat disayangkan, ergonomihanya sering dikaitkan dengandimensi tubuhmanusia, akibatnya aplikasiergonomi belum dianggappenting sehingga banyak sistemkerja yang tidakergonomis, entah itu lingkungankerja, beban kerja, bahkanpakaian (Yassierli, 2011)

Ergonomics Performance

Faktor yang mempengaruhi hasil kerja : • Faktor utama : sikap,sistem, nilai, karakteristik, dll• Faktor sistuasional : lingkungan fisik, mesin, metode kerja, dll(Manuaba dalam Tarwaka, 2004)

Sudah seharusnya perusahaan melakukanevaluasi sejauh mana kecocokan rancangansistem kerja yang ada dengan parapekerjanya.

Ergonomi dan K3 adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Penelitian yang Menjelaskan Keterkaitan faktor manusia, lingkunganpanas, dan pakaian kerja

Metodologi Penelitian Bagian 1 (Metodologi telah dilakukan sebelum Bab tiga)

Metodologi Penelitian Bagian 2 (Metodologi akan dilakukan setelah Bab tiga)

Kerangka Acuan Penelitian

• Gambaran Umum Perusahaan

PT. Barata Indonesia (Persero)

Workshop 1

Furnace Area

Pattern Area

Identifikasi Variabel

Variabel PendahuluTekanan Panas

Variabel IndependentDenyut Nadi

Variabel DependentTingkat KenyamananKetika Bekerja

Umur dan Masa Kerja : Variabel Pengganggu

Hipotesa

Ada hubungan antara tekanan panas dengandenyut nadi pekerja di workshop Pengecoran PT. Barata Indonesia (persero)

Ada hubungan antara tekanan panas dengankenyamanan selama bekerja menggunakan PPC di workshop Pengecoran PT. Barata Indonesia (persero)

Ada hubungan antara denyut nadi dengandenyut nadi pekerja di workshop Pengecoran PT. Barata Indonesia (persero)

Hipotesa

Mempersiapkanperalatan pengukuran

Memastikan PPC telahdigunakan

Mengukur denyutjantung sebelumbekerja

Melakukan simulasipekerjaan

Mencatat denyutjantung sesudahbekerja

Mengisi kuesioner

Proses Eksperimen

Identifikasi Bahaya

Cause and Effect Diagram

UnivariatRentang Umur Jumlah Persentase26 - 30 2 16,6731 - 35 1 8,3336 - 40 0 041 - 45 3 2546 - 50 3 2551 - 55 3 25

Umur

Masa Kerja Jumlah Persentase1 - 5 Tahun 1 8,33

6 - 10 Tahun 2 16,6711 - 15 Tahun 0 016 - 20 Tahun 0 021 - 25 Tahun 4 33,3326 - 30 Tahun 2 16,67

> 30 Tahun 3 25

Masa Kerja

Univariat

TekananPanas

NoLokasi Pengukuran

Indeks Suhu Basah danBola (oC)

1 Titik 1 32,422 Titik 2 32,653 Titik 3 34,734 Titik 4 33,55

Keterangan N Minimum Maximum MeanStandar Deviasi

Melting & Ladleresting pulse 12 84 99 90,08 5,53Working pulse 12 97 112 104,25 5,83PatternResting pulse 12 71 81 77,25 2,93Working pulse 12 77 89 83,17 4,99

Denyut Nadi

Keterangan tP-

valueBatas

KesalahanKriteria

Melting & Ladleresting pulse

-12,14 0,00 0,05 SignifikanWorking pulsePatternResting pulse

-3,60 0,00 0,05 SignifikanWorking pulse

Uji Beda

Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase0 - 5,0 Sangat Rendah 0 0%6,0 - 11,0 Rendah 4 33,33%12,0 - 17,0 Tinggi 8 66,33%18,0 - 23,0 Sangat Tinggi 0 0%

Distribusi Keluhan

Bivariat

KeteranganKolmogorov-Smirnov

P-valueBatas

KesalahanKriteria

Melting & Ladleresting pulse 1,021 0,053

0,05 NormalWorking pulse 0,925 0,18PatternResting pulse 0,748 0,128

0,05 NormalWorking pulse 0,744 0,132Tekanan Panas 0.301 1,346 0,05 NormalKeluhan 0,890 0,280 0,05 Normal

Uji Normalitas menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov

Bivariat

Uji Korelasi Pearson

Keterangan r P-valueBatas

KesalahanKriteria

Tekanan Panas0,747 0,004

0,05

NormalDenyut NadiTekanan Panas

-0,757 0,000 NormalTingkat KenyamananDenyut Nadi

-0,778 0,000 NormalTingkat Kenyamanan

One-Way ANOVA

HR Istirahat pada Paparan Panas yang Berbeda

Sumber Sum of Squares df Mean Squares F Sig.

Between

Groups

988,167 1 988,167

50,421 0,000Within Groups 431,167 22 19,598

1.419,333 23

One-Way ANOVA

HR Bekerja pada Paparan Panas yang Berbeda

Sumber Sum of Squares df Mean

Squares

F Sig.

Between

Groups

2.667,042 1 2.667,042

90,55

90,000Within

Groups

647,917 22 29,451

3.314,958 23

One-Way ANOVA

Paparan Panas Mempengaruhi Keluhan Selama Bekerja

Sumber Sum of

Squares

df Mean

Squares

F Sig.

Between

Groups

24 1 24

10,56

00,004Within

Groups

50 22 2,273

74 23

Univariat

Umur

Rata-rata umur responden berada padausia produktif dengan umur termuda 26 tahun dan umur tertua adalah 54 tahun.

Umur dapat mempengaruhi denyut nadikarena pada usia yang lebih tua tekanansistolik menjadi lebih tinggi, inidisebabkan perubahan arteriosklerotik dipembuluh darahnya,sehingga arterimenjadi kaku

MasaKerja

Rata-rata masa kerja responden adalah 9 tahun dengan masa kerja terlama adalah 33 tahun dan masa kerja termuda adalah 6 tahun.

Masa kerja dapat mempengaruhi tubuh dalammenerima panas lingkungan kerja karena semakinlama pekerja terpapar tekakanan panas dilingkungan tempat kerja maka tubuh sudahberadaptasi terhadap panas

Univariat

TekananPanas

menunjukkan bahwa dari tujuh titikpengukuran tekanan panas di lingkungankerja furnace area di Workshop 1 pada PT. Barata Indonesia (Persero) seluruhnyaberada jauh di atas NAB dengan kategorikerja berat yaitu 25,9 °C.

Kondisi ini tentunya akan berdampak negatifterhadap kondisi fisik maupun kesehatan pekerjayang secara langsung dapat diidentifikasi dariperubahan denyut nadinya.

DenyutNadi

Denyut nadi sebelum kerja berada pada denyutnormal orang dewasa yaitu antara 69 -100 denyutper menit. Untuk pengukuran denyut nadi setelahkerja mengalami peningkatanPeningkatan frekuensi denyut nadi tersebut diperkuatdengan jawaban kuesioner responden yang sebagian besarresponden mengatakan denyut nadi terasa cepat danmerasa cepat lelah dalam bekerja.

Univariat

Keluhan Selama Bekerja

Selama bekerja sebagian besar respondenmemiliki keluhan yang masuk dalamkategori Tinggi (66,33%). Kondisi inimenunjukkan bahwa lingkungan tempatkerja responden dirasakan cukupmemberikan beban tambahan .

Kondisi ini oleh sebagian besar responden berdampakpada meningkatnya denyut nadi, perasaan cepatlelah, perut terasa mual dan ingin muntah sertamenimbulkan kekejangan pada otot tubuh serta mata.

Bivariat

Hubungan tekanan panasdengan denyut nadi

Besarnya hubungan tekanan panas dengan denyut nadisebesar 0,747 yang berada pada indek korelasi antara 0,60 - 0,79dan termasuk kategori kuat. Koefisien korelasi yang bertandapositif tersebut menunjukkan bahwa arah hubungan antaratekanan panas dengan denyut nadi adalah positif, dimanasemakin tinggi tekanan panas di lingkungan kerja, maka akansemakin cepat pula denyut nadi pekerja dan sebaliknya semakinrendah tekanan panas di tempat kerja maka akan semakin lambatdenyut nadi pekerja.

Bivariat

Hubungan antara tekanan panasdan tingkat kenyamanan

Harga koefisien korelasi antara tekanan panas dengankenyamanan selama bekerja adalah –0,757. Harga koefisienkorelasi yang diperoleh tersebut berada pada indek korelasiantara 0,60-0,79 dan termasuk kategori kuat. Harga koefisienkorelasi yang bertanda negatif tersebut menunjukkan bahwaarah hubungan tekanan panas dengan tingkat kenyamananmerupakan hubungan yang negatif. Hal ini berarti bahwasemakin tinggi denyut nadi maka akan semakin rendah tingkatkenyamanan selama bekerja menggunakan PPC.

Bivariat

Hubungan antara denyut nadidan tingkat kenyamanan

Harga koefisien korelasi antara denyut nadi dengan kenyamananselama bekerja adalah –0,778. Harga koefisien korelasi yangdiperoleh tersebut berada pada indek korelasi antara 0,60-0,79 dantermasuk kategori kuat. Harga koefisien korelasi yang bertandanegatif tersebut menunjukkan bahwa arah hubungan tekananpanas dengan tingkat kenyamanan merupakan hubungan yangnegatif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi denyut nadi makaakan semakin rendah tingkat kenyamanan selama bekerjamenggunakan PPC.

One-Way ANOVA

0

20

40

60

80

100

120

HR Pada Pattern Area

HR pada Furnace Area

HR resting pulse atau sebelum bekerja pada tekanan panas yang berbeda didapatkan nilai F hitung sebesar 50,421 , nilai ini lebih besardari nilai F tabel (4,30) dengan signifikansi 0,000 sehingga dapatdisimpulkan bahwa Ho ditolak atau terdapat perbedaan antara denyutnadi (HR) pada saat sebelum bekerja pada kondisi lingkungan yang berbeda.

HR Istirahat Pada PaparanPanas yang Berbeda

One-Way ANOVA

HR working pulse atau sesudah bekerja pada tekanan panas yang berbedadidapatkan nilai F hitung sebesar 90,559 , nilai ini lebih besar dari nilai F tabel (4,30) dengan signifikansi 0,000 sehingga dapat disimpulkanbahwa Ho ditolak atau terdapat perbedaan antara denyut nadi (HR) pada saat sebelum bekerja pada kondisi lingkungan yang berbeda

HR Bekerja Pada PaparanPanas yang Berbeda

92

94

96

98

100

102

104

106

108

110

112

1

HR pada Furnace Area

HR pada Pattern Area

One-Way ANOVA

Pengaruh paparan panas terhadap keluhan kenyamanan pekerja selamabekerja menggunakan PPC didapatkan nilai F hitung sebesar 10,560 , yang mana nilai ini lebih besar dari nilai F tabel (4,30) dengansignifikansi 0,004 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atauterdapat perbedaan antara denyut nadi (HR) pada saat sebelum bekerjapada kondisi lingkungan yang berbeda.

Hubungan antara denyut nadidan tingkat kenyamanan

92

94

96

98

100

102

104

106

108

110

112

1

HR pada Furnace Area

HR pada Pattern Area

Faktor Manusia

Masa Kerja

Denyut Jantung

Umur

Kondisi Lingkungan Kerja

Tekanan Panas

Tingkat Keluhan Selama Bekerja

Kenyamanan

Pakaian yang Digunakan

PRODUKTIVITAS DAN PERFORMANSI

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai perancanganmodel evaluasi penggunaan PPC ini adalah sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara tekanan panas dengan denyut nadi pada 12 pekerja di furnace area di workshop 1 PT. Barata Indonesia (persero).

2. Ada hubungan antara tekanan panas dan tingkat kenyamanandari 12 pekerja di furnace area di workshop 1 PT. Barata Indonesia (persero).

3. Ada hubungan antara denyut nadi dan tingkat kenyamanan dari12 pekerja 12 pekerja di furnace area di workshop 1 PT. BarataIndonesia (persero).

4. Dalam penggunaan pakaian pelindung diriatau personal protective clothing (PPC) dirasacukup untuk membantu untuk mengurangipanas yang dirasakan oleh pekerja.

5. Faktor-faktor ikut mempengaruhi kinerja terkaitdengan kenyamanan dalam penelitian ini adalah :

Faktor manusia yang terdiri dari : umur, masakerja, dan fisiologi kerja.

Kondisi lingkungan kerja : tekanan panas. Kenyamanan yang terdiri dari : tingkat keluhan

selama bekerja dan jenis pakaian kerja yang digunakan

Dari kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran atau rekomendarisebagai berikut : 1. Perlu lebih detail dalam mengidentifikasi akar penyebab

menurunnya kinerja pekerja khususnya di lingkunganpanas, karena faktor keselamatan dan kesehatan kerja dari setiaplingkungan kerja bisa memberikan interpretasi yang cukupberbeda.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengkaji lebihmendalam tentang pengembangan model penilaian potensi PPC dalam mempengaruhi kinerja dengan menambahkan variabelwaktu istrahat.

Copyright © Wondershare Softwar

Thank you !


Recommended