+ All Categories
Home > Documents > 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

2. Metodologi Penelitian - Interstudi

Date post: 01-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
11
Jurnal Komunikasi ISSN 2548-3749 71 SEMIOTICS IN SIGNS,SYMBOLS AND BRANDS (SEMIOTIKA DALAM TANDA”, SIMBOL DAN MEREK) Ludwig Suparmo Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) InterStudi, Jakarta email: [email protected] Abstract. Modern day science on Semiotics, not only study ‘signs’ - it goes much deeper than that - the study goes further into how meaning is formed. The study goes on how people first of all interpreted a sign, how they then draw on cultural or personal experience to understand a sign. In that sense semiotics is about communication. Whilst in communication signs and symbols are common tools, signs and symbols can take different forms. Generally, it is an object representing another to give it an entirely different meaning that is much deeper and more significant. The paper is a qualitative research based discussions on some of the signs and symbols which the writer is curious in exploring further after his studies about brands and branding. Understanding through semiotics, some most common signs and symbols are interestingly revealed. During the research heraldry and coats of arms came to the picture. The study hopes to enlighten academics and practitioners in graphic design and advertising as well as marketing to understand better about branding and communication. The article also found out suggestions of some basic hints on how to design meaningful symbols. Keywords: semiotics – sign and signet – symbol – heraldry and coats of arms Abstrak. Dunia moderen dewasa ini mengetahui bahwa Ilmu Semiotka tidak hanya mempelajari “tanda” ilmu ini mempelajarinya lebih mendalam tentang bagaimana makna itu dibentuk. Bagaimana manusia pada mulanya memaknai arti “tanda” kemudian hubungannya dengan keadaan budaya bahkan tentang pengalaman pribadi sekelompok manusia mengartikan akan makna “tanda” itu. Maka dari itu Semiotika berhubungan dengan ilmu komunkasi. Secara umum tanda dan simbol merupakan suatu objek yang mewakili sesuatu yang memberikan arti yang bisa seluruhnya berbeda, yang lebih bermakna dan lebih siknifikan. Bahkan berdasarkan penelitian kualitatf atas beberapa “tanda” dan simbol yang oleh penulis menimbulkan sangat ingin tahunya setelah mendalami mengenai merek dan proses membuat merek menjadi terkenal (brand and branding). Penemuan didapat melalui pengertian ilmu semiotika dari beberapa “tanda” dan simbol yang umum, dikemukakan dalam makalah ini scara menarik. Dalam proses penelitian juga ditemukan ilmu arti lambang negara (heraldry) dan seragam tentara. Studi ini juga berharap dapat mencerahkan para akademisi dan para praktisi dalam disain grafis, periklanan, juga bidang pemasaran agar lebih memahami tentang branding dan komunkasi. Dalam makalah ini juga diketemukan usulan petunjuk dasar mendisain simbol yang bermakna. Kata Kunci: semiotika – tanda dan guratan – simbol – lambang negara 1. Pendahuluan Melanjutkan penelitian penulis mengenai Merek, Brand dan Branding yang telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah berjudul “Brand dan Branding – Bagaimana Meneruskan Suksesnya” dan satu artikel lain: ”Fungsi Identitas, Citra, Reputasi, dan Corporate Communication dalam Corporate
Transcript
Page 1: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

Jurnal Komunikasi ISSN 2548-3749

71

SEMIOTICS IN SIGNS, SYMBOLS AND BRANDS

(SEMIOTIKA DALAM “TANDA”, SIMBOL DAN MEREK)

Ludwig Suparmo

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) InterStudi, Jakartaemail: [email protected]

Abstract. Modern day science on Semiotics, not only study ‘signs’ - it goes muchdeeper than that - the study goes further into how meaning is formed. The studygoes on how people first of all interpreted a sign, how they then draw on cultural orpersonal experience to understand a sign. In that sense semiotics is aboutcommunication. Whilst in communication signs and symbols are common tools,signs and symbols can take different forms. Generally, it is an object representinganother to give it an entirely different meaning that is much deeper and moresignificant. The paper is a qualitative research based discussions on some of thesigns and symbols which the writer is curious in exploring further after his studiesabout brands and branding. Understanding through semiotics, some most commonsigns and symbols are interestingly revealed. During the research heraldry andcoats of arms came to the picture. The study hopes to enlighten academics andpractitioners in graphic design and advertising as well as marketing to understandbetter about branding and communication. The article also found out suggestions ofsome basic hints on how to design meaningful symbols.

Keywords: semiotics – sign and signet – symbol – heraldry and coats of arms

Abstrak. Dunia moderen dewasa ini mengetahui bahwa Ilmu Semiotka tidak hanyamempelajari “tanda” – ilmu ini mempelajarinya lebih mendalam – tentangbagaimana makna itu dibentuk. Bagaimana manusia pada mulanya memaknai arti“tanda” kemudian hubungannya dengan keadaan budaya bahkan tentangpengalaman pribadi sekelompok manusia mengartikan akan makna “tanda” itu.Maka dari itu Semiotika berhubungan dengan ilmu komunkasi. Secara umum tandadan simbol merupakan suatu objek yang mewakili sesuatu yang memberikan artiyang bisa seluruhnya berbeda, yang lebih bermakna dan lebih siknifikan. Bahkanberdasarkan penelitian kualitatf atas beberapa “tanda” dan simbol yang olehpenulis menimbulkan sangat ingin tahunya setelah mendalami mengenai merek danproses membuat merek menjadi terkenal (brand and branding). Penemuan didapatmelalui pengertian ilmu semiotika dari beberapa “tanda” dan simbol yang umum,dikemukakan dalam makalah ini scara menarik. Dalam proses penelitian jugaditemukan ilmu arti lambang negara (heraldry) dan seragam tentara. Studi ini jugaberharap dapat mencerahkan para akademisi dan para praktisi dalam disain grafis,periklanan, juga bidang pemasaran agar lebih memahami tentang branding dankomunkasi. Dalam makalah ini juga diketemukan usulan petunjuk dasar mendisainsimbol yang bermakna.

Kata Kunci: semiotika – tanda dan guratan – simbol – lambang negara

1. PendahuluanMelanjutkan penelitian penulis

mengenai Merek, Brand dan Brandingyang telah diterbitkan dalam jurnal

ilmiah berjudul “Brand dan Branding –Bagaimana Meneruskan Suksesnya”dan satu artikel lain: ”Fungsi Identitas,Citra, Reputasi, dan CorporateCommunication dalam Corporate

Page 2: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

72 | Ludwig Suparmo

INTER KOMUNIKA Jurnal Komunikasi

Branding”, memicu keingin-tahuanpenulis berlanjut melakukan penelitiansimbol-simbol yang ditampilkan dalammerek (brand) baik merek produkmaupun merek korporasi/perusahaan.Salah satu brand produk minuman yangdipromosikan “meredakan panasdalam” buatan pabrik lokal yang cukupterkenal bersimbol “kaki tiga”; ketikaitu penulis tidak menelitinya; malahandalam penelitian simbol dan tanda(symbols & signs ) kali ini ditemukandiskripsi dari simbol tersebut yangberasal dari jaman kuno Junani yangmenyebutkan bahwa simbol itu disebut“Triselon”, dengan makna “victory andprogress”. Simbol, juga “tanda” ataumerek ternyata dipelajari dalam IlmuSemiotika yang bermuara pada IlmuKomunkasi. Semiotics atau semiotikaadalah ilmu yang mendalami arti“tanda” yang dapat dibuat dari berbagaimacam materi, termasuk bahasa,gambar, gerak tubuh dan lainsebagainya. Ahli pemikir logika dariAmerika; C.S.Pierce dan seorang ahliilmu bahasa dari Perancis Ferdinand deSaussere mengatakan bahwa secaraumum studi suatu produk secara natural(misalnya ditinjau dari teks penulisandan lafalnya) merupakan suatu sistemformal sebagai suatu “tanda” (sign –signet). Dalam arti sebenarnyahubungan kata-kata atas sesuatu “tanda”mungkin tidak alamiah namun menjadikonvensional; artinya bahasa itu dengansendrinya mengandung sistem “tanda”yang menjadi bermakna karena berbedadari “tanda” lainnya. Semiotika tidakterbatas hanya di bidang ilmu bahasa,karena sesungguhnya apapun (misalnyasikap, cara berpakaian bahkan alatmainan yang dimainkan) dapatberfungsi sebagai suatu “tanda”.

Perhatian besar penulis dalammelakukan penelitian ini karena selainilmu komunkasi yang dipelajarinya,penggunaan bahasa baku yang benar,

baik bahasa Indonesia maupun bahasaasing lainnya yang digunakan sehari-hari agar dapat ditingkatkan lafal,penulisan yang benar danperbendaharaannya dan dibagikan bagisemua akademisi sehingga komuikasimereka menjadi lebih bermakna danbermutu.

Dalam peniltian penulismenemui seorang creative artist yangsejak tahun 1980an bekerja diAdvertising Agency ternama di Jakarta,menyatakan bahwa branding dimulaidari jaman peternak “memberi cap”pada ternaknya: sapi, lembu atau kuda;agar tidak tertukar dari milik peternaklainnya karena pengembalaan ternakberada di ruang terbuka dan hanyadikumpulkan sewaktu masa untukmenjual ternak tiba. Informan tersebuttidak dapat mengatakan tahun/waktukapan jelasnya. Dari informan lain yangahli grafik disain, penulis diberi pinjambuku (tua) terbitan tahun 1950“Symbols, Signs & Signets – a picturaltreasury with over 1350 ilustrations” byErnst Lehner; dalam buku ini penulismenemukan sejarah “pengecapan”lembu/sapi sebagai berikut. “Pada paruhwaktu abad ke 16 SpanishConquistadores (peternak Spanyol yangsuka berkompetisi) dibawah pimpinanHerman Cortes dan Francisco Pizzaromendirikan “kerajaan” yang luasnyadari Meksiko hingga Peru. Ternak(lembu) dikapalkan dari Spanyol, untukditernakan di lahan kosong tersebut.Peternakan lembu menjadi pilarkesejahteraan bagi negeri baru tersebut.Orang Spanyol membawa serta budayakebiasaan mereka sejak jamanpertengahan “mengecap” semua barangmilik mereka sesuai tanda/guratan yangmenjadi “merek kecil “ (signet)kesukaan keluarga masing-masing.Dengan mengecap setiap ternak merekadengan merek keluarga mengikutitradisi. (Sesungguhnya tradisi ini ditiru

Page 3: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

Semiotics in Signs, Symbols and Brands...| 73

ISSN 2548-3749 | Vol 2,No.1, Th, 2017

hingga jaman sekarang; kantor/institusimemberi label/regristrasi dengan kodepada alat/perabot kantor). Dari keduanegeri itu (Meksiko dan Peru) kebiasaandemikian berlanjut ke seluruh benuaAmerika disebarkkan cara “pemberianmerek” ternak-ternak di seluruh duniaseperti sekarang ini. Memberi cap padaternak merupakan salah satu permulaanilmu memberi merek (branding).Permasalahan lain menjadi menarikuntuk diteliti dan merupakan lebihberarti, yaitu semiotika, yang dapatmembahas arti dari merek dan maknamerek yang bermula dari signet dapatdiartikan sebagai guratan sederhanamenjadi simbol yang membawa maknalebih mendalam. Guratan yang menjadisimbol “cap” untuk ternak merupakaneskpresi diri (keluarga pemilik ternak);seperti yang dikatakan oleh ErnstLehner sebagai self-expression as one ofman’s most persistent details studied byanthropologists, psychologists andhistorians.” Dari permasalahan yangingin diungkap oleh peneliti (danseyogyanya perlu pula diketahui olehpara ahli komunikasi Branding ataupunDisain Grafis, juga mereka yangmendalami bidang Advertising agarberkeinginan mengetahui sejarah danperkembangannya. Ersnt Lehner jugamenyebut bahwa mereka yangberprofesi di creative department, baikdi advertising agency, graphic design,architecture, event organizer, (danjaman dia dahulu belum dikenal apayang disebut digital marketing,sekarang perlu dimasukkan pula profesiini yang bekerja untuk ilmu itu) dikategorikan sebagai commercial artists,yang dapat ikut memanfaatkanpengetahuan symbols & signs. Banyakpula akademisi ilmu komunikasi,meskipun mengetahui semiotika, tidaktahu dan belum sadar hubungannyadengan simbol, merek atau brand.

Konsep teori penelitian yangdilakukan oleh penulis-peneliti adalah

melalui penelitian metodologi kualitatifyang paparannya sebagai berikut:

2. Metodologi PenelitianMenurut Bagman dan Taylor

mendefinisikan metodologi kualitatifsebagai prosedur penelitian yangmenghasilkan data deskripsi berupakata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.Sedangkan Kirk dan Millermendefinisikan bahwa penelitiankualitatif adalah tradisi tertentu dalamilmu pengetahuan sosial yang secarafundamental bergantung padapengamatan, pada manusia dalamkawasannya sendiri dan berhubungandengan orang-orang tersebut dalambahasannya dan peristilahannya.Sedangkan metode penelitian kualitatifmenurut Lexy J. Moleong berdasarkanpada fondasi penelitian, paradigmapenelitian, perumusan masalah, tahap-tahap penelitian, teknik penelitian,kriteria dan teknik pemeriksaan datadan analisis dan penafsiran data.

Pada hakikatnya penelitiandeskriptif kualitatif adalah suatu metodedalam meneliti status sekelompokmanusia, terhadap suatu objek dengantujuan membuat deskriptif, gambaranatau lukisan secara sistematis, faktualdan akurat mengenai fakta-fakta ataufenomena yang diselidiki. Strauss danCorbin berpendapat bawa qualitativeresearch adalah penelitian yangmenghasilkan temuan yang tidak dapatdicapai dengan menggunakan prosedurstatistik atau dengan cara kuantifikasilainnya. Bogdan dan Taylormengatakan bahwa penelitian kualitatifmenggunakan prosedur penelitian yangbertujuan mengumpulkan danmenganalisis data deskriptif berupatulisan, ungkapan lisan dari orang danperilakunya yang dapat diamati. Kirkdan Miller lebih memperinci penelitiankualitatif merupakan tradisi dalam ilmusosial yang secara mendasar bergantung

Page 4: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

74 | Ludwig Suparmo

INTER KOMUNIKA Jurnal Komunikasi

pada pengamatan terhadap manusiadalam lingkungannya sendiri danberhubungan dengan orang-orangtersebut menurut bahasa dan peristiwalahannya. Penelitian kualitatif bertujuanmengumpulkan data dalam settingalamiah, yang akan digunakan untukmenyusun teori melalui analisis datasecara induktif.

Peneliti mengumpulkan datakualitatif yang bermakna dari empat (4)informan. Pertama informan akademikDoktor Ilmu Komunikasi dengandesertasi semiotika; seorang praktisicomputer graphic designer usia muda;seorang praktisi advertising creativeyang memulai kariernya sebagaiilustrator dengan gambar tangankemudian ke compugraphic danseorang pengamat serta pengampubidang creative design, kedua informanini sebagai praktisi sejak tahun 80an.Pengumpulan data secara in-depthinterview terpisah, mengejar jawabanpertanyaan investigatif dengan buktivisual, dokumen dan literatur, bersifatsubjektif deskriptif kemudian olehpenulis-peneliti diolah secara induktif,menghasilkan ntepretasi temuan.

Studi literatur merupakan prosespenting dalam penelitian ini karenasymbols and signs bisa saja berasal darisejarah lama termasuk lambang, panji-panji perang dan seragam pasukanpembela kerajaan atau negeri tempattinggal mereka. Arsip dan buku terbitanlama, gambar dan makna teks berasaldari buku terbitan tahun 1950dicocokkan dengan arti simbol dan“tanda” menurut beberapa literaturSemiotics. Ada pula yang berhubungandengan agama maka perlu rujukanmelalui Alkitab Perjanjian Lamaataupun Perjanjian Baru, sertamenanyakan kepada kaum angkatanyang lahir di tahun 1935 – 1940an.Semua literatur sebagai sarana yangmembantu penilitian dipastikan

kredibilitasnya meskipun terbitan tahunyang lama/tua.

Dengan kemajuan TeknologiInformasi computer, internet danGoogle Search web-sites, E-Books perludimanfaatkan sebagai rujukan dansarana penting, melalui DigitalTechnology, meskipun ada yang harusdipilah-pilah agar yang peneliti ikutidan laporkan sebagai hasil temuanharuslah ilmiah, bukan sekedar iklanproduk atau iklan institusi yang maumenjual jasa komputerisasi. Wikipedia,tidak dibuka/digunakan.

3. Hasil Temuan dan DiskusiSemiotika atau SemiologiDalam bukunya Semiotika &

Dinamika Sosial Budaya, Edisi ke 3,(2014: 8-10, 119), Profesor Benny H.Hoed dari Universitas Indonesiamenulis rangkuman dari para ahli danpandangannya bahwa “tanda” danpemaknaannya bukanlah strukturmelainkan suatu proses kognitif yangdisebut semiosis. Jadi semiosis adalahproses pemaknaan dan penafsiran tanda.Karena “tanda” dimulai darirepresentasi yang seakan mewakili apayang ada dalam pikiran manusia.Sedang icon adalah representamen“tanda” yang memiliki identitas denganobkjek yang ada dalam kognisimanusia. Contoh: foto merupakan icondiri orang dalam foto tersebut (dirinya).Symbol adalah “tanda” yang maknarepresentamennya dimaknai secarasosial atau berdasarkan konvensi sosial.Semiotika memberikan tekanan padapemahaman atas makna fenomenabudaya sebagai “tanda” yang sifatnyarepresentative dan interprepatif. .

Dunia moderen dewasa inimengetahui bahwa Ilmu Semiotika tidakhanya mempelajari “tanda” – ilmu inimempelajarinya lebih mendalam –tentang bagaimana makna itu dibentuk.Bagaimana manusia pada mulanya

Page 5: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

Semiotics in Signs, Symbols and Brands...| 75

ISSN 2548-3749 | Vol 2,No.1, Th, 2017

memaknai arti “tanda” kemudianhubungannya dengan keadaan budayabahkan tentang pengalaman pribadisekelompok manusia mengartikan akanmakna “tanda” itu. Maka dari ituSemiotika berhubungan dengan ilmukomunkasi. Roland Barthes (1915 –1980) adalah salah seorang ahli yangdiaukui dalam bidang Semiotika. TeoriSemiotika-nya menjadi dasar inspirasistudi bagi mahasiswanya maupun paraakademisi. Barthes menjadi ternamasetelah bukunya Mythologies terbit ditahun 1957. Penulis mencocokan teorimitologi tersebut ternyata sesuai sepertiyang ditulis Ernst Lehner dalambukunya Symbols Signs & Signet, yangmemuat lebih dari 1350 ilustrasi danmemberi desrkripsi tentang simbol-simbol roh-roh dan gambar-gambarimajiner. “Tanda” berupa gambarberasal dari omongan/pembicaraan,bahasa tubuh dan dari simbol-simbollukisan, juga dari lirik lagu. TeoriSemiotika Barthes memecahkan fahamsederhana bahwa membaca tidaklahhanya sekedar membaca, namun harusmemaknai bacaan yang dikaitkandengan budaya berbagai kelompokmasyarakat. Menurut Barthes “tanda”(baca dan huruf/kalimat) bermaknaganda; merupakan bentuk fisik “tanda”dan arti sesungguhnya yang dapatdimengerti. Barthes juga meyakinibahwa setiap “tanda” memiliki ideologimengikuti sistem Denotative ataupunsistem Connotative. “Tanda” Denotativemerupakan sistem deskriptif yang ketatsebagai efek gambaran yang siknifikanberkombinasi membentuk suatu konsep.Sedang “tanda” Connotative telahkehilangan arti lamanya, arti sejarahnya.Hal demikiian dapat terjadi karenaberbagai sebab termasuk karenaperubahan tata cara budaya, mungkinjuga karena perubahan terminologi ataukarena sesuatu dan hal lainnya ataupunkarena berevolusi.

Semiotika tidak hanyamenjelaskan makna suatubahasa/kalimat; ilmu semiotikamenjelaskan juga mengenai arti tatacara gerak tubuh, alat peraga ataumainan yang digunakan; segala haltentang makna dan fungsi arti dijelaskandalam semiotika. Setelah penulisanFerdinand de Sausure, seorang ahlilinguistik dari Swiss, di tahun 1960 danmaraknya media masa serta penelitianilmu-ilmu budaya, ilmu semiotikaberkembang pesat. Semiotikamempelajari hal-hal yang diabaikanoleh ilmu-ilmu lain; seperti misalnyaarti dari kebiasaan cara makan, dengandemikian membuka jalan penggunaankode-kode budaya. Konsep utamanyamenemukan perbedaan yang mencolokyang dapat digambarkan sebagaisesuatu atau dapat diberi kode. Namunyang terpenting semiotikamemperhatikan arti dan makna.“Tanda” dan simbol dapat menjadirepresentasi nilai-nilai moral yangmengedepankan perasaan secara umumsehingga memicu tingkah laku. Jadi“tanda” merupakan kode komunikasi,dapat berbentuk sederhana maupundapat juga menjadi kompleks. Tigabidang utama semiotika adalah: “tanda”itu sebenarnya, bagaimana diorganiserkedalam suatu sistem dan konteksmengapa dimunculkannya. CharlesSanders Peirce seorang Amerika,dikenal sebagai bapak ilmu semiotikamoderen. Beliau seorang ahli filsafatyang menaruh perhatian bagaimana kitamemaknai hidup kita di dunia ini.

Sign and signetPenulis memberi istilah

“guratan” bagi “signet” dalam bahasaInggris, yang berasal dari signage; yangkita juga mengerti dalam arti kata“signature”; tanda tangan, jadi“guratan identitas” harus dibuat dengantulisan tangan. (sesungguhnya sekarangdengan kemajuan Teknologi Informasi,komputer juga dapat menulisnya

Page 6: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

76 | Ludwig Suparmo

INTER KOMUNIKA Jurnal Komunikasi

sebagai “guratan tangan” secara digital).Dalam perkembangan tenologikemudian “tanda kecil” itu disebut iconatau kita tulis sebagai ikon. Bagaimanamembuat ikon agar dimengerti olehsasaran khalayak yang kita tuju?Berikut sekedar petunjuk/saranmembuat ikon atau signet:

1. Harus mudah dapat terlihat –harus cukup beranimenggambarnya

2. Jangan “sok” kreatif jika sudahada “tanda” yang konvensional,teruskan visaulisasikan

3. Perhatikan lokasinya; dimana, ditempat seperti apadibutuhkannya.Dari “tanda” yang sederhana

dapat dikembangkan menjadi “tanda”bermakna sebagai alat komunikasi yangmendunia. Berikut tiga contoh ”tanda”menarik yang umum mengetahuinya:

Eco-friendly sign

“Tanda” daur ulangmenunjukkan ramah lingkungan denganwarna hijau tertera di kemasan(packaging) berbagai produk.

No smoking sign

Siapa tidak kenal “tanda”larangan merokok ini?

Traffic sign

Dalam bahasa Indonesia disebut“rambu lalu lintas”

Simbolism atau simbolisasiMenurut semiotika bergantung

pada konteks penerima. Suatusenyuman dapat berarti menunjukkankeramahan, persahabatan; namun dapatjuga berarti kekaguman. Rangkaianrantai dapat diartikan sebagai“persatuan” namun dapat juga diartikansebagai “mengikat kedalam penjara”.Disni ilmu komunikasi berperan dalamcara menyampaikan simbol-simbol,kepada target audience yang mana.

Simbolisasi umum dalamkehidupan sehari-hari. Umum sudahmengetahui simbol-simbol berikut:

1. Burung merpati simbolperdamaian

2. Mawar merah atau hati merahmenunjukkan cinta

3. Warna hitam: kematian, rasaduka cita

4. Banyak simbol gadget (gawai)kaum muda sekarang digunakandi social media: twitter,facebook, email.

Arsip dan dokumen kumpulansimbol dapat dicari di perpustakaanmuseum dan perpustakaan universitasterkenal. Namun, sejalan dengankeahlian peneliti yang meneliti dariilmu komunikasi, maka hasil temuansimbol dan “tanda gambar” yangdemikian banyak, hanya sebagian yangdapat dipaparkan dalam makalah ini.Beberapa literatur menggolongkansimbol dalam kategori misalnya: simbolketuhanan dan roh-roh, simbol agama,simbol astronomi dan astrologi, ancient

Page 7: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

Semiotics in Signs, Symbols and Brands...| 77

ISSN 2548-3749 | Vol 2,No.1, Th, 2017

alchemical symbols (ketika jamandahulu orang berlomba mencari bahan-bahan tambang-kimia berharga,dibuatlah simbol pujaan dewa merkuri,dewa tembaga dan dewa perak), simbolmagic and mystics, simbol lambangnegara termasuk simbol dan panji-panjiperang. Ernst Lehner dalam bukunyaSymbols Sign & Signet (1950)mengumpulkan lambang negara panji-panji perang dan perlengkapan seragamtentara dari sejak jaman pertengahanabad ke 13 dalam katagori Heraldryyang berarti ilmu yang mempelajarilambang negara dan simbol-simbolpanji-panji dan seragam pasukan; yangwaktu itu berasal dari keluarga raja-raja,kiasar atau sultan yang berkuasa.Lehner memberi contoh-contohlambang negara dan simbol seragamserta badge (tanda kesatuan) sertaperlengkapan perlindungan perang(kerudung kepala besi) atau perisai,antara lain dari kesatriya (pasukanberkuda) Jerman dan kesatriya Perancisabad ke 15. Hewan perkasa, seringdigambarkan dalam lambang negarakerajaan, kesultanan atau Lord, tuantanah yang berkuasa. Hewan perkasauntuk negarara Eropa bisanya singa danelang; namun juga ada yang memilihberuang, kuda, dolphin, leopard, bahkanbinatang “menjijikan”: babi hutan. DiChina dan Asia, hewan naga dan ular,juga harimau, elang dan burung garudadijadikan simbol lambang negara.Negeri Thailand “mengaggungkan”mitos keperkasaan garuda.

Garuda Pancasila, lambangnegara Indonesia

Garuda Pancasila didisain olehSultan Hamid II dari Pontianak,diresmikan sebagai lambang negarapada 1 February, 1950.

Symbolism Garuda.Merupakan burung emas dalam

mitologi Hindu dan Budha; mahlukimajinatif, bersayap lebar dengan paruhyang gagah dan kaki yang kuat,sekaligus memiliki leher dan tanganmanusia. Garuda Pancasila didisainsangat modern secara naturalistikmengikuti kehebatan elang Jawa(Spizaetus bartelsi), digambarkan padamahkota (jambul) bulu di kepalanya.Seluruhnya merupakan simbolisasikekuatan dan kekuasaan, sedang warnaemas menggambarkan kebesaran dankemuliaan. Uraian symbolism dapatditemukan lebih lanjut jika inginmengetahui mengenai makna perisai,dengan lambang lima sila, juga jumlahbulu yang mewakili angka 17 Agustus1945.

The Praying Hands

Lukisan “Tangan Berdoa”banyak muncul di literatur dan mediaKristen; namun banyak orang Kristentidak tahu sejarah permulaan dan siapa

Page 8: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

78 | Ludwig Suparmo

INTER KOMUNIKA Jurnal Komunikasi

yang membuat ukiran gambar yangmenjadi sangat terkenal ini. Adalahmenarik bahwa makna simbol “TanganBerdoa” secara universal mudahdiketahui artinya. Temuan penulisdalam penelitian simbol-simbolmenemukan kisah nyata dibalik gambarini: Di permulaan abad ke 17, dua anakmuda Jerman tinggal satu rumah.Mereka berdua sebenarnya artis, namununtuk membiayayai ongkos hidup harusbekerja kasar dan tidak dapatmembaktikan kesenangan merekamelukis dan membuat ukiran kayu(untuk dijual) seharian penuh. Makasalah seorang berkata bahwa satudiantara mereka akan bekerja penuh dansatu orang boleh mengerjakan senimengurkir dan melukis. Yang bekerjapenuh mengatakan bahwa bila jumlahuang terkumpul cukup maka dia akanberhenti untuk juga bekerja sebagaiseniman melukis. Adalah AlbrechtDurer yang mendapat kesempatantinggal di rumah melukis dan membuatukiran kayu; salah satu ukiran kayunyayang laku dan ternama adalahukirannya: “Anak laki yang hilang”(personifikasi kisah dalam PerjanjianBaru mengenai “Domba yang Hilang”).Pada suatu hari Durer memperhatikankawannya yang bekerja kasar direstoran sedang berdoa sehabis lelahbekerja sepanjang hari; dilihatnyalipatan kedua tangan sahabatnya ituyang tampak kasar. Inspirasi inimenghasilkan lukiisan “The PrayingHands” simbol anjuran agar umatNyaberdoa dengan tekun.

Visual berikut ini adalah simbolastrologi atau termasuk dalam kategorizodiak: cancer; yang juga dipakaisebagai simbol ikut memerangi penyakitkanker.

Cancer is an astrological sign,which is associated with theconstellation Cancer. It spans the 90-120th degree of the zodiac, between 90and 125.25 degree of celestiallongitude, which the Sun transits thisarea on average between June 22 to July22 each year.

Sejak pra-sejarah dan sewaktujaman Nabi Musa simbol-simbol sudahdibuat oleh manusia. Jika inginmengumpulkan semuanya perlu waktulama dan merupakan tugas peniltianarkeologi serta ahli artefak yang harusdikerjakan oleh peneliti sejarah dan ahlibudaya. Temuan peneliti inginmengemukakan beberapa saja simbolyang sangat terkenal dengan diskripsisingkat seperti berikut ini.

ARROW: Panah: digunakan oleh Sagitarius– bagian dari zodiak. Panah jugamerupakan simbol peperangan, kekuatan,kecepatan, juga pengetahuan. SimbolDewa Yunani Apollo dan dewi Artemis(keduanya pemburu). Dipakai dewa Eros(Yunani), Cupid (Roma), Kama (Hindu).Pada uang koin Roma panah adalah simboldewa Zoroastrian, Mithra. PasukanAmerican Cheyenne memiliki panahkesehatan ajaib sebagai simbolkeperkasaan. Panah jaman sekarang hanyamerupakan petunjuk arah jalan.

Page 9: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

Semiotics in Signs, Symbols and Brands...| 79

ISSN 2548-3749 | Vol 2,No.1, Th, 2017

HEXAGRAM: Bintang segi enam: Bagiorang Yahudi: simbol dari Bintang Daud.Jika dilingkari gambar lingkaran memberi artipikiran dewa-dewi sebagai TuhanKebijakan.

INFINITY: Keabadian: Bangsa India danTibet kuno mengartikannya sebagailambang kesempurnaan, juga perlekatanantara pria dan wanita; tetapi jugamenggambarkan dualisme. Dalam okultismetarot, merupakan magic, juga kesetaraandan equilibrium terhadap berbagai kekuatan.Oleh PBB diambil sebagai simbol penetapantempat tinggal kemanusiaan. Simbolinfinitas/tidak ada akhirnya, dalam ilmumatematika dan perhitungan waktu ruangangkasa.

PEACE SYMBOL: Juga terlihat sebagaisalib patah terbalik: Dapat mempunyaiberbagai arti. Dikatakan sebagai salib Nero,sang penguasa yang menyengsarakanorang Kristen; juga diartikan sebagaidibawah kekuasaan hidung hewan melata,itu yang dilihat oleh orang-orang Vikings.

CADUCEUS (The Staff ofHermes): Tongkat Hermes: DewaHermes (Yunani) disebut juga dewaMercury (Roma) merupakan tongkatenergi. Dua ular yang membelittongkat diartikan sebagai keuatanpositif dan negatif, seperti Yang danYin dalam pengobatan Cina. Limabelitan ular menunjukan 5 energitubuh dalam terapi polarisasi.

CRESCENT MOON: Bulan Bintang:Dipakai jaman kuno sebagai simboldewa tua hingga tukang sihir,dpercayai dapat berjaya menghadapikematian. Namun oleh kaum Muslimdikenal sebagai simbol Divinity andSovereignty.

CROSS (MALTESE): Salib dariMalta: digambarkan sebagai empatujung panah bersatu di tengah,digunakkan sebagai simbol padaperang Salib di abad ke 12. Munculkembali tahun 1813, dalam perangkebebabsan melawan Napoleon.Oleh Raja Friedrich Wilhelm III dariPrussia dihadiahkan sebagai tandajasa kepahlawanan, keberanian dankepemimpinan.

DOVE: Merpati: merupakan simbolperdamaian, meskipun tangkaipohon zaitun dan bola dunia jugadiartikan sebagai pembawaperdamaian; ada pula yangmenggambarkan pelangi sebagaisimbol perdamaian.

DRAGON : Naga: monster mistis,campuran bagian beberapa hewanseperti kadal, burung dan singa;berkepala banyak danmenghembuskan api. Orang AsiaTimur menggambarkannya sebagaisimbol melawan kekuatan spiritualjahat.

FLEUR-DE-LIS: Bunga Lily:menggambarkan tiga dewa suci. Digunakanpara kesatriya Raja Arthur juga di negeriPerancis. Merupakan: "coat-of-arms"lambang kerajaan serta sebagai emblemtentara; juga simbol kepanduan: Boy Scouts.

SOCIALIST SOLIDARITY: SimbolSolidaritas: tangan yang satu biasanyadigambarkan hitam, yang lainnya merah;menyerukan persatuan melawan sosalismeataupun komunisme.

Page 10: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

80 | Ludwig Suparmo

INTER KOMUNIKA Jurnal Komunikasi

SPHINX: Penjaga tempat-tempatsuci di jaman Mesir kuno danBabilonia. – patung yang berkepalamanusia, berbadan singa. Jugaterdapat di Yunani sebagai dewapenunjuk jalan bagi mereka yangberkelana.

WHEEL OF DHARMA: RodaKehidupan Budhisme, menunjukkanreinkarnasi. Terkadang jugadigambarkan dengan Yin/Yang dipusat roda.

SimpulanSemiotika tidak hanya penting

sebagai penjelasan dan pendampingilmu linguistik/kebahasaan. Dalammendisain simmbol dan elemen-elemenlainnya dalam branding semiotika yangantaranya dengan menggurat signet,membuat sign atau “tanda” kemudianadanya simbol-simbol menjadikan ilmuyang perlu diketahui dan dipelajariterus, juga oleh akademisi dan praktisikomunkasi visual dan periklanan sertasegala yang bersinggungan denganvisualsasi, menggambar atau membuatsimbol, termasuk mereka yangmendalami ilmu pemasaran, marketing.Apa yang ditulis oleh peneliti disinihanya sekelumit penemuannya. Pastisudah ada juga terlebih dahulupenelitian-peneltian berhubungandengan semiotika dan visual sertamerek/brand. Namun hasil temuanpenelitian yang dipaparkan kali inidiharapkan sesuatu yang baru danmenjadi menarik karena selainmemperluas wawasan, contoh-contohsign dan simbol meskipun terbatascukup bervariasi. Akan merupakantantangan baru untuk meneliti historisasal dan mulanya dibuatnya simbol-simbol baik yang sudah hilang, tidakdipakai lagi, yang sudah berevolusimaupun yang masih tetap populer.Pengetahuan semiotika simbol-simboltentu perlu juga dikaji dalam ilmukomunikasi politik, dengan banyaknyapenggunaan simbol politik dandiperlukannya tanda gambar partai.

SWASTIKA: Simbol diketemukan dijaman kuno di Mesir, China dan India.Masih dapat dilihat di kuil-kuil Hindu.Menunjukan perubahan gerakkecepatan. Dipakai oleh kuam elitjaman Hitler. Sering dilingkarilingkaran menggambarkan keinginan“menggelindingnya” kekuasaankeseluruh dunia.

The TAO: Simbol kuno TaoismeChina, bermakna kesatuan, polarisasidan magic.

TRINITY [Our Triune God]:Simbol Kristen kuno dari Trinitas.Berasal dari simbol tiga (3) ekorikan (vesica piscis) disatukan,mengikuti kisah mujizat Jesusmemberikan makan roti dan ikankepada ratusan orang yangmendengarkan khotbahNya.

YIN YANG: Faham Taoisme Chinamenggambarkan sebagai universalharmony, pemenuhan terhadaplawannya: keseimbangan antaraterang/gelap, pria/wanita, dan lain-lain.Yin adalah yang gelap, negatif, pasif,sebagai prinsip kewanitaan. Yangmerupakan prinsip terang, aktif danpositif. Menggambarkan kesehatanholistik yang harus dijaga.

Page 11: 2. Metodologi Penelitian - Interstudi

Semiotics in Signs, Symbols and Brands...| 81

ISSN 2548-3749 | Vol 2,No.1, Th, 2017

Belum lagi simbol-simbol dalam bidangolah raga. Penelitian semiotika tidakakan pernah habis untuk diteliti. Hasiltemuan penelitian kali ini dirasakansangat penting untuk membukawawasan penelitian selanjutnya bagiakademisi ilmu komunikasi, terutamajurusan grafik disain (periklanan) danpemasaran.Catatan:

Makalah ini di-review oleh Prof.(Emeritus) Rusdi Muchtar, MA, APUdari LIPI dan dijadikan contohpenulisan jurnal ilmiah dalamWorkshop Penulisan Jurnal, November,2016.

DaftarPustakaBarthes, Roland. (1967) Elements of

Semiology. UKEssays, LondonBerger A. A. (2010). Semiotics and

Consumers Culture. Amazon.com,New York

Berger, A. A. (1988). Signs inContemporary Culture: AnIntroduction to Semiotics.Amazon.com, New York

Bungin, Burhan. (2001). MetodologiPenelitian Kualitatif. Raja GrafindoPersada, Jakarta

Combee, Jerry H. (2002). History of theWorld in Christian Perspective 3rd

Edition. Beka Book, Florida, USAGood News Bible. (1976). Today’s

English Version. The British &Foreign Society, London

Griffin, EM. (2006). A First Look AtCommunication Theory, SixthEdition. McGraw-Hill, New York

Hoed, Benny H. (2014). Semiotika &Dinamika Sosial Budaya.Komunitas Bambu, Depok

Lehner, Ernst. (1950). Symbols, Signs &Signets, Dover Publications, Inc,New York

Moleong, Lexy J, (2008). MetodologiPenelitian Kualitatif. Rosdakarya,Bandung

Santana K, Septiawan (2010). MenulisIlmiah Metodologi PenelitianKualitatif, Yayasan Pustaka OborIndonesia, Jakarta

Sudarto. (1995) Metodologi PenelitianFilsafat, Raja Grafindo Persada,Jakarta

Sugiyono. (2008). MemahamiPenelitian Kualitatif. Alfabeta,Bandung

Dictonaries:Collins Dictionary of Sociology, 3rd ed.

(2000). Harper Collins Publishers,New York

Hornby; Gatenby; Wakefield. (1960).The Advanced Lerner’s Dictionaryof Current English. OxfordUniversity Press, London

Internet, Google Search (November,2016)


Recommended