Date post: | 06-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | calista-sakura |
View: | 216 times |
Download: | 0 times |
of 29
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
1/29
i
REFERAT
ILMU KESEHATAN ANAK
KEJANG DEMAM
Disusun oleh:
Benny Wicaksono
1020111010!
Pembimbing:
"#$ H$ A%&a" N'#i( S)$A
"#$ Ge*ya# T#i Baska#a( S)$A
"#$ Ra&+y Sya&,an( S)$A
"#$ Sa#as-a.i De-i( S)$A
Disusun untuk melaksanakan tugas kepaniteraan klinik
ilmu kesehatan anak di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember
FAKULTAS KED/KTERAN UNIERSITAS JEMBER
SMFLAB ILMU KESEHATAN ANAK
RSD DR$ S/EBANDI KABUATEN JEMBER
201!
i
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
2/29
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMUL$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ i
DAFTAR ISI$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ ii
BAB 1$ ENDAHULUAN$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 1
BAB 2$ TINJAUAN USTAKA$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 3
Definisi...................................................................................................... 3
Epidemiologi............................................................................................. 4
Faktor Resiko............................................................................................. 4
Etiologi......................................................................................................
Patofisiologi...............................................................................................
Klasifikasi.................................................................................................. !
"anifestasi Klinis...................................................................................... #
Diagnosis................................................................................................... #
Diagnosis $anding..................................................................................... %4
Penatalaksanaan......................................................................................... %4
Komplikasi................................................................................................. &&
Prognosis................................................................................................... &4
BAB 3$ KESIMULAN$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 24
DAFTAR USTAKA$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 25
ii
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
3/29
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
4/29
&
1tas dasar pertimbangan baha demam memungkinkan ter'adi bangkitan
ke'ang demam) ke'ang demam dapat menurunkan tingkat keerdasan dan aat
saraf) kemudian kekhaatiran dan kebingungan orang tua terhadap anakn(a
tatkala mengalami bangkitan ke'ang) maka diperlukan tindakan penegahan
terhadap bangkitan ke'ang. Pemberian antipiretik tanpa disertai pemberian anti
kon8ulsan atau diaepam dosis rendah tidak efektif untuk menegah timbuln(a
ke'ang demam berulang. Jenis obat (ang sering digunakan adalah fenobarbital)
asam 8alproat) dan fenitoin. Pemberian obat anti kon8ulsan 'angka pan'ang
tersebut dapat menegah timbuln(a ke'ang demam akan tetapi tidak akan
menegah timbuln(a epilepsi maupun aat neurologis akibat ke'ang demam.
;etapi tindakan pemberian antike'ang ini memiliki efek sampng) oleh karena itu
tindakan pemberian obat fenobarbital) fenitoin) dan asam 8alproat harus atas
inidikasi (ang sesuai.
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
5/29
3
BAB 2$ TINJAUAN USTAKA
1$ De6inisi
Ke'ang demam adalah bangkitan ke'ang (ang ter'adi pada kenaikan suhu
tubuh /suhu retal di atas 3!)2 elius0 (ang disebabkan oleh proses
ekstrakranium.
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
6/29
4
$ila anak berusia kurang dari bulan atau lebih dari tahun mengalami
ke'ang didahului demam) perlu dipikirkan kemungkinan lain misaln(a infeksi
SSP) atau epilepsi (ang kebetulan ter'adi bersama demam.3
2$ E)i"e&io,o7i
Ke'ang demam ter'adi pada &-,4- dari populasi anak (ang berusia
bulan hingga tahun. Ke'ang pertama terban(ak ter'adi antara usia %+,&3 bulan)
dimana anak laki,laki lebih sering mengalami ke'ang demam.3
Studi populasi di Eropa dan 1merika melaporkan insiden ke'ang demam
sebesar &,- dari anak 3)4. 9nsiden di bagian lain dunia ber8ariasi) antara ,%2 -
/9ndia0) !)!- /Jepang0. Data dari negara,negara berkembang sangat terbatas)
frekuensin(a mungkin didapatkan lebih tinggi di 1sia.&)3 Seban(ak &,- anak,
anak (ang berumur kurang dari tahun pernah mengalami ke'ang disertai
demam.4 Punak umur mulain(a adalah sekitar %4, bulan.% Sekitar #,3- dari
seluruh ke'ang demam aal merupakan ke'ang demam kompleks.%2
3$ Fak.o# Resiko
Faktor resiko ke'ang demam pertama (ang penting adalah demam. Faktor
(ang memegang peranan penting dalam perlangsungan ke'ang demam adalah
faktor genetik. Pearisann(a autosomal dominan dengan minimal 3 lokus
abnormal (aitu pada kromosam !>%3,>&% /FE$%0) %# p /FE$&0 dan >%4,>% /FE$40.
Ke'ang demam plus adalah ke'ang demam dengan ria(at epilepsi pada keluarga.
Pada ba(i atau anak dengan ke'ang demam plus ini mempun(ai resiko paling
besar untuk ter'adin(a ke'ang demam) kemudian diikuti ke'ang selan'utn(a tanpa
demam.%%
Ke'adian ke'ang demam pada anak laki,laki lebih tinggi daripada anak
perempuan dengan rasio %) : %. Jumlah episode serangan pada anak dengan
ria(at epilepsi pada keluarga kali lebih tingi daripada tanpa ria(at epilepsi. %%
Dari pen'elasan diatas) faktor resiko untuk ter'adi ke'ang demam (aitu:
• ?mur /ter'adi antara umur 3 bulan dan tahun0
•
Keterlambatan perkembangan / ontohn(a erebral pals() retardasi mental
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
7/29
• Ria(at kelainan ke'ang dalam keluarga
• Sering demam/disebabkan infeksi 8irus atau bakteri0
• Demam tinggi /diatas %2&@F0
• Saat kehamilan) ibu pasien merokok dan pengguna alohol
• "eningitis /9nflamasi membrane (ang mengelilingi otak dan spinal ord0
• Ria(at kepribadian /misaln(a ada ria(at ke'ang demam0.%2
!$ E.io,o7i
6ingga kini belum diketahui dengan pasti. Demam sering disebabkan
infeksi saluran pernapasan atas) otitis media) pneumonia) gastroenteritis dan
infeksi saluran kemih$
;er'adin(a bangkitan ke'ang pada ba(i dan anak keban(akan bersamaan
dengan kenaikan suhu badan (ang tinggi dan epat (ang disebabkan oleh infeksi
di luar susunan saraf pusat) misaln(a infeksi 8irus) tonsillitis) otitis media akut)
9SK) Aastrointeritis) 9SP1) furunkulosis) meningitis) post imunisasi dan lain,lain.%
4$ a.o6isio,o7i
?ntuk mempertahankan kelangsungan hidup sel atau organ otak
diperlukan suatu energi (ang didapat dari metabolisme. $ahan baku untuk
metabolisme otak (ang terpenting adalah glukosa. Sifat proses itu adalah oksidasi
dimana oksigen disediakan melalui fungsi paru,paru dan diteruskan ke otak
melalui sistem kardio8askuler. "elalui proses oksidasi glukosa dipeah men'adi
*B& dan air.%%
Sel neuron dikelilingi oleh suatu membran (ang terdiri dari permukaan
dalam adalah lipoid dan permukaan luar adalah ionik. Dalam keadaan normal)
membran sel dapat dilalui dengan mudah oleh ion kalium /KC0 dan sangat sulit
dilalui oleh ion /
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
8/29
potensial membran ini diperlukan energi dan bantuan enim Na-K ATP-ase (ang
terdapat di permukaan sel. Keseimbangan potensial membran ini dapat dirubah
oleh adan(a perubahan konsentrasi ion di ruang ekstraselular) rangsangan (ang
datangn(a mendadak misaln(a mekanis) kimiai) atau aliran listrik dari
sekitarn(a) dan perubahan pathofisiologi dari membran sendiri karena pen(akit
atau keturunan.%%) %4
Demam adalah meningkatn(a suhu tubuh diatas nilai normal /3)!,3+)&02*
dalam rentang aktu tertentu. Demam merupakan salah satu keluhan dan ge'ala
(ang paling sering ter'adi pada anak dengan pen(ebab berupa infeksi dan non
infeksi. Paling sering pen(ebabn(a adalah infeksi) dalam hal ini adalah infeksi
saluran nafas disusul dengan infeksi saluran erna pada anak,anak. Pada keadaan
demam) kenaikan suhu %2 elsius akan mengakibatkan kenaikan metabolism basal
%2-,%- dan kebutuhan oksigen akan meningkat &2-. %
Pada anak usia 3 tahun) sirkulasi otak menapai - dari seluruh tubuh)
dibandingkan pada orang deasa (ang han(a %-. Jadi pada kenaikan suhu tubuh
tertentu dapat ter'adi perubahan keseimbangan dari membran sel neuron dan
dalam aktu (ang singkat ter'adi difusi dari ion KC maupun ion
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
9/29
+
pembentukkan leukosit maupun sel phagosit /monosit) neutrofil) limfosit) sel glial
endothelium) sel mesangium mesenh(mal0 untuk memproduksi bahan,bahan
endogenous pirogen seperti 9=,%) ;
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
10/29
!
5$ K,asi6ikasi
Ke'ang demam menurut Konsensus Penatalaksanaan Ke'ang Demam
9D19 &22 memiliki & bentuk (akni ke'ang demam ke'ang demam sederhana dan
ke'ang demam komplek. !2- dari kasus ke'ang demam merupakan ke'ang
demam sederhana sedangkan &2- kasus adalah ke'ang demam komplek.
5$1$ Ke:an7 De&a& Se"e#%ana
Ke'ang demam sederhana !Simple Febrile Seizure" memiliki beberapa
kriteria) (akni:
%. Ke'ang berlangsung singkat % menit.
&. Ke'ang berhenti sendiri tanpa pengobatan.
3. Ke'ang bersifat umum tonik atau klonik tanpa gerakan umum.
4. Ke'ang tidak berulang dalam aktu &4 'am.
5$2$ Ke:an7 De&a& Ko&),ek
Ke'ang Demam Komplek !Comple# Febrile Seizure" memiliki iri iri
ge'ala klinis sebagai berikut:
%. Ke'ang berlangsung lama lebih dari % menit
&. Sifat ke'ang fokal atau parsial satu sisi atau ke'ang umum (ang didahului
oleh suatu ke'ang parsial
3. Ke'ang berulang atau ter'adi lebih dari % kali dalam &4 'am
"enurut $ivingstone) ke'ang demam komplek digolongkan sebagai
epilepsi (ang dipro8okasi oleh demam. Ke'ang tipe ini mempun(ai suatu dasar
kelainan (ang men(ebabkan timbuln(a ke'ang) sedangkan demam han(a
merupakan fator penetus sa'a.+
Ke'ang demam (ang berlangsung singkat pada umumn(a tidak
berbaha(a dan tidak menimbulkan ge'ala sisa. ;etapi pada ke'ang (ang
berlangsung lama) lebih dari % menit) biasan(a disertai ter'adin(a apnea)
meningkatn(a kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet (ang
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
11/29
#
pada akhirn(a ter'adi hipoksemia) hiperkapnea) asidosis laktat disebabkan oleh
metabolisme anaerobik) hipotensi arterial) disertai den(ut 'antung (ang tidak
teratur dan suhu tubuh (ang makin meningkat disebabkan oleh meningkatn(a
aktifitas otot dan selan'utn(a men(ebabkan metabolisme otak meningkat.
Rangkaian peristia diatas adalah pen(ebab rusakn(a neuron otak selama
berlangsung ke'ang (ang lama. Faktor terpentiang adalah ter'adin(a gangguan
peredaran darah (ang men(ebabkan hipoksia sehingga meningkatkan
permeabilitas kapiler dan timbuln(a edema otak (ang mengakibatkan kerusakan
sel neuron otak. Kerusakan pada daerah mesial lobus temporalis setelah mendapat
serangan ke'ang (ang berlangsung lama) dapat men'adi matang sehingga dapat
ter'adi serangan epilepsi (ang spontan. Jadi ke'ang demam (ang berlangsung lama
dapat men(ebabkan kelainan antomis di otak hingga ter'adi epilepsi.+
;$ Mani6es.asi K,inis
;er'adin(a bangkitan ke'ang pada ba(i dan anak keban(akan bersamaan
dengan kenaikan suhu badan (ang tinggi dan epat (ang disebabkan oleh proses
infeksi di luar susunan saraf pusat. Serangan ke'ang biasan(a ter'adi dalam &4 'am
pertama seaktu demam) berlangsung singkat dan dengan sifat bangkitan dapat
berbentuk tonik,klonik) tonik) klonik) fokal atau akinetik. ?mumn(a ke'ang
berhenti sendiri. $egitu ke'ang berhenti anak tidak memberi reaksi apapun untuk
se'enak) tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan terbangun dan sadar
kembali tanpa adan(a kelainan saraf.+
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
12/29
%2
9dentitas meliputi nama) umur) 'enis kelamin) nama orang tua) alamat)
umur penndidikan dan peker'aan orang tua) agama dan suku bangsa.
Sebagaimana disebutkan sebelumn(a) epidemiologi ke'ang demam lebih ban(ak
ter'adi pada anak laki,laki pada usia bulan sampai dengan tahun.
b. Ria(at Pen(akit.
Pada ria(at pen(akit perlu ditan(akan keluhan utama dan ria(at
per'alanan pen(akit. Keluhan utama adalah keluhan atau ge'ala (ang
men(ebabkan pasien dibaa berobat. Pada ria(at per'alanan pen(akit disusun
erita (ang kronologis) terini) dan 'elas mengenai keadaan kesehatan pasien se'ak
sebelum ada keluhan sampai anak dibaa berobat. $ila pasien mendapat
pengobatan sebelumn(a) perlu ditan(akan kapan berobat) kepada siapa) obat (ang
sudah diberikan) hasil dari pengobatan tersebut) dan ria(at adan(a reaksi alergi
terhadap obat.
Pada kasus ke'ang demam) perlu digali informasi mengenai demam dan
ke'ang itu sendiri. Pada setiap keluhan demam perlu ditan(akan berapa lama
demam berlangsungG karakteristik demam apakah timbul mendadak) remitten)
intermitten) kontinou) apakah terutama saat malam hari) dsb. 6al lain (ang
men(ertai demam 'uga perlu ditan(akan misaln(a menggigil) ke'ang) kesadaran
menurun) meranau) mengigau) menret) muntah) sesak nafas) adan(a manifestasi
perdarahan) dsb. Demam didapatkan pada pen(akit infeksi dan non infeksi. Dari
anamnesa diharapkan kita bisa mengarahkan keurigaan terhadap pen(ebab
demam itu sendiri.
Pada anamnesa ke'ang perlu digali informasi mengenai kapan ke'ang
ter'adiG apakah didahului adan(a demam) berapa 'arak antara demam dengan onset
ke'angG apakah ke'ang ini baru pertama kalin(a atau sudah pernah sebelumn(a
/bila sudah pernah berapa kali /frekuensi per tahun0) saat anak umur berapa mulai
munul ke'ang pertama0G apakah ter'adi ke'ang ulangan dalam &4 'am) berapa
lama aktu sekali ke'ang. ;ipe ke'ang harus ditan(akan seara teliti apakah
ke'ang bersifat klonik) tonik) umum) atau fokal.
Ditan(akan pula laman(a serangan ke'ang) inter8al antara dua serangan)
kesadaran pada saat ke'ang dan setelah ke'ang. Ae'ala lain (ang men(ertai 'uga
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
13/29
%%
penting termasuk panas) muntah) adan(a kelumpuhan) penurunan kesadaran) dan
apakah ada kemunduran kepandaian anak. Pada ke'ang demam 'uga perlu
dibedakan apakah termasuk ke'ang demam sederhana atau ke'ang suatu epilepsi
(ang dibangkitkan serangann(a oleh demam /berdasarkan kriteria $ivingstone0.
. Ria(at Kehamilan 9bu.
Perlu ditan(akan kesehatan ibu selama hamil) ada atau tidakn(a pen(akit)
serta upa(a apa (ang dilakukan untuk mengatasi pen(akit. Ria(at
mengkonsumsi obat,obatan tertentu) merokok) minuman keras) konsumsi
makanan ibu selama hamil.
d. Ria(at Persalinan.
Perlu ditan(akan kapan tanggal lahir pasien) tempat kelahiran) siapa (ang
menolong) ara persalinan) keadaan ba(i setelah lahir) berat badan dan pan'ang
badan ba(i saat lahir) dan hari,hari pertama setelah lahir. Perlu 'uga ditan(akan
masa kehamilan apakah ukup bulan atau kurang bulan atau leat bulan. Dengan
mengetahui informasi (ang lengkap tentang keadaan ibu saat hamil dan ria(at
persalinan anak dapat disimpulkan beberapa hal penting termasuk terdapatn(a
asfiksia) trauma lahir) infeksi intrapartum)dsb (ang mungkin berhubungan dengan
ria(at pen(akit sekarang) misaln(a ke'ang demam.
e. Ria(at Pertumbuhan dan Perkembangan.
Perlu digali bagaimana status pertumbuhan anak (ang dapat ditelaah dari
kur8a berat badan terhadap umur dan pan'ang badan terhadap umur. Data ini dapat
diperoleh dari K"S atau kartu pemeriksaan kesehatan lainn(a. Status
perkembangan pasien perlu ditelaah seara rini untuk mengetahui ada tidakn(a
pen(impangan. Pada anak balita perlu ditan(akan perkembangan motorik kasar)
motorik halus) sosial,personal) dan bahasa.
f. Ria(at 9munisasi.
1pakah penderita mendapat imunisasi seara lengkap) rutin) sesuai 'adal
(ang diberikan. Perlu 'uga ditan(akan adan(a ke'adian ikutan pasa imunisasi.
g. Ria(at "akanan.
"akanan dinilai dari segi kualitas dan kuantitasn(a.
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
14/29
%&
h. Ria(at Pen(akit Hang Pernah Diderita
Pada ke'ang demam perlu ditan(akan apakah sebelumn(a pernah
mengalami ke'ang dengan atau tanpa demam) apakah pernah mengalami pen(akit
saraf sebelumn(a.
i. Ria(at Keluarga
$iasan(a didapatkan ria(at ke'ang demam pada keluarga lainn(a /a(ah)
ibu) atau saudara kandung0) oleh sebab itu perlu ditan(akan ria(at familial
penderita.
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
15/29
%3
ke'ang. Perlu diperiksa keadaan pupilG adan(a tanda,tanda lateralisasiG rangsangan
meningeal /kaku kuduk) Kernig sign) $rudinski 9) 990G adan(a paresis) paralisaG
adan(a spastisitasG pemeriksaan reflek patologis dan fisiologis.
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
16/29
%4
/misaln(a pada ke'ang demam komplikata pada anak usia tahun atau ke'ang
demam fokal0.4
Pemeriksaan EEA (ang dibuat !,%2 hari setelah panas tidak menun'ukkan
kelainan. Dan han(a seban(ak - dari anak normal memiliki gambaran EEA
(ang abnormal. EEA abnormal 'uga tidak dapat digunakan untuk menduga
kemungkinan ter'adin(a epilepsi di kemudian hari.%)4
$ Dia7nosis Ban"in7
9nfeksi susunan saraf pusat dapat disingkirkan dengan pemeriksaan klinis
dan airan erebrospinal. Ke'ang demam (ang berlangsung lama kadang,kadang
diikuti hemiperesis sehingga sukar dibedakan dengan ke'ang karena proses
intrakranial. Sinkop 'uga dapat dipro8okasi oleh demam) dan sukar dibedakan
dengan ke'ang demam. "eningitis) ensefalitis) anak dengan demam tinggi dapat
mengalami delirium) menggigil) puat dan sianosis sehingga men(erupai ke'ang
demam.%
10$ ena.a,aksaan
Penatalaksanaan ke'ang demam meliputi 3 hal (ang perlu diker'akan (aitu
pengobatan fase akut) menari dan mengobati pen(ebab) pengobatan profilaksis.
10$1 en7o*a.an 6ase ak'.
Penanganan Ke'ang
Sering kali ke'ang berhenti sendiri. Pada aktu pasien sedang ke'ang
semua pakaian (ang ketat dibuka) dan pasien dimiringkan apabila muntah untuk
menegah aspirasi. Jalan nafas harus bebas agar oksigenasi ter'amin. Penghisapan
lendir dilakukan seara teratur) diberikan oksigen) kalau perlu intubasi. 1asi
keadaan 8ital seperti kesadaran) suhu) tekanan darah) pernafasan dan fungsi
'antung.%
$iasan(a ke'ang demam berlangsung singkat dan pada saat datang ke
tempat pela(anan kesehatan) ke'ang sudah berhenti. 1pabila datang dalam
keadaan ke'ang obat (ang paling epat untuk menghentikan ke'ang adalah
diaepam (ang diberikan seara intra8ena dengan dosis 2)3,2) mgIkg$$Ikali
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
17/29
%
seara perlahan dengan keepatan %,& mgImenit atau dalam aktu & menit dengan
dosis maksimal &2 mg.%%
Bbat (ang praktis dan dapat diberikan kepada orang tua atau di rumah
adalah diaepam rektal dengan dosis 2) , 2)+ mgIkg$$Ikali atau diaepam
rektal mg untuk anak berat badan di baah %2 kg dan %2 mg untuk anak dengan
berat badan diatas %2 kg. 1tau diaepam retal dengan dosis mg untuk anak di
baah 3 tahun atau dosis +) mg untuk anak usia di atas 3 tahun.%%
Ke'ang (ang tetap belum berhenti dengan diaepam rektal dapat diulang
lagi dengan ara dan dosis (ang sama dengan inter8al aktu menit. $ila & kali
dengan diaepam rektal masih ke'ang) dian'urkan orang tua untuk segera ke
rumah sakit. Dan disini dapat dimulai pemberian diaepam intra8ena dengan dosis
2)3 2) mgIkg$$Ikali. $ila ke'ang tetap belum berhenti diberikan fenithoin
seara i8 dengan loading dose %2,&2 mgIkgbbIkali dengan keepatan %
mgIkgbbImenit atau kurang dari 2 mgImenit. $ila ke'ang berhenti) selan'utn(a
diberikan dosis rumatan 4,! mgIkgbbIhari /%& 'am setelah pemberian loading
dose0. $ila ke'ang belum berhenti) maka pasien harus diraat di ruang intensif
$ila ke'ang telah berhenti) pemberian obat selan'utn(a tergantung dari 'enis
ke'ang demamn(a dan faktor resikon(a apakah ke'ang demam sederhana atau
ke'ang demam kompleks.%
Pemakaian antikon8ulsan diaepam oral dosis 2)3 mgIkgbb setiap ! 'am
pada saat demam menurunkan resiko berulangn(a ke'ang /%I3 s.d &I3 kasus0.
$egitu pula dengan diaepam rektal dosis 2) mgIkgbb setiap ! 'am pada suhu
3!) 2*. Dosis tersebut ukup tinggi dan men(ebabkan ataksia) iritabel) dan
sedasi (ang ukup berat pada &,3#- kasus. Fenobarbital) karbamaepin) dan
fenitoin pada saat demam tidak berguna untuk menegah ke'ang demam.%
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
18/29
%
Dia7#a& 1$ A,7o#i.&e enan7anan Ke:an7 De&a&
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
19/29
%+
"enurunkan Demam
Pada dasarn(a demam tidak mengakibatkan kerusakan otak 'ika suhu berada di baah 4%)+2*. ?ntungn(a) otak tetap men'aga keseimbangan suhu
didalamn(a dari demam (ang tidak teratasi sampai batas suhu 4%)%2*. "eskipun
setiap anak mempun(ai kemungkinan untuk demam) namun han(a 4- (ang
berkembang men'adi ke'ang demam.
?ntuk anak dengan ke'ang demam) demam dengan delirium ataupun
peningkatan suhu diatas 4%)%2*) terindikasi untuk dilakukan kompres dengan air
biasa /lue%arm L hangat kuku0) dan tidak dengan alkohol.) ataupun air es.
1ntipiretik pada saat ke'ang dian'urkan alaupun tidak ditemukan bukti
baha penggunaan antipiretik mengurangi resiko ter'adin(a ke'ang demam.
Bbat,obat penurun panas (ang dapat digunakan adalah :
• 1setaminophen I parasetamol
1setaminofen diindikasikan untuk anak (ang berumur diatas & bulan) 'ika
suhu tubuh diatas 3#2* atau 'ika anak terlihat tidak n(aman.
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
20/29
%!
tidak tahan dengan antipiretik (ang lebih aman.
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
21/29
%#
&. Profilaksis terus menerus dengan antikon8ulsan tiap hari
'" Profilaksis intermittent
Pengobatan profilaksis intermittent disertai edukasi pada orangtua
penderita sangat bermanfaat untuk menegah ke'ang demam berulang.%
1nti kon8ulsan han(a diberikan pada aktu pasien demam dengan
ketentuan orang tua pasien atau pengasuh mengetahui dengan epat
adan(a demam pada pasien. Bbat (ang diberikan harus epat diabsorbsi
dan harus epat masuk ke otak. 6al (ang demikian sebenarn(a sukar
dipenuhi. Peneliti,peneliti sekarang tidak mendapat hasil dengan
fenobarbital intermittent . Diaepam intermittent memberikan hasil lebih
baik karena pen(erapann(a lebih epat. Dapat digunakan diaepam
intrarektal tiap ! 'am seban(ak mg untuk pasien dengan berat badan
kurang dari %2 Kg dan %2 mg untuk pasien dengan berat badan lebih dari
%2 Kg) setiap pasien menun'ukkan suhu 3!)o * atau lebih. Diaepam
dapat 'uga diberikan seara oral dengan dosis 2) mgIKg$$Ihari dibagi
dalam 3 dosis pada aktu pasien demam.%
&0 Profilaksis terus menerus /'angka pan'ang0 dengan antikon8ulsan tiap
hari
Pengobatan 'angka pan'ang tidak dian'urkan pada ke'ang demam
sederhana) tetapi diberikan pada ke'ang demam (ang dengan pengobatan
profilaksis intermittent masih sering ter'adi ke'ang berulang. Bbat,obat
(ang dapat digunakan untuk profilaksis 'angka pan'ang adalah :
a. Fenobarbital.
Fenobarbital merupakan sen(aa organik pertama (ang digunakan
dalam pengobatan antikon8ulsi. Ker'an(a membatasi pen'alaran
akti8itas bangkitan dan menaikkan ambang rangsang. Fenobarbital
masih merupakan obat antikon8ulsi pilihan karena ukup efektif dan
murah. Dosis efektifn(a relatif rendah dan kadar stabil terapai dalam
%4,&% hari. % Pemberian fenobarbital 4,! mgIKg$$Ihari dengan kadar
darah sebesar % ugIml dalam darah menun'ukkan hasil (ang
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
22/29
&2
bermakna untuk menegah berulangn(a ke'ang demam.
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
23/29
&%
3. Ke'ang demam lebih lama dari % menit) fokal atau diikuti oleh kelainan
neurologis sementara atau menetap.
4. Dapat dipertimbangkan pemberian profilaksis.
• Ke'ang berulang dua kali atau lebih dalam &4 'am
• Ke'ang demam ter'adi pada ba(i kurang %& bulan
• Ke'ang demam O 4 kali per tahun
Sebagian besar peneliti setu'u baha ke'ang % menit merupakan
indikasi pengobatan rumat. Kelainan neurologis tidak n(ata misaln(a
keterlambatan perkembangan ringan bukan merupakan indikasi. Ke'ang fokal atau
fokal men'adi umum menun'ukkan baha anak mempun(ai fokus organi.%) &2
1ntikon8ulsan profilaksis terus menerus diberikan selama %,& tahun
setelah ke'ang terakhir) kemudian dihentikan seara bertahap selama %,& bulan.%
Selain ketiga hal tersebut diatas) dalam penatalaksaan ke'ang demam 'uga
diperlukan penanganan suportif) edukasi pada orang tua pasien) dan penggunaan
8aksinasi pada pasien ke'ang demam.
Penanganan Supportif lainn(a
"eliputi bebaskan 'alan nafas) pemberian oksigen) men'aga keseimbangan
air dan elektrolit) pertahankan keseimbangan tekanan darah.&2
Edukasi pada Brang ;ua
Ke'ang selalu merupakan peristia (ang menakutkan bagi orang tua.
Pada saat ke'ang sebagian besar orang tua beranggapan baha anakn(a telah
meninggal. Keemasan ini harus dikurangi dengan ara:
%.
"e(akinkan baha ke'ang demam umumn(a benign&. "emberikan ara penanganan ke'ang3. "emberikan informasi kemungkinan ke'ang kembali4. ;erapi memang efektif menegah rekurensi tetapi memiliki efek samping. ;idak ada bukti baha terapi akan mengurangi ke'adian epileps(.&2
$eberapa hal (ang harus diker'akan orang tua di rumah bila anak kembali
ke'ang:%. ;etap tenang dan tidak panik &. Kendorkan pakaian (ang ketat terutama di sekitar leher
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
24/29
&&
3. $ila tidak sadar) posisikan anak telentang dengan kepala miring. $ersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung. 5alaupun kemungkinan lidah
tergigit 'angan memasukkan sesuatu ke dalam mulut4. ?kur suhu) obser8asi dan atat lama dan bentuk ke'ang. ;etap bersama pasien selama ke'ang. $erikan diaepam rektal selama ke'ang dan 'angan diberikan 'ika ke'ang
telah berhenti+. $aa ke dokter atau rumah sakit bila ke'ang berlangsung menit atau
=ebih.&2
7aksinasi
Se'auh ini tidak ada kontra indikasi untuk melakukan 8aksinasi terhadap
anak (ang mengalami ke'ang demam. Ke'ang setelah demam karena 8aksinasi
sangat 'arang. 1ngka ke'adian pasa 8aksinasi DP; adalah # kasus per
%22.222 anak (ang di8aksinasi) sedangkan setelah 8aksinasi ""R & 34 per
%22.222 anak. Dian'urkan untuk memberikan diaepam oral atau rektal bila anak
demam) terutama setelah 8aksinasi DP; atau ""R. $eberapa dokter anak
merekomendasikan parasetamol pada saat 8aksinasi hingga 3 hari kemudian.
11$ Ko&),ikasi
$erbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh ke'ang demam terhadap ter'adin(a kerusakan otak. 1da penelitian (ang
membuktikan baha ke'ang demam tidak dapat berakibat buruk maupun
sebalikn(a. Pada penelitian (ang dilakukan oleh T&e National Collaborative
Perinatal Pro(ect di 1merika Serikat) dimana penelitian dilakukan terhadap %+2
anak paska ke'ang demam) dan diikuti perkembangann(a sampai usia + tahun)
hasiln(a tidak didapatkan kematian sebagai akibat dari ke'ang demam. Sementara
T&e National C&ild )evelopment Study di 9nggris) men(atakan baha anak (ang
pernah mengalami ke'ang demam) kiner'an(a tidak berbeda dengan populasi
umum aktu di tes pada usia + dan %% tahun. "enurut 7erit( dkk) (ang mengikuti
323 anak dengan ke'ang demam sampai usia tahun) dengan hasil tidak ada
perbedaan dalam dalam bidang intelegensia) ukuran kepala maupun tingkah laku
pada anak dengan ke'ang demam maupun pada anak tanpa ke'ang demam.
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
25/29
&3
1da pula penelitian (ang mendapatkan hasil akhir (akni ke'ang demam
dapat berakibat buruk) misaln(a penelitian (ang dilakukan oleh 1iardi dan
*he8rie. "ereka meneliti 42& anak dengan ke'ang demam) seban(ak %3% anak
mendapatkan %Ilebih sekuele) (aitu %4% menderita epilepsi) 4 retardasi mental)
3+ anak menderita kelainan neurologis lain /misal hemiplegia0.&2
12$ #o7nosis
Sampai saat ini belum tuntas masalah apakah ke'ang demam sendiri dapat
merusak otak atau tidak. Didapat kesan baha ke'ang demam (ang singkat
umumn(a benigna dan ke'ang demam (ang lama mungkin dapat mengakibatkankerusakan pada otak. "ortalitas pada ke'ang demam sangat rendah (akni sebesar
2)4,2)+4-.%
1pabila tidak diterapi dengan baik) ke'ang demam dapat berkembang
men'adi:
a. Ke'ang demam berulang
Ke'ang demam akan ter'adi kembali pada sebagian kasus. Faktor resiko
ter'adin(a ke'ang demam berulang adalah:
, ria(at ke'ang demam dalam keluarga
, usia kurang dari % bulan
, temperatur (ang rendah saat ke'ang
, epatn(a ke'ang saat demam
$ila seluruh faktor di atas ada) kemungkinan berulang !2- sedangkan bila tidak
terdapat faktor tersebut han(a %2- , %- kemungkinan berulang. Kemungkinan
berulang adalah pada tahun pertama.%2
b. Epilepsi
Faktor resiko lain adalah ter'adin(a epilepsi di kemudian hari. Faktor
resiko men'adi epilepsi adalah:
, kelainan neurologis atau perkembangan (ang 'elas sebelum ke'ang
demam pertama
, ke'ang demam kompleks
, ria(at epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
"asing,masing faktor resiko meningkatkan kemungkinan ke'adian
epileps( sampai 4,-. Kombinasi dari faktor resiko tersebut meningkatkan
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
26/29
&4
kemungkinan epilepsi %2,4#-. Kemungkinan men'adi epilepsi tidak dapat
diegah dengan pemberian obat rumat pada ke'ang demam.%2
. Ke'adian keaatan sebagai komplikasi ke'ang demam tidak pernah
dilaporkan. &&
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
27/29
&
BAB 3$ KESIMULAN
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
28/29
&
DAFTAR USTAKA
%. ;alsim. S. Soetomenggolo) Sof(an 9smail. %###. *uu A(ar Neurologi Ana .
9D19. Jakarta.
&. Pusponegoro) 6ardiono. &22. Standar Pelayanan +edis Kese&atan Ana Edisi , .
9D19. Jakarta.
3. 6ir) DA. Febrile Seiures. Ped in Re8 %##+G %!:,#
4. 11P) Provisional Committee on uality ,mprovement . Pediatrics '../ G .010/.,
02
. 5aldo. E.)
8/17/2019 245420215-Referat-kejang-demam-doc.doc
29/29
&+
%+. ;onia Jones. &22+. C&ild&ood Febrile Seizures1 3vervie% and ,mplications. 9nt.
J. "ed. Si. &22+) 4
%!. Komite "edik RS?P DR. Sard'ito. Standar Pelayanan +edis 5S4P6)56
Sard(ito. %###. "edika Fakultas Kedokteran ?ni8ersitas Aad'ahmada Hog'akarta.
%#. =umbantobing. %###. Ke(ang )emam !Febrile Convulsion". Fakultas Kedokteran
?ni8ersitas 9ndonesia) Jakarta.
&2. 5ong 7 dkk). &22&. Clinical =uideline on +anagement of Febrile
Convulsion. 6K J Paediatr /ne series0 &22&G+:%43,%%
&%. "ark 1. Klebanoff. &22#. ;he *ollaborati8e Perinatal Pro'et: 1 2,Hear
Retrospeti8e. Epidemiolog( $ranh) Eunice Kennedy S&river