+ All Categories
Home > Documents > 4 Encoding Sinyal

4 Encoding Sinyal

Date post: 06-Jul-2018
Category:
Upload: alalaalal
View: 221 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 27

Transcript
  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    1/27

    William StallingsKomunikasi Data dan

    Komputer

    Edisi ke 7

    Bab 5

    Teknik Sinyal Encoding

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    2/27

    Teknik Encoding• Data digital, sinyal digital

    Umumnya peralatan utk mengubah kode data digital mjd sebuah

    sinyal digital tdk terlalu kompleks & tdk terlalu mahal dibanding

    peralatan modulasi digital ke analog

    • Data analog, sinyal digital

    Perubahan data analog ke bentuk digital memungkinkanpenggunaan peralatan transmisi digital & peralatan sitching

    modern!

    • Data digital, sinyal analog

    "eberapa media transmisi seperti serat optik & media unguided

    hanya akan menyebarkan sinyal#sinyal analog• Data analog, sinyal analog

    Data analog dlm bentuk elektrik dpt ditransmisikan sbg sinyal

    baseband dg mudah & murah

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    3/27

    Data digital$ sinyal digital

    • Sinyal digital•  %dalah deretan pulsa oltase terputus#putus yg

    berlainan & masing' memiliki ciri' tersendiri!

    Diskrit$ pulsa tegangan diskontinyu• Tiap pulsa adalah elemen sinyal

    • Data biner ditransmisikan melalui pengkodean

    setiap bit data ke dlm elemen#elemen sinyal

    "iner ( ditunjukkan melalui leel oltase yg lbhrendah & biner ) melalui leel oltase yg lbh tinggi!

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    4/27

    Ketentuan*)+

    • Unipolar 

     – Semua elemen#elemen sinyal dalam bentuk yang sama

    *semua , atau # +

    • Polar 

     – satu pernyataan logika dinyatakan oleh leel oltase positi-

    dan sebaliknya oleh leel oltase negati- 

    • .ate Data suatu sinyal

     – .ate data yg ditransmisikan dan ditunjukkan dalam bit per

    detik• Durasi atau panjang suatu bit

     – Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk memancarkan bit

    .ate data . maka durasi bit adalah )/.

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    5/27

    Ketentuan *'+

    • .ate modulasi – .ate dimana leel sinyal berubah

     – Diukur dalam bentuk baud yaitu elemen#

    elemen sinyal per detik

    • Tanda *0ark+ dan ruang *Space+ – "iner ) dan biner ( berturut#turut

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    6/27

    0enerjemahkan Sinyal

    • Perlu diketahui oleh .eceier  – Waktu bit saat mulai dan berakhirnya

     – 1eel sinyal apakah tinggi *)+ atau rendah *(+

    • 2aktor#-aktor yg menentukan suksesnya

    receier menerjemahkan sinyal yang

    datang 3 – Perbandingan sinyal dengan noise*gangguan+

     – .ating data

     – "andidth

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    7/27

    Dgn -aktor' lain yg tetap & konstan$ maka 3

    - .ate data meningkat berarti akan

    meningkatkan rate error bit *"E.+

    - S4. meningkat berarti akan mengurangi

    rate error bit

    - "andidth meningkat membuat rate data

    meningkat

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    8/27

    Perbandingan Pola#Pola Encoding*)+

    • Spektrum sinyal

     – "erkurangnya komponen' ber-rekuensi tinggi mengurangi

    bandidth yang dibutuhkan utk transmisi

     – Kekurangan pada komponen arus searah *dc+

    menyebabkan pengkopelan ac melalui tra-o menimbulkan

    isolasi yg sgt baik serta mampu mengurangi inter-erensi – Desain sinyal yg baik harus memusatkan kekuatan yg

    ditransmisi di tengah bandidth transmisi!

    • Clocking

     –

    Utk menentukan aal & akhir posisi setiap bit adalah dgnmenyediakan clock terpisah utk sinkronisasi transmiter

    dan receier 

     – 0ekanisme sinkronisasi berdasarkan sinyal yg

    ditransmisikan

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    9/27

    Perbandingan Pola#Pola

    Encoding*'+• Pendeteksian error 

     – Dgn skema pengkodean sinyal scr -isik dpt mendeteksi

    error dgn lbh cepat

    • Interferensi sinyal dan kekebalan terhadap noise

     – "eberapa kode tertentu menunjukkan kinerja yg sgt baik

    dlm mengatasi noise

    • arga dan !elengkapan

     – .ating sinyal yang lebih tinggi*seperti kecepatan data+

    menyebabkan harga semakin tinggi – "eberapa kode membutuhkan rate sinyal ternyata

    lbhbesar dibanding rate data aktual

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    10/27

    Pola "Pola encoding

    • 4onreturn to 5ero#1eel *4.5#1+• 4onreturn to 5ero 6nerted *4.56+• "ipolar#%06

    • Pseudoternary

    • 0anchester 

    • Di--erential 0anchester 

    • "5S

    • 8D"9

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    11/27

    #onreturn to $ero%&e'el (#)$%&*

    •  %dalah kode#kode yg sering digunakan utkmembangkitkan atau mengartikan data digital melaluiterminal atau perangkat#perangkat lain

    • Dua tegangan yang berbeda untuk ' digit biner 

    • Tegangan konstan selama interal bit• Tidak ada transisi yaitu tidak kembali ke leel oltase nol

    :ontoh3

    • Ketiadaan oltase dpt digunakan utk menampilkan biner (dan oltase positi- konstan utk menampilkan nilai biner )

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    12/27

    #onreturn to $ero In'erted

    (#)$I*• 0empertahankan pulsa oltase konstan utk durasi aktu bit• Data' itu sendiri ditandai saat kehadiran atau ketidakhadiran

    transisi pada permulaan aktu bit

    •  %danya transisi *dari rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah+

    pada permulaan aktu bit menunjukkan biner ) utk bit aktutsb• Tidak ada transisi yg menunjukkan biner (•  %dalah contoh encoding di--erential$ yakni in-ormasi yang

    ditransmisikan lebih ditujukan pada pengertian susunan

    simbol#simbol data yg berurutan dibandingkan dg elemen#elemen sinyal itu sendiri

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    13/27

    4.5

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    14/27

    "iner 0ultileel•

    Teknik ini diarahkan utk mengatasi ketidake-isienankode#kode 4.5

    • Digunakan lebih dari ' leel sinyal• :ontoh utk skema ini yakni "ipolar#%06 *%lternate 0ark

    6nersion+ & pseudoternary

    • Sedangkan biner ) ditampilkan melalui pulsa positi- dannegati- 

    • Pulsa biner ) harus berganti#ganti polaritasnya• "andidth yg dihasilkan dari sinyal' yg dihasilkan sgt

    tipis dibanding bandidth utk 4.5• Karena sinyal' biner ) berganti oltase dari positi- ke

    negati- maka tdk ada dc komponen murni• Si-at pulsa yg berganti#ganti memungkinkan hanya

    diperlukan alat yg sederhana utk mendeteksi error 

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    15/27

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    16/27

    "ipolar#%06 and Pseudoternary

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    17/27

    Pertukaran untuk biner

    multileel – Tiap elemen sinyal hanya menggambarkan

    satu bit

     – Pada 9 leel sistem dapat menggambarkan

    log'9 ; )!

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    18/27

    Dua -ase *"i-ase+

    Terdapat serangkaian teknik pengkodean lain ygdikelompokkan dlm istilah bi-ase! Dua dari teknik ini yaitu 3

    • +anchester  – Transisi di tengah untuk tiap periode bit

     – Perpindahan transisi sebagai clock dan data

     – .endah ke tinggi menggambarkan ) – Tinggi ke rendah menggambarkan (

    • Differential +anchester  – Transisi pertengahan bit hanya digunakan untuk clocking

     – Transisi dimulai saat periode bit menggambarkan (

     – Tidak ada transisi yang dimulai saat periode bit dalammenggambarkan nol

     – 0enggunakan di--erential encoding

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    19/27

    0anchester Encoding

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    20/27

    Di--erential 0anchester Encoding

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    21/27

    .ate 0odulasi• Saat teknik pengkodean sinyal digunakan$ perlu dibuat

    suatu perbedaan jelas antara rate data *dinyatakan dlm

    bit per detik+ dan rate modulasi *dinyatakan dlm baud+!

    .ate data atau rate bit adalah )/t"$

    t" ; durasi bit!

      Sedangkan rate modulasi adalah rate tempat elemen'

      sinyal dimunculkan

    D ; .

    bD ; rate modulasi$ baud

      . ; rate data$ bps

      b ; jumlah bit per elemen sinyal

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    22/27

    Kecepatan 0odulasi

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    23/27

    Scrambling•

    Dalam skema ini$ rangkaian yg akan menghasilkan leeloltase konstan dijalurnya dan digantikan oleh rangkaianpengisi *yg menyediakan transisi yg cukup utk clock#receier dlm memelihara singkronisasi+

    • .angkaian Pengisi *2illing+ –

    8arus cukup menghasilkan transisi untuk sinkronisasi – 8arus dapat diakui oleh receier dan digantikan dengan yang

    asli

     – Panjang sama dengan yang asli

    • Tidak ada komponen dc

    • Tidak ada rangkaian panjang pada saluran sinyal leel=ero

    • Tidak ada penurunan pada kecepatan data

    • Kemampuan pendeteksian error 

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    24/27

    "5S•

    Penggantian "ipolar With 5eros• Skema pengkodean didasarkan pada bipolar#%06• Kekurangan kode %06 adalah string panjang nol bisa

    menyebabkan hilangnya singkronisasi! Utk itu terdapat aturan3

    # >ika octet pada semua =ero dan pulsa terakhirtegangan yang terdahulu adalah encode positi-

    sebagai (((,#(#,

    # >ika octet pada semua =ero dan pulsa terakhir

    tegangan yang terdahulu adalah encode negati-

    sebagai (((#,(,#

    • Teknik ini memaksa dua kode pelanggaran pada kode %06

    • .eceier mendeteksi dan menerjemahkan seperti octed padasemua =ero

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    25/27

    8D"9

    • Kepadatan tinggi "ipolar 9 5eros

    • Didasarkan pada bipolar#%06

    String pada empat =ero digantikan dengansatu atau dua pulsa

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    26/27

    "5S dan 8D"9

  • 8/17/2019 4 Encoding Sinyal

    27/27

    "acaan yang dibutuhkan

    • Stallings bab


Recommended