+ All Categories
Home > Documents > Am (Modulasi Amplitudo) 2007

Am (Modulasi Amplitudo) 2007

Date post: 28-Nov-2015
Category:
Upload: takul-sudah-bisha
View: 53 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
Description:
AM
23
MODULASI AMPLITUDO ( A M ) I. TUJUAN Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk : a. Untuk memahami karakteristik input dan output dari modulasi amplitude. b. Untuk memahami prinsip kerja dari pemancar AM. II. PERALATAN a. AM/SSB Transmitter Panel SIP 353 b. Power Supply Base S300 PSB c. Oscilloscope d. Frekuensi Counter e. Digital Multimeter III. DASAR TEORI Modulasi amplitudo adalah suatu cara modulasi, dimana amplitudo gelombang pembawa (carrier) berubah sesuai dengan bentuk gelombang dari informasi yang akan dikirimkan. Dalam hal ini, sinyal yang dibawa dinamakan sinyal modulasi dan glombang radio yang akan membawa. Frekuensi gelombang pembawa yang harus lebih tinggi dari sinyal modulasi dinamakan gelombang pembawa. Persamaan gelombang modulasi amplitudo diwakili oleh persamaan berikut ini : Em = Ec sin 2πft + ½m Ec cos 2π (f - fs) t - ½m Ec cos 2π (f + fs) t ……… (1)
Transcript
Page 1: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

MODULASI AMPLITUDO( A M )

I. TUJUAN

Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk :

a. Untuk memahami karakteristik input dan output dari modulasi

amplitude.

b. Untuk memahami prinsip kerja dari pemancar AM.

II. PERALATAN

a. AM/SSB Transmitter Panel SIP 353

b. Power Supply Base S300 PSB

c. Oscilloscope

d. Frekuensi Counter

e. Digital Multimeter

III. DASAR TEORI

Modulasi amplitudo adalah suatu cara modulasi, dimana amplitudo

gelombang pembawa (carrier) berubah sesuai dengan bentuk gelombang dari

informasi yang akan dikirimkan. Dalam hal ini, sinyal yang dibawa dinamakan

sinyal modulasi dan glombang radio yang akan membawa. Frekuensi gelombang

pembawa yang harus lebih tinggi dari sinyal modulasi dinamakan gelombang

pembawa.

Persamaan gelombang modulasi amplitudo diwakili oleh persamaan

berikut ini :

Em = Ec sin 2πft + ½m Ec cos 2π (f - fs) t - ½m Ec cos 2π (f + fs) t ……… (1)

Dimana :

Em = gelombang yang termodulasi amplitudo

Ec = amplitudo gelombang carrier

f = frekuensi carrier

m = indeks modulasi

fs = frekuensi gelombang sinus pembawa.

Page 2: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

Emax - Emin

m = …………………(2)Emax + Emin

Dimana :

Emax = amplitudo maksimum dari sinyal termodulasi

Emin = amplitudo minimum dari sinyal termodulasi.

EAM

Emax Em

Ec CAM

Gambar sinyal modulasi amplitudo

IV. PROSEDUR PERCOBAANA. Sinyal Sinusoidal

1. Power Supply Base Transmitter diatur pada 15 V, kemudian

dihuidupkan sehingga lampunya ON pada tegangan operasi penuh 15

VDC.

2. Dihubungkan kabel coax dari vertical conector (V) BNC dari panel ke

input channel 2 (Y) dari oscilloscope. Dihubungkan juga kabel coax

output horizontal (H) panel ke input channel 1(X) dari oscilloscope.

3. Pengaturan switch diatur sebagai berikut :

Tone Set to Both PositionPulser OFFAudio Input Set to 5 KHzMike Level Set to Minimum (fully CCW)Carrier Suppression Set to either fully CCWFilter Set to OUT positionRF Frequensy Output Set to 4 MHzScan Rate Set to 9:00 positionScan Position Set to 9:00 positionVertical Display Set to 12:00 positionSideband Switch Set to Lower PositionDisplay Switch Set to Sine/Triangular Waves

Page 3: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

4. Diatur osciloscope pada 0,5 V/cm dan sweep horizontal pada speed 50

µs/cm.

5. Diatur sweep horizontal oscilloscope ke display 2 atau 3 yang

termodulasi.

6. Diatur sweep horizontal dan control sinkronisasi sejak terbentuk pola

yang termodulasi.

7. Dikontrol level modulasi pada potensimeter 1KΩ dekat TP3 sehinnga

mempunyai level 5 KHz.

8. Jika indeks modulasi lebih dari 100%, diatur control levelnya sehingga

tidak terjadi sinyal overmodulasi.

9. Dihubungkan frekuensi counter ke konektor output vertical pada

frekuensi RF. Diputar level control trim yang terdapat dalam panel dekat

TP3 sehingga menunjukkan tanpa modulasi. Diukur dan dicatat

frekuensi carriernya.

10. Dicatat frekuensi alternatif ynag mungkin dengan switching frekuensi

RF output untuk posisi 3.57, diukur dan dicatat frekuensi carriernya.

11. Dicatat tegangan RF output 4 MHz pada sinyal carrier saja. (Vp-p).

12. Ditambahkan level modulasi hingga mencapai modulasi 100%, dicatat

tegangan output. (Vp-p).

13. Diatur Transmitter dengan level carrier 50 %. Digunakan persamaan

modulasi untuk indeks modulasinya yang ditunjukkan pada display.

B. Sinyal Trapesoidal/Triangular

1. Pola modulasi kurang dari 100% akan menjadi sebuah trapesoidal.

Switch sweep horizontal ke posisi X-Y. Diatur channel 1 pada sweep

horizontal. Dihubungkan RF yang termodulasi pada channel 2 sehingga

membentuk sinyal trapezoidal, dan dihubungkan modulasi audio pada

channel 1. Jika sinyal termodulasi RF diplot vs tegangan modulasi, akan

membentuk pola trapesoidal.

2. Dikurangi level audio hingga mencapai modulasi 50%, dihitung indeks

modulasi.

Page 4: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

3. Diatur level modulasi pada 100%. Diatur level modulasi lebih 100%

(overmodulasi) diamati yang terjadi. Diatur kembali sweep horizontal

osciloscop untuk sinyal sinusoidal, dibandingkan dengan sinyal

trapezoidal ketika sinyal carrier ditekan.

V. DATA PERCOBAAN

A. Sinyal Sinusoidal

a. Sinyal informasi/asli pada channel 1

Dimana : V = 0,2 V/div

Vp-p = 2 div x 0,2

= 0,4 div

b. Sinyal pada channel 2

Langkah 1, m = 0 = 0%

Dimana : V = 0,2 v/div

Emax = 2 div x 0,2

= 0,4 v

Emin = Emax = 0,4 v

~ Frekuensi RF untuk 4 MHz = 4,47 MHz

~ Frekuensi RF untuk 3,57 MHz = 4,05 MHz

Page 5: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

Langkah 2, m = 0,5 = 50%

Dimana : V = 0,2 v/div

Emax = 1,6 div x 0,2 Emin = 0,8 div x 0,2

= 0,32 v = 0,16 v

~ Frekuensi RF untuk 4 MHz = 4,43 MHz

~ Frekuensi RF untuk 3,57 MHz = 4,1 MHz

Langkah 3, m = 1 = 100%

Dimana : V = 0,2 v/div

Emax = 2,2 div x 0,2

= 0,44 v

Emin = 0 v

~ Frekuensi RF untuk 4 MHz = 3,98 MHz

~ Frekuensi RF untuk 3,57 MHz = 3,95 MHz

Page 6: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

Langkah 4, m = >100% (overmodulasi)

Dimana : V = 1 v/div

Emax = 2,4 d iv x 1 V/div Emin = -0,8 div

= 2,4 v

~ Frekuensi RF untuk 4 MHz = 4,03 MHz

~ Frekuensi RF untuk 3,57 MHz = 3,61 MHz

B. Sinyal Trapesoidal/Triangular

Langkah 1, m = 0

Dimana : V = 1 v/div ~ Frekuensi RF untuk 3,57 MHz

= 4,06 MHz

Emax = Emin

Emax = 2,2 div x 1 v/div

= 2,2 v

Langkah 2, m = 0,5 = 50%

~ Frekuensi RF untuk 3,57 MHz

= 4,06 MHz

Page 7: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

Dimana : V = 1 v/div

Emax = 4,4 div x 1V/div Emin = 0,8 v

= 4,4 v

Langkah 3, m = 1 = 100%

Dimana : V = 1 v/div

Emax = 4 div x 1 v/div

= 4 v

Emin = 0 v

~ Frekuensi RF untuk 3,57 MHz = 3,6 MHz

Langkah 4, m = > 1 = 100% (overmodulasi)

Dimana : V = 1 v/div

Emax = 5,4 div x 1V/div Emin = -0,8 x1=-0,8 V

~ Frekuensi RF untuk 3,57 MHz = 3,6 MHz

Page 8: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

Hubungan Vpp dengan frekuensi

1) Untuk Rf out 4 Mhz

No Vpp (volt) Frekuensi(MHz)

1.

2.

3.

4.

2,2

1,6

2,4

2,4

4,47

4,43

3,98

4,03

2). Untuk RF out 3,57 MHz

No. Vpp(volt) Frekuensi(MHz)

1.

2.

3.

4.

2,2

1,6

2,4

2,4

4,05

4,1

3,95

3,61

VI. ANALISA DATA

a. Sinyal Sinusoidal

1. Untuk m = 0 = 0 %

Emax – Emin Mhitung = = 0

Emax + Emin

Mhitung - MukurGalat = x 100%

Mhitung

0 – 0= x 100

0

= 0 %

Page 9: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

2. Untuk m = 0,5 = 50 %

Emax – Emin Mhitung = = 0

Emax + Emin

= 0,4 – 0,16 = = 0,33

0,32 + 0,16

Mhitung - MukurGalat = x 100%

Mhitung

O,33 - 0,5 = x 100

O,33

= 5 %

3. Untuk m = 1 = 100 %

Emax – Emin Mhitung = = 0

Emax + Emin

0,4 – 0 = = 1

0,4 + 0

Mhitung - MukurGalat = x 100%

Mhitung

1 – 1= x 100

1

= 0 %

4. Untuk m = >1 = >100 %

Emax – Emin Mhitung = = 0

Emax + Emin

0,52 – 0 = = 1

0,52 + 0

Page 10: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

b. Sinyal Trapesoidal

1. Untuk m = 0 = 0 %

Emax – Emin Mhitung = = 0

Emax + Emin

22 – 0 = = 1

22 + 0

Mhitung - MukurGalat = x 100%

Mhitung

1 – 0= x 100

1

= 100 %

2. Untuk m = 0,5 = 50 %

Emax – Emin Mhitung = = 0

Emax + Emin

3,4 – 0 = = 1

3,4 + 0Mhitung - Mukur

Galat = x 100% Mhitung

1 - 0,5 = x 100

1

= 50 %

3. Untuk m = 1 = 100 %

Emax – Emin Mhitung = = 0

Emax + Emin

4,2 – 0 = = 1

4,2 + 0

Page 11: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

Mhitung - MukurGalat = x 100%

Mhitung

1 – 1= x 100

1

= 0 %

c. Perbandingan Emax dan Emin untuk Indeks Modulasi

1. Indeks Modulasi 0% (m = 0)

Emax – Eminm =

Emax + Emin

Emax – Emin0 =

Emax + Emin

0 = Emax – Emin

Emax = Emin

2. Indeks Modulasi 50 % (m = 0,5 = ½)

Emax – Eminm =

Emax + Emin

Emax – Emin½ =

Emax + Emin

Emax + Emin = 2 Emax – 2 Emin

Emax – 2 Emax = - 2 Emin – Emin

- Emax = - 3 Emin

Emax = 3 Emin

3. Indeks Modulasi 100% (m = 1)

Emax – Eminm =

Page 12: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

Emax + Emin

Emax – Emin1 =

Emax + EminEmax + Emin = Emax – Emin

Emax – 2 Emax = - 2 Emin

- 2 Emin = 0

Emin = 0

4. Indeks Modulasi >100% ( m = >1)

Emax – Eminm =

Emax + Emin

Emax – Emin= > 1

Emax + Emin

Emax – Emin= - 1 > 0

Emax + Emin

Emax – Emin Emax – Emin= - > 0

Emax + Emin Emax + Emin

Emax – Emin – Emax – Emin = > 0

Emax + Emin

-2 Emin= > 0

Emax + Emin

= -2 Emin > 0

= Emin < 0

Perbandingan Emax dan Emin :

1. m = 0 , Emax = Emin

Page 13: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

2. m = 0,5 , Emax = 3 Emin

3. m = 1 , Emin = 0

4. m > 1 , Emin < 0

* Penjelasan Perbandingan Emax dan Emin :

Pada sinyal trapesoidal, bentuk sinyal yang dihasilkan berbeda-beda.

1. Pada m = 0, perbandingannya adalah Emax = Emin,

bentuk gelombangnya berupa garis lurus.

2. Pada m = ½, perbandingannya adalaah Emax = 3 Emin, bentuk

gelombangnya trapesoidal.

3. Pada m = 1, perbandingannya adalah Emin = 0, bentuk gelombangnya

triangular.

4. Pada m > 1, Perbandingannya adalah Emin < 0, bentuk gelombangnya

triangular.

Gafik hubungan Vpp dengan Frekuensi

1). Untuk RF out 4 MHz.

Page 14: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

2). Untuk RF out 3,57 MHz.

VII. KESIMPULAN

1. Modulasi Amplitudo (AM) adalah suatu proses modulasi yang amplitudo

gelombang pembawa (carrier) berubah sesuai dengan bentuk gelombang

dari informasi yang akan dikirimkan.

2. Amplitudo modulasi merupakan parameter gelombang, yaitu parameter

gelombang pembawa diubah sesuai dengan bentuk gelombang dari

informasi yang akan dikirim.

3. Sinyal AM terdiri atas :

- sinyal pembawa

- sinyal pita sisa atas

- sinyal pita sisi bawah

4. Indeks modulasi adalah perbandingan antara selisih amplitudo maksimum

dan minimum dengan jumlah amplitudo maksimum dan minimum, dengan

persamaan :

Emax – Eminm =

Emax + Emin

5. Pada level modulasi 50%, indeks modulasi yang didapat pada percobaan

sesuai dengan indeks modulasi yang diharapkan yaitu 0,5. Hal ini

Page 15: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

disebabkan karena ketelitian dalam pengamatan serta pengaturan switch

yang tepat.

6. Pada level modulasi 100%, diperoleh modulasi sempurna, dimana

amplitudo gelombang mencapai sisi maksimum dengan m = 1. Pola

trapezoidal yang diperoleh berbentuk segitiga sama sisi, disebut juga pola

triangular.

7. Pada level < 100%, modulasi yang diperoleh tidak sempurna karena

amplitudo gelombang tidak mencapai maksimum m < 1. Pola yang

diperoleh saat pengaturan sweep horizontal ke posisi X-Y adalah bntuk

trapezoidal.

8. Pada level >100 % (over modulasi) terjadi karena switch modulasi yang

diatur hingga maksimum mengakibatkan terjadi penekanan terhadap

gelombang dapat mengalami radiasi.

JAWABAN PERTANYAAN

1. Blok Diagram Pemancar AM :

Antena

Keterangan :

Mic berfungsi untuk pengeras suara

Penguat audio berfungsi untuk menghasilkan suatu modulasi

Modulasi balance berfungsi untuk menghasilkan suatu modulasi

gelombang pembawa dengan sinyal informasi yang bekerja sebagai AM

SSB filter adalah berfungsi sebagai penyaring

Mixer adalah alat penyambungan antara masukan dari osilator frekuensi

Variabel

Microphone Penguat Audio

ModulasiBalance

FilterSSB

Mixer Penguat Driver

GeneratorRF

Osilator Frekuensi Variabel

Penguat DayaRF

Page 16: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

Penguat Driver adalah alat untuk memperkuat sinyal yang digabungkan

oleh mixer

Penguat RF adalah alat untuk menguatkan daya RF atau frekuensi tinggi

yang berisi informasi sebagai hasil modulasi pemancar awal

Oscilator Frekuensi Variable adalah rangkaian masuk dan keluar diskala

untuk terbentuknya suatu rangkaian

Generator RF adalah alat yang berfungsi sebagai pembangkit sinyal dari

penguat RF

Antenna adalah alat untuk penerima atau pemancar sinyal.

2. Gambar Spektrum AM :

Ec Carrier

LSB USB

E LSB

EUSB

Fc-fm fc fc + fm

Keterangan :

Ec = Amplitudo Carrier

ELSB = Amplitudo LSB EUSB Amplitudo USB

fc + fm= frekuensi sinyal USB

fc – fm= frekuensi sinyal LSB

LSB = Lower Side Band (frekuensi sisi bawah) adalah selisih

antara frekuensi gelombang dengan sinyal modulasi

USB = Upper Side Band (rekuensi sisi atas) adalah jumlah dari

frekuensi gelombang pembawa ditambah dengan sinyal

modulasi

3. Metode yang digunakan :

Page 17: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

a. Untuk gelombang panjang adalah amplitudo, karena pada

gelombang panjang frekuensi yang dihasilkan kecil, sedangkan

amplitudonya besar.

b. Untuk gelombang pendek adalah modulasi frekuensi (FM), karena

untuk gelombang pendek mempunyai frekuensi yang tinggi, selain

itu pada FM deviasi frekuensi sesaat sinyal carrier sebanding

dengan sinyal informasi.

4. Dalam sinyal AM, diperoleh indeks modulasi = 100%, pada saat amplitudo

mencapai titik maksimum dan amplitudo minimum adalah 0.

PUSB = m 2/4 Pc = ¼ Pc

PLSB = m 2/4 Pc = ¼ pc

5. Data yang digunakan dalam transmisi AM adalah :

M = 100% PUSB = ¼ Pc Pt = Pc (1 + m 2/2) Pt = 3/2 Pc

Pt – PUSB Effisiensi (%) =

Pt= 83,3 %

6. Carrier dan pemancar AM dimodulasikan pada saat sinyal informasi masuk ke

modulator, kemudian sinyla carrier dimodulasikan sesuai dengan sinyal

informasi. Gelombang atau sinyal carrier yang akan dimodulasikan

mempunyai harga puncak yang konstan dan frekuensi yang lebih tinggi

darifrekuensi sinyal modulasi.

7. Bentuk Spektrum AM : Ec

MEc MEc 2 2

Fc- fm fc fc + fm

Keterangan :

Ec = Amplitudo Carrier

Page 18: Am (Modulasi Amplitudo) 2007

fc + fm = frekuensi sinyal USB

fc – fm = frekuensi sinyal LSB

MEc = Indeks Modulasi amplitudo carrier

Fc = frekuensi sinyal carrier

8. Keuntungan dan kerugiasn FM

KEUNTUNGAN KERUGIAN

- Dapat mengirim sinyal

untuk jarak jauh

- Dalam pengiriman satu

sisi band (USB dan LSB) dapat

menghemat daya sampai ½ kali

daya total

- Dapat menghemat

pengulang (repeater)

- Membutuhkan

banyak filter

- Suara yang dikirim

mengandung noise (sinyal yang

tidak diinginkan)


Recommended