+ All Categories
Home > Documents > ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB...

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Date post: 03-Mar-2019
Category:
Upload: duongdien
View: 227 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
69
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG FISKAL DI INDONESIA PERIODE (2001-2014) (Skripsi) Oleh MUSTAKIM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
Transcript
Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG

FISKAL DI INDONESIA PERIODE (2001-2014)

(Skripsi)

Oleh

MUSTAKIM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF FACTORS WHICH AFFECTING THE FISCAL

SPACE IN INDONESIA ON 2001-2014 PERIOD

By

Mustakim

This research was conducted to determine whether the, subsidized fuel oil (BBM)

crude oil prices and government's domestic debt have a significant effect on fiscal

space in Indonesia. The data used are time series data start from 2001 to 2014

year. The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model. The

hypothesis of this research shows that individually or jointly have a significant

influence on the fuel subsidy the price of crude oil and government's domestic

debt variables toward the Indonesia’s fiscal space.

The results showed that in the short term and long term the variable fuel subsidies

(BBM) has a no effect and there is no significant effect on the acceptance of

Indonesia's fiscal space. While the price of crude oil and domestic debt of the

goverment in the short term and long term has a possitive effect and significant

influence toward Indonesia’s fiscal space.

Keywords: fiscal space, the fuel subsidy, the price of crude oil (ICP), the

government domestic debt, Error Correction Model (ECM).

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG

FISKAL DI INDONESIA PERIODE (2001-2014)

Oleh

MUSTAKIM

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah subsidi BBM, harga

minyak mentah Indonesia dan utang dalam negeri pemerintah mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap perubahan ruang fiskal di Indonesia. Data yang

digunakan adalah data runtun waktu tahun 2001-2014. Model analisis yang

digunakan yaitu model ECM Domowitz- El Badawi. Hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini bahwa secara individu maupun secara bersama-sama terdapat

pengaruh yang signifikan pada variabel subsidi BBM, harga minyak mentah

Indonesia dan utang dalam negeri pemerintah terhadap perubahan ruang fiskal

Indonesia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek dan jangka

panjang variabel subsidi BBM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

perubahan ruang fiskal Indonesia. Sedangkan harga minyak mentah Indonesia dan

utang dalam negeri pemerintah dalam jangka pendek dan jangka panjang

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan ruang fiskal Indonesia.

Kata kunci: Ruang fiskal, subsidi BBM, harga minyak mentah Indonesia (ICP),

utang dalam negeri pemerintah (UDN), Error Correction Model

(ECM).

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG

FISKAL DI INDONESIAPERIODE (2001-2014)

Oleh

Mustakim

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.
Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.
Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.
Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Mustakim lahir pada tanggal 11 Mei 1992 di Tanjungsari,

Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Penulis lahir sebagai anak kedua

dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Suparman dan Ibu Rasiyah.

Penulis memulai pendidikannya di TK AL-Mardiyah Natar pada tahun 1998 dan

tamat pada tahun 1999. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri

2 Tanjungsari dan selesai pada tahun 2005. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di MTS Muhammadiyah 1 Natar dan tamat pada tahun 2008. Pada

tahun yang sama penulis meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 1 Natar dan

tamat pada tahun 2011.

Pada tahun 2011 penulis diterima di perguruan tinggi Universitas Lampung

melalui jalur SNMPTN Undangan pada Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Pada semester enam, penulis melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di pemangku Tenabang, pekon Sedampah Indah Kecamatan Balik

Bukit, Kabupaten Lampung Barat.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

MOTTO

“ Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil, siapa yang bersabar pasti beruntung”

“ Ilmu tidak dapat diraih dengan mengistirahatkan badan (bermalas-malasan)”. (HR. Muslim)

“Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang

yang berilmu beberapa derajat”.(QS. AL-Mujadila :11)

“Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah

apa apa yang pada diri mereka " (QS . Arrad :11)

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

PERSEMBAHAN

Sujud syukurku kusembahkan kepadamu ya Allah Zat yang Maha Agung

nan Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah

kau jadikan hamba manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan

bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu

langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk bapak, Ibu dan keluargaku

tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa,

dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan

hingga anakmu ini selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada.,, Bapak,..

Ibu...terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semua

pengorbananmu..

Terimakasih kuucapkan Kepada Para Dosen yang telah berjasa memberikan

bimbingan dan ilmu yang sangat berharga melalui ketulusan dan kesabarannya.

Semua Sahabat yang begitu tulus menyayangiku.

Almamater tercinta Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Lampung.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim. Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji dan syukur penulis

ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG FISKAL DI INDONESIA

PERIODE (2001-2014)”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan dalam proses

penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati sebagai

wujud rasa hormat dan penghargaan serta terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Nairobi, S.E.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

3. Ibu Emi Maimunah, S.E, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan.

4. Bapak Dedy Yuliawan, S.E, M.Si., selaku Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, kesabaran,

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

semangat dan motivasi dalam proses penyusunan skripsi ini hingga akhir

kepada penulis.

5. Ibu Asih Murwiati, S.E.,M.E., selaku Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, semangat dan saran dalam

proses penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Yoke Moelgini, M.Sc., selaku Pembimbing Akademik.

7. Bapak Dr. Ambya, S.E., M.Si., selaku penguji yang telah memberikan kritik

dan saran yang membangun kepada penulis.

8. Dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membekali penulis

dengan ilmu dan pengetahuan selama masa perkuliahan dan staff dan

karyawan di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah banyak

membantu kelancaran proses skripsi ini.

9. Kedua orang tuaku Bapak Suparman dan Ibu Rasiyah yang tidak pernah

lelah mendoakan, memberikan semangat, dukungan serta kesabaran yang

takterbatas untuk keberhasilan masa depanku. Semoga Allah senantiasa

meberikan kesehatan dan kemulian di dunia dan di akhirat kelak.

10. Kakak dan adiku tercinta, Mba Rohaningsih, Bang Toni, adikku Agus

Mulyadi. Terimakasih telah memberikan dukungan moril maupun materil

selama ini. Serta keponakanku tersayang Ahmadt Novrian S, Hany Nabila

Putri S. Sungguh kehadiran kalian menjadi penyemangat bagiku.

11. Terimakasih kepada seluruh keluarga besarku, Mbah, Pakde, Bibik, Paman,

dan sepupuku yang selalu mencurahkan doa dan dukungannya sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

12. Terimakasih kepada bapak dan ibu Guru yang telah memberikan ilmu

sebagai cahaya dalam kehidupanku, semoga Allah membalas semua

kebaikan bapak dan ibu.

13. Teman teman seperjuangan di Tim Kerja Sekolah SMAN 1 NATAR, Media

Komunikasi Alumni Rohis Natar, ROIS FEB Unila, KMB VII BEMU

KBMU Unila, HIMEPA, S.one Community, Karang Taruna BMM dan

RISMA Masjid Babussalam. Termakasih atas semua do’a, dukungan dan

kebersamaannya.

14. Saudaraku di Komunitas “GAUL” kak d_zkri, kak imam, kak iqbal, kak

latif, agus, daus, dody, nyoto.

15. Teman-teman seperjuangan Ekonomi Pembangunan 2011 yang tidak dapat

disebut satu persatu.

16. Sahabat terbaikku Sulton Habib, Hamid, Ade Septiano, Zul, Faris, Fadhil,

Syahid, Singgih, Rio Yusdian, Lek Anggi, Sunarmo, Anggi Arief, Abe

Septiabe, kak didik, Farhan, Antonius, wak Asdi, Adi, Royiv, Dito. Semoga

kebersamaan ini tidak putus.

17. Teman-teman KKN di Pemangku Tenabang, Pekon Sedampah Indah,

Kecamatan Balik Bukit: Havif, sami, ucup, ijal, rh, mbah yoga, bang dimas,

yoga, intan, yumna, prisil, cupa, umi, ulil, novi, riska, anun yang telah

memberikan pengalaman serta kebersamaan yang luar biasa selama masa

KKN.

18. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan syukur yang tak terhingga

kepada Robb semesta alam Allah S.W.T kepadaNyalah penulis sandarkan segala

urusan. Semoga skripsi yang jauh dari kesempurnaan ini bisa bermanfaat. Aamiin

Bandar Lampung, Mei 2016

Penulis

Mustakim

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

iii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................. i

DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 8

E. Kerangka Pemikiran ............................................................... 9

F. Hipotesis Penelitian ................................................................ 10

G. Sistematika Penulisan ............................................................ 11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebijakan Fiskal..................................................................... 12

1. Definisi Kebijakan Fiskal ................................................. 12

2. Tujuan Kebijakan Fiskal .................................................. 13

3. Fungsi Kebijakan Fiskal ................................................... 15

B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) .............. 16

1. Definisi APBN ................................................................. 16

2. Striktur APBN .................................................................. 17

C. Defisit Anggaran .................................................................... 21

1. Definisi Defisit Anggaran ................................................ 21

2. Sebab-sebab Defisit Anggaran ......................................... 22

3. Defisit Anggaran Akibat Subsidi BBM ........................... 24

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

iii

4. Pembiayaan Defisit Anggaran.......................................... 26

D. Ruang Fiskal .......................................................................... 30

1. Pengertian Ruang Fiskal .................................................. 30

2. Konsep Ruang Fiskal ....................................................... 31

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ruang Fiskal ........... 32

E. Penelitian Terdahulu .............................................................. 34

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 36

B. Definisi Operasional Variabel ................................................ 37

C. Metode Analisis ..................................................................... 37

D. Prosedur Ananlisis Data ......................................................... 38

1. Uji Stasionaritas (Uji Root Test) ...................................... 39

2. Uji Kointegrasi ................................................................. 39

3. Metode Koreksi Kesalahan Error Correction Model (ECM) 41

E. Uji Hipotesis .......................................................................... 43

1. Uji Keberartian Parsial (Uji t) .......................................... 43

2. Uji Keberartian Keseluruhan (Uji F)................................ 44

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................... 45

1. Uji Stasionaritas (Uji Root Test) ...................................... 45

2. Uji Kointegrasi ................................................................. 47

3. Estimasi Error Correction Model Domowitz El-Badawi 48

4. Uji Hipotesis .................................................................... 50

a. Uji t-statistik (Uji Parsial) .......................................... 50

b. Uji F-statistik .............................................................. 53

B. Pembahasan ............................................................................ 53

1. Pengaruh Utang Dalam Negeri Pemerintah Terhadap Ruang

Fiskal Indonesia ............................................................... 54

2. Pengaruh Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap

Ruang Fiskal Indonesia .................................................... 54

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

iii

3. Pengaruh Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) Terhadap

Ruang Fiskal Indonesia .................................................... 55

V. SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan ............................................................................ 57

B. Saran .................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 59

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Ringkasan Penelitian Terdahulu .......................................................... 34

2. Deskripsi Variabel ............................................................................... 36

3. Hasil Uji Unit Root dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

pada Tingkat Level .............................................................................. 46

4. Hasil Uji Unit Root dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

pada Tingkat first Difference .............................................................. 47

5. Hasil Uji Kointegrasi .......................................................................... 47

6. Hasil Estimasi Error Correction Model (ECM) ................................. 48

7. Hasil Uji t-statistik Jangka Pendek ..................................................... 51

8. Hasil Uji t-statistik Jangka Panjang ................................................... 52

9. Hasil Uji F-statistik .............................................................................. 53

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perkembangan Belanja Wajib Pemerintah terhadap total belanja tahun 2001-

2014 (dalam Miliar Rupiah) ................................................................... 2

2. Perkembangan Belanja Subsidi BBM tahun 2001-2014 ......................... 3

3. Ruang Fiskal ........................................................................................... 5

4. Perkembangan Utang dalam negeri tahun 2001-2014 ........................... 7

5. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 10

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Penelitian ................................................................................................L.1

2. Hasil Uji Stasioner (Unit Root) Augmented Dickey Fuller (ADF) Pada Tingkat

Level ................................................................................................................L.2

3. Hasil Uji Stasioner (Unit Root) Augmented Dickey Fuller (ADF) Pada Tingkat

First Differnce .................................................................................................L.3

4. Hasil Uji Kointegrasi Engel-Granger (EG) ....................................................L.4

5. Hasil Estimasi Error Correction Model (ECM) Domowitz El-Badawi ..........L.5

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen

kebijakan fiskal yang digunakan untuk mengarahkan perekonomian untuk

menjadi lebih baik dengan jalan merubah penerimaan dan pengeluaran (Rahayu,

2010). Krisis ekonomi tahun 1997 telah menyadarkan pemerintah akan

pentingnya landasan ekonomi yang lebih kokoh dalam upaya mendukung

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, untuk itu paska krisis 1997

berbagai langkah kebijakan ekonomi telah ditempuh pemerintah dalam rangka

menstabilkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.

Sejak tahun 2001 pemerintah telah menjalankan kebijakan fiskal ekspansif, yaitu

menetapkan belanja negara lebih besar dari pendapatannya. Menurut Keynesian

kenaikan belanja pemerintah sehingga anggaran mengalami defisit dapat

digunakan untuk merangsang daya beli masyarakat sehingga dengan

meningkatnya daya beli masyarakat produksi nasional akan meningkat dan

pengangguran akan berkurang.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 belanja negara dari sisi

peruntukannya terbagi menjadi belanja wajib dan belanja tidak wajib. Belanja

wajib adalah belanja yang digunakan untuk belanja pegawai, pembayaran pokok

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

2

bunga hutang, subsidi dan pengeluaran yang dialokasikan untuk daerah.

Sedangkan belanja tidak wajib adalah belanja yang dapat dialokasikan

pemerintah sebagai pendanaan program-program pembangunan yang ditetapkan

setelah pengalokasian belanja yang bersifat wajib (Nota Keuangan 2010). Berikut

disajikan perkembangan belanja wajib Pemerintah dari tahun 2001 hingga tahun

2014 :

Sumber : Departemen Keuangan

Gambar 1. Perkembangan Belanja Wajib Pemerintah Terhadap Belanja

Pemerintah 2001-2014.

Pada Gambar 1. terlihat bahwa belanja wajib pemerintah sejak tahun 2001 hingga

tahun 2014 terus mengalami kenaikan, pada tahun 2001 belanja wajib pemerintah

sebesar Rp 284.352 milyar. Kemudian pada tahun 2014 belanja wajib pemerintah

mencapai Rp 1.318,884 milyar. Dari beberapa belanja wajib pemerintah, belanja

subsidi adalah belanja yang memiliki porsi anggaran terbesar setelah belanja

daerah.

284 269 277 336

391 486

574

769 668

774

976

1,125 1,203

1,319

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Belanja Wajib Pemerintah (Rp Milyar)

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

3

Berdasarkan Undang-Undang APBN subsidi adalah alokasi anggaran yang

diberikan kepada perusahaan atau lembaga yang memproduksi, menjual,

mengekspor, atau mengimpor barang dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang

banyak sehingga harga jualnya dapat terjangkau oleh masyarakat, terutama

masyarakat penghasilan rendah. Sedangkan jenis-jenis subsidi yang diberikan

pemerintah kepada masyarakat yaitu terdiri dari subsidi energi dan subsidi

nonenergi. Subsidi energi meliputi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan

subsidi listrik. Sedangkan subsidi non energi meliputi subsidi pangan, subsidi

pupuk, subsidi benih, subsidi bunga kredit program dan subsidi pajak.

Berdasarkan kedua jenis subsidi yang diberikan pemerintah, subsidi energi adalah

subsidi yang menyedot anggaran belanja yang paling besar, terlebih adalah

subsidi bahan bakar minyak (BBM). Berikut ini adalah perkembangan belanja

subsidi BBM dari tahun 2001 hingga tahun 2014.

Sumber : Departemen Keuangan

Gambar 2. Perkembangan Belanja Subsidi BBM 2001-2014.

68.381

31.162

30.038

69.025

95.599

64.212

83.792

139.107

45.039

82.351

165.161

211.896

210

246.5

0

50

100

150

200

250

300

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Subsidi BBM (Rp Milyar)

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

4

Pada Gambar 2. terlihat bahwa subsidi bahan bakar minyak (BBM) mengalami

fluktuatif namun cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dalam

rentang waktu 2001-2014, realisasi belanja subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM)

secara nominal mengalami peningkatan sebesar 161.6 triliun, atau rata-rata

meningkat sebesar 2.12 persen pertahun. Peningkatan belanja Subsidi ini tidak

lepas dari kondisi perekonomian nasional dan global yang tidak setabil. Dari

dalam negeri salah satunya disebabkan karena lifting minyak yang terus menurun,

sedangkan kebutuhan minyak nasional terus meningkat. Selain faktor

ketersediaan BBM dalam negeri fluktuasi harga minyak dunia yang cenderung

meningkat juga menjadi salah satu terus membengkaknya subsidi yang diberikan

pemerintah kepada masyarakat.

Menurut Listiyanto (2008), ada tiga penyebab kenaikan harga minyak dunia.

Pertama adalah faktor yang berasal dari permintaan. Peningkatan permintaan

minyak bumi oleh banyak negara terutama negara berkembang yang ingin

memacu pertumbuhan ekonominya membuat negara berkembang memerlukan

Bahan Bakar Minyak dalam jumlah yang besar untuk melakukan aktivitas

ekonominya terutama produksi dan distribusi. Kedua adalah faktor dari sisi

penawaran, yaitu berupa kondisi supply minyak bumi dari para pemasok minyak

dunia serta posisi kekuatan pasar Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak

(OPEC) dalam percaturan bisnis minyak. Ketiga adalah faktor-faktor lain di luar

faktor pemintaan dan penawaran yaitu kondisi geopolitik, melemahnya nilai tukar

dolar, kondisi cuaca yang tidak kondusif, serta ulah spekulan di pasar berjangka

minyak bumi (Waiqumandee, 2008)

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

5

Menurut Rita dkk (2013), apabila proporsi anggaran belanja wajib lebih besar dari

belanja tidak wajib maka ruang fiskal pemerintah akan semakin terbatas.

Pemerintah melalui nota keuangan APBN 2014 mendefinisikan Ruang fiskal

(Fiscal Space) sebagai ketersediaan sumberdaya keuangan bagi pemerintah untuk

membiayai kebijakan yang diinginkan melalui anggaran.

Secara umum ruang fiskal merupakan ketersediaan ruang dalam anggaran yang

memampukan pemerintah menyediakan dana untuk tujuan tertentu tanpa

menciptakan permasalahan dalam kesinambungan posisi keuangan pemerintah.

Dalam konteks APBN, ruang fiskal adalah total pengeluaran dikurangi dengan

belanja non diskresioner/terikat seperti belanja pegawai, pembayaran bunga,

subsidi, dan pengeluaran yang dialokasikan untuk daerah (Biro Analisa Anggaran

dan Pelaksanaan APBN). Berikut disajikan rasio ruang fiskal Indonesia terhadap

total belanja pemerintah tahun 2001-2014.

Sumber : Departemen Keuangan, diolah.

Gambar 3. Persentase ruang fiskal Indonesia (2001-2014).

16.75

17.637

26.369

21.297

23.638

27.059 24.278

21.988

28.725

25.738 24.658

24.538

29.152

27.404

0

5

10

15

20

25

30

35

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Ruang Fiskal

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

6

Gambar 3. Secara rasio ruang fiskal pemerintah dari tahun 2001-2014, cenderung

tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan, pada tahun 2001 rasio ruang

fiskal sebesar 16.75 persen, sedangkan pada tahun 2014 rasio ruang fiskal sebesar

27.4 persen atau meningkat sebesar 0.7 persen setiap tahunnya.

Menurut Sugema (2012), dengan terbatasnya ruang fiskal yang dimiliki

pemerintah maka akan mengakibatkan tiga hal. Pertama pembiayaan untuk

pembangunan relatif terbatas, artinya fungsi alokasi sulit untuk dipenuhi oleh

pemerintah. Kedua prioritas pembangunan tidak sepenuhnya dapat dibiayai oleh

pemerintah dan yang ketiga kebijakan fiskal akan menjadi kurang fleksibel

karena ruang geraknya menjadi sangat terbatas. Sedangkan menurut Heller

(2005), untuk menciptakan ruang fiskal, pemerintah dapat melakukannya dengan

peningkatan pendapatan melalui sektor pajak atau penguatan administrasi

perpajakan, memotong atau menghapus belanja-belanja negara yang tidak

prioritas dan melalaui pembiayan dalam dan atau luar negeri.

Sejak tahun 2001 pemerintah lebih mengutamakan utang dalam negeri

dibandingkan utang luar negeri sebagai pembiayaan defisit anggaran. Hal ini

dilakukan terutama untuk mengurangi risiko nilai tukar (currency risk) terutama

terhadap mata uang asing khususnya US Dollar. Pada Gambar 4. di bawah ini

terlihat perkembangan utang dalam negeri sejak tahun (2001- 2014).

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

7

Sumber : Kementrian Keuangan

Gambar 4. perkembangan utang dalam Negeri tahun 2001-2014.

Berdasarkan Gambar 4. terlihat bahwa realisasi utang dalam negeri selama empat

belas tahun terakhir (2001-2014) mengalami peningkatan yang cukup pesat. Pada

tahun 2001 utang dalam negeri hanya sebesar Rp 30.2 triliun, sedangkan pada

tahun 2014 utang dalam negeri mencapai Rp 264.9 triliun atau meningkat sebesar

11.4 persen.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik meneliti seberapa besar

pengaruh kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), harga minyak mentah

(ICP) dan utang dalam negeri mempengaruhi ruang fiskal.

Dengan judul penelitian ini “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ruang

Fiskal di Indonesia Periode (2001-2014)”.

30 17

35 49

19

56 66

102 113

92

131

175

243 265

0

50

100

150

200

250

300

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Utang Dalam Negeri

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dalam penulisan ini penulis

menyajikan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap ruang fiskal Indonesia

dalam jangka pendek dan jangka panjang selama periode tahun 2001-2014?

2. Pengaruh harga minyak mentah (ICP) terhadap ruang fiskal Indonesia dalam

jangka pendek dan jangka panjang selama periode tahun 2001-2014?

3. Pengaruh Utang Dalam Negeri Pemerintah terhadap ruang fiskal Indonesia

dalam jangka pendek dan jangka panjang selama periode tahun 2001-2014?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh subsidi bahan bakar minyak (BBM) terhadap ruang fiskal.

2. Pengaruh harga minyak mentah Indonesia (ICP) terhadap ruang fiskal.

3. Pengaruh utang dalam negeri pemerintah terhadap ruang fiskal.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi peneliti-

peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian yang berhubungan

dengan masalah serupa.

2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan Pemerintah

dalam pengambilan kebijakan, khususnya yang berkaitan dengan ruang fiskal.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

9

E. Kerangka Pemikiran

Tahun 2001 adalah awal dimulainya kebijakan defisit anggaran, dimana

pemerintah selalu memperbesar pengeluarannya dibandingkan dengan

pendapatannya, kebijakan ini dilakukan guna untuk meningkatkan daya beli

masyarakat. Hal ini sejalan dengan teori Keynessian, bahwa kenaikan belanja

pemerintah yang menyebabkan defisit pada APBN dapat meningkatkan daya beli

masyarakat, sehingga dengan meningkatnya daya beli masyarakat akan

meningkatkan produksi nasional dan pada akhirnya akan dapat mengurangi

tingkat pengangguran. Namun dengan terus meningkatnya belanja pemerintah,

belanja wajib memiliki porsi anggaran yang lebih besar jika dibandingkan dengan

belanja tidak wajibnya. Menurut Rita (2013), apabila proporsi anggaran belanja

wajib lebih besar dari belanja tidak wajib maka ruang fiskal yang dimiliki

pemerintah akan semakin terbatas.

Salah satu pos belanja wajib yang cukup besar penggunaannya adalah belanja

subsidi, terlebih adalah subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan belanja

subsidi ini tidak lepas dari dengan terus meningkatnya harga minyak dunia,

sehingga beban subsidi yang ditanggung pemerintah semakin besar.

Sebagai konsekuensi dari kebijakan defisit anggaran maka pemerintah

memerlukan anggaran yang cukup besar yang harus disediakan untuk membiayai

defisit dalam APBN dan supaya terciptanya ruang fiskal yang luas. Menurut

Heller (2005), untuk menciptakan ruang fiskal pemerintah dapat melakukan utang

dalam negeri dan atau luar negeri.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

10

Oleh karenanya untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh

subsidi Bahan Bakar Minyak, harga minyak mentah (ICP), utang dalam negeri

pemerintah mempengaruhi ruang fiskal.

Gambar 5. Kerangka Pemikiran

F. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan suatu teori atau pendapat sementara dan pedoman serta

arah dalam penelitian yang disusun berdasarkan teori yang terkait. Hipotesis

adalah kesimpulan yang belum final dan harus dibuktikan atau di uji kebenaranya.

Bersarkan latar belakang dan perumusan masalah dengan mengacu pada kerangka

pemikiran yang bersifat teoritis dan berdasarkan studi empiris yang berkaitan

dengan penelitian, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Diduga subsidi Bahan Bakar Minyak berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ruang fiskal Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.

2. Diduga harga minyak mentah Indonesia berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ruang fiskal Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Subsidi BBM

ICP Ruang Fiskal

Utang Dalam Negeri

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

11

3. Diduga utang dalam negeri pemerintah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ruang fiskal Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun dalam 5 (lima) bab, yaitu :

Bab I Bab ini membahas pendahuluan yang berisikan latar belakang

masalah yang mendasari penelitian ini, perumusan masalah, tujuan

penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis, dan sistematika

penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka bab ini membahas literatur berupa tori-teori dan

kajian-kajian yang mendasari penelitian ini, terutama kajian

tentang ruang fiskal dan pengeluaran negara.

Bab III Metodologi Penelitian bab ini menjelaskan cara-cara pengolahan

data dan model data yang digunakan dalam penelitian ini,selain itu

juga pada bab ini menjelaskan model serta jenis dan sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini.

Bab IV Pembahasan bab ini mengemukakan hasil pengolahan data yang

telah dilakukan dengan menggunakan model yang dijelaskan

dalam model yang dijelaskan dalam bagian metodologi.

Bab V Penutup bab ini berisi kesimpulan, saran, dan rekomendasi

kebijakan yang dapat diberikan dari penelitian.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebijakan Fiskal

1. Definisi Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan ekonomi makro yang

otoritas utamanya berada di tangan pemerintah dan diwakili oleh

Kementerian Keuangan. Hal tersebut diatur dalam dalam Undang-

Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang

menyebutkan bahwa presiden memberikan kuasa pengelolaan keuangan

dan kekayaan negara kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal

dan wakil pemerintah dalam pemilikan kekayaan negara yang

dipisahkan. Kebijakan fiskal umumnya merepresentasikan pilihan-

pilihan pemerintah dalam menentukan besarnya jumlah pengeluaran

atau belanja dan jumlah pendapatan, yang secara eksplisit digunakan

untuk mempengaruhi perekonomian. Berbagai pilihan tersebut, dalam

tataran praktisnya dimanifestasikan melalui anggaran pemerintah, yang

di Indonesia lebih dikenal dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN). Dalam perkembangannya, kebijakan fiskal dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu (Basri, 2003: 26) :

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

13

1. Kebijakan fiskal ekspansif (expansionary fiscal policy) yaitu menaikkan

belanja negara dan menurunkan tingkat pajak netto. Kebijakan ini untuk

meningkatkan daya beli masyarakat. Kebijakan ini dilakukan pada saat

perekonomian mengalami resesi/depresi dan pengangguran yang tinggi.

Kebijakan ekspansi fiskal yang diambil oleh berbagai negara di dunia dalam

mengatasi dampak krisis keuangan global antara lain melalui pemberian

stimulus fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

2. Kebijakan fiskal kontraktif yaitu menurunkan belanja negara dan menaikkan

tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat

dan mengatasi inflasi.

Indonesia sebagai negara berkembang telah menerapkan kebijakan

fiskal yang ekspansif dengan menggunakan instrumen anggaran defisit.

Karena APBN merupakan alat dari kebijakan fiskal, maka pengelolaan

anggaran baik dari sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran menjadi hal

yang penting, agar kebijakan fiskal yang ekspansif dengan anggaran

yang defisit ini tidak akan menimbulkan masalah dalam jangka panjang.

Merumuskan strategi pembiayaan anggaran yang tepat dan terkendali

menjadi perlu dilaksanakan agar anggaran tetap sehat, dapat dipercaya

(credible) dan berkesinambungan (sustainable).

2. Tujuan Kebijakan Fiskal

Setelah krisis 1997, kebijakan fiskal yang ditempuh oleh pemerintah

diarahkan pada dua sasaran utama, yaitu untuk mendukung konsolidasi fiskal

guna mewujudkan ketahanan fiskal yang berkelanjutan (fiscal sustainability) dan

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

14

untuk menciptakan ruang gerak fiskal (fiscal space) yang memadai guna

memperkuat stimulus fiskal, sehingga mampu menggerakkan perekonomian

domestik. Kedua sasaran tersebut masih tetap menjadi prioritas kebijakan dalam

tahun-tahun selanjutnya. Dalam periode 2000 – 2009, upaya pencapaian sasaran

kebijakan fiskal tersebut dibagi menjadi fase konsolidasi (penyehatan) APBN

dalam periode 2000 – 2005 dan fase stimulus fiskal dalam periode 2006 – 2009.

Secara operasional, konsolidasi fiskal (penyehatan APBN) diupayakan melalui

pengendalian defisit anggaran dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama,

peningkatan pendapatan negara yang dititikberatkan pada peningkatan penerimaan

perpajakan dan optimalisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Kedua,

pengendalian dan penajaman prioritas alokasi belanja negara dengan tetap

menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar dan alokasi belanja minimum. Ketiga,

pengelolaan utang negara yang sehat dalam rangka menutupi kesenjangan

pembiayaan anggaran yang dihadapi pemerintah. Keempat, perbaikan struktur

penerimaan dan alokasi belanja negara, dengan memperbesar peranan sektor pajak

nonmigas, dan pengalihan subsidi secara bertahap kepada bahan-bahan kebutuhan

pokok bagi masyarakat yang kurang mampu agar lebih tepat sasaran. Kelima

pengelolaan keuangan negara yang lebih efektif, efisien, dan berkesinambungan,

yang dilakukan antara lain melalui perbaikan manajemen pengeluaran negara.

Sementara itu, penguatan stimulus fiskal terutama diupayakan melalui optimalisasi

belanja negara untuk sarana dan prasarana pembangunan, alokasi belanja negara

untuk kegiatan-kegiatan dan sektor-sektor yang mampu menggerakkan

perekonomian, serta pemberian insentif fiskal (Nizar, 2010).

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

15

Sedangkan menurut Due dalam Rahayu (2010), mengatakan

terdapat tiga tujuan dari kebijakan fiskal, yaitu :

a. Untuk meningkatkan produksi nasional (PDB) dan pertumbuhan ekonomi atau

memperbaiki keadaan ekonomi.

b. Untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran atau

mengusahakan kesempatan kerja (mengurangi pengangguran), dan menjaga

kestabilan harga – harga secara umum.

c. Untuk menstabilkan harga-harga secara umum, khususnya mengatasi inflasi.

3. Fungsi Kebijakan Fiskal

Menurut Dumairy (1999), fungsi spesifik dari kebijakan fiskal itu adalah

fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Dalam penjelasan Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dijelaskan bahwa :

1. Fungsi Alokasi

Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negara harus diarahkan

untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta

meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. Fungsi alokasi

berkaitan dengan intervensi Pemerintah terhadap perekonomian dalam

mengalokasikan sumber daya ekonominya.

2. Fungsi Distribusi

Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran negara

harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Fungsi distribusi juga

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

16

berkaitan dengan pendistribusian barang-barang yang diproduksi oleh

masyarakat. Peran penting kebijakan fiskal dalam redistribusi dan alokasi

anggaran pemerintah antara lain adalah penanggulangan kemiskinan, dan

peningkatan kesejahteraan rakyat.

3. Fungsi Stabilisasi

Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat

untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental

ekonomi. Fungsi stabilisasi berkaitan dengan upaya menjaga stabilitas dan

akselerasi kinerja ekonomi, sehingga perekonomian tetap pada kesempatan

kerja penuh (full employment) dengan harga yang stabil.

B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 1. Definisi APBN

Di Indonesia pada awalnya secara resmi digunakan istilah begrooting untuk

menyatakan pengertian anggaran. Namun sejak Proklamasi Kemerdekaan,

digunakan istilah Anggaran Pendapatan dan Belanja sebagaimana terdapat

dalam Pasal 23 ayat (1) UUD 1945 dan dalam perkembangannya

ditambahkan kata Negara menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN). Sedangkan dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara, yang dimaksud dengan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan

negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

17

2. Struktur APBN dan Asumsi Makro

Struktur APBN dituangkan dalam suatu format yang disebut I-account.

Dalam beberapa hal, isi dari I-account sering disebut postur APBN. Secara

garis besar struktur APBN terdiri dari :

a) Pendapatan Negara dan Hibah

b) Belanja Negara

c) Keseimbangan Primer

d) Surplus/Defisit Anggaran

e) Pembiayaan

Sejak tahun 2000, Indonesia mulai menggunakan format I-account untuk

menggantikan format sebelumnya, yaitu T-account. Pada format T-account,

pencantuman untuk penerimaan berada di sebelah kiri dan belanja di sebelah

kanan serta menggunakan prinsip berimbang dan dinamis. Sedangkan pada format

I-account, pencantuman pendapatan dan belanja berada pada satu kolom, sehingga

dapat terlihat besaran surplus/ defisit yang didapat dari besaran pendapatan negara

dikurangi besaran belanja negara. Lebih jauh lagi, jika terdapat defisit maka

besaran pembiayaan untuk menutupinya pun dapat dilihat dalam format I-account.

Menurut Punnomo (2013), beberapa faktor penentu postur APBN antara lain

sebagai berikut:

1) Pendapatan Negara

Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah

nilai kekayaan bersih, adapun besaran pendapatan negara dipengaruhi oleh

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

18

beberapa faktor, antara lain:

a) Indikator ekonomi makro yang tercermin pada asumsi dasar

makro ekonomi

b) Kebijakan pendapatan negara

c) Kebijakan pembangunan ekonomi

d) Perkembangan pemungutan pendapatan negara secara umum dan

e) Kondisi dan kebijakan lainnya.

Contohnya, target penerimaan negara dari SDA migas turut dipengaruhi oleh

besaran asumsi lifting minyak bumi, lifting gas, ICP, dan asumsi nilai tukar.

Target penerimaan perpajakan ditentukan oleh target inflasi serta kebijakan

pemerintah terkait perpajakan seperti perubahan besaran pendapatan tidak

kena pajak (PTKP), upaya ekstensifikasi peningkatan jumlah wajib pajak dan

lainnya.

2) Belanja Negara

Belanja negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai

pengurang nilai kekayaan bersih, besaran belanja negara dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain:

a) Asumsi dasar makro ekonomi

b) Kebutuhan penyelenggaraan negara

c) Kebijakan pembangunan

d) Resiko (bencana alam, dampak kirisis global) dan

e) Kondisi dan kebijakan lainnya.

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

19

Berdasarkan pasal 11 ayat (5) UU 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

belanja negara dapat dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja.

Menurut organisasi belanja negara disesuaikan dengan susunan

kementerian Negara atau lembaga pemerintah pusat. Sedangkan rincian

belanja negara menurut fungsi terdiri dari:

a) Pelayanan umum

b) Pertahanan

c) Ketertiban dan keamanan

d) Ekonomi

e) Lingkungan hidup

f) Perumahan dan fasilitas umum

g) Kesehatan

h) Pariwisata dan budaya

i) Agama

j) Pendidikan dan

k) Perlindungan sosial

Sementara itu belanja negara menurut jenis belanja (sifat ekonomi), terdiri

dari:

a) Belanja pegawai

b) Belanja barang

c) Belanja modal

d) Pembayaran bunga utang

e) Subsidi

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

20

f) Belanja hibah

g) Bantuan sosial, dan

h) Belanja lain-lain.

Kebijakan alokasi anggaran belanja pemerintah pusat, sebagai komponen dari

belanja negara, merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal yang sangat

strategis di antara berbagai pilar kebijakan fiskal lainnya dalam mencapai

sasaran-sasaran pokok pembangunan nasional, kerena melalui kebijakan dan

alokasi anggaran belanja pemerintah pusat, pemerintah dapat secara

langsung melakukan intervensi anggaran (direct budget intervention) untuk

mencapai sasaran-sasaran program pembangunan yang ditetapkan

pemerintah.

3) Pembiayaan

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau

pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Besaran pembiayaan

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

a) Asumsi dasar makro ekonomi

b) Kebijakan pembiayaan dan

c) Kondisi dan kebijakan lainnya

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

21

C. Defisit Anggaran

1. Definisi Defisit Anggaran

Menurut Rahardja dan Manurung (2004), defisit anggaran adalah anggaran yang

memang direncanakan untuk defisit, sebab pengeluaran pemerintah direncanakan

lebih besar dari penerimaan pemerintah. Anggaran yang defisit ini biasanya

ditempuh bila pemerintah ingin menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Hal ini

umumnya dilakukan bila perekonomian berada dalam kondisi resesi. Sedangkan

menurut Samuelson dan Nordhaus (2001), defisit adalah suatu anggaran dimana

terjadi pengeluaran lebih besar dari pajak.

Para ahli ekonomi cenderung menghitung defisit anggaran negara itu bukan dari

angka absolut, tetapi mengukur dari rasio defisit anggaran negara terhadap Produk

Domestik Bruto (PDB). Apabila kita menghitung defisit anggaran negara sebagai

persentase dari PDB, maka akan mendapat gambaran berapa persen suatu negara

dapat menghimpun dana untuk menutup defisit tersebut. Besarnya persentase

defisit nggaran negara terhadap PDB juga menggambarkan berapa tingkat defisit

itu sudah membahayakan keadaan perekonomian (Kunarjo, 2000).

Menurut Rahayu (2010) untuk menghitung defisit anggaran terdapat empat

pilihan :

a) Defisit Konvensional , yaitu defisit yang dihitung berdasarkan selisih antara

total belanja dengan total pendapatan termasuk hibah.

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

22

b) Defisit Moneter, merupakan selisih antara total belanja pemerintah (di luar

pembayaran pokok hutang) dengan total pendapatan (di luar penerimaan

hutang).

c) Defisit operasional, merupakan defisit moneter yang diukur dalam nilai riil dan

bukan nilai nominal.

d) Defisit Primer, merupakan selisih antara belanja (di luar pembayaran pokok

dan bunga hutang) dengan total pendapatan.

2. Sebab-Sebab Defisit Anggaran

Menurut Barro (1989), ada beberapa sebab terjadinya defisit anggaran, yaitu:

a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi

Untuk mempercepat pembangunan diperlukan investasi yang besar dan dana yang

besar pula. Apabila dana dalam negeri tidak mencukupi, biasanya Negara

melakukan pilihan dengan meminjam ke luar negeri untuk menghindari

pembebanan warga negara apabila kekurangan itu ditutup melalui penarikan

pajak. Negara memang di bebani tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan

kesejahteraan warga negaranya.

b. Pemerataan pendapatan masyarakat

Pengeluaran ekstra juga diperlukan dalam rangka menunjang pemerataan

diseluruh wilayah, sehingga pemerintah mengeluarkan biaya yang besar untuk

pemerataan pendapatan tersebut. Misalnya pengeluaran subsidi transportasi ke

wilayah yang miskin dan terpencil, agar masyarakat di wilayah itu dapat

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

23

menikmati hasil pembangunan yang tidak jauh berbeda dengan wilayah yang

lebih maju.

c. Melemahnya nilai tukar

Bila suatu negara melakukan pinjaman luar negeri, maka negara tersebut akan

mengalami masalah bila ada gejolak nilai tukar setiap tahunnya. Masalah ini

disebabkan karena nilai pinjaman dihitung dengan valuta asing, sedangkan

pembayaran cicilan pokok dan bunga pinjaman dihitung dengan mata uang negara

peminjam tersebut. Misalnya apabila nilai tukar rupiah depresiasi terhadap mata

uang dollar AS, maka pembayaran cicilan pokok dan bunga pinjaman yang akan

dibayarkan juga membengkak. Sehingga pembayaran cicilan pokok dan bunga

pinjaman yang diambil dari APBN bertambah, lebih dari apa yang dianggarkan

semula.

d. Pengeluaran akibat krisis ekonomi

Krisis ekonomi akan menyebabkan meningkatnya pengangguran, sedangkan

penerimaan pajak akan menurun akibat menurunnya sector-sektor ekonomi

sebagai dampak krisis itu, padahal negara harus bertanggung jawab untuk

menaikkan daya beli masyarakat yang tergolong miskin. Dalam hal ini Negara

terpaksa mengeluarkan dana ekstra untuk program-program kemiskinan dan

pemberdayaan masyarakat terutama di wilayah pedesaan yang miskin itu.

e. Realisasi yang menyimpang dari rencana

Apabila realisasi penerimaan negara meleset dibanding dengan yang telah

direncanakan, atau dengan kata lain rencana penerimaan negara tidak dapat

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

24

mencapaisasaran seperti apa yang direncanakan, maka berarti beberapa kegiatan

proyek atau program harus dipotong. Pemotongan proyek itu tidak mudah, karena

untuk mencapai kinerja pembangunan suatu proyek tidak bisa berdiri sendiri,

tetapi ada kaitannya dengan proyek lain. Kalau hal ini terjadi, Negara harus

menutup kekurangan agar kinerja pembangunan dapat tercapai sesuai dengan

rencana semula.

f. Pengeluran karena inflasi

Penyusunan anggaran negara pada awal tahun, didasarkan menurut standar harga

yang telah ditetapkan. Harga standar itu sendiri dalam perjalanan tahun

anggaran tidak dapat dijamin ketepatannya. Dengan kata lain, selama perjalanan

tahun anggaran standar harga itu dapat meningkat tetapi jarang yang menurun.

3. Defisit Anggaran Akibat Subsidi BBM

Anggaran ialah suatu daftar atau pernyataan terperinci tentang penerimaan

dan pengeluaran Negara yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu, yang

biasanya dalam satutahun. Dalam anggaran ada dua sisi yaitu sisi penerimaan dan

pengeluaran. Pada sisi penerimaan terdapat sumber penerimaan rutin atau dalam

negeri dan sumber penerimaan pembangunan. Penerimaan rutin terdiri dari

penerimaan pajak langsung, pajak tak langsung dan penerimaan bukan pajak.

Pada sisi pengeluaran, pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.

Pengeluaran rutin terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, subsidi,

pembayaran bunga dan cicilan utang. Pengeluaran pembangunan diperinci

menjadi pengeluaran program pembangunan dan bantuan proyek

(Suparmoko,2000).

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

25

Defisit anggaran merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan

kondisi APBN di saat angka belanjanya melebihi jumlah pendapatan. Dalam

Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003, Pasal 12 ayat 3 dan PP Nomor 23 Tahun

2003 dijelaskan bahwa defisit anggaran pemerintah hanya boleh menyentuh angka

maksimal 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jika pemerintah tidak

melakukan pengendalian terhadap konsumsi BBM bersubsidi, maka diperkirakan

defisit akan meningkat dan apabila melewati angka 3 persen dari PDB artinya

pemerintah telah melanggar Undang- Undang tersebut, sehingga akan

menimbulkan konsekuensi hukum.

Departemen Keuangan (2009), menyampaikan bahwa harga minyak mentah dunia

merupakan faktor utama besaran subsidi BBM. Perubahan harga minyak mentah

ICP (Indonesian Crude oil Price) akan berpengaruh terhadap penerimaan negara,

baik penerimaan sumber daya alam minyak dan Pajak Penghasilan Minyak,

maupun penerimaan negara bukan pajak lainnya.

Minyak mentah (crude oil) merupakan satu jenis minyak terpenting yang diolah

menjadi berbagai produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya

juga dipakai untuk menghasilkan berbagai produk kilang minyak. Terdapat

berbagai macam produk kilang yang dihasilkan dari minyak mentah, banyak

diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya bensin kendaraan bermotor atau

pelumas; yang lainnya dipakai untuk menghasilkan panas, seperti

solar/minyak diesel (gas oil) atau minyak bakar (fuel oil).

Kilang minyak (Refinery Oil) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah

minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

26

produk- produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Produk-

produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara lain : minyak bensin

(gasoline), minyak disel, minyak tanah (kerosene). Kilang merupakan fasilitas

industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas

pendukungnya. Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan

belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan

secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam

kilang minyak.

4. Pembiayaan Defisit Anggaran

a. Sisi Penerimaan

1) Meminjam dari perbankan dalam negeri

Dengan meminjam dari perbankan dalam negeri berarti terjadi penciptaan uang,

sehingga uang yang beredar dalam masyarakat (money supply) meningkat.

Dampak terhadap pertambahnya penawaran uang yang tidak diimbangi dengan

jumlah barang yang diproduksi, akan mengakibatkan kenaikan harga-harga umum

atau inflasi.

2) Menerbitkan obligasi

Di satu pihak penjualan obligasi pemerintah akan menyerap uang masyarakat dan

menambah penerimaan negara. Penyerapan uang dari masyarakat berakibat

mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, yang akibatnya berdampak

pada penurunan harga. Akan tetapi dengan penjualan obligasi kepada masyarakat

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

27

dapat juga berakibat disamping menambah pemasukan negara, juga mengurangi

tabungan masyarakat yang sebenarnya dapat dipergunakan untuk investasi

masyarakat.

3) Meminjam dari luar negeri

Komponen pembiayaan utang luar negeri terdiri dari penerbitan SBN valas, baik

surat berharga konvensional maupun surat berharga berbasis syariah, dan

penarikan pinjaman luar negeri. Pinjaman luar negeri meliputi penarikan pinjaman

program, yaitu pinjaman luar negeri dalam valuta asing yang dapat dikonversikan

ke rupiah dan digunakan untuk membiayai kegiatan umum atau belanja

pemerintah, dan pinjaman proyek yaitu pinjaman luar negeri yang penggunaannya

sudah melekat pada (earmark) dengan kegiatan tertentu Pemerintah yang

dilaksanakan oleh kementerian negara atau lembaga. Pinjaman proyek selain

digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan tertentu pada kementerian

negara/lembaga, juga akan digunakan untuk penerusan pinjaman kepada BUMN

atau Pemerintah Daerah. Pada masing-masing kelompok tersebut diperhitungkan

juga jumlah pembayaran pokok yang jatuh tempo, baik sebagai cicilan bagi

pinjaman luar negeri maupun pelunasan (redemption) bagi SBN di pasar dalam

negeri.

4) Meningkatkan penerimaan pajak

Dengan meningkatkan penerimaan pajak, baik pajak langsung maupun pajak tidak

langsung.

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

28

5) Mencetak uang

Alternatif ini tidak populer karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya,

penambahan anggaran dari mencetak uang berarti akan menambah uang yang

beredar di masyarakat dan itu akan berdampak pada inflasi. Apalagi apabila

pengeluaran masyarakat dibelanjakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak

produktif atau tidak efisien. Pengeluaran yang tidak efisien ini dapat dilihat dari

empat aspek, yaitu :

a. Kegiatan yang saling bertentangan antara sektor negara dan swasta.

b. Kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan pembangunan.

c. Kegiatan yang dilaksanakan dengan biaya yang lebih besar daripada

manfaat yang akan diperoleh.

d. Pengeluaran yang bertentangan dengan tujuan makro ekonomi, misalnya

penciptaan kesempatan kerja, penciptaan devisa.

b. Sisi Pengeluaran

1. Mengurangi subsidi, yaitu bantuan yang diambil dari anggaran negara untuk

pengeluaran yang sifatnya membantu konsumen untuk mengatasi tingginya

harga yang tidak terjangkau oleh mereka agar tercipta kestabilan politik dan

sosial lainnya, misalnya subsidi pupuk, subsidi bahan bakar minyak (BBM),

subsidi listrik, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya negara memberikan

subsidi terhadap suatu barang, karena barang itu dianggap harganya terlalu

tinggi dibanding dengan kemampuan daya beli masyarakat. Agar tidak terjadi

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

29

gejolak di masyarakat, maka negara mengeluarkan dana untuk mensubsidi

barang tersebut. Subsidi itu dilakukan dengan beberapa cara, misalnya :

a. Memberikan subsidi kepada konsumen dengan cara memberikan subsidi

harga barangbarang yang dikonsumsi.

b. Memberikan subsidi kepada produsen, yaitu memberikan subsidi pada

bahan baku yang dipergunakan untuk memproduksi barang tersebut. Kalau

pengeluaran subsidi itu dikurangi akan berakibat pada kenaikan harga

barang yang diberi subsidi itu.

2. Penghematan pada setiap pengeluaran baik pengeluaran rutin maupun

pembangunan. Penghematan pada pengeluaran rutin dilakukan oleh

departemen teknis, misalnya untuk pengeluaran listrik, telepon, alat tulis,

perjalanan dinas, rapat-rapat, seminar, dan sebagainya tanpa mengurangi

kinerja dari departemen teknis yang bersangkutan.

3. Menseleksi sebagian pengeluaran-pengeluaran pembangunan. Pengeluaran

pembangunan yang berupa proyek-proyek pembangunan diseleksi menurut

prioritasnya, misalnya proyek-proyek yang cepat menghasilkan. Proyek-proyek

yang menyerap biaya besar dan penyelesaiannya dalam jangka waktu yang

lama, sementara ditunda pelaksanaannya.

4. Mengurangi pengeluaran program-program yang tidak produktif dan tidak

efisien. Program-program yang tidak produktif dan tidak efisien adalah

program-program yang tidak mendukung pertumbuhan sektor riil, tidak

mendukung kenaikan penerimaan pajak, dan tidak mendukung kenaikan

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

30

penerimaan devisa. Pemotongan program-program ini harus dilakukan dengan

hati-hati. Pemotongan pengeluaran tanpa memperbaiki produktivitas program,

berarti akan ada kecenderungan akan menurunnya kualitas dan kuantitas output

(Kunarjo, 2000).

D. Ruang Fiskal

1. Pengertian Ruang Fiskal

Menurut (Heller, 2005) dalam jurnalnya Understanding Fiscal Space

mengemukakan bahwa ruang fiskal merupakan ketersedian ruang yang

memungkinkan pemerintah untuk dapat menyediakan sumber daya tertentu untuk

mencapai suatu tujuan tertentu tanpa mengancam kesinambungan posisi keuangan

pemerintah. Sementara itu (Schick, 2009) dalam jurnalnya Budgeting for Fiscal

Space, menyatakan bahwa ruang fiskal merujuk pada ketersedian sumber daya

keuangan pemerintah bagi inisiatif kebijakan melalui anggaran dan keputusan

yang terikat dengan anggaran. Sedangkan menurut Karel Jansen dan Choedchai

Khannabha meyatakan bahwa ruang fiskal yaitu total kegiatan pemerintah dan

pembiayaannya. Sehingga fokus pada pendapatan pemerintah dan defisit

pembiayaan.

Kemudian Bank Dunia (2006), menyatakan bahwa ruang gerak fiskal ada ketika

pemerintah dapat meningkatkan anggaran pengeluarannya tanpa menyebabkan

pengaruh buruk terhadap solvabilitas fiskal. Sebagai konsep yang melihat

kedepan, konsep ruang gerak fiskal dapat bermanfaat dalam mengetahui

kemampuan dari APBN dalam mendukung pembangunan nasional.

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

31

Sedangkan Pemerintah Indonesia, melalui Nota Keuangan dan APBN (2010),

mendefinisikan ruang fiskal atau fiscal space sebagai pengeluaran diskresioner

atau pengeluaran tidak terikat (antara lain pengeluaran negara untuk pembangunan

proyek-proyek infrastruktur) yang dapat dilakukan oleh pemerintah tanpa

menyebabkan terjadinya insolvency fiscal. Dengan demikian ruang fiskal adalah

total pengeluaran dikurangi belanja terikat yaitu, belanja pegawai, pembiayaan

bunga, subsidi dan pengeluaran yang dialokasikan untuk daerah.

Berdasarkan Nota Keuangan (2010), ruang fiskal dapat dirumuskan :

Keterangan :

RF : Ruang fiskal

TB : Total belanja pemerintah pusat

Bp : Belanja pegawai

PPBH : Pembayaran Pokok dan Bunga Hutang

S : Subsidi

TD : Transfer daerah

2. Konsep Ruang Fiskal

Konsep ruang fiskal berkaitan dengan kesinambungan fiskal, yaitu berhubungan

dengan kemampuan pemerintah di masa yang akan datang untuk membiayai

program-program yang di ingikan. Kaitan ruang fiskal dengan kesinambungan

fiskal memberi implikasi berikut :

RF = (TB) – (Bp + PPBH + S + TD)

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

32

a) Untuk memperluas ruang fiskal pemerintah membutuhkan penilaian bahwa

belanja yang lebih tinggi dalam jangka pendek dan belanja tambahan di masa

depan dapat dibiayai dari pendapatan tahun berjalan maupun tahun berikutnya.

b) Kesinambungan jangka menengah dari pengeluaran program-program dapat

menciptakan ruang fiskal.

c) Untuk menjaga kesinambungan fiskal ruang fiskal harus dibuat minimal dalam

jangka waktu menengah terhadap prioritas belanja pemerintah.

Menurut Heller (2005), dalam menciptakan ruang fiskal Pemerintah memiliki

beberapa cara sebagai berikut :

a) Peningkatan pendapatan melalui peningkatan sektor pajak atau penguatan

administrasi perpajakan.

b) Memotong atau menghapus belanja-belanja negara yang tidak prioritas.

c) Pinjaman dalam negeri dan atau pinjaman luar negeri.

d) Pencetakan uang oleh bank sentral untuk dipinjamkan kepada pemerintah.

e) Penerimaan hibah.

3. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Ruang Fiskal

Menurut Schick (2009), besaran ruang fiskal tergantung pada empat variabel

berikut :

a) Pengeluaran Pemerintah

Keputusan pemerintah untuk membelanjakan sejumlah dana pada suatu tahun

anggaran berarti juga keputusan untuk mengalokasikan hal yang sama pada tahun-

tahun berikutnya.

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

33

Saat suatu pemerintah menggulirkan sebuah program baru itu berarti mendorong

munculnya tekanan politik dan birokrasi untuk melanjutkan atau memperluas

program tersebut pada tahun berikutnya. Hal ini akan mendorong peningkatan

pengeluaran pemerintah yang bersifat wajib. Pengeluaran pengeluaran belanja

wajib ini akan memperkkecil ruang fiskal.

b) Kecendrungan terhadap Pajak

Ketika ruang fiskal yang tersedia tidak cukup untuk membiayai program-program

baru dan komitmen-komitmen pada tahun anggaran sebelumnya, pemerintah akan

menaikan tarif pajak dan memperluas basis perpajakan selama periode ekspansi.

Pada saat ini pemerintah meningkatkan pendapatan perpajakan pada waktu yang

tepat karena para pemilih menginginkan pelayanan dan saat ruang fiskal tidak

memadai karena sudah terkavling menurut pos-posnya.

c) Kecenderungun terhadap Pinjaman

Ruang fiskal dapat ditingkatkan dengan menambahkan pinjaman kepada sumber-

sumber yang dihasilkan oleh pendapatan saat ini. Namun akumulasi hutang publik

harus di pertimbangkan dengan hati-hati karena pemerintah harus membayar

kembali berupa deviden.

d) Kinerja Ekonomi

Faktor terakhir yang mempengaruhi ruang fiskal adalah kinerja ekonomi.

Pertumbuhan yang tinggi memberikan peningkatan pendapatan bagi pemerintah

yang secara umum kenaikannya lebih cepat dari PDB. Sebaliknya saat

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

34

perekonomian melemah, maka pendapatan pemerintah akan menurun.

Pengeluaran juga berfluktuasi sesuai dengan kondisi perekonomian, meskipun

dengan tingkat yang berbeda. Dengan pendapatan dan pengeluaran yang bergerak

berlawanan anggaran secara otomatis menyesuaikan, yaitu memperbesar ruang

fiskal saat perekonomian baik dan memperkecilnya saat ekonomi memburuk.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan penelitian-penelitian yang pernah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya, di mana penelitian ini memiliki keterkaitan

variabel dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

1. Judul Pengaruh Ruang Fiskal Pemerintah Pusat Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis Ahmad Irsan A.Moeis (2012)

Variabel Pertumbuhan ekonomi, Ruang Fiskal, Rasio Modal Tenaga

Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja.

Metode Analisi Regresi Linear Berganda

Hasil Produktivitas tenaga kerja (+), Ruang fiskal (+), rasio

modal (+) terhadap PDB Riil.

2. Judul Pengaruh Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak

(BBM), Kenaikan Harga Minyak (ICP) Dan Inflasi

Terhadap PDB Rill.

Penulis Ali Marsum (2014)

Variabel Subsidi Bahan Bakar Minyak, Harga Minyak (ICP), Inflasi

dan PDB.

Metode Regresi Linier Berganda

Hasil Pengurangan Subsidi BBM (+), Kenaikan Harga Minyak

(+), Inflasi (-) Terhadap PDB Riil.

3. Judul Analisis Determinan Keseimbangan Primer sebagai

Indikator Kesinambungan Fiskal Indonesia (Periode 1998-

2014).

Penulis Irma Yunita (2014)

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

35

Variabel Penerimaan Negara, Pengeluaran Pemerintah, Utang

Pemerintah, Inflasi, nilai tukar, dan harga minyak dunia.

Metode ECM (Error Corection Model) dan OLS (Ordinary Last

Square).

Hasil Dalam jangka pendek variabel penerimaan negara,

pengeluaran pemerintah dan harga minyak dunia

berpengaruh signifikan terhadap keseimbangan primer

sedangkan utang pemerintah, inflasi, dan nilai tukar tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap keseimbangan

primer. Dalam jangka panjang penerimaan negara,

pengeluaran pemerintah, utang pemerintah, inflasi, nilai

tukar dan harga minyak dunia berpengaruh signifikan

terhadap keseimbangan primer.

4. Judul Budgeting For Fiscal Space

Penulis Allen Schick (2009)

Variabel Pengeluaran pemerintah,Pajak, Pinjaman dalam dan luar

negeri dan kinerja ekonomi.

Kesimpulan Artikel ini meninjau faktor-faktor yang berkontribusi

terhadap penyusutan ruang fiskal, dan mencerminkan

bagaimana penganggaran dapat menyusun kembali ruang

fiskal yang langka.

5. Judul Understanding Fiscal Space

Penulis Peter S. Heller (2005)

Variabel Pendapatan, Belanja negara, pinjaman dalam dan luar

negeri, pencetakan uang, dan penerimaan hibah.

Kesimpulan Makalah ini menekankan bahwa masalah yang timbul dalam

meniptakan ruang fiskal tidak baru, tetapi dihadapkan pada

besarnya belanja pemerintah.

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber

dari Publikasi Badan Pusat Statistik, Data publikasi Departemen Keuangan

Republik Indonesia dan Direktorat Jendral Keuangan yang disusun dalam Buku

Dasar-dasar penyusunan APBN di Indonesia, dan buku-buku pendukung lainnya

yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan

data kurun waktu tahun 2000-2014. Data yang digunakan dan dikumpulkan dalam

penelitian ini adalah:

1. Ruang Fiskal Indonesia tahun 2001-2014.

2. Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

3. Harga minyak mentah Indonesia (ICP).

4. Utang dalam negeri Pemerintah.

Tabel 2. Deskripsi Variabel

Nama Variabel Variabel Satuan Pengukuran Sumber Data

Ruang Fiskal Y Milyar Rp Departemen

Keuangan

Subsidi BBM X1 Milyar Rp Departemen

Keuangan

Harga Minyak Mentah

Indonesia (ICP) X2 US Dollar (per Barrel)

Departemen

Keuangan

Utang Dalam Negeri X3 Milyar Rp Departemen

Keuangan

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

37

B. Definisi Operasional Variabel

Definisi opeasinal variabel untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ruang Fiskal, merupakan ruang yang memungkinkan pemerintah untuk dapat

menyediakan sumber daya tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu tanpa

mengancam kesinambungan posisi keuangan pemerintah (Nota Keuangan,

2010).

2. Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), adalah pembayaran yang dilakukan oleh

Pemerintah Indonesia kepada PERTAMINA dalam situasi dimana pendapatan

yang diperoleh PERTAMINA lebih rendah dibandingkan yang dikeluarkan

untuk menyediakan BBM tersebut (Nugroho, 2005).

3. ICP (Indonesian Crude Oil Price) adalah harga jual minyak mentah dunia di

Indonesia.

4. Utang Dalam Negeri, adalah setiap pinjaman oleh Pemerintahan yang diperoleh

dari pemberi pinjaman dalam negeri yang harus dibayar kembali dengan

persyaratan tertentu, sesuai dengan masa berlakunya (Undang-Undang Nomor

47 Tahun 2009 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2010).

C. Metode Analisis

Model analisis yang digunakan dalam menganalisis data adalah model

ekonometrika, sedangkan metode yang digunakakan adalah metode Error

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

38

Correction Model (ECM) dalam bentuk logaritma natural (double log) yang

merupakan transformasi dari fungsi produksi Cobb Douglass sebagai berikut :

Y = Akα

L1-α

Bentuk umum fungsi produksi Cobb Douglass adalah :

Y = AX1b1

X2b2

X3b3

Dengan spesifikasi model sebagai berikut :

LnY= Ln 0 + lnX1 + lnX2 + 3 lnX3 + t

Dimana :

Y = Ruang Fiskal

= Intercept/konstanta

3 = Koefisien regresi

X1 = Subsidi BBM

X2 = Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP)

X3 = Utang Dalam Negeri Pemerintah

= error term

Ln = logaritma natutal

D. Prosedur Analisis Data

Adapun langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam analisis data ini

adalah sebagai berikut :

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

39

1. Uji Stasionaritas (Unit Root Test)

Uji stasioneritas bertujuan untuk mengetahui apakah data stasioner dapat langsung

diestimasi ataukah tidak stasioner karena mengandung unsur trend (Random

Walk) yang dilakukan penanganan tertentu yaitu dengan jalan mendefferencing.

Jika sebagaimana umumnya data tidak stasioner, maka proses defferencing harus

dilakukan beberapa kali sehingga tercapai data yang stasioner.

Berdasarkan Widarjono (2009), suatu data hasil proses random dikatakan

stasioner jika memenuhi tiga kriteria yaitu jika rata-rata dan varian konstan

sepanjang waktu, serta covarian antara dua data runtut waktu hanya tergantung

dari kelambanan antara dua periode waktu tersebut. Metode yang digunakan

untuk menguji masalah stasioner data adalah uji akar-akat unit (unit roots test).

Salah satu uji akar unit adalah uji Augmented Dickey-Fuller (ADF) yang pertama

kali dikembangkan oleh Dickey-Fuller dan dikenal dengan uji akar unit Dickey-

Fuller (ADF). Data stasioner dapat diketahui atau tidak, dilihat dengan

membandingkan antara nilai statistik DF atau ADF dengan kritisnya. Jika nilai

absolut statistik DF atau ADF lebih kecil dari nilai kritisnya maka data

menunjukkan stasioneritas dan jika sebaliknya maka data tidak stasioner.

2. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi dapat dinyatakan sebagai uji terhadap hubungan keseimbangan

atau hubungan jangka panjang antara variabel-variabel ekonomi seperti yang

dikehendaki dalam teori ekonometrika (Insukindro, 1999). Pendekatan ini dapat

pula dipandang sebagai uji teori dan merupakan bagian penting dalam perumusan

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

40

dan pendugaan suatu model dinamis seperti Error Correction Model (ECM). Uji

kointegrasi hanya bisa dilakukan ketika data yang digunakan dalam penelitian

berintegrasi pada derajat yang sama (Widarjono, 2009).

Tujuan utama uji kointegrasi ini adalah untuk mengetahui apakah residual regresi

terkointegrasi stationary atau tidak. Apabila variabel terkointegrasi maka terdapat

hubungan yang stabil dalam jangka panjang.dan sebaliknya, jika tidak terdapat

kointegrasi antar variabel maka implikasitidak adanya keterkaitan hubungan

dalam jangka panjang.

Istilah kointegrasi juga sering disebut dengan istilah error. Hal ini karena deviasi

terhadap ekuilibrium jangka panjang dikoreksi secara betahap melalui series

parsial penyesuaian jangka pendek. Ada beberapa macam uji kointegrasi, antara

lain :

a. Uji Kointegrasi Johansen

Uji kointegrasi ini dikembangkan oleh Johansen. Uji Johansen dapat digunakan

untuk beberapa uji vektor. Uji Kointegrasi ini mendasarkan diri pada

cointegration system equations. Uji ini tdak menuntut adanya sebaran data

normal. Untuk uji kointegrasi Johansen digunakan hipotesis berikut :

H0 = Tidak terdapat kointegrasi

Ha = Terdapat kointegrasi

Kriteria pengujiannya adalah :

- H0 ditolak dan Ha diterima, jika nilai trace statistic > nilai kritis trace

- H0 diterima dan Ha ditolak, jika nilai trace statistic < nilai kritis trace

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

41

b. Uji Kointegrasi Engel-Granger (EG)

Uji kointegrasi Engel-Granger (EG) berhubungan dengan uji akar unit yang

dikembangkan oleh Dickey-Fuller melalui uji DF atau ADF. Untuk melakukan

uji kointegrasi dengan EG, maka kita harus melakukan regresi persamaan dan

kemudian mendapatkan residualnya, kemudian, residual ini kita uji menggunakan

DF maupun ADF. Dari hasil estimasi nilai statistik Df dan ADF kemudian

dibandingkan dengan nilai kritisnya. Nilai statistik DF dan ADF diperoleh dari

koefisien βt. Jika nilai stastistiknya lebih besar dari nilai kritisnya, maka variabel-

variabel yang diambil saling berkointegrasi atau mempunyai hubungan jangka

panjang begitupun sebaliknya.

3. Model Koreksi Kesalahan Error Correction Model (ECM)

Error Correction Model (ECM) merupakan model ekonometrika dinamis.

Kemampuan ECM yang meliputi lebih banyak peubah untuk menganalisis

fenomena ekonomi jangka pendek maupun jangka panjang dan menguji

kekonsistenan model empirik dengan teori ekonometrika. Selain itu ECM juga

bermanfaat dalam usaha mencari pemecahan terhadap persoalan peubah time

series yang tidak stasioner (non stationary) dan regresi lancung (spurious

regression) (Insukindro, 1997).

a. Error Correction Model Engle Granger

Model umum Error Correction Model Engle Granger adalah sebagai berikut :

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

42

Nilai perbedaan ECt disebut sebagai kesalah ketidak seimbangan (disequilibrium

error). Koefisien adalah konstanta dan adalah koefisien jangka pendek

sedangkan β1 adalah koefisien jangka panjang. Koefisen koreksi

ketidakseimbangan dalam bentuk nilai absolut menjelaskan seberapa cepat

waktu diperlukan untuk mendapatkan nilai keseimbangan (Widarjono, 2009).

b. Error Correction Model Domowitz El-badawi

Setelah model ECM Engle-Granger muncul, banyak model ECM telah

dikembangkan oleh para ahli ekonometrika, salah satunya adalah model dari

Domowitz dan Elbadawi. Model ECM yang dikembangkan oleh Domowitz dan

Elbadawi didasarkan pada kenyataan bahwa perekonomian berada dalam kondisi

ketidakseimbangan. Menurut model ini, model koreksi kesalahan valid jika tanda

koefisien koreksi kesalahan bertanda positif dan secara statistik signifikan. Nilai

koefisien koreksi kesalahan ini besarnya adalah 0 < g3 < 1.

Model Umum Error Correction Model Domowitz El-badawi sebagai berikut :

∆Yt = + ∆X1t + ∆X2t-1 + 3 (Xt-1 – Y t-1) + t

Atau dapat ditulis menjadi :

∆Yt = + ∆X1t + ∆X2t-1 + 3 ECt-1 + t

Model koreksi kesalahan Domowitz El-badawi dalam bentuk logaritma natural

(Double Log) penelitian ini adalah :

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

43

∆LnRFt = + ∆LnSBBMt + ∆LnICPt + 3 ∆LnUDNt + LnSBBMt-1

+ 5 LnICPt-1 + 6 LnUDNt-1 + 7 ECt

Dimana :

LnRFt = Logaritma natural Ruang Fiskal

LnSBBM = Logaritma natural Subsidi Bahan Bakar Minyak

LnICP = Logaritma natural Harga minyak mentah Indonesia

LnUDN = Logaritma natural Utang dalam Negeri Pemerintah

= Intercept/konstanta

3 = Koefisien

ECt = Error Corection Term

Model koreksi kesalahan jangka pendek Domowitz El-badawi dalam bentuk

logaritma natural (Double Log) penelitian ini adalah :

∆LnRFt = + ∆LnSBBMt + ∆LnICPt + 3 ∆LnUDNt

Sedangkan Model koreksi kesalahan jangka panjang Domowitz El-badawi dalam

bentuk logaritma natural (Double Log) penelitian ini adalah :

LnRFt = + LnSBBMt-1 + LnICPt-1 + 6 LnUDNt-1

Besaran koofesien regresi jangka panjang dicari dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Konstanta (c) = / 7

Ln (SBBM) = + 7/ 7

Ln (ICP) = 5 + 7/ 7

Ln (UDN) = 6 + 7/ 7

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

44

E. Uji Hipotesis

1. Uji t-statistik

Pengujian koefisien secara parsial atau individual (uji t), yaitu untuk mengetahui

apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat. Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai

koefisienya sama dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata

apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol. Tahapan pengujian hipotesis

adalah sebagai berikut :

Hipotesis positif, maka :

H0 : β1 ≤ 0

H1 : β1 > 0

Jika hipotesis negatif, maka :

H0 : β1 ≥ 0

H1 : β1 < 0

Selanjutnya nilai t-hitung dibandingkan nilai t-tabel dengan keputusan :

1. Jika nilai t-hitung ≥ t-tabel , maka H0 ditolak. Artinya variabel independen ke-i

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

2. Jika nilai t-hitung < t-tabel maka H0 diterima. Artinya variabel independen ke-i

tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

45

2. Uji F statistik

Untuk mengetahui peranan variabel bebas secara keseluruhan dilakukan dengan

uji F. Kesimpulan uji F dapat diperoleh dengan membandingkan antara F statistik

dengan F tabel pada tingkat tertentu dan derajat bebas tertentu (gujarati, 1997).

Pengujian dilakukan dengan hipotesis :

= 0, maka variabel bebas secara bersama-sama tidak mempengaruhi

variabel terikat.

≠ 0, maka variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel

terikat.

Kriteria pengujiannya :

( ) diterima jika , artinya, variabel bebas berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

( ) ditolak jika , artinya, variabel bebas tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal:

1. Berdasarkan hasil uji F-statistik diperoleh hasil bahwa secara bersama-sama

subsidi BBM, harga minyak mentah Indonesia dan hutang dalam negeri

pemerintah berpengaruh dan signifikan terhadap perubahan ruang fiskal.

2. Dalam jangka pendek dan jangka panjang subsidi BBM tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap perubahan ruang fiskal dan hasil ini tidak didukung

dengan hipotesis yang diajukan.

3. Dalam jangka pendek dan jangka panjang harga minyak mentah Indonesia

(ICP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan ruang fiskal, dan

didukung dengan hipotesis yang diajukan.

4. Dalam jangka pendek dan jangka panjang hutang dalam negeri pemerintah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan ruang fiskal, dan

didukung dengan hipotesis yang diajukan.

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

58

B. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa subsidi BBM tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap perubahan ruang fiskal sehingga kebijakan subsidi BBM

dapat terus dilanjutkan, namun kebijakan subsidi harus memperhatikan kondisi

keuangan negara. Sehingga negara tidak mengalami defisit anggaran yang

berlebihan.

2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa harga minyak mentah Indonesia

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan ruang fiskal Indonesia.

Untuk itu pemerintah dapat meningkatkan produksi minyak mentah dengan

cara membuka sumur minyak baru.

3. Berdasarkan hasil penelitian bahwa utang dalam negeri berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perubahan ruang fiskal. Untuk itu pemerintah sebagai

pemangku kebijakan dapat mengefektifkan utang dalam negeri sebagai sumber

pembiayaan dan memanfaatkannya untuk membiayai program-program

pembangunan.

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu Anggito, Megantara Andie. Pemikiran Konsep dan Implementasi

Kebijakan Fiskal. Kompas.

Admaja Surya. 2008. Utang Luar Negeri Pemerintah Indonesia : Perkembangan

dan Dampaknya. Jurnal Akutansi dan Keuangan, Vol.2, 83-94.

Afdi Muhammad. 2012. Dampak Fluktuasi Harga Minyak Dunia Terhadap

Perekonomian Indonesia. Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta

Aprianti, Kusdarwati dkk. Penggunaan Error Correction Model Engle-Granger

dan Domowitz El-Badawi pada data analisis deret waktu non stasioner.

Jurnal sains dan matematika. Fakultas MIPA. Universitas Brawijaya

Basri dan Sabri. 2003. Keuangan Negara dan Analisis Kebijakan Utang Luar

Negeri. Rajawali. Jakarta

Listitanto Eko. 2008. Kenaikan Harga Minyak Dunia : Penyebab dan dampaknya

terhadap subsidi energi di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Politik, Vol.9

Heller S, Petter. 2005. Understanding Fiscal Space. IMF Policy Discussion Paper.

Hidayat, imam. 2010. Analisis Pengaruh Harga Bahan Bakar Minyak Eceran dan

Industri terhadap Indeks Harga Konsumen di Indonesia. FE, Univesrsitas

Indonesia. Jakarta

Moeis Irsan A. Ahmad. 2012. Tesis : Pengaruh Besaran Ruang Fiskal

Pemerintah Pusat Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode

1984-2010. Jakarta. 103 hlm.

M suparmoko, 1996. Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek. BPFE UGM.

Yogyakarta

Pemerintah Indonesia. 2003. UU No 17/2003 . Keunagan Negara.

Purnomo Herry. 2013. Dasar-Dasar Praktek Penyusunan APBN di Indonesia.

Jakarta.

Rahayu Sri Ani. 2010. Pengantar kebijakan Fiskal. Jakarta. Bumi Aksara.

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG …digilib.unila.ac.id/22738/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · The analysis model which used is a ECM Domowitz- El Badawi model.

Shick, Allen.2009. Budgeting For Fiscal Space. OECD.

Suryani Trisani, Tarmudji Tarsis. 2012. Pajak Di Indonesia. Yogyakarta. Graha

Ilmu.

Suharyadi, Purwanto. 2011. Statistika : Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,

Edisi 2, Buku 2. Salemba Empat. Jakarta. Halaman 207-238.

Umar Husein . 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. PT.Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Wayan. I. 2011. Kebijakan Fiskal dan Moneter Teori dan Empirikal. Kencana.

Jakarta.

Widarjono Agus. 2013. Ekonometrika : Pengantar dan Aplikasi, Edisi kempat.

UPP STIM YKPN. Yogyakarta

Referensi Website :

http://www.anggaran.depkeu.go.id, Realisasi APBN Tahun 2000, diakses 3

febuari 2015.

http://www.bps.go.id/pdb.php, Produk Domestik Bruto Menurut Jenis

Pengeluaran 2000-2012, diakses 3 feb 2015.

http://www.bps.go.id/pdb.php, Realisasi Pengeluaran Negara (Milyar Rupiah)

2007-2014, diakses 3 feb 2015.

http://www.bps.go.id/pdb.php, Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah)

2007-2014, diakses 3 feb 2015.

http:// www.digilib.unila.ac.id, diakses 13 maret 2015.


Recommended