ANALISIS KECENDERUNGAN PERUBAHAN KONFIGURASI TATA MASSA BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN Dl KAWASAN GARDEN CITY HERITAGE KOTA BANDUNG
Weishaguna dan Nia KurniasariA
A Dosen Tetap Fakultas Teknik UNISBA Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kola
Abstract
The area of a tropical Garden City which is located nearby the Bandung Gedung Sate area is subjected as aresearch laboratory for mass building and environment transformation research. This area has been debated to bea conservation area of old buildings or becomes an expantion of business area; then how great the trend of thecommercial alteration area affects to the tropical garden city which is as a heritage configuration of mass buildingand environment.
This research is addressed on urban morpholocial approach to solve the above problem. Operationally, thisresearch used three (3) analysis models, those were Figure/ground method, linkage method, and place method.This research found out that an indication of various charges of the mass building and environment of the gardencity has occurred.
Some design concept and recommendation of mass building and environment alteration were provided forits better function and configuration.
Key word: morphology, tranformation, heritage, commercial.
1. PENDAHULUAN
Salah satu implikasi nyata dari pertumbuhansosial-ekonomi Kota Bandung adalah perkembanganpesat kawasan komersial di koridor Jl. Ir. H Djuanda (Jl.Dago) dan Jl. R.E Martadinata dalam dekade terakhirini. Beberapa factory outlet dan mall dirancang secaraatraktif mengikuti tuntutan aspek komersial yangsemakin tinggi. Percepatan perubahan menuju tatanankomersial dengan konfigurasi yang kontemporer, tidakhanya berlangsung di kedua koridor tersebut namunmeluas hingga beberapa blok di sekitamya.
Pada sisi yang lain, di antara tiga koridorperkembangan kawasan komersial tersebut di atasterdapat kawasan wisata kota dan cagar budayaGarden City Heritage yang telah ditetapkan di dalamPeraturan Daerah Kota Bandung No. 2 Tahun 2004tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaBandung 2004-2014 dan Master Plan Pariwisata KotaBandung Tahun 1997/1998. Peraturan ini menghendakiadanya upaya konservasi konfigurasi tata massabangunan dan lingkungan khas kota taman tropisIndonesia. Kawasan ini merupakan model kota tamantropis yang terbaik yang pernah ada di Indonesia.
Muncul kemudian masalah serius, upaya peleslarianbangunan dan lingkungan khas garden city inimengalami tekanan yang luar biasa dari pesatnyaperkembangan komersial modern di sekitarnyaterutama ; di bagian selatan sekitar koridor Jl. R.EMartadinata, di bagin barat di koridor Jl. Ir. H Djuandadan di bagian utara di koridor Jl. Surapati.
Bertolak dari isu permasalahan tersebul munculkemudian beberapa pertanyaan:
@ Sejauhmana perubahan fungsi menuju kawasankomersial di Koridor Jl. R.E Martadinata, Jl. Ir. HDjuanda, Jl. Surapati mengancam konfigurasi tatamassa bangunan dan lingkungan khas KawasanGarden City?
@ Apakah masih diperlukan gagasan konservasiKawasan Garden City ?
@ Rekomendasi apa yang diperlukan untukmeningkatkan kualitas tata bangunan danlingkungan di Kawasan Gedung Sate sebagaikawasan khusus pengembangan citra KotaBandung?
Analisis Kecenderungan Perubahan Konfigurasi Tata Massa Bangunan Dan LingkunganDi Kawasan Garden City Heritage Kota Bandung (Weishaguna dan Nia Kurniasari) 179
FENOMENA 1Perkembangan komersial di koridorJl. Dago, Jl. R.E Martadinata dan Jl.
Surapati.
FENOMENA 2Perda No.2 tahun 2004 dan MasterplanPariwisata 1987 menetapkan kawasan
Garden City Heritage.
ISU MASALAHAdanya ancaman perubahan konfigurasi tata massa bangunandan lingkungan kawasan konservasi Garden City Heritage dariperkembangan bangunan-bangunan modern bergaya komersial
modern.
KEBUTUHAN PENELITIANKecenderungan perubahan konfigurasi tata massa bangunan dan
lingkungan di Kawasan Garden City Heritage.
Gambar 1 Kerangka Zoop Latar Belakang Penelitian
Penting untuk dilakukan suatu penelitian yangbertujuan untuk mengidentifikasikan karakteristik dankecenderungan perubahan konfigurasi massa tatabangunan dan lingkungan di Kawasan Gedung Satesebagai kawasan khusus konservasi kota taman tropisIndonesia.
2. METODOLOGIPenelitian ini menggunakan pendekatan kasus
yaitu kasus perubahan konfigurasi massa bangunandan lingkungan yang terjadi di Kawasan Garden CityHeritage Kota Bandung. Berdasarkan teknikanalisisnya, penelitian ini menggunakan pendekatanmorfologi kota dengan tiga rangkaian metode yangsaling berkaitan yaitu metode analisis figure/ground,linkage dan place yang secara operasional dijabarkandalam 12 variabel penelitian sebagai berikut:
TABEL1VARIABEL-VARIABEL ANALISIS
Sumber: hasil sintaktikal teori dan kondisi emDirik. 2005.
180 IE.iJtLO S Volume II No. 2 Juli - Desember 2004:179-187
TEORIDANMETODEANALISIS
Figure-ground(Hubunganmassadanruang)
Linkage (Hubunganantar elemen massadanruang)
Place(Makna tempatkonfigurasi massabangunandanruang)
VARIABELANALISISTEORITIK
X1=pola
X2=teksturX3=tipologimassabangunan
X4=tipologiruang
X5 = hubunganvisual
X6 = hubunganstruktural
X7 = hubungankolektif
X8=paths
X9=landmark
X10=edges
X11=nodes
X12=district
OPERASIONALISASIVARIABELSusunanmassabangunandanruangyangdigambardalampetateknisatauphotoudaradikawasansekitarGedungSate.KepadatanbangunandikawasansekitarGedungSate.Objek-objek bangunan meliputi bangunan rumah, perkantoran, komersial, jasa,pendidikandanperibadatanyangadadikawasansekitarGedung.Objek-objekruangdiantaramassabangunanyangadadikawasansekitarGedungSateberupalapangan,taman,pekarangandanjalan.Massabangunandanruangdi kawasansekitarGedungSateyangmemperlihatkanpengalamanvisualsecaragaris,koridor,pembatas,sumbudanritmeberupajalan,pohondanruangterbukahijau.Massabangunandan ruangdi kawasansekitarGedungSateyangsecarastrukturmemperlihatkanhasilprosespenambahan,sambungandantembuhandarikonfigurasisekitarnyaberupajalan,pohondanruangterbukahijau.Massabangunan dan ruangdi kawasansekitarGedungSateyangsecaraempirikterdapat dalam peta teknis atau photo udara kawasan Gedung Sate denganmemperlihatkanbentukkomposisi,bentukmegadanberkelompok.JalanutamayangberadadisekitarGedungSatemeliputi:JalanDago,Jl.Riau,Jl.Diponegoro,Jl.CitarumdanJl.Surapati.BangunanmonumentalisyangadadisekitarGedungSatemeliputiGedungSatedanmonumenperjuanganrakyatJawaBarat.MassabangunandanatauruangyangmenjadipembatasmorfologisdidalamkawasansekitarGedungSateyaitutamanCilaki,tamanSurapati,sebagaigreenbelt.Massabangunansudutpersimpangandanlapangangazibusebagaipusatperhatian.Kawasankomersial,perkantoran,perumahan,pendidikan,peribadatandanjasayangadadi kawasansekitarGedungSate.
3. PEMBAHASANBerdasarkan hasil analisis figure-ground dengan
variabel (x1) pola, (X2) tekstur, (X3) tipologi massabangunan dan (x4) tipologi ruang, dapat diduga denganbenar bahwa kondisi eksisting kawasan sekitar GedungSate masih memperlihatkan pola, tekstur dan tipologikonfigurasi massa bangunan dan lingkungan yangmenunjukkan karakteristik garden city dalam berbagaitingkatan kecenderungan perubahan. Pola sekitarGedung Sate dirancang secara kreatif membentuklambang Kerajaan Belanda dengan mengkombinasikansecara baik hampir semua jenis pola teoritik : sepertipola aksial, radial konsentris, grid, kurva linier danangular (tabel 2). Sebagian besar pola kawasan masihmemperlihatkan kecenderungan perubahan originalkecuali pola organis merupakan bentukan baru secarakonstruktif yang menyimpang dari gagasan Garden Citydan pola-pola linier yang membentuk koridorperdagangan sudah didominasi oleh kecenderunganmodel baru dan rekonstruktif.
Secara tekstural, kawasan ini dirancang denganhirarki ruang konsentrik dimana semakin memusatkepadatan bangunan semakin rendah. Perkembangankampung kota di bagian timur merupakanpenyimpangan dari karakteristik tekstur model gardencity tersebut (Gb.2).
Karakteristik tipologi elemen solidnya merupakanrekayasa dari bentuk-bentuk teoritik ; blok tunggal, blokmedan dan blok yang mendefinisikan edges.(tabel 3).Tipologi elemen void terbuka yang sentralnyadirancang secara kreatif melalui proses angling,segmenting, addition, mergering dan distortion bentukdasar segi empat, lingkaran dan segi tiga (tabel 4).Tipologi ruang terbuka yang liniernya secara empirikmerupakan sebuah taman memanjang sebagaigreenbelt kota taman tropis. Tipologi ini cenderunghasil modifikasi dari bentuk dasar segi empat denganproses rekayasa secara angling, segmenting, addition,mergering dan distortion (tabel 5). Tipologi ruangtertutupnya terbagi atas dua karakteristik yaitu tipologiruang tertutup sentral yang secara empirik merupakanlapangan olah raga sekolah sedangkan tipologi ruangtertutup yang linier berupa brandgang. Elemen ruangterbuka cenderung tidak mampu bertahan dariperubahan menuju terbangun terkecuali ruang-ruangyang dibuat private dan dipagari dapat bertahanmeskipun kondisinya tidak memperhatikan kualitasestetika aktual.
Pola akslal
Pola akslal poroa Gedung StB-Monumn PttrjLtangart-O.TanQkLibanPeraltu dfrancang dengen el*rrteri berupa poroi lapangan (gazitiij) danboulevard ; pohon falm sebaoal untur visual scop* : monumsn a aba gatkllmaks antara. dan konflguraaH sim*trla maua bangunan <H Bakltarnyauntuk lungsl perkantoran.Kebuluhan : revltallBasI @Ismsn solid dan void sekltar poroa taraatxjtBehlngga pola akalal ini temakln memonuntaNskan Qadung Sal*aebagal landmak Jawa Bsrst.Pola radial korwontrl* dlrancang untuk msmonuncttKikanOoduriQ Sat* d#ngsn mambantuk ljJutiq ptngalvrTvinruang bsDsrapa )alan yartg mamlllkl boul*vmr&. BoulavardrDomberlkan panganalan orlantaal gwooralls (olrl-olrlkhuouo) mamaiukl Qadung ibM. Pola Jalan-iotan Inimembeniuk lambang kara|aan Balanda.Kabuiuhan : mamparlahankan, mampartagai dan mang-adakAn ksmball bbarap boulovmrct yang hilariO'
Pols radial konaantrla diranoang dangan dua>anla yaltu pola grid orlantaal utara a latanuntuk pararvcangan tlpolog' kapllng baiar danpola grid oriantaal barai-ilmur untuk ttpotoe*kalpllng kacil. Kobutufian konsrvaal rumahkolonlal dan adapts a 1 bantukan baru.
i>*.*;*
(4)
Pola kurva Hnfar dirancang dalambobarapa varlasl (1 ) Unlwr ortontaatutara-salatan, (2) orlantaai barait-tlmur, (3) Nnlr bru)ung di menu-m*n dan (A) iiniar bartaman. PolaKnler yang loblh darl 1 km co-dorung mambentuk korldor pr-dagangan modern. Kvbutuhan :mrsvltaHRsi bangunan audLfl. salback, kambar dab yang mam-borlkan tanda gaogratia dan uniuroatatlai pangalaman ruang llnler.
Pola angularI?._ Poia angular yang terdopat di sekltar Qdung Bats msrupakan roftokal^B^k daN pola yang Ing4n dlbentuk untuk rT riQQambarkan lambanQ karajAan,"' t Belancla. Pola mooyiku tnl dlrancang dengan dilangkapl alaman ruling|iC-'_ terbuka hl}au yang terbagl. Pola angular sscara smplrlk cendarung"\ a| diterOpkan pads fungal perkantoran. Kebutuhan : mrevttallaaal bartgunant/ r sudut agar pengalaman ruang mwnjadl leblh manarlk dan adanya
kalBlnsan orlantasl Qoografls dan arph pargorakan di jalur menylku.
Pol a organ is
kmpuno kolaPola oraonis yano terdapat dl wllayah atudl marupakan polaoroonla ynrig maratlsKilkan prkm6AnD*n kampung kola@scan tldak tarkancfalt. Morfoloonya |uh dari kailOahoroanlaaBl ruanQ ; Uadm mda k*)al*an hlrarkl ruang, tldatk aictatkaltan lacara 1unoionl yaing )*(b*. katalmbangan, rltmai danakun ynng )elaa. KeDutuhan : ravttalltasl kampung dainoandesaln yang adaptif dangan konflguaisl baglan ba rainy a.Konup parancangan yang da pat dlgunakan adatah alatampecmuklman ittriutLfp dsngan proto tlpa parn uklnnan Qarnpol.SumOar : hasl @la I Iqure-around, ;
Analisis Kecenderungan Perubahan Konfigurasi Tata Massa Bangunan Dan LingkunganDi Kawasan Garden City Heritage Kota Bandung (Weishaguna dan Nia Kurniasari)
181
@ Tekstur kepadatan tinggi merupakanpenyimpangan konsep rancangankota taman tropis.
V: JSPZona kepadatanbangunan sedang
/ Zona'kepadatan', bangupan rendah
SPWSOS*.
KARAKTERISTIK EMPIRIK KONSEP PERANCANGAN TEKSTUR_unl_ , . , , MEMBENTUKHIRARKIRUANG:Gb.2 Konsep perancangan tekstur kawasan. Semakin ^ kepadatan ^^Qi imhor @ hasil analisiR 2005. semakin rendah.
TABEL3 KONSEP PERANCANGAN TIPOLOGI ELEMEN SOLID
TEORITIPOLOGIELEMEN SOLID
KONSEP PERANCANGAN EMPIRIK
MesjidIstiqomah
Bloktunggal PUSDA!
Bbk tunggal umumnya merupakan bangunanmonumentalis. Pada rancangan kota taman tropismonumentalis hanya dikhususkan untuk GedungSate. Bangunan Mesjid Istiqomah dan Pusdaimerupakan bentukan baru perubahan rekonstruktifdari tatanan sebelumnya. Blok tunggal cenderungdigunakan untuk fungsi peribadatan.
Btokmendefinisikanedges
Jajaranbangunandi Jl. Cimandiri.
Dibuat dengan sengaja untukmembuat batas fungsional danmortotogis Gedung Sate. Denganrancangan ini gedung sate beradadalam ruang tersendiri.
Contoh tS'glbbkmedan 1 MJteroganisir @|H|?diJI. Hasanudin. @$%.
Sebagian besar hunian artefak kota taman tropismerupakan blok medan teroganisir dengan hirarkiruang dan sekuen yang baik.
Contohblok medantak terorganisir(kampung kota;
Blok medan tiak terganisir ini merefleksikanperkembangan kampung kota. Kebutuhan :revitalisasi kampung dengan desain yang adaptifdengan konfiguasi bagian baratnya. Konsepperancangan yang dapat digunakan adalahsistem permukiman tertutup proto tipe Gempol.
Sumber: hasil analisis figure-ground, 2005.
182TnL-fcl-xo S Volume II No. 2 Juli - Desember 2004:179 -187
if
TABEL 4 KONSEP PERANCANGAN TIPOLOGI RUANG TERBUKA SENTRAL
KONSEP PERANCANGAN EMPIRIKTEORI TIPOLOGI
ELEMEN VOIDTERBUKA SENTRAL TIPOLOGI EMPIRIK
CO *
LapanganGazibu
Tipobgi ruang sentralbentuk dasarbujur sangkar
LapanganPuter
Taman di 3Jl. Citarum |Q|i
Taman diJl. BahureksaV
rnmnwwH Tipobgi ruang sentral TamandiTipobgi ruang bentuk dasar lingkaran Jl. TirtayasaTerbuka sentral fg>
Taman diJl. Dipati Ukur
w
Taman diJl. Panatayuda
*7<
Taman AJl. H.Wasid ^
Tipobgi ruang sentralbentuk dasar segi tiga
Taman diJl. Diponegoro m
Sumber: hasil analisis figure-ground, 2005.
Analisis Kecenderungan Perubahan Konfigurasi Tats Massa Bangunan Dan LingkunganDi Kawasan Garden City Heritage Kota Bandung (Weishaguna dan Nia Kumiasari) 183
,.=r-, r sauced DPRAMrANfiAN TIPOLOGI HUAIMla I EHDUIVM Liratn
KfJNSEP PERANCANGAN EMPIHIK
TEORITIPOLOGIELEMEN VOID
TERBUKA LINIER TIPOLOGI EMPIRIKT3
Tipologi ruangTerbuka linier
Tipologiruang sentralbentuk dasarbujur sangkar/,segi empat
BoulevardMonumen Perjuangan
Taman Surapati(sekarang Fly over Pasupali)
Taman Cilaki
Sumber: hasil analisis figure-grouna, zuus.
tadbi c U-CIMCSPD DPRANCANGAN TIPOLOtil KUANla icniuiur
TEORITIPOLOGI ELEMEN VOIDTERTUTUP
KONSEP PERANCANGAN EMPIRIK
Tipologi ruangtertutup sentral
Tipobgi ruangtertutup linier
Tipobgiruang sentral
: #__#bentuk dasar! bujur sangkar/
segi empat
Laoanaan SMP PGII Lapangan SMA Alusius Ruang di Pusdai
Ruang tertutup yang sentral mapupun yanglinier cenderung mengambil tipologi dasar segiempat yang dimodifikasi. Tipologi ruangtertutup yang linier berupa brandgang menjadikarakteristik hampir seluruh konfigurasi artefakhunian kota taman tropis.
Sumber: hasil analisis figure-grouna, zuuo.
184TnVt-T-i - M. Vnlume II No. 2 Juli - Desember 2004:179 -187
Permukiman Gempol memperlihatkan kekhasan karakleristik konfigurasi kawasan ini. Meskipunkecenderungan perubahannya memperlihatkan proses pemadatan, perubahan model dan rekonstruktif,karakteristik tipologi solid-void tertutup ini menjadi prototipe yang baik untuk menyembunyikan kampung di antarakesan eksklusif kota taman tropis.
Permukiman Kantong :Sistem solid dan void
tertutup.
Jajaran bangunan luar(sistem terbuka)
sekaligusmendefinisikan
blok edgesKantong permukiman.
Gb.3 Kantong Permukiman Gempol :Sistem solid dan void tertutup.
Berdasarkan hasil analisis linkage dengan variabel(X5) hubungan visual, (x6) hubungan struktural dan(x7) hubungan kolektif dapat diduga dengan benarbahwa kondisi eksisting kawasan sekitar Gedung Satemasih memperlihatkan karakteristik linkage gagasangarden city dalam berbagai tingkatan kecenderunganperubahan. Linkage visualnya cenderung menguatkankonfigurasi Zona Gedung Sate secara konsentriksebagai tempat istimewa ujung dari pengalaman ruangbeberapa linkage utama dengan menggunakan elemengaris, sumbu, koridor, ritme dan sisi. Meskipundemikian potensi-potensi elemen visual tersebutkondisinya cenderung tidak diperhatikan bahkanbeberapa elemen terutama elemen garis sebagianbesar telah mengalami perubahan rekonstruktif.Linkage yang menghubungkan zona netral cenderungmengalami perubahan konfigurasi bentuk dan fungsiyang mengarah pada koridor perdagangan dan jasa
secara rekonstruktif dan model-model baru yangmodern-konlemporer kontras dengan gagasan kotataman tropis.
Rekayasa linkage struktural baik elementembusan, sambungan maupun tambahan dapatditerapkan sebagai upaya rekonstruktif harmonisasizona perkampungan padat di sebelah barat monumenperjuangan dengan kawasan sekitarnya yangberkarakteristik kota taman tropis. Elemen linkagetembusan dapat mengambil prototipe konfigurasisekitar Jl. Dipati Ukur. Elemen linkage sambungandapat mengambil prototipe permukiman Gempol danelemen tambahan dapat didasarkan pada prototipekonfigurasi perumahan di Jl. Dedeluk. Secara kolektif,keseluruhan konfigurasi kawasan yang direkayasamelalui linkage struktural sambungan, tembusan dantambahan merupakan struktur besar (megaform) yangkonsentrik dengan poros utara-selatan sebagai garis
Analisis Kecenderungan Perubahan Konfigurasi Tata Massa Bangunan Dan LingkunganDi Kawasan Garden City Heritage Kota Bandung (Weishaguna dan Nia Kumiasari) 185
demarkasi tipologis. Secara kolektif kecenaerunganperubahan rekonstruktif dan pemodelan kembali secarasignifikan terjadi di luar zona konsentrik yaitu terjadi didua koridor perdagangan Jl. Dago dan Riau.
Berdasarkan hasil analisis place dengan variabel(X8) path, (x9) landmark, (X10) edges, (x11) nodes dan(x12) district dapat diduga dengan banar bahwa terjadiperubahan makna tempat secara signifikan. Deretanpohon damar dan beberapa boulevard yang menjadikarakteristik elemen paths khas garden city sudahmengalami banyak perubahan rekonstruktif. LandmarkGedung Sate telah kurang ditunjang dengan elemen-elemen linkage visual dan struktural yang baiksehingga dari sudut pandang makna tempat kurangterlihat monumentalisnya. Citra Gedung Sate sekaranglebih pada objek rekreasi terbatas. Beberapa greenbeltkekhasan karakteristik kota taman tropis sudahmengalami perubahan rekonstruktif dan sebagianbertahan dengan kecenderungan tidak terpelihara.
Lapangan Gazibu berkembang sebagai nodesdengan citra cenderung kurang selaras dengangagasan estetika taman tropis. Pedagang kaki lima,macet, parkir, sampah, olah raga dan atraksimerupakan citra yang melekat dengan Gazibu. Potensi-potensi nodes berupa konfigurasi bangunan sudut tidakdidukung dengan tata lansekap yang baik bahkansebagian telah mengalami penambahan elemensedemikan rupa menjadi tidak menarik. Elemen districtterutama yang membentuk koridor telah secarasiginifkan mengalami perubahan bentuk dan fungsimenuju komesial perdagangan dan jasa. Zona sekitarGedung Sate tetap memperlihatkan kecenderunganpembentukan kawasan perkantoran meskipun secarasignifikan tidak dapat melepaskan diri darikecenderungan rekonstruktif bentukan baru bergayamnHarri knntfimnorer.
4. PENUTUPBerdasarkan hasil analisis figure-ground, linkage
dan place di atas dapat diduga dengan benar bahwatelah terjadi kecenderungan perubahan rekonstruktifdan pemodelan baru di Jl. Ir. H. Djuanda, Jl. R.E
Martadinata dan Jl. Surapati membentuk koridorperdagangan dan jasa dalam radius satu bloksekitamya. Pada kondisi eksisting, pengaruhperubahan di tiga koridor ini belum secara signifikanmempengaruhi zona garden city disekitar Gedung Sate.Oleh karena itu masih diperlukan gagasan konservasitnta taman trorjis denaan ruang lingkup yang lebih
186
tepat sesuai dengan zona potensi KaraKiensun uantingkat kecenderungan perubahan.
Dengan demikian upaya konservasi danpemanfaatannya masih dapat dilakukan pada zonayang sangat terbatas meliputi:
Batas Utara : Jl. Hasanudin dan sungai Cikaso.
Batas Timur : Jl. Gagak, Jl. Pusdai, dan Jl. Citarum.
Batas Selatan : Jl. Progo dan Jl. Bahureksa.
Batas Barat : Jl. Trunojoyo, Jl. Maulana Yusuf dan
Jl. Kiai Gede Utama.Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk
mendukung gagasan konservasi kawasan garden city
secara terbatas adalah:a) Preservasi merupakan pelestarian suatu konfigurasi
massa bangunan dan lingkungan persis dengankeadaan aslinya tanpa ada perubahan, termasukupaya mencegah penghancuran. Tindakanpreservasi ini ditujukan pada pelestarian bangunan-bangunan yang memiliki kecenderungan originalseperti bangunan utama Gedung Sate, gedung DwiWarna, gedung Geologi dan bangunan lain yangmemiliki kecenderungan original.
b) Rehabilitasi merupakan tindakan pelestariankonfigurasi massa bangunan dan lingkungan denganmenghilangkan elemen-elemen tambahan yangkurang berkaitan dengan gagasan model kota tamantropis. Tindakan ini ditujukan pada konfigurasibangunan dan lingkungan yang memilikikecenderungan extended terutama bangunan-bangunan sudut persimpangan, boulevard, greenbelldan beberapa taman yang menjadi karakteritikutama kota taman tropis.
c) Rekonstruksi adalah mengembalikan suatukonfigurasi semirip mungkin dengan gagasan aslinyayaitu gagasan kota taman tropis. Tindakan iniditujukan pada upaya revitalisasi kawasanpermukiman padat di sekitar Jl. Caladi melaluipendekatan linkage struktural baik menggunakanelemen sambungan, tembusan maupun tambahan.
d) Adaptasi merupakan usaha untuk merubah suatukonfigurasi massa bangunan dan lingkungan agardapat digunakan untuk bentuk dan fungsi yang lebihsesuai. Tindakan ini dilakukan terutama padabangunan dan lingkungan yang berada di zonakonservasi namun telah terlanjur mengalamiperubahan maka dilakukan proses adaptasi dengankonfigurasi sekitarnya dengan yang selaras denganide taman tropis.
T=1 @*@"@- *-@ = \ ni,,mo ii Nn @> .luii -Desember2004:179 -187
DAFTAR PUSTAKA
Kunto, Haryoto. 1996. Balai Agung di Kota Bandung.Bandung: Granesia.
Krier, Rob. 1991. Urban Space. Hongkong : RizzoliInternational Publication Inc.
Loeckx, A. 1982. Some Introductory Reflections On TheIssue Of Form : The Settlement Tissue,Rediscovery Of A Key-Metaphor. Thailand :Bangkok.
Lynch, Kevin. 1960. The Image Of The City. MIT PresCabridge.
Pemerintah Kota Bandung, 1997 Recana RuangTerbuka Hijau Kota Bandung.
Siregar, A., Sandi. 1998. Continuity and Discontinuity inUrban Transformation. Yogyakarta : SimposiniSejarah Kota-Kota pada Masyarakat Islamitanggal 21 - 23 April 1998.
, 1998 MaterplanPariwisata (Rencana induk PengembanganPariwisata Kotamadya Daerah Tingkat IIBandung): Laporan Akhir, 1997/1998.
Nix, C.Th. 1953. Stedebouw en de stede bouwkundigevormgeving. Bandung-Heemstede.
2003. Tata Bangunan dan Lingkungan dKota Bandung : Artikel Seminar pekankebudayaan Jerman-lndonesia di Bandungberjudul "Prospek Bandung Menuju Kota Jasa diEra Globalisasi dilihat dari sudut pandang tatakota" 9 Oktober 2003.
Sirvani, Hamid. 1985. The Urban Design Process. NewYork: Van Nostrand Reinhold Company.
Spreiregen, Paul D. 1965. Urban Design : TheArchitecture Of Towns And Cities. The AmericanInstitute of Architects (New York : McGraw-HillBook Company).
Trancik, Roger. 1986. Finding Lost Space :Theories of Urban Design. New York : NostrandReinhold.
Zahn, Markus, 1999. Perancangan Kota SecaraTerpadu : Teori Perancangan Kota danPenerapannya. Yogyakarta: Kanisius.
Analisis Kecenderungan Perubahan Konfigurasi Tata Massa Bangunan Dan LingkunganDi Kawasan Garden City Heritage Kota Bandung (Weishaguna dan Nia Kurniasari) 187