+ All Categories
Home > Documents > AUDIO VIDEO 11

AUDIO VIDEO 11

Date post: 10-Feb-2016
Category:
Upload: ptaudiomedia-nusantara-raya
View: 416 times
Download: 7 times
Share this document with a friend
Description:
HOME ELECTRONIC ENTERTAINMENT
Popular Tags:
68
Nakai NP1 Polytron PHT 922L Mission MX3 DWR Technology Diva Optoma HD33 EDISI 11 / THN. II / OKTOBER 2012 PRODUCT INFO 8 Produk TV LED TIPS & TRICKS Setting Bioskop Rumah dari THX www.audiovideo-indonesia.com Shopping Guide : 308 Produk Audio video EDISI 11 / THN. II / OKTOBER 2012 GROUP TEST Changhong LE24819 LG M2341A Sharp LC-24DC50M Polytron 24B33 HI END Kompilasi Merdu Mc.Intosh dan Focal Tata Suara Omnidirectional The Real Pure Power Absolute Sound Pulau Jawa : Rp 30.000 Luar Pulau Jawa : Rp 32.000 EDISI 11 / THN. II / OKTOBER 2012 TV LED GENERASI TERBARU
Transcript

Nakai NP1 Polytron PHT 922L Mission MX3 DWR Technology Diva Optoma HD33

EDISI 11 / TH

N. II / O

KTO

BER 2012

PRODUCT INFO8 Produk TV LED

TIPS & TRICKSSetting Bioskop Rumah dari THXwww.audiovideo-indonesia.com

Shopping Guide : 308 Produk Audio video

EDISI 11 / THN. II / OKTOBER 2012

GROUP TESTChanghong LE24819

LG M2341ASharp LC-24DC50M

Polytron 24B33 HI END

Kompilasi Merdu Mc.Intosh dan Focal

Tata Suara Omnidirectional

The Real Pure PowerAbsolute Sound

Pulau Jawa : Rp 30.000Luar Pulau Jawa : Rp 32.000

EDISI 11 / THN. II / OKTOBER 2012

TV LED GENERASI TERBARU

COVER AUDIO VIDEO.indd 1 10/15/2012 11:23:50 AM

HAL 2_IKLAN MYRIAD (COVER2).indd 1 10/10/2012 2:49:23 PM

HAL 2_IKLAN MYRIAD (COVER2).indd 1 10/10/2012 2:50:55 PM

4 audio Oktober 2012video

Tjandra Ghozalli

Budi Santoso

David Susilo, Doharto Simatupang

Dita Nursari

Sie Kek Chung, Malion, Didik.Wa, Boyke,

Herwin, Tony Susanto, Wiyono.

Cecep

A. Aziz

Telp: 08161131936 / 021-33066836

Email: [email protected]

Ridwan Candra

A. Riff Syarifudin, Fajar Sutrisno

Jl. Pulo Buaran III F5 BPSP-Kawasan

Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930

Telp: (021) 4619502

Fax: (021) 46826450

PT Audiomedia Nusantara Raya

Mario Alisjahbana

Milyanti Yani

Lukmanul Hakim Adham

Pemimpin Umum

Pemimpin Redaksi

Redaksi

Sekretaris Redaksi

Kontributor

Grafi s

Manajer Iklan

Keuangan

Fotografer

Alamat Redaksi

Penerbit

Pres Dir

Pres Kom

Komisaris

Group Media

Ir. Tjandra GhozalliPemimpin Umum

BACAGRATIS

Majalah Audio Video on line & on time

dapat dibaca gratis (free) melalui :

Atau melalui SCOOP.Compatible dengan iPad, Galaxy, laptop,

tablet dan PC.

www.audiovideo-indonesia.com

Ir Tjandra Ghozalli

Selama ini kegiatan DIY (Do It Yourself ) berkutat di sekitar perakitan perangkat audio stereo. Seperti ampli er, loudspeaker, dan DAC yang acapkali diper-lombakan melalui ajang Blind Test. Bukannya hal

ini kurang bagus, tetapi kalau yang dilombakan itu lagi itu lagi bukankah akan menimbulkan efek jenuh? Oleh sebab itu, Tony Susanto, ketua umum IAVA (Indonesia Audio Video Associa-tion) melempar ide untuk membuka ajang lomba perangkat audio multi kanal alias perangkat audio home theater. Dalam katagori home theater ada parameter berbeda yang tidak dijumpai pada audio stereo, yakni kejelasan artikulasi (khusus kanal center), detil bass (kanal subwoofer), homogenitas (untuk seluruh kanal), dan dinamika (lonjakan suara). Dalam hal ini

yang dilombakan adalah perangkat audio, bukan perangkat video. Ada dua katagori peranti lunak yang dipakai; lm dan musik multi kanal. Seperti diketahui dalam bidang musik multi kanal mengalami banyak kemajuan dengan dirilisnya sejumlah album musik Blu-ray yang diproses bersama Dolby True HD dan DTS HD Master. Kedua rekaman Blu-ray musik ini berkualitas audio yang lebih hebat dari rekaman CD umum. Saat ini sedang digodok kemungkinan kerja sama antara majalah Audio Video dan IAVA untuk memulai proyek lomba perangkat home theater yang terdiri dari ampli er (built-in decoder Dolby dan DTS) dan loudspeaker set (5.1 ch). Sedang Blu-ray player tidak ikut dilombakan. Kapankah itu, tunggu saja khabar baiknya dari kami.

DIY HOME THEATER

SALAM KAMI OK.indd 4 10/10/2012 2:50:05 PM

iklan majalah AMO.indd 1 11/10/2012 18:00:38

6 audio Juni 2011video

37 GROUP TEST Changhong LE24819, LG M2341A, Sharp LC-24DC50M, Polytron 24B33

40 HI END 1 Kompilasi Merdu MC.Intosh dan Focal

44 HIEND 2 Menyimak Tata Suara Omnidirectional

48 HIEND 3 The Real Pure Power

52 HIEND 4 Absolute Sound, The Real Perfect Sound

55 TIPS & TRICKS Tips Setting Bioskop Rumah dari THX

57 VISIT 1 Memperingati 100 tahun Sharp

58 VISIT 2 Pengurus Baru IHEAC

59 REVIEW CD Slash, Far East Movement, Dia Frampton, Marina and the Diamonds, Gamaliel Audrey Cantika, Rizzle Kicks, The Temper Trap, Linkin Park

61 SHOPPING GUIDE TV, HTiB, Camcorder, Micro Compo, Blu-ray, Proyektor

7 NEW PRODUCT Mission M-Cube, Sony KLV-32EX330, Rotel RSX 1550

8 PRODUCT INFO Sharp LC-80LE940X JVC LT-46AM73 LG 42LS3400 Toshiba 55L7200U Philips 55PFL5907/F7 Samsung ES-9000 Panasonic Viera 55Class DT50 Sony KDL-65HX925

10 THEME TV LED Generasi Terbaru

14 REVIEW Audioeuest uSB DAC, Panasonic PT-AE8000U, Oppo BDP-103, Denon AVR-4520CI, KEF Q300, B&W 800 Series

26 TEST Mission mx3, DWR Technology, Polytron PHT 922L, Nakai NP1, Optoma HD33 1080P DLP 3D

40

44

48

526 audio Oktober 2012video

contents

HAL 6_DAFTAR ISI_ok.indd 6 10/18/2012 4:15:41 PM

7 audio Oktober 2012video

Sony KLV-32EX330

Dengan mengandalkan BRAVIA Engine 3™ versi terbaru, produk besutan Sony ini merupakan salah satu seri TV LED 32 inci yang telah mengalami

penyempurnaan, termasuk dukungan fi tur Motionfl ow XR 100 Hz yang diharapkan mampu menghasilkan kualitas gambar yang lebih smooth.Walau hanya ditunjang dengan layar beresolusi WXGA, namun dapat menerima sinyal video dengan resolusi fullHD 1080p melalui jalur HDMI dan video komponen.Fitur lain yang tidak kalah pentingnya adalah Intelligent Picture Plus, Digital Noise Reduction, BRAVIA Sync, serta Direct LED.a

Mission M-Cube

Jajaran loudspeaker yang satu ini merupakan produk buatan Mission yang terdiri dari 5 unit satelit dan sebuah subwoofer yang membentuk

sistem tata suara home theater 5.1 kanal. Melihat tampilannya memang cocok dengan namanya M-Cube, karena dikemas dalam kotak berbentuk kubus, bahkan drivernya menerapkan teknologi NXT yang beroperasi untuk Semi-Spherical Dispersion.Dengan dimensi satelit M-Cube yang hanya 322 mm pada setiap sisinya, memungkinkan loudspeaker ini dapat diletakkan menggunakan stand mini maupun wall-mounted. Uniknya dari M-Cube adalah warna kotak yang dapat diganti-ganti gelang pembungkus-nya dengan warna lain sesuai yang diinginkan.a

Rotel RSX 1550

Rotel yang sudah sangat terkenal dengan produk amplifi er stereo channel, ternyata juga meluncurkan jenis amplifi er multikanal,

seperti seri RSX 1550 yang merupakan salah satu seri penguat daya yang built-in prosesor untuk sistem tata suara home theater.Dengan daya keluaran sebe-sar 75 watt x 5 kanal, namun dapat disetting untuk sistem 7.1 kanal dengan memanfaatkan jalur keluaran (pre-out) dengan menggunakan power amplifi er eksternal.Fitur suara yang dapat dita-

ngani adalah Dolby Digital, Dolby Digital EX, Dolby Pro Logic IIX, DTS, DTS_ES, DTS96/24, LPCM (up to 192k), Dolby TrueHD dan DTS HD Master Audio.a

PENULISBudi Santoso

NEW PRODUCT

PRODUK BARU.indd 7 10/10/2012 2:53:05 PM

8 audio Oktober 2012video

Display paling besar 80”LCD-LED• Memakai high speed LCD, anti jadder• Pixel Quatron 4 warna, merah, hijau, biru • dan, kuning.Siap 2D atau 3D• Siap Internet TV: Youtube/Skype/Twitter/• Facebook.Full HD (1920 x 1080 pixels)• Mega contrast bersama X-gen panel.• Aqua Motion, gerakan gambar halus• SRS, suara tru surround dan bass enhancer•

Sharp LC – 80LE940X

Layar lebar 42” LCD-LED• Fitur MC100 – pergerakan • gambar halus dan detilSmart energy saving yang dapat • dipilih via remoteSensor pencahayaan otomatis, • disesuaikan dengan cahaya ruangClear voice. Menonjolkan • suara manusia dari suara latar belakangSiap 3D dan 2D• Dinamik kontras 4.000.000 :1•

LG 42LS3400

Layar lebar 55” LCD-LED• Resolusi video 1080p• Mode refresh, Clear Scan 240 Hz• Full HD dengan kapasitas 3D• Built-in Wi-Fi• Mode gambar dinamik dengan lokal LED • dimmerColokan HDMI-CEC•

Toshiba 55L7200UJVC LT-46AM73

Lebar layar 46”LCD• Resolusi: 1920 x 1080• Built-in ATSC dan QAM tuner• Mode 4 picture : Sport/Standard/Movie/• MemoryKontras rasio: 5000:1•

HAL 12 & 14_PRODUCT INFO.indd 8 10/10/2012 2:54:14 PM

9 audio Oktober 2012video

Layar lebar 55” LCD-LED• Siap internet dengan Media Connecr• Smart TV apps dengan Net TV• Fitur: Netfi x, Youtube, Vudu, Pandora, Hulu • Plus, FacebookResolusi 1920 x 1080p• Pergerakan gambar halus 240 Hz• Berfasilitas USB Memory•

Philips 55PFL5907/F7

Samsung ES-9000

Layar lebar 75” LCD-LED• Smart TV• Tata cahaya Micro Dimming• Teknologi level hitam yang presesi• Layar sangat tipis hanya 0,31”• Siap tayangan 3D• Colokan HDMI-CEC (3 masukan)• Remote control Smart Touch•

Sony KDL-65HX925

Intelegent Peak LCD-LED• Motionfl ow XR-800• X-Reality Propicture Engine• OptiContrast dan Cornings Gorilla • Glass PanelFull HD dan 3D• Wifi Integrated•

Panasonic Viera 55” Class DT50

Lebar layar 54,6” LCD-LED• Tayangan high defi nition 1920• Konversi 2D ke 3D• Tata suara 3D• Smart TV, apps dengan Net TV•

HAL 12 & 14_PRODUCT INFO.indd 9 10/10/2012 2:54:22 PM

10 audio Oktober 2012video

THEM

APENULISBudi Santoso

TV LED GENERASI TERBARU

Jika Anda keliling ke toko-toko elektronik di Jakarta, maka jenis TV LCD (Liquid Crystal Display) sudah menjamur, dan bisa dikatakan sudah umum, karena model TV ini memiliki desain yang ramping serta

konsumsi daya yang rendah dibanding dengan jenis TV tabung, sehingga TV tabung sudah mulai tidak diminati, walau sebagian brand masih memproduksinya untuk ukuran layar tertentu.

Teknologi LED (Light Emitting Diode) ternyata memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan teknologi layar monitor, termasuk televisi yang saat ini semakin populer di masyarakat, sehingga banyak brand telah mengadopsi LED untuk mendukung kualitas

gambar maupun video yang di andalkan.

Setelah sukses dengan keberadaan jenis TV LCD, ternyata tidak hanya sampai di situ, karena pemanfaatan LED pada layar LCD menjadi sangat fenomenal, dimana tingkat kecerahan gambar yang sangat terbatas dari layar LCD sangat terbantukan dengan dukungan LED yang difungsikan sebagai backlight, dimana sebelumnya LCD menggunakan jenis CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamp), yang mirip dengan lampu neon.

Samsung LCD LA-46D550

THEMA TV LED GENERASI BARU.indd 10 10/10/2012 2:56:17 PM

11 audio Oktober 2012video

Sampai saat ini, TV dengan teknologi LED murni me-mang baru digunakan oleh monitor layar berukuran raksasa, seperti pada monitor reklame yang ada di jalan raya, atau sebagai monitor backdrop pada panggung pertunjukan musik, sedangkan untuk monitor TV kelas konsumen meru-pakan perpaduan antara panel LCD yang menggunakan backlight LED sebagai penguat cahayanya.

Terdapat dua metode yang digunakan untuk menerangi layar LCD, yaitu LED dengan pencahayaan tepi. Dalam metode ini, lampu LED ditempatkan di sekitar perimeter (sisi) layar saja. Sedangkan LED backlight menggunakan lampu LED yang ditempatkan dalam metode array (di bela-kang seluruh layar) yang mampu memproyeksikan gambar dengan tingkat cahaya yang akurat.

TV LED VS TV LCD KONVENSIONALApa yang membuat TV LED lebih baik dibanding

dengan TV LCD tradisional ? Dari hasil penelitian, mem-buktikan bahwa TV LCD yang menggunakan tabung neon (CCFL), ternyata memiliki keterbatasan dalam menerangi layar, akibatnya LCD mengalami kesulitan menciptakan kulit hitam yang pekat, karena tabung neon selalu terjadi kebocoran cahaya melalui layar Bahkan ketika sebuah bagian dari gambar yang seharusnya menjadi hitam, terlihat pucat, sehingga dirasakan mengurangi ketajaman gambar.

TV LED akan menghasilkan warna hitam lebih dalam karena teknologi “peredupan lokal”. Sebagai perbandingan, LCD TV menghasilkan kualitas gambar yang lebih rendah, Terutama Ketika Memproyeksikan latar belakang gelap. CCFL yang terletak di belakang layar, tidak benar-benar meredup, sehingga seluruh energi digunakan untuk meng-hasilkan cahaya yang menimbulkan pemborosan energi. Ini adalah salah satu Alasan Mengapa TV LED dapat berop-erasi lebih efi sien untuk menampilkan kualitas gambar lebih tepat, karena pada daerah layar yang gelap, maka backlight

SAMSUNG LED ES8000

THEMA TV LED GENERASI BARU.indd 11 10/10/2012 2:56:21 PM

12 audio Oktober 2012video

LED juga akan ikut meredup sesuai dengan tingkat kehita-man gambar.

Selain memiliki daya efesiensi yang tinggi, TV LED juga ramah lingkungan (eco-friendly) dibanding tabung fl uorescent, karena LED bebas merkuri dan bebas timbal, bahkan umur LED dapat beroperasi lebih lama (15 kali lebih lama dari pada lampu biasa).

MAU PILIH MANA? TV LED ATAU TV LCD

Setelah membaca ulasan di atas, mestinya pembaca su-dah tidak bingung lagi dengan yang namanya LED TV atau LCD TV, karena pada prinsipnya TV LED yang digadang-gadang merupakan teknologi TV terbaru pada dasarnya merupakan perbaikan dari teknologi TV LCD dalam hal pencahayaan, wajar saja jika TV LED memiliki tingkat rasio kontras yang mencolok dibanding TV LCD. Jadi, jika Anda ingin membeli TV LED, kini tinggal menentukan me-tode pencahayaan LED yang diadopsi, yaitu Edge Lit atau Array Lit. Kalau ditanya, mana yang lebih baik? Memang bukan pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Array Lit menghasilkan gambar terbaik secara keseluruhan, namun Edge Lit adalah tertipis dan lightest di pasaran.

Ketika pertama kali diluncurkan jenis TV LED, me-mang ditawarkan dengan harga yang premium. Namun saat ini TV LED sudah menjamur, sehingga harganya juga se-makin terjangkau dengan teknologi LED yang juga semakin berkembang, yang memungkinkan TV LED mampu meng-gantikan TV Plasma yang diklaim memiliki kontras rasio lebih tinggi dibanding dengan TV LCD konvensional.a

Selain memiliki daya efesiensi yang tinggi, TV LED juga ramah lingkungan (eco-friendly) dibanding tabung fl uorescent, karena LED bebas merkuri dan bebas timbal, bahkan umur LED dapat beroperasi lebih lama (15 kali lebih lama dari pada lampu biasa).TH

EMA

PENULISBudi Santoso

THEMA TV LED GENERASI BARU.indd 12 10/10/2012 2:56:23 PM

iklan majalah AMO.indd 1 09/10/2012 11:50:16

14 audio Oktober 2012video

REVI

EWPENULISDavid Susilo

Sekitar setahun yang lalu Panasonic meluncurkan PT-AE7000U yang cukup mengesankan dari sudut banyaknya fi tur maupun kemampuan meproyeksikan image 2D maupun 3D. Tetapi proyektor tersebut masih sedikit kurang sempurna karena image 3D tampil agak kurang terang dan dari jarak tonton tertentu, image doubling / paralaks bisa terjadi. Untuk mengatasi kedua problema ini, Panasonic meluncurkan proyektor terbarunya ini. Dan kabar baik bagi pengguna proyektor, harga proyektor ini, setidaknya di Canada, sama sekali tidak berbeda dari model sebelumnya.

Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, di tahun 2009, saya membeli proyektor “entry level” Pa-nasonic PT-AE3000U seharga $3,500; layar 103” $1,000 dan hanya memakan listrik sekitar 160W.

Proyektor ini meski belum sempurna, sudah dapat “di-terima” oleh mata saya yang cerewet. Sejak itu Panasonic sudah meluncurkan PT-AE4000U dan si bulan September 2011, Panasonic meluncurkan PT-AE7000. Sekarang yang paling baru (dirillis September 2012 di Amerika dan Ka-nada) adalah PT-AE8000.

PERFORMA 2DSecara teoritis, karena komponen untuk membuat

Sekitar setahun yang lalu Panasonic meluncurkan PT-AE7000U yang cukup mengesankan dari sudut banyaknya fi tur maupun kemampuan meproyeksikanimage 2D maupun 3D. Tetapi proyektor tersebut masih sedikit kurang sempurna karena image 3D tampil agak kurang terang dan dari jarak tonton

PANASONIC PT-AE8000U

proyektor 3D harus berkualitas lebih tinggi dari proyektor 2D (seperti lampu yang lebih terang, prosesor video yang lebih canggih, serta panel LCD yang lebih gesit), saya mengharapkan agar proyektor ini lebih baik dari proyektor-proyektor Panasonic sebelumnya. Ternyata saya benar. Level brightness serta level hitam (black level) jauh lebih baik dari proyektor sebelumnya. Malah lebih baik dari kebanyakan proyektor berkisar di harga sekitar $5,000-an. Level brightness (secara subjektif) tampak sekitar 20% lebih terang dari proyektor pendahulunya. Melihat tayangan AE8000U dibanding AE7000U sangat kentara perbaikan pada level kontras (contrast level) meskipun diatas kertas seharusnya tidak ada perbedaan. Putih benar-

Panasonic PT-AE8000U_OK.indd 14 10/10/2012 2:58:07 PM

15 audio Oktober 2012video

sebelumnya. Untuk meyakinkan diri bahwa sistim ini tidak saja hanya bekerja baik dengan Blu-ray 3D ekslusif Pana-sonic, saya coba juga dengan fi lm Shrek 3D (eksklusif Sam-sung) serta Titanic: 3D. Semua Blu-ray 3D direproduksi dengan nyaris sempurna.

Crosstalk hampir sama sekali tidak ada dan tetapi kadang masih terasa kedipan kacamata aktif meski sudah berfrekuensi 240 Hz per mata. Dimana proyektor sebelum-nya saya hanya mampu menonton maksimal dua fi lm 3D berturut-turut, saya coba menonton empat fi lm 3D non-stop, sama sekali tidak terjadi kelelahan mata (eye fatigue). Padahal biasanya pada saat menonton presentasi 3D dengan kacamata aktif di PT-AE7000 saya hanya tahan menonton tidak lebih dari dua fi lm.

Sekarang giliran testing fi tur konversi 2D ke 3D. Saat ini belumlah banyak blu-ray 3D. Ditambah lagi kalau harus membeli ulang fi lm yang dirilis ulang dalam versi 3D akan sangat membebankan dompet. Dengan adanya 2D to 3D Conversion dalam proyektor ini, teoritis kita jadi tidak harus membeli ulang fi lm-fi lm yang sudah kita miliki lagi. Tetapi bagaimana kenyataannya? Surprise! Kenyataannya cukup baik dan malah jauh lebih baik dari versi PT-AE7000

Full 1080p dengan kecepatan panel 480 Hz (PT-AE3000/4000 • hanya 120 Hz)2,000 ANSI Lumens (PT-AE3000 1,200 ANSI Lumens, PT-• AE4000 1, 600 ANSI Lumens)3,000,000:1 Conrast Ratio (3x diatas PT-AE3000 maupun • PT-AE4000U)Full Active 3D (Frame Sequential)• Emitter untuk enam set kacamata 3D built-in (kacamata 3D • tidak termasuk)

SPESIFIKASI

Fitur Baru (dibanding PT-AE7000):

Lampu 220 Watt dengan umur mencapai 5,000 jam (versi sebel-• umnya adalah 200 Watt)Panel LCD .74” tipe D9 dengan modifi kasi sehingga colour • uniformity lebih baikPure Color Filter Pro yang mengurangi bocoran sinar sebanyak • 200% sehingga bisa menghasilkan contrast ratio 300% lebih tinggi dari model proyektor saingannyaColor Space yang disesuaikan untuk NTSC, REC-709/ATSC (HD • content) dan D-Cinema yang lebih akurat dari versi PT-AE7000Proyeksi 3D menggunakan refresh-rate 480 Hz (refresh rate 2D • tetap di 240 Hz)3D Picture Balance, sistim setting dimana warna serta ke-terang-• an fi lm / acara 3D bisa dikalibrasi sesuai dengan mata penonton.3D Detail Clarity Processor version 4 yang menggunakan prose-• sor Dual Core yang lebih dioptimisasi secara otomatis hanya mempertajam daerah-daerah tertentu dari sebuah frame yang perlu dipertajam (Content Based Processing) dan tidak lagi mem-pertajam seluruh frame (Frame Based Processing) Konversi 2D to 3D version 2 dengan berbagai preset kedalaman • gambar (Depth Control) yang lebih efektif dan tidak mengurangi resolusi gambar dan juga dilengkapi dengan 3D Frame Creation yang tujuannya membuat gerakan presentasi 3D menjadi lebih mulus.Manual Parallax Setting (versi terdahulu menggunakan preset)•

benar putih dan tidak pecah, hitam sangatlah kelam tanpa menyembunyikan detil-detil warna abu-abu tua (tidak ada “black crush”).

Akurasi warna juga lebih tinggi. Baik warna primer (R, G, B) maupun sekunder (C, M, Y) tampak lebih solid. Warna merah, warna yang paling sulit direproduksi oleh proyektor LCD manapun, tampak sangatlah mantap dan dalam kemantapan itu, akurasi tetap terjaga total.

PERFORMA 3DBaik di CEDIA 2011 maupun CES 2012 saya menda-

pat kesempatan melihat berbagai proyektor 3D. Tidak ada satupun diantara proyektor dibawah harga $8,000 yang di-demo yang saya anggap “memadai”. Perkiraan saya setidaknya diperlukan waktu satu tahun lagi proyektor 3D dibawah $5,000 bisa mencapai taraf “sangat baik”. Ternya-ta perkiraan saya salah besar. Panasonic PT-AE8000U ini ternyata sudah memiliki hasil 3D yang sangat baik dengan harga $3,500. Nyaris sempurna, malah.

Untuk demo 3D, seperti biasanya, lagi-lagi Panasonic menggunakan fi lm blu-ray Avatar (versi 3D fi lm ini hanya bisa didapat dari Panasonic). Hasilnya sangat mencengang-kan. Tidak ada lagi efek crosstalk (double-vision) maupun fl icker. Efek fl icker hampir lenyap karena setiap mata mengalami kedipan secepat 240 Hz (total 480 Hz) dan efek crosstalk bisa dihilangkan karena adanya menu setting di proyektor dimana saya bisa meng-input ukuran layar, jarak tonton, serta jarak antar-mata secara lebih akurat dari model

Panasonic PT-AE8000U_OK.indd 15 10/10/2012 2:58:12 PM

16 audio Oktober 2012video

Uji coba proyektor PT-AE8000U dilakukan di:Akung Cinema Experience by David Susilo THX & SMPTE-spec Viewing Room dengan peralatan sbb:

Grandview Screen 1.0 Gain Matte White 96” 21:9 (ekuivalen • dengan 103” 16:9)Panasonic DMP-BDT500 3D BD player• Monster M2000HD HDMI 1.4 cable• Pioneer SC-68 receiver dengan Advanced MCACC• PSB Century 300i satellites• PSB Image C5 center channel• PSB Subseries 300i subwoofer dengan DSPeasker Antimode • 8033 sub-EQ

Catatan:

sebelumnya. Tentu efek 3D yang “keluar” dari layar tidak bisa diemulasi dengan sempurna, tetapi dengan menggunakan Depth Control, saya bisa mengatur kedalaman efek konversi 3D dari berbagai blu-ray maupun DVD 2D yang saya miliki. Supaya “adil”, saya gunakan Avatar, Titanic serta Shrek yang versi 2D-nya dan menyalakan 2D to 3D Conversion di proyektor ini. Ternyata hasilnya sangatlah baik. Mungkin bagi penonton yang suka melihat fi lm 3D dimana berbagai objek “keluar dari layar” dan “mencolok mata”, anda akan kecewa. Tetapi bila sang penonton, seperti saya, menyukai 3D karena efek kedalamannya (depth effect), anda akan sangat puas dengan konversi 3D ini. Terus terang untuk beberapa momen dari fi lm Shrek 4: 3D dimana banyak benda dilempar ke arah penonton, saya lebih suka versi 2D to 3D Conversion daripada versi 3D aslinya. Ditambah lagi bagi penggemar fi lm travelogue (fi lm-fi lm pemandangan keluaran HD Moods, IMAX, HD Scape, PBS, Discovery), 2D to 3D Conversion ini sangatlah efektif.

KESIMPULANPanasonic bukan saja mengintroduksikan proyektor de-

ngan kemampuan 3D yang bisa menyaingi proyektor kompet-itornya yang seharga tiga hingga empat kali lipatnya, tetapi juga memperbaiki kualitas 2D dan 3D dengan sangat nyata dari model sebelumnya baik dari segi keterangan gambar (brightness), akurasi warna, serta black-level yang mence-ngangkan dari proyektor seharga $3,500 ini. Dengan model PT-AE8000 ini saya bisa menyatakan bahwa proyektor ini nyaris sempurna, tetapi bila satu-satunya proyektor 2D dan 3D yang menurut saya sempurna harganya $25,000 apalah artinya harga $3,500 dengan performa setangguh ini.a

Dengan model PT-AE8000 ini saya bisa menyatakan bahwa proyektor ini nyaris sempurna, tetapi bila satu-satunya proyektor 2D dan 3D yang menurut saya sempurna harganya $25,000 apalah artinya harga $3,500 dengan performa setangguh ini.

PENULISRE

VIEW

David Susilo

Panasonic PT-AE8000U_OK.indd 16 10/10/2012 2:58:13 PM

17 audio Oktober 2012video

Bukan beralasan kalau saya-pun menyebut karya dari Anthony Michaelson adalah produk-produk papan atas. Untuk Primo, pre amplifi er merupakan suatu hasil dari penelitian dan pengembangan yang dilaku-

kan selama dua belas tahun. Tentu saja hasilnya sangat jauh berbeda dengan produk-produk instant yang banyak memenuhi etalase toko elektronika.

Bisa dilihat dari desain luarnya yang sudah mencerminkan produk kelas atas yang berkelas. Kokoh dan memukau, apalagi di Butik Hi End Excellent, yang kami kunjungi untuk melaku-kan uji coba dan uji dengar, sudah tertata rapih serangkaian produk dari Musical Fidelity yang semuanya berwarna hitam. Elegant, sungguh menggoda.

Dari informasi yang kami peroleh, Primo adalah pre ampli-fi er yang terbaik yang pernah dibuat oleh Musical Fidelity di UK. Wajar kalau semuanya terlihat luar biasa. Pre Ampli-fi er Primo merupakan suatu pre-amp berbasis tabung kelas A murni. Dengan tabung-tabung yang dipilih secara seksama. Dari penampilan fi siknya yang paling menonjol adalah desain tombol putar volumenya. Bukan hanya besar dan diberi warna perak yang kontras, tapi sungguh unik, sekilas menyiratkan kenop putar sebuah lemari besi tempat penyimpanan barang berharga. Tombol lainnya, yang semuanya adalah tombol tekan, ditata dalam satu baris di bagian bawah dengan warna perak yang sama dengan tombol putar. Enam tombol diantaranya adalh tombol selector untuk memilih input mana yang akan dialirkan melalui pre amp ini. Tombol lainnya adalah tombol gain, dan tombol power. Khusus untuk tombol power, bukan hanya untuk menghidupkan dan menonaktifkan saja, tapi juga untuk standby, dimana sering kali dibutuhkan untuk membuat tabung tetap hangat.

Meski biasanya pre-amp tidak terlalu panas, Musical Fidel-ity tetap membuat sirip-sirim pendingin yang banyak di sisi kanan dan kiri, kemudian kisi-kisi lubang udara di sebelah atas, agar pernapasan pre-amp ini bisa lancar.

Sama seperti player/DAC-nya sistem terminasi perkabelan dari Primo menggunakan terminal RCA dan juga balance, tidak perlu khawatir akan distorsi, meski letak perangkat berjauhan.

PRE AMPLIFIER PRIMO MUSICAL FIDELITYSpeaker yang bagus, player yang baik, tetap tidak bisa berfungsi dengan semestinya tanpa didukung oleh pre amplifi er dan power amplifi er yang ]sepadan.

SPESIFIKASIPERFORMANCE

Max output voltage: 32V • Output impedance: • 600ohms THD(+ noise): <0.0035% • typical Signal to Noise Ratio: • >119dB Frequency Response: +0, • –0.1dB, 10Hz to 20kHz

UJI COBASetelah perangkat di pasang dan dilakukan “warming up”

yang cukup, kami mulai mencoba untuk menikmati karya yang luar biasa ini. Suguhan pertama sekaligus masih dalam masa warming up, sudah mampu membuai kami. Suara yang gesit dan “warm” dari tabung mampu di hadirkan. Memang terasa bedanya perangkat hi-end kelas atas atan entry level.

Kemudian kami mulai mencoba dengan musik yang lebih serius, dimana kami mencoba untuk menghadirkan Norah Jones di dalam ruangan. Kami coba dengan volume kecil dulu, kemudian volume menengah dan terakhir volume tinggi. Tam-pak Musical Fidelity ini tidak pernah kehilangan dinamikanya. Level rendah jelas, tidak ke dodoran di level tinggi.

Sayang pada saat tersebut kami mencoba dengan speaker bookshelf yang relatif kecil, prediksi kami jika menggunakan speaker fl oorstanding, hasilnya akan lebih baik lagi, mengingat power amplifi ernya mampu mengeluarkan daya hingga 260 Watt per kanalnya.

Di lain kali kami pasti akan kembali untuk mencoba kedah-syatan Musical Fidelity ini dengan perangkat yang lainnya dan kami akan tuangkan review-nya.a

INPUTS5x RCA Phono Line Level • 5x Line level XLR Balanced •

OUTPUTS1x RCA Phono Line Level • 1x Line level XLR Balanced •

GENERALDimensions - WxHxD (mm): 483 • x 150 x 410 Weight (unpacked / packed): • 16.8 kg / 22 kg

REVIEWPENULIS

Wisnu Wijaya

Pre Amplifier Primo.indd 17 10/10/2012 2:59:11 PM

18 audio Oktober 2012video

OPPO BDP-103Pada saat artikel ini dicetak, Oppo baru saja meluncurkan blu-ray player terbarunya, BDP-103 dengan harga $500. Seperti biasanya, pemutar cakram merek Oppo bisa dibilang total-universal, jadi dari Blu-ray, DVD, SACD, DVD-Audio, hingga audio CD biasa dan malah VCD juga bisa diputar oleh alat ini. Sayang, Video-CD (semacam LaserDisc tapi berukuran 5-inci) dan HD-DVD tidak bisa diputar oleh alat ini.

Dari segi fi tur, tidak banyak berubah model 103 ini bila dibandingkan dengan model 93 sebelumnya, tetapi dari segi performa, banyak kemampuan yang cukup revolusioner

dalam teknologi blu-ray.Pertama-tama, BDP-103 menggunakan chip kon-

troller dual-core yang bisa mempercepat loading cakram blu-ray yang sarat dengan Java App (untuk cakram blu-ray tanpa Java App kecepatan loading tetap sama). Video prosessor di upgrade menjadi Marvell QDEO Kyoto 2H yang bisa meng-upscale video apapun ke resolusi 4K. Ditambah lagi, BDP-103 ini menggunakan satu chip terpisah khusus untuk memproses sinyal 2D menjadi 3D yang membuat konversi 3D menjadi lebih realistis dan nyaris tanpa delay.

Lebih hebat lagi, Oppo BDP-103 ini malah ada dua masukkan HDMI sehingga pengguna cable box atau smart phone dengan keluaran MHL (Mobile High-

REVI

EWPENULISDavid Susilo

Tampilan Panel Belakang Player

Isi Perut Oppo BDP-103 yang padat

Oppo BDP-103_ok.indd 18 10/10/2012 2:59:53 PM

19 audio Oktober 2012video

defi nition Link) ataupun HDMI video-nya bisa di-upscale setidaknya menjadi Full-HD.

Networking, seperti model BDP-93 pendahulunya, masih menggunakan antena WiFi eksternal. Dengan begitu, hanya dengan menggunakan tambahan kabel USB biasa, kita bisa memposisikan antena WiFi-nya dititik optimal untuk menangkan sinyal WiFi dirumah kita.

Sayang, karena peraturan baru dari AACS, keluaran video analog sudah tidak ada lagi. Satu-satunya keluaran analog adalah colokan video komposit yang hanya bisa me-nyalurkan sinyal OSD (On Screen Display) berlabel DIAG (DIAGnose) yang bertujuan untuk mendiagnosa settingan di player ini.

KESIMPULANJadi, apa yang kita “beli” dari Blu-ray Oppo BDP-103

yang relatif mahal ini?3D universal Blu-ray player dengan Dual HDMI 1. outputsIncluded outboard WiFi Dongle yang membuat pen-2. erimaan sinyal Wi-Fi lebih fl eksibel dan lebih kuat daripada internal WiFiTWO HDMI inputs yang bisa berfungsi sebagai HDMI 3. switcherMedia player4. Konversi 2D ke 3D yang setara dengan alat konversi 5. seharga $500Video upscaler (up to 4K resolution) dengan kualitas 6. setara dengan upscaler seharga $1000-anKemampuan untuk memutar PAL dan NTSC discs, 7. 1080/50p juga 1080/60 discs

SPESIFIKASI

Disc Types : BD-Video, Blu-ray 3D, DVD-Video, DVD-Audio, • AVCHD, SACD, CD, HDCD, Kodak Picture CD, CD-R/RW, DVD±R/RW, DVD±R DL, BD-R/REBD Profi le : BD-ROM Version 2.5 Profi le 5 (also compatible • with Profi le 1 Version 1.0 and 1.1)Internal Storage : 1GB (Actual space available for persistent • storage varies due to system usage)Output : Analog Audio: 7.1ch, 5.1ch, stereo.•

Coaxial/Optical Audio: up to 2ch/192kHz PCM, Dolby Digital, DTS. HDMI Audio: up to 7.1ch/192kHz PCM, up to 5.1ch DSD, Dolby Digital, Dolby Digital Plus, Dolby TrueHD, DTS, DTS- HD High Resolution and DTS-HD Master Audio. HDMI Video: 480i/480p/576i/576p/720p/1080i/1080p/10 80p24/4Kx2K, 3D frame-packing 720p/1080p24.

Input : HDMI Audio: up to 5.1ch/192kHz or 7.1ch/96kHz • PCM, Dolby Digital, Dolby Digital Plus, DTS and AAC.

HDMI Video: 480i/480p/576i/576p/720p/1080i/ 1080p/1080p24/1080p25/1080p30, 3D frame-packing 720p/1080p24. MHL Audio: up to 5.1ch/192kHz PCM, Dolby Digital, Dolby Digital Plus, DTS. MHL Video: 480i/480p/576i/576p/720p/1080i/1080p24/10 80p25/1080p30, 3D frame-packing 720p/1080p24.

Audio Characteristics (Nominal specifi cation) : Frequency: • 20Hz – 20kHz (±0.05dB), 20Hz – 96kHz (-4.5dB ~ +0.05dB)

Signal-to-Noise Ratio: >115dB (A-weighted) THD+N: < 0.006% (1kHz at 0dBFS, 20kHz LPF)

General Specifi cation : Power Supply: ~100V – 240V, • 50/60Hz AC

Power Consumption: 35W (Standby: 0.5W in Energy Effi cient Mode) Dimensions: 16.8 x 12.2 x 3.1 inches (430mm x 311mm x 79mm) Mass: 10.8 lbs (4.9kg)

Operating Temperature : 41°F - 95°F• 5°C - 35°C

Operating Humidity : 15% - 75%• No condensation

Lebih hebat lagi, Oppo BDP-103 ini malah ada dua masukkan HDMI sehingga pengguna cable box atau smart phone dengan keluaran MHL (Mobile High-defi nition Link) ataupun HDMI video-nya bisa di-upscale setidaknya menjadi Full-HD.

Jadi, dengan harga $500, kita bisa mendapatkan value setara dengan membeli berbagai peralatan video yang bertotal sekitar $1,500. Yah kalau dihitung-hitung, dari segi performa, player ini mendapat nilai 100% dan dari segi value, player ini pantas mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari 100%, entah angka berapa yang harus saya berikan. Seperti kata di iklan TV dan radio tempo doeloe, “Belilah sekarang juga!!”a

Oppo BDP-103_ok.indd 19 10/10/2012 3:00:03 PM

20 audio Oktober 2012video

Jadi sebagai contoh ekstrim, saya menulis hasil uji coba Denon AVR-4520CI yang menurut saya merupakan receiver “masa depan”. Dari keluaran powernya saja sudah kelihatan bahwa receiver ini

merupakan receiver yang serius. 150 watts per channel dengan total sembilan kanal yang dibentuk dengan konfi gu-rasi discrete dimana kualitas suara lebih mendekati suara mini-monoblok daripada suara receiver biasa. Transformer receiver ini juga menggunakan transformer dengan daya tinggi (High Current Transformer) sehingga power output dari amplifi er bisa ditahan untuk waktu yang lama (bukan hanya sekedar peak yang biasanya dalam hitungan mili-detik). Dengan konfi gurasi ini, Total Harmonic Distortion juga bisa ditekan sehingga hanya sekecil 0.05%. Sampai colokan speakernya pun keluaran Jepang asli dengan kuali-tas terbaik yang ada dipasaran receiver.

Dari segi prosesorpun spesifi kasi AVR-4520CI ini juga sangat baik. Biasanya receiver paling banyak menggu-nakan dua prosesor, tetapi receiver ini menggunakan tiga prosessor 32-bit serta prosesor surround keluaran Analog Devices HammerHead SHARC. Apa artinya semua ini? Prosesor audio yang digunakan oleh receiver ini merupa-

DENON AVR-4520CIRECEIVER MASA DEPANSetelah artikel uji coba Denon AVR-1613 yang tidak terlalu positif kemarin, cukup banyak pembaca yang menanyakan apakah hal itu berarti semua produk Denon itu kurang baik? Harus diklarifi kasi bahwa kita (pembaca) tidak bisa memukul rata satu review barang sebagai refl eksi seluruh merek. Satu review buruk bukan berarti seluruh merek menjadi buruk. Begitu pula sebaliknya. Satu review baik bukan berarti seluruh merek menjadi baik. Kalau seluruh merek buruk, yah tentu merek itu sudah mati dong. Begitu pula kalau seluruh merek sempurna semua yah buat apa ada merek-merek lain?

kan prosesor paling maju (advanced) dari semua receiver di kelas harga yang setara. Belum lagi Digital to Analog Converter chip yang 32-bit / 192 kHz keluaran Burr Brown serta video processor dari Analog Devices dengan bit-rate 12-bit yang bisa melakukan scaling ke resolusi 4K (3,840 x 2,160) dan menggunakan Noise Shaped Video untuk mem-bersihkan artifak kompresi dari sumber video manapun.Konektivitas juga gila-gilaan. Mungkin saya yang sudah ketinggalan jaman, tetapi receiver ini bisa mengkontrol 4 zona sehingga kebutuhan audio video untuk seluruh rumah (whole-home audio/video control) bisa dilakukan oleh satu receiver saja. Colokan input HDMI (yang juga sudah 4K-ready) ada 7 dan tentunya bisa mem-pass-through 3D dan Audio Return Channel. Mau analog? Colokan untuk turntablepun ada. Malah dari hasil uji dengar, built-in phono pre-amp didalam receiver ini juga berkualitas cukup baik. Lebih baik dari rata-rata built-in phono pre-amp dida-lam receiver lainnya dengan harga yang setara. Kalau kita bicara soal input, tentu kita harus bicara soal output. Untuk Denon AVR-4520CI ini, output HDMI-nya sudah dileng-kapi dengan fungsi repeater dimana dengan menggunakan kabel HDMI setebal 22 AWG (misalnya Blue Jeans Cable

REVI

EWPENULISDavid Susilo

DENON AVR-4520CI.indd 20 10/17/2012 11:01:24 AM

21 audio Oktober 2012video

BJC-1), sinyal 4K bisa disalurkan sejauh 35-feet (sekitar 10-meter) tanpa perlu menggunakan HDMI amplifi er mau-pun HDMI EQ.

Receiver sebaik-baiknya bila tidak dikalibrasi tentu hasilnya akan loyo. Nah, untuk receiver ini, Denon memberikan Audyssey versi yang paling high-end, yaitu Audyssey MultEQ XT32 dengan kapabilitas kalibrasi menggunakan Audyssey Pro Calibration (untuk yang ini sebaiknya dikerjakan oleh pihak toko atau installer yang sudah memiliki sertifi kasi Audyssey Pro karena proses kerjanya agak rumit dan memakan waktu setidaknya sekitar 90 menit). Tidak seperti versi Audyssey lainnya, MultEQ XT32 tidak hanya mengkontrol sekitar selusin titik EQ, tetapi sistim ini mengkontrol PULUHAN RIBU titik EQ tergantung kebutuhan ruang yang dikalibrasi. Jadi bila ruang tersebut hanya memerlukan 5,000 titik EQ, yah hanya 5,000 titik EQ yang digunakan. Tetapi bila ruangan tersebut memerlukan 20,000 titik EQ, maka 20,000 titik EQ akan digunakan untuk memperbaiki karakteristik ruang tersebut. Ditambah lagi karena rata-rata problem akustik terjadi dibawah frekuensi 200 Hz, Audyssey bisa secara otomatis (misalnya) mengalokasikan 15,000 titik EQ untuk memperbaiki frekuensi dibawah 200 Hz dan untuk diatas 200 Hz hanya 5,000 titik saja. Analoginya adalah MultEQ XT32 adalah full-parametric EQ dengan full-variable frequency points sebanyak puluhan ribu titik. Jadi kalau problemnya (misalnya) hanya ada dikisaran 40 Hz dan 50 Hz, bisa saja sistim ini memrintahkan 20,000 titik EQ untuk memperbaiki frequency range 40 Hz ke 50 Hz. Sistim ini merupakan satu-satunya sistim konsumen yang bisa melakukan ekualisasi dengan sebegitu akuratnya.

Untuk harga yang “hanya” $2,500, secara value

receiver ini sangatlah murah. Logikanya adalah sebagai berikut: Bila kita membeli sistim Audyssey Pro secara standalone (tanpa surround processor, tanpa amplifi er), kita perlu mengeluarkan setidaknya sekitar $3,000. Ampli-fi er 9-kanal dengan kualitas yang sama harganya sekitar $2,000-an. Video Scaler yang berkemampuan upscaling 4K ada dikisaran $1,000-an dan prosesor surround ada dikisa-ran $1,500an. Jadi dengan harga $2,500, kita mendapatkan kombinasi peralatan setidaknya yang seharga $7,500... plus receiver ini tidak akan menjadi ketinggalan jaman setidaknya untuk empat tahun dimuka dimana fi lm dengan resuli 4K rencananya akan dirilis ditahun 2016.

Amazing Value, Amazing Receiver !!!a

SPESIFIKASIPOWER AMPLIFIER SECTION

Rated output : *THD fi gures are power amp stage values.• Front L/R : 150 W + 150 W (8 ohms, 20 Hz - 20 kHz, THD • 0.05 %) 190 W + 190 W (6 ohms, 1 kHz, THD 0.7%)Center : 150 W (8 ohms, 20 Hz - 20 kHz, THD 0.05 %) 190 W (6 • ohms, 1 kHz, THD 0.7%)Surround : 150 W + 150 W (8 ohms, 20 Hz - 20 kHz, THD 0.05 %) • 190 W + 190 W (6 ohms, 1 kHz, THD 0.7%)Surround back / Front height / Front wide : 150 W + 150 W (8 • ohms, 20 Hz - 20 kHz, THD 0.05 %) 190 W + 190 W (6 ohms, 1 kHz, THD 0.7%)Speaker compatibility : 4 - 16 ohms•

PRE-AMPLIFIER SECTIONInput sensitivity : 200 mV/47 kohms• Frequency response : 10 Hz - 100 kHz — +1, –3 dB (DIRECT mode• S/N : 102 dB (IHF-A weighted, DIRECT mode)• Distortion : 0.005% (20 Hz - 20 kHz) (DIRECT mode)•

FM SECTIONT• uning frequency range : 87.5 - 107.9 MHz

AM SECTIONTuning frequency range : 530 - 1710 kHz•

GENERALPower supply : AC 120 V, 60 Hz• Power consumption : 780 W• Power consumption in standby mode : 0.1 W• Power consumption in CEC standby mode : 0.5 W• Power consumption in network standby mode : 5.1 W• Dimensions : (W x H x D) 17 3/32” x 7 21/32” x 16 41/64”•

434 x 194.5 x 422.7 mmWeight : 36 lbs 6 oz, 16.5 kg•

DENON AVR-4520CI.indd 21 10/17/2012 11:01:29 AM

22 audio Oktober 2012video

Untuk uji coba ke sekian kali ini, saya bersama tim berkunjung kembali ke kawasan elektronik Mangga Dua. Tujuan pertama adalah mengun-jungi butik hi-end Excellent. Saat itu pas jam

makan siang, saya sendiri sudah makan duluan, sebab perut tidak bisa diajak kompromi untuk tidak diisi. Lagi pula

SPEAKER BOOKSHELF KEF Q300Kalau artikel ini diberi judul mungkin saya akan memilih “Don’t judge by the book…self”,…eh maaf sebenarnya kurang tepat saya memberi judul demikian, tapi izinkanlah saya bercerita sedikit.

dengar musik bagus dengan perut terisi tentulah lebih baik daripada perut bikin musik keroncong sendiri.

Setelah menemui Pak Charlie yang sebenarnya sedang makan siang, kami diminta menunggu sebentar sementara perangkat yang mau di uji disiapkan. Saya pikir agak lama, karena Pak Charlie memang sedang makan siang. Semen-

REVI

EWPENULIS

Wisnu Wijaya

KEF Q300_OK.indd 22 10/10/2012 3:01:33 PM

23 audio Oktober 2012video

hana di ruang depan. Desain port seperti ini juga membuat bagian belakang speaker tidak perlu di letakan dekat dengan tembok, karena tidak ada yang perlu dipantulkan. Ini juga yang menjelaskan kenapa di bagian belakang speaker ini ada “gantungan”, yang memungkinkan speaker ini digantung dengan jarak yang sangat dekat bahkan menem-pel dengan dinding. Hal tersebut juga menyiratkan bahwa speaker ini bisa juga difungsikan sebagai speaker surround atau speaker tengah untuk home theater. Tanpa mengurai suara rendah yang dihasilkan.

Selain “gantungan”, tadi, hal yang unik yang kami temukan di sisi belakang adalah tombol untuk pengaturan “link” crossover-nya, tidak diperlukan jumper untuk melakukan pengaturan penggunaan bi-amp atau single-amp, cukup memutar kedua tombol putar di sisi tersebut ke arah (ke kondisi) yang diinginkan. Cukup mengejutkan, speaker bookshelf kecil, tapi bisa digunakan bi-amp. Dari segi penampilan, speaker dengan konus aluminium berwarna perak, desain surround yang begelombang, ditambah pa-duan desain boks yang serasi, pasti mampu menghadirkan suasana indah di ruang dengar. Ditambah tentunya duku-ngan perangkat lain yang tak kalah kualitasnya.

UJI COBATerpesona dengan suara musik tradisional yang ternyata

memang musik khusus yang biasa dialunkan ketika kita berada di ruangan spa, tentu tidak menyurutkan keinginan kami untuk mencoba lebih lanjut ketangguhan KEF Q300 ini. Memang jujur saja, alunan musik tersebut mampu membuai suasana.

CD saya ganti dengan Sammy, yang dengan sengaja dipilih karena mempunyai symbilans yang sangat tinggi dan nyata. Teorinya speaker dengan aluminium dome tweeter biasanya mempunyai suara tinggi yang detail tapi menye-ngat..Nah, setelah Sammy ini diputar, malah membuat saya agak bingung, ternyata dugaan saya salah. KEF Q300, meski menggunakan aluminium dome tweeter, ternyata suaranya halus, jauh dari perkiraan saya. Inilah yang mem-buat saya bergumam “Don’t judge by the book…”, jangan menilai dari penampilan dan teori, dengarkan dulu, dan pastikan apa yang anda mau…begitulah kira-kira…

Akhirnya uji coba kami tutup dengan mendengarkan alunan merdu suara dari Diana Krall, yang dihadirkan di ruangan demo Excellent Mangga dua.a

tara menunggu di ruang depan, tiba-tiba terdengar dari ruang dalam alunan musik tradisional yang lembut. Bukan suara seperti di acara perkawinan, tapi lebih arah suasana yang tenang menghanyutkan….Wah, sudah dipasangkah perangkatnya? Atau ini musik dari perangkat lain yang sekedar dibunyi-kan? Dari pada bertanya-tanya dalam hati, setelah Pak Charlie ke ruang depan, lang-sung saya tanya, dan benar perangkatnya sudah dipasang dan dalam status “warming up”.

Segera kami memasuki ruang dalam di mana perangkat ditata untuk didengarkan. Sebelum melangkahkan kaki, saya kembali berpikir, “Wah kali ini kami di suguhkan sepasang speaker fl oorstanding, sebab su-aranya dari luar terasa begitu kuat memba-hana. Upsss, ternyata saya salah, sepasang speaker bookshelf bermerek KEF berdiri manis di atas penyangga logam. Tipenya kali ini adalah Q300.

KEF Q300 Sekilas speaker bookshelf yang ber-

bobot 7,7 kg mempunyai satu buah driver, full range tentunya. Namun coba diperha-tikan sedikit lebih seksama, designer KEF “menyempilkan” sebuah aluminium dome tweeter di tengah-tengah tempat duskep berada. Unik dan juga cerdik. Penempatan seperti ini membuat rambatan dan tinggi su-ara lebih bisa tersebar dengan baik. Staging dan imaging mudah dinikmati tanpa banyak repot. Jadi meski sekilas single driver, tapi sebenarnya KEQ Q300 ini sebuat speaker two-way.

Sebuah port yang berukuran cukup besar berada tepat di bawah driver speaker. Pantas saja tadi suara rendahnya terdengar memba-

SPESIFIKASI

Sensitivitas (db / w / m) : 87• Finishes : 3• Dimensi (hwd, cm) : 36x21x30• Impedansi (ohm) : 8• Max penanganan daya (watt) : 120• Standmount : Ya• Biwirable : Ya• Floorstander : Tidak•

Sekilas speaker bookshelf yang berbobot 7,7 kg mempunyai satu buah driver, full range tentunya. Namun coba diperhatikan sedikit lebih seksama, designer KEF “menyempilkan” sebuah aluminium dome tweeter di tengah-tengah tempat duskep berada. Unik dan juga cerdik. Penempatan seperti ini membuat rambatan dan tinggi suara lebih bisa tersebar dengan baik. Staging dan imaging mudah dinikmati tanpa banyak repot.

Deinisayprotetprome$2de

Dinding - post yang dikemas bi-wire/bi-amp dengan jumper model switch

KEF Q300_OK.indd 23 10/10/2012 3:01:42 PM

24 audio Oktober 2012video

Speaker bongsor dengan berat sekitar 100 kg ini menggunakan sistim 3-way dima-na tweeternya dibuat dari bahan berlian karena karaktersitiknya yang solid dan

memiliki resonance frequency yang tinggi dan akurat. Midrange dibuat dari bahan Kevlar yang ringan tapi kaku serta dua woofer 10-inci dengan bahan Rohacell dengan double-magnetic-coil untuk respons bass yang akurat dan dalam.

Biasanya yang dinyatakan sebagai speaker akurat adalah speaker dengan frequency response yang +/- 6 dB dengan rolloff frequency di -12dB untuk frekuensi terendah. Speaker ini spesifi ka-sinya sangat mencengangkan. Respon frekue-nsinya ada dikisaran +/- 2 dB dengan rolloff frequency yang hanya -6 dB di 24 Hz !!. Jadi hanya dengan sedikit permainan EQ di frekuensi rendah, speaker ini memiliki respon serendah 24 Hz dengan rolloff 0 dB alias tanpa rolloff sama sekali dan memiliki respon serendah 20 Hz hanya dengan rolloff -8 dB. Betul-betul tidak perlu subwoofer lagi!

Untuk set up speaker ini, kalibrasi menjadi sangat mudah. Saya hanya perlu meletakkan settingan speaker size ke LARGE tanpa cross-over point tanpa subwoofer dan menaikkan EQ sedikit antara 20 Hz dan 35 Hz untuk me-“rata”-kan frekuensi respons sehingga mencapai titik kesempurnaan.

Untuk uji dengar, tentu saya gunakan hasil rekaman yang di mix oleh Abbey Road Studios maupun Skywalker Sound, yaitu Raiders of the Lost Ark, Return of the Jedi, The Last Emperor, serta Interview With A Vampire.

Tertegun saya mendengar suara bola batu yang mengguruh dan menggelegar tanpa perlu bantuan subwoofer dan tanpa adanya kelela-han telinga (kelelagan telinga atau Ear Fatigue biasanya disebabkan oleh frekuensi yang tidak datar serta respons dinamika yang kurang gesit). Suara alat-alat musik Cina yang banyak bermain di frekuensi tinggi (dari fi lm The Last Emperor) terdengar sangat natural mengingatkan saya saat saya mendengarkan orkestra dari China bermain live dan unplugged (tanpa mikrofon) di Roy Thompson Hall. Tidak ada suara nyelekit meskipun sepanjang fi lm semua diputar dengan kebisingan

B&W 800-SERIES SPEAKERSSpeaker ini saya pilih karena B&W 800 merupakan speaker yang saat ini se-dang digunakan oleh Abbey Road dan Air Studios di London serta Skywalker Sound di Amerika. Tentu, sebagai “pasangan” paling cocok, saya gunakan juga power amplifi er Parasound yang juga digunakan di Skywalker Sound. (catatan di Abbey Road Studios, B&W 800 di power dengan power amplifi er merek Classe)

REVI

EWPENULISDavid Susilo

B&W 800-series Speakers.indd 24 10/17/2012 11:02:24 AM

25 audio Oktober 2012video

dengan standar THX (85 dB average, dengan peak di 105 dB). Tidak terasa keletihan telinga sama sekali meski 7 jam nonstop sudah digunakan untuk menon-ton 3 fi lm.

Karena home theater ini bukan milik saya, jadi uji dengar harus saya teruskan meskipun 7 jam sudah berlalu. Tetapi kali ini saya putar Blu-ray Interview With a Vampire. Banyak sekali dialog di fi lm ini yang acap kali selembut bisikan yang sulit didengar dengan jelas yang mendadak dilanjutkan dengan suara ledakan maupun orkestrasi yang menggelegar. Hal ini sama sekali tidak terjadi dengan speaker tipe 800 ini. Semua bisikan direproduksi dengan sempurna serta jelas terdengar dan swelling dari orkestrasi tetap terdengar anggun membahana tanpa memekakkan telinga.

Tentu fi lm saja tidak cukup untuk uji dengar seh-ingga saya juga memutar beberapa cuplikan lagu dari Emilie-Claire Barlow, Charice dan beberapa rekaman artis Indonesia maupun Jepang. Baik serta buruknya semua rekaman terdengar jelas. Speaker ini ternyata sangatlah transparan dan jujur. Tidak heran Abbey Road, Skywalker Sound, Air Studios dan banyak studio kelas dunia lainnya menggunakan speaker ini sebagai speaker monitor mereka.

Harga speaker ini memang sangat mahal, sekitar $21,000 sepasang. Tetapi satu-satunya speaker yang menyaingi kualitas suara speaker ini (berdasarkan pendapat subjektif, tentunya) ada dikisaran $80,000 yang membuat speaker ini menjadi relatif murah yang membuat speaker B&W 800 Diamond ini menjadi best-buy untuk dikisaran harga yang diminta.a

SPESIFIKASIType: 3-way, 4 driver fl oorstanding loudspeaker, base vented • refl ex systemDrivers: Two 250mm Rohacell cone bass units, one 150mm • woven Kevlar cone FST midrange unit, one 25mm CVD diamond dome tweeterFrequency Response: 25Hz to 33kHz (-6dB)• Sensitivity: 90dB/W/m• Minimum Impedance: 8 Ohms nominal (3.1 Ohms mini-• mum)Crossover Frequencies: 350Hz and 4kHz• Power Handling: 50 to 1000 Watt• Cabinet Finishes: Cherrywood, Rosenut or Black Ash real • wood veneers. Black cloth grillAccessories: Four spikes and soft feet included• Dimensions: 1180 x 450 x 645 (WxDxH in mm)• Weight: 125 kg each•

Untuk set up speaker ini, kalibrasi menjadi sangat mudah. Saya hanya perlu meletakkan settingan speaker size ke LARGE tanpa crossover point tanpa subwoofer dan menaikkan EQ sedikit antara 20 Hz dan 35 Hz untuk me-“rata”-kan frekuensi respons sehingga mencapai titik kesempurnaan.

B&W 800-series Speakers.indd 25 10/17/2012 11:02:32 AM

26 audio Oktober 2012video

SPEAKER FLOOR STANDINGMISSION MX3

Untuk yang memiliki ruang dengar yang lumayan besar, tentulah lebih tepat kalau memilih sepasang speaker fl oorstanding. Ukurannya yang besar, dibarengi dengan kemampuan yang lebih akurat untuk mengadirkan suara dengan lebih natural.

Kunjungan untuk uji coba kali ini, kami men-datangi sebuah

butik hi-end Utama Audio di kawasan Mangga Dua. Di tempat ini merupakan salah satu distributor resmi speaker merek Mission. Dan kedatangan kami ke tempat tersebut, karena ada produk yang benar-benar baru datang, andai kata “roti”, speaker ini bisa dikatakan “fresh from the oven”, bahkan ketika kami datang, harga jual-nya pun belum ada informasinya.

Mission MX3, meru-pakan sebuah speaker fl oorstanding dengan woofer kembar yang mengapit sebuah dome tweeter. Atau bagi yang sudah terbiasa dengan istilah audio, mo-delnya adalah d’appolito, namun kovernya diberi pemanis, sehingga kalau

TEST

PENULISWisnu Wijaya

Mission MX3OK SEKALI.indd 26 10/10/2012 3:03:52 PM

27 audio Oktober 2012video

SPESIFIKASI

Sensitivity (db/w/m) : 89 • Finishes : 4 • Dimensions (hwd, cm) : 82x17x34 • Impedance (ohms) : 8 • Max power handling (watts) : 150 • Standmount : No • Biwirable : Yes • Floorstander ; Yes •

tidak diperhatikan, sekilas modelnya bukan d’appolito. Kotak speaker didesign memiliki dua warna utama, red cherry untuk bagian samping dan belakang, hitam untuk bagian muka. Untuk sekeliling speaker dan tweeter diberi pemanis dengan warna abu-abu keperakan. Sedang semua drivernya diberi penutup kain tembus suara berwarna hitam. Untuk yang suka kerapihan, kover speaker boleh dibiarkan terpasang. Tapi bagi kami yang lebih mementingkan sura supaya keluar lebih bebas, kami meminta untuk mencopot penutupnya. Malah menurut saya pribadi, dengan tanpa adanya penutup tersebut, MX3 tampil dengan lebih mem-pesona. Sosoknya terlihat lebih kokoh.

Seperti biasa pada bagian belakang disediakan dua pasang terminal untuk penggunakan single amp ataupun bi-amp. Pemilihannya dilakukan melalui jumper yang sudah disediakan. Selain itu terlihat 2 buah bulatan hitam, uyang mirip dengan dua buah port bass refl ex, tapi ternyata hanya port di sebelah atas saja yang digunakan. Yang bagian bawah, hanya sebagai variasi atau mungkin dipergunakan sebagai port juga untuk design boks dengan tipe lainnya. Maklum Mission ini membuat banyak model speaker de-ngan bentuk dan fi sik yang bisa dikatakan serupa.

Meski fl oorstanding, rekomendasi amplifi er yang digu-nakan ternyata mulai dari range 25 Watt sampai 150 Watt per kanal, yang menyiratkan bahwa speaker ini mempunyai efi siensi yang baik. Sedang rentang frekuensinya dari 45Hz sampai 20kHz.

UJI COBAPuas memperhatikan fi siknya, kami meminta tolong

agar speaker baru ini dipasangkan dengan perangkat refe-rensi yang ada di sana. Setelah semuanya terpasang dengan baik. Kami mulai mendengarkan dengan seksama.

Cukup terbuai kami dengan lagu yang disajikan. Sebe-narnya agak familiar dengan penyanyi-nya, hanya karena yang diputarkan trak 1, masih agak lupa siapa penyanyinya. Yang pasti suara yang dihasilkan oleh speaker fl oorstan-ding ini mampu memukau kami. Detail yang baik, respon frekuensi rendah yang tak kalah baiknya.

Setelah track dipindah ke trak 3, barulah saya me-nyadari bahwa ini merupakan album dari Sofi a Kallgren, dengan lagunya “Life” pada track tersebut. Padahal lagu ini merupakan salah satu favorit saya untuk uji coba. Lagu yang sangat dominan di vokal yang khas ini mampu mem-buat saya bernostalgia di mana beberapa tahun yang lalu, saya sering sekali mendengarkannya.

Mission MX3, merupakan sebuah speaker fl oorstanding dengan woofer kembar yang mengapit sebuah dome tweeter. Atau bagi yang sudah terbiasa dengan istilah audio, modelnya adalah d’appolito, namun kovernya diberi pemanis, sehingga kalau tidak diperhatikan, sekilas modelnya bukan d’appolito.

Secara keseluruhan speaker fl oorstanding ini mampu mereproduksi suara baik rendah sampai ke tinggi dengan baik, halus namun cukup detail. Dan mengingat tipe-tipe lainnya dari Mission ini, tidak salah jika menggunakan-nya sebagai speaker utama untuk ruang home theater ada. Jadi selain untuk musik-musik hi-end, bisa juga digunakan untuk menikmati sajian fi lm.a

Drifer Mission dengan desain yang khas

Mission MX3OK SEKALI.indd 27 10/10/2012 3:04:00 PM

28 audio Oktober 2012video

Kenapa disebut DIVA? Karena diklaim suaranya merdu bak laksana seorang Diva yang piawai melantunkan lagu dan genre musik apa saja.

Keunikan dari bentuk loudspeaker ini pun segera memperlihatkan kelasnya sendiri sebagai salah satu loudspeaker yang patut mendapat perhatian khusus, teru-tama dari para Audiophile yang menggemari musik stereo

DWR TECHNOLOGY DIVA BOOKSHELFSetelah DWR Tecnology Aria Optima fl oorstand yang perkasa hadir di tanah air, maka muncullah pasangannya, si bookshelf yang kompak yang bagaikan perpaduan Yin dan Yang, siapakah dia? Dia adalah DWR Technology DIVA.

maupun multikanalMelihat bentuk serta desain dari Diva ternyata mengi-

kuti kemiringan Aria Optima dengan perhitungan time alignment, sehingga diharapkan akurasi waktu tiba high-mid frekuensi dan mid-low frekuensi ke gendang telinga kita akan lebih natural dan lebih akurat.

Kemiringan secara natural ini juga untuk mengurangi

TEST

PENULISBudi Santoso

DWR TECHNOLOGYOK SEKALI.indd 28 10/10/2012 3:04:34 PM

29 audio Oktober 2012video

kinerja elektronik crossover secara kuantitas dan lebih simple. Nah! Serta merta aplikasi akustik ini bisa mening-katkan kualitas reproduksi suara lebih natural dan netral secara signifi kan.

Peranan jenis kayu yang dipakai sampai dengan fi nish-ingnya juga mempengaruhi kualitas akustik dan penampilan dari Diva ini menjadi sebuah karya seni dan teknologi audio plus musik yang tidak saja nyaman di telinga, namun juga seksi di pandang mata.

Amplifi er yang untuk mendrivenya cukup mengguna-kan ampli integrated hybrid DWR miniMAX Quattro den-gan preamp tube yang memakai 2 tube NOS 6AK5 dengan power supply unit tersendiri dan memakai stereo power solidstate 75watt/kanal (8 ohm) dengan power supply unit tersendiri dan mereka tersambung oleh internal interkonek. Semua dalam 1 boks yang kompak, dengan dua tombol be-sar : tombol satu untuk selektor 2 input, dan tombol kedua

untuk volume dan hanya memakai sebuah powercord saja. Sangat efi sien dan efektif.

REFERENSI LAGU :After The Love Has Gone – David Benoit, Russ Free-

man, Phill Perry, Vesta and friends. Lagu legendaris jazzy ini merupakan lagu Earth Wind and Fire yang dimainkan dengan jazz fusion oleh jawara GRP records dengan tehnik dan aransemen lebih banyak improvisasi instruments dan tehnik vocal yang sangat sulit, untuk membuktikan bahwa setiap performance artis bisa dikeluarkan satu satu tanpa tercampur satu sama yang lain, semuanya mampu dire-produksi dengan mulus oleh si Diva.

Bahia Funk – Lee Ritenour, sebuah karya jazz fusion instrumental dengan gaya Brazillian yang sangat dinamis dengan permainan gitar akustik, bass, drum, perkusi, key-board yang saling bersahut sahutan menguji kemampuan transient dan attack Diva, si adinda ini dengan mulus me-repronya

Kissing A Fool – Michael Buble, album ini merupakan lagu debut perdana yang mendapat banyak perhatian public dikomunitas jazz atau pop, Michael melantunkan lagu karya George Michael dengan sangat baik dengan awal bass betot dan dentingan piano David Foster, dan dengan tambahan orchestrasi yang lengkap pun dilalap si Diva yang mampu diajak santai trio sampai full big band membahana.

Let’s Fall in Love – Diana Krall Live in Paris yang mendapatkan Grammy dan Juno Award sebagai Best Vocal Jazz Album 2003, campuran vocal, big band dan classic orchestra dinyanyikan dengan sangat merdu dan lengkap oleh Diva.a

Peranan jenis kayu yang dipakai sampai dengan fi nishingnya juga mempengaruhi kualitas akustik dan penampilan dari Diva ini menjadi sebuah karya seni dan teknologi audio plus musik yang tidak saja nyaman di telinga, namun juga seksi di pandang mata.

SPESIFIKASIType : 2 Ways bookshelf • Box : Bass refl ex • Port location : Back ported • Driver Woofer : 5,5” paper coated • long throw surround rubber Driver Tweeter : 1” dome fabric • Freq. response : 50hz-20kHz • Effi ciency : 90dB • Impedance : 6 Ohm • Binding post : 1pair 5 ways binding post • Wire : Single wire • Internal wires : Oxygen Free Copper wires • Finish : Walnut Tea Brown veneer • with glossy fi nish Range power : 10-100 watt RMS/ch • Size : 21.5x26x33 cm (LxDxT) • Crossover point : 3000 Hz•

DWR TECHNOLOGYOK SEKALI.indd 29 10/10/2012 3:04:41 PM

30 audio Oktober 2012video

Banyaknya brand besar yang mulai meluncurkan produk HTiB tentunya banyak pula varian yang disuguhkan pada konsumen dalam menentukan pilihannya, termasuk produk buatan Polytron

kali ini, yang juga merupakan jenis HtiB dengan fi tur lengkap. Kalau melihat produk Polytron yang masuk dalam jajaran seri 922 ini, ternyata dikemas dalam dua boks terpi-sah, dimana untuk komponen utama seperti amplifi er, super woofer dan speaker center berada dalam boks tersendiri, sedangkan untuk speaker satelit untuk front dan rear, juga

Home Theater in a Box (HTiB) memang semakin banyak diminati oleh para konsumen elektronik sebagai sarana hiburan keluarga yang terbilang praktis, karena tidak harganya saja yang semakin terjangkau, tapi dimensinya juga semakin ramping dan ringkas, sehingga tidak menyita tempat.

Home Theater in a Box (HTiB) memang semakin banyak diminati oleh parakonsumen elektronik sebagai sarana hiburan keluarga yang terbilang praktis,karena tidak harganya saja yang semakin terjangkau, tapi dimensinya juga

POLYTRON PHT 922L

dikemas dalan boks terpisah, sehingga untuk memben-tuk sistem tata suara home theater, maka keduanya dapat dipadu.

Sebagai unit utamanya, mesin source berbasis DVD player dan amplifi er multikanalnya terintegrasi dalam satu kotak yang memiliki dimensi cukup pipih, bahkan kami tak menyangka kalau di dalamnya sudah terdapat penguat daya.

Dalam kardus yang sama, juga terdapat modul super-woofer berukuran jumbo yang ternyata merupakan jenis subwoofer pasif, tidak seperti kebanyakan produk Polytron yang biasanya dikemas sebagai subwoofer aktif, selain itu juga terdapat sebuah speaker center dengan desain yang eksklusif.

Untuk speaker front dan surroundnya, maka kami harus membuka kardus satu lagi, dimana terdapat 4 unit speaker satelit model tower yang terlihat ramping yang kesemuanya memiliki dimensi yang sama besar.

PENGUJIANUntuk membentuk sistem tata suara home theater

dengan konfi gurasi 5.1 kanal, maka Polytron PHT 922L dengan jajaran Speaker SPK 922LA digabungkan, sehingga terjalinlah sistem HTiB yang telah siap tempur.

Dalam pengkoneksian kabel, kami sangat dimudahkan dengan adanya slot khusus yang disediakan oleh unit ampli-fi er/player, terutama untuk jalur koneksi loudspeaker, baik center, front, maupun surround. Bahkan untuk mem-boost driver super woofer -- pembangkit nada rendah (pengganti modul subwoofer), juga memiliki jenis koneksi yang sama, namun dalam hal ini, kami cukup terkejut dengan sistem superwoofer kali ini, karena penguat dayanya mengandal-kan amplifi er yang masuk satu modul dengan penguat daya loudspeaker lainnya.

Setelah koneksi jalur speaker terpasang semuanya, kami mencoba memutarkan beberapa piringan format DVD, baik dari jenis musik maupun fi lm. Untuk pengujian pertama, kami mencoba memutarkan salah satu fi lm lawas Air Force One yang sudah terbukti telah mengadopsi tata suara Dolby

TEST

PENULISBudi Santoso

POLYTRON PHT 922Lok.indd 30 10/10/2012 3:05:25 PM

31 audio Oktober 2012video

Digital 5.1 yang mumpuni.Dari hasil uji dengar, terbukti bahwa kolaborasi dengan

superwoofer ternyata mampu menghadirkan kualitas suara dengan performa yang cukup menakjubkan, dimana efek vokal terdengar berat dan berbobot, tak terkesan sumber suara berasal dari speaker berukuran driver mini. Begittu juga dengan kemampuan super woofer dalam setiap adegan, termasuk deru pesawat Air Force One tersaji mulus tanpa terjadi kolorasi, sepertinya jajaran speaker ini memang matching.

Kemampuan amplifi er terintegrasi yang menangani subwoofer juga patut mendapat acungan jempol, karena sanggup menggerakkan driver super woofer dengan mulus tanpa kedodoran.

Kinerja dari head unit player/amplifi er juga tergolong responsif, dimana kemudahan dalam setting juga tersaji dari tampilan menu standar yang ditampilkan di layar, baik dari pengaturan jalur koneksi sampai pada sistem karaoke. Bah-kan ketika kami coba untuk memutar musik MP3 dari slot USB yang disediakan, player ini juga mampu mengakses setiap fi le MP3 dengan cermat tanpa terjadi lag.a

SPESIFIKASI

DVD/VCD PLAYER • USB PLAYER (Input)• JPEG Viewer • HDMI Out • MIC Input : 2• MIC ECHO :• DVD SECTION SINGLE DISC• Speaker System 5.1•

Dari hasil uji dengar, terbukti bahwa kolaborasi dengan superwoofer ternyata mampu menghadirkan kualitas suara dengan performa yang cukup menakjubkan, dimana efek vokal terdengar berat dan berbobot, tak terkesan sumber suara berasal dari speaker berukuran driver mini. Begittu juga dengan kemampuan super woofer dalam setiap adegan, termasuk deru pesawat Air Force One tersaji mulus tanpa terjadi kolorasi, sepertinya jajaran speaker ini memang matching.

POLYTRON PHT 922Lok.indd 31 10/10/2012 3:05:30 PM

32 audio Oktober 2012video

NAKAI NP1DVD PROJECTOR PORTABLEInovatif, nyentrik, dan unik, itulah yang tercermin dari perangkat portabel yang satu ini. Nakai NP-1, merupakan jenis mesin pemutar DVD yang dikemas dengan desain unik, tidak seperti kebanyakan jenis DVD player portabel, karena dilengkapi pula dengan mesin proyeksi mini yang mampu menghadirkan tayangan video pada media layar atau tembok.

Nakai NP-1 adalah salah satu seri DVD player dengan penampilan yang memiliki dimensi yang cukup simpel, dimana mirip dengan mesin portabel mini yang ada beredar di pasaran,

hanya saja untuk player ini mampu membaca format dari media fl ashdisk, maupun memori eksternal dengan adanya fasilitas port USB.

Dari tampilannya, Nakai NP-1 memang terdapat satu bidang yang terdapat len-sa sebagai media proyeksi mengguna-kan penerangan lampu LED, sehingga mirip dengan mesin proyektor mini. Di bagian panel lain terdapat beberapa jalur masukan dan keluaran, baik untuk AV model komposit serta jalur untuk antena TV.

Pada panel sebaliknya, kita akan temukan sebuah port USB untuk media memori, dan dua buah port USB jalur

TEST

PENULISBudi Santoso

Nakai NP1.indd 32 10/10/2012 3:06:14 PM

33 audio Oktober 2012video

joystick untuk bermain game, dimana pada paket ini juga disediakan joystick dan software game yang berisikan 300 game. Sebagai catu daya, maka Nakai NP-1 menggunakan adaptor yang include dalam paket ini.

Untuk pengoperasian, walau dari mesin playernya disediakan tombol standar untuk play serta power, namun untuk pengaturan setting dan menu tampilan hanya dapat dilakukan menggunakan remote control yang disediakan.

PENGUJIANDalam pengujian Nakai NP, kami langsung mencoba

dengan software DVD dari fi lm MIB III. Di sini proses pemutaran cakram DVD menggunakan model top-loading, dimana DVD baru beroperasi setelah penutupnya di tutup. Proses bacanya tergolong cukup cepat, tidak sampai 10 detik, menu fi lm MIB III sudah tertampil.

Pada pengoperasian DVD player ini, secara otomatis, lampu proyektor langsung menyala, sehingga gambar dapat langsung tertampil pada bidang yang disorot, dalam hal ini kami hanya menggunakan tembok putih. Untuk mematikan fungsi proyektor hanya bisa dilakukan melalui fasilitas remote, jika Anda ingin menggunakan monitor TV atau lainnya.

Dari hasil proyeksi, kami dapati gambar yang cukup terang, walau akan lebih optimal jika kondisi ruang benar-benar gelap, hanya sayangnya untuk resolusi gambar yang ditampilkan memang terlihat kurang halus, sehingga untuk tayangan teks yang kecil tidak terbaca jelas, namun untuk

gambar video cukup jelas, walau masih didapati efek jaggy. Untuk happy & fun, DVD player memang cukup menarik. Saat kami coba memutar fi le fi lm dari media fl ashdisk, player ini juga cukup responsif, termasuk untuk menayangkan format JPEG berupa foto, hasilnya tidak mengecewakan. Ini mem-buktikan kalau Nakai NP1 juga menjadi mesin multimedia player yang mampu membaca beberapa format audio video yang sedang tren saat ini.

Untuk membuktikan bahwa mesin Nakai NP1dapat di-aplikasikan sebagai game console, kami mencoba memasang joystick pada salah satu port USB yang bertanda khusus untuk game, namun sebelumnya software game bawaan Nakai kami masukan dalam media putar DVD, yang kemudian akan tertampil ratusan game ala Nitendo yang dapat dimainkan melalui seleksi menggunakan remote. Setelah game tertampil, maka joystick baru dapat difungsikan. Walau terkesan game jadul, kami cukup bernostalgia dengan setiap game yang dise-diakan. Tak ketinggalan, untuk mencoba fi tur lain yang tidak kalah menariknya, adalah Nakai NP1 yang dilengkapi dengan tuner sinyal TV dan antena model pigtail yang juga terdapat dalam paket. Setelah dilakukan pencarian sinyal TV mela-lui fungsi otomatis, ternyata ada beberapa yang “nyangkut” walau tidak sekuat ketika kami mencoba dengan antena luar (atas), yang membuktikan kalau kualitas tunernya tergolong cukup kuat.a

SPESIFIKASIImage Projection : 10 - 80 inci• Fokus & Zoom : Manual• Resolusi : 800 x 600• Brightness : 10 ANSI Lumen• Rasio Kontras : 199 : 1• Aspek Rasio : 4 : 3• Built-in Speaker : 2W x 2• Konsumsi Daya : 15 Watt• Input : AV in, SD/MMC, ISB. S-Video, TV• Format Image : JPEG, BMP, JPG, TIFF• Format VIdeo : Avi, ASF, MP4, MPEG2, • MPEG3, MPEG4, RM/RMVB, FLVFormat Audio : MP3, Audio CD, WMA, WAV, AAC, • MPEG1/2/2,5

Kontak : PD SINAR•

Lensa Proyektor dengan fokus manual Remote control yang disertakan dengan menu lengkap

Antena TV model pigtail

Tersedia 2 port USB joystick, 1 USB port ash, dan slot SD/MMC

Nakai NP1.indd 33 10/10/2012 3:06:18 PM

34 audio Oktober 2012video

OPTOMA HD331080P DLP 3D HOME THEATER PROJECTORTiga tahun lalu, untuk mendapatkan jenis mesin proyektor yang didukung fi tur lengkap, termasuk 1080p maupun 3D memang masih menguras kantong Anda, namun saat ini jenis proyektor tersebut semakin terjangkau, bahkan telah direkomendasi sebagai salah satu komponen untuk sistem home theater, termasuk produk Optoma seri HD-33.

Hadirnya mesin proyektor besutan Optoma seri HD33 tentunya menambah maraknya jenis proyektor yang mampu menghadirkan visual home theater sesungguhnya, dimana mesin

yang satu ini memiliki performa yang sangat mengesankan.Dari tampilannya Optoma HD33 memang terlihat

cukup luwes dan terkesan aerodinamis, sehingga dapat ditempatkan dalam posisi on the table tanpa mengurangi estetika. HD33 ini menggunakan pendekatan minimalis. Ia tidak memiliki speaker internal, sehingga untuk mendapat-

kan audio, maka diperlukan satu set speaker khusus. Tidak ada tombol pada unit utama, selain hanya tombol power tunggal di bagian belakang sebelah input video, sehingga sistem kendali sangat mengandalkan remote control. De-ngan dukungan dua port HDMI, komposit dan koneksi VGA, mestinya cukup untuk kebutuhan sistem video dari yang standat sampai resolusi tinggi,. Bahkan, pemicu 12v, USB port dan RS232 port juga tersedia.

Dari rincian teknis, Optoma HD33 mampu menghasil-kan kontras 4.000 : 1 yang tentunya sangat terang untuk

TEST

PENULISBudi Santoso

Optoma HD33_OKSEKALI.indd 34 10/10/2012 3:09:04 PM

35 audio Oktober 2012video

jenis mesin proyektor sistem home theater. Fitur lain yang tidak kalah pentingnya adalah HD33 merupakan jenis proyektor 3D 1080p (full HD) dengan kompatibilitas de-ngan HDMI 1.4. serta menggunakan frekuensi radio (RF).

Optoma HD33 dilengkapi dengan Color Wheel dengan kecepatan 3x, 6-segmen roda warna RGB dan memiliki refresh rate 120Hz dan roda warna berjalan melalui tiga siklus penuh per frame, untuk refresh rate 3x. Jika proyek-

tor ini berjalan pada 60Hz, kecepatan roda yang sama akan menghasilkan 6x.

Umur lampu HD33 ini dapat bertahan hingga 3.000 jam dalam mode Bright dan 4.000 jam dalam Standar. Hal ini cukup wajar untuk jenis proyektor home theater, bah-kan untuk lampu pengganti setelah masanya habis, dapat diperoleh dengan harga terjangkau. Sedangkan untuk dapat menampilkan efek 3D, Optoma HD33 dapat dioperasikan se-cara otomatis apabila videonya sudah 3D. Bahkan dengan built-in converter dari proyektor ini, maka tayangan 2D dapat dikonversi menjadi 3D, hanya sayangnya untuk kebutuhan kacamata 3D hanya disediakan secara opsional.

PENGUJIANUntuk mengobati rasa penasa-

ran, kami mencoba Optoma HD33 menggunakan mesin blu-ray player keluaran NAD seri T567, dalam hal ini kami juga menggunakan soft-ware blu-ray demo kelas HD yang berikan beberapa potongan fi lm dan musik.

Setelah melakukan sedikit pe-manasan, Optoma HD33 secara ber-tahap mulai menampilkan cahaya biru yang semakin lama semakin terang, bahkan dalam suasana lampu neon menyala, kami masih dapatkan image gambar yang terang. Kali ini, kami menggunakan koneksi HDMI

Dari rincian teknis, Optoma HD33 mampu menghasilkan kontras 4.000 : 1 yang tentunya sangat terang untuk jenis mesin proyektor sistem home theater.

Proyektor yang dilengkapi jalur AV yang lengkap

Optoma HD33_OKSEKALI.indd 35 10/10/2012 3:09:06 PM

36 audio Oktober 2012video

SPESIFIKASI

Display Technology : Single 0.65” DC2 1080p DMD • DLP Technology by Texas InstrumentsNative Resolultion : Native 1080p (1920x1080) • 2D/3DBrightness : 1800 ANSI lumens• Contrast Ratio : 4.000:1 (full on/full off)• Displayable Colors : 1.07 Billion• Lamp Life and Type : 4.000/3.000 hours (STD/bright) • 230W OsramProjection Method : Front, rear, ceiling mount, • table topKeystone Correction : ± 5° Vertical• Aspect Ratio : 16:9 native, 4:3 and 16:10 • compatibleProjection Distance : 1,5 - 10 m• Image Size (Diagonal) : 0,95 - 7.64 m• Projection Lens : F=2,55-2.87, f= 22,4–26,8mm,• Noise Level : 28dB/30dB• Power Consumption : 310 watt (bright), 260 watt • (STD), <0,5 watt (standby)Computer Compatibility : HD, UXGA, WXGA, SXGA+, • SXGA, XGA, SVGA, VGA resized, VESA, PC and Macintosh CompatibleVideo File Compatibility : NTSC, PAL, SECAM, SDTV (480i), • EDTV (480p), HDTV (720p, 1080i/p)3D Compatibility : Supports all HDMI 1.4a • mandatory 3D formatVertical Scan Rate : 25 - 85 Hz, 120Hz• Horizontal Scan Rate : 15.3 - 91.1 KHz• I/O Connectors : Two HDMI v1.4a, VGA-in, • component video, composite video, RS-232 , +12V trigger, VESA 3D portWeight : 4,5kg•

1.4 dari mesin blu-ray ke proyektor, dan hasilnya memang mengaggumkan, dimana kerapatan gambar yang dihasilkan tidak terasa kalau berasal dari mesin proyektor.

Dengan memproyeksikan video pada layar 72 inci, rasanya memang masih terlalu sempurna dalam menampil-kan gambar, bahkan kami yakin untuk tampilan sampai 100 incipun masih direpresentasikan secara baik.

Dari hasil pemutaran piringan blu-ray, dapat terlihat sebuah citra video yang memikat, dimana kekentalan warna yang dihasilkan memang baik, bahkan saat kami coba dengan menaikkan tingkat kecerahan, kualitas gambar masih terlihat fokus dan pekat. Apalagi ketika kami lakukan penggelapan ruang secara total, video yang dihadirkan serasa lebih hidup, dimana dengan refresh rate tersebut, kami dapati juga kualitas video yang smooth, tidak terkesan patah-patah, sehingga sangat nyaman di mata.

Untuk pengujian 3D, kami menggunakan kacamata 3D opsional, dimana untuk tayangan ini hanya melakukan pro-ses konversi 2D to 3D dari fi lm blu-ray. Hasilnya ternyata juga menggembirakan, karena respons sinkronisasi gelom-bang RF dari mesin proyektor dengan kacamata tergolong responsif, sehingga hasil konversi ini juga mampu menci-trakan efek 3D yang cukup dalam dan cenderung realistis.

Dari hasil pengujian di atas, membuktikan kalau HD33 Optoma adalah mesin proyektor dengan kemampuan 1080p serta fi tur proyeksi 3D yang tidak saja ditunjang oleh sistem koneksi HDMI terbaru, namun juga sebagai mesin proyek-tor dengan kontras setara profesional yang direkomendasi untuk sistem home theater dengan harga sebanding, bahkan cenderung terjangkau.a

TEST

PENULISBudi Santoso

Optoma HD33_OKSEKALI.indd 36 10/10/2012 3:09:10 PM

37 audio Oktober 2012video

GROUP TESTPENULIS

Doharto

Meskipun menyandang status TV LED namun konsumen jangan terkecoh bahwa TV LED pasti sudah mengusung fi tur Full HD, belum tettu. Karena memang tidak ada hubungannya

antara teknologi LED dan fi tur Full HD. Ciri khas TV LED dibanding TV LCD biasa adalah dilihat dari samping dimana tampilan TV LED lebih tipis (slim) dibanding TV LCD biasa.

Dari pantauan pasar - TV LED mulai hadir pada TV LCD diagonal 19 inci dan seterusnya. Di pasar sendiri produk TV LED dipasok dari Negara Cina, Korea, Jepang dan lokal (Polytron). Masing-masing punya ciri khas sendiri. Namun secara umum TV LED China menonjol dalam hal harga yang terjangkau serta fi tur yang lumayan lengkap. Jadi kita bisa mengikuti mode TV (LCD) yang sedang trend di pasar tanpa menguras isi kantong kita.

Sedangkan TV lokal masih bisa bersaing dibidang harga tapi bukan yang termurah. Produk Polytron sendiri selama ini dikenal memiliki sound quality yang lumayan serta koneksi yang berlimpah. Selain itu juga TV Polytron sering dileng-kapi fi tur yang jarang ada pada produk pesaingnya. Misalkan fi tur picture freeze, active sub woofer dan lain-lain.

Sekarang ini produk Korea memang dikenal sangat inovativ. Kita bisa katakan bahwa produk audio video Jepang sudah dilampaui oleh “Duo Korea” yaitu Samsung dan LG. Ciri khas produk mereka berdua ini adalah sangat inovativ dengan banyak menghadirkan fi tur-fi tur baru yang makin memanjakan konsumen seperti pada kategori TV (LED) smart dan 3D. Hal itu dikarenakan divisi riset mereka rajin menciptakan penemuan-2 baru. Namun berbicara mengenai harga, produk mereka sekarang ini tergolong adalah yang paling mahal tetapi itu sesuai dengan pepatah “ada harga ada mutu”.

Yang terakhir adalah produk Jepang. Semula produk Jepang adalah yang nomor satu tapi sekarang tidak lagi. Na-mun begitu bukan berarti produk Jepang sekarang menurun kualitasnya. Beberapa tahun belakangan ini mereka kurang agresif dalam meluncurkan produk baru dengan fi tur-fi tur yang unggulan. Dari seluruh merk Jepang hanya Sharp yang kelihatan masih stabil (konsisten) dengan riset unggulan mereka. Dengan demikian maka tidak heran jika harga TV Sharp tidak lebih murah dari Korea. Berbeda dengan harga TV Toshiba dan Sanyo yang lebih murah dari Samsung dan LG. Sementara itu harga TV Sony dan Panasonic “sebelas duabelas” dengan harga TV Korea.

PENULISDohartoBERANI ADU HARGA

TANPA TURUNKAN KUALITASDengan berkembangnya teknologi TV maka sekarang ini TV LCD dengan

teknologi LED sudah makin eksis di Indonesia. Karena sudah tergolong mass production maka harga TV LED juga sudah makin tertekan. Para pemain di pasar

sekaran ini bukan hanya berbicara perlombaan dalam hal inovasi produk di antara mereka namun juga sudah menyentuh pada persaingan harga.

GROUP TEST.indd 37 10/10/2012 3:11:30 PM

38 audio Oktober 2012video

Harus diakui bahwa perkembangan teknologi TV LCD produk Cina semakin maju saja. De-ngan fi tur lengkap kita sudah bisa membeli TV LCD Cina dengan harga yang sangat bersaing

dibanding Korea dan Jepang. Mereka juga berani mem-berikan garansi selama 3 tahun. Jadi itu semua membuat konsumen sekarang ini mulai sulit untuk mengatakan tidak buat produk negeri tirai bambu.

Kali ini Cina hadir dengan TV teknologi LED ukuran 24 inci yaitu Changhong LE24819. TV dengan frame warna hitam ini kelihatan berpenampilan klasik. Namun ada sentuhan crystal pada standing TV ini hingga mempermanis penampilannya. TV ini sudah mengusung teknologi Full HD 1920x1080 pada layarnya serta dynamic contrast ratio

Pada product review kali ini LG menghadirkan TV LCD yang belum LED layar wide 23 inci dengan ratio 16:9 yaitu LG tipe M2341A. Meskipun belum disematkan teknologi LED yang membuat

casing TV sangat slim namun TV ini sudah mengusung resolusi tinggi yaitu 1920x1080 alias Full HD dimana ia sudah setara dengan Changhong LE24819, bedanya TV Changhong tersebut sudah LED. Ukuran TV LG ini lebih kecil 1 inci dibanding kompetitornya kali ini. Perlu diketa-hui bahwa ukuran TV LCD 24 inci setara dengan TV CRT yang sempat popular di masyarakat beberapa tahun lalu yaitu diagonal 21 inci.

Disain TV LG ini adalah meruncing pada ke empat

CHANGHONG LE24819

LG M2341A

hingga 2.000.000 : 1. Sehingga tampilan layar semakin enak saja saat ditonton. Mengenai teknologi Full HD – sejak tahun 2010 Changhong yang notabene adalah BUMN milik Cina memang sudah menghadirkan fi tur ini pada line produk TV LCD-nya mulai diagonal 24 inci.

Disain TV Changhong LE24819 cukup manis dengan sudut lancip pada ke empat ujungnya. Tampilannya yang Ultra Slim Design dipadu padan dengan Glass Stand Design membuat TV ini Nampak berkelas. Belum lagi dengan adanya LED Edge Backlight serta Crystal Design membuat TV layak untuk dijadikan pusat perhatian di ruang keluarga. Fitur lainnya yang juga penting dari TV ini adalah Full Stereo.

TV ini dilengkapi dengan koneksi yang cukup lengkap. Ada tiga set HDMI, dua buah USB dan khusus satu PC input terminal agar TV ini bisa dijadikan monitor. Jadi kita bisa menghubungkan TV ini dengan berbagai jenis player atau gadget. Dengan banderol cuma Rp 1.425.000 harganya adalah yang paling terjangkau. Itu bisa kita lihat di Liputan Pasar majalah ini. Karena itu ia tergolong “best value for money”.a

sudutnya. Bodinya disaput warna hitam namun standing TV ini kelihatan cukup tinggi hingga ia lebih terlihat seperti LCD monitor layaknya. Speaker TV ini diletakan di bagian bawah casing. Sehingga ada penebalan pada casing bagian bawah.

Melalui TV ini LG kelihatan “PD” untuk bersaing di segmen TV LCD 24”. Meskipun diagonalnya cuma 23”, di bidang sound quality TV ini dilengkapi invisible speaker dengan sound output sangat powerful dan “nendang” yaitu 14w pada 10% RMS. Dan tentu saja chip SRS Tru Surround disematkan didalam rangkaian IC-nya. Kekuatan gam-barnya selain pada fi tur Full HD juga kekuatan brightness yang mencapai 250cd/m2 serta contrast ratio-nya sebesar 30.000:1. Sementara itu perlu waktu 5ms untuk menghidup-kan TV ini sampai ia “on”.

Koneksi pada TV ini cukup lengkap yaitu D-Sub, Head-phone out, USB, HDMI dan PC input. Jika anda adalah penikmat gadget – maka TV ini memiliki tingkat kompati-bilitas cukup tinggi. Selain itu juga TV ini cocok untuk menemani anda di ruang tidur, tempat kos atau ruang kerja pribadi. Harganyapun masih tergolong feasible.a

SPESIFIKASI

SPESIFIKASI

Full-HD 1920 X 1080• Full Stereo• 24 inch• LED Edge Backlight• Glass Stand Design• Crystal design• 2.000,000 : 1 Dynamic Contrast Ratio•

Full-HD 1920 X 1080• Full Stereo• 23 inch wide• Brightness 250 cd/M2• Contrast ratio 30.000 : 1• Response Time 5 ms• Horizontal Freq. 30kHz-69kHz•

2 USB-MULTIMEDIA, (RMVB, MP3, • MP4, JPEG, ETC.)Ultra Slim Design• HDMI 3x• AV/Component• VGA• Low Stand by Power•

Vertical Freq 56Hz-61Hz• Connector D-Sub, Antenna • in,Headphone out, USB, HDMI dan PC input16 : 9 auto resolution• Sleep Timer • Remote Control•

HARGA : 1.425.000

HARGA : 1.595.000

GROU

P TE

ST

GROUP TEST.indd 38 10/10/2012 3:11:37 PM

39 audio Oktober 2012video

TV Sharp selama ini dikenal dengan TV LCD produknya yang berkualitas premium. Selain itu Sharp memang dikenal sebagai pabrikan yang memiliki sendiri pabrik yang memproduksi

panel LCD, bahkan sebagian panel tersebut dia jual kepada pabrikan TV LCD lainnya. TV Sharp LC-24DC50M merupakan TV termahal pada produk review kita kali ini. Pertanyaannya adalah apakah fi tur yang diusungnya sudah sesuai dengan harganya? Ayo ikuti terus rubrik ini.

Sekilas membaca spesifi kasi teknik TV ini – bisa disimpulkan bahwa fi turnya memang sesuai dengan harga. Kita mulai dari teknologi pada layar. Penggunaan teknologi LED dan Full HD 1.920 x 1.080 pada TV yang berdiagonal 24 inci mencitrakan dia memang adalah produk premium di kelasnya. Menariknya ia dilengkapi fi tur Teletext yang seka-

Polytron adalah merk lokal yang sudah hadir di Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Produk Polytron dimulai dari AC hingga TV dan smart phone. Setahu saya di era 90’an selain Polytron –

PT. Istana Hartono Elektronic (pabrikan yang dibawah grup Jarum) juga menjual TV merk Digitec dan OKEI. Namun yang tetap eksis hingga kini tinggal Polytron inilah.

Pada komparasi kali ini Polytron hadir dengan TV LED diagonal 24 inci yaitu tipe 24B33. TV ini tampil dengan balutan warna hitam pada casingnya, hingga ia tampak elegan. Nampak dari sisi samping TV ini memang kelihatan slim, ciri khas TV LED. Meskipun TV ini mengusung layar LED dan dengan aspect ratio 16:9 namun ia belum Full HD. Layar TV ini memiliki brightness 250cd/m2 dan contrast

SHARP LC-24DC50M

POLYTRON 24B33

rang ini sudah tidak digunakan lagi di dunia pertelevisian (broadcast) di Indonesia, tidak seperti pada era 90’an lalu.

Untuk memperkuat tangkapan sinyal - TV ini dilengkapi antenna booster agar didapat gambar yang prima. Di sektor audio – TV ini sudah Full Stereo atau NICAM/A2 serta di lengkapi surround sound. Ada dua buah speaker yang di tanam dalam cabinet TV ini. Speaker tersebut berukuran 5cm x 4cm dengan total audio output yang dihasilkan 10w pada 10% RMS. Pada saat membaca gallery foto dari USB Flash Disk maka tampilan foto dapat diperindah oleh TV ini tentu saja dengan fi tur Photo Frame Mode.

TV ini kompatibel dengan berbagai macam gadget atau player – itu terbukti dari koneksi yang lengkap pada Sharp LC-24DC50M. Koneksinya ada USB, HDMI, PC input, DVD component input, RCA Composite dan Headphone Jack. Dengan power consumption sebesar 28w ia adalah TV teririt dari seluruh peserta prduct review kali ini. Dengan seluruh keunggulannya maka harga Rp 2.000.000 pantas dibanderolkan pada TV ini. Tetapi jika harga ini terlalu ma-hal bagi anda – jelas, Changhong LE24819 (Rp 1.425.000)menjadi pilihan yang menantang.a

ratio 40.000:1. Namun time response-nya bisa mencapai 8.5 ms! TV Polytron 24B33 ini mampu memproduksi suara Full Stereo termasuk AV stereo dengan power audio output sebe-sar 3 x 2w 10% RMS. Berbicara mengenai koneksi ternyata Polytron cukup royal dalam menyediakan beragam koneksi pada TV-nya itu. Koneksi USB tersedia 1 set kemudian HDMI juga satu set. Yang lainnya adalah PC input satu set. Selain itu adalah DVD component input (1) dan RCA Com-posite. TV yang dilengkapi fi tur picture freeze (gambar diam) ini oleh pabriknya hanya dikasih garansi satu tahun. Band-ingkan dengan Changhong yang mencapai tiga tahun. TV ini tidak termasuk irit listrik karena saat operasional membutuh-kan listrik sebesar 44 watt.

Dengan banderol Rp 1.700.000 - TV ini memang bu-kanlah yang termurah. Dibanding Changhong LE24819 (Rp 1.425.000)dan LG M2341A (Rp 1.595.000) - TV Polytron 24B33 memang kelihatan lebih mahal. Namun dia punya ke-unggulan pada teknologi LED dan sound quality yang cukup baik. Menurut saya jika dilihat dari berbagai sisi Changhong adalah pilihan yang cukup menarik. Harga, masa garansi, dan fi tur – namun keputusan terserah anda sesuai dengan kebutu-han dan tentunya anggaran yang tersedia.a

SPESIFIKASI

SPESIFIKASI

Full HD (1.920 x 1.080) LCD Panel with • LED BacklightPhoto Frame Mode for enjoyment • viewing photoUSB easy connection for Photo, Music, • and Video3 Fix Angle Position Stand•

Size (inches) : 24• Resolution : 1366 X 768 (WXGA) HD • ReadyBrightness(cd/m2) : 250• Aspect Ratio : 16 : 9• Contrast Ratio : 40000 : 1• Analog Reception : Yes•

Super ECO Mode for environment • friendlyAntenna Booster• 1080/24P Signal Input for the fi lm • frames just as theatreD-sub 15 pin terminal for PC and • analog RGB signalsHeadphone Jack•

View Angle H/V (degree) : 176 / 176• Response Time (ms) : 8,5• TV System : PAL (RF), PAL/NTSC • (AV)Audio System : B/G, D/K, I, M• Nicam/A2 : Yes• Maximum Audio Output : 3 W x 2•

HARGA : 2.000.000

HARGA : 1.700.000

GROUP TEST.indd 39 10/10/2012 3:11:40 PM

40 audio Oktober 2012video

Ketika saya mengunjungi pusat perdagangan produk audio hi end di Adelphi, Singapura bulan silam. Butik audio yang pertama saya kunjungi adalah Ong Radio.

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

KOMPILASI MERDU MC.INTOSH DAN FOCAL

Ong Radio adalah pemain audio hi end ter-tua di Singapura, sudah memasuki generasi kepemimpinan ketiga yang sekarang dipegang oleh Ivan Ong. Hari itu masih “pagi” baru

sekitar pukul 2 siang (Adelphi buka pukul 1 siang dan tutup pukul 7 malam) dan ketika saya masuk ke butiknya, saya menjumpai kenalan lama bung Felix Ho (senior sales executive) dan Ivan Ong. Bung Felix Ho membuka percakapan dengan menanyakan kondisi pasar audio hi end di Jakarta. Saya jawab bahwa kondisi bisnis audio hi end Jakarta kurang begitu menggembirakan – para pelaku bisnis mengeluh akan kurangnya pembeli, saya tidak tahu kenapa

kalau ditanya mereka selalu bilang sepi pembeli, kapan ramainya? Mungkin mereka takut ditodong iklan, walaupun saya ke butik high end tidak pernah berbicara soal iklan he..he.. Atau mungkin saja karena orang Indonesia yang berduit lebih suka berbelanja audio hi end di Singapura katimbang di Jakarta, Surabaya, dan Medan. Seperti halnya orang Indonesia (penguasa dan pengusaha) lebih suka berobat ke Singapura katimbang di negaranya sendiri. Sehingga saya rasa Singapura turut berandil dalam melemahkan pangsa audio hi end Jakarta he..he.. Setelah basa basi, saya diajak Felix ke sound room yang telah siap tempur – ini dia perangkat racikan Felix:

HI END.indd 40 10/10/2012 3:12:46 PM

41 audio Oktober 2012video

MC.INTOSH MC1.2 KW

Oleh karena tujuan saya semula adalah untuk menyi-mak musik stereo bukan home theater, maka sebagian perangkat yang tak terpakai seperti AV control center, Blu-ray player, dan Multi amp untuk sementara dipensiunkan tanpa Jamsostek. Felix Ho, seorang senior AE yang handal dan ramah. Saya ditanya mau memilih lagu apa? Maka saya memilih sejumlah album untuk keperluan demo. Un-tuk lagu pertama diputar nomor “So Nice” yang dibawakan oleh Stacey Kent diambil dari album kompilasi Audiophile Voices – oleh oleh dari pameran audio Hongkong. Lagu ini berirama samba lembut yang mampu membawa pendengar-nya “teler” ke langit ketujuh. Stacey biduanita yang ber-

Blu-ray player : Mc Intosh MVP 891• SACD player : Mc Intosh MCD 500• AV control center : Mc Intosh MX 121• Integrated amp : Mc Intosh MA 6600• Multi – amp : Mc Intosh MC8207• Mono block amp : Mc Intosh MC 1.2 KW• Kabel interkonek : Tchernov• Kabel loudspeaker : Stradius Classical• Loudspeaker : Focal Scala Utopia•

Berdaya keluaran 1200 Watts, itu sebabnya diberi tipe MC1.2KW. Menggunakan Quad Balanced Circuit. Dalam tiap power amp mono block ini terdapat sepasang sirkit amplifi er balanced (total 4 sitrkit amplifi er). Dulu teknologi ini pernah dipakai Sansui yang mereka namakan Diamond Balance Amplifi er. Sayangnya gara gara Sansui salah main bursa saham properti, perusahaan Jepang ini ambruk. Kalau tidak mungkin Sansui bisa menyaingi Mc Intosh. Dengan amplifi er balanced memungkinkan amplifi er bekerja mulai dari frekuensi infra bass (di bawah 20 Hz) sehingga reproduksi nada bass solid dan berbobot. Di samping rangkaian balanced adalah kebal terhadap gangguan induksi baik dari luar maupun dari dalam amplifi er. Menggunakan trafo keluaran, sehingga amplifi er dapat disetel untuk loudspeaker 2, 4, dan 8 Ohm. Masih penasaran? Ini ada seabrek data yang berguna bagi kamu yang berencana mem-beli amplifi er bertubuh tambun dan berat ini.

Power Output1200W @ 2, 4 or 8 ohms

Number of Channels1

THD0.005

S/N below rated output124dB

Dynamic Headroom2.1dB

Damping Factor100

Circuit Confi gurationQuad Balanced

Circuit DesignTransistor

Mono BridgeN/A

Mono ParallelN/A

AutoformerYes

MetersYes

Balanced InputYes-2

Rated Power Band20Hz to 20kHz

Frequency Response +0,-0.25dB20Hz to 20kHz

Frequency Response -3dB10Hz to 100kHz

Front Panel1/2” Glass With Handles

IlluminationLED Fiber Optic

Chassis Styleopen stainless steel

Meter Light SwitchYes

Remote Power ControlYes

Multi Channel DB25 Cablen/a

Gold Plated Binding PostsYes, 200 amp, 3-way

Dimensions (W x H x D)17-3/4” (45.09cm) x 12-5/16”

(31.27cm) (including feet) x 22”

(55.88cm) (including the front panel

and cables)

Weight147 lbs., (66.7 kg)

Shipping Weight172 lbs., (78 kg)

HI END.indd 41 10/10/2012 3:12:47 PM

42 audio Oktober 2012video

PROCESSOR MX 121 MC INTOSH MCD500Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D SACD/CD player dengan masukan digital bertopologi DAC yang unik. Gilanya, player ini menggunakan dua buah converter 24 bit, 192 kHz PCM/DSD per kanal, satu untuk bagian positip dan satunya untuk bagian negatip.. Sehingga untuk kedua kanal stereo memakai empat buah converter 24 bit, 192 kHz - waduh noisenya kecil banget, bukan nyaris tak terdengar tapi absolute kagak kedengaran walau di perkuat hingga 40 dB!! Nah ini seabrek data spesifi kasi yang mungkin berguna bagi kamu yang berkocek tebal en masih penasaran.

Number of ChannelsTwo, Stereo

Frequency Response4Hz to 40kHz

Distortion0.0015%

Signal-to-Noise Ratio110dB, A weighted

D/A Conversion Type24/192 using 8 DAC, Fully

Balanced. ES9008S, ESS

Technology’s HyperStream

DAC

Audio Up-Sampling24 bit/96 KHz

Audio Output TypesStereo Fixed or variable,

balanced and unbalanced,

Digital PCM

Video Output TypesMusic Only

Software DecodedRedbook two channel

CD,CD-R, CD-RW, WMA-

Windows,MP3-two Channel,

SACD two channel

Special FeaturesStereo Variable, balanced

and unbalanced outputs for

preamp function

Fiber-Optic Glass Panel Yes

Remote ControlYes, Handheld IR or Data input

Third Party ControlIR input jack

Dimensions (W x H x D)17-1/2” (44.45cm) x 6”

(15.24cm) x 16-1/2”

(41.91cm)

Weight28.2 lbs., (12.8 kg)

Shipping Weight44.6 lbs., (20.2 kg)

wajah cantik memiliki vokal yang juga cantik. Saya simak vokal Stacey direproduksi oleh perangkat racikan Felix Ho mengadung timbre kehangatan yang mampu menghanyut-kan pendengarnya. Perbedaan antara produk advance hi end (yang mahual banget) dan entry hi end (yang rada mu-rah tapi tidak murahan) terletak pada kemampuannya untuk mereproduksi musik dan vokal yang memiliki timbre ke-hangatan. Aspek timbre kehangatan ini timbul dari adanya komponen harmonik yang proposional dengan komponen dasar. Sulit untuk dijabarkan secara teoritis, bagaimana hal tersebut tercipta. Sungguh saya masa bodo dengan segala teori, yang penting saya menikmati alunan Stacey dengan vokal sedikit nakal, serak serak basah gitu. Lagu kedua diambil dari nomor “When Irish Eyes Are Smiling” yang dilantunkan oleh Roger Whittaker. Vokal Roger dire-produksi oleh loudspeaker Scala Utopia dengan harmonik

Beda antara preamplifi er dan processor adalah; pream-plifi er umumnya dipakai sebagai pemilih dan penguat sinyal audio stereo. Sedang processor juga pemilih dan penguat (volume) tapi untuk sinyal audio home theater. Processor ini diciptakan untuk menangani berpuluh fungsi audio home theater yang semakin lama semakin banyuak....sehingga membingungkan pemakainya!! Hebatnya lagi processor ini sudah mirip CPU komputer yang dilengkapi masukan untuk USB, I-Phone. I-Pod, dan I-Pad, jauh dari turntable!!

Ultra Low Distortion (DSP Bypass)0.005%

Channel FormatsStereo, 5.1, 7.1, Two Mono

Subwoofers

Balanced Input1 set-Stereo

Balanced Outputs7.1 + Second Subwoofer, or

Height or Width

Unbalanced Inputs7 Stereo + Moving Magnet

Phono, 7.1 Input

Unbalanced Outputs7.1 + SW, or H-2, or W-2, +

VCR-2, + CDR-2

Digital Inputs3-optical, 2-coax

Digital Output1-optical

HDMI Inputs6 - with 3D video pass-

through, ARC, CEC, Deep

Color, x.v.Color, Auto Lip Sync,

Advanced HD audio

HDMI OutputsOne - Zone A, with or without

ARC, 3D Video Pass-Through,

CEC, Deep Color, x.v.Color,

Auto Lip-sync

Component In and Out4 in and 2 out

Composite/S In and Out5 in and 3 out

SpeakerYes

Special FeaturesRear Panel USB-Apple

Doc, HDMI in standby,

Apple AirPlay

Third Party ControlRS232, Web IP, Serial Data

input, IR input port

Tone ControlsNine Band Equalizer, Bass

and Treble

Control Of McIntosh Sources

Yes, by handheld MX121

remote, 1 Data Out, 2

Power Control Trigger jacks

Video ScalingYes, up to 1080P HDMI

Dolby ProcessingTrue HD/Digital Plus&EX/Pro

Logic IIz, IIx

DTS ProcessingHD Master & High Res.

Audio/ES/96/24, Discrete

& Matrix6.1/Neo:6/Express/

Neural

Dimensions (W x H x D)17-1/2” (44.45cm) x 7-5/8”

(19.37cm) (including feet) x

19-1/2” (49.53cm) (includ-

ing front panel, knobs, rear

panel connections and USB

drive)

Weight30 lbs., (13.6 kg)

Shipping Weight54 lbs., (24.5 kg)

HI END.indd 42 10/10/2012 3:12:48 PM

43 audio Oktober 2012video

FOCAL SCALA UTOPIAtenggorokan yang keluar (saya duga sewaktu mastering, mereka menata efek BBE Sonic Maximizer terlalu banyak) seakan Roger cuma punya tenggorokan tanpa mulut!! Meskipun lagu ini diciptakan bukan untuk pengantar tidur, namun iramanya yang mendayu dayu sungguh membuat kita terbuai. Saya menyukai musik pengiring (orkestra) dari lagu lagu Amerika keluaran tahun 50 an yang lembut dan mendayu dayu semacam ini.

KARAKTER YANG BERBEDAKalau dahulu Mc Intosh dikenal sebagai amplifi er

klasik konservatif yang bersuara lembut dengan micro detail yang rendah. Kini terbalik, jika Anda penyuka micro detail maka pilihlah integrated amplifi er Mc Intosh atau power amp Mc Intosh sebab amplifi er ini mampu men”zoom” tekstur vokal atau instrumen musik. Ibarat fo-tografi yang mampu memperlihatkan detail di wajah wanita cantik yang semula kita anggap mulus, ternyata jerawatnya seabrek!! Semisal vokal Roger Whittaker, baru kali ini saya mendengar vokal tenggorokkan yang begitu nyata timbre-nya seakan di zoom 100 kali. Tidak semua orang menyu-kai bunyi yang penuh detail, ada orang malah ingin yang lembut saja. Seperti halnya foto, pilih mana wajah yang ayu mulus atau foto wajah yang terlalu detail sampai sampai jerawatnya kelihatan semua? Bunyi “esse” (sibilans) dari vokal Stacey dan Roger tidak menusuk telinga walaupun bunyi cymbal orkestra cukup menyerang berwarna metalik. Saya menyukai lagu lagu ini dan saya dapatkan bahwa tata suara racikan Ong Radio ini penuh dengan detail – bunyi sax yang kaya akan timbre, bunyi snar yang tersimak bunyi kulitnya, bunyi karakas seakan pasirnya berantakan terburai di lantai. Sesuatu yang beda dibanding dari sejumlah sistem tata suara yang saya kunjungi di Adelphi, Singapura sebelumnya.a

Kalau dahulu Mc Intosh dikenal sebagai amplifi er klasik konservatif yang bersuara lembut dengan micro detail yang rendah. Kini terbalik, jika Anda penyuka micro detail maka pilihlah integrated amplifi er Mc Intosh atau power amp Mc Intosh sebab amplifi er ini mampu men”zoom” tekstur vokal atau instrumen musik. Ibarat fotografi yang mampu memperlihatkan detail di wajah wanita cantik yang semula kita anggap mulus, ternyata jerawatnya seabrek!! Semisal vokal Roger Whittaker, baru kali ini saya mendengar vokal tenggorokkan yang begitu nyata timbrenya seakan di zoom 100 kali.

Loudspeaker 3 jalur ini , mudah dipasang dan tidak memerlukan banyak set-up. Toe-in tidak rewel. Namun bukan berarti kalau loud-speaker ini bukan loudspeaker high end. Sungguh loudspeaker Focal Scala Utopia memiliki kemampuan reproduksi suara yang sepadan dengan produk Mc Intosh.

Type3-way fl oorstanding bass-refl ex loud-

speaker

Standard fi nishesCarrara White, Black Lacquer, Imperial

Red

FinishCarrara White, Black Lacquer, Imperial

Red

Drivers11” (27cm) W woofer Power Flower

6-1/2” (16.5cm) W midrange IAL2 pure

Beryllium inverted dome 1” (27mm)

tweeter

Frequency response (+or-3dB)28Hz - 40kHz

Low frequency point24Hz

Sensitivity (2,83 V/1 m)92dB

Nominal impedance8ΩMinimum impedance3.1ΩCrossover frequency250Hz/2200Hz

Recommended amplifi er power40-500W

Dimensions (HxWxD)49-1/8 x 15-1/2 x 16-3/8

Net weight187.4lb (85kg)

Felix Ho

HI END.indd 43 10/10/2012 3:12:48 PM

44 audio Oktober 2012video

Selepas dari butik Ong Radio, kaki melangkah ke butik audio Coherence Audio yang juga berlokasi di Adelphi. Mereka mengageni perangkat audio “mbl” buatan Jerman.

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

MENYIMAK TATA SUARA OMNIDIRECTIONAL

Pemilik butik ini adalah seorang ibu yang bernama Ong Hwee Cheng dengan seorang staf penjualan bernama Fai. Menurut pengakuan Fai, dia sudah menjual dan memginstal sejumlah sistem audio

mbl di kota Jakarta dan Surabaya. Kedua kota ini adalah kota yang pernah diinapi oleh Fai selama beberapa malam untuk memasang perangkat tata suara mbl di sejumlah ru-mah orang kaya yang tak ingin dipublikasi. Dengan bangga

Fai berkata, bahwa Coherence Audio adalah agen resmi dari mbl Jerman untuk daerah Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Jadi percuma saja orang Indonesia menghubungi kantor pusat (Jerman), ujung ujungnya pasti jatuh ke kami, imbuh Fai pula. Coherence Audio memiliki dua ruang dengar, di kiri dan di kanan. Mula pertama saya diajak ke ruang dengar kiri. Di dalam ruang kiri terdapat perangkat:

HIEND MBLOK.indd 44 10/10/2012 3:13:53 PM

45 audio Oktober 2012video

PRE AMP MBL 5011

KEMBANG KEMPISMungkin sebagian dari anda belum mengetahui kalau

disain driver loudspeaker mbl karya Jurgen Reis berbeda dari driver loudspeaker konvensional. Kalau sistem driver konvensional umumnya diterbitkan oleh bidang getar yang bergerak maju mundur (piston moving) satu arah tetapi driver mbl suara diterbitkan oleh bidang getar berupa buah melon yang badannya tersusun atas beberapa juring lemas. Sistem geraknya seperti bukaan payung di mana gerakan piston maju mundur menjadi gerakan kembang kempis. Pada driver mbl ujung juring dipasangi koil dan magnet

CD Transport : mbl 1521A• D/A Converter : mbl 1511F• Preamp : mbl 5011• Power amp : mbl 9007 (mono block)• Loudspeaker : mbl Radialstrahler 120•

Inputs : 7 inputs

XLR (1x), CD (2X),

High level/ tape (1x),

processor (1X), Option (2x)

Outputs : 6 outputs in 2 groups

group 1:XLR (2x), RCA (1x)

group 2:XLR (1x), RCA (2x)

Frequency Range : DC - 1.0 MHz

DC - 600 kHz

Output level : 1Veff - 11Veff max.

Output Impedance : 100Ω

Noise Distortion : <0,0006%

(1 kHz, 2V)

Input Sensitivity:High level 315 mV

Signal to Noise: CD :108/110 dB, 1V/25ΩHigh level :105/108 dB, 1 V/25ΩMaximum loading level : 11 Veff

High level

Input Impedance:CD 5 kΩHigh level 50 kΩprocessor 10 kΩ

Channel separation: 95 dB

High level

Power Consumption: 20 VA max.

Line :230/115Vac, 50/60Hz

Weight :19 kg, 42 lbs

Dimensions (WxHxD) :450 x 155 x 400 mm

18 x 6.1 x 15,7 inch

HIEND MBLOK.indd 45 10/10/2012 3:14:01 PM

46 audio Oktober 2012video

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D

Driver tweeter (atas) terbuat dari 20 juring

(motor) dan ujung juring lainnya dibuat mati. Ketika mo-tor bergerak secara piston maka gerakan ini dirobah oleh sejumlah juring lemas menjadi gerakan kembang kempis yang omni directional 360 derajat horizontal. Jadi gelom-bang suara yang diterbitkan driver mbl seperti gelombang permukaan air bila tercemplung batu.

UJI DENGARDengan ditemani oleh Fai saya diperdengarkan be-

berapa lagu pilihan Fai antara lain “When I Dream” yang dibawakan oleh Caroll Kid, “Said Judas to Mary”, lagu Yunani, “A Child is Born” oleh Dave Grusin, dan “Ni Wen Wi Ai” oleh Basso. Dalam uji dengar ini saya simak, baik musik maupun vokal seakan berada dalam sebuah auditorium. Suara langsung (direct sound) diiringi oleh suara pantulan (indirect sound) terkesan megah. Apakah ini sesuatu perbaikan? Ada pendengar yang menyukai blended antara direct sound dan indirect sound semacam ini sebagai pejawantahan musik orkestra yang megah. Namun ada pula yang beranggapan bahwa blended seperti ini akan memsimulasi piano, gitar, dan instrument musik

DAVE GRUSSIN, pemain jazz beken di tahun 70 hing-ga 90 an. Ciri khas permain-annya adalah pukulan snar dan bass drum yang attack-nya sangat gesit. Cocok untuk menguji kemampuan loudspeaker anda – apakah perangkat ini cukup gesit mengikuti permainan Dave Grussin? Atau kedodoran?

BASSO penyanyi nomor beken “Ni Wen Wi Ai” atau “The Moon Represent My Heart” memiliki vokal yang sungguh rendah. Ka-lau dilihat di spectrum analyzer, vokalnya bermula dari 19 Hz!! Jarang ada manusia yang punya vokal range serendah itu. Vokal Basso (nama samaran penyanyi) ini sangat cocok untuk menguji x-over dari loudspeaker. Apakah distribusi spectrum-nya balance dan rata? Sering kali vokal Basso yang masuk ke woofer akan terlalu dominan, menutupi vokal dari midrange.

CAROLL KID, penyanyi wanita dengan vokal yang empuk, cocok un-tuk menguji reproduksi driver midrange. Apakah driver midrange loud-speaker anda cukup em-puk atau terlalu garing?

Driver midrange (kanan) terbuat dari 12 juring. Dan driver tweeter (kiri). Perhatikan hanya satu ujung diberi koil sedang ujung satunya lagi dimatikan.

HIEND MBLOK.indd 46 10/10/2012 3:14:03 PM

47 audio Oktober 2012video

MBL RADIALSTRAHLER 120

POWER AMP MBL 9007

Woofer: Push-push 2 x 6.5 inch

Midrange : Radial MT50,CFK(MBL)

Tweeter : Radial HT37,CFK(MBL)

Acoustic Center : 42 inch

Cabinet Volume : 20 liter

Weight : (incl. speaker stand) 61.7 lbs.

Dimensions : (W x D x H) 11.8 x 15.3 x 23.6 inch

Height : (incl. speaker stand) 48.4 inch (incl. cover)

Description: Solid-state power amplifi er capable

of being used as a balanced monoblock or a single-

ended stereo model. Rated power output: 440W into

8 ohms (26.4dBW), 570W into 4 ohms (24.6dBW),

800W into 2 ohms (23dBW), mono; 130W into 8 ohms

(21.1dBW), 200W into 4 ohms (23dBW), 290W into 2

ohms (18.6dBW), stereo. Frequency range: DC–200-

kHz, mono; DC–320kHz, stereo. Distortion: <0.003%,

1kHz at 50W into 4 ohms. Output current: 30A peak

maximum. Signal/noise ratio (no reference level given):

114dB unweighted, 118dB A-weighted, mono; 113dB

unweighted, 123dB A-weighted, stereo. Damping factor:

300 at 1kHz. Input impedance: 20k ohms (XLR, mono),

10k ohms (RCA, stereo). Input sensitivity: 2.2V, 570W, 4

ohms.

Dimensions: 19” (480mm) W by 9” (230mm) H by

17” (430mm) D. Weight: 75 lbs (34kg).

lain seakan bertambah besar bak raksasa. Mana ada piano sebesar gajah atau violin sebesar cello? Nuansa ambience (nuansa ruang) dari reproduksi suara Radialstrahler 120 tersimak kental, baik untuk bunyi yang bertekanan lemah (pianossimo) maupun bertekanan tinggi (fortessimo), efek ambiencenya tetap terasa – artinya suara langsung tidak menutupi suara pantulan atau sebaliknya. Tonal balance sistem ini cukup berimbang, tidak ada yang menonjol, semua spektrum nada berada di level yang sama. Mung-kin karena tidak menggunakan kabinet (kotak / chamber), maka reproduksi musik dari driver mbl tidak terkontaminasi bunyi ikutan resonansi. Jadi reproduksi musik di spektrum mid dan high dari loudspeaker mbl ini diharapkan lebih pure dibanding loudspeaker konvensional yang memiliki kabinet (salon). Nada rendah juga berpola omnidirectional karena ada dua driver woofer yang dipasang pada sisi kiri dan kanan dari kabinet bass. Oleh karena pola radiasi bass juga berpola omnidirectional, maka secara keselu-ruhan loudspeaker ini pasti berpola penyebaran bass yang omnidirectional. Kalau anda sedang menyimak sistem ini, maka boleh dicoba menggeser posisi duduk anda beberapa belas cm ke kiri atau ke kanan. Perhatikan posisi bayangan stereonya yang tidak pernah bergeser dari tempat semula. Bila anda menyukai penampilan loudspeaker yang unik selain kualitas suara yang cukup baik, maka pilihan sistem ini tidaklah salah. a

Tonal balance sistem ini cukup berimbang, tidak ada yang menonjol, semua spektrum nada berada di level yang sama. Mungkin karena tidak menggunakan kabinet (kotak / chamber), maka reproduksi musik dari driver mbl tidak terkontaminasi bunyi ikutan resonansi. Jadi reproduksi musik di spektrum mid dan high dari loudspeaker mbl ini diharapkan lebih pure dibanding loudspeaker konvensional yang memiliki kabinet (salon).

HIEND MBLOK.indd 47 10/10/2012 3:14:06 PM

48 audio Oktober 2012video

Hampir tiga tahun saya tak mengunjungi butik audio Aurora yang berlokasi di pertokoan Pangeran Jayakarta. Kali ini saya menyempatkan diri mengunjunginya.

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

THE REAL PURE POWER

Seperti biasa saya disambut oleh juragan Widjaja Suriana yang badannya kian tambun sebagai pertanda semakin makmur. Saya diajaknya ke dalam sound room terbarunya dengan interior

menarik perpaduan antara peredam, kayu, dan batu.“Bagus nggak?” tanyanya pada saya membuka percaka-

pan. Setelah itu kami pun tenggelam dalam pembicaraan mengenai bisnis audio high end Indonesia yang menurut beliau semakin miris. Oleh sebab itu, Aurora mulai kritis

dalam memilih dan menjual produk audio. Hanya yang berkualitas prima dengan harga wajar yang dijualnya. Se-lain itu faktor model juga menjadi pertimbangan. Percuma saja reproduksi suaranya oke tetapi penampilannya tidak oke, sebab kebanyakan audiophile menolaknya. Jadi selain bersuara oke, penampilan juga harus oke (stylis) – itulah yang laku dijual, kata sang juragan mengakhiri diskusi interen kami. Lalu kami pun mulai memusatkan perhatian pada tata suara racikan Aurora yang terdiri dari:

HIEND WIJAYA.indd 48 10/10/2012 3:14:59 PM

49 audio Oktober 2012video

AURA VIVID

KR AUDIO VA 350

CD Mechanism : Sanyo Front Loading, Toshiba

Chipset

3 Digital Inputs : 2 COAX, 1 OPT

1 Digital output : 1 COAX

Main Analog Outputs : 1 XLR, 1 RCA

DAC : Cirrus Logic CS4398

Display Device : 14 Segment Alphanumeric

LED, 7 Digits

Frequency Response : 10-45kHz

Description :Single-ended tube amplifi er -

pure class A, zero feedback

Output Tubes :2 x T100

Output Power: 2 x 30 Watts RMS (THD=3%)

Bandwidth :20 Hz-20 kHz (-3dB)

AC Mains : 100-117V / 220-240V,

50 or 60Hz

FUSE Type : - T1A 250V(1A slow-blow type for

220-240V) 20 x 5mm Glass Tubea

- T2A 250V(2A slow-blow type for

100-117V) 20 x 5mm Glass Tube

Dimensions : 430 x 55 x 260 mm WHD

Weight : 4.8Kg(NET)

Accessory : Full Function Remote Controller

Included

Output Impedance :4, 8 Ohms

Input :4 x 0.75V RMS / 47 kOhms at 30 W

Dimensions (w/h/d) :53.5 x 30.5 x 41.5 cm

Weight :Approx. 37kg

CD Transport : Aura Vivid• DAC / pre amp : Eximus DP1• Power amp : KR Audio VA 350 (mono block)• Loudspeaker : Monitor Audio Platinum 200•

Setelah semua oke beroperasi, maka diputarlah album CD lagu Mandarin “A Voice Inebriate” yang dibawakan oleh biduanita Tsai Hwa dalam nomornya “Two Butterfl y” dan “The Long Grow Flower”. Berbicara soal KR Audio, Aurora sudah menjadi agen resminya untuk Indonesia. Keistimewaan power amplifi er KR Audio VA 350 terletak pada tabung penguat keluarannya yang asli buatan KR Au-dio sendiri (buatan Cheko) yakni T 100. Hanya dengan satu tabung (singel ended), T 100 mampu menyemburkan suara 30 Watts RMS!! Padahal banyak amplifi er tabung lain untuk mencapai daya sebesar itu harus memakai konfi gu-

rasi dua tabung push-pull yang mengandung distorsi (cacat bawaan) x-over. Power amplifi er mono block KR Audio VA 350 bekerja dalam kelas A dengan distorsi (THD) hanya 3%. Power amplifi er ini juga tidak memakai feed back loop atau zero feed back. Keunggulan power amplifi er zero

HIEND WIJAYA.indd 49 10/10/2012 3:15:02 PM

50 audio Oktober 2012video

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D Untuk menikmati keunggulan power amp kelas A, disarankan jangan membuka volume besar, cukup bukaan sedang atau malah menjurus kecil. Amplifi er kelas A tidak lebih baik dari pada amplifi er kelas B pada bukaan volume besar.

EXIMUS DP1

Digital Input : 1 USB 2.0,

1 I2S 100 Ohms TTL Level, 2

COAX 75 Ohms, 1 AES/EBU,

110 Ohms, 1 OPT

USB 2.0 PC OS: Windows

OS with Driver, MAC OSX

Input Sampling Fre-quency: USB 2.0, I2S,

DIR(AES/EBU, COAX, OPT)

Max 192kHz, Front LED

Display

- Amber : 44.1kHz/48kHz

- Red : 88.2kHz/96kHz

- Green : 176.4kHz/192kHz

UpSample: TI SRC4192,

Front Panel Select Switch

- Green : 192kHz

- Red : 96kHz

- Off : BYPASS

DAC: TI PCM1794A x 2 (Dual

Mono) 192kHz/24Bit

Dynamic Range: 132dB

TYPICAL

THD+N: 0.0004%

Frequency Response: 2Hz to

95kHz -3dB

Analog Input: 1 RCA, 1 MINI

JACK, Max Acceptable Input 4.6Vrms,

Input Impedance 1 MOhms

Analog Output: 1 RCA, 1 XLR, 1

Headphone

Output Signal Level: RCA : 3.0 Vrms@0dBFS, XLR : 3.0

Vrms@0dBFS each pin

Output Impedance: 75 Ohms

Headphone: 1/4” Headphone

Jack, Front Filter Select Switch

- LED Off : Filter OFF

- Red : Filter ON

Line Voltage: 100 - 117 VAC/220

- 240 VAC 50-60Hz

Fuse Type: 2A T2A 250V 20 x

5mm size

Power Consumption: 16Watts

(Max 25Watts)

Dimension: 208 x 62 x 291mm

Weight: 3.6 kg (NET)

MONITOR AUDIO PLATINUM 200

Description: Three-way, refl ex-loaded, fl oorstanding

loudspeaker. Drive-units: 21/4” tall C-CAM (magnesium) rib-

bon tweeter, 4” RDT (metal-coated Nomex)-cone midrange

driver, two 6.5” RDT-cone woofers. Crossover frequencies:

600Hz, 3.6kHz. Frequency range: 35Hz–100kHz. Sensitivity:

90dB/2.83V/m. Nominal impedance: 4 ohms. Maximum SPL

(per pair in room): 117.8dB. Power handling: 250W. Recom-

mended amplifi cation: 100–250W.

Dimensions: 39” (998mm) H by 10” (255mm) W by 111/4”

(285mm) D (including fi xed plinth). Weight (including plinth):

72.7 lbs (33kg).

feed back terletak pada tanggapan transient yang gesit dan reproduksi infra bass yang lebih “nendang”. Walaupun ada juga kelemahannya yakni THD jadi sedikit meningkat.

UJI DENGARKami simak vokal Tsai Hwa yang open, lepas ke udara

tanpa ada yang menahannya. Walaupun dalam posisi bu-kaan volume pre amp lemah, kita masih mampu menyimak vokal Tsai Hwa yang mulus terbuka. Untuk menikmati ke-unggulan power amp kelas A, disarankan jangan membuka volume besar, cukup bukaan sedang atau malah menjurus kecil. Amplifi er kelas A tidak lebih baik dari pada amplifi er kelas B pada bukaan volume besar. Setelah itu kami putar album Guitar Rhythms yang dimainkan oleh musisi wanita asal Timur Tengah Bodi Assad dalam beberapa nomornya seperti “Pulo de Gato” dan “A Gandaia das Ondas”. Disini kami simak petikan gitarnya gesit pertanda tanggapan transientnya tinggi (distorsi TIM menurun) sehingga mirip permainan di pentas live music. Dengan aplikasi zero feed-back transient musik semakin gesit. Sayang sekali album ini tidak mengandung permainan gitar bass sehingga kami

tak mengetahui bagaimana tanggapan low note nya apakah cukup “nendang”? Imaging vokal sistem ini baik, stabil di tengah apitan loudspeaker Monitor Audio Platinum 200 – posisi ini tak berobah meskipun kita berada sedikit out of axis.a

HIEND WIJAYA.indd 50 10/10/2012 3:15:05 PM

Untitled-4 1 10/10/2012 3:15:56 PM

52 audio Oktober 2012video

Setelah mengunjungi Coherence Audio, saya menyempati diri mengunjungi butik Absolute Sound yang berada di lantai 3, Adelphi Mall, Singapura.

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

ABSOLUTE SOUND, THE REAL PERFECT SOUND

Sebenarnya untuk mengunjungi butik Absolute Sound harus membuat janji pertemuan, karena tidak setiap saat pintu butik terbuka untuk keda-tangan tamu. Namun karena waktu saya sangat

terbatas, maka saya nekat pencet bel untuk masuk. Saya disambut seorang berperawakan tinggi besar dengan kumis

baplang dengan sebuah pertanyaan; anda dari mana? Saya jawab bahwa saya Tjandra Ghozalli dari majalah Audio Video Indonesia. Mendengar nama saya dan majalah - beliau langsung mengajak saya masuk. “Senang ber-jumpa anda, saya Siva, pengusaha senior audio high end di Singapura, semua orang yang main high end di Singapura

hi end ABSOLUTE SOUND.indd 52 10/10/2012 3:16:44 PM

53 audio Oktober 2012video

ESOTERIC K - 07

Analog audioConnectors:

XLR connector (2ch) x 1

RCA connector (2ch) x 1

Output impedance:

XLR: 100 Ω RCA: 25 ΩMaximum output level (1 kHz,

full-scale, into 10 kΩ):

RCA: 2.45 Vrms

XLR (set to 0dB): 2.45 Vrms

Frequency response: 5 Hz to 55

kHz (- 3 dB)

S/N ratio: 115dB

Total harmonic distortion:

0.0015% (1 kHz)

Digital audioRCA Output: 0.5 Vp-p

Optical digital connector: -15 to

-21 dBm peak

Digital audio RCA input (imped-

ance 75 Ω): 0.5 Vp-p

Optical digital connector: -24.0

to -14.5 dBm peak

USB-B connector: USB2.0

standard

Clock sync input format: BNC

Supported input frequencies

(±15 ppm)

CD/SACD: 44.1, 88.2, 176.4,

100 kHz / 10, 22.5792 MHz

USB: 44.1, 48, 88.2, 96, 176.4,

100, 192 kHz / 10, 22.5792,

24.576 MHz

Input impedance: 75 ΩInput level Rectangle wave:

equivalent to TTL levels

Sine wave: 0.5 to 1.0 Vrms (50

to 75 Ω)

GeneralCompatible disc types: Super

Audio CD, CD (including CD-R

and CD-RW)

Power consumption: 12W

Dimensions (WHD): 17 1/2” x 5

1/8” x 14 1/8”

Weight: 30 7/8 lb

Included accessories:

Power cord set

Remote control: (RC-1301)

Batteries for remote control:

(AAA) x 2

Owner’s manual

Warranty card

pasti kenal saya. Juga pemain high end di Indonesia banyak yang mengenal saya.” ujar Siva membuka percakapan. Di balik kumisnya yang garang ternyata bung Siva ramah pada setiap tamu yang datang ke butiknya. “Kapan kapan kalau anda ke Singapura, telepon saya – nanti saya ajak ke rumah audiophile bintang lima” katanya lagi. “Anda tahu besok ada pameran audio di hotel Westin (Fairmont)?” tanya Siva kepada saya yang saya jawab belum tahu dan kebetulan besok saya harus kembali ke Indonesia. Sebetulnya di Singapura ada dua kelompok pameran audio. Yang satu di Fairmont Hotel - Stamford Road dan satu lagi di Traders Hotel - Tanglin Road. Masing masing punya peserta setia. Dalam satu kesempatan saya ingin menguji apakah Siva ini benar sesepuh audio high end Singapura - cukup dengan satu pertanyaan. “Apakah anda kenal Gerald Pereira?” Siva terlihat surprise dengan pertanyaan saya. “Oh ya saya Siva

hi end ABSOLUTE SOUND.indd 53 10/10/2012 3:16:47 PM

54 audio Oktober 2012video

MBL RADIALSTRAHLER 120

ROKSAN PLATINUM

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

Dkenal dia”, ujar Siva. “Kemana dia sekarang?” tanya saya lagi. “Saya tidak tahu, dia lenyap begitu saja,” kata Siva lagi. Nyatalah bahwa Siva sungguh sesepuh audio high end Singapura. Perlu diketahui Gerald Pereira adalah pener-bit majalah Audio Video dan Audio High End pertama di Singapura. Beliau juga exhibitor pertama pameran audio Singapura di kamar hotel dan salah satu pelopor Adelphi Clan yang menyebabkan para pedagang audio berkumpul di Adelphi. Dahulu di sekitar tahun 1992 kami sering kunjung mengunjungi. Gerald mengunjungi kantor Auvi di Glodok dan saya mengunjungi kantornya (Inkwell Publication Pte, Ltd) di Changi Road, Singapura. Kalau dia buka pameran di Singapura, saya diundang dan sebaliknya kalau saya buka pameran di Jakarta, pasti saya undang dia. Hmmm... sekadar nostalgia. Baik, kembali ke topik semula, perang-kat yang telah disiapkan dalam ruangan butiknya adalah:

CD Player : Esoteric K - 07• Pre amp : FM Acoustic 245• Power amp : Roksan Platinum• Loudspeaker : Magneplanars MG 3.7 (3 way).•

UJI DENGARDengan menggunakan sejumlah musik jazz dan klassik,

kami (saya dan Siva) mencoba kebolehan tata suara raci-kannya. Magneplanar MG 3.7 adalah loudspeaker planar

3 jalur, produk baru yang mirip seperti pendahulunya, Magneplanar MG 3.6. Bedanya MG 3.7 menggunakan membran full range ribbon. Tanggapan frekuensinya luas mulai 35 Hz hingga 40 kHz sehingga mampu memainkan rekaman SACD tanpa memerlukan tambahan super tweeter atau subwoofer. Tersimak bunyi low note yang mumpuni dan bunyi simbal yang renyah. Karena memakai mem-bran datar, maka kesalahan fasa yang terjadi sangat kecil. Sambungan spektrum low, mid, dan high berjalan mulus. Juga karena tidak menggunakan chamber (kabinet) maka efek resonansi chamber hampir tak ada. Artinya warna reproduksi musik dan vokal lebih pure tidak dikontaminasi efek resonansi. Namun ada juga kekurangan dari loud-speaker jenis ini, Yakni diperlukan keseriusan untuk menyimak musik loudspeaker planar. Dianjurkan penden-gar harus duduk diam di daerah sweet spot , tidak boleh menyimak sambil jalan atau berada di posisi out of axis. Sebab reproduksi suara akan berobah tonal balancenya apa-bila posisi pendengar bergerak. Tapi memang penggemar loudspeaker planar umumnya audiophile sejati yang betah duduk diam sambil menikmati buaian musik. a

Freq. Resp. 35Hz- 40 kHz

Sensitivity 86dB/500Hz /2.83v

Impedance 4 Ohm

Dimensions 24 x 71 x 1.625 inches

Inputs L & R (Switchable •

RCA, MUTE, XLR Bal-

anced)

Input Impedance 38 k •

Ohms

Input Sensitivity 700mV •

RMS

Power Outputs L & R •

Loudspeaker Binding Posts

x2/Channel

Power Supply 1kVA Ultra •

Low Noise Toroidal Trans-

former

A further 3 Toroidal Trans-•

formers for Logic,

Relay and Balanced Inputs

Current Output >80 Amps •

Peak to Peak

Output Power >130 Watts, •

into 8 Ohms

>260 Watts, into 4 Ohms

>420 Watts, into 2 Ohms

Damping Factor >400 (8 •

Ohms) Up to 30kHz

Frequency Response •

-3dB, <2Hz – >150kHz

Gain 30.7dB•

Harmonic Distor-•

tion <0.001% 1kHz,

<0.008% 20kHz, 10W

- 8 Ohms

<0.002% 1kHz,

<0.02% 20kHz,

100W - 8 Ohms

Signal to Noise Ratio •

>116dB (ref. 100W - 8

Ohms)

Power Source 100V – •

120V 50Hz / 60Hz

220V – 240V 50Hz /

60Hz

(via 10A Mains inlet fi lter)

Power Consumption < •

1300 W

Dimension 432 x 390 x •

190 (W x D x H) mm

432 x 390 x 210

(including feet)

Also Available in Black•

hi end ABSOLUTE SOUND.indd 54 10/10/2012 3:16:50 PM

55 audio Oktober 2012video

TIPS SETTING BIOSKOP RUMAH DARI THXMembangun bioskop rumah memang tidak murah, tetapi mengeluarkan kocek seabrek juga bukan berarti bioskop rumahnya bisa beroperasi dengan optimal. Terlalu banyak didunia ini tukang mebel yang mengaku sebagai designer bioskop rumah. Banyak juga tukang listrik yang mengaku sebagai designer bioskop rumah. Mudah-mudahan, dengan tips settingan yang saya tulis ini (tips dalam tulisan ini sudah disetujui oleh Director of Eduction THX, John Dahl) di San Rafael, California, bisa setidaknya menjadi bahan pegangan dasar bagi para konsumen sehingga tidak buta sama sekali dalam urusan instalasi bioskop rumah.

PENULISDavid Susilo

TIPS & TRICKS

TIPS&TRIKS.indd 55 10/10/2012 3:17:34 PM

56 audio Oktober 2012video

Salah satu cara untuk menggunakan acuan THX tentu memerlukan peralatan yang THX Certifi ed. Ini BUKAN berarti barang yang tidak bersertifi kat THX menjadi barang jelek, malah bisa (dan ban-

yak) yang kualitasnya diatas barang THX Certifi ed. Hanya saja kalau sudah tidak mau pusing, tinggal cari semua barang yang THX Certifi ed, sudah pasti dijamin “aman”, terutama untuk Receiver / Pre-Pro / Amplifi er.

TEMPAT DUDUK:Percaya atau tidak, tempat duduk merupakan komponen

terpenting dalam pembangunan bioskop rumah. Letakkan kursi/sofa ditengah-tengah / dikelilingi oleh

speakers. Tempat duduk sama sekali tidak boleh terlalu dekat

dengan dinding belakang maupun samping. Setidaknya harus ada jarak 2 meter dari dinding belakang dan 0.5 meter dari dinding samping.

Tinggi sandaran tempat duduk tidak boleh lebih tinggi dari telinga karena suara dari speaker surround akan terha-lang sandaran dan suara dari speaker depan akan memantul dari sandaran ke telinga yang menghasilkan reverberasi yang mengurangi kejernihan suara

RUANGAN:Akustik ruangan sangat penting. Ini berarti ruangan

kosong melompong tidak baik karena terlalu memantul. Ruangan penuh diffuser tidak baik karena dispersi suara menjadi acak-acakan. Ruangan penuh penyerap suara juga tidak baik karena suara menjadi tidak enak didengar

Bioskop rumah harus memiliki ruangan tersendiri. Kalau tidak mempunyai pintu (alias kalau bukan kamar),

namanya bukan bioskop rumah dan hanya sekedar “enter-tainment center”

Sinar harus bisa dikontrol Tidak terlalu terang, tidak terlalu gelap.

Jangan meletakkan hiasan disekitar display karena menggangu konsentrasi menonton

Display harus diapit antara speaker kiri kanan. Tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah. Tinggi mata memandang harus berada di 2/3 tinggi display.

Jarak tonton harus dihitung dengan rumus maksimal: Ukuran Layar x 1.2 = Jarak Tonton. Jadi bila layarnya seukuran 96-inci, jarak tontonnya harus dikisaran 9.6 kaki. (Contohnya bioskop rumah pribadi saya yang bisa dilihat di acebydavidsusilo.webs.com )

SUARA:Untuk mendapatkan suara yang optimal, baik meng-

gunakan speaker bersertifi kasi THX atau tidak, idealnya adalah semua kanal menggunakan speaker yang persis sama. Mencampur aduk merek speaker, atau mencampur tipe tweeter (hard dome dan soft dome) akan menghasilkan suara yang tidak seragam.

Jarak antar tiap speaker ke pendengar idealnya persis sama

Center channel idealnya diletakkan segaris lurus dengan speaker kiri dan kanan depan. Sampai tidak bisa, harus dil-etakkan sedekat mungkin dengan level tweeter speaker kiri dan kanan depan dan diarahkan dengan sudut (“aimed and angled”) agar titik tweeter speaker center wajah penonton.

Surround speaker harus berada di belakang dengan po-sisi diatas kepala penonton dengan titik tweeter diarahkan ke penonton. Ingat, Surround Sound berarti “suara kelil-ing”, sehingga speakernya harus mengelilingi penonton.

Jangan meletakkan subwoofer disudut ruangan atau terlalu dekat dengan tembok. Hal ini akan menghasilkan Boundary Gain yang membuat suara bass bising dan kotor.

KALIBRASI:Hanya karena peralatan yang dibeli sudah mahal, bukan

berarti tidak perlu dikalibrasi. Kalibrasi untuk audio dan display sangatlah mutlak dilakukan. Jangan lupa, kalibrasi audio dengan sistim auto calibration itu tidaklah mencu-kupi.

Bila budget untuk kalibrasi suara tidak ada, setidaknya gunakan sistim auto-calibration yang ada di dalam receiver / pre-pro. Yang terbaik adalah keluaran Lyngdorf (McIn-tosh) serta ARC (Anthem), disusul oleh Advanced MCACC (Pioneer) dan YPAO (Yamaha). Audyssey kurang sesuai untuk ruangan berukuran sedang ataupun kecil, dan sistim kalibrasi “unik” dari perusahaan-perusahaan “kecil” seperti Outlaw Audio, Emotiva, Arcam, NAD, Rotel, Cary Audio acapkali tidak bisa diandalkan karena akurasi yang sangat rendah (tambahan: data diatas diambil dari statistik THX Labs)

Video processor: sebaiknya memilih receiver / pre-pro / Blu-ray player yang menggunakan prosesor seperti Gen-num VXP (Anthem), Anchor Bay Technology (Denon, Yamaha, Pioneer), Marvell QDEO (Onkyo, Pioneer, Oppo, Cambridge Audio, Lexicon). Player / receiver / pre-pro yang menggunakan Genesis Torino / Faroudja atau malah tanpa prosesor sama sekali, sebaiknya dihindari kecuali bila semua video yang diputar sudah 1080p atau 1080p 3D.a

PENULISDavid Susilo

TIPS

& TR

ICKS

TIPS&TRIKS.indd 56 10/10/2012 3:17:48 PM

57 audio Oktober 2012video

Sharp lahir dari seorang bernama Tokuji Hayakawa, pada tahun 1912 yang awalnya memulai bisnis pengolahan logam dan menciptakan kepala ikat pinggang pertama di dunia yang disebut Tokubijo,

namun setelah menciptakan pensil mekanik “Ever-Sharp” yang sangat terkenal pada waktu itu, maka menjadi inspirasi dengan menggunakan nama Sharp sebagai perusahaannya.

Seperti kita tahu, bahwa produk merek Sharp di Indo-nesia kiprahnya sudah lebih dari 40 tahun, wajar saja kalau para penggunanya sudah mempercayakan brand asal Jepang ini sebagai salah satu komponen di dalam rumah tangga, bahkan Fumihiro Irie, selaku President Director PT Sharp Electronics Indonesia, sangat berharap kalau merek Sharp akan menjadi merek favorit di Indonesia.

Dalam acara yang digelar selama 4 hari ini,, Sharp juga memperkenalkan 100 tahun sejarah perjalanan bisnisnya serta menampilkan jajaran produk dan teknologi terbarunya, bahkan dalam memberikan apresiasi kepada pelanggannya Sharp

MEMPERINGATI 100 TAHUN SHARP

Dalam usianya yang ke-100 tahun, Sharp Corporation pada tanggal 15 September 2012 menggelar acara bertajuk

“Apresiasi Seratus” yang diselenggarakan di Senayan City, Jakarta, dimana juga sekaligus memamerkan berbagai produk Sharp,

termasuk TV LED berteknologi Quatron.

memberikan 100 hadiah melalui berbagai permainan serta promo menarik,

Di sela acara tersebut,Yukihiro Nono, selaku Senior General Manager Brand Strategy Group PT Sharp Electron-ics Indonesia, menyampaikan bahwa Sharp juga melakukan kampanye “My Sharp, Our Future” di kawasan ASEAN, Oceania, dan Timur Tengah selama 100 hari dimulai dari tanggal 7 Juni –15 September 2012. Dimana Sharp meny-isihkan sebagian hasil penjualan LCD TV, Plasmacuster Ion Generator dan Air Purifi er untuk disumbangkan untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan anak–anak kekurangan gizi di Indonesia.a

VISIT

PENULISBudi Santoso

Memperingati 100 TAHUN SHARP.indd 57 10/10/2012 3:18:30 PM

58 audio Oktober 2012video

Bulan silam, IHEAC (Indonesia High End Audio Club) telah mengakhiri masa jabatan Selamet Adijuwono beserta jajarannya (masa jabatan

2009 - 2012). Dan sebagai penggantinya telah diangkat jajaran baru dengan susunan kepungu-rusan sebagai berikut:

Ketua Umum : Cahyo DimyatiBendahara : Herry KrisbiartoSekretaris : Ryan ArifanSeksi DIY : Budiarto & IstoPublic Relation : Fabi KusumadinataWeb Manager : Jimmy Auw

Salah satu agenda IHEAC tahun 2012 adalah menyelenggarakan pameran kedua “IHEAC SHOW 2012” yang akan berlangsung di hotel Sultan, tanggal 7 hingga 9 Desember 2012. Kami seluruh staf majalah Audio Video mengucapkan “Selamat Bertugas dan Semoga Sukses Selalu” kepada segenap jajaran IHEAC kepengurusan baru.a

ulan silam, IHEAC (Indonesia HighEnd Audio Club) telah mengakhirimasa jabatan Selamet Adijuwono beserta jajarannya (masa jabatan

2009 - 2012). Dan sebagai penggantinya telahdiangkat jajaran baru dengan susunan kepungu

PENGURUS BARU IHEAC

VIS

ITPENULIS

Tjandra Gohozalli

Memperingati 100 TAHUN SHARP.indd 58 10/12/2012 2:46:59 PM

59 audio Oktober 2012video

Slash adalah salah satu mantan personil dari superband Guns N’ Rosses (GNR) yang masih memiliki bintang cemerlang di panggung musik dunia. Beberapa

group dan proyek yang sudah dilakoninya menjadikan gitaris bernama asli Saul Hudson ini masih dihormati. Perjalanan karirnya setelah hengkang dari band yang membesarkan namanya GNR, ternyata masih membukti-kan bahwa gitaris ini mampu dan layak menjadi sorotan di industri musik dunia. Setelah sukses dengan Slash’s Snaekpit dan Velvet Revolver, akhirnya gitaris asal Los Angeles, California, ini memilih jalur solo. Tanpa diper-kirakan, debut solonya ‘Slash’ (2010) mendapat respons positif yang luar biasa. Namanya mencuat lagi sebagai salah satu ikon rock dunia. Tanpa disadari, debut solonya tersebut menjadi movement untuk langkah karir gitaris ini selanjutnya. Berkenalan dengan Myles Kennedy (dulu dikenal sebagai vokalis Alter Bridge) didebutnya tersebut, akhirnya Slash memilih vokalis yang juga gitaris ini untuk mensupport berbagai proyeknya. Bahkan, Myles Kennedy dipilih sebagai vokalis utama di tour panjang promo debut solonya tersebut, termasuk saat bertandang ke Indonesia.

Keduanya rupanya cocok dan klop. Dan berlanjut di album keduanya ini. Bersama Todd kerns (bass) dan Brent Fitz (drum), Slash seperti menemukan jati dirinya di sebuah band. Maka meluncurlah album solonya kedua ini yang ber-titel Apocalyptic Love yang menampilkan nuansa hard rock dengan sound analog dan nuansa distorsi maksimal. Hitnya “You’re Lie” adalah hit di album ini. Walaupun lagu ini dibalut dengan distorsi yang kuat, lengkap dengan lick-lick gitar khas Slash, akan tetapi lagu ini bukan tipikal lagu rock yang berat, bahkan cenderung easy listening. Gahar, dengan menampilkan permainan gitar Slash yang eksploratif, tapi sekaligus bisa menikmatinya dengan nyaman.

Album ini dibuka dengan “Apocalyptic Love” yang kuat nuansa hard rock dengan sound-sound tebal dan karakter lagu yang enerjik. Tidak ketinggalan, di album ini menampilkan nuansa ballad dengan pendekatan musik blues di lagu “Not For Me”. Walaupun menampil-kan aransemen minimalis, lagu ini tetap kuat dengan sound distortif yang berani. Rupanya, Slash mampu me-nampilkan jati dirinya atau image bermusiknya dengan pilihan sound-sound yang ditampilkan di album ini. Sebuah album yang bisa dijadikan referensi seorang gitaris yang memilih genre rock sebagai musiknya.a

Jati Diri Slash di Band

REVIEW CDby: AndreBeranggotakan Kev Nish, Prohgress, J-Splif, dan

DJ Virman (song writer, produser, DJ) ini seperti memberi wajah baru di peta musik dunia. Mer-

eka adalah keturunan Asia yang menetap di Amerika, dan sukses dengan single-single mereka. Tidak mengherankan

jika banyak nama tenar yang berkolaborasi dengan band ini. Apalagi album terakhir mereka mendapat sukses luar biasa. Kali ini mereka kembali dengan album baru, yang tetap mengusung sound synthesizer mengiringi musik electronic dance atau hip hop. Seperti album sebelumnya, mereka juga berkolaborasi dengan banyak nama. Sebut saja Tyga di lagu hitnya “Dirty Bass”. Seperti title-nya, lagu berkarakter electronic dance ini menampilkan aransemen dengan beat digital yang low-maksimal. Dan me-nampilkan sound bass yang kuat dan bertenaga. Unik dan inovatif, walaupun dentuman bass yang kuat menjadi dominasi aransemen. Lagu “Live My Life” feat Justin Bieber menampilkan pop-dance yang lebih catchy dan lebar, walaupun masih mengandalkan beat-beat digital. Sedangkan “Turn Up The Love” menampilkan electronic dance yang lebih enerjik. Dengan aransemen yang lebih inovatif, apalagi suara Cover Drive sebagi featuring, memberi nuansa di lagu ini. Aransemen yang enerjik, kaya sound, dan bass maksimal menjadi ciri menarik di album ini. Sugesti: mengisi waktu kosong dengan keceriaan, atau menghentak di suasana yang berisik. Meningkatkan mood di segala kondisi.a

Dikenal sebagai personil dari band alternatif rock Meg & Dia, kini Dia Frantom memilih jalur solo. Penyanyi ini tampil sebagai diri sendiri, dan

berbeda jauh dengan band yang membesarkan namanya dulu. Benang merahnya, hanya menampilkan nuansa sound

rock. Justru di album ini mencampurkan berbagai karakter musik sebagai aransemen. Misalnya di lagu hitnya, “She Broken Ones”, yang berkarakter ballad, menampilkan aransemen dengan karakter dark. Tapi tampak lebar dan megah. Tidak hanya me-nampilkan nuansa orkestrasi, akan tetapi juga pilihan gebukan drum yang kuat, mampu menampilkan nuansa yang kuat di lagu ini. Berbeda dengan “Don’t Licks The Chair” feat Kid Cudi. Masih menampilkan aransemen yang inovatif, pendekatan indie-pop dengan nuansa musik eksotif, bahkan dengan sentuhan sound british dan nuansa digital sound. Lagu ini menjadi lagu yang kompleks dari pilihan sound dan karakter aranse-men. Menariknya, lagu ini menjadi lagu yang nyaman didengarkan (easy listening), bahkan untuk sing-a-long. Di lagu “Billy The Kid” menampilkan nuansa synthesizer ala genre musik New Wave, bahkan mengusung karakter folk di “Trapeze”. Karakter suara serak basah Dia Frantom mampu beradaptasi dengan berbagai aransemen yang kaya di album ini. Sugesti : album yang mampu membangun nuansa, pilih hari libur, saat hujan atau saat tidak bisa pergi ke mana-mana.a

Marina And The Daimond bukan nama sebuah band, akan tetapi nama panggung bagi Ma-rina Lambrini Diamandis yang merupakan

penyanyi, songwriter sekaligus musisi multi intrumentalis. Bukan sekadar project, tapi semua ekspresi musikalitasnya ditumpahkan secara total. Hasilnya memang semacam

panampilam musikalitas yang unik. Mencampurkan unsur indie pop, new wave, shy-ntpop, bahkan sedikit sentuhan sound rock. Sepertinya Marina tidak membatasi pada genre musik tertentu. Simak saja lagu “Bubblegum Bitch” yang mencampurkan nuansa new wave dengan indi pop yang enerjik. Mengandalkan perangkat shyntesizer untuk membangun nuansa di lagu ini. Hitnya, “Primadona”, menawarkan aransemen yang lebih simpele dengan karakter shyntesizer dan beat digital yang modern. Pilihan sound-sound yang unik, seakan menjadi ornamen pelengkap di lagu ini. Atau lagu “Power & Control” tampil dengan sound digital dengan nuansa dance music yang modern. Masih tetap mempertahankan karakter shyntesizer. Marina cukup sah memasukan berbagai karakter sound, yang kadang bertolak belakang. Tapi justru di sinilah selling point dari penyanyi asal Wales ini. Sugesti : cukup berani untuk dipilih sebagai teman dalam berkendaraan yang memakan waktu lama dan melelahkan.a

Far East MovementTitle : Dirty BassGenre : Hip Hop, Electronic Dance

Dia FramptonTitle : RedGenre : Indie Pop, Pop Rock

Marina And The DiamondsTitle : Electra HeartGenre : Indie pop, Shyntpop

LdsYdyLmddLpKsd

mmin

knm

HAL 59-60_REVIEW CD.indd 59 10/10/2012 3:19:48 PM

60 audio Oktober 2012video

Gamaliel Audrey CantikaTitle : Self TitleGenre : Pop

Rizzle KicksTitle : A Stereo nTypicalGenre : British Hip Hop

The Temper TrapTitle : Self TittleGnere : Indie Rock

Entah, apakah mereka memang sedang produktif, ataukah mereka berusaha tetap menjaga eksistensinya di panggung musik? Apalagi popularitas band ini sepertinya sedikit

merosot dibandingkan popularitas mereka di awal-awal karir mereka. Akan tetapi, band berawak Mike Shinoda (vokal, gitar, keyboard), Brad Delson (gitar), Chester Bennington (vokal), Joe Hahn (turtable, keyboard), dan Dave Farrell (bass) termasuk band yang sukses meramaikan panggung musik rock dunia, di tengah banyaknya pendatang baru yang juga hadir dengan konsep yang lebih fresh. Band asal California ini bahkan menjadi band yang eksklusif mendukung soundtrack fi lm Transformer (2007, 2009 dan 2011) yang terhitung sukses. Dan beberapa soundtrack untuk fi lm sukses lainnya, seperti Twilight (2008), dan Underworld (2012). Bahkan beberapa lagu dipilih menjadi soundtrack game. Rupanya, Linkin Park seperti tidak pernah kehilangan ide kreatifnya. Bahkan band ini seperti berani terus “unjuk gigi” dan tetap eksis.

Albumnya, Living Thing, adalah album studionya yang ke-5, dan membuktikan masih saktinya band ini di panggung musik dunia. Album ini pun langsung disambut cukup positif. Sebagai band yang memiliki image kuat, Linkin Park tidak terpengaruh dengan tren musik yang bergulir. Bahkan band ini bisa tampil menjadi dirinya sendiri, walaupun dengan penyesuaian di beberapa aransemen dan sound, sehingga di album ini mereka pun tampil lebih fresh. Tentu saja tetap menampilkan genre rock dengan balutan sampling sound dan nuansa effect digital yang lebar dan bernuansa. Simak saja lagu pembuka, yang juga dipilih menjadi hit, “Lost In The Echo”. Lagu ini sepertinya bermutasi dengan karakter musik terkini, tapi dengan image band ini yang masih kuat. Tidak mengumbar distorsi, tapi beat digital dan sampling sound yang kaya dan lebar membalut musik yang bertempo medium. Karakter rapping dan screaming masih menjadi paduan vokal yang dibalut dengan effect sound yang terkesan lebih modern dan eksploratif. Lagu ini tipikal lagu yang mudah dicerna, walau memiliki aransemen dengan pilihan effect sound yang tidak gampang. Lagu hit lainnya “Burn It Down” menunjukkan kekuatan Joe Hahn membangun nuansa dengan sam-pling dan turntablenya. Bernuansa futuristik, bahkan karakter digital lebih dominan. Lagu ini terkesan lebih catchy dan easy listening. Lagu inilah yang menjadi salah satu selling point di pasar musik dunia. Atau lagu “Powerless” yang dipilih sebagai soundtrack ini tampil lebih simpel dari sisi aransemen. Tidak menonjolkan beberapa karakter sound, tapi berkarakter ballad, dengan nuansa yang kuat sebagai blocking. Bahkan nuansa dark yang futuristik dari pilihan pembangun nuansa juga ditampilkan dengan menarik di lagu “Castle of Glass”. Lagu ini sebenarnya juga simpel, tapi mampu diaransemen begitu kaya, bahkan cukup anthem untuk sebuah musik rock yang banyak menampilkan nuansa digital. Perubahan yang menonjol di album ini, Linkin Park tidak selalu menonjolkan sound analog untuk membuat lagu berkarakter kaya dan lebar. Inilah yang menarik di album terbarunya ini.a

Lebih tepat disebut kelompok vokal, berawal saat kakak be-radik Gamaliel Tapiheru dan Audrey Tapiheru mengunggah video mereka dengan menyanyikan lagu cover version. Hal

yang sama dilakukan Cantika Abigail. Menyusul sukses Sinta dan Jojo, video mereka pun banyak diapresiasi. Kemudian mereka bergabung menjadi sebuah kelompok vokal. Dan, sebuah label besar pun menampungnya. Besar di media You Tube, akhirnya mereka pun meneruskan kiprah mereka lewat social network saat debut ini mulai dirilis. Single-nya, “Ingin Putus Saja”, menampilkan musik pop-dance yang enerjik, simpel, dan minimalis, tapi mudah dicerna dengan iringan digital musik. Lagu ini menampilkan perpaduan karakter vokal ketiganya. Di “Cuma Aku”, Gamaliel mengeksplorasi vokalnya dengan lagu ballad, yang masih mengandalkan karakter musik digital, walau kali ini diaranse-men lebih lebar. Atau perpaduan vokal Audrey dan Cantika di “Akuillah Aku”, berkarakter pop ringan yang tampil dengan beat digital yang lebih kuat. Lagu-lagu mereka tipikal pop mainstream, yang sebenarnya simpel. Tapi lebih berpijak pada tren, apalagi tipikal lagu yang gampang diingat (bisa jadi gampang juga dilupa). Kesuksesan mereka di dunia maya menjadi salah satu kekuatan di album ini, selain materi simpel yang ditawarkan. Sugesti : mengikuti tren musik teenager, dengan balutan yang dinamis, simpel dan fashionable.a

Duo dari Jordan “Rizzle” Stephens dan Harley “Sylves-ter” Alexander-Sule, disebut-sebut sebagai british hip hop. Sebenarnya tidak beda jauh dengan hip hop pada

umumnya, selain lahir di British, aura yang disajikan memang sedikit membedakan, seperti yang disajikan duo ini. Seperti lagu “When I Wass Younger” yang menawarkan nuansa dub, dance dengan sedikit nuansa reggae jamaica. Lagu enerjik ini tampil unik dan inovatif. Atau “Down With The Troupet” yang masih menawarkan nuansa enerjik. Simak saja aransemen musiknya yang kaya, walaupun menampilkan beat digital yang tebal. Bahkan sound trumpet dan berbagai effect sound berpadu menjadi sebuah aran-semen menarik. Atau “Prophet (Better Watch it)” yang justru diaransemen dengan nuansa analog, dengan pilihan sound vintage tapi tetap mampu menampilkan karakter yang enerjik. “Mama Do The Hump” juga menampilkan dance yang dibalut nuansa reggae. Mereka juga menampilkan nuansa ballad di lagu “Traveller’s Chant” yang mencampurkan nuansa band, orkestrasi, dan nuansa digital sound yang dark. Lagu ini tampil cukup emosional dengan aransemen yang kaya. Sugesti : mencoba kemampuan sound system handal yang telah dipasang di mobil Anda.a

Berbekal hit “Sweet Disposition” di debut albumnya, band asal Melbourne, Australia ini langsung meramaikan pasar musik dunia. Lagu ini tidak hanya dijadikan soundtrack

fi lm, tapi juga video game dan di-remix dalam beberapa versi dalam bentuk dance musik. Band ini memang unik, walaupun personil lainnya berasal dari Australia, seperti: Jonathon Aherne (bass), Lorenzo Sillitto (gitar, keyboard), dan Toby Dundas (drum), akan tetapi Dougy Mandagi (vokal, gitar) merupakan asli orang Indonesia. Mereka menyajikan musik rock yang bernuansa, dengan pilihan sound cenderung ke arah british dan sedikit menyisipkan karakter elektronik. Album keduanya ini baru saja dirilis resmi di Indonesia. Diawali dengan “Need Your Love” menampilkan karakter indie rock yang lebar. Lebar dari pembangunan nuansa, dengan menggunakan berbagai effect sound sampai permainan shyntesizer. Tidak hanya lebar, lagu ini terdengar anthem dengan karak-ter aransemen yang enerjik. “Trembling Hands” menampilkan karakter ballad yang masih berpijak pada indie rock. Lagu ini tetap membangun nuansa dengan berbagai sound-sound yang beragam dan terasa lebar. Bahkan di lagu “Where Do We Go From Here” menampilkan nuansa elektronik yang kental. Indie rock yang mereka tawarkan menampilkan konsep nuansa sound-sound modern. Sugesti: mendengarkan sambil menjelajahi ramainya kemacetan dan ramainya jalanan di kota-kota besar.a

Ledakan Produktivitas ala Linkin Park

HAL 59-60_REVIEW CD.indd 60 10/10/2012 3:19:49 PM

61 audio Oktober 2012video 6161auaudidiooauaudidioo OOkktotobeber r 20120122videvideoo

SHOPPING GUIDE

61 audio Oktober 2012video

Orion Plaza G1 -G8 Jl. Pinangsia Raya No.1, Jakarta 11110Tel : (021) 639 4047/6 Fax : (021) 546 8325

VICTORY ELECTRONIC

Kami mendapat mitra kerja sama baru Victoria Electronic yang berdomisili di jalan Pinangsia.

Berbeda dengan modern out-let, tradisional outlet ternyata mampu menjual produk elektronik

lebih murah dari modern out-let. Ini dimungkinkan karena tradisional out-let tidak menyewa lahan mall yang mahal tetapi memakai toko sendiri. Dan ada kecendrungan kalau

HARGA TV LCD – LED TURUN

harga TV LCD dan TV Plasmamengalami penurunan harga yang nyata. Mungkin disebabkan

oleh daya beli Eropa dan Amerika Utara yang melemah, maka Asia Pasifi k kebanjiran produk TV Jepang, Korea, dan China sehingga harga jual turut merosot. Untuk jelasnya silahkan simak tabel Liputan Pasar kami.

LIPAS.indd 61 10/10/2012 3:20:47 PM

62 audio Oktober 2012video

PEN

UL

ISD

ohar

toSe

luru

h Pr

oduk

di J

ual d

i Ind

ones

ia

Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah =Penurunan Harga

PRODUK HARGA

PRODUK HARGA

PRODUK HARGATV PLASMA

TV LED

Changhong PT42890,42”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p,3 HDMI,PC input,USB, Optical output, Rp 4.000Changhong PT50890,50”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p,3 HDMI,PC input,USB, Optical output, Rp 7.600LG 42PA4500,42”,Full Stereo,1366X768p,Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB, Rp 4.750LG 50PA4500,50”,Full Stereo,1366X768p,Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB, Rp 8.300LG 50PJ350,50”,Full Stereo,1366X768p,Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB, Rp 9.265LG 42PJ350,42”,Full Stereo,1024X768p,Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB, Rp 5.160LG 42PJ250,42”,Full Stereo,1024X768p,Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB, Rp 5.250LG 42PT250,42”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,600 Hz,USB,2 HDMI, Rp 4.800LG 42PT350,42”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,600 Hz,USB,3 HDMI, Rp 4.800LG 50PT350,50”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,600 Hz,USB,3 HDMI, Rp 9.600LG 42PW450,42”,3D,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,USB,HDMI, Rp 6.500Panasonic TH-P42X10,42”,Full Stereo,PiP(1 tuner),PC input,DVD input,HDMI, Rp 4.850Panasonic TH-P42X30,Smart TV,42”,Full Stereo,1024X768p,LAN,Card Reader,PC input, 3 HDMI,USB, Rp 5.100Panasonic TH-P50X30,Smart TV,50”,Full Stereo,1024X768p,LAN,Card Reader,PC input, 3 HDMI,USB, Rp 8.550Panasonic TH-P50X50,Smart TV,50”,Full Stereo,1024X768p,LAN,Card Reader,PC input, 3 HDMI,USB, Rp 9.400Panasonic TH-P42X306,42”,Full Stereo,Full HD,3 HDMI,USB,PC input, Rp 6.700Panasonic TH-P42XT50,42”,3D,Full Stereo,1024x768p,600Hz,WiFi,card Reader, PC input,USB,HDMI, Rp 7.450Panasonic TH-P50XT50,50”,3D,Full Stereo,1024x768p,600Hz,WiFi,card Reader, PC input,USB,HDMI, Rp 10.800Panasonic TH-P42ST30,42”,Full Stereo,3D,Full HD,HDMI,USB,PC input, Rp 14.000Panasonic TH-P50GT50,50”,3D,Full Stereo,Full HD,card Reader,PC input,USB,HDMI, Rp 19.500Samsung PS-64E8000,64”,3D,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,3D Sound, Dolby Digital Plus,Tru Surround HD,20w 10% RMS,600Hz,Wireless LAN,PC input,3 HDMI,3 USB, Rp 46.900Samsung PS-51E490,51”,3D,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,DNIe, Dolby Digital Plus,Tru Surround HD,20w 10% RMS,600Hz,PC input,2 HDMI,USB, Rp 9.600Samsung PS-43E490,43”,3D,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,DNIe, Dolby Digital Plus,Tru Surround HD,20w 10% RMS,600Hz,PC input,2 HDMI,USB, Rp 5.800Samsung PS-43E470,43”,Full Stereo,1.024x768p,Tru Surround,DNIe, Dolby Digital Plus,Tru Surround HD,20w 105 RMS,600Hz,PC input,2 HDMI,USB, Rp 5.100Samsung PS-51E470,51”,Full Stereo,1.024x768p,Tru Surround,DNIe, Dolby Digital Plus,Tru Surround HD,20w 105 RMS,600Hz,PC input,2 HDMI,USB, Rp 8.800Samsung PS-43E450,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,600 Hz,Tru Surround,DNIe, PC input,2 HDMI,USB, Rp 4.850Samsung PS-43E400,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,600 Hz,Tru Surround,DNIe, PC input,2 HDMI,USB, Rp 4.150Samsung PS-60E531,60”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,DNIe, PC input,2 HDMI,USB, Rp 13.500

Changhong LE24913,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,2 HDMI,PC input,USB, DVD input, Rp 1.600Changhong LE24819,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,2 HDMI,PC input,USB, DVD input, Rp 1.425Changhong LE29A6500,29”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,Contrast 2.000.000:1, Swifel,Power Cons. 50w,3 HDMI,PC input,2 USB,DVD input, Rp 2.000Changhong LE32A6500,32”,Smart TV,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Tru Surround HD,16w 10% RMS,Swifel,Power Cons. 75w,3 HDMI,PC input,2 USB,DVD input, Rp 3.300

Changhong LE42A6500,42”,Passive 3D,Smart TV,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Tru Surround HD,16w 10% RMS,Swifel,Power Cons. 120w,3 HDMI,PC input,2 USB,DVD input, Rp 8.900Konka LED47IS988,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,DVD input,PC input, HDMI,USB, Rp 14.000LG 19LS3300,19”,Full Stereo,1366x768p,Tru Surround,Response Time 10ms, 10w 10% RMS,PC Input,HDMI,USB, Rp 1.175LG 22LS3300,22”,Full Stereo,1366x768p,Tru Surround,Response Time 10ms, 10w 10% RMS,PC Input,HDMI,USB, Rp 1.700LG 26LS3300,26”,Full Stereo,1366x768p,Tru Surround,Response Time 10ms, 10w 10% RMS,PC Input,HDMI,USB, Rp 2.400LG 32LS3400,32”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, HDMI,USB, Rp 3.070LG 42LS3400,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, Rp 5.900LG 32LS3500,32”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, Rp 3.700LG 42LS4600,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,PC input,HDMI,USB, Rp 6.000LG 47LS4600,47”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,PC input,HDMI,USB, Rp 10.400LG 55LS5700,55”,Full Stereo,1920x1080p,Smart TV,Tru Surround, MCI 800Hz, PC input,HDMI,USB, Rp 22.150LG 47LW6500,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,Hard Panel, Digital TV,LAN,Power Cons. 150w,PC input,4 HDMI,USB, Rp 25.650LG 55LW6500,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,Hard Panel, Digital TV,LAN,Power Cons. 170w,PC input,4HDMI, Rp 47.500LG 32LM3410,32”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Response Time:2.5ms, Hard Panel,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 4.000LG 42LM6700,42”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,20w 10% RMS, Contrast Ratio 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 17.100LG 47LM6700,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,20w 10% RMS, Contrast Ratio 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 20.500LG 55LM6700,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,20w 10% RMS, Response Time 2.5ms,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 28.000LG 42LM7600,42”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 17.900LG 55LM7600,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 36.700LG 47LM8600,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 25.500LG 55LM8600,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 38.400Panasonic THL42E30G,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,100Hz, Power Cons. 140w,DVD input,3 HDMI,USB,PC input, Rp 8.000Panasonic THL42ET5G,42”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,WiFi,4 HDMI, USB,PC input, Rp 12.050Panasonic THL47ET5G,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,WiFi,4 HDMI, USB,PC input, Rp 17.100Panasonic THL42E5G,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi,4 HDMI,USB, PC input, Rp 8.100Panasonic THL47E5G,47”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi,4 HDMI,USB, PC input, Rp 12.600Panasonic THL42ET50G,42”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi, 4 HDMI,USB,PC input, Rp 12.600Panasonic THL42DT50G,42”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi, HDMI,USB,PC input, Rp 17.300Polytron PLD24D300,24”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer, USB,PC input,Brightness 300cd/m2, Contrast 1000:1,9w 10% RMS,Response Time 5m/s,1 HDMI, Rp 1.790Polytron PLD55D603,55”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer,Brightness 360cd/m2, Contrast 4000:1,Response Time 5.5ms,Power Cons. 150w,Sub Woofer,HDMI,USB,PC input, Rp 20.000Polytron PLD46D603,46”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer,Brightness 360cd/m2, Contrast 4000:1,Response Time 6.5ms,Power Cons. 135w,Sub Woofer,HDMI,USB,PC input, Rp 13.000Samsung UA22ES5000,22”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround,6w 10% RMS, PiP (1 tuner),PC input,1 HDMI,1 USB, Rp 1.600Samsung UA40ES5600,Smart TV,40”,Full Stereo,1920ix1080p,120Hz,Wireless LAN, PC input,HDMI,3 USB, Rp 8.000Samsung UA46ES5600,Smart TV,46”,Full Stereo,1920ix1080p,120Hz,Wireless LAN, PC input,HDMI,3 USB, Rp 12.100Samsung UA32ES6220,3D,Smart TV,32”,Full Stereo,Full HD,400Hz,Wireless LAN, PC input,HDMI,USB, Rp 6.700 Samsung UA40ES6220,3D,Smart TV,40”,Full Stereo,Full HD,400Hz,Wireless LAN, PC input,HDMI,USB, Rp 12.200 Samsung UA55ES6220,3D,Smart TV,55”,Full Stereo,Full HD,400Hz,Wireless LAN, PC input,HDMI,USB, Rp 24.000 Samsung UA60ES6580,3D,Smart TV,60”,Full Stereo,Full HD,400Hz,Wireless LAN, PC input,HDMI,USB, Rp 47.000 Samsung UA46ES6800,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound, Dual Core Processor,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 19.000

LIPAS.indd 62 10/10/2012 3:20:58 PM

63 audio Oktober 2012video

PEN

UL

ISD

ohartoSeluruh Produk di Jual di Indonesia

Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah =Penurunan Harga

TV LCD 40‰ - 49‰

PRODUK HARGA PRODUK HARGA

PRODUK HARGA

Samsung UA55ES6800,Smart TV,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound, Dual Core Processor,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 30.000Samsung UA46ES7500,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,600Hz,3 D Sound, Built-in TV camera,20w 10% RMS,Dolby Digital Plus,PC input,3 HDMI,3 USB, Rp 24.600Samsung UA46ES8000,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 26.800Samsung UA55ES8000,Smart TV,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 45.000Samsung UA32EH4000,32”,Full Stereo,1920ix1080p,Power Cons. 35w,PC input, 2 HDMI,USB, Rp 2.975Samsung UA32EH4500,Smart TV,32”,Full Stereo,1366ix768p, 2 USB,Tru Surround,50Hz, 10w 10% RMS,Built-in,LAN,PC input,2 HDMI, Rp 3.550Samsung UA32EH5000,32”,Full Stereo,1920ix1080p,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 3.850Samsung UA40EH5000,40”,Full Stereo,1920ix1080p,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 5.600Samsung UA46EH5000,46”,Full Stereo,1920ix1080p,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 9.100Samsung UA32EH5300,Smart TV,32”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound, 100Hz,20w 10% RMS,63w 10% RMS,Built-in,LAN,PC input,3 HDMI,2 USB, Rp 4.155Samsung UA40EH5300,Smart TV,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 HDMI,3 D Sound, 100Hz,20w 10% RMS,63w 10% RMS,Built-in,LAN,PC input,2 USB, Rp 5.900Samsung UA32EH6030,Smart TV,32”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound, 240Hz,20w 10% RMS,63w 10% RMS,Digital HD Tuner,PC input,2 HDMI,1 USB, Rp 4.155Samsung UA40EH6030,Smart TV,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 2 HDMI,1 USB,3 D Sound, 240Hz,20w 10% RMS,63w 10% RMS,Digital HD Tuner,PC input, Rp 7.700Samsung UA46EH6030,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 2 HDMI,1 USB,3 D Sound, 240Hz,20w 10% RMS,63w 10% RMS,Digital HD Tuner,PC input, Rp 13.500Sanken SLE-24U,24”,Full Stereo,1366x768p,contrast 1000:1,Power Cons. 35w,USB, PC input,HDMI, Rp 1.780Sharp LC32LE240,32”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,PC input,HDMI, USB, Rp 3.050Sharp LC32LE340,32”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,Power Cons.60w, PC input,HDMI,USB, Rp 3.000Sharp LC22LE420,22”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,Power Cons.28w, 6w 10% RMS,PC input,2 HDMI,S-Video in, Rp 1.660Sharp LC32LE430,32”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,PC input,HDMI, USB, Rp 3.375Sharp LC40LE430,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Power Cons. 105w, Tru Surround,PC input,HDMI,USB, Rp 6.400Sharp LC24DC50,24”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,10w 10% RMS,Power Cons. 28w,PC input,HDMI,USB, Rp 2.480Sharp LC22DC30,22”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,10w 10% RMS, PC input,HDMI,USB, Rp 2.000Sharp LC19LE520,19”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Rp 2.000Sharp LC40LE530,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,X-Gen Panel, PC input,HDMI,USB, Rp 8.350Sharp LC60LE630,60”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,X-Gen Panel, PC input,HDMI,USB, Rp 21.300Sharp LC-40LE700M,40”,Full Stereo,1920ix1080p,Brightness 450cd/m2, Contrast 2.000.000:1,Tru Surround,20w 10% RMS,Power Cons. 134,PC input,DVD input,4 HDMI, Rp 8.250Sharp LC22LE520,22”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,PC input,3 HDMI, Rp 2.430Sharp LC70LE735,70”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Wireless LAN,Internet TV via Dongle, Tru Surround,PC input,4 HDMI,USB,WiFi, Rp 45.500Sharp LC40LE820,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,100hz/120Hz,Tru Surround Power Cons. 126W,PiP,PC input,3 HDMI,USB, Rp 9.300Sharp LC40LE830,40”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,4 HDMI,USB, Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,35w 10% RMS,Power Cons.109W, PC input, Rp 11.250Sharp LC46LE830,46”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB, Rp 22.800Sharp LC52LE830,52”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB, Rp 36.500Sharp LC60LE830,60”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB Rp 43.700Sharp LC40LE835,40”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, 4 HDMI,USB,Internet TV via Dongle, Yamaha 3D Surround,Built-in Sub Woofer,PC input, WiFi, Rp 14.200Sharp LC60LE940,60”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,4 HDMI,USB,WiFi,Internet TV via Dongle, Yamaha 3D Surround,Built-in Sub Woofer,PC input, Rp 45.450Sharp LC80LE940,80”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,4 HDMI,USB,WiFi,Internet TV via Dongle, Yamaha 3D Surround,Built-in Sub Woofer,PC input, Rp 105.000Sony KDL-40EX720,40”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp 14.300

Sony KDL-55EX720,55”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp25.000Sony KDL-46EX720,46”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp21.000Sony KDL-32EX720,32”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp 8.000Sony KDL-40EX650,40”,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p,Internet TV,PC input,USB, HDMI, Rp 7.300Sony KDL-40NX720,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi,DVD input,4 HDMI, PC input,USB,Internet TV, Rp22.000Sony KDL-46NX720,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi,DVD input,4 HDMI, PC input,USB,Internet TV, Rp21.000Sony KDL-60NX720,60”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi,DVD input,4 HDMI, Rp54.000PC input,USB,Internet TV,Sony KDL-55HX750,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,Internet TV,WiFi, 4 HDMI,PC input,USB, Rp22.100Sony KDL-55HX925,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,Internet TV,WiFi, 4 HDMI,PC input,USB, Rp56.000Sony KDL-65HX925,65”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, Internet TV,WiFi, 4 HDMI,PC input,USB, Rp78.000Toshiba 19HV15,19”,Full Stereo,1368x768p,Contrast 8.400:1,HDMI,PC input,USB, Rp 1.050Toshiba 23PB201,23”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI,PC input,USB, Power Bass Boster, Rp 2.100Toshiba 32PB200,32”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI,PC input,USB, Power Bass Bost,Power Cons. 56w, Rp 2.770Toshiba 40PB200,40”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI,PC input,USB, Power Bass Bost, Rp 6.000Toshiba 40TL20,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,4 HDMI,PC input,USB, Rp16.000Toshiba 40VL20,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,4 HDMI,PC input,USB, Rp13.750

Konka KL42QS80,42”,Full Stereo,PC input,HDMI,USB, Rp 4.400LG 42CS460,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo, PC input,Contrast Ratio 80.000:1, HDMI,DVD input,USB, Rp 5.550LG 42LK410,42”,Full Stereo,1920x1080p,PC input,2 HDMI,USB, Rp 6.100LG 42LK450,42”,Full Stereo,1920x1080p,PC input,HDMI,USB, Rp 6.100Panasonic TH-L42U30,42”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Contrast 20.000:1, LAN,Tru Surround,Card reader,PiP,DVD input,PC input,3 HDMI,USB, Rp 5.850Panasonic TH-L42E36,42”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Contrast 3.000.000:1, PiP,DVD input,PC input,HDMI,USB, Rp 7.550Polytron PLM-42M11,42”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,Contrast ratio 100.000:1, 35w 10% RMS,Power Cons. 210W,Brightness 500cd/m2,Times Response 5mm,2 HDMI,USB,XBR, Rp 5.500Samsung LA-40D550,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1),PC input,4 HDMI, USB, Rp 5.500Samsung LA-46D550,46”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1),PC input,4 HDMI, USB, Rp 8.750Samsung LA-40D551,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1),PC input,2 HDMI, USB, Rp 5.700Sharp LC40M500,40”,Full Stereo,Tru Surround,PC input,DVD input,HDMI, Rp 5.550Sharp LC40M550,40”,Full Stereo,Full HD,Tru Surround,20w 10% RMS,PC input,HDMI, Rp 6.900Sharp LC40L500,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Contrast Ratio 50.000:1,PiP, Tru Surround,PC input,DVD input,3 HDMI, Rp 6.650Sony KLV-40BX420,40”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,PiP,HDMI,PiP,20w 10% RMS, PC input,USB,DVD input, Rp 5.000Sony KLV-40BX450,40”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,HDMI, PC input,USB, Rp 5.250Sony KDL-40CX520,40,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,4 HDMI,USB,Internet TV, WiFi,PC input, Rp 7.000Sony KDL-46CX520,46,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,4 HDMI,USB,Internet TV, WiFi,PC input, Rp 9.500Toshiba 40PB10,40”,Full Stereo,Full HD,Contrast 50.000:1,20w 10% RMS,HDMI, PC input,USB,Tru Surround, Rp 4.950Toshiba 40PB20,40”,Full Stereo,Full HD,Contrast 50.000:1,20w 10% RMS,HDMI, Power Cons. 155w,PC input,USB,Tru Surround, Rp 5.260

LIPAS.indd 63 10/10/2012 3:21:00 PM

64 audio Oktober 2012video

PEN

UL

ISD

ohar

toSe

luru

h Pr

oduk

di J

ual d

i Ind

ones

ia

Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah

TV LCD 19‰ - 24‰

PRODUK HARGA

PRODUK HARGA

PRODUK HARGA

HTiB

PRODUK HARGA

Changhong LT32716,32”,1920x1080p,Full Stereo,PC input,3 HDMI,USB,Swivel, Rp 2.200

LG 32LD310,32”,1366x768p,Full Stereo,Contrast 30.000:1,Contrast 30.000:1, Time Response 5.2ms,PC input,HDMI,DVD input, Rp 2.750

LG 32LK310,32”,1366x768p,Contrast 60.000:1,Full Stereo, PC input,HDMI, Rp 2.530

LG 32LK311,32”,1366x768p,Contrast 60.000:1,Full Stereo, PC input,2 HDMI,USB, Power Cons. 120w, Rp 2.600LG 32CS410,32”,1366x768p,Contrast 70.000:1,Full Stereo,PC input,HDMI,USB, Rp 2.750Panasonic TH-L32U30,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Tru Surround,PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN, Rp 2.750Panasonic TH-L32C22,32”,Full Stereo,Tru Surround,1366x768p, Card Reader, DVD input,PC input,1 HDMI,Long Panel Life up to 60.000 jam, Rp 2.450Panasonic TH-L32C30,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Tru Surround, PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN, Rp 3.100Panasonic TH-L32C3,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Tru Surround, PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN, Rp 3.300Panasonic TH-L32C4,32”,Full Stereo, 1366x768p,Tru Surround, contrast 20.000:1, PC input,1 HDMI,USB Rp 2.500Polytron PLM 32M11,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1,35w 10% RMS, Brightness 450cd/m2,Ultra XBR,Time response 8 ms,Power Cons. 135w,2 HDMI,USB,PC input, Rp 2.850Polytron PLM 32B21,32”,Full Stereo,Full HD,Contrast 30.000:1,PiP,Power Cons.150w, Ultra XBR,30w 10% RMS,,Brightness 450cd/m2,Time response 8 ms,HDMI,USB,PC input, Rp 2.600PLM 32T12,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1,PiP,Power Cons.130w, Brightness 450cd/m2,Time response 8 ms,HDMI,USB,PC input,2 tower speaker,20w 10% RMS, Rp 3.100Samsung LA-32D403,32”,Full Stereo,Tru Surround,1366x768p,20w 10% RMS, PC input,HDMI,DNIe, Rp 2.470Samsung LA-32D450,32”,Full Stereo,Tru Surround,Full HD 1920x1080p,20w 10% RMS, PC input,HDMI,DNIe, Rp 2.900Samsung LA-32D451,32”,Full Stereo,Tru Surround,Full HD 1920x1080p,20w 10% RMS, DVD input,PC input,HDMI,DNIe, Rp 3.050Sony KLV-32BX35,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Rp 2.650

Sony KLV-32BX320,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Rp 3.000

Sony KLV-32BX311,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Rp 2.600

Sharp LC-32M4071,32”,Full Stereo,1366x768p,Power Cons. 102w,Tru Surround, PC input,HDMI, Rp 2.630

Sharp LC-32M400,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI,USB,Tru Surround, Rp 2.450

Sharp LC-32LE240,32”,Full Stereo,1366x768p,Power Cons. 55w,PC input,HDMI,USB, Rp 3.150

Toshiba 32PB1,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, DVD input,HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Rp 2.450

Toshiba 32PB2,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, DVD input,HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Rp 2.450

Toshiba 32PB20,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1,20w 10% RMS, HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Rp 2.600

Toshiba 32HV10,32”,Full Stereo,1366x768p, Contrast 50.000:1,20w 10% RMS, USB input,1 HDMI,PC input,Tru Surround, Rp 2.400

Changhong LT24699,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,Contrast 100.000:1, Brightness 500cd/m2,HDMI,PC input,USB, Rp 1.550Changhong LT19699,19”,AV Stereo,1366x768p,PiP,HDMI,PC input, Rp 1.535Changhong LT24799,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,Contrast 100.000:1, Brightness 500cd/m2,2 HDMI,PC input,USB, Rp 1.450LG M2241A,22”,Full Stereo,Full HD,Contrast ratio 50.000:1,PC input,HDMI,USB, Rp 1.425LG 22LK230,22”,Full Stereo,1366x768p,Response Time 5ms,Turbo Sound, 20w 10% RMS,USB,HDMI, Rp 1.485Konka 24NS62,24”,Full Stereo,1366x768p,HDMI,1 HDMI,S-Video input, Rp 1.375LG RT-22LK311,22”,1366x768p,Contrast 40.000:1,1 Speaker, USB,PC input, Power Cons. 43w, Rp 1.400

LG M-227WAP,22”,Full Stereo,1366x768p,1 HDMI,PC input,DVD input, Rp 1.555LG M-197WAP,19”,Full Stereo,1366x768p,1 HDMI,PC input,DVD input, Rp 1.320LG RT-22CS410,22”,1366x768p,USB,PC input, Rp 1.600Polytron PLM 24M60,24”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1,Brightness 300cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS,Time response 5 ms,Power Cons. 55W,2 HDMI,USB,PC input, Rp 1.600Polytron PLM 24M61,24”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1,Brightness 300cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS,Time response 5 ms,Power Cons. 55W,2 HDMI,USB,PC input, Rp 1.600

Polytron PLM 24B33,24”,1366x768p,Contrast 40.000:1,Brightness 250cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS,Time response 8.5 ms,Power Cons. 44w,1 HDMI,USB,PC input, Rp 1.700

Samsung LA-19D400,19”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons.,HDMI,USB, PC input, Rp 1.355

Samsung LA-22D400,22”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons.,6w 10% RMS, HDMI,USB,PC input, Rp 1.475

Samsung LA-26D400,26”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons.,HDMI,USB, PC input, Rp 2.000

Samsung LA-22D5000,22”,Full Stereo,Full HD,Tru Surround,Brightness 500cd/m Response Times:8ms,PiP (1 tuner),20w 10% RMS,4 HDMI,2 USB,PC input, Rp 2.275

Sanyo 19K40,19”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input, Rp 1.370

Sanyo 24K50,24”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input, Rp 1.500

Sharp LC-22L10,22”,Full Stereo,1366x768p,HDMI,PC input,10w 10% RMS, Rp 1.650

Toshiba 19HV15,19”,Full Stereo,Contrast 8400:1,1366x768p,HDMI,PC input, USB, Rp 1.050

Toshiba 24HV10,24”,Full Stereo,1366x768p,USB input,1 HDMI,PC input, Rp 1.500

Toshiba 24PB1,24”,Full Stereo,1366x768p,Contrast ratio 20.000:1, USB input,1 HDMI,PC input, Rp 1.700

Toshiba 24PB2,24”,Full Stereo,1366x768p,Contrast ratio 20.000:1, USB input,1 HDMI,PC input, Rp 1.600

LG LH-HT305SU,1 DVD,DivX,6 Speaker,300w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 1.560LG LH-HT356SD,1 DVD,DivX,6 Speaker,330w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 1.450LG LH-HT503PH,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 fl oorstanding,HDMI, 500w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 2.895LG LH-HT554,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,500w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 3.115LG DH-6320,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 fl oorstanding,Bass Blast,850w 10% RMS, Full HD,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 2.500LG BH-6320,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 fl oorstanding,Bass Blast,850w 10% RMS, Full HD,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 4.500LG LH-HT805,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,850w 10% RMS,Full HD,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,1080p up-scaling,USB,HDMI, Rp 2.650LG LH-HT806TM,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 fl oorstanding,1080p up-scaling, 850w 10% RMS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 2.400LG LH-HB905TA,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,1100w 10% RMS,Full HD, 1080p up-scaling, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI,iPhone/iPod Dock, Rp 3.800LG LH-HT906TA,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,1100w 10% RMS, 1080p up-scaling, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,lPod Docking, Rp 3.800LG LH-HX906TX,1 Blu-ray 3D,Full HD,6 Speaker with 4 fl oorstanding,WiFi,1125w RMS, Bravia Internet Video Streaming,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,lPod Docking, Rp 6.600LG LH-HX995TA,1 Blu-ray 3D,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,iPod or iPhone Docking, Rp 7.400LG DH-3120,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,USB, Rp 1.250LG DH-7620T,1 Blu-ray,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.460LG DH-6520T,1 DVD,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.850LG BH-7520,1 Bluray,3D,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,DLNA,iPod dock,HDMI,USB, Rp 6.000LG BH-9320,1 Bluray,3D,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 6.200

TV LCD 32‰

LIPAS.indd 64 10/10/2012 3:21:01 PM

65 audio Oktober 2012video

PEN

UL

ISD

ohartoSeluruh Produk di Jual di Indonesia

CAMCORDER

PRODUK HARGA PRODUK HARGA

PRODUK HARGA

LG BH-9520TW,1 Bluray,3D,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 7.200Panasonic SC-XH10,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,330w 10% RMS,USB, HDMI. Rp 1.150Panasonic SC-XH20,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,330w 10% RMS,USB, HDMI. Rp 1.390Panasonic SC-XH50,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,HDMI,USB, Rp 1.650Panasonic SA-BT230,1 Bluray,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB, Rp 1.220Panasonic SC-XH55,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 fl oorstanding,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 2.550Panasonic SC-XH70,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,HDMI,USB, Rp 1.650Panasonic SC-XH155,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 fl oorstanding,Dolby AC3, Prologic II,1.000w 10% RMS,USB,HDMI,dts,Dolby Rp 3.650Panasonic SC-XH165,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,1.000w 10% RMS,USB,HDMI, Rp 5.000Panasonic SC-BTT270,1 Bluray,3D,6 Speaker,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, HDMI,Dock for iPod, Rp 4.400Panasonic SC-BTT775,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 9.600Philips HTS2500,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,300w 10% RMS, Rp 1.595Philips HTS3181,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,300w 10% RMS, Rp 1.650Philips HTS3276,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 Floorstanding,DVD output, AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB,DTS,Dolby Rp 3.100Philips HTS3510,1 DVD,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,300w 10% RMS, Dolby Prologic II,HDMI, Rp 1.705Philips HTS3530,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 Floorstanding, HDMI,600w 10% RMS, DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 2.950Philips HTS3531,1 DVD,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 1.900Philips HTS3540,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding,1080p up-scaling, DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.150Philips HTS5540,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding, HDMI,1080p up-scaling, DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB, Rp 5.000Philips HTS5543,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding, HDMI,1080p up-scaling, DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 4.700Philips HTS5550,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding,1080p up-scaling, 1.200w 10% RMS,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 5.100Philips HTS-9520,1 Bluray,3D,6 Speaker,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, HDMI, Rp15.000Philips HTP-3560K,1 DVD,2 Front Speaker,1 Sub W.,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, 30w 10% RMS,USB,HDMI, Rp 1.125Pioneer HTZ-121,1 DVD,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 2.450Pioneer HTZ-181,1 DVD,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI, 350w 10% RMS, Rp 2.890Pioneer HTZ-202,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,DVD output,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 3.950Pioneer HTZ-808,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Ready for iPod,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 8.500Polytron PHT138,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,80w 10% RMS,Power Cons.98w,HDMI,USB, Rp 1.000 Polytron PHT158,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, Rp 1.500 Polytron PHT160,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, 110w 10% RMS,Power Cons. 110w,HDMI,USB Rp 1.750 Polytron PHT169,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, 80w 10% RMS,Power Cons. 110w,USB Rp 1.650 Polytron PHT170,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, 200w 10% RMS,USB,HDMI,Bluetooth, Rp 1.900Polytron XL1210,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB,HDMI, Rp 1.250Polytron PHT500,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB,HDMI, Rp 1.320Polytron PHT920,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, 130w 10% RMS,USB,HDMI,Bluetooth, Rp 2.200Samsung HT-ES455K,1 DVD,6 Speaker with 2 Floorstanding,5.1ch,1.000w 10% RMS, Power Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,67 w Power Cons.,HDMI,USB, Rp 2.750Samsung HT-E453,1 DVD,6 Speaker with 2 Floorstanding,5.1ch, HDMI,Power Bass,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,1.000w 10% RMS,USB, Rp 2.400Samsung HT-E3550,1 Blu-ray,3D,6 Speaker with 4 Floorstanding,5.1ch,Power Bass, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,500w 10% RMS,Power Cons. 67.5w,HDMI,USB, Rp 3.800Samsung HT-E353HK,1 DVD,6 Speaker with 2 Floorstanding,5.1ch,Power Bass, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,330w 10% RMS,HDMI,USB, Rp 1.950Samsung HT-E350K,1 DVD,6 Speaker,5.1ch,Power Bass,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, 330w 10% RMS,HDMI,USB, Rp 1.450

Samsung HT-C5550W,1 Blu-Ray,6 Speaker with 4 Floorstanding,Wireless LAN Ready, WiFi,1.000w 10% RMS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,2 HDMI,USB,iPod Dock, Rp 8.000Samsung HT-D455HK,1 DVD,1080p Up-scale, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB,6 Speaker with 4 Floorstanding,850w 10% RMS,Power Bass,DVD output, Rp 2.500Samsung HT-D453HK,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, USB, 850w 10% RMS,Power Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 2.400Samsung HT-D350K,1 DVD,6 Speaker,330w 10% RMS,Power Bass, Dolby AC3,dts, 1080p Up-scale,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 1.525Samsung HT-D3330,1 DVD,6 Speaker,330w 10% RMS,Power Bass, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB, Rp 1.450Samsung HT-E6750W,1 Bluray,,6 Speaker with 4 Floorstanding,HDMI,USB, Wireless LAN Ready, Power Bass,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,WiFi, Rp 7.700Sharp HTCN-390DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts, 210w 10% RMS,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 1.500Sharp HTCN-603DVWL,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 600w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.100Sharp HTCN-790DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 210w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.500Sharp HTCN-830DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 2 Floorstanding, 210w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 1.950Sharp HTCN-890DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 420w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.300Sharp HTCN-9300DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 2 Floorstanding, 600w 10% RMS,X-Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.250Sharp HTCN-9900DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding,600w 10% RMS,X-Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.600Sony DAV-TZ140,1 DVD,DivX,6 Speaker,30w 10% RMS,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 1.480Sony DAV-TZ200,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,500w 10% RMS, Dolby Prologic II, Rp 2.650

Sony DAV-TZ135,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,350w 10% RMS,Dolby AC3, Dolby Prologic II,USB, Rp 1.400

Sony DAV-TZ715,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Dolby AC3, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.500

Sony DAV-DZ640,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Dolby AC3, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.000

Sony DAV-DZ840,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,1.000w 10% RMS,Dolby AC3, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 4.000

Sony BDV-E985,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 Floorstanding,Dolby AC3,3D Surround, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 9.000

MEDIA REKAM : HARD DISK DRIVEBrica DV-500Z,Zoom, LCD 3.5”,Full HD 1920x1080i,Still Picture 15 MP,SD Card, Rp 2.100JVC GZ-HM445,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Full HD 1920x1080i,SD Card,Built-in HDD, Digital Camera,HDMI,USB, Rp 5.300JVC GZ-MG630,Zoom 40/200,LCD 2.7”,SD Card,Built-in HDD 60 GB, Digital Camera,HDMI,USB, Rp 2.400Sony DCR-SR10,Zoom:15/30,LCD 2.7”,Full HD,HDD 40GB, Carl Zeiss,Exmor R CMOS Censor, 4MP Still Picture,Memory Stick DuoTM,480gr, Rp 6.000Sony DCR-SR21,Zoom:57/1800LCD 2.7”,HDD 80GB,Carl Zeiss,LED Video Light, Exmor R CMOS Censor,Digital Camera,SD Card,Memory Stick DuoTM,270gr, Rp 2.550Sony DCR-SR68,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,HDD 80GB,Carl Zeiss,Exmor R CMOS Censor, Memory Stick DuoTM,SD Card,280gr, Rp 3.350SONY HDR-PJ600VE,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,Exmor R CMOS Censor,20.4MP Still Picture,26.8mm Wide Angle,HDD 220GB,Memory Stick,SD Card,405gr Rp 13.200SONY HDR-PJ50VE,Zoom:12/150,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,Exmor R CMOSCensor,7.1MP Still Picture,Built-in GPS Receiver,HDD 220GB,Memory Stick,SD Card,400gr Rp 12.300Sony DCR-XR100,Zoom:10/120,LCD 2.7”,Full HD,HDD 80GB,Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,4.0MP Still Picture,330gr, Rp 6.000Sony DCR-XR160,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,HDD 160GB, SD Card,Exmor R CMOS Censor, 3.3MP Still Picture,Memory Stick Pro DuoTM,350gr, Rp 5.800Sony DCR-XR260,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,HDD 160GB, SD Card,Exmor R CMOS Censor, 8.9MP Still Picture,Memory Stick Pro DuoTM,355gr, Rp 6.800Sony DCR-XR350,Zoom:12/160,LCD 2.7”,Full HD,HDD 160GB, SD Card,Exmor R CMOS Censor, 7.1MP Still Picture,Memory Stick Pro DuoTM,380gr, Rp 10.000

Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah =Penurunan Harga

LIPAS.indd 65 10/10/2012 3:21:03 PM

66 audio Oktober 2012video

PEN

UL

ISD

ohar

toSe

luru

h Pr

oduk

di J

ual d

i Ind

ones

ia

=Penurunan Harga

MICRO COMPO

PRODUK HARGA

PRODUK HARGA

PRODUK HARGA

Sony DCR-XR550,Zoom:10/120,LCD 3.5”,Full HD,HDD 240GB, SD Card,Exmor R CMOS Censor, 12.0MP Still Picture,Memory Stick Pro DuoTM,500gr, Rp13.600

MEDIA REKAM : KARTU MEMORIBenQ DV M21,Zoom : 5/..,Full HD,LCD 3.0”,SD Card,HDMI, Rp 1.500Brica DV-500Z,Zoom : ../1200,Full HD,3.5”,SD Card,Digital Camera 16MP, Rp 2.000Brica DV-170Z,Zoom : 20/…,Full HD,3.0”,SD Card,Digital Camera 16MP, Rp 1.600Canon HFR26,Zoom : 28/..,Full HD 1920x1080i,CMOS Censor,SDHC Card Slot, Dynamic Image Stabilizer,Digital Camera,LCD 3.0”,32GB Built-in HDD,HDMI,USB, Rp 5.750Canon FS405,Zoom : 41/.., LCD 2.7”,SDHC Card Slot,Dynamic Image Stabilizer, Digital Camera, Rp 2.000Canon FS46,Zoom : 37/..,Digital Camera,LCD 2.7”,Stereo Condenser Microphone Rp 3.000JVC GZ-MS95,Zoom 35/..,LCD 2.7”,Digital Camera,Dual Memory, Rp 2.265JVC GZ-E245,Zoom 40/200,LCD 3.0”,Digital Camera,Dual Memory, 16 GB Internal Memory, Rp 3.200JVC GZ-E205,Zoom 40/200,LCD 3.0”,Digital Camera,Dual Memory,16 GB Internal Rp 3.650JVC GZ-E10,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Full HD,Digital Camera,SD Card, Rp 2.450JVC GZ-MS215,Zoom 45/900,LCD 2.7”,Digital Camera,Berat 230gr,Dual Memory, Rp 2.055JVC GZ-HM30,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,SD Card Slot,HDMI, Rp 2.425JVC GZ-HM445,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,Full HD,LED Light.,SD Card Slot, Rp 3.370JVC GZ-HM650,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,Full HD,SD Card Slot, Rp 5.700JVC GZ-MS110,Zoom 45/800,LCD 2.7”,Digital Camera,SD Card, Rp 1.630Panasonic SDR-S15,Zoom 10/..,LCD 2.7”,Digital Camera,1.5m’ water proof,SD Card, Rp 2.970Panasonic HDC-SD40,Zoom 16.8/..,LCD 2.7”,Full HD,Digital Camera 2.1MP,SD Card, Berat 169gr Rp 4.000Panasonic HDC-SD80,Zoom 37/..,LCD 2.7”,Full HD,SD Card,3.0MP Still Picture, Rp 5.700Panasonic SDR-TD76,Zoom 78/..,LCD 2.7”,8GB Internal Memory,SD Card, Rp 2.000Panasonic SDR-S71,Zoom 78/..,LCD 2.7”,SD Card, Rp 1.900Panasonic HC-V10,Zoom 63/..,LCD 2.7”,HD Ready,SD Card,31.6mm Wide Angle, Rp 3.000Sony DCR-PJ5E,Zoom:57/1800,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses,Built-in Projector, Exmor R CMOS Censor,Full HD,HDMI,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,230gr, Rp 3.150SONY HDR-PJ580VE,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,Exmor R CMOS Censor,20.4MP Still Picture,26.8mm Wide Angle,Internal Memory 32GB,Memory Stick,SD Card,345gr Rp11.400Sony HDR-PJ10,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,CMOS Censor, 3.3MP Still Picture,16GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,310gr, Rp 7.100Sony HDR-PJ30,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,CMOS Censor, 7.1MP Still Picture,32GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,314gr, Rp10.300Sony HDR-PJ260,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,CMOS Censor, 8.9MP Still Picture,16GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,320gr, Rp 7.800Sony HDR-CX12,Zoom:12/150,LCD 2.7”,Full HD,Exmor R CMOS Censor,5.1 Surround, Carl Zeiss,Digital Camera 10.2MP,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,370gr, Rp 8.000Sony HDR-CX100,Zoom:10/120,LCD 2.7”,Full HD,Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 4.0MP,8GB Internal Memory,Memory Stick Pro DuoTM,280gr, Rp 4.700Sony HDR-CX130,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD, Digital Camera 3.3MP,Exmor R CMOS Censor, SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,250gr, Rp 5.250Sony HDR-CX190,Zoom:25/300,LCD 2.7”,Full HD,Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 5.3MP,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,168gr, Rp 3.600

Sony HDR-CX210,Zoom:25/300,LCD 2.7”,Full HD,Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 5.3MP,8GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,175gr, Rp 4.900

Sony HDR-CX350,Zoom:12/160,LCD 2.7”,Exmor R CMOS Censor, Digital Camera 7.1MP,32GB Internal Memory,SD Card, Full HD,Memory Stick Pro DuoTM,310gr, Rp 9.600

Sony HDR-CX550,Zoom:10/120,LCD 3.5”,Full HD,Built-in GPS Receiver,CMOS Censor, Digital Camera 12.0MP,64GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,310gr, Rp12.700

Sony HDR-TD10,Zoom:12/160,3D,LCD 3.5”,Full HD,Double Exmor R CMOS Censor, 5.1 ch Surround,7.1MP Still Picture,64GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,630gr, Rp12.700

Sony DCR-SX20,Zoom:50/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses, Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM Rp 2.160

Sony DCR-SX21,Zoom:57/1800,LCD 2.7”,Face Detection,LED Video Light,SD Card Slot, Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM,195gr, Rp 1.900

Sony DCR-SX44,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses,USB Port, Digital Camera,4 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM Rp 2.650

Sony DCR-SX60,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses,Berat:240gr, Digital Camera 0.3 MP,16 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM Rp 4.060

LG XB-12,1 DVD,DivX,FM radio, Rp 1.025LG FB-166,1 DVD,FM radio,iPod/iPhone Dock,Bass Blast,Audio Output 160w 10% RMS, Vertical 3D Sound,USB,HDMI, Rp 2.180Philips DCD-132,1 DVD,FM radio,20w 10% RMS,Dinamic Bass boost,iPod Dock,USB, Rp 1.900Philips MCD-122,1 DVD,FM radio,40w 10% RMS,Dinamic Bass boost,Dolby Digital,USB, Rp 1.500Philips MCD-170,1 DVD,DivX,FM radio,Dinamic Bass boost, USB,Automatic Recording Level, Audio Output 400w PMPO,Power Cons. 180w, Rp 1.500Philips MCD-183/98,1 DVD,DivX,FM radio,Dinamic Bass boost,100w 10% RMS,USB, Rp 1.700Philips MCD-909,1 DVD,MP3,FM radio,Dinamic Bass boost,USB, Rp 6.500Polytron XL-1100,1 DVD,Single Deck,FM tuner,Bass Boster,Surround,60w 10% RMS, USB,Blutooth, Rp 1.295Polytron PNH-2100,1 DVD,FM tuner,USB,Docking for Didital Player, Powerfull Bass,30w 10% RMS,Sub Woofer Out, Rp 2.000Polytron PNH-2101,1 DVD,FM tuner,USB,Docking for Didital Player, Powerfull Bass,30w 10% RMS,Sub Woofer Out, Rp 2.250Polytron PNH-2201,1 DVD,FM tuner,USB,Docking for Didital Player,XBR Bass Booster, 60w 10% RMS,Blutooth,Sub Woofer Out, Rp 3.000Samsung MMC-330D,DVD Player,120w 10% RMS,CD Ripping,Power Bass, 2 way speaker,FM Tuner, Rp 1.320Samsung MMC-430D,DVD player,Single Deck,FM Tuner,120w 10% RMS,Power Bass, CD Ripping,2 way speaker,Cradle for iPod,HDMI,USB, Rp 1.750Sanyo DC-PT88,DVD Player,FM Tuner,Bass X’pander,Single Deck,Tru Surround,USB, Rp 1.375Sony CMT-DX400,DVD player,Single Deck,FM Tuner,50w 10% RMS,Direct for iPod & , iPhone Rp 2.000Yamaha MCR-040, Rp 3.400Yamaha TSX-112,CD Player,FM Tuner,Sound Output 30w 10% RMS,Dock iPod/iPhone, USB, Rp 3.750

BLU-RAY PLAYER

PRODUK HARGA

Changhong BD-3101,Dolby Stereo,DTS,USB,HDMI, Rp 900LG BP120,Dolby True HD Support,USB Port, Rp 980LG BD550,Dolby True HD Support,External HDD Playback,USB Port, Rp 1.100LG BD560,Dolby True HD Support,USB Port, Rp 1.765LG BD570,Dolby True HD Support,USB Port, Rp 2.000LG BD620,3D,Dolby True HD Support,External HDD Playback,USB Port,HDMI, Rp 1.050LG BD660,3D,Dolby True HD Support,DLNA,External HDD Playback,USB Port, Rp 2.500Panasonic DMP-BD45,Dolby True HD Support,USB Port, Rp 1.000Panasonic DMP-BD75,Dolby True HD Support,USB Port, Rp 1.750Panasonic DMP-BDT220,Dolby True HD Support,USB Port, Rp 2.150Pioneer DV-430V,Dolby True HD Support,USB Port, Rp 1.225Pioneer BDP-330,Dolby True HD Support,USB Port, Rp 1.900Samsung BD-E5300,Dolby Digital Plus, DTS-HD Bitstream Output,Divx,DivX HD, Rp 950Samsung BD-E5500,3D,Dolby HD Digital Plus,WiFi,USB, Rp 2.000Sharp BD-AMS10,3D,Video Streaming,3 HDMI ver. 1.3a,2 USB,Tru Surround,Simplink, Rp 2.000Sharp BD-HP25,3D,Video Streaming,3 HDMI ver. 1.3a,USB,Tru Surround,Simplink, Rp 2.790Sony BDP-S380,internet video streaming,WiFi,Dolby True HD,Wireless,USB, Rp 1.700Sony BDP-S470,internet video streaming,WiFi,Dolby True HD, Rp 2.300

Sony DCR-SX65,Zoom:60/2000,LCD 3.0”,Carl Zeiss Lenses,LED Video Light, 4 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM,USB Port,230gr, Rp 2.650Sony DCR-SX83,Zoom:25/300,LCD 2.7”,3.1MP Still Picture,SD Card Slot, Exmor R CMOS Censeor,Carl Zeiss,16GB Internal Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM,210gr, Rp 4.850Toshiba X100,Zoom:10/10,LCD 3.0”,Digital Camera, HDMI,4 GB Built-in Flash Memory, Full HD,Digital Camera 10 MP,SD Card Slot, Rp 2.050

LIPAS.indd 66 10/10/2012 3:21:04 PM

Untitled-5 1 10/10/2012 3:23:09 PM

Untitled-2 1 10/12/2012 9:59:34 AM


Recommended