+ All Categories
Home > Documents > Bab 2 Conceptual Framework

Bab 2 Conceptual Framework

Date post: 27-Sep-2015
Category:
Upload: andik-wijaya
View: 156 times
Download: 17 times
Share this document with a friend
Description:
dari buku Schroeder
Popular Tags:
36
The Pursuit Of The Conceptual Framework Disusun Oleh : 1.Valencia Ludwina M (2010.012.279) 2.Florentine Asti G (2010.012.349) 3.Ratna Febryana (2010.012.424)
Transcript

The Pursuit Of The Conceptual Framework

Disusun Oleh :1.Valencia Ludwina M(2010.012.279)2.Florentine Asti G(2010.012.349)3.Ratna Febryana(2010.012.424)4.Gusti Dear A(2010.012.484)5.Anastasia Desire(2010.012.505)

Proyek kerangka konseptual mewakili usaha yang dilakukan oleh FASB untuk mengembangkan konsep yang berguna sebagai pedoman untuk membantu dewan dalam pembentukan standar dan memberikan kerangka referensi untuk pemecahan masalah-masalah akuntansi.

The Early TheoristsMeskipun perdebatan tentang isu-isu seperti keberadaan ilmu akuntansi dan kebutuhan untuk mengembangkan kerangka teoritis mulai muncul di awal 1990-an, Percobaan pertama untuk mengembangkan teori akuntansi telah dilakukan oleh William A. Paton dan John B. Canning. Hasil kerja Paton berdasarkan disertasi doktor adalah menunjukkan bahwa semua perubahan dalam aset dan kewajiban harus direfleksikan dalam laporan keuangan dan perubahan tersebut harus diukur secara nilai saat ini. Sedangkan, hasil kerja Canning menyarankan kerangka untuk penilaian aset serta pengukurannya berdasarkan ekspektasi yang akan datang serta model untuk menyamakan pendapatan dan beban. Selain itu, kontribusi yang signifikan atas pengembangan dalam kerangka konseptual akuntansi juga dibuat oleh DR Scott. Pada tahun 1941, Scott meluncurkan kerangka konseptualnya dalam The Basis for Accounting Principles. Kerangka konseptualnya prinsip untuk digunakan dalam pengembangan peraturan dan teknik akuntansi:

Orientation Postulate.Akuntansi berdasarkan pertimbangan yang luas dalam lingkungan sosial, politik dan ekonomi sementara. The Pervasive Principle of Justice.Terlihat saat pengembangan peraturan akuntansi yang menawarkan perlakuan yang adil untuk semua pengguna laporan keuangan.

The Principles of Truth and Fairness. Kebenaran sebagai penggambaran yang akurat dalam informasi yang ditampilkan. Keadilan mengandung atribut dalam objektivitas, kebebasan dari bias dan keadilan. The Principles of Adaptability and Consistency.Scott mengindikasikan kebutuhan dalam menyeimbangkan penyesuaian dengan konsistensi dengan menyatakan bahwa peraturan akuntansi seharusnya tidak diubah.

Early Authoritative and Semi-Authoritative Organizational Attempts to Develop the Conceptual Framwork of Accounting.Pada tahun 1936, Asosiasi Akuntan Amerika mengeluarkan pernyataan. Pernyataan sementara dari prinsip akuntansi yang mempengaruhi pelaporan tahunan perusahaan. Tujuan dari pernyataan ini ialah menyediakan panduan kepada Security Exchange Commission (SEC) yang baru saja didirikan.Pada tahun 1938,Institut Akuntan Amerika juga menerbitkan sebuah karangan ilmiah yang berjudul Pernyataan Prinsip Akuntansi, yang mencoba menjelaskan teori akuntansi. Pada tahun 1940, Asosiasi Akuntan Amerika menerbitkan studi banding yang dilakukan oleh Paton dan A.C. Littleton yang berjudul Pengenalan Standar Akuntansi Perusahaan. Dalam karya tulis ini selain memberi penekanan terhadap penggunaan historical cost, juga dikenalkan matching concept.Committee on Accounting Procedure (CAP) menyarankan pendirian Accounting Principles Board (APB) karena CAP tak mampu menetapkan seperangkat prinsip akuntansi yang siap digunakan dalam perekonomian secara cepat. CAP menyuruh divisi riset APB untuk melakukan studi tentang patokan & prinsip yang akan digunakan sebagai dasar pernyataan pemimpin dalam dunia ekonomi. Hal ini dapat dianggap sebagai usaha nyata pertama untuk mendirikan kerangka kerja konseptual akuntasi yg dilakukan oleh badan yang berkuasa. Pada tahun 1959 berdiri Accounting Principles Board (APB) yang menggantikan Committee on Accounting Procedures (ACP) yang akhirnya menghasilkan The Basic Postulates of Accounting. Karya ini terdiri dari:

Grup A: Economic and Political Environmental and PostulatesA-1. Quantification : data kuantitatif berguna dalam membuat keputusan ekonomi yang rasional.A-2. Exchange : banyak barang & jasa yang didistribusikan melalui pertukaran.A-3. Entities : aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh unit badan spesifik.A-4. Time Period: aktivitas ekonomi berlangsung pada periode waktu tertentu.A-5. Unit of Measure : Uang digunakan sebagai alat pengukur segala jenis barang & jasa.

Grup B: Accounting PostulatesB-1. Financial Statement : hasil proses akuntansi dinyatakan dalam seperangkat pernyataan yang berhubungan dengan keuangan secara mendasar.B-2. Market Prices : data akuntansi berdasarkan harga yg dihasilkan dari waktu lampau, kini, masa depan yang benar-benar terjadi atau diharapkan terjadi.B-3. Entities : hasil proses akuntansi dinyatakan dalam istilah unit tertentu atau entitas.B-4. Tentativeness : hasil operasi untuk periode yang singkat bersifat sementara bilamana penempatannya dibutuhkan dalam periode lampau, kini, atau masa mendatang.

Grup C: Imperative PostulatesC-1. Continuity : jika tak ada bukti, perusahaan akan dianggap beroperasi dalam waktu yg tidak ditentukan.C-2. Objectivity : perubahan aset dan kewajiban tidak boleh diakui secara resmi pada saat sebelum dilakukannya pengukuran terhadap akun tersebut secara objektif.C-3. Concistency : prosedur yang digunakan dalam akuntansi dalam suatu entitas harus sesuai dengan posisi dan aktivitas entitas teresebut, serta penerapan prosedur harus konsisten.C-4. Stable Unit: pelaporan akuntansi harus didasarkan pada unit pengukuran yang stabil.C-5. Disclosure : pelaporan akuntansi seharusnya mengungkap bagian yang penting untuk menghindari kesalahan pahaman.

Pada pertengahan tahun 1960an, APB ikut serta dalam usaha mengembangkan teori akuntansi. Tujuan dari proyek tersebut ialah mengembangkan teori akuntansi yang komprehensif, dan akhirnya menghasilkan pernyataan Basic Concepts, and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises.Pada tahun 1966, American Accounting Association (AAA) menerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang menjelaskan bahwa akuntansi ialah proses mengenali, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk mengizinkan penilaian dan pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Dalam penilaian informasi akuntansi tersebut dikenal 4 standar yaitu relevansi, dapat dibuktikan, bebas dari kesalahan, & dapat diukur.Trueblood Committee ditugaskan oleh AICPA untuk mengusulkan tujuan mendasar atas laporan keuangan untuk membimbing perbaikan pelaporan keuangan.Laporan dari komite ini menyebutkan 4 kebutuhan informasi pengguna:1. Membuat keputusan mengenai masalah penggunaan sumber daya yang terbatas2. Mengarahkan & mengendalikan organisasi secara efektif3. Pemeliharaan & pelaporan atas perwalian sumber daya4. Mempermudah kendali & fungsi sosialPada tahun awal tahun 1970an, dikarenakan adanya proses penentuan standar yang macet, memaksa AAA memperbarui ASOBAT. Namun bukannya memperbarui, AAA hanya meriew ulang status teori akuntansi dan akseptansinya. Dan dari proses tersebut munculah Statement on Accounting Theory an Theory Acceptance (SATTA)Pendekatan terhadap teori akuntansi:-The Classical Approach (Pendekatan klasik) : mencakup studi dari tahun 1922-1962, SATTA menganggap usaha ini bersifat deduktif dan mengkritik atas ketidak menyatunya usaha ini dari usaha-usaha terdahulu. Pendekatan ini bahkan mengabaikan biaya historis (historical cost) dan penggunaan nilai sekarang (current value) yang telah umum dianjurkan.-Decision-usefulness approach: studi ini berfokus pada kegunaan dari informasi keuangan. fokus pertama pada, siapa pemakai informasi keuangan tersebut? Selain itu, fokus studi lainnya ialah apa permasalahan/reaksi keputusan yang dihadapi oleh para pemakai informasi keuangan tersebut?-Information economics: studi ini memakai teori ekonomi untuk menyebutkan informasi penting untuk membuat keputusan ekonomiSATTA kemudian memulai diskusi yang membahas mengapa tidak satupun pendekatan yang dapat diterima umum, terdapat 6 masalah:1.Masalah dalam menguhubungkan teori ke dalam praktek nyata2.Masalah alokasi3.Kesulitan terhadap standar normatif4.Kesulitan dalam menafsirkan riset perilaku harga sekuritas5.Masalah atas pertimbangan biaya-manfaat dalam teori akuntansi6.Keterbatasan perluasan dataKetika FASB baru saja berdiri, mereka mencoba meminta petunjuk arahan dari SATTA, namun ternyata mengecewakan. Karena kenihilan teori akuntansi yang dapat diterima umum, diserahkan kepada FASB untuk menciptakan suatu teori yang dapat diterima umum. FASB merespon tugas tersebut dengan membangun kerangka kerja konseptual.SATTA tidak luput dari kritik, kritik tersebut menyatakan bahwa teori-teori pendekatan dalam SATTA tidak mendirikan suatu model/paradigma, karena paradigma lebih dari sekedar sperangkat hipotesis.The FASBs Conceptual Framework ProjectCFP (Conceptual Framework Project) berusaha untuk mengembangkan prinsip atau standars kualitatif yang luas untuk memungkinkan pembuatan pilihan-pilihan rasional sistematis antara metode alternatif pelaporan keuangan. Proyek ini (CFP) berfokus pada bagaimana tujuan keseluruhan dapat dicapai, yaitu mengidentifikasi maksud dan tujuan akuntansi keuangan. Sedangkan fundamental dari proyek ini adalah konsep dasar yang membantu mencapai tujuan tersebut. Konsep ini dirancang untuk memberikan bimbingan dalam tiga bidang:1.) Memilih transaksi, peristiwa, dan keadaan yang harus dipertanggungjawabkan.2.) Menentukan bagaimana transaksi yang dipilih dan suatu peristiwa harus diukur.3.) Menentukan bagaimana meringkas dan melaporkan hasil kegiatan, transaksi, dan keadaan.

Conceptual Framework Project pada ahkirnya tercipta yang terdiri dari 7 Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) :1.) SFAC No. 1 : Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises.SFAC No: 1 merupakan turunan atau hasil kerja dari Trublood Committee. SFAC No. 1 Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan memiliki kemampuan dalam membaca informasi yang terdapat didalamnyaSFAC No: 1 mendefinisikan tujuan utama dari pelaporan keuangan dan SFAC No: 1 menjelaskan mengenai tujuan dari pelaporan keuangan sebagai berikut :A.) Membuat keputusan dalam investasi dan melakukan kredit.B.) Menilai prospek cash flow.C.) Melaporkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.D.) Melaporkan sumber daya ekonomi, liabilitas, dan ekuitas.E.) Melaporkan kinerja dan penghasilan yang diperoleh perusahaan.F.) Mengevaluasi likuiditas, kesanggupan membayar hutang, dan aliran dana.G.) Mengevaluasi pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen.H.) Mengevaluasi dan menginterpretasikan informasi keuangan.

2.) SFAC No 2 : Qualitative Characteristics of Accounting Information.SFAC No: 2 menjelaskan bagaimana laporan keuangan dapat berguna secara kualitatif. Statement ini menempatkan kepentingan pengambil keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat informasi haruslah melebihi biaya untuk menyediakannya

Decision Makers and Their CharacteristicsPara pengambil keputusan menilai informasi keuangan yang diberikan berguna bagi mereka atau tidak.Cost-Benefit ConstraintManfaat dalam laporan keuangan harus lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan dalam menyusun laporan tersebut.UnderstandabilityLaporan keuangan harus dapat dipahami oleh para penggunanya.Decision UsefulnessInformasi keuangan dalam membantu dalam proses pengambilan keputusan.RelevanceInformasi keuangan menjadi relevan jika informasi tersebut dapat mempengaruhi suatu keputusan.Predictive Value and Feedback ValueInformasi keuangan dapat digunakan untuk memprediksi atau mengkonfirmasi atau mengkoreksi harapan dari para pengambil keputusan.TimelinessJika informasi tidak tersedia ketika dibutuhkan atau tersedia lama setelah pelaporan, informasi tersebut menjadi tidak relevan dan tidak berguna untuk tindakan masa depan.ReliabilityInformasi yang ada di dalam laporan keuangan dapat diandalkan.Verifiability and Representational FaithfulnessInformasi harus dapat diuji kebenarannya dan harus menyajikan data yang sebenarnya.NeutralityInformasi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus bebas dari usaha-usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu.

Comparability and ConsistencySuatu informasi dikatakan bermanfaat kalau informansi tersebut dapat saling diperbandingkan baik antar perioda maupun antar perusahaan. Disamping itu, informasi dikatakan bermanfaat kalau ada konsistensi dalam proses penyajiannya.Materiality ConstraintMaterialitas merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengakui suatu informasi akuntansi. Pertimbangan utama dalam konsep ini adalah apakah penyajian informasi tertentu akan mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan yang diambil.SFAC No 5 : Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises.Menurut SFAC No.5 laporan keuangan yang lengkap harus menunjukkan:1. Financial position at the end of the periodLaporan posisi keuangan harus menyediakan informasi mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas, serta hubungan antara yang satu dengan lainnya. Laporan posisi keuangan tidak bertujuan untuk menunjukkan nilai bisnis melainkan menyediakan informasi bagi para pengguna laporan posisi keuangan yang ingin membuat perkiraan nilai perusahaan.2. Earnings for the periodKonsep laba pada SFAC No. 5 mirip dengan laba bersih pada periode yang ditentukan dengan pendekatan transaksi.3. Comprehensive income for the periodSFAC No. 5 mendefinisikan laba komprehensif sebagai perubahan ekuitas (aktiva bersih) dari ekuitas selama periode dari transaksi dan kejadian dan keadaan dari non-pemilik sumber. Itu mencakup semua perubahan ekuitas selama periode kecuali yang dihasilkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.

4. Cash flows during the periodLaporan arus kas harus secara langsung ataupun tidak langsung mencerminkan penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan berdasarkan banyak sumber5. Investments by and distributions to owners during the periodLaporan Investasi by and distributions to owners mencerminkan transaksi modal entitas selama satu periode, mencerminkan sejauh mana dan dengan cara apa ekuitas entitas meningkat atau menurun dari transaksi dengan pemilik.Selain masalah pendapatan komprehensif, SFAC No.5 membahas masalah pengukuran tertentu yang erat kaitannya dengan pengakuan. Empat kriteria pengakuan menurut SFAC No.5 adalah 1. DefinitionsHarus memenuhi definisi sebuah elemen yang terkandung dalam SFAC No.62. MeasurabilityHarus memiliki ciri yang relevan, dapat diukur dengan keandalan yang cukup.3. RelevanceInformasi mengenai item tersebut dapat membuat perbedaan bagi keputusan pengguna.4. ReliabilityInformasi tersebut bersifat jujur, dapat diverifikasi, dan netral.SFAC No. 6: Elements of Financial Statements of Business EnterprisesSFAC No. 6, Elements of Financial Statement of Business Enterprises , dijelaskan bahwa ada sepuluh elemen laporan keuangan, yaitu : a. Aset (assets) adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.b. Utang (liabitilies) adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas untuk mentrasfer aset atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.c. Ekuitas (equity) adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama dengan hak pemilik. d. Investasi oleh pemilik (investment by owners) adalah kenaikan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer entitas lain ke perusahaan tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan tersebut.e. Distribusi pada pemilik (distribution to owners) adalah penurunan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer aset, penyerahan jasa, atau penambahan utang oleh perusahaan kepada pemilik.f. Laba komprehensif (comprehensive income) adalah perubahan ekuitas (aset neto) suatu entitas selama satu periode yang berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan berasal dari pemilik.g. Pendapatan (revenue) adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau penurunan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu periode, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.h. Biaya (expenses) adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.i. Keuntungan (gains) adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.j. Kerugian (losses) adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik.SFAC No. 7: Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting MeasurementsSFAC No. 7 Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurements, yang merupakan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran.Dua pendekatan present value yang dibahas dalam SFAC No. 7 adalah: Traditional Expected Cash FlowBerdasarkan FASB, metode-metode yang digunakan untuk mencatat perubahan pada estimated cash flows: Prospective -> menghitung tingkat bunga efektif yang baru berdasarkan arus kas masa depan Catch-up -> menyesuaikan nilai tercatat dengan nilai sekarangFASB mengutamakan metode catch-up saat mencatat perubahan estimated cash flows karena konsisten dengan pendekatan present value. Retrospective -> menghitung tingkat suku bunga baru berdasarkan arus kas yang ada sampai saat ini dan arus kas yang diharapkan di masa mendatangPRINCIPLES-BASED VERSUS RULES-BASED ACCOUNTING STANDARDS

Pada awal tahun 2000an, perhatian utama yang timbul dari skandal bisnis yang terbaru adalah bahwa standar akuntansi AS telah menjadi "rule-based," diisi dengan rincian spesifik dalam upaya untuk mengatasi sebagai kontinjensi potensial sebanyak mungkin.Hal ini telah membuat standar lama dan lebih kompleks, dan telah menyebabkan kriteria sewenang-wenang untuk perlakuan akuntansi yang memungkinkan perusahaan untuk memanipulasi struktur transaksi untuk menghindari pelaporan yang kurang baik.

Untuk mengatasi masalah ini, Sarbanes-Oxley Act of 2002 mengharuskan SEC untuk memeriksa kelayakan suatu sistem akuntansi berbasis prinsip.SEC diberikan sebuah studi menarik yang berfokus pada standar "objective-based". Pemimpin perusahaan akuntansi telah mendukung pergerakan ke arah principle based standard.DiPiazza Sam, CEO dari PricewaterhouseCoopers, dan Ed Nusbaum, CEO dari Grant Thornton, keduanya terbuka mengusulkan beralih ke principle based standard.Financial Accounting Standards Committee (FASC) Akuntansi American Association percaya bahwa pendekatan berbasis prinsip lebih mungkin untuk menghasilkan transaksi yang mencerminkan substansi ekonomi sejati mereka.Akhirnya, FASB Chair Robert Herz mengatakan bahwa principle-based system saat ini bermasalah karena,those who want to comply with rules ... are not always sure of everything they need to look at. Those looking to get around the rule can use legalistic approaches to try and do it. "orang-orang yang ingin mematuhi aturan ...tidak selalu yakin segala yang mereka perlu cari.Pencarian untuk memenuhi peraturan ... dapat menggunakan pendekatan legalistik untuk mencoba dan melakukannya"(Business Weekonline, 2002).

Meskipun semua diskusi ini, definisi yang tepat dari Principle-Based tetap sulit dipahami.Berikut ini adalah definisi yang diusulkan dan penjelasan tentang bagaimana standar yang dikembangkan sesuai dengan definisi ini akan berbeda dari sistem saat ini.Kegunaan dari definisi ini ditunjukkan oleh perbandingan US Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dan International Accounting Standard (IAS) tentang perlakuan terhadap leasing.Principle-Based memiliki kelebihan dan kekurangan, yang harus dipertimbangkan dalam konteks usulan gerakan menuju principle based accounting oleh FASB.

Principle-based dibandingkan Rule-based Accounting

Secara sederhana, Principle-Based memberikan dasar konseptual untuk akuntan agar mengikuti bukannya daftar aturan rinci. Dalam presentasi 2002 hingga Eksekutif Keuangan Internasional, Robert Herz, Ketua FASB, menjelaskan sebagai berikut:Berdasarkan pendekatan berbasis prinsip, seseorang mulai dengan menguraikan tujuan utama dari pelaporan yang baik di area subyek dan kemudian memberikan panduan menjelaskan tujuan dan menghubungkannya dengan beberapa contoh umum.Walaupun aturan kadang-kadang tidak dapat dihindari, tujuannya adalah untuk tidak mencoba untuk memberikan bimbingan khusus atau aturan untuk setiap situasi.Sebaliknya, jika ragu-ragu, pembaca diarahkan kembali ke prinsip-prinsip.GAAP adalah system principle-based, setidaknya ketika standar awalnya dimaksud.Pada dasarnya, Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan (the Statements of Financial Accounting Concepts) menjadi acuan untuk menetapkan standar.Masalah muncul ketika standar khusus mulai dipertimbangkanSalah satu konsep utama akuntansi keuangan adalah manfaat informasi akuntansi untuk pengambil keputusan.Ini berarti bahwa informasi tersebut harus relevan, dapat diandalkan, dan sebanding di periode pelaporan dan entitas.Jika satu-satunya persyaratan adalah bahwa informasi yang relevan dan dapat diandalkan, entitas akan mengadopsi melaporkan metode terbaik untuk mencerminkan realitas ekonomi bagi entitas tertentu mereka.Tapi ini akan membuat perbandingan antara perusahaan dan seluruh melaporkan periode hampir tidak mungkin bagi investor.

Untuk menggambarkan perbedaan antara rule-based dan prinsip-berbasis standar, proses penetapan standar dapat dipandang sebagai suatu rangkaian berkisar dari standar yang sangat kaku pada satu ujung ke definisi umum ekonomi yang berbasis konsep di ujung lainnya. Sebagai contoh, perhatikan akuntansi untuk aset tidak berwujud dari goodwill. Contoh dari akhir yang sangat kaku dari rangkaian kesatuan adalah praktik sebelumnya diterima:

Goodwill harus diamortisasi selama jangka waktu yang tidak lebih dari 40 tahun.Persyaratan ini tidak meninggalkan ruang untuk penilaian atau perselisihan tentang jumlah beban amortisasi untuk diakui. Komparatif dan konsistensi di seluruh perusahaan dan melalui waktu hampir dipastikan di bawah aturan tersebut. Namun, persyaratan kurang relevan karena tidak mencerminkan ekonomi yang mendasari perusahaan pelapor, yang berbeda di seluruh perusahaan dan melalui waktu. Pada akhir Berlawanan rangkaian adalah 350-20-35-1 aturan ASC FASB:

Goodwill tidak diamortisasi. Sebaliknya, goodwill harus diuji untuk penurunan Ievel pelaporan sebagaimana dimaksud sebagai unit pelaporan.Persyaratan ini memerlukan penerapan penilaian dan keahlian baik oleh manajer dan auditor Tujuannya adalah untuk mencatat kemerosotan ekonomi aset, goodwill.

Principle Based Set of StandardRules Based Set of Standard

Lebih mudah menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnisLebih banyak dipakai dalam perusahaan dan Negara yang besar dan kompleks

Interpretasi lebih meluasRuang yang sempit untuk interpretasi

Mendorong penggunaan tenaga professional untuk menentukan hal yang benarMemberikan petunjuk detil untuk implementasi praktek

Terlihat mungkin dapat mengurangi financial engineeringSedikit dibutuhkan penjelasan dalam laporan keuangan

Manfaat utama dari Principle-Based terletak pada pedoman yang luas yang dapat diterapkan pada berbagai situasi.Prinsip-prinsip luas menghindari perangkap yang terkait dengan persyaratan yang tepat yang memungkinkan kontrak yang akan ditulis secara khusus untuk memanipulasi niat mereka.Sebuah studi 1.981 disponsori oleh FASB menemukan bukti bahwa manajer sengaja mencoba untuk mengubah leasing struktur sebagai operating lease untuk menghindari timbulnya kewajiban tambahan.Menyediakan pedoman yang luas dapat meningkatkan kepercayaan representasional terhadap laporan keuangan.Selain itu, principle based accounting memungkinkan akuntan untuk menerapkan pertimbangan profesional dalam menilai substansi transaksi.Pendekatan ini secara substansial berbeda dari pendekatan yang mendasarinya "kotak-berdetak" umum dalam aturan berbasis standar akuntansi.FASB Chair Robert Herz telah menyatakan bahwa ia percaya profesionalisme laporan keuangan akan meningkat jika akuntan diwajibkan untuk memanfaatkan penilaian mereka bukan mengandalkan aturan rinci.Keuntungan lain dari sistem berbasis prinsip adalah bahwa hal itu akan menghasilkan standar sederhana.Herz telah mengklaim bahwa sistem berbasis prinsip akan menyebabkan standar yang akan kurang dari 12 halaman panjang, bukan lebih dari 100 halaman(BusinessWeekonline, 2002).. Prinsip akan lebih mudah untuk memahami dan berlaku untuk berbagai transaksi Harvey Pitt, mantan Ketua SEC, menjelaskan hal ini sebagai berikut: "Karena standar yang dikembangkan berdasarkan aturan ...mereka tidak cukup fleksibel untuk mengakomodasi perkembangan masa depan dalam pasar.Hal ini menyebabkan akuntansi untuk transaksi tak terduga yang kurang transparan. "Terakhir, penggunaan principle based accounting dapat memberikan laporan akuntansi yang lebih akurat mencerminkan kinerja aktual perusahaan karena, seperti Australian Securities and Investments Commission Ketua Knott David menyatakan, peningkatan principal based accounting akan mengurangi manipulasi aturan (Nationwide News,2002).Sebaliknya, ada kelemahan potensi untuk pendekatan berbasis prinsip untuk pengaturan standar.Kurangnya pedoman yang tepat bisa menciptakan inkonsistensi dalam penerapan standar di seluruh organisasi.Sebagai contoh, perusahaan diharuskan untuk mengenali kedua beban dan kewajiban untuk kewajiban kontinjensi yang probable dan estimable.Di sisi lain, kewajiban kontinjensi yang reasonably possible hanya dilaporkan dalam catatan kaki.Dengan tidak adanya pedoman yang tepat, bagaimana seharusnya perusahaan menentukan apakah kewajiban tersebut adalah probable atau hanya reasonably possible?Kurangnya standar yang jelas dapat mengurangi komparabilitas dan konsistensi, maksud utama akuntansi keuangan.

Rekomendasi SEC kepada FASB tahun 2003:1.) FASB harus mengeluarkan standar yang objectives-oriented.2.) FASB harus menunjukan kekurangan-kekurangan pada kerangka kerja konseptual.3.) FASB harus menjadi satu-satunya organisasi yang mengatur petunjuk akuntansi otoritatif di US4.) FASB harus meneruskan usaha konvergensinya.5.) FASB harus menyusun ulang hirarki GAAP.6.) FASB harus meningkatkan akses ke literature otoritatif7.)FASB harus melakukan peninjauan komperhesif tentang literaturnya untuk mengidentifikasi standards yang lebih banyak rules-based dan melakukan rencana transisi untuk mengubah standar tersebut.

Issuing Objectives-oriented Standards

Dewan menyimpulkan bahwa kerangka kerja konseptual yang perlu ditingkatkan. Dewan juga menyetujui dengan SEC bahwa tujuan dari standar yang perlu lebih jelas, petunjuk pelaksanaan perlu ditingkatkan, pengecualian lingkup perlu dikurangi, dan pendekatan aset-kewajiban ke pengaturan standar harus dipertahankan.Conceptual Frameworks

FASB mencatat bahwa itu memiliki beberapa proyek yang dalam agendanya membahas bagaimana trade-offs antara kesesuaian, keandalan, dan daya banding perlu dilakukan.

One U.S. Standard Setter

FASB telah bertindak untuk menjadi satu-satunya standar setter hanya ditunjuk di Amerika dengan mencapai kesepakatan dengan AICPA untuk memungkinkan untuk memiliki kontrol langsung atas proses penetapan standar.

Comprehensive Review of LiteratureDewan tidak setuju dengan rekomendasi ini karena keterbatasan sumber daya dan menyatakan bahwa daerah yang memerlukan perhatian lebih adalah wilayah yang tidak memiliki panduan atau memiliki panduan yang tidak fungsional, bukan daerah-daerah yang memiliki aturan yang berbasis standar yang fungsional.

International ConvergenceProyek konvergensi internasional memiliki tiga aspek utama: (1) Presentasi Proyek Laporan Keuangan, (2) Proyek Kerangka Konseptual, dan (3) Proyek Pembaruan Standar.

The FASB-IASB Penyajian Laporan Keuangan ProyekTujuan dari proyek penyajian laporan keuangan adalah untuk menetapkan standar yang akan memandu organisasi dan penyajian informasi dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, sebagai bagian dari Perjanjian Norwalk, FASB dan IASB berkomitmen untuk (1) melakukan proyek jangka pendek yang bertujuan untuk menghilangkan berbagai perbedaan individual antara US GAAP dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (SAK), (2) menghilangkan lainnya perbedaan antara SAK dan US GAAP yang tetap pada tanggal 1 Januari 2005, melalui koordinasi program kerja masa depan mereka, yaitu, melalui usaha saling terpisah, proyek substansial bahwa kedua dewan akan membahas bersamaan, (3) melanjutkan kemajuan pada proyek bersama bahwa mereka sedang melaksanakan, dan (4) mendorong badan masing-masing penafsiran untuk mengkoordinasikan kegiatan mereka.Conceptual Framework Project Tujuan dari proyek ini adalah untuk menciptakan fondasi standar akuntansi masa depan yang berdasarkan prinsip internal konsisten, dan internasional berkumpul.Proyek:1. Berfokus pada perubahan dalam lingkungan sejak framework asli yang dikeluarkan, serta kelalaian dalam framework aslinya, agar dapat secara efisien dan efektif meningkatkan, lengkap, dan bertemu dengan kerangka kerja yang ada.2. Memberikan prioritas untuk mengatasi isu-isu dan berunding dalam setiap fase yang mungkin untuk menghasilkan manfaat bagi dewan dalam jangka pendek.3. Awalnya mempertimbangkan konsep yang berlaku untuk badan usaha swasta.

Proyek sedang dikembangkan dalam delapan tahap. Delapan fase CFP adalah sebagai berikut:A. Objectives and Qualitative Characteristics PhaseTujuan-tujuan dan karakteristik kualitatif pelaporan keuangan adalah untuk mempertimbangkan isu-isu berikut:1. tujuan pelaporan keuangan.2. kualitatif karakteristik informasi pelaporan keuangan.3. Perdagangan antara karakteristik kualitatif dan bagaimana mereka berhubungan dengan konsep materialitas dan hubungan biaya-manfaat.

B. Definitions of Elements, Recognition and Derecognition Phase.Tujuan dari elemen dan fase pengakuan adalah untuk memperbaiki dan menemukan kerangka kerja (frameworks) dewan dengan cara :1. Merevisi dan memperjelas definisi aset dan kewajiban. Dewan telah sepakat bahwa definisi FASB dan IASB dari elemen-elemen memiliki beberapa kekurangan dan telah sepakat pada definisi kerja berikut:a. Aset dari suatu entitas adalah sumber daya ekonomi saat ini yang mana entitas memiliki hak akses atau lainnya yang orang lain tidak punya.b. Kewajiban dari suatu entitas adalah kewajiban ekonomi saat ini dimana entitas adalah obligor tersebut.

2. Menyelesaikan perbedaan mengenai unsur-unsur lain dan definisi mereka. Konsep Laporan FASB saat ini mengidentifikasi unsur-unsur yang lebih daripada IASB framework, dan dua kerangka kerja mendefinisikan berbeda elemen-elemen yang umum. Pendekatan dewan awalnya akan fokus pada konvergen dan mendefinisikan hanya elemen-elemen kunci yang didefinisikan hari ini di FASB dan Kerangka IASB. Selain itu, dewan akan perlu mempertimbangkan bagaimana untuk menentukan unsur-unsur yang tidak didefinisikan saat ini, seperti pendapatan komperensif

3. Merevisi kriteria pengakuan konsep untuk menghilangkan perbedaan dan memberikan dasar untuk menyelesaikan masalah-masalah seperti penghentian pengakuan dan jumlah akun.

C. Measurement Phase Tujuan dari tahap pengukuran ini adalah untuk memberikan panduan untuk memilih dasar pengukuran yang memenuhi tujuan dan karakteristik kualitatif laporan keuangan. itu terdiri dari milestone/peristiwa berikut:1. Milestone I akan menginventarisasi dan mendefinisikan daftar pengukuran dasar calon/kandidat yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengukuran terhadap laporan keuangan.2. Milestone II akan mengevaluasi dasar calon/kandidat yang diidentifikasi dalam Milestone I.3. Mileston III akan menarik kesimpulan konseptual dari milestone I dan II serta menyikapi isu-isu praktis.

Selama pembahasan Milestone I, dewan membahas lima isu berikut:1. Apa pengukuran dasar?Dewan setuju untuk daftar sembilan kandidat: entri harga masa lalu, harga keluar masa lalu, jumlah masa lalu yang dimodifikasi, harga masuk saat ini, harga keluar saat ini, harga keseimbangan saat ini, nilai pakai, harga masuk masa depan, dan harga keluar di masa depan.

2. Bagaimana pengukuran dasar didefinisikan?Dewan setuju untuk memberikan dua definisi untuk setiap calon - salah satu dari perspektif aset dan salah satu dari perspektif kewajiban. mereka lebih memutuskan untuk fokus pada konsep di balik masuk dan keluar harga, tanpa memperhatikan cara mereka diukur.

3. Apa sifat dasar pengukuran?Dewan menyimpulkan bahwa sebagian besar calon/kandidat, baik harga atau nilai-nilai, dan bahwa masing-masing kandidat memberikan informasi terutama tentang jangka waktu tertentu.

4. Apakah masalah pengukuran yang tepat untuk kedua aset dan kewajiban? Dewan menyimpulkan bahwa semua kandidat tepat untuk digunakan dengan aset dan kewajiban.

5. Haruskah pengukuran setiap calon dasar dihilangkan dari pertimbangan untuk evaluasi di Milestone II?Dewan setuju untuk tidak menghilangkan salah satu dari sembilan kandidat yang diidentifikasi pada akhir Milestone I. Namun, mereka menghilangkan beberapa kandidat lainnya dalam tahap-tahap awal perundingan Milestone I.D.Reporting Entity Concept PhaseTujuan dari fase entitas pelaporan adalah untuk menentukan apa yang merupakan entitas pelaporan untuk tujuan pelaporan keuangan. Staf FASB telah berwenang untuk mempersiapkan sebuah draft eksposur. Pada tanggal 11 Maret 2010, DPR mengeluarkan draf eksposur berjudul Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan: The Reporting Entity (ED).

ED mencatat bahwa entitas pelaporan memiliki tiga fitur:1. Kegiatan ekonomi suatu entitas sedang dilakukan, telah dilakukan, atau akan dilakukan.2. Kegiatan ekonomi dapat dibedakan obyektif dari orang-orang pada entitas lain dan dari lingkungan ekonomi dimana entitas ada.3. Informasi keuangan mengenai kegiatan ekonomi entitas yang memiliki potensi berguna dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya untuk entitas dan dalam menilai apakah manajemen telah membuat penggunaan yang efisien dan efektif dari sumber daya yang disediakan.

E. Boundaries of Financial Reporting, and Presentation and Disclosure Phase.

tujuan dari penyajian dan pengungkapan, termasuk batas-batas pelaporan keuangan, fase adalah untuk menentukan konsep-konsep yang mendasari layar dan pengungkapan informasi keuangan dan untuk mengidentifikasi batas-batas informasi tersebut yang akan mencapai tujuan pelaporan keuangan untuk tujuan umum.

F. Purpose and Status of The Framework Phasetujuannya adalah untuk mengembangkan suatu kerangka kerja yang sebanding dalam penggunaan kewenangan dewan baik dalam proses penetapan standar.

G. Application of the Framework to Not-for-Profit Entities Phase

Tujuan dari fase proyek kerangka konseptual adalah untuk mempertimbangkan penerapan konsep yang dikembangkan pada tahap awal untuk not-for-profit entitas di sektor swasta. fase ini saat ini tidak aktif. Dewan tersebut belum membuat keputusan mengenai penerapan konsep tertentu untuk not-for-profit entitas nirlaba.

H. Remaining Issues, If Any Phase

Tujuan dari fase ini adalah untuk mempertimbangkan isu-isu yang tersisa yang belum ditangani oleh tujuh tahap sebelumnya. fase ini saat ini tidak aktif. Dewan tidak akan membahas atau membuat keputusan mengenai isu-isu final sampai tujuh tahap pertama selesai.


Recommended