Date post: | 05-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | mursyidmuhammad |
View: | 217 times |
Download: | 0 times |
of 28
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
1/28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Latar Belakang
Carcinoma mammae atau kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar
payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjang yang tumbuh infiltratif,
destruktif, serta dapat bermetastase. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan
di dunia. 1
Sel kanker tumbuh dan membelah di luar kontrol, sel tersebut juga menjadi tak terdefinisi,
yang berarti kehilangan ciri pembeda dari jaringan asal. Tumor ganas dapat menyerang dan
merusak jaringan dan organ sekitar. Sel kanker juga dapat lepas dari tumor ganas dan memasuki
aliran darah atau sistem limfatik. Kanker payudara menyebar dan membentuk tumor sekunder di
bagian lain dalam tubuh sehingga disebut sebagai metastasis. (2)
Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada anita, setelah
kanker leher !ahim dan merupakan kanker yang paling banyak ditemui pada anita. Secara
umum angka kejadian kanker payudara lebih rendah pada negara"negara yang sudah maju. #ara
peniliti menyakini bah a keadaan sosioekonomi, perubahan gaya hidup, serta pola menstruasi,
ternyata berkaitan dengan peningkatan resiko untuk terjadinya kanker payudara. ($)
The American Cancer Society pada tahun 2%11 memperkirakan setiap tahunnya sekitar &'.$&% anita dengan kasus kanker n situ dan sekitar 2 %.*+* anita terkena kanker in asi e,
serta lebih dari -.2&% orang anita merika meninggal dengan diagnosis kanker payudara. (+)
/tiologi yang belum diketahui dengan pasti, perjalanan penyakit yang tidak dapat
diperkirakanserta usaha pencegahan yang sulit dilakukan serta adalah masalah yang sampai saat
ini belum teratasi. 0amun demikian usaha"usaha untuk mendeteksi dini dapat dilakukan dengan
baik dengan mengikutsertakan masyarakat melalui penyuluhan. Selain itu, kemajuan dalam
deteksi dini yang dilengkapi dengan kemajuan terapi, baik teknik operasi, radiasi, terapi
hormonal serta kemoterapi, yang didasarkan pada ketepatan penentuan stadium dan pengenalan
sifat"sifat biologis kanker, semakin memba a harapan baru untuk penderita kanker payudara ini.
Anatomi Payudara
#ayudara de asa normalnya terletak di hemithoraks kanan dan kiri dengan dasarnya terletak
dari kira"kira iga kedua sampai iga keenam. agian medial payudara mencapai pinggir sternum
dan di lateral sejajar garis aksilaris anterior. #ayudara meluas ke atas melalui suatu ekor aksila
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
2/28
berbentuk piramid. #ayudara terletak di atas lapisan fascia otot pektoralis mayor pada dua pertiga
superomedial dan otot seratus anterior pada sepertiga lateral ba ah. #ada 1& kasus jaringan
payudara meluas ke ba ah garis tepi iga dan 2 mele ati pinggir anterior otot latissimus dorsi. *
#ayudara yang asimetri sering dijumpai diantara anita normal dan penderita tidak begitu
menyadarinya atau mungkin menerimanya sebagai ariasi normal. Setengah anita mempunyai
perbedaan olume 1% antara payudara kiri dan kanan dan seperempatnya dengan perbedaan
2% . #ayudara kiri selalu lebih besar dibanding yang sebelah kanan. *
#ayudara terdiri dari berbagai struktur yaitu parenkim epitelial, jaringan lemak, pembuluh
darah, saraf, dan saluran getah bening serta otot dan fascia. #arenkim epitelial dibentuk oleh
kurang lebih 1&"2% lobus. 3asing 4 masing lobus dialiri oleh sistem duktus dari sinus laktiferous
(bila distensi mempunyai diameter & 4 + mm) terbuka pada nipel, dan masing"masing sinus
menerima suatu duktus lobulus dengan diameter 2 mm atau kurang. 5i dalam lobus terdapat *%atau lebih lobulus. Satu lobulus mempunyai diameter 24 mm dan dapat terlihat dengan mata
telanjang. 3asing"masing lobulus mengandung 1% sampai 1%% al eoli (acini) yang merupakan
unit dasar sekretori. #ayudara dibungkus oleh fascia pektoralis superfisialis yang bagian anterior
dan posteriornya dihubungkan oleh ligamentum 6ooper sebagai penyangga. 2,*,$
A 5uctus
B 7obulus
C Sinus lactiferous
D #uting susu (nipple)
8aringan lemak
! 9tot pectoralis mayor
" Tulang ga
Pem#e$aran%
1
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
3/28
A sel normal
B membrane basal
C lumen (saluran tengah)
:askularisasi #ayudara 2,,&
a. rteri
#ayudara mendapat perdarahan dari;
1. 6abang"cabang perforantes a. mammaria interna yang memperdarahi tepi medial
glandula mammae
2. !ami pektoralis a. thorakoakromialis yang memperdarahi glandula mammae
bagian dalam ( deep surface )
. . thorakalis lateralis (a. mammaria eksterna) yang memperdarahi bagian lateral
payudara
#embuluh darah lain yang juga penting artinya meskipun tidak memperdarahi glandula
mammae adalah a. thorakodorsalis. #ada tindakan radikal mastektomi perdarahan yang terjadiakibat putusnya arteri ini sulit dikontrol sehingga daerah ini dinamakan < the bloody angle =.
b. :ena
#ada daerah payudara terdapat tiga grup ena yaitu;
1. 6abang cabang perforantes . mammaria interna
2. 6abang"cabang . aksilaris
2
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
4/28
a. . thorako"akromialis
b. . thorako"dorsalis
c. . thorako lateralis
. :ena" ena kecil yang bermuara pada .interkostalis
:ena interkostalis bermuara pada . ertebralis kemudian bermuara pada . a>ygos (melalui
ena" ena ini metastase dapat langsung terjadi di paru).
#ersarafan #ayudara 2,*,&
Kulit payudara dipersarafi oleh cabang pleksus ser ikalis dan n. interkostalis sedangkan
jaringan glandula mammae sendiri dipersarafi oleh sistem simpatis. #ersarafan sensoris di bagian
superior dan lateral berasal dari ner us suprakla ikular (6 dan 6*) dari cabang lateral ner us
interkostal torasik ( 4* ). agian medial payudara dipersarafi oleh cabang anterior ner usinterkostal torasik. Kuadran lateral atas payudara dipersarafi terutama oleh ner us
interkostobrakialis ( 6+ dan T1 ).
#ada mastektomi dengan diseksi aksila n. interkostobrakialis dan n. kutaneus brakius
madialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas sedapat
mungkin dipertahankan agar tidak terjadi mati rasa di daerah tersebut.
Sistem 7imfatik #ayudara 2,*,$
a. #embuluh getah bening
1. #embuluh getah bening aksila
2. #embuluh getah bening mamaria intena
. #embuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial ba ah payudara
b. Kelenjar getah bening aksila
Terdapat beberapa grup kelenjar getah bening aksila;
1. Kelenjar getah bening mammaria eksterna
?rup ini dibagi dalam dua kelompok;
i. Kelompok superior setinggi interkostal "
ii. Kelompok inferior setinggi interkostal :":
2. Kelenjar getah bening skapula
. Kelenjar getah bening sentral ( central nodes )
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
5/28
Kelenjar getah bening ini merupakan kelenjar aksila yang terbesar dan terbanyak
jumlahnya, terletak di dalam jaringan lemak di pusat ketiak. eberapa di antaranya
terletak sangat superfisial di ba ah kulit dan fascia kira"kira pada pertengahan lipat
ketiak sehingga relatif paling mudah diraba.
*. Kelenjar getah bening interpektoral ( Rotter’s nodes )
&. Kelenjar getah bening . ksilaris
$. Kelenjar getah bening subkla ikula
'. Kelenjar getah bening prepektoral
+. Kelenjar getah bening mammaria interna
3etastasis Kanker #ayudara 1,
3etastasis kanker payudara dapat terjadi melalui dua jalan;
a. 3etastasis melalui sistem ena
3elalui sistem ena kanker payudara dapat bermetastasis ke paru"paru, ertebra, dan
organ"organ lain. :. mammaria interna merupakan jalan utama metastasis kanker payudara ke
paru"paru melalui sistem ena sedangkan metastasis ke ertebra terjadi melalui ena" ena
kecil yang bermuara ke .interkostalis yang selanjutnya bermuara ke dalam . ertebralis.
*
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
6/28
b. 3etastasis melalui sistem limfe
3etastasis melalui sistem limfe pertama kali akan mengenai K? regional terutama K?
aksila. K? sentral ( central nodes ) merupakan K? aksila yang paling sering (-% ) terkena
metastasis sedangkan K? mammaria eksterna adalah yang paling jarang terkena. Kanker
payudara juga dapat bermetastasis ke K? aksila kontralateral tapi jalannya masih belum
jelas, diduga melalui deep lymphatic fascial plexus di ba ah payudara kontralateral melalui
kolateral limfatik. 8alur ini menjelaskan mengapa bisa terjadi metastasis ke kelenjar aksila
kontralateral tanpa metastasis ke payudara kontralateral.
c. 3etastasis ke K? suprakla ikula dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
#enyebaran langsung yaitu melalui kelenjar subkla ikula tanpa melalui sentinel nodes.
#enyebaran tidak langsung melalui sentinel nodes yang terletak di sekitar grand central
limfatik terminus yang menyebabkan stasis aliran limfe sehingga terjadi aliran balik menujuke K? suprakla ikula.
d. 3etastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna terjadi lebih sering dari yang diduga.
iasanya terjadi pada karsinoma mamma di sentral dan k adran medial. 5ian
biasanyaterjadi setelah terjadi metastasis ke aksila.
e. 3etastasis ke hepar selain melalui sistem ena dapat juga terjadi melalui sistem limfe.
Keadaan ini dapat terjadi bila tumor primer terletak di tepi medial bagian ba ah payudara
dan terjadi metastasis ke kelenjar preperikardial. Selanjutnya terjadi stasis aliran limfe yang
berakibat adanya aliran balik limfe ke hepar.
&idemiologi
Kanker payudara pada anita menduduki tempat nomor dua setelah karsinoma ser iks
uterus. 5i merika Serikat, kanker payudara merupakan 2+ kanker pada anita kulit putih, dan
2& pada anita kulit hitam.
Kur a insidens usia bergerak naik terus sejak usia % tahun. Kanker ini jarang sekali
ditemukan pada anita usia diba ah 2% tahun. ngka tertinggi terdapat pada usia *&"$$ tahun.
nsidens kanker payudara pada lelaki hanya 1 dari kejadian pada perempuan. &
tiologi Kanker Payudara
&
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
7/28
Kanker payudara merupakan hasil dari mutasi pada salah satu atau beberapa gen. 5ua di
antaranya terletak pada kromosom 1'. ?en yang paling berpengaruh disebut dengan !6 "1
(pada lokus 1'@21), yang lainnya adalah gen p& (pada lokus 1'p1 ). ?en ketiga adalah !6 "
2 yang terletak pada kromosom 1 . ?en keempat yang juga terlibat adalah gen reseptor androgen
pada kromosom A. 3utasi gen ini berhubungan dengan insiden kanker payudara pada pria.
/tiologi kanker payudara masih belum diketahui dengan pasti hingga sekarang namun yang
paling diyakini sebagai penyebab adalah paparan terhadap mutagen. 3utagen ini bisa berupa
mutagen endogen yaitu radikal bebas seperti lipid peroksidase dan malondyaldehida (35 ) juga
mutagen eksogen yaitu radiasi. :irus juga diduga sebagai penyebab namun belum dapat
dibuktikan pada manusia. $,+
!aktor 'e$iko Kanker Payudara
Saat ini, penyebab pasti kanker payudara belum diketahui secara pasti, namun berbagai
penelitian dan pengumpulan bukti"bukti epidemiologi telah dilakukan untuk mencari tahu faktor"
faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker payudara. erbagai faktor itu antara lain ;
a.Bsia
Kanker payudara jarang dijumpai pada usia di ba ah % tahun tapi insidennya meningkat
tajam hingga usia sekitar &% tahun ( %, & ). Setelah usia &% tahun frekuensinya tetap
meningkat tapi perlahan. #erbedaan insiden berdasarkan usia ini diinterpretasikan sebagai efek
dari hormon o arium pada perkembangan penyakit. 2, ,*
Sekitar 1 hingga + kejadian kanker payudara yang in asif ditemukan pada anita yang
lebih muda dari usia *& tahun, sedangkan 2 hingga kejadian ditemukan pada anita berusia
&& tahun keatas.
b. ?eografi
nsiden kanker payudara sangat ber ariasi di antara negara"negara diseluruh dunia.
Canita asian"hispanic memiliki risiko kejadian kanker payudara yang lebih rendah daripada
anita afican"american. ngka kejadian kanker payudara di merika Btara sekitar lima kali
lebih tinggi daripada di 8epang. ahkan di dalam satu negara insiden kanker payudara
berbeda"beda. 3isalnya di srael, keturunan 8e s mempunyai risiko empat kali lebih tinggi
daripada non"8e s dan di talia terdapat perbedaan angka kejadian sekitar dua kali lipat antara
daerah utara dan selatan. :ariasi geografis ini lebih disebabkan oleh faktor lingkungan
$
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
8/28
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
9/28
Canita" anita dari negara arat mempunyai risiko terkena kanker payudara enam kali
lebih tinggi dibandingkan anita" anita sia dan negara berkembang lainnya. !isiko ini akan
berubah jika penduduk dari negara berisiko rendah migrasi ke negara berisiko tinggi dan
mengadaptasi pola makan di negara tersebut. 3eskipun demikian pengaruh diet pada insiden
kanker payudara tampaknya terjadi pada usia muda seperti anak"anak dan remaja. Tidak ada
data yang membuktikan bah a perubahan pola makan dari diet tinggi lemak ke diet rendah
lemak pada usia pertengahan dan tua dapat menurunkan risiko kanker payudara. 2,*,$
g. Bkuran tubuh
Bkuran tubuh yang mencerminkan status gi>i dan pola makan dengan sendirinya dapat
mempengaruhi risiko terkena kanker payudara. Bsia terjadinya menarche sangat dipengaruhi
oleh ukuran tubuh dengan demikian gi>i pada masa anak"anak akan mempengaruhi pada usia
berapa menarche terjadi. Tinggi badan yang lebih yang juga ditentukan oleh keadaan nutrisiditeliti dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara terutama setelah menopause. #ada
usia de asa, tubuh yang kurus dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebelum
menopause sedangkan obesitas dapat meningkatkan risiko sesudah menopause. 7emak tubuh
adalah situs kon ersi androstenedione menjadi oestradiol , satu"satunya sumber endogenik
estrogen setelah menopause, mungkin inilah yang memediasi efek berat badan terhadap risiko
kanker payudara pada anita post"menopause. 2,*,$
h. !i ayat keluarga
nsiden orang"orang dalam satu keluarga besar terkena kanker payudara terjadi pada
sekitar 1+ kasus, & di antaranya benar"benar di arisi secara familial berdasarkan analisis
pedigree . 5engan demikian indi idu yang memiliki ri ayat keluarga kanker payudara berisiko
tinggi untuk terkena kanker payudara. Tingginya risiko ini dipengaruhi oleh jumlah anggota
keluarga yang menderita kanker payudara, sejak usia berapa mereka menderita kanker dan
hubungan mereka terhadap indi idu tersebut.
!isiko kanker payudara meningkat kira"kira dua kali pada anak perempuan yang ibunya
menderita kanker dan pada anita yang saudara perempuannya menderita kanker. Kanker
familial ini cenderung terjadi pada usia lebih muda dan bilateral. #eningkatan risiko sebagian
besar disebabkan oleh pe arisan gen"gen yang mempredisposisi kanker payudara. #ada
keluarga berisiko tinggi, dengan empat atau lebih anggota keluarga terkena kanker payudara,
di antaranya mengalami mutasi !6 "1. Suatu studi populasi menemukan mutasi
+
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
10/28
!6 "1 pada 12 dari 1- anita ($,2 ) yang terkena kanker payudara sebelum usia & tahun
dan pada 1& dari 2%+ anita (',2 ) dengan ri ayat kanker payudara pada anggota keluarga
tingkat pertama ( first-degree relatives ). Kanker payudara familial juga sering berhubungan
dengan keganasan pada organ lain seperti colon, o arium dan uterus. 2,*,$
i. Dormon
Eaktor menstruasi dan reproduksi yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan peran
hormon seks dalam perkembangan kanker payudara. Dormon seks mempengaruhi proliferasi
sel"sel dan jaringan payudara serta meningkatkan karsinogenesis payudara pada he an
percobaan, namun bukti"bukti epidemiologisnya pada manusia masih merupakan konflik.
3ungkin hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam pengukurannya. Sebuah studi populasi pada
anita postmenopause yang berasal dari negara berisiko tinggi menunjukkan le el serum
oestradiol rata"rata sekitar 2% lebih tinggi daripada anita" anita yang berasal dari negara berisiko rendah. Studi case-control lain menunjukkan anita dengan kanker payudara
mempunyai le el progesterone yang lebih tinggi dari kelompok kontrol pada analisis yang
terbatas pada saat o ulasi.
Prolactin adalah mitogen dalam jaringan payudara dan merupakan hormon yang penting
untuk perkembangan tumor payudara pada he an percobaan tapi perannya pada kanker
payudara manusia belum jelas. 3eskipun demikian terdapat bukti"bukti yang meyakinkan
bah a le el prolaktin dipengaruhi oleh sejumlah e en yang juga mempengaruhi risiko kanker
payudara. Selain hormon seks endogen, hormon seks eksogen seperti terapi pengganti hormon
dan kontrasepsi oral juga dianggap berpengaruh terhadap risiko kanker payudara.
Terapi pengganti hormon meningkatkan risiko kanker payudara pada orang"orang yang
baru atau sedang menggunakan (dalam jangka aktu lima tahun). !isiko meningkat sekitar 2
untuk setiap satu tahun penggunaan. Kontrasepsi oral juga dikatakan dapat meningkatkan
risiko bila digunakan jangka panjang. #ada penelitian terbukti kontrasepsi oral hanya sedikit
meningkatkan risiko kanker payudara yaitu sebesar 1,2* pada orang yang sedang
menggunakan dan sebesar 1,1$ pada orang yang telah berhenti menggunakan 1"* tahun
sebelumnya. 2,*,$
j. !adiasi
#ada he an percobaan terbukti adanya peranan sinar radiasi sebagai faktor penyebab
kanker payudara. 5ari penelitian epidemiologi setelah ledakan bom atom atau penelitian pada
-
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
11/28
orang setelah pajanan sinar rontgen, peranan sinar ionisasi sebagai faktor penyebab pada
manusia lebih jelas .2
Diagno$i$ Kanker Payudara
a. namnesis
namnesis dimulai dengan pencatatan identitas penderita secara lengkap dilanjutkan
dengan keluhan utama. Keluhan utama penderita dapat berupa; adanya benjolan pada
payudaraF rasa nyeriF keluar cairan dari puting susuF retraksi puting susuF adanya ek>ema di
sekitar areolaF keluhan kulit berupa dimpling , enektasi, ulserasi atau adanya peau d’orange F
adanya benjolan di ketiakF edema lengan dan tanda metastasis jauh misalnya nyeri tulang
( ertebrae, femur), rasa penuh di ulu hati, batuk, sesak, dan sakit kepala hebat. 2, ,$,+
enjolan payudara dapat dideteksi pada -% pasien dengan kanker payudara danmerupakan tanda yang paling umum. enjolan kanker cenderung soliter, unilateral, padat,
keras, ireguler, tidak dapat digerakkan ( nonmobile ), cepat membesar dan tidak nyeri. 6airan
yang keluar secara spontan dari puting susu ( nipple discharge ) adalah tanda kedua yang
paling umum dari kanker payudara. Karakter nipple discharge dapat membantu menegakkan
diagnosis. 6airan seperti susu menandakan galaktore, cairan purulen disebabkan oleh infeksi,
dan cairan multi arna atau lengket menandakan ektasia duktus ( comedomastitis ). 6airan
serous, serosanguinus, berdarah atau seperti air mungkin menandakan papiloma (+% ) atau
karsinoma intraduktal (2% ). $
Selain itu juga perlu ditanyakan mengenai pengaruh siklus menstruasi terhadap keluhan
tumorF menstruasi pertama pada usia berapaF bila sudah menopause, pada usia berapaF usia
saat pertama kali melahirkan anakF menyusui atau tidakF ri ayat kanker payudara atau
kanker lainnya dalam keluargaF ri ayat pemakaian obat"obat hormonalF ri ayat operasi
tumor payudara atau tumor ginekologikF dan ri ayat radiasi di daerah dada. Eaktor"faktor
risiko ini perlu ditanyakan agar dokter dapat mempertimbangkan untuk melakukan
pemeriksaan mamografi pada penderita yang berisiko tinggi, dan bagi pasien agar lebih
aspada dan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Keluhan pasien di organ lain
yang berhubungan dengan metastasis perlu ditanyakan seperti batuk, sesak, rasa penuh di ulu
hati, nyeri tulang, dan sakit kepala hebat. Tanda"tanda umum tentang nafsu makan dan
penurunan berat badan juga perlu ditanyakan. 2,
1%
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
12/28
b. #emeriksaan Eisik
#ada status generalis, selain tanda ital perlu juga diperiksa performance status penderita.
Karena payudara dipengaruhi oleh faktor hormonal antara lain estrogen dan progesteron
maka sebaiknya pemeriksaan payudara dilakukan saat pengaruh hormon ini seminimal
mungkin, yaitu setelah lebih kurang satu minggu dari hari pertama menstruasi. 5engan
pemeriksaan fisik yang baik dan teliti, ketepatan pemeriksaan untuk kanker payudara secara
klinis cukup tinggi.
Teknik pemeriksaan 2,*,
#enderita diperiksa dengan badan bagian atas terbuka
1. #osisi tegak (duduk)
7engan penderita jatuh bebas di samping tubuh, pemeriksa berdiri di depan dalam
posisi yang lebih kurang sama tinggi. #ada inspeksi dilihat simetri payudara kiri dankananF perubahan kulit berupa peau d’orange , kemerahan, dimpling , edema, ulserasi dan
nodul satelitF kelainan puting susu seperti retraksi, erosi, krusta dan adanya discharge .
2. #osisi berbaring
#enderita berbaring dan diusahakan agar payudara jatuh tersebar rata di atas lapangan
dada, jika perlu bahu atau punggung diganjal dengan bantal kecil terutama pada penderita
yang payudaranya besar. #alpasi dilakukan dengan mempergunakan falang distal dan
falang medial jari , dan : yang dikerjakan secara sistematis mulai dari kranial
setinggi iga kedua sampai ke distal setinggi iga keenam, juga dilakukan pemeriksaan
daerah sentral subareolar dan papil. #alpasi juga dapat dilakukan dari tepi ke sentral
(sentrifugal) berakhir di daerah papil. Terakhir diadakan pemeriksaan kalau ada cairan
keluar dengan menekan daerah sekitar papil. #emeriksaan dengan rabaan halus akan lebih
teliti daripada dengan rabaan kuat karena rabaan halus akan dapat membedakan kepadatan
massa payudara.
#ada pemeriksaan ini ditentukan lokasi tumor berdasarkan kuadran payudara (lateral
atas, lateral ba ah, medial atas, medial ba ah, dan daerah sentral), ukuran tumor
(diameter terbesar), konsistensi, permukaan, bentuk dan batas"batas tumor, jumlah tumor
serta mobilitasnya terhadap jaringan sekitar payudara, kulit, m.pektoralis dan dinding
dada.
c. #emeriksaan kelenjar getah bening regional
11
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
13/28
1. ksila
Sebaiknya dalam posisi duduk karena dalam posisi ini fossa aksila jatuh ke ba ah
sehingga mudah untuk diperiksa dan lebih banyak yang dapat dicapai. #ada pemeriksaan
aksila kanan tangan kanan penderita diletakkan atau dijatuhkan lemas di tanganGbahu
kanan pemeriksa dan aksila diperiksa dengan tangan kiri pemeriksa. 5iraba kelompok
K? mammari eksterna di bagian anterior dan di ba ah tepi m.pektoralis aksilaF K?
subskapularis di posterior aksilaF K? sentral di bagian pusat aksilaF dan K? apikal di
ujung atas fossa aksilaris. #ada perabaan ditentukan ukuran, konsistensi, jumlah, apakah
terfiksasi satu sama lain atau ke jaringan sekitarnya.
2. Supra dan infrakla ikula serta leher utama, bagian ba ah dipalpasi dengan cermat dan
teliti. Selain payudara dan K? , organ lain yang ikut diperiksa adalah paru, tulang,
hepar, dan otak untuk mencari metastase jauh.d. #emeriksaan #enunjang
1. 3ammografi
3ammografi merupakan suatu pemeriksaan dengan soft tissue technic yang dapat
mendeteksi +& kanker payudara. 3eskipun 1& kanker payudara tidak bisa
di isualisasikan dengan mammografi, *& kanker payudara dapat dilihat pada
mammografi sebelum mereka dapat diraba. danya proses keganasan akan memberikan
tanda4tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign ,
mikrokalsifikasi, deposit kalsium baik dalam pola mulberrry atau cur ilinear, dan distorsi
duktus mamaria. Tanda"tanda sekunder berupa bertambahnya askularisasi, adanya bridge
of tumor dan jaringan fibroglanduler tidak teratur. 3ammografi sangat baik digunakan
untuk diagnosis dini dan skrining, hanya saja untuk skrining harganya mahal sehingga
dianjurkan penggunaan yang selektif yaitu untuk anita" anita dengan risiko tinggi.
Sensitifitas mammografi sekitar '& dan spesifisitasnya hampir -% . $
Bltrasonografi berguna terutama untuk membedakan lesi padat atau kistik juga untuk
memandu E0 dan core-needle biopsy . 3ammografi dan BS? payudara dilakukan pada
tumor yang berukuran H cm.
#emeriksaan termografi ditemukan oleh 7a son tahun 1-&$. 5engan menggunakan
sinar infra merah pemeriksaan ini memanfaatkan perbedaan suhu di mana suhu kanker
payudara lebih tinggi dibanding jaringan sekitarnya.
12
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
14/28
Ierografi merupakan pemeriksaan yang menggunakan sistem pencitraan foto elektrik.
Ketepatannya mencapai -&, dengan false positi e J & .
Scintimamografi merupakan teknik pemeriksaan radionuklir menggunakan radioisotop
Tc --m. Sensitifitasnya dalam menilai aktifitas sel kanker payudara cukup tinggi.
#emeriksaan ini juga dapat mendeteksi lesi yang multipel dan adanya keterlibatan K?
regional.
2. #emeriksaan histopatologi jaringan ( gold standard )
#emeriksaan histologi jaringan merupakan cara untuk menegakkan diagnosis pasti
kanker payudara. ahan pemeriksaan dapat diambil melalui biopsi eksisional (untuk
ukuran tumor H cm) atau biopsi insisional (untuk tumor operabel dengan ukuran cm
sebelum operasi definitif dan untuk tumor yang inoperabel) yang kemudian diperiksa
potong beku atau # . Bntuk biopsi kelainan yang tidak dapat diraba seperti temuan padamammografi dapat dilakukan ultrasound atau stereotactic core biopsy yaitu pungsi dengan
jarum besar yang akan menghasilkan suatu silinder jaringan yang cukup untuk pemeriksaan
termasuk teknik biokimia. 2, ,$
. #emeriksaan sitologi
#emeriksaan sitopatologi dilakukan dengan E0 ( fine needle aspiration biopsy)
Sensiti itasnya dalam mendiagnosis keganasan dilaporkan sebesar -%"-& bila tepat cara
pengambilan dan diekspertise oleh ahlinya. 2,
*. #emeriksaan laboratorium
#emeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah dilakukan sesuai dengan perkiraan
metastasis misalnya alkali fosfatase dan liver function tests untuk metastasis ke hepar atau
kadar kalsium dan fosfor untuk metastase tulang. 2, ,$
&. #emeriksaan metastase jauh
#emeriksaan lain seperti foto thoraks, bone scanning danGatau bone survey , BS?
abdomen, dan 6T scan dilakukan untuk mencari metastasis jauh. #emeriksaan yang
direkomendasikan oleh #/! 9 adalah foto thoraks dan BS? abdomen sedangkan bone
scanning danGatau bone survey (bila sitologi danGatau klinis sangat mencurigakan pada lesi
&cm)dan 6T scan dilakukan atas indikasi.
3etastasis di parenkim paru pada foto rontgen memperlihatkan gambaran coin lesion
yang multipel dengan ukuran yang bermacam"macam. 3etastasis dapat pula mengenai
1
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
15/28
pleura yang akan menimbulkan efusi pleura. 3etastasis ke tulang ertebra akan terlihat
pada foto rontgen sebagai gambaran osteolitikGdestruksi yang dapat menyebabkan fraktur
patologis. 2,
$. #emeriksaan penanda tumor ( tumor mar!er ) dan imunohistokimia
#emeriksaan kadar 6/ dan 6 2'.2- (6 1&" ) mungkin berguna untuk memantau
respon terhadap terapi pada penyakit yang sudah lanjut. #emeriksaan imunohistokimia
seperti /!, #!, c"erb"2 (D/!"2 neu), cathepsin"5, dan p& bersifat situasional. $
Kla$i(ika$i Kanker Payudara
a. Sistem T03 2
Tumor primer (T)
TL;Tumor primer tidak dapat dinilai
T% ; Tidak terdapat tumor primer
Tis ; Karsinoma insitu
• Tis (56 S) ; karsinoma in situ hanya ductal
• Tis (76 S) ; karsinoma in situ hanya lobular
•
Tis (#aget) ; penyakit #aget dari puting susu tanpa tumor (6atatan; #aget penyakit yang terkait dengan tumor diklasifikasikan menurut ukuran tumor
T1 ; Tumor M 2cm• T1a : Tumor ≤ 0,5 cm.• T1b : Tumor ≥ 0,5 cm dan ≤ 1 cm.• T1c : Tumor ≥ 1 cm dan ≤ 2 cm.
T2 ; Tumor 2cm dan H &cm.
T ; Tumor &cm
T* ; erapapun ukuran tumor dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit.• T4a : Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis• T4b :Edema (termasuk peau d’orange atau ulserasi kulit pa!udara, atau
satelit nodul pada
kulit.
1*
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
16/28
• T4c : "abungan T4a dan T4b• T4d : #arsinoma in$amasi (mastitis karsinomatosa
Kelenjar getah bening regionalG0odul (0)
0L; K? regional tidak bisa dinilai
0% ; Tidak terdapat metastase K? regional.
01 ; 5ijumpai metastase K? aksila ipsilateral yang mobile .
02 ; Teraba K? aksila ipsilateral terfiksasi, berkonglomerasi, atausecara klinis ada
pembesaran K? mamari interna ipsilateral tanpa adanya metastase ke K? aksila.• %2a :Teraba #"& aksila !ang ter'ksasi atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain.•
%2b : ecara klinis metastase )an!a di*umpai pada #"& mamari internaipsilateral dan tidak terdapat metastase pada #"& aksila.
0 ; 3etastase pada K? infrakla ikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan K?
aksila atau klinis terdapat metastase pada K? mamaria interna ipsilateral dan secara
klinis terbukti adanya metastase pada K? aksila atau adanya metastase pada K?
suprakla ikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan K? aksila atau mamaria interna• %+a : etastase pada #"& in-rakla ikula ipsilateral• %+b: etastase pada #"& mamaria interna ipsilateral dan #"& aksila• %+c : etastase pada #"& suprakla ikula
3etastase jauh (3)
3L ; 3etastase jauh belum dapat dinilai
3%; Tidak terapat metastase jauh.
31; 5ijumpai metastase jauh
Stadium klinis
Stadium % Tis 0% 3%
Stadium T1 0% 3%
Stadium T% 01 3%
T1 01 3%
1&
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
17/28
T2 0% 3%
Stadium T2 01 3%
T 0% 3%
Stadium T% 02 3%
T1 02 3%
T2 02 3%
T 01 3%
T 02 3%
Stadium T* 0% 3%
T* 01 3%
T* 02 3%
Stadium 6 Semua T 0 3%Stadium : Semua T Semua 0 31
( American "oint Committee on Cancer , 2%%2)
b. Distopatologi
Kanker payudara mempunyai beberapa tipe histologi khusus yang turut mempengaruhi
prognosis, meskipun stadium klinis lebih berpengaruh. #ada stadium tanpa keterlibatan
K? regional #-year survival rate sekitar +% untuk karsinoma duktal in asif dan sekitar -%"
-& untuk karsinoma lobular, koloid dan comedocarcinoma . 2
$alignant %carcinoma)
& 'on invasive carcinoma
a 'on invasive ductal carcinoma
b (obular carcinoma in situ
*nvasive carcinoma
a *nvasive ductal carcinoma
- papillobular carcinoma
- solid-tubular carcinoma
- schirrous carcinoma
b Special types
- mucinous carcinoma
1$
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
18/28
- medullary carcinoma
- invasive lobular carcinoma
- adenoid cystic carcinoma
- s+uamous cell carcinoma
- spindel cell carcinoma
- apocrine carcinoma
- carcinoma ,ith cartilaginous and or osseous metaplasia
- tubular carcinoma
- secretory carcinoma
- others
c Paget’s disease
Tipe Distopatologi- In situ Paget’s disease- NOS (no otherwise
specifed)- Intraductal- Paget’s disease and
intraductal
- Invasive carcinomas- NOS- Ductal- In ammatory - edullary! NOS- edullary with lymphoid
stroma
)
- ucinous- Papillary (predominantly micropapillary
pattern)- "u#ular - $o#ular - Paget’s disease and infltrating
- %ndi&erentiated- S'uamous cell- denoid cystic- Secretory - ri#ri*orm
?radasi histologis (?)) "/ : grading tidak dapat dinilai
) " : low grade
) "2 : intermediate grade
) "+ : high grade
erikut penjelasan beberapa tipe histologis dari kanker payudara; 2,$
1'
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
19/28
Karsinoma duktal
Karsinoma duktal in asif merupakan kelompok terbesar ('+ ) dari seluruh tumor
ganas payudara. Secara mikroskopik tampak proliferasi anaplastik epitel duktus yang
dapat memenuhi dan menyumbat duktus. Karsinoma duktal nonin asif (karsinoma duktal
in situ atau karsinoma intraduktal) biasanya terjadi tanpa membentuk massa karena tidak
ada komponen scirrhous .
b. Karsinoma lobular (- )
Separuh kasus karsinoma lobular ditemukan in situ tanpa tanda"tanda in asi lokal
sehingga sering dianggap premaligna dan disebut neoplasia lobular. Secara histologi
menunjukkan gambaran sel"sel anaplastik yang semuanya terletak di dalam lobulus"
lobulus.
c Comedocarcinoma (& )5uktus yang diisi oleh tumor sel kecil dan debris sentral.
d. Karsinoma medular (* )
?ambaran histologi menunjukkan stroma yang sedikit dan penuh berisi kelompok sel
yang belum berdifferensiasi, tidak teratur dan tidak jelas membentuk kelenjar atau
pertumbuhan kapiler. Terdapat banyak sebukan limfosit yang menjolok pada stroma di
dalam tumor.
e. Karsinoma koloid ( )
5uktus dihambat oleh sel"sel karsinoma dan kista proksimal berkembang.
f. Karsinoma mukoidGmusinus ( )
Tumor ini tumbuh perlahan"lahan dan secara mikroskopik sel tumor yang
menghasilkan musin tersusun membentuk asinus pada beberapa tempat. 8uga tampak sel"
sel cincin stempel (signet ring cells).
g. Karsinoma skirus ( schirrous )
#ada pemeriksaan mikroskopik tumor terdiri dari stroma yang padat dengan
kelompok sel epitel yang terlepas atau membentuk kelenjar. Sel"sel berbentuk bulat atau
poligonal, hiperkromatik.
h. Karsinoma inflamasi (1 )
Karsinoma ini memiliki prognosis paling buruk. Sistem limfa dipenuhi oleh tumor
memicu perubahan payudara dan kulit yang mirip infeksi.
1+
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
20/28
i. #enyakit #aget (1 )
3erupakan karsinoma intraduktus pada saluran ekskresi utama yang menyebar ke
kulit puting susu dan areola, sehingga terjadi kelainan menyerupai ek>ema yaitu adanya
krusta di daerah papil dan areola. 8ika tidak ditemukan massa tumor di ba ahnya
penyakit ini termasuk karsinoma insitu, tapi jika ada massa tumor termasuk karsinoma
duktal in asif. Kelainan ini ditemukan pada anita berusia lebih tua dari penderita
kanker payudara umumnya dan bersifat unilateral. Tanda khas adalah adanya penyebukan
epidermis oleh sel ganas yang disebut sel paget. (3angunkusumo, 1--2, Darris, 1-- ).
Diagno$i$ Banding Kanker Payudara
a.Eibroadenoma
Eibroadenoma adalah suatu tumor jinak dan merupakan golongan terbesar dari tumor payudara yaitu *&,2+ "&% di !S 5r. Soetomo (Sukardja). Eibroadenoma mammae (E 3)
ini secara klinis diketahui sebagai tumor di payudara dengan konsistensi padat kenyal, dapat
digerakkan dari jaringan sekitarnya, berbentuk bulat lonjong dan berbatas tegas.
#ertumbuhannya lambat, tidak ada perubahan pada kulit, dan tidak disertai rasa nyeri. E 3
terdapat pada usia muda yaitu 1&" % tahun, dapat dijumpai bilateral atau multipel (1& ).
Sebagai tumor jinak, tidak ada metastase regional dan jauh, pengobatannya cukup dengan
eksisi tumornya.
b. #enyakit fibrokistik
ibrocystic disease (E65) biasanya multipel dan bilateral, disertai rasa nyeri terutama
menjelang haid. Bkurannya dapat berubah, terasa lebih besar, penuh dan nyeri menjelang haid
dan akan mengecil serta nyeri berkurang setelah haid selesai. Dal ini terjadi karena E65
dipengaruhi oleh keseimbangan hormonal. Tumor jenis ini umumnya tidak berbatas tegas
kecuali kista soliter. Konsistensinya padat kenyal, dapat pula kistik. 8enis yang padat kadang"
kadang sukar dibedakan dengan kanker payudara dini. Kelainan ini dapat juga dijumpai tanpa
massa tumor yang nyata hingga jaringan payudara teraba padat, permukaan granular.
c Cystosarcoma philloides
?ambaran klinis Cystosarcoma philloides dapat seperti E 3 yang besar. entuknya bulat
lonjong, permukaan berbenjol, batas tegas, ukuran bisa mencapai 2%" % cm. Konsistensinya
dapat padat kenyal tapi ada bagian yang kisteus. Calaupun ukurannya besar tidak ada
1-
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
21/28
perlekatan ke dasar atau kulit. Kulit payudara tegang, berkilat dan tampak enektasi.
Cystosarcoma philloides tidak bermetastase karena ini adalah kelainan jinak tapi sejumlah
kecil (2' ) ditemukan dalam bentuk ganas yang disebut malignant cystosarcoma philloides
#engobatannya adalah simple mastectomy untuk mencegah residif. #ada orang muda atau
belum berkeluarga dapat dipertimbangkan untuk mastekstomi subkutan.
d. ?alactocele
?alaktokel bukan kelainan neoplasma atau pertumbuhan baru melainkan suatu massa
tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya duktus laktiferus pada ibu"ibu yang sedang atau
baru selesai masa laktasi. Tumor ini berbatas tegas, bulat dan kisteus karena berisi air susu
yang mengental.
e. 3astitis
3astitis adalah suatu infeksi pada kelenjar payudara yang biasanya terdapat pada anitayang sedang menyusui. 5itemukan tanda"tanda radang dan sering sudah menjadi abses. 2
Penatalak$anaan Kanker Payudara
a. 3odalitas terapi
Bntuk kanker payudara terdapat beberapa modalitas terapi yang bisa dipilih;
1. 9perasi 2, ,,'
Terdapat beberapa jenis operasi untuk terapi yaitu 6S ( breast conserving surgery ),
simple mastectomy , modified radical mastectomy , dan radical mastectomy . 5i antara
beberapa jenis operasi tersebut metode yang paling tua adalah mastektomi radikal klasik
dari Dalsted. #ada mastektomi radikal dilakukan pengangkatan payudara dengan sebagian
besar kulitnya, m.pektoralis mayor, m.pektoralis minor, dan semua kelenjar ketiak
sekaligus. #embedahan ini merupakan standar baku sejak a al abad ke"2% hingga tahun
&%"an namun sekarang sudah jarang dilakukan kecuali bila ada tumor payudara yang sangat
besar dan melekat ke otot pektoralis.
Setelah tahun $%"an mastektomi radikal mulai digantikan oleh mastektomi radikal yang
telah dimodifikasi oleh #atey. #ada mastektomi radikal modifikasi ini m.pektoralis mayor
dipertahankan sehingga suplai persarafannya tidak terganggu dan efek kosmetik pada
dinding dada yang terjadi bila dilakukan mastektomi radikal dapat dikurangi. 3.pektoralis
minor dapat pula dipertahankan, atau diangkat, atau diretraksi untuk mendapatkan akses ke
2%
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
22/28
aksila. #ada mastektomi simpel dilakukan pengangkatan payudara saja tanpa mengangkat
limfonodus atau otot. #embesaran K? aksila dira at dengan radioterapi. 3etode ini
dipopulerkan oleh 3acChirter di nggris. ila dilakukan pengangkatan payudara
pertimbangkan kemungkinan rekonstruksi mammae dengan implantasi prostesis atau
cangkok flap muskulokutan. !ekonstruksi ini dapat dilakukan sekaligus dengan bedah
kuratif atau beberapa aktu setelah radioterapi atau kemoterapi adju an. ila hal ini tidak
dapat dilakukan usahakan prostesis eksterna.
Sekarang, biasanya dilakukan pembedahan kuratif dengan mempertahankan payudara
yang disebut dengan breast conserving surgery ( 6S). 6S merupakan satu paket yang
terdiri dari tiga tindakan yaitu pengangkatan tumor (lumpektomi luas atau tumorektomi
atau segmentektomi atau kuadrantektomi) ditambah diseksi kelenjar aksila dan radioterapi
pada sisa payudara tersebut. #enyinaran diperlukan untuk mencegah kambuhnya tumor di payudara dari jaringan tumor yang tertinggal atau dari sarang tumor lain (karsinoma
multisentrik). 6S secara kosmetik lebih baik dari mastektomi bahkan yang telah
direkonstruksi sekalipun. Tapi diseksi aksila disini lebih sulit dikerjakan karena otot"otot
pektoral tetap intact dan jaringan payudara masih ada sehingga pembukaan lapangan
operasi aksila terhambat.
ndikasi 6S;
•
T; cm (stadium atau )• #asien ingin mempertahankan payudaranya
Syarat 6S;
• Keinginan penderita setelah dilakukan informed consent
• #enderita dapat melakukan kontrol rutin setelah pengobatan
• Tumor terletak tidak sentral
• #erbandingan ukuran tumor dan olume payudara cukup baik untuk kosmetik
pasca 6S• 3ammografi tidak memperlihatkan mikrokalsifikasi atau tanda keganasan lain
yang difus
• Tumor tidak multipel
• elum pernah terapi radiasi di dada
21
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
23/28
• Tidak menderita S7/ atau penyakit kolagen
• Terdapat sarana radioterapi yang memadai (mega olt)
2. !adiasi!adioterapi untuk kanker payudara dapat diberikan sebagai terapi primer, adju an atau
paliatif. !adioterapi kuratif tunggal tidak begitu efektif tetapi radioterapi adju an cukup
bermanfaat. !adioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk aktu terbatas bila
tumor sudah tidak operabel.
!adioterapi adju ant diberikan bila ditemukan keadaan sebagai berikut;
• Setelah tindakan operasi terbatas ( 6S)
• Tepi sayatan dekat (T N T2) atau tidak bebas tumor
• Tumor sentral atau medial
• K? (O) dengan ekstensi ekstra kapsuler
cuan pemberian radioterapi;
• #ada dasarnya diberikan radiasi lokoregional (payudara danaksila
besertasuprakla ikula) kecuali;
" pada keadaan T M T2 bila c0 P % dan p0, maka tidak dilakukan radiasi pada
K? aksila suprakla ikula
" pada keadaan tumor di medialGsentral diberikan tambahan radiasi pada mammaria
interna
• 5osis lokoregional profilaksis adalah &% ?y, booster dilakukan sebagai berikut;
" pada yang potensial terjadi residif ditambahkan 1% ?y (misalnya tepi sayatan
dekat tumor atau post 6S)
" pada yang terdapat massa tumor atau residu post op (mikroskopik atau
makroskopik) maka diberikan booster dengan dosis 2% ?y kecuali untuk aksila 1&
?y
. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan salah satu terapi sistemik yang dapat digunakan sebagai terapi
adju an atau paliatif. Kemoterapi adju an dapat diberikan pada pasien pascamastektomi yang
22
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
24/28
pada pemeriksaan histopatologik ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar.
Kemoterapi juga dapat diberikan sebelum pembedahan pada kanker payudara yang besar
namun masih operabel pada stadium lokal lanjut. erdasarkan penelitian kemoterapi yang
disebut kemoterapi neo adju an ini dapat mengecilkan ukuran tumor sehingga memudahkan
pembedahan. Kemoterapi paliatif dapat diberikan pada pasien yang telah menderita metastasis
sistemik. 9bat kemoterapi diberikan dalam bentuk kombinasi seperti 6 E (6/E), 63E dan
6. 2, ,$,'
*. Dormonal
5asar dari pemberian terapi hormonal adalah fakta bah a %"*% kanker payudara adalah
hormon dependen. Terapi ini semakin berkembang dengan ditemukannya reseptor estrogen
dan progesteron. Kanker payudara dengan reseptor estrogen dan progesteron yang merespons positif terapi hormonal mencapai '' . Terapi hormonal merupakan terapi utama stadium :
di samping kemoterapi karena kedua"duanya merupakan terapi sistemik. Terapi hormonal
biasanya diberikan sebelum kemoterapi karena efek terapinya lebih lama dan efek
sampingnya lebih sedikit.
Sebelum pemberian terapi hormonal dilakukan uji reseptor (estrogen receptorG/! positif
atau progesteron receptorG#! positif) dan dipertimbangkan status hormonal penderita
(premenopause, 1"& tahun menopause, dan pascamenopause). Setelah itu dapat ditentukan
apakah terapi hormonal akan diberikan secara additif atau ablatif. Terapi additif berupa
pemberian obat"obatan (antiestrogen, aromatase inhibitor, megestrol acetate dan androgen
atau estrogen) dilakukan pada pasien pascamenopause. Aang tergolong antiestrogen adalah
tamoLifen citrate, toremifene, dan raloLifene tapi raloLifene lebih banyak digunakan untuk
pengobatan osteoporosis. romatase inhibitor seperti anastro>ole dan letro>ole menghambat
kon ersi androgen menjadi estrogen. Terapi ablatif berupa o arektomi bilateral, dilakukan
bila tanpa pemeriksaan reseptor, pada anita premenopause dan anita yang sudah 1"& tahun
menopause dengan /! (O) dan pada penyakit yang bersifat slo,gro,ing dan intermediate
gro,ing .2, ,$,'
&. munologik
Sekitar 1&"2& tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau
D/!2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastu.umab , antibodi yang secara
2
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
25/28
khusus dirancang untuk menyerang D/!2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi
pilihan terapi. #asien sebaiknya juga menjalani tes D/!2 untuk menentukan kelayakan terapi
dengan trastu.umab .
b. #ilihan terapi berdasarkan stadium
#ada stadium , , dan a al (stadium operabel) sifat pengobatan adalah kuratif dengan
pembedahan sebagai terapi primer, terapi lainnya hanya bersifat adju an. Semakin cepat
dilakukan pembedahan semakin tinggi kurasinya. Sedangkan untuk stadium akhir dan :
sifat pengobatannya adalah paliatif yaitu terutama untuk mengurangi penderitaan pasien dan
memperbaiki kualitas hidup.
1. Kanker payudara stadium %
5ilakukan 6S atau mastektomi simpel. Terapi definitif pada T% tergantung pada
pemeriksaan blok parafin, lokasinya didasarkan pada hasil pemeriksaan imaging .
2. Kanker payudara stadium diniGoperabel
5ilakukan 6S (harus memenuhi syarat) atau mastektomi radikal modifikasi atau
mastektomi radikal dengan atau tanpa terapi adju an. Terapi adju an diberikan
berdasarkan ada atau tidaknya metastase ke kelenjar getah bening aksila, reseptor
estrogen atau reseptor progesteron, dan usia premenopause atau postmenopause atau usia
tua.
Tabel 1. Terapi adju an pada node negative (K? histopatologi negatif)
Status menopause !eseptor hormonal !isiko tinggi#remenopause /! (O) G #! (O)
/! (") G #! (")
Ke O Tam G 9
Ke#ostmenopause /! (O) G #! (O)
/! (") G #! (")
Tam O Kemo
KeBsia tua /! (O) G #! (O)
/! (") G #! (")
Tam O Kemo
Ke
2*
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
26/28
Tabel 2. Terapi adju an pada node positive (K? histopatologi positif)
Status menopause !eseptor hormonal !isiko tinggi#remenopause /! (O) G #! (O)
/! (") G #! (")
Ke O Tam G 9
Ke
#ostmenopause /! (O) G #! (O)/! (") dan G #! (")
Ke O TamKe
Bsia tua /! (O) G #! (O)
/! (") dan #! (")
Tam O Kemo
Ke
. Kanker payudara lokal lanjutG locally advanced
a. /perable locally advanced
3astektomi simpelG3!3 O radiasi kuratif O kemoterapi adju ant O terapi hormonal
b. *noperablelocally advanced " !adiasi kuratif O kemoterapi O terapi hormonal
" !adiasi O operasi O kemoterapi O terapi hormonal
"Kemoterapi neoadju an O operasi O kemoterapi O radiasi O hormonal terapi
*. Kanker payudara lanjut metastase jauh
Terapi primer pada stadium : adalah terapi sistemik yaitu terapi hormonal dan
kemoterapi. Terapi lokoregional seperti radiasi dan pembedahan hanya dilakukan bila
perlu. !adiasi kadang diperlukan untuk paliasi pada daerah"daerah tulang ,eight
bearing yang mengandung metastase atau pada tumor bed yang berdarah, difus, dan
berbau yang mengganggu sekitarnya. 2
Progno$i$ Kanker Payudara
#rognosis kanker payudara dapat ditentukan berdasarkan beberapa faktor yaitu $;
a. Stadium klinik
Tabel . #rognosis kanker payudara berdasarkan stadium klinik
Stadium Klinik & tahun ( ) 1% tahun ( )
% -% -%+% $&$% *&&% *%
& 2%: 1% &
b. Keterlibatan histologik K? aksila
2&
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
27/28
Tabel *. #rognosis kanker payudara berdasarkan keterlibatan histologik K? aksila
K? aksila & tahun ( ) 1% tahun ( )Tidak ada
1" K?
K?
+%
$&
%
$&
*%
1&
c. Bkuran tumor
Tabel &. #rognosis kanker payudara berdasarkan ukuran tumor
Bkuran tumor (cm) 1% tahun ( )H 1
"*
&"',&
+%
&&
*&
d. Distologi
Kanker yang poor differentiated , metaplasia dan grade tinggi mempunyai prognosis yang
lebih buruk dibandingkan kanker yang ,ell differentiated
e. !eseptor hormon
#asien dengan kanker yang bersifat /! positif mempunyai aktu sur i al yang lebih
lama dibandingkan pasien dengan kanker yang bersifat /! negatif.
S*reening dan Detek$i A+al Kanker Payudara
Kanker payudara tergolong dalam keganasan yang dapat didiagnosis secara dini. merican
6ancer Society ( 6S) merekomendasikan usaha untuk melakukan diagnosis dini yaitu dengan 2;
a. #eriksa payudara sendiri (S 5 ! ) atau breast-self examination
#enelitian menunjukkan +& dari kasus kanker payudara diketahui atau ditemukan
lebih dulu oleh penderita. 9leh karena itu penting bagi anita untuk mengetahui cara
memeriksa payudara yang benar agar bila ada suatu kelainan dapat diketahui segera.
S 5 ! sebaiknya mulai biasa dilakukan pada usia sekitar 2% tahun, minimal sekali
sebulan. S 5 ! dilakukan hari setelah haid berhenti atau ' hingga 1% hari dari hari
pertama menstruasi terakhir. Bntuk anita yang sudah menopause, S 5 ! dilakukan pada
tanggal yang sama setiap bulan.
b. #emeriksaan oleh tenaga kesehatan atau clinical breast examination
2$
8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2
28/28
#emeriksaan oleh dokter secara lege artis sebaiknya dilakukan setiap tahun untuk
anita berusia 2%"*% tahun dan setiap tahun untuk anita berusia lebih dari *% tahun.
c. 3ammografi
Canita berusia &" - tahun sebaiknya melakukan satu kali baseline mammography .
Canita berusia *%"*- tahn sebaiknya melakukan mammografi setiap 2 tahun dan anita
berusia lebih dari &% tahun sebaiknya melakukan mammografi setiap tahun.
Ke$im&ulan6arcinoma mammae atau kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar
payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnyayang tumbuh infiltratif,
destruktif, serta dapat bermetastase. ?en yang paling berpengaruh disebut dengan !6 "1 (pada
lokus 1'@21), yang lainnya adalah gen p& (pada lokus 1'p1 ). ?en ketiga adalah !6 "2 yang
terletak pada kromosom 1 . #enegakkan diagnosis ca mamae dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. enjolan kanker payudara cenderung soliter,
unilateral, padat, keras, ireguler, tidak dapat digerakkan ( nonmobile ), cepat membesar dan tidak
nyeri. Terdapat cairan yang keluar secara spontan dari puting susu ( nipple discharge ). eberapa
pemeriksaan penunjang dapat dianjurkan, dengan pemeriksaan histopatologi sebagai alat
diagnosis pasti dari ca mamae. erbagai stadium ca mamae juga dapat ditentukan untuk
menentukan terapi serta prognosis penyakit. Terapi yang dapat dianjurkan adalah mastektomi,
radiasi, kemoterapi, hormonal, dan imunologik. 5eteksi a alca mamae dapat dilakukan antara
lain dengan pemeriksaan payudara sendiri (S 5 ! ), pemeriksaan kesehatan, serta mamografi.