+ All Categories
Home > Documents > BEDAH DIRHAN 2

BEDAH DIRHAN 2

Date post: 05-Jul-2018
Category:
Upload: mursyidmuhammad
View: 217 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 28

Transcript
  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    1/28

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Latar Belakang

    Carcinoma mammae atau kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar

    payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjang yang tumbuh infiltratif,

    destruktif, serta dapat bermetastase. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan

    di dunia. 1

    Sel kanker tumbuh dan membelah di luar kontrol, sel tersebut juga menjadi tak terdefinisi,

    yang berarti kehilangan ciri pembeda dari jaringan asal. Tumor ganas dapat menyerang dan

    merusak jaringan dan organ sekitar. Sel kanker juga dapat lepas dari tumor ganas dan memasuki

    aliran darah atau sistem limfatik. Kanker payudara menyebar dan membentuk tumor sekunder di

    bagian lain dalam tubuh sehingga disebut sebagai metastasis. (2)

    Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada anita, setelah

    kanker leher !ahim dan merupakan kanker yang paling banyak ditemui pada anita. Secara

    umum angka kejadian kanker payudara lebih rendah pada negara"negara yang sudah maju. #ara

    peniliti menyakini bah a keadaan sosioekonomi, perubahan gaya hidup, serta pola menstruasi,

    ternyata berkaitan dengan peningkatan resiko untuk terjadinya kanker payudara. ($)

    The American Cancer Society pada tahun 2%11 memperkirakan setiap tahunnya sekitar &'.$&% anita dengan kasus kanker n situ dan sekitar 2 %.*+* anita terkena kanker in asi e,

    serta lebih dari -.2&% orang anita merika meninggal dengan diagnosis kanker payudara. (+)

    /tiologi yang belum diketahui dengan pasti, perjalanan penyakit yang tidak dapat

    diperkirakanserta usaha pencegahan yang sulit dilakukan serta adalah masalah yang sampai saat

    ini belum teratasi. 0amun demikian usaha"usaha untuk mendeteksi dini dapat dilakukan dengan

    baik dengan mengikutsertakan masyarakat melalui penyuluhan. Selain itu, kemajuan dalam

    deteksi dini yang dilengkapi dengan kemajuan terapi, baik teknik operasi, radiasi, terapi

    hormonal serta kemoterapi, yang didasarkan pada ketepatan penentuan stadium dan pengenalan

    sifat"sifat biologis kanker, semakin memba a harapan baru untuk penderita kanker payudara ini.

    Anatomi Payudara

    #ayudara de asa normalnya terletak di hemithoraks kanan dan kiri dengan dasarnya terletak

    dari kira"kira iga kedua sampai iga keenam. agian medial payudara mencapai pinggir sternum

    dan di lateral sejajar garis aksilaris anterior. #ayudara meluas ke atas melalui suatu ekor aksila

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    2/28

    berbentuk piramid. #ayudara terletak di atas lapisan fascia otot pektoralis mayor pada dua pertiga

    superomedial dan otot seratus anterior pada sepertiga lateral ba ah. #ada 1& kasus jaringan

    payudara meluas ke ba ah garis tepi iga dan 2 mele ati pinggir anterior otot latissimus dorsi. *

    #ayudara yang asimetri sering dijumpai diantara anita normal dan penderita tidak begitu

    menyadarinya atau mungkin menerimanya sebagai ariasi normal. Setengah anita mempunyai

    perbedaan olume 1% antara payudara kiri dan kanan dan seperempatnya dengan perbedaan

    2% . #ayudara kiri selalu lebih besar dibanding yang sebelah kanan. *

    #ayudara terdiri dari berbagai struktur yaitu parenkim epitelial, jaringan lemak, pembuluh

    darah, saraf, dan saluran getah bening serta otot dan fascia. #arenkim epitelial dibentuk oleh

    kurang lebih 1&"2% lobus. 3asing 4 masing lobus dialiri oleh sistem duktus dari sinus laktiferous

    (bila distensi mempunyai diameter & 4 + mm) terbuka pada nipel, dan masing"masing sinus

    menerima suatu duktus lobulus dengan diameter 2 mm atau kurang. 5i dalam lobus terdapat *%atau lebih lobulus. Satu lobulus mempunyai diameter 24 mm dan dapat terlihat dengan mata

    telanjang. 3asing"masing lobulus mengandung 1% sampai 1%% al eoli (acini) yang merupakan

    unit dasar sekretori. #ayudara dibungkus oleh fascia pektoralis superfisialis yang bagian anterior

    dan posteriornya dihubungkan oleh ligamentum 6ooper sebagai penyangga. 2,*,$

    A 5uctus

    B 7obulus

    C Sinus lactiferous

    D #uting susu (nipple)

    8aringan lemak

    ! 9tot pectoralis mayor

    " Tulang ga

    Pem#e$aran%

    1

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    3/28

    A sel normal

    B membrane basal

    C lumen (saluran tengah)

    :askularisasi #ayudara 2,,&

    a. rteri

    #ayudara mendapat perdarahan dari;

    1. 6abang"cabang perforantes a. mammaria interna yang memperdarahi tepi medial

    glandula mammae

    2. !ami pektoralis a. thorakoakromialis yang memperdarahi glandula mammae

    bagian dalam ( deep surface )

    . . thorakalis lateralis (a. mammaria eksterna) yang memperdarahi bagian lateral

    payudara

    #embuluh darah lain yang juga penting artinya meskipun tidak memperdarahi glandula

    mammae adalah a. thorakodorsalis. #ada tindakan radikal mastektomi perdarahan yang terjadiakibat putusnya arteri ini sulit dikontrol sehingga daerah ini dinamakan < the bloody angle =.

    b. :ena

    #ada daerah payudara terdapat tiga grup ena yaitu;

    1. 6abang cabang perforantes . mammaria interna

    2. 6abang"cabang . aksilaris

    2

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    4/28

    a. . thorako"akromialis

    b. . thorako"dorsalis

    c. . thorako lateralis

    . :ena" ena kecil yang bermuara pada .interkostalis

    :ena interkostalis bermuara pada . ertebralis kemudian bermuara pada . a>ygos (melalui

    ena" ena ini metastase dapat langsung terjadi di paru).

    #ersarafan #ayudara 2,*,&

    Kulit payudara dipersarafi oleh cabang pleksus ser ikalis dan n. interkostalis sedangkan

    jaringan glandula mammae sendiri dipersarafi oleh sistem simpatis. #ersarafan sensoris di bagian

    superior dan lateral berasal dari ner us suprakla ikular (6 dan 6*) dari cabang lateral ner us

    interkostal torasik ( 4* ). agian medial payudara dipersarafi oleh cabang anterior ner usinterkostal torasik. Kuadran lateral atas payudara dipersarafi terutama oleh ner us

    interkostobrakialis ( 6+ dan T1 ).

    #ada mastektomi dengan diseksi aksila n. interkostobrakialis dan n. kutaneus brakius

    madialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas sedapat

    mungkin dipertahankan agar tidak terjadi mati rasa di daerah tersebut.

    Sistem 7imfatik #ayudara 2,*,$

    a. #embuluh getah bening

    1. #embuluh getah bening aksila

    2. #embuluh getah bening mamaria intena

    . #embuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial ba ah payudara

    b. Kelenjar getah bening aksila

    Terdapat beberapa grup kelenjar getah bening aksila;

    1. Kelenjar getah bening mammaria eksterna

    ?rup ini dibagi dalam dua kelompok;

    i. Kelompok superior setinggi interkostal "

    ii. Kelompok inferior setinggi interkostal :":

    2. Kelenjar getah bening skapula

    . Kelenjar getah bening sentral ( central nodes )

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    5/28

    Kelenjar getah bening ini merupakan kelenjar aksila yang terbesar dan terbanyak

    jumlahnya, terletak di dalam jaringan lemak di pusat ketiak. eberapa di antaranya

    terletak sangat superfisial di ba ah kulit dan fascia kira"kira pada pertengahan lipat

    ketiak sehingga relatif paling mudah diraba.

    *. Kelenjar getah bening interpektoral ( Rotter’s nodes )

    &. Kelenjar getah bening . ksilaris

    $. Kelenjar getah bening subkla ikula

    '. Kelenjar getah bening prepektoral

    +. Kelenjar getah bening mammaria interna

    3etastasis Kanker #ayudara 1,

    3etastasis kanker payudara dapat terjadi melalui dua jalan;

    a. 3etastasis melalui sistem ena

    3elalui sistem ena kanker payudara dapat bermetastasis ke paru"paru, ertebra, dan

    organ"organ lain. :. mammaria interna merupakan jalan utama metastasis kanker payudara ke

    paru"paru melalui sistem ena sedangkan metastasis ke ertebra terjadi melalui ena" ena

    kecil yang bermuara ke .interkostalis yang selanjutnya bermuara ke dalam . ertebralis.

    *

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    6/28

    b. 3etastasis melalui sistem limfe

    3etastasis melalui sistem limfe pertama kali akan mengenai K? regional terutama K?

    aksila. K? sentral ( central nodes ) merupakan K? aksila yang paling sering (-% ) terkena

    metastasis sedangkan K? mammaria eksterna adalah yang paling jarang terkena. Kanker

    payudara juga dapat bermetastasis ke K? aksila kontralateral tapi jalannya masih belum

    jelas, diduga melalui deep lymphatic fascial plexus di ba ah payudara kontralateral melalui

    kolateral limfatik. 8alur ini menjelaskan mengapa bisa terjadi metastasis ke kelenjar aksila

    kontralateral tanpa metastasis ke payudara kontralateral.

    c. 3etastasis ke K? suprakla ikula dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.

    #enyebaran langsung yaitu melalui kelenjar subkla ikula tanpa melalui sentinel nodes.

    #enyebaran tidak langsung melalui sentinel nodes yang terletak di sekitar grand central

    limfatik terminus yang menyebabkan stasis aliran limfe sehingga terjadi aliran balik menujuke K? suprakla ikula.

    d. 3etastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna terjadi lebih sering dari yang diduga.

    iasanya terjadi pada karsinoma mamma di sentral dan k adran medial. 5ian

    biasanyaterjadi setelah terjadi metastasis ke aksila.

    e. 3etastasis ke hepar selain melalui sistem ena dapat juga terjadi melalui sistem limfe.

    Keadaan ini dapat terjadi bila tumor primer terletak di tepi medial bagian ba ah payudara

    dan terjadi metastasis ke kelenjar preperikardial. Selanjutnya terjadi stasis aliran limfe yang

    berakibat adanya aliran balik limfe ke hepar.

    &idemiologi

    Kanker payudara pada anita menduduki tempat nomor dua setelah karsinoma ser iks

    uterus. 5i merika Serikat, kanker payudara merupakan 2+ kanker pada anita kulit putih, dan

    2& pada anita kulit hitam.

    Kur a insidens usia bergerak naik terus sejak usia % tahun. Kanker ini jarang sekali

    ditemukan pada anita usia diba ah 2% tahun. ngka tertinggi terdapat pada usia *&"$$ tahun.

    nsidens kanker payudara pada lelaki hanya 1 dari kejadian pada perempuan. &

    tiologi Kanker Payudara

    &

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    7/28

    Kanker payudara merupakan hasil dari mutasi pada salah satu atau beberapa gen. 5ua di

    antaranya terletak pada kromosom 1'. ?en yang paling berpengaruh disebut dengan !6 "1

    (pada lokus 1'@21), yang lainnya adalah gen p& (pada lokus 1'p1 ). ?en ketiga adalah !6 "

    2 yang terletak pada kromosom 1 . ?en keempat yang juga terlibat adalah gen reseptor androgen

    pada kromosom A. 3utasi gen ini berhubungan dengan insiden kanker payudara pada pria.

    /tiologi kanker payudara masih belum diketahui dengan pasti hingga sekarang namun yang

    paling diyakini sebagai penyebab adalah paparan terhadap mutagen. 3utagen ini bisa berupa

    mutagen endogen yaitu radikal bebas seperti lipid peroksidase dan malondyaldehida (35 ) juga

    mutagen eksogen yaitu radiasi. :irus juga diduga sebagai penyebab namun belum dapat

    dibuktikan pada manusia. $,+

    !aktor 'e$iko Kanker Payudara

    Saat ini, penyebab pasti kanker payudara belum diketahui secara pasti, namun berbagai

    penelitian dan pengumpulan bukti"bukti epidemiologi telah dilakukan untuk mencari tahu faktor"

    faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker payudara. erbagai faktor itu antara lain ;

    a.Bsia

    Kanker payudara jarang dijumpai pada usia di ba ah % tahun tapi insidennya meningkat

    tajam hingga usia sekitar &% tahun ( %, & ). Setelah usia &% tahun frekuensinya tetap

    meningkat tapi perlahan. #erbedaan insiden berdasarkan usia ini diinterpretasikan sebagai efek

    dari hormon o arium pada perkembangan penyakit. 2, ,*

    Sekitar 1 hingga + kejadian kanker payudara yang in asif ditemukan pada anita yang

    lebih muda dari usia *& tahun, sedangkan 2 hingga kejadian ditemukan pada anita berusia

    && tahun keatas.

    b. ?eografi

    nsiden kanker payudara sangat ber ariasi di antara negara"negara diseluruh dunia.

    Canita asian"hispanic memiliki risiko kejadian kanker payudara yang lebih rendah daripada

    anita afican"american. ngka kejadian kanker payudara di merika Btara sekitar lima kali

    lebih tinggi daripada di 8epang. ahkan di dalam satu negara insiden kanker payudara

    berbeda"beda. 3isalnya di srael, keturunan 8e s mempunyai risiko empat kali lebih tinggi

    daripada non"8e s dan di talia terdapat perbedaan angka kejadian sekitar dua kali lipat antara

    daerah utara dan selatan. :ariasi geografis ini lebih disebabkan oleh faktor lingkungan

    $

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    8/28

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    9/28

    Canita" anita dari negara arat mempunyai risiko terkena kanker payudara enam kali

    lebih tinggi dibandingkan anita" anita sia dan negara berkembang lainnya. !isiko ini akan

    berubah jika penduduk dari negara berisiko rendah migrasi ke negara berisiko tinggi dan

    mengadaptasi pola makan di negara tersebut. 3eskipun demikian pengaruh diet pada insiden

    kanker payudara tampaknya terjadi pada usia muda seperti anak"anak dan remaja. Tidak ada

    data yang membuktikan bah a perubahan pola makan dari diet tinggi lemak ke diet rendah

    lemak pada usia pertengahan dan tua dapat menurunkan risiko kanker payudara. 2,*,$

    g. Bkuran tubuh

    Bkuran tubuh yang mencerminkan status gi>i dan pola makan dengan sendirinya dapat

    mempengaruhi risiko terkena kanker payudara. Bsia terjadinya menarche sangat dipengaruhi

    oleh ukuran tubuh dengan demikian gi>i pada masa anak"anak akan mempengaruhi pada usia

    berapa menarche terjadi. Tinggi badan yang lebih yang juga ditentukan oleh keadaan nutrisiditeliti dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara terutama setelah menopause. #ada

    usia de asa, tubuh yang kurus dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebelum

    menopause sedangkan obesitas dapat meningkatkan risiko sesudah menopause. 7emak tubuh

    adalah situs kon ersi androstenedione menjadi oestradiol , satu"satunya sumber endogenik

    estrogen setelah menopause, mungkin inilah yang memediasi efek berat badan terhadap risiko

    kanker payudara pada anita post"menopause. 2,*,$

    h. !i ayat keluarga

    nsiden orang"orang dalam satu keluarga besar terkena kanker payudara terjadi pada

    sekitar 1+ kasus, & di antaranya benar"benar di arisi secara familial berdasarkan analisis

    pedigree . 5engan demikian indi idu yang memiliki ri ayat keluarga kanker payudara berisiko

    tinggi untuk terkena kanker payudara. Tingginya risiko ini dipengaruhi oleh jumlah anggota

    keluarga yang menderita kanker payudara, sejak usia berapa mereka menderita kanker dan

    hubungan mereka terhadap indi idu tersebut.

    !isiko kanker payudara meningkat kira"kira dua kali pada anak perempuan yang ibunya

    menderita kanker dan pada anita yang saudara perempuannya menderita kanker. Kanker

    familial ini cenderung terjadi pada usia lebih muda dan bilateral. #eningkatan risiko sebagian

    besar disebabkan oleh pe arisan gen"gen yang mempredisposisi kanker payudara. #ada

    keluarga berisiko tinggi, dengan empat atau lebih anggota keluarga terkena kanker payudara,

    di antaranya mengalami mutasi !6 "1. Suatu studi populasi menemukan mutasi

    +

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    10/28

    !6 "1 pada 12 dari 1- anita ($,2 ) yang terkena kanker payudara sebelum usia & tahun

    dan pada 1& dari 2%+ anita (',2 ) dengan ri ayat kanker payudara pada anggota keluarga

    tingkat pertama ( first-degree relatives ). Kanker payudara familial juga sering berhubungan

    dengan keganasan pada organ lain seperti colon, o arium dan uterus. 2,*,$

    i. Dormon

    Eaktor menstruasi dan reproduksi yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan peran

    hormon seks dalam perkembangan kanker payudara. Dormon seks mempengaruhi proliferasi

    sel"sel dan jaringan payudara serta meningkatkan karsinogenesis payudara pada he an

    percobaan, namun bukti"bukti epidemiologisnya pada manusia masih merupakan konflik.

    3ungkin hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam pengukurannya. Sebuah studi populasi pada

    anita postmenopause yang berasal dari negara berisiko tinggi menunjukkan le el serum

    oestradiol rata"rata sekitar 2% lebih tinggi daripada anita" anita yang berasal dari negara berisiko rendah. Studi case-control lain menunjukkan anita dengan kanker payudara

    mempunyai le el progesterone yang lebih tinggi dari kelompok kontrol pada analisis yang

    terbatas pada saat o ulasi.

    Prolactin adalah mitogen dalam jaringan payudara dan merupakan hormon yang penting

    untuk perkembangan tumor payudara pada he an percobaan tapi perannya pada kanker

    payudara manusia belum jelas. 3eskipun demikian terdapat bukti"bukti yang meyakinkan

    bah a le el prolaktin dipengaruhi oleh sejumlah e en yang juga mempengaruhi risiko kanker

    payudara. Selain hormon seks endogen, hormon seks eksogen seperti terapi pengganti hormon

    dan kontrasepsi oral juga dianggap berpengaruh terhadap risiko kanker payudara.

    Terapi pengganti hormon meningkatkan risiko kanker payudara pada orang"orang yang

    baru atau sedang menggunakan (dalam jangka aktu lima tahun). !isiko meningkat sekitar 2

    untuk setiap satu tahun penggunaan. Kontrasepsi oral juga dikatakan dapat meningkatkan

    risiko bila digunakan jangka panjang. #ada penelitian terbukti kontrasepsi oral hanya sedikit

    meningkatkan risiko kanker payudara yaitu sebesar 1,2* pada orang yang sedang

    menggunakan dan sebesar 1,1$ pada orang yang telah berhenti menggunakan 1"* tahun

    sebelumnya. 2,*,$

    j. !adiasi

    #ada he an percobaan terbukti adanya peranan sinar radiasi sebagai faktor penyebab

    kanker payudara. 5ari penelitian epidemiologi setelah ledakan bom atom atau penelitian pada

    -

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    11/28

    orang setelah pajanan sinar rontgen, peranan sinar ionisasi sebagai faktor penyebab pada

    manusia lebih jelas .2

    Diagno$i$ Kanker Payudara

    a. namnesis

    namnesis dimulai dengan pencatatan identitas penderita secara lengkap dilanjutkan

    dengan keluhan utama. Keluhan utama penderita dapat berupa; adanya benjolan pada

    payudaraF rasa nyeriF keluar cairan dari puting susuF retraksi puting susuF adanya ek>ema di

    sekitar areolaF keluhan kulit berupa dimpling , enektasi, ulserasi atau adanya peau d’orange F

    adanya benjolan di ketiakF edema lengan dan tanda metastasis jauh misalnya nyeri tulang

    ( ertebrae, femur), rasa penuh di ulu hati, batuk, sesak, dan sakit kepala hebat. 2, ,$,+

    enjolan payudara dapat dideteksi pada -% pasien dengan kanker payudara danmerupakan tanda yang paling umum. enjolan kanker cenderung soliter, unilateral, padat,

    keras, ireguler, tidak dapat digerakkan ( nonmobile ), cepat membesar dan tidak nyeri. 6airan

    yang keluar secara spontan dari puting susu ( nipple discharge ) adalah tanda kedua yang

    paling umum dari kanker payudara. Karakter nipple discharge dapat membantu menegakkan

    diagnosis. 6airan seperti susu menandakan galaktore, cairan purulen disebabkan oleh infeksi,

    dan cairan multi arna atau lengket menandakan ektasia duktus ( comedomastitis ). 6airan

    serous, serosanguinus, berdarah atau seperti air mungkin menandakan papiloma (+% ) atau

    karsinoma intraduktal (2% ). $

    Selain itu juga perlu ditanyakan mengenai pengaruh siklus menstruasi terhadap keluhan

    tumorF menstruasi pertama pada usia berapaF bila sudah menopause, pada usia berapaF usia

    saat pertama kali melahirkan anakF menyusui atau tidakF ri ayat kanker payudara atau

    kanker lainnya dalam keluargaF ri ayat pemakaian obat"obat hormonalF ri ayat operasi

    tumor payudara atau tumor ginekologikF dan ri ayat radiasi di daerah dada. Eaktor"faktor

    risiko ini perlu ditanyakan agar dokter dapat mempertimbangkan untuk melakukan

    pemeriksaan mamografi pada penderita yang berisiko tinggi, dan bagi pasien agar lebih

    aspada dan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Keluhan pasien di organ lain

    yang berhubungan dengan metastasis perlu ditanyakan seperti batuk, sesak, rasa penuh di ulu

    hati, nyeri tulang, dan sakit kepala hebat. Tanda"tanda umum tentang nafsu makan dan

    penurunan berat badan juga perlu ditanyakan. 2,

    1%

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    12/28

    b. #emeriksaan Eisik

    #ada status generalis, selain tanda ital perlu juga diperiksa performance status penderita.

    Karena payudara dipengaruhi oleh faktor hormonal antara lain estrogen dan progesteron

    maka sebaiknya pemeriksaan payudara dilakukan saat pengaruh hormon ini seminimal

    mungkin, yaitu setelah lebih kurang satu minggu dari hari pertama menstruasi. 5engan

    pemeriksaan fisik yang baik dan teliti, ketepatan pemeriksaan untuk kanker payudara secara

    klinis cukup tinggi.

    Teknik pemeriksaan 2,*,

    #enderita diperiksa dengan badan bagian atas terbuka

    1. #osisi tegak (duduk)

    7engan penderita jatuh bebas di samping tubuh, pemeriksa berdiri di depan dalam

    posisi yang lebih kurang sama tinggi. #ada inspeksi dilihat simetri payudara kiri dankananF perubahan kulit berupa peau d’orange , kemerahan, dimpling , edema, ulserasi dan

    nodul satelitF kelainan puting susu seperti retraksi, erosi, krusta dan adanya discharge .

    2. #osisi berbaring

    #enderita berbaring dan diusahakan agar payudara jatuh tersebar rata di atas lapangan

    dada, jika perlu bahu atau punggung diganjal dengan bantal kecil terutama pada penderita

    yang payudaranya besar. #alpasi dilakukan dengan mempergunakan falang distal dan

    falang medial jari , dan : yang dikerjakan secara sistematis mulai dari kranial

    setinggi iga kedua sampai ke distal setinggi iga keenam, juga dilakukan pemeriksaan

    daerah sentral subareolar dan papil. #alpasi juga dapat dilakukan dari tepi ke sentral

    (sentrifugal) berakhir di daerah papil. Terakhir diadakan pemeriksaan kalau ada cairan

    keluar dengan menekan daerah sekitar papil. #emeriksaan dengan rabaan halus akan lebih

    teliti daripada dengan rabaan kuat karena rabaan halus akan dapat membedakan kepadatan

    massa payudara.

    #ada pemeriksaan ini ditentukan lokasi tumor berdasarkan kuadran payudara (lateral

    atas, lateral ba ah, medial atas, medial ba ah, dan daerah sentral), ukuran tumor

    (diameter terbesar), konsistensi, permukaan, bentuk dan batas"batas tumor, jumlah tumor

    serta mobilitasnya terhadap jaringan sekitar payudara, kulit, m.pektoralis dan dinding

    dada.

    c. #emeriksaan kelenjar getah bening regional

    11

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    13/28

    1. ksila

    Sebaiknya dalam posisi duduk karena dalam posisi ini fossa aksila jatuh ke ba ah

    sehingga mudah untuk diperiksa dan lebih banyak yang dapat dicapai. #ada pemeriksaan

    aksila kanan tangan kanan penderita diletakkan atau dijatuhkan lemas di tanganGbahu

    kanan pemeriksa dan aksila diperiksa dengan tangan kiri pemeriksa. 5iraba kelompok

    K? mammari eksterna di bagian anterior dan di ba ah tepi m.pektoralis aksilaF K?

    subskapularis di posterior aksilaF K? sentral di bagian pusat aksilaF dan K? apikal di

    ujung atas fossa aksilaris. #ada perabaan ditentukan ukuran, konsistensi, jumlah, apakah

    terfiksasi satu sama lain atau ke jaringan sekitarnya.

    2. Supra dan infrakla ikula serta leher utama, bagian ba ah dipalpasi dengan cermat dan

    teliti. Selain payudara dan K? , organ lain yang ikut diperiksa adalah paru, tulang,

    hepar, dan otak untuk mencari metastase jauh.d. #emeriksaan #enunjang

    1. 3ammografi

    3ammografi merupakan suatu pemeriksaan dengan soft tissue technic yang dapat

    mendeteksi +& kanker payudara. 3eskipun 1& kanker payudara tidak bisa

    di isualisasikan dengan mammografi, *& kanker payudara dapat dilihat pada

    mammografi sebelum mereka dapat diraba. danya proses keganasan akan memberikan

    tanda4tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign ,

    mikrokalsifikasi, deposit kalsium baik dalam pola mulberrry atau cur ilinear, dan distorsi

    duktus mamaria. Tanda"tanda sekunder berupa bertambahnya askularisasi, adanya bridge

    of tumor dan jaringan fibroglanduler tidak teratur. 3ammografi sangat baik digunakan

    untuk diagnosis dini dan skrining, hanya saja untuk skrining harganya mahal sehingga

    dianjurkan penggunaan yang selektif yaitu untuk anita" anita dengan risiko tinggi.

    Sensitifitas mammografi sekitar '& dan spesifisitasnya hampir -% . $

    Bltrasonografi berguna terutama untuk membedakan lesi padat atau kistik juga untuk

    memandu E0 dan core-needle biopsy . 3ammografi dan BS? payudara dilakukan pada

    tumor yang berukuran H cm.

    #emeriksaan termografi ditemukan oleh 7a son tahun 1-&$. 5engan menggunakan

    sinar infra merah pemeriksaan ini memanfaatkan perbedaan suhu di mana suhu kanker

    payudara lebih tinggi dibanding jaringan sekitarnya.

    12

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    14/28

    Ierografi merupakan pemeriksaan yang menggunakan sistem pencitraan foto elektrik.

    Ketepatannya mencapai -&, dengan false positi e J & .

    Scintimamografi merupakan teknik pemeriksaan radionuklir menggunakan radioisotop

    Tc --m. Sensitifitasnya dalam menilai aktifitas sel kanker payudara cukup tinggi.

    #emeriksaan ini juga dapat mendeteksi lesi yang multipel dan adanya keterlibatan K?

    regional.

    2. #emeriksaan histopatologi jaringan ( gold standard )

    #emeriksaan histologi jaringan merupakan cara untuk menegakkan diagnosis pasti

    kanker payudara. ahan pemeriksaan dapat diambil melalui biopsi eksisional (untuk

    ukuran tumor H cm) atau biopsi insisional (untuk tumor operabel dengan ukuran cm

    sebelum operasi definitif dan untuk tumor yang inoperabel) yang kemudian diperiksa

    potong beku atau # . Bntuk biopsi kelainan yang tidak dapat diraba seperti temuan padamammografi dapat dilakukan ultrasound atau stereotactic core biopsy yaitu pungsi dengan

    jarum besar yang akan menghasilkan suatu silinder jaringan yang cukup untuk pemeriksaan

    termasuk teknik biokimia. 2, ,$

    . #emeriksaan sitologi

    #emeriksaan sitopatologi dilakukan dengan E0 ( fine needle aspiration biopsy)

    Sensiti itasnya dalam mendiagnosis keganasan dilaporkan sebesar -%"-& bila tepat cara

    pengambilan dan diekspertise oleh ahlinya. 2,

    *. #emeriksaan laboratorium

    #emeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah dilakukan sesuai dengan perkiraan

    metastasis misalnya alkali fosfatase dan liver function tests untuk metastasis ke hepar atau

    kadar kalsium dan fosfor untuk metastase tulang. 2, ,$

    &. #emeriksaan metastase jauh

    #emeriksaan lain seperti foto thoraks, bone scanning danGatau bone survey , BS?

    abdomen, dan 6T scan dilakukan untuk mencari metastasis jauh. #emeriksaan yang

    direkomendasikan oleh #/! 9 adalah foto thoraks dan BS? abdomen sedangkan bone

    scanning danGatau bone survey (bila sitologi danGatau klinis sangat mencurigakan pada lesi

    &cm)dan 6T scan dilakukan atas indikasi.

    3etastasis di parenkim paru pada foto rontgen memperlihatkan gambaran coin lesion

    yang multipel dengan ukuran yang bermacam"macam. 3etastasis dapat pula mengenai

    1

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    15/28

    pleura yang akan menimbulkan efusi pleura. 3etastasis ke tulang ertebra akan terlihat

    pada foto rontgen sebagai gambaran osteolitikGdestruksi yang dapat menyebabkan fraktur

    patologis. 2,

    $. #emeriksaan penanda tumor ( tumor mar!er ) dan imunohistokimia

    #emeriksaan kadar 6/ dan 6 2'.2- (6 1&" ) mungkin berguna untuk memantau

    respon terhadap terapi pada penyakit yang sudah lanjut. #emeriksaan imunohistokimia

    seperti /!, #!, c"erb"2 (D/!"2 neu), cathepsin"5, dan p& bersifat situasional. $

    Kla$i(ika$i Kanker Payudara

    a. Sistem T03 2

    Tumor primer (T)

    TL;Tumor primer tidak dapat dinilai

    T% ; Tidak terdapat tumor primer

    Tis ; Karsinoma insitu

    • Tis (56 S) ; karsinoma in situ hanya ductal

    • Tis (76 S) ; karsinoma in situ hanya lobular

    Tis (#aget) ; penyakit #aget dari puting susu tanpa tumor (6atatan; #aget penyakit yang terkait dengan tumor diklasifikasikan menurut ukuran tumor

    T1 ; Tumor M 2cm• T1a : Tumor ≤ 0,5 cm.• T1b : Tumor ≥ 0,5 cm dan ≤ 1 cm.• T1c : Tumor ≥ 1 cm dan ≤ 2 cm.

    T2 ; Tumor 2cm dan H &cm.

    T ; Tumor &cm

    T* ; erapapun ukuran tumor dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit.• T4a : Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis• T4b :Edema (termasuk peau d’orange atau ulserasi kulit pa!udara, atau

    satelit nodul pada

    kulit.

    1*

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    16/28

    • T4c : "abungan T4a dan T4b• T4d : #arsinoma in$amasi (mastitis karsinomatosa

    Kelenjar getah bening regionalG0odul (0)

    0L; K? regional tidak bisa dinilai

    0% ; Tidak terdapat metastase K? regional.

    01 ; 5ijumpai metastase K? aksila ipsilateral yang mobile .

    02 ; Teraba K? aksila ipsilateral terfiksasi, berkonglomerasi, atausecara klinis ada

    pembesaran K? mamari interna ipsilateral tanpa adanya metastase ke K? aksila.• %2a :Teraba #"& aksila !ang ter'ksasi atau berkonglomerasi atau melekat

    ke struktur lain.•

    %2b : ecara klinis metastase )an!a di*umpai pada #"& mamari internaipsilateral dan tidak terdapat metastase pada #"& aksila.

    0 ; 3etastase pada K? infrakla ikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan K?

    aksila atau klinis terdapat metastase pada K? mamaria interna ipsilateral dan secara

    klinis terbukti adanya metastase pada K? aksila atau adanya metastase pada K?

    suprakla ikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan K? aksila atau mamaria interna• %+a : etastase pada #"& in-rakla ikula ipsilateral• %+b: etastase pada #"& mamaria interna ipsilateral dan #"& aksila• %+c : etastase pada #"& suprakla ikula

    3etastase jauh (3)

    3L ; 3etastase jauh belum dapat dinilai

    3%; Tidak terapat metastase jauh.

    31; 5ijumpai metastase jauh

    Stadium klinis

    Stadium % Tis 0% 3%

    Stadium T1 0% 3%

    Stadium T% 01 3%

    T1 01 3%

    1&

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    17/28

    T2 0% 3%

    Stadium T2 01 3%

    T 0% 3%

    Stadium T% 02 3%

    T1 02 3%

    T2 02 3%

    T 01 3%

    T 02 3%

    Stadium T* 0% 3%

    T* 01 3%

    T* 02 3%

    Stadium 6 Semua T 0 3%Stadium : Semua T Semua 0 31

    ( American "oint Committee on Cancer , 2%%2)

    b. Distopatologi

    Kanker payudara mempunyai beberapa tipe histologi khusus yang turut mempengaruhi

    prognosis, meskipun stadium klinis lebih berpengaruh. #ada stadium tanpa keterlibatan

    K? regional #-year survival rate sekitar +% untuk karsinoma duktal in asif dan sekitar -%"

    -& untuk karsinoma lobular, koloid dan comedocarcinoma . 2

    $alignant %carcinoma)

    & 'on invasive carcinoma

    a 'on invasive ductal carcinoma

    b (obular carcinoma in situ

    *nvasive carcinoma

    a *nvasive ductal carcinoma

    - papillobular carcinoma

    - solid-tubular carcinoma

    - schirrous carcinoma

    b Special types

    - mucinous carcinoma

    1$

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    18/28

    - medullary carcinoma

    - invasive lobular carcinoma

    - adenoid cystic carcinoma

    - s+uamous cell carcinoma

    - spindel cell carcinoma

    - apocrine carcinoma

    - carcinoma ,ith cartilaginous and or osseous metaplasia

    - tubular carcinoma

    - secretory carcinoma

    - others

    c Paget’s disease

    Tipe Distopatologi- In situ Paget’s disease- NOS (no otherwise

    specifed)- Intraductal- Paget’s disease and

    intraductal

    - Invasive carcinomas- NOS- Ductal- In ammatory - edullary! NOS- edullary with lymphoid

    stroma

    )

    - ucinous- Papillary (predominantly micropapillary

    pattern)- "u#ular - $o#ular - Paget’s disease and infltrating

    - %ndi&erentiated- S'uamous cell- denoid cystic- Secretory - ri#ri*orm

    ?radasi histologis (?)) "/ : grading tidak dapat dinilai

    ) " : low grade

    ) "2 : intermediate grade

    ) "+ : high grade

    erikut penjelasan beberapa tipe histologis dari kanker payudara; 2,$

    1'

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    19/28

    Karsinoma duktal

    Karsinoma duktal in asif merupakan kelompok terbesar ('+ ) dari seluruh tumor

    ganas payudara. Secara mikroskopik tampak proliferasi anaplastik epitel duktus yang

    dapat memenuhi dan menyumbat duktus. Karsinoma duktal nonin asif (karsinoma duktal

    in situ atau karsinoma intraduktal) biasanya terjadi tanpa membentuk massa karena tidak

    ada komponen scirrhous .

    b. Karsinoma lobular (- )

    Separuh kasus karsinoma lobular ditemukan in situ tanpa tanda"tanda in asi lokal

    sehingga sering dianggap premaligna dan disebut neoplasia lobular. Secara histologi

    menunjukkan gambaran sel"sel anaplastik yang semuanya terletak di dalam lobulus"

    lobulus.

    c Comedocarcinoma (& )5uktus yang diisi oleh tumor sel kecil dan debris sentral.

    d. Karsinoma medular (* )

    ?ambaran histologi menunjukkan stroma yang sedikit dan penuh berisi kelompok sel

    yang belum berdifferensiasi, tidak teratur dan tidak jelas membentuk kelenjar atau

    pertumbuhan kapiler. Terdapat banyak sebukan limfosit yang menjolok pada stroma di

    dalam tumor.

    e. Karsinoma koloid ( )

    5uktus dihambat oleh sel"sel karsinoma dan kista proksimal berkembang.

    f. Karsinoma mukoidGmusinus ( )

    Tumor ini tumbuh perlahan"lahan dan secara mikroskopik sel tumor yang

    menghasilkan musin tersusun membentuk asinus pada beberapa tempat. 8uga tampak sel"

    sel cincin stempel (signet ring cells).

    g. Karsinoma skirus ( schirrous )

    #ada pemeriksaan mikroskopik tumor terdiri dari stroma yang padat dengan

    kelompok sel epitel yang terlepas atau membentuk kelenjar. Sel"sel berbentuk bulat atau

    poligonal, hiperkromatik.

    h. Karsinoma inflamasi (1 )

    Karsinoma ini memiliki prognosis paling buruk. Sistem limfa dipenuhi oleh tumor

    memicu perubahan payudara dan kulit yang mirip infeksi.

    1+

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    20/28

    i. #enyakit #aget (1 )

    3erupakan karsinoma intraduktus pada saluran ekskresi utama yang menyebar ke

    kulit puting susu dan areola, sehingga terjadi kelainan menyerupai ek>ema yaitu adanya

    krusta di daerah papil dan areola. 8ika tidak ditemukan massa tumor di ba ahnya

    penyakit ini termasuk karsinoma insitu, tapi jika ada massa tumor termasuk karsinoma

    duktal in asif. Kelainan ini ditemukan pada anita berusia lebih tua dari penderita

    kanker payudara umumnya dan bersifat unilateral. Tanda khas adalah adanya penyebukan

    epidermis oleh sel ganas yang disebut sel paget. (3angunkusumo, 1--2, Darris, 1-- ).

    Diagno$i$ Banding Kanker Payudara

    a.Eibroadenoma

    Eibroadenoma adalah suatu tumor jinak dan merupakan golongan terbesar dari tumor payudara yaitu *&,2+ "&% di !S 5r. Soetomo (Sukardja). Eibroadenoma mammae (E 3)

    ini secara klinis diketahui sebagai tumor di payudara dengan konsistensi padat kenyal, dapat

    digerakkan dari jaringan sekitarnya, berbentuk bulat lonjong dan berbatas tegas.

    #ertumbuhannya lambat, tidak ada perubahan pada kulit, dan tidak disertai rasa nyeri. E 3

    terdapat pada usia muda yaitu 1&" % tahun, dapat dijumpai bilateral atau multipel (1& ).

    Sebagai tumor jinak, tidak ada metastase regional dan jauh, pengobatannya cukup dengan

    eksisi tumornya.

    b. #enyakit fibrokistik

    ibrocystic disease (E65) biasanya multipel dan bilateral, disertai rasa nyeri terutama

    menjelang haid. Bkurannya dapat berubah, terasa lebih besar, penuh dan nyeri menjelang haid

    dan akan mengecil serta nyeri berkurang setelah haid selesai. Dal ini terjadi karena E65

    dipengaruhi oleh keseimbangan hormonal. Tumor jenis ini umumnya tidak berbatas tegas

    kecuali kista soliter. Konsistensinya padat kenyal, dapat pula kistik. 8enis yang padat kadang"

    kadang sukar dibedakan dengan kanker payudara dini. Kelainan ini dapat juga dijumpai tanpa

    massa tumor yang nyata hingga jaringan payudara teraba padat, permukaan granular.

    c Cystosarcoma philloides

    ?ambaran klinis Cystosarcoma philloides dapat seperti E 3 yang besar. entuknya bulat

    lonjong, permukaan berbenjol, batas tegas, ukuran bisa mencapai 2%" % cm. Konsistensinya

    dapat padat kenyal tapi ada bagian yang kisteus. Calaupun ukurannya besar tidak ada

    1-

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    21/28

    perlekatan ke dasar atau kulit. Kulit payudara tegang, berkilat dan tampak enektasi.

    Cystosarcoma philloides tidak bermetastase karena ini adalah kelainan jinak tapi sejumlah

    kecil (2' ) ditemukan dalam bentuk ganas yang disebut malignant cystosarcoma philloides

    #engobatannya adalah simple mastectomy untuk mencegah residif. #ada orang muda atau

    belum berkeluarga dapat dipertimbangkan untuk mastekstomi subkutan.

    d. ?alactocele

    ?alaktokel bukan kelainan neoplasma atau pertumbuhan baru melainkan suatu massa

    tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya duktus laktiferus pada ibu"ibu yang sedang atau

    baru selesai masa laktasi. Tumor ini berbatas tegas, bulat dan kisteus karena berisi air susu

    yang mengental.

    e. 3astitis

    3astitis adalah suatu infeksi pada kelenjar payudara yang biasanya terdapat pada anitayang sedang menyusui. 5itemukan tanda"tanda radang dan sering sudah menjadi abses. 2

    Penatalak$anaan Kanker Payudara

    a. 3odalitas terapi

    Bntuk kanker payudara terdapat beberapa modalitas terapi yang bisa dipilih;

    1. 9perasi 2, ,,'

    Terdapat beberapa jenis operasi untuk terapi yaitu 6S ( breast conserving surgery ),

    simple mastectomy , modified radical mastectomy , dan radical mastectomy . 5i antara

    beberapa jenis operasi tersebut metode yang paling tua adalah mastektomi radikal klasik

    dari Dalsted. #ada mastektomi radikal dilakukan pengangkatan payudara dengan sebagian

    besar kulitnya, m.pektoralis mayor, m.pektoralis minor, dan semua kelenjar ketiak

    sekaligus. #embedahan ini merupakan standar baku sejak a al abad ke"2% hingga tahun

    &%"an namun sekarang sudah jarang dilakukan kecuali bila ada tumor payudara yang sangat

    besar dan melekat ke otot pektoralis.

    Setelah tahun $%"an mastektomi radikal mulai digantikan oleh mastektomi radikal yang

    telah dimodifikasi oleh #atey. #ada mastektomi radikal modifikasi ini m.pektoralis mayor

    dipertahankan sehingga suplai persarafannya tidak terganggu dan efek kosmetik pada

    dinding dada yang terjadi bila dilakukan mastektomi radikal dapat dikurangi. 3.pektoralis

    minor dapat pula dipertahankan, atau diangkat, atau diretraksi untuk mendapatkan akses ke

    2%

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    22/28

    aksila. #ada mastektomi simpel dilakukan pengangkatan payudara saja tanpa mengangkat

    limfonodus atau otot. #embesaran K? aksila dira at dengan radioterapi. 3etode ini

    dipopulerkan oleh 3acChirter di nggris. ila dilakukan pengangkatan payudara

    pertimbangkan kemungkinan rekonstruksi mammae dengan implantasi prostesis atau

    cangkok flap muskulokutan. !ekonstruksi ini dapat dilakukan sekaligus dengan bedah

    kuratif atau beberapa aktu setelah radioterapi atau kemoterapi adju an. ila hal ini tidak

    dapat dilakukan usahakan prostesis eksterna.

    Sekarang, biasanya dilakukan pembedahan kuratif dengan mempertahankan payudara

    yang disebut dengan breast conserving surgery ( 6S). 6S merupakan satu paket yang

    terdiri dari tiga tindakan yaitu pengangkatan tumor (lumpektomi luas atau tumorektomi

    atau segmentektomi atau kuadrantektomi) ditambah diseksi kelenjar aksila dan radioterapi

    pada sisa payudara tersebut. #enyinaran diperlukan untuk mencegah kambuhnya tumor di payudara dari jaringan tumor yang tertinggal atau dari sarang tumor lain (karsinoma

    multisentrik). 6S secara kosmetik lebih baik dari mastektomi bahkan yang telah

    direkonstruksi sekalipun. Tapi diseksi aksila disini lebih sulit dikerjakan karena otot"otot

    pektoral tetap intact dan jaringan payudara masih ada sehingga pembukaan lapangan

    operasi aksila terhambat.

    ndikasi 6S;

    T; cm (stadium atau )• #asien ingin mempertahankan payudaranya

    Syarat 6S;

    • Keinginan penderita setelah dilakukan informed consent

    • #enderita dapat melakukan kontrol rutin setelah pengobatan

    • Tumor terletak tidak sentral

    • #erbandingan ukuran tumor dan olume payudara cukup baik untuk kosmetik

    pasca 6S• 3ammografi tidak memperlihatkan mikrokalsifikasi atau tanda keganasan lain

    yang difus

    • Tumor tidak multipel

    • elum pernah terapi radiasi di dada

    21

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    23/28

    • Tidak menderita S7/ atau penyakit kolagen

    • Terdapat sarana radioterapi yang memadai (mega olt)

    2. !adiasi!adioterapi untuk kanker payudara dapat diberikan sebagai terapi primer, adju an atau

    paliatif. !adioterapi kuratif tunggal tidak begitu efektif tetapi radioterapi adju an cukup

    bermanfaat. !adioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk aktu terbatas bila

    tumor sudah tidak operabel.

    !adioterapi adju ant diberikan bila ditemukan keadaan sebagai berikut;

    • Setelah tindakan operasi terbatas ( 6S)

    • Tepi sayatan dekat (T N T2) atau tidak bebas tumor

    • Tumor sentral atau medial

    • K? (O) dengan ekstensi ekstra kapsuler

    cuan pemberian radioterapi;

    • #ada dasarnya diberikan radiasi lokoregional (payudara danaksila

    besertasuprakla ikula) kecuali;

    " pada keadaan T M T2 bila c0 P % dan p0, maka tidak dilakukan radiasi pada

    K? aksila suprakla ikula

    " pada keadaan tumor di medialGsentral diberikan tambahan radiasi pada mammaria

    interna

    • 5osis lokoregional profilaksis adalah &% ?y, booster dilakukan sebagai berikut;

    " pada yang potensial terjadi residif ditambahkan 1% ?y (misalnya tepi sayatan

    dekat tumor atau post 6S)

    " pada yang terdapat massa tumor atau residu post op (mikroskopik atau

    makroskopik) maka diberikan booster dengan dosis 2% ?y kecuali untuk aksila 1&

    ?y

    . Kemoterapi

    Kemoterapi merupakan salah satu terapi sistemik yang dapat digunakan sebagai terapi

    adju an atau paliatif. Kemoterapi adju an dapat diberikan pada pasien pascamastektomi yang

    22

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    24/28

    pada pemeriksaan histopatologik ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar.

    Kemoterapi juga dapat diberikan sebelum pembedahan pada kanker payudara yang besar

    namun masih operabel pada stadium lokal lanjut. erdasarkan penelitian kemoterapi yang

    disebut kemoterapi neo adju an ini dapat mengecilkan ukuran tumor sehingga memudahkan

    pembedahan. Kemoterapi paliatif dapat diberikan pada pasien yang telah menderita metastasis

    sistemik. 9bat kemoterapi diberikan dalam bentuk kombinasi seperti 6 E (6/E), 63E dan

    6. 2, ,$,'

    *. Dormonal

    5asar dari pemberian terapi hormonal adalah fakta bah a %"*% kanker payudara adalah

    hormon dependen. Terapi ini semakin berkembang dengan ditemukannya reseptor estrogen

    dan progesteron. Kanker payudara dengan reseptor estrogen dan progesteron yang merespons positif terapi hormonal mencapai '' . Terapi hormonal merupakan terapi utama stadium :

    di samping kemoterapi karena kedua"duanya merupakan terapi sistemik. Terapi hormonal

    biasanya diberikan sebelum kemoterapi karena efek terapinya lebih lama dan efek

    sampingnya lebih sedikit.

    Sebelum pemberian terapi hormonal dilakukan uji reseptor (estrogen receptorG/! positif

    atau progesteron receptorG#! positif) dan dipertimbangkan status hormonal penderita

    (premenopause, 1"& tahun menopause, dan pascamenopause). Setelah itu dapat ditentukan

    apakah terapi hormonal akan diberikan secara additif atau ablatif. Terapi additif berupa

    pemberian obat"obatan (antiestrogen, aromatase inhibitor, megestrol acetate dan androgen

    atau estrogen) dilakukan pada pasien pascamenopause. Aang tergolong antiestrogen adalah

    tamoLifen citrate, toremifene, dan raloLifene tapi raloLifene lebih banyak digunakan untuk

    pengobatan osteoporosis. romatase inhibitor seperti anastro>ole dan letro>ole menghambat

    kon ersi androgen menjadi estrogen. Terapi ablatif berupa o arektomi bilateral, dilakukan

    bila tanpa pemeriksaan reseptor, pada anita premenopause dan anita yang sudah 1"& tahun

    menopause dengan /! (O) dan pada penyakit yang bersifat slo,gro,ing dan intermediate

    gro,ing .2, ,$,'

    &. munologik

    Sekitar 1&"2& tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau

    D/!2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastu.umab , antibodi yang secara

    2

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    25/28

    khusus dirancang untuk menyerang D/!2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi

    pilihan terapi. #asien sebaiknya juga menjalani tes D/!2 untuk menentukan kelayakan terapi

    dengan trastu.umab .

    b. #ilihan terapi berdasarkan stadium

    #ada stadium , , dan a al (stadium operabel) sifat pengobatan adalah kuratif dengan

    pembedahan sebagai terapi primer, terapi lainnya hanya bersifat adju an. Semakin cepat

    dilakukan pembedahan semakin tinggi kurasinya. Sedangkan untuk stadium akhir dan :

    sifat pengobatannya adalah paliatif yaitu terutama untuk mengurangi penderitaan pasien dan

    memperbaiki kualitas hidup.

    1. Kanker payudara stadium %

    5ilakukan 6S atau mastektomi simpel. Terapi definitif pada T% tergantung pada

    pemeriksaan blok parafin, lokasinya didasarkan pada hasil pemeriksaan imaging .

    2. Kanker payudara stadium diniGoperabel

    5ilakukan 6S (harus memenuhi syarat) atau mastektomi radikal modifikasi atau

    mastektomi radikal dengan atau tanpa terapi adju an. Terapi adju an diberikan

    berdasarkan ada atau tidaknya metastase ke kelenjar getah bening aksila, reseptor

    estrogen atau reseptor progesteron, dan usia premenopause atau postmenopause atau usia

    tua.

    Tabel 1. Terapi adju an pada node negative (K? histopatologi negatif)

    Status menopause !eseptor hormonal !isiko tinggi#remenopause /! (O) G #! (O)

    /! (") G #! (")

    Ke O Tam G 9

    Ke#ostmenopause /! (O) G #! (O)

    /! (") G #! (")

    Tam O Kemo

    KeBsia tua /! (O) G #! (O)

    /! (") G #! (")

    Tam O Kemo

    Ke

    2*

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    26/28

    Tabel 2. Terapi adju an pada node positive (K? histopatologi positif)

    Status menopause !eseptor hormonal !isiko tinggi#remenopause /! (O) G #! (O)

    /! (") G #! (")

    Ke O Tam G 9

    Ke

    #ostmenopause /! (O) G #! (O)/! (") dan G #! (")

    Ke O TamKe

    Bsia tua /! (O) G #! (O)

    /! (") dan #! (")

    Tam O Kemo

    Ke

    . Kanker payudara lokal lanjutG locally advanced

    a. /perable locally advanced

    3astektomi simpelG3!3 O radiasi kuratif O kemoterapi adju ant O terapi hormonal

    b. *noperablelocally advanced " !adiasi kuratif O kemoterapi O terapi hormonal

    " !adiasi O operasi O kemoterapi O terapi hormonal

    "Kemoterapi neoadju an O operasi O kemoterapi O radiasi O hormonal terapi

    *. Kanker payudara lanjut metastase jauh

    Terapi primer pada stadium : adalah terapi sistemik yaitu terapi hormonal dan

    kemoterapi. Terapi lokoregional seperti radiasi dan pembedahan hanya dilakukan bila

    perlu. !adiasi kadang diperlukan untuk paliasi pada daerah"daerah tulang ,eight

    bearing yang mengandung metastase atau pada tumor bed yang berdarah, difus, dan

    berbau yang mengganggu sekitarnya. 2

    Progno$i$ Kanker Payudara

    #rognosis kanker payudara dapat ditentukan berdasarkan beberapa faktor yaitu $;

    a. Stadium klinik

    Tabel . #rognosis kanker payudara berdasarkan stadium klinik

    Stadium Klinik & tahun ( ) 1% tahun ( )

    % -% -%+% $&$% *&&% *%

    & 2%: 1% &

    b. Keterlibatan histologik K? aksila

    2&

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    27/28

    Tabel *. #rognosis kanker payudara berdasarkan keterlibatan histologik K? aksila

    K? aksila & tahun ( ) 1% tahun ( )Tidak ada

    1" K?

    K?

    +%

    $&

    %

    $&

    *%

    1&

    c. Bkuran tumor

    Tabel &. #rognosis kanker payudara berdasarkan ukuran tumor

    Bkuran tumor (cm) 1% tahun ( )H 1

    "*

    &"',&

    +%

    &&

    *&

    d. Distologi

    Kanker yang poor differentiated , metaplasia dan grade tinggi mempunyai prognosis yang

    lebih buruk dibandingkan kanker yang ,ell differentiated

    e. !eseptor hormon

    #asien dengan kanker yang bersifat /! positif mempunyai aktu sur i al yang lebih

    lama dibandingkan pasien dengan kanker yang bersifat /! negatif.

    S*reening dan Detek$i A+al Kanker Payudara

    Kanker payudara tergolong dalam keganasan yang dapat didiagnosis secara dini. merican

    6ancer Society ( 6S) merekomendasikan usaha untuk melakukan diagnosis dini yaitu dengan 2;

    a. #eriksa payudara sendiri (S 5 ! ) atau breast-self examination

    #enelitian menunjukkan +& dari kasus kanker payudara diketahui atau ditemukan

    lebih dulu oleh penderita. 9leh karena itu penting bagi anita untuk mengetahui cara

    memeriksa payudara yang benar agar bila ada suatu kelainan dapat diketahui segera.

    S 5 ! sebaiknya mulai biasa dilakukan pada usia sekitar 2% tahun, minimal sekali

    sebulan. S 5 ! dilakukan hari setelah haid berhenti atau ' hingga 1% hari dari hari

    pertama menstruasi terakhir. Bntuk anita yang sudah menopause, S 5 ! dilakukan pada

    tanggal yang sama setiap bulan.

    b. #emeriksaan oleh tenaga kesehatan atau clinical breast examination

    2$

  • 8/15/2019 BEDAH DIRHAN 2

    28/28

    #emeriksaan oleh dokter secara lege artis sebaiknya dilakukan setiap tahun untuk

    anita berusia 2%"*% tahun dan setiap tahun untuk anita berusia lebih dari *% tahun.

    c. 3ammografi

    Canita berusia &" - tahun sebaiknya melakukan satu kali baseline mammography .

    Canita berusia *%"*- tahn sebaiknya melakukan mammografi setiap 2 tahun dan anita

    berusia lebih dari &% tahun sebaiknya melakukan mammografi setiap tahun.

    Ke$im&ulan6arcinoma mammae atau kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar

    payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnyayang tumbuh infiltratif,

    destruktif, serta dapat bermetastase. ?en yang paling berpengaruh disebut dengan !6 "1 (pada

    lokus 1'@21), yang lainnya adalah gen p& (pada lokus 1'p1 ). ?en ketiga adalah !6 "2 yang

    terletak pada kromosom 1 . #enegakkan diagnosis ca mamae dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. enjolan kanker payudara cenderung soliter,

    unilateral, padat, keras, ireguler, tidak dapat digerakkan ( nonmobile ), cepat membesar dan tidak

    nyeri. Terdapat cairan yang keluar secara spontan dari puting susu ( nipple discharge ). eberapa

    pemeriksaan penunjang dapat dianjurkan, dengan pemeriksaan histopatologi sebagai alat

    diagnosis pasti dari ca mamae. erbagai stadium ca mamae juga dapat ditentukan untuk

    menentukan terapi serta prognosis penyakit. Terapi yang dapat dianjurkan adalah mastektomi,

    radiasi, kemoterapi, hormonal, dan imunologik. 5eteksi a alca mamae dapat dilakukan antara

    lain dengan pemeriksaan payudara sendiri (S 5 ! ), pemeriksaan kesehatan, serta mamografi.


Recommended