Date post: | 27-Oct-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | peter-wijaya |
View: | 118 times |
Download: | 14 times |
Nurul Khasanah
Service Assurance Staff
Alat Pelindung Diri (APD)Personal Protective
Equipment
Topik Bahasan
• Dasar Hukum Penggunaan APD• Proses pengendalian risiko-K3L• Pengendalian hazard• Jenis, Cara Pemakaian dan Perawatan APD
- Safety Helm, Goggle, Earplug, Masker, Gloves, Safety vest, Safety shoes, Safety belt, Jas hujan
• Prosedur APD– Persiapan– Permintaan– Pergantian
Video Pengantar
Dasar Hukum Alat Pelindung Diri
• UU No.1 Tahun 70 Tentang Keselamatan Kerja• Undang-undang No.3 Tahun 1969 tentang
ratifikasi Konvensi ILO No.120 mengenai Higiene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 14).
• Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
• Permenaker No.Per-08/MEN/2010 Tentang Alat Pelindung Diri (APD).
Proses Pengendalian Risiko-K3L
Unsafe ActUnsafe Condition
Penyakit akibat kerja
Kecelakaan kerja
Higiene industri
Kesehatan kerja
Keselamatan kerja
RISK
HAZARD
Eksposure
Pengendalian Risiko
Substitusi
Rekayasa Engineering
Eliminasi
Administratif
Penggunaan APD
Pengertian APD
Suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja [Permen No.8 Tahun 2010].
Jenis, Cara Pemakaian dan Perawatan APD
APD disyaratkan sesuai dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja.
1. Safety Helm
•Letakkan helm di atas kepala lalu sesuaikan dudukan kepala dengan memendek dan memanjangkan pengatur yang ada di belakang kepala.•Pastikan posisi helm melekat pada kepala dengan baik agar tidak mudah jatuh.•Selalu pasang tali helm dibawah dagu.
lanjutan
Perawatan • Basuh dengan air bersih saat selesai
menggunakannya.• Jangan menulis atau menggambar di helm terebut
dengan menggunakan spidol, tip ex atau cat.• Simpan di tempat yang bersih dan kering.
2. Goggle• Rapikan rambut ke belakang
telinga.• Pasang goggle dengan baik dan
pastikan melekat di hidung dengan rapat agar debu tidak dapat masuk.
Perawatan• Untuk membersihkan, gunakan
lap yang basah untuk menghilangkan debu yang menempel.
• Jangan gunakan solvent yang dapat mempengaruhi bahan goggle dan simpan ditempat yang bersih dan kering.
3. Ear Plug • Digunakan pada area yang
sudah ditentukan.• Pastikan tangan anda
bersih• Dengan tangan peganglah
daun telinga dan buka telinga. Masukkan sumbat telinga
• Sesuaikan posisi masuk sumbat telinga sampai anda merasa mendapat perlindungan dari bising secara sempurna.
lanjutan
Perawatan• Jangan meletakkan earplug pada sembarang
tempat terutama yang banyak terdapat bahan kimia atau debu.
• Simpanlah earplug anda di plastik yang bersih.• Jangan meminjam atau meminjamkan earplug
kepada orang lain.• Jangan mencuci earplug dengan detergen.• Untuk earplug disposal (sekali pakai), setelah
digunakan ear plug dibuang ke tempat sampah.
4. Masker
• Tempatkan masker menutupi wajah dan hidung anda.
• Lingkari tali di belakang kepala dan pastikan masker senyaman mungkin untuk pernafasan.
• Dengan menggunakan kedua tangan anda dimulai dari atas, bentuklah nose clip mengikuti bentuk hidung agar tercapai perlindungan maksimal.
lanjutan
Perawatan• Jangan letakkan masker pada sembarang tempat
terutama yang banyak terdapat bahan kimia atau debu.
• Simpanlah masker anda di tempat yang bersih.• Cuci masker dengan detergen yang lembut.• Jangan meminjam atau meminjamkan masker
pada orang lain.
5. Gloves
• Masukkan tangan ke dalam sarung tangan sesuai dengan posisi kelima jari.
• Pastikan sarung tangan telah terpasang dengan baik.
Perawatan• Untuk pembersihan, gunakan lap
basah. • Simpan sarung tangan pada
tempat yang bersih dan kering.
6. Safety Vest • Pastikan safety vest tidak ada
robek ataupun cacat.• Pasang safety vest ke badan
dan pastikan terkunci.
Perawatan• Untuk membersihkan,
gunakan lap yang basah untuk menghilangkan debu yang menempel.
• Jangan gunakan solvent yang dapat mempengaruhi bahan safety vest.
• Simpan ditempat yang bersih dan kering.
7. Safety Shoes
• Masukkan sepatu dengan baik dan benar untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal.
• Apabila menggunakan tali, ikatkan tali sepatu dengan baik dan benar, jangan sampai tali sepatu terinjak kaki.
• Jangan gunakan sepatu dengan cara diinjak dengan tumit.
• Pastikan sepatu nyaman untuk bekerja.
Perawatan• Cuci sepatu dengan menggunakan
sabun pembersih.
8. Safety Belt• Safety belt dipakai untuk
pekerja yang bekerja pada ketinggian minimal 1.8 m.
• Pastikan tali tidak robek, sambungan tidak bengkok atau patah dan jahitan yang terburai.
• Pastikan pengait tidak berkarat.
• Pastikan sabuk dalam keadaan kencang.
• Setelah sampai di atas, kaitkan pengait pada tempat yang dinilai cukup baik untuk menahan beban tubuh apabila terjatuh.
lanjutanPerawatan• Perawatan pada safety belt terletak pada talinya.• Usahakan tali dan sabuk tetap bersih dan hindari
kontak dengan zat kimia seperti minyak.• Simpan di tempat yang kering dan bersih.• Periksa safety belt setiap 6 bulan sekali untuk
melihat kelayakannya.• Bersihkan tali pengait dengan lap bersih setelah
digunakan agar tidak berkarat, simpan ditempat yang bersih dan kering.
9. Jas Hujan
• Masukkan badan ke dalam jas hujan.
• Pasang penutup kepala.• Pasang semua kancing yang ada
pada jas hujan.• Pastikan jas hujan menutupi
seluruh badan.
Perawatan• Bersihkan jas hujan dengan air
yang mengalir sambil digantung, lalu keringkan.
• Simpan di tempat yang bersih dan kering.
• Jangan melipat jas hujan dalam kondisi basah.
Jenis APD berdasarkan "kepemilikannya"• APD perorangan (Dedicated)
• APD bersama
perbedaan jenis ini mengakibatkan perbedaan dalam pemakaian dan tanggung jawabnya.
Prosedur Persiapan APD
Persiapan • HSE officer akan membantu departemen terkait
dalam meng-assess kebutuhan APD, didasari oleh HIRAC.
• Kebutuhan jenis APD dalam setiap departemen untuk setiap personel terekam dalam matriks kebutuhan APD: BIZ_HSE446_P02_Form01_Martriks Kebutuhan APD.
Matriks Kebutuhan APD
Prosedur APD
Permintaan
• Permintaan APD harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan (standar APD) dan digunakan dengan benar (usage instruction).
• Gunakan form ppe request untuk setiap permintaan APD yang diwakili oleh head dept (manager/spv).
Prosedur Pergantian APD
• APD yang rusak ataupun hilang karena kecerobohan tenaga kerja, maka tenaga kerja yang bersangkutan akan diberikan sanksi.
• APD akan diganti melalui prosedur permintaan APD.
• Untuk setiap pergantian, APD yang yang rusak harus dikembalikan untuk mendapatkan APD yang baru.
Perilaku Penggunaan APD
Beberapa alasan rendahnya kesadaran para pekerja dalam penggunaan APD, yaitu:
• Ketidak nyamanan dalam penggunaan APD• Merasa pekerjaan tersebut tidak berbahaya• APD mengganggu kelancaran dan kecepatan
pekerjaan.
lanjutan
Apabila APD digunakan secara benar dan sesuai dengan spesifikasi yang di tetapkan, maka tingkat kecelakaan dan sakit akibat kerja akan dapat dikurangi.
Penurunan tingkat kecelakaan dan sakit akibat kerja akan meningkatkan produktivitas kerja sehingga perusahaan akan menjadi lebih sehat.
Thank you.
Biznet NetworksMidPlaza 2, 8th Floor
Jl. Jend. Sudirman 10-11Jakarta 10220 – Indonesiawww.biznetnetworks.c
omThank you