+ All Categories
Home > Documents > BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB...

BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB...

Date post: 05-Feb-2018
Category:
Upload: vanthien
View: 223 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
83
BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ SMK NEGERI 1 BAKAUHENI (Tesis) Oleh YUSNIDA FEBRIANY. H PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
Transcript
Page 1: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKAKELAS XI. TKJ SMK NEGERI 1 BAKAUHENI

(Tesis)

Oleh

YUSNIDA FEBRIANY. H

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

ABSTRACT

BLENDED LEARNING IN PHYSICS

FOR ELEVENTH GRADE OF TKJ CLASSES SMKN 1 BAKAUHENI

By

Yusnida Febriany. H.

Development in technology allow us to do distance learning or e-learning.

Learning activity by distance learning or e-learning means that learning process

through internet network. The aim of this classroom action research are to

describe (1) design of the learning activity, (2) the learning processes, (3) how to

evaluate the learning processes, (4) the students response about this learning

method, and (5) the results of understanding in physics during the blended

learning processes.

The Method of this research was classroom action research using Blended

Learning approach in which the subject of research was the students in the

eleventh grade of TKJ.1 and TKJ.2 at SMKN 1 Bakauheni Lampung Selatan. This

research was conducted for three cycle which each cycle combine of two different

learning processes that are face-to-face learning and distance learning.

The data results of this research is analyzed with a quantitative descriptive. The

conclusion of this research found that there were improvement in(1) arranging the

lesson plan, (2) learning activity, (3) evaluation process with two different

learning method, (4) students response during learning activity, (5) student’s level

concept of understanding in physics can be improved until reach the goals of this

research, and (6) the percentage of average value of student’s level concept in the

third cycle in XI.TKJ.1 reach 77,8% while in XI.TKJ.2 reach 75%.

Key words : Blended learning, physics learning in SMK, student’s learning result.

Page 3: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

ABSTRAK

BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI.TKJ

DI SMKN 1 BAKAUHENI

Oleh

Yusnida Febriany. H.

Pengaruh TIK dalam dunia pendidikan semakin terasa karena dengan adanya TIK

pola pembelajaran sedikit berbeda. Dari pola tatap muka yang konvensional atau

biasa kearah pendidikan yang terbuka dan bermedia. Dengan adanya teknologi,

memungkinkan untuk melakukan pembelajaran melalui distance learning atau e-

learning dengan menggunakan jaringan internet. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan (1) desain pembelajaran fisika yang tepat, (2) proses

pembelajaran fisika, (3) pelaksanaan evaluasi, (4) respon siswa, dan (5)

peningkatan hasil belajar Fisika materi Suhu dan Kalor dengan pembelajaran

blended learning pada siswa kelas XI.TKJ di SMKN 1 Bakauheni Lampung

Selatan tahun pelajaran 2015 - 2016.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek

penelitian siswa kelas XI.TKJ.1 dan kelas XI.TKJ.2 SMKN 1 Bakauheni

Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan selama tiga siklus pembelajaran.

Pelaksanaan penelitian menerapkan pembelajaran blended learning, dimana

kegiatan pembelajaran terbagi menjadi 2 bagian yaitu proses pembelajaran di

kelas dengan tatap muka secara langsung dan proses pembelajaran dengan

e-learning melalui web pembelajaran yang dikelola langsung oleh peneliti.

Data hasil penelitian dianalisis dengan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini

yaitu, terjadi peningkatan penyusunan RPP dari Siklus I sampai Siklus III dengan

kategori baik meningkat menjadi kategori sangat baik, pelaksanaan pembelajaran

yang lebih baik diikuti dengan meningkatnya respon siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, meningkatnya hasil belajar siswa juga tercapai dengan

persentase ketuntasan belajar di kelas XI.TKJ.1 pada siklus ketiga dapat

mencapai 77,8% dan persentase ketuntasan belajar di kelas XI.TKJ.2 yaitu 75%.

Berdasarkan indikator keberhasilan dalam penelitian ini, hasil belajar yang

ditunjukkan selama siklus ketiga telah mencapai target yang diinginkan peneliti.

Kata kunci: Blended learning, pembelajaran fisika di SMK, hasil belajar siswa

Page 4: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKAKELAS XI. TKJ DI SMK NEGERI 1 BAKAUHENI

Oleh

YUSNIDA FEBRIANY. H

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarMAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Magister Teknologi PendidikanFakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri
Page 6: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri
Page 7: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri
Page 8: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

RIWAYAT HIDUP

Yusnida Febriany Harahap di lahir di Jakarta pada tanggal

11 Februari 1980, anak ke 5 dari 6 bersaudara. Ayah

Muhammad Yakub Harahap dan Ibu Nursaida Siregar.

Pendidikan yang telah dilalui yaitu SD Negeri 07

Pagi Suka Bumi Ilir Jakarta Barat masuk pada tahun 1986

dan lulus pada tahun 1992, melanjutkan di SMP Negeri

142 Kembangan Jakarta Barat masuk pada tahun 1992 dan

lulus pada tahun 1995, melanjutkan di SMU Negeri 1 Palas Lampung Selatan, pada

tahun 1995 dan lulus tahun 1998. Tahun 1998 melanjutkan kuliah di Politeknik

Universitas Lampung melalui jalur PMKA (Penelusuran Minat Kemampuan

Akademik dan Bakat) dan tamat tahun 2001. Tahun 2006 diangkat menjadi CPNS

daerah Lampung Selatan sebagai Guru Bidang studi Fisika di SMK Negeri 1

Bakauheni sampai sekarang. Menikah dengan seorang pria Lampung Zalmasri Putra,

S.Sos pada tanggal 17 Mei 2006. Melanjutkan pendidikan Fisika di Universitas

Lampung pada tahun 2010 dan lulus tahun 2012. Tahun 2014 melanjutkan

pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Lampung pada Jurusan Keguruan dan Ilmu

Pendidikan dengan Program Studi Teknologi Pendidikan. Tahun 2009 sampai

sekarang mendapatkan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

dan Dunia Industri. Beberapa diklat pernah diikuti antara lain Diklat Tingkat

Nasional dengan judul diklat “Fisika Berbasis Laboratorium” di P4TK BMTI

Bandung pada tahun 2011. Aktif dibeberapa organisasi seperti organisasi MGMP

Fisika Lampung Selatan sebagai ketua.

Page 9: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

MOTO

“ Hidup adalah perjuangan¸ ilmu adalah

jembatan dan kesuksesan adalah tujuan”

“ Life is a struggle, knowledge is the bridge, and

success is the goal”

Page 10: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

PERSEMBAHAN

Bagian yang paling sulit untuk saya tulis, karena karya ini tidak sempat saya

persembahkan kepada Ayah daa Mama. Mereka mengantarkan saya memasuki

gerbang kampus ini tapi tidak sempat menyaksikan saya dengan sematan toga di

kepala dan meninggalkan kampus tercinta. Keberhasilan ini saya lalui dengan

proses yang sangat sulit. Tapi saya yakin Ayah dan Mama bahagia karena saya

sudah melewatii saat saat sulit setelah kepergian mereka pada masa studi

berlangsung. Semoga saya bisa menjadi kebanggan Ayah dan Mama !

Saya persembahkan Tesis ini kepada:

1. Suami tercinta Zalmasri Putra, S.Sos yang senantiasa memberi semangat

serta dengan setia dan sabar mendampingiku melalui berbagai kesulitan.

2. Ibu mertua yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

3. Saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan dan

doa untuk keberhasilanku.

4. Karyawan ku yang senantiasa siap membantu.

5. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bakauheni Lampung Selatan yang

penulis banggakan

6. Setiap individu yang telah memberikan waktunya untuk mendoakan

keberhasilan penulis.

7. Segenap rekan kerja dan guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1

Bakauheni Lampung Selatan yang sangat mendukung penulis dalam

menyelesaikan pendidikan di Pasca sarjana Teknologi Pendidikan

Universitas Lampung

8. Teman teman seperjuangan angkatan 1 (satu) 2014 yang selalu ada dan

memberikan dukungannya.

Page 11: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

x

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim...

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan

rahmat-Nya tesis ini dapat diselesaikan dengan judul “BLENDED LEARNIING

MATA PELAJARAN FISIKA DI SMK NEGERI 1 BAKAUHENI” adalah

salah satu syarat untuk memperoleh gelas Magister Pendidikan pada program

studi Magister Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Lampung.

Dalam pelaksanaan dan penulisan tesis ini tidak lepas dari kesulitan dan

rintangan, namun itu semua dapat penulis lalui berkat rahmat dan ridha Allah

SWT serta bantuan dan dorongan semangat dari orang-orang yang hadir

dikehidupan penulis. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati,

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada

pihak – pihak di bawah ini

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P, Rektor Universitas Lampung.

2. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Lampung.

3. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

4. Dr. Herpartiwi, M.Pd. selaku Ketua Program Pascasarjana Teknologi

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

5. Dr. Dwi Yulianti, M.Pd. selaku pembimbing 1 yang telah banyak memberikan

masukan dan saran pada penulisan tesis.

Page 12: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

xi

6. Dr. Undang Rosidin, M. Pd. selaku Pembimbing 2 yang telah banyak

memberikan masukan dan saran pada penulisan tesis.

7. Dr. Eng., Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc selaku pembahas yang banyak

memberikan kritik serta masukan yang bersifat positif dan konstruktif

8. Dr. Abdurrahman , M.Si. selaku pembahas yang banyak memberikan kritik

serta masukan yang bersifat positif dan konstruktif.

9. Bapak Ismargono, S.Pi, M.Pd selaku Kepala SMKN 1 Bakauheni beserta

jajaran yang telah memberikan izin untuk dukungan dan bimbingan yang telah

di berikan .

10. Semua rekan – rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan, dorongan

serta bantuan dalam penulisan tesis.

11. Ibu, Suami tersayang yang senantiasa mendukung baik moril maupun materil

serta mendoakan setiap saat untuk menyelesaikan pendidikan di Program

Magister Teknologi Pendidikan Universitas Lampung.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tesis ini.

Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua,

serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis. Penulis

menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis berharap

semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Lampung Selatan, Januari 2017Penulis,

Yusnida Febriany. H

Page 13: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 7

1.3 Batasan Masalah ............................................................................. 7

1.4 Perumusan Masalah ........................................................................ 8

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................ 9

1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pembelajaran Blended Learning ........................................ 11

2.2 Hasil Belajar .................................................................................. 20

2.3 Teori Belajar dan Pembelajaran ....................................................... 22

2.3.1 Teori Belajar Behavior .......................................................... 232.3.2 Teori Belajar Kognitif ........................................................... 242.3.3 Teori Belajar Konstruktivis ................................................... 26

2.4 Karakteristik Mata Pelajaran Fisika di SMK ................................... 28

2.5 Penelitian yang Relevan ................................................................. 31

Page 14: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ........................................................................... 35

3.2 Tempat Penelitian ............................................................................ 36

3.3 Waktu Penelitian ............................................................................. 36

3.4 Subyek Tindakan ............................................................................ 36

3.5 Lama Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................... 37

3.5.1 Lama Tindakan ..................................................................... 373.5.2 Indikator Keberhasilan .......................................................... 38

3.6 Rancangan Penelitian Tindakan Kelas ..................................................... 39

3.6.1 Perencanaan Tindakan ................................................................... 393.6.2 Pelaksanaan Tindakan .................................................................... 403.6.3 Observasi dan Evaluasi .................................................................. 423.6.4 Analisis dan Refleksi ..................................................................... 42

3.7 Definisi Konseptual .................................................................................. 45

3.8 Definisi Operasional ................................................................................. 46

3.9 Instrumen Penelitian ................................................................................. 47

3.9.1 Lembar Penilaian Desain Pembelajaran ......................................... 473.9.2 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran................................ 483.9.3 Lembar Angket Respon Siswa........................................................ 493.9.4 Tes Hasil Belajar ............................................................................. 49

3.10 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 51

3.11 Validasi Instrumen Penelitian ................................................................. 51

3.12 Validasi dan Reliabilitas ......................................................................... 52

3.13 Teknik Analisis Data ............................................................................... 57

3.13.1 Penilaian Rencana Pembelajaran ................................................. 573.13.2 Data Pelaksanaan Pembelajaran ................................................... 573.13.3 Data Angket Respon Siswa .......................................................... 583.13.4 Data Hasil Belajar ........................................................................ 59

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 60

4.1.1 Tindakan Pembelajaran Siklus I ...................................................... 60

4.1.1.1 Perencanaan Pembelajaran Siklus I ..................................... 604.1.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................................... 634.1.1.3 Observasi dan Prestasi Pembelajaran Siklus I..................... 674.1.1.4 Analisis Refleksi Terhadap Pembelajaran Siklus I.............. 73

Page 15: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

4.1.1.5 Rekomendasi Perbaikan ...................................................... 75

4.1.2 Tindakan Pembelajaran Siklus II ..................................................... 76

4.1.2.1 Perencanaan Pembelajaran Siklus II.................................... 764.1.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................................... 774.1.2.3 Observasi dan Prestasi Pembelajaran Siklus II ................... 804.1.2.4 Analisis Refleksi Terhadap Pembelajaran Siklus II ............ 874.1.2.5 Rekomendasi Perbaikan ...................................................... 88

4.1.3 Tindakan Pembelajaran Siklus III.................................................... 89

4.1.3.1 Perencanaan Pembelajaran Siklus III .................................. 894.1.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III................................... 894.1.3.3 Observasi dan Prestasi Pembelajaran Siklus III .................. 914.1.3.4 Analisis Refleksi Terhadap Pembelajaran Siklus III ........... 98

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 98

4.2.1 Perencanaan Pembelajaran ................................................... 984.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran..................................................... 1014.2.3 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Blended Learning .... 1044.2.4 Hasil Belajar Siswa dengan Blended Learning ..................... 1084.2.5 Pembahasan ........................................................................... 111

4.3 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 121

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 123

5.2 Saran ................................................................................................. 124

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 126

LAMPIRAN ................................................................................................... 129

Page 16: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI.TKJ

Semester Ganjil di SMK Negeri 1 Bakauheni................................. 5

Tabel 2.1 Komposisi Waktu Blended Learning ............................................... 13

Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Desain Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan

Blended Learning ............................................................................. 47

Tabel 3.2 Indikator Penilaian Proses Pembelajaran......................................... 48

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Siswa ...................................... 49

Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar ........................................................... 50

Tabel 3.5 Validitas Angket .............................................................................. 53

Tabel 3.6 Validasi Siklus 1 .............................................................................. 54

Tabel 3.7 Validasi Siklus 2 .............................................................................. 55

Tabel 3.8 Validasi Siklus 3 .............................................................................. 56

Tabel 4.1 Persentase Pencapaian Tiap-tiap Aspek Penilaian Desain

Pembelajaran Siklus 1 ..................................................................... 68

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1........................ 70

Tabel 4.3 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Blended Learning Siklus I ............................................................... 71

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I dengan Pembelajaran

Blended Learning ............................................................................ 77

Tabel 4.5 Rekomendasi Perbaikan bagi Tindakan Pembelajaran

Siklus II ........................................................................................... 75

Tabel 4.6 Persentase Pencapaian Tiap-tiap Aspek Penilaian Desain

Pembelajaran Siklus 2 ..................................................................... 80

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2........................ 82

Page 17: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

Halaman

Tabel 4.8.Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Blended Learning Siklus II.............................................................. 84

Tabel 4.9. Hasil Belajar Siswa Siklus II dengan Pembelajaran

Blended Learning ............................................................................ 85

Tabel 4.10. Rekomendasi Perbaikan Tindakan Pembelajaran Siklus III ......... 88

Tabel 4.11 Persentase Pencapaian Tiap-tiap Aspek Penilaian Desain

Pembelajaran Siklus 3 ................................................................... 92

Tabel 4.12 Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3...................... 94

Tabel 4.13 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Blended Learning Siklus III .......................................................... 95

Tabel 4.14 Hasil Belajar Siswa Siklus III dengan Pembelajaran

Blended Learning .......................................................................... 97

Tabel 4.15 Refleksi Pembelajaran Siklus III.................................................... 98

Tabel 4.16 Hasil Penilaian Perencanaan Pembelajaran Guru .......................... 100

Tabel 4.17 Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Guru........................... 102

Tabel 4.18. Peningkatan Perbaikan Pembelajaran Siklus I hingga Siklus III .. 103

Tabel 4.19. Data Angket Respon Siswa dari Siklus I sampai dengan Siklus III 106

Tabel 4.20. Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa....................... 109

Page 18: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Perkembangan Blended Learning ............................................... 16

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian........................................................... 44

Gambar 4.1 Halaman Awal Ketika Login........................................................ 63

Gambar 4.2 Materi Pelajaran yang Telah Diunggah ..................................... 62

Gambar 4.3 Tampilan Tugas dan Quis Web Pembelajaran.............................. 67

Gambar 4.4 Penilaian Desain Pembelajaran Siklus 1 ..................................... 68

Gambar 4.5 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ............................. 70

Gambar 4.6 Hasil Angket Respon Siswa Siklus I............................................ 72

Gambar 4.7 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1............................. 73

Gambar 4.8 Penilaian Desain Pembelajaran Siklus 2 ...................................... 81

Gambar 4.9 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ............................. 83

Gambar 4.10 Hasil Angket Respon Siswa Siklus 2 ........................................ 85

Gambar 4.11 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 2........................... 86

Gambar 4.12 Penilaian Desain Pembelajaran Siklus 3 ................................... 93

Gambar 4.13 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 .......................... 94

Gambar 4.14 Hasil Angket Respon Siswa Siklus 3 ......................................... 96

Gambar 4.15 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 3........................... 97

Gambar 4.16 Penilaian Perencanaan Pembelajaran Tiap Siklus..................... 100

Gambar 4.17 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Tiap Siklus ...................... 103

Gambar 4.18 Respon Siswa pada Pembelajaran Tatap Muka Per Siklus ....... 107

Gambar 4.19 Respon Siswa pada Pembelajaran e-learning Per Siklus .......... 107

Gambar 4.20 Ketuntasan Belajar Siswa Tiap Siklus ...................................... 110

Page 19: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang begitu pesat, khususnya pada bidang Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) menyebabkan perubahan dalam setiap aspek

kehidupan. Informasi sudah dapat diakses dimana-mana dengan menggunakan

media komunikasi atau tanpa media komunikasi. Sehubungan dengan itu, sumber

daya manusia juga dituntut untuk bisa tanggap menyesuaikan perkembangan

tersebut. Pengaruh TIK dalam dunia pendidikan pun semakin terasa karena

dengan adanya TIK pola pembelajaran sedikit berbeda. Dari pola tatap muka yang

konvensional atau biasa ke arah pendidikan yang terbuka dan bermedia. Dengan

adanya teknologi, memungkinkan untuk melakukan pembelajaran melalui

distance learning atau e-learning dengan menggunakan jaringan internet.

Distance learning yaitu belajar dengan jarak-jauh, namun tanpa interaksi langsung

antara guru dan para peserta didik.

Dalam sistem pembelajaran jarak jauh (distance learning), aktivitas pembelajaran

dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Sebagian besar karena siswa

bertempat tinggal jauh atau terpisah dari lokasi lembaga pendidikan. Sebagian

karena alasan sibuk sehingga siswa yang tinggalnya dekat dari lokasi lembaga

pendidikan tidak dapat mengikuti proses pembelajaran di lembaga tersebut.

Page 20: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

2

Metode pembelajaran jarak jauh ini juga cocok diterapkan untuk mengatasi

keterbatasan jam pelajaran di sekolah. Metode ini diduga cocok untuk diterapkan

di SMK Negeri 1 Bakauheni terutama untuk kelas XI.TKJ karena terbatasnya jam

pelajaran fisika di sekolah yang hanya 2 jam pelajaran perminggu.

Proses pembelajaran diarahkan untuk mewujudkan kompetensi-kompetensi yang

telah ditetapkan dalam kurikulum. Namun sayangnya, pembelajaran dengan

menggunakan media internet atau dengan distance learning tidak menjadi salah

satu metode pembelajaran yang diperhitungkan untuk diterapkan oleh guru di

kelas. Guru pada umumnya masih mengandalkan pembelajaran konvensional

sebagai proses pembelajaran utama yang dilakukan di kelas. Namun proses

belajar mengajar tatap muka ini cenderung membuat siswa jenuh dan kurang aktif.

Untuk itu perlu adanya inovasi pembelajaran, yaitu dengan menerapkan konsep

blended learning.

Blended learning berasal dari kata blended dan learning. Blend artinya campuran

dan learning artinya belajar. Dari kedua unsur kata tersebut dapat diketahui bahwa

blended learning merupakan penyampuran pola belajar. Menurut Mosa (dalam

Rusman, 2011 : 242) menyampaikan bahwa pola belajar yang dicampurkan

adalah dua unsur utama yakni pembelajaran di kelas dan online learning.

Masing-masing siswa mempunyai gaya dan kecepatan belajar yang berbeda-beda.

Dalam kegiatan pembelajaran tatap muka, ada siswa yang cepat dalam menyerap

materi, adapula yang membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan lainnya.

Dengan strategi pembelajaran blended learning, peserta didik yang membutuhkan

waktu lebih lama dalam menyerap materi dapat mempelajari kembali dengan

Page 21: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

3

mengakses secara online. Kemungkinan untuk menghadirkan pembelajaran dalam

bentuk teks, gambar (diam maupun gerak) serta suara yang seringkali tidak bisa

dilaksanakan dalam tatap muka akan memberikan kemudahan dalam penyerapan

materi dengan lebih baik melalui pembelajaran online.

Pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran tidak begitu saja diterapkan

dalam suatu pembelajaran. Semua itu tentunya didasari oleh teori belajar yang

diungkapkan oleh para ahli. Salah satu teori belajar dari aliran kogntif yang

menjadi terkenal saat ini untuk menghasilkan efektifitas dan keberhasilan guru di

kelas adalah teori belajar konstruktivis. Menurut teori ini belajar bukanlah hanya

sekedar menghafal akan tetapi belajar sebagai proses mengkonstruksi atau

membangun pengetahuan melalui pengalaman. Construtivism is an approach to

teching and learning that acknowledge that information can be conveyed but

understanding is dependent upon the learner (Casas, 2006). Selain itu Chang

(2001) mengatakan bahwa, “from the viewpoint of recently developed

constructivist learning theory, knowledge should not be accepted passively, it

should be actively construted by cognition.” Proses pembelajaran sebaiknya

didominasi oleh peran aktif siswa dalam menemukan konsep. Fisika merupakan

salah satu bidang ilmu sains yang kegiatan pembelajarannya tidak hanya

dilakukan di dalam kelas tetapi juga terdapat kegiatan praktikum yang dilakukan

di laboratorium. Namun, tidak semua penjelasan teori fisika yang dipelajari dapat

dipraktekkan secara langsung di laboratorium fisika. Dengan menggunakan

animasi praktikum atau video praktikum hal ini bisa diatasi sehingga konsep

materi fisika dapat disampaikan secara utuh.

Page 22: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

4

Model blended learning . ini muncul ketika Kerres dan Witt (2003) menyatakan

bahwa web-based learning dapat dikombinasikan dengan face-to-face learning

(Luik, 2006). Web-based learning adalah pembelajaran yang menghubungkan

materi pembelajaran yang disampaikan dalam Web browser, termasuk ketika

materi dikemas dalam CD-ROM atau media lain. Pembelajaran berbasis web

dikatakan bermakna karena menurut Rivai dan Murni (2009: 449), salah satu dari

empat komponen penting dalam membangun budaya belajar dengan penggunaan

model pembelajaran dengan web adalah murid dituntut secara mandiri dalam

belajar dengan berbagai pendekatan yang sesuai agar murid mampu mengarahkan,

memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. Tentunya agar hal

tersebut dapat berlangsung sebagaimana mestinya perlu pengawasan dari guru

bahwa semua siswa telah mengakses web pembelajaran. Hal ini bukanlah suatu

hal yang sulit untuk dilakukan karena ketika siswa melakukan login untuk

mengakses web pembelajaran, berarti mereka telah hadir dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan beberapa studi yang ada, penggunaan web dalam pembelajaran

umumnya diterapkan di sekolah-sekolah tinggi atau universitas untuk

menghasilkan pembelajaran yang efektif dan bermakna. Akan tetapi model

pembelajaran berbasis web juga bisa diterapkan di tingkat sekolah dasar dan

menengah. Seperti yang diungkapkan oleh Passey (2000), “web based learning is

used often as examples of materials produced by teacher for specific information

gathering excercises or to offer information on primary and secondary level.

(Luik, 2006). Karena Blended ini merupakan kombinasi dari pembelajaran

berbasis web dan pembelajaran tatap muka, maka pembelajaran ini dapat

Page 23: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

5

diterapkan pada mata pelajaran apa pun, termasuk mata pelajaran fisika yang

salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang pesat.

Mata pelajaran fisika merupakan salah satu mata pelajaran penting bagi siswa

SMK, karena penerapan dalam bidang teknologi pada prinsip kerja dasarnya

adalah ilmu fisika. Pelajaran fisika di sekolah pada umumnya dianggap siswa

sebagai pelajaran yang kurang diminati, sulit dipahami baik konsep ataupun

rumus-rumus yang dikonversikan dalam bentuk bilangan sehingga membuat siswa

tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran. Hasil pembelajaran fisika siswa kelas

XI.TKJ di SMK Negeri 1 Bakauheni selama tiga tahun terakhir menunjukkan

pemahaman siswa akan materi fisika yang dipelajari di kelas masih rendah. Data

hasil belajar dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1.1 Persentase ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas XI.TKJ semesterganjil di SMK Negeri 1 Bakauheni.

Pokok Bahasan% siswa tuntas

2012 – 2013 2013 – 2014 2014 - 2015Kinematika dengan analisisvektor

45,97% 48,17% 50,12%

Gravitasi 57,27% 55,35% 56,83%Elastisitas dan GetaranHarmonik

64,35% 65,44% 66,00%

Usaha dan Energi 58,05% 58,80% 59,80%Momentum dan Impuls 55,60% 62,14% 64,21%Sumber : Daftar nilai fisika siswa kelas XI semester 1 TP 2012-2013, 2013-2014dan 2014 – 2015.

Pembelajaran Fisika yang di ajarkan secara teoretis saja akan membuat pelajaran

yang sangat membosankan dan tidak menarik akan membuat siswa tidak

semangat dalam mengikuti pelajaran, sehingga aktivitas siswa kurang pada saat

Page 24: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

6

belajar. Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar yang baru untuk

memberdayakan siswa menjadi lebih aktif pada saat belajar. Sebuah strategi

yang lebih menyenangkan dan penyajian yang berbeda dari biasanya dapat

membuat siswa lebih menarik dan berminat untuk mengikuti pelajaran fisika.

Dalam keseluruhan proses belajar mengajar terdapat berbagai unsur pendidikan

yang penting. Guru, siswa, kurikulum, bahan ajar, media pembelajaran serta

interaksi dan hasil belajar adalah unsur utama yang menyatu dalam proses belajar

mengajar. Bahkan tanpa salah satu dari unsur ini maka kegiatan proses belajar

mengajar tidak akan berlangsung dengan baik, sehingga dapat dikatakan setiap

unsur yang ada saling menunjang dan berkaitan dalam membangun bentuk nyata

dari proses belajar mengajar. Proses pembelajaran tidak lepas dari peran guru

sebagai pembelajar yang memiliki kewajiban mencari, menemukan dan

diharapkan mampu memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa,

mengingat bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang paling menakutkan bagi

siswa. Oleh karena itu, guru dituntut agar kreatif dalam memilih model

pembelajaran dan strategi belajar yang sesuai, serta kreatif dalam membuat media

pembelajaran untuk menjelaskan teori dan konsep yang terkadang abstrak agar

tervisualisasi, sehingga siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran fisika, selain

tertarik untuk mengikuti siswa juga mudah untuk memahami dan menguasai

materi.

Beranjak dari permasalahan di atas peneliti tertarik untuk menerapkan

pembelajaran dengan pendekatan blended learning . dalam pembelajaran Fisika

yang terdiri dari atas 4 tahapan instruksional dari Alessi dan Trollip (2002), yakni

Page 25: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

7

tahapan satu (presenting information) dan tahapan kedua (guiding the learner)

menggunakan pembelajaran tatap muka (face to face learning), sedangkan

tahapan ketiga (practicing) dan tahapan keempat (assesing learning)

menggunakan pembelajaran berbasis web (web-based learning).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1) Guru pada umumnya masih mengandalkan pembelajaran konvensional sebagai

proses pembelajaran utama yang dilakukan di kelas.

2) Proses belajar mengajar tatap muka atau konvensional cenderung membuat

siswa jenuh dan kurang aktif di kelas.

3) Rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas XI.TKJ selama tiga tahun terakhir

menunjukkan pemahaman siswa akan materi fisika yang telah dipelajari masih

rendah.

4) Pelajaran fisika di sekolah pada umumnya dianggap siswa sebagai pelajaran

yang sulit dipahami baik konsep ataupun rumus-rumus yang dikonversikan

dalam bentuk bilangan sehingga membuat siswa tidak tertarik untuk mengikuti

pelajaran.

5) Tidak semua materi fisika dapat dipraktekkan secara langsung di laboratorium

sekolah.

Page 26: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

8

1.3 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan masalah yang diteliti, penelitian dibatasi pada,

1) Penerapan pembelajaran ini hanya dibatasi pada Mata Pelajaran Fisika kelas

XI.TKJ tahun pelajaran 2015 – 2016 di SMKN 1 Bakauheni Lampung

Selatan pada materi Suhu dan Kalor.

2) Proses pembelajaran fisika kelas XI.TKJ tahun pelajaran 2015 – 2016 di

SMKN 1 Bakauheni Lampung Selatan dengan menerapkan pendekatan

pembelajaran blended learning .

3) Perubahan hasil belajar Fisika siswa kelas XI.TKJ tahun pelajaran 2015 –

2016 di SMKN 1 Bakauheni Lampung Selatan dengan menerapkan

pendekatan pembelajaran blended learning ..

1.4 Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1) Bagaimanakah mendesain pembelajaran fisika dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran blended learning ?

2) Bagaimanakah proses pembelajaran Fisika dengan menggunakan

pembelajaran blended learning ?

3) Bagaimanakah respon siswa kelas XI.TKJ terhadap pembelajaran Fisika

dengan menggunakan pembelajaran blended learning ?

4) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar Fisika siswa kelas XI.TKJ

dengan menggunakan pembelajaran blended learning ?

Page 27: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

9

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan perbaikan

pembelajaran pada Mata Pelajaran Fisika melalui penerapan model pembelajaran

blended learning . siswa kelas XI.TKJ di SMKN 1 Bakauheni Lampung Selatan

tahun pelajaran 2015 - 2016.

Secara khusus tujuan penelitian adalah untuk:

1) Menghasilkan desain pembelajaran fisika yang tepat pada materi Suhu dan

Kalor dengan pendekatan pembelajaran blended learning.

2) Memperbaiki proses pembelajaran Fisika pada materi Suhu dan Kalor

dengan menerapkan pendekatan pembelajaran blended learning . siswa

kelas XI.TKJ di SMKN 1 Bakauheni Lampung Selatan tahun pelajaran

2015 - 2016.

3) Meningkatkan respon siswa kelas XI.TKJ di SMKN 1 Bakauheni

Lampung Selatan tahun pelajaran 2015 – 2016 terhadap pembelajaran

Fisika pada materi Suhu dan Kalor dengan pendekatan pembelajaran

blended learning.

4) Meningkatkan hasil belajar Fisika dengan pendekatan pembelajaran

blended learning pada materi Suhu dan Kalor siswa kelas XI.TKJ di

SMKN 1 Bakauheni Lampung Selatan tahun pelajaran 2015 - 2016.

Page 28: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

10

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1) Bagi peneliti, mendapatkan pengalaman yang berharga karena dapat

merealisasikan pengetahuan, keilmuan yang telah peneliti dapatkan

selama masa studi.

2) Bagi SMKN 1 Bakauheni Lampung Selatan sebagai masukan dalam

perbaikan proses pembelajaran Fisika khususnya dan pembelajaran sains

lainnya pada umumnya.

3) Sebagai bahan masukan bagi rekan-rekan guru yang lain dalam

pelaksanaan proses pembelajaran Fisika di tingkat SMK/SMA/MA

4) Sebagai bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut.

Page 29: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pendekatan Pembelajaran Blended Learning

Istilah Blended learning (BL) sudah digunakan oleh lembaga pendidikan,

khususnya perguruan tinggi, akan tetapi masih banyak orang merasa bingung

dengan istilah tersebut, meskipun ada beberapa perbedaan yang

mendefinisikan blended learning dengan istilah yang umum, yakni kata

mengkombinasikan (combining). Definisi-definsi tersebut bisa terlihat seperti

di bawah ini (Graham, Allen, and Ure, 2003):

1. Combining instructional modalities (or delivery media);

2. Combining instrusctional methods; dan

3. Combining online and face to face instruction.

Definisi ketiga menurut Graham (2005) lebih akurat merefleksikan sejarah

penggabungan sistem blended learning. dan merupakan fondasi yang akan

dia kerjakan, yakni “blended learning systems combine face-to-face

instruction with computer-mediated instruction”.

Istilah blended learning pada awalnya digunakan untuk menggambarkan

pembelajaran yang mencoba menggabungkan pembelajaran tatap muka

dengan pembelajaran online. Namun, pengertian pembelajaran berbasis

blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasi strategi

Page 30: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

12

penyampaikan pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka,

pembelajaran berbasis komputer (offline), dan komputer secara online

(internet dan mobile learning). Pembelajaran berbasis blended learning

berkembang sekitar tahun 2000 dan sekarang banyak digunakan di Amerika

Utara, Inggris, Australia, kalangan perguruan tinggi dan dunia pelatihan.

Melalui blended learning semua sumber belajar yang dapat memfasilitasi

terjadinya belajar bagi orang yang belajar dikembangkan. Pembelajaran

blended dapat menggabungkan pembelajaran tatap muka (face-to-face)

dengan pembelajaran berbasis komputer. Artinya, pembelajaran dengan

pendekatan teknologi pembelajaran dengan kombinasi sumber-sumber belajar

tatap muka dengan pengajar maupun yang dimuat dalam media komputer,

telpon seluler atau telpon cerdas, saluran televisi satelit, konferensi video,

dan media elektronik lainnya. Pembelajar dan pengajar/fasilitator bekerja

sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Proses pembelajaran tidak lepas dari peran guru sebagai pembelajar yang

memiliki kewajiban mencari, menemukan dan diharapkan mampu

memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa, mengingat

bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang kurang diminati bagi siswa.

Oleh karena itu, dengan blended learning pembelajaran lebih kreatif dan

bervariasi sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran fisika,

selain tertarik untuk mengikuti siswa juga mudah untuk memahami dan

menguasai materi karena keleluasaan siswa dalam mengakses informasi

menggunakan telpon seluler atau telpon cerdas kapan saja dan dimana saja.

Page 31: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

13

Tabel 2.1 Komposisi Waktu Blended learning

Proportion ofContent Delivered

online

Type ofCourse

Typical Description

0% Traditional Course with no online technologycal used contentis delivered in writing or orally

1 to 29% WebFacilitated

Course which uses web-based technology tofacilitate what is essentiallly a face-to-facecourse. Uses a course management system (CMS)or web pages to post the syllabus an assignments,fpr example.

30 to 79% Blended/Hybrid

Course that blends online and face-to-facedelivery. Substantial proportion of the content isdelivered online, typically uses online discussions,and typically has some face-to-face meetings.

80+% Online A course where most or all of the content isdelivered online. Typically have no face-to-facemeetings.

Sumber : Karunia, Nurhasanah. 2013. Tugas Paper Sistem Belajar Terbuka :Blended Learning pdf. Hal 13. Universitas Negeri Jakarta.

Adapun karakteristik dari blended learning yaitu:

1. Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian,

model pembelajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media

berbasis teknologi yang beragam

2. Sebagai sebuah kombinasi pembelajaran langsung (face to face),

belajar mandiri, dan belajar mandiri via online.

3. Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara

penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.

4. Guru dan orang tua pembelajar memiliki peran yang sama penting,

guru sebagai fasilitator, dan orang tua sebagai pendukung.

Page 32: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

14

Dalam artikel yang berjudul “Building Blended Learning Strategy” Prof. Mc

Ginnis (2005) menyarankan 6 hal yang perlu diperhatikan disaat orang

menyelenggarakan Blended learning :

1. Penyampaian bahan ajar dan penyampaian pesan-pesan yang lain

(seperti pengumuman) secara konsisiten.

2. Penyelenggaraan pembelajaran melalui blended learning harus

diselenggarakan secara serius tetapi santai dan menyenangkan.

3. Bahan ajar yang diberikan harus selalu mengalami perbaikan (update)

baik itu formatnya, isinya maupun ketersediaan bahan ajar yang

memenuhi kaidah bahan ajar mandiri.

4. Alokasi waktu bisa dimulai dengan formula 75 : 25 dalam artian

bahwa 75% untuk pembelajaran online dan 25% untuk pembelajaran

secara tatap muka (konvensional).

5. Alokasi waktu tutorial 25% khusus bagi mereka yang tertinggal,

namun bila tidak memungkinkan maka waktu tersebut dapat

digunakan untuk menyelesaikan kesulitan siswa dalam memahami

masalah belajar.

6. Dalam blended learning diperlukan kepemimpinan yang mempunyai

waktu dan perhatian untuk terus-menerus berupaya untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Menurut Graham (2005) Blended learning mempunyai dua tipe lingkungan

pembelajaran, yakni ada lingkungan pembelajaran tatap muka secara

tradisional (traditional face to face learning environment) yang masih

digunakan di sekitar daerah pedesaan; dan distributed learning environment

Page 33: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

15

yang sudah mulai berkembang seiring dengan teknologi-teknologi baru yang

memungkinkan perluasan untuk mendistribusikan komunikasi dan interaksi.

Lingkungan pembelajaran dalam blended learning tetap digunakan secara

terpisah karena menggunakan kombinasi media dengan metode yang berbeda

dan digunakan pada kebutuhan audien (peserta didik) yang berbeda,

misalnya tipe face to face learning terjadi dalam teacher-directed

environment dengan interaksi person-to-person dalam live synchronous

(pembelajaran langsung bergantung waktu) dan lingkungan yang high-

fidelity. Sedangkan sistem distance learning menekankan pada self-paced

learning dan pembelajaran dengan interaksi materi-materi yang terjadi dalam

asynchronous (tidak tergantung waktu) dan lingkungan low-fidelity (hanya

teks). Pada zaman sekarang istilah blended learning sudah pada tahapan

penggabungan kedua lingkungan di atas, tidak terpisah lagi, artinya ada saat

pembelajaran menggunakan metode, media dan audien yang sama, yakni

dengan menggunakan pembelajaran berbasis web. Hal yang berbeda dengan

istilah blended learning pada masa yang akan datang, karena pada masa yang

akan datang sistem blended akan lebih mendominasi dalam sebuah

pembelajaran daripada blended sekarang. Artinya face to face learning secara

tadisional akan semakin ditinggalkan karena teknologi terus berkembang

yang tidak hanya terjadi di perkotaan, tetapi juga di daerah pedesaan.

Sehingga ketika teknologi masuk desa, sistem pembelajaran tradisional yang

ada akan semakin tenggelam dengan membudayanya lingkungan

pembelajaran yang dimediasi oleh teknologi komputer dan internet. Jadi

Page 34: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

16

perbedaan isitlah isitilah Blended learning pada zaman dahulu, sekarang dan

masa yang akan datang bisa terlihat seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.1Blended learning pada masa lalu, sekarang (2005), dan yangakan datang

Ada 3 alasan kenapa menggunakan Blended learning (Graham, Allend dan

Ure, 2003, 2005), yakni, (1) improved pedadogy; (2) increased access and

flexibility; and (3) increased cost-effectiveness. Oleh karena itu menurut

Downing dan Chim (2004) pembelajaran berbasis web dianggap sebagai

metode instruksi yang efektif (Luik 2006). Meskipun demikian, alasan

efektifitas dalam pembelajaran berbasis web tergantung dari beberapa faktor.

Salah satu faktornya adalah mengintegrasikan desain user interface dengan

desain instruksional. “many of these approaches still lack two important

considerations needed for implementing learning applications based on Web;

(1) integration of the user interface design with instructional design, and (2)

development of the evaluation framework to improve the overall quality of

Page 35: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

17

web-based learning environments.” (Nam and Jackson, 2007) Ada tiga model

desain instruksional dalam pembelajaran berbasis web yaitu: Objectivist

Instructional Design Model (OIDMs); Constructivist Instructional Design

Model (CIDMs), dan Mixed approach to Instructional Design (MID). Akan

tetapi dari ketiga model desain instruksional tersebut tidak ada yang

membahas isu yang terlibat dengan desain user interface dan efektifitas

lingkungan berbasis web. Ketiga model tersebut menurut Nam dan Jackson

(2007) didasari oleh desain instruksional tradisional yang salah satunya model

desain instruksional Dick and Carey.

Berdasarkan isu di atas maka pendidik memerlukan sebuah alat pembelajaran

atau platform yang efektif untuk menampilkan materi pelajaran secara online

dalam pembelajaran berbasis web. Banyak sekali platform yang dijual yang

sudah teruji keefektifannya, seperti Web CT, Blackboard. Selain itu ada juga

platform yang open source, yakni Moodle (The International Federation of

Surveyor, 2010). Moodle ini yang lebih terkenal di Indonesia yang bisa

didesain untuk local internet atau online. Moodle (Modular Object-Oriented

Dynamic Learning Environment) merupakan Course Management System

(CSM), juga dikenal sebagai Learning Managment System (LMS) atau Virtual

Learning Environmental (VLE). (Pusdiklat UPI, 2010). LMS ini

menggunakan teknologi internet untuk mengatur interaksi antara pengguna

dan sumber pembelajaran, yakni web (Rivai dan Murni, 2009: 453).

Page 36: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

18

Dukungan Teoritis dan Empiris

Berdasarkan beberapa studi sebelumnya blended learning. ini lebih fokus pada

pengembangan kognitif, makanya teori yang mendasarinya adalah aliran terori

belajar kognitif, yang salah satunya menggunakan teori konstruktivis. Hal ini

sejalan dengan yang diungkapkan Mulyani (2013: 59),

“...peran guru yang biasanya sebagai pemberi materi akan digantikan dengane-learning yang telah siap dengan simulasi materi yang akan dipelajari. Selainitu terdapat gambar animasi dan video yang berhubungan dengan materisehingga akan lebih mempermudah mempelajari materi tanpa siswa harusberpikir secara abstrak dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari.”

Langkah-Langkah Blended Learning

Blended learning ini dirancang karena ada saat dimana siswa memerlukan

face to face learning disamping web-based learning. Tidaklah heran mengapa

siswa tidak memilih pembelajaran dengan keseluruhan lewat internet

(distance learning), karena menurut Mayer (1979),

“...pengajaran dengan model-model discovery bukanlah satu-satunya carauntuk memudahkan siswa mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri.Metode langsung (direct method) yang telah dirancang dengan baik juga dapatmembantu mereka membangun pengetahuan.” (Joyce, et. al., 2009: 14).

Ungkapan itu didukung oleh Luik (2006) yang melakukan studi kepada murid-

murid di Estonia yang memakai 4 fase untuk kesuksesan model instruksional

dalam pembelajaran dari Alessi dan Trollip (2001), “model for successful

instruction should involve four activities or phases of instruction: (1)

presenting information; (2) guiding the learner; (3) practicing; dan (4)

assesing learning.” Selanjutnya mereka mengatakan, “since web-based

learning could combine different types of educational software – tutorials,

Page 37: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

19

hypermedia, simmulations, drills, etc it can foster any phase of instruction.”

Berdasarkan fase-fase tersebut Luik (2006) menemukan bahwa para siswa

lebih memilih web-based learning pada fase 3 dan 4, yakni fase practicing

dan assesing learning (drills, exercises, quizzes and/or tests), sedangkan fase

1 dan 2 lebih dipilih dengan face to face learning (teacher explanations).

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa blended learning ini

mengijinkan kedua sifat pembelajaran yakni synchronous (bergantung pada

waktu) dan aynschronous (tidak tergantung pada waktu). Pembelajaran yang

bersifat synchronous bersesuaian dengan face to face learning, yakni waktu

dimana siswa dan guru bertemu secara langsung di dalam kelas. Untuk

pembelajaran yang bersifat asynchronous bersesuaian dengan pembelajaran

berbasis web, dimana siswa dapat belajar dimanapun, kapanpun dan tidak

harus bertemu dengan gurunya, kedua sifat pembelajaran tersebut akan

menggunakan blog pembelajaran.

Dengan demikian, dalam menerapkan pembelajaran blended learning menurut

pendapat Luik (2006) dapat dilakukan sesuai langkah-langkah, yaitu :

1. Fase 1 : Pembelajaran tatap muka di kelas, kegiatan yang dilakukan antara

lain:

a. Penjelasan materi oleh guru di kelas

b. Kegiatan observasi/eksperimen dengan bimbingan guru

2. Fase 2 : web-based learning, yakni fase practicing dan assesing learning

(drills, exercises, quizzes and/or tests).

Page 38: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

20

2.2 Hasil Belajar

Proses pembelajaran yang telah dilaksanakan tentunya akan memperoleh suatu

hasil yang dikatakan sebagai hasil belajar. Keberhasilan proses belajar yang

dilakukan dapat diukur dengan tolak ukur hasil belajar yang diperoleh oleh

siswa. Hal tersebut didukung oleh pendapat Djamarah dan Zain (2006 : 121)

Setiap proses pembelajaran selalu menghasilkan hasil belajar, dapat dikatakanbahwa hasil belajar merupakan akhir atau puncak dari proses belajar. Akhirdari kegiatan inilah yang menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalamproses belajar mengajar.

Hasil belajar yang dicapai siswa dalam suatu mata pelajaran dapat diperoleh

dengan berusaha mengamati, melakukan percobaan, memahami konsep-

konsep, prinsip-prinsip serta mampu untuk dapat mengaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari setelah siswa mempelajari pokok bahasan yang

diajarkan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sardiman Hasil belajar dapat

diperoleh dari berbagai usaha, misalnya aktif dalam kegiatan pembelajaran,

memahami eksperimen yang dilakukan, dan menganalisis hasil eksperimen

dan menganalisis isi suatu buku. Seseorang yang mampu menguasai suatu

materi keilmuan dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut memiliki prestasi.

Hasil belajar fisika merupakan hasil belajar yang dicapai siswa dalam mata

pelajaran fisika selama siswa melakukan serangkaian pembelajaran, hasil

belajar tersebut dapat diperoleh oleh siswa ketika ia mampu mengamati,

melakukan percobaan, memahami konsep-konsep, prinsip-prinsip serta

mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari setelah siswa

mempelajari pokok bahasan yang diajarkan.

Page 39: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

21

Dimyati dan Mudjiono (2002: 3) mengatakan bahwa:

Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi dari tindak belajar dan tindakmengajar. Bagi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasilbelajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya proses belajarsedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan suatu pencapaian tujuanpembelajaran.

Salah satu cara untuk melihat hasil belajar yaitu dengan melakukan evaluasi.

Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa

melalui kegiatan atau pengukuran hasil belajar.

Menurut Hamalik (2007: 30):

Hasil belajar menunjukkan pada prestasi belajar sedangkan prestasi belajar itumerupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa. Hasil belajarsebagai tanda terjadinya perubahan tingkah laku dalam bentuk perubahanpengetahuan. Perubahan tersebut terjadi dengan peningkatan danpengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan yang sebelumnya,misalnya dari tidak tahu menjadi tahu.

Sudjana (2005: 3) juga mengungkapkan bahwa:

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkahlaku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif,afektif, dan psikomotoris.

Berdasarkan uraian tersebut, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku

dari suatu interaksi belajar-mengajar yang kemudian menjadi milik individu

yang belajar, baik dalam bidang kognitif, afektif, maupun psikomotoris. Untuk

mengetahui keberhasilan dalam belajar diperlukan adanya suatu pengukuran

hasil belajar yaitu melalui suatu evaluasi atau tes dan dinyatakan dalam bentuk

angka. Karena hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar.

Dalam blended learning, peneliti harus mampu meramu kombinasi jenis

assessmen baik yang bersifat tes maupun non-tes, atau tes yang lebih bersifat

Page 40: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

22

otentik (authentic assessment / portfolio) dalam bentuk project, produk dll.

Disamping itu, juga perlu mempertimbangkan antara bentuk-bentuk

assessmen online dan assessmen offline. Sehingga memberikan kemudahan

dan fleksibilitas peserta belajar mengikuti atau melakukan assessmen tersebut.

Febriany (2015) Mengungkapkan bahwa,

“...ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yangmenggunakan e-learning dalam proses pembelajaran dengan hasil belajarsiswa yang menggunakan cara konvensional dalam proses pembelajaran.Dalam hal ini, peningkatan motivasi belajar secara signifikan ditemukan padasiswa yang menggunakan e-learning dalam proses pembelajaran.”

Ketertarikan siswa terhadap suatu bidang merupakan suatu batu loncatan

yang menginisiasi cemerlangnya perolehan nilai siswa yang bersangkutan

dalam subjek tertentu. Dalam hal ini, ada banyak faktor yang mendukung

ketertarikan siswa terhadap suatu mata pelajaran atau bidang studi. Berbagai

kemudahan yang ditawarkan oleh pembelajaran berbasis e-learning adalah

salah satu nya blended learning melengkapi penggabungan teknologi dan

interaksi dengan baik, menghasilkan dukungan sosial, konstruktif, serta

pengalaman belajar.

2.3 Teori Belajar dan Pembelajaran

Terdapat tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori

belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, dan teori

belajar konstruktivisme. Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada

aspek objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat melampaui

perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan

Page 41: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

23

konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif

membangun atau membangun ide-ide baru atau konsep.

2.3.1 Teori Belajar Behavior

Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gagne dan

Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori

ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh

terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan

dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini

menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

Gagne (2013 : 102), mengatakan bahwa beberapa prinsip dalam teori belajar

behavouristik, meliputi hal sebagai berikut:

1) Reinforcement and Punishment2) Primary and Secondary Reinforcement3) Schedules of Reinforcement4) Contingency Management5) Stimulus Control in Operant Learning6) The Elimination of Responses

Gagne mengartikan belajar sebagai perubahan perilaku organisme sebagai

pengaruh lingkungan. Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan untuk

memahami perilaku individu yang hanya dipandang dari sisi fenomena

jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain,

behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan

individu dalam pembelajaran. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-

refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.

Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya,

mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau

Page 42: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

24

perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan

semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan

akan menghilang bila dikenai hukuman. Teori behavioristik lebih dikenal

dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil

belajar.

2.3.2 Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil

belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak

sekedar melibatkan hubungan stimulus dan respon. Ranah kognitif adalah

ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom (1956:28),

segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah

kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk

didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis,

mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi yang lebih dikenal sebagai

taksonomi bloom.

Selanjutnya Anderson dan Krathwohl (2002:214) melakukan revisi

mendasar atas klasifikasi kognitif yang pernah dikembangkan oleh Bloom,

yang dikenal dengan Revised Bloom’s Taxonomy (Revisi Taksonomi Bloom).

Menurut Anderson Krathwohl (2002: 215) tingkatan proses kognitif hasil

belajar berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom ini bersifat hierarkis, yang

berarti kategori pada dimensi proses kognitif disusun berdasar tingkat

kompleksitasnya. Understand lebih kompleks daripada Remember, Apply

lebih kompleks daripada Understand, dan seterusnya. Namun, kategori

Page 43: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

25

proses kognitif pada taksonomi Bloom, dimungkinkan untuk saling overlap

dengan kategori proses kognitif yang lain.

Martoella (2008 : 56) mengatakan bahwa belajar merupakan aktivitas yang

melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Menurut Martoella (2008 :

59) prinsip umum teori belajar kognitif, antara lain sebagai berikut:

1) Lebih mementingkan proses belajar daripada hasil

2) Disebut model perseptual

3) Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi atas pemahamannya

tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.

4) Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak

selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak.

5) Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran menjadi

komponen-komponen yang kecil-kecil dan mempelajarinya secara

terpisah-pisah akan kehilangan makna.

6) Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi,

pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.

7) Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang

sangat kompleks.

8) Dalam kegiatan pembelajaran keterlibatan siswa aktif amat

dipentingkan.

9) Materi pelajaran disusun dengan pola dari sederhana ke kompleks.

10) Perbedaan individu siswa perlu diperhatikan karena sangat

mempengaruhi keberhasilan siswa belajar.

Page 44: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

26

2.3.3 Teori Belajar Konstruktivis

Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis

bahwa dengan merefleksi pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi

pengetahuan kita tentang dunia tempat kita hidup. Von Galserfeld (dalam

Budi ningsih, 2005:57) mengemukakan bahwa ada beberapa kemampuan

yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan, yaitu : 1)

kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, 2)

kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan

perbedaan, dan 3) kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman

yang satu dari pada lainnya.

Pendekatan konstruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti:

1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah

ada.

2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri

pengetahuan mereka.

3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri

melalui proses saling memengaruhi antara pembelajaran terdahulu

dengan pembelajaran terbaru.

4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan

dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan

pemahamannya yang sudah ada.

5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang

utama. Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-

gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.

Page 45: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

27

6. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan

pengalaman pelajar untuk menarik minat pelajar.

Menurut Jean Piaget (dalam Ruseffendi, 1988: 132) salah satu teori atau

pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme

adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori

perkembangan intelektual. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak

untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir

hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi

dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada

tahap sensori motor anak berpikir melalui gerakan atau perbuatan. Piaget yang

dikenal sebagai konstruktivis pertama yang menegaskan bahwa pengetahuan

tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi

adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan, akomodasi adalah

menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga

informasi tersebut mempunyai tempat. Pengertian tentang akomodasi yang lain

adalah proses mental yang meliputi pembentukan skema baru yang cocok dengan

rangsangan baru atau memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok dengan

rangsangan.

Konstruktivis ini dikritik oleh Vygotsky (1978:102), yang menyatakan bahwa

peserta didik dalam mengkonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan

lingkungan sosial. Konstruktivisme ini oleh Vygotsky disebut konstruktivisme

sosial. Konstruktivisme sosial yang dikembangkan oleh Vigotsky (1978:102)

adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan

Page 46: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

28

sosial maupun fisik. Penemuan atau discovery dalam belajar lebih mudah

diperoleh dalam konteks sosial budaya seseorang. Dalam penjelasan lain

mengatakan bahwa inti konstruktivis Vigotsky adalah interaksi antara aspek internal

dan ekternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar.

Dalam penelitian ini, siswa dibimbing untuk dapat berfikir, mencari ide dan

membuat keputusan. Belajar dengan pengalaman juga menjadi bahan

pertimbangkan untuk memudahkan siswa memahami apa yang sedang mereka

pelajari. Siswa yang terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih

lama semua konsep. Oleh karena itu, penyajian materi yang beragam seperti

video, aplikasi percobaan sederhana, ringkasan materidan latihan soal diharapkan

mampu membantu siswa memahami materi dengan baik.

2.4 Karakteristik Mata Pelajaran Fisika di SMK

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan

menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam

bidang tertentu. Fisika dalam struktur kurikulum tersebut termasuk pada

kelompok program adaptif yang berfungsi mendukung dan memberikan pondasi

pada program produktif (Depdiknas, 2004).

Fungsi dan tujuan mata pelajaran fisika di Sekolah Menengah diantaranya adalah:

1) Mengembangkan kemampuan berpikir analisis induktif dan deduktif

dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan

berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif

maupun kuantitatif,

Page 47: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

29

2) Menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika serta mempunyai

keterampilan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap

percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan

sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih

tinggi,

3) Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menikmati dan menyadari

keindahan keteraturan perilaku alam serta dapat menjelaskan berbagai

peristiwa alam dan keluasan penerapan fisika dalam teknologi.

(Sumber : Depdiknas, 2004)

Fisika sebagai salah satu cabang sains/IPA pada dasarnya bertujuan untuk

mempelajari dan menganalisis pemahaman kuantitatif gejala alam atau proses

alam dan sifat zat serta penerapannya (Wospakrik, 1994). Pendapat tersebut

diperkuat karena fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari

bagian-bagian dari alam dan interaksi yang ada di dalamnya. Ilmu ini sudah

berkembang sangat jauh dan memasuki hampir semua bidang kehidupan kita.

Penemuan-penemuan dalam fisika menjadi dasar bagi industri dan teknologi

modern, dalam bidang komputer, transportasi, komunikasi, kesehatan dan

banyak lagi.

Mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran adaptif yang bertujuan

membekali peserta didik dasar pengetahuan hukum-hukum kealaman yang

penguasaannya menjadi dasar sekaligus syarat kemampuan yang berfungsi

mengantarkan peserta didik guna mencapai kompetensi program keahliannya.

Disamping itu, mata pelajaran fisika mempersiapkan peserta didik agar dapat

Page 48: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

30

mengambangkan program keahliannya pada tingkat pendidikan yang lebih

tinggi. Penguasaan mata pelajaran fisika memudahkan peserta didik

menganalisis proses-proses yang berkaitan dengan dasar-dasar kerja peralatan

dan piranti yang difungsikan untuk mendukung pembentukan kompetensi

program keahlian. Ruang lingkup mata pelajaran fisika SMK menurut

Standar Nasional Pendidikan tahun 2006 adalah sebagai berikut:

1) Besaran dan satuan fisis2) Hukum – hukum gerak3) Usaha/daya dan energi4) Impuls dan Momentum5) Sifat mekanik bahan6) Suhu dan Kalor7) Konsep dasar fluida8) Termodinamika9) Getaran, gelombang dan bunyi10) Konsep magnet, elektromagnet dan kelistrikkan

Pembelajaran fisika tidak hanya merupakan penanaman fakta-fakta kepada

siswa, tetapi juga merupakan suatu usaha untuk mendidik siswa agar lebih

mengambil manfaat dari cara-cara kerja para ilmuwan. Oleh karena itu,

pendekatan-pendekatan yang biasa dipergunakan para ilmuwan untuk

memperoleh suatu pengetahuan bisa dijadikan dasar metode-metode

pembelajaran fisika. Salah satu model pembelajaran yang dapat mendukung

adalah model konstruktivisme. Namun, metode pembelajaran sebaiknya

beragam, tidak dibakukan dengan satu model saja.

Prabowo (1992) mengemukakan dalam kegiatan pembelajaran guru dapat

memilih satu atau beberapa model mengajar yang relevan sebagai strategi

pembelajaran. Metode yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan

Page 49: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

31

sasaran pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa. keragaman itu

tercermin dalam bentuk komunikasi antara guru dan siswa, jenis informasi

yang ingin dikomunikasikan, jenis keterampilan dan pengalaman yang perlu

dimiliki siswa, tahap-tahap pembelajaran yang disesuaikan dengan

pengetahuan dan keterampilan awal siswa, dan bentuk evaluasi belajar yang

berbeda-beda.

2.5 Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Piret Luik pada tahun 2006 di

sekolah-sekolah yang ada di Estonia dengan judul, “Web-based learning

or face-to-face teaching – preferences of Estonian Students”. Meskipun

penelitian yang relevan bukan dilakukan di Indonesia, tetapi di luar negeri,

akan tetapi karakterisitk dari blended learning. tidak ditentukan oleh

daerah atau negara. Salah satu faktor yang penting dalam blended learning

adalah sekolah yang menggunakan blended learning sudah didukung oleh

teknologi komputer dan jaringan internet. Penggunaan Blended ini

dilakukan pada forms 7-12 (setara Sekolah Dasar) dan 13-18 (setara

dengan Sekolah Menengah Pertama dan Atas) dalam pendidikan secara

umum. Beberapa hasil yang dia dapatkan adalah blended learning tidak

dipengaruhi oleh letak daerah (rural atau urban), dan laki-laki dan

perempuan tidak secara signifikan memilih wholly web based learning

atau distance learning.

2. Gede Sandi (2012) dengan penelitian yang berjudul Pengaruh blended

learning. Terhadap Hasil Belajar Fisika Ditinjau Dari Kemandirian

Siswa.

Page 50: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

32

1) Pertama, terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang

mengikuti blended learning dengan siswa yang mengikuti pembelajaran

langsung. Rerata skor hasil belajar fisika siswa yang mengikuti blended

learning lebih tinggi dari rerata skor hasil belajar siswa yang mengikuti

pembelajaran langsung.

2) Kedua, terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemandirian

siswa terhadap hasil belajar fisika.

3) Ketiga, terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada siswa dengan

kemandirian tinggi antara yang mengikuti blended learning dan

pembelajaran langsung. Rerata hasil belajar fisika siswa dengan

kemandirian tinggi yang mengikuti blended learning lebih tinggi dari

pada yang mengikuti pembelajaran langsung.

4) Keempat, tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada siswa

dengan kemandirian rendah antara yang mengikuti blended learning

dan pembelajaran langsung.

3. Novi Listyowati Luntungan (2013) dengan penelitian yang berjudul Upaya

Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Implementasi Blended Learning

Pada Pembelajaran Fisika Kelas VIII A SMP Negeri 1 Mantingan

2012/2013.

1) Berdasarkan analisis data dari pembahasan pada penelitian tindakan

kelas ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Blended

Learning dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas VIII A SMP

Negeri 1 Mantingan Tahun Ajaran 2012/2013 semester gasal.

Page 51: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

33

2) Peningkatan kreativitas siswa ini dapat terlihat dari hal-hal sebagai

berikut: (1) Meningkatnya skor rata-rata angket kreativitas siswa di

dalam pembelajaran, dari 67.35 pada Pra Siklus, menjadi 81.30 di

siklus I dan 89.22 di siklus II. (2) Nilai rata-rata membuat outline

(ringkasan) siswa meningkat dari yaitu : 67.83 pada Siklus I dan

menjadi 77.61 pada Siklus II. (3) Nilai rata-rata dalam presentasi pada

setiap siswa meningkat dari yaitu : 68.70 pada Siklus I dan menjadi

75.43 pada Siklus II (4) Nilai rata-rata tes kreativitas siswa meningkat

dari yaitu : 57.52 pada Para Siklus, menjadi 60.35 pada Siklus I, dan

77.74 pada Siklus II.

4. Apriliya Rizkiyah (2014) dengan penelitian yang berjudul Penerapan

Blended Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Ilmu Bangunan Di Kelas X.TGB SMKNegeri 7 Surabaya.

1) Hasil belajar siswa setelah menerapkan blended learning pada Mata

pelajaran Ilmu Bangunan di SMK 7 Surabaya mengalami

peningkatan, ditunjukkan dengan persentase ketuntasan belajar yang

mengalami peningkatan, yaitu sebelum tindakan adalah 30,30%,

setelah tindakan siklus 1 adalah 72,73%, dan setelah tindakan siklus 2

adalah 87,88%.

2) Hasil kegiatan mengajar guru dengan menggunakan

strategi pembelajaran blended learning pada siklus 1 dengan jumlah

nilai rata-rata adalah 55 dan termasuk dalam kategori cukup. Hasil

kegiatan mengajar guru dengan menggunakan strategi pembelajaran

Page 52: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

34

blended learning pada siklus 2 mengalami kenaikan, yaitu nilai rata-

rata sebesar 68,33 dan termasuk dalam kategori baik.

3) Hasil kegiatan belajar siswa dengan menggunakan strategi

pembelajaran blended learning siklus 1 mempunyai jumlah nilai rata-

rata sebesar 26,33 dan termasuk dalam kategori kurang. Hasil kegiatan

belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran blended

learning siklus2 mengalami kenaikan dengan jumlah nilai rata-rata

hasil sebesar 35,00 dan termasuk dalam kategori baik.

4) Hasil respon siswa siklus 1 terhadap 33 siswa mendapatkan jumlah

nilai 1210, dengan rata-rata 36,67 dan termasuk dalam kategori baik.

Hasil respon siswa siklus 2 terhadap 31 siswa mendapatkan jumlah

nilai 1242, dengan jumlah rata-rata 40,06 dan termasuk dalam

kategori sangat baik.

Page 53: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

35

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research)

dengan penekanan terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan

model pembelajaran blended learning. Dengan penelitian tindakan, peneliti

menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

keberhasilan proses kegiatan belajar di kelas. Hal ini didasarkan dengan

melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang

terjadi pada siswa (Hopkins, 1993:34).

Penelitian tindakan yang dipilih adalah penelitian self-reflective inquiry, atau

penelitian melalui refleksi diri. Penelitian melalui refleksi diri yaitu guru

mengumpulkan data dari praktiknya sendiri. Berarti guru mencoba

menganalisis apa yang dikerjakannya di dalam kelas, apa dampak tersebut

bagi siswa, dan guru mencoba memikirkan mengapa dampaknya seperti itu.

Dengan demikian, guru mencoba menemukan kelemahan dan kekuatan dari

tindakan yang dilakukannya, dan berusaha memperbaiki kelemahan dan

mengulangi untuk menyempurnakan tindakan yang dianggapnya sudah baik.

Page 54: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

36

Pengumpul data adalah guru yang terlibat dalam kegiatan praktik sehingga

guru mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai guru dan sebagai peneliti. Guru

bukan hanya sekedar pelaksana pembelajaran, tetapi berperan secara aktif

dari tahap perencanaan hingga pada tahap evaluasi dan refleksi hasil tindakan.

3.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas XI.TKJ.1 dan kelas XI.TKJ.2 SMK Negeri 1

Bakauheni Lampung Selatan pada semester genap tahun ajaran 2015-2016.

Penelitian melakukan penelitian tindakan ini untuk memperbaiki kualitas

pembelajaran pada mata pelajaran Fisika sehingga memberikan hasil yang

positif baik bagi siswa sendiri, guru dan juga kontribusi yang positif bagi

sekolah.

3.3 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sejak bulan April 2016. Penelitian ini dilakukan minimal

dalam 3 siklus pembelajaran dengan langkah-langkah sesuai dengan alur

penelitian tindakan kelas.

3.4 Subjek Tindakan

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ di SMK Negeri 1 Bakauheni

Lampung Selatan. Terdiri dari dua kelas yaitu siswa kelas XI.TKJ.1 dan siswa

kelas XI.TKJ.2. Masing-masing kelas terdiri dari 36 orang siswa sehingga

total siswa adalah 72 orang siswa. Selain peneliti sendiri, penelitian akan

melibatkan seorang observer (kolaborator).

Page 55: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

37

3.5 Lama Tindakan dan Indikator Keberhasilan

3.5.1 Lama Tindakan

Penelitian dilakukan selama tiga bulan. Penelitian dilaksanakan dalam

beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri atas 1 sampai dengan 3

tindakan. Setiap tindakan memerlukan waktu sebanyak 2 jam pelajaran (2 x

45 menit). Hal-hal yang dipersiapkan untuk penelitian ini adalah:

1) Mempersiapkan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian,

2) Merancang rencana pembelajaran

3) Merancang kisi-kisi Lembar Kerja Siswa

4) Mempersiapkan lembar kerja siswa, media pembelajaran, objek-objek

untuk diobservasi,

5) Membuat rubrik penilaian kegiatan siswa

Sebelum siklus penelitian dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pra-penelitian

dengan observasi untuk mengetahui karakteristik pembelajaran di masing-

masing kelas yang dijadikan objek penelitian. Kemudian dilakukan post-test

dalam bentuk tulisan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan

pembelajaran dengan blended learning.

Berdasarkan hasil pra-penelitian, ditemukan bahwa siswa kelas XI.TKJ di

ketiga sekolah tersebut rata-rata terbiasa belajar fisika dengan hanya

menghafal rumus-rumus yang diberikan guru tanpa memahami konsep

penting pada setiap materi pelajaran. Sedangkan fasilitas laboratorium yang

ada di masing-masing sekolah ternyata belum digunakan secara optimal.

Page 56: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

38

3.5.2 Indikator Kinerja

Kriteria keberhasilan penelitian ini didasarkan pada pencapaian Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ditentukan. Indikator

keberhasilan dalam penelitian tindakan secara umum menitikberatkan pada

dua aspek, yaitu aspek proses dan aspek produk yang berkualitas. Aspek

proses terkait dengan kualitas pembelajaran dengan menerapkan

pembelajaran blended learning. Aspek produk dilihat dari siswa yang mampu

memahami materi pelajaran dan mendapat nilai diatas KKM. Fungsi

ketuntasan belajar adalah memastikan semua peserta didik menguasai

kompetensi yang diharapkan sebelum pindah kekompetensi selanjutnya. Secara

umum kriteria keberhasilan pembelajaran adalah:

1) Desain pembelajaran fisika dengan pembelajaran blended learning disusun

dalam rencana pembelajaran dengan peringkat baik.

2) Proses pembelajaran fisika dengan pembelajaran blended learning diamati

menggunakan lembar observasi pembelajaran terlaksana dengan peringkat

baik.

3) Respon siswa terhadap penerapan pembelajaran blended learning tergolong

baik.

4) Siklus dapat dihentikan apabila 75% siswa mencapai KKM, yaitu nilai tes

mencapai skor 75.

Page 57: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

39

3.6 Rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur tindakan terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus dilaksanakan

sebanyak satu sampai tiga kali pertemuan. Siklus penelitian tindakan

menggunakan prosedur Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari beberapa

tahap, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan dan observasi, 3)

evaluasi kegiatan, 4) refleksi. Secara lebih rinci tahapan prosedur penelitian

tersebut di jabarkan sebagai berikut.

3.6.1 Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan tindakan meliputi kegiatan pra-observasi untuk

mengetahui kondisi, karakteristik siswa, fasilitas, lingkungan sekolah dan

analisis kebutuhan siswa dalam pembelajaran fisika.

Pada tahap ini dilakukan persiapan kegiatan seperti:

1) Menentukan kelas penelitian, yaitu kelas XI.TKJ 1 sedangkan sebagai

kelas pembanding ada kelas XI.TKJ 2.

2) Membuat kisi-kisi instrumen evaluasi.

3) Menyusun instrumen evaluasi dan rubrik penilaian.

4) Menyusun instrumen observasi untuk guru.

5) Menetapkan cara refleksi pada akhir tindakan setiap siklus.

Secara rinci kegiatan yang dilakukan dalam tahapan perencanaan adalah :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan

langkah-langkah pembelajaran blended learning.

2) Mempersiapkan instrumen observasi

Page 58: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

40

3) Menyusun lembar kerja siswa dan menyiapkan fasilitas pembelajaran

sesuai dengan konteks sebagai media pembelajaran.

4) Mempersiapkan web pembelajaran yang akan diakses siswa.

5) Menyusun alat evaluasi yaitu berupa lembar tes untuk menilai hasil

belajar siswa terhadap konsep.

6) Menyusun lembar observasi kinerja guru untuk melihat tindakan guru

peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung.

7) Mempersiapkan kegiatan refleksi untuk menemukan pemecahan masalah

pada siklus berikutnya.

3.6.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan RPP yang disusun. Pada tahap

ini peneliti akan dibantu oleh seorang rekan guru sebagai kolaborator untuk

melakukan pengamatan yang berpedoman pada instrumen observasi yang

disusun. Proses pembelajaran dilakukan di dua kelas yang berbeda. Setiap

siklus dilaksanakan dalam dua tindakan, setiap tindakan berlangsung selama

2 x 45 menit.

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan

yang dilaksanakan dalam bentuk penerapan blended learning yang

diwujudkan dalam langkah-langkah pembelajaran yang sistematis.

Page 59: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

41

Adapun langkah-langkah blended learning menurut Alessi dan Trollip (2001)

adalah sebagai berikut:

1) presenting information;

Guru menyampaikan materi di kelas dengan menggunakan web

(memberikan informasi materi, demonstrasi, dan kerja kelompok serta

penggunaan program power point dengan bantuan media komputer).

2) guiding the learner;

Guru mengarahkan siswa untuk mengeksplor sebanyak mungkin

informasi tentang materi ini melalui link-link yang disediakan dalam

web tersebut atau melalui searching dan browsing sendiri, lalu

memberikan komentar pada topik yang diberikan oleh guru pada

template “forums” di sebuah web yang dimiliki oleh guru tersebut.

3) practicing;

Kegiatan praktikum dilakukan dengan dua cara, yaitu praktikum yang

dilaksanakan di laboratorium dan praktikum yang didesain dengan

animasi pada web/blog pembelajaran yang harus diakses siswa secara

online.

4) assesing learning.

Guru memberikan soal sebagai refleksi pembelajaran berupa latihan

soal tertulis dan soal-soal interaktif yang dikerjakan secara online ketika

siswa mengakses web/blog guru. Kemudian soal post test tertulis yang

dilakukan di setiap akhir siklus pembelajaran.

Page 60: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

42

3.6.3 Observasi dan Evaluasi

Tahap observasi dilakukan pada saat tindakan dilakukan. Peneliti dan guru

observer lain melakukan pengamatan, pencatatan hal-hal penting selama

pembelajaran menggunakan instrumen observasi. Pengamatan dilakukan

untuk mendapatkan data kualitatif, sedangkan data kuantitatif didapatkan dari

hasil kerja siswa berupa tugas yang diberikan di akhir tindakan.

Inti pokok yang diamati saat pembelajaran berlangsung adalah sebagai

berikut:

1) Kegiatan siswa, berupa keaktifan siswa baik bertanya, menjawab

pertanyaan, ataupun mencari tahu melalui media offline (buku) ataupun

online (web/internet).

2) Kegiatan guru, berupa kesiapan dalam pengelolaan pembelajaran, dan

sikap dalam menghadapi siswa.

3) Kekurangan dan kelebihan model pembelajaran yang digunakan, tahapan

pembelajaran, dan media belajar yang digunakan.

3.6.4 Analisis dan Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap menganalisis proses dan dampak dari

pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan blended learning sehingga dapat

dijadikan pertimbangan untuk menarik kesimpulan dari tindakan pertama

(Siklus I) yang telah dilakukan. Pada tahap refleksi juga dilakukan analisis

terhadap hambatan, kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran

dengan penerapan blended learning Siklus I sehingga dapat dijadikan sebagai

pertimbangan pengambilan keputusan langkah selanjutnya (Siklus II) serta

Page 61: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

43

memberikan jawaban terhadap permasalahan yang muncul selama

pembelajaran dengan penerapan blended learning. Setelah dilakukan proses

analisis tersebut, maka dilakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II

sehingga pelaksanaan pembelajaran tindakan pada siklus II akan lebih

optimal dan dapat mencapai target yang telah ditentukan. Apabila pada siklus

II indikator belum memenuhi target capaian maka akan dilanjutkan ke siklus

berikutnya hingga mencapai target capaian indikator.

Tahapan-tahapan tiap siklus dilalui dengan memerhatikan setiap proses dan

dilakukan secara optimal dan dilakukan pengulangan tiap siklus sampai

benar-benar mencapai tujuan akhir dari pembelajaran.

Sebelum melanjutkan ke siklus berikutnya, tiap akhir siklus pasti melakukan

tahap refleksi dan analisis terhadap hambatan, kelebihan dan kekurangan dari

pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan blended learning sehingga dapat

dijadikan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan langkah selanjutnya

serta memberikan jawaban terhadap permasalahan yang muncul selama

pembelajaran dengan penerapan blended learning.

Tahap refleksi merupakan tahap menganalisis proses dan dampak dari

pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan blended learning sehingga dapat

dijadikan pertimbangan untuk menarik kesimpulan dari tindakan pertama

(Siklus I) yang telah dilakukan di lanjutkan ke siklus II jika pada siklus II

indicator yang diharapkan belum tercapai maka dilanjutkan sampai ke siklus

III dan seterusnya.

Page 62: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

44

Secara rinci urutan masing-masing tahap dapat dilihat pada gambar 2 berikut:

Gambar3.1 Skema Prosedur Penelitian

PerencanaanTindakanMenyusuninstrument

pembelajaran

SIKLUS III

Lanjut

Belum

Selesai

Tercapai

Capaian Indikator

RefleksiMengemukakan danmenganalisis hasiltemuan-temuan daripelaksanaan tindakanII

ObservasiPengamatan proses

pembelajaran

PelaksanaanTindakan

Penerapan blendedlearning padapembelajaran

PerencanaanTindakanMenyusuninstrument

pembelajaran

SIKLUS II

RefleksiMengemukakan danmenganalisis hasiltemuan-temuan daripelaksanaan tindakanI yang memerlukanperbaikan. Bilaindikator belumtercapai, dilanjutkanpada siklus II

ObservasiPengamatan proses

pembelajaran

PelaksanaanTindakan

Penerapan blendedlearning padapembelajaran

PerencanaanTindakanMenyusuninstrument

pembelajaran

IdentifikasiMerumuskan

permasalahan dalampembelajaran

SIKLUS I

PelaksanaanTindakan

Penerapan blendedlearning padapembelajaran

ObservasiPengamatan proses

pembelajaran

RefleksiMengemukakan danmenganalisis hasiltemuan-temuan daripelaksanaan tindakanII

Capaian Indikator

Tercapai

Selesai

Page 63: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

45

3.7 Definisi Konseptual

Definisi konseptual yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Desain pembelajaran merupakan persiapan mengajar yang dilakukan oleh

guru berisi hal-hal yang perlu atau harus dilakukan oleh guru dan siswa

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang meliputi pemilihan

materi, metode belajar, media dan alat evaluasi. Rencana pembelajaran

merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan

dalam silabus dan RPP.

2. Keterlaksanaan pembelajaran fisika dengan pendekatan pembelajaran

blended learning adalah proses pelaksanaan pembelajaran yang guru

lakukan dengan penerapan dua metode belajar yaitu pembelajaran tatap

muka di kelas dan pembelajaran online yang dilakukan siswa secara

mandiri. Pembelajaran blended learning ini diharapkan dapat mengatasi

keterbatasan waktu belajar fisika di sekolah. Guru memfasilitasi siswa

untuk menggali konsep lebih dalam secara mandiri namun tetap dengan

bimbingan guru di luar jam belajar sekolah.

3. Respon pelaksanaan pembelajaran fisika dengan menerapkan pendekatan

pembelajaran blended learning adalah rasa ketertarikan siswa dalam

belajar yang muncul setelah guru melakukan pembelajaran fisika dengan

menerapkan pendekatan pembelajaran blended learning. Kemenarikan

pembelajaran dapat terlihat dari ketertarikan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran dan melaksanakan apa yang diarahkan oleh guru selama

Page 64: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

46

kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemenarikan pembelajaran biasanya

diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk fokus mengikuti

kegiatan belajar dimana hal ini akan mempengaruhi kualitas pembelajaran.

Dalam penelitian ini, respon siswa dinilai melalui angket respon siswa.

4. Hasil belajar fisika siswa merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh

dari hasil tes diakhir kegiatan pembelajaran.

3.8 Definisi Operasional

Peneliti menjabarkan definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan skenario pembelajaran

yang disusun oleh guru sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan

pembelajaran yang dinilai menggunakan lembar penilaian telaah RPP

yang dilakukan oleh guru kolaborator.

2. Keterlaksanaan pembelajaran Fisika dengan pembelajaran blended

learning, dimana guru menerapkan pembelajaran tatap muka yang dipadu

dengan pembelajaran online melalui web pembelajaran yang dikelola oleh

guru. Keterlaksanaan pembelajaran fisika dengan pembelajaran blended

learning harus sesuai dengan desain pembelajaran yang dibuat oleh

peneliti. Penilaiannya dilakukan oleh guru kolaborator apakah telah sesuai

atau ada beberapa poin dari desain pembelajaran yang terlewat oleh guru

peneliti.

3. Respon pelaksanaan pembelajaran Fisika dengan pembelajaran blended

learning adalah rasa ketertarikan siswa dalam belajar yang muncul setelah

Page 65: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

47

guru melakukan pembelajaran dengan blended learning. Respon yang

diharapkan dalam penelitian ini adalah siswa terlihat menyukai (minat)

dalam mengikuti setiap kegiatan pembelajaran dan aktif dalam setiap

kegiatan yang diarahkan oleh guru.

4. Hasil belajar yang diharapkan dari penelitian ini merupakan nilai ketuntasan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dinilai selama siswa belajar

di dalam kelas. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap

setelah siswa mengalami proses belajar.

3.9 Instrumen Penelitian

Untuk kelengkapan pengumpulan data digunakan instrumen penelitian, yang

terdiri dari:

3.9.1 Lembar Penilaian Desain Pembelajaran

Kisi-kisi lembar penilaian pembuatan rencana persiapan pembelajaran guru,

yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.1Kisi-kisi Penilaian Desain Pembelajaran Fisika denganPendekatan Blended Learning

No. AspekJumlah

PertanyaanA Identitas Mata Pelajaran 1B Perumusan Indikator 3C Perumusan Tujuan Pembelajaran 4D Identifikasi Materi Pembelajaran 9E Metode Pembelajaran 4F Pemilihan Media Belajar 3G Pemilihan Sumber Belajar 3H Skenario Pembelajaran 7I Penilaian 6

Sumber : Penilaian kemampuan merencanakan pembelajaran oleh peneliti

Page 66: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

48

3.9.2 Lembar Observasi Penilaian Proses Pembelajaran

Kisi-kisi lembar observasi aktivitas pelaksanaan pembelajaran guru, yaitu

sebagai berikut.

Tabel 3.2 Indikator Penilaian Proses Pembelajaran

AspekPengamatan

Indikator Indikator Keberhasilan

KegiatanPendahuluan

Penyampaian tujuan danmemotivasi siswa

Menyampaikan garis besarcakupan materi dan kegiatanyang akan dilakukan.

Menyampaikan lingkup danteknik penilaian yang akandigunakan.

Siswa mengetahui tujuan daripembelajaran danaktif/termotivasi untuk belajar.

Mengetahui sejauh mana siswamengetahui materi yang akandipelajari.

Kegiatan Inti Membuat siswa melakukanpembelajaran secara inquiridalam pembelajaran.

Merangsang siswa aktifbertanya dalam pembelajaran.

Menyerap materi pelajaranmelalui pemodelan yangditampilkan dalam prosespembelajaran.

Membimbing siswa dalam kerjakelompok

Memfasilitasi peserta didikdalam e-learning denganmemberikan link materipembelajaran

Memancing/memfasilitasipeserta didik untuk aktif dalamdiskusi online.

Meningkatkan rasa ingin tahusiswa terhadap materi yang akandipelajari sehingga siswa aktifbertanya dan mencari tahu dariberbagai sumber belajar baikoffline (buku) maupun online(web pembelajaran).

Meningkatnya aktivitas siswasaat belajar di dalam kelas baikdalam kegiatan individu maupunkegiatan kelompok.

PelaksanaanPenilaian

Kegiatan evaluasi relevandengan proses pembelajaran,materi, kompetensi, dankegiatan pembelajaran.

Kegiatan evaluasi berhubungandengan kondisi pembelajaran dikelas dan/atau di luar kelas(online).

Siswa mampu menarikkesimpulan mengenai materipelajaran yang telah dipelajari.

Siswa mengetahui hasilpencapaian belajar yang telahmereka dapatkan selama prosespembelajaran berlangsung.

KegiatanPenutup

Membuat siswa merefleksipembelajaran yang telahdilaksanakan.

Pemberian tugas rumah

Siswa mengetahui perilaku yangbaik yang dapat merekakembangkan.

Sumber : Penilaian kemampuan melaksanakan pembelajaran oleh peneliti

Page 67: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

49

3.9.3 Lembar Angket Respon Siswa

Angket respon siswa untuk mengukur tingkat kemenarikan pembelajaran.

Kemenarikan pembelajaran yang dimaksud adalah siswa merasa senang

mengikuti pembelajaran dan aktif di setiap kegiatan/arahan yang diberikan

guru. Angket disusun dengan mengadopsi angket yang dikembangkan oleh

Sunyono (2014). Kisi-kisi angket respon siswa terhadap pembelajaran

blended learning terdiri dari 4 aspek yang diamati dengan 18 pernyataan.

Aspek yang diamati meliputi sikap siswa saat pembelajaran berlangsung dan

minat siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.

Tabel 3.3Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Siswa

Metode Pembelajaran Aspek yang Diamati

Pembelajaran Tatap Muka

(Face to face Learning)

Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan Faceto face learning.

Minat siswa terhadap pembelajaran dengan Faceto face Learning.

Pembelajaran Online

(E-Learning)

Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan E-Learning.

Minat siswa terhadap pembelajaran dengan E-Learning.

Keterkaitan E-Learning terhadap kemampuanrepresentasi materi fisika yang dipelajari.

Sumber : Penilaian kemampuan melaksanakan pembelajaran oleh peneliti

3.9.4 Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data mengenai penguasaan

siswa tentang Kompetensi Dasar (KD) yang telah dipelajari oleh siswa. Dari

hasil tes belajar ini, peneliti mendapat gambaran mengenai perubahan atau

peningkatan hasil belajar siswa terutama mengenai penguasaan materi atau

pokok bahasan yang dipelajari oleh siswa dengan menggunakan pembelajaran

Page 68: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

50

blended learning. Tes hasil belajar disusun berdasarkan kisi-kisi sebagai

berikut.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar

SiklusKe- Sub Materi Indikator Kompetensi No Soal

1 KonversiSuhu danPerubahanWujud Zat

Menjelaskan pengertian suhu 1Menyebutkan beberapa skala termometer dengan tepat. 2, 3,5,Menyebutkan beberapa contoh sifat termometrikdengan tepat

1, 6, 16

Mengkonversi skala suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit,dan Kelvin

4, 9, 7

Menjelaskan prinsip kerja termometer dengan tepat. 8, 15Perubahan wujud zat 10, 12, 14Membedakan Kapasitas kalor dan kalor jenis suatubenda dengan tepat.

11, 13

Menghitung besarnya kapasitas kalor dan kalor jenissuatu zat

17, 18, 19,20

Jumlah Soal 202 Pemuaian

pada ZatPadat, Cairdan Gas

Menganalisis pengaruh perubahan suhu bendaterhadap ukuran benda

1, 3, 4

Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahanwujud zat

2, 5, 11, 20

Menjelaskan proses pemuaian 6, 17

Membedakan pemuaian panjang, luas, dan volum 8, 10, 11

Menjelaskan hubungan antara koefisien muai panjang,luas, dan volum. 7, 12, 15

Menghitung perubahan ukuran benda (panjang danluas) akibat dipanaskan

9, 13, 14,16, 18, 19

Jumlah Soal 20

3 Asas BlackdanPerpindahankalor

Menyebutkan syarat terjdinya penerapan asas Black 1

Membedakan kalor yang diserap dan kalor yangdilepas.

4, 5, 7

Menjelaskan aplikasi asas Black dalam kehidupansehari-hari

8, 11

Menggunakan prinsip asas Black 2, 3, 6, 16,17, 13

Membedakan perpindahan kalor secara konduksi,konveksi dan radiasi

9,10,12,14,15,18, 19,20

Jumlah Soal 20Sumber : Penilaian kemampuan melaksanakan pembelajaran oleh peneliti

Page 69: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

51

3.10 Teknik Pengumpulan data

Mengacu pada Hopkins (1993), teknik pengumpulan data yang digunakan

tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga tidak berpeluang

mengganggu proses pembelajaran. Penelitian ini mengumpulkan data secara

multiple (multiple data collection), yaitu dari berbagai cara koleksi data

dipergunakan, seperti: a) observasi, b) tes, c) questioners/angket. Semua cara

ini difokuskan untuk mendapatkan validasi hasil penelitian. Selanjutnya pada

tiap siklus dilaksanakan tes untuk mengetahui kemenarikan dan hasil belajar

siswa setelah mengikuti pembelajaran pada siklus tersebut.

3.11 Validasi Instrumen

Instrumen Penelitian

Instrumen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti alat, sehingga

instrumen penelitian dapat diartikan sebagat alat yang digunakan dalam

penelitian. Karena penelitian tindakan kelas bertujuan menggali kemampuan

siswa melalui kriteria ketuntasan, baik individu maupun kelompok maka alat yang

digunakan dapat berupa angket, wawancara, tes, daftar kehadiran dan lainnya.

Angket dapat digunakan untuk mengukur minat siswa, motivasi, wawancara yang

merupakan suatu aktivitas dengan tujuan untuk menggali potensi baik positif

maupun negatif dari dalam diri siswa. Tes digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menguasai konsep yang diberikan.

Page 70: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

52

3.12 Validitas dan Reliabilitas

Sugiyono (2011: 173) mengemukakan bahwa instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data/mengukur itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sementara, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama.

Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruksi

(construct validity) dan validitas isi (content validity).Instrumen yang harus

mempunyai validitas isi adalah instrumen yang berbentuk tes yang sering

digunakan untuk mengukur prestasi belajar (achievement) dan mengukur

efektivitas pelaksanaan program dan tujuan. Untuk menyusun instrumen prestasi

belajar maka instrumen harus disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah

diajarkan. Sementara, instrumen pelaksanaan program disusun berdasarkan

program yang telah direncanakan, sedangkan instrumen yang digunakan untuk

mengukur tingkat tercapainya tujuan (efektivitas) disusun berdasarkan tujuan

yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2011: 176).Sementara, reliabilitas instrumen

dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen

dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2011: 183-184). Pada penelitian ini, uji

reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan analisis reliabilitas

Cronbach’s Alpha program SPSS 16.

Berikut ini hasil uji validitas dan reliabilitas angket dan soal yang digunakan:

Page 71: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

53

Validitas Angket

Tabel 3.5 Validitas Angket

Reliabilitas Angket

Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar

0.938 yang berarti instrumen memiliki reliabilitas sangat tinggi.Sedangkan dari

hasil Corrected Item-Total Correlation (r) dapat dilihat bahwa nilai tersebut lebih

dari 0.482 (r tabel). Hal ini menunjukkan bahwa instrumen valid dari tiap butir

angket.

Page 72: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

54

Validasi siklus I

Tabel 3.6 Validasi Siklus 1

Reliabilitas

Nilai Cronbach’s Alpha 0.936 (kategori sangat tinggi)

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0.936

yang berarti instrumen memiliki reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan dilihat dari

hasil Corrected Item-Total Correlation (r hitung > r dapat dilihat bahwa nilai

tersebut lebih dari 0.482 (r tabel) Hal ini menunjukan bahwa instrumen tiap butir

angket valid.

Page 73: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

55

Siklus 2

Tabel 3.7 Validasi Siklus 2

Reliabilias

Nilai Cronbach’s Alpha 0.936 (kategori sangat tinggi)

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0.940

yang berarti instrumen memiliki reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan dilihat dari

hasil Corrected Item-Total Correlation (r hitung > r dapat dilihat bahwa nilai

tersebut lebih dari 0.482 (r tabel) Hal ini menunjukan bahwa instrumen tiap butir

angket valid.

Page 74: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

56

Siklus 3

Tabel 3.8 Validasi Siklus 3

Reliabilas

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0.939

yang berarti instrumen memiliki reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan dilihat dari

hasil Corrected Item-Total Correlation (r hitung > r dapat dilihat bahwa nilai

tersebut lebih dari 0.482 (r tabel) Hal ini menunjukan bahwa instrumen tiap butir

angket valid.

Page 75: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

57

3.13 Teknik Analisis Data

Setelah data penelitian diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis data sebagai

berikut:

3.13.1 Penilaian Rencana Pembelajaran

Data diperoleh dari lembar telaah RPP dengan 9 komponen penilaian dan 48

sub poin.Terdapat 3 kolom penilaian, yaitu 3, 2, dan 1.

Untuk skor akhir dihitung dengan rumus:

= ℎ144 × 100%Keterangan:

Peringkat NilaiAmat Baik (A) 90 ≤ A ≤ 100Baik (B) 80 ≤ B ≤ 90Cukup (C) 70 ≤ C ≤ 80Kurang (K) K ≤ 70

Sumber:Pusat Penjamin Mutu Pendidikan Badan Pengembangan Sumber DayaManusia. Kementerian Pendidikan Tahun 2012

3.13.2 Data Pelaksanaan Pembelajaran

Selama pembelajaran berlangsung diadakan observasi untuk mengamati

pelaksanaan pembelajaran melalui lembar observasi yang disesuaikan

dengan tahap-tahap pembelajaran blended learning. Lembar pengamatan

pelaksanaan pembelajaran ini diisi oleh kolaborator. Data yang didapat

merupakan catatan selama peneliti melaksanakan pembelajaran blended

learning. Catatan-catatan ini yang kemudian menjadi bahan pertimbangan

peneliti dan kolaborator dalam menyusun rekomendasi perbaikan

pembelajaran di siklus berikutnya.

Page 76: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

58

Data diperoleh dari lembar telaah RPP dengan 4 komponen penilaian dan

48 sub poin.Terdapat 3 kolom penilaian, yaitu 3, 2, dan 1.

Untuk skor akhir dihitung dengan rumus:

= ℎ78 × 100%Keterangan:

Peringkat NilaiAmat Baik (A) 90 ≤ A ≤ 100Baik (B) 80 ≤ B ≤ 90Cukup (C) 70 ≤ C ≤ 80Kurang (K) K ≤ 70

Sumber:Pusat Penjamin Mutu Pendidikan Badan Pengembangan Sumber DayaManusia. Kementerian Pendidikan Tahun 2012

3.13.3 Data Angket Respon Siswa

Analisis respon pembelajaran dilakukan melalui data respon siswa

terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan permainan menggunakan

media gambar, dilakukan langkah-langkah berikut:

1) Menghitung jumlah siswa yang memberikan respon positif dan negatif

terhadap pelaksanaan pembelajaran.

2) Menghitung persentase jumlah siswa yang memberikan respon positif

dan negatif.

3) Menafsirkan data dengan menggunakan tafsiran harga persentase

sebagaimana tabel di atas.

Page 77: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

59

3.13.4 Data Hasil Belajar

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa. Data

hasil belajar siswa berupa soal tes tertulis berbentuk soal uraian. Proses

analisis untuk data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

(a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah jumlah skor

dari setiap soal.

(b) Persentase pencapaian hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus:

% = ℎ 100%Nilai hasil belajar siswa adalah:

Nilai hasil belajar siswa per tes = % pencapaian pemahaman konsep

(c) Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus:

− ℎ = ∑ ℎ ℎUntuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa disesuaikan dengan

KKM yang berlaku di SMKN 1 Bakauheni yaitu 75. Apabila nilai

siswa ≥ 75, maka dikategorikan lulus .

Page 78: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

124

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran fisika dengan pembelajaran

blended learning dan temuan pembelajaran siswa kelas XI.TKJ 1 dan kelas

XI.TKJ 2 SMKN 1 Bakauheni diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Telah terjadi peningkatan penyusunan RPP mata pelajaran Fisika dengan

menggunakan pembelajaran blended learning dari Siklus I sampai dengan

Siklus III. Pada Siklus I RPP disusun dengan kategori cukup baik dengan

penilaian sebesar 70,14. Siklus kedua meningkat menjadi 78,47 namun

masih dalam kategori cukup baik. Kemudian pada siklus ketiga meningkat

menjadi kategori baik dengan nilai 86,81.

2. Pelaksanaan pembelajaran dari siklus satu ke siklus berikutnya dilakukan

peneliti dengan memperhatikan nilai dan rekomendasi dari hasil

pengamatan guru kolaborator, sehingga peneliti dapat memperbaiki

pembelajaran pada siklus berikutnya. Pada awal Siklus I komponen

pelaksanaan pembelajaran blended learning tidak dapat terlaksana

seluruhnya dengan nilai 70,51 termasuk kategori cukup baik, peneliti dapat

memperbaiki pelaksanaan pembelajaran hingga di akhir siklus III

pelaksanaan pembelajaran blended learning meningkat hingga mencapai

93,58 dengan kategori amat baik.

Page 79: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

124

3. Pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik juga diikuti dengan

meningkatnya respon siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari

hasil angket, diketahui bahwa di akhir siklus III siswa menilai

pembelajaran blended learning dapat membantu siswa dalam memahami

materi Fisika.

4. Telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa baik tatap muka di kelas

(face to face learning) maupun belajar mandiri secara online (e-learning).

Persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari Siklus I hingga akhir

Siklus III. Persentase ketuntasan belajar di kelas XI.TKJ.1 pada siklus

ketiga dapat mencapai 77,8% dan persentase ketuntasan belajar di kelas

XI.TKJ.2 yaitu 75%. Berdasarkan data tersebut, hasil belajar yang

ditunjukkan selama siklus ketiga telah mencapai target sesuai dengan

indikator pencapaian dalam penelitian ini.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis berharap

pembelajaran blended learning dapat diimplementasikan dalam pembelajaran

Fisika di kelas. Beberapa saran dari penulis yang dapat dipertimbangkan pendidik

dan sekolah dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa, khususnya bagi siswa

SMK di Kabupaten Lampung Selatan, yaitu:

1. Pelaksanakan kegiatan pembelajaran blended learning ini perlu ditunjang

dengan fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang

memadai agar dapat berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang

dibuat.

Page 80: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

124

2. Pelaksanaan pembelajaran blended learning ini akan lebih efektif bila

sekolah juga memiliki website sendiri. Dengan menampilkan hasil karya

siswa melalui internet, hal ini dapat dijadikan sebagai ajang promosi

sekolah.

3. Sekolah perlu memberikan dukungan dan motivasi kepada para pendidik

untuk dapat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kegiatan

pembelajaran.

4. Guru yang merencanakan pembelajaran dengan blended learning

sebaiknya memastikan bahwa guru yang bersangkutan terampil

mengoperasikan internet.

Page 81: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

128

DAFTAR PUSTAKA

Alessi, S.M., & Trollip, S.R. (2001). Multimedia for learning: methods anddevelopment (3rd Edition). Boston: Allyn and Bacon.

Arends, Richard. 2008. Learning To Teach.Mc Graw Hill Companies,New York.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara,Jakarta.

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Rajawali Pers, Jakarta.

Boettcher, Judith, V., Conrad, Rita-Marie. 2010. The Online Teaching SurvivalGuiding. Jossey-Bass, San Fransisco.

Bloom, S.Benyamin. 1956. Taxonomy Of Educational Objectives :Hanbook 1Cognitive Domain.New York. David Mckay.

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanJenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. BSNP, Jakarta.

Budi ningsih, Asri, 2005 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT AsriMahaSatya.

Djamarah, Syaiful B. Dan Zain, Aswam. 2006. Strategi Belajar Mengajar. RinekaCipta, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RinekaCipta.

Depdiknas. 2004. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Edisi 2004.Dikemnjur, Jakarta.

Dziuban Charles D.; Hartman, Joel L.; dan Moskal, Patsy D. 2004.Blended Learning. Tersedia [online]http://net.educause.edu/ir/library/pdf/ERB0407.pdf [13 November 2010]

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Page 82: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

128

Elok. 2011. Idealisasi Pembelajaran Fisika di SMK. (Artikel).http://buelok.blogspot.co.id/2011/05/idealisasi-pembelajaran-fisika-di-smk.html

Febriany H, Yusnida. 2015. Media Pembelajaran Fisika Berbasis e-learning(Artikel). Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Galloway, D., Rogers, C., Armstrong D., Leo, E. 1998. Motivating the DifficultTo Teach. Longman, London and New York.

Gagne, Robert M. 2013. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Terjemahan.Munansir. Rineka Cipta, Jakarta.

Graham, Charles R. 2005. Blended Learning Systems. Tersedia [online]http://media.wiley.com/product_data/excerpt/86/07879775/0787977586.[24 November 2010]

International Federation of Surveyor (FIG). 2010. Enhnacing SurveyingEducation Through E-Learning. Tersedia [online]www.fig.net/pub/figpub/pub46/figpub46.pdf. [26 November 2010]

Januszewski, A., Molenda, Michael. 2008. Educational Technology, LawrenceErlbaum Associate, New York and London.

Joyce, B., Weil, M., Calhoun, E. 2009. Models of Teaching. PearsonEducation.USA

Karunia, Nurhasanah. 2013. Tugas Paper Sistem Belajar Terbuka : BlendedLearning pdf. Hal 13. Universitas Negeri Jakarta.

Krathwohl, R David. 2002. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran Pengajarandan Asesmen (penterjemah: Prihanto, A dari A Taxonomy For Learning,Teaching and Assesing : A revision Of Bloom’s Taxonomy Of EducationalObjectives A Bridgeg Eddition : Addison Wesley Longman, Inc2001).Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Luik, Piret. 2006. Web Based-Learning or Face-to-Face Teaching – Preferencesof Estonian Students. Tersedia [online]www.aare.edu.au/06pap/lui0659. [12 Oktober 2010]

Martoella. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta.

Marco, Di Silvia; Maneira, Antonio; Riberio, Paulo; dan Maneira, M.J.P. 2009.http://www.elearningeuropa.info/files/media/media20250.pdf[13 November 2010]

Mc Ginnis, M. 2005. Building a Successful Blended Learning Strategy, diakses

Page 83: BLENDED LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI. TKJ …digilib.unila.ac.id/25464/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · blended learning mata pelajaran fisika kelas xi. tkj smk negeri

128

tanggal 26 Oktober 2015-10-30

Mulyani, Wiwik. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis E-Learning TerhadapHasil Belajar Siswa Pada Konsep Impuls dan Momentum (Jurnal). UINSyarif Hidayatullah, Jakarta.

Nasution. 2008. Metode Research. Bumi Aksara, Jakarta.

Prawiradilaga, Dewi S, dkk. 2013. Mozaik Teknologi Pendidikan E-Learning.Kencana Prenadamedia : Jakarta.

Rivai, Veithzal dan Murni, Sylviana. 2009. Education Management.Rajawali Pers, Jakarta.

Rizkiyah, Apriliya. 2014. Penerapan Blended Learning untuk MeningkatkanHasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Bangunan di Kelas X.TGBSMK Negeri 7 Surabaya (Jurnal). Tersedia onlinehttp://www.scribd.com/doc/25190033

Robbyler, M.D., Edward, J., Havriluk, M.A. 1997. Integrating EducationalTechnology into Teaching. Prentice Hall, New Jersey.

Ruseffendi, E.T. 1988. Pengantar Kepada Membantu Guru MengembangkanKompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk MeningkatkanCBSA. Bandung: Tarsito

Rusman. 2011. Model – Model Pembelajaran. PT. Rajagrafindo Persada, Depok.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers,Jakarta.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT. Remaja Rosda karya.

Tilaar, H.A.R. 2013. Media Pembelajaran Aktif. Nuansa Cendekia : Bandung.

Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi Konstruktivistik.Jakarta :Prestasi Pustaka

Tsai, Susana dan Machado, Paula. 2010. E-Learning, Online Learning, Web-Based Learning or Distance Learning Unveiling the Ambiguity in CurrentTerminology. Tersedia [online]http://www.elearnmag.org/subpage.cfm?section=best_practices&article[15 Oktober 2010]

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya,Rineka Cipta, Jakarta.


Recommended