Date post: | 07-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | rana-zara-athaya |
View: | 228 times |
Download: | 0 times |
of 40
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
1/40
BED SITE TEACHING
PTERIGIUM
Yonita ApriliaPanji Andhika
Preseptor : dr., Weni Helvinda Sp. M
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
2/40
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny A.Z
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Negeri Asal : Padang
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
3/40
KELUHAN UTAMA
Mata kiri merah sejak 3 hari yang lalu
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
4/40
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Mata merah sejak 3 hari yang lalu
Pasien merasakan mata merah sejak 3 hariyang lalu karena terpapar debu dan angin.
Pasien mengeluhkan terdapat lemak pada matakiri sejak 3 tahun yang lalu.
Lemak pada mata kirinya makin lama makinmeluas.
Riwayat mata sering kemerahan ada, hilangtimbul
Pasien menggunakan sepeda motor sejak 1985,setiap bepergian pasien tidak menggunakanhelm dengan kaca penutup muka.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
5/40
Riwayat mata sering terpapar sinar matahari ada Riwayat mata sering terpapar debu dan asap ada. Riwayat pandangan kabur/tidak fokus disangkal. Riwayat mata gatal, berair disangkal Riwayat rasa mengganjal di mata disangkal. Riwayat mata cepat lelah setelah membaca tidak
ada. Riwayat mata silau melihat cahaya tidak ada. Riwyat mata bernanah tidak ada. Riwayat trauma pada mata tidak ada
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
6/40
Riwayat sulit menggerakkan bola disangkal
Riwayat penggunaan obat tetes mata tidak ada.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
7/40
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi
Riwayat mata berlemak sebelumnya tidak ada.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
8/40
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada keluarga yang menderita kelainanseperti ini.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
9/40
Status Ophtalmikus OD OS
Visus tanpa koreksi 5/6 f1 5/5 f1
Visus dengan koreksi 5/5, S -0.50 5/5, S -0.25
Refleks fundus (+) (+)
Silia/supersilia Madarosis()! trikiasis()! krusta ()!skuama ()
Madarosis()! trikiasis()! krusta()! skuama ()
"alpe#ra superior"alpe#ra inferior
$dem ! hiperemis % $dem ! hiperemis
$dem ! hiperemis % $dem ! hiperemis
Margo palpebra &lefaritis ()! mei#omitis () &lefaritis ()! mei#omitis ()
'parat lakrimalis pifora ()! lakrimatis () pifora ()! lakrimatis ()on*ungtia tarsalison*ungtia fornik on*ungtia #ul#i
,iperemis()! papil ()! folikel (),iperemis ()! papil ()! folikel (),iperemis ()! papil ()! folikel ()
,iperemis ()! papil ()! folikel (),iperemis ()! papil ()! folikel (),iperemis ()! papil ()! folikel ()
Terdapat massa putih dibagian nasal, meluas kekornea berbentuk
kerucut dengan puncakdi kornea, ukuran 3 mmdari limbus
S-lera Putih Putih
ornea &ening &ening! #agian nasal tertutup
massa putih! ukuran . mm darilim#us
Status phtalmikus
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
10/40
amera okuli anterior ukup dalam ukup dalam
0ris oklat! rugae(+) oklat! rugae(+)
"upil &ulat!rf (+/+) &ulat! rf (+/+)
ensa &ening &ening
!orpus
2undus3-media-papil-pem#uluh darah
-retina-ma-ula
"ernih edema #-$
aa/%% & 2'3Perdarahan #-$Perdarahan #-$(e)eks *o%ea #+$
"ernih edema #-$
a/%% &2'3Perdarahan #-$Perdarahan #-$(e)eks *o%ea #+$
4ekanan #ul#us okuli (palpasi) ("alpasi)
"osisi #ul#us okuli Ortoforia Ortoforia
erakan #ul#us okuli &e#as &e#as
"emeriksaan lainn7a
am#ar
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
11/40
PTERIGIUM OCULAR SINISTRA
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
12/40
DIAGNOSIS KERJA
Pterigium OS
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
13/40
DIAGNOSIS BANDING
Pinguekula
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
14/40
ANJURAN TERAPI
Hindari faktor risiko (hindari debu, asap, dangunakan kacamata hitam)
Lubricating drops 1 tetes 4 kali sehari
Eksisi
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
15/40
DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien perempuanberumur 55 tahun dengan diagnosis PterigiumOS. Diagnosis ditegakkan dari anmnesis danpemeriksaan fisik
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
16/40
Dari anamnesa didapatkan Mata merah sejak 3 hari yanglalu
Pasien merasakan mata merah sejak 3 hari yang lalukarena terpapar debu dan angin.
Pasien mengeluhkan terdapat lemak pada mata kiri sejak3 tahun yang lalu.
Lemak pada mata kirinya makin lama makin meluas.Riwayat mata sering kemerahan ada, hilang timbulPasien menggunakan sepeda motor sejak 19!, setiap
bepergian pasien tidak menggunakan helm dengan
ka"a penutup muka.Riwayat mata sering terpapar sinar matahari adaRiwayat mata sering terpapar debu dan asap ada.
D k fi kd k
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
17/40
Dari pemeriksaan fisik ditemukan
OD visus 5/6 f1,secara subjektif dapat dikoreksi dengan lensa S –0.50 D
Pada pemeriksaan secara objektif ditemukan pergerakan refleks
fundus ke arah yang berlawanan dari cahaya. Pergerakan ke arahvertikal sama dengan horizontal.
Pemeriksaan lain dalam batas normal
OS visus 5/5 false 1,dengan pemeriksaan secara subjektif dapat
dikoreksi dengan lensa S – 0.25 DPada pemeriksaan secara objektif ditemukan pergerakan refleksfundus ke arah yang berlawanan dari cahaya. Pergerakan ke arahvertikal sama dengan horizontal.
Pada pemeriksaan konjungtiva bulbi ditemukan Injeksi konjungtiva(-), injeksi siliar l (-). Terdapat massa putih di bagian nasal,
meluas ke kornea berbentuk kerucut dengan puncak di kornea,ukuran 3 mm dari limbus
Pada pemeriksaan kornea ditemukan kornea bening, bagian nasaltertutup massa putih, ukuran 3 mm dari limbus
Pemeriksaan lain dalam batas normal.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
18/40
Berdasarkan literatur gejala dan tanda pterigiumberupa mata merah dan karena sering terpapar sinar
matahari serta sering terpapar debu dan asap.
Dari pemeriksaan fisik di temukan pada konjungtivabulbi terdapat massa putih di bagian nasal, meluas kekornea berbentuk kerucut dengan puncak di kornea,ukuran 3 mm dari limbus.
Pada pasien ini, dari beberapa faktor resiko yangdimiliki maka diagnosa pasien adalah pterigium
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
19/40
DEFINISI
Pterigium adalah lipatan berbentuksayap/segitiga pada konjungtiva yang berupa jaringan fibrovaskular yang menginvasi korneasuperfisial. Biasanya ditemukan di bagian nasal
dan dapat bilateral.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
20/40
EPIDEMIOLOGI
Pterigium banyak terdapat pada orang dewasa,tetapi dijumpai pula pada anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan.
perbandingan antara laki-laki dan perempuanadalah 2:1
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
21/40
ETIOLOGI
Unknown, tetapi diduga merupakan fenomenairitatif akibat:
Sinar ultravioletβ
Lingkungan dengan angin banyak, penuh sinarmatahari, debu, atau berpasir.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
22/40
FAKTOR RISIKO
Peningkatan paparan cahaya termasuk tinggal didaerah subtropik dan tropis
Pada pekerjaan dengan aktifitas di luar ruangan
Predisposisi genetik untuk berkembangnyapterigium tampaknya muncul pada beberapakeluarga
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
23/40
PATOGENESIS
Ultraviolet β adalah mutagenik untuk gensupresor tumor P53 pada stem sel basallimbus.
Overekspresi sitokin sepertitransforming growth factor β(TGF- β ) danvascular endothelial growth factor (VEGF)
peningkatan pengaturan kolagenase, adanya
migrasi sel, dan angiogenesis.Perubahan patologi yang terjadi terdiri daridegenerasi elastoid kolagen, dan munculnya jaringan fibrovaskular subepitelial.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
24/40
ANAMNESIS
keluhan berkisar dari tidak ada gejalasampai kemerahan yang tampak jelas,pembengkakan, gatal, iritasi dan
kekaburan pandangan.ada pula yang datang denganmengemukakan adanya sesuatu yangtumbuh di atas korneanya.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
25/40
PEMERIKSAAN FISIK
Menunjukkan penebalan, berupa lipatanberbentuk segitiga yang tumbuh menjalar kedalam kornea dengan puncak segitiganya dikornea, kaya akan pembuluh darah yang menuju
ke arah puncak pterygium.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
26/40
PEMERIKSAAN FISIK
Pada bagian puncak pterygium dini terlihatbercak-bercak kelabu yang dikenal sebagaipulau-pulau Fuchs.
Garis Stocker (garis yang terpigmentasi oleh zatbesi) dapat terlihat pada pterygium lanjut dikornea.
Astigmatisma biasanya terjadi pada pterygiumlanjut.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
27/40
HISTOPATOLOGIK
Kerusakan epitel kornea dan membran bowman.
Epitel yang ireguler dan degenerasi hialin dalamstromanya.
Pada pewarnaan hematoksilin dan eosintampak gambaran basofil
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
28/40
PENATALAKSANAAN
Medical educationPada kelompok usia 20 – 40 tahun, terapi umumnyadengan medikamentosa karena pterigium pada
kelompok usia ini cenderung progresifPada kelompok usia diatas 40 tahun, terapinya jikaukuran kecil 2 mm dari arah limbus ke pupil,terapinya dapat observasi saja, dan dilakukan terapipembedahan.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
29/40
Pada keadaan inflamasi diberikan pengobatanuntuk menekan peradangannya, umumnyadipakai 1 % indometasin topikal. Diberikan 6kali sehari pada 3 hari pertama, diikuti 4 kali
sehari selama 11 hari berikutnyaJika pterygium membesar dan meluas sampai kedaerah pupil, lesi harus diangkat
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
30/40
TERAPI PEMBEDAHAN
Indikasi eksisi pterigium termasuk:
Ketidaknyamanan yang persisten
Distorsi visual
Pertumbuhan pterigium yang progresif (lebihdari 3-4 mm) ke sentral kornea atau visual aksis.
Terbatasnya pergerakan bola mata
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
31/40
TEKNIK PEMBEDAHAN
Bare Sclera excision
Excision with conjunctival closure
Exicion with antimitotic adjunctive therapies
Ocular surface transplantation techniques
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
32/40
BARE SKLERA
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
33/40
AMNION MEMBRANTRANSPLANTATION
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
34/40
DIAGNOSA BANDING
Pseudopterigium
Pinguekula
Konjungtiva Squamous Cell Carsinoma
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
35/40
KOMPLIKASI
Mata merah atau iritasiDistorsi atau reduksi pandangan sentralScarring kronik pada konjungtiva dan korneaPterigium yang meluas yang mengenai otot ekstraokuler dapat menghambat pergerakan bola mata danmenyebabkan diplopia.
Pada pasien yang belum di lakukan eksisi,scarring pada muskulus rektus mediamenyebabkan diplopia.
Pada pasien pterigium yang sebelumnya sudahdilakukan eksisi, scarring dan disinsersi darimuskulus rektus media menyebabkan diplopia
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
36/40
KOMPLIKASI
Kekeringan lokal dan penipisan kornea
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
37/40
KOMPLIKASI POST OPERATIF
Komplikasi yang paling sering muncul daripembedahan pterigium adalah rekurensi postoperatif.
Angka kekambuhan dapat dikurangi dengan
penggunaan konjungtival atau limbal autograftatau transplantasi membran amnion saateksisi.
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
38/40
KOMPLIKASI POST-OPERATIF
Infeksi
Reaksi pada bahan jahitan
Lepasnya graft konjungtiva
Scarring pada korneaDiplopia
Post- operatif astigmatisma
Perdarahan pada permukaan
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
39/40
KOMPLIKASI LANJUT SETELAHRADIASI BETA
Scleraldan/atau corneal thinning or ectasiadapatmuncul bertahun-tahun atau beberapa dekadesetelah pengobatan.
Granuloma episkleral dapat muncul 3 tahun setelahterapi
8/18/2019 Bst 2. Pterygium
40/40
PROGNOSIS
Prognosis kosmetik dan visual setelah eksisipterigium adalah baik.
Pada pasien dengan rekurensi pterigium dapatdilakukan eksisi ulang dan grafting dengan
autograph konjungtiva dan limbal atautransplantasi membran amnion.