Date post: | 05-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | buset-indonesian-newspaper |
View: | 260 times |
Download: | 0 times |
of 68
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
1/681
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
2/68
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
3/68
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
4/68
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
5/685
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
5
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
Divisi eksternal Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) ranting MelbourneUniversity kembali menyelenggarakan acara The Forum, sebuah panel diskusi
interaktif, tetapi kali ini dengan tema yang berbeda berfokus pada sosial politik.
Sesuai dengan tagline Inspire for a Better Nation, The Forum bertujuan untukmengedukasi masyarakat tentang arti demokrasi yang sebenarnya dan
bagaimana cara menerapkan demokrasi ideal tersebut di Indonesia. Acara yang
diselenggarakan di Federation Hall, Southbank ini mengundang anggota DPR RI
Komisi 1 Daerah Pemilihan Malang, Nurhayati Assegaf. Nurhayati ialah seorangaktivis pemberdayaan perempuan dan demokrasi. Selain sering diundang sebagai
narasumber di forum-forum internasional, beliau pula dimandat sebagai Ketua
Persatuan Perempuan Internasional dan merupakan pendiri Nurhayati Ali Assegaf
Center for Democracy.
The Forum juga mengundang seorang pengamat politik sekaligus ilmuwan yang
bekerja di fakultas Asian Studies Melbourne University, Profesor Vedi Hadiz. Berbagai
artikel ilmiah karya Prof. Vedi Hadiz telah diterbitkan dalam jurnal Developmentand Change, New Political Economy, Democratization, Third World Quarterly,
Pacic Review, Journal of Contemporary Asia, Critical Asian Studies, dan Historical
Materialism.
Diskusi yang dilakukan selama dua sesi ini berlangsung dengan sangat menarik
dikarenakan kedua pembicara saling bertolakbelakang, yaitu dari pihak
pemerintahan dan oposisi. Selama sesi pertama, para pembicara terus menekankan
peran mahasiswa sebagai pengawas pemerintahan sangat penting untuk
membantu mengawasi jalannya pemerintahan agar bisa lebih baik lagi dan bebaskorupsi. Nurhayati pula menambahkan, sebaiknya mahasiswa Indonesia di Melbourne
bisa terbuka matanya terhadap keadaan politik baik di Australia dan Indonesia.
Menyinggung persoalan cara mahasiswa agar bisa turut berpartisipasi dalampolitik Indonesia, menurut Prof. Vedi Hadiz, mahasiswa harus lebih bisa dan
mau mempelajari sejarah Indonesia, terjun langsung melihat keadaan rakyat
menengah ke bawah, dan juga mulai peka terhadap kehadiran lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Dengan melihat dan merasakan secara langsung, diharapkan
mahasiswa dapat mulai berpikir tentang sumbangan ilmu dan ide yang tepat.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan dinilai dapat membantu mahasiswa
menyalurkan aspirasi untuk kemajuan bangsa. Sedikit berbeda dengan Prof.Vedi Hadiz, Nurhayati menghimbau agar para mahasiswa bisa memilih lembaga
kemasyarakatan yang tidak banyak diinfltrasi oleh pihak asing. Di samping itu,
gedung DPR akan selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran dari mahasiswa.
Salsabi Rolansyah, PIC The Forum menyatakan pada awalnya sempat mengalami
kesulitan untuk mengadakan sebuah acara diskusi politik, salah satunya adalah ketika
menyelaraskan ide tema dengan para pembicara. Untung saja, Ibu Nurhayati danProf. Vedi Hadiz sangat terbuka menerima ide mereka sehingga akhirnya The Forum
sukses diselenggarakan.
Salah seorang PIC lainnya, Ayu Swasti Amandari, mengatakan pihaknya memilihpolitik untuk The Forum kali ini dikarenakan banyaknya mahasiswa Indonesia yang
memilih tidak perduli terhadap keadaan politik di Indonesia. Melalui The Forum, Ayu
berharap dapat meningkatkan awareness dan ketertarikan mahasiswa Indonesia
terhadap politik negeri sendiri serta dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Indonesia
di Melbourne untuk kembali ke Indonesia dan menyumbangkan tenaga dan idenyauntuk kemajuan Bangsa Indonesia.
Diskusi yang berlangsung hari itu sangat informatif. Sayangnya, peserta yang datangtermasuk sedikit, di bawah ekspektasi panitia. Hal ini disinyalir karena acara diadakan
bertepatan dengan waktu ujian. Kendati demikian, hampir semua peserta terlihat
antusias. Ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan dalam sesi
tanya jawab.
Selamat atas kinerja devisi eksternal PPIA Melbourne University dalam
penyelenggaraan The Forum 3. Semoga sukses untuk The Forum yang berikutnya.
PPIA Melbourne Uni
BUSET NGELIPUT
TANTANG MAHASISWA
UNTUK PEDULI POLITIK
THE FORUM
Anggota DPR RI Komisi 1 Nurhayati Ali Assegafturut menyumbangkan opininya
Profesor Vedi Hadiz hadir sebagai narasumber
Panitia, peserta danpembicara The Forum 3
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
6/68
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
7/687
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
PERWAKILAN RI
EMERGENCY NUMBER
AKAN DATANG-VIC
Kedutaan Besar RI
untuk Australia
Konsulat Jendral RI
untuk Victoria & Tasmania
Konsulat Jendral RI
untuk NSW
Konsulat Jendral RI
untuk Western Australia
Konsulat Jendral RI
untuk Northern Territory
8 Darwin Avenue Yarralumla, ACT 2600
Ph. 02 6250 8600 Fax. 02 6273 6017 www.kbri-canberra.org.au
72 Queens Road Melbourne, VIC 3400
Ph. 03 9525 2755 Fax. 03 9525 1588 www.kjri-melbourne.org
236 - 238 Maroubra Rd Maroubra, NSW 2035
Ph. 02 9344 9933 Fax. 02 9349 6854 www.kjri-Sydney.org
134 Adelaide Terrace East Perth, WA 6004
Ph. 08 9221 5858 Fax. 08 9221 5688 www.kri-perth.org.au
20 Harry Chan Avenue Darwin, NT 0801
Ph. 08 8941 0048
Fire Ambulance & Police - 000
POISON Information Centre - 131 126
State Emergency Service (SES) - 132 500
CRIME STOPPERS - 1800 333 000
Telephone Interpreter Service - 131 450
Setiap Rabu, 1 Juni – 31 Agustus
WINTER NIGHT MARKET
Queen Victoria Market
GratisPk. 17-22Info: www.qvm.com.au
Ramadhan, 6 Juni – 6 Juli
IMCV
Sholat Tarawih
Buka Puasa BersamaZakat, Infaq, dan Shadaqoh
- Masjid IMCV Westall130 Rosebank Ave, ClaytonSouth
- Masjid IMCV Surau Kita12/9 Dawson St, Coburgh North
- Masjid IMCV Baitul Makmur 26 Maher Rd, Laverton
Sholat Idul Fitri dan Halal Bihalal- Southern Community Centre
27 Rupert Dr, Mulgrave- Coburg Town Hall
90 Bell St, Coburg (dalamkonrmasi)
- Victoria UniversityFootscray Campus (dalamkonrmasi)
Untuk info lanjut silahkan lihat:imcv.org.au
AIDA VICSholat Tarawih: Setiap malam sekitar
pk. 19
Tadarus Alqur’an: Senin-Kamis pk. 20-21
Itikaf: 10 malam Ramadhanyang terakhir, pk. 20:30 – subuh
Sholat Ied: 1 Syawal, pk. 8
Untuk info lanjut silahkan lihat:aidavictoria.org.au
Kotak Langganan
Ingin mendapatkan BUSET langsung di rumah?
Hubungi (03) 901 277 64 atau email [email protected]
BUSET juga bisa dibaca gratis melalui www.buset-online.com
: BUSET
: @BUSETMagazine
READ BUSET ONLINE at WWW.BUSET-ONLINE.COM
PUBLISHER
Projek 21
EDITOR in CHIEF
Roy Rotty
EDITOR
Vini Rotty
ASSOCIATE EDITORKevin Rusli
JOURNALISTS/PHOTOGRAPHERS
Alia WahyuningsihAndre JoGabriella ArifnKevin RusliLeonardo ArdiantoSasha LuhulimaTjintjin JonesRoy RottyVini Rotty
SUBSCRIPTION
18 Juni – 17 Juli
RIVER RINK
Federation SquareMelbourne CBDSetiap hari, pk. 10 – 221 sesi = 45 menitDewasa: $24.50Anak (6-14th): $18.50Junior (3-5th): $15Concession: $22Keluarga: $71Harga diskon tersedia online (pre-sale)Fedsquare.com/riverrink
27 Juni – 14 Juli
Teenage Mutant Ninja Turtles
High Tea
The Langham Melbourne1 Southgate Avenue, Southbank Senin – JumatSesi 1: pk. 10 – 11:30Sesi 2: pk. 12 – 13:30$35 per anak $45 termasuk buku mewarnai dan stiker [email protected]
Rabu, 6 Juli
IDUL FITRI
Sholat Ied, Halal Bihalal
KJRI Melbourne72 Queens Rdinfo lanjut akandiumumkan akhir Juni
Sabtu, 16 Juli
FESTIVAL PERU
101 Waterfront WayDocklandsSiang – pk. 23GratisPeruvianfestival.gmail.com
ADVERTISING EXECUTIVES
Vini Rotty (0438 012 183)Roy Rotty (0404 546 646)
ART
Rizwana Rachman
DISTRIBUTION COORDINATORRoy Rotty
CONTRIBUTORS
Alain Warisadi – Xynergy RealtyGroupCrime Stoppers AustraliaGRII MelbourneKJRI MelbournePPIA VIC dan rantingRandy Enos – ICCASuhana LimSuperstar EducationVirda Ersan – SEA AccountantsYapit Japoetra – YNJ Migration
Hari semakin dingin,hembusan angin semakinterasa menusuk tulang.Tapi justru inilah keunikanMelbourne. Meski diliputidengan cuaca kelabu,kota ini tetap penuhwarna dengan segudangacara multikultural yangmenghangatkan.
Terlebih, musim dingin kaliini menjadi spesial karena
juga merupakan bulan suciRamadhan yang sangatpenting bagi saudara/ikita yang beragama Islam.Menjalankan puasa dinegeri seberang tentutidak semudah di kampunghalaman. Selain tidak bisasahur dan berbuka bersamakeluarga, Australia memiliki
penduduk yang mayoritas beragama Kristiani sehingga jarang sekaliada restoran yang menutupi ruang makan mereka seperti layaknyadi Indonesia. Godaan semakin besar meski jam puasa termasukpendek. Kendatipun, menjalankan ibadah ini adalah sebuahketekunan iman dan pendewasaan hubungan rohani dengan SangPencipta. Maka itu, apabila dijalankan dengan sebaik mungkin,tentu akan menjadi berkat tersendiri.
Pada edisi khusus ini BUSET menghadirkan beberapa informasi
penting selama Ramadhan, dari kegiatan yang diadakan organisasiIslam Indonesia di Victoria hingga beberapa tips untuk menjagakesehatan jasmani selama berpuasa. Selain itu, ada pula berita-berita hangat seputar kegiatan masyarakat serta kisah unik yangterjadi di belahan dunia lainnya.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
BUSET - Not Your Ordinary One!The most talked about Indonesian Magazine in Australia
BUSET Vol. 11-132 JUNE 2016
7
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Bagi Semua Umat Islam
Semoga Amal Ibadah Kita Diterima Allah SWT
Marhaban ya RamadhanSEGENAP REDAKSI BUSET
Mengucapkan
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
8/688
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
BUSET NGELIPUT
Next Wave Festival yang diadakan untuk memberi kesempatan seniman-senimanmuda unjuk bakat dan berbagi karya sekaligus budaya dan latar belakang mereka,
kembali diadakan tahun ini, tepatnya pada tanggal 5-22 Mei silam. Diantara karya-
karya tersebut adalah Sedih // Sunno, sebuah pertunjukan instalasi seni karya Rani PCollaborations, yang beranggotakan Rani Pramesti, Kei Murakami, Shivanjani Lal, dan
Ria Soemardjo.
Sedih // Sunno berlangsung selama sepuluh hari dari 5 hingga15 Mei, dan seperti yangdikatakan sebelumnya oleh Rani, adalah sebuah pertunjukan instalasi yang sangat
intim, dimana hanya ada 12 orang penonton untuk setiap sesinya.
Pada bagian awal acara yang dilangsungkan di 4/5 Blackwood Street, North
Melbourne tersebut, penonton dipersilahkan masuk dengan melepas alas kaki dan
duduk membentuk sebuah lingkaran. Di belakang para penonton terlihat sekitar
delapan helai kain batik yang digantungkan pada tirai pembatas ruangan. Taklama kemudian, Kei Murakami memulai dengan perkenalan dan petunjuk mengenai
instalasi seni yang akan diikuti.
Pertunjukan dimulai oleh Rani Pramesti yang berbaur di antara para penonton,
mengajak mereka untuk memilih kain batik yang paling disukai, dan bertanyamengenai alasannya. Rani melanjutkan dengan memperlihatkan beberapa
peralatan yang dipakai untuk pembuatan sebuah kain batik seraya menjelaskan
proses pembuatan sebuah batik. Kegiatan ini seakan digunakan sebagai perantara
untuk Rani bercerita mengenai ibunya yang sangat mencintai batik.
Para penonton yang bukan hanya terdiri dari orang Indonesia melainkan warga asing
lainnya, mendengarkan dan berpartisipasi secara khusyuk saat Rani berbagi ceritamengenai ibunya yang mengalami kekerasan seksual pada usia yang sangat dini,
yaitu 8 tahun, dan oleh pamannya sendiri. “ My mother always said, ‘in sadness you are
always alone.’ Maybe now I am starting to understand where that belief of hers comes
from,” ujarnya halus.
Kendati demikian, Sedih // Sunno adalah usaha Rani untuk membuktikan bahwa
ibunya salah. Dengan berbagi cerita pengalaman sang bunda lewat instalasitersebut, Rani ingin menjadi teman untuk ibunya yang berusia 8 tahun pada saat itu
dan menemaninya dalam kesedihan. Terlihat beberapa penonton menunduk haru
saat Rani menceritakan tragedi yang dialami ibunya tersebut.
Usai bercerita, penonton dibagi menjadi 3 kelompok untuk mengikuti beberapa
segmen dari Sedih // Sunno. Ada aktivitas mengenakan kain, memakan coklat,
melempar dadu, hingga mendengarkan lantunan musik dari Ria Soemardjo. Acara
diakhiri dengan para penonton meduduki meja makan yang dilengkapi dengan
cangkir dan meminum teh bersama-sama.
Sasha
Florence Tupuola, 24, Practicing
Visual Artist
The piece all together, itfelt like there was a spiritual
empowerment from the
performance, personally I thought
she dealt with it all with respectand just so much courtesy for her
culture and for her mother in her
story. I thought it was beautifully spoken and told.
This is something where no matter
what cultural background you’refrom, that there is the connection
that we have, and considering
I’m not Indonesian, I don’t think
it mattered. It was also veryinsightful, because I didn’t know
anything about the culture
before; I thought it was beautiful
to take away a bit of the culture.
Minh Nguyen, 33, Psychology Student at Victoria
University
I was really impressed with the different mediumsthat they use throughout the show; the video,
audio, intervals, and the different kind of activities
they all did as well. I think I really enjoyed learning
about the Indonesian Culture, as I am Vietnamese/ Australian. I was quite moved learning about Rani’s
Mother’s Story and being able to integrate that
in her own life, and using it as a way to share withothers.
It also was really good how she started telling
us about the culture, about the batik, and thebeautiful artwork that they do and bringing in
real instruments and equipment that they use, so
learning about that really gave me an eye-opener
to what context I’m about to go into. It was reallyhelpful. And also the human experience with her
mother being a child, understanding who her
mother was and how it impacted on her life, it was
really moving.
Akhirnya TerungkapLewat Instalasi Seni
Kesedihan Rani
Apa Kata Mereka
8
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
9/68
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
10/68
INFO BUSET
Masa DepanmuSiapa yang Tentukan?
Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2016
Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2016 diperingati dunia setiap tahunnya pada 26 Juni demi memerangi penyebaran dan penyalahgunaan narkoba. Mungkin kalianbertanya-tanya, mengapa peringatan ini perlu dilakukan, padahal semua orang tahu dampak buruk dari obat-obatan teralang. Rupanya masih banyak orang yang harus
menderita karena penggunaan narkoba, bahkan sekitar 200.000 orang meninggal karenanya setiap tahun.
Anak muda, terutama, merupakan kelompok umur yang paling rentan terhadap narkoba karena beberapa alasan; ingin diterima dalam grup, berupaya lari daripermasalahan, sekedar menghilangkan kebosanan, menunjukkan pemberontakkan, mencari kesenangan, maupun untuk coba-coba atau bereksperimen. Alasan-alasan ini
lah yang menyebabkan masih banyaknya narkoba yang beredar di dunia.
Resiko yang harus ditanggung oleh pengguna narkoba adalah kerusakan otak, gangguan perspektif, sulit mengambil keputusan rasional, acuh terhadap sekitarnya, rusaknyaorgan tubuh, bentuk wajah yang berubah sehingga terlihat lebih tua, dan ahirnya kematian.
Untuk terhindari dari narkoba dan akibat buruknya, berikut tips sehari-hari yang bisa dilakukan:
Jangan takut katakan tidak
Terkadang kita merasa takut dikucilkandan dianggap tidak keren karena
menolak tawaran teman untuk memakai
narkoba. Tapi jangan sampai orang lain
menentukan nasib kalian di masa depan.Beranilah katakan tidak karena kalian
memiliki hak untuk memilih kehidupanyang lebih baik.
Ketahui dampak buruk narkoba
Narkoba selain merusak tubuhpenggunanya juga akan
membuat hidupnya menjadi
berantakan. Karena tidak
mampu berkonsentrasi danbersikap rasional, pengguna
narkoba sulit mendapatkanpekerjaan dan kepercayaan
dari orang lain. Bukan hanyadiri sendiri, perlu disadari bahwa
keluarga dan orang terdekat dari
pengguna juga akan merasakan
dampak buruknya.Rencanakan masa depan
Dengan memiliki goal atau tujuan di
masa depan, kalian tidak akan mau
mencoba-coba narkoba yang akanmenghalangi usaha kalian. Cita-cita yang
tinggi dan sesuai dengan minat akan
membuat kalian semakin fokus pada hal
yang baik dan menghindari hal-hal yangburuk. Tentunya proses tersebut haruslah
dinikmati dan jangan sampai justru
menjadi sumber tekanan.
Ciptakan koneksi yang baik dengan teman
Terkadang dalam kehidupan kita merasa
down dan bahkan depresi sehingga tergiur
dengan jalan keluar cepat seperti narkoba
yang bisa memberi perasaan senang.Namun tentunya narkoba sama sekali
tidak menyelesaikan permasalahan. Akan
lebih baik bila kalian bisa membicarakan
permasalahan dengan teman, danmenemukan solusi baik bersama.
Cari bantuan
Bila kalian, ataupun seorangkenalan mengalami
permasalahan dengan
narkoba, carilah bantuanprofessional sehingga kalian
tidak akan merasa sendirian dan
kewalahan. Jangan menunggu-nunggu, lakukan sekarang jugakarena tidak ada kata untuk
terlambat. Beberapa organisasi
yang bisa kalian hubungi
di wilayah Victoria adalahDirectLine 1800888236, 1800
ICE ADVICE 1800423238, PAMS
1800443844, Youth Drug and
Alcohol Advice Line 1800458685 Gaby
10
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
11/6811
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
K
edutaan Besar Australia di Indonesia baru saja meluncurkan
permainan elektronik menarik yang diberi judul “Next Door Land”.Dalam e-learning game tersebut, penggunanya diajak untuk
melakukan petualangan virtual ke Australia atau Indonesia agar
lebih saling mengenal, sekaligus mempelajari kebudayaan kedua
negara lebih dalam lagi.
Game yang sengaja dirancang agar dapat dimainkan oleh segala
usia, khususnya anak-anak usia SD hingga SMP, ini dapat membawapemainnya berlomba untuk bisa sampai ke puncak Sydney Harbour
Bridge, bermain cricket di Adelaide, belajar main gamelan, memasak
masakan tradisional Indonesia, merasakan keramaian Kota Jakarta,
dan masih banyak lagi.
Aplikasi “Next Door Land” merupakan salah satu upaya Departemen Luar Negeri Australia dalam mempererat ikatan persaudaraan dengan negara-negara tetangga secara
digital. Game ini tercipta atas kerjasama Kedubes di Jakarta dan developer game Indonesia, Agate. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Asia Education Foundation
dan Australia-Indonesia Youth Association (AIYA) juga turut terlibat dalam keberhasilan projek ini.
“Next Door Land” dapat diunduh secara gratis melalui Windows, iOS maupun Android.
Sumber: Dfat
INFO BUSET
PERERAT TALI
PERSAUDARAAN
AUSTRALIA
INDONESIA
LEWAT GAME
Food serving challengeHarbour Bridge challenge
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
12/6812
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
12
SEKILAS INDONESIA
Minuman keras atau miras memang banyak tersebar di wilayah
Indonesia, tak terkecuali di Ibu Kota Jakarta. Baru-baru ini GubernurDKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan
pihaknya setuju dan akan mengaplikasikan peraturan Kementerian
Perdagangan RI yang melarang minimarket dan pengecer untuk
menjual minuman beralkohol di bawah 5 persen. Ini berarti bir punakan sulit dijumpai di minimarket.
Ahok berpendapat peraturan seperti ini penting karena sangat
sulit untuk menertibkan larangan miras, dan dengan demikiandiharapkan konsumsi miras oleh penduduk usia anak-anak dapat
teratasi. Kendatipun, peraturan sebelumnya tentang batas usia
pembeli miras minimum 21 tahun dan menunjukkan kartu identitas
masih berlaku.
Peraturan Kementerian Perdagangan ini memberi pengecualian
wilayah Bali dimana ada 16 lokasi pariwisata yang dapat menjual
miras di toko kecil atau minimarket.
Selain miras, Ahok juga telah memberlakukan larangan iklan rokok
yang menggunakan media luar ruang sejak awal tahun 2015. Hal
ini dipicu dari fakta bahaya yang ditimbulkan rokok bagi manusia,dan Indonesia selama ini dinilai sangat cuek dengan peraturan
rokok karena banyaknya jumlah penduduk yang merokok. Tidak
bisa dipungkiri, pajak tembakau memberikan pemasukan yanglumayan besar bagi negara. Kendati demikian, pemerintah DKImeyakini, meski penerimaan pajak berpotensi untuk menurun setelah
adanya larangan ini, namun kesehatan lebih penting. Lagipula, DKI
Jakarta sedang menjalankan misi pajak online yang disinyalir dapat
memberikan pendapatan daerah yang besar.
Kabupaten Jombang,Jawa Timur tepatnya
di Sungai Gunting
kini tercemar oleh
ratusan ton limbahberbahaya. Limbah
padat yang diisi
kedalam karung
dan dilempar kesungai ini dipercaya
bisa berbahaya
bagi manusia.
Selain itu, sampahlingkungan tersebut
mengeluarkan bau
tak sedap yang
cukup menyengat.
Setelah diperiksa
secara detail,laboratorium Badan Lingkungan Hidup menyatakan limbah tersebut
positif beracun. Dan hingga berita ini diturunkan, tercatat delapan
air sumur warga Dusun Kedungpilang telah tercemar dan sudah ada
sedikitnya 42 kasus kesehatan yang menyerang warga, seperti typus,kepanasan serta gatal-gatal.
Diduga limbah padat itu berasal dari PT. Putra Restu Ibu Abadi
(Pria) yang terletak tak jauh dari Sungai Gunting. Kabarnya,perusahaan yang mengolah limbah padat, cair dan medis dari
sekitar 1800 perusahaan dan rumah sakit di Jawa Timur tersebut
belum mengantongi ijin Landeld sehingga pabrik ini hanya berfungsi
sebagai pengolah dan pemanfaatan limbah tanpa menanamnya.Beroperasi sejak 2010, PT. Pria menghasilkan produk kertas serta
batako untuk konstruksi bangunan dari limbah yang dikelolanya.
Tidak Ada Lagi Birdi Minimarket
Sungai GuntingMengandungLimbah Beracun
Menjelang Hari Raya Idul
Fitri, masalah transportasi
menjadi salah satu yang harus
diperhatikan di berbagai daerahdi Indonesia. Organisasi Angkutan
Darat (Organda) di Riau,misalnya, telah mempersiapkan
2.281 unit armada untukmasyarakat yang akan
melakukan mudik Lebaran.
Ribuan angkutan tersebut berasaldari 20 perusahaan angkutan
umum Antar Kota Antar Provinsi
(AKAP) dan 70 perusahaan
angkutan umum Antar KotaDalam Provinsi (AKDP). Selain itu,
31 angkutan Antar Jemput Dalam
Provinsi (AJDP) juga menerjunkan
armadanya untuk menjaminkelancaran arus mudik Juli nanti.
Pembangunan waduk di
Ibu Kota memang sudahberjalan sejak Joko Widodo
menjabat sebagai Gubernur
DKI Jakarta. Namun hingga kini,
masih banyak perencanaanpembangunan waduk yang
belum juga terealisasikan oleh
karena kesulitan mendapatkan
lahan yang cukup luas.
Gubernur DKI Ahok
mengatakan butuh lebih
dari lima hektar tanahuntuk membangun sebuah
waduk, dan ini tidak mudah
didapatkan di wilayah kota megapolitan tersebut. Kendatipun, Ahok terus bertekad untuk
mengerjakan apa yang bisa dikerjakan.
Gunung Sinabung yang terletak di Sumatera Utara kembali menimbulkan petaka bagi warga
sekitar. Pasalnya, akhir Mei silam, awan panas kembali menyelimuti dataran tinggi Karo hinggamenelan nyawa tiga warga yang sedang berkebun di ladang. Sementara itu, empat orang
dinyatakan luka dan memerlukan perawatan kritis.
Sebelumnya pemerintah setempat telah menghimbau agar warga tidak lagi beraktivitas di areasekitar Gunung Sinabung yang telah dinyatakan sebagai zona merah. Korban diketahui adalah
warga Desa Gamber yang berada dalam radius 4 km dari puncak kawah Gunung Sinabung.
Gunung Sinabung sendiri diketahui masih berpotensi untuk menghasilkan letusan yang dapatterjadi kapan saja. Erupsi gunung aktif ini telah terjadi sejak September tiga tahun lalu. Namun
masih saja ada beberapa penduduk yang enggan pindah, padahal pemerintah telah
menyiapkan bantuan sewa lahan pertanian dan sewa rumah.
Lagi-lagi Gunung
Sinabung Telan Korban
Organda Mulai BersiapUntuk Arus Mudik
Ogah Banjir Lagi, JakartaBertekad Bangun Waduk
12
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
13/6813
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
13
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
ADVERTORIAL
13
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
Masih ingat acara IFF Movie Masterclass yangdiadakan di kantor Superstar Education bulan
lalu? Salah satu topiknya adalah Low-Budget
Moviemaking yang dibawakan oleh sutradara
kenamaan Andri Chung dan penulis novel Djenar MaesaAyu. Acara singkat ini mengilhami sejumlah pelajar untuk
mencari informasi yang lebih mendalam mengenai
dunia lm serta program pendidikan formal yang
dapat ditempuh di Australia. Mari kita simak sejenakbeberapa jurusan yang dapat membantu kalian untuk
berkecimpung di industri masa depan ini:
Bachelor of Interactive Media (Film) (AIT Academy
Information and Technology)
Industri lm Australia adalah salah satu ikon industri
yang paling membanggakan di negara ini. Bidang iniakan tumbuh dan berkembang semakin besar dan
makin banyak tenaga profesional akan dibutuhkan.
Perusahaan-perusahaan perlman Australia akan
mencari tenaga-tenaga yang mempunyai keterampilan,daya kreatitas dan ilmu untuk membantu proyek-proyek
mereka.
Bila tertarik untuk bekerja di industri pembuatan lmini, program Bachelor of Interactive Media (Film) yang
ditawarkan AIT bisa menjadi pilihan kalian. Program ini
memberikan kesempatan untuk menulis naskah serta
mengarahkan (atau menjadi sutradara) karya-karya asliuntuk diproduksi sebagai proyek independen di layar
lebar. Kalian pun akan mendapatkan kesempatan untuk
membuat produksi lm di dalam tim. Apa saja yang
akan dipelajari di program S1 ini? Antara lain, penulisannaskah, pembuatan story board, sinematogra,
penyutradaraan, editing, dan produksi.
Dengan sistim pemebelajaran di AIT, kalian dapat
memilih untuk menyelesaikan program S1 ini dalam
jangka 3 tahun atau 2 tahun.
Bachelor of Film and Television (Swinburne University)
Apa saja sih yang dipelajari selama mengambil program
S1 ini? Selain penulisan naskah, penyutradaraan, tatacahaya, penyuntingan (editing) dan sinematogra,
kalian juga akan belajar mengenai tata suara ( sound
design), teknik produksi, jenis lm (Genre and the Moving
Image), sampai Hollywood Cinema.
Di samping Bachelor of Film and Television, ada juga
program yang lebih spesik di bidang lm animasi, yaitu
Bachelor of Film and Television (Animation). Di dalam
program ini selain kalian akan belajar mengenai dasar-dasar perlman, kalian harus mengambil spesialisasi,
antara lain 2D Animation, 3D Animation, Motion
Graphics dan Stop Motion Animation. Spesialisasi ini
akan mempelajari lebih mendalam lagi mengenaikomponen animasi. 3D Animation, misalnya, belajar
untuk menganalisa gerakan mekanik dan komponen
dari model 3D yang sudah jadi, menciptakan karakter
3D. Program ini cocok bagi kalian yang bercita-cita
untuk memproduksi lm seperti Avatar , Jungle Book, ataulm-lm ala Disney.
Selulusnya dari program Bachelor of Film and Television
atau Bachelor of Film and Television (Animation) ini,
kalian dapat pula menjadi anggota dari sejumlah
asosiasi ternama di Australia seperti Australian ScreenEditors Guild, Design Institute Australia, Australian
Cinematographers Society, Screen Producers Association
of Australia.
Advanced Diploma of Screen and Media (RMIT University)
Bila durasi program S1 dirasa terlalu lama, kalian dapatmemilih program Advanced Diploma di RMIT. Melalui
program ini kalian akan mempelajari dasar-dasar untuk
kemudian melanjutkan ke industri seni, desain, layar dan
media. Program Advanced Diploma ini memberikan duapilihan spesialisasi yaitu Interactive Digital Media (IDM)
dan Screen.
Jika kalian nantinya ingin menekuni beragam software seperti Photoshop, Illustrator, Flash, dan Dreamweaver ,
misalnya, maka IDM adalah spesialisasi yang tepat
untuk kalian. Dengan bekal ilmu dan keterampilan
di IDM, kalian dapat bekerja sebagai desainer untukperusahaan media production atau memulai sebagai
tenaga freelance bagi bisnis kalian sendiri. Sedangkan
bila kedepannya kalian lebih ingin fokus dan mengambil
bagian di bidang perlman dan produksi televisi, kaliansebaiknya memilih spesialisasi screen. Melalui jalur ini
nantinya kalian dapat bekerja sebagai sinematografer,
asisten kameramen, editor, content produsen, dan masih
banyak lagi.
Program Advanced Diploma of Screen and Media
di RMIT tidak hanya memberikan teori namun juga
membuka kesempatan bagi kalian untuk berkiprah dilevel internasional. Sudah bukan suatu hal yang aneh
bila kalian akan mempunyai banyak kesempatan
untuk berjumpa dengan pakar dari industri televisi
dan perlman. Kalian akan betul-betul mendapatkandukungan dan dorongan untuk berpartisipasi untuk
mendapatkan pengalaman di Australia maupun di
kancah internasional.
Langkah Pertama DI Dunia Film
Diawali Dari Belakang Layar
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
14/6814
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
HANGAT DARI TANAH AIR
Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia sedang marak-maraknya mengikuti gaya polisi
dengan mengenakan kaos polo bertuliskan Turn Back Crime. Sangking banyaknyapermintaan, baju ini pun dapat dengan mudah dibeli di berbagai kios pinggir jalansehingga sulit untuk membedakan antara polisi asli dan warga sipil.
Memang, kaos tersebut bukanlah seragam resmi pihak kepolisian, namun seringkali
terlihat sedang dikenakan aparat saat sedang menangani berbagai kasus kriminal.
Kalimat “Turn Back Crime” (TBC) diyakini berasal salah satu program International
Criminal Police Organisation (Interpol) di tahun 2014 untuk sosialisasi masyarakat
tentang kejahatan terorganisasi.
Pada bulan November 2015 kemarin pihak kepolisian Indonesia meluncurkan
TBC yang merupakan program dari Direktorat Reserse Polda Metro Jaya. Direktur
Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krisna Murti berserta jajarannya menentukanpenggunaan seragam kaos polo dengan tulisan Turn Back Crime di depan, tulisan
polisi pada bagian punggung, dan bendera Indonesia di lengan kanan. Untuk urusan
celana, menggunakan kelana cargo / khaki yang kemudian dilengkapi pula dengansepatu boots atau sneakers.
Peristiwa bom Sarinah di awal tahun ini merupakan ‘perkenalan’ seragam tersebut
kepada masyarakat. Pada saat itu jutaan mata yang menyaksikan langsung melalui
berbagai media cetak dan televisi melihat kegagahan polisi Indonesia dengan kaospolo sambil mengacungkan senjatanya dalam melumpuhkan teroris. Sejak saat itulah
berbagai aksesoris dengan tulisan Turn Back Crime semakin populer.
Di lain sisi, fenomena ini menimbulkan permasalahan yang tidak sepele. Sepertimisalnya kasus penipuan yang dilakukan oleh Anton Chandra (27) yang menipu 13
orang pekerja seks komersial (psk) dengan menggunakan pakaian dan ornamen TBC.
Ia mengaku sebagai seorang perwira polisi dan berhasil menggunakan jasa para psk
secara gratis.
Seorang polisi memiliki pekerjaan sampingan yang
halal bukanlah hal yang aneh. Namun menjadihal yang fenomenal jika pekerjaan tersebut
adalah sebagai pemulung. Pertengahan Mei
kemarin, kasus Brigadir Kepala (Bripka) Seladi,
seorang polisi berusia 57 tahun dari kota Malangterendus oleh media Tanah Air. Kesulitan ekonomi
yang dihadapinya tidak membuat dirinya malu
untuk menjadi seorang pemulung.
Saat ini Bripka Seladi bertugas di Satuan
Penyelenggara Administrasi (Satpas) Surat Izin
Mengemudi (SIM) kota Malang. Seladi mengaku
sepanjang karirnya sebagai polisi selama 16 tahun, tak sekalipun dirinya menerima suapdalam bentuk apapun.
Berbagai simpati, pujian dan bantuan mengalir kepada Seladi, sebut saja Ketua DPR
Ade Komarudin yang mengundang dirinya ke DPR dan memberikan penghargaan ataskejujurannya. Ade juga menambahkan bahwa Bripka Seladi merupakan contoh revolusi
mental. Lain lagi bantuan yang diberikan oleh Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo,
ia berkomitmen menyerahkan gajinya selama 6 bulan kedepan untuk Bripka Seladi. Kapolri
Jenderal Polisi Badrodin Haiti juga turut mengapresiasi semangat Seladi yang tidak menerimasuap dan mendapat tambahan penghasilan dengan cara yang halal.
foto: tempo.com
Polisi MerangkapPemulung
Kontraversi BajuTurn Back Crime
Foto: tempo.com
Foto: liputan6.com
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
15/68
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
16/6816
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
ADVERTORIAL
Dinas Pendidikan UPDT Pembinaan Sekolah Dasar Kecamatan Pondok Gede
Sekolah Dasar Negeri XI Komplek Bumi Jatiwaringin yang berdekatan dengan
Komplek Perumahan Pertamina, Jatiwaringin Asri menawarkan beasiswa untukpara pelajar sekolah dasar di Australia dengan umur minimal 8 (delapan)
sampai 12 (duabelas tahun) yang berkeinginan untuk belajar di Indonesia selama
bulan Nopember sampai awal Pebruari setiap tahunnya. Selain aktif menggunakanBahasa Indonesia sehari-hari di lingkungan sekolah dan ketika bermain bersama,
para murid juga wajib mengikuti berbagai mata pelajaran program pendidikan
nasional yaitu: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni Budaya dan Ketrampilan,Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Bahasa Dearah dan Bahasa
Internasional (Bahasa Inggris) serta kegiatan ekstra kurikuler Pramuka dan Seni Beladiri
(karate atau pencak silat).
Laporan Hasil Belajar Peserta Didik akan dibagikan dan diterjemahkan ke dalam
Bahasa Inggris sebelum para murid kembali ke bangku sekolah mereka di Australia.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti KAINUS A Youth Cultural
Excursion adalah membawa surat ijin dari Kepala Sekolah Dasar di Australia, memilikiwali murid yang berdomisili di Jakarta dan return tiket Garuda Indonesia KAINUS A
Special Excursion fare.
Adam dan Michael Milano yang masing-masing berusia 11 (sebelas) dan 8 (delapan)tahun dari salah satu sekolah dasar negeri di western suburb memulai program tersebut
di atas pada awal Oktober 2015 sampai awal Januari 2016. Rutinitas bersekolah di
Indonesia dimulai pada hari Senin minggu kedua setelah kedatangan para siswa
dan jadwal mata pelajaran kelas dibagikan lengkap dengan daftar baju seragamyang harus dikenakan. Pukul tujuh pagi di hari Senin, selalu diawali dengan upacara
bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa bersama sebelum para murid
masuk ke kelasnya masing-masing.
Jam 10:00 pagi para murid diijinkan untuk beristirahat dan kelas dibubarkan pada pukul
12:00 siang. Pada hari Sabtu, para murid diijinkan untuk memilih pelajaran keterampilanPRAMUKA atau Martial Arts (Karate atau Pencak Silat). Les pendidikan tambahan
dijadwalkan setiap sore hari yang disesuaikan dengan minat, bakat dan kemampuanpara murid.
Mata pelajaran les tambahan yang bervariasi dari mulai pendidikan kesenian, bahasa
Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial juga pendidikan rohani
selain memberikan kesempatan kepada para
murid untuk mengisi waktu luang juga dapat
menerampilkan berbicara dalam bahasaIndonesia baik, baku dan benar. Setelah
menerima nilai ulangan harian dan laporan
hasil belajar pada pertengahan Januari 2016 di
SDN Jatiwaringin XI, para murid berkesempatanberwisata ke Lombok dan Bali sebelum kembali
melanjutkan pendidikan sekolah dasar negeri
di Australia untuk tahun ajaran baru 2016 –2017 yang dimulai pada awal Pebruari setiaptahunnya.
2-Day Lombok Excursion
Ketika tiba di Lombok, rombongan akan dijamu
dengan santap malam duduk lesehan menikmati
hidangan khas Lombok, kangkung pelicing
dan ayam taliwang. Twin-sharing superior diJakakarta hotel adalah tempat menginap
yang berdekatan dengan Pantai Senggigi,
sehingga para murid bisa bersantai menikmati wisata pesisir pantai untuk kemudian
mempersiapkan diri keesokan harinya mengunjungi pusat kerajinan rakyat yaituPasar seni gerabah, tenun ikat dan songket serta perhiasan mutiara. Desa-desa yang
dikunjungi yaitu Sayang-sayang, Banyumulek, perumahan penduduk asli Sasak dan
Sukarare. Setelah bersantai menikmati keindahan alam kota Mataram, rombongan
akan melanjutkan perjalanan menikmati jamuan wisata di Pulau Lembongan Bali.
4-Day Bali Tjendana Resort – Bali Tjendana Adventure
Hari pertama tiba di Ngurah Internasional Airport, armada transportasi Tjendana sudah
bersiap untuk mengantarkan para murid menginap di Tjendana Dampati Sanur, untuk
kemudian diantar berkeliling mengunjungi Tjendana Club Villas dan Kunti Seminyak,
mengunjungi Nusa Dua sambil bersantap siang dan bermain selama lebih dari dua jam di Tjendana Adventure “Surf n Turf” mengakses Surf Rider, Water Slides, Space Bowl,
Canoeing dan Bicycling.
Hari kedua para murid mengikuti KAINUS A – Local Life Sanur Sunrise Bycle tour yang dimulai pada pagi hari jam 05:30. Sambil bersantai berkeliling di pesisir
pantai, mengunjungi pasar tradisional Sanur yang terkenal dengan kerapihan dan
kebersihannya, sambil menyiapkan bekal dan energy untuk bermain di taman air tropis
seluas 3,8 hektar yang terkenal dengan berbagai wacana dan atraksi air serta slides,Waterbom Kuta.
Saat yang ditunggu-tunggu tiba pada hari ketiga dan keempat, melanjutkan wisata
menginap di Tjendana Lembongan Beach Club Pulau Nusa Lembongan. Pemesananboat transfer dari Serangan Harbour di Equaotor Lounge dijadwalkan pada pagi hari
jam 08:30. Persiapan dimulai dengan early wake-up call jam lima subuh, solat dan
boat briefng. Sambil menunggu, para penumpang dipersilahkan menikmati sajian
snack untuk sarapan pagi, air mineral dan antimo untuk mencegah mabuk laut sertaminuman hangat teh dan kopi. Setelah diinstruksikan untuk memakai life-jacket, maka
kapal segera berangkat dan dalam perjalanan menuju Pulau Nusa Lembongan,
kapal berhenti di tengah, memberikan kesempatan kepada anak-anak memulai
petualangan Pontoon Activity “The Teasure Hunt”, seperti Glass-bottom boat, Sea-Walker, Banana boat, Frenzy pro 3 riding, Snorkelling.
Pengalaman tersebut di atas, kami upayakan untuk memperkenalkan kebudayaan
dan bahasa Indonesia bagi para kawula muda, memperkuat program kementerianpariwisata Wonderful Indonesia serta ikut mendukung Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik
Indonesia (UUD) 1945.
Kainus
Youth Cultural
Excursion
KAINUS A – Bali Tjendana Resort dan Lombok Handycraft Tour
16
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
Aktivitas seru ketika hendak menuju Pulau Nusa Lembongan
Lembongan Beach Club Resort
Tjendana Buggy
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
17/68
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
18/6818
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
BUSET NGELIPUT
Menjelang datangnya musim dingin di kota
Melbourne, semangat olahraga para
mahasiswa Indonesia di Melbourne justru
tengah membara. Pagelaran Victoria Cup 2016, yang diadakan di Sport Hall Monash University
Clayton pada hari Sabtu (14/5) kemarin, berjalan
dengan semarak dan sukses. Berbeda dari tahun
sebelumnya, kini Victoria Cup hadir dengan variasi
cabang olahraga yang lebih beragam yakni futsal,basket, bulutangkis serta tenis meja. Penambahan
jumlah cabang olahraga ini dilatarbelakangi oleh
saran dari para peserta Victoria Cup tahun lalu sertakeputusan komite yang menginginkan acara ini untuk
dikemas lebih beragam. Selain peningkatan jumlah
peserta, antusiasme yang datang dari para supporterpun semakin tinggi. Gemuruh suara dukungan dan
teriakan nyaring berkumandang di dalam Sport Hall
selama acara berlangsung.
“Tujuan dari diadakannya Victoria Cup ini adalah
untuk mengapresiasi minat dan bakat olahraga serta
mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan para
mahasiswa Indonesia di Melbourne,” ujar GuidhoGeofandi, Project Manager Victoria Cup sekaligus
anggota komite PPIA Victoria.
Jumlah pendaftar tahun ini menunjukkan angka
yang luar biasa. Total, ada 46 tim putra dan putriyang bertanding dalam empat cabang olahraga
di atas. Tim-tim tersebut merupakan perwakilan dari
universitas-universitas di Melbourne yang merupakananggota ranting PPIA Victoria. Universitas tersebut terdiri
dari Melbourne University, Deakin University, Monash
University, RMIT, William Angliss Institute, Holmes Institute,
Victoria University, La Trobe University serta SwinburneUniversity. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun ke
tahun, pagelaran Victoria Cup berhasil menarik atensi
dan minat yang cukup tinggi dari para mahasiswa
Indonesia di negara bagian Victoria.
Dari 46 tim yang bertanding, akhirnya ada nama-nama
yang muncul sebagai juara. Pemenang-pemenang
Victoria Cup 2016 adalah sebagai berikut. Di cabang
olahraga futsal, Tim PPIA Melbourne University A berhasil
keluar menjadi juara pertama, disusul oleh tim PPIA
Monash University 1 dan tim PPIA RMIT 1 di posisi ke-2dan 3. Michael Wangsa Sanjaya didapuk sebagai
pemain terbaik (MVP) di kompetisi ini.
Selain futsal, tim PPIA Melbourne University juga Berjaya
di kategori basket laki-laki. Tim PPIA Melbourne University
berhasil menundukkan Tim PPIA RMIT pada babakfnal. Pada kesempatan kali ini, penghargaan pemain
terbaik (MVP) diraih oleh Sugiharto Tunggal. Sementara
di kategori basket perempuan, tim PPIA RMIT berhasil
merengkuh posisi pertama.
Di cabang bulutangkis, ada tiga kategori yang
dipertandingkan kali ini, yakni tunggal putra, ganda
putra serta ganda campuran. Di nomor tunggal putra,
pertandingan yang sengit dan ketat terjadi di babak
fnal. Akhirnya, Poltak dari PPIA Melbourne University
harus menerima kekalahan melawan Ericson dari PPIA
RMIT yang keluar menjadi juara pertama. Lalu di nomorganda putra, pasangan Stephen/Denny dari PPIA
Deakin University tampil sebagai pemenang setelah
mengandaskan perlawanan dari Reynard/Krishna
dari PPIA Melbourne University. Terakhir, juara kategori
ganda campuran berhasil direngkuh oleh pasangandari PPIA Melbourne University, Poltak/Claudia, setelah
mengalahkan pasangan Febrianto/Elissa dari PPIA RMIT.
Sementara itu di cabang olahraga tenis meja,
pertandingan fnal yang mempertemukan Andreas
dari PPIA Monash University dan Kevin dari La TrobeUniversity akhirnya dimenangkan oleh tim tuan rumah
PPIA Monash University.
“Bergabung di Victoria Cup ini adalah kesempatanyang bagus bagi saya dan seluruh peserta untuk
mengasah jiwa kompetisi kami sembari berolahraga
dan menjaga kondisi tubuh supaya tetap sehat,” tutur
Joe Ng, peserta lomba bulu tangkis Victoria Cup 2016 dari PPIA RMIT.
Tidak bisa dipungkiri bahwa olahraga merupakan
kunci sukses untuk menjaga tubuh dan pikiran untuk
tetap sehat. Akhir kata, PPIA Victoria mengucapkanselamat kepada para pemenang Victoria Cup 2016
dan semoga acara ini bisa memberi manfaat yang
maksimal bagi seluruh peserta untuk berkompetisi di jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, ucapan terimakasih
sebesar-besarnya juga dilayangkan kepada Telkomsel,
RACC Australia dan Real Foods: Corn Thins yang telah
bekerja sama dan berkontribusi demi kelancaranpenyelenggaraan acara Victoria Cup 2016. Tidak lupa
pula ucapan terimakasih juga diucapkan kepada
para media partner yakni Indo Bulletin, Cicak2, BUSET
Magazine dan BUSET-online.com. Sampai jumpa diVictoria Cup tahun depan!
PPIA VICFoto: Gracia Sharlene
Victoria Cup 2016
18
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
19/68
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
20/6820
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
Setelah menjalani perjalanan jauh dari Frankfurt, Jerman dan Washington DC untuk
mengikuti rangkaian economics meetings, Menteri Keuangan Indonesia BambangBrodjonegoro hadir untuk memberikan kuliah singkat pada acara Australia Indonesia
Business Forum (AIBF) 2016 yang diselenggarakan di Monash University (7/5/2016).
Dalam kurun waktu tiga puluh menit beliau membahas tiga topik yang meliputikondisi ekonomi global, peran kewirausahaan di Indonesia, dan pentingnya
hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.
Dalam topik pertamanya, Bambang Brodjonegoro menyoroti suramnya prospekekonomi global, lambannya pertumbuhan ekonomi, dan rendahnya harga
komoditas di berbagai belahan dunia. Economics meetings yang ia
ikuti juga dirasa belum dapat menghadirkan solusi untuk mengatasi
masalah ekonomi yang ada. “In G-20 meeting, we have not foundany kind of solution for economic slowdown in the global economy.
So far, no clear recommendation can be subscribed for every
member of G-20 as well as most of part of the world,” jelas alumnus
Universitas Indonesia dan University of Illinois tersebut.
Masih dalam topik yang sama, pria yang sempat dianugerahkan
penghargaan Visiting Fellow oleh Australian National Universitypada tahun 2004 tersebut pula membahas tentang meningkatnya
frekuensi volatilitas yang ada di pasar global dan pasar nansial
yang semakin memperkeruh kondisi ekonomi saat ini.
“Whenever there is an issue or rumor somewhere outside the global
then suddenly everybody becomes more nervous than before. It
means that the volatility is there and what we have to do now is
to go through this volatility and try to manage our economy at ourbest,” papar Bambang perihal gejolak ekonomi yang kerap terjadi.
Mantan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di University of Illinois
itu kemudian membahas tentang peran kewirausahaan yangmenurutnya penting untuk terus dikembangkan oleh para pelajar
Indonesia di Australia. Menurutnya, bukan tidak mungkin generasi
muda Indonesia akan berkembang dan mulai ‘menggusur’ nama-
nama yang telah bercokol sebagai konglomerat di Indonesia,bahkan dunia.
Pada topik terakhirnya, Menkeu tak lupa mengingatkan pentingnya menjalin
hubungan baik dengan Australia sebagai negara tetangga, bukan hanya untukurusan perdagangan, melainkan juga dalam bidang nansial, po litik dan lainnya.
Beberapa tokoh terkemuka terlihat hadir sekaligus untuk memberikan kata sambutan,
diantaranya David Livingstone dari Departemen Luar Negeri dan PerdaganganAustralia, Philip Dalidakis Menteri Urusan Usaha Kecil Negara Bagian Victoria, dan
Profesor Edward Buckingham, wakil Rektor Monash University.
BUSET NGELIPUT
20
Menkeu Sambangi MelbourneAjak Mahasiswa Asah Kreativitas
Dalam Berwirausaha
Bambang Brodjonegoro (ketiga dari kanan) bersama dengan Prof Edward Buckingham (kedua dari kanan), David Livingstone (kedua dari kiri), PhilipDalidakis (ketiga dari kiri) menerima sertikat apresiasi yang diserahkan oleh Aulya Salsabila dan Benazir Komarudin
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
21/6821
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
Somya Astari Wirawidia, Bachelor ofCommerce (Economics and Finance),
University of Melbourne
Menurut gue acaranya inspiring, and there are a lot of speakers dari
a wide range of eld yang sangat
nyambung dengan tema acara,
which is entrepreneurship. Gue jadiada kesempatan denger some people
yang gue jarang banget ketemu kalau
gak ikut acara ini, misalnya saja Pak
Bambang Brodjonegoro dan Ibu Ika dariGreen School Bali. Untuk masukannya,
mungkin akan lebih baik kalau next time
acaranya bisa dibuat lebih singkat. Or
probably, kalau tetap mau diangkatdifferent themes dibedain harinya,
e.g. social entrepreneurship harinya beda sama motivational speakers. Speaker
yang paling menarik di bagian motivational speakers, like Alanda Khariza dan HadiIsmanto. Cuma, I really like the opening speeches sih!
I think it’s a really informative session about Indonesia’s economy & political
condition.
Wira Adhi Danaputra, Bachelor of Business
(Economics and Marketing), Monash
University
Menurut gue acaranya bagus banget!
From the event I acknowledged that
world facing economic slowdown. InIndonesia itself, to be a part of developed
community we cannot depend on
commodity products rather than we should
expand more to manufacture industriesthat creating value added. Hence,
Indonesia needs huge numbers of creative
and innovative entrepreneurs to make it
so. From the speakers, I gained new andvaluable knowledge. I got inspired by
successful young entrepreneur shared his
experience about his journey building up
his success start-ups. More than that, “what good leaders do?” - 5 criterias describedby Michael Rafferty gave me insight on how to be a good leader. I hope next year
AIBF still holding and opening more opprtunities for young generations to get inspired
and change the world to a better future.
Dicky Saputra, Bachelor of Business
(Accounting), Monash University
Menurut saya acaranya sangat
informatif, soal ekonomi dunia dan
terutama soal ekonomi Indonesia dan
Australia. Sangat membantu deh buat student yang mau menjadi entrepreneur .
Juga memberi ide soal business
yang lagi bagus dan perkembangan
ekonomi secara general. Menurutsaya speakernya menunjukan visi bisnis
dan juga permasalahan yang sedang
berlangsung pada ekonomi dunia,
dan juga memberikan ide yang dapatmembantu menanggulangi masalah
ekonomi yang sedang berlangsung.
21
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
Hadir pula beberapa pembicara yang telah sukses berkarir di berbagai bidang,
seperti Anton Gunawan (Chief Economist Bank Mandiri), Andre Louhanapessy
(International Board Member of the Yayasan Cinta Anak Bangsa Foundation), MichaelRafferty (General Manager of Development Dimensions International Australia in
Victoria), Helen Brown (Senior Journalist of ABC News), Hadi Ismanto (Publisher and
Director Manual Jakarta), DR. Ni Putu Tirka Widanti (President of Yayasan Kul-kul Green
School Bali), dan Alanda Kariza (Business Director Sinergi Muda).
Keberlangsungan AIBF yang hadir untuk tahun ke-3 mampu menghadirkan tema yang
cukup variatif dan meliputi berbagai aspek yang dipercaya mampu memberikangambaran yang dibutuhkan para lulusan Indonesia sebelum masuk ke dunia kerja.
Apa Kata Mereka?
Project Manager AIBF 2016 Benazir Komarudin (kanan) dan wakilnya, Feris Tjuanda
“Perbedaan yang kami berikan untuk tahun ketiga adalah tema yang sangat
diverse, bukan hanya mencakup bisnis. Kami menghadirkan aspek media, sosial, danenvironmental. Kami juga menyediakan segmen motivasional dengan pembicara
yang masih sangat muda tetapi menginspirasi. Dengan harapan, partisipan dapat
pulang dengan membawa bukan hanya ilmu tetapi juga tekad untuk ikut berkontribusi
untuk masa depan Indonesia,” ujar Benazir Komarudin, Project Manager AIBF 2016
ketika ditanya mengenai perbedaan dan harapan bagi para peserta yang hadir.
BUSET juga sempat mewawancarai Vice Project Manager AIBF, Feris Tjuanda mengenai
tantangan serta menurunnya jumlah peserta dari angka 100 di tahun sebelumnya.“Menurut saya salah satu tantangannya adalah mempersatukan para komite agar
kerja mereka menjadi maksimal. Karena sebagian besar hasil dari sebuah acara itu
ditentukan oleh kenyamanan dan kerja sama antar komite. Kedua, AIBF mengundang
para speaker untuk hadir dalam acara ini secara voluntarily, sehingga lumayan sulituntuk kami untuk mengundang para speaker .
Kami mulai aktif dalam mempersiapkan AIBF dari bulan Februari, jadi sekitar kurang
lebih 3 bulan.
Untuk tahun ini, kita berhasil mendatangkan 70 peserta ke dalam acara AIBF.
Kami harus membatasi jumlah peserta karena kami mengutamakan kualitas
keberlangsungan acara,” jelas pria yang sedang menempuh Bachelor of Business
Information System majoring in Financial Accounting.
Leo
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
22/6822
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
BUSET NGELIPUT
A
IBF 2016 sukses menyelenggarakan dua rangkaian acara, Networking Dinner dan
Panel Discussion yang mengangkat tiga tema berbeda, yakni “Economy and
Political Trends”, “Social Entrepreneurship”, dan “ Motivation”.
Sesi pertama disksusi panel dibawakan oleh dua narasumber inspiratif, Anton Gunawan
yang membahas kondisi ekonomi Indonesia berdasarkan data dan ilmu beliau sebagai
Chief Economist Bank Mandiri, didukung oleh jurnalis senior ABC News Helen Brown.Anton meyakini adanya peluang bagi para wirausahawan untuk membangun ekonomi
Indonesia yang lebih stabil. Beliau menyebutkan hal yang perlu diperhatikan dalam
perkembangan ekonomi Indonesia adalah pelemahan ekonomi yang disebabkan
oleh penurunan produktitas, stabilitas keuangan Indonesia, serta ketentuan-ketentuanyang seperti fscal policy dan monetary policy.
Helen Brown lanjut menjelaskan tingkat PDB di Indonesia yang menurun 0.3% dari tahun
sebelumnya dan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia yang bekerja kurangdari 35 jam per minggu sebanyak 1 juta orang. Hal ini tentu penting mengingat peran
generasi muda Indonesia dalam menerapkan perkembangan yang berkelanjutan.
Tirka Widanty sebagai Presiden Yayasan Kul-Kul, Green School Bali membuka topikSocial Entrepreneurship dengan berbagi pengalaman dan tips tentang membangun
bisnis yang ramah lingkungan. Green School Bali memberikan ide untuk menggunakan
alat atau bahan-bahan alami. Melalui sekolah ini, anak-anak dididik untuk lebih
memperhatikan lingkungan sejak dini, seperti menggunakan Bio-Buspara yangmengajarkan murid untuk mengubah minyak untuk masak menjadi Bio-Fuel untuk
bahan bakar bus sekolah mereka.
Topik ini dilanjutkan International Advisor Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) AndreLouhanapessy yang berbagi pengalamannya mengurangi masalah sosial di Indonesia
melalui YCAB. YCAB berawal dari sebuah organisasi non-prot dan telah berkiprah
selama 15 tahun untuk menjadi social entreprise dan mengajak warga Indonesia agar
lebih peduli dan ingin untuk membantu mengurangi masalah pendidikan di Indonesia.
Sesi ketiga, Motivation, dibawakan oleh tiga pembicara muda yang bertujuan
menginspirasi pelajar Indonesia di Australia untuk menjadi pebisnis yang juga dapat
menjadi seorang pemimpin, bukan hanya perduli dengan prot. Seperti yangdisampaikan General Manager DDI Victoria Michael Rafferty dalam sambutannya,
nilai kepemempinan ini mencakup cara berkomunikasi dan menyampaikan aspirasi
dengan baik kepada orang lain.
Selanjutnya, Hadi Ismanto (direktur dan penerbit Manual Jakarta) membahasmengenai tren sosial dan bisnis yang sedang berkembang, khususnya di kalangan anak
muda yang dapat dijadikan inspirasi dan dasar pengetahuan bagi para mahasiswa
Indonesia untuk memulai bisnis kelak setelah mereka kembali ke Indonesia. Dalampembahasannya, beliau menceritakan pengalamannya dalam membangun Manual
Jakarta pada usia yang relatif muda dan rintangan yang beliau hadapi.
Pembahasan terakhir yang tidak kalah menarik dibawakan oleh Alanda Kariza,seorang penulis muda berbakat yang juga merupakan Direktur Sinergi Muda
Indonesia, sebuah organisasi sosial yang bertujuan memberdayakan generasi muda
Indonesia agar berani menghasilkan perubahan positif dan menyelesaikan isu-isu
sosial di Indonesia. Dalam presentasinya, Alanda menekankan bahwa generasimuda Indonesia harus berani mengutarakan aspirasi mereka guna mendatangkan
perubahan positif di Tanah Air.
Acara ditutup dengan networking dinner yang dihadiri oleh peserta dan para
pembicara beserta Mr. Hong Lim MP, Parliament Secretary for Multicultural Affairs Asia
Engagement. Dalam sesi ini, para peserta mendapat kesempatan untuk berbincang
lebih dekat dengan narasumber sekaligus memperluas jaringan dengan para persertalainnya.
PPIA Monash
MEMPERSIAPKAN GENERASIPENERUS BANGSA
AIBF 2016
22
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
“Capsule” adalah idebisnis yang merupakan
sistem pengarsipan
data pasien pertama
di Indonesia. Inovasi ini
muncul karena kurangnyakepercayaan masyarakat
Indonesia mengenai
sistem kesehatan yangada di Indonesia, dimana
masih banyak yang
lebih memilih untuk
mengunjungi negaratetangga untuk berobat.
“Capsule” bertujuan
untuk mengembangkansistem ini dengan cara
menyediakan media
untuk menyimpan
database pasien sepertiinformasi alergi, sejarah
kondisi kesehatan,
imunisasi, catatan hasil
X-ray, dan lain-lainnya.
Penyedia layanan kesehatan (rumah sakit atau klinik) dapat mengakses data
pasien dan memodikasi data tersebut setiap kali pasien berobat.
“Capsule” juga akan menyediakan statistik kesehatan pasien dalam skala
makro kepada badan riset, pemerintah, organisasi non-pemenrintah, dan
perusahaan farmasi agar dapat membuat kebijakan yang berhubungan
dengan keadaan kesehatan masyarakat dengan esien dan tepat sasaran.
Dengan dirancangnya “Capsule”, diharapkan masyarakat lebih percaya
kepada sistem kesehatan Indonesia dan infrastruktur dalam bidang kesehatan
dapat berkembang lebih pesat.
Capsule Team:
Reagan Kurniadwiputra Susanto, Master of Engineering (Biomedical
Engineering), University of MelbourneTrivita Tiffany Winata Putri, Bachelor of Commerce (Finance and Marketing),
University of Melbourne
Qiudy Qrizya, Bachelor of Science (Neuroscience), University of Melbourne
Team Capsule
Juara Business Challenge AIBF 2016
Journalis Senior Helen Brown mengangkat isu peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
23/6823
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
BUSET NGELIPUT
April lalu Konsulat Jenderal RI Melbourne kedatangan seorang anggota baru dari
Indonesia. Beliau adalah Zaenal Arin yang menjabat sebagai Konsul Protokol dan
Konsuler hingga setidaknya tiga tahun ke depan.
Beserta istri dan ketiga anaknya, Zaenal memaparkan dirinya merasa tersanjung
sekaligus bahagia dan bangga dapat mengemban tugas negara di kota
multikultural yang menyandang gelar “kota ternyaman sedunia” ini. Bahkansejak ketibaannya pada 7 April lalu beliau sudah dapat melihat keramahan dan
hangatnya sambutan masyarakat Indonesia pada khususnya.
Zaenal Arin merupakan sosok yang rendah hati dan murah senyum terhadaporang-orang yang ditemuinya. Zaenal yang telah menyelesaikan gelar masternya di
Washington D.C, Amerika Serikat, sebelumnya sempat menjabat sebagai salah satu
staf pengajar di politeknik ITB Bandung. Ia kemudian meneruskan pendidikannya dan
mendapatkan gelar doktor di Manila, Filipina. Bersama sang istri, Zani Murnia, beliau
memulai karir di Kementrian Luar Negeri pada tahun 1988. Tugas yang dijalaninya
mengharuskan Zaenal berpindah ke beberapa negara, seperti London dan Pakistan.Zaenal juga pernah bertanggungjawab sebagai Minister Counselor Kedutaan Besar
RI di KBRI Manila.
Dalam acara perkenalan dengan perwakilan organisasi-organisasi masyarakat
Indonesia yang ada di Victoria, Konsul Zaenal menghimbau agar sesama warga
Indonesia dapat saling bekerjasama. Dari pihaknya, beliau akan berusaha
meningkatkan pelayanan KJRI untuk setiap warga.
Alifa
Posisi Konsul Protokol
Resmi Ditempati Konsul Zaenal Arifin
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
24/6824
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
BUSET IMIGRASI
Pada tanggal 1 Juli 2016 akan di-update Skilled Occupation List (SOL) untuk aplikasiTR (Temporary Graduate - Graduate Work Stream 485 visa)/PR melalui Independent
(189 Visa) dan Family Sponsored (489 Visa) Skilled Migration.
Pekerjaan yang akan ditambah ke dalam List (SOL):
• 251912 Orthotist or Prosthetist
• 252711 Audiologists
Pekerjaan yang akan dikeluarkan dari List (SOL):
• 233611 Mining Engineers (excluding Petroleum)
• 233612 Petroleum Engineers
• 234912 Metallurgists• 251311 Environmental Health Ofcers
• 251312 Occupational Health & Safety Advisers
• 411211 Dental Hygienists
• 411212 Dental Prosthetists• 411213 Dental Technicians
• 411214 Dental Therapists
Informasi tentang annual update SOL untuk tanggal 1 Juli 2016 bisa dilihat di https://www.legislation.gov.au/Details/F2016L00800/Download
Accounting masih akan berada dalam SOL 1 Juli 2016.
Yapit Japoetra (MARN 0213101)YNJ Migration Consultants di(03) 9650 0895 / email [email protected]
Artikel ini ditulis hanya sebagai informasi umum dari informasi yang ada di situs Imigrasi Australia sampai tanggal20 Mei 2016 dan bukan sebagai pengganti nasihat keimigrasian. Jika Anda membutuhkan informasi yang lebihakurat tentang kemungkinan Anda mendapatkan visa Australia, Anda bisa menghubungi Yapit Japoetra, MARN0213101 (YNJ Migration Consultants) di (03) 9650 0895 atau agen-agen imigrasi terdaftar lainnya.
Updated SOL
1 Juli 2016
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
25/6825
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
Jaman sekarang email udah masuk hingga ke desa-desa kecil di
Indonesia. Suatu kala, Suparman yang ialah seorang tukang kayu daridaerah pegunungan Wonosobo mendapatkan pekerjaan bikin mebel di
sebuah hotel megah yang tengah dibangun di Yogyakarta. Berangkatlah
Suparman ke Yogyakarta diantar sang istri, Tugiyem, ke pangkalan bus.
Rencananya Tugiyem akan menyusul dua hari kemudian. Sesampainyadi Yogyakarta Suparman segera kirim email ke istri kesayangannya itu
untuk memberi kabar.
Di belahan Nusantara lainnya, yakni di pedalaman Sukabumi, ada
seorang wanita bernama Rugiyem yang sedang berduka karenasuaminya baru saja meninggal dunia hari itu. Selesai dari pemakaman
sang suami, Rugiyem pulang ke rumahnya dan beristirahat sambil cek
email untuk mencari tahu apakah ada kabar dari sanak keluarganya.
Tak lama setelah membaca email-emailnya, Rugiyem menjerit lalu
pingsan. Anaknya heran, lalu ikut baca emailnya, dan kemudian menjerit
juga setelah membaca email berisikan demikian:
‘Yem istriku tercinta,
Terimakasih banget yo, udah nganterkan aku tadi pagi.
Aku sudah sampai dengan selamat, di sini diterima baik – baik.Aku senang sekali karena banyak teman lama yang sudah duluan sampai.
Katanya kamu akan nyusul besok, namamu sudah aku daftarkan di sini,
aku tunggu yaa supaya kita berdua bersama disini.Oh, ya ternyata di sini lumayan panasnya,
Salam kangen,
suamimu
Ternyata Suparman salah pencet tombol. Bukannya email ke tugiyem@
gmail.com tapi malah email ke [email protected]. Maklum, jemari
tukang kayu lumayan besar-besar sehingga tak sengaja terpencet R ketikaingin ketik T.
Sidik: Lin, jawablah dengan benar, 3x6 sama dengan berapa?
Lina: Pasti 18!
Sidik: Salah.
Lina: Kok bisa salah?Sidik: Bukan 18, tapi”benar”
TEKA TEKI JADUL
EMAILWONG DESO
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
26/6826
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
BUSET NGELIPUT
Awal Mei kemarin kembali digelar acara makan malam
untuk penyambutan BRIDGE (Building Relations through
Intercultural Dialogue and Growing Engagement).Proyek unggulan Australia-Indonesia Institute ini pertama
kali didirikan pada tahun 2008 dengan dukungan dari
Australia Aid Program dan Asia Education Foundation.
Pada tahun 2016 ini BRIDGE sukses melibatkan 36 guru-guru asal Australia dan Indonesia dari 18 sekolah.
Seperti yang diketahui, BRIDGE adalah sebuah proyek
edukasi inovatif yang memberikan kesempatan kepadaguru-guru dari Indonesia untuk mengunjungi sekolah-
sekolah di Australia. Dua guru dari sekolah di Indonesia
dipasangkan dengan 2 guru di sekolah Australia untukmendukung pengembangan strategi kurikulum online gabungan antara sekolah-sekolah di Indonesia dan
Australia. Hingga kini, terhitung BRIDGE telah membina
hubungan rekan dengan 148 sekolah.
“The purpose of the event was to welcome and
celebrate the teachers participating in BRIDGE as they
embark on this wonderful adventure and very important
mission. This is to develop their professional practice toimprove student learning outcomes, by embedding
digital technologies and intercultural understanding in
classroom teaching and to build the people-to-people
links between teachers, students and whole schoolcommunities,” ungkap Bonnie Hermawan selaku Senior
project Ofcer, International programs di Asia Education
Foundation.
Dari 36 sekolah tersebut, beberapa sekolah yang
berasal dari Indonesia adalah SMP Negeri 2 Kota
Kupang, SDK St. Yosefa, SMP Kristen Citra Bangsa dari
Nusa Tenggara Timur, SMK Negeri 2 Pangkalan Bun dariKalimantan tengah, dan SDN 04 Birugo Kota Bukittinggi
dari Sumatera Barat. Sementara yang dari Australia
adalah Crafers Primary School dari Adelaide Hill,
Trafalgar Primary School dan Warnambool East Primary
School dari Victoria, Canberra Grammar School, dan
masih banyak lagi.
Acara dimulai dengan beberapa kata sambutan dari
Kurt Mullane selaku Executive Director Asia Education
Foundation, dan Prof. Tom Lindsey, Ketua Dewan dari Australia-Indonesia Institute. Berbeda dengan tahun lalu,
acara tersebut turut dihadiri Konsul Penerangan Sosial
dan Budaya O’Conroy Doloksaribu dari KJRI Melbourne,
guna menyampaikan dukungan terhadap proyekBRIDGE.
Dari tahun ke tahun BRIDGE selalu berusaha
meningkatkan upaya kerjasama antar dua negaradalam bidangnya. “We are always looking at how
to grow and develop BRIDGE professional learning
program and support systems to respond ever-changing
technology developments and classroom environmentsand curriculums. For example we have developed a
BRIDGE Community of Practice this year that connects
all BRIDGE teachers across Australia and countries
throughout Asia into a strong a supportive professionalnetwork. We are always looking to build new
partnerships to support teacher professional learning
and to amplify BRIDGE outcomes. One example of
this is partnering SEAMOLEC (Southeast Asian Ministersof Education Regional Open Learning Centre) who
provided free professional learning workshops to BRIDGE
teachers in 15 provinces across Indonesia,” ujar Bonnie.
BUSET sempat berbincang dengan salah seorang guru
dari SD Negeri Balang Baru 1 Kota Makassar tentang
pengalaman serta proses kerja BRIDGE. Menurut
Sunardin, sekolah mereka pertama kali ditunjuk daridinas propinsi Kota Makassar sebagai salah satu
sekolah yang dinilai unggul. Setelah itu, penghubung
BRIDGE di Jakarta, Donny Jatisambogo langsungmengunjungi sekolah-sekolah yang sudah dipilih untuk
meninjau fasilitas mereka. Donny kemudian berbincang
bersama kepala sekolah tentang proses pembelajaran
di sekolah tersebut dan memanggil empat oranguntuk diwawancarai, salah satunya adalah Sunardin.
Ia memberikan pengetahuan tentang pengajaran,
bagaimana interaksi antara para guru dan murid,
pembuatan desain kurikulum dan lain sebagainya.“Setelah itu baru kami dites di dinas propinsi untuk diuji
dalam Bahasa Inggris, dan hingga kini kami berada di
sini untuk berbagi informasi tentang sistem budaya dan
pendidikan sekaligus memperkenalkan sistem informasi
dan komunikasi teknologi,” jelasnya mengenai prosesperekrutan yang masih sama dengan BRIDGE tahun-
tahun sebelumnya.
Sesampainya di Melbourne, Sunardin bersama guru-
guru lainnya lalu mengunjungi salah satu sekolah
percontohan untuk melihat situasi dan kondisinya,
bagaimana cara penyusunan struktur kelas-kelas yangada di Australia dibandingkan dengan kelas-kelas yang
ada di Indonesia.
“Begitu berbeda, kalau di Makassar pembelajarandalam bentuk kelas klasik dan dalam bentuk kelompok,
struktur penyusunan pembelajarannya juga berbeda.
Kalau di sekolah kami itu menggunakan seragam
sekolah yang sudah ditentukan oleh pemerintah,kemudian gurunya juga berpakaian rapih, ada kursinya
dan papan tulis, alat pembelajaran juga sudah
disiapkan. Yang kami lihat di sini, mereka sekolahnya
lebih leluasa, tidak menggunakan kursi, walaupunada satu atau dua kursi untuk siswa yang ingin duduk.
Tapi yang saya lihat itu di dalam kelas mereka bebas
mau kemana-mana, duduk di lantai sambil belajar,
fasilitasnya juga sangat-sangat memadai,” paparnya.
Selain itu, sistem pendidikan juga memperlihatkan
perbedaan. Seperti yang dikatakan Sunardi, sekolahnya
menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan), maka rancangan pembelajarannya
fokus ke kurikulum yang mereka buat, dan tidak
bisa melenceng dari itu. Yang bisa diubah adalah
bagaimana cara membuat metode yang dapatmeningkatkan hasil belajarnya murid saja. Sedangkan
di Australia, para guru diperbolehkan memiliki struktur
pembelajaran sendiri. “Fasilitasnya ada, ruang bermain,
perpustakaan, ruang pengembangan diri, kebun-kebunyang sudah dirancang untuk mereka belajar mengenai
tumbuh-tumbuhan, jadi mereka tidak tertekan seperti
yang ada di Indonesia. Kalau di Indonesia ada ruang
belajar, dan mainnya di luar saja begitu, sementara disini banyak,” tambahnya.
Setelah kunjungan tersebut, rekan Sunardin dari sekolahyang sama, Andi Indriani juga mengakui bahwa dari
apa yang sudah mereka lihat, mungkin ada yang
bisa diterapkan dan ada juga yang tidak. “Kalau mau
semuanya ya tidak bisa juga, karena sekolah kami jugakan tidak begitu luas lahannya, karena dalam sekolah
kami, satu kompleks itu ada dua sekolah, jadi terbatas
lokasi dan ruangannya. Kalau mau ditambah mungkin
ke atas, kan kami sekarang sekolahnya hanya ada2 lantai. Kami juga kan punya ruangan untuk drum
band, seni tari, dan lab komputer,” kata wanita yang
mengajar Bahasa Inggris tersebut.
Sedikit berbeda dengan proses yang dialami olehSunardi dan Andi, rekan mereka dari sekolah Trafalgar
Primary School, Pamela Staff sudah mendengar
mengenai proyek BRIDGE sejak beberapa tahunlalu, tetapi baru tahun ini ia mengakui siap mengikuti
program tersebut.
“ A few years a go I went on an Asia EducationFoundation study tour with some teachers from
Melbourne going around Indonesia. And some of those
teachers were involved in a BRIDGE project so I always
had that in the back of my mind. Only recently that I’vebeen increasing my time to teach Indonesian at my
school and become more and more responsible about
implementing the global citizenship with the Victorian
curriculum that focuses a lot on the links between Asiaand Australian. So I guess this was the next step to get
the student a deeper understanding of Indonesian
culture,” ucap Pamela.
“BRIDGE will continue to establish vibrant international
school partnerships with access to cutting edge
resources and support to engage students via ICT.
With the growing number of BRIDGE teachers acrossthe Australia, Indonesia, China, South Korea, Malaysia,
Thailand, India, and now all ASEAN, we will be looking
at how to encourage a self sustaining local, regional
and global community of practice where teachers can support and mentor each other, both within their BRIDGE
partnership, and between them. Where top performing
school partnerships can share their stories, and teachers
can help each other devise strategies to overcomechallenges,” harap Bonnie untuk kedepannya.
Sasha
GURUBELAJAR
CARA
MENGAJAR
BRIDGE 2016
Ki-ka: Pamela, Andi, Jan, Sunardin
26
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
27/68
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
28/6828
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
INFO BUSET
SARJANAPENGANGGURAN
28
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
Baru saja enam bulan berlalu sejak diberlakukan Masyarakan EkonomiAsean (MEA), lulusan sarjana dari perguruan tinggi lokal Tanah Air mulai
terlihat kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Pasalnya, dengan
adanya MEA per 1 Januari tahun ini, tenaga kerja Indonesia harus bisa
bersaing dengan tenaga kerja asing dari negara-negara ASEAN.
Bahkan, jauh sebelum MEA pun angka pengangguran terdidik Indonesia sudah
mulai meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tercatat 8.79 persen(645,866 orang) total penganggur di Indonesia pada tahun 2012 merupakan
lulusan diploma tiga atau strata satu (s1). Angka ini meningkat hingga 9.5 persen
(688,660 orang) pada tahun 2014.
>>Next pg 29
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
29/6829
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Djalal
mengusulkan perlu diadakan kaji ulang terhadap sistem pendidikan di Indonesia.
Seperti yang dilansir dari surat kabar harian Kompas (23/4/16), Fasli mengatakan,
“tingkat pengangguran terbuka Indonesia berdasarkan pendidikan yang
ditamatkan cukup membahayakan… Apa masih perlu mendidik anak selama
empat tahun di perguruan tinggi atau cukup memberikan pelatihan bersertifkat
internasional enam bulan agar mereka bisa langsung bekerja di sejumlah negara.”
Seperti yang diketahui, industri modern lebih memprioritaskan sumber daya manusia
yang kreatif dan kritis dalam mencari solusi terhadap suatu persoalan. Ini sangat
berbeda dengan “budaya pendidikan” di Indonesia yang lebih satu arah, yakni
murid harus menerima dan menjalankan semua ajaran guru.
Dari segi perusahaan, penyedia jasa konsultasi sumber daya manusia Willis Towers
Watson menyatakan pihaknya telah melakukan studi yang menghasilkan data pada
tahun 2014 dimana delapan dari sepuluh perusahaan di Indonesia merasa sulit
mendapatkan karyawan lulusan perguruan tinggi yang siap pakai. Dan hingga kini
pun situasi ini belum banyak berubah, padahal tenaga pengangguran lulus kuliah
makin banyak.
“Setelah India dan Brasil, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara
dengan pertumbuhan lulusan universitas lebih dari 4 persen dan rata-rata surplus 1.5
persen per tahun. Tapi, perusahaan tetap kesulitan mendapatkan karyawan yang
berpotensi tinggi,” ujar Consultant Director Willis Tower Watson Indonesia Lilis Halim
(Kompas). Lilis lanjut menjelaskan langkah utama untuk memasuki dunia kerja adalah
kepemilikan keterampilan, apalagi di jaman sekarang, harus ada digital skills untuk
menguasai dunia digital. Sedangkan nyatanya, hingga kini masih ada perguruan
tinggi yang memiliki fasilitas digital sangat minim sehingga tidak semua lulusannya
mengerti kegunaan sistem digital untuk keperluan kerja.
Selain itu, agile thinking ability, yakni kemampuan untuk merencanakan banyak
skenario, dan keberanian serta kemampuan untuk berkomunikasi secara profesional
dan tepat sasaran juga menjadi faktor penting yang dicari perusahaan.
Terakhir, Lilis juga memberikan tips agar para lulusan memiliki global skills yang
meliputi kemampuan berbahasa asing, dapat berbaur serta memiliki sensitivitas
dengan orang asing yang beda budaya.
Diskusi menarik mengenai topik ini dibahas melalui panel terbuka bertajuk A Taste
Of L’oreal Mencetak Pemimpin Bangsa di Jakarta April kemarin. Pakar pendidikan
Indonesia, Arief Rachman turut hadir sebagai panelis. Arief berpendapat tidak
sesuainya kualitas lulusan perguruan tinggi adalah karena kesalahan sistem
pendidikan sejak 20 tahun lalu. “Selama ini mahasiswa hanya disuruh belajar untuk
lulus jadi sarjana. Mereka hanya mengejar status bukan proses untuk menjadi
sarjana. Akhirnya mereka jadi tak punya pemahaman apa-apa terhadap proses
pendidikan yang sudah dilalui,” katanya seperti yang dikutip dari Kompas.
Arief menambahkan, banyak pihak yang tidak menyetujui adanya perubahan
kurikulum karena berbagai alasan. Namun sebenarnya, perubahan untuk
menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan jaman harus dilakukan agar mampu
menciptakan persaingan sehat yang dapat memajukan bangsa. Bahkan, guru
besar Universitas Negeri Jakarta itu berharap agar pemerintah dan perguruan tinggi
dapat menggandeng pihak swasta untuk menyusun ulang kurikulum sehingga tepat
sasaran.
Before Marriage
He: Yes. At last. It was so hard to
wait.
She: Do you want me to leave?
He: NO! Don’t even think about
it!
She: Do you love me?
He: Of course!
She: Have you ever cheated on
me?
He: NO! Why you even asked?
She: Will you kiss me?
He: Yes!
She: Will you hit me?
He: No way! I’m not that kind of
person!
She: Can I trust you?
After marriageà read from bottom
to top
BEFORE AND AFTER
29
w w w . b
u s e t - o n l i n e . c
o m
8/16/2019 BUSET Vol. 11-132. JUNE 2016 EDITION
30/6830
B U S E T V O L .
1 1 - 1 3 2 J U N
E 2 0 1 6
BUSET LIFE
B
erdasarkan kaidah pengobatan tradisionalTiongkok, makanan memiliki karakter dan
“temperatur” nya sendiri-sendiri. Ada yang
dikategorikan sebagai dingin, sejuk, netral,hangat atau panas.
Selain itu, juga diklasikasikan berdasarkan rasa
khasnya. Ada enam kategori: rasa manis baik untuksistim pencernaan, masam baik untuk liver, asin baik
untuk ginjal, pahit baik buat jantung, tajam baik
untuk paru-paru.
Warna makanan dipakai pula sebagai dasar untuk
mengklasikasikan. Bahan makanan (buah, sayuran)
hijau dan biru membantu organ liver. Warna merah
buat jantung dan darah. Kuning dan oranyemembantu limpa dan sistim pencernaan. Warna
putih untuk membantu fungsi kerja organ paru-paru.
Warna hitam guna membantu organ ginjal.
Temperatur, rasa dan warna, tiga elemen ini
dijadikan dasar dan panduan dalam mengkonsumsi
makanan. Bahan makanan yang beraneka
ragam (warna, rasa, temperatur) dibutuhkan guna
membantu seluruh organ tubuh. Ini mengapa kitadianjurkan untuk tidak “cerewet” dan “pemilih”
dalam makan. Terlalu banyak daging tidak baik,
begitu pula jika makan terlalu banyak buah dansayur.
Keanekaragaman, keseimbangan dan keharmonisan dalam makan diperlukan guna
menjaga kesehatan.
Tidak semua rasa enak, tidak semua rasa kita suka. Umumnya kita terpaku pada
santapan yang kita rasa lezat saja. Rata-rata kita mencari yang enak, tak bersedia
untuk mengkonsumsi yang kita kategorikan sebagai “tidak enak”. Tapi kalau mau
sehat, justru kita perlu juga mencicipi rasa yang “tak enak” tadi.
Ini mengapa semakin senang dan makmur seseorang, ironisnya semakin rentanlah
kesehatannya karena kebanyakan makan yang enak-enak.
Semakin segar semakin bernutrisi. Inilah kenapa banyak mengkonsumsi buah dan
sayuran yang sedang musimnya adalah yang terbaik. Semakin banyak campur tangan
manusia mengolah (diawetkan/kalengan dan sejenisnya) semakin turunlah kandungan
nutrisinya. Semakin tidak musimnya, semakin jauh jarak dari sumbernya maka makin
menurunlah gizinya.
Begitulah kaidah transformasi Lima Unsur (wuxing) dalam makanan. Demikianlah cara
makan yang sehat berdasarkan kaidah pengobatan tradisional Tiongkok.
Suhana LimCertied Feng Shui Practitioner www.suhanalimfengshui.com0422 212 567 / [email protected]