+ All Categories
Home > Documents > Case Referat ACS

Case Referat ACS

Date post: 06-Jul-2018
Category:
Upload: anasthasya-giovani
View: 225 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 55

Transcript
  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    1/55

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sindroma koroner akut merupakan keadaan gawat jantung dengan manisfestasi klinis

     berupa rasa tidak nyaman di dada atau gejala-gejala lain sebagai akibat iskemia miokard. Infark 

    Miokard Akut (IMA) merupakan diagnosis rawat inap tersering dinegara maju. Walaupun laju

    mortalitas menurun sebesar 3! dalam " dekade terak#ir$ namun % diantara "& pasien yang

    #idup$ meninggal dalam ta#un pertama IMA.(%)  Sindroma koroner akut men'akup unstable

    angina pe'toris (A)$ *on S+ ele,ation myo'ard infark (*S+MI) dan S+ ele,ation myo'ard

    infark (S+MI). S+MI merupakan sindrom klinis yang didefinisikan sebagai karakteristik 

    gejala iskemia miokard disertai dengan #asil / persisten disertai biomarker jantung yang

     positif. le,asi segmen S+ se'ara diagnostik tanpa disertai adanya left ventricular hyperthrophy

    (012) ataupun left bundle branch block   (0) menurut uropean So'iety of 

    4ardiology5A4465A2A5World 2eart 6ederation +ask 6or'e for t#e ni,ersal 7efintion of 

    Myo'ardial Infa'tion yaitu ele,asi segmen S+ baru dengan kenaikan 8 point 9" mm (." m1)

     pada laki-laki dan 9%$& mm (.%& m1) pada wanita di lead 1"-13 dan atau 9 % mm ($% m1)

     pada sadapan dada atau sadapan ekstremitas.(") 2asil biomarker nekrosis miokard jantung yang

     positif juga menjadi sala# satu penunjang klinis diagnosis S+MI. Mortalitas daripada S+MIdipengaru#i ole# banyak faktor$ antara lain umur$ kelas kilip$ penundaan penanganan medis$ 'ara

     penanganan medis$ riwayat serangan jantung sebelumnya$ diabetes mellitus$ gagal ginjal$

     penyakit arteri koroner dan fraksi ejeksi.

    1

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    2/55

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    2. 1 Identitas Pasien

     *ama pasien : +n. asum Supriyatna

    sia : 3; ta#un

    +anggal 0a#ir : %"5%5%

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    3/55

    kesadaran se'ara tiba-tiba. ?S mengatakan ba#wa #ari @ #ari sebelumnya #anya merasa

    tidak enak badan selama 3 #ari. Sebelumnya ?S suda# mendapat pertolongan pertama di

    I/7 >S 4itra 2arapan. ?S dibawa ke rsud ota ekasi dengan ambulan'e dan

    mendapatkan I167 (*a'l &5"jam)$ ?ksigen (3l5menit)$ 1as'on$ dan dobutamin

    injeksi. ?S dirujuk ke >S7 ota ekasi karena I4 di >S sebelumnya penu#.

    Sesampainya di I/7 >S7 ota ekasi syok yang dialami pasien suda# tertangani dan

    ?S langsung dibawa ke ruang I4.?S diruang I4 selama #ari dan setela# itu ?S

    dipinda# ke ruang wijaya kusuma. A dan A lan'ar. +idak terdapat rasa berdebar-

    debar$ mual$ munta#$ nyeri perut ataupun demam. +idak mengkonsumsi obat-obatan

    apapun sebelumnya..

    Ri!a"at Pen"akit Daulu

    ?S mengaku tidak perna# mengalamai #al ini sebelumnya. ?S juga mengatakan

     ba#wa sebelumnya ?S selalu rutin melakukan tes kese#atan berkala di kantornya. ?S

    mengaku tidak perna# mempunyai riwayat penyakit$ paru atapun jantung sebelumnya.

    ?S mengaku tidak mengeta#ui riwayat #ipertensi$ diabetes pada dirinya. *amun$ ?S

    mengatakan memiliki riwayat Asam urat tinggi.

    Ri!a"at Pen"akit Keluarga

    ?S mengaku dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit jantung$ maupun yang

    meninggal karena penyakit jantung.

    Ri!a"at Ke#iasaan dan S$sial

    ?S rutin meminum kopi " 'angkir kopi5#ari$ sering mengkonsumsi makanan yang

    asin dan digoreng. >iwayat merokok " bungkus53#ari dan belum ber#enti$ tidak 

     berola#raga dan sering bergadang 3 kali dalam seminggu. ?S rutin melakukan

     pemeriksaan kese#atan sebulan sekali.

    2.% Pemeriksaan &isik 

    2'()2(2)1* +I,D-

    1. anda /ital

    +7 berbaring : %%&5& mm2g

     *adi5 menit : %% kali5menit$ reguler 

    3

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    4/55

    0aju pernapasan : "; kali5menit$ reguler 

    Su#u : 3;.=o4

    %(%(2)1*

    1. anda /ital

    +7 berbaring : %"5

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    5/55

     

    A 1esikular(kanan C kiri)$ $ ronki -5-$ w#eeDing -5-

    3antung

    • I

    • A

    I'tus 'ordis tidak terli#at

    I'tus 'ordis teraba di I4S & mid'la,i'ula sinistra.atas jantung kanan linea sternalis deEtra I4S 3-&

    atas jantung kiri I4S 1 % jari medial mid'la,i'ula sinistra$ inggang

     jantung pada I4S " arasternalis sinistra.

    8 S%-S" reguler normal$ gallop -$ murmur - .

    A#d$men

     

    I

      A

      P

      P

    datar$ tidak tampak bun'it$ massa (-)

    (B) normal

    supel$ nyeri tekan epigastritum (-)$ #epar dan lien tidak teraba$ balotement

    (-)$ *+ suprapubik (-)

     +impani$ s#ifting dullness (-)

    Kulit +idak kering$ turgor baik$ ber'ak kemera#an (-)$ de'ubitus (-)$ memar dan

     bekas luka (-)

    ,enitalia

    eksterna

    tidak diperiksa

    Ekstremitas 4>+ F3 detik$ akral #angat (B5B)$ edem pitting (-5-)$ palmar eritem

    (-5-)sianosis -5-$ 'lubbing finger -5-

    2.%.1 &$ll$! u Harian

    %(%(2)1*

    2ari erawatan ke-

    S 4 ?s sebelumnya di I4. adan lemas

    (B)$ sakit dada (-)$ sesak (-)$ keringat

    dingin (-)$ mual (-)$ munta# (-)$ demam (-)

    >7 5 Asam urat (B)

    atalaksana %(5(2)16 4

    Aspilet %E = mg

    4lopidogrel % E G& mg

    IS7* 3 E & mg

    Ator,astatin %E mg

    >amipril % E "$& mg

    isoprolol %$"& mg

    5

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    6/55

    O : 4M$ +S>$ +7 : %"5> : %=E5min $ S : 3;$&o 4

    Mata : 4A -5-$ SI -5-

    2idung : napas 'uping #idung (-)

    0e#er : / normal$ tiroid normal$ 81

    normal

    +#oraE : S%$ S" reg$ murmur (-)$ gallop (-)

    $ S* 1esikuler ka C ki$ ># -5-$ W#-5-

    Abdomen : Supel$ (B)$ *+ (-)$

    2epatomegali (-)

    kstremitas : Akral #angat (B)$ oedema (-)

    0ab : troponin I ($3%)

    4 (%3")

    4M (%)

    A : S+MI Anterior$ >iwayat syok

    kardiogenik 

    P : 4ek +roponin I ulang

    / #arian

    0o,enoE " E $; ml Inj. (; kali)

    >anitidin " E % Ampul

    4efopraDone " E % gr 

    7(%(2)1*

    2ari erawatan ke @ &

    S : sesak (-)$ nyeri dada berkurang$ lemas

    (-)$ demam (-)$ berkeringat (-)$ pusing (B)$

    rasa berputar (-)$ mual (-)$ munta# (-)

    O : 4M$ +S>$ +7 : %"5= mm2g$ * : ;=

    E5min$ >> : %= E5min $ S : 3;$;o 4

    atalaksana 7(5(2)16 4

    Aspilet %E = mg

    4lopidogrel % E G& mg

    IS7* 3 E & mg

    Ator,astatin % E mg

    >amipril % E "$& mg

    isoprolol % E "$& mg

    0o,enoE " E $; ml Inj. (= kali)

    4efoperaDone " E % gr (I1)

    6

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    7/55

    Mata : 4A -5-$ SI -5-

    2idung : napas 'uping #idung (-)

    0e#er : / normal$ tiroid normal$ 81

    normal

    +#oraE : S%$ S" reg$ murmur (-)$ gallop (-)

    $ S* 1esikuler ka C ki$ ># -5-$ W#-5-

    Abdomen : Supel$ (B)$ *+ (-)$

    2epatomegali (-)

    kstremitas : Akral #angat (B)$ oedema (-)

    / : Sinus r#yt#m$ S+ ele,asi

    A : S+MI Anterior 

    P : / #arian

    >anitidin " E % Ampul

    6(%(2)1*

    2ari erawatan ke @ ;

    S : sesak (-)$ nyeri dada (-)$ lemas (-)$

     pusing (-)$ rasa berputar (-)$ mual (-)$

    munta# (-)

    O : 4M$ +S>$ +7 : %"5= mm2g$ * : =

    E5min$ >> : %; E5min $ S : 3;$&o 4

    Mata : 4A -5-$ SI -5-

    2idung : napas 'uping #idung (-)

    0e#er : / normal$ tiroid normal$ 81

    normal

    +#oraE : S%$ S" reg$ murmur (-)$ gallop (-)

    $ S* 1esikuler ka C ki$ ># -5-$ W#-5-

    Abdomen : Supel$ (B)$ *+ (-)$

    2epatomegali (-)

    atalaksana 6(5(2)16 4

    Aspilet %E = mg

    4lopidogrel % E G& mg

    IS7* 3 E & mg

    Ator,astatin % E mg

    >amipril % E "$& mg

    isoprolol % E "$& mg

    0o,enoE " E $; ml Inj. (< kali)

    4efoperaDone " E % gr (1)

    >anitidin " E % Ampul

    7

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    8/55

    kstremitas : Akral #angat (B)$ oedema (-)

    A : S+MI Anterior 

    P : / #arian

    8(%(2)1*

    2ari erawatan ke @ =

    S : sesak (-)$ nyeri dada (-)$ lemas (-)$

     pusing (-)$ mual (-)$ munta# (-)$ batuk (-)$

    napsu makan baik (B)

    O : 4M$ +S>$ +7 : %"5= mm2g$ * : ;

    E5min$ >> : %= E5min $ S : 3;$&o 4

    Mata : 4A -5-$ SI -5-

    2idung : napas 'uping #idung (-)

    0e#er : / normal$ tiroid normal$ 81

    normal

    +#oraE : S%$ S" reg$ murmur (-)$ gallop

    (-)$ S* 1esikuler ka C ki$ ># -5-$ W#-5-

    Abdomen : Supel$ (B)$ *+ (-)$

    2epatomegali (-)

    kstremitas : Akral #angat (B)$ oedema (-)

    A : S+MI Anterior 

    P: / 2arian

    atalaksana *(5(2)16 4

    Aspilet %E = mg

    4lopidogrel % E G& mg

    IS7* 3 E & mg

    Ator,astatin % E mg

    >amipril % E "$& mg

    isoprolol % E "$& mg0o,enoE " E $; ml Inj. (% kali)

    4efoperaDone " E % gr (1I)

    >anitidin " E % Ampul

    >en'ana ulang esok 

    2.7 La#rat$rium

    Pemeriksaan 1(%(2)1* N$rmal

    8

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    9/55

    Dara Lengka

    070eukosit

    Hitung 3enis

    asofil

    osinofil

    atang

    Segmen0imfosit

    Monosit

    ritrosit2emoglobin

    2ematokrit

    Inde9 Eritr$sit

    M41

    M42

    M424

    +rombosit

    3 mm

    1*.% ri#u(uL

    !

    1 :

    " !

    5% :

    1) :

    !

    &.&< juta5u0%;. g5d0

    &." !

    51.) 0L

    "=. pg

    3;.3 !

    %== ribu5u0

    @ %

    & @ %

    F%

    % @ 3" @ ;

    &" @ G

    " @

    " @ = @ ;

    %3 @ %G.&

    @ &

    =" @

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    10/55

    /lobulin

    &ungsi ,in=al

    Asam urat8.2 mg(dL 3-G mg5d0

    Pr$0il Liid

    +rigliserida

    olesterol total

    olesterol 270

    olesterol 070

    %%= mg5d0

    % mg5d0

    %2 mg(dL

    77 mg(dL

    F %; mg5d0

    F " mg5d0

    3& @ && mg5d0

    F %; mg/dL

    2.6 Elektr$kardi$gra0i

    1. 2'()2(2)1* 2)17 164))

    10

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    11/55

    2. )1()%(2)1*

    11

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    12/55

    %. )2()%(2)1*

    7. )%()%(2)1*

    12

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    13/55

    6. )7()%(2)1*

    *. )6()%(2)1*

    13

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    14/55

    2.6.1 Interretasi EK,

    +anggal eriksa "ate %"& E G& E ; E ;& E & E & E

    >egularitas >egular >egular >egular >egular >egular   >egular 

    Aksis *ormal *ormal *ormal *ormal *ormal  *ormal

    Inter,al > 

    .%"-.").%" .%" .%" .%" .%" .%"

    /elombang

    (.-.%"). . . . ."= ."

    Inter,al H>S

    (.-.%").%" .%" .%" .%" .%" .%"

    14

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    15/55

    S+ ele,asi

    (4on'ordant)

    (7is'ordant)

    1"$,3$, 1%$ ,"$,3 1%$,"$,3 1%$," - -

    S+ depresi - - - - - -

    + in,erted

    + wa,e-

    1

    1%$ ,"- - -

    2.* &$t$ $raks PA

    Interretasi4+rakea relatif ditenga#

    Mediastinum superior tidak melebar 

    >$r4 tidak terdapat kardiomegali (4+>&!)

    Pulm$4 edua #ilus tidak menebal$ 4orakan

     bronko,askular kedua paru baik$ +idak tampak infiltrat di kedua lapang paru.

    edua sinus kostofrenikus lan'ip dan diafragma

    li'in.

    +ulang 'ostae baik.

    esan :

    ulmo dalam batas normal

    2.8 Resume

    ?S 7atang ke >uma# Sakit mum ota ekasi pada pukul %;. dengan kelu#an sesak$

    nyeri dada mendadak$ dan pingsan tiba-tiba sejak pukul %%.. *yeri dada dibagian kiri yang

    dirasakan seperti ditusuk-tusuk$ berat dan menjalar ke atas kepala #ingga punggung dan lengan

    15

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    16/55

    sebela# kiri$ saat sedang mengendarai motor dijalan. ?S merasa sesak disertai keringat dingin$

    dan lemas. ?S sampai mengalami penurunan kesadaran se'ara tiba-tiba. ?S mengatakan ba#wa

    #ari @ #ari sebelumnya #anya merasa tidak enak badan selama 3 #ari. ?S mengaku tidak perna#

    mengalamai #al ini sebelumnya. ?S mengaku tidak mengeta#ui riwayat #ipertensi$ diabetes pada

    dirinya. *amun$ ?S mengatakan memiliki riwayat Asam urat tinggi.

    emeriksaan tanda ,ital saat pasien di I/7 >S7 ota ekasi +7 %%&5& mm2g$

    frekuensi nadi %% E5menit$ frekuensi napas "; E5menit$ su#u 3;.=4. ada pemeriksaan

     jantung$paru dan abdomen didapatkan #asil yang normal. ktremitas didapati #angat dan tidak 

    terdapat udema. ada gambaran / terak#ir didapatkan irama sinus normal$ #eart rate 12 (-). 6oto toraks normal.

    Diagn$sis

    >iwayat Syok ardiogenik

    A4S S+MI Anterior 

    ata Laksana

    erai edikament$sa 4

    %. Aspilet %E = mg

    ". 4lopidogrel % E G& mg

    3. IS7* 3 E & mg

    . Ator,astatin % E mg

    &. >amipril % E "$& mg

    ;. isoprolol % E "$& mg

    G. 0o,enoE " E $; ml Inj

    =. 4efoperaDone " E % gr

    anitidin " E % Ampul

    erai n$n?medikament$sa 4

    • ed >est

    16

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    17/55

    • Monitor / #arian dan tanda ,ital

    Pr$gn$sis

    • Ad 1itam: 7ubia ad bonam

    • Ad 6un'tionam: 7ubia ad bonam

    • Ad Sanationam: 7ubia ad bonam

    BAB III

    IN3AUAN PUSAKA

    %.1 Anat$mi 3antung

    17

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    18/55

      8antung berbentuk seperti pir5keru'ut seperti piramida terbalik dengan basis (superior-

     posterior I4S-II) berada di atas dan apeks ( anterior-inferior I4S @1) berada di bawa#. ada

     basis jantung terdapat aorta$ batang nadi paru$ pembulu# balik atas dan bawa#. 8antung sebagai

     pusat sistem kardio,askuler terletak di rongga dada ('a,um t#oraks) sebela# kiri yang terlindung

    ole# 'ostae tepatnya pada mediastinum. eratnya pada orang dewasa sekitar "&-3& gram.

    8antung difiksasi pada tempatnya agar tidak muda# berpinda# tempat. enyokong jantung utama

    adala# paru yang menekan jantung dari samping$ diafragma menyokong dari bawa#$ pembulu#

    dara# yang keluar masuk dari jantung$ se#ingga jantung tidak muda# berpinda#. 6aktor yang

    mempengaru#i kedudukan jantung yaitu$ umur$ bentuk rongga dada$ letak diafragma dan

     peruba#an posisi tubu#

    Ot$t =antung terdiri atas % laisan "aitu4

    a) 0uar5peri'ardium

    erfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus

     jantung yang terletak di mediastinum$ di belakang korpus sterni dan rawan iga II- I1

    yang terdiri dari " lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan ,iseral. 7iantara

    dua lapisan jantung ini terdapat lendir$ untuk menjaga gesekan peri'ardium tetap li'in

     b) +enga#5 miokardium

    0apisan otot jantung yang menerima dara# dari arteri koronaria. Susunan

    miokardium yaitu:

    i. ?tot atria: Sangat tipis dan kurang teratur$ disusun ole# dua lapisan. 0apisan

    dalam men'akup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar men'akup

    kedua atria.

    ii. ?tot ,entrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari 'in'in antrio,entikuler 

    sampai ke apeks jantung.

    iii. ?tot atrio,entrikuler: 7inding pemisa# antara serambi dan bilik (atrium dan

    ,entrikel).

    a) 7alam 5 ndokardium

    18

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    19/55

    7inding dalam atrium yang diliputi ole# membrane yang mengilat$ terdiri dari

     jaringan endotel atau selaput lendir endokardium ke'uali aurikula dan bagian depan sinus

    ,ena ka,a.

    /ambar %.

    0apisan ?tot 8antung

    Permukaan =antung +0as@ies k$rdis- "aitu4

    a. 6as'ies sternokostalis: permukaan meng#adap kedepan berbatasan dengan dinding depan

    toraks$ dibentuk ole# atrium dekstra$ ,entrikel dekstra dan sedikit ,entrikel sinistra.

     b. 6as'ies dorsalis: permukaan jantung meng#adap kebelakang berbentuk segiempat

     berbatas dengan mediastinum posterior$ dibentuk ole# dinding atrium sinistra$ sebgain

    atrium sinistra dan sebgain ke'il dinding ,entrikel sinistra.

    '. 6as'ies diafragmatika: permukaan bagian bawa# jantung yang bebatas dengan stentrum

    tindinium diafragma dibentuk ole# dinding ,entrikel sinistra dan sebagian ke'il ,entrikel

    dekstra..

    19

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    20/55

    Ruang?ruang =antung

    8antung terdiri dari empat ruang yaitu:

    %. Atrium dekstra: +erdiri dari rongga utama dan aurikula di luar$ bagian dalamnya membentuk 

    krista terminalis.

    a. Muara atrium kanan terdiri dari:

    a) 1ena 'a,a superior 

     b) 1ena 'a,a inferior 

    ') Sinus koronarius

    d) ?steum atrio,entrikuler dekstra

     b. Sisa fetal atrium kanan: fossa o,alis dan annulus o,alis

    ". 1entrikel dekstra: ber#ubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrio,entrikel dekstrum

    dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis. 7inding ,entrikel kanan jau#

    lebi# tebal dari atrium kanan terdiri dari:

    a. 1al,ula triskuspidal

     b. 1al,ula pulmonalis

    3. Atrium sinistra: +erdiri dari rongga utama dan aurikula

    . 1entrikel sinistra: er#ubungan dengan atrium sinistra melalui osteum atrio,entrikuler 

    sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari:

    a. 1al,ula mitralis

     b. 1al,ula semilunaris aorta

    20

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    21/55

    /ambar %. Anatomi 8antung

    Peredaran dara =antung

    1ena ka,a superior dan ,ena ka,a inferior mengalirkan dara# ke atrium dekstra yang

    datang dari seluru# tubu#. Arteri pulmonalis membawa dara# dari ,entrikel dekstra masuk ke

     paru-paru (pulmo). Antara ,entrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup ,la,ula

    semilunaris arteri pulmonalis. 1ena pulmonalis membawa dara# dari paru-paru masuk ke atrium

    sinitra. Aorta (pembulu# dara# terbesar) membawa dara# dari ,entrikel sinistra dan aorta

    terdapat sebua# katup ,al,ulasemilunaris aorta.

    eredaran dara# jantung terdiri dari 3 yaitu:

    %. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus

     pulmonalis dan aurikula memberikan 'abang-'abang ke atrium dekstra dan ,entrikel

    kanan.

    ". Arteri koronaria kiri: lebi# besar dari arteri koronaria dekstra

    3. Aliran ,ena jantung: sebagian dara# dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan

    melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrio,entrikularis

    21

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    22/55

    merupakan

    lanjutan

    dari ,ena.

    (3)

    /ambar 3. 1askularisasi 8antung

    %.2 &isi$l$gi 3antung

    6ungsi umum otot jantung yaitu:

    %. Sifat ritmisitas 5 otomatis: se'ara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari

    luar.

    ". Mengikuti #ukum gagal atau tuntas: impuls dilepas men'apai ambang rangsang otot

     jantung maka seluru# jantung akan berkontraksi maksimal.

    3. +idak dapat berkontraksi tetanik.

    22

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    23/55

    . ekuatan kontraksi dipengaru#i panjang awal otot.

    eta#$lisme Ot$t 3antung

    Seperti otot kerangka$ otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk 

     berkontraksi. nergy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumla# yang lebi#

    ke'il dari metabolisme Dat giDi terutama laktat dan glukosa. roses metabolism jantung

    adala# aerobi' yang membutu#kan oksigen.

    Pengaru I$n Pada 3antung

    %. engaru# ion kalium : kelebi#an ion kalium pada 4S menyebabkan jantung dilatasi$

    lema# dan frekuensi lambat.

    ". engaru# ion kalsium: kelebi#an ion kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis.

    3. engaru# ion natrium: menekan fungsi jantung.

    Elektr$0isi$l$gi Sel Ot$t =antung

    Aktifitas listrik jantung merupakan akibat peruba#an permeabilitas membrane sel.

    Seluru# proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan ole#

    rangsangan listrik$ kimia$ mekanika$ dan termis. 0ima fase aksi potensial yaitu:

    %. 6ase istira#at: agian dalam bermuatan negati,e (polarisasi) dan bagian luar bermuatan

     positif.

    ". 6ase depolarisasi ('epat) : 7isebabkan meningkatnya permeabilitas membrane

    ter#adap natrium se#ingga natrium mengalir dari luar ke dalam.

    3. 6ase polarisasi parsial : Setela# depolarisasi terdapat sedikit peruba#an akibat

    masuknya kalsium ke dalam sel$ se#ingga muatan positif dalam sel menjadi berkurang.

    . 6ase plato (keadaan stabil) : 6ase depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama sesuai

    masa refraktor absolute miokard.

    23

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    24/55

    &. 6ase repolarisasi ('epat) : alsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan

     permeabilitas ter#adap kalium sangat meningkat.

    /ambar . otensial Aksi ?tot 8antung

    Sistem K$nduksi 3antung

    Sistem konduksi jantung meliputi:

    %. SA node: +umpukan jaringan neuromus'ular yang ke'il berada di dalam dinding atrium

    kanan di ujung rista terminalis.

    ". A1 node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum atrium dekat muara

    sinus koronaria.

    3. undle atrio,entrikuler: dari

     bundle A1 berjalan ke ara#

    depan pada tepi posterior  

    dan tepi bawa# pars

    membranasea septum

    inter,entrikulare.

    . Serabut peng#ubung terminal

    (purkinje): Anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua ,entrikel.

    24

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    25/55

    /ambar &. onduksi 8antung

    Siklus 3antung

    mpat pompa yang terpisa# yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga

    ,entrikel. eriode ak#ir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.7iastole yaitu saat atrium terisi dara# ,ena sampai tekanannya meningkat dan katup

    atrio,entrikular membuka dan mengisi ,entrikel. Sistol ,entrikel yaitu saat ,entrikel

     berkontraksi dan katup atrio,entri'ular tertutup. Saat tekanan ,entrikel meningkat melampaui

    aorta dan arteri pulmonalis terjadila# ejeksi dara#.

    &ungsi =antung se#agai $ma

    0ima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:

    %. 6ungsi atrium sebagai pompa

    ". 6ungsi ,entrikel sebagai pompa

    3. eriode ejeksi

    . 7iastole

    &. eriode relaksasi isometri'

    7ua 'ara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung

    %. Autoregulasi intrinsik$ pemompaan akibat peruba#an ,olume dara# yang mengalir ke

     jantung.

    25

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    26/55

    ". >efleE mengawasi ke'epatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui saraf otonom

    >ura =antung

     *ormal$ jumla# dara# yang dipompakan ,entrikel kiri dan kanan sama besarnya. 8umla#

    dara# yang dipompakan ,entrikel selama satu menit disebut 'ura# jantung ('ardia' output).

    4ura# jantung sama dengan jumla# dara# yang dipompakan keluar pada setiap denyut jantung

    (,olume sekun'up) dikali jumla# denyut jantung permenit.

    6aktor-faktor utama yang mempengaru#i otot jantung:

    %. eban awal

    ". ontraktilitas

    3. eban ak#ir 

    . 6rekuensi jantung

    eriode pekerjaan jantung yaitu:

    %. eriode systole

    ". eriode diastole

    3. eriode istira#at

    Bun"i 3antung

    +a#apan bunyi jantung:

    %. unyi pertama: lup

    ". unyi kedua : 7up

    3. unyi ketiga: lema# dan renda# %53 jalan diastoli' indi,idu muda

    . unyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama

    26

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    27/55

    %.% De0inisi

    S+MI merupakan sindrom klinis yang didefinisikan sebagai karakteristik gejala

    iskemia miokard disertai dengan #asil / persisten disertai biomarker jantung yang positif.

    le,asi segmen S+ se'ara diagnostik tanpa disertai adanya left ventricular hyperthrophy (012)

    ataupun left bundle branch block   (0) menurut uropean So'iety of 

    4ardiology5A4465A2A5World 2eart 6ederation +ask 6or'e for t#e ni,ersal 7efintion of 

    Myo'ardial Infa'tion yaitu ele,asi segmen S+ baru dengan kenaikan 8 point 9" mm (." m1)

     pada laki-laki dan 9%$& mm (.%& m1) pada wanita di lead 1"-13 dan atau 9 % mm ($% m1)

     pada sadapan dada atau sadapan ekstremitas.(")

    %.7 Eidemi$l$gi

    7idunia$ enyakit jantung kororner (8) adala# penyakit yang paling sering menyebabkan

    kematian. Sebanyak G juta penduduk dunia meninggal akibat 8$ men'akup %"$=! dari

    keseluru#an penyebab kematian. ejadiannya lebi# sering pada pria dengan umur antara &

    sampai ;& ta#un$ dan tidak ada perbedaan dengan wanita setela# umur ;& di ta#un ke @;.

    erdasarkan diagnosis dokter$ pre,alensi penyakit jantung koroner di Indonesia ta#un "%3

    sebesar $&! atau diperkirakan sekitar ==3.G orang.() erdasarkan estimasi W2? (") lebi#

    dari "". kematian di Indonesia diakibatkan ole# penyakit jantung iskemik dan diperkirakan

    terjadi %& kematian akibat penyakit jantung iskemik per %. penduduk pada ta#un "". (&) 

    Mortalitas dan morbiditas S+MI di Indonesia masi# tinggi akibat tingginya pre,alensi diabetes$

    #ipertensi$ merokok$ serta lamanya durasi keterlambatan antara onset gejala dengan penanganan

     pertama karena alasan logisti' maupun finansial.(;)

    %.6 &akt$r Resik$

    6aktor resiko dari sindom 'oroner akut dapat dibagi menjadi dua$ yaitu faktor yang tidak dapat

    diuba# (unmodifiable) dan yang dapat diuba# (modifiable). 6aktor yang tidak dapat diuba#

    meliputi (G) J

    %. sia

    27

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    28/55

    erentanan ter#adap aterosklerosis koroner meningkat seiring bertamba#nya usia.

     *amun demikian jarang timbul penyakit serius sebelum umur ta#un$ sedangkan mulai

    usia -; ta#un insiden miokard infark meningkat & kali lipat.

    ". 8enis kelamin laki-laki

    0aki-laki usia 3&- ta#un memiliki ke'enderungan &-; kali dibanding perempuan untuk 

    terkena penyakit jantung koroner. 7engan asumsi faktor esterogen pada wanita yang

    mempengaru#i kadar lipid$ dengan menurunkan kadar 070-4$ meningkatkan 270-4

    serta trigliserida. 7isparitas ini akan berkurang seiring dengan pertamba#an usia$ dengan

    wanita % ta#un kemudian. Walaupun begitu wanita 'enderung lebi# mendapati 8 yang

    lebi# kompleks karena pertamba#an umur yang lebi# tua disertai lebi# banyak faktor 

    komorbiditas

    3. >iwayat penyakit penyakit jantung koroner pada keluarga

    6aktor yang dapat diuba#$ antara lain (=) J

    %. 2iperlipidemia (2iperlipidemia dengan batas atas 070-4 %3-%&< mg5dl dan tinggi

    apabila men'apai K%; mg5dl.dan kadar 270-4 renda# (F mg5dl)

      >esiko aterogenik yaitu kadar tinggi kolesterol 070 yang dapat teroksidasi dan

    menimbulkan deposisi di sirkulasi pembulu# dara#. Sedangkan kadar kolesterol 270

    yang renda# dapat meningkatkan resiko karena faktor protektif dari 270 yang renda#

    seiring dengan kadarnya yang kurang.

    ". 2ipertensi (2ipertensi dengan #asil K%5

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    29/55

    . 7iabetes mellitus

    7iabetes mellitus menginduksi #iperkolesterolesmia memungkinan timbulnya

    aterosklerosis dan berkaitan dengan proliferasi sel otot polos pembulu# dara# arteri

    koroner$ sintesis kolesterol$ trigliserida$ fosfolipid$ peningkatan kadaar 070-4 dan kadar 

    270-4 yang renda#.&. ?besitas

    Makanan dengan kalori yang tinggi kalori$ lemak total$ lemak jenu#$ gula dan garan

     berperan dalam terjadinya #yperlipidemia dan obesitas yang se'ara langsung

    meningkatkan kerja jantung dan kebutu#an oksigen. 2al ini diperberat dengan gaya #idup

     pasif (sedentary lifestyle) yang berperan dalam resistensi insulin$ peningkatan resiko

    gagal jantung setara dengan #iperlipidemia. Seseorang yang dengan sedentary lifestyle

    memiliki resiko 3-&! lebi# besar untuk mengalami #ipertensi.

    ;. 2iper#omosisteinemia

    adar #omosistein atau asam amino alamia# tubu# yang tinggi (K%& mmol50) berkaitan

    dengan disfungsi endotel dan gangguan fungsi trombosit serta ,asodilator dinding

     pembulu# dara#. 7efisiensi asam folat dan ,itamin ;$%"  berperan dalam

    #iper#omosisteinemia.

    %.* Klasi0ikasi Sindr$ma K$r$ner Akut

    Sindroma koroner akut merupakan bagian dari penyakit jantung kronis yang simptomatik$

    sindroma koroner akut dapat dibagi menjadi tiga (

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    30/55

     peruba#an) yang persisten dikedua sadapan yang bersebela#an dengan marka jantung

    yang meningkat3. Angina pektoris tidak stabil (A : nstable Angina e'toris). 2al yang membedakan

     *S+MI dengan A terletak #anya pada marka jantung$ apabila marka jantung normal

    makan disebut sebagai angina pektoris tidak stabil

    /ambar ;. lasifikasi

    Sindroma oroner Akut

    %.8 Pat$genesis

    Aterosklerosis

    atogenesis aterosklerosis diperkirakan dengan #ipotesis respons ter#adap 'edera 5response to injury hypothesis  (>oss$ %

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    31/55

    7isfungsi endotel di awali ole# faktor-faktor yang menyebabkan adanya 'edera endotel.

    2iperkolesterolemia diyakini mengganggu fungsi endotel dengan meningkatkan

     produksi radikal bebas oksigen$ peningkatan tersebut menonaktifkan oksida nitrat yang

     berperan sebagai endothelial relaxing factor  dan menyebabkan peningkatan permeabilitas

    endotel. Apabila terjadi #yperlipidemia kronis$ akan terjadi penimbunan lipoprotein

    ditempat meningkatnya permeabilitas endotel.(%)

    ". embentukan ber'ak lemak 

    eningkatan kadar radikal bebas oksigen akibat #iperkolesterolemia menyebabkan

    oksidasi 070-4 5 Oxidized Lipoprotein-Cholesterol   (oE070) akibat pajanan langsung

    dengan endotel pembulu# dara# arteri. 2al ini juga diperkuat ole# adanya faktor resiko

    seperti$ renda#nya kadar 270$ diabetes mellitus$ defisiensi esterogen$ #ipertensi danderi,ate merokok. ?ksidasi 070 menstimulasi sel endotel untuk pi'u ad#esi molekul

    (,as'ular 'ell ad#esion mole'ule-% (14AM-%)$ -Sele'tin)$ kemokin (Mono'yte

    4#emoattra'tant rotein-% (M4-%) dan Interleukin = (I0-=). (%%)  2al ini memi'u

    migrasi monosit ke lapisan tunika intima yang di permuda# dengan peningkatan

     permeabilitas endotel. Migrasi monosit memi'u proses inflamasi yang menyebabkan

     peruba#an monosit menjadi makrofag dan recruitment   dari leukosit yang akan

    mensekresi +*6-a dan I0-;. 070 yang teroksidasi bersama makrofag akan

    membentuk sel busa ( foam cell ).

    3. Ateroma Matur 

    embentukan ber'ak lemak (fatty streak) akan melepaskan fa'tor pertumbu#an dan

    menyebabkan migrasi sel otot polos di lapisan tunika media ke tunika intima. ada ta#ap

    ini mulai terbentuk pro-trombotic environment  atau deposisi fibrin dan akti,asi trombosit

    (faktor ,on willebrand (,W6) dan tissue factor   (+6) akibat respons ter#adap disfungsi

    endotel. 2al ini ditamba# dengan adanya proliferasi matriks dan terbentuk ateroma matur.

    . 0esi aterosklerosis komplikata lanjut

    31

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    32/55

    roses terbentuknya ateroma matur disertai dengan pembentukan lapisan fibrosa yang

    membatasi lesi dengan lumen pembulu# dara#. Adanya 'ampuran sel busa$ leukosit$

    debris dan lipid bebas akan membentuk inti nekrotik yang dapat mengeras apabila

    ditamba# dengan adanya penimbunan kalsium di plak fibrosa

    &. omplikasi plak ateromatosa

    +rombosis dapat terjadi akibat perlekatan trombosit di tepian ateroma yang kasar.

    Apabila plak ruptur maka akan terjadi perdara#an ,asa ,asorum dan trombosis lebi#

    lanjut yang bermanifestasi sebagai oklusi arteri.

    /ambar G. Aterosklerosis (Steinl$ "%&)

    erbedaan

     patogenesis pada

    unstable angina$

     *S+MI dan S+MI (%")

    J

    Arsitektur askular Aliran Dara ani0estasi Klinislak awal +idak ada obstruksi Asimptomatik

    Stenosis arterri koroner kritis

    (9G!)

    Aliran dara# terbatas pada

    waktu lati#an fisik 

    Stable angina

    >uptur plak yang tidak stabil +rombus mulai terbentuk dan

    kondisis spasme mengurangi

    nstable angina

    32

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    33/55

    aliran daa# saat istira#at

    embentukan t#rombus tidak

    stabil pada rupture plak 

    ?klusi ,as'ular transien atau

    inkomplit (terjadi proses lisis)

     *S+MI

    +#rombus pada rupture plak ?klusi ,askuler komplit

    (tidak terjadi proses lisis)

    S+MI

    +abel %. erbedaan

    atogenesis pada Sindrom

    oroner Akut

    %.5 Pat$0isi$l$gi

    lak aterosklerosis yang ruptur diikuti dengan agregasi platelet dapat menimbulkan

    trombus intrakoroner J

    %. 1asokonstriksi J disfungsi endotel akibat proses aterosklerosis menyebabkan

    ,asokonstriksi dan terjadinya ketidakseimbangan antara mekanisme anti-trombotik

    normal dengan mekanisme anti-trombotik endogen

    ". 2emostasis primer J endotel yang terekspose akibat rupture menyebabkan platelet yang

     berada disirkulasi beragregasi dan membentuk sumbatan ( plug)

    3. 2emostasis sekunder J endotel yang terekspose tersebut akan mengaktifkan tissue

    faktor dan akan terjadi kaskade koagulasi utnuk memperkuat plug  dan membentuk fibrin

    clot 

    33

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    34/55

    /ambar =. roses ?klusi embulu# 7ara#

    0umen pembulu# dara# yang menyempit akibat ,asokontriksi di tamba# dengan blokade

    trombus menyebabkan oklusi dan meng#asillkan gangguan aliran pembulu# dara# dan

    ketidakseimbangan antara persediaan dan kebutu#an oksigen miokard ( supply and deman

    imbalance). 6aktor-faktor yang menyebabkan terjadinya rupture plak (%3) :

    • Intrinsik (instabiilitas lesi ateroslerotik) : lapisan fibrosa yang tipis akibat proses kimiawi

    internal

    •  hysical stressor  : peningkatan tekanan dara#$ heart rate$ dan peningkatan kontraksi

    ,entrikel$ dan akti,asi system saraf simpatis akibat emosional stress

    Setela# terjadinya oklusi yang diikuti ole# infark atau nekrosis dari miosit yang kekurangan

    supply oksigen terjadi kon,ersi metabolisme dari aerob menjadi anaerob ditandai dengan

    terganggunya produksi A+ dan disfungsi sistolik akibat kontraksi miosit yang tidak bersamaan$

    menyebabkan 'ura# jantung berkurang. 7isfungsi diastoli' terjadi akibat compliance (gangguan

    relaksasi) ,entikel yang bekurang peningkatan tekanan pengisian ,entrikel saat diastole. Akibat

    metabolism anaerob yang meningkat$ terjadi penumpukan asam laktat dan penurunan p# dara#.

    /angguan pembentukan A+ menyebabkan gangguan fluks natrium$ kalium dan kalsium antar

    intrasel dan ekstrasel. eningkatan natrium diintrasel menyebabkan edema selular$ peningkatan

    kalium di ekstrasel menimbulkan gangguan potensial aksi dan meng#asilkan instabilitas elektris

    yang dapat menyebabkan aritmia jantung. Sedangkan peningkatan kalsium intrasel menyebabkan

    akti,asi lipase dan protease dan memi'u nekrosis jaringan.

    34

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    35/55

    eruba#an jangkan panjang akibat infark dapat terjadi beberapa #ari sampai minggu. Miosit

    yang nekrosis akan di resorpsi ole# makrofag dan menyebabkan struktur dari dinding miokard

    melema# se#ingga menimbulkan potensi terjadinya ruptur (myo'ardial wall rupture). *ekrosis

    miosit meng#asilkan jaringan parut atau s'ar tissue dan dalam jangka panjang dapat terjadi

    remodeling ,entrikel. ompensasi dari bagian miokard yang tidak nekrosis 5 peningkatan stress

     pada bagian miokard yang

    lain memi'u pembesaran

    ,entrikel.

    %.' Diagn$sis SEI

    7iagnosis ditegakkan melalui anamnesis$ pemeriksaan fisik$ pemeriksaan penunjang (/) dan

    marka jantung.

    %. Anamnesis

    • Angina tipikal

    /ambaran angina tipikal adala# rasa tertekan5berat daera# retrosternal yang

    menjalar ke lengan kiri$ le#er$ area interskapularis$ ba#u atau epigastrium$ berlangsung

    intermitten atau persisten (K" menit). Sering disertai dengan diap#oresis$ mual5munta#$

    nyeri abdominal$ sesak napas dan sinkop.

    • Angina Atipikal

    35

    /ambar

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    36/55

    /ambaran angina atipikal adala# nyeri dipenjalaran angina tipikal$ gangguan

     pen'ernaan (indigestion)$ sesak napas yang tidak dapat dijelaskan$lema# mendadak.

    elu#an ini sering ditemui pada golongan muda ("&- ta#un) dan tua (KG& ta#un)$

    wanita$ penderita diabetes$ gagal ginjal kronik$ atau demensia. elu#an ini patut di'urigai

    menjadi angina eui,alen apabila ditemukan setela# dipi'u ole# akti,itas.(

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    37/55

    /ambar %. riteria *4

     *yeri bukan k#as iskemia berupa nyeri pleuritik (tajam saat inspirasi atau

    respirasi)$ nyeri abdomen tenga# atau bawa#$ nyeri dada yang dapat ditunjuk dengan %

     jari$ nyeri dada akibat pergerakan tubu$ nyeri dada dengan durasi beberapa detik$ nyeri

    dada yang menjalar ke ekstremitas bawa#.

    ". /

    /ambaran infark miokard menjadi kuat jika ditemukan gambaran / J

    %. 4on'ordant$ spesifisitas tinggi dan sensiti,itas renda# : /ambaran 0 baru B ele,asi segmen S+ 9 % mm pada sadapan dengan H>S

    kompleks positif /ambaran depresi segmen S+ 9 % mm di 1%-13

    ". 7is'ordant$ spesifisitas dan sensiti,itas renda# : S+ segmen diskordan dengan kompleks H>S negatif 

    37

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    38/55

    /ambar %%. riteria Sgarbossa

    3. 8ika

    tidak

    didapatkan ele,asi segmen S+$ maka kemungkinan dapat berupa *S+MI 5 Angina

     pektoris tidak stabil$ spesifisitas tinggi : 7epresi segmen S+ 9 $& mm di sadapan 1%-13 dan 9 $%m1 di sadapan

    lainnya. le,asi segmen S+ yang persisten (F" menit)

    38

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    39/55

    In,ersi gelombang + yang simetris 9 $" m1

    Sementara lokasi iskemia atau infark dapat di li#at berdasarkan sadapan /

    /ambar %". 0okasi

    Iskemia atau infark  

    .

    emeriksaan marka jantung

    emeriksaan marka jantung yang digunakan dalam diagnosis SA adala#

    4reatinine-inase M (4-M) dan +roponin I5+. 4-M dapat meningkat pada

    kerusakan sel otot skeletal$ menyebabkan spesifisitas lebi# renda# dengan waktu paru#

    yang singkat (= jam). Sementara +roponin I5+ merupakan marka ter#adap nekrosis sel

    miosit jantung. eningkatan marka jantung #anya menunjukkan adanya nekrosis miosit$

    tidak dapat membedakan etiologi (koroner atau nonkoroner). ada disfungsi ginjal

    tropoin I memiliki spesifisitas yang lebi# tinggi dbandingkan dengan troponin +.

    r$$nin

    I(

    Pen"e#a# anda

     *on- ardiak Sepsis$ luka bakar$ gagal napas$

     penyakit neurologi' akut$ emboli paru$

    #ipertensi pulmone$ kemoterapi$

    insufisiensi ginjal

    39

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    40/55

    ardiak +akiaritmia$ trauma kardiak$ gagal

     jantung$

    +abel ". Marka 8antung (+roponin I)

    ada nekrosis miokard$ pemeriksaan 4-M atau troponin I5+ memiliki kadar 

    yang normal -; jam setela# awitan SA. 7apat diulang =-%" jam setela# awitan angina$

     jika awitan tidak dapat jelas ditentukan maka pemeriksaan diulang -; jam setela# awitan

    SA.

    7efinitif sindrom koroner akut jika J

    Angina tipikal

    / dengan gambaran ele,asi yang diagnosti' untuk S+MI$ depresi S+ atau in,ersigelombang + yang diagnosti'

    eningkatan marka jantung

    %.1) ,e=ala klinis

    /ejala klinis pada SA biasanya diliputi ole# & gejala$ antara lain

    Chest discomfort "retrosternal# tightness#heaviness# pressure)$ disebabkan adanya

     peningkatan asam laktat$ serotonin dan adenosine mengakti,asi reseptor nyeri perifer di

    4G-+

    • +akikardia$ akibat Abnornalitas ion transport pada miosit menyebabkan aritmia$

    akumulasi metabolit lokal dan miokard iskemia yg memi'u respon saraf simpatis

    • 7yspnea$ karena gangguan relaksasi ,entrikel kiri$ peningkatan tekanan diastolik 

    ,entrikel kiri sebabkan aliran balik arteri pulmonalis yang menyebabkan kongesti paru

    • 7iap#oresis$ disebebkan ole# peningkatan respon tonus simpatis$ akibat serangan akut

    iskemia

    • Mual 5 munta# $ peningkatan tonus parasimpatis saat iskemia akut

    Sementara manifestasi klinis antara angina pektoris tidak stabil$ *S+MI dan S+MI dapat

    dibedakan berdasarkan tabel (%") :

    Angina Pekt$ris

    idak Sta#il

    NSEI SEI

    elu#an linis: resentasi klinis menyerupai SA pada

    40

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    41/55

    -Angina saat istira#at$ durasi lebi#

    dari sama dengan " menit$ atau

    -Angina pertama kali #ingga akti,itas

    fisik menjadi sangat terbatas$ atau

    -Angina progresif: pasien dengan

    angina stabil$ terjadi perburukan$

    frekuensi lebi# sering$ durasi lebi#

    lama$ mun'ul dengan akti,itas ringan

    -Angina pada SA sering disertai

    dnegan keringat dingin (respon

    simpatis)$mual dan munta# (stimulasi

    ,agal)$ serta rasa lemas. ada

     populasi lansia (KG& ta#un)$

     perempuan$ dan diabetes kadang

    kelu#an tidak jelas.

    umumnya. *amun kadang pasien datang

    dengan gejala atipikal: nyeri dada pada lengan

    atau ba#u$ sesak nafas akut$ sinkop atau aritmia

    asien dengan S+MI biasanya tela# memiliki

    riwayat angina atau 8$ usia lanjut$ dan

    kebanyakan laki @ laki

    emeriksaan fisik :

    Seringkali normal. ada beberapa

    kasus dapat ditemui tanda @ tanda

    kongesti dan instabilitas

    #emodinamik 

    -Sebagian besar pasien gelisa# dan 'emas$

    ekstremitas pu'at disertai keringat dingin$

    kombinasi nyeri dada substernal K 3 menit

    dan banyak keringat di'urigai kuat adanya

    S+MI

    -Sekitar N pasien infark anterior mempunyai

    manifestasi #iperakti,itas saraf simpatis

    (takikardidan5atau #ipotensi) dan #ampir 

    setenga# pasien infark inferior menunjkkan

     parasimpatis (bradikardi dan5atau #ipotensi)

    -S dan S3 gallop$ penurunan intensitas S% dan

    split paradoksikal S"$ murmur midsistolik atau

    late  sistolik apikal yang bersifat sementara

    karena disfungsi katup mitral dan  pericardial 

     friction rub.

    -lasifikasi illip dapat digunakan untuk 

    41

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    42/55

    menge,aluasi #emodinamik dan prognosis

     pasien SA

    emeriksaan / (dalam % menit

     pertama):

    -/ambaran S+ depresi$ #oriDontal

    maupun down sloping$ yang lebi#

    dari sama dengan $&m1 pada dua

    atau lebi# sadapan sesuai regio

    dinding ,entrikelnya$ dan5atau in,ersi

    gelombang + lebi# dari sama dengan

    $% m1 dengan gelombang >  prominen atau rasio >5S F%

    -ada keadaan teretntu / %"

    sadapan dapat normal$ terutama pada

    iskemia posterior (1G-1-1>)

    yang terisolasi

    -7ianjurkan pemeriksaan / serial

    setiap ; jam untuk mendeteksi

    kondisi iskemia yang dinamis

    - le,asi segmen S+ lebi# dari sama dengan

    $%m1 yang di#itung mulai dari titik 8$ paad

    dua atau lebi# sdapan sesuai regio dinding

    ,entrikelnya. *amun k#usus pada sadapan 1"-

    13$ batasan ele,asi menjadi lebi# dari sama

    dnegan $" m1 pada laki @ laki usia lebi# dari

    sama dengan ta#un$ lebi# dari sama dengan

    $"& m1 pada laki @ laki berusia F ta#un$

    atau lebi# dari sama dengan $%& m1 pada perempuan

    / pada S+MI merupakan / yang

     bere,olusi. Sebagian besar pasien dnegan

     presentasi awal ele,asi segmen S+ mengalami

    e,olusi menjadi gelombang H pada /.

    emeriksaan iomarka

    8antung :

    +idak ada peningkatan

    troponin + dan5atau

    4M

    eningkata

    n troponin

    + dan 5atau

    4M (-

    ; jam

    setela#onset)

    eningkatan troponin + (untuk diagnosis akut)

    dan5atau 4M (untuk diagnosis dan meli#at

    luas infark)

    %.11 atalaksana

    %.11.1 Pera!atan di I,D

    42

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    43/55

    7engan adanya anamnesis mengenai kelu#an pasien$ terapi sementara dapat diberikan sebelum

    menegakkan diagnosis sindrom koroner akut dengan adanya kelu#an angina tipikal sambil

    menunggu #asil / atau marka jantung . enilaian A4 (Airway$ reat#ing 4ir'ulation) dan

     berikan terapi sementara yang dapat disingkat M?*A (Morfin$ ?ksigen$ *itrat$ Aspirin). +erapi

    ini tidak #arus diberikan bersamaan semua atau bersamaan. (

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    44/55

    /ambar %3. Algoritma enanganan Sindrom oroner Akut

    Anamnesis adanya gejala atipikal lebi# dari " menit atau gejala yang tidak berkurang

    setela# pemberian nitrogliserin disertai perekaman / % menit sejak pasien datang dengan

    gambaran k#as S+ ele,asi menunjukkan perlunya tindakan segera. 7engan selang waktu (delay)

    dari kontak medis pertama #ingga pemberian terapi reperfusi 3 menit untuk fibrinolysis dan

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    45/55

    4I adala# terapi reperfusi yang lebi# disarankan dibanding fibrinolisis apabila terdapat

    fasilitas dan tim yang mampu menangani 4I dalam %" menit sejak kontak medis pertama.

    4I diindikasikan untuk pasien dengan gagal jantung$ akut yang berat$ syok kardiogenik.

    +erapi reperfusi diindikasikan untuk semua pasien dengan durasi gejala F %" jam disertai

    dengan ele,asi segmen S+ persisten atau new 0. +erapi reperfusi (sebaiknya 4I)

    diindikasikan bila terdapat bukti iskemia yang sedang terjadi$ ba#kan jika gejala mungkin

    tela# timbul K %" jam setela# onset atau bila nyeri dan peruba#an / terli#at ter#ambat.

    +erapi reperfusi dengan 4I dapat dipertimbangkan pada pasien stabil yang dtang dalam %"-

    " jam sejak awitan gejala. +idak disarankan untuk melakukan 4I rutin pada arteri yang

    tersumbat sepenu#nya lebi# dari " jam setela# awitan pada pasien stabil tanpa gejala

    iskemia (tanpa memandang suda# diberikan fibrinolitik atau belum).

    4I memiliki keuntungan yang berbeda pada tiap pasien$ dan merupakan pili#an dengan

     benefit terbesar bagi pasien dengan resiko tinggi. Maka itu penilaian faktor resiko untuk 

    menentukan inter,ensi memiliki peran penting untuk mengidentifikasi pasien dengan resiko

    tinggi yang terapinya dapat dioptimalkan. +IMI S'ore for S+MI (+#rombolysis in

    Myo'ardial Infar'tion (+IMI) s'ore for S+ le,ation Myo'ard Infa'tion) adala# penilaian

    singkat berdasarkan data klinis saat kedatangan pasien pertama kali di ruma# sakit. Skor -

    termasuk resiko

    renda#$ dan resiko

    tinggi bila 9 &

     poin.(%)

    45

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    46/55

    /ambar %. +IMI S'ore for S+MI

    Sebelum tindakan 4I diperikan obat- obatan pre-prosedural berupa J

    • Anti platelet : aspirin peroral %;-3" mg

    • Anti reseptor A7 : ti'agrelor peroral (loading %= mg$ maintenan'e

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    47/55

    ; menit)$ maka dilakukan 4I res'ue. 4I emergen'y dilakukan apabila terjadi iskemia

    rekuren atau bukti ba#wa terjadI reokulsi setela# fibrinolisis ber#asil.

    ?bat-obatan yang digunakan pada terapi S+MI sebagai berikut :

    ,$l$ngan Nama Nama Dagang &ungsi K$ntraindikasi

    Anti

     platelet

    Aspirin Aspilet

    As'ardia

    (loading dose

    %;"-3"& mg

     p.o

    Maintenan'e :

    G&-%;" mg5#ari

    )

    eng#ambat

    4?O -%

    (Menggangu

    siklus

    'y'looEygenase$

    meng#ambat

    t#romboEane A"

    dan #ambat

    agregasi

    trombosit)

    • 1ari'es esop#agus

    • +rombositopenia

    • G" jam post operasi

     besar dengan resiko

     perdara#an

    • erdara#an akut

    • enyakit li,er

    terdekompenasasi

    • e#amilan 5 =

     post partum4lopidogrel 4/

    (0oading dose

    3-; mg

     p.o

    G& mg5#ari p.o

    selama %"

     bulan)

    eng#ambat

    reseptor "L%" 

    (2ambat

    Adenosine &P-

    7ip#osp#ate

    dengan reseptor

    "L%" untuk

    inisiasi agregasi

    trombosit)

    Anti

    koagulan

    nfra'tioned

    2eparin

    (62)

    olus I1 ;-G-

    5kg (maE.

    & )$ lanjut

    infus %"-%&

    5kg5jam)

    Mengkatalisis

    anti-t#rombin

    (A+5A+ III) dan

    menyebabkan

    inakti,asi

    t#rombinrolong a++

    • 7iat#esa

    #emorragik 

    • 2ipertensi berat

    • erdara#an

    'erebro,as'ular 

    • lkus aktif pada

    gastrointestinal$

    saluran napas$ dan

    saluran kemi#

    • ?perasi pada

    system saraf pusat

    0ow-mole'ular-

    weig#t

    #eparin

    (0MW2)

    0o,enoE% mg5kg S4

    "55; mg 5

    ."5.5.; m0

    6ondaparinuE AriEtra ("$&

    mg5s'5#ari)

    2ambat faktor

    Oa indirek 

    47

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    48/55

    • 6asilitas

    laboratorium yang

    kurang

    • asien yang tidak

    kooperatif • e#amilan

    i,alrudin i,alrudin

    olus I1 $%

    mg5kg

    7ilanjutkan

    infus $"&

    mg5kg5jam

    2ambat faktor

    Oa direk 

    Anti

    tromboliti

    Streptokinase

    (Sk)

    %$& juta

    dalam % m0

    7eEtrose &!

    atau *a4l

    $

    waktu 3-;

    menit

    Mengaktifkan

     plasminogen

    menjadi plasmin

    dan

    mendegradasi

    fibrin

    Alteplase

    (tA)

    olus %& mg

    Intra,ena $G& 5kg selama

    3 menit$

    dilanjutkan $&

    mg 5 kg

    selama ;

    menit

    7osis total

    tidak melebi#i

    % mg

    Anti

    is'#emi'

    eta blo'kers

    (isoprolol)

    4on'or

    %."& mg dan di

    titrasi

    Menurunkan

    demand oksigen$

    menurunkan laju

     jantung$

    kontraktilitas dan

    tekanan dara#

    Qontraindikasi

    (tekanan dara#

    sistolik F

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    49/55

    K$ntraindikasi A#s$lut K$ntraindikasi Relati0  

    Stroke #emoragik 5 stroke yang penyebabnya

     belum diketa#ui$ dengan awitan kapanpun

    +IA (+rans'ient Is'#emi' Atta'k) dalam ;

     bulan terak#ir 

    Stroke iskemik ; bulan terak#ir emakaian antikoagulan oral

    erusakan system saraf sentral dan

    neoplasma

    e#amilan 5 % minggu post-partum

    +rauma operasi5 kepala berat dalam 3 minggu

    terak#ir 

    +empat tusukan yang tidak dapat dikompresi

    erdara#an saluran 'erna dalam % bulan

    terak#ir 

    >esusitasi traumati'

    enyakit perdara#an 2ipertensi refrakter (sistolik K %= mm2g)

    enyakit #ati lanjut

    7iseksi aorta lkus peptikum aktif  

    +abel &. ontraindikasi +erapi 6ibrinolitik 

    %.11.% atalaksana Setela Penanganan SEI

    enatalaksanaan setela# S+MI dapat dibagi menjadi beberapa (%&) :

    %. er#enti merokok 

    Menyarankan pasien untuk ber#enti merokok$ dan meng#indari ekspose asap rokok pada

    lingkungan se#ari-#ari

    ". ontrol +ekanan dara#.

    Mengkontrol tekanan dara# agar stabil F %5

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    50/55

     pada pasien dengan diabetes atau gagal ginjal kronik$ lalu tamba#kan t#iaDide atau yang

    lain sesuai kebutu#an.

    3. Managemen 0ipid

    Mengkontrol kadar lipid 070-4 F% mg5dl dan non 270-4 (kolesterol total @ 270-4)

    F%3 mg5dl pada pasien dengan trigliserid 9 " mg5dl

    Mulai diet dengan mengurangi makanan berlemak. olesterol " mg5dl per 

    #ari pada semua pasien Mulai akti,itas fisik dan pengurangan berat badan

    eriksa profil lipid pada pasien saat puasa dalam " jam setela# masuk ruma#

    sakit. ntuk pasien rawat$ terapi sebelum pasien pulang #arus megikuti :

    o adar 070-4 #arus F % mgdl

    o ila kadar 070-4 basal 9 % mg5dl$ inisiasi pemberian obat

    (ator,astation %-= mg5#ari)

    o 8ika kadar trigliserida 9 %& mg55dl atau kadar 270 mg.dl inisiasi

     pengaturan berat badan$ akti,itas fisik dan ber#enti merokok.

    . Akti,itas fisik ( 3 menit minimal & #ari dalam seminggu)

    Menyarankan 3-; menit akti,itas fisik aerobik dengan intensitas sedang setiap #ari dan

    diselingi dengan peningkatan akti,itas pada kegiatan se#ari-#ari

    &. engaturan berat badan sesuai MI

    enyesuaian berat badan dengan MI normal antara$ %=$& @ "$< kg per m" dengan

    lingkar pinggang untuk wanita F = 'm dan pria F

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    51/55

    +erapi warfarin diberikan dengan indikasi (fibrilasi atriu$ t#rombus pada ,entrikel

    kiri).

    G. A4 in#ibitor 

    emberian A4 in#ibitor di mulai pada pasien dengan 016 F ! dan pada pasien

    dengan #ipertensi$ diabetes$ atau gagal ginjal ke'uali terdapat kontraindikasi

    =. Angiotensin >e'eptor lo'ker (A>)

    Mulai pemberian A> pada pasien yang intoleran ter#adap A4I dan pasien dengan

    016 F !.

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    52/55

    3. ongesti aru

    7itandai dengan adanya dyspnea dengan ronk#i basa# paru dibasal. 7idapati perbaikan dengan

     pemberian diureti' atau ,asodilator 

    . Syok ardiogenik 

    &! syok kardiogenik terjadi dalam ; jam dan G&! dalam " jam. +anda-tanda syok 

    kardiogenik seperti$ #ipotensi$ bukti 'ardia' output renda# (takikardia saat istira#at)$ peruba#an

    status metal$ olguria$ ekstremitas dingin dan kongesti paru.

    &. Aritmia

    Aritmia dan gangguan konduksi jantung serig ditemukan dalam beberrapa jam pertama setela#

    infark miokard. Awitan fibrilasi atrium sebesar "=!$ ,entrikel takikardia yang tidak belanjut$$

     blok A1 derajat tinggi %! (3 detak permenit selama 9& detik)$ sinus bradikardi G! dan #enti

    sinus sebesar &! (9& detik). Aritmia yang terjadi setela# reperfusi awal dapat merupakan

    manifestasi klinis akibat iskemia miokard$ kegagalan pompa jantung$ #ipoksia$ gangguan

    elektrolit (#ypokalemia) dan gangguan asam basa.

    ;. erikarditis

    /ejala peri'arditis adala# rasa tajam terkait dengan postur dan pernapasan. 2ilang dengan

     pemberian aspirin dosis tinggi$parasetamol ataupun kolk#isin. 7apat mun'ul sebagai re-ele,asi

    segmen S+ biasanya ringan dan progresif 

    G. +#rombus ,entrikel kiri

    Insidennya berkurang karena terapi reperfusi$ obat-obatan antitrombotik. enelitian menyatakan

     ba#wa #amper seperempat infar miokard anterior memiliki trombus ,entrikel kiri yang dapat

    terdeteksi. emberian anti koagulan pada pasien dengan abnormalitas gerakan dinding anterior 

     besar mengurangi terjadinya trombus mural.

    /ambar %&. omplikasi Miokard Infark 

    52

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    53/55

    DA&AR PUSAKA

    53

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    54/55

    % Alwi$ Idrus. ";. Infark Miokard dengan S+ le,asi.  %alam: Sudoyono$ W.A.$

    Setiyo#adi$ .$ Alwi$ I.$ Simadibrata$ M.$ R Setiati$ S.  &uku 'jar !lmu enyakit %alam.

    8ilid II. disi &. 8akarta: usat enerbitan 7epartemen Ilmu enyakit 7alam 6I$ %G%-

    %G".2 ?P/ara +$ us#ner 6/$ As'#eim 77$ et al. "%3 A4465A2A /uideline for t#e

    Management of S+-le,ation Myo'ardial Infar'tion: Ee'uti,e Summary. Ameri'an

    2eart Ass'o'iation InternetT. "%" 7e' 'ited "%& Aug %

  • 8/18/2019 Case Referat ACS

    55/55

    A,ailable from: #ttp:55www.re,esp'ardiol.org5'ontenidos5stati'5premioU'ardio5ar'#i,os-

    'ardiologia-meEi'o.pdf 

    %& 4ampbell-S'#erer 70$ /reen 0A. A4452A /uideline pdate for t#e Management of S+-

    le,ation yo'ardial Infar'tion. Am 6am #ysi'ian InternetT. "< updated "< 8un %&J

    'ited "%& Aug "TJ G


Recommended