361.96 MNC 36 -6.18 (-1.68%) Volume (million share) 14,645 Value (billion Rp) 10,863 Market Cap. 7,327 Average PE 14.4 Average PBV 2.7 Today Trade DAILY HIGHLIGHT MNC Sekuritas Research Retail Division Friday, March 01 2019 Real GDP (YoY) 5.18 Inflation rate (YoY) 2.82 BI 7-days repo rate 6.0 Indonesia Economy LPS rate 7.00 Last (%) Prev (%) 5.17 3.13 6.0 6.75 JCI -1.26 Dow Jones -0.27 S&P 500 -0.28 Global Indexes FTSE 100 +0.78 Index d/d (%) YTD (%) +4.02 +11.10 +11.08 +12.75 Nikkei -0.79 +6.85 Last 6,443 25,916 2,784 20,659 21,385 6,443.35 IHSG -82.33 (-1.26%) Crude Oil (USD/ barrel) +0.49 Coal (USD/ton) +1.21 Gold (USD/oz) -0.28 Commodities Nickel (USD/ton) -0.04 Commodity d/d (%) YTD (%) +2.01 -5.88 +3.14 +22.08 CPO (RM/Mton) -0.26 -4.44 Tin (US/Ton) +0.56 +11.17 Last 57.22 96.05 1,319 13,050 1,915 21,650 FX Currency d/d (%) YTD (%) USD/IDR -0.28 +2.23 EUR/USD -0.01 +0.84 GBP/USD +0.35 -3.99 USD/JPY -0.35 -1.55 Last 14,069 1.14 1.33 111.39 Sebagai leading indicator, MSCI index dan EIDO masing-masing melemah -1.26 dan 2.98%. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh geopolitical risks meningkat dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Negosiasi kebijakan dagang antara US-China belum mencapai kesepakatan sementara pertemuan antara Presiden US-Korut tidak mencapai kesepakatan terkait denuklirisasi. Selain itu, pertumbuhan real GDP US pada 4Q18 lebih lambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sementara jobless claims US meningkat. Hal terse- but berpotensi menyebabkan net capital outflow berlanjut meningkat. Pada perdagangan awal Amr19, kemungkinan besar IHSG berlanjut melemah dengan supp-resist: 6,387-6,481 dan saham-saham yang direkomendasikan, seperti: AKRA, WOOD, WEGE, BRPT, dan JPFA. MNCS Update Bursa saham di developed economies berlanjut melemah. Investor tampak un- derconfident dan wait and see di tengah negosiasi kebijakan dagang antara US- China belum mencapai kesepakatan sementara pertemuan antara Presiden US- Korut tidak mencapai kesepakatan terkait denuklirisasi. Selain itu, pertumbuhan real GDP US pada 4Q18 lebih lambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sementara jobless claims US meningkat. Dow berlanjut melemah -0.27% ke 25,916, mengikuti penurunan 2-hari berturut-turut dan diikuti oleh penurunan pada S&P 500 (-0.28%). Begitu juga, FTSE100 melemah -0.46% sementara DAX menguat +0.25%. Sesuai ekspektasi, bursa saham domestik berlanjut melemah seiring dengan penurunan pada bursa saham di emerging market economies Asia. PCOMP in- dex (-2.33%) dan KOSPI (-1.76%). Begitu juga, IHSG berlanjut melemah -1.26% ke 6,443, tertekan oleh penurunan pada sektor: miscellaneous (-4.81%); manu- facturing (-1.70%); dan mining (-1.69%). Saham-saham yang menjadi lagging movers, seperti: ASII, BBCA, BDMN, TLKM, dan CPIN. Setelah net buy 3-hari, In- vestor portofolio asing membukukan net sell IDR -1.29 triliun. Investor porto- folio tampak underconfident dan wait and see di tengah negosiasi kebijakan perdagangan antara US-China belum mencapai kesepakatan. Global Market www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]Grafik 1. JCI VS Cummulative Annual of Net Buy (Sell) Foreign Page 1 Source: Bloomberg and MNCS
Transcript
361.96
MNC 36
-6.18 (-1.68%)
Volume (million share) 14,645
Value (billion Rp) 10,863
Market Cap. 7,327
Average PE 14.4
Average PBV 2.7
Today Trade
DAILY HIGHLIGHT MNC Sekuritas Research Retail Division
Friday, March 01 2019
Real GDP (YoY) 5.18
Inflation rate (YoY) 2.82
BI 7-days repo rate 6.0
Indonesia Economy
LPS rate 7.00
Last (%) Prev (%)
5.17
3.13
6.0
6.75
JCI -1.26
Dow Jones -0.27
S&P 500 -0.28
Global Indexes
FTSE 100 +0.78
Index d/d (%) YTD (%)
+4.02
+11.10
+11.08
+12.75
Nikkei -0.79 +6.85
Last
6,443
25,916
2,784
20,659
21,385
6,443.35
IHSG
-82.33 (-1.26%)
Crude Oil (USD/ barrel)
+0.49
Coal (USD/ton) +1.21
Gold (USD/oz) -0.28
Commodities
Nickel (USD/ton) -0.04
Commodity d/d (%) YTD (%)
+2.01
-5.88
+3.14
+22.08
CPO (RM/Mton) -0.26 -4.44
Tin (US/Ton) +0.56 +11.17
Last
57.22
96.05
1,319
13,050
1,915
21,650
FX
Currency d/d (%) YTD (%)
USD/IDR -0.28 +2.23
EUR/USD -0.01 +0.84
GBP/USD +0.35 -3.99
USD/JPY -0.35 -1.55
Last
14,069
1.14
1.33
111.39
Sebagai leading indicator, MSCI index dan EIDO masing-masing melemah -1.26 dan 2.98%. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh geopolitical risks meningkat dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Negosiasi kebijakan dagang antara US-China belum mencapai kesepakatan sementara pertemuan antara Presiden US-Korut tidak mencapai kesepakatan terkait denuklirisasi. Selain itu, pertumbuhan real GDP US pada 4Q18 lebih lambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sementara jobless claims US meningkat. Hal terse-but berpotensi menyebabkan net capital outflow berlanjut meningkat. Pada perdagangan awal Amr19, kemungkinan besar IHSG berlanjut melemah dengan supp-resist: 6,387-6,481 dan saham-saham yang direkomendasikan, seperti: AKRA, WOOD, WEGE, BRPT, dan JPFA.
MNCS Update
Bursa saham di developed economies berlanjut melemah. Investor tampak un-derconfident dan wait and see di tengah negosiasi kebijakan dagang antara US-China belum mencapai kesepakatan sementara pertemuan antara Presiden US-Korut tidak mencapai kesepakatan terkait denuklirisasi. Selain itu, pertumbuhan real GDP US pada 4Q18 lebih lambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sementara jobless claims US meningkat. Dow berlanjut melemah -0.27% ke 25,916, mengikuti penurunan 2-hari berturut-turut dan diikuti oleh penurunan pada S&P 500 (-0.28%). Begitu juga, FTSE100 melemah -0.46% sementara DAX menguat +0.25%. Sesuai ekspektasi, bursa saham domestik berlanjut melemah seiring dengan penurunan pada bursa saham di emerging market economies Asia. PCOMP in-dex (-2.33%) dan KOSPI (-1.76%). Begitu juga, IHSG berlanjut melemah -1.26% ke 6,443, tertekan oleh penurunan pada sektor: miscellaneous (-4.81%); manu-facturing (-1.70%); dan mining (-1.69%). Saham-saham yang menjadi lagging movers, seperti: ASII, BBCA, BDMN, TLKM, dan CPIN. Setelah net buy 3-hari, In-vestor portofolio asing membukukan net sell IDR -1.29 triliun. Investor porto-folio tampak underconfident dan wait and see di tengah negosiasi kebijakan perdagangan antara US-China belum mencapai kesepakatan.
PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). Sepanjang 2018 perseroan mencetak laba bersih Rp2,17 triliun, naik tajam 132,22% yoy dari sebelumnya Rp933,17 miliar. Sementara sepanjang 2018 perseroan nembukukan pendapatan sebesar Rp34,01 triliun atau naik 14,89% yoy dari sebelumnya Rp29,6 triliun. PT Timah (TINS). Perseroan optimistis pendapatan dan laba di tahun 2019 ini dapat tumbuh hingga 100%. Kinerja tersebut terdorong dari optimisme akan peningkatan produksi logam timah yang juga bisa tumbuh hingga 100% menjadi 60.000 ton. Sepanjang 2018, perseroan membukukan ekspor timah sebanyak 33.250 ton atau naik 15% dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 28.732 ton. Untuk porsi penjualan eskpor sendiri menyumbang 95% dari total penjualan. PT Salim Ivomas Pratama (SIMP). Sepanjang 2018 penjualan perseroan sebesar Rp 14,19 triliun atau turun 10,38% yoy. Penurunan penjualan SIMP disebabkan oleh penjualan kepada pihak ketiga yang turun 16,5% yoy menjadi Rp 9,03 triliun pa-da akhir 2018. Lalu dari penjualan kepada pihak berelasi naik tipis 3,2% yoy menjadi Rp 5,15 triliun di akhir 2018. Dari segi segmen, penjualan kepada PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) turun 6,1% yoy menjadi Rp 1,67 triliun di akhir 2018. Se-mentara penjualan kepada PT Indomarco Adi Prima tercatat sebesar Rp 1,54 triliun atau naik tipis 0,6% yoy. Dua kontribusi penjualan ini berasal dari segmen minyak dan lemak nabati. Sepanjang 2018 perseroan mencetak rugi bersih sebesar Rp 76,57 miliar atau turun tajam -115.75% dari tahun 2017 yang masih mencatat untung Rp 486,07 miliar. PT Hero Supermarket (HERO). Sepanjang tahun 2018, pendapatan HERO turun 0,4% year yoy menjadi Rp 12,97 triliun. Sepanjang tahun 2018 perseroan masih catatkan rugi bersih menjadi Rp 1,25 triliun di akhir 2018 dari Rp 191,40 miliar pada akhir 2017. PT Duta Intidaya (DAYA). Sepanjang tahun 2018 Perseroan mencetak laba bersih tahun berjalan Rp5,19 miliar atau naik +230.4% setelah mencetak rugi bersih Rp3,98 miliar di periode sama tahun 2017. Sementara pendapatan bersih yang ber-hasil dibukukan sepanjang 2018 meningkat +33.55% menjadi Rp547,32 miliar dari pendapatan bersih Rp363,68 miliar di peri-ode sama tahun 2017.
Economic News
Aktivitas ekonomi US pada 4Q18 lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan real GDP US naik +2.6% yoy pada 4Q18, lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya (+3.4%) dan sedikit lebih tinggi dibandingkan market con-sensus (+2.4%). Peningkatan pada real GDP mencerminkan kontribusi positif dari personal consumption expenditures (PCE), investasi tetap non-perumahan, ekspor, investasi swasta, dan pengeluaran pemerintah federal. Sebagian diimbangi oleh kontribusi negatif dari investasi tetap residensial, dan pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal. Impor meningkat. (Trading Economics) Jobless claims US meningkat. Jobless claims US meningkat 8 ribu menjadi 225 ribu pada pekan yang berakhir 23Feb dari level revisi 217 ribu pada minggu sebelumnya dan lebih tinggi dibandingkan dengan market consensus (220 ribu). (Trading Economics) Trump keluar dari pertemuan dengan Kim. Presiden US Donald Trump mengatakan dia keluar dari pertemuan dengan Presiden Korut Kim Jong Un setelah kedua pemimpin tidak dapat menyetujui kesepakatan untuk meringankan sanksi pada Korut sebagai imbalan atas Pyongyang menyerahkan sebagian besar program senjata nuklirnya. Trump mengatakan Kim "ingin sanksi dicabut seluruhnya, dan kita tidak bisa melakukan itu." Sebagai gantinya, pemimpin Korea Utara telah mena-warkan untuk membongkar fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon. (Bloomberg)
Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340 Telp : (021) 2980 3111 Fax : (021) 3983 6899
Disclaimer This research report has been issued by PT MNC Sekuritas. It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Sekuritas has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices, directors and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.
Edwin J. Sebayang | Head of Retail Research | [email protected] | (021) 2980 3111 ext. 52233 Tomy Zulfikar | Research Analyst | [email protected] | (021) 2980 3111 ext. 52316 Khazar Srikandi | Research Associate | [email protected] | (021) 2980 3111 ext. 52313
