PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN KIMIA DI ERA INDUSTRI 4.0
EDY CAHYONOJURUSAN KIMIA, PRODI S3 PEND IPA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
DISAMPAIKAN PADA
DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAJURUSAN KIMIA FMIPA UNNES, 28 SEPTEMBER 2019
9/28/2019 edy [email protected]. 1
Misconception in Chemistry Education and Practices to Eliminate Them: Literature AnalysisMusa Üce, İlknur Ceyhan, Journal of Education and Training Studies Vol. 7, No. 3; March 2019
1. “The decrease ratio in the concentration of reactants equals to the increase ratio in the concentration ofproducts”,
2. “While reaction is about to be at equilibrium, the velocities of forward and reverse reaction increase evenly.”3. “When reaction is at equilibrium, concentrations of reactants are equal to the concentrations of products.”,4. “When reaction is at equilibrium, the concentrations of reactants and ...products. change in time”,5. “When reaction is at equilibrium, the concentrations of reactants and. Products constantly change as they
go between reaction products and reactants”,6. “When reaction is at equilibrium, velocity of forward and reverse reaction are equal to each other and
change”,7. “When reaction is at equilibrium, velocities of forward and reverse reaction are not equal to each other”,8. “When reaction is at equilibrium, in the case when equilibrium is disturbed by the temperature increased,
the velocity of reaction is higher than the velocity of reverse reaction”,9. “When reaction is at equilibrium, in the case when equilibrium is disturbed by the volume decreased, the
velocity of reverse reaction immediately decreases; when reaction is at equilibrium again as a result ofincreasing temperature, the velocities of forward and reverse reaction are equal to the value at the firstequilibrium” ,
10.“When reaction is at equilibrium, in the case when catalyser is added into reactor, the fact that velocities offorward and reverse reactions do not change or increase is related to reaction affinity of catalyser withforward or reverse reaction.”.
outl
ine
Pendidikan di Era Industri 4.0
Landasan PengembanganKurikulum Pendidikan Kimia
Tahapan Pengembangan KurikulumPendidikan Kimia
Pembelajaran Kimia Inovatif
9/28/2019 edy [email protected]. 4
KETERKAITAN KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI 4.0 DENGAN PENDIDIKAN 4.0
Fleksibilitas produksiPembelajaranspesifik/idividual
Kontrol kualitas daring Penilaian Formatif
Otomasi pengawasanpekerja
Peran guru menjadimentor
Produk untukpelanggan
Perbedaan danpluralisme
Rekayasa sistemPendidikan sebagaitujuan
Belajar sepanjanghayat
Pendidikan guru berkelanjutan
https://www.intelitek.com/what-is-education-4-0/
9/28/2019 edy [email protected]. 6
Tim KKNI Direktorat Pembelajaran
Tim KKNI Direktorat Pembelajaran
PENELITIAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
PENDIDIKAN
BAGAIMANA PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN GURU KIMIA
BERORIENTASI KKNI DAN SN-DIKTI DI ERA INDUSTRI 4.01
2
3
4
5
7
8
9
6
SN-
DIKTI
9/28/2019 edy [email protected].
10
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN PROFESI GURU
Pendidikan Tinggi
UU No. 12 Th.2012
VISI, MISI, UNIVERSITY VALUE
SISDIKNAS
UU No. 20 Th. 2003
Kearifan lokal
KKNIPerpres No. 8
Th. 2012
GuruPP No. 74 Th 2008
Guru dan Dosen
UU No. 14 Tahun 2005
SARJANA PENDIDIKAN
Revolusi Industri 4.0
PENDIDIKAN TINGGI
PROFESI GURU
INSTITUSI/PT PERKEMBANGAN IPTEKS
SN-Dikti
PermenristekdiktiNo. 44 Th. 2015
S-Dikgu
PermenristekdiktiNo. 55 Th. 2017
Perubahan atasSN-Dikti
PermenristekdiktiNo. 50 Th. 2018
Perubahan atasPP Guru
PP No. 19 Th 2017
Literasi Baru
Data, Teknologi, ManusiaEducation 4.0
9/28/2019 edy [email protected].
12
rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) yang belum dikaji dan ditetapkan oleh Menteri,
perguruan tinggi dapat menggunakan rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus yang disusun secara mandiri untuk proses penjaminan
mutu internal di perguruan tinggi dan proses penjaminan mutu eksternal melalui akreditasi;
Level KKNI PROFESI AKADEMIK
9 S3 Pendidikan/Non Pendidikan
8 S2 Pendidikan/Non Pendidikan
7 PPG
6 Sarjana Pendidikan
JENJANG PENDIDIKAN GURU
PENGUATAN BIDANG ILMU9/28/2019 edy [email protected].
13
pendidik profesional mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik
GURU
pendidik profesional dan ilmuwan mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
DOSENPermenristekdikti No. 44 th 2015, Pasal 28 (1)
a. kegiatan pokok dosen mencakup: 1. perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran; 2.
pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran; 3. pembimbingan dan pelatihan; 4. penelitian; dan 5.
pengabdian kepada masyarakat;b. kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan; dan
c. kegiatan penunjang.
KOMPETENSIPedagogik, Profesional,
Kepribadian, SosIalPermenristekdikti No. 55 th 2017
(UU Nomor 14 Tahun 2005)TUGAS UTAMA GURU DAN DOSEN
Shulman, 1986,Koehler dan Mishra, 2009
9/28/2019 edy [email protected].
14
Landasan Historis
Era sebelum th.1970
6 elemen utama:
1. nasionalisme;
2. pedagogik;
3. ilmu jiwa umum dan ilmu jiwa pendidik;
4. didaktik metodik;
5. bidang studi yang diajarkan, dan
6. praktik mengajar.
Era th. 1970-1990
sistem concurrentIjazah dan Akta Mengajar.
Kelompok MKDU, MKDK, MKPBS, MKPBM.
Era th.
1994-2000
Kurikulum 1994 pendekatannya adalah topik inti (content based curriculum), MKU, MKDK, MKK I(Kependidikan), dan MKK II(Bidang Studi).
Era setelah
th 2000
KepmendiknasNo. 232/U/2000No. 045/U/2002
KBK
(competence based curriculum)MPK, MKK, MPB, MKB, MBB.
Dalam implementasinya cenderung digunakan untuk mengelompokkan
Era setelah
th. 2015
SN-Dikti dan KKNI, Capaian pembelajaran yang setara untuk setiap jenjang pendidikan. Pendidikan Guru meliputi program sarjana pendidikan dan pendidikan
9/28/2019 edy [email protected].
15
https://belmawa.ristekdikti.go.id/2019/07/25/panduan-
penyusunan-kurikulum-Pendidikan-tinggi-di-era-
industri-4-0/
Pengembangan/PenyusunanKurikulum Pendidikan Guru
PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENDIDIKAN GURUKURIKULUM SARJANA
PENDIDIKAN
SARJANA PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKAN
PROFESI GURU
GURU PROFESIONAL
KOMPONEN POKOK
PENDIDIKAN GURU bekal kompetensi substansi materi yang akan diajarkan
bekal kompetensi kependidikan
sepanjang sejarah kpg
9/28/2019 edy [email protected].
18
Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian,
proses, dan penilaian yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan
program studi. SN-Dikti
CPL PENDIDIKAN PROOFESI GURUGuru sebagai pendidik profesional yang berakhlak mulia dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dengan kompetensi sebagai berikut:
1. mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang memesona, yang dilandasi sikap cinta tanah air,
berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa kesepenuhhatian dan kemurahhatian;
2. mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
yang harus dimiliki peserta didik mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, kreatif,
komunikatif dan kolaboratif) yang berorientasi masa depan (adaptif dan fleksibel);
3. menguasai materi ajar termasuk advance materials secara bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten),
“mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari;
4. mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan prinsip memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta
teknologi informasi dan komunikasi atau Technological Pedagogical and Content Knowledge dan pendekatan lain yang
relevan;
5. mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
membangun sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah
secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan
sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik bidang studi yang didukung hasil penelitian;
6. mampu mengevaluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik dengan menerapkan asesmen otentik, serta memanfaatkan hasil evaluasi untuk perbaikan kualitas
pembelajaran; dan
7. mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai guru profesional melalui penelitian, refleksi diri, pencarian
informasi baru, dan inovasi.
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN
Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana Pendidikan
Pemahaman peserta didik
Pembelajaran yang mendidik
Penguasaan bidang keilmuan dan/atau keahlian
Sikap dan Kepribadian
9/28/2019 edy [email protected].
20
Kompetensi Subkompetensi
Penguasaan
bidang
keilmuan
dan/atau
keahlian
a. menguasai tujuan, isi, pengalaman belajar, dan
penilaian dalam kurikulum satuan pendidikan;
b. menguasai konsep dan metode keilmuan yang
menaungi substansi bidang kajian;
c. melakukan pendalaman bidang kajian sesuai
dengan lingkungan dan perkembangan jaman;
d. menguasai integrasi teknologi, pedagogi,
muatan keilmuan dan/atau keahlian, serta
komunikasi;
e. mengembangkan kurikulum sesuai dengan
bidang tugas;
f. mengelola kurikulum tingkat satuan pendidikan;
g. mendiseminasikan karya akademik dalam
bentuk publikasi yang diunggah dalam laman
perguruan tinggi dan/atau jurnal bereputasi;
dan
h. menerapkan pengetahuan dan keterampilan
teknologi informasi dalam konteks
pengembangan keilmuan dan implementasi
bidang keahlian.
Penguasaan mahasiswa calonguru tentang kurikulum satuanpendidikan
Ruang lingkup bidang ilmu, bidang ilmu dalam kehidupanmodern, dan keraifan lokal
TPACK technological paedagogical
content knowledge
Skripsi penelitian dan karya ilmiah
Penguasaan dan pemanfaatanteknologi informasi untuk bidangilmu dan pembelajarannya
9/28/2019 edy [email protected].
21
KKNI, SN-DIKTI, S-DIKGU
PROFIL LULUSAN
SARJANA PENDIDIKAN KIMIA
When scaling, group all elements to be scaled. Scale as needed. Use the “Increase Font Size,” “Decrease Font Size” buttons or manually change the font size for the editable text.
Pemahaman peserta didik
Pembelajaran
yang mendidik
Penguasaan
bidang
keilmuan dan/atau keahlian
Kepribadian
KOMPETENSI LULUSAN SARJANA PENDIDIKAN
9/28/2019 edy [email protected].
22
PENDIDIK KIMIA
CALON GURU KIMIA
formulasinya ????
3rd WORLD CHEMISTRY CONFERENCE AND EXHIBITION
Jun13-15,2019 at Brussels, Belgium
1. Organic Chemistry
2. Nano Particles, Colloids and Emulsions
3. Industrial Chemistry and Green Chemistry
4. Plastics, Paints and Synthetic Materials
5. Petro Chemicals
6. Mass Spectroscopy and NMR
7. Physical Chemistry
8. Agricultural and Food Chemistry
9. Catalysis
10. Multidisciplinary Chemistry
11. Inorganic Chemistry
12. Polymer Chemistry
13. Renewable Energy & Emerging Energy Materials
14. Organometallic Chemistry
15. Biochemistry and Medicinal Chemistry
16. Chemicals and Materials Science
17. Environmental and Geochemistry
18. Electrochemistry and Corrosion
19. Chemical and Biological Defense
20. Spectroscopy
CHEMISTRY IN THE MODERN WORLDWiseman, F.L., 1985
Mathematics
Physics
Chemistry
Organic Inorganic Physical Analytical Biochem
Pharmacy
Biology
9/28/2019 edy [email protected].
23
Indonesian Journal of Chemistry is a peer-reviewed, open access journal that publishes original research
articles, review articles, as well as short communication in all areas of chemistry, including educational
chemistry, applied chemistry, and chemical engineering.
Areas of Chemistry https://www.quora.com/What-is-the-scope-and-importance-of-chemistryThe study of modern chemistry has many branches, but can generally be broken down into five main disciplines, or areas of study:Physical chemistry: Physical chemistry is the study of macroscopic properties, atomic properties, and phenomena in chemical systems. A physical chemist may study such things as the rates of chemical reactions, the energy transfers that occur in reactions, or the physical structure of materials at the molecular level.Organic chemistry: Organic chemistry is the study of chemicals containing carbon. Carbon is one of the most abundant elements on Earth and is capable of forming a tremendously vast number of chemicals (over twenty million so far). Most of the chemicals found in all living organisms are based on carbon.Inorganic chemistry: Inorganic chemistry is the study of chemicals that do not, in general, contain carbon. Inorganic chemicals are commonly found in rocks and minerals. One current important area of inorganic chemistry deals with the design and properties of materials involved in energy and information technology.Analytical chemistry: Analytical chemistry is the study of the composition of matter. It focuses on separating, identifying, and quantifying chemicals in samples of matter. An analytical chemist may use complex instruments to analyze an unknown material in order to determine its various components.Biochemistry: Biochemistry is the study of chemical processes that occur in living things. Research may cover basic cellular processes up to understanding disease states so better treatments can be developed.
Teknologi
Bidang keilmuan
Pedagogi
Bidang keilmuan-TeknologiTeknologi-Pedagogi
Pengetahuan
Pedagogi-Bidang Keilmuan
Technological pedagogical content knowledge (TPACK), pengetahuan teknologi konten
pedagogis mengacu pada pengetahuan yang diperlukan oleh guru untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam
pembelajaran di bidang ilmunya. (Koehler dan Mishra, 2009)
Pemahaman Peserta Didik
Pembelajaran yang
Mendidik
Psikologi belajar
Dasar-dasar pendidikan
Evaluasi pembelajaran
Perkembangan peserta didik
Bimbingan Konseling
Perencanaan pembelajaran
Strategi metode pendekatan
pembelajaran
Penelitian Pendidikan
Kurikulum dan
bidang studi
Kimia Organik
Kimia Analitik
Kimia Fisik
Kimia Anorganik
Biokimia
Kimia Sekolah
sikap dan kepribadian ?Teknologi untuk pembelajaran
Media dan Sumber belajar
TIK
(1) Mishra, P., & M. J. Koehler, Technological pedagogical content knowledge: A framework for integrating technology in teachers’ knowledge. Teachers College Record, 108(6), 1017–1054.
(2006). (2) Shulman, L. S. Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational Researcher, 15(2), 4–14. (1986) (3) Shulman, L. S. Knowledge and teaching of the new reform.
Harvard Educational Review, 57, 1–22. (1987).
9/28/2019 edy [email protected].
25
Contoh Struktur Kurikulum Sarjana Pendidikan UNNESKelompok Matakuliah Matakuliah sks Jumlah dan Persen
MKU Pendidikan Pancasila 2 16 (11,1%)
Pendidikan Kewarganegaraan 2
Bahasa Inggris (penanggung jawab fakultas) 2
Pendidikan Konservasi (penciri UNNES) 2
Pendidikan Agama 2
Bahasa Indonesia 2
Kewirausahaan (dikembangkan prodi) 2
Literasi digitas dan kemanusiaan 2
MKDK-Univ Pengantar Ilmu Pendidikan 2 8 (5,5%)
Manajemen Sekolah 2
Psikologi Pendidikan 2
Bimbingan Konseling 2
MKDK-Prodi Strategi dan Pengelolaan Pembelajaran 3 14(9,7%)
Evaluasi Pembelajaran 2
Telaah Kurikulum Sekolah 3
Media Pembelajaran 2
Metode dan Teknik Penelitian Pendidikan 2
Microteaching 2
MK-Keprodian Bidang keilmuan dan pendukungnya 92 92(63,9%)
PLP PLP 4 4(2,8%)
KKN KKN Lokasi dan Alternatif 4 4(2,8%)
Skripsi Skripsi 6 6(4,2%)
Jumlah 144 144(100%)
Kesamaan dengan prodi
non pend92+16+4 = 112
International Conference On Artificial Intelligence, Robotics and Automation on September 28-30, Osaka, Japan.CAPAIAN PEMBELAJARANAlignment dengan Visi, Misi, dan University Value
KemampuanAkhir yang
Direncanakan
(Sub CPMK)
CapaianPembelajaran
Mata Kuliah
(CPMK)
CapaianPembelajaran
Lulusan
(CPL)
Profil LulusanVisi, Misi,
Univ Value
Sesuai dengan jenjangKKNI, perkembangan IP,
kebutuhan pengguna
http://mipa.unnes.ac.id/v2/index.php/prestasi/wawasan
-konservasi-dalam-pembelajaran/
LAMP PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015
FORUM/PENGELOLA PROGRAM STUDI
SIKAP PENGETA-HUAN
KETERAM-PILAN KHUSUS
KETERAM-PILAN
UMUM
PENELITIAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
PENDIDIKAN
1
2
3
4
5
7
8
9
6
KETERKAITAN
KKNI DENGAN SN-DIKTI
SN-
DIKTI
7. STANDAR PENGELO-
LAAN
6.
STANDAR SARPRAS
1.
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
2. STANDAR ISI
8. STANDAR PENDANAAN DAN
PEMBIAYAAN
3.
STANDAR PROSES
4. STANDAR PENILAIAN
5.
STANDAR DOSEN DAN
TENDIK
Standar Kompetensi Lulusan menjadi acuan pengembangan standar pendidikan yang lain (Ps.5.2)
CPL mengacu pada deskriptor CPL dan kesetaraan jenjang kualifikasi KKNI (Ps.5.3)
Standar minimal yang harus dipenuhi untuk mencapai kompetensi lulusan
Standar minimal yang harus dipenuhi untuk menghasilkan lulusan sesuai jenjang kualifikasi tertentu
9/28/2019 edy [email protected].
28
•FORUM/ PENGELOLA PRODI
•SESUAI DESKRIPSI JENJANG KKNI
• LAMP PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015
• Dapat ditambah CP penciri dan unggulanUniversitas atauProdi
SIKAP PENGETA-HUAN
KETERAM-PILAN KHUSUS
KETERAMPILAN
UMUM
ALUR PENYUSUNAN CP
PANDUAN, Apakakah CPL yang dirumuskan:✓ sudah sesuai SN-Dikti, khususnya bagian sikap dan keterampilan umum?
✓ sudah sesuai level KKNI, khususnya bagian ketrampilan khusus dan pengetahuan?
✓ menggambarkan visi, missi perguruan tinggi, fakultas atau jurusan?
✓ dirumuskan berdasarkan profil lulusan dan sesuai dengan kebutuhan bidang kerja atau pemangku kepentinngan
✓ dapat dicapai dan diukur dalam pembelajaran mahasiswa?
✓ dapat diterjemahkan ke dalam ‘kemampuan nyata’ lulusan yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat diukur dan
dicapai dalam mata kuliah?
9/28/2019 edy [email protected].
29
ALUR PEMBENTUKAN MATAKULIAH(SUATU ALTERNATIF)
Profil Lulusan
Profil 1
(P1)
CPL 1.1
Bahan Kajian 1
Perencanaan
pembelajaran
BK 1.1
BK 1.2
BK 1.3
BK 1.4
BK 1.5
BK 1.6Bahan Kajian 3.
Model,
pendekatan,
stratagi
pembelajaran
Bahan Kajian 3
Evaluasi Pendidikan
BK 3.1
BK 3.2
BK 3.3
BK 3.4
BK 3.5
BK 3.6
CPL 1.2
Profil 2
(P2)CPL 2.1
MATERI
PEMBELAJARAN
MK 1
MK 2
MK 3
MK 3
1. pendidik kimia
2. Mampu merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasil dan proses
pembelajaran kimia
9/28/2019 edy [email protected].
30
t
INOVASI PEMBELAJARAN
Rincian Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran(Permenristekdikti No.44 Tahun 2015: pasal 17)
Pengertian 1 sks dalam bentuk pembelajaran Jam
a Kuliah, Responsi, Tutorial
Tatap Muka Penugasan Terstruktur Belajara Mandiri
50 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 2,83
b Seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis
Tatap muka Belajar mandiri
100 menit/minggu/semester 70 menit/minggu/semester 2,83
c Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara
170 menit/minggu/semester 2,83
Pasal 15:(1) Beban belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf d, dinyatakan dalam besaran
satuan kredit semester (sks).(2) Satu sks setara dengan 170 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester (setara dg
2,83 jam, atau dibulatkan 3 jam)(3) Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks.(4) Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu.
PANDUAN KPT, 2018
9/28/2019 edy [email protected].
32
Metode
(Pasal 14 (3))
Bentuk Pembelajaran
(Pasal 14 (5))
PROSES PEMBELAJARAN
Mata kuliah
Kuliah
Responsi dan Tutorial
Seminar
1. diskusi kelompok,
2. simulasi,
3. studi kasus,
4. pembelajaran kolaboratif,
5. pembelajaran kooperatif,
6. pembelajaran berbasis proyek,
7. pembelajaran berbasismasalah, atau metodepembelajaran lain yang efektif.
praktikum, praktik studio,
praktik bengkel, atau praktik
lapangan
Setiap matakuliah dapat menggunakan satu atau beberapa metode pembelajaran yang diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran
9/28/2019 edy [email protected].
33
kritis,
humanis,
inovatif,
kreatif,
kolaboratif, komunikatif
GURU
Pembelajaran bauran (blended learning) adalah salah satu metoda pembelajaran yang memadukan secara harmonis antara keunggulan-keunggulan pembelajaran tatap muka (offline) dengan keunggulan-keunggulan pembelajaran daring (online) dalam rangka mencapai capaian
pembelajaran lulusan (tim KPT KemenristekDikti, 2018)
Pembelajaran Bauran (blended learning)
Prosentase
materi belajar
dari akses daring
Metode
pembelajaran
Penjelasan
0% Tatap muka Materi pembelajaran diperoleh di kelas, dan pengajaran secara lisan.
1% - 29% Web Pada dasarnya pembelajaran masih terjadi secara tatap muka di kelas, namun dosen
sudah memulai menfasilitasi mahasiswa dengan meletakan RPS, tugas-tugas, dan materi
pembelajran di web atau sistem menajemen kuliah (CMS).
30% - 79% Bauran Pembelajaran terjadi secara bauran baik secara daring maupun tatap muka. Dosen
melaksanakan pembelajaran secara daring baik pada waktu yang sama, waktu yang
berbeda. Kuliah dosen, materi, tugas-tugas, contoh-contoh, dan ilustrasi dapat diakses
oleh mahasiswa setiap saat secara daring. Dosen dapat melaksanakan kuliah
menggunakan LMS-Moodle, Webax, Hangouts, FB, Edmudo, dll.
80% Daring Pembelajaran sepenuhnya terjadi secara daring, sudah tidak terjadi lagi tatap muka.
Semua materi pembelajaran, contoh-contoh, dan tugas-tugas dilakukan secara daring.
Taxonomy Blended Learning
(KPT, 2018)
How to make lectures engaging and interactive
38
The educators contended that ICT integration brightens up teaching learning
sessions, makes learners actively involved in the teaching-learning transaction,
raises learners’ curiosity, makes learners more engaged, reduces teacher
domination, speeds up interaction and increases the rate of interaction among
students and between students and educators. Finally, the study established a
positive and strong relationship between competence and application of ICT in
APAKAH PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN DAPAT MENGEMBANGKAN SIKAP MAHASISWA?
Students in the online course and face-to-face course did not differ in their
performance on the common exam questions, course grade distribution, or
attitudes toward chemistry. Although few studies have compared online and face-
to-face learning environments in the physical sciences, our results are consistent
with the idea that students who complete an online course fare just as well as
those who attend face-to-face classes.
(Nenning et al.,2019. Chem. Educ. Res. Pract.)
Tahapan dalam Penyusunan RPS
Bahan
Kajian
Metode
Pembelajaran
Alokasi
Waktu
ASSESSMENT
Metode Instrumen Bobot
PENYESUAIAN
CPMK
Kriteria/
Indikator
Kemampuan
Akhir Yang
Direncanakan
CPLReliable
Valid
Simple
Cost-effective
Transparan
Beneficial
Educatif
Otentik
Objektif
Akuntabel
Tranpasan
SN-DiktiPrinsip
Interaktif
Holistik
Integratif
Saintifik
Kontekstual
Tematik
Efektif
Kolaboratif
Berpusat pada
Mahasiswa
SN-DiktiKarakteristik
Pengalaman Belajar Mahasiswa
9/28/2019 edy [email protected].
39
DO
KU
MEN
KU
RIK
ULU
M P
RO
DI Identitas Program Studi
Evaluasi Kurikulum & Tracer Study
Landasan Perancangan & Pengembangan
Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Penetapan Bahan Kajian
Pembentukan Mata Kuliah (MK) dan penentuan bobotsks
Matrik distribusi mata kuliah (MK) tiap semester
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Manajemen dan mekanisme pelaksanaan kurikulum
Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) sesungguhnya mencerminkan spirit, kesungguhan,
dan tanggung jawab para pendidik untuk menyajikan pembelajaran secara profesional untuk
melahirkan lulusan yang bermutu, dan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya,
khususnya di era Industri 4.0. Kurikulum Pendidikan Tinggi merupakan amanah institusi
yang harus senantiasa diperbaharui sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan IPTEK
yang dituang dalam Capaian Pembelajaran Lulusan. (Penutup, Panduan KPT, 2018)
Keterampilan Inti Berpikir Kritis• Interpretasi – kategorisasi, dekode,
mengklarifikasi makna
• Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis argumen
• Evaluasi – menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
• Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil keputusan
• Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan argumen
• Regulasi diri – meneliti diri, mengoreksi diri
BERPIKIR KREATIF
ya Bukan:
Proses berpikir dan bertindak dalam menghasilkan suatu gagasan baru
Produk/hasil akhir
pendekatan khusus dalam menghadapi kehidupan
Hal yang mistik/bersifat magis
Semua orang memiliki dari lahir Talenta khusus
Dapat dipelajari kembali Hanya dimiliki oleh org Jenius saja (tak harus jenius utk berkreasi)
Semua jawaban benar Sebuah jawaban
Karya sehari-hari Karya seni/ciptaan besar