+ All Categories
Home > Documents > Materi diskusi akhir tahun gapki

Materi diskusi akhir tahun gapki

Date post: 13-Jul-2015
Category:
Upload: denytb
View: 222 times
Download: 2 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
42
Win-win Solution Perkebunan Sawit-Masyarakat Diskusi Yayasan Perspektif Baru, Jakarta, 20 Desember 2012 Joko Supriyono Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)
Transcript

Win-win Solution Perkebunan Sawit-Masyarakat

Diskusi Yayasan Perspektif Baru,

Jakarta, 20 Desember 2012

Joko SupriyonoGabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)

Oil Palm Hectarage

-

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

8,000,000

9,000,000

Private

State

Smallholders

40%

8%

52%

Smallholder State Private

58%

7%

35%

Tenaga Kerja (KK)

Smallholder

State

Private

Indonesia Production will still surplus in the long term.Around 70 % of production surplus be exported as CPO as well as derivatives product. Export earning appr. 19,7 billion US$ yearly (2011)In 2020, production of palm oil predicted to reach 40 million ton, with export accounted to 20 million ton

Production continue to increase...

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Production

Export

Konflik di Perkebunan Sawit

1. Konflik tumpang tindih perijinan perkebunan dengan perijinan lain

2. Konflik tumpang tindih kawasan hutan

3. Konflik karyawan

4. Konflik lahan dengan masyarakat

EMPLOYEE FACILITIES

6

EDUCATION DEVELOPMENT

7

Deforestasi dan Konflik Kawasan Hutan

• Hutan vs Kawasan Hutan

• Status legal konsesi lahan perkebunan : APL

• Jika status lahan adalah kawasan hutan :

– HPK ---- ijin pelepasan kawasan hutan

– HP ---- tukar menukar kawasan

• Status lahan ditetapkan dalam RTRWP dan atau RTRWK --- tata ruang sumber konflik

• Ijin pembukaan lahan mensyaratkan IPK

Grass land

Degraded Peat

Degraded land

Degraded Forest

Land Use Ha %

Conservation Forest 21.780.626,14 11,5

Protected Forest 30.539.822,36 16,1

Limited Production Forest 27.967.604,50 14,7

Production Forest 30.810.790,34 16,2

Convertible Production Forest 17.924.534,81 9,5

Total Forest Area 129.023.378,15 68,0

Area Penggunaan Lain (APL) 60.613.324,85 32,0

Total Land Area 189.636.703,00

Total Plantation 20.530.404 10,8

Total Oil Palm (2011) 8.385.394,0 4,4

68%

32%

Total Forest Area Area Penggunaan Lain (APL)

Sumber : Ditjen Planologi (2012)

32.2

25.6

15.4

9.3

3.43.0

11.2

7 group of veg oilGroundnut

Cotton

Sunflower

Rapeseed

Soybean Oil

Palm Oil42.1

12.7

12.7

9.8

9.2

5.0

8.5

Others

Palm Kern/CPO

Ground nuts

Sunflower seed

Cottonseed

Rapeseed

Soybeans

140,6 mill ton 243,4 mill ha

Who destroy the Global Forest?

Land UsageProduction

*) 2009

Deforestation is happening in all over the world……

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Palm Oil

Soy bean

Sunflower

Rapeseed

All the vegetable oil crop do expansion. From 2008 to 2009, rapeseed areal increased 49%, Soybean increased 1% and Sun Flower increased 7%

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

1990-1996 1996-2000 2000-2003 2003-2006 2006-2009 2009-2011

Total

In Forest Land

Outside Forest Land

Deforestasi di Indonesia

Apa beda deforestasi di kawasan hutan dengan deforestasi di luar kawasan hutan ?Deforestasi di luar kawasan hutan adalah sesuatu yang syah dann dilindungi UUSeharusnya, pengendalian deforestasi difokuskan pada kawasan hutan

Sumber : Kementerian Kehutanan (2012)

-

20

40

60

80

100

120

140

160

Agriculture Disturbed Forest

Undisturbed Forest

Waste Land

Axi

s Ti

tle

Land Cover in 2005 change to Oil Palm 2010 on Peatland in Kalimantan

-

100

200

300

400

500

600

700

800

x 1

00

0 H

a

Land Cover in 2005 change to Oil palm 2010 on Mineral Soil in Kalimantan

Land Use change to Oil Palm(Kalimantan)

Source : Petrus Gunarso (2011)

0

50

100

150

200

250

x 1

00

0 H

a

Land Cover in 2005 Change to Oil palm 2010 on Mineral Soil

020406080

100120140160180

x 1

00

0 H

a

Land Cover in 2005 Change to Oil palm 2010 on PEATLAND

Land Use change to Oil Palm(Sumatera)

Source : Petrus Gunarso (2011)

Kawasan Hutan vs Tutupan Hutan?

(000Ha) % (000 Ha) % (000 Ha) %

Forested92.328 49 8.412 4 100.740 54

Not Forested 40.071 21 46.976 25 87.074 46

Total 132.399 71 55.388 29 187.787 100

ForestArea

Non-Forest Area (APL)

TotalForest coverage

Source : Ministry of Forestry (2010)

Problemnya : regulasi vs realita

Mengelola Konflik dengan Masyarakat

• Kebijakan Akuisisi Lahan

• Komunikasi Sosial

• Program Sosial

Proses Bisnis Perkebunan

1. Perolehan Lahan dan Perijinan

2. Pembukaan Lahan dan Penanaman

3. Pemeliharaan dan Eskploitasi

Perolehan Lahan (Green Field)

• Ijin Lokasi dari Bupati

• Hanya terdiri dari peta dan perjanjian pemanfaatan

• Tidak mempertimbangkan apakah lahan tersebut tumpang tindih dengan kawasan hutan ataupun dengan kepentingan lainnya (ijin perusahaan lain, perkampungan, dsb)

• Tidak mempertimbangkan apakah lahan tersebut layak (secara teknis) untuk dibudidayakan

Proses HGU

• Ijin lokasi, dilanjutkan dengan :

1. Ijin Pelepasan Kawasan Hutan (jika ijin lokasi berstatus HPK)

2. Penyelesaian masalah jika ada ‘kepemilikan lain’ dalam ijin lokasi tersebut

• Pengukuran Tata Batas dan Kadastral

• Panitia B (Tim lintas Fungsi)

• Penetapan sebagai HGU (BPN Pusat)

Penyelesaian thd ‘kepemilikan lain’

• Identifikasi dan Inventarisasi

• Negosiasi

• Kompensasi : ganti rugi, kepesertaan Plasma, program CSR lainnya

• Enclave

Dimana terjadi konflik lahan?

1. Fase Perolehan lahan dan perijinan Klaim tanah adat, kepemilikan turun temurun

Jika tidak bisa diselesaikan : enclave atau pull out

2. Fase Pembukaan lahan dan penanaman Pemilik lahan yang berbeda, yang mengaku telah melakukan

transaksi dengan pemilik lahan

3. Fase Pemeliharaan dan ekploitasi Pemilik yang mengaku keturunan pemilik lahan tapi tidak

mendapat bagian pembayaran ganti rugi

Klaim baru karena ganti rugi yang terdahulu tidak berdasarkan kesepakatan keluarga

Pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pemilik lahan

Kenapa konflik lahan terjadi?

• Sisi Perusahaan :

– Kurang sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat

– Kurang ‘mengakomodir’ kepentingan masyarakat

• Sisi Masyarakat :

– Kurangnya pemahaman masalah

– Pemaksaan kehendak di luar koridor hukum

– Provokasi pihak luar (LSM!!!)

• Sisi Pemerintah :

– Lemahnya penegakan hukum

Bagaimana Meminimize Konflik?Fase Perolehan Lahan

• Melakukan survey lahan sebelum diakuisisi

• Melakukan penyelesaian masalah ‘kepemilikan lahan’ yang win-win

• Melakukan enclave jika terpaksa (feasible?)

• Menarik diri (pull out) jika tidak memungkinkan penyelesaian masalah atau jika tidak layak secara ekonomi

Bagaimana Meminimize Konflik?Fase Pembukaan Lahan dan Penanaman

• Komunikasi dengan masyarakat

• Ketegasan terhadap masalah klaim yang ‘tidak berdasar’

Bagaimana Meminimize Konflik?(Fase Pemeliharaan dan Eksploitasi)

• Komunikasi sosial

• Program CSR

• Penegakan hukum

Data Konflik

• Menurut Kepolisian Daerah Sumut, selama th 2005-2012 terdapat 2.794 kasus konflik tanah (Kompas, 3 Juli 2012)

• Selama th 2011 teridentifikasi 822 kasus terdiri dari 625 land dispute dan 197 non-land dispute (Lap Ditjen Perkebunan, 2012)

• Konflik di perkebunan sawit secara tendensius dibesar-besarkan!!!

Proses terjadinya konflik lahan

Claim Dispute Conflict

Solve? Solve?Solve?

Yes Yes Yes

NoNoNo

Finish FinishFinish

Solusi Konflik

• Komunikasi Sosial

• Program CSR :

– Program-program Sosial (komunitas vs individu)

– Kemitraan

– Pemberdayaan Ekonomi (Plasma, IGA)

• Proses Hukum

Company

Community R-1

Government & Stakeholders

Employee Welfare

Community Welfare

Nation Welfare

Wilayah CSR Perusahaan Perkebunan

Commitment pada CSR Program

• Perkebunan menjalankan usaha dalam jangka waktu yang sangat lama (HGU : 35 thn)

• Perkebunan berada di tengah-tengah masyarakat

• Perkebunan mempekerjakan karyawan dan menyediakan fasilitas, dan membangun komunitas

31

Pemberdayaan ekonomi masyarakat

• Kemitraan Usaha

• Program Plasma

• Income Generating Activity (IGA)

Kemitraan Lokal

• Angkutan TBS/CPO

• Kontraktor Lokal : pembangunan rumah, jembatan, dll

• Supplier Lokal : beras, peralatan kerja, dll

Program Plasma

• Perusahaan Inti :– Menyediakan lahan

– Membangun kebun dan Memelihara sampai konversi

– Mengelola Kebun

– Melatih dan mendampingi

• Pemerintah :– Menetapkan CPP

– Mengendorse Konversi Kebun

• Petani Plasma :– Mengelolan Kebun

– Membayar cicilan utang

Improving Quality of Life….

House of smallholder of PT Sari LembahSubur in Pelalawan

Regency, Riau Province

35

Pendapatan Petani Plasma

1.5

46

.76

8

1.7

94

.81

6

2.3

26

.49

0

3.3

00

.82

2

2.9

91

.58

4

2.8

65

.90

5

4.7

36

.64

5

7.1

53

.26

5

5.5

39

.54

9

6.3

60

.77

7 7.7

94

.60

6

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

7.000.000

8.000.000

Ru

pia

h

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

PT Sari Lembah Subur

Smallholder's Monthly Income

The common international poverty line / poverty threshold ($1,25 a day) or IDR 400.000 /month

Indonesia Poverty Line (IDR 248.000)

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

20000

2009 2010 2011

Penjualan 5232 11252 18298

#un

it

Penjualan Sepeda MotorUnit PIR-Trans Kuamang Kuning-Jambi

Unit Kuamang Kuning dihuni oleh 7129 KK. Jika dihitung, kepemilikan sepeda motortelah mencapai 2,54 unit/KK (bandingkan pada th 2009 masih 0,73 unit/KK)

Program IGA(Income Generating Activity)

• Solusi terhadap ketentuan Permentan 26/2007

• Program Ekonomi yang bisa menjadi mata pencaharian tetap dan berkelanjutan

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

RIBU RP/BLN 236, 1,06 1,28 2,53 3,42 4,29 5,95

-

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

RU

PIA

H

Indonesia Poverty Line (Rp 248.000/month)

FAO Poverty Line (Rp 400.000/month)

Pendapatan Petani Sawit(Petani Plasma IGA di Kalteng, kebun ditanam th 2003)

-

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

2009 2010 2011

Plasma

IGA

Pendapatan Petani SawitPetani Plasma dan IGA – Sulawesi Barat

*) Kebun IGA ditanam pada tahun 2006

Epilog

Kasus konflik perkebunan dengan kawasan hutan seharusnya bisa dihindari jika RTRW tuntas dan jelas, dengan mempertimbangkan putusan MK no 45

Program Plasma yang adil seharusnya merupakan win-win solution terhadap konflik lahan perkebunan dengan masyarakat

Penegakan hukum sangat diperlukan dalam rangka menjamin kepastian usaha dan investasi

Terimakasih


Recommended