+ All Categories
Home > Documents > Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

Date post: 06-Jul-2018
Category:
Upload: mahmudy-putera-arsenal
View: 253 times
Download: 1 times
Share this document with a friend

of 56

Transcript
  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    1/56

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    2/56

    Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) Wilayah VII

    EkonomikaJ. Ekonomi Vol. 7 No. 1 Hal. 1–48

    SurabayaJuni 2014

    ISSN1978-9998

    Vol. 7, No. 1, Juni 2014 ISSN 1978-9998

    l Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Siam Maspion TerminalGresik–Jawa Timur

    l Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Tukang Sayur Keliling Perempuan Terhadap KesejahteraanKeluarga di Desa Tegal Bai Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun 2014

    l Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah Berkenaan dengan Konsumsi untuk PertumbuhanEkonomi

    l Teaching Speaking For Debating Using Argumentative Essay

    l Pendekatan Sistem Manajemen dalam Pencapaian Tujuan

    l Pentingnya Audiensi Konsumen dalam Merancang Strategi Periklanan yang Efektif

    l Pembentukan Karakter Kewirausahaan Bagi Anak Panti Agar Memiliki Jiwa Entrepreneur

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    3/56

    Vol. 7, No. 1, Juni 2014 ISSN 1978-9998

    JURNAL EKONOMI

    Diterbitkan oleh Kopertis Wilayah VII sebagai terbitan berkala yang menyajikan informasi dan analisis persoalanilmu Ekonomi.

    Kajian ini bersifat ilmiah populer sebagai hasil pemikiran teoritik maupun penelitian empirik. Redaksi menerimakarya ilmiah/hasil penelitian atau artikel, termasuk ide-ide pengembangan di bidang ilmu Ekonomi.

    Untuk itu JURNAL EKONOMI mengundang para intelektual, ekspertis, praktisi, mahasiswa serta siapa saja berdialogdengan penuangan pemikiran secara bebas, kritis, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab. Redaksi berhak menyingkatdan memperbaiki karangan itu sejauh tidak mengubah tujuan isinya. Tulisan-tulisan dalam artikel JURNAL EKONOMItidak selalu mencerminkan pandangan redaksi. Dilarang mengutip, menerjemahkan atau memperbanyak kecuali denganizin redaksi.

    Alamat Redaksi : Kantor Kopertis Wilayah VII (Seksi Sistem Informasi )

    Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 177 Surabaya Telp. (031) 5925418-19, 5947473 psw. 120 Fax. (031) 5947479 Situs Web: http//www.kopertis7.go.id, E-mail: [email protected]

    PENGARAH

    Prof. Dr. H. Sugijanto, MS. Apt.

    PENANGGUNG JAWAB

    Prof. Dr. Ali Maksum

    PEMIMPIN REDAKSI

    Drs.Ec. Purwo Bekti, M.Si.

    WAKIL PEMIMPIN REDAKSI

    Drs. Supradono, MM.

    SEKRETARIS REDAKSI

    Suyono, S.Sos., M.Si.

    PENYUNTING

    Prof. Dr. Tatik Suryani, MM; Drs.Ec. Sujoko Efferin, M.Com(Hons)., MA., Ph.D.;Dr. Akhmad Riduwan, SE., M.S.A., Ak.

    REDAKSI PELAKSANA

    Indera Zainul Muttaqien, ST.; Muhammad Machmud, S.Kom.;Dhani Kusuma Wardhana, A.Md.; Sutipah

    TATA USAHA /SIRKULASI

    Tri Puji Rahayu, S.Sos.; Cindy Charisma Satriyo, S.Sos.; Soetjahyono

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    4/56

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    5/56

    DAFTAR ISI (CONTENTS )

    Halaman (Page )

    Vol. 7, No. 1, Juni 2014 ISSN 1978-9998

    JURNAL EKONOMI

    Dicetak oleh (printed by) Airlangga University Press. (136/08.14/AUP-A9E). Kampus C Unair, Mulyorejo Surabaya 60115, Indonesia.Telp. (031) 5992246, 5992247, Fax. (031) 5992248. E-mail: [email protected]

    Kesalahan penulisan (isi) di luar tanggung jawab AUP.

    1. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Siam Maspion TerminalGresik–Jawa Timur

    Djoko Soelistya, Amiartuti Kusmaningtyas .................................................................................. 1–9 2. Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Tukang Sayur Keliling Perempuan Terhadap Kesejahteraan

    Keluarga di Desa Tegal Bai Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun 2014Indria Yuli Susanti ............................................................................................................................. 10–14

    3. Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah Berkenaan dengan Konsumsi untuk PertumbuhanEkonomiHadi Sutrisno ...................................................................................................................................... 15–22

    4. Teaching Speaking For Debating Using Argumentative EssayElli Setiyo Wahyuni ........................................................................................................................... 23–30

    5. Pendekatan Sistem Manajemen dalam Pencapaian TujuanAnang Dwi Putransu Aspranawa .................................................................................................... 31–35

    6. Pentingnya Audiensi Konsumen dalam Merancang Strategi Periklanan yang Efektif Jokhanan Kristiyono ......................................................................................................................... 36–41

    7. Pembentukan Karakter Kewirausahaan Bagi Anak Panti Agar Memiliki Jiwa Entrepreneur Misrin Hariyadi dan Badruli Martati ........................................................................................ 42–48

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    6/56

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    7/56

    PANDUAN UNTUK PENULISAN NASKAH

    Jurnal ilmiah JURNAL EKONOMI adalah publikasiilmiah enam bulanan yang diterbitkan oleh KopertisWilayah VII. Untuk mendukung penerbitan, selanjutnyaredaksi menerima artikel ilmiah yang berupa hasil

    penelitian empir is dan artikel konseptual dalam bidangilmu Ekonomi.

    Naskah yang diterima hanya naskah asli yang belum pernah diterbitkan di media cetak dengan gaya bahasaakademis dan efektif. Naskah terdiri atas:1. Judul naskah maksimum 15 kata, ditulis dalam bahasa

    Indonesia atau bahasa Inggris tergantung bahasayang digunakan untuk penulisan naskah lengkapnya.Jika ditulis dalam bahasa Indonesia, disertakan pulaterjemahan judulnya dalam bahasa Inggris.

    2. Nama penulis, ditulis di bawah judul tanpa disertai gelarakademik maupun jabatan. Di bawah nama penulisdicantumkan instansi tempat penulis bekerja.

    3. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasaInggris tidak lebih dari 200 kata diketik 1 (satu) spasi.Abstrak harus meliputi intisari seluruh tulisan yangterdiri atas: latar belakang, permasalahan, tujuan,metode, hasil analisis statistik, dan kesimpulan,disertakan pula kata kunci.

    4. Artikel hasil penelitian berisi: judul, nama penulis,abstrak, pendahuluan, materi, metode penelitian,hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar

    pustaka.5. Artikel konseptual berisi: judul, nama penulis, abstrak,

    pendahuluan, analisis (kupasan, asumsi, komparasi),kesimpulan dan daftar pustaka.

    6. Tabel dan gambar harus diberi nomor secara berurutansesuai dengan urutan pemunculannya. Setiap gambardan tabel perlu diberi penjelasan singkat yangdiletakkan di bawah untuk gambar. Gambar berupafoto (kalau ada), disertakan dalam bentuk mengkilap

    (gloss).7. Pembahasan berisi tentang uraian hasil penelitian ,

    bagaimana penelitian yang dihasilkan dapat memecahkanmasalah, faktor-faktor apa saja yang memengaruhi hasil

    penelitian dan disertai pustaka yang menunjang.8. Daftar pustaka, ditulis sesuai atura n penulisan

    Vancouver, disusun berdasarkan urutan kemunculannya

    bukan berdasarkan abjad. Untuk rujukan buku urutannyasebagai berikut: nama penulis, editor (bila ada), judul

    buku, kota penerbit, tahun penerbit, volume, edisi, dannomor halaman. Untuk terbitan berkala urutannya sebagai

    berikut: nama penulis, judul tulisan, judul terbitan, tahun penerbitan, volume, dan nomor halaman.

    Contoh penulisan Daftar Pustaka:1. Grimes EW, A use of freeze-dried bone in Endodontic ,

    J. Endod, 1994: 20: 355–62. Cohen S, Burn RC, Pathways of the pulp. 5 th ed .,

    St. Louis; Mosby Co 1994: 127–473. Morse SS, Factors in the emergence of infectious

    disease. Emerg Infect Dis (serial online), 1995Jan-Mar, 1(1): (14 screen). Available from:URL: http//www/cdc/gov/ncidod/EID/eid.htm.Accessed Desember 25, 1999.

    Naskah diketik 2 (dua) spasi 12 pitch dalam program MSWord dengan susur (margin) kiri 4 cm, susur kanan 2,5 cm,susur atas 3,5 cm, dan susur bawah 2 cm, di atas kertas A4.

    Setiap halaman diberi nomor halaman, maksimal12 halaman (termasuk daftar pustaka, tabel, dan gambar),

    naskah dikirim sebanyak 2 rangkap dan 1 disket (CD).Redaksi berhak memperbaiki penulisan naskah tanpa

    mengubah isi naskah tersebut. Semua data, pendapatatau pernyataan yang terdapat pada naskah merupakantanggungjawab penulis. Naskah yang tidak sesuai denganketentuan redaksi akan dikembalikan apabila disertai

    perangko.

    Naskah dapat dikirim ke alamat:Redaksi/Penerbit:

    Kopertis Wilayah VIId/a Seksi Sistem InformasiJl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 177 SurabayaTelp. (031) 5925418-19, 5947473 psw. 120Fax. (031) 5947479E-mail: [email protected]: http//www.kopertis7.go.id,

    - Redaksi -

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    8/56

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    9/56

    1

    Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap KinerjaKaryawan PT Siam Maspion Terminal Gresik–Jawa Timur

    Djoko Soelistya, Amiartuti KusmaningtyasE-mail: [email protected]; [email protected]

    ABSTRAK

    Pada umumnya perusahaan menempatkan kinerja karyawan sebagai tujuan perusahaan, hal tersebut disebabkan karena kinerjakaryawan merupakan pendukung utama kinerja perusahaan yang menjadi harapan stakeholders dari perusahaan tersebut. Penelitianini menganalisis pengaruh kompetensi dan motivasi kerja karyawan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilaksanakan pada PTSiam Maspion Terminal Gresik Jawa Timur. Unit sampel penelitian ini adalah seluruh karyawan (metode sensus), dengan populasi yangberjumlah 37 orang karyawan. Metode pengumpulan data digunakan dengan kuesioner. Hasil pengujian terhadap model pada penelitian,dengan menggunakan analisis regresi berganda, dan dengan bantuan software SPSS, pada 37 responden, mampu menjelaskan hubunganantara kompetensi dan motivasi kerja karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Siam Maspion Terminal Gresik Jawa Timur.

    Hasil penelitian diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R 2 ) sebesar 0,672, hal ini menunjukkan bahwa, karyawan dengan kompetensi yang baik dan dengan adanya motivasi yang tingi maka, akan mendorong naiknya kinerja karyawan pada PT Siam Maspion TerminalGresik Jawa Timur sebesar 67,2%. Hal lain yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa faktor kompetensi dalam model penelitian,menjadi faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada PT Siam Maspion Terminal Gresik Jawa Timur,

    sebesar 82,8%.

    Kata kunci: Kompetensi, Motivasi, Kinerja karyawan

    PENDAHULUAN

    Sumber daya manusia diyakini oleh banyak kalangansebagai aset terpenting perusahaan karena keberhasilan

    peru sahaan tergantung pada bagaimana peru sahaan

    mengelola karyawannya. Peranan sumber daya manusiadewasa ini mengalami perubahan yang sangat signifikandisebabkan terjadi perubahan lingkungan yang semakinkompleks. Globalisasi, perkembangan teknologi informasi,demokrasi, pendidikan, kebebasan media massa merupakan

    bagian pendorong kompleksitas lingkungan.Persoalan yang ada adalah bagaimana dapat menciptakan

    sumber daya manusia yang dapat menghasilkan kinerjayang optimal sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.Produktivitas kerja merupakan tuntutan utama bagi

    perusahaan agar kelangsungan hidup atau operasionalnyadapat terjamin. Produktivitas suatu badan usaha dapat

    memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah maupun pusat, khususnya perusahaan eksport untuk meningkatkandevisa negara guna dapat menunjang perekonomian baiksecara makro maupun mikro.

    Dalam perusahaan jasa operasional ke pelabuhan, prod uktivi tas in dividu maupun kelompok sa ngatmemengaruhi kinerja perusahaan, hal ini disebabkan olehadanya proses pekerjaan yang membutuhkan ”ketepatanwaktu dan aman” (safe) bagi customer, sehingga jasayang diberikan bisa diterima dengan baik. Mengingat

    permasalahannya sangat kompleks, maka pihak-pihak yangterlibat dalam proses pengoperasian pelabuhan harus cermat

    dalam mengamati sumber daya yang ada. Banyak hal yangdapat memengaruhi produktivitas kerja, sehingga pengusahaharus menjaga faktor-faktor yang berpengaruh terhadapkinerja agar dapat terpenuhi secara maksimal. Peningkatankinerja karyawan secara perorangan akan mendorongkinerja sumbar daya manusia secara keseluruhan, yangdirefleksikan dalam kenaikan produktivitas.

    Berdasarkan uraian di atas menunjukkan penilaiankinerja merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkandengan perusahaan. Penilaian kinerja dengan berbagai

    bentuk sepert i key performance indicato r atau key performance Index pada dasarnya merupakan suatu sasarandan proses sistimatis untuk mengumpulkan, menganalisisdan menggunakan informasi untuk menentukan efisiensidan efektivitas tugas-tugas karyawan serta pencapaiansasaran. Menurut Amstrong (2008), penilaian kinerjadidasarkan pada pengertian knowledge (pengetahuan), skill(keterampilan), expertise (keahlian) dan behavior (perilaku)yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan dengan baikdan analisis lebih luas terhadap attributes (sifat) dan perilakuindividu.

    Dalam manajemen kinerja kompetensi lebih berperan pada dimensi perilaku individu dalam menyesuaikan suatu pekerjaan dengan baik. Attributes terdiri dari knowledge, skill dan expertise. Kompetensi merupakan perpaduandari pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yangdikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian daridirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilakukognitif, efektif dan psikomotorik dengan sebaik baiknya

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    10/56

    2 Jurnal Ekonomika, Vol. 7 No. 1 Juni 2014: 1–9

    McAshan (Mangkunegara, 2010: 38). Kompetensi kinerjadapat diartikan sebagai perilaku-perilaku yang ditunjukkanmereka yang memiliki kinerja yang sempurna. Kompetensidapat digunakan sebagai kriteria utama untuk menentukankerja seseorang, misalnya, untuk fungsi jabatan manajerial

    atau operasional. Karyawan-karyawan yang ditempatkan pada tugas-tugas tersebut akan mengetahui kompetensi-kompetensi apa saja yang diperlukan, serta cara apa yangharus ditempuh untuk mencapai promosi ke jenjang posisi

    berikutnya. Perusahaan sendiri hanya akan mempromosikankaryawan-karyawan yang memenuhi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dan dipersyaratkan oleh

    perusahaan. PT. Siam Maspion Terminal Gresik, tidakterlepas dari kondisi-kondisi di atas, karena itu perusahaan

    perlu meningkatkan, mengembangkan, dan memperbaikikinerja karyawan. Perusahaan perlu mengembangkan modelkompetensi yang berintegrasi dengan tolok ukur penilaian

    kinerja yang dapat dijadikan dasar pengembangan SumberDaya Manusia.Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan

    kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan,seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkatkemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorangtidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

    pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakandan bagaimana mengerjakannya (Hersey and Blanchard:2001). Sumber daya manusia yang berbakat, berkualitas,

    bermotivasi tinggi dan mau beker ja sama dalam teamakan menjadi kunci keberhasilan organisasi. Karena itu

    pimpinan harus dapat menetapkan sasa ran kerja yangakan menghasilkan karyawan yang berkualitas tinggi, bermotivasi tinggi dan produktif. Penetapan target-targetspesifik dalam kurun waktu tertentu tidak hanya bersifatkuantitatif tetapi juga bersifat kualitatif misalnya, dengan

    pengembangan diri untuk menguasai pengetahuan dankeahlian yang diperlukan untuk pekerjaan dengan tingkatkompetensi yang makin baik.

    Penilaian kinerja karyawan sebagai pelaku dalamorganisasi dengan membuat ukuran kinerja yang sesuaidengan tujuan organisasi. Standar penilaian kinerja suatuorganisasi harus dapat diproyeksikan ke dalam standarkinerja para karyawan sesuai dengan unit kerjanya.Evaluasi kinerja harus dilakukan secara terus menerus agartujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.Perusahaan perlu mengetahui berbagai kelemahan ataukelebihan karyawan sebagai landasan untuk memperbaikikelemahan dan menguatkan kelebihan dalam rangkameningkatkan produktivitas karyawan.

    PT. Siam Maspion Terminal merupakan perusahaan jointventure antara PT Maspion (Indonesia) dan Siam CementGroup (Thailand). Perusahaan ini bergerak di bidang Jasake pelabuhan yaitu jasa bongkar muat barang curah cairdan gas yang berlokasi di Manyar, Gresik, Jawa Timur yang

    berada di Kawasan Maspion Industrial Estate. PT. Siam

    Maspion Terminal Gresik memiliki sejumlah 37 karyawanyang terdistribusi pada 5 departemen, yaitu: DepartemenMaintenance dan operation, Departemen Personalia danGA, Departemen Accounting, Departemen Safety, danDepartemen Security, yang memerlukan penanganan

    pengembangan untuk dapat meningkatkan kinerja individu,yang berakibat pada peningkatan produktivitas organisasi.

    Tabel 2 memperlihatkan bahwa jumlah Cargo BongkarMuat PT. Siam Maspion Terminal Gresik, cenderungmengalami peningkatan selama 4 (empat) tahun terakhiryaitu: 188,931.000–95,181.698 = 93,749.302 Metric Ton, dan

    bila dilihat dari persentase peningkatan dari tahun ke tahun,maka dari tahun 2008–2009, terjadi kenaikan di tahun2009, untuk Cargo naik sebesar = 17,4%, dan Revenue naiksebesar = 18,6%. Berdasarkan tahun 2009–2010, terjadikenaikan di tahun 2010, untuk Cargo naik sebesar = 25,5%,dan Revenue naik sebesar = 25,8%. Demikian juga untuk

    tahun 2011, terjadi kenaikan yang cukup besar.Jumlah karyawan perusahaan tidak mengalami

    peningkatan selama 4 (empat) tahun terakhir. Kondisi inimengindikasikan bahwa kinerja karyawan yang cenderungmeningkat dengan jumlah karyawan yang tetap setiaptahunnya.

    Kondisi tersebut mendorong peneliti untuk mengadakan penelit ian dengan mencar i penjelasan secara mendasar bahwa fak tor apa sesungguhnya yang menyebabkan pencapaian kinerja karyawan di PT. Siam Maspion TerminalGresik ini relatif terjadi peningkatan yang signifikan setiaptahun. Dalam hal ini sangat perlu dilakukan penelitian

    secara cermat tentang pengaruh motivasi kerja terhadapkompetensi karyawan dan dampaknya pada kinerja

    Tabel 1. Posisi Man Power pada PT. Siam MaspionSiam MaspionTerminal Gresik.

    No. Organisasi Karyawan12345

    Departemen Maintenance dan operationDepartement Personalian dan GADepartemen AccountingDepartemen SafetyDepartemen Security

    12312

    19Total 37

    Sumber: Dept. Personalia PT. Siam Maspion Terminal Gresik(2012)

    Tabel 2. Jumlah Cargo PT. Siam Maspion Terminal Gresik PT. Siam Maspion Terminal Gresik(2008–2011)

    No. TahunJumlah CargoBongkar Muat

    (MT)

    JumlahShipment (Ships)

    Revenue ofThroughput (USD)

    1234

    2008200920102011

    95,181.698111,727.848140,176.128188,931.000

    49649298

    110,411.000130,943.400164,699.220857,042.000

    Sumber: PT. Siam Maspion Terminal Gresik (2012)

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    11/56

    3Djoko Soelistya: Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja

    karyawan di lingkungan perusahaan pengelolah dermagaPT. Siam Maspion Terminal Gresik.

    Berdasarkan latar belakang penelitian yang telahdikemukakan, maka masalah penelitian ini dapatdirumuskan sebagai berikut:

    a. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerjakaryawan PT. Siam Maspion Terminal Gresik ?

    b. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kinerjakaryawan PT. Siam Maspion Terminal Gresik ?

    c. Apakah motivasi kerja dan kompetensi secara bersama berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. SiamMaspion Terminal Gresik ?

    KAJIAN PUSTAKA

    Motivasi Kerja

    Sperling (1967: 183) dalam Mangkunegara, (2010: 93)mengemukakan bahwa motif didefinisikan sebagai suatukecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongandalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri.Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif.Menurut Manullang, M., (2001), motivasi adalah faktor yangmendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.

    Manusia adalah makluk jasmaniah dan rohaniah. Aspek jasmaniah memiliki kekuatan untuk melakukan sesuatu atauuntuk bekerja secara fisik. Jika manusia jasmaninya sehatdan kuat ia akan mampu melakukan pekerjaan dengan hasilyang tinggi, sebaliknya jika ia sakit atau f isiknya lemah hasilkerjanya juga akan rendah.

    Pendapat lain dikemukakan oleh Robbins (2006).Ia berpendapat bahwa motivasi adalah kesediaan untukmengeluarkan tingkat upaya yang untuk tujuan organisasimengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuanorganisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itudapat memenuhi kebutuhan individual.

    Motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalamdiri karyawan yang perlu dipenuhi agar karyawan tersebutdapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan, sedangkanmotivasi adalah kondisi yang menggerakkan karyawan agarmampu mencapai tujuan dari motifnya. Motivasi dapat pula

    dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongandalam diri (drive arousal).

    Kompetensi

    Kompetensi menurut Spencer & Spencer (dalam Ruky,2006: 104) adalah karakteristik dasar seseorang (individu)yang memengaruhi cara berpikir dan bertindak, membuatgeneralisasi terhadap segala situasi yang dihadapi, ser ta

    bertahan cukup lama dalam diri manusia.

    Sejalan dengan definisi di atas, komponen–komponenatau elemen yang membentuk sebuah kompetensi adalah:1. Motif (motives). Menurut Spencer & Spencer, motif

    adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan ataudikehendaki oleh seseorang, yang selanjutnya akan

    mengarahkan, membimbing, dan memilih suatu perilaku ter tentu terhadap sejumlah aksi atau tujuan(Spencer & Spencer dalam Ruky, 2006).

    2. Karakter Pribadi ( traits ). Karakter pribadi adalahkarakteristik fisik dan reaksi atau respons yangdilakukan secara konsisten terhadap suatu situasi atauinformasi .

    3. Konsep Diri ( self concept ). Konsep diri adalahseperangkat sikap, sistem nilai atau citra diri yangdimiliki seseorang.

    4. Pengetahuan ( knowledge ). Pengetahuan adalahinformasi yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu

    area spesifik tertentu.5. Keterampilan ( skills). Keterampilan adalah kemampuanuntuk mengerjakan serangkaian tugas fisik atau mentaltertentu.

    Komponen kompetensi yang berupa motif, karakter pribadi, dan konsep diri dapat meramalkan sesuat u perilaku tertentu yang pada akhirnya akan muncul sebagaiunjuk kerja. Kompetensi pengetahuan ( knowledge ) danketerampilan ( skill ) cenderung lebih nyata ( visible ) danrelative berada di permukaan (ujung) sebagai karakteristikyang dimiliki manusia, relative mudah dikembangkanmisal dengan program pelatihan untuk meningkatkan

    kemampuan sumber daya manusia. Kompetensi motif(motive) dan karakter pribadi ( traits ) letaknya lebih dalam

    pada titik sentral kepribadian, sehingga cukup sulit dinilaidan dikembangkan, salah satu caranya adalah melalui prosesseleksi. Kompetensi konsep diri ( self consep ) cenderungsedikit visible dan dapat dikontrol perilaku dari luar. Konsepdiri ini mengandung sikap dan nilai-nilai seperti percaya diridan dapat diubah melalui pelatihan, psikoterapi sekalipunmemerlukan waktu yang lebih lama. (Rosidah, 2003).Kompetensi juga selalu melibatkan intensi (kesenjangan)yang mendorong sejumlah motif atau karakter pribadi untukmelakukan sesuatu aksi menuju terbentuknya suatu hasil.

    Kompetensi adalah kemampuan dan kemauan untukmelakukan sebuah tugas dengan kinerja yang efektif.Amstrong (2008) menyatakan bahwa kompetensi adalahknowledge, skill dan kualitas individu. Sementara WatsonWyatt (Ruky 2006: 106) mendefinisikan tentang kompetensisebagai kombinasi dari keterampilan ( skill), pengetahuan(knowledge), dan perilaku yang dapat diamati dan diterapkansecara kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan

    prestasi kerja serta kontribusi pribadi karyawan terhadaporganisasinya.

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    12/56

    4 Jurnal Ekonomika, Vol. 7 No. 1 Juni 2014: 1–9

    Kinerja Karyawan

    Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorangsecara keseluruhan selama periode tertentu di dalammelaksanakan tugas membandingkan dengan berbagaikemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaranatau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telahdisepakati bersama (Rivai dan Mulyadi, 2012: 14). Jikadilihat dari asal katanya, kata kinerja adalah terjemahandari kata performance, yang menurut The Scribner dalamEnglish Dictionary, terbitan Amerika Serikat dan Canada(1979), berasal dari akar kata “ to perform” dengan beberapa“entries” yaitu: (1) melakukan, menjalankan, melaksanakan(to do or carry out, execute); (2) memenuhi ataumelaksanakan /kewajiban suatu niat atau nazar ( to dischargeof fulfill; as vow ); (3) melaksanakan atau menyempurnakantanggung jawab ( to execute or complete an understaking );dan (4) melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang

    atau mesin ( to do what is expected of a person machine ).Beberapa pengertian berikut ini akan memperkaya wawasantentang kinerja.1. Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan

    merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaansesuatu pekerjaan yang diminta (Stolovich and Keeps;1992);

    2. Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerjayang ada pada diri pekerja (Griffin, 1987);

    3. Kinerja dipengaruhi oleh tujuan (Mondy and Robert:2004);

    4. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan

    kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan,seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkatkemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilanseseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakansesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yangakan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya(Hersey and Blanchard, 2001);

    5. Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalammelaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapaitujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baikdan sukses, jika tujuan yang diinginkan dapat tercapaidengan baik (Donnelly, Gibson and Ivancevich,

    2009);6. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakansalah satu tolok ukur kinerja individu. Ada tiga kinerjadalam melakukan penilaian kinerja individu, yakni: (1)tugas individu; (2) perilaku individu; dan (3) ciri-ciriindividu (Robbin, 2006);

    7. Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaiantugas-tugas, baik yang dilakukan individu, kelompokmaupun perusahaan (Schermerhorn, Hunt and Osdorn:1991);

    8. Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuanatau ability (A), motivasi atau motivation (M)dan kesempatan atau opportunity (O) yaitu: kinerja =

    f (A × M × O) artinya: kinerja merupakan fungsi ataukemampuan, motivasi dan kesempatan (Robbins, 2006).Dengan demikian, kinerja ditentukan oleh faktor-faktorkemampuan, motivasi dan kesempatan. Kesempatankinerja adalah tingkatan-tingkatan kinerja yang

    tinggi yang sebagian merupakan fungsi dari tiadanyarintangan-rintangan yang mengendalakan karyawanitu. Meskipun seorang individu mungkin bersediadan mampu, bisa saja ada rintangan yang menjadi

    penghambat;

    Dengan demikian, kinerja adalah kesediaan seseorangatau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan danmenyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnyadengan hasil seperti yang diharapkan. Jika dikaitkan dengan

    performance sebagai kata benda ( noun) di mana salah satuentrinya adalah hasil dari sesuatu pekerjaan ( thing done ),

    pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yangdapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalamsuatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung

    jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan norma dan etika.

    Hubungan Motivasi dengan Kompetensi dan Kinerjakaryawan

    Robbins (2006: 223) mengatakan bahwa ”Employee performance is an function of the interaction of ability andmotion”, yang artinya bahwa kinerja karyawan adalah fungsiinteraksi antara kemampuan dan motivasi. Maksudnya bilamotivasi digabungkan dengan kemampuan karyawan makaakan memengaruhi kinerja karyawan. Menurut pendapatGomez, Balkin dan Cardy (2003: 276) bahwa ” Performancehas been thought to be caused by two primary factors:ability and motivation”. Artinya bahwa kinerja diketahui

    penyebabnya adalah dua faktor utama yaitu kemampuandan motivasi.

    Kinerja, motivasi, dan kemampuan dijelaskan olehVroom (1964) dalam sebuah fungsi dalam Gibson,Invanicevic, dan Donnely (2009: 149), "Integration ofimportant expectancy theory concepts" artinya integrasidari pentingnya teori harapan adalah:

    P = f (M × A), Kinerja dipertimbangkan sebagai fungsi perkalian dari motivasi (sebagai pendorong) dan kemampuan.Performance (P) atau kinerja adalah fungsi dari perkalianantara Motivasi dan Kemampuan. Jadi Motivasi bersamakemampuan seseorang akan memengaruhi kinerja.

    Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalamkebiasaan berpikir dan bertindak. McAshan (1981: 45 dalamFitriyadi, 2001: 18) mengemukakan bahwa kompetensi:"is a knowledge, skill, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or herbeing to the exent he or she can satisfactorily perform

    particular cognitive, efectife, and psychomotor behavior".

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    13/56

    5Djoko Soelistya: Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja

    (Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilandan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telahmenjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan

    per ilaku-perilaku kognitif, efektif , dan psikomotorikdengan sebaik-baiknya). Menurut Byham (dalam Fitriyadi,

    2001: 18) kompetensi merupakan kemampuan individual danmampu menguasai atau melaksanakan suatu pekerjaan sertamampu menganalisis pekerjaan atau peraturan peraturan

    pekerjaan. Pada Andersen (2005) kompetensi adalahknowledge, skill , dan personal qualities ability (motives,

    self concept, traits ) yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas-tugas secara efektif sejalan dengantujuan-tujuan. Sofo (1999: 28) dalam Andersen (2005),mengatakan bahwa kompetensi mengacu pada kemampuanseseorang untuk memberikan respons dan perilaku secaramemadai pada perubahan-perubahan, dan cara yang mereka

    pergunakan dalam mencapai kinerja dan hasil. Dalam uraian

    di atas istilah kompetensi selalu mengarah pada kemampuandan kapasitas keterampilan seseorang pada bidangnya.Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau

    ability (A), motivasi atau motivation (M) dan kesempatanatau opportunity (O) yaitu kinerja = f (A × M × O) artinya:kinerja merupakan fungsi atau kemampuan, motivasi dankesempatan (Robbins: 2006). Dengan demikian, kinerjaditentukan oleh faktor-faktor kemampuan, motivasi dankesempatan. Kesempatan kinerja adalah tingkatan-tingkatankinerja yang tinggi yang sebagian merupakan fungsi daritiadanya rintangan rintangan yang mengendalikan karyawanitu. Meskipun seorang individu mungkin bersedia dan

    mampu, bisa saja ada rintangan yang menjadi penghambat

    Model Konseptual

    Sehubungan dengan permasalahan yang telahdirumuskan, dalam penelitian ini terdapat tiga variabelyang akan diteliti. Ketiga variabel tersebut diklasifikasikanmenjadi dua bagian, yaitu variabel bebas ( independentvariabels ) X, dan variabel terikat ( dependent variabels )Y. Klasifikasi variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai

    berikut: 1) Motivasi Kerja (X 1), 2) Kompetensi (X 2), 3)Kinerja Karyawan (Y).

    Kerangka konseptual penelitian dapat digambarkansebagai berikut:

    MOTIVASI- Senang Bekerja- Bekerja Keras- Merasa Berharga

    KOMPETENSI- Knowledge- Skill- Self concept

    KINERJA- Tugas- Perilaku- Ciri-ciri / Sifat

    H1

    H2

    H3

    Gambar 1. Model Konseptual Penelitian

    Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah,tinjauan pustaka dan kerangka konseptual, maka hipotesis

    penelitian disusun sebagai berikut:1. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

    karyawan PT. Siam Maspion Terminal Gresik 2. Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

    karyawan PT. Siam Maspion Terminal Gresik.3 Motivasi kerja dan kompetensi karyawan secara

    bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerjakaryawan PT. Siam Maspion Terminal Gresik.

    METODE PENELITIAN

    Jenis penelitian ini adalah explanatory research ,di mana akan ditelaah hubungan kausal antar variabel-variabel melalui pengujian hipotesis yang telah ditetapkansebelumnya. Explanatory Research berangkat dari keadaandi mana suatu fenomena dapat diketahui dan dijelaskan akantetapi perlu dilakukan kajian lebih mendalam mengapa suatufenomena terjadi dan bagaimana suatu fenomena terjadi.Tujuan dari Explanatory Research adalah mencari penyebabserta alasan suatu kejadian dengan melakukan serangkaianuji hipotesis. Menurut Maholtra (2003) penelitian yangdilakukan untuk menjelaskan hubungan kausal di antaravariabel-variabel melalui pengujian hipotesis disebut juga

    penelitian konklusif. Metode utama penelitian ini adalah penelitian hasil survey, yaitu suatu penelitian yang dilakukandengan mengambil sampel dari populasi menggunakankuesioner sebagai alat pengumpul data pokok.

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dilingkungan PT. Siam Maspion Terminal Gresik Jawa Timursejumlah 37 karyawan. Dengan menggunakan metodesensus dan berdasarkan populasi yang telah dijelaskansebelumnya maka sampel yang diambil dalam penelitianini adalah sejumlah 37 orang responden, dan estimasi yangdigunakan dalam penelitian ini adalah Analisis regresi linier

    berganda.

    Operasionalisasi masing-masing variabel dapat dijelaskansebagai berikut:a. Motivasi kerja adalah sebagai energi untuk

    membangkitkan dorongan dalam diri untuk mencapaikebutuhan yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebutdapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan ( Need

    Hierarchy Theory dari Abraham Maslow). Motivasidi ukur berdasarkan dimensi: senang bekerja, bekerjakeras, dan merasa berharga (Ishak & Tanjung, 2003).

    b. Kompetensi adalah karakteristik dasar pegawai yangmemengaruhi cara berpikir dan bertindak, membuatgeneralisasi terhadap segala situasi yang dihadapi, serta

    bertahan cukup lama dalam diri pegawai/karyawantersebut. Kompetensi diukur berdasarkan komponenatau elemen yang membentuk sebuah kompetensi

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    14/56

    6 Jurnal Ekonomika, Vol. 7 No. 1 Juni 2014: 1–9

    antara lain pengetahuan (knowledge), keterampilan(skill), konsep diri (self concept), (Spencer & Spencerdalam Ruky, 2006).

    c. Kinerja karyawan adalah prestasi yang dicapai olehseseorang dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai

    dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu, sementara evaluasi kinerja (performanceevaluation) yang dikenal juga dengan istilah penilaiankinerja (performance appraisal) merupakan kajiansistematis tentang kondisi kerja karyawan atau untukmengetahui tingkat kinerja karyawan. Dalam penelitianini evaluasi kinerja menggunakan tiga kriteria dalammenilai karyawan yaitu: tugas karyawan, perilakukaryawan, dan ciri-ciri karyawan (Robbins, 2006).

    Untuk mengukur tugas karyawan digunakan duaindikator yaitu: a) melaksanakan pekerjaan sesuai

    peraturan, dan b) penyelesaian tugas sesuai target.

    Untuk mengukur perilaku karyawan digunakan duaindikator yaitu: a). kemampuan pemecahan masalah,dan b). kerja sama dengan tim kerja.

    Ciri-ciri/sifat karyawan adalah mengenai karakter atausifat keloyalitasan karyawan pada perusahaan dan jugakejujurannya dalam melaksanakan pekerjaan. UntukCiri-ciri/sifat karyawan digunakan dua indikator yaitu:a). kejujuran dalam bekerja, dan b). loyalitas padaatasan.

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalahkuesioner, di mana kuesioner tersebut terdiri dari dua

    bagian yaitu: (1). Data tentang identitas pribadi responden.

    (2). Data yang berkaitan dengan seluruh variabel penelitianini (lampiran). Pengukuran untuk masing-masing variabeldilakukan dalam bentuk skoring menurut skala Likert, dimana angka 1 menunjukkan nilai terendah (sangat tidaksetuju), dan nilai 5 menunjukkan nilai tertinggi (sangatsetuju).

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Uji Validitas dan Reliabilitas

    Suatu instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyaivaliditas tinggi apabila alat tersebut memberikan hasil

    pengu kuran yang sesuai dengan tujuan pengukuran.Hasil pengujian validitas pada penelitian ini mendapatkankoefisien korelasi product moment lebih dari 0.3 pada semuaitem pertanyaan, ini berarti tiap butir pertanyaan dalaminstrumen memiliki ketepatan dan kecermatan dalam fungsiukurnya (Singarimbun, 2006; Hair et al. , 2004). Hasil ujivaliditas disajikan pada lampiran 2.

    Hasil pengujian reliabilitas menghasilkan koefisien AlphaCronbach mendapatkan hasil lebih dari 0,7 pada semuadimensi dalam variabel yang diukur, berarti instrumenterbukti memiliki keandalan yang dapat diterima, disajikan

    pada Tabel 3 (Singarimbun, 2006; Hair et al. , 2004).

    Hasil pengujian Hipotesis 1

    Setelah dilakukan pengujian melalui analisis jalur( path analysis ) terhadap kedua variabel yaitu Motivasi(x1) dan Kinerja Karyawan (y), ternyata variabel motivasimemberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabelkepuasan di mana signifikansi t mempunyai nilai 0,000,dengan nilai regresi (β), sebesar 0, 708. sedangkan koefisiendeterminansi (R 2) sebesar 0,335 atau kontribusi yangdiberikan variabel motivasi (x1) terhadap variabel kinerja (y)adalah sebesar 33,5 %, sehingga masih ada kontribusi darivariabel lain yaitu sebesar 66,5 %. Berdasarkan hal tersebutdi atas, maka hipotesis 1 yang diajukan diterima.

    Hasil Pengujian Hipotesis 2

    Setelah dilakukan pengujian melalui analisis jalur ( pathanalysis ) terhadap kedua variabel yaitu kompetensi (x2)dan kinerja (y), ternyata variabel kompetensi memberikan

    pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawandi mana signifikansi t mempunyai nilai 0,000, dengan nilairegresi (β), sebesar 0, 950. sedangkan koefisien determinansi(R 2) sebesar 0,686 atau kontribusi yang diberikan variabelreliability (x2) terhadap variabel kepuasan (y) adalah sebesar68,4%, sehingga masih ada kontribusi dari var iabel lainyaitu sebesar 31,6%. Berdasarkan hal tersebut di atas, makahipotesis 2 yang diajukan diterima.

    Hasil Pengujian Hipotesis 3

    Setelah dilakukan pengujian melalui analisis jalur ( pathanalysis ) terhadap kedua variabel yaitu kompetensi (x2)

    dan kinerja (y), ternyata variabel kompetensi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawandi mana signifikansi t mempunyai nilai 0,000, dengan nilairegresi (β), sebesar 0, 950, sedangkan koefisien determinansi(R 2) sebesar 0,686 atau kontribusi yang diberikan variabelreliability (x2) terhadap variabel kepuasan (y) adalah sebesar68,4%, sehingga masih ada kontribusi dari var iabel lainyaitu sebesar 31,6 %. Berdasarkan hal tersebut di atas, makahipotesis 3 yang diajukan diterima.

    Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas dengan Cronbach alpha (α)

    Variabel Koefisien Alpha (α) KesimpulanMotivasi KerjaSenang BekerjaBekerja kerasMerasa BerhargaKompetensiPenegetahuanKetrampilanKonsep diriKinerja KaryawanTugasPerilakuCiri / Sifat

    0,8810,6170,766

    0,6670,7020,927

    0,7230,9540,794

    Reliable

    Reliable

    Reliable

    Lampiran: Hasil Uji Reliabilitas

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    15/56

    7Djoko Soelistya: Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja

    Pembahasan

    Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis penelitianyang telah dilakukan sebelumnya maka pada penelitianini, di temukan bahwa Motivasi kerja karyawan, signifikanmemengaruhi kinerja karyawan perusahaan PT. SiamMaspion Terminal Gresik, dengan koefisien regresi sebesar0,578 (sign = 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa cukup

    besar peranan faktor motivasi kerja karyawan PT. SiamMaspion Terminal Gresik, bila dihubungkan dengan kinerjakaryawan. Faktor Senang bekerja, Merasa berharga, danBekerja keras adalah faktor-faktor pembentuk variabelmotivasi. Temuan penelitian ini menginformasikan bahwafaktor-faktor ini mempunyai kaitan yang positif terhadapkinerja karyawan perusahaan PT. Siam Maspion TerminalGresik, karena pada hakikatnya faktor Senang bekerjaadalah ungkapan perasaan karyawan yang termotivasiterhadap pekerjaannya yang selama ini dilakukan yaitu

    sebagai karyawan operator pelabuhan. Merasa berhargaadalah ungkapan karyawan yang merasa dihargai karena

    peker jaa nnya betu l-betul berha rga bag i ora ng yangtermotivasi. Bekerja keras, karena senang bekerja danmerasa dihargai orang tersebut termotivasi dan secara tidaklangsung akan bekerja keras. Pimpinan harus mempunyaicara yang tepat untuk dapat memotivasi karyawan untukdapat mencapai kinerja yang tinggi. Motivasi sendiri adalahsuatu konsep yang diutarakan sebagai kebutuhan ( needs )dan rangsangan ( incentive ) yang tidak dapat dipisahkankarena dua hal tersebut saling berhubungan.

    Kebutuhan muncul karena ada rangsangan dan

    rangsangan akan muncul setelah ada kebutuhan, sedangkankebutuhan itu sendiri berhubungan dengan kekurangan yangdialami oleh seseorang pada waktu tertentu. Kekuranganini mungkin bersifat fisiologis, seperti kebutuhan akanmakanan, atau yang bersifat psikologis yaitu kebutuhanakan penghargaan diri ( self esteem ) dan kebutuhan untuk

    bersosialisasi atau berinteraksi.Sekelompok orang dalam satu kesatuan kerja yang

    mempunyai sasaran yang jelas yang ingin dicapai,mempunyai motivasi kerja lebih tinggi daripada kelompokorang yang bekerja tanpa sasaran yang jelas. Organisasi

    bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap,

    dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giatdan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja maksimal.Kecakapan dan kemampuan pegawai tidak ada artinya bagiorganisasi jika mereka tidak mau bekerja giat (Hasibuan,2006).

    Temuan penelitian ini menginformasikan bahwafaktor-faktor motivasi kerja ini mempunyai kaitan yang

    positif terhadap kinerja karyawan di lingkungan PT. SiamMaspion Terminal Gresik, a rtinya dengan meningkatkanmotivasi kerja karyawan, maka akan mendorongmeningkatnya kinerja karyawan.

    Hasil penelitian ini searah dengan hasil penelitian Robbins

    (2006), Porter and Lawyer (2001), yang menunjukkan

    adanya pengaruh signifikan antara motivasi kerja terhadapkinerja karyawan . Hasil penelitian ini juga searah denganhasil penelitian Soedarto (2004), Ma’rifah (2004), Koesmono(2005), Fauzan (2006) yang menyatakan bahwa: Faktor-faktor motivasi internal antara lain: pengakuan, pekerjaan

    itu sendiri, tanggung jawab, kesempatan untuk maju dantumbuh, mempunyai berpengaruh positif terhadap kinerja;Faktor-faktor motivasi eksternal antara lain: gaji, kondisikerja fisik, supervisi, dan kebijakan organisasi mempunyai

    pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Sedangkanhubungan sesama pekerja dan keamanan tidak signifikanmemengaruhi kinerja; Faktor-faktor motivasi eksternalmempunyai pengaruh lebih besar terhadap kinerja,dibandingkan dengan faktor-faktor motivasi internal.

    Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis penelitianyang telah dilakukan sebelumnya maka pada penelitian ini,di temukan bahwa Kompetensi kerja karyawan, signifikan

    memengaruhi kinerja karyawan perusahaan PT. SiamMaspion Terminal Gresik, dengan koefisien regresi sebesar0,828 (sign = 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa cukup

    besar peranan faktor kompetensi kerja karyawan PT. SiamMaspion Terminal Gresik, bila dihubungkan dengan kinerjakaryawan. Faktor Pengetahuan ( knowledge ), Keterampilan( skill ), dan Konsep diri ( self consept ) adalah faktor-faktor

    pembentuk variabel kompetensi. Temuan penelit ian inimenginformasikan bahwa faktor-faktor ini mempunyaikaitan yang positif terhadap kinerja karyawan perusahaanPT. Siam Maspion Terminal Gresik, karena pada hakikatnyafaktor Pengetahuan (knowledge) adalah informasi yang

    dimiliki seorang karyawan terhadap sesuatu area spesifiktertentu pada perusahaan pengelola pelabuhan di daerah.Keterampilan ( skill ) adalah kemampuan untuk mengerjakanserangkaian tugas dalam hal pengerjaan di perusahaan

    pengolahan dermaga curah cair dan gas PT. Siam MaspionTerminal Gresik ini, dan Konsep diri ( self consept ) adalahseperangkat sikap, sistem nilai atau citra diri yang dimilikiseorang karyawan perusahaan PT. Siam Maspion TerminalGresik.

    Hasil penelitian ini searah dengan hasil penelitianMarzuki (2010), Suhartono, (2003) dalam hasil penelitiannyamenunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikanantara kompetensi, dan tanggung jawab terhadap kinerja.Hasil penelitian ini mempertegas pernyataan Morgan, (1998),yang menyatakan bahwa seorang karyawan yang ditugaskansesuai dengan kompensinya, akan dapat menyelesaikan

    peker jaa nnya dengan cepat da n sesuai ta rget yangditentukan. Karyawan yang dapat menyelesaikan tugasnyasesuai dengan target, akan merasa puas, dan karyawanyang puas dengan pekerjaannya akan menunjukkan sikap

    baik sebagai timbal balik terhadap organisasi yang telahmemberikan kepuasan kepadanya.

    Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis penelitianyang telah dilakukan sebelumnya maka pada penelitianini, di temukan bahwa Faktor Motivasi (β1 = 0,100),dan kompetensi (β2 = 0,890), secara bersama signifikan

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    16/56

    8 Jurnal Ekonomika, Vol. 7 No. 1 Juni 2014: 1–9

    memengaruhi kinerja karyawan perusahaan PT. SiamMaspion Terminal Gresik, dengan koefisien determinansi(R 2) sebesar 0,672. Hal ini menunjukkan bahwa Motivasi dankompetensi kerja karyawan, akan mendorong meningkatkankinerja karyawan perusahaan PT. Siam Maspion Terminal

    Gresik sebesar 67,2%. Hal ini juga menjelaskan bahwa keduafaktor motivasi dan kompetensi hanya dapat menjelaskankinerja karyawan PT. Siam Maspion Terminal Gresiksebesar 67,2%, sementara sisanya di tentukan faktor lainyang tidak terdapat pada penelitian ini. Hasil penelitian inimempertegas pernyataan Robbins (2006), yang menyatakan

    bahwa bila motivasi digabu ngkan dengan kemampuankaryawan maka akan dapat memengaruhi meningkatnyakinerja karyawan. Hasil penelitian ini juga searah dengan

    pernyataan Gomez (2003), Gibson, Invanicevic, dan Donnely(2009), yang menyatakan bahwa dua faktor utama yangdapat memengaruhi kinerja karyawan, yaitu kemampuan

    dan motivasi kerja.

    SIMPULAN DAN SARAN

    Simpulan

    Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis penelitianyang telah dilakukan sebelumnya maka dari penelitian inidapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Motivasi signifikan memengaruhi kinerja karyawan,

    dengan koefisien regresi sebesar 0,708 ( p-value =0.000). Hal ini menunjukkan bahwa sangat besar

    peran motivasi karyawan bila dihubungkan dengankinerja karyawan. Motivasi sangat berhubungandengan senang bekerja, bekerja keras, dan merasa

    berharga karena adanya lingkungan kerja yang baik,kesempatan berprestasi, dan juga pada kesempatanuntuk promosi yang diterapkan oleh pihak organisasiterhadap karyawan. Bertambah besar perhatian dankesempatan promosi yang diterima karyawan maka

    bertambah besar pula motivasi karyawan untuk berbuatsesuatu demi kepentingan organisasi.

    2. Kompetensi kerja kar yawan secara signif ikanmemengaruhi kinerja karyawan, dengan koefisienregresi sebesar 0,950 ( p-value = 0.000). Hal inimenunjukkan bahwa kompetensi kerja karyawan, akanmendorong meningkatnya kinerja karyawan secaralangsung sebesar 95,0%.

    3. Motivasi karyawan dan kompetensi karyawan secara bersama signif ikan memengaruhi kiner ja karyawansebesar 33,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa dengankaryawan yang senang pada pekerjaannya, target

    peker jaan tertent u, adanya perhatia n dari pihakorganisasi, dan adanya kompetensi yang tinggi, akanmendorong meningkatnya kinerja karyawan sebesar33,5%.

    Saran

    Pada penelitian ini variabel hanya difokuskan padamotivasi, kompetensi dan kinerja karyawan, sementara itukinerja karyawan juga sangat berhubungan dengan budayaorganisasi, dan kepemimpinan perusahaan, yang manavariabel ini belum termasuk menjadi kajian penelitian. Halini dapat menjadi kajian untuk penelitian berikutnya, dan

    penelitian mendatang dapat diarahkan untuk menjelaskansecara detail celah-celah yang terdapat pada penelitian ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Amstrong M. 2008. A Handbook of Human Resource Management ,Terjemahan, Elex Media Komputindo, Jakarta.

    Fauzan, Risky, 2006. Pengaruh Motivasi Internal dan Eksternal terhadap Kiner ja Pega wai , Penelitian. Malang: Program PascasarjanaUniversitas Brawijaya.

    Fitriyadi, 2001. Pengaruh Kompetensi Keterampilan, Pengetahuan, dan

    Kecakapan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Aparatur PD Bangun Banua Propinsi Kalimantan Selatan.(Tesis). Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya.

    Gibson, Invanicevic, dan Donnely, 2009. Organization Structure: Processes Behavior . Business Publication Inc. Dallas.

    Gomez, Balkin and Cardy, 2003. Cultural Diversity and The Performance ,McGraw-Hill Inc, New York .

    Hair JF, Anderson RE, Tatham RL, and Black WC. 2004. Multivariate Data Analysisi , 5 th Edition, Prentice-Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey.

    Hasibuan, Malayu. 2006. Organisasi dan Motivasi, Penerbit PT BumiAksara, Jakarta.

    Hersey, Paul dan Kenneth Blanchard. 2001. Management of Organizational Behavior , Edisi Ketiga, New York: Prince-Hal l, Englewood Cliffs.

    Ishak, Arep, Tanjung, Hendri. 2003, Manajemen dan Motivasi,

    PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.Koesmono, Teman H. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap

    Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan pada SubSektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur,Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, pp. 171–188.

    Mangkunegara, Anwar Prabu, 2010. Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan . Cetakan ke delapan PT Remaja Rosdakarya, Bandung

    Marzuki, Noor, 2010. Analisis tentang Profesionalisme dan Kinerja Guru, Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 6, No. 21, Agustus, 2010.

    Ma’rifah, Dewi. 2004. Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasiterhadap Kinerja Pekerja Sosial pada Unit Pelaksana Teknis DinasSosial Propinsi Jawa Timur . (Tesis) Program Pascasarjana UniversitasAirlangga Surabaya.

    Mondy R. Wayne, Robert M. Noe. 2004. Human Resources Management. Allyn and Bacon Inc. USA . Edisi Terjemahan.

    Porter LW. and Lawyer EE. 2001. Managerial Attitude and Performance .Homewood, IL: Irwin-Dorsey.Rivai, Veithzal, dan Mulyadi, Deddy, 2012. Kepemimpinan dan Perilaku

    Organisasi, Edisi Kedua, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi , Terjemahan Hadyana

    Pujaatmaja, Jakarta: Prenhallindo.Rosidah, 2003. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap

    Kinerja PT Cheil Jedang Indonesia di Jombang Jawa Timur . (Tesis).Pengembangan Sumber Daya Manusia Program PascasarjanaUniversitas Airlangga Surabaya.

    Ruky, Achmad, 2006. Sumber Daya Manusia Berkualitas , GramediaPustaka Utama, Jakarta.

    Spencer and Spencer, 1993. Competence at Work, John Wiley & SonsInc, New York.

    Singarimbun, Masri dan Sofyan, Efendi, 2006. Metode Penelitian Survei ,Cetakan ke enam belas, LP3ES, Jakarta.

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    17/56

    9Djoko Soelistya: Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja

    Suhartono, 2003. Pengaruh Kompetensi Bidang Fungsional terhadapStrategi Bisnis dan Kinerja Perbankan di Indonesia , Jurnal Ventura ,Vol. 6 No. 3 Desember 2003.

    Soedarto, Teguh, 2004. Pengaruh Motivasi Kerja, Kemampuan, Individu,Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Prestasi

    Kerja , Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang.

    Vroom, Victor H. 1964. Work and Motivation , New York: John Wiley& Sons.

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    18/56

    10

    Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Tukang Sayur KelilingPerempuan Terhadap Kesejahteraan Keluarga di Desa Tegal BaiKecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun 2014

    Indria Yuli Susantindria Yuli SusantiAkademi Akuntansi PGRI Jember

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh tingkat pendapatan tukang sayur keliling perempuan terhadapkesejahteraan keluarga di Desa Tegal Bai Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang

    sayur keliling perempuan yang ada di Desa Tegal Bai Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember sebanyak 75 orang. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 17.0 for windows ditemukan hasil bahwa pendapatan tukang sayur keliling perempuan(X) berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan keluarga (Y) sebesar 39%. Hal ini menunjukkan bahwa profesi pedagang sayur keliling

    yang dilakukan kaum perempuan mempunyai andil dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

    Kata kunci: pendapatan tukang sayur keliling perempuan, kesejahteraan keluarga

    ABSTRAK

    This research aims to examine and analyze the inf luence of the level of income of women vegetable vendor to welfare families in thevillages of Tegal Bai Regency of Jember Sumbersari subdistrict. The sample in this research are women vegetable vendors the villagesof Tegal Bai Regency of Jember Sumbersari district as many as 75 people. Based on the results of calculation by using the spss version17.0 for windows found results that the income of women vendor vegetable (X) have an effect on family welfare (Y) to level of 39%. Thisindicates that the women vendor vegetable profession women have done their fair share of improving family welfare

    Keywords: income women around the vegetable vendors, family welfare

    PENDAHULUAN

    Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensisektor informal yang cukup menonjol dalam perekonomian.Sektor informal sering dianggap sedikit menyerap tenagakerja dan tidak perlu mendapat perhatian khusus. Halini berbeda dengan sektor formal yang dianggap sebagai

    penyedia lapangan pekerjaan terutama di daerah perkotaan.Pada kenyataannya menunjukkan bahwa perekonomiansektor informal relatif lebih stabil dari pada sektor formal,karena sektor informal tidak tergantung pada perekonomianinternasional, modal besar maupun keterampilan yangtinggi. Lebih menarik lagi bahwa sektor informal dapatmenggerakkan partisipasi wanita untuk berperan dalam

    perekonomian keluarganya. Orang-orang yang melakukanusaha di sektor informal adalah orang-orang yang tidakmemiliki kesempatan dan kemampuan yang memadai untuktertampung bekerja di sektor formal.

    Ciri-ciri sektor informal di Indonesia menurut KedeputianEvaluasi Kinerja Pembangunan Badan PerencanaanPembangunan Nasional 1 (2009: 21–22) yaitu: (1) Kegiatanusaha tidak terorganisasi secara baik, karena unit usahatimbul tanpa menggunakan fasilitas atau kelembagaan yangtersedia secara formal; (2) Pada umumnya tidak memiliki

    ijin usaha; (3) Pola kegiatan usaha tidak teratur dengan baik,

    dalam arti lokasi maupun jam kerja; (4) Pada umumnyakebijakan pemerintah untuk membantu golongan ekonomilemah tidak sampai ke sektor ini; (5) Unit usaha berganti-ganti dari satu subsektor ke subsektor lain; (6) Teknologiyang digunakan masih tradisional; (7) Modal dan perputaranusaha relatif kecil, sehingga skala operasinya juga kecil; (8)Dalam menjalankan usaha tidak diperlukan pendidikanformal, sebagian besar hanya diperoleh dari pengalamansambil bekerja; (9) Pada umumnya unit usaha termasukkelompok one man enterprise, dan kalau memiliki pekerja

    biasanya berasal dari keluarga sendiri; (10) Sumber dana

    modal usaha pada umumnya berasal dari tabungan sendiri,atau lembaga keuangan tidak resmi; dan (11) Hasil produksiatau jasa terutama dikonsumsi oleh golongan masyarakatkota/desa berpenghasilan rendah atau menengah.

    Salah satu sektor informal yang menyerap tenaga kerjacukup tinggi adalah pedagang sayur keliling. Pedagangsayur keliling merupakan salah satu usaha yang melakukankegiatan perdagangan secara eceran dan dilakukan dengancara keliling di suatu daerah tertentu. Di Kelurahan Tegal BaiKecamatan Sumbersari Kabupaten Jember profesi tukangsayur mayoritas dilakukan oleh wanita. Terdapat lebih dari200 orang tukang sayur, di mana sekitar 76% dilakukan olehwanita usia 19 sampai 60 tahun. Dan hampir semua tukangsayur wanita ini sudah berkeluarga. Sementara para suami

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    19/56

    11Susanti: Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Tukang Sayur

    mereka mayoritas bekerja sebagai buruh tani, tukang becakdan buruh tukang. Di sini peranan wanita dalam rumahtangga mempunyai peran yang cukup besar terutama dalam

    pendapatan dalam rumah tangga.Kartono 2 (1980: 3–7), mengemukakan pengertian

    pedagang kak i lima melalu i cir i-ci ri umum yaitu: (1)merupakan pedagang yang kadang-kadang juga sekaligus

    berar ti produsen; (2) ada yang menetap pad a lokasitertentu, ada yang bergerak dari tempat satu ke tempatyang lain (menggunakan pikulan, kereta dorong, tempatatau stan yang tidak permanen serta bongkar pasang); (3)menjajakan bahan makanan, minuman, barang-barangkonsumsi lainnya yang tahan lama secara eceran; (4)umumnya bermodal kecil, kadang hanya merupakan alat

    bagi pemilik modal dengan mendapatakan sekedar komisisebagai imbalan atas jerih payahnya; (5) kualitas barang-

    barang yang diperdagangkan relativ rendah dan biasanya

    tidak berstandart; (6) volume peredaran uang tidak seberapa besar, para pembeli merupakan pembeli yang berdaya belirendah; (7) usaha skala kecil bias berupa family enterprise ,di mana ibu dan anak- anak turut membantu dalam usahatersebut, baik langsung maupun tidak langsung; (8) tawarmenawar antar penjual dan pembeli merupakan relasiciri yang khas pada usaha pedagang kaki lima; (9) dalammelaksanakan pekerjaannya ada yang secara penuh,sebagian lagi melaksanakan setelah kerja atau pada waktusenggang, dan ada pula yang melaksanakan musiman.Sedangkan karakteristik pedagang sayur keliling adalah:1. Dagangan harus habis pada hari itu juga, karena sifat

    sayuran yang mudah busuk.2. Bekerja setiap hari meskipun hari libur selamakondisinya memungkinkan.

    3. Cara penyajian dan pengemasan barang sangatsederhana.

    4. Biasanya jenis sayuran yang dijajakan berubah-ubahsesuai dengan musim tanam sayuran.

    5. Mempunyai pelanggan tetap atau wilayah berjualanyang tetap.

    6. Harga yang ditawarkan bisa ditawar oleh pembeli.

    Budiono 3 (1992: 180) mengemukakan bahwa pendapatanadalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang

    dimilikinya kepada sektor produksi. Sedangkan menurutWinardi 4 (1992: 171) pendapatan adalah hasil berupauang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada

    penggunaan faktor-faktor produksi. Penerimaan tersebutsumber dari hasil pemasaran atau penjualan hasil usahasedangkan pengeluaran merupakan biaya total yangdigunakan selama proses produksi. Pendapatan dipengaruhioleh tingkat penjualan dan besarnya modal. Semakin tinggi

    penjualan maka pendapatan juga akan meningkat. Demikian pula apabila modal yang dimiliki semakin besar, maka akansemakin besar pula peluang mendapatkan pendapatan.

    Menurut Undang-undang No. 11 Tahun 2009 5 tentang

    Kesejahteraan Sosial menyebutkan bahwa kesejahteraansosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

    spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak danmampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakanfungsi sosialnya. Menurut Badan Pusat Statistik 6 (2010: 2)indikator kesejahteraan rakyat yang dihasilkan dari susenas(Survei Sosial Ekonomi Nasional) meliputi angka partisipasi

    sekolah dan angka melek huruf di bidang pendidikan; angkamorbiditas, pemanfaatan fasilitas kesehatan, pemberian ASI,imunisasi dan penolong persalinan di bidang kesehatan;umur perkawinan pertama, partisipasi KB, dan rata-rata

    jumlah anak yang dilahirkan di bidang fertilitas; konsumsidan pengeluaran per kapita penduduk; serta kondisi tempattinggal.

    Penelitian yang dilakukan oleh Eko Sugiharto,Salmani, dan Bambang Indratno Gunawan 7 dengan judul“Studi Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan diKampung Gurimbang Kecamatan Sambaliung KabupatenBerau” menyimpulkan bahwa: (1) Tingkat kesejahteraan

    masyarakat nelayan Kampung Gurimbang KecamatanBerau menunjukkan 94% nelayan pada tahap keluarga prasejahtera dan 6% berada pada tahap keluarga sejahteraI (2) Berdasarkan analisis tipologi desa diketahui bahwatipologi masyarakat nelayan Kampung Gurimbang termasukdalam kategori kampung swakarya, dan (3) Berdasarkananalisis pohon masalah diketahui ada beberapa masalahyang menjadi penyebab utama dalam upaya meningkatkankesejahteraan masyarakat nelayan meliputi modal, harga,dan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).

    Rela Novahadi, Ani Muani, dan Imelda 8 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Tingkat Kesejahteraan

    Keluarga Petani Kebun Plasma Kelapa Sawit PT. PrakarsaTani Sejati” (Studi Kasus di Desa Muara Jekak KecamatanSandai Kabupaten Ketapang) menyimpulkan bahwa (1)Tingkat Kesejahteraan petani kelapa sawit anggota KKPAkebun plasma PT. Prakarsa Tani Sejati Desa Muara JekakKecamatan Sandai Kabupaten Ketapang terdiri dariKeluarga Sejahtera Tahap I sebesar 39,47%, KeluargaSejahtera Tahap II sebesar 2,63%, Keluarga SejahteraTahap III sebesar 42,11% dan Keluarga Sejahtera Tahap IIIPlus sebesar 15,79% (2) Berdasarkan kriteria setara beras(sayogyo), sebanyak 13,16% petani masuk dalam kelompokcukup dan 86,84% petani masuk dalam kelompok kaya(3) Umur petani, pendidikan petani, pengalaman bertani,umur keluarga petani (kategori balita, anak-anak, dewasaakhir), status kemiskinan setara beras (sayogyo), danukuran keluarga petani memiliki hubungan dengan TahapKesejahteraan Keluarga.

    Penelitian “Dampak Pariwisata Terhadap PendapatanDan Tingkat Kesejahteraan Pelaku Usaha di Kawasan WisataPantai Natsepa Pulau Ambon” oleh Lilian Sarah Hiariey danWildoms Sahusilawane 9 dengan tujuan: (1) Mengidentifikasiusaha yang berdampak terhadap pendapatan masyarakatyang memanfaatkan jasa obyek wisata pantai Natsepa,(2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat

    perdapatan masyarakat yang memanfaatkan jasa objekwisata pantai Natsepa, (3) menganalisis tingkat kesejahteraan

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    20/56

    12 Jurnal Ekonomika, Vol. 7 No. 1 Juni 2014: 10–14

    rumah tangga masyarakat yang memanfaatkan jasa objekwisata pantai Natsepa. Hasil penelitian menunjukkan bahwafaktor yang memengaruhi pendapatan kelompok rumahtangga yaitu jumlah anggota keluarga, tingkat pengeluaran,dan curahan waktu kerja. Berdasarkan tingkat kesejahteraan

    sebagian besar rumah tangga yang memanfaatkan jasa objekwisata pantai Natsepa mempunyai tingkat kesejahteraansedang dengan persentase sebesar 75%, kemudian tingkatkesejahteraan tinggi dengan persentase sebesar 22% danyang terkecil yaitu tingkat kesejahteraan rendah dengan

    persentase sebesar 3%.Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis

    apakah ada pengaruh tingkat pendapatan tukang sayur perempuan terhadap kesejahteraan keluarga di KelurahanTegal Bai Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

    Hipotesa penelitian ini adalah (Ha) di duga tingkat pendapatan tukang sayur perempuan berpengaruh terhadap

    tingkat kesejahteraan keluarga di Kelurahan Tegal BaiKecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

    METODE PENELITIAN

    Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan( Explanatory research) . Data yang dikumpulkan diukursecara langsung menggunakan angka-angka untukmendiskripsikan variabel-variabel yang diteliti. Obyek

    penelitian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalahseluruh tukang sayur perempuan yang ada di KelurahanTegal Bai Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.Jumlah pedagang sayur yang dijadikan sample dalam

    penelitian ini sebanyak 75 orang. Hasil analisis diskriptifdengan menggunakan Program SPSS versi 17.0.Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian

    ini menggunakan analisis regresi sederhana dan korelasi.Analisis data antara lain dibagi dengan memperhitungkanatau memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatifdari perubahan suatu kejadian terhadap kejadian lain.Analisis regresi mengukur hubungan fungsional antara duavariabel atau lebih (Gulo 10, 2005: 110).

    Analisis Regresi Linier Sederhana

    Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara

    linear antara satu variabel independen (X) dengan variabeldependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubunganantara variabel independen dengan variabel dependenapakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilaidari variabel dependen apabila nilai variabel independenmengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan

    biasanya berskala interval atau rasio.

    Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:

    Y’ = a + bX + e

    Keterangan:Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

    X = Variabel independen

    a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0) b = Koef isien regresi (nilai peningkatan ataupun

    penurunan)e = error

    Siagian, Dergibson, Sugiarto 11 (2000: 226)

    Koefisien determinasi (R²)

    Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahuiseberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam

    pengert ian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akanmenjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatuvariabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi padavariabel yang lain (Santosa&Ashari 12, 2005: 125). Nilaikoefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati angka0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalammenjelaskan variasi variabel amat terbatas. Tapi jika hasilmendekati angka 1 berarti variabel-variabel independenmemberikan hampir semua informasi yang dibutuhkanuntuk memprediksi variasi variabel dependen.

    Uji Hipotesa

    Hipotesa statistik adalah suatu pernyataan tentangsatu atau lebih nilai parameter populasi. Persyaratan tersebutmemiliki sementara, artinya perlu di tes atau dibuktikanmengenai kebenarannya. Cara untuk meyakinkan apakahhipotesa statistik benar atau salah adalah dengan menyelidikiseluruh populasinya.

    Analisis F - Test

    Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikanterhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yangdigunakan adalah 0,05. Kriteria pengujian:

    – Apabila: F hit < F table, maka Ho diterima dan Haditolak, berarti tidak terdapat pengaruh/hubungan yangkuat antara variabel bebas (X) dengan Variabel terikat(Y).

    – Apabila: F hit > F table, maka maka Ho diterima danHa diterima, berarti terdapat pengaruh/hubungan yangkuat antara variabel bebas (X) dengan Variabel terikat(Y).

    Analisis T - Test

    Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atautidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansiyang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikanlebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerimahipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatuvariabel independen secara parsial memengaruhi variabeldependen.Apabila: t hit < t table, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

    berar ti tidak terdapat pengaruh/hubungan yang kuat antaravariabel bebas (X) dengan Variabel terikat (Y).

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    21/56

    13Susanti: Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Tukang Sayur

    Apabila: t hit > t table, maka maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengar uh /hubu ngan yang kuat a ntaravariabel bebas (X) dengan Variabel terikat (Y).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Persamaan regresi sederhana yang diperoleh dapatdigunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruhvariabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu sejauh manavariabel bebas pendapatan (X) terhadap kesejahteraan(Y). Hasil perhitungan data regresi sederhana denganmenggunakan program SPSS versi 17.0 for windows. Dimana Hasil analisis disajikan dalam Tabel 1 di bawah ini:

    Berdasarkan Tabel 1 maka persamaan garis regresi liniersederhana yang diperoleh adalah sebagai berikut:

    Y = 4,278 + 0,177X + e Nilai masing-masing koefisien regresi variabel independendari model regresi linier tersebut memberikan gambaran

    bahwa:a. Besarnya konstanta 4,278 artinya bahwa berdasarkan

    hasil regresi linier sederhana diatas menunjukkanapabila variabel bebas pendapatan (X) serta e dalamkondisi konstan atau nol (0), maka variabel terikatkesejahteraan (Y) sebesar 4,278.

    b. Koefisien Regresi Variabel bebas pendapatan (X)sebesar 0.177 menggambarkan bahwa X1 mempunyai

    pengaruh positif terhadap besarnya Y, artinya apabila pendapatan (X) nai k sebesar sat u sat uan, makakesejahteraan (Y) akan bertambah pula sebesar 0.177.

    Uji F

    Uji F digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukanoleh peneliti yaitu diduga Pendapatan tukang sayur keliling

    perempuan berpengaruh terhadap kesejahteraan keluargadi Desa Tegal Bai Kecamatan Sumbersari KabupatenJember. Uji ini d ilakukan dengan membandingkan nilai

    F hitung dengan nilai F tabel. Nilai F hitung dapat dilihatdari tabel bagian Anova. Uji F (F test) dilakukan denganmembandingkan probabilitas F hitung dengan level of

    significance ( a = 0,05).Hasil dari analisis menggunakan SPSS adalah sebagai

    berikut:Dari tabel anova menunjukkan nilai F hitung sebesar 47,359.

    Sedangkan besarnya F tabel dengan tingkat signifikan 5%adalah 3,97. Ini menunjukkan bahwa F hit > F tabel yaitu 47,359> 3,97 yang berarti bahwa H a diterima dan H 0 ditolak,variabel bebas pendapatan berpengaruh terhadap variabelterikat kesejahteraan. Maka dapat disimpulkan bahwahipotesis pendapatan tukang sayur perempuan berpengaruhterhadap kesejahteraan keluarga diterima.

    Uji T

    Uji t digunakan untuk menguji apakah variable bebas pendapatan tukang sayu perempuan berpengaruh terhadapkesejahteraan keluarga. Pengujian ini dilakukan dengan cara

    membandingkan antara t hitung dengan t tabel . Berdasarkantabel coefficient besarnya T hit adalah 7,794. Sedangkan besarnya T tabel pada tingkat signifikan 5% adalah 1,666. Inimenunjukkan bahwa T hit (7,794) > T tabel (1,666), yang berarti

    bahwa H a diterima dan H 0 ditolak ada pengaruh pendapatantukang sayur perempuan terhadap kesejahteraan keluarga.

    Analisis Koefisien Determinasi (R 2)

    Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS didapathasil sebagai berikut:

    Berdasarkan tabel Model Summary, R square sebesar0,390 menunjukkan bahwa variabel pendapatan (X)

    berpengaruh terhadap kesejahteraan (Y) sebesar 39%,sedangkan sisanya 61% dipengaruhi oleh variabel lain yangtidak diteliti dalam penelitian ini. Variabel tersebut mungkindari tingkat pendapatan suami, jenis konsumsi rumahtangga, dll. Sedangkan tingkat hubungan antara variabel X

    Tabel 1. Coefficients a

    Model

    UnstandardizedCoefficients

    StandardizedCoefficients t Sig.

    B Std. Error Beta(Constant) 4.278 .549 7.794 .000

    Kesejahteraan .177 .026 .625 6.882 .000

    a. Dependent Variable: pendapatan

    Tabel 2. ANOVA b

    Model Sum ofSquares

    df MeanSquare

    F Sig.

    Regression 46.028 1 46.028 47.359 .000aResidual 71.920 74 .972Total 117.947 75

    a. Predictors: (Constant), kesejahteraan b. Dependent Variable: pendapatan

    Tabel 3. Model Summary b

    Model R R SquareAdjusted R

    Square

    Std. Errorof the

    Estimate

    Change Statistics

    Durbin-WatsonR. SquareChange

    F. Change df1 df2Sig. F.

    Change

    1 .625 a .390 .382 .98584 .390 47.359 1 74 .000 1.753

    a. Predictors: (Constant), kesejahteraan b. Dependent Variable: pendapatan

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    22/56

    14 Jurnal Ekonomika, Vol. 7 No. 1 Juni 2014: 10–14

    dengan variabel Y masuk dalam kategori hubungan rendah(0,390) sesuai dengan Tabel 2:

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berdasar uji T dan uji F menunjukkan bahwa hipotesaHa tingkat pendapatan tukang sayur keliling perempuan

    (X) berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan keluarga(Y) diterima. Sedangkan berdasarkan analisis koefisiendeterminasi (R 2) menunjukkan besarnya pengaruhvariabel pendapatan pedagang sayur keliling perempuan(X) terhadap kesejahteraan keluarga (Y) sebesar 39%. Halini menunjukkan bahwa pengaruh tersebut masuk dalamkategori hubungan rendah. Rendahnya pengaruh ini bisadisebabkan oleh berbagai hal, misalnya pendapatan suamiyang stabil (mempunyai penghasilan tetap), tingkat konsumsirumah tangga, persepsi kesejahteraan dari responden yangtidak sama, jumlah hari para pedagang sayur tersebut

    berjualan.

    Permasalahan utama yang dihadapi para pedagang sayurkeliling adalah modal dan stabilitas harga sayur mayur di pasar yang sering tidak stabil. Harga sayur yang tidak stabilmembuat para pedagang tidak bisa mengulak dagangannyadalam jumlah yang besar karena keterbatasan modal.Bahkan mereka tidak berani mengulak untuk satu jenissayuran karena harga yang tinggi dan berubah-ubah dalamwaktu yang sangat cepat, sehingga mereka akan menjualsayuran tertentu berdasarkan pesanan pembeli di saat hargasayur tersebut tinggi. Dengan modal yang terbatas dengan

    jumlah yang relatif tetap mereka berusaha agar usahanyatetap berjalan dengan lancar walaupun dengan jumlah

    dagangan yang lebih sedikit. Hal ini mereka lakukan agar para pelanggan tidak beralih kepada pedagang yang lainyang mempunyai modal lebih besar.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Setelah dilakukan pengolahan data hasil penelitiandiperoleh hasil perhitungan analisis regresi linier sederhanayang menunjukkan bahwa: pendapatan tukang sayur

    perempuan berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga

    di Keluharan Tegal Bai Kecamatan Sumbersari Jember.

    Saran

    Berdasarkan kesimpulan di atas dari penelitian ini maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:1. Berdasarkan hasil penelitian ini terbuk ti bahwa

    pendapatan tukang sayur perempuan mempunyai

    andil dalam tingkat kesejahteraan keluarganya,sehingga seharusnya ada perhatian kepada para kaum

    perempuan yang berprofesi sebagai tukang sayur dalamhal pelatihan-pelatihan yang mendukung usaha mereka,misalnya pelatihan tentang tata buku sederhana, strategi

    pemasaran, dll.2. Pemerintah lebih memperhatikan sektor informal yang

    memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap perekonomian global khususnya sektor kebutuhan pokok sehar i-hari dengan lebih menjaga kestabilanharga, karena dengan adanya fluktuasi harga bahanmakanan yang tidak terduga berpengaruh terhadapkelangsungan usaha pedagang sayur berkaitan dengankemampuan modal mereka.

    3. Pemerintah bisa memberikan bantuan modal usahauntuk para pedagang sayur keliling dalam bentukkredit dengan bunga rendah, hal ini untuk membantu

    para pedagang yang mempu nyai modal kecil danterbatas agar bisa mengembangkan usahanya terutamamenghadapi harga sayur yang tidak stabil.

    DAFTAR PUSTAKAPUSTAKA

    Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan Badan PerencanaanPembangunan Nasional. Peran Sek tor Infor mal sebagai Katup

    Pengaman Masalah Ketenagakerjaan. 2009Kartono, Kartini, dkk. Pedagang Kaki Lima sebagai Realita Urbanisasi

    dalam Rangka Menuju Bandung Kota Indah . FISIP UniversitasKatolik Parah iyangan Bandung. 1980.

    Budiono. Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2, Edisi 4 . BPFE Yogyakarta. 1992.

    Winardi. Manajemen Peri laku Organisasi. PT. Citra Aditya Bakti.Semarang. 1992.

    Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.Badan Pusat Statistik. Statistik Kesejahteraan Rak yat 2010. Badan Pusat

    Statistik. Jakarta. Indonesia. 2010.Sugiharto, Eko, Salmani, Gunawan, Bambang Indratno. Studi Tingkat

    Kese jaht eraan Mas yarakat Nelaya n di Kampung Gurim bang Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau. Jurnal Ilmu PerikananTropis Vol. 18. No. 2, April 2013-ISSN 1402-2006. 2013.

    Novahadi, Rela., Muani, Ani., Imelda . Analisis Tingkat Kesejahteraan Keluarga Petani Kebun Plasma Kelapa Sawit PT. Prakarsa TaniSejati . Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol. 2, No. 3. Desember2013.

    Hiariey, Lilian Sarah., Sahusilawane, Wildoms. Dampak Pa riwisataTerhadap Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Pelaku Usaha di

    Kawasan Wisata Pantai Natsepa, Pulau Ambon . Jurnal Organisasidan Manajemen, Volume 9, Nomor 1, Maret 2013, 87–105. 2013.

    Gulo. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo. 2005.Siagian, Dergibson dan Sugiarto. Metode Stat ist ika . PT. Gramedia.

    Jakarta. 2000.Santosa, P.B, Ashari. Analisis Statistik dengan Microsoft Excell dan SPSS.

    Andi Offset. Yogyakarta. 2005.Sugiono. Statistik untuk Penelitian . Bandung: Alphabet a. 1999.

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    23/56

    15

    Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah Berkenaan denganKonsumsi untuk Pertumbuhan Ekonomi

    Hadi SutrisnoUniversitas Darul ‘Ulum

    ABSTRAK

    Konsumsi sebagai salah satu variabel penting dalam perekonomian, di samping merupakan fungsi dari pendapatan, ternyata jugaberperan terhadap besarnya pendapatan kedepannya yang pada gilirannya juga kepada tingkat pertumbuhan ekonomi. Hubungan

    yang berangkai ini menarik kita pelajari secara seksama agar dalam menentukan sebuah kebijakan perekonomian menjadi tepat. Duakomponen kebijakan fiskal yakni belanja pemerintah (G) dan Pengenaan pajak (T). Keduanya berpengaruh terhadap pertumbuhan GDP,namun yang berpengaruh langsung terhadap konsumsi adalah pengenaan pajak. Perubahan pajak akan memengaruhi pendapatanequilibrium, selanjutnya terhadap konsumsi. Untuk mencapai target PDB sebesar nilai tertentu, apabila kebijakan pemerintah melaluikonsumsi maka harus dengan memperbesar konsumsi masyarakat dengan cara melakukan pengurangan pajak. Seberapa besarnya

    pengurangan pajak yang harus dilakukan akan sangat tergantung dari kecenderungan mengonsumsi marginalnya (MPC).

    Kata kunci: Konsumsi, Pengenaan Pajak, Pertumbuhan GDP

    ABSTRACT

    Consumption is one of the important variables in the economy, besides the function of income, it also contributes to the amount of future income which in turn to the rate of economic growth. This sequential relationship both consumption and income is interestingto studiedin order to determine an appropriate economic policy. Two components of the fiscal policy of government spending (G)and taxation (T), both effect on GDP growth, but the direct effect to consumption is taxation. Changing the taxation will affect theequilibrium of income, and then the consumption. To achieve GDP target with a certain value, an instrument of the government policyon the consumption sides, it must increase private consumption by the tax reduction. How much tax reduction to be done will dependon the marginal propensity to consume (MPC).

    Keywords: Consumption, Tax, GDP Growth

    PENDAHULUAN

    Pertumbuhan ekonomi telah menjadi jalan hidup bangsa dari setiap negara . Pemerintah dapat jatuh ataukuat berdiri tergantung pada tinggi atau rendahnya tingkat

    pertumbuhan ekonomi negaranya, yang diukur berdasarkan peringkat nilai ter tentu yang ditetapkan oleh standardukuran dunia (Todaro, 1994). Seperti diketahui, program

    pembangunan negara-negara berkembang sering kali dinilai

    berdasarkan tingkat pertumbuhan produksi dan pendapatannasionalnya. Para ekonom dan juga para politisi, dari hampirsemua negara, kaya dan miskin, kapitalis dan sosialisatau campuran keduanya telah mengagung-agungkan

    per tumbuhan ekonomi itu, tidak terkecuali Indonesia ,walaupun sebenarnya tentu kita tidak menutup mata adanyaekses-ekses lain dari dampak pemacuan pertumbuhantersebut.

    Besarnya tingkat pertumbuhan produksi dan pendapatannasional akan berdampak pada besarnya pengeluarannasional yang meliputi pengeluaran untuk konsumsi,investasi maupun pengeluaran pemerintah, yang manakesemuanya ini pada gilirannya akan berpengaruh lagi

    terhadap produksi nasional dan seterusnya, atau merupakansuatu mata rantai yang tidak bisa dipisahkan ( viciouscircle ).

    Konsumsi sebagai salah satu variabel penting dalam perekonomian, di sampi ng merupak an fu ngsi da ri pendapatan, ternyata juga berperan terhadap besarnya pendapatan kedepannya yang pada gilirannya juga kepadatingkat pertumbuhan ekonomi. Hubungan yang berangkai inimenarik dipelajari secara seksama agar dalam menentukan

    sebuah kebijakan perekonomian menjadi tepat. Bagaimana peran konsumsi dalam suatu perekonomian, langkah apayang harus dilakukan oleh pemerintah dalam kaitannyadengan konsumsi untuk pertumbuhan ekonomi.

    PERUMUSAN MASALAH

    Bertolak dari latar belakang permasalahan di atas makadapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:1). Kebijakan apa yang seharusnya dilakukan oleh

    pemeri ntah be rkaita n dengan konsumsi untuk pertumbuhan ekonomi?

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    24/56

    16 Jurnal Ekonomika, Vol. 7 No. 1 Juni 2014: 15–22

    2). Bagaimana simulasi kebijakan pemerintah terhadapkonsumsi untuk pertumbuhan ekonomi tersebut?

    TUJUAN PEMBAHASAN

    Dari perumusan masalah di atas maka dalam

    pembahasannya ditujukan untuk:1). Mengetahui kebijakan apa saja yang bisa dilakukan

    oleh pemerintah berkenaan dengan konsumsi untuk pertumbuhan ekonomi

    2). Mengetahui bagaimana cara pemerintah menerapkankebijakan tersebut dengan melalui simulasi kebijakan.

    KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

    Pengeluaran

    Pada tahun 1936, ekonom Inggris John MaynardKeynes melakukan revolusi terhadap ilmu ekonomimelalui bukunya The General Theory of Employment,

    Interest, and Money. Keynes (1936) menyatakan bahwa permintaan agregat yang rendah berpengaruh terhadaprendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yangmenjadi karakteristik kemerosotan ekonomi. Pendapatantotal perekonomian dalam jangka pendek sangat ditentukanoleh keinginan rumah tangga, perusahaan dan pemerintahuntuk membelanjakan pendapatannya. Semakin banyakorang mengeluarkan pendapatannya, semakin banyak

    barang dan jasa yang bisa dijual perusahaan. Semakin banyak perusahaan menjual, semakin banyak output yangakan mereka produksi dan semakin banyak pekerja yang

    akan dikaryakan. Jadi, masalah resesi dan depresi, menurutKeynes, adalah pengeluaran yang tidak cukup. Pengeluaran

    pada hakikatnya dibagi menjadi dua, yaitu pengeluaranaktual (actual expenditure) dan pengelu aran yangdirencanakan (planned expenditure). Pengeluaran aktual(actual expenditure), yaitu jumlah uang yang dikeluarkanrumah tangga, perusahaan dan pemerintah atas barangserta jasa, yang sama dengan produk domestik bruto (GDP).Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah uang yang akan dikeluarkan rumah tangga,

    perusahaan dan pemerintah atas barang dan jasa.Sering kali antara pengeluaran aktual selalu

    berbeda dengan pengeluaran yang direncanakan, hal inidimungkinkan karena perusahaan yang terlibat dalaminvestasi persediaan yang tidak direncanakan karena

    penjualannya tidak memenuhi harapan. Ketika perusahaanmenjual lebih sedikit produk mereka dari yang direncanakan,maka stok persediaan mereka secara otomatis meningkat;sebaliknya ketika perusahaan menjual lebih banyak dariyang direncanakan, stok persediaan mereka turun. Karena

    perubahan yang tidak direncanakan dalam persediaan inidiperhitungkan sebagai investasi yang dikeluarkan oleh

    perusahaan, maka pengeluaran aktual bisa di atas atau di bawah pengeluaran yang direncanakan.

    Dengan mengasumsikan sebuah perekonomian adalahtertutup, sehingga ekspor netto adalah nol, bisa dituliskan

    pengeluaran yang direncanakan E sebagai penjumlahandari konsumsi C, investasi yang direncanakan I, dan belanja

    pemerintah G.

    E = C+I+G

    Untuk persamaan ini, kita tambahkan fungsi konsumsiC = C (Y-T), (Mankiw, 2007), di mana persamaan inimenyatakan bahwa konsumsi tergantung pada disposableincome (Y-T), yang mana merupakan pendapatan totalY dikurangi pajak T. Untuk menyederhanakan masalah,sekarang dianggap investasi yang direncanakan sebagaitetap secara eksogen, I= Ỉ, dan juga diasumsikan bahwakebijakan fiskal – tingkat pembelian dan pajak pemerintahadalah tetap, sehingga G=

    ¯ G, T= ̄

    T .

    Dengan mengombinasikan lima persamaan ini kita

    peroleh:E = C (Y-

    ¯ T )+ ̄ I + ̄

    G.

    Persamaan ini menunjukkan bahwa pengeluaran yangdirencanakan adalah fungsi pendapatan Y, tingkat investasiyang direncanakan ¯ I , serta variabel kebijakan fiskal

    ¯ G dan¯

    T .Pada Gambar 1 : menunjukkan pengeluaran yang

    direncanakan sebagai fungsi dari tingkat pendapatan.Garis miring ke atas karena pendapatan yang lebih tinggimenyebabkan konsumsi yang lebih tinggi pula, dan dengandemikian pengeluaran yang direncanakan juga lebih

    tinggi. Kemiringan garis ini merupakan kecenderunganmengonsumsi marginal (MPC), yang berarti bahwa

    banyaknya pengeluaran yang direncanakan meningkatketika pendapatan naik sebesar 1 unit.

    Perekonomian Terjadi Equilibrium

    Suatu perekonomian terjadi equilibrium apabila pengelua ran ak tual sama denga n pengelua ran yangdirencanakan. Asumsi ini didasarkan pada gagasan bahwaketika rencana orang-orang telah direalisasikan, merekatidak mempunyai alasan untuk mengubah apa yang merekalakukan. Dengan mengingat kembali Y sebagai GDP tidak

    hanya sama dengan pendapatan total tetapi juga dengan pengeluaran aktual total atas barang dan jasa, sehingga bisa dituliskan:

    Pengeluaran Aktual = Pengeluaran yang direncanakan(Y = E).

    Pada gambar 2: garis 45 derajat menempatkan titik- titikdi mana kondisi pengeluaran aktual = pengeluaran yangdirencanakan (Y=E). Dengan ditambah fungsi pengeluaranyang direncanakan, gambar ini menjadi perpotonganKeynesian. Equilibrium perekonomian terjadi pada titik A,di mana fungsi pengeluaran yang direncanakan memotonggaris 45 derajat.

    Bagaimana perekonomian mencapai equilibrium? Dalam

  • 8/17/2019 Ekonomika Vol 7 No 1 Juni 2014

    25/56

    17Sutrisno: Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah

    model ini persediaan memainkan peranan penting dalam proses penyesuaian. Ketika perekonomian tidak beradadalam equilibrium maka perusahaan mengalami perubahan-

    perubahan yang tidak direncanakan dalam persediaan,dan ini mendorong mereka mengubah tingkat produksi.Perubahan produksi sebaliknya memengaruhi pendapatandan pengeluaran total, yang menggerakkan perekonomianke arah equilibrium.

    Suatu contoh, misalkan perekonomian memiliki GDP pada tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat equilibrium,seperti Y 1 pada gambar 3: Dalam hal ini pengeluaran yangdirencanakan E 1 lebih kecil dari produksi Y 1, sehingga

    perusahaan menjual lebih kecil dari yang mereka produksi.Perusahaan menambah barang yang tidak laku ke dalam stok

    persediaan. Kenaikan persediaan yang tidak direncanakanini mendorong perusahaan untuk memberhentikan pekerjaserta mengurangi produksi, dan hal ini akan menurunkanGDP. Proses akumulasi persediaan dan turunnya pendapatanterus berlangsung sampai pendapatan Y turun ke tingkat

    equilibrium.Demikian pula anggaplah GDP berada pada tingkat yang

    lebih rendah daripada tingkat equilibrium, sebagaimanatingkat Y 2 pada gambar 3. Dalam hal ini pengeluaranyang direncanakan E 2 lebih besar daripada produksi Y 2.Perusahaan mencapai tingkat penjualan yang tinggi denganmengurangi persediaan. Kemudian ketika perusahaanmelihat persediaan menyusut mereka mempekerjakan lebih

    banyak karyawan lagi dal meningkatkan produksi, sehinggaGDP meningkat dan tercapai equilibrium.

    Kebijakan Fiskal yang berkenaan dengan Konsumsi

    Dua komponen kebijakan fiskal yakni belanja pemerintah (G) dan Pengenaan pajak (T). Keduanya berpengaruh terhadap pertumbuhan GDP, namun yang berpengaruh langsung terhadap konsumsi adalah pengenaan pajak. Perubahan pajak akan memengaruhi pendapatanequilibrium. Penurunan pajak sebesar ΔT secara langsungakan menaikkan disposable income Y-T sebesar ΔT, dan

    Pendapatan, output, Y

    Pengeluaran yangdirencanakan, E

    ) 4 5

    A

    Pengeluaran AktualY =E

    Penge


Recommended