+ All Categories
Home > Documents > ESDM Edisi 9

ESDM Edisi 9

Date post: 23-Oct-2015
Category:
Upload: rathinurwigha
View: 91 times
Download: 18 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
40
EDISI 09 | 2012 ENERGI BERSIH: Indonesia mau, Indonesia mampu Merangkum Solusi BBM Bersubsidi Penguatan Ketahanan Energi Sebagai Upaya Penguasaan Teknologi Energi Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM) Waryono Karno “Mendorong Konsistensi Penerapan Good Governance, Transparansi dan Akuntabilitas”
Transcript
Page 1: ESDM Edisi 9

ME

DI

A K

OM

UN

IK

AS

I K

EM

EN

TE

RI

AN

EN

ER

GI

DA

N S

UM

BE

R D

AY

A M

IN

ER

AL

ED

IS

I 0

9 | 2

012

E D I S I 0 9 | 2 0 1 2

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF

& RAMAH LINGKUNGAN

future energyefficient energy,

preserving the natural

ENERGI BERSIH: Indonesia mau,

Indonesia mampu

Merangkum

Solusi BBM

Bersubsidi

Penguatan

Ketahanan Energi

Sebagai Upaya

Penguasaan

Teknologi Energi

Sekretaris Jenderal

Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral ESDM)

Waryono Karno

“Mendorong

Konsistensi

Penerapan Good

Governance,

Transparansi dan

Akuntabilitas”

Page 2: ESDM Edisi 9

Penanggung Jawab Sekretaris Jenderal Pengarah Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Keuangan, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan, Kepala Biro Hukum dan Humas, Pardamean Ronitua H., Buntje Harbunangin Redaktur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Kepala Bagian Penelaahan Hukum, Kepala Bagian Bantuan Hukum, Kepala Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan, Kepala Subbagian Peliputan dan Hubungan Media Editor Indra Tauhid Cahyandaru, Dian Eka Puspitasari, Vagunaldi, Dian Lorinsa, Arid Riza Abadi, Laksono Nur Brahmantyo Desainer Gra!s Bambang Wijiatmoko, Pandu Satria Jati Fotografer Judhi Purdhiyanto, Arief Suryadi, Tursilowulan Wahyu Hastuti Sekretariat Hari Budiono, Lufti Ekaputra Setiadi, Bunga Adi Mirayanti, Subhana Nurhidayat, Sa!i, Khoiria Oktaviani Alamat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral - Jl. Medan Merdeka Selatan No.18, Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013, Tel. / Faks. (021) 344 0649 , email. [email protected]

editorialPembaca yang terhormat,

Dunia sedang menghadapi ancaman krisis energi global. Pernyataan ini bukan isapan jempol. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Pernyataan itu jelas berlaku berpuluh-puluh tahun lalu. Bagaimana sekarang? Seperti banyak negara di dunia lainnya, Indonesia juga mengalami ancaman krisis energi. Ketersediaan sumber energi berbahan fosil tak mampu menyaingi pertumbuhan konsumsi energi yang rata-rata sebesar 7% setahun. Bukan tak mungkin, energi menjadi barang langka dan mewah di kemudian hari.

Krisis energi memang sudah di depan mata. Namun, bersikap panik bukanlah solusi untuk mengantisipasinya. Sejumlah langkah antisipatif bisa menjadi solusi. Salah satunya adalah energi bersih yang bersahabat dengan alam. Energi bersih menjadi pilihan logis seiring makin menipisnya sumber energi berbahan fosil.

Harapan pun menyeruak. Investasi energi bersih di dunia dari tahun ke tahun meningkat. Artinya, dunia setidaknya sudah peduli dan mau mengembangkan energi bersih. Plus, energi bersih mampu, setidaknya, menekan perubahan iklim dan pemanasan global.

Soal energi bersih, Indonesia kembali dianugerahi bahan bakunya yang berlimpah. Energi surya (matahari), air, angin, atau yang bersumber dari aneka tumbuhan bisa ditemui di negara kepulauan ini. Potensi sudah ada, bagaimana dengan pengolahannya?

Pertanyaan tersebut tidak harus tertuju pada satu pihak saja. Sebab, para pemangku kepentingan (stakeholders) di bidang energi beragam, seperti pemerintah, investor, praktisi lingkungan, akademisi, media massa hingga masyarakat umum.

Yang jelas, para stakeholders itu mempunyai peranan masing-masing. Pemerintah, misalnya, berperan dalam mengambil kebijakan yang mendukung iklim investasi. Para investor, di pihak lain, bersedia untuk menanamkan modal atau alih teknologi. Kalangan akademisi pun bisa berkontribusi dalam riset dan penelitian. Media massa atau masyarakat luas juga bisa menyampaikan saran serta kritiknya.

Perbedaan pola pikir atau cara pandang adalah hal lumrah dalam kehidupan kenegaraan. Asalkan, perbedaan itu tidak untuk menimbulkan perpecahan. Hal terpenting adalah semua pihak mengedepankan kepentingan bersama untuk mengembangkan energi bersih di tanah air.

Majalah ESDM Mag Edisi 09 ini mengupas energi bersih pada rubrik Sajian Utama. Potensi, kondisi, hambatan dan solusi dalam pengembangannya di Indonesia dibahas berdasarkan beragam data dan narasumber.

Selain Sajian Utama, rubrik-rubrik tetap lainnya juga terdapat di majalah ini. Pada rubrik Lensa, contohnya, tersaji berita-berita aktivitas di lingkup Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM). Tidak lupa, kami juga menghadirkan artikel-artikel tentang energy mix, lingkungan, teknologi dan masih banyak lainnya.

Semoga majalah ini dapat menambah khazanah pengetahuan Anda. Selamat membaca.

Redaksi

edisi 09 I 2012 3

Page 3: ESDM Edisi 9

3 editorial

6 surat anda

8 kolom

10 lensa

14 sajian utama

18 beranda

20 sosok

24 pro!l unit

26 energi mix

28 wacana

34 regulasi

38 MIGAS

41 LPE

48 MINERBA

50 EBT

57 pendidikan & pelatihan

58 BALITBANG

60 BADAN GEOLOGI

62 potensi

64 teknologi

68 lingkungan

74 keselamatan

76 glossary

contents

18 42 72

20 Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM) Waryono Karno“Mendorong Konsistensi Penerapan Good Governance, Transparansi dan Akuntabilitas”

4 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 5

Page 4: ESDM Edisi 9

Untuk kritik, saran maupun artikel dapatdikirimkan ke:

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Jl. Medan Merdeka Selatan No.18Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013Tel. / Faks. (021) 344 0649email. [email protected]

surat Pembaca

Synthetic Natural GasSaya ingin mengetahui informasi mengenai Syngas (Synthetic Natural Gas). Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Ivan Hakim - Medan

Bapak Ivan Hakim YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Syngas (Synthetic Natural Gas) merupakan sejenis gas campuran yang terdiri atas gas karbon monoksida dan hidrogen, terkadang gas ini juga mengandung karbon dioksida. Syngas

Salam redaksi

Shale GasSaya ingin mengetahui informasi mengenai Shale Gas. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Rizka Aulia - Jakarta

Ibu Rizki Aulia YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Shale gas adalah gas non-konvensional yang diperoleh dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi. Shale gas biasa terdapat di lapisan bebatuan (shale formation) di kedalaman lebih dari 1.500 meter. Lapisan tersebut kaya material organik, sehingga dapat menjadi sumber energi.

Salam redaksi

Pembangkit Listrik Tenaga MatahariSaya ingin mencoba membuat pembangkit listrik tenaga matahari di wilayah tempat tinggal kami. Mungkin saya bisa mendapatkan segala informasi yang berkaitan dengan instalasi pembangkit listrik tenaga matahari tersebut. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Budi Firmansyah - Sumba

Bapak Budi Firmansyah Yth, Terima kasih atas pertanyaan yang dikirimkan kepada kami. Untuk mengetahui berbagai macam informasi tentang teknologi yang berkaitan pembangkit listrik tenaga matahari bisa mengunjungi website http://www.ebtke.esdm.go.id/. Dan untuk informasi yang lebih detil akan kami beritahukan lebih lanjut. Terima kasih.

Salam redaksi

Mengurus Izin Penggunaan Sistem Alat UkurKami ingin mengetahui syarat untuk mengurus Izin Penggunaan Sistem Alat Ukur. Mohon dapat diberikan informasinya. Terima kasih.

Bambang Ismoyo – Surabaya

Bapak Bambang Ismoyo YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Untuk mengetahui informasi yang Bapak butuhkan bisa menghubungi Ruang Pelayanan Investasi Migas Terpadu,Gedung Plaza Centris Lantai 1. Jl HR Rasuna Said Kav. B-5 Jakarta Selatan. Selain itu juga dapat mengakses informasi tersebut melalui www.migas.esdm.go.id

Salam redaksi

Rekomendasi Ekspor Dan ImporKami ingin mengetahui prosedur pengajuan dan penerbitan rekomendasi ekspor dan impor. Mohon dapat diberikan informasinya. Terima kasih.

Desi Indriani – Malang

Ibu Desi Indriani YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Untuk mengetahui informasi yang Ibu butuhkan bisa mengakses informasi tersebut melalui www.migas.esdm.go.id

Salam redaksi

Pembangkit Listrik Tenaga BayuSaya ingin mengetahui informasi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga angin atau bayu (PLT bayu). Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. M. Rahmat - Semarang

Bapak M. Rahmat YthAngin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam. Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLT Bayu/PLTB) ini yaitu dengan mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Penggunaan energi angin merupakan salah satu pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang saat ini. Banyak Negara yang telah memanfaatkan energi angin ini termasuk Indonesia.

Salam redaksi

6 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 7

Page 5: ESDM Edisi 9

Alih-alih hanya berkutat pada masalah kenaikan TDL PLN tahun 2013 mendatang, tentu akan lebih baik apabila kita menyikapinya dengan bersiap diri untuk lebih bijaksana menggunakan sumber energi tersebut. Hemat adalah sikap yang patut

dikembangkan saat ini. Dengan berhemat, maka banyak manfaat yang dapat kita petik. Salah satunya adalah biaya pengunaan listrik yang jauh lebih rendah dan juga mendukung ketersediaan listrik bagi skala masyarakat yang lebih luas.

Selaras dengan hal tersebut, Pemerintah saat ini tengah gencar melakukan imbauan untuk penghematan energi dan air. Guna merealisasikannya memang bukan perkara mudah, agar menjadi mudah berikut tips untuk melakukan penghematan listrik dan air dari Energy Management Indonesia (EMI).

Pertama, kiat-kiat penghematan energi listrik :

o Rancangan tata cahaya sesuai standard (SNI 03-6197-2000)

o Gunakan lampu hemat energio Memasang timer atau sensoro Mengoptimalkan cahaya alamio Melakukan pemeliharaan secara baik dan teratur

o Rancangan tata udara sesuai standard (SNI 03-6390-2000)o Gunakan sistem tata udara yang sesuai dan hemat energio Mengatur setting suhu sesuai tingkat kenyaman yang diperlukan

o Meminimalkan radiasi matahario Melakukan pemeliharaan secara baik dan teratur

o Perencanaan yang tepat (daya, jaringan,beban)

o Mengupayakan faktor daya dan faktor beban setinggi mungkino Menjaga kualitas daya suplai (V, A, cos phi)o Mengupayakan keseimbangan antar fasao Gunakan Variable Speed Drive (VSD)o Melakukan pemeliharaan secara baik dan teratur

o Operasikan pada kapasitas optimalo Mengurangi belokan dan throtling pada jaringan pipao Mengurangi frekuensi start-stopo Mengganti jaringan pipa yang sudah tua (>10 tahun)o Membuat sistem metering dan monitoring yang memadaio Gunakan Variable Speed Drive (VSD)o Melakukan pemeliharaan secara baik dan teratur

Kedua, untuk penghematan energi air, saat ini konsumsi air di lingkungan pemerintah dimana pemakaian air di instansi pemerintah berasal dari air tanah dan perusahaan air minum. Disamping itu, pemakaian air tanah pada umumnya tidak menggunakan meter, sehingga sulit diukur.Sumber : (ferial) Website Ditjen EBTKE, KESDM

kolom

hemat listrik dan hemat air

STRATEGI :1. Dilakukan bertahap mulai dari

kegiatan yang paling sederhana.2. Menyiapkan sarana dan prasarana.3. Membentuk gugus tugas di

lingkungan masing-masing untuk mengawasi pelaksanaan penghematan air.

4. Sosialisasi dan membuat himbauan penghematan air (kampanye, iklan,

dan lain-lain).5. Meningkatkan budaya hemat air di

lingkungan aparatur pemerintah.6. Memberikan capacity building bagi

pengelola energi dan air di instansi pemerintah.

7. Monitor pemakaian air dengan memperhatikan tagihan air.

8. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pemakaian air.

9. Koordinasi antar instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD.

IMPLEMENTASI :

kran, shower dan penggelontor otomatis yang akan mati apabila tidak digunakan.

sehingga air yang keluar tidak berlebih.

atau tidak bekerja dengan baik.

dan penampungan air dengan baik.

air secara berlebihan baik untuk mencuci kendaraan, menyiram tanaman dan lain-lain.

cadangan.

Sumur Resapan Biopori (LRB).

tanaman, mencuci kendaraan tidak menggunakan air bersih (PAM), tetapi menggunakan air limbah yang didaur ulang.

untuk menyiram halaman dan lain-lain.

8 edisi 09 I 2012

Page 6: ESDM Edisi 9

Menteri ESDM Menawarkan UEA Berinvestasi Di IndonesiaDisela acara World Energy Forum 2012, Menteri ESDM, Jero Wacik mengadakan pertemuan dengan CEO of MASDAR, Dr. Sultan Al-Jaber guna menjalin kerjasama pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. “Kami tawarkan pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia kepada para pengusaha di Dubai, dan tadi ada beberapa perusahaan termasuk Masdar, salah satu Perusahaan BUMN di Uni Emirate Arab yang sangat antusias untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Menteri ESDM.

“Saya juga, baru saja bertemu dengan pihak perbankan yang menyatakan kesediaannya untuk memberikan pembiayaan dengan skema khusus untuk pembangkit listrik dengan menggunakan energi terbarukan,” imbuh Jero Wacik.

Dewasa ini kebutuhan akan energi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya taraf hidup masyaakat dan pertumbuhan ekonomi. Dan seiring dengan makin menipisnya cadangan energi berbasis fosil maka pemanfaatan energi baru terbarukan sudah waktunya untuk lebih dioptimalkan.

Menurut Menteri ESDM, Jero Wacik pemanfaatan energi baru terbarukan sudah saatnya dioptimalkan. Karena menurut beliau dengan pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan merupakan jawaban terhadap semakin meningkatnya kebutuhan energi dunia ditengah semakin menurunnya cadangan energi berbasis fosil yang tidak terbarukan.

Kontrak Migas Baru Utamakan

Pemenuhan Kebutuhan Gas

Domestik Alokasi gas dalam kontrak-kontrak

migas baru harus diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Terkait hal tersebut pemerintah dan

DPR sependapat. Dan untuk jumlahnya harus lebih besar dibandingkan ekspor.

“Jadi kalau misalnya ada kontrak-kontrak baru, sekecil mungkin ekspornya. Sebesar mungkin dalam negerinya,” ujar Menteri ESDM, Jero Wacik usai rapat kerja tertutup mengenai alokasi gas dengan Komisi VII DPR (19/10).

Untuk pemenuhan gas domestik maka alokasinya harus ditingkatkan. Sedangkan untuk besaran prosentasenya masih dilakukan penghitungan kembali. Namun yang pasti, total alokasi gas untuk domestik harus di atas 50%. Alokasi gas untuk domestik tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di berbagai sektor.

“Ekonomi kita yang terus tumbuh, butuh gas lebih besar,” imbuh Jero Wacik. Terhadap kontrak-kontrak migas lama jika isi perjanjiannya menguntungkan Indonesia maka Pemerintah akan mempertahankannya. Namun jika sebaliknya, maka pemerintah akan dilakukan renegosiasi secara baik-baik.

dicanangkan sebagai Hari Energi Sedunia. Pencangangan ini dimaksudkan untuk menggugah kesadaran seluruh dunia tentang isu-isu energi dan kesadaran politik untuk mendukung akses energi universal yang dapat menguntungkan semua bangsa di dunia.

World Energy Forum yang diinisiasi oleh PBB bertujuan untuk menjaga keberlangsungan penyediaan energi dunia dengan mengedepankan renewable

energy yang bersifat energi bersih dan aman, dengan suatu model smart energy

movement.

Hingga Tahun 2050 Minyak

Bumi Masih Mendominasi

Bauran Energi Primer

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik minyak bumi masih akan mendominasi bauran energi primer dunia hingga tahun 2050. Hal ini peran

energi fosil diberbagai kegiatan ekonomi saat ini belum tergantikan. Selain itu ketersediaan cadangan bahan bakar fosil masih menjadi tolok ukur bagi ketahanan energi suatu

negara.

lensa

Dalam kesempatan tersebut Menteri ESDM menyampaikan political will Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan. Salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan memberikan berbagai insentif dan kemudahan berinvestasi bagi investor.

Sementara itu perwakilan IRENA berharap kerja sama dapat dilakukan dengan lebih intensif, mengingat potensi energi baru terbarukan yang dimiliki Indonesia yang sangat besar.

Sementara itu tanggal 22 Oktober 2012

WORLD ENERGY FORUM 2012Menteri ESDM, Jero Wacik menghadiri World Energy Forum 2012

yang diselenggarakan di Dubai, Persatuan Emirat Arab (22/10). Diperkirakan peserta yang hadir sebanyak 2000 orang yang

terdiri dari Kepala Negara, Menteri Energi, Pejabat Teras, dan CEO perusahaan global energi terbarukan. Acara yang digelar dari tanggal 22 – 24 Oktober 2012 ini berisi beragam kegiatan

yaitu sesi pleno, lokakarya dan diskusi energi.

Indonesia akan menjadi salah satu konsumen energi terbesar didunia. “Meskipun Indonesia adalah negara penghasil energi, namun Indonesia juga merupakan salah satu cikal bakal negara konsumen energi terbesar dunia,”tutur Jero Wacik.

“Saat ini, bahan bakar fosil berkontribusi sebesar 94% terhadap bauran energi nasional, yang terdiri atas 47% berbasis minyak bumi, 21% gas bumi, dan 26% batubara. Dengan pertumbuhan ekonomi 6,3 – 6,8 per tahun, kebutuhan energi diproyeksikan tumbuh sekitar 6% per tahun sampai dengan 2014,” jelas Menteri ESDM.

Tahun 2025 pemerintah Indonesia mentargetkan kontribusi minyak bumi sekitar 20%, gas bumi 30% dan energi terbarukan 17%. Selain itu juga sdang dilakukan berbagai program untuk menurunkan ketergantungan terhadap minyak bumi. Salah satunya yaitu termasuk program konversi minyak tanah ke LPG dan meningkatkan penggunaan gas bumi pada konsumen rumah tangga dan industri.

“Berdasarkan data IMF, sampai dengan tahun 2035, dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil. Banyak event-event geopolitik

memperlihatkan bahwa ketahanan energi menjadi isu utama di masa depan. Minyak bumi mendominasi bauran energi primer dunia sampai tahun 2050,” ujar Jero Wacik saat memberikan sambutan di acara World Energy Forum di Dubai, Persatuan Emirat Arab (22/10).

Hampir semua sumber minyak bumi berada di Timur Tengah sehingga jika terjadi situasi geopolitik di Timur Tengah maka hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor dasar yang meningkatkan harga minyak dunia.

Dalam forum ini Menteri ESDM berbicara dalam sesi Ministers’

Roundtable on Fossil Fuel bersama para menteri-menteri negara lain

seperti, Mohammed Hamad Al Rumhi, Menteri Minyak dan Gas Kesultanan Oman, Jaipal Reddy, Menteri Minyak dan Gas India, Mohammed bin Dha’en Al Hamili, Menteri Energi Uni Emirat Arab, Patrick Sendelo, Menteri Tanah, Pertambangan dan Energi Republik Liberia, Adama Toungara, Menteri Pertambangan, Minyak dan Energi

mempromosikan kegiatan-kegiatan di bidang hemat energi dan energi bersih dalam kerangka sustainable development.

didirikan oleh Prof. Harold Hyuk-Suk pada tahun 2008. Salah satu tujuan utama dari forum ini adalah menyusun roadmap sustainable energy mix yang dapat memacu perkembangan ekonomi dan sosial global. Dan untuk tahun 2012 ini PBB menetapkannya sebagai International

Year of Sustainable Energy for All.

Republik Pantai Gading dan Karim Aftan Al Jumaili, Menteri Kelistrikan Republik Irak.

Pada sesi roundtable ini dibahas tentang peran penting minyak, gas bumi, dan batubara dalam ekonomi global, tantangan-tantangan lingkungan, serta strategi yang dilakukan pemerintah dan industri dalam mitigasi eksternalitas negatif.

World Energy Forum merupakan sebuah

Pertemuan Menteri ESDM Dengan Perwakilan IRENA

Di sela-sela penyelenggaraan World Energy Forum di Dubai International Convention and

Exhibition Center, Uni Emirat Arab, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, melakukan pertemuan one-on-one meeting dengan perwakilan International Renewable Energy

Agency (IRENA) (22/10).

10 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 11

Page 7: ESDM Edisi 9

lensa

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang mineral dan batubara, bahan mentah mineral dilarang

diekspor mulai tahun 2014. Untuk itu, pembangunan smelter di dalam negeri harus disiapkan sejak dua tahun sebelum pemberlakuan aturan perundang-undangan itu agar bijih mineral bisa diolah di dalam negeri. "Sebelum smelter dibangun, setidaknya ada pondasinya, pengusaha dilarang mengekspor mineral," papar Menteri ESDM.

Target Elastisitas

Penggunaan Energi Indonesia Tahun 2025

Pada tahun 2025 yang akan datang pemerintah menargetkan elastisitas penggunaan energi

Indonesia hanya menjadi 1 persen. Hal tesebut diungkapkan Menteri ESDM, Jero Wacik

dalam pidatonya di World Energy Forum di Dubai, UEA (22/10). .”Saat ini pemerintah

Indonesia tengah menyiapkan sebuah konsep revisi ketentuan kebijakan energi dengan

mentargetkan elastisitas energi kurang dari 1, “ujar Jero Wacik. Pihaknya juga

mengoptimalkan target bauran energi pada tahun 2025 dengan meningkatkan porsi energi

baru dan terbarukan menjadi 25,9 persen.

Semua ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen secara bussines

as usual dengan kemampuan sendiri pada tahun 2020 atau dapat ditingkatkan menjadi 41 persen dengan dukungan internasional.

Untuk dapat mencapai target tersebut maka pemerintah telah mengadopsi suatu kebijakan manajemen energi dan sumber

daya mineral. “Hal ini, menjadi acuan utama nasional yang bertujuan untuk membangun ketahanan energi melalui peralihan paradigma yang sebelumnya kebijakan ini hanya berorientasi di sisi pasokan (Supply Side Management) menjadi kebijakan yang selain memperhatikan sisi pasokan juga mengatur sisi permintaan (Demand Side Management),”papar Menteri ESDM.

Beliau juga menekankan tentang perlunya kerja sama regional. Kerja sama tersebut meliputi pengembangan sumber daya dan infrastruktur energi, penerapan teknologi baik di sisi pasokan maupun di sisi permintaan, optimalisasi bauran energi dan

konsumsi bahan bakar fosil ke bahan bakar non minyak bumi diperlukan untuk menjamin ketahanan energi dunia,” jelas Jero Wacik.

Pemberian Gelar Dari

Kerjaan Inggris Tidak Terkait Proyek LNGTangguhPemberian gelar ksatria dari Kerajaan Inggris kepada Presiden SBY tidak terkait dengan proyek LNG Tangguh. Demikian penjelasan Menteri ESDM, Jero Wacik saat jumpa pers di lobby Kementerian ESDM (06/11). “Pemberian gelar yang diberikan ratu Inggris samasekali tidak terkait dengan proyek tangguh, pemberian gelar Knight Grand Cross karena prestasi yang menonjol dibidang ekonomi menurut penilaian Pemerintah Inggris,” ujar Jero Wacik.

Menteri menambahkan, dalam penjelasan resminya, Sri Ratu mengatakan, pemberian gelar kepada Presiden Indonesia karena prestasi yang menonjol dibidang ekonomi. Indonesia bisa tumbuh ekonominya dengan sustainable meski situasi dunianya dalam delapan tahun

kepemimpinan Presiden SBY tidak bersahabat.

Tidak itu saja ada hal lain yang dianggap menonjol yaitu kehidupan berdemokrasi dan kebebasan pers yang baik di Indonesia. “ Demokrasi yang sudah dibangun di Indonesia sudah dianggap baik, walaupun kita juga belum puas dengan demokrasi kita namun sudah dianggap makin baik dan matang,” jelas Jero Wacik. “Peran internasional Indonesia dalam mencegah perubahan iklim juga menjadi salah satu alas an pemberian gelar tersebut”, imbuh Menteri ESDM.

Knight Grand Cross in the Order of Bath merupakan penghargaan yang diberikan Pemerintah Kerajaan Inggris kepada mereka yang memiliki prestasi menonjol, baik dari kalangan militer maupun masyarakat sipil. Pemerintah Kerajaan Inggris telah memberikan gelar tersebut kepada beberapa pemimpin dunia diantaranya, Mantan Presiden Amerika, Ronald Reagen, Mantan Presiden Prancis, Jacques Chirac dan Mantan Presiden Turki, Abdullah Gul.

Turki Investasi Energi Panas

Bumi Di IndonesiaBanyak Negara yang tertarik dengan besarnya

potensi panas bumi yang dimiliki oleh Indonesia. salah satunya adalah Negara Turki. Belum lama

ini sebuah perusahaan dari Turki telah meneken perjanjian untuk pengembangan panas bumi.

“Ada perusahaan dari Turki datang ke saya untuk melakukan pengembangan panas bumi di

Indonesia,”ujar Menteri ESDM, Jero Wacik dalam konferensi pers The 19th Conference of the Electric

Power Supply Industry (CEPSI ) di Nusa Dua Bali Convention Centre (15/10).

Keinginan Turki melakukan pengembangan panas bumi sejalan dengan program pemerintah mendorong pengembangan energi baru terbarukan.”Saya tekankan untuk energi baru terbarukan tidak ada kata mundur, sudah saya canangkan, dan sekarang sudah start panas bumi, nanti kemudian hydro, surya, biomassa, angin, walaupun masih kecil kapasitasnya terus kita dorong,”jelas Jero Wacik.

Sementara itu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menyatakan berhasil membuktikan cadangan panas bumi baru di lapangan Hululais, Bengkulu. Hal tersebut dibuktikan oleh keberhasilan pemboran sumur HLS C-1 dengan perkiraan kapasitas produksi sekitar 5 Megawatt (MW). Proyek Hululais terletak di Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu yang berjarak sekitar 180 km dari kota Bengkulu. Proyek ini diproyeksikan dapat memasok uap untuk pembangkitan listrik dengan kapasitas 2 x 55 Mw yang direncanakan mulai beroperasi pada 2014.

“Proyek ini menambah pemanfaatan sumber energi panas bumi untuk pembangkitan energi listrik dan sangat dihandalkan untuk membantu mengatasi kekurangan kebutuhan energi Listrik di Bengkulu dan sekitarnya, ” papar VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.

Renegosiasi Kontrak Gas TangguhRenegoisasi kontrak penjualan gas tangguh berlangsung dengan proses yang alot. Renegosiasi tersebut diperlukan untuk meningkatkan penerimaan negara dan meningkatkan alokasi gas untuk domestik. Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM, Jero Wacik dalam jumpa pers di Jakarta (06/11).

Dijelaskan jika proyek pengembangan gas Tangguh yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat, berawal dari penemuan gas di lokasi itu pada tahun 1990. Gas tersebut mulai diproduksi pada tahun 2006. Sementara itu kontrak penjualan gas Tangguh dimulai pada tahun 2002.

Saat itu gas yang dihasilkan blok tersebut 100 persen diekspor. 50 persen di antaranya dikirim untuk Fujian di China, Jepang dan Korea. Sementara itu sisanya diekspor ke Sempra, sebuah perusahaan energi asal Amerika Serikat. “Jadi tidak ada alokasi gas Tangguh untuk domestik,” ujar Jero Wacik.

Pada awalnya, pihak BP sebagai operator kilang Tangguh keberatan atas rencana pemerintah merenegosiasi kontrak gas untuk train 1 dan 2 Tangguh dengan alasan hal itu sudah terikat kontrak. Namun setelah pemabahasan lebih lanjut akhirnya disepakati, train 1 dan train 2 Tangguh eks Sempra bisa diambil untuk domestik.

Semula BP akan mengalokasikan gas Tangguh 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). “Saya bilang kurang, masak hanya segitu, akhirnya alokasi gas bisa naik 250 MMSCFD. Jadi total dia akan berikan 20 kargo train 1 dan 2, dari yang tadinya nol,” kata Menteri ESDM. Terkait harga gas ke Fujian yang dinilai terlalu rendah, Jero Wacik menegaskan harga gas Tangguh harus direnegosiasikan. “Kami akan memberangkatkan tim ke China untuk merenegosiasikan harga gas Tangguh,” pungkasnya.

Dalam jumpa pers di Jakarta Menteri ESDM, Jero Wacik mengaku belum menerima salinan putusan Mahkamah Agung

yang mengabulkan gugatan Asosiasi Nikel Indonesia terkait diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012.

Peraturan tersebut mengenai peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral. Terkait hal ini pemerintah telah menyiapkan tim kuasa hukum untuk

menghadapi gugatan itu. “Kami akan lihat pasal mana yang akan dicabut. Karena kami belum terima salinannya,” ujar Jero

Wacik.

Namun banyak pihak menentang regulasi pemerintah tersebut, termasuk perusahaan asing di Jepang yang meminta agar ekspor bijih mineral tidak distop pemerintah karena pabrik mereka akan terancam bangkrut jika hal itu diberlakukan.

"Kita kan juga butuh lapangan kerja. Kalau smelter dibangun, maka akan membuka lapangan kerja dan tidak merusak tambangnya. Karena kalau ekspornya terlalu masif, maka itu akan menghancurkan lingkungan. Kegiatan tambang tetap ada, tetapi diolah di smelter di dalam negeri. Jadi nanti yang kita ekspor betul-betul yang semi produk akhir atau produk akhir," jelasnya.

Untuk itu maka pemerintah akan memberlakukan masa transisi untuk memberi kesempatan bagi pengusaha tambang yang telah membangun smelter untuk melanjutkan ekspor mineral sampai tahun 2014.

Pemerintah Menyiapkan Tim Kuasa Hukum

12 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 13

Page 8: ESDM Edisi 9

sajian utama

Peran Pemerintah

Laporan International Energy Agency (IEA) terbaru yang dirilis November 2012 menyatakan, energi terbarukan akan menjadi sumber energi terbesar kedua dunia pada 2015. Subsidi adalah kunci pertumbuhannya. Subsidi energi terbarukan (termasuk untuk biofuel) mencapai US$ 88 milyar pada 2011. Dunia masih memerlukan subsidi energi terbarukan sebesar US$ 4,8 trilyun hingga 2035 untuk menunjang pertumbuhan.

Jika terpenuhi, energi terbarukan akan semakin mendekati posisi batubara pada 2035, yang hingga saat ini masih menjadi sumber energi utama dunia. Sebagian dari subsidi ini, menurut IEA, telah terpenuhi dalam bentuk komitmen dunia mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan demi mencapai target bauran energi pada 2020. Kabar baik lain, ambisi dunia mengembangkan energi nuklir semakin berkurang dipicu kecelakaan nuklir di Fukushima Daiichi, Jepang.

Meningkatnya penggunaan energi terbarukan yang terbukti lebih “bersih” daripada energi konvensional tak terlepas dari peran pemerintah tiap negara. Sebagai penentu kebijakan, pemerintah suatu negara dapat mengarahkan strategi atau program energi dalam negeri. Namun, kebijakan belum cukup bila tidak disertai dengan komitmen tinggi.

Dalam hal ini, Amerika Serikat (AS) bisa dijadikan contoh. Negara Paman Sam itu berhasil amenarik investasi energi sebesar US$ 48 milyar tahun lalu. AS memberikan stimulus untuk menggairahkan pasar energi bersih nasional. Para investor berlomba-lomba mengambil kesempatan ini sebelum stimulus berakhir pada penghujung 2011. Salah satu stimulus yang masih berlangsung hingga Desember tahun ini adalah pemberian insentif pajak atas listrik yang berasal dari energi terbarukan.

Pemerintah Indonesia juga telah memulai usahanya dalam kebijakan energi. Pemerintah, sebagai contoh, saat ini tengah gencar-gencarnya mengkampanyekan hemat energi dan penggunaan energi bersih. Seiring dengan itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengembangkan Inisiatif Energi Bersih untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fosil (Reducing Emission from Fossil Fuel Burning/ REFF-Burn).

Ini sesuai dengan komitmen Presiden Republik Indonesia (RI) untuk menurunkan emisi gas rumah kaca nasional di pertemuan G20 di Pittsburgh dan COP-15 di Kopenhagen, Denmark, yaitu sebesar 26% pada tahun 2020 dengan upaya domestik dan dapat ditingkatkan menjadi 41% dengan bantuan internasional.

Di dalam negeri, komitmen ini diterjemahkan menjadi Rencana Aksi Nasional Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK), yang menetapkan program mitigasi nasional yang berasal dari tiga sektor utama, yaitu kehutanan, energi dan limbah.

Kemandirian vs Intervensi AsingIndonesia kaya akan sumber daya alam yang berbahan fosil, seperti minyak bumi dan batubara. Namun, jumlahnya makin menipis. Selain itu, Indonesia juga dianugerahi sumber energi bersih yang melimpah. Sumber energi inilah yang mulai dilirik sejumlah negara di dunia. Namun, pertanyaan yang kerap menyertai adalah mampukah putera-puteri ibu pertiwi mengelolanya atau memerlukan campur tangan asing? Pertanyaan itu bisa menimbulkan beragam jawaban tergantung dari sudut pandangnya.

Ada yang menentang intervensi asing dan menekankan kemandirian energi. Hal ini tak terlepas dari pengalaman beberapa kontrak kerjasama energi berbahan fosil antara pemerintah Indonesia dengan investor asing yang menimbulkan polemik. Polemik yang timbul diantaranya adalah kontrak tersebut lebih menguntungkan investor asing. Di lain pihak, ada pula yang berpendapat intervensi asing masih dibutuhkan untuk mengelola energi dengan berbagai alasan, seperti

operasional.

Dalam hal ini, pemerintah sebagai penentu kebijakan perlu berpikir matang dan tidak gegabah. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, nasionalisasi terhadap perusahaan asing bermasalah, seperti kisruh PT Freeport dan perselisihan kontraktor lokal dengan blok minyak Cepu beberapa waktu lalu, dapat merendahkan harga diri bangsa di mata investor.

"Tidak. Indonesia tidak akan melakukan nasionalisasi karena itu menciderai kontrak yang kita buat sendiri," ujarnya belum lama ini.

Energi berbahan fosil makin menipis seiring berputarnya waktu. Ketergantungan

terhadap bahan bakar fosil harus ditepikan. Jika tidak, negara-negara di dunia, termasuk Indonesia,

dihadapkan pada ancaman krisis energi. Kini, saatnya beralih kepada energi lain. Energi bersih yang bersahabat dengan alam. Pertanyaannya: apakah Indonesia mau? Apakah Indonesia

mampu?

ENERGI BERSIH: Indonesia mau,

Indonesia mampu

Pemerintah Indonesia juga telah memulai

usahanya dalam kebijakan energi.

Pemerintah, sebagai contoh, saat ini tengah

gencar-gencarnya mengkampanyekan hemat energi dan

penggunaan energi bersih. Seiring dengan itu, Kementerian Energi

dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang

mengembangkan Inisiatif Energi Bersih

untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari

pembakaran energi fosil (Reducing Emission from Fossil Fuel Burning/

REFF-Burn).

14 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 15

Page 9: ESDM Edisi 9

sajian utama

Hatta mengemukakan, pemerintah harus melakukan langkah yang elegan dengan investor asing yang bermasalah. "Kita tidak melakukan nasionalisasi, tapi renegosiasi dengan kontrak-kontrak baru yang menguntungkan kita," katanya.Investor dari luar negeri, menurut dia, tidak bisa dipisahkan dari laju pembangunan Indonesia.

"Karena itu, lebih terhormat sebagai bangsa, renegosiasi dilakukan dengan tidak mengurangi kepentingan-kepentingan nasional kita," lanjutnya.Berkaca dari itu, pemerintah perlu mencermati dengan seksama bila ada kemungkinan kontrak kerjasama di bidang energi bersih dengan investor asing. Satu hal yang pasti, Menteri ESDM Jero Wacik menegaskan, pembaruan

maupun pengelolaan energi dan sumber daya mineral yang gencar dilakukan pemerintah dimaksudkan untuk kesejahteraan rakyat.

"Energi dan sumber daya mineral itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya beberapa waktu silam.

Hal itu, Jero Wacik meneruskan, sebagai sari dari amanat Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Menurut Jero Wacik, investor memang harus memperoleh keuntungan dari bisnisnya. Namun, masyarakat pun harus juga mendapatkan keuntungan yang banyak dari kekayaan alam Indonesia. Karena itu, diperlukan kerjasama yang baik antara kedua belah pihak.Wacik menjelaskan, saat ini pemerintah sudah menyiapkan empat hal bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Pertama, imbuh Wacik, perusahaan harus pro ekonomi. Artinya, investor harus membangun perekonomian Indonesia. Kedua, investor wajib membuka lapangan pekerja untuk rakyat Indonesia. Ketiga, investor harus ikut mengentaskan kemiskinan, terutama bagi masyarakat di sekitar perusahaan. Keempat, investor wajib peduli lingkungan hidup.

“Kalau saudara tidak setuju silakan pulang saja. Jangan menanamkan investasi di Indonesia. Kita berteman saja. Kami tidak mau ada investor yang tidak memerhatikan empat jalan itu,” tegas dia.“Tapi kalau saudara setuju dengan empat jalan itu, maka akan kita berikan kemudahan-kemudahan, mulai dari perizinan, insentif dan lainnya,” jelas Wacik.

Secercah Harapan

Energi bersih menjadi pilihan logis di tengah keterbatasan energi berbahan fosil. Penerapan energi bersih di dunia dari tahun ke tahun menunjukkan secercah harapan. Hal ini setidaknya terlihat dari pendanaan dan investasinya. Pada tahun lalu, pendanaan dan investasi energi bersih menembus angka US$ 263 milyar tahun lalu, atau tumbuh 6,5% dibanding tahun sebelumnya.

Data ini terungkap dari hasil penelitian

terbaru The Pew Charitable Trusts yang diterbitkan April lalu. Untuk pertama kalinya sejak 2009, AS kembali menduduki posisi teratas menggantikan Cina yang selama ini memimpin pendanaan dan investasi energi bersih. Jerman, Italia, Inggris dan India juga berhasil menarik investasi energi bersih dalam jumlah besar.

“Investasi energi bersih, di luar penelitian dan pengembangan, telah tumbuh 600% sejak 2004, didukung oleh kebijakan nasional efektif yang menciptakan kepastian pasar,” ujar Phyllis Cuttino, Direktur Program Energi Bersih dari Pew Charitable Trusts.

Energi surya mengalami kenaikan tertinggi sebesar 44%, menarik investasi sebesar US$ 128 milyar atau lebih dari separuh investasi energi bersih di negara-negara anggota G-20. Harga panel surya yang terus turun–mencapai separuh dari harga sekitar setahun sebelumnya–adalah salah satu pemicunya. Harga energi angin juga turun pada 2011.

Kombinasi penurunan harga dan pertumbuhan investasi tersebut juga menciptakan rekor kapasitas energi bersih baru sebesar 83,5 gigawatts (GW) pada 2011. Yang menarik, kapasitas energi bersih dunia saat ini mencapai 565 GW, 50% lebih tinggi dibanding kapasitas energi nuklir dunia pada 2010.

Investasi energi bersih juga tumbuh pesat di wilayah Asia/Oceania, yakni naik 10% menjadi US$ 75 milyar. Indonesia mencatat pertumbuhan investasi tertinggi di antara negara-negara anggota G-20, yaitu mencapai 520%. Secara keseluruhan lebih dari US$ 1 milyar sudah diinvestasikan di aset-aset energi bersih Indonesia tahun lalu, membawa Indonesia menempati ranking ke-14 dunia.

Sayangnya, pertumbuhan investasi untuk proyek energi bersih di Indonesia tahun ini cenderung melambat dibandingkan tahun lalu. Menurut Kepala Analis Asia pada Bloomberg New Energy Finance Milo Sjardin, tahun lalu sebagian besar investasi pada sektor energi bersih ditujukan untuk produksi energi dari panas bumi. Latar belakang besarnya investasi tersebut karena penanam modal melihat potensi panas bumi yang sangat besar di Indonesia dan ada keinginan dari pemerintah maupun swasta untuk mengembangkannya.

Namun, peluang untuk mengembangkan energi bersih atau energi terbarukan di tanah air masih terbuka lebar. Apalagi, Indonesia juga dianugerahi dengan beragam sumber energi bersih lainnya, seperti matahari, air, angin, biomassa dan masih banyak lagi. Kementerian ESDM pun tak lelahnya mengajak investor untuk berinvestasi di tanah air. Tentu saja kontrak kerjasamanya untuk kemakmuran rakyat Indonesia,

bersangkutan.

Selain itu, Indonesia juga dinilai telah berhasil melakukan konversi ke energi bersih. Keberhasilan Indonesia melakukan konversi dari bahan bakar fosil ke energi bersih ini dikemukakan oleh Lucky Alexander Lontoh, pengamat dari International Institute for Sustainable Development (IISD) beberapa waktu lalu.

Menurut Lucky, Indonesia mampu mengurangi konsumsi minyak tanah dari

9,85 juta kiloliter (kl) pada 2007 menjadi 1,7 juta kl pada 2012–berkurang sebesar 8,15 juta kl dalam lima tahun. Pada saat yang sama, konsumsi LPG sebagai pengganti minyak tanah naik dari yang relatif nol pada 2007 menjadi 3,61 juta kl pada 2012.

Solusi perubahan iklim adalah menghemat atau menggunakan energi bersih. Indonesia sudah melangkah lebih maju dibandingkan beberapa negara lain karena memiliki sumber energi bersih yang potensial. Dengan dukungan berbagai pihak terkait, jika mau, maka Indonesia mampu memanfaatkan energi bersih demi kemakmuran rakyat.

Sumber:

www.hijauku.com, Komunitas Jurnalis

Peduli Lingkungan, www.greenpeace.org,

www.ebtke.esdm.go.id, http://bem.feb.ugm.

ac.id, www.theglobal-review.com,

www.seruu.com, http://koran-jakarta.com,

www.metrobali.com, http://indonesia.go.id

“Investasi energi bersih, di luar

penelitian dan pengembangan, telah

tumbuh 600% sejak 2004, didukung oleh kebijakan

nasional efektif yang menciptakan kepastian

pasar,” ujar Phyllis Cuttino, Direktur Program Energi Bersih dari Pew

Charitable Trusts.

16 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 17

Page 10: ESDM Edisi 9

beranda

Berlandas pada pemikiran yang visioner dan senantiasa

menyasar target yang tepat, Jero Wacik berupaya secara optimal

guna mengatasi persoalan pelik yang selama ini menggerogoti

bangsa, yaitu mengatasi lonjakan asupan dana untuk subsidi BBM. Selaku Menteri ESDM, salah satu

pemikiran cerdas yang digagasnya adalah menekan disparitas harga

seminimal mungkin. Dimana hal tersebut dipayakan secara

parallel dengan terus melakukan pengawasan ketat terhadap

distribusi BBM bersubsidi itu sendiri. Gerak langkah yang

diayunkan Jero Wacik ini selaras dengan ragam pemikiran anak

bangsa lainnya. Sebuah integrasi pemikiran yang sangat harmonis

untuk diimplementasikan demi kesejahteraan masyarakat luas.

"Jangan terlalu jauh dari harga pasarlah, perbedaan harga yang ideal itu 30%, jadi harga BBM subsidi Rp 6500 sampai Rp 7000," ujar Politisi Demokrat tersebut saat ditemui di Gedung DPR RI. Menurutnya, angka disparitas yang tinggi antara BBM subsidi dan BBM non subsidi yang menyebabkan terjadinya penyelundupan dan berakibat hilangnya pasokan BBM bersubsidi di masyarakat. Katanya, "Subsidi tetap ada, kita tidak pernah menghapus subsidi, hanya kita mengurangi jatah subsidi untuk mengurangi disparitas harga antara BBM bersubsidi dan BBM non subsidi."

Dengan harga sekarang, Rp4.500 per liter, selain terjadi disparitas harga yang begitu tajam dengan BBM

Minyak dan Gas (BPH Migas), seringkali terjadi penyelundupan BBM subsidi yang jumlahnya lumayan. Terakhir, ada sekitar 1.700 KL BBM subsidi diduga yang diselundupkan di Kalimantan. Bahkan ada juga oknum aparat keamanan yang juga membekingi BBM subsidi untuk diselundupkan ke industri. Penyewengan ini merupakan salah satu faktor yang

berkurangnya pasokan BBM bersubsidi yang seharusnya dinikmati oleh kalangan masyarakat tidak mampu.

"Sebetulnya persoalannya tidak semata-mata terletak pada harga BBM subsidi yang terlalu murah. Tapi akar masalahnya terkait penyelewengan BBM belum diselesaikan, secara tuntas. Faktanya masih banyak terjadi penyelewengan,"

MERANGKUM SOLUSI BBM BERSUBSIDI

Akar PermasalahanMenurut Jero Wacik, akar permasalah yang harus ditangani dengan segera adalah mengatasi terjadinya disparitas harga antara BBM bersubsidi dengan BBM non subsidi. Apabila disparitas atau perbedaan diantara keduanya cukup tinggi, maka boleh jadi para pengguna BBM non subsidi akan beralih menggunakan BBM bersubsidi. Hal ini tentu saja harus dicegah.

Selain itu, tingginya disparitas harga mendorong terjadinya penyelewengan distribusi dan penggunaan BBM bersubsidi. Dalam sebuah kesempatan, Jero Wacik mengemukakan bahwa selama ini penyelundupan BBM subsidi makin banyak karena harga BBM subsidi yang terlalu murah yaitu Rp 4.500 per liter dibandingkan BBM non subsidi sekitar Rp 9.700 per liter.Berapa harga BBM bersubsidi yang ideal bila harganya dinaikkan? Khusus untuk premium setidaknya harga berada pada kisaran Rp6.000 per liter atau naik Rp1.500 per liter. Harga premium yang normal, menurut Jero Wacik, pada kisaran Rp7.000 hingga Rp8.000 per liter.

Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bhatoegana memperkirakan kenaikan harga BBM bersubsidi tahun 2013 mencapai Rp 7000.

nonsubsidi,juga menjadi lahan empuk para penyelundup meraih keuntungan besar. Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan dan Pengendalian BBM Bersubsidi, angka penyelewengan mencapai Rp289,1 miliar sepanjang Januari hingga September 2012.

Jero Wacik tak menampik adanya penyelundupan BBM subsidi. Bahkan menurut Jero, aksi penyelundupan BBM subsidi makin banyak walaupun sudah banyak yang tertangkap. Hal ini salah satunya disebabkan oleh makin lebarnya perbedaan harga antara BBM subsidi dengan BBM non subsidi. "Kita sudah tangkap mereka, tapi yang menyelundup makin banyak lagi, semakin banyak akal-akalan mereka", tukas Jero.

Hentikan Penyelewengan

Menurut laporan Badan Pengatur Hilir

ujar Hendri Saparini, salah seorang pengamat yang kerap menyoroti berbagai kebijakan di Indonesia."Ada baiknya apabila BPH Migas, mampu membuat sistem agar lebih tertutup, sehingga penyelewengan dapat dihentikan," ujarnya. Terkait dengan hal tersebut, Hendri menambahkan bahwa dalam sistem yang dijalankan dalam pendistribusian BBM bersubsidi oleh BPH Migas masih sangat terbuka, dan banyak terjadi penyelewengan, tercatat 551 kasus penyelengan BBM bersubsidi ditemukan, penyelewengan tersebut dikatakan Hendri adalah penyebab utama kurangnya kuota BBM subsidi yang terjadi akhir tahun ini.

Seperti diketahui, selama tahun 2012 tercatat sebanyak 1,7 juta kilo liter telah terjadi penyelewengan BBM bersubsidi. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Badan Pelaksana kegiatan Hilir Minyak

dan Gas Bumi (BPH Migas) bidang BBM Djoko Siswanto, dalam sebuah kesempatan. "Selama tahun 2012 telah terjadi kasus penyelewengan BBM subsidi hingga mencapai 551 kasus, dengan jumlah mencapai 1,7 juta kilo liter," ujar Djoko. Menurutnya, tingginya tingkat penyelewengan tersebut terjadi karena disparitas harga yang tinggi antara BBM subsidi dengan BBM non subsidi, sehingga banyak BBM subsidi yang diselewengkan ke Industri maupun di ekspor ke negara lain.

Subsidi Tepat Sasaran

Beban anggaran subsidi BBM yang sangat membebani negara. Oleh karenanya, langkah aktif yang diusung oleh Jero Wacik dan didukung sepenuhnya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

adalah pelarangan penggunaan BBM Bersubsidi bagi kendaraan operasional pemerintahan. Langkah ini telah bergulir dan efektif dilaksanakan sejak semester kedua tahun 2012. Dampaknya

penanaman moral dan tanggungjawab bersama untuk mengatasi permasalah yang mendera bahan bakar fosil ini.

Selaras dengan hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Achmad Farial saat ditemui dalam Diskusi Polemik "Repotnya Mengatur BBM" di Warung Daun Cikini, Jakarta, beberapa waktu lalu mengusulkan agar hanya motor dan kendaraan pelat kuning yang akan mendapatkan Subsidi BBM pada tahun 2013. Kami mengusulkan agar hanya motor dan kendaraan pelat kuning yang akan dapat subsidi," Ahmad Farial.

18 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 19

Page 11: ESDM Edisi 9

“Penerimaan migas bisa lebih

tinggi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 370 trilyun karena ada potensi peningkatan

harga minyak dunia di pasar internasional,” kata pria yang juga menjabat sebagai komisaris di PLN

Batam sejak 2011 ini.

Dirinya sudah lama berkecimpung serta mengabdi untuk negara di bidang energi dan

sumber daya alam (ESDM). Ia sudah menduduki posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM di bawah pimpinan tiga menteri, yakni

Purnomo Yusgiantoro, Darwin Zahedy Saleh dan Jero Wacik. Sosok itu bernama Waryono Karno.

sosok

Sekretaris Jenderal merupakan sebuah jabatan yang tidak sembarang orang bisa menempatinya. Di Kementerian ESDM, jabatan tersebut mempunyai cakupan tugas koordinasi

pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi. Unit-unit di bawah naungan Sekretariat Jenderal meliputi Biro Perencanaan dan Kerja Sama; Biro Kepegawaian dan Organisasi; Biro Keuangan; Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat; Biro Umum; Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) ESDM; serta Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara.

Koordinasi

Cakupan tugas yang cukup luas mengharuskan Sekjen untuk menyelaraskan berbagai fungsi kerja di lingkungan Kementerian ESDM. Oleh sebab itu, koordinasi dan komunikasi memegang peranan penting. Tak jarang pula ia turun ke lapangan untuk mengetahui lebih dekat kemajuan program Kementerian ESDM atau menghadiri berbagai undangan kegiatan. Agenda formal semacam rapat kerja, presentasi kebijakan Kementerian ESDM dan sebagainya pun tak boleh disepelekan.Sebagai contoh dalam acara Presentasi Kebijakan dan Program Kementerian ESDM tahun 2013. Waryono Karno

Sekretaris JenderalKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM)

Waryono Karno

“Mendorong Konsistensi Penerapan Good Governance, Transparansi dan Akuntabilitas”

20 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 21

Page 12: ESDM Edisi 9

sosok

mengemukakan, acara ini bertujuan menyusun program kerja, kebijakan Kementerian ESDM tahun anggaran 2013 berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Strategis (Renstra) dan arahan-arahan pimpinan negara. Tujuan lain acara ini juga menyinergikan usulan dan kebijakan unit eselon I sehingga kegiatan antarunit dapat saling mendukung.

“Dan sekaligus kita ‘sisir’ untuk menghindari terjadinya tumpang tindih program-program di lingkungan

Kementerian ESDM, menjaring isu-isu strategis yang masuk dalam hot issues yang diusulkan sebagai suatu kegiatan baru atau yang dikenal dengan new initiative,” papar pria kelahiran Slawi, 27 Desember 1952 ini.

Koordinasi untuk menyinergikan berbagai fungsi kerja juga diupayakan melalui acara-acara nonformal. Kegiatan itu diantaranya bersifat sosial-keagamaan, seperti berbuka puasa dan mudik bersama. Acara dadakan juga pernah digelar Kementerian ESDM, misalnya

membuka akses informasi kepada pers dengan seluas-luasnya sehingga semua perkembangan program pemerintah pada saat ini dapat diinformasikan kepada masyarakat. Koordinasi pun dilakukan terhadap stakeholders lain, seperti pelaku industri di bidang ESDM. Bentuk koordinasi ini, contohnya, adalah terbentuknya Tim Emergency Respond Group (ERG) ESDM Siaga Bencana. Tim ini terdiri atas belasan perusahaan di bidang ESDM. Tim ini bertugas antara lain dalam kegiatan kemanusiaan pada bencana alam gempa bumi dan tsunami di Mentawai, Gunung Merapi, serta banjir di Wasior beberapa waktu lalu. Menurut Waryono, Tim ERG ESDM Siaga Bencana ini adalah tim kebanggaan ESDM. Diharapkan, tim ini dapat terus diperkuat dengan melibatkan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak di sektor ESDM di bawah Ditjen Migas, Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).

Dedikasi dan Integritas

Peran ESDM dalam pembangunan nasional, Waryono mengatakan, sangat strategis dan penting. Program pemerintah tentang energi masuk dalam program prioritas. Namun di sisi lain, pengembangan energi menghadapi masalah krusial, yaitu kurangnya infrastruktur energi.

"Penerimaan migas bisa lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 370 trilyun karena ada potensi peningkatan harga minyak dunia di pasar internasional," kata pria yang juga menjabat sebagai komisaris di PLN Batam sejak 2011 ini.

Ia meneruskan, penerimaan negara dari sektor migas terus mengalami kenaikan. Berdasarkan data Kementerian ESDM, penerimaan negara dari sektor ESDM pada 2010 mencapai Rp 288,52 trilyun.

"Penerimaan migas merupakan penerimaan kedua terbesar setelah perpajakan. Untuk 2011, penerimaan migas mencapai Rp 352 trilyun, terdiri atas penerimaan sektor migas sebesar Rp 272 trilyun, pertambangan umum Rp 77,3 trilyun, panas bumi Rp 551 milyar dan penerimaan lain-lain sebesar Rp 1,7 trilyun," paparnya.

Besarnya angka di Kementerian ESDM yang “menggiurkan” itu dapat menggoda personil di dalamnya. Di lain kesempatan, Waryono menyampaikan, menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus memiliki dedikasi dan integritas yang tinggi untuk terus meningkatkan produktivitasnya.

"Suka tidak suka, PNS ke depan adalah PNS yang sudah harus berubah, siap mengatisipasi dan proaktif, memiliki dedikasi dan integritas serta mempunyai ketepatan dan kecepatan dalam mengambil sebuah keputusan,” jelasnya. Waryono menambahkan, seorang PNS selain harus memiliki produktivitas yang tinggi juga tidak kalah pentingnya adalah masalah moral dan peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat karena ini merupakan suatu kewajiban. "Menghadapi tantangan ke depan kita harus mempersiapkan diri karena tentunya bagi orang yang tidak produktif akan tergeser dengaan sendirinya," pesannya.

Good governance"Dengan berbagai upaya perbaikan kinerja pengelolaan keuangan di lingkungan Kementerian ESDM, maka Laporan Keuangan Kementerian ESDM tahun 2010 telah berhasil meyakinkan BPK untuk memberikan opini WTP DPP (Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan)," ujar Jero Wacik. Pada tahun ini, kemajuan diraih Kementerian ESDM karena laporan keuangannya pada tahun 2011 mendapat

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK. Selain itu, Kementerian ESDM meraih predikat 'B' (baik), dalam penilaian laporan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Pusat tahun 2011.

Waryono menjelaskan, kalau penghitungan semua dana yang dipakai Kementerian ESDM telah dihitung secara cermat. Karena semua dana yang dipakai Kementerian ESDM dalam satu tahun adalah uang milik rakyat yang bertujuan untuk kesejahteraan bersama."Itu akan diaudit secara ketat sekali karena hak-hak negara dalam peraturan UU ada di situ semua. Jadi uang rakyat Rp 1 perak pun harus dipertanggungjawabkan," ungkap Waryono.

Waryono mengemukakan, “Kita mendorong agar lebih konsisten lagi (menerapkan) good governance, transparansi dan akuntable. Karena itu, (perlu) terjadi tertib administrasi," ia menekankan.

Menurut Waryono, adanya penyimpangan yang sering terjadi, misalnya, diduga karena administrasi kurang dan apakah pembukuannya sudah benar. Untuk itu, Waryono bertutur, agar pejabat negara yang lain menguasai Undang-undang. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya penyimpangan.

Telah makan banyak “asam garam” di sektor ESDM, pengabdian Waryono pun mendapat pengakuan dari pemerintah.

Pada 2009 lalu, misalnya, ia menerima penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Utama. Tidak hanya itu, Waryono juga menerima penghargaan Bintang Jasa Utama dari pemerintah RI pada 2010.

Waryono Karno tak sekali saja berpesan kepada pejabat negara untuk mengabdi kepada negara dengan jujur. Pada suatu kesempatan, ia pernah mengatakan di dalam melaksanakan tugas, PNS jangan melanggar peraturan perundang-undangan, jangan merugikan negara, jangan memperkaya diri sendiri dan korporasinya. Lebih baik hidup apa adanya dengan mensyukuri apa yang ada sebagai suatu kebanggaan di lain kesempatan.

Lebih lanjut, Waryono menghimbau, agar para pejabat yang bekerja di Kementerian ESDM jangan ada yang menggunakan uang rakyat untuk keuntungan pribadi. Jika ada pejabat yang ketahuan melakukan penyelewengan dana, pejabat itu akan mendapat hukuman yang berat."Jujur saja, di ESDM keras. Kalau ada pejabat yang menyimpang, akan kita ‘gantung’," tegas pria yang akrab disapa brother ini oleh rekan sejawatnya ini.

Sumber:

www.antaranews.com, www.antarafoto.

com, www.pedomannews.com, www.esdm.

go.id, www.tempo.co,http://sentanaonline.

com, www.suarakarya-online.com, www.

plnbatam.com, http://economy.okezone.com

menyambut hari ulang tahun Menteri ESDM. Satu lagi kegiatan rutin yang digelar Kementerian ESDM, yakni munggahan. Mungggahan diikuti segenap pegawai dan karyawan di lingkungan Kementerian ESDM.

“Acara ini merupakan proses konvensi dari acara silaturahim dan saling memaafkan sebelum memasuki bulan Ramadhan yang dulu dilakukan dari ruangan satu ke ruangan lain,” tutur alumnus Universitas Tarumanegara ini. Selain koordinasi di lingkungan internal, Kementerian ESDM juga tak jarang menjalin komunikasi dengan pihak eksternal. Komunikasi ini, misalnya, dilakukan terhadap insan pers. Waryono mengatakan, pers diminta kerja samanya agar dapat mengemas berita dengan seobyektif mungkin agar dapat diketahui secara jelas di masyarakat mengenai potret gambaran yang sebenarnya. Untuk itu, Biro Perencanaan, Pusdatin Kementerian ESDM, beserta unit-unit utama lainnya diminta agar dapat

Pentingnya sektor ESDM bagi negara terlihat dari penerimaan negara yang berasal dari sektor tersebut. Kementerian ESDM memprediksi, penerimaan minyak dan gas (migas) tahun 2012 mampu menembus Rp 370 trilyun.

Telah makan banyak “asam

garam” di sektor ESDM, pengabdian

Waryono pun mendapat pengakuan dari

pemerintah. Pada 2009 lalu, misalnya, ia

menerima penghargaan Dharma Karya Energi

dan Sumber Daya Mineral Utama. Tidak

hanya itu, Waryono juga menerima penghargaan Bintang Jasa Utama dari

pemerintah RI pada 2010.

22 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 23

Page 13: ESDM Edisi 9

profil unit

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tanggal 22 Nopember 2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai salah satu Unit Pendukung di lingkungan Kementerian ESDM yang ditetapkan pada BAB X, Pasal 684 sampai dengan Pasal 783.

Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, membawahi 5 (lima) Unit Satuan Kerja Eselon II yaitu Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM; Pusat Penelitian dan

Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS"; Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi; dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, danPusat Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.

Visi yang diemban oleh Balitbang ESDM guna terwujudnya badan penelitian dan pengembangan yang profesional, berdaya saling tinggi, dan mandiri di sektor energi dan sumber daya mineral. Di samping itu, juga memiliki beberapa misi penting, antara lain Melaksanakan penelitian dan pengembangan di sektor energi dan sumber daya mineral; Memberikan masukandan dukungan dalam penyusunan kebijakan di sektor energi dan sumber daya mineral; serta Memberikan pelayanan teknologi.

Balitbang ESDM mempunyai tugas, yakni melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya mineral. Selain itu, ada beberapa fungsi-fungsi, seperti Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya mineral; Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumberdaya mineral;

Pemantauan, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya mineral; dan Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Energidan Sumber Daya Mineral.

Dalam rangka menunjang kebijakan pembangunan energi nasional yang berkelanjutan Kementerian ESDM menetapkan kebijakan kelitbangan berlandaskan pengembangan dan penerapan IPTEK strategis, untuk mewujudkan SDM, sarana dan prasarana serta kelembagaan kelitbangan yang berkualitas dan kompetitif. Dasar pengembangan dan penerapan IPTEK Strategis, antara lain bekerja dengan menggunakan landasan teori, metodologi, analisis dengan kode etik profesi dan hukum. IPTEK Strategis menjadi daya dorong untuk mewujudkan tiga komponen utama yang merupakan pengelola pengetahuan dan inovasi kelitbangan ESDM, yaitu dimilikinya SDM, Sarana Prasarana, dan Kelembagaan yang

berkualitas dan kompetitif.Pengelolaan pengetahuan dan inovasi litbang ESDM terintegrasi dalam rantai nilai, yang diawali dari input yang mempengaruhi proses untuk sampai pada output yang diharapkan. Input yang sangat besar pengaruhnya, antara lain dimiliki atau tidak dimilikinya data dan informasi potensi, kebijakan maupun isu nasional juga persoalan yang dimiliki oleh stakeholders.

Proses kelitbangan yang dilakukan oleh Kementerian ESDM terkait dengan pembangunan energi nasional meliputi pencarian sumber daya dan cadangan migas, mineral dan batubara, dan sumber energi baru yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik, seperti

Kelitbangan ESDM juga mengupayakan

sumber-sumber energi terbarukan maupun tak terbarukan di laut.

Proses kelitbangan tersebut meliputi litbang terapan baik dalam skala laboratorium, skala pilot maupun skala demo. Selain itu, dilakukan juga melalui proses kajian, survei dan pemetaan. Untuk itu, dikembangkan kelembagaan yang tugas dan fungsinya yang mencakup masing-masing bidang yaitu minyak bumi, gas bumi (konvensional maupun non-konvensional), mineral, batubara, panas bumi, ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan (EBT) dan konservasi energi

Badan Penelitian dan Pengembangan

(Balitbang) DESDM merupakan unit dari

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

(ESDM), yang terdiri dari Puslitbang Geologi

Kelautan; Puslitbang Teknologi Minyak

dan Gas; Puslitbang Teknologi Mineral dan

Batubara; dan Puslitbang Teknologi Listrik dan

Energi baru Terbarukan.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI SUMBER DAYA DAN MINERAL

(KE), serta geologi kelautan.

Proses kelitbangan akan menghasilkan keluaran sebagai masukan kebijakan Kementerian berkaitan dengan pengelolaan sektor ESDM. Di samping itu, proses kelitbangan juga diharapkan menghasilkan keluaran yang mampu memberikan solusi persoalan industri dan masyarakat sektor ESDM. Untuk keperluan kelembagaan litbang sendiri, semua input, data, informasi, pengetahuan dan segala sesuatu yang terbangun dalam rantai nilai litbang ESDM akan dikelola dalam suatu sistem pengelolaan pengetahuan dan inovasi yang keluarannya merupakan knowledge center Litbang ESDM.

Oleh sebab itu, Pusat Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Badan Litbang ESDM) secara terus menerus berusaha mendorong perannya melaksanakan

kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk yang

inovatif dan berdaya saing.

Sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Badan Litbang ESDM 2010-2014 antara lain Terwujudnya program-program litbang unggulan di bidang minyak dan gas bumi, mineral, batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan, konservasi energi, dan

geologi kelautan;Terwujudnya kontribusi

dalam perumusan dan evaluasi kebijakan sektor energi dan

sumber daya mineral; Terwujudnya peningkatan jasa teknologi bagi

pemangku kepentingan maupun masyarakat; Terwujudnya sentra teknologi di bidang energi dan sumber daya mineral, dan Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan.

Hasil-hasil pelaksanaan kegiatan litbang dalam mewujudkan sasaran tersebut disampaikan dalam bentuk Bahan Masukan Perumusan Kebijakan, Solusi Iptek, dan Pelayanan Jasa Teknologi Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi, Mineral dan Batubara, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi serta Litbang Geologi Kelautan.

24 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 25

Page 14: ESDM Edisi 9

energi mix

Ada puluhan jenis rumput yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi. Caulerpa serrulata dan Gracilaria verrucosa merupakan

diantaranya. Kedua spesies rumput laut ini dapat menghasilkan bioetanol. Keduanya memiliki kandungan selulosa yang dapat dihidrolisis menjadi glukosa. Selanjutnya, glukosa dapat diubah menjadi bioetanol. Proses pembuatan bioetanol dari rumput laut dimulai dengan persiapan bahan baku, yakni proses hidrolisa pati menjadi glukosa. Tahap kedua berupa proses fermentasi, mengubah glukosa menjadi etanol dan karbondioksida (CO2). Tahap berikutnya adalah pemurnian hasil dengan cara distilasi. Tetapi sebelum distilasi, perlu dilakukan pemisahan antara padatan dengan cairan. Tujuannya untuk menghindari terjadinya penyumbatan selama proses distilasi.

Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dengan air. Titik didih etanol

murni adalah 78°C sedangkan air adalah 100°C untuk kondisi standar. Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78°C–100°C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap. Melalui unit kondensasi, akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi mencapai 95%.

Keuntungan mengembangkan energi berbahan baku rumput laut,

yaitu proses pembudidayaan rumput laut tidak mengurangi lahan pertanian

pangan karena tidak memerlukan lahan darat. Selain itu, Indonesia sebagai negara kepulauan yang daerahnya terdiri dari 2/3 lautan dan memiliki panjang pantai sekitar 81.000 km memiliki potensi besar untuk membudidayakan rumput laut. Produktivitas rumput laut cukup tinggi dibandingkan dengan menggunakan tebu, singkong, ubi jalar dan jagung sebagai bahan baku bioetanol. Sebagai contoh, data survei menunjukkan ketersediaan lahan di luar Jawa yang sesuai untuk tebu sekitar 750 ribu hektar (ha), di samping potensi areal existing industri seluas 420 ribu ha (areal tebu Indonesia tahun 1993/1994). Luasan ini lebih kecil dibandingkan potensi lahan budidaya rumput laut yang mencapai kurang-lebih 2 juta ha.

Belum lagi asumsi yang sudah berkembang di masyarakat menyebutkan, 80 liter bioetanol dapat dihasilkan dari 1 ton tebu (data teknis di Brazil) dan produktivitas tebu rata-rata 80 ton per ha. Maka, dari setiap hektar lahan tebu dapat dihasilkan 6.400 liter etanol.

Bandingkan dengan produktivitas rumput laut rata-rata 25 ton per ha per panen (umur panen 2 bulan), maka akan dihasilkan rumput laut 100- 125 ton per ha per tahun. Tentunya akan menghasilkan bioetanol yang lebih besar lagi. Satu ha lahan rumput laut dapat menghasilkan 58.700 liter (30% minyak) per tahunnya. Jumlah tersebut juga lebih besar daripada, misalnya. Jagung. Tanaman ini hanya menghasilkan 172 liter/tahun dan kelapa sawit yang menghasilkan 5.900 liter/tahun.

Rumput laut pun melakukan fontosintesis sehingga dapat menyerap gas CO2 yang menyebabkan pemanasan global di dunia. Selama ini, pencegahan pemanasan global selalu dikaitkan dengan penanaman pohon. Padahal, laut memiliki potensi yang besar untuk membantu mengatasi masalah pemanasan global. Pengaruh industri bioetanol dari rumput laut terhadap upaya meringankan dampak pemanasan global lebih besar karena etanol rumput laut menyerap karbon dari udara tujuh kali lebih besar dibanding bioetanol dari kayu.

Lebih lanjut, bioetanol dari rumput laut telah terbukti lebih murah biaya dan menguntungkan dibanding tebu dan kayu karena pertumbuhannya lebih cepat sehingga memungkinkan panen sampai enam kali dalam setahun. Biaya produksi bioetanol dari rumput laut lebih murah dibanding dari kayu karena rumput laut tidak mengandung lignin sehingga proses pengolahannya tidak dibebankan oleh penanganan pendahuluan proses.

Di samping bioetanol, rumput laut juga bisa dikembangkan menjadi sumber energi berupa biogas, biodiesel dan sebagainya. Satu lagi sumber energi yang dimiliki Indonesia. Sebuah peluang besar untuk dikembangkan sekaligus bagian solusi menghadapi krisis energi yang tengah melanda dunia.

Sumber: www.majalahenergi.com,

www.esdm.go.id

Rumput tetangga mungkin masih kalah “hijau” dengan rumput laut. Betapa tidak, rumput laut kaya

akan nutrisi yang bisa dijadikan beragam produk olahan makanan. Rumput laut juga bisa dijadikan

sebagai produk kecantikan. Tidak hanya, rumput laut juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Energi dari Rumput Laut

26 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 27

Page 15: ESDM Edisi 9

wacana

produksi energi terbarukan termasuk pengembangan teknologinya. Konsumsi energi terbarukan Portugal yang mencapai angka 17% dari keseluruhan total konsumsi energi, masih akan terus ditingkatkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah Portugal yaitu 31% dari total konsumsi energi pada tahun 2020 nanti7. Bahkan pada tahun 2010, hampir 45% listrik Portugal dihasilkan oleh energi terbarukan.

Sumber daya alam yang besar di Indonesia dilihat sebagai potensi kerja sama yang strategis bagi kedua negara. Portugal yang sedang mengembangkan proyek-proyek ambisius dalam bidang energi terbarukan, sejalan dengan apa yang mulai dikembangkan di indonesia. Indonesia saat ini mulai melirik sektor energi terbarukan sebagai solusi dari krisis energi yang sering terjadi di Indonesia. Meskipun baru 5% konsumsi energi Indonesia yang berasal dari energi terbarukan.

Sumber daya alam yang besar di Indonesia menjadi daya tarik bagi beberapa negara maju seperti Korea Selatan, Jepang dan Jerman untuk melakukan kerjasama dalam bidang pengembangan energi terbarukan. Demikian halnya dengan Portugal yang memproduksi energi tenaga air (hydropower), tenaga angin, tenaga ombak, biomas, solar dan biogas. Indonesia bisa menjadi mitra yang strategis bagi Portugal dalam bidang energi terbarukan.

* Makalah singkat ini dibawakan penulis dalam seminar "Peringatan 500 Tahun Portugis Mendarat di Indonesia"

Sumber:Palonkorpi, Mikko. Energy Security and the Regional Security Complex Theory. 2008. Aleksanteri Institute University of Helsinky.Environmental Performance Review Portugal 2011. Organisation for Economic Co-operation Development (OECD).Portugal Renewable Energy Policy Review. 2009. EREC.Noivo, Diogo. Portugal and Algeria: Still Looking for Greater Strategic Depth. 2010. Portuguese Institute of International Relation and Security (IPRIS).Silva, Miguel. Portugam and Energy Across North Africa. 2010. REVOLVE

keamanan energi

portugal dan energi

terbarukanNany Diansari Korompot

Mahasiswa Program Studi Pascasarjana Kajian Wilayah EropaUniversitas Indonesia

Ketersediaan energi di dunia saat ini tidak lagi hanya dibutuhkan untuk perang dan industri-industri besar saja. Energi sudah menjadi faktor utama penggerak seluruh

kehidupan sosial ekonomi masyarakat di semua bangsa. Menjamin ketersediaan pasokan energi yang mencukupi bagi sebuah negara adalah juga berarti menjamin keberlangsungan gerak sosial ekonomi seluruh masyarakatnya. Hal inilah yang menjadikan energi tidak hanya dilihat sebagai isu ekonomi

tetapi juga terkait isu politik bahkan keamanan bagi suatu negara.

Kebutuhan energi yang mengalami

beberapa periode terakhir ini memaksa setiap negara untuk lebih memperhatikan keamanan energi mereka. Keamanan energi atau energy security bahkan dipandang

sebagai bagian penting dari keamanan nasional suatu negara. Pengertian energy security seringkali berbeda menurut pandangan tiap negara, terutama antara negara konsumen dan negara produsen energi. Namun secara umum, energy security dapat diartikan sebagai usaha untuk menjamin keamanan pasokan energi dengan harga yang pantas dan stabil

untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi1.

Konsumsi energi Portugal yang semakin tinggi membuat ketergantungan mereka atas impor energi bahkan mencapai 83%, jauh lebih tinggi dari rata-rata ketergantungan negara-negara anggota Uni Eropa yang hanya mencapai 63%2. Angka ini bahkan sudah mengalami penurunan sejak Portugal aktif menerapkan kebijakan energi yang bisa diperbaharui (renewable energy) pada tahun 2005. Konsumsi energi yang bisa diperbaharui adalah sebesar 17% dari keseluruhan konsumsi energi Portugal yang didominasi oleh produk minyak 57%, gas alam 15% dan batu bara 11%3.

Renewable energy adalah bagian penting dari National Energy Strategy yang dirilis Portugal pada Oktober 2005. Tujuan utama dari strategi energi ini adalah mengupayakan liberalisasi pasar untuk menjamin keamanan suplai energi, mempromosikan produksi energi yang bisa diperbaharui, dan meningkatkan

Selain meningkatkan produksi energi yang bisa diperbaharui, Portugal juga

pasokan energi mereka. Hal ini dianggap penting mengingat Portugal memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap impor energi. Semakin beragam sumber pasokan energi suatu negara, semakin kecil pula kemungkinan negara tersebut mengalami penghentian suplai

bisa mengancam keamanan energi dalam negri.

Negara yang memiliki ketergantungan energi yang tinggi seperti Portugal memang rentan terhadap pengaruh dari negara produsen. Stabilitas politik dan keamanan negara produsen menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelancaran pasokan energi dan stabilitas harga. Energi, dalam pertarungan geopolitik saat ini, menjadi kekuatan bagi negara produsen yang tidak hanya dipandang sebagai persoalan bisnis dan ekonomi semata tetapi bahkan sering kali dipakai sebagai alat politik.

Konsumsi energi terbesar Portugal adalah minyak mentah yang dipasok dari negara-negara Afrika (Algeria, Nigeria dan Libya) dan Saudi Arabia. Nigeria dan

Algeria juga adalah pemasok utama gas alam bagi Portugal. Hubungan bilateral yang lebih erat antara portugal dan Algeria khususnya dalam bidang energi berlangsung sejak ditanda tanganinya kesepakatan antara perusahaan minyak negara Portugal (Energias de Portugal) dengan perusahaan perusahaan minyak nasional Algeria (Sonatrach) pada November 2007. Dan seperti hubungan Portugal dengan Algeria, hubungan Portugal dengan Nigeria dan Libya juga lebih terkonsentrasi pada impor energi Portugal dari ketiga negara ini5.

Krisis politik yang terjadi di Libya hingga September lalu membawa dampak besar bagi keamanan energi Eropa khususnya Portugal. Tersendatnya pasokan minyak akibat putusnya pipa minyak dari Libya dan ditambah dengan kenaikan harga minyak yang mencapai 120 Dollar per barel, cukup membuat nagara-negara Eropa khawatir mengingat Libya adalah pemasok utama konsumsi minyak Eropa setelah Rusia dan Norwegia. Hubungan baik Portugal dengan Saudi Arabia yang akhirnya memberi solusi dari ancaman

Libya.

Indonesia dan Portugal dalam Energi

Terbarukan

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Portugal memang terbilang cukup

menyebabkan Dibekukannya hubungan diplomatik Indonesia-Portugal pada tahun 1976, dan baru mulai kembali berangsur normal setelah referendum di Timor Timur pada tahun 1999 dan disusul dengan berdirinya negara Timor Leste tahun 2002.

Indonesia dan Portugal saat ini mulai membuka lembaran baru bagi hubungan keduanya. Pertemuan Mentri Luar Negri Indonesia dan Portugal di Jakarta pada Agustus 2010 lalu, dan ditindak lanjuti oleh pertemuan Wakil Mentri Luar Negri kedua negara pada September 2010, membawa banyak kemajuan bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Portugal terutama dalam bidang ekonomi. Salah satunya adalah kerjasama dalam bidang energi terbarukan6.

Energi terbarukan adalah salah satu fokus utama kebijakan energi Portugal. Portugal sangat berkomitmen untuk meningkatkan

28 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 29

Page 16: ESDM Edisi 9

wacana

Mengapa ketahanan energi sebuah negara yang memiliki deposit minyak bumi bisa lebih rentan daripada negara-negara

konsumen? Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya, antara lain Ketahanan IPTEK Indonesia yang masih rendah; Penguasaan teknologi eksplorasi dan eksploitasi migas saat ini masih belum memadai agar Indonesia dapat menjadi Negara yang memiliki ketahanan energi tinggi dan berdaulat energi; serta Fakta yang ada, hampir semua kontraktor-kontraktor migas menggunakan teknologi asing.

Di samping itu, bagi hasil dari sektor pertambangan migas belum adil, karena saat ini di Indonesia beroperasi beberapa kontraktor minyak asing. Para kontraktor asing tersebut menguasai sekitar 65% atau 329 blok migas. sementara perusahaan nasional hanya menguasai 24,27% dan selebihnya adalah patungan antara perusahaan asing dan nasional. Para kontraktor asing hanya wajib menyetor 25% dari hasil produksi mereka untuk kebutuhan domestik. Kondisi ini jelas merugikan Indonesia sebagai pemilik cadangan migas Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ketahanan energi Indonesia sangat rentan.

Menurut para pakar ekonomi energi, jika Indonesia bisa memakai energi yang lebih murah sebagai pengganti BBM maka dapat dihemat minimal 100 trilyun rupiah. Pada tahun 2009, BBM untuk transportasi sebanyak 37,2 milyar liter, rumah tangga 4,7 milyar liter, industri 9,8 milyar liter, listrik 8,9 milyar liter dan ABRI 0,5 milyar liter. Jika kita bisa mengganti 80% transportasi dengan Bahan Bakar Gas, maka akan dapat dihemat sekitar Rp 2.500 per liter atau setara dengan Rp 74,4 trilyun, dan jika kita bisa mengganti bahan bakar kompor dengan LPG akan dapat dihemat sekitar Rp 2.500 per liter atau 11,8 tilyun rupiah. Itu merupakan suatu angka yang fantastic, namun sebenarnya akan terlihat nyata jika kita benar-benar melakukan gerakan hemat

energi. Berbagai gejala kelangkaan energi yang pernah kita alami dan masih terasa saat ini, seperti antrian membeli BBM di SPBU di beberapa wilayah Indonesia dan seringnya pemadaman listrik merupakan indikator bahwa telah terjadi krisis pasokan energi secara tajam. Oleh sebab itu, pengelolaan energi perlu dilakukan, misalnya melalui upaya penghematan. Mengutip pendapat Geller 2006, bahwa keberhasilan banyak negara maju dalam kebijakan penghematan energi ditentukan oleh keberhasilan mereka dalam melakukan penghematan energi pada sistem infrastruktur energi dan sistem pengawasannya. Indonesia patut mencotoh keberhasilan ini dengan segera membuat Standard Operational Procedure hemat energi bagi bangunan komersial, industri dan perumahan.

Langkah-langkah pembenahan harus segera dimulai, misalnya dengan menata ulang sistem pengelolaan ladang minyak nasional dengan meninjau kembali undang-undang dan kontrak-kontrak pengelolaan ladang-ladang minyak kita, jika dirasa tidak menguntungkan Indonesia. Kalau perlu, ijin pengelolaan ladang minyak di tangan kontraktor asing tidak diperpanjang lagi setelah masa kontrak mereka habis.

Kemudian, meningkatkan penguasaan IPTEK yang bertumpu kepada ketersediaan SDA dan SDM, karena IPTEK

adalah kunci

keberhasilan penguatan ketahanan energi. Melalui teknologi, nilai tambah setiap produk energi dapat ditingkatkan, memberi perioritas kepada teknologi energi yang urgent, memperbaiki iklim investasi yang kondusif dan meningkatkan kapabilitas dalam teknologi, infrastruktur, riset, SDM dan pemodalan. Selain itu, juga meningkatkan komitmen mengembangkan EBT yang ramah lingkungan sebagai pengganti bahan bakar fosil, karena ke depan cadangan energi fosil semakin berkurang.

Pendekatan IPTEKUntuk memenuhi kebutuhan energi yang terus bertambah, maka penggunaan semua energi alternatif yang feasible dan proven, seperti energi geothermal dan hidro harus terus dilakukan, sementara energi surya, angin dan gelombang laut yang memiliki potensi besar juga telah mulai dieksplotasi secara ekstensif. Salah satu pencapaian besar umat manusia di abad ke-20 adalah energi atom, namun sayangnya energi ini juga berisiko tinggi seperti beberapa kecelakaan PLTN yang pernah terjadi di Fukushima, Chernobyl dan Thre Mile Island. Energi atom juga rawan penyalahgunaan untuk digunakan sebagai senjata pemusnah masal.

PENGUATAN KETAHANAN ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGUASAAN TEKNOLOGI ENERGI KETAHANAN ENERGI MERUPAKAN

SALAH SATU FAKTOR PENTING KETAHANAN NASIONAL, SEHINGGA WAJAR JIKA LEMBAGA KETAHANAN

NASIONAL (LEMHANNAS) MEMBERIKAN SINYAL KEPADA PEMERINTAH BAHWA

CADANGAN BAHAN BAKAR MINYAK INDONESIA YANG RATA-RATA HANYA

CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DALAM NEGERI SELAMA 20 HARI SAJA RAWAN KETAHANAN ENERGI. ANGKA

TERSEBUT JAUH DI BAWAH CADANGAN MINYAK SINGAPURA YANG MENCAPAI 120

HARI DAN JEPANG 107 HARI. PADAHAL KITA TAHU, KEDUA NEGARA MAJU ITU

TIDAK MEMILIKI DEPOSIT MINYAK BUMI. RENDAHNYA STOK BBM INI JIKA TIDAK

DIANTISIPASI DAN DICARIKAN SOLUSINYA DAPAT MENIMBULKAN PELEMAHAN

KETAHANAN ENERGI DAN KETAHANAN NASIONAL.

30 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 31

Page 17: ESDM Edisi 9

wacana

Salah satu pendekatan yang diusulkan dan telah didiskusikan di banyak forum adalah pemakaian energi hidrogen sebagai bahan bakar bersih pengganti energi fosil. Hidrogen dapat dihasilkan, antara lain dari proses elektrolisis air. Pada elektrolisis air, banyak energi yang terbuang sebagai panas, sehingga tidak mungkin mengkonversi 100% energi listrik menjadi energi kimia hidrogen.

konversi energi listrik menjadi energi kimia hidrogen berkisar 50-70%. Apabila gas hidrogen diproduksi dengan cara elektrolisis air menggunakan listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir, maka

30-45%. Kelebihan utama energi berbasis hidrogen adalah karena ketersediaan bahan baku yang melimpah.

Lautan, sungai dan danau merupakan sumber air tak terbatas yang dapat dikonversi menjadi gas hidrogen dalam jumlah besar. Namun, hidrogen bukan tanpa kelemahan, penyimpanan dan transportasi gas hidrogen sangat mahal dan sulit. Diperlukan material khusus untuk menyimpan hidrogen. Gas hidrogen juga eksplosif, sehingga penangananya membutuhkan kehati-hatian dan teknologi tinggi.

Pendekatan cerdas lain yang juga sedang dikembangkan para ahli terkait dengan teknologi energi adalah nanoteknologi.

Nanoteknologi merupakan ilmu dan rekayasa dalam

penciptaan material, struktur fungsional,

maupun piranti dalam sekala nanometer. Material

berskala nano merupakan material yang sangat atraktif, karena

mereka memiliki sifat-sifat yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan apa yang mereka perlihatkan pada skala makroskopisnya. Sebagai contoh, logam platina meruah yang dikenal sebagai material inert dapat berubah menjadi material katalitik bila ukurannya diperkecil, sehingga mencapai skala nano dan material stabil seperti aluminium dapat berubah menjadi mudah terbakar (combustible). Pendekatan nanoteknologi di bidang energi diprediksi dapat merevolusi teknologi energi secara

Penguatan Ketahahan Energi dapat dimaksimalkan, antara lain melalui penghematan energi dan penggunaan energi terbarukan maupun energi tak terbarukan yang diproses supaya ramah lingkungan, mempercepat penguasaan teknologi di bidang eksplorasi, pengelolaan, konversi, penghematan energi dan teknologi energi baik terbarukan maupun tak terbarukan. Di samping memproduksi dan memanfaatkan energi secara optimal di dalam negeri, maka Indonesia perlu mengusahakan energi di luar negeri, karena disamping memperoleh keuntungan sebagian hasilnya diimpor untuk digunakan di dalam negeri. Terobosan teknologi, misalnya melalui teknologi nano dapat mengurangi biaya operasional dan harga energi terbarukan maupun tak terbarukan akan lebih murah dimasa depan.

Merupakan tantangan tersendiri bagi

negara-negara

yang dianugerahi

kekayaan sumber daya alam yang melimpah untuk mengelola dan mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam pemanfaatannya. Istilah yang sering muncul adalah istilah resources curse yaitu apakah sumber kekayaan alam (energi) ini menjadi berkah atau justru sebaliknya. Tidak terkecuali Indonesia, yang terkenal dengan sebutan sebagai zamrud khatulistiwa.

Pentingnya ketahanan energi dalam menjaga stabilitas NegaraPengertian ketahanan energi secara umum adalah suatu kondisi di mana kebutuhan masyarakat luas akan energi dapat dipenuhi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility), dan akseptabilitas (mutu dan harga). Untuk itu, upaya menciptakan energy security membutuhkan dukungan dan keterjaminan terhadap akses ataupun sumber-sumber energi, serta proses konversi dan distribusi energi yang dibutuhkan untuk menjamin terciptanya energy security dalam rangka kelangsungan hidup negara dalam jangka pendek maupun panjang.

Sistem Ketahanan Energi sangat penting bagi sebuah negara seperti Indonesia. Selain sebagai kemampuan merespon dinamika perubahan energi global (eksternal), juga sebagai kemandirian untuk menjamin ketersediaan energi (internal). Sistem Ketahanan Energi mengacu pada Kebijakan Pengembangan Energi sesuai Undang-Undang Energi Nomor 30 Tahun 2007, energi memiliki peran bagi peningkatan Kegiatan Ekonomi dan Ketahanan Nasional.

Sampai tahun 2000, Indonesia merupakan produsen minyak terbesar di ASEAN. Namun seiring berjalannya waktu, terjadi penurunan produksi di Indonesia dari

hari ke hari. Puncak produksi ASEAN yang dicapai pada tahun 2000 kini mulai menurun. Pada tahun 2008, produksi kawasan ini mencapai 2,6 juta barel per hari. Namun, sampai tahun 2030 produksi negara-negara ASEAN diperkirakan akan terus melemah sampai hampir separuhnya, atau menjadi sekitar 1,4 juta barel per hari. Sampai saat ini, produksi minyak Indonesia belum menunjukkan kenaikan. Dengan upaya keras, produksi hanya dapat distabilkan pada tingkat 950 ribu barel per hari.

Upaya penguatan ketahanan energi

Nasional

Secara konseptual, Terdapat tiga pilar manajemen energi secara nasional,

melakukan ekploitasi sebesar-besarnya dari sumber energi yang dimiliki, seperti minyak disedot sebanyak-banyaknya, batubara dikeruk sebanyak-banyaknya dan lain sebagainya.

Langkah ini cenderung tak terkendali karena godaan keuntungan yang besar di depan mata, apalagi adanya permainan pejabat pemilik ijin dengan komisi dan pungli serta korupsi. Seharusnya,

diredam dengan lebih mengedepankan

menyeragamkan bauran pemakaian energi (energi mix). Namun selama ini,

dan mempercepat proses pengurasan kekayaan alam di Indonesia.

Selain itu, konvervasi juga cenderung dinomorduakan dibandingkan 2 proses di atas, karena minimnya kesadaran terhadap kondisi lingkungan. Hal ini dapat dibuktikan pada berbagai kasus keracunan, serta berbagai bentuk dampak negatif yang diteriama oleh masyarakat dan lingkungan sekitar akibat proses penambangan yang mengabaikan aspek normatif. Untuk menjaga ketersediaan energi dalam jangka panjang, diperlukan peran berbagai pihak. Keamanan energi global sangat ditentukan oleh peran dan fungsi tiga utama, yaitu negara (state), pasar (market), dan masyarakat (society). Kelembagaan formal negara melalui lembaga eksekutif berperan dalam mengatur sektor energi secara nasional,

seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Indonesia. Sehubungan dengan isu perubahan iklim global, Menteri ESDM menyampaikan konsep mengenai konsumsi energi, kebijakan akan energi nasional, langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia, dan kerjasama Indonesia-Inggris dalam pengurangan emisi.

Di tingkat nasional, Pemerintah Indonesia mengembangkan program-program, antara lain biofuel dan CNG untuk menggantikan bahan bakar minyak. Di sektor transportasi, penggunaan lampu hemat energi, konversi minyak tanah menjadi gas elpiji untuk rumah tangga, serta mengembangkan Desa Mandiri Energi dengan memanfaatkan tenaga angin, matahari, mikrohidro dan sebagainya. Selanjutnya, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada 2020.

Indonesia sebagai negara berkembang yang terus melakukan industrialisasi membutuhkan

energi sebagai kebutuhan pokok. Ketimpangan energi yang terjadi dengan besarnya ketergantungan pada energi fosil, terutama minyak bumi, menyebabkan Indonesia berada pada posisi rawan. Keguncangan tersebut tidak saja melonjakan anggaran belanja negara, namun juga menekan tingkat kehidupan masyarakat di berbagai lapisan ekonomi. Kondisi ini menjadikan energi sebagai faktor penting bagi stabilitas nasional. .

Arah pengembangan kebijakan energi nasional masih menempatkan energi fosil sebagai sumber utama pemasok energi nasional. Minyak bumi, gas alam, dan batu bara masih menempati posisi sumber utama pasokan energi dalam proyeksi Blueprint PEN. Proyeksi 2025 sebagai business as usual dibandingkan dengan skenario optimalisasi mendorong penggunaan gas bumi sebagai sumber energi utama. Sektor energi terbarukan didorong hingga ke tingkat kisaran 4% dari total bauran energi.

32 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 33

Page 18: ESDM Edisi 9

regulasi

Menurut Dirjen Ketenagalistrikan, Jarman pemerintah memang belum memutuskan kenaikan TDL tahun depan apakah

akan dilakukan per triwulan sekitar 4,3%, setiap satu bulan sekali sekitar 1,6%, atau sekaligus satu kali sebesar rata-rata 15%. “Berdasarkan kajian LPEM UI pada 2010, kenaikan TDL secara triwulanan lebih baik daripada sekaligus naik sekali

ujarnya di sela-sela acara workshop ‘Rasionalisasi Tarif Listrik Menuju Subsidi Tepat Sasaran’ (30/10).

Dia menambahkan menurut LPEM UI tersebut jika kenaikan TDL dilakukan per

TDL dilakukan sekaligus. Meski demikian, Menteri ESDM Jero Wacik belum memutuskannya hingga saat ini.

Saat ini Kementerian ESDM sedang mempersiapkan skema yang tepat berkenaan dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) tersebut. Dan selanjutnya kenaikan TDL 2013 akan dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM. “PP 14/2012 menyatakan Menteri menetapkan TDL setelah disetujui DPR. Jadi cukup dengan Permen. Permen-nya sudah disiapkan konsepnya, tinggal angka-angkanya saja,” ujar Jarman.

Permen tersebut kemudian akan diterbitkan sebelum 1 Januari 2013. Jarman menambahkan jika ada ada empat golongan pelanggan yang subsidinya dihilangkan. “Sehingga, mereka membayar sesuai keekonomian,” imbuhnya. Keempat golongan pelanggan tersebut yang pertama, pelanggan R3-TR 6.600 VA ke atas (untuk keperluan Rumah Tangga). Kedua, pelanggan B2-TR 6.600 VA sampai dengan 200 kVA (untuk keperluan bisnis). Ketiga, pelanggan B3-TM di atas 200 kVA (keperluan bisnis) seperti mall-mall yang memiliki trafo sendiri. Keempat, pelanggan P1-TR 6.600 VA sd 200 kVA (keperluan kantor pemerintah dan penerangan jalan umum).

Terkait hal tersebut DPR juga telahmenyetujui usulan pemerintah mengenai subsidi listrik tahun depan. Subsidi tersebut besarnya Rp 78,63 triliun dengan penyesuaian tarif dasar listrik (TDL) rata-rata 15%. Penyesuaian

KENAIKAN TDL TAHUN 2013

Pemerintah mengisyaratkan untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun depan. Meski begitu kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL)

sebesar 15 persen seperti yang tertuang pada RAPBN 2013 tidak akan menggerus daya beli masyarakat miskin. Pasalnya masyarakat

pengguna listrik 450 dan 900 volt ampere (VA) tidak ikut terkena dampak kenaikan tersebut.

TDL disetujui untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan

sudah sepakat bahwa kenaikan TDL tidak akan membebani rakyat kecil, yaitu para pelanggan listrik golongan 450 VA dan 900 VA.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga menyatakan dengan dinaikannya Tarif Tenaga Listrik (TTL), PLN harus memperbaiki pelayanan listriknya. Salah satunya dengan meningkatkan kinerja

pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Sedangkan menurut Menteri Keuangan, Agus DW Martowardojo kenaikan TDL ini dapat meringkankan beban anggaran namun tidak memberatkan masyarakat yang kurang mampu. "Jadi masyarakat yang di posisi relatif rendah secara ekonomi, tidak akan dilakukan perubahan harga listrik. Yang akan diubah bagi masyarakat di luar itu," jelas Agus. Beliau menambahkan jika dengan adanya penyesuaian maka pemerintah bisa mengurangi subsidi listrik yang sepanjang tahun 2012 besarnya mencapai Rp11,8 triliun. "Dan Rp11,8 triliun itu semua dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur untuk rakyat kecil, perumahaan sederhana, penyediaan sanitasi, semua untuk kesejahteraan rakyat," ungkapnya.

Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik mengatakan bahwa mekanisme penaikan TDL pada 2013 masih dihitung oleh Kementerian ESDM dan PLN. Artinya pemerintah masih punya waktu 2 bulan untuk merampungkan mekanisme tersebut. "Lagi dihitung yang mana yang paling enak bagi masyarakat. Belum, lagi dihitung, kan masih 2 bulan," ujar Jero Wacik di Kementerian Perekonomian (25/10). Menurut Menteri ESDM saat ini pemerintah tengah menghitung sektor atau pelanggan yang tidak boleh naik dan bisa naik di atas 15%. Namun Beliau memastikan kenaikan TDL pada 2013 rata-rata sebesar 15%.

"Jadi kan naiknya rata-rata 15%, tetapi

yang 450 VA sama 900 VA tidak naik, jadi kan kenaikannya 0%. Jadi yang lain ada yang naiknya 18%, ada yang 17% gitu," papar Jero Wacik. Dia menambahkan pertimbangan perhitungan kenaikan TDL didasarkan pada keberpihakan pada sektor-sektor tertentu. Salah satu contoh industri yang meminta keringanan penaikan TDL antara lain industri tekstil. "Tapi ada industri yang tidak logis diringankan, misalnya spa, ini naiknya bisa lebih tinggi. Jadi ada yang naik 20% ada juga yang 5%, nanti rata-ratanya 15%," katanya.

Disisi lain pemerintah juga masih mempertimbangkan apakah akan menerapkan mekanisme penaikan per bulan atau per 3 bulan. "Ini lagi dihitung oleh PLN secara detail, biar nanti enak semua dan tapi semua kena bebannya merata, seimbang," imbuhnya.

Dijelaskan pula oleh Wamen ESDM, Rudi Rubiandini jika kenaikan TTL diperlukan karena meningkatnya kebutuhan energi sebagai dampak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu kenaikan tersebut juga digunakan bagi kebutuhan untuk

menjadi 77% dengan 3178 MW on stream tahun ini, pemasangan jaringan bagi 3,1 juta pelanggan baru, serta untuk perbaikan jaringan lama. "Pemerintah sudah berusaha maksimal melakukan penghematan, PLN juga melakukan

sekitar 4-5 tahun lalu menjadi hanya 13% tahun ini dan direncanakan tahun 2013 nanti hanya akan menggunakan 9% bahan bakar minyak untuk pembangkitan," pungkasnya.

34 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 35

Page 19: ESDM Edisi 9

migas

ICP September 2012 Sebesar US$ 111,02 per Barel

Berdasarkan perhitungan Tim Harga Minyak Indonesia, harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan September

mencapai US$ 111,02 per barel. Angka ini turun sebesar US$ 0,70 per barel dari US$ 111,72 per barel pada bulan Agustus

2012.

Penurunan juga terlihat pada harga Minas/SLC yang mencapai US$ 112,76 per barel, turun sebesar US$ 2,46 per barel. Sebulan sebelumnya, harga Minas adalah US$ 115,22 per barel. Penurunan harga minyak mentah Indonesia disebabkan beberapa faktor. Faktor tersebut, misalnya, turunnya permintaan minyak mentah direct burning dari Jepang. Hal ini dikarenakan, antara lain, oleh reaktivasi dua reaktor nuklir dan masih tingginya stok minyak mentah direct burning.

Sementara itu, harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan September 2012 justru naik dibandingkan bulan Agustus 2012: Perinciannya tertera sebagai berikut:- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 0,49 per barel dari US$ 94,16 per barel menjadi

US$94,65 per barel.- Brent (ICE) naik sebesar US$ 0,29 per barel dari US$ 112,68 per barel menjadi

US$112,97 per barel.- Tapis (Platts) naik sebesar US$ 0,92 per barel dari US$ 115,94 per barel menjadi

US$116,86 per barel.- Basket OPEC naik sebesar US$ 1,21 per barel dari US$ 109,52 per barel menjadi

US$110,73 per barel.

Peningkatan harga minyak mentah tersebut di atas diakibatkan oleh berbagai faktor. Pertama ialah respon positif pasar atas kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan oleh bank sentral AS, Eropa dan Cina untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kedua, ketidakstabilan kondisi geopolitik di Timur Tengah. Ketidakstabilan ini didorong oleh berlanjutnya ketegangan politik antara Iran dan Israel, rencana negara-negara Barat untuk menerapkan sanksi yang lebih berat kepada Iran serta perang sipil di Suriah dan Libya.

Faktor ketiga meningkatnya harga minyak mentah dunia adalah meningginya proyeksi permintaan minyak mentah global berdasarkan publikasi EIA (Energy Information Administration), IEA (International Energy Agency), CGES (Centre for Global Energy Studies), OPEC dan Reuters sebesar 0,02-0,26 juta barrels per hour (bph) dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya. Faktor berikutnya adalah adanya pemeliharaan fasilitas produksi minyak mentah di kawasan Laut Utara.

Di samping itu, ada pula sejumlah faktor yang menahan peningkatan harga minyak mentah. Faktor-faktor itu ialah kekhawatiran pasar atas lambatnya penyelesaian krisis hutang di zona Eropa khususnya di Spanyol dan Yunani, naiknya produksi minyak dari negara-negara OPEC antara 0,05-0,25 juta bph pada bulan Agustus 2012 dan meningkatnya stok minyak mentah Amerika Serikat.

Pemerintah Telah Bagikan 1.500 Konverter Kit Untuk Kendaraan DinasSejak tahun 2011, pemerintah telah membagikan konverter kit bagi kendaraan dinas sebanyak 1.500 unit. Ini dimaksudkan sebagai perkenalan dan memberikan contoh kepada masyarakat mengenai pemanfaatan bahan bakar gas untuk transportasi.

”Pembagian mulai dari anggaran tahun lalu. Tahun ini ada lagi,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo disela-sela Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Kementerian ESDM, awal bulan ini.

Jumlah konverter kit yang dibagikan tahun 2011, berjumlah sekitar 500 unit. Sedangkan tahun ini, ditargetkan sekitar 1.000 unit. Kendaraan dinas yang mendapat konverter kit tersebut menggunakan bahan bakar Liquid Gas for Vehicle (LGV).Penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan dinas, tambah Evita, dirasakan sangat membantu karena biaya yang dikeluarkan relatif murah. Apalagi sekarang ini PNS dilarang menggunakan BBM bersubsidi.

Sementara untuk pembagian konverter kit untuk angkutan kota yang berjumlah 14.000 unit, pembagiannya diperkirakan baru dapat dilakukan tahun depan. Saat ini, tender telah selesai dilakukan dan dilanjutkan dengan pengadaannya.

”Mungkin pasangnya tahun depan. November-Desember belum bisa dibagikan,” Evita mengungkapkan.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo disela-sela Raker dengan DPD, Senin (1/10), menjelaskan, kilang akan dibangun di tanah milik PT Pertamina di Sumatera Selatan. Saat ini, terdapat dua kemungkinan lokasi pembangunan kilang, yaitu di

Plaju-Sungai Gerong dan Katimpa Bengkok.

Lokasi di Plaju-Sungai Gerong, lanjut Evita, kontur tanahnya sudah padat sehingga memudahkan pembangunan. Sementara lokasi lainnya, masih harus dilakukan pengurukan lahan. Namun luasnya lebih besar dibandingkan di Plaju.

“Kalau saya sih, yang gampang saja. Yang penting jadi,” tambah Evita. Kilang tersebut ditargetkan rampung dibangun tahun 2019. Namun, Evita meminta agar dapat dipercepat menjadi 2018. Menurut rencana, pada tahun 2013 akan mulai dilakukan basic engineering design dan front engineering design. Sedangkan kontruksi akan mulai dilakukan 2016.Evita mengemukakan, pemerintah bersikeras membangun sendiri kilang minyak karena sejak tahun 1998, keinginan untuk membangun kilang baru di dalam negeri belum juga terwujud. Dari 20 perusahaan yang mengajukan izin membangun kilang, tak satupun yang dibangun.

Kilang APBN Akan Dibangun di Sumatera Selatan

Untuk memperkuat ketahanan energi nasional, Pemerintah berencana membangun kilang yang dibiayai APBN. Kilang yang biayanya diperkirakan sekitar

Rp 90 trilyun tersebut, akan dibangun di Sumatera Selatan.

36 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 37

Page 20: ESDM Edisi 9

Lima Kontrak Gas Ditandatangani, Penerimaan

Negara Naik US$ 192 JutaSebanyak lima perjanjian jual beli gas (PJBG) ditandatangani saat

pembukaan acara Gas Information Exchange in the Western Pacific Area (GASEX) 2012 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Selasa

(9/10). Seluruh kontrak diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan domestik, khususnya kelistrikan.

“Potensi penambahan pendapatan Negara selama periode konrak sebesar US$ 192 juta,” kata Kepala BPMIGAS R. Priyono.

Kontrak yang ditandatangani antara lain antara PT Pengembangan Investasi Riau dengan JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang. Pengaliran gas dimulai 1 November 2012 sebesar 7 hingga 16 milyar british thermal unit per hari (BBTuD) selama tujuh tahun. Perkiraan pendapatan negara untuk kontrak ini mencapai US$ 110 juta.

Kontrak lainnya diperuntukkan untuk sektor kelistrikan di Nunukan, Kalimantan Timur. Perusahaan Daerah Nusa Serambi Persada dan JOB Pertamina-Medco Simenggaris sepakat untuk

mengalirkan gas sebesar 2,5 hingga 5 BBTuD mulai tahun 2013 selama 11 tahun. Perkiraan pemdapatan negara sebesar US$ 45,6 juta.

Priyono mengungkapkan, khusus untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan dan industri untuk daerah, BPMIGAS memberikan hak istimewa (privillage) bagi daerah untuk mendapatkan gas.

”Tentunya dengan mempertimbangkan keekonomian lapangan dan kemampuan daerah,” katanya.

BPMIGAS berkomitmen untuk meningkatkan pasokan gas untuk domestik. Tahun 2011 lalu, volume yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebesar 3.177 BBTuD atau sekitar 44 persen dari lifting gas. Dibanding volume gas dalam negeri lima tahun lalu besaran tersebut meningkat 200%.

“Tahun 2012 ini akan semakin meningkat lagi,” ujarnya.Untuk tahun ini, beberapa kontrak perjanjian jual beli gas untuk domestik ditandatangani. Salah satunya, pada akhir Mei lalu, sebanyak 16 kontraktor kontrak kerja sama (KKS) telah menyatakan komitmen untuk memasok compressed natural gas (CNG) ke 21 perusahaan daerah yang tersebar, mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Sulawesi.

memanfaatan gas yang diproduksikan untuk konsumen dalam negeri bila infrastruktur yang lengkap tidak terwujud.

“Pembangunan infrastruktur harus dipercepat. Terlebih ke depan akan lebih banyak proyek gas yang berproduksi,” tandasnya.

Kontrak Migas Baru, Alokasi Gas Domestik Harus di Atas 50%

Pemerintah dan DPR sependapat bahwa alokasi gas dalam kontrak-kontrak migas baru harus diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jumlahnya di atas 50% atau lebih besar dibandingkan ekspor.

“Jadi kalau misalnya ada kontrak-kontrak baru, sekecil mungkin ekspornya. Sebesar mungkin dalam negerinya,” ungkap Menteri ESDM Jero Wacik usai rapat kerja tertutup mengenai alokasi gas dengan Komisi VII DPR, Jumat (19/10) petang.Alokasi gas untuk domestik, lanjut Wacik, harus terus ditingkatkan. Untuk presentase besarannya, masih diperlukan perhitungan lagi. Namun yang pasti, total alokasi gas untuk domestik harus di atas 50%. Alokasi gas untuk domestik tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di berbagai sektor. Antara lain pupuk, industri dan listrik.

“Ekonomi kita yang terus tumbuh, butuh gas lebih besar,” tambahnya. Terhadap kontrak-kontrak migas lama, jika isi perjanjiannya menguntungkan Indonesia, pemerintah akan mempertahankannya. Namun jika sebaliknya, maka akan dilakukan renegosiasi secara baik-baik.

migas

38 edisi 09 I 2012

Page 21: ESDM Edisi 9

Minyak Bumi Mendominasi Bauran

Energi Primer Dunia Hingga 2050

Peran energi fosil (minyak bumi, gas bumi dan

batubara) dalam berbagai kegiatan

ekonomi saat ini belum tergantikan.

Ketersediaan cadangan bahan bakar fosil masih

menjadi tolok ukur bagi ketahanan energi suatu negara. Menurut Menteri ESDM Jero Wacik, minyak bumi masih akan

mendominasi bauran energi primer dunia hingga tahun 2050.

“Berdasarkan data IMF, sampai dengan tahun 2035, dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil. Banyak event-event geopolitik memperlihatkan bahwa ketahanan energi menjadi isu utama di masa depan. Minyak bumi mendominasi bauran energi primer dunia sampai tahun 2050,” ujar Jero Wacik saat memberikan sambutan di acara World Energy Forum di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin, (22/10).

Jero Wacik menambahkan, hampir semua sumber minyak bumi berlokasi di Timur Tengah sehingga situasi geopolitik Timur Tengah menjadi salah satu faktor dasar yang meningkatkan harga minyak dunia. Indonesia, lanjutnya, akan menjadi salah satu konsumen energi terbesar di dunia.

“Meskipun Indonesia adalah negara penghasil energi, namun Indonesia juga merupakan salah satu cikal bakal negara konsumen energi terbesar dunia,” tuturnya.

Jero Wacik meneruskan, “Saat ini, bahan bakar fosil berkontribusi sebesar 94% terhadap bauran energi nasional, yang terdiri atas 47% berbasis minyak bumi, 21% gas bumi, dan 26% batubara. Dengan pertumbuhan ekonomi 6,3-6,8% per tahun, kebutuhan energi diproyeksikan tumbuh sekitar 6% per tahun sampai dengan 2014”.

Pemerintah Indonesia menargetkan pada tahun 2025 kontribusi minyak bumi sekitar 20%, gas bumi 30% dan energi terbarukan 17%. Pemerintah Indonesia tengah melakukan berbagai program untuk menurunkan ketergantungan terhadap minyak bumi termasuk program

serta meningkatkan penggunaan gas bumi pada konsumen rumah tangga dan industri.

Wamen ESDM: Blok Mahakam Untuk PertaminaWakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini menegaskan, pengelolaan Blok Mahakam setelah kontrak kerja sama berakhir tahun 2017 mendatang, pasti diserahkan ke perusahaan pelat merah PT Pertamina (Persero).

“Blok Mahakam pasti untuk Pertamina. Yang bilang itu (Blok Mahakam) tidak untuk Pertamina, itu siapa?” kata Rudi usai Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (22/10) siang.

Lebih lanjut Rudi mengemukakan, Pertamina harus mengelola Blok Mahakam setelah kontrak kerja sama berakhir. Namun pengelolaannya tidak dapat dilakukan sendiri karena ada lima tahun terakhir dan lima tahun

setelahnya yang harus diamankan secara teknis agar tidak terjadi penurunan produksi.

”Operatornya tetap Pertamina, hanya dibantu yang lain. Itu namanya kolaborasi. Tidak ada yang kemudian menyatakan Pertamina ditendang,” tegasnya.

Blok Mahakam sendiri telah dikelola oleh PT Total sejak 31 Maret 1967 untuk 30 tahun. Ketika kontrak pertama berakhir pada 1997, perusahaan asal Perancis itu mendapat perpanjangan kontrak selama 20 tahun hingga 2017.

Jika misalnya lima tahun pertama setelah kontrak kerja sama berakhir PT Total tetap menjadi operatornya, kata Rudi, semata-mata bertujuan untuk me-leading. Setelah itu, sepenuhnya dilakukan oleh Pertamina. Ditegaskan Rudi, keberpihakan pemerintah kepada Pertamina sudah begitu banyak. Namun ia menyayangkan masih adanya anggota masyarakat yang menginterpretasikan berbeda.

Sementara itu, mengenai besaran presentase PT Pertamina di Blok Mahakam sesudah 2017, masih dalam pembicaraan. Presentasenya antara 51% hingga 70%, di mana di dalamnya termasuk BUMD. Sedangkan sisanya untuk kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lain yang berminat.

Rudi menjelaskan, pada tahun 2017 nanti, Blok Mahakam sepenuhnya milik negara, baik peralatan maupun orang-orang yang berada di dalamnya. Pihak-pihak yang akan mengelola blok itu kemudian, baik PT Pertamina maupun KKKS lainnya, harus menyiapkan dana dan membayar lebih banyak kepada negara.

”Kalau kemarin, (bagi hasil) gas itu 70:30, sekarang tentunya negara harus lebih dari 70%. Dulu tanahnya kosong. Sekarang kan tanahnya sudah ada peralatan dan semuanya milik negara. Nah itu yang menjadi bagian yang harus didiskusikan. Bukan hanya cerita Pertamina atau asing yang diributkan,” tandasnya.

edisi 09 I 2012 39

Page 22: ESDM Edisi 9

migas lpe

Hampir Setengah Produksi Gas Tangguh untuk Kebutuhan Domestik

Pemerintah memastikan produksi

Liquid Natural

Tangguh dari Train 3 sebesar 40% akan dialokasikan

untuk kebutuhan domestik. Selebihnya, produksi gas akan diekspor ke pasar

pengembangan Train 3 direncanakan bulan November ini akan selesai.

“Setelah proses renegosiasi terkait alokasi gas untuk kebutuhan domestik dari produksi

selanjutnya saya mulai berpikir untuk Train 3 karena kebutuhan gas domestik terus meningkat. Saya mengejar progress Train 3 agar cepat menghasilkan gas. Setelah masuk phase pembahasan, barulah kita meminta untuk memprioritaskan gas untuk domestik.

Awalnya, mereka (British Petroleum)-BP) menawarkan porsi 25%, saya pikir porsi sebesar itu masih kurang. Akhirnya, dia menaikkan porsinya hingga 40% dengan investasi US$ 12 milyar (sekitar Rp 114 trilyun dengan kurs US$ 1=Rp 9.500) untuk membiayai proyek Train 3,” ujar Menteri ESDM Jero Wacik dalam acara jumpa pers di lobi Kementerian ESDM, Selasa (6/11).

“Begitu dia menyebutkan angka yang menarik bagi saya, yaitu 40% porsi gas untuk domestik dan tambahan investasi sebesar US$ 12 milyar. Selanjutnya, saya mengundang

ke Indonesia bertemu dengan saya, untuk saya ‘ikat’ antara bos dengan bos, waktu itu saya ajak untuk bertemu dengan presiden di Jogyakarta,” imbuh Jero Wacik.

"POD saya janjikan bulan Nopember ini selesai, sehingga persiapannya sudah dimulai tahun depan, 2013. Diperkirakan tahun 2018 mendatang gas dari Train 3 dengan 40% produksinya untuk kebutuhan domestik akan mulai mengalir,” pungkasnya.

ICP Oktober 2012 Turun US$ 1,17 per BarelHarga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price-ICP) bulan Oktober 2012 berdasarkan hasil perhitungan Formula ICP, turun sebesar US$ 1,17 per barel dari US$ 111,02 per barel pada bulan September 2012 menjadi US$ 109,85 per barel. Sedangkan harga Minas/SLC turun sebesar US$ 0,98 per barel dari US$ 112,76 per barel menjadi US$ 111,78 per barel.

Tim Harga Minyak Indonesia menyebutkan, penurunan harga minyak mentah Indonesia itu sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain pernyataan menteri perminyakan Arab Saudi bahwa Arab

Saudi masih memiliki kapasitas produksi sebesar 12,5 juta barel per hari dan jika dibutuhkan siap untuk memasok lebih banyak minyak mentah dari produksi saat ini.

Selain itu, kekhawatiran pasar atas kondisi perekonomian global yang disebabkan oleh melemahnya perekonomian Amerika Serikat (AS) yang diindikasikan oleh meningkatnya pengangguran, penurunan pendapatan perusahaan dan penurunan jumlah penjualan rumah serta lambatnya penyelesaian masalah hutang di Spanyol.

Faktor lainnya adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2012 berdasarkan publikasi IMF Oktober 2012 mengalami penurunan sebesar 0,2% dibandingkan proyeksi sebelumnya yang disebabkan oleh belum berakhirnya krisis hutang di Zona Eropa, belum optimalnya kebijakan-kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan turunnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.

”International Energy Agency (IEA) merevisi proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2012 menjadi 89,67 juta barel per hari atau turun sebesar 0,11 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya karena perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang mengakibatkan rendahnya konsumsi bahan bakar,” kata Tim Harga Minyak.

Sementara EIA merevisi proyeksi pasokan minyak mentah global tahun 2012 menjadi 89,17 juta barel per hari atau naik sebesar 0,17 juta barel per hari dibandingkan proyeksi sebelumnya yang disebabkan peningkatan pasokan minyak dari negara-negara non-OPEC, khususnya dari kawasan Amerika Utara.Hal lainnya, EIA melaporkan bahwa stok minyak mentah komersial AS di bulan oktober 2012 mencapai 375,1 juta barel atau meningkat sebesar 10,4 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya atau lebih tinggi 33,4 juta barel dibandingkan rata-rata stok 5 tahun terakhir. Turunnya harga minyak juga disebabkan oleh terhentinya operasi sejumlah kilang di wilayah pantai Timur AS akibat badai Sandy yang melanda kawasan tersebut.

oleh turunnya kegiatan manufaktur di Cina dalam dua bulan terakhir akibat belum pulihnya ekonomi Eropa dan turunnya nilai ekspor Jepang yang mengakibatkan

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Oktober 2012 dibandingkan September 2012 sebagai berikut:

WTI (Nymex) turun sebesar US$ 5,08 per barel dari US$ 94,65 per barel menjadi US$ 89,57 per barel.Brent (ICE) turun sebesar US$ 1,45 per barel dari US$ 112,97 per barel menjadi US$ 111,52 per barel.Tapis (Platts) turun sebesar US$ 0,75 per barel dari US$ 116,86 per barel menjadi US$ 116,11 per barel.Basket OPEC turun sebesar US$ 2,21 per barel dari US$ 110,67 per barel menjadi US$ 108,46 per barel.

Dirjen menyampaikan, bahwa pemerintah telah mengeluarkan peraturan pemerintah (PP) No.62 Tahun 2012, tentang Usaha

Jasa Penunjang Tenaga Listrik. PP itu sebagai amanat UU No.30 Tahun 2009,

Selain membangun kabel bawah laut, PLN juga mengembangkan kabel listrik atas laut (overhead crossing) yang menghubungkan Jawa dan Bali senilai USD240 juta. Kabel ini akan membawa listrik sampai 1.800 MW ke Bali.

Kabel berdaya 500 kilovolt (kV) tegangan tinggi arus bolak-balik (high voltage alternating current/HVAC) itu akan menghubungkan

kabel bawah laut dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama PLN akan membangun dua menara setinggi 376 meter yang masing-masing berada di Jawa dan Bali. Tahap berikutnya PLN mengoperasikan transmisi 150 kilovolt yang sudah ada dan

tersebut akan mengurangi pemakaian BBM di pembangkit yang memasok listrik ke Bali, dimana saat ini 100% masih menggunakan BBM.

Sosialisasi PP No. 62 Tahun 2012Pada tanggal 6 September lalu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan,

Ir. Jarman M.Sc membuka acara coffee morning di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, dengan mengundang

seluruh pemangku kepentingan, badan usaha, asosiasi-asosiasi ketenagalistrikan, serta perwakilan pemerintah daerah.

tentang ketenagalistrikan, dan mulai

perijinanannya. Menurutnya, dengan keluarnya PP ini diharapkan penyalur listrik akan dengan mudah mendapatkan

usaha di bidang usaha jasa penunjang tenaga listrik.

Sosialisasi mengenai PP ini disampaikan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Ir. Agoes Triboesono M.Eng., bahwa usaha jasa penunjang tenaga listrik meliputi Konsultan dalam bidang instalasi penyediaan tenaga listrik, pembangunan dan pemasangan instalasi penyediaan tenaga listrik, pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik, dan pengoperasian instalasi tenaga listrik. Selain itu, juga pemeliharaan instalasi tenaga listrik, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, laboratorium pengujian peralatan dan

peralatan dan pemanfaat tenaga listrik,

teknik kelistrikan, atau usaha jasa lain yang secara langsung berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik.

Dalam PP ini, badan usaha yang diizinkan melakukan Usaha Jasa Penungang Tenaga Listrik adalah BUMN, BUMD, badan usaha swasta, dan koperasi yang berbadan hukum, serta memiliki izin usaha jasa penunjang tenaga listrik, dan berusaha

PLN Percepat Proyek Kabel Listrik Bawah Laut Jawa-Bali

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan mempercepat pelaksanaan proyek kabel listrik bawah laut Jawa-Bali. Proyek yang dikerjakan perusahaan asal Jepang, Sumitomo Corp ini diharapkan beroperasi akhir tahun ini. Pada tanggal 10 September, Direktur Konstruksi PLN, Nasri Sebayang menjelaskan,

pengoperasian kabel listrik tersebut akan menambah pasokan listrik Bali sebesar 240 megawatt (MW). Menurutnya, saat ini kondisi konstruksinya sudah mencapai 80%, kalau tidak November, paling lambat

Desember sudah selesai.

40 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 41

Page 23: ESDM Edisi 9

lpe

Pasokan Listrik PON XVIII Aman

PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa pasokan listrik untuk Pekan Olahraga Nasional

(PON) XVIII di Pekanbaru, Riau dalam kondisi aman. Pada tanggal 8 September 2012 lalu,

Dirut PLN, Nur Pamuji mengatakan bahwa pihaknya telah siap menyambung listrik

untuk seluruh arena pertandingan, namun tanggung jawab PLN tidak termasuk instalasi

listrik di arena PON.

Ajang PON XVIII yang berlangsung pada 9 sampai dengan 20 September 2012, membutuhkan pasokan energi listrik sebesar 457 megawatt (MW) dari PT PLN Wilayah Sumatera

Barat (Sumbar). Energi listrik sebesar 191 MW pun dipasok untuk mendukung perhelatan olahraga tingkat nasional di Pekanbaru, Riau, tersebut. PLN Wilayah Sumbar menyiapkan dua gardu berdaya 250 kilovolt ampere (kVA) dari Payakumbuh, tiga gardu berdaya 160 kVA dari Solok, satu genset berdaya 100 kVA dari Bukittinggi, dan satu minibus sarling dari Padang. Saat ini, PT PLN Wilayah Riau hanya mampu menghasilkan energi dengan daya 266 MW. Dengan bantuan Sumbar, pasokan sebesar 457 MW yang dibutuhkan PON akan terpenuhi.

Di Tahun 2012, Sistem Kelistrikan Sumbagut Bertambah 383 MW

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memaparkan hingga akhir tahun 2012, sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)

akan mendapat tambahan sebesar 383 megawatt (MW). Tambahan tersebut berasal

dari sewa pembangkit dan pengoperasian pembangkit baru. Hal tersebut disampaikan oleh General Manajer PT PLN Pembangkitan

Sumbagut, Chris Leo Manggala, pada 13 September.

Dengan adanya tambahan daya ini, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik Sumbagut, khususnya saat terjadi beban puncak maupun saat ada perawatan

pembangkit. Chris Leo menyebutkan, bahwa penambahan daya

sebesar 18 MW. Untuk relokasi ini, sudah dilaksanakan dan daya listriknya sudah masuk ke sistem pada Juli 2012. Selanjutnya, pada Oktober 2012 direncanakan masuk sebesar 100 MW, yakni

Sementara itu pada Desember 2012, PLN Sumbagut merencanakan tambahan daya sebesar 265 MW. Tambahan daya

PLTU Naganraya Unit 1 Aceh dengan kapasitas 100 MW.

Sulawesi Selatan Dipasok Listrik 840 MWWakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu’mang meminta PT PLN (persero) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat (Sulselrabar) untuk memperhatikan kualitas pelayanan dan jaringan listriknya. Pasca beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto, pasokan listrik ke Sulawesi Selatan dilaporkan mencukupi.

“Kapasitas daya listrik terpasang milik PLN untuk Sulsel sebenarnya sudah melebihi kebutuhan untuk masyarakat dan industri. Blackout tentu susah dihindari ketika terjadi kerusakan teknis, namun PLN harus selalu memantau dan menjaga kualitas jaringan distribusi listriknya,” kata Agus, pada 10 September 2012.

Sengkang, PLTA Bakaru, dan PLTU Jeneponto. Jika empat pembangkit berukuran rakasasa ini berfungsi dengan baik, maka total ketersediaan daya listrik mencapai 840 MW, dimana jumlah ini lebih dari cukup.

Sesditjen Ketenagalistrikan, Suryanto Chandra menyatakan bahwa Porseni yang digelar pada 31 Agustus – 16

September memperlombakan sembilan cabang olah raga dan seni, termasuk di antaranya adalah voli, futsal, tenis meja, catur dan live music. Di hari penutupan, digelar pula lomba jalan sehat beregu dan perorangan yang dimulai pukul enam pagi. Porseni dimaksudkan untuk menggalang persatuan, kesatuan, serta keharmonisan kerja di ESDM.

Porseni Sektor ESDM Tahun 2012 Resmi DitutupPenyelenggaraan Porseni sektor ESDM tahun 2012 ditutup pada tanggal 16 September 2012

oleh Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini. PT PLN (persero) untuk kesekian kali menjadi juara umum dengan raihan medali terbanyak. Porseni tahun ini mengambil tema “Melalui Porseni

2012, Kita Pertahankan Semangat Kebersamaan dan Kinerja Sektor ESDM.” Wamen Rudi Rubiandini mengungkapkan bahwa melalui Porseni, kita bisa menjaga kesehatan karena Porseni tak lepas dari olah raga. Ada tiga unsur dalam berolahraga, yakni kecepatan, keakuratan, dan kekuatan. Sehingga, Porseni dianggap sebagai cerminan apa yang ada dalam kehidupan. Selain itu, yang lebih penting lagi, dengan Porseni kita lebih dekat satu sama lain, bersilaturahmi dan bersama-sama kembali,” ujarnya.

Chris Leo menambahkan, akan ada tambahan daya dari revitalisasi pembangkit yang sudah ada. "Namun demikian, sistem kelistrikan di Sumbagut belum bisa dikatakan aman, mengingat kondisi dikatakan aman jika cadangan sebesar 30 persen atau sekitar 500 MW, sementara untuk Sumut-Aceh cadangan yang ada baru sebesar 45 MW.

42 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 43

Page 24: ESDM Edisi 9

lpe

Pemerintah berencana tahun 2013 mendatang akan menaikan tarif tenaga listrik sebesar 15% secara bertahap untuk golongan

pelanggan diatas 900 VA. Menurut Wamen ESDM, Rudi Rubiandini, penyesuaian tarif ini untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan pasokan listrik, pembangunan infrastruktur,

mengantisipasi kenaikan kurs rupiah terhadap dollar amerika dan bukan karena pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit yang

berlebihan.

Ekonomi Indonesia membutuhkan energi untuk ini, maka 90% kenaikan listrik harus terjadi di tahun 2013. Dari rata-

menjadi 77% dengan cara tahun ini sekitar 3.178 MW akan on Stream untuk listrik, dan kemudian akan dibangun jaringan untuk penambahan sambungan pelanggan baru sekitar 3,1 juta, ditambah lagi untuk mengganti jaringan-jaringan lama dan tua. “Untuk semua itu, diperlukan dana tambahan yang sebelumnya Rp60 triliun menjadi Rp93 trilun, namun yang diperlukan hanya sebesar Rp78 triliun,” ujarnya.

PLN Bentuk Perusahaan

Patungan untuk Ekspor

ListrikPT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) akan membentuk perusahaan patungan

dengan PT Bukit Asam dan Tenaga Nasional Berhard dari Malaysia, untuk mengekspor

listrik ke Malaysia. Ekspor listrik itu akan dilakukan

setelah kebutuhan listrik di dalam negeri terpenuhi.

Pada tanggal 28 September 2012, Direktur Utama PT PLN, Nur Pamudji menyatakan, kerja sama

antara Indonesia dan Malaysia sudah direalisasikan melalui nota kesepahaman

"Kenaikan tarif listrik rata-rata 15% pada tahun 2013, dan kenaikan tarif ini tidak dikenakan pada golongan pelanggan 450 VA dan 900 VA," kata Direktur Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM, Ir. Jarman M.Sc., pada 19 September 2012 di Jakarta. Dirjen menjelaskan, pemerintah berencana menaikkan tarif listrik rata-rata 15% hingga maksimal sesuai harga keekonomian. Penghitungan harga keekonomian adalah biaya pokok penyediaan listrik ditambah margin usaha PLN 7% atau berkisar Rp1.300 per kWh. Jadi, golongan pelanggan satu tidak akan membebani kelompok pelanggan lainnya. Akan tetapi, besaran subsidi listrik untuk golongan pelanggan tertentu akan dikurangi hingga maksimal dihapus.

Pengusaha Dihimbau

Hemat ListrikKamar Dagang dan

Industri (Kadin) Jawa Timur, mengimbau seluruh

pengusaha melakukan efisiensi konsumsi listrik guna mengantisipasi kenaikan tarif dasar listrik untuk pengguna listrik 1.300 VA ke atas pada

tahun 2013.

Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, Dedy Suhajadi, penyesuaian tarif dasar listrik memang harus

disikapi pengusaha dengan bijak. Mereka perlu melakukan berbagai upaya, agar kenaikan tarif dasar listrik tidak terlalu membebani usahanya.

“Kenaikan tarif dasar listrik harus diantisipasi dengan baik agar komponen biaya listrik yang selama ini mendominasi

Rudi menjelaskan, kenaikan listrik tidak mengurangi subsidi, namun untuk meningkatkan tingkat kelistrikan didaerah yang belum tersentuh, untuk meningkatkan pasokan energi, untuk menutupi kebutuhan pertumbuhan 9%, serta untuk mengurangi byar pet yang selama ini menjadi komplain. Jadi, untuk menutupi itu semua diperlukan dana tambahan. “Kenaikan tarif ini, juga

‘salah minum’,” tegasnya.

Penyesuaian Tarif Dasar Listrik Bukan Karena PLN “SALAH MINUM”

tidak mengganggu target bisnis para pengusaha," katanya pada 19 September lalu. Hal tersebut dilakukan, karena besaran konsumsi listrik tiap pengusaha di Jatim berbeda. Salah satunya pelaku industri besi baja, mereka bisa memiliki tagihan listrik mencapai Rp15-Rp20 miliar per bulan.

solusi tepat dalam menyikapi kenaikan tarif dasar listrik tahun depan, dimana dapat diterapkan dengan mengubah jadwal produksi. Contohnya, para pengusaha tidak beroperasional pada jam sibuk antara pukul 17.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Pengusaha harus cerdas dalam memilih jam operasional bisnisnya, sehingga biaya tagihan listriknya tidak terlalu tinggi.

terkait penyediaan pasokan listrik dari Indonesia ke Malaysia. Saat ini, ketiga pihak sedang mematangkan struktur bisnis penyediaan tenaga listrik itu, serta menghitung kebutuhan investasi untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap di mulut tambang dan jaringan transmisi yang menghubungkan kedua negara.

Rencananya, PLTU di mulut tambang itu akan menyediakan pasokan tenaga listrik sesuai permintaan Malaysia atau sekitar 1.000 megawatt (MW). Pembentukan 3 perusahaan patungan disiapkan untuk

Pusat Perbelanjaan Tak Lagi Mendapat Subsidi Listrik

Golongan pelanggan bisnis, khususnya pusat-pusat perbelanjaan, kemungkinan tidak lagi mendapat subsidi listrik pada tahun 2013. Hal ini disebabkan, mereka mengonsumsi daya

listrik yang besar. Selain itu, golongan pelanggan yang terkena besaran kenaikan tarif listrik paling tinggi adalah pelanggan rumah tangga dengan daya 6.500 VA ke atas, dan gedung-

gedung pemerintah.

pengembangan sebagian tambang Peranap, pembangunan PLTU 2 x 600 MW di mulut tambang di Peranap, dan pembangunan transmisi dari Peranap ke Malaysia.

Volume batubara yang dibutuhkan per tahunnya dari perusahaan patungan untuk PLTU 2 x 600 MW ini sebesar 5-6 juta ton. Dari total energi yang dihasilkan PLTU, sebagian akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi domestic, dan sebagian lagi disalurkan lewat transmisi bawah laut ke Malaysia yang dekat lokasi PLTU di Peranap.

44 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 45

Page 25: ESDM Edisi 9

lpe

6 PLTD Tak Mampu Penuhi Kebutuhan

Karimun Jawa

Pada tanggal 7 September 2012 lalu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Tengah, Teguh Dwi Paryono menilai, enam

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) belum mampu memenuhi kebutuhan listrik penduduk Kepulauan Karimunjawa. Hal ini

disebabkan, pembangkit listrik tersebut hanya beroperasi sekitar enam jam per hari.

Padahal, kebutuhan bahan bakar untuk masing-masing pembangkit sebanyak 30 liter solar, dengan alokasi anggaran yang hanya Rp300 juta per tahun. Sehingga, keberadaan

pembangkit-pembangkit itu tidak akan optimal. Menurut Teguh, solusi utama untuk mengatasi permasalahan itu dengan menggunakan jaringan kabel bawah laut. Jaringan kabel sepanjang 90 kilometer tersebut akan diambilkan dari sumbernya di Pulau Jawa. Kebutuhan biaya untuk jaringan bawah laut

Subsidi Listrik DiusulkanRp 78,63 TriliunMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, tanggal 17 September 2012, di Jakarta, mengusulkan subsidi listrik dalam RAPBN 2013 sebesar Rp 78,63 triliun. Hal ini dengan asumsi kenaikan rata-rata 15% pada tahun 2013 untuk konsumen tertentu.

Dengan pertumbuhan penjualan listrik 9%, susut jaringan 8,5%, dan margin 7%, maka

dibutuhkan dana pengadaan listrik Rp226,91 triliun. Jero Wacik menyatakan, pihaknya mengusulkan tarif listrik naik 15% secara bertahap pada tahun 2013. “Kenaikan tarif bisa dilakukan setiap triwulan atau setiap bulan agar tidak memberatkan pelanggan," ujarnya.

Dengan kenaikan tarif tenaga listrik 15% pada tahun 2013, maka dibutuhkan subsidi tahun berjalan Rp78,63 triliun. Apabila tidak dinaikkan, maka diperlukan subsidi listrik Rp 93,52 triliun. Artinya, mendapat penghematan anggaran sebesar Rp14,89 triliun. Penerima subsidi terbesar saat ini adalah dua golongan, yaitu golongan pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA, dengan total jumlah pelanggan sebanyak 39,18 juta pelanggan. Subsidi untuk dua golongan itu mencapai 53,1% atau Rp41,76 triliun dari kebutuhan subsidi listrik tahun 2013.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Head of Authority Public Utility of ASEAN (HAPUA), Syaiful Bakhri, seusai menghadiri jumpa pers pameran dan seminar kelistrikan

tahun 2012, pada tanggal 26 September di Jakarta.

Menurutnya, dalam program konektivitas ASEAN, sambungan tenaga listrik antarbeberapa negara di kawasan ASEAN

Pada 18 September, Pengawas Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan, dan Hubungan

Suparwanto mengatakan, instalasi pembangkitan panas bumi yang berada di dataran tinggi Dieng tersebut, sempat tidak berproduksi mulai April hingga Mei lalu akibat pemeliharaan rutin. Selain itu, juga terjadi tumpukan silika dalam sumur produksi, sehingga uap untuk menggerakkan turbin berkurang.

“Saat ini kami sudah berhasil membersihkan seluruh silika dari sumur-

Anak Perusahaan Bukit Asam Jual Listrik ke PLNPT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), anak perusahaan PT Bukit Asam (Persero) Tbk, akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2 x 620 MW. Energi listrik yang dihasilkan PLTU itu sepenuhnya akan dipasok ke PT PLN mulai tahun 2013.

Perjanjian jual-beli listrik (power purchase agreement) ditandatangani Direktur Utama PT HBAP, Zhao Longjun dan Direktur Utama PLN, Nur

Pamudji di Nusa Dua Bali, pada tanggal 17 September 2012. Perjanjian itu akan berlangsung dalam jangka waktu 25 tahun dengan volume bersih listriknya

sebesar 2 x 620,4 MW. Listrik yang dihasilkan PLTU yang terletak di mulut tambang Banko Tengah di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, itu akan disalurkan ke jaringan interkoneksi Sumatera-Jawa, Madura, Bali melalui saluran 500 KV.

Produksi Listrik PLTP Dieng Meningkat

PT Geo Dipa Energi selaku pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng di Kabupaten Banjarnegara,

Jawa Tengah, optimistis mampu memproduksi listrik hingga 45 Megawatt (MW) selambatnya akhir tahun ini. Mereka kini mulai mengaktifkan kembali dua sumur produksi lama yang

sebelumnya terbengkalai.

sumur produksi. Hasilnya, kapasitas produksi listrik mulai meningkat. Dari kapasitas maksimal PLTP Dieng sebesar 60 MW, rata-rata produksi sejak 2008 hingga awal tahun ini merosot menjadi 20 MW. Namun, dengan upaya pembersihan kerak dalam sumur tersebut, produksi sudah naik menjadi 28 MW,” ujar Suparwanto.

akan melakukan uji coba pengaktifan kembali sumur produksi Dieng 30 di Desa Pakuwan yang diharapkan mampu menambah kapasitas produksi sebesar 10 MW. Selanjutnya, pengaktifan

sumur Dieng 29 di Desa Kepakisan juga ditargetkan selesai sebelum akhir tahun ini. Dua sumur tersebut akan disambungkan dengan pipa ke sumur-sumur produksi lain yang sudah aktif. Jika, dua sumur itu aktif, setidaknya produksi listrik PLTP Dieng bisa mencapai 45 MW.

Tahun 2015, Listrik di Kawasan ASEAN Akan Terhubung

Jaringan tenaga listrik di negara-negara kawasan ASEAN, ditargetkan akan terhubung pada tahun 2015. Hal ini untuk memperkuat ketahanan energi di kawasan itu dan menekan biaya

investasi di sektor kelistrikan, karena tidak perlu membangun pembangkit listrik.

ini, diperkirakan lebih dari Rp30 miliar. "Kalau melihat dari pengalaman di Kepulauan Seribu, kemungkinan lebih dari Rp30 miliar," katanya. Teguh menjelaskan, kebutuhan listik untuk Kepulauan Karimunjawa sangat mendesak, terutama jika pengembangan Bandara Dewandaru telah selesai.

ditargetkan sudah terealisasi pada tahun 2014. Selanjutnya, pembangunan konstruksi pembangkit listrik maupun jaringan dan transmisi antarnegara direncanakan sudah dimulai pada tahun 2015. Konektivitas tenaga listrik di kawasan ASEAN diperlukan untuk ketahanan energi.

Saat ini, di kawasan ASEAN ada tiga sumber energi besar, yaitu Sungai Mekong dengan potensi tenaga air 2.000 MW, Indonesia yang memiliki sumber daya batu bara, dan Filipina dengan potensi panas bumi. Semua potensi energi itu diharapkan bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik yang lebih murah, karena tidak perlu membangun pembangkit.

Konektivitas listrik ASEAN pada tahun 2015 baru sebatas bilateral atau terhubung antardua negara, karena terkendala regulasi di setiap negara. Sebagai contoh, regulasi di Indonesia membolehkan jual-beli listrik antardua negara, baik dalam hal pembangunan pembangkit maupun jaringan transmisi, sementara jual-beli listrik di Malaysia harus melalui pemerintah setempat. Sehingga, diperlukan harmonisasi kebijakan terkait jual-beli listrik antarnegara, termasuk di Malaysia dan Thailand, untuk mempermudah hubungan bilateral terkait konektivitas listrik. Harmonisasi aturan itu ditargetkan bisa tuntas pada tahun 2015.

46 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 47

Page 26: ESDM Edisi 9

minerba

Pengumuman Rekonsiliasi

Nasional IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP)

Tahap II Untuk Wilayah Kalimantan

Sebagai tindak lanjut Rekonsiliasi Nasional Izin Usaha Pertambangan (IUP) Tahap I yang telah dilaksanakan pada tanggal 3 – 6 Mei 2011, dan berdasarkan hasil inventarisasi dan verifikasi atas data IUP yang telah diterima, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara

akan melaksanakan Rekonsiliasi Nasional IUP Tahap II untuk menyelesaikan IUP Non Clear and Clean di

wilayah Kalimantan.

Sehubungan dengan hal tersebut, pihak Ditjen MINERBA mengundang gubernur/ bupati/ walikota sewilayah Kalimantan atau menugaskan pejabat yang berwenang dengan membawa dokumen pendukung, pada Rekonsiliasi

Nasional IUP Tahap II yang diselenggarakan pada tanggal 18-19 September 201 bertempat di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Jakarta. Ditjen MINERBA tidak menerima lagi data IUP dan perizinan pertambangan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk diregistrasi sebagai data Nasional IUP setelah pelaksanaan Rekonsiliasi Nasional IUP Tahap II. Selanjutnya, data IUP hanya dapat diregistrasi untuk Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) yang diterbitkan sesuai dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 melalui mekanisme lelang WIUP atau permohonan WIUP berdasarkan Wilayah Pertambangan yang ditetapkan oleh Menteri ESDM.

Rekonsiliasi Nasional IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) Tahap II Untuk Wilayah Kalimantan

Selasa, 18 September 2012 menjadi hari yang cukup sibuk bagi Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Ditjen Minerba berkesempatan menyelenggarakan Rekonsiliasi Nasional IUP Tahap II untuk wilayah Kalimantan yang merupakan tindak lanjut dari Rekonsiliasi Nasional IUP Tahap I yang telah dilaksanakan 3-6 Mei 2011 dan hasil inventarisasi dan verifikasi data IUP yang telah diterima oleh Ditjen Mineral dan Batubara, dengan tujuan untuk mempercepat penyelesaian IUP Non Clear and Clean.

Rekonsiliasi Nasional IUP Tahap II merupakan rangkaian dari seri kegiatan dengan jadwal sebagai berikut Wilayah

Nusa Tenggara (13-14 November 2012).

Rekonsiliasi Nasional IUP Tahap II untuk wilayah Kalimantan ini diikuti oleh 4 Pemerintah Provinsi dan 55 Pemerintah Kabupaten/ Kota. Jumlah permasalahan yang ada di wilayah Kalimantan terdiri atas permasalahan administrasi sebanyak 1.599 kasus dan permasalahan tumpang tindih/ kewilayahan sebanyak 1.461 kasus.

Hasil dari kegiatan rekonsiliasi nasional IUP untuk wilayah Kalimantan ini, nantinya akan ditindaklanjuti oleh instansi terkait. Pada kesempatan ini, Ditjen MINERBA juga mengundang peninjau dari instansi lain, di antaranya Sekretariat Jenderal KESDM, Inspektorat Jenderal KESDM, Badan Informasi

Dalam Negeri.

PLN Garap Regasifikasi BatubaraRegasifikasi batubara pada pembangkit listrik akan dikembangkan di Indonesia. Hal ini untuk mengurangi dampak negatif pemakaian komoditas tambang itu bagi lingkungan. Peranan batubara untuk pembangkit listrik diperkirakan akan terus meningkat sampai tahun 2025. Namun diakui, pemakaian batubara untuk pembangkit berdampak negatif terhadap lingkungan hidup, khususnya meningkatkan emisi karbon. Batubara juga merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan.

Untuk itu, PLN tengah menggarap sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga gas dan batubara. Proyek itu dikerjakan sendiri oleh PLN ataupun bekerja sama dengan pihak

swasta. Jadi, batubara diangkut ke pembangkit listrik,

kecil atau sekitar 2 megawatt (MW), dan mulai digarap tahun ini dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2014.

Pada tanggal 13 September 2012, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menegaskan, pemanfaatan batubara untuk pembangkit listrik harus lebih ketat dalam menjaga lingkungan. Oleh karena itu,

Salah satu teknologi yang akan dikembangkan adalah Carbon Capture and Storage. ”Kami akan menerbitkan aturan khusus mengenai batubara bersih,” ujarnya.

Menurut Menteri Industri, Pertambangan, dan Energi Kamboja,

Konsumsi BATUBARA MeningkatPeran batubara diprediksi akan terus meningkat pesat dalam bauran energi negara-negara ASEAN. Untuk menurunkan emisi, pengembangan teknologi batubara yang bersih harus

dipercepat.

dalam jumpa pers pertemuan menteri-menteri energi ASEAN ke-30, pertemuan forum ASEAN tentang batubara sepakat bahwa batubara akan menjadi komponen penting dalam pembangkit listrik yang meningkat pesat pemanfaatannya.

Konsumsi batubara tumbuh pesat, sehingga porsinya akan meningkat dalam bauran energi di negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, para menteri energi ASEAN sepakat untuk menjamin pasokan dan perdagangan batubara di kawasan tersebut dan mengaplikasikan teknologi batubara bersih.

48 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 49

Page 27: ESDM Edisi 9

ebt

Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Serpih Kayu

Dalam mengembangkan program energi terbarukan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan General Electric telah

menandatangani Letter of Intent (LOI). Energi terbarukan yang dikembangkan bersama tersebut menggunakan teknologi

Integrated Biomass Gasification. Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga listrik sebesar 1 megawatt (MW) untuk

masyarakat dan industri kecil di daerah terpencil di Sumba, NTB.

Cadangan Panas Bumi Di Bengkulu

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil membuktikan cadangan panas bumi baru di

lapangan Hululais, Bengkulu. Proyek Hululais dengan perkiraan kapasitas produksi sekitar 5

MWe ini terletak di Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu yang berjarak sekitar 180 km dari kota

Bengkulu.

Proyek ini diproyeksikan dapat memasok uap untuk

pembangkitan listrik dengan kapasitas 2 x 55 Mwe yang direncanakan mulai beroperasi pada 2014. “Proyek ini menambah pemanfaatan sumber energi panas bumi untuk pembangkitan energi listrik dan sangat dihandalkan

untuk membantu mengatasi kekurangan kebutuhan energi Listrik di Bengkulu dan sekitarnya, ” ujar VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.

yang bergerak dalam bidang pengelolaan energi panas bumi. Perusahaan ini menghasilkan listrik sebesar 292 MWe yang berasal dari lapangan panasbumi Kamojang, Lahendong, dan

daerah di Indonesia. Dengan pelaksanaan proyek-proyek secara

akan mencapai sekitar 1.322 MWe pada 2015. “Pertumbuhan panas bumi Pertamina ke depan merupakan inisiatif yang paling agresif. Ini adalah komitmen kami untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang sangat melimpah keberadaannya di Tanah Air,” imbuh Ali Mundakir.

Indonesia Jadi Tuan Rumah CEPSIIndonesia menjadi tuan rumah Conference Of Electricity Power Supply Industri (CEPSI) yang dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Centre.

CEPSI untuk penyelenggaraan tahun ini mengusung tema “Enhacing Clean Technology and Securing Investment for Sustainable Electric Power Industri Development”. Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) yang juga Sekretaris Jenderal The Association of The

(AESIEAP), Harry Jaya Pahlawan mengatakan penyelenggaraan CEPSI kali ini diharapkan dapat menjadi momentum yang kuat dalam menerapkan teknologi bersih dibidang pembangkit tenaga listrik. “Teknologi bersih adalah harapan dunia dan sejalan dengan beberapa kebijakan dan program pemerintah,”ujarnya.

Beberapa kebijakan pemerintah itu yaitu program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 Megawatt (MW) tahap II yang didominasi oleh energi terbarukan, Rencana Aksi Nasional-Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Karbon 26 persen pada 2020 dan target 25 persen kontribusi energi baru terbarukan pada tahun 2025.

“Pak menteri pada sebuah kesempatan juga pernah mengatakan ajang ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pemangku kepentingan industri ketenagalistrikan nasional untuk bertukar informasi. Selain itu juga mempelajari keunggulan teknologi bersih lingkungan sektor ketenagalistrikan dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional, khususnya dalam hal konversi energi baru terbarukan menjadi listrik,”pungkasnya.

Energi Terbarukan Di NTTBelum separuh dari penduduk NTT dapat menikamati

terangnya listrik. Di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tingkat ketersediaan listrik atau rasio elektrifikasi masih

sebesar 46 persen.

Dan jika hanya mengharapkan pada proyek jaringan kelistrikan, rasanya tak mungkin. Karena hal tersebut mahal secara investasi. Seperti diketahui, investasi listrik bersifat padat modal yang berarti potensial di wilayah padat penduduk, seperti Jawa. Sementara NTT

merupakan sebuah wilayah yang terdiri dari banyak pulau kecil, namun tak disertai sebaran penduduk yang merata.

Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan, seperti tenaga surya, mini dan mikro hidro, uap dan panas bumi, serta angin. “Energi terbarukan akan menggenjot rasio

menjadi 62 persen akhir tahun

Wilayah NTT, Richard Safkaur.

Energi terbarukan yang menjadi andalan NTT adalah energi surya dan panas bumi. Energy surya cocok diterapkan di NTT karena delapan dari 12 bulan dalam setahun wilayahnya pasti dilanda musim panas dan kemarau. Ada enam lokasi di NTT yang saat ini tengah membangun pembangkit listrik tenaga surya. Richard menyatakan minimal satu lokasi di antaranya akan diresmikan akhir tahun ini. Lokasi tersebut adalah PLTS Alor. Pembangkit ini berpotensi menyimpan tenaga listrik 150 - 250 kilo watt peak (KWP). PLTS Rote, hingga awal 2013, akan mengoperasikan tiga lokasi baru. Daya terpasangnya lima hingga enam MW. Jumlah pelanggan PLTS di Rote mencapai 23.326 orang dengan komposisi dominan rumah tangga.

Untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulumbu Unit I berada di Flores Barat. PLTP ini sudah beroperasi dengan kapasitas 2x2,5 mega watt (MW). Selanjutnya PLTP Mataloko akan menghubungkan wilayah Ruteng, Borong, dan Bajawa dengan kapasitas 1,8 MW. Pada tahun 2014, Pulau Sumba akan diresmikan menjadi ikon energi terbarukan atau nonfosil fuel issland. Pulau Sumba akan menjadi pulau yang menyiapkan energi tanpa bahan bakar solar.

5 Persen Listrik Nasional Dari Energi Panas BumiHingga triwulan ketiga tahun 2012 sebanyak 5 persen listrik nasional dibangkitkan dari energi panas bumi. Jumlah tersebut sangat jauh dibandingkan dengan listrik yang berasal dari batubara sebesar 50 persen dari listrik nasional.

“Secara nasional, hingga triwulan ketiga 2012, data PLN menunjukkan 50 persen listrik nasional dibangkitkan dari batubara, dan untuk panas bumi 5 persen,” ujar Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, yang mendampingi Menteri ESDM Jero Wacik pada Peresmian PLTU Cirebon 1 di Cirebon, Jawa Barat

(18/10). Untuk wilayah Jawa-Bali sebanyak 62 persen pembangkit berbahan bakar batubara sedangkan panas bumi menyumbang sebanyak 6 persen.

Menurut Nur Pamudji terkait kebutuhan listrik nasional pelanggan rumah tangga yang telah teraliri listrik baru 73 persen. Dengan jumlah tersebut maka masih ada lebih dari 12 juta rumah tangga di Indonesia belum teraliri listrik.

“Untuk wilayah Cirebon, Kotamadya Cirebon sudah teraliri 100 persen, Kabupaten Cirebon dekat jalan raya 100% sudah terlistriki, namun yang di pelosok yang sulit dijangkau belum, salah satunya

Ia menambahkan jika PLN tengah menggalakkan pembangunan jaringan listrik pedesaan bertahap, dimana untuk Cirebon dan sekitarnya sudah 78 persen wilayah yang terjangkau aliran listrik.

“PLN yakin bahwa teknologi dan tenaga

penting dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga biomassa di Indonesia,” kata Direktur PLN, Nur Pamudji dalam keterangan tertulis di Jakarta (15/10).

Dengan ditandatanganinya LOI ini juga bertujuan mengembangkan peluang penerapan teknologi ini. Salah satunya melalui proyek percontohan pembangkit tenaga listrik di Sumba dan pulau-pulau lainnya dengan menggunakan serpih kayu sebagai bahan bakar.

“Kesuksesan proyek percontohan pembangkit listrik di Sumba dan pulau-pulau lainnya ini akan menunjukkan kelayakan teknis dan ekonomi dari perluasan jaringan listrik ke daerah terpencil dengan menggunakan bahan bakar biomassa. Dan ini akan menjadi contoh untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga biomassa di daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karenanya, kami sangat optimis,” ujar Nur Pamudji.

membawa teknologi terdepan dan solusi untuk membantu Indonesia mengatasi tantangan dalam membangun negara. “Kami sangat senang dapat mendukung PLN untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan listrik secara berkelanjutan, serta memberikan tenaga listrik yang sangat dibutuhkan bagi jutaan masyarakat Indonesia di pedesaan,” ungkapnya.

50 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 51

Page 28: ESDM Edisi 9

Mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Dalam rangka mengembangkan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) PT Pertamina (Persero) melakukan kerjasama dengan

PT Godang Tuajaya. PLTSa dengan kapasitas sekitar 120 MW tersebut akan dibangun di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu

(TPST) Bantargebang, Bekasi. Rencana proyek dengan perkiraan nilai investasi sekitar US$180 juta tersebut ditandai dengan

penandatanganan kesepakatan awal antara Pertamina dan PT Godang Tuajaya, pengelola TPST Bantargebang.

“Ini membuktikan bahwa Pertamina tidak hanya fokus pada pengelolaan bisnis migas, melainkan sebagai perusahaan energi terintegrasi juga mengelola sumber-sumber energi baru dan terbarukan. Proyek ini juga tidak terlepas dari adanya regulasi pemerintah yang sangat mendukung bagi tumbuhnya investasi di sektor ini,” ujar

Karyuliarto seperti dirilis dari siaran pers Pertamina (24/10). “Kami menargetkan pada 2014 PLTSa ini dapat beroperasi dan melistriki masyarakat,”imbuh Hari.

Pengolahan sampah menjadi listrik dilakukan dengan membangun pembangkit listrik tenaga sampah yang berasal dari TPST Bantargebang. Dan untuk tahap awal akan memanfaatkan feedstock sebanyak 2.000 ton sampah per hari dengan kapasitas listrik terpasang sekitar 120 MW.

Proyek ini akan menggunakan teknologi pengolahan biomass municipal solid waste to powerakan melakukan seleksi terhadap beberapa penyedia teknologi yang sudah terbukti (proven) dan memenuhi karakteristik sampah yang ada di Bantargebang dengan tingkat pemanfaatan sampah secara maksimal hingga mencapai zero waste,”pungkas Hari.

Tanaman Aren Genjah Dapat Dijadikan Energi TerbarukanSalah satu tanaman khas dan ungulan Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur adalah pohon Aren Genjah. Pohon

jenis ini selain sebagai salah satu sumber pangan namun juga sebagai energi terbarukan di masa mendatang. “Aren Genjah, yang telah memperoleh sertifikasi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, diharapkan akan menjadi sumber pangan

dan energi terbarukan pada masa mendatang,” ujar Wakil Bupati Kutai Timur, H Ardiansyah Sulaiman pada acara Seminar Nasional

Aren, di Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur.

Di depan peserta seminar nasional Aren H Ardiansyah Sulaiman

memaparkan berdasarkan hasil penelitian produksi

bisa menghasilkan tidak kurang dari lima ribu liter nira per pohon pada masa produktifnya. “Pemkab Kutai Timur, tidak salah dalam mengembangkan dan membudidayakan Aren

memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi,” ungkap Ardiansyah.

Ditambahkannya jika dalam

berkembang dan semakin diminati karena bisa menjadi salah satu alteratif untuk dijadikan sumber pangan dan energi terbarukan.

Di kesempatan yang sama Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timur, Muhammad Sakir (salah satu narasumber) mengatakan pohon aren ini hanya bisa dipanen saat berusia 10 tahun. Namun saat ini tanaman tersebut sudah bisa dipersingkat usianya menjadi 5 tahun bisa

terdaftar di Kementerian Pertanian dan memiliki hak paten berdasarkan rekomendasi dari hasil penelitian yang dilakukan Balitbangda.

ebt

Pemerintah Menyusun Peraturan Lelang Panas BumiPeraturan mengenai panas bumi tengah disusun oleh pemerintah menyusul terbitnya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 22 tahun 2012. Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Djajang Sukarna mengatakan Permen ESDM 22/2012 telah merubah mekanisme lelang dari sebelumnya memakai harga terendah menjadi program kerja dan komitmen.

“Sesuai Permen ESDM 22/2012 harga panas bumi sudah (pasti), sehingga penetapan pemenang lelangnya

berdasarkan program dan komitmen,” ujarnya di Jakarta (19/10).

Pihaknya menargetkan aturan lelang tersebut sudah terbit sebelum akhir tahun 2012. Dan mulai awal tahun 2013 lelang panas bumi dengan memakai acuan Permen ESDM 22/2012 sudah bisa dilakukan. “Kami harapkan pemda sudah mulai lelang dengan memakai aturan baru pada Maret-April 2013 dan selesai cepat, sehingga pada 2013 juga sudah ada yang mulai eksplorasi,” tegas Djadjang.

Jika sebuah eksplorasi bisa dilakukan 3-4 tahun dan ditambah masa pengembangan selama dua tahun, maka dalam waktu 5-6 tahun ke depan diharapkan sudah mulai produksi.”Kami harapkan sudah ada proyek panas bumi yang berproduksi dengan memakai Permen 22/2012 pada 2017-2018,” imbuhnya.

Selain itu pihaknya sedang mengkaji besaran aturan jaminan peserta tender dengan opsi sebesar US$10 juta. Jumlah tersebut setara dengan pengeboran satu sumur eksplorasi dan kegiatan lain seperti survai. Pemerintah juga mempertimbangkan untuk memberikan jangka waktu tertentu kepada investor mulai melakukan eksplorasi, sebelum uang jaminannya hangus.”Kami akan batasi dalam jangka waktu tertentu, misalkan dua tahun, sehingga investor dituntut serius,”pungkas Djajang.

Menegaskan WKP Panas Bumi PGEMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) mengeluarkan Keputusan Menteri (Kepmen) no. 2067 K/30/MEM/2012. Kepmen tersebut berisikan tentang penegasan wilayah kuasa dan perubahan batas-batas koordinat pengusahaan sumber daya panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Dikeluarkannya Kepmen tersebut berangkat dari berubahnya PT Pertamina dari perusahaan pertambangan minyak dan gas negara menjadi perusahaan perseroan.

Seluruh kegiatan usaha panas bumi yang dilaksanakan sendiri oleh Pertamina baik sendiri maupun melalui kerjasama operasi akan beralih kepada perusahaan perseroan. Untuk selanjutnya dalam jangka waktu paling lama dua tahun sejak perusahaan perseroan didirikan dialihkan kepada anak perusahaan yaitu PT

Ada empat belas wilayah kerja pertambangan (WKP) panas bumi yang dialihkan dari milik Pertamina

Lampung, Sungai Penuh di Jambi, Hululais di Bengkulu dan Lumut Balai di Sumsel, Kamojang-Darajat, Cibereum-Parabakti, Pengalengan, Karaha Cakrabuana di Jabar,Iyang Argopuro di Jatim, Tabanan di Bali, Lahendong, dan Kotamobagu di Sulut. Sementara itu untuk WKP Dieng kepemilikan dan pengembangannya

Indonesia memepunayai potensi panas bumi sebesar 29.038 MW atau 40 persen dari potensi panas bumi dunia. Dengan potensi sebesar itu Indonesia sangat berkesempatan untuk memenuhi kebutuhan energinya dengan panas bumi. Namun potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Hingga saat ini yang termanfaatkan untuk pembangkit listrik hanya sekitar 4 persen (1.196 MW).

PLTA JATIGEDE Ditargetkan Beroperasi Tahun 2017

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Jatigede, Jawa Barat yang memiliki kapasitas 2x55 MW ditargetkan beroperasi pada tahun 2017 mendatang. Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan PLN Moch Sofyan mengatakan

saat ini perseroan tengah melakukan proses tender pekerjaan perekayasaan, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement

and construction/EPC) untuk proyek PLTA tersebut. “ Senin kemarin diumumkan prakualifikasi untuk calon investor EPC,” ujar Sofyan.

Udievaluasi kemampuan teknis serta keuangannya. “Investor yang lolos

Sofyan.

Menurut rencana proyek ini akan memasuki tahap konstruksi pada tahun 2014 yang akan datang. Selain PLTA Jatigede di Jawa Barat PLN juga mempersiapkan dokumen lelang untuk pembangunan EPC PLTA Baliem II di Papua. PLTA ini akan memiliki kapasitas sebesar 50 MW.

Dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2012-2025

yang dihasilkan sebesar 12.800 MW. Proyek-proyek tersebut akan dikerjakan oleh PLN sendiri maupun pengembang listrik swasta.

52 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 53

Page 29: ESDM Edisi 9

ebt

Enam WKP Panas Bumi Siap Ditender

Tahun Ini Enam Wilayah Kerja Pertambangan

(WKP) panas bumi telah disiapkan oleh pemerintah untuk segera ditender tahun

ini.

Dikatakan oleh Sekretaris Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Djadjang Sukarna jika keenam WKP panas bumi tersebut terdiri dari lima WKP yang akan

ditender oleh pemerintah daerah dan satu WKP akan ditender oleh pemerintah pusat. “Ada enam WKP panas bumi yang sedang dalam proses untuk ditenderkan. Harusnya ditenderkan tahun ini,” ujar Djadjang.

Lima WKP yang akan ditender oleh pemda yaitu WKP Seulawah Agam di Aceh (kapasitas 1x55 MW dari potensi 130 MW), WKP Bonjol di Sumatra Barat (3x55 MW dari

(2x55 MW dari potensi 150 MW), WKP Mataloko di NTT (1x5 MW dari potensi 63 MW) dan WKP Songa Wayaua di Maluku Utara (1x5 MW dari potensi 140 MW).

Sementara itu untuk WKP Danau Ranau (2x55 MW dari potensi 210 MW), tendernya akan dilakukan oleh pemerintah pusat. “Karena lokasinya yang berada di dua provinsi, yakni antara Lampung dan Sumatra Selatan. Jadi pusat yang tender,” ungkapnya.

Sesuai dengan UU No.27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, kewenangan pemerintah pusat hanya menyediakan WKP panas bumi untuk seterusnya diserahkan kepada pemda untuk melakukan tender dan menetapkan pemenangnya.

Berdasarkan UU, jika lapangan panas bumi berada di kabupaten/kota maka WKP tersebut menjadi kewenangan bupati. Sedangkan jika berada di antara dua kabupaten/kota (lintas kabupaten/kota), maka menjadi kewenangan gubernur. Jika lapangannya berada di lintas provinsi, maka menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Penetapan WKP Panas Bumi Gunung LawuWilayah Kerja Kertambangan (WKP) panas bumi Gunung Lawu telah ditetapkan oleh pemerintah seperti yang tertuang pada Keputusan Menteri ESDM no.2518 K/30/MEM/2012 tertanggal 13 Agustus 2012.

Mengingat letaknya yang berada di lintas provisnsi antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, maka berdasarkan UU 27 Tahun 2003 tentang Panas bumi bahwa proses pelelangan dilakukan oleh Pemerintah Pusat.

Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) juga tengah mengusulkan tiga WKP untuk di tetapkan menjadi WKP oleh menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Tiga WKP yng diusulkan tersebut yaitu Kepahiang (Bengkulu), Sembalun (Nusa Tenggara Barat) dan Oka Ile Ange (Nusa Tenggara Timur).

Selain itu juga diusulkan untuk penugasan survei pendahuluan (PSP).

dan potensi di Pentadio kepada PT Ariesta.

Seperti diketahui jika Indonesia merupakan Negara yang mempunyai 40 persen cadangan panas bumi dunia. Namun potensi sebesar itu belum

bumi maka pemerintah dalam hal ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) menerbitkan feed in tariff untuk harga jual listrik panas bumi. Dengan diterbitkannya permen yang mengatur feed in tariff tersebut pemerintah optimistis pembangkitan berbasis energi panas bumi bisa dikembangkan hingga 6000 Megawatt (MW).

Tingginya Pertumbuhan

KONSUMSI ENERGI INDONESIA

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) disebutkan dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan konsumsi energi Indonesia mencapai 7 persen pertahun. Hasil

itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan konsumsi energi dunia yang hanya 2 persen

pertahun.

Dengan konsumsi energi yang terbilang tinggi ini tentunya menimbulkan masalah. Salah satunya adalah pengurasan sumber daya fosil yang lebih cepat jika dibandingkan dengan penemuan

cadangan baru. Hal ini tidak tertutup kemungkinan dalam jangka waktu yang tidak lama lagi cadangan energi fosil Indonesia akan habis.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan

yaitu penganekaragaman pemakaian energi dengan meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan seperti tenaga surya, biomassa, angin, energi air dan panas bumi. Konservasi energi yaitu penggunaan energi yang

dan menerapkan management energi di semua sektor.

Pada dasarnya program-program yang dicanangkan atau direncanakan oleh Ditjen EBTKE tersebut bertujuan untuk mengembangkan energi baru, terbarukan dan konservasi energi demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta mendorong pembangunan nasional.

Tahun 2012 ini, Ditjen EBTKE telah merampungkan dua kegiatan sosialisasi yaitu di Provinsi Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Rencananya ada lima provinsi yang menjadi target sosialisasi yaitu Bangka Belitung, NTT, Kalimantan Timur, Papua dan Papua.

Membangun 12 PEMBANGKIT LISTRIK EBTSebanyak 12 pembangkit listrik akan dibangun oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) distribusi Lampung.

Pembangkit listrik tesebut menggunakan energi terbarukan seperti panas bumu, tenaga surya, angin, biomassa dan jarak. “Kami berupaya membantu agar kebutuhan listrik masyarakat terpenuhi,”

Penambahan ini juga dilakukan untuk memenuhi pertumbuhan pelanggan listrik yang semakin besar setiap tahun. Tahun depan sebanyak 49 calon pelanggan dari perusahaan besar sudah memesan dan telah menunggu pemasangan baru dari PLN. Diperkirakan tingkat penggunaannya akan memakan tenaga hingga 85 megawatt.

Di wilayah Lampung untuk saat ini kebutuhan listriknya dilayani cabang per area yaitu PLN Cabang Tanjung Karang, PLN Cabang Metro dan PLN Cabang Kota Bumi. Sumber pasokan listrik berasal dari dari 17 unit gardu

“Di Lampung sendiri beban puncak sekitar 617 megawatt dari hitungan ini kita mempunyai cadangan sebesar 63 megawatt. Namun apabila pembangkit terbesar di Lampung trip, sekitar 680 megawatt akan

Sampai September 2012 jumlah pelanggan listrik di Lampung tercatat

atas 70 persen,” pungkas Indra.

Perlakukan Khusus Dalam Mengembangkan EBT

Pertumbuhan konsumsi energi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 7 persen per tahun. Angka ini jauh lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan konsumsi energi dunia yang hanya mencapai sekitar 2,6 persen per tahun.

Kondisi ini mengakibatkan berbagai masalah dan ketimpangan diantaranya pengurasan sumberdaya fosil (minyak bumi,

gas bumi dan batubara) yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan untuk menemukan cadangan baru. Dan untuk mengatisipasi keadaan tersebut

konservasi energi.

Direktur Konservasi Energi, Maryam Ayuni mengatakan jika ingin energi baru terbarukan mengalami perkembangan yang pesat maka diperlukan perlakuan yang khusus.”Berikan treatment yang khusus agar energi baru terbarukan memiliki peranan yang besar sebab potensi yang kita miliki cukup besar,”ujar Maryam Ayuni dalam Acara Sosialisasi Program dan Kebijakan Bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

(EBTKE) di Bangka Belitung (31/10).

Maryam menambahkan jika mulai saat ini sudah harus mempertimbangkan serta mengalihkan subsidi dari energi fosil ke energi baru terbarukan. Diharapkan peranan energi baru terbarukan dapat meningkat atau bahkan bisa menyamai peranan energi fosil.”Kalau tidak ada perlakuan khusus maka tidak akan berkembang,”ungkapnya.

Pengembangan energi baru terbarukan dan upaya dalam melakukan konservasi

peranan dan dukungan berbagai pihak. Salah satunya dukungan pihak perbankan dalam hal pendanaan. “Para pelaku penggunanya mempunyai kemauan dan keinginan untuk mengembangkan bersama-sama, keikutsertaan semua pihak,program tidak akan berhasil jika tidak ada kerjasama semua pihak termasuk dari perbankan,”pungkas Maryam Ayuni.

54 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 55

Page 30: ESDM Edisi 9

ebt badan pendidikan dan pelatihan

Tahun 2030 Sektor Energi Diproyeksikan Jadi Penyumbang Emisi TerbesarPenggunaan energi fosil yang berlebihan mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. Dampak tersebut diantaranya menimbulkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pada proses pembakaran energi fosil. Hal tersebut akan mengakibatkan pemanasan global dan berdampak pada perubahan iklim.

Menurut Direktur Konservasi Energi, Maryam Ayuni di Indonesia sebagaimana diketahui energi menjadi kontributor utama penghasil emisi gas rumah kaca. Menurut Laporan Second National Communication yang diterbitkan pada 2009 emisi dari sektor energi

mencapai 305 juta ton ekuivalen. Hal tersebut menjadikan sektor energi berada di urutan kedua penyumbang emisi setelah sektor kehutanan.

"Tetapi dengan ada kemauan dan penegakan hukum untuk menindak kasus-kasus antara lain penggundulan hutan bersama sama dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional yang bertumpu pada industri padat energi sektor energi diproyeksikan menjadi kontributor terbesar emisi gas rumah kaca di tahun 2030," papar Maryam Ayuni dalam sambutan acara EECCHI Public

, di Hotel Hotel Manhattan, Jakarta (06/10).

“Kementerian ESDM sebagai regulator dalam bidang energi memiliki komitmen yang kuat untuk mengubah paradigma manajemen energi dimulai dari perubahan supply side manajemen menjadi demand side manajemen,"tegas Maryam.

Yang dimaksud dengan manajemen energi berbasis supply side manajemen berfokus pada pemenuhan kebutuhan energi, sebagian besar menggunakan energi tidak terbarukan dengan upaya apapun termasuk memberikan subsidi yang besar."Sedangkan manajemen berbasis permintaan berfokus kepada

mengedepankan permintaan energi baru terbarukan,"paparnya.

Mengubah suatu paradigm bukan perkara mudah. Hal ini merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan komitmen dari semua pihak baik. "Kami di Kementerian ESDM tidak mampu menjalani ini sendirian, konservasi energi adalah tanggung jawab bersama, kita semua untuk generasi penerus bangsa yang menginginkan lingkungan yang lebih baik,"pungkas Maryam.

Mengembangkan EBT Di Bangka

BelitungBangka Belitung (BABEL) harus

memperioritaskan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) karena tidak memiliki sumber

daya alam fosil sebagai sumber energi. Demikian dinyatakan Kepala Dinas

Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

(Babel), Aldan Djalil. “Sebagai wilayah kepulauan, sumber energi fosil kita

minim sekali bahkan bisa dibilang tidak ada, oleh sebab itu kita harus mulai

mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan,” ujar Aldan Djalil.

“Saat ini kita sudah menggunakan energi sinar matahari di beberapa wilayah, dan yang paling potensial untuk diaplikasikan di Babel di masa depan adalah nuklir dan bioenergi yang berasal dari biomassa yang diolah dari limbah kelapa sawit,” imbuh Aldan.

Dia menambahkan jika Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) terus mendorong pemanfaatan penggunaan EBT di Babel. Salah satunya dengan terus melakukan penelitian terhadap potensi sumber daya yang ada. “Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di tapak-tapak PLTN di Bangka Barat yang berguna untuk penghimpunan data mengenai potensi kita,” jelasnya.

Hingga saat ini pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih relatif kecil dibandingkan pemanfaatan energi fosil yakni hanya sekitar lima persen. Dalam bauran energi pemerintah menargetkan pemanfaatan energi terbarukan menjadi 25 persen pada tahun 2025, batubara 32 persen, gas alam 23 persen dan minyak bumi 20 persen.

Diklat Teknis PEMELIHARAAN dan PENGELOLAAN PLTS

Sumber energi terbarukan merupakan energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang

berkelanjutan dan semua itu harus dikelola dengan baik. Semua ini tentunya sejalan dengan

implementasi dari Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2007.

Terkait hal tersebut maka dipandang perlu untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas di Bidang Diklat. Oleh karenanya dengan diselenggarakannya diklat ini akan menghasilkan

tenaga teknik yang mampu melakukan teknik-teknik pemeliharaan dan pengelolaan PLTS.

Dan untuk para peserta setelah selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan ini diharapkan mengerti dan mampu melakukan serta menjelaskan Prospek Pengembangan PLTS masa datang, Pengenalan PLTS (Overview), Sistem PLTS,

Pemeliharaan PLTS 1, Pemeliharaan PLTS 2, Pengelolaan PLTS, Sistem Pelaporan serta mampu melakukan Praktik dan Presentasi Kelompok Pendidikan dan

Pelatihan Teknis.

Diklat Teknis Pemeliharaan dan Pengelolaan PLTS ini diselenggarakan di Hotel Lor In, Solo dari tanggal 15-19 Oktober 2012. Sedangkan materi yang disampaikan

dalam Diklat Teknis Pemeliharaan dan Pengelolaan PLTS yaitu Prospek Pengembangan PLTS Masa Datang, Pengenalan PLTS (Overview), Sistem PLTS,

Pemeliharaan PLTS 1, Pemeliharaan PLTS 2, Pengelolaan PLTS, Sistem Pelaporan, Praktik dan Presentasi Kelompok.

Diklat Penghematan Energi Dan AirPusdiklat KEBT kembali menyelenggarakan Diklat Teknis Penghematan Energi dan Air. Diklat kali ini diselenggarakan di kota Makasar. Materi yang disampaikan dalam Diklat Teknis Penghematan Energi dan Air yaitu Regulasi Konservasi Energi, Sistem Manajemen Energi dan Air, Peralatan Pengguna (Pemanfaatan) Energi dan Air, Kiat- KiatPenghematan pada Peralatan Pengguna Energi, dan Kiat- Kiat Penghematan Air. Para peserta diklat juga akan melakukan kunjungan lapangan, praktik dan penghematan energi air serta melakukan diskusi dan presentasi.

Penyelenggaraan diklat ini berkaitan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Penghematan Energi

serta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi.

Dikatakan jika pengelolaan energi yang meliputi penyediaan, pemanfaatan, dan pengusahaannya harus dilaksanakan secara berkeadilan, berkelanjutan, rasional, optimal, dan terpadu guna memberikan nilai tambah bagi perekonomian bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyediaan, pemanfaatan, dan pengusahaan energi yang dilakukan secara terus menerus guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam pelaksanaannya harus selaras, serasi, dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup.

56 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 57

Page 31: ESDM Edisi 9

balitbang

Memberikan anugerah merupakan tradisi yang baik, budaya Indonesia yang saya

pelajari dengan serius sampai dengan sekarang, budaya Indonesia yang benar adalah memuji serta memberi apresiasi," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik.

Dalam kesempatan tersebut Menteri ESDM juga mengatakan jika Negara kita diberi gunung api banyak berarti dibawah tanah Indonesia banyak mengandung magma dan disekitar itulah dimana-mana ada potensi panas bumi. “Sekarang tugas kita adalah kerjakan, kerjakan dan kerjakan, panas bumi tidak boleh kita biarkan di bawah tanah, mari kita kerjakan, ambil itu dan jadikan listrik", papar Menteri Jero Wacik. Sementara itu yang berkaitan dengan sumber energi baru terbarukan Jero Waik menyampaikan jika menurut penelitian ada daerah-daerah yang anginnya konstan sepanjang tahun seperti di Bantul dan Sulawesi Barat. “Kalau kita lihat tadi kincir-kincirnya begitu banyak kita juga bisa membuat satu hamparan kincir angin, seribu kincir dalam satu

lapangan yang akan menghasilkan ber-kilo Watt atau ber-Mega Watt yang baru dan itu energi terbarukan. Selain itu kita punya potensi biomassa, tandan kosong dan cangkang kelapa sawit dan sebagainya"imbuh Jero Wacik. "Dengan

Penerima Penghargaan Energi ke-2 tahun 2012, bahwa Indonesia dianugerahi sumber energi yang melimpah, tinggal kita yang harus menggali dan mengembangkannya"papar Menteri ESDM.

Sementara itu Kepala Badan Litbang ESDM, Bambang Dwiyanto selaku Ketua Panitia Pelaksana dalam laporannya menyampaikan bahwa dalam penentuan dan penetapan Penerima Penghargaan Energi Prakarsa, Pratama atau Prabawa, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dibantu oleh Dewan Juri yang mewakili Unsur Asosiasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral, Perguruan Tinggi, Praktisi, Tokoh Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Dewan Juri dalam melaksanakan tugasnya dilengkapi dengan Pedoman Penilaian terhadap

Penghargaan Energi Ke-2 Tahun 2012

PENGHARGAAN ENERGI PRAKARSA

Perorangan

H. M. DORI SUHARDI

SUCIPTO

Kelompok Masyarakat

(KPSP) ‘SETIA KAWAN’

Jumlah keseluruhan Calon Penerima Penghargaan Energi tahun 2012

sebanyak 83 Calon dengan rincian 53 Calon Prakarsa, 20 Calon Pratama,

dan 10 Calon Prabawa. Calon tersebut tersebar di 24 Wilayah

Provinsi, dan 55 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Dari jumlah calon

tersebut terdapat 26 Calon yang telah ikut serta dalam Penghargaan

Energi tahun 2011.

PENERIMA PENGHARGAAN ENERGI

PRATAMA

Perusahaan Nasional

(Persero)

WINDU Ltd.

Perusahaan Daerah

(CINTEK)

Berikut Para Penerima Penghargaan Energi ke-2 tahun 2012:PENERIMA PENGHARGAAN ENERGI

PRABAWA

BARAT

BARAT

Menteri ESDM, Jero Wacik menghadiri Malam Penganugerahan Penghargaan Energi Ke-2 tahun 2012 (12/10). Acara yang berlangsung di The Dharmawangsa

Jl. Brawijaya Raya No. 26 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini turut dihadiri oleh Pejabat Eselon I Kementerian ESDM dan Kementerian lain, Direksi BUMN, dan para pemangku kepentingan terkait. Kegiatan Penghargaan Energi ini diharapkan dapat mendorong peran aktif masyarakat Indonesia, sehingga menyadari akan pentingnya kemandirian energi dalam rangka membangun ketahanan energi nasional melalui konservasi

energi dan diversifikasi energi khususnya dalam pengelolaan energi yang berkelanjutan.

Unsur dan Sub Unsur yang dinilai, yang kemudian dinyatakan dengan Angka dan Sebutan serta diberikan Bobot pada setiap Unsur guna menentukan Nilai Tertimbang.

Jumlah keseluruhan Calon Penerima Penghargaan Energi tahun 2012 sebanyak 83 Calon dengan rincian 53 Calon Prakarsa, 20 Calon Pratama, dan 10 Calon Prabawa. Calon tersebut tersebar di 24

Wilayah Provinsi, dan 55 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Dari jumlah calon tersebut terdapat 26 Calon yang telah ikut serta dalam Penghargaan Energi tahun 2011.

58 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 59

Page 32: ESDM Edisi 9

badan geologi

Pemerintah Modernisasi Alat Pemantau Gunung BerapiPemerintah akan meremajakan seluruh sistem pemantauan gunung api di Indonesia. Diharapkan pada 2014, seluruh sistem peralatan di 129 gunung berapi yang ada sudah modern dan berstandar Internasional.

"Mayoritas peralatan kita itu buatan tahun 1982, jadi sudah tidak sesuai lagi," kata Kepala

Modernisasi peralatan, kata dia, akan dilakukan dengan bantuan United States Geological Survey

itu akan ditiru.

"Kalau beli mahal sampai Rp 400 jutaan peralat,

Surono, menyetujui alih teknologi ini. Apalagi, Surono juga berjanji tidak akan memperjual belikan peralatan tersebut.

"Toh, kalau dijual siapa yang mau beli, yang butuh kan ya gunung berapi," ujarnya.

Saat ini, pihaknya sebenarnya telah mendapatkan sebanyak 100 peralatan modern, Sayang, dari jumlah ini hanya tersisa 30 buah karena banyak dari peralatan yang dicuri ketika diletakkan disekitar gunung berapi.

Surono mengatakan, selain tertinggal masalah teknologi, jumlah peralatan yang ada di Indonesia

Merapi hanya memiliki empat stasiun seismik. Padahal, Merapi adalah gunung berapi yang sekelilingnya terdapat permukinan penduduk.

sampai dipantau lebih dari 100 stasiun seismik," ujarnya.

Sumber: www.tempo.co

MRaung dan pengujung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan mendekati

dalam radius tiga km dari pusat kawah

agar tetap tenang, tidak terpenagruh

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan

pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan

UNESCO Tetapkan Kaldera Batur Sebagai Global Geopark NetworkOrganisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) akhirnya menetapkan kawasan Kaldera Gunung Batur Kintamani, Bangli, Bali sebagai bagian dari Global Geopark Network (GGN) atau jaringan taman bumi global. Penetapan tersebut dilakukan saat Konferensi Geopark Eropa yang ke-11 di Geopark Auroca, Portugal, pada 20 September lalu.

akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia, khususnya Bali, pada tahun-tahun mendatang.

Global Geopark Network

“Tim ahli dari UNESCO tahun lalu sudah meninjau langsung ke Kaldera Batur dan kawasan Karst Pacitan Jawa Timur yang siap kita ajukan, tetapi baru

Destinasi Pariwisata (Ditjen PDP) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Firmansyah Rahim didampingi Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Event Kemenparekraf Achyaruddin dalam

(4/10).

Firmansyah mengatakan, Penetapan geopark ini merupakan penghargaan dari UNESCO terhadap pengelola taman bumi yang mampu melaksanakan pelestarian geologi dan sekaligus memanfaatkannya sebagai daya tarik wisata. Keberadaan kegiatan wisata di kawasan itu dapat meningkatkan kesejahteraan, melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekitar serta memberikan edukasi dan akselerasi secara bersamaan kepada wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata geopark.

Indonesia saat ini tengah memperjuangkan kawasan geopark lainnya agar diakui

diusulkan Indonesia ke UNESCO, di samping lima calon lainnya yakni Danau

ke seluruh dunia,” kata Achyaruddin sebagai salah satu delegasi Indonesia dalam

(geopark) global saat ini tengah dikembangkan dalam program DMO (Destination Management Organization) atau tata kelola destinasi dengan melibatkan partisipasi seluruh stakeholder termasuk masyarakat dari 15 desa yang ada

berkembang dan terjaga kelestariannya, serta menyejahterakan masyarakat setempat melalui kegiatan pariwisata. Sumber: www.budpar.go.id

Aktivitas Gunung Raung Meningkat, Radius Aman 3 Km

Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM meningkatkan status Gunung Raung dari waspada menjadi siaga pada Senin (22/10),

pukul 20.30 WIB. Kementerian ESDM meminta masyarakat di sekitar Gunung Raung agar tidak mendekati kawah dalam radius tiga km.

Desa Sumber Arum, Kecamatan Songon, Kabupaten Banyuwangi atau dengan Pusat

di Bandung.

pada posisi 8º 07’ 30” LS dan 114º 02’ 30” BT dengan tinggi puncaknya sekitar 3.332 meter dari permukaan laut. Secara administratif, gunung ini terletak di Kabupaten Bodowoso, Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur.

dicirikan oleh hembusan asap kawah berwarna putih tipis, tekanan lemah dengan ketinggian berkisar antara 50 hingga 75 meter dari puncak yang umumnya condong ke arah utara. Potensi

bahaya erupsi gunung ini pada Kawasan Rawan Bencana III adalah kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava dan bahan lontaran batu (pijar). Selanjutnya, potensi bahaya erupsi

Bencana II adalah kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava dan bahan lontaran batu (pijar) serta hujan abu lebat. Sementara itu, Kawasan Rawan Bencana I adalah kawasan terlanda lahar/banjir dan kemungkinan dapat terkena perluasan aliran piroklastik (awan panas). Apabila letusannya membesar, maka kawasan ini sangat berpotensi tertimpa bahan jatuhan piroklastik berupa lontaran batu (pijar) dan hujan abu berjenis ash dry fall.

Sumber: www.esdm.go.id

60 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 61

Page 33: ESDM Edisi 9

potensi

Alih-alih dibiarkan percuma, sampah bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi. Energi yang bisa dihasilkan dari satu ton sampah dapat mencapai 525 KWh (kilowatt hours).

Jumlah energi listrik ini cukup untuk memenuhi kebutuhan energi sebuah gedung perkantoran selama satu hari. Bayangkan berapa energi yang dihasilkan dari sampah di perkotaan yang berpotensi mencapai 2,2 miliar ton per tahun pada 2025.

Di Indonesia, pengelolaan sampah menjadi energi sudah dilaksanakan sejak bertahun-tahun silam. Belum lama ini, misalnya, Pertamina mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Proyek ini bernilai investasi sekitar US$ 180 juta atau Rp 1,6 trilyun.

menjelaskan, pengolahan sampah menjadi listrik dilakukan dengan membangun pembangkit listrik tenaga sampah yang berasal dari TPST Bantargebang.

Sampah telah menjadi persoalan serius di sejumlah kota besar. Tumpukan sampah menggunung menjadi implikasi dari makin

sedikitnya ruang untuk menampungnya. Bau busuk hingga penyakit pun menjadi ancaman nyata akibat sampah yang tak

terurus.

sampah, dibuang sayang…

Sunter nantinya diolah dengan teknologi berbasis incinerator. Selain karena minimnya lahan, incinerator juga dinilai memiliki kelebihan, antara lain mampu mereduksi sampah hingga 90% dan mengurangi emisi gas ruang kaca.

ITF terakhir, yakni Marunda direncanakan mampu mengolah sampah hingga 1.500 ton/hari. ITF ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 12 ha dan merupakan bagian terintegrasi dari Kawasan Ekonomi Khusus Marunda.

Di tingkat akhir, pengolahan sampah Jakarta dilakukan di TPST Bantargebang sebagai TPST regional. Pengolahan di TPST Bantargebang juga dikelola dengan basis teknologi tinggi, terutama untuk menghasilkan energi listrik.

Salah satu teknologi yang dikembangkan

metode Digestiondari sampah organik dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Sementara sampah anorganik diolah

memroduksi listrik sebesar 10,5 MW. Sementara itu, kapasitas penuh sebesar 26 MW ditargetkan tercapai pada 2023.

tersebut, saat ini telah dibangun gas dan trafo.

PLN bersedia membeli listrik dari PLTSa Bantargebang senilai Rp 850 per KWH, jauh dari rata-rata harga pembelian dari pembangkit konvensional. Selain mengolah sampah menjadi energi listrik, TPST Bantargebang juga melakukan kegiatan pemilahan, pengomposan dan daur ulang.

Dengan mengolah energi dari sampah, kita juga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca di udara yang mengakibatkan pemanasan global. Jika kita bisa mengolah satu ton sampah menjadi energi, maka kita akan bisa mengurangi satu ton emisi karbondioksida (CO2) yang terbuang di udara.

Jadi, dengan dukungan teknologi mutakhir, mengelola sampah berarti bisa menghasilkan energi sekaligus mengurangi kerusakan lingkungan.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com, http://metropolitan.inilah.com, www.hijauku.com

PLTSa ini pada tahap awal akan memanfaatkan feedstock sebanyak 2.000 ton sampah per hari dengan kapasitas listrik terpasang sekitar 120 megawatt (MW).

Proyek ini akan menggunakan teknologi pengolahan biomass municipal solid waste to power dan ramah lingkungan. Pertamina menargetkan pada 2014, PLTSa ini dapat beroperasi dan melistriki masyarakat. Pengelolaan sampah juga dilakukan oleh pemerintah daerah lokal. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, misalnya, juga tak mau ketinggalan. Dengan volume sampah di Jakarta sekitar 6.000-6.500 ton per hari, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebersihan terus mengembangkan berbagai teknologi pengolahan sampah. Salah satunya mengembangkan pengolahan sampah lewat program 3R (reduce-reuse-recycle). Saat ini, terdapat total 94 titik 3R yang tersebar di lima wilayah kota serta mampu mereduksi sampah hingga 350 ton/hari (5% dari total sampah Jakarta).

Tidak hanya itu, Dinas Kebersihan juga mengembangkan pengolahan

sampah melalui Intermediate Treatment Facility (ITF). Selain fokus pada pengolahan sampah di dalam kota, ITF juga bertujuan mengurangi beban TPST Bantargebang. Saat ini, terdapat tiga ITF, yakni ITF Sunter, ITF Cakung-Cilincing dan ITF Marunda.

ITF Cakung-Cilincing mulai beroperasi pada Agustus 2011 dengan menggunakan teknologi Mechanical Biological Treatment. Lewat teknologi tersebut, sampah anorganik didaur ulang. Sementara itu, sampah organik difermentasi untuk menghasilkan bahan bakar pembangkit listrik atau sumber

Tahun ini, dengan total lahan seluas 7,5 hektar (ha), ITF Cakung-Cilincing mampu mengolah sampah hingga 1.300 ton per hari. ITF ini juga menghasilkan energi listrik sebesar 4,95 MW atau menghasilkan

Million British Thermal Unit (MMBTU).

ITF yang lain, yakni Sunter, akan berdiri di atas lahan seluas 3,5 ha. ITF ini direncanakan mampu mengolah sampah hingga 1.200 ton per hari. Berbeda dengan ITF Cakung-Cilincing, sampah di ITF

62 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 63

Page 34: ESDM Edisi 9

teknologi

Tenaga surya rumahan semakin menjadi solusi bagi pilihan gaya hidup hijau dan pemanfaatan energi terbarukan untuk keperluan sehari-hari. Meskipun biaya pembelian dan instalasi masih tinggi, di beberapa negara telah

diterapkan berbagai skema subsidi nasional, seperti subsidi dana investasi, tarif listrik feed-in dan insentif pajak, yang bertujuan untuk mempromosikan aplikasi ini dengan mengurangi cost. Melalui insentif investasi keuangan dan pengurangan biaya yang dicapai dengan kemajuan teknologi, sistem tenaga surya secara bertahap menjadi ekonomis untuk keperluan rumah tangga. Sistem tenaga surya rumahan dapat membantu mengurangi biaya energi dengan menggunakan energi surya "gratis" sebagai pengganti energi "berbayar" yang dibeli dari jaringan listrik (tagihan listrik), bahkan energi yang dihasilkan matahari dapat memasok sebagian besar kebutuhan energi rumah tangga. Sumber tenaga surya mencakup sistem panas matahari (solar thermal, menggunakan radiasi matahari untuk menyediakan air panas baik untuk air panas konsumsi atau air panas MCK), atau sistem fotovoltaik (mengubah energi surya/sinar matahari menjadi listrik baik untuk langsung dipakai menyalakan peralatan listrik atau 'menjual listrik' ke jaringan listrik feed-in). Pada artikel ini kita fokus pada sistem fotovoltaik untuk rumah.

Sebelum memasang instalasi surya rumahan, penting bagi kita untuk menangani masalah-masalah tertentu seperti perkiraan kebutuhan energi rumah tangga, mengumpulkan data lokasi (radiasi matahari) dan memperkirakan ukuran panel surya yang sesuai. Secara umum, langkah-langkah berikut dapat dijadikan panduan:

Perkirakan kebutuhan energi di rumah: Anda dapat memperkirakan kebutuhan energi dengan mengacu pada tagihan energi di rumah Anda. Dianjurkan untuk mengumpulkan data minimal 12 bulan berturut-turut (secara tahunan), atau lebih, sehingga memiliki representasi yang baik mengenai kebutuhan energi di rumah sepanjang tahun (mencakup semua musim).Konsumsi energi bulanan: Dengan mengamati tagihan listrik di rumah, Anda dapat memperoleh catatan mengenai angka bulanan yang dikonsumsi di rumah (dalam kilowatt-jam Kwh).Rata-rata konsumsi bulanan: Dari catatan angka bulanan, Anda dapat memperoleh kebutuhan energi rata-rata per bulan (yaitu total konsumsi selama 12 bulan dibagi 12). Dan penting pula untuk mencatat angka konsumsi terendah dan tertinggi (Kwh dan bulannya) sehingga Anda dapat memperoleh pemahaman komprehensif mengenai kebutuhan energi Anda dan meningkatkan kepekaan terhadap penghematan konsumsi dari waktu ke waktu.

Data Lokasi Radiasi Matahari: Carilah durasi khas sinar matahari (dalam jam) di lokasi Anda (negara dan kota) selama 30 hari. Jumlah ini biasanya dinyatakan dalam jam radiasi sinar matahari selama 30 hari (misalnya 150 jam sinar matahari dalam 30 hari). Atau, Anda dapat mencari angka ini yang dinyatakan dalam satuan rata-rata radiasi sinar matahari harian. Informasi tersebut dapat ditemukan pada otoritas cuaca setempat.Kesesuaian ukuran sistem surya: Dengan membagi konsumsi rata-rata bulanan Anda (Kwh) dengan jam sinar matahari

rata-rata bulanan (jam) di lokasi Anda, Anda bisa memperoleh perkiraan ukuran panel surya (Kw) yang seharusnya Anda miliki. Hal ini dapat dihitung menurut angka harian, bukan angka bulanan. Sebagai contoh, sebuah rumah dengan konsumsi rata-rata bulanan 350KWh di lokasi dengan radiasi surya rata-rata 150 jam per bulan akan membutuhkan suatu sistem 2,33 (dibulatkan 2,4) kilo-watt (yaitu 350/150). Namun, penting untuk dipahami bahwa angka-angka ini berasal dari "rata-rata dasar" selama periode 12 bulan. Dengan demikian, kapasitas 2,4 Kw pasti tidak akan cukup di setiap saat, untuk menutupi lonjakan permintaan energi atau selama hari berawan dan sinar matahari

ini, Anda perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan potensi kekuatan dan / atau menginstal penyimpanan energi (baterai).

Jumlah Panel Surya: Setelah Anda telah mengetahui kebutuhan kapasitas listrik (Kw), Anda dapat mulai memilih dari berbagai pilihan panel surya (fotovoltaik), perhatikan bahwa merek atau teknologi yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda pula. Untuk mendapatkan solusi potensial, Anda harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti: biaya

sistem (misalnya untuk menyimpan energi), perkiraan masa pakai dan garansi. Sebagai contoh, jika Anda ingin menggunakan panel surya 100 watt, berarti Anda memerlukan 24 panel untuk membangun kapasitas 2,4 Kw (2400W/100W).

Secara umum, seseorang harus memutuskan berapa persen kebutuhan energi rumah tangga (Kwh) yang dipasok oleh panel energi surya dan menyesuaikan dengan variabel-variabel lainnya. Akhirnya, harus dijelaskan bahwa langkah di atas diberikan sebagai panduan singkat dan angka-angka yang digunakan adalah 'angka sederhana' untuk penggambaran secara umum. Mudah-mudahan, hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dalam menilai solusi potensial pemanfaatan energi surya di rumah dan panduan untuk berdiskusi dengan instalator yang ahli.Sumber : IndoEnergi

Pertama, Anda perlu mengetahui berapa banyak listrik yang

dibutuhkan di rumah Anda. Jika Anda berencana hanya untuk melengkapi kebutuhan energi listrik di rumah Anda, itu juga bagus. Kemudian anda hanya menghitung persentase tambahan energi listrik yang Anda inginkan. Dengan melihat tagihan listrik rumah Anda, bisa membuat pekerjaan ini menjadi mudah. Anda bisa membuat

tahun yang anda gunakan. Anda akan dapat menggunakan rata-rata total, atau menggunakan angka puncak pemakaian. Jika Anda berencana untuk berhenti menggunakan listrik dari PLN secara total, pertimbangkanlah untuk menggunakan angka pada puncak pemakaian. Angka-angka tersebut akan memungkinkan Anda untuk memperhitungkan berapa banyak dan berapa besar ukuran modul PV yang Anda butuhkan. PV adalah singkatan fotovoltaik, metode yang hampir

dibutuhkan pada saat-saat itu dapat dipasok dari PLN.Jika instalasi listrik tenaga surya di rumah Anda menghasilkan listrik lebih dari yang Anda butuhkan pada waktu tertentu, di beberapa negara oleh beberapa perusahaan listrik, mereka dapat membeli kelebihan listrik Anda dan dimasukkan ke jaringan listrik mereka melalui sebuah perjanjian. Hal ini biasanya secara teknis dilakukan dengan menjalankan meteran listrik Anda secara mundur ketika Anda memasok listrik untuk jaringan mereka. Dengan panel, baterai, biaya instalasi dan biaya lainnya untuk ukuran instalasi listrik tenaga surya yang paling sederhana biaya yang dibutuhkan sekitar $ 32.000 - $ 50.000. Dan masih bisa kurang. Biaya inilah yang harus diperhitungkan dan diperbandingkan dengan jumlah yang harus dibayar jika menggunakan listrik PLN selama masa pakai dari sistem, biasanya sekitar 20 tahun tanpa penggantian substansial.

akan membaik seiring berjalannya waktu, karena harga listrik terus meningkat. Mungkin sekaranglah saatnya bagi Anda untuk mulai beralih menggunakan sistem listrik tenaga surya untuk rumah Anda.

Energi Surya Untuk di Rumah: Menghitung Kebutuhan Instalasi Sistem Energi Surya

Cara Memasang Instalasi Listrik Tenaga Surya di Rumah

Jika Anda ingin memanfaatkan tenaga surya untuk pemanas dan listrik di rumah, Anda mungkin harus mempertimbangkan ada beberapa item yang relatif mahal yang diperlukan. Namun item-item ini bisa menghemat biaya energi anda untuk jangka waktu yang panjang. Meski begitu, meng-instal sistem

listrik tenaga surya memang membutuhkan teknologi yang tepat dan memerlukan persiapan matang.

digunakan oleh semua sel surya untuk mengkonversi sinar matahari menjadi listrik. Selanjutanya Anda cuma harus menggunakan perhitungan sederhana untuk mencocokkan luas area atap yang digunakan dengan jumlah dan ukuran modul yang dibutuhkan.

Setiap modul akan menghasilkan sejumlah tertentu daya listrik

dengan biaya tertentu. Untuk rumah berukuran sederhana, biaya panel sekitar $ 10.000 - $ 16.000 dengan menggunakan harga sekarang. Tapi modul PV harus terhubung pada peralatan lain. Konektor, klem, kabel dan komponen lainnya menambah

total biaya. Jumlahnya sangat bervariasi. Dan jangan lupa untuk menambahkan biaya instalasi. Sebagian besar pemilik rumah tidak memiliki keterampilan untuk memasangnya sendiri. Matahari tidak bersinar sepanjang hari di setiap hari. Bumi akan menjadi gelap di malam hari, ini pasti. Hujan dan awan tebal akan mengurangi jumlah tenaga surya yang diserap. Faktor tak terkendali lain juga dapat mengurangi jumlah sinar matahari yang tersedia. Jadi, hampir setiap pengguna instalasi listrik tenaga surya memerlukan pasokan kontinyu yang bisa disediakan oleh sistem penyimpanan baterai. Atau sebagian listrik yang

64 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 65

Page 35: ESDM Edisi 9

teknologi

Minyak dan gas bumi adalah sumber daya alam strategis yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional

dan merupakan komoditas vital yang menguasai hidup orang banyak. Sebagai salah satu produk yang mempunyai nilai strategis perlu dijaga ketersediannya secara berkesinambungan.

Karena begitu pentingnya, pengelolaan serta penyaluran minyak dan gas bumi perlu mendapatkan pengawasan secara sistematis dari Pemerintah. Dalam SNI (Standar Nasional Indonesia) No. 13-3473 dan 13-3474-2002 yang diadopsi dari ASME/ANSI B. 31.4.dan B 31.8 dinyatakan bahwa operator pemilik pipa penyalur minyak dan gas bumi harus memiliki program maintenance, program inspeksi yang dimuat Sistem Manajemen Integitas Pipa Penyalur.

Pemeliharaan pipa penyalur merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar dalam sistem manajemen integritas pipa penyalur minyak dan gas bumi yang dioperasikan oleh operator perusahaan minyak dan gas bumi. Tujuan tak lain adalah untuk menjamin kehandalan pengoperasian pipa penyalur dan, mengurangi terjadinya

dan BUT (Bentuk Usaha Tetap) wajib menjaga keselamatan kerja termasuk menerapkan kaidah-kaidah yang baik itu. Mereka wajib memiliki atau menyimpan data. Data-data yang harus disimpan mulai survey eksplorasi sampai operasi itu harus tersimpan dengan rapi,” paparnya.

Namun pada prakteknya bahkan di KKKS yang besar pun kadang data-data yang mereka miliki tidak terintegrasi, artinya data tersebar di beberapa departemen internal mereka. Sebagai contoh pada saat pemasangan bejana tekan, mulanya didesain oleh bagian project, dicatat dan terhenti ketika dialihkan sesuai tahapan berikutnya.

Pada saat di kontruksi maka yang bertanggungjawab adalah divisi kontruksi, datanya tersimpan di situ. Tetapi ketika dioperasikan maka data lain dibuat untuk bagian operasional. Demikian seterusnya pada saat dilakukan operasional dan maintennce. “Kesemua bagian ini tentunya memiliki data masing-masing terhadap alat tersebut seusai tugas pokok fungsinya. Tetapi pada saat pemerintah menginginkan data yang komprehensif mulai dari desain sampai operation maka ditemukan kesulitan. Karena menurut mereka data itu ada di bagian-bagian yang terpisah,” urainya.

Data adalah Aset

Data merupakan asset yang harus diperlihara karena semua keputusan yang baik harus berdasarkan data dan semakin banyak data yang tersedia akan semakin baikkualitas . Hal ini mengingatkan kita betapa berharganya data yang kita miliki sehingga kita harus mulai memberikan harga pada data tersebut. Bayangkan bila kita kehilangan data disain dan konstruksi awal sehingga kita harus membuat ulang data tersebut, hal itu akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tetapi banyak sekali operator pipa penyalur yang bila kita minta akan kesulita untuk mendapatkan data yang mereka miliki karena belum baiknya sistem dokumentasi dan hal ini akan menjadikan sulit untuk ditemukan lagi.

Hasil intelligent pigging suatu pipa penyalur misalnya merupakan informasi yang sangat mahal, sehingga perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam penyusunan program integritas pipeline, dan harus disimpan secara baik dan benar. Dengan memiliki data hasil pelaksanaan intelligent pigging, kita dapat melakukan analisa secara detail dan

Manfaat KONVERGENSI DATA dalam INDUSTRI

MIGASUpdate data keteknikan yang baik bisa menjadi informasi awal yang sangat

penting di dalam dunia keteknikan Migas (Minyak dan Gas Bumi). Misalnya terjadi sebuah kecelakaan kerja atau performa alat menurun, semua bisa lebih cepat

ditanggulangi jika ketersediaan data keteknikan yang baik dan terintegrasi.

dalam manajemenperusahaan. Sebagai contoh data pembelian alat dan riwayat pengoperasiannya menjadi penting pada saat mengganti alat atau membeli

Atau jika terjadi kecelakaan yang diduga berasal dari alat kerja, maka gangguan

teknis yang tercatat pada data akan memudahkan investigasi.

Demikian luas fungsi data sebagaimana diungkap

oleh Patuan Alfon, Kasie Keselamatan Eksplorasi dan Eksploitasi Migas, Subdit

Keselamatan Operasi Hulu

Migas, Direktorat Teknik dan Lingkungan

Migas saat menjelaskan urgensi dan

peran data di lingkungan migas.

“Awalnya yang melatarbelakangi

pentingnya menyimpan data adalah begitu terjadi kecelakaaan, kebakaran, dan unplanned shut down yang terjadi, pada saat dilakukan investigasi untuk mengetahui akar masalah kecelakaan kita sering kesulitan dalam mendapatkan data yang update,” jelasnya.

Padahal, menurutnya Pemerintah sudah mengatur keharusan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menyimpan data-data kerja mereka. “Menilik UU No. 22 yang mengharuskan BU (Badan Usaha)

benar terhadap setiap permasalahan pipa penyalur.

Itu sebabnya manajemen data yang baik merupakan kunci utama dari perencanaan dan implementasi suatu Manajemen Integritas Pipeline, terutama yang berhubungan dengan bahaya dan ancaman terhadap pipa penyalur . Manajemen data yang terpadu sangatlah penting terutama untuk pipa penyalur dengan jumlah banyak dan panjang. Manajemen data yang terpadu memungkinkan untuk menyimpan data, mengupdate dan mencari dengan mudah terhadap semua informasi yang diperlukan seperti lokasi, kondisi dan nilainya.

Data Terintegerasi

Penataan data yang mengarah pada konvergensi data berprinsip pada penyatuan dan pemakaian bersama. Data ini diharapkan usia pemakaiannya panjang dan akan menunjang kemudahan mengakses pembinaan dan pengawasan. “Tanpa data fungsi pembinaan dan pengawasan tidak akan berjalan dengan baik,” ujarnya mengingatkan.

Bila melihat penggunaan data pada eksplorasi migas dengan mencontoh

negara tetanggga Australia maka di sana sudah dibangun jaringan data yang handal. “Bahkan pemerintah Australia bisa akses ke data SPBU, data pipa secara real time. Jadi, kalau ada yang bocor mereka langsung tahu,” pujinya. Meski demikian jalan menuju ke sana sudah dirintis jika melihat pada kebutuhan dan keharusan penyimpanan dan pengolahan data. Baik di pihak otoritas dan user. Ia menghimbau rekannya di jajaran Ditjen Migas untuk memberi masukan data yang penting

Juga peningkatan kompetensi dalam penguasaan teknologi berbasis IT untuk kemudahan rute pendataan.

Demikian pula untuk mitra pemerintah yang berada di KKKS agar dapat menyimpan dan menata data lebih baik lagi. Data juga akan menunjang soal lainnya menjadi lebih mudah. Misalnya saat Ditjen Migas harus keluarkan

dan data alat, Inspektor akan mengalami kesulitan. Itulah salah satu pentingnya data sebagai catatan dan bukti melewati persyaratan yang memang diwajibkan

dikeluarkan.

potensi kecelakaan dan pencemaran lingkungan akibat pengoperasian pipa penyalur migas tersebut.Untuk dapat melakukan hal tersebut diperlukan suatu data baik yaitu data yang terkait dengan kondisi material pipa penyalur, data kondisi lingkungan, data

hasil inspeksi dan data-data tersebut digunakan untuk melakukan suatu kajian atau analisa dalam rangka menjamin kelayakan pengoperasian pipa penyalur.

Karena dengan data yang baik, maka akan memudahkan penelusuran untuk mengetahui informasi mutakhir mengenai berbagai aspek

66 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 67

Page 36: ESDM Edisi 9

lingkungan

Menurut penelitian USDA, jutaan hektar lahan ditelantarkan setelah proses pertambangan. Tak sedikit yang kondisinya tandus dan rusak. Hal ini terutama terjadi di lokasi-lokasi pertambangan mineral, yaitu timbal (lead) dan seng (zinc).

Lahan-lahan bekas tambang ini juga tercemar asam, tailing (pasir sisa tambang yang disebut chat) dan bahan-bahan beracun lain.

Para ilmuwan kemudian bereksperimen dengan menambahkan kompos untuk mengganti karbon yang hilang. Karbon ini diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Tim peneliti kemudian menumpuk kompos dengan komposisi hingga 0,5 ton per km² di sejumlah lokasi bekas tambang. Lokasi itu lalu ditanami dengan rerumputan. Tim peneliti lalu mengambil sampel tanah lima kali dalam dua tahun penelitian untuk mengetahui kandungan nutrisinya.

Setelah dua tahun, tanaman di wilayah dengan kandungan kompos yang tinggi mengalami kenaikan kandungan pH, fosfor, nitrogen, karbon dan air. Kandungan biomassa mikroba dalam tanah yang mengandung banyak kompos juga meningkat. Begitu pula dengan aktivitas enzim dan potensi oksidasi amonia. Semua prasyarat tersebut menciptakan kondisi yang ideal dan mendukung pertumbuhan tanaman.

Kompos dalam konsentrasi yang tinggi juga menurunkan kandungan timbal dan seng hingga 90% sehingga mengurangi risiko pencemaran saluran air jika terjadi hujan deras. Kandungan seng yang tinggi akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Kompos juga bisa memerkuat tanaman dan meminimalisir longsor.

Di Indonesia, penggunaan kompos untuk merehabilitasi lahan tambang telah diuji coba di danau Melintang dan Semayang, Kalimantan. Bedanya, kompos ini menggunakan campuran berbahai bahan. Salah satunya enceng gondok (Eichhornia crassipes).

pimpinan perusahaan pengembang teknologi Bio Elektrik, mengenalkan Instalasi Bio Elektrik 7.000 L. Instalasi itu terdiri atas tiga unit digester 7.000 liter, satu mesin pencacah MPO 500 HD (Honda), tiga unit pemurnian biogas MP 24150 (stainless steel), gas holder kapasitas > 10 m³, tiga unit genset biogas daya 5.000

serta perlengkapan instalasi hingga unit kompor dan generator. Instalasi Biogas dan Bio Elektrik Biophoskko BD 7.000 L berkemampuan mengolah limbah biomassa atau sampah organik termasuk eceng gondok untuk pertama kalinya hingga 21 m³ (setara 7 ton) dan selanjutnya 4,2 m³ atau 1,26 ton/hari.

Hebatnya, instalasi ini juga bisa menghasilkan sumber output

shelter Instalasi BD 7.000 L menghasilkan biogas dengan kemurnian > 80% metan (CH4) sebanyak 37,8 m³ yang memiliki daya nyala dan kalori tinggi sebagai bahan

ini juga bisa menghasilkan energi untuk menyalakan tiga unit genset 5.000 watt sebanyak 45,36 KWh (kilowatt hour).

Selain penerimaan dari penjualan bahan bakar gas atau energi listrik di atas, instalasi shelter BD 7.000 L menghasilkan lumpur dengan kualitas pupuk cair organik sebanyak 3,78 m³/hari. Lumpur ini dapat ditingkatkan kualitasnya dengan menambahkan aneka

tumbuh, sehingga memiliki nilai tambah (added value) sebagai pupuk hayati atau pupuk organik.

Tambah pula, material cairan yang diperoleh dari lumpur (sludge) keluaran instalasi bisa digunakan sebagai pupuk kompos cair. Kompos cair ini bermanfaat bagi pertumbuhan vegetasi dalam reklamasi lahan tambang. Selain itu, material lumpur noncair, berupa kompos padat, akan sangat berguna bagi media tumbuh jamur tiram. Jamur tiram ini tumbuh baik pada material dengan kandungan selulosa tinggi seperti halnya kompos asal eceng gondok.

Selama ini, sejumlah tanaman, misalnya enceng gondok, dinilai mengganggu ekosistem. Namun, dengan penerapan teknologi dan pengolahan tepat guna, tanaman-tanaman pengganggu bisa berdampak positif. Pengolahannya bisa berwujud kompos yang bisa bermanfaat untuk mengurangi kerusakan lahan tambang.

Sumber:www.hijauku.com, Posko Hijau

KOMPOS untuk REHABILITASI

Lahan TambangDepartemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menemukan

cara baru guna mengurangi kerusakan tambang. Caranya dengan menutup lahan yang rusak akibat pertambangan

dengan kompos dari kotoran hewan. Keseimbangan unsur dan nutrisi pada lahan pun bisa dipulihkan.

68 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 69

Page 37: ESDM Edisi 9

lingkungan

(LCMT). Itulah nama resmi konsep kota berkarbon rendah. Konsep ini memberikan ide dasar tentang sebuah kota rendah karbon dan pendekatan yang efektif tentang bagaimana mengembangkan kota dengan emisi karbon rendah.

Konsep LCMT diterapkan secara regional dalam kawasan

Economic Cooperation (APEC). APEC memang tengah gencar mengembangkan program low carbon city di kota-kota di

efek gas rumah kaca serta pemanasan global.

Kota Besar

Ada berbagai macam cara untuk mengurangi emisi karbonmonoksida (CO) atau karbondioksida (CO2). Misalnya, menggunakan peralatan hemat energi berserta fasilitasnya, energi terbarukan dan sebagainya. Cara lain dengan melakukan tindakan yang berhubungan dengan lingkungan terkait secara tidak langsung, contohnya, dengan mengubah struktur kota, mengurangi kemacetan lalu lintas, daur ulang, aforestasi serta masih banyak lagi.

dicoba di sejumlah kota besar. Hal ini dilakukan karena tingginya zat karbon dalam kandungan udara menjadi

Sederhana

Karbonmonoksida dan karbondioksida sangat terkait dengan polusi kendaraan atau industrialisasi. Menyasar pengurangan polusi kendaraan atau pabrik memalui mekanisme regulasi terlalu muluk dalam waktu dekat. Namun cara lain bisa ditempuh untuk mewujudkan low carbon city. Berpikir sederhana tentang sekitar kita bisa menjadi solusi cerdas.

Lihat saja kota Muangklang di Thailand. Kota ini terkenal dengan prestasinya dalam mengupayakan kota yang ramah lingkungan di bawah komando sang walikota, yakni Somchai Chariyacharoen. Apa saja yang terjadi di sana? Jawabannya sederhana: sampah. Kota ini menerapkan manajemen pengelolaan sampah secara terpadu. Dengan modal hanya sekitar Rp 11 milyar, mereka membangun sentra pengolahan sampah sederhana, yakni menggunakan semacam ban berjalan (conveyer belt) untuk memilah-milah sampah padat. Sampah padat tidak dibakar, tapi diletakkan di atas ban berjalan, dan dipilah-pilah oleh pekerja. Mana sampah yang masih bisa didaur ulang, mana yang tidak.

Mereka memisahkan sampah organik (misalnya sayuran, kulit buah) dan nonorganik (plastik, kardus bekas minuman kotak, kaleng minuman dan sebagainya). Sampah organik diolah kembali menjadi pupuk, kompos atau EM (effective micro-organism). Sampah non organik yang masih bisa didaur ulang, dijual ke pabrik untuk diolah menjadi barang lain yang bermanfaat. Dari kardus bekas minuman kotak, ternyata bisa dipakai untuk membuat aneka furniture, bahkan atap rumah. Mereka juga mengumpulkan limbah lemak atau minyak goreng dari rumah tangga atau restoran. Lemak atau minyak jelantah itu

dikumpulkan dan diolah menjadi semacam briket untuk bahan bakar. Briket ini dipakai sebagai sumber bahan bakar untuk rumah-rumah potong hewan. Jadi, hemat energi bukan?

Mereka juga menggunakan kotoran hewan dan kompos untuk menghasilkan gas methan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Untuk mengurangi pemakaian bensin, disediakan trem yang menggunakan bahan bakar gas alam (Natural Gas Vehiclemelayani penduduk Muangklang bepergian keliling kota. Dengan trem ini, selain hemat bensin, juga berarti mengurangi polusi udara.

Tanah-tanah kosong ditanami dengan aneka tanaman, terutama sayuran dan buah-buahan.

Hasilnya bisa dimanfaatkan, limbahnya bisa digunakan kembali untuk pupuk. Penduduk

Muangklang akhirnya menyadari dan mendukung apa yang walikotanya coba

terapkan karena mereka merasakan sendiri apa manfaatnya.

Anak-anak sekolah, rumah tangga, masyarakat banyak belajar dari

manajemen sampah ini. Kota menjadi bersih, hijau, sampah bisa dikurangi dan didaur

ulang, polusi udara berkurang. Mereka juga mendapat penghasilan tambahan dari penjualan kompos, fertilizer dan

barang-barang yang bisa didaur ulang.

Mau contoh sahih lainnya? Coba saja tengok Kitakyushu. Kota di Jepang ini disematkan oleh banyak pihak sebagai kota yang sukses menerapkan konsep low carbon society (eco-model city). Paling tidak itulah yang bisa dirasakan setelah 50 tahun lebih. Sebelum 1960, kota ini dikenal sebagai kota yang terpolusi paling parah akibat pencemaran industri. Sekarang, hal sebaliknya yang terjadi. Kota ini berhasil menciptakan industri berbasis lingkungan yang juga sukses menelurkan berbagai teknologi lingkungan canggih.

Banyak Pihak

Kota Muangklang membutuhkan waktu sekitar sembilan tahun untuk mewujudkan kotanya yang lebih bersih dari polusi. Kota

Kitakyushu bahkan lebih lama lagi. Kota-kota lain di Indonesia bisa mewujudkan kotanya seperti kedua kota yang dijadikan contoh di atas.

Rasanya tidak adil menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada pemerintah. Toh, kita sebagai bagian masyarakat luas juga berkewajiban memperbaiki kualitas lingkungan kota kita. Oleh sebab itu, pelaksanaan konsep low carbon city akan membutuhkan kerjasama dan partisipasi multipihak, seperti sektor swasta, komunitas akademisi, lembaga publik, media massa dan warga kota itu sendiri.

Kerja keras saja belum cukup. Kerja keras perlu diiringi dengan komitmen nyata untuk mewujudkan low carbon city. Hal ini perlu agar upaya tersebut bisa berkesinambungan, tidak putus di tengah jalan.

Sumber: www.ebtke.esdm.go.id, www.kapuas.info, www.envirodiary.com

Upaya konservasi energi untuk

mengendalikan pemanasan global terus dilakukan. Salah satu upaya

itu adalah ide tentang kota dengan emisi

karbon rendah (low carbon city).

mendambakan LOW CARBON CITY

masalah kota-kota besar. Sejauh ini, yang sudah menjadi percobaan, yaitu kota Tianjin, Cina dengan sukarela (volunteer). Setelah Tianjin, (APERC) membidik kota lain, yaitu Putra Jaya (Malaysia), Cebu (Filipina) serta Da Nang (Vietnam).

Tim APERC pun berkesempatan mengunjungi Surabaya tahun lalu. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengembangkan konsep kota rendah karbon. Selain itu, kunjungan APERC juga mengkaji program-program kota rendah karbon untuk mendorong penggunaan teknologi rendah karbon yang terintegrasi. Tidak hanya itu, maksud kunjungan ini adalah sebagai sharing knowledge (berbagi ilmu) dalam kaitannya guna mendorong pembentukan komunitas rendah karbon.

Hasil kajian Tim APERC menyatakan, Pemkot Surabaya sudah menerapkan konsep LCMT melalui layanan uji emisi untuk kendaraan yang mereka gratiskan, selain membangun tanan-taman kota dan kawasan desa hijau. Surabaya kemudian secara resmi ditunjuk oleh APERC sebagai pilot project low carbon city. Meski Surabaya masih jauh dari kondisi ideal low carbon city, namun upaya pemerintah setempat untuk menurunkan polusi di kotanya patut diapresiasi.

70 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 71

Page 38: ESDM Edisi 9

Fasilitas alat untuk melengkapi ruang kerja di laboratorium diantaranya :

Sedang peralatan darurat dan pendukung yang harus tersedia di laboratorium antara lain:

Begitu pula dengan pemindahan atau pengambilan bahan kimia dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar. Penanganan tumpahan atau percikan bahan kimia perlu diketahui sebelum bekerja di laboratorium. Tumpahan atau percikan bahan yang mengenai meja atau lantai perlu ditangani secara tepat. Apabila mengenai kulit atau mata harus mengetahui tindakan atau pertolongan pertama yang dapat dilakukan.

3. Alat dan instrumentasi

Menggunakan alat-alat gelas laboratorium yang sesuai dengan fungsi dan cara pemakaian yang benar dapat menghindarkan dari resiko kecelakaan kerja. Alat gelas yang telah berkurang fungsi dan kegunaannya, seperti ada bagian yang telah hilang, retak atau pecah sebaiknya tidak lagi digunakan. Instrumentasi yang tidak layak pakai juga tidak digunakan, seperti necara yang telah rusak sehingga menimbulkan kesalahan penimbangan, dapat berakibat kesalahan dalam pembuatan bahan atau campuran reaksi. Sentrifuge yang rusak sebaiknya tidak digunakan.

4. Sarana dan prasarana penunjang

Saluran air bersih di laboratorium harus tersedia dengan baik, Hal ini diperlukan untuk keperluan kebersihan, penanganan kecelakaan, sebagai pendingin proses distilasi, ekstraksi,

lainnya. Saluran listrik yang digunakan selalu diperiksa secara rutin dan harus dilengkapi pengontrol otomatis apabila terjadi hubungan arus pendek. Idealnya setiap laboratorium mempunyai program pelatihan teknik laboratorium atau kesehatan dan keselamatan kerja kimia. Selain itu seiring dengan kemajuan teknologi maka peralatan kerja di laboratorium sebagai sarana research and development-pun juga semakin berkembang. Itu artinya kita harus semakin hati-hati bekerja di laboratorium, termasuk selalu memperhatikan keselamatan bagi diri kita dan orang lain yang bekerja di laboratorium. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan kerja yang memadai untuk dapat melindungi dan menjamin keselamatan pekerja.

Kecelakaan kerja bisa saja terjadi setiap saat di laboratorium. Berikut ada beberapa penyebab terjadinya kecelakaan tersebut, diantaranya :

1. Faktor manusia

Faktor kelalaian manusia yang kurang memperhatikan aspek keselamatan kerja dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Kelalaian manusia juga dapat terjadi karena belum memahami panduan keselamatan kerja dengan benar. Perilaku baik akan terbawa setiap saat jika telah menjadi kebiasaan dalam kehidupan seseorang. Begitu pula budaya keselamatan kerja akan terbangun apabila selalu ada pembiasaan dalam setiap aktivitas di laboratorium. Kebiasaan bekerja sesuai dengan prosedur yang benar akan terbawa jika kebiasaan kecil dalam memperhatikan aspek keselamatan kerja selalu dibiasakan dari hal-hal yang paling sederhana. Contohnya mengenakan sepatu tertutup saat bekerja di laboratorium. Jika sekali dua kali bekerja dengan sepatu terbuka tetap aman, biasanya akan merasa sama saja mengenakan sepatu terbuka atau tertutup sehingga tidak ada kekhawatiran lagi jika tumpahan atau percikan bahan kimia setiap saat bisa terjadi.

2. Bahan kimia

Faktor lain terjadinya kecelakaan kerja yaitu penanganan bahan kimia yang tidak sesuai. Penyimpanan bahan kimia yang baik harus mempertimbangkan

tidak harus disimpan sesuai dengan urutan abjad. Penyimpanan bahan cair dan padat harus terpisah dan harus disesuaikan dengan sifatnya. Bahan cair yang telah diencerkan dan bahan padat yang telah dibuat dalam larutan harus disimpan dalam wadah yang sesuai dan diberi label. Label bahan kimia minimal menyertakan nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan. Bahan kimia yang tidak mempunyai label harus disingkirkan dan tidak diperbolehkan untuk digunakan, jika perlu ditelusur identitasnya.

Sementara itu mereaksikan bahan kimia harus sesuai dengan prosedur kerja dengan memperhatikan sifat bahan kimia yang digunakan. Mengenal sifat bahan kimia menjadi suatu keharusan sebelum berinteraksi dengan bahan kimia.

keselamatan

Laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah. Namun sebagai tempat dengan segala

kelengkapan peralatannya, laboratorium dapat berpotensi menimbulkan bahaya pada penggunanya. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan

penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik pekerja serta orang

yang berada di sekelilingnya.

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Keselamatan bekerja didalam sebuah laboratorium meupakan salah satu aspek yang patut untuk diperhatikan. Contohnya seperti seseorang yang tengah

berkendara di jalan raya. Begitu pula dengan bekerja di laboratorium juga memerlukan rambu-rambu sehingga selama dalam perjalanan dapat sampai tujuan dengan selamat. Meski begitu kecelakaan dapat terjadi bukan hanya karena tidak memperhatikan etika berkendara dan rambu-rambu lalu lintas, tetapi juga dapat terjadi ketika ada orang lain yang lalai. Begitu juga halnya dengan kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium. Hal ini tentu bukanlah kejadian yang disengaja tetapi bisa terjadi apabila ada kelalaian dari diri sendiri dan orang lain. Oleh karenanya semua pihak sangat berperan dalam menerapkan budaya keselamatan kerja.

Bekerja di laboratorium dengan nyaman tentunya akan mempengaruhi kelancaran pada aktivitas kerja. Dengan begitu kecelakaan kerja dapat dihindari. Karena kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium selain dapat menimbulkan kerugian materi namiun juga korban jiwa. Meski begitu semua kemungkinan tersebut dapat dieliminir dengan memperhatikan pedoman kesehatan kerja.

72 edisi 09 I 2012 edisi 09 I 2012 73

Page 39: ESDM Edisi 9

A- Acid mine water (air asam tambang) Air tambang yang mengandung asam sulfat lemah yang dihasilkan dari reaksi organik atau anorganik dari material yang mengand-ung pirit dengan air dan oksigen - Acidizing (Pengasaman) Proses pemasukan asam ke dalam formasi gamping yang mengandung minyak dan gas bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar memudahkan pengaliran minyak dan gas bumi kedalam lubang sumur. - Adit (terowongan buntu) Jalan masuk utama ke tambang bawah tanah, berupa terowongan buntu yang dibuat mendatar dan menghubungkan tempat bawah tanah dengan udara luar atau permukaan bumi. - Age (Umur) Zaman Geologi Suatu jangka waktu sejarah bumi yang dicip-takan oleh bentuk kehidupan yang penting/ dominant/ kejadian tertentu. - Agglomerate (gumpalan) Butiran padat yang saling bergumpal den-gan kuat sebagai produk proses aglomerasi

B- Banka drill (bor bangka) Bor tumbuk manual dipergunakan untuk mengambil percontoh atau menguji cebakan aluvial yang terdapat pada kedalaman 30 - 35 m. - Barometer (barometer) Alat untuk mengukur tekanan absolut udara - Base rock (batuan dasar) Batuan yang berada langsung di bawah lapisan batuan yang ekonomis untuk ditam-bang - Basin (cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigur-asinya dapat merupakan tempat tampungan minyak. - Basin (Cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigur-asinya dapat merupakan tempat tampungan minyak.

C- Caking coal (batubara muai) Batubara yang mempunyai sifat mengem-bang jika dipanaskan - Calorie (kalori) "Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat; 1 kalori = 4.19 joule" - Calorie (Kalori) Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 C dari 14,5 C menjadi 15,5 C - Calorific Value (Nilai Panas) (lihat heating value) - Cap Rock (batuan tudung) Formasi (lapisan batuan) yang berada lang-sung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida.

D- Dead Oil (Minyak Mati) Minyak bumi yang pada dasarnya tidak mengandung gas lagi. - Dead Weight Ton (DWT) (Ton Bobot Mati) Berat air dalam ukuran ton yang dipindah-kan oleh bagian badan kapal yang tercelup di dalam air dalam keadaan muatan penuh dikurangi berat kapal. - Dead well (Sumur Mati) Sumur yang tidak berproduksi. - Depletion (Economic) Deplesi (ekonomi) penurunan nilai ekonomi reservoir minyak/ gas bumi akibat pengambilan volume. - Development Well (Sumur Pengem-bangan) Sumur yang dibor didaerah yang telah terbukti mengandung minyak atau gas dengan tujuan mendapatkan produksi yang diinginkan.

F- Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau

kesamping). - Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping). - Feedstock (Bahan baku) Bahan utama yang dimasukkan kedalam pabrik untuk diolah lebih lanjut. - Ferrite( ferit) Bahan bersifat magnetik yang terdiri atas oksida-oksida logam; salah satu logam bervalensi tiga" - Ferro-silicon (ferosilikon) "Paduan besi silikon dengan kadar Si bervariasi antara 25 - 95 % umumnya digunakan sebagai bahan deoksidasi pada (proses) pencetakan barang dari logam baja; tembaga; atau perunggu."

G- Gallon (Galon Amerika) Satuan ukuran isi yang besarya sama den-gan 231 in3 atau 3.785 liter. - Garnerite (garnerit) Bijih nikel dengan berat jenis 2,3-2,8 dan mengandung nikel lebih dari 24% - Gas Cap (Tudung Gas) Gas bebas yang berada diatas minyak dalam reservoir. - Gas Cap Drive (Dorongan Tudung Gas) Tekanan tudung gas yang mendorong min-yak masuk ke dalam sumur melalui pori-pori batuan. - Gas Injection (Injeksi Gas) Gas alam yang dimasukkan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi agar tekanan reservoir tersebut dapat dipertahankan.

H- Halite (halit) Mineral garam dengan rumus kimia NaCl, mempunyai system kristal kubus. - Hard coal (batubara tua) Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih tinggi dari 5200 kkal/kg - Heat Exchanger (Alat Pertukaran Panas) Alat pengalih panas satu fluida ke fluida lain, atau peralatan yang berupa susunan pipa yang memindahkan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin dengan menghantarkannya lewat dinding pipa. - Heating value (Nilai Panas) Banyaknya panas yang terjadi pada pemba-karan sempurna dari sejumlah satu satuan berat atau satuan volume bahan bakar. - Heavy Ends (Fraksi Berat) Bagian minyak bumi yang bertitik didih tinggi hasil proses destilasi.

I- Igneus rock ( batuan beku) Batuan yang berasal dari pembekuan magma - Illuminating Oil (Minyak Lampu) (lihat burning oil) - Indonesian mining jurisdiction (wilayah hukum pertambangan Indonesia) Wilayah seluruh kepulauan Indonesia, tanah di bawah perairan dan paparan benua (continental shelf) kepulauan Indonesia. - Inertinite (inertinit) Kelompok maseral batu bara yang bila di bakar bersifat lembam (inert) artinya tidak menampakkan sifat plastisitas atau hanya menunjukkan sedikit kecenderungan aglu-nitas/melekat selama pengkokasan, terdiri atas makrinit, semifusit fusinit dan skleroti... - Injection/ input Well (Sumur injeksi) Sumur untuk memasukkan fluida ke dalam reservoir dibawah tanah.

J- Jet bit (Pahat Jet) Pahat bor yang mempunyai lubang khusus yang memungkinkan lumpur pengeboran dapat disemprotkan dengan kecepatan tinggi kearah formasi yang sedang dibor. - Jet Perforating (Pelubangan jet) Pembuatan lubang yang menembus se-lubung sumur dengan menggunakan bahan peledak unutk mendapatkan pelubangan ynag dalam dan terarah agar fluida mengalir ke dalam sumur melalui lubang tersebut. - Jig (jig) Alat yang digunakan untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan dengan prinsip gravitasi dan gerak isap-tekan dalam

media air - Joint (Batang) Satuan yang dipakai untuk menghitung banyaknya pipa dalam suatu rangkaian, rata-rata berukurn 6 - 9 meter.

K- Kaolin (kaolin) Jenis lempung yang sebagian besar terdiri dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna putih atau keputih-putihan digunakan seba-gai bahan dasar keramik dan penggunaan lainnya. - Kerosene (Minyak tanah/ kerosin) Jenis minyak yang lebih berat dari fraksi bensin dan mempunyai berat jenis antara 0.79 dan 0.83 pada suhu 15C, dipakai untuk lampu dan kompor. - Kick (tendangan) Kenaikan tekanan secara mendadak pada kolom Lumpur pengeboran yang disirkulasi-kan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang dibor, harus cepat-cepat dikuasai untuk mencegah semburan liar. - Killed steel (baja tuntas) Baja yang telah mengalami proses deoksi-dasi, sehingga tidak terjadi pelepasan gas pada saat pembekuan - Kinematik Viscosity (Viskositas Kinema-tik). Nilai hasil bagi viskositas mutlak den-gan kerapatan (berat jenis) pada suhu saat pengukuran viskositas, dinyatakan dengan satuan metric (Strokes dan sentistrokes).

L- Laterization (laterisasi) Pelapukan selektif pada kondisi tropis yang menyebabkan pengayaan mineral tertentu - Leaching (pelindian) Pengambilan mineral berharga dengan cara melarutkan pelarut tertentu pada bijih - Leasing (kontrak sewa) System penyewaan barang modal dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tertulis. - Life of mine (umur tambang ) Waktu yang dihitung dari jumlah cadangan dibagi dengan produksi tambang pertahun - Light Ends/ Light (Fraksi Ringan) Produk cair yang pertama-tama keluar dari kolom suling minyak.

M- Magma (magma) Lelehan silikat pijar, air dan gas dalam larutan, mengandung berbagai unsir kimia pembentuk batuan yang berada dalam perut bumi. - Major Company (Perusahaan minyak Transnasional) Perusahaan yang pada taraf internasional berperan aktif pda semua tahap kegiatan industri minyak dan gas bumi secara besar-besaran. - Map scale (skala peta) Perbandingan jarak antara 2 titik di peta dengan jarak mendatar dua tempat yang sebenarnya di lapangan. - Matte (mat) Senyawa logam dengan belerang yang merupakan produk antara dalam suatu proses ektraksi pirometallurgi - Mechanical Octane Number (Angka Oktan Mekanis) Perubahan kebutuhan angka oktan akibat perubahan rancang mesin, seprti ruang bakar, manifold, pewaktuan katup, dan pendinginan.

N- Naphtha (Nafta) Sulingan minyak bumi ringan dengan titik didih akhir yang tidk melebihi 220C - Natural coke (kokas alam) Cebakan batubara yang mengalami proses pengubahan secara alamiah oleh adanya suatu sumber panas yang menyebabkan terbentuknya kokas karena hilangnya sebagian besar zat terbang. - Natural Gas (Gas Bumi) Semua jenis hidrokarbon berupa gas yang dihasilkan dari sumur mencakup gas tambang basah, gas pipa selubung, gas residu setelah ekstraksi hidrokarbon cair dan gas basah, dan gas nonhidrokarbon

yang tercampur secara alamiah. - Natural Gasoline (Bensin Alam) Campuran hidrokarbon yang terkondensasi dari gas bumi dan yang distabilkan untuk mendapatkan trayek didih yang cocok untuk dipadukan dengan bensin kilangan, juga dipakai sebagai bahan pelarut. - Net calorie value (nilai kalor bersih) Panas pembakaran batubara dikurangi dengan panas untuk penguapan kandun-gan air.

O- Ocean coal (batubara laut) Batubara yang terletak di bawah dasar laut - Octane Number (Angka Oktan) "Angka yang menunjukkan nilai antiketuk relative bensin dan kecenderungan bahan bakar cair untuk berdetonasi; ditujunjuk-kan oleh persentase volume iso oktan dalam campurannya dengan normal heptana yang mengakibatkan intensitas ketukan yang sama dalam... - Offshore Drilling (Pengeboran lepas pantai). Pengeboran yang dilakukan di laut atau di danau besar. - Oil Base Mud (Lumpur Dasar Minyak) Lumpur pengeoran dengan padatan lempung yang teraduk di dalam minyak yang dicampur dengan 1 sampai dengan 5 persen air. - Oil In Place (Minyak di tempat) jumlah minyak bumi yang diperkirakan ada dalam reservoir dan belum pernah diproduksi.

P- Packer (Penyekat) Alat semacam sumbat yang dapat mengembang untuk memisahkan ruangan annulus diantara rangkaian pipa dan selubung. - Pan (dulang) Alat prospeksi tradisional untuk mencuci mineral berat rombakan seperti emas, kasiterit, dan intan - Paraffin (Parafin) Hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka. - Paraffin Base Crude Oil (Minyak Bumi Parafinik). Minyak bumi yang hidrokarbonnya terdiri atas parafin. - Paraffin Destilate (Sulingan Parafin) Sulingan minyak bumi yang mengandung kristal lilin sebelum proses pengawalili-nan yang menghasilkan lilin parafin dan minyak parafin.

Q- Quaicksand (pasir apung) Pasir yang jenuh air, sehingga mudah bergerak atau berpindah - Quarry (kauri) Sistem penambangan terbuka khusus untuk bahan galian industri seperti penambangan batu gamping, batu pualam., andesit, dan granit.

R- Ramp (jalur angkut) Lubang bukaan pada tambang bawah tanah, benbentuk sprial yang meng-hubungkan beberapa daerah produksi sebagai prasarna pengangkutan. - Ration (nisbah) Perbandingan antara dua besaran yang dapat dinyatakan dalam angka - Reclamation (reklamasi) Upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan menjadi daerah yang berdaya guna. - Recovery ( Perolehan) Jumlah volume Hidrokarbon yang telah dihasilkan atau diperkirakan dapat dihasil-kan dari suatu reservoir. - Recycling (Gas) Injeksi Gas ulang Memompakan kembali gas yang diproduk-sikan kedalam reservoir untuk meningkat-kan perolehan minyak.

S- SAE. (Society of Automotive Engineers) Number (Angka SAE). Angka retensi dalam system klasifikasi minyak lumas dinya-takan dalam angka SAE 5W, 10W, 20W, 30W, 40W dan seterusnya yang merupa-kan angka petunjuk bahwa angka yang lebih tinggi berkorelasi dengan kekentalan yang lebih tinggi pada suhu retensi.

EDIT___ESDM Magazine.indd 74 5/12/12 5:33 PM

Page 40: ESDM Edisi 9

ME

DI

A K

OM

UN

IK

AS

I K

EM

EN

TE

RI

AN

EN

ER

GI

DA

N S

UM

BE

R D

AY

A M

IN

ER

AL

ED

IS

I 0

9 | 2

012

E D I S I 0 9 | 2 0 1 2

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF

& RAMAH LINGKUNGAN

future energyefficient energy,

preserving the natural

ENERGI BERSIH: Indonesia mau,

Indonesia mampu

Merangkum

Solusi BBM

Bersubsidi

Penguatan

Ketahanan Energi

Sebagai Upaya

Penguasaan

Teknologi Energi

Sekretaris Jenderal

Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral ESDM)

Waryono Karno

“Mendorong

Konsistensi

Penerapan Good

Governance,

Transparansi dan

Akuntabilitas”


Recommended