Date post: | 23-Jan-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | florensia-stephanie-rawi |
View: | 78 times |
Download: | 5 times |
EVAPORATIVE PATTERN CASTING
KELOMPOK 13:
Stephanie Rawi / 1306413580
Gilbert Andriano /
Taufik Eko / 1306445481
Mustafa Kamal / 1306445512
2
OUTLINE
SEJARAH PROSES PRODUKSI KEUNTUNGAN KERUGIAN APLIKASI
3
SEJARAH
H. F. Shoyer mematenkan foam pattern for metal casting pada 15 April 1958, beliau menggunakan expanded polysterene block (EPS)
M.C. Flemming pada tahun 1964 menggunakan unbounded sand pada prosesnya sehingga sekarang dikenal lost foam casting (LFC)
Dari keduanya digabung menjadi evaporative pattern casting (EPC) menggunakan teknik foam casting tetapi patternnya menggunakan polysterene
EPS
LFC
4
KEUNTUNGAN
Pada proses EPC, core tidak perlu digunakan untuk memaksimalkan hasilnya
Tidak memerlukan binder atau bahan additive lainnya Tidak mahal Pasir dapat dihilangkan dengan mudah Tidak ada parting line dan core print Meningkatkan kualitas casting karena toleransinya kecil Proses EPC ramah lingkungan karena semua materialnya
terpakai Mudah melakukan proses cleaning
5
KERUGIAN
Memerlukan biaya tambahan karena patternnya hilang sehingga setiap melakukan casting diperlukan pattern yang baru (expandable pattern)
Ada batas ketebalan yang diperbolehkan untuk membuat pattern
Kualitas casting sangat bergantung pada kualitas pattern Ketika pasir dituang karena unbounded, memungkinkan
terjadi cacat pada casting.
6
APLIKASI
Digunakan untuk membuat automotive component (engine block, kepala silinder, piston, poros engkol)
Digunakan pada industri maritim dan kapal terbang
Poros Engkol
Blok Mesin
Kepala Silinder
1. POROS ENGKOL
Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya menggerakkan roda-roda
2. KEPALA SILINDER
Sebagai ruang pembakaran Untuk menempatkan
mekanisme katup Tempat pemasangan busi Tempat pemasangan saluran
masuk dan saluran buang Tempat mantel pendingi
(water jacket)
3. BLOK MESIN
Sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar.
10
DESKRIPSI PROSES
Bulir polystyrene diekspansikan hingga stabil kemudian pembentukan pattern dilakukan dengan cara mem-blow sehingga membentuk mold.
Cluster terbentuk ketika bagian pattern di-assembly menggunakan lem dan sistem gating ditempelkan dan dilem
Coating keramik digunakan untuk menutupi foal cluster. Coating tersebut berperan sebagai perisai pelindung penetrasi dan erosi ketika pouring.
Ketika keramik sudah kering, cluster diletakan pada sebuah flask dan dialaskan oleh pasir.
Untuk memastikan keseragaman dan kemantapan pemasangan, sebuah meja getar digunakan pada mold.
Setelah itu cluster yang ada dalam flask tersebut siap dituangkan metal cair (pouring)
11
12
13
KARAKTERISTIK HASIL
PATTERN EPC
Terbuat dari Expendable Polystyrene(EPS) Pattern density antara 1 hingga 1,5 pcf Untuk meminimalkan jumlah gas yang terjadi saat proses vaporization,
digunakan pattern dengan massa jenis yang rendah. Hal ini dilakukan untuk memastikan gasnya keluar melalui coating, sand,
dan keluar ke atmosphere melalui vent Jika gas yang terbentuk lebih cepat daripada yang dapat dikeluarkan dari
vent, casting yang dihasilkan akan memiliki cacat (defect) Jika massa jenis pattern meningkat sedangkan pouring temperatur dijaga
konstan, semakin banyak gas yang terbentuk Jika massa jenis yang dijaga konstan, dan pouring temeperatur meningkat,
semakin banyak gas yang terbentuk Hal ini terjadi karena semakin banyak molekul polystyrene yang terpecah di
suhu tinggi
COATING MATERIAL
Coating berguna sebagai perlindungan dari penetrasi metal cair Mudah mengering Mudah menempel dengan patern Ketebalan coating dapat diatur Memiliki kekuatan, ketahanan abrasi, ketahanan retak, ketahanan bending, dan
ketahanan deformasi saat pembuatan mould High permeable coating untuk sand kasar Medium coating dan low coating untuk sand halus Sand kasar digunakan untuk molding di suhu tinggi, sehingga dibutuhkan coating
yang lebih tebal Permukaan coating halus Contoh coating material untuk proses EPC
Zircon Kaolin Talc