An Untruthful Elephant
In a country, lived a pair of elephants who love each other. They were Shawn and
Honey. They had been living together since 2 years ago and had two children. Their
first child was Andy and their second child was Danny. Danny was the elephant that
often lied and he was always scolded by his parents because of the lies that he often
did.
While their older child, Andy was an elephant who was very honest and made the
parents were so proud. However, although his parents were proud of him, he was not
arrogant, so all the elephants liked him. All those conditions made Danny jealous and
did not like his brother. But, he had not made him changed and he became more and more
lying frequently. He was never to be deterrent even though often punished by his parents.
Meanwhile, his brother, Andy was never bored and stopped to advise him. However,
all of the advice and the punishment he received was never made him wary. A lie that
often done by him was screaming near the river so that someone else thinks he was drowning. In fact,
he only intended to pretend and lied.
One day, he wanted to drink the water in the river which was deep enough. Because
he was so thirsty, he did not pay attention to the depth of the river and immediately
stuck his trunk into the water. The surfaces that were near the river were so slippery
but he did not pay attention. Suddenly, Danny slipped and he plunged into the river.
There was no elephant that was near river because they were all in the pasture
which was far enough away from the river. He then yelled very loudly and asked for
help to all the elephants.
The elephants heard it, but he often lied, so that the elephants on the pasture
ignored his scream. In fact, his parents did not pay attention because they thought
he was lying. However, his brother was curious and wanted to see whether Danny
was lying or not. When the brother reached the river, he saw that Danny was not
lying and Danny almost drowned.
Andy immediately saved Danny and took him out on the pasture to be treated. The
elephants in the meadow shocked and immediately huddled beside him. A few
minutes later, he woke up and he promised never to lie again.
Artinya :
Gajah Yang Tidak Jujur
Di sebuah negeri, hiduplah sepasang gajah yang saling mencintai. Mereka bernama
Shawn dan Honey. Mereka telah hidup bersama sejak 2 tahun yang lalu dan
sekarang telah mempunyai dua ekor anak gajah. Anak pertama mereka adalah Andy
dan anak kedua mereka adalah Danny. Danny adalah gajah yang sering berbohong
dan ia selalu dimarahi oleh orang tuanya karena kebohongan-kebohongan yang
sering ia lakukan.
Sedangkan anak pertama mereka, Andy merupakan seekor gajah yang sangat jujur
dan sangat dibanggakan oleh orang tuanya. Namun, meski ia dibanggakan oleh
orang tuanya, ia tidak sombong sehingga semua gajah semakin menyukai Andy.
Semua kondisi tersebut membuat Danny iri dan tidak menyukai kakaknya. Sikap iri
yang ia miliki tidak membuatnya berubah dan ia menjadi semakin sering berbohong.
Ia tidak pernah jera meskipun sering dihukum oleh orang tuanya.
Sementara itu, kakaknya, Andy tidak pernah bosan dan berhenti untuk
menasehatinya. Namun, semua nasihat dan hukuman yang ia terima tidak pernah
membuat dirinya jera. Salah satu kebohongan yang sering dilakukan olehnya adalah
berteriak-teriak di dekat sungai agar orang lain mengira dirinya tenggelam. Padahal,
ia hanya berpura-pura dan bermaksud berbohong.
Pada suatu hari, ia ingin minum air yang ada di sungai yang cukup dalam. Karena
begitu haus, ia tidak memperhatikan kedalaman sungai tersebut dan langsung
menjulurkan belalainya ke dalam air. Permukaan yang ada di dekat sungai begitu
licin namun ia tidak memperdulikannya. Tiba-tiba, Danny terpeleset dan ia tercebur
ke dalam sungai. Tidak ada satu ekorpun gajah yang berada di dekat sungai karena
mereka semua sedang berada di padang rumput yang cukup jauh dari sungai
tersebut. Ia kemudian berteriak dengan sangat keras dan meminta tolong kepada
semua gajah.
Para gajah mendengarnya, namun karena ia sering berbohong, maka gajah-gajah
yang sedang berada di padang rumput tidak memperdulikannya. Bahkan, orang
tuanya tidak memperdulikannya karena mengira ia sedang berbohong. Namun,
kakaknya penasaran dan ingin melihat apakah danny berbohong atau tidak. Ketika
sampai di sungai, ternyata Danny tidak berbohong dan ia hampir mati tenggelam.
Andy segera menyelamatkan Danny dan membawanya ke padang rumput untuk
diobati. Para gajah yang ada di padang rumput terkejut dan segera berkerumun di
samping danny. Beberapa menit kemudian, ia tersadar dan ia berjanji tidak akan
berbohong lagi.
The Arrogant Tree
In a forest, there is a tree that was so big and so beautiful. However, the trees were
so arrogant because not all of the animals were allowed to stay on a branch and
perch that he had. One day, there was a beautiful white bird that wanted to perch on
her branch. The bird asked, “Could I stay on your branch?” The tree replied “Of
course you can, because you are a very pretty bird”. The beautiful bird perched on a
branch and then stayed for a long time on the tree.
On the next week, the tree saw a sick rabbit with the falling out of hair. The rabbit
was so exhausted from walking because he wanted to meet the physicians in the
forest edge. He saw the rabbit and he knew that the rabbit was being sick because
the face was pale and the hair was falling out. However, he was reluctant to offer a
help to the rabbit because he was disgusted with the disease.
Because of so tired, the rabbit asked permission from him to take the shelter and a
rest for a moment near his roots. However, he did not allow it for fear of contracting
the disease of the rabbit. He snapped the rabbit and told him to get out and went
away from him. The rabbit continued to beg in order to have a rest even though only
a few minutes. He still did not allow the rabbits and even getting snapped.
The rabbit felt so humiliated and prayed to God that purpose to the punishment for
the tree in accordance with his behavior. When the rabbit prayed, he was laughing
and said that the rabbits did the silly things.
Rabbit prayer was granted by God and the beautiful tree immediately attacked
caterpillars. Gradually, the leaves which were owned by the tree were falling out and
the flowers withered. He was not the beautiful tree anymore and just being a rod
that would die soon. After being withered, he continued to pray to God and being so
kind to others. He has repented and promised not to repeat the cavalier attitude that
he had before. Then, God forgave him and sent the golden woodpecker to eat the
caterpillars which were present throughout the body. After cleaning the caterpillars
on his body, the tree turned back into a very beautiful tree.
He kept his promise for not bragging and keeping to help others. Currently, he was
liked by all the residents of the forest and he lived happily.
Artinya :
Pohon yang Sombong
Di sebuah hutan, terdapat sebuah pohon yang begitu besar dan indah. Namun,
pohon tersebut begitu sombong karena tidak semua hewan ia perbolehkan hinggap
dan tinggal di dahan yang ia miliki. Suatu hari, ada seekor burung jarak berwarna
putih dan indah ingin hinggap di ranting miliknya. Buruk jalak tersebut bertanya,
“bolehkah aku hingga di rantingmu?” sang pohon menjawab “tentu saja boleh
karena kau adalah burung yang sangat cantik”. Burung jalak kemudian hinggap di
dahan dan tinggal dalam waktu yang lama di pohon tersebut.
Minggu berikutnya, sang pohon melihat seekor kelinci yang sakit dan rambutnya
banyak yang rontok. Kelinci tersebut kelelahan karena berjalan cukup jauh untuk
menemui tabib yang ada di pinggir hutan. Ia melihat kelinci tersebut dan
mengetahui bahwa sang kelinci nampaknya sedang sakit karena wajahnya yang
pucat serta bulunya yang rontok. Namun, ia merasa enggan untuk menawarkan
bantuan kepada kelinci karena ia merasa jijik terhadap penyakit kelinci tersebut.
Karena begitu lelah, sang kelinci meminta izin kepada dirinya untuk berteduh dan
beristirahat sejenak di dekat akarnya. Namun, ia tidak mengizinkannya karena takut
tertular penyakit sang kelinci. Ia membentak kelinci tersebut dan menyuruhnya agar
segera pergi serta menjauh darinya. Kelinci tersebut terus memohon agar bisa
beristirahat meskipun hanya beberapa menit. Ia tetap tidak mengizinkan kelinci dan
bahkan semakin membentaknya.
Sang kelinci putus asa dank arena merasa begitu terhina, kelinci tersebut berdoa
kepada Tuhan agar sang pohon mendapatkan hukuman yang sesuai dengan tingkah
lakunya. Ketika sang kelinci berdoa, sang pohon malah tertawa dan berkata bahwa
sang kelinci melakukan hal konyol.
Doa kelinci tersebut dikabulkan oleh Tuhan dan pohon yang indah segera diserang
ulat. Lambat laun, daun yang dimiliki oleh pohon tersebut rontok dan bunga yang
dimilikinya menjadi layu. Ia bukan lagi pohon yang indah dan hanya menjadi sebuah
batang yang sebentar lagi akan mati. Setelah menjadi layu, ia terus berdoa kepada
tuhan dan berbuat baik kepada orang lain. Ia telah bertaubat dan berjanji tidak lagi
mengulangi sikap angkuh yang ia miliki. Kemudian, Tuhan memaafkannya dan
mengirimkannya seekor burung pelatuk berwarna emas untuk memakan ulat yang
ada di seluruh tubuhnya. Setelah burung pelatuk tersebut membersihkan ulat yang
berada ditubuhnya, sang pohon berubah kembali menjadi pohon yang sangat indah.
Ia menepati janjinya dengan tidak lagi menyombongkan diri dan tetap membantu
orang lain. Saat ini, ia disukai oleh semua penduduk hutan dan ia hidup bahagia.
A Kind Rabbit
Rabbit is an animal that is very funny and has a smooth hair and very beautiful.
However, there was a rabbit that was so different in this story, because she had a
rough and a dirty hair. Although she frequently cleaned it, her hair was dirty again
easily.
She was miserable and lived alone. She lived near the river and separated from the
others because no one else would make her as friend. When she passed a group of
rabbits, no one approached her or just to say hello. However, they even taunted and
threw dirt on her. But she was never angry and kept to be steadfast in facing those
humiliations. She believed that someday the goodness would surely come to her.
One day, there was a handsome rabbit who became a wanderer. He was being hurt
by tree branch that punctured her stomach. She saw it and help immediately. She
brought the wanderer into her home to take care him with a traditional medicine.
The wanderer initially felt disgusted with her because the bad smelling and her dirty.
But the disgust was lost and the wanderer was amazed and very grateful to her
because of the treatment.
The rabbit was so excited because the wanderer had recovered. She was asked by
the wanderer, the wanderers said “Excuse me, why your hair is rough and dirty?”
She replied, “It is a disease that I have and so far, I have not found the right
medication, yet”. Then, she was asked by the wanderer to follow him and visit a
kingdom. In that kingdom, there was a doctor who could cure all ills. She agreed and
went with wanderer. Several days later, they managed to meet the physician and
she was successfully cured. Apparently, after she recovered, she became very
beautiful and made the wanderer felt in love. They married and lived happily.
Artinya :
Kelinci yang Baik Hati
Kelinci adalah seekor hewan yang sangat lucu dan mempunyai rambut yang halus
dan sangat indah. Namun, kelinci yang ada di dalam kisah ini berbeda, karena ia
mempunyai rambut yang kasar dan begitu kotor. Meskipun ia sering
membersihkannya, namun rambut yang ia miliki sangat mudah kotor sehingga ia
berbau.
Ia sangat menderita dan menjalani kehidupannya sendirian. Ia tinggal diseberang
sungai dan terpisah dari kelompoknya karena tidak ada lagi yang mau
menerimanya. Ketika ia lewat di dekat kelompoknya, tidak ada yang mendekatinya
apalagi sekedar menyapa. Mereka bahkan mengejeknya dan melempar kotoran
kepadanya. Namun ia tidak pernah marah dan tetap sabar dalam meghadapi segala
cobaan tersebut. Ia yakin, suatu saat pasti kebaikan akan datang kepada dirinya.
Pada suatu hari, ada seorang kelinci yang merupakan seorang pengembara tampan.
Pengembara tersebut sedang terluka karena perutnya tertusuk ranting pohon. Ia
melihat pengembara tersebut dan segera menolong. Ia membawa pengembara
tampan ke dalam rumahnya untuk diobati dengan pengobatan tradisional. Sang
pengembara awalnya merasa jijik terhadapnya karena tubuhnya yang berbau dan
bulunya yang kotor. Namun perasaan jijik tersebut hilang, dan sang pengembara
merasa kagum terhadapnya dan sangat berterima kasih terhadap pengobatan yang
ia berikan.
Sang kelinci merasa begitu gembira karena pengembara sudah sembuh berkat
bantuannya. Ia kemudian ditanya oleh sang pengembara kondisinya, sang
pengembara berkata “Maaf, kenapa rambutmu kasar dan kotor?” Ia menjawab, “Ini
adalah penyakit yang aku miliki dan hingga saat ini aku belum menemukan obat
yang tepat”. Sang kelinci kemudian diajak untuk ikut mengembara dan berkunjung
ke sebuah kerajaan. Di kerajaan tersebut, ada seorang tabib yang mampu
menyembuhkan segala penyakit. Ia setuju dan ikut dengan pengembara. Beberapa
hari kemudian, mereka berhasil menemui tabib tersebut dan sang kelinci berhasil
disembuhkan. Ternyata, setelah ia sembuh, ia menjadi sangat cantik dan membuat
pengembara tersebut jatuh cinta. Mereka menikah dan hidup bahagia.
A Greedy Deer
A deer and an elk were on the edge of the forest. They were very hungry and looking
for the fruits. Apparently, there were no fruits that they could pick because at the
edge of the forest there were only a few trees. A few minutes later, the deer asked
the elk to go into the forest and took the foods, because there were big trees that
always had so many fruits.
When they were in the forest, they found a lot of trees with heavy fruits. However,
the fruit have not been ripe yet, so it could not be consumed. The deer were very
hungry so he asked the elk to eat without worry. The elk refused and forbade the
deer to consume the raw fruit. The elk said that the raw fruit could cause stomach
ache.
Nevertheless, he still ate those raw fruit and ignored the advice from the elk. He
thought that the fruit was a healthy meal even though it was still raw. He consumed
all of the raw fruits and after that he felt very satisfied.
Suddenly, the monkey and the giraffe come with many fruits that were ripe and
tasted so sweet. They said that there were no ripe fruits in this forest, so they looked
for the food in another forest. The deer and the elk were very happy because they
were given the delicious food by monkey and giraffe. However, when the deer
wanted to eat the fruits, he felt the soreness in his stomach.
He said “Owh, my stomach is so hurt, my stomach is hurt”. Then the elk replied “you
have stomach ache because you did not obey my advice, you continued to eat the
raw fruit while I have warned you not to eat it”.
The deer finally eat a very bitter medicine to stop the pain, meanwhile, the elk, the
monkey, and the giraffe ate the delicious food together.
Artinya :
Kancil yang Tamak
Kancil dan rusa sedang berada di tepi hutan. Mereka sangat lapar dan sedang
mencari buah-buahan. Tampaknya, tidak ada buah yang bisa mereka petik karena di
tepi hutan hanya terdapat sedikit pepohonan. Beberapa menit kemudian, kancil
mengajak rusa untuk mencari makanan ke dalam hutan karena di dalam hutan
terdapat pohon yang besar-besar dan tentu saja banyak buah matang yang bisa
diambil.
Ketika mereka berada di dalam hutan, mereka menemukan banyak sekali pohon
dengan buah yang lebat. Namun, buah-buahan tersebut belum matang sehingga
tidak dapat dikonsumsi. Kancil sangat lapar sehingga ia mengajak rusa untuk
mengkonsumsi buah tersebut. Ajakannya ditolak oleh rusa dan rusa melarangnya
untuk mengkonsumsi buah mentah tersebut. Rusa mengatakan bahwa buah mentah
dapat menyebabkan sakit perut.
Kendati demikian, ia tetap memakan buah tersebut dan tidak memperdulikan
nasehat dari rusa. Ia berpikir bahwa buah merupakan makanan yang sehat
meskipun belum matang. Ia menghabiskan berbagai macam buah-buahan mentah
dan setelah itu ia merasa sangat kenyang.
Tiba-tiba, monyet dan jerapah datang membawa berbagai macam buah-buahan
yang sudah matang dan rasanya begitu manis. Mereka mengatakan bahwa tidak ada
buah-buahan yang matang di hutan ini, sehingga mereka mencari makanan di hutan
lain. Kancil dan rusa sangat senang karena mereka diberikan makanan lezat oleh
monyet dan jerapah. Namun, ketika akan memakan buah-buahan matang tersebut,
kancil merasa bahwa perutnya begitu sakit.
Ia berkata “owh, perutku sakit, aku tidak mampu menahannya, perutku sakit sekali”.
Kemudian rusa menjawab “perutmu sakit karena kau tidak mematuhi nasehatku,
kau terus memakan buah mentah sementara aku telah memperingatkanmu untuk
tidak memakannya”.
Kancil akhirnya memakan obat yang rasanya sangat pahit untuk menghilangkan
rasa sakitnya. Sementara itu, rusa, monyet, dan jerapah memakan makanan lezat
bersama-sama.
The Freedom of Ants
Ants are very small animals and often got the oppression by the animals which are
greater than them. One of the animals that colonize the ants was grasshoppers.
Every day they ordered the ants to find food and collect it. When the food was
collected, then a locust took the food and put it in the nest. Every day the ants were
given the job and had to work without stopping.
Many ants had died because of the exhaustion at work and that condition always
continued. In the ants’ colony, there were two ants which were very brave and
always plotted a rebellion. The two ants named Riandi and Anggara. They invited
others to subvert the power possessed by the locusts. However, no ant dared to
unite and overthrew the power of locusts. Most ants thought that the condition was a
destiny and a willing of God which should be received.
Riandi and Anggara never gave up and kept trying to get a lot of members in order
to destroy the colony owned by the locusts. One day, the king’s son died because of
running the food out. Each food was given entirely to the locust, so the young king
died by starvation. This happening realized the ants that they had to fight and led
their own nation.
Anggara Riandi and serve as the leader of the rebellion. Ant Riandi is very expert in
making weapons while Anggara is an expert in creating ant war strategy. Several
weeks later, Riandi has managed to make hundreds of weapons without being
noticed by the locusts. Meanwhile, Anggara and all ants have agreed that they will
attack the headquarters of the grasshopper when the evening. Before the army ants
supplied by arms, they soon moved to the headquarters of locusts through existing
tunnels underground.
When they arrived, Anggara immediately gave orders for the ants were divided into
10 groups and dispersed to every corner. They then came out of the tunnel through
the holes dug. After all the soldiers out of the tunnel, then they fired weapons into
the bodies of each grasshopper. In less than ten seconds, many locusts are dying
due to exposure to the toxins produced by these weapons. The attack carried out
continuously for one night, and the next day, the ants have won the fight. They
returned home with a sense of joy because it had been free from colonization by
locusts. Meanwhile, Riandi and Anggara appointed as the new king. Ants lived
happily and peacefully because of their brave.
Artinya :
Kemerdekaan Semut
Semut adalah hewan yang sangat kecil dan seringkali mendapatkan penindasan dari
hewan-hewan yang lebih besar. Salah satu hewan yang menjajah semut adalah
belalang. Setiap hari mereka memerintahkan semut untuk mencari makanan dan
mengumpulkannya. Ketika makanan sudah terkumpul, maka belalang mengambil
makanan tersebut dan menaruhnya di sarang mereka. Setiap hari semut diberikan
tugas tersebut dan harus bekerja tanpa berhenti.
Sudah banyak semut yang mati karena kelelahan bekerja namun keadaan ini terus
berlanjut. Dari keseluruhan semut tersebut, ada dua ekor semut yang sangat berani
dan selalu merencanakan pemberontakan. Dua semut tersebut bernama Riandi dan
Anggara. Mereka mengajak semut yang lain untuk menumbangkan kekuasaan yang
dimiliki oleh belalang. Namun, tidak ada yang berani untuk bersatu dan
menumbangkan kekuasaan belalang. Kebanyakan semut berpikir bahwa penjajahan
yang sedang terjadi merupakan takdir dan merupakan kehendak dari Tuhan yang
harus mereka terima.
Riandi dan Anggara tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk mendapatkan
banyak teman dalam rangka menghancurkan koloni yang dimiliki oleh belalang.
Pada suatu hari, anak raja semut meninggal dunia karena kehabisan makanan.
Makanan yang ada sudah diberikan seluruhnya pada belalang sehingga anak sang
raja meninggal karena kelaparan. Peristiwa tersebut menyadarkan para semut
bahwa mereka harus melawan dan memimpin bangsa mereka sendiri.
Riandi dan Anggara dijadikan sebagai pemimpin pemberontakan. Riandi adalah
semut yang sangat ahli dalam membuat senjata sementara Anggara adalah semut
yang ahli dalam menciptakan strategi perang. Beberapa minggu kemudian, Riandi
telah berhasil membuat ratusan senjata tanpa diketahui oleh belalang. Sementara
itu, Anggara dan semua semut telah sepakat bahwa mereka akan menyerang
markas besar belalang ketika malam hari. Sebelum tentara semut dibekali oleh
senjata, mereka segera bergerak ke markas belalang melalui terowongan-
terowongan yang ada di bawah tanah.
Ketika mereka sampai, Anggara segera memberikan perintah agar semut dibagi
menjadi 10 kelompok dan berpencar ke setiap sudut. Mereka kemudian keluar dari
terowongan tersebut lewat lubang-lubang yang digali. Setelah semua tentara keluar
dari terowongan, maka mereka menembakkan senjata tersebut ke tubuh-tubuh
setiap belalang. Dalam waktu kurang dari sepuluh detik, sudah banyak belalang
yang mati karena terkena racun yang dihasilkan oleh senjata tersebut. Penyerangan
dilakukan secara terus-menerus selama satu malam, dan pada esok hari, semut
telah memenangkan pertarungan. Mereka kembali ke rumah dengan rasa gembira
karena telah terbebas dari penjajahan yang dilakukan oleh belalang. Sementara itu,
Riandi dan Anggara diangkat sebagai raja yang baru. Semut hidup bahagia dan
damai karena tindakan mereka yang berani.
1.
A RABBIT AND TWENTY CROCODILES
Once upon a time, a Rabbit wanted to cross a river, but he could not swim. He had an
idea, he saw a boss of Crocodiles swimming in the river. The Rabbit asked he cross of
crocodile.
“how many crocodile are there in the river?” the boss of crocodile answered, “we are
twenty here”.
“where are they?”the Rabbit asked for the second time. “what is it for?” the boss
crocodile asked.
“all of you are good, gentle and kind, so I want to make a line in order. Later, I will know
how kind you are,” said the Rabbit.
Then the boss of the Crocodiles called all his friend an asked then to make a line in
order from one side to the order side of the river. Fust then, the Rabbit started to count
while jumping from one crocodile to another: one…two… three… four…until twenty. And
finally, he thanked all Crocodiles because he had crossed the river.
In the fable we can find massage is, before act, we think to do first, so that we can finish
the difficult problem.
KELINCI DAN DUA PULUH BUAYA
Pada suatu hari, seekor Kelinci akan menyeberangi sungai, tapi ia tidak bisa berenang.
Dia mempunyai suatu ide. Dia memanggil kepala Buaya yang sedang berenang di
sungai. Kelinci bertanya kepada kepala Buaya.
“berapa banyak Buaya disungai ini?”. Kepala Buaya menjawab “kami disini ada dua
puluh.”
“dimana mereka?”. Kelinci bertanya untuk keberapa waktu. “untuk apa itu?” kepala
Buaya bertanya.
“kamu semua baik, jadi saya mau kalian berbaris secara teratur”.
Kepala Buaya memanggil semua temannya dan berbaris secara teratur. Lalu Kelinci
memulai hitungannya dengan meloncat dari satu Buaya ke Buaya yang lain: satu…
dua….tiga…empat…sampai dua puluh, dan akhirnya dia berterimakasih ke semua
Buaya karena ia bisa menyeberangi sungai.
Pesan yan terdapat dalam fable adalah, bahwa sebelum kita bertindak lebih baik kita
berpikir dulu agar kita bisa menyelesaikan masalah yang ada.
2.
THE CAT ARROGANT
A long time ago, in a dense forest lies the are very much. Among the animals, which live
there is a cat arrogant very clean, hairy and smooth white. So many animals who liked it,
but she was to proud and arrogant to excess.
One day, the cat wants to live alone without family cat, because she felt it was great to
rend for themselves without the help of her family.
On her way she’s resting adjacent to the family chickens. Sunny morning, when the cat
is angry because her voice has awakened chickens, “hi chicken presumptuous of you to
wake coupled with your son, your son is ugly” said the cat. Chicken family very angry,
they repel cats, with feeling annoyed cat it.
With feeling so tired cat sleeping in the shoulders of an elephant, When elephant was
about to wake up the elephant accidentally dropped the cat “ hi you fool elephant, why
you dropped me,, you want to kill me?” elephant closer and said “oh you’re so beautiful”.
Cat scratches elephant, rampage elephants make that cat darted him.
Cats are very upset and hungry, she tried to look for food on the ground. She met worm
“you are a beautiful cat but why did you take my food.” The cat said “all animals are well
aware of my beauty because I was entitled to do as I please”. And worm said “bask cat
snob, what you can survive in the soil”. “hahaha it’s the little things” said the cat. They
also made a deal.
Eventually, after a day on the ground cat worm group tried to see, but the cat was
already dead. Some worm told this to the cat family, but when her family until the cat
arrogant who had died, had been in the eating lions.
Moral : never overbearing advantages because each person it’s advantages.
SI KUCING SOMBONG
Beberapa tahun yang lalu, disebuah hutan yang lebat tedapat hewan yang sangat
banyak, diantara hewan-hewan yang tinggal, ada seekor kucing sombong yang sangat
bersih, berbulu lebat dan halus berwarna putih. Sehingga banyak hewan yang
menyukainya, tapi ia terlalu angkuh dan sombong dengan kelebihannya.
Suatu hari sikucing itu ingin hidup sendiri tanpa keluarga kucing, karena ia merasa
sudah hebat bertahan hidup sendiri tanpa bantuan keluarganya.
Didalam perjalanannya ia beristirahat berdekatan dengan keluarga ayam. Pada waktu
pagi yang cerah, kucing itu marah karena sang ayam telah membangunkan tidurnya,
“hai ayam, lancing sekali kamu membangunkanku ditambah lagi dengan anak-anak mu
yang jelek”. Keluarga ayam sangat marah, mereka mengusir kucing, dengan perasaan
kesal kucing meninggalkan tempat itu.
Dengan perasaan yang begitu lelah kucing tidur diatas pundak gajah, ketika gajah
hendak bangun tanpa sengaja gajah menjatuhkan kucing. “hai kau gajah busuk,
mengapa kau menjatuhkanku, kau ingin membunuhku?” gajah mendekat dan berkata
“oh..kau begitu cantik”. Kucing mencakar gajah, membuat gajah mengamuk sehingga
kucing terpelanting olehnya.
Kucing sangat kesal dan lapar, ia mencoba mencari-cari makanan di dalam tanah ia
brtemu cacing. “kau kucing yang cantik, tapi mengapa engkau mengambil makananku”.
Kucing berkata. “semua hewan mengetahui kecantikanku karena itu aku berhak
melakukan sesukaku” lalu cacing berkata “ dasar kucing sombong, apa kau bisa
bertahan hidup didalam tanah?”. “hahaha… itu hal kecil”. Kata kucing. Mereka pun
membuat kesepakatan.
Akhirnya, setelah sehari kucing didalam tanah sekelompok cacing mencoba melihatnya,
namun kucing itu telah mati, beberapa cacing memberitahukan hal ini kepada keluarga
kucing. Tapi disaat keluarganya sampai , kucing sombong yang telah mati itu, telah
dimakan singa.
Moral : jangan pernah sombong dengan kelebihan yang dimiliki karena setiap orang
memiliki kelebihan tersendiri.
3.
THE WOLF AND THE STORK
A long time ago, the wolf and the stork were friends. One day, the wolf asked the stork to
come to his house to eat.
When the stork arrived at the wolf’s house, The wolf put two bowls of soup on the table.
The wolf ate his bowl of soup so quickly. When he finished, he asked the stork, “did you
like my soup?.”
But the stork was angry because he couldn’t eat the soup. His beak was too long! When
the stork went home, he was still hungry. The wolf laughed and laughed.
Then, the stork had an idea. He asked the wolf to come to dinner. He filled two tall
pitchers with good soup. They began to eat. When the stork finished eating, he asked
the wolf if he wanted more to eat.
But the wolf was angry. His mouth was so big that he couldn’t get it into the pitcher. The
wolf went home hungry and the stork laughed and laughed.
The wolf and stork have never been friends ever since.
The moral massages : every bad action that will result in a bad anyway.
SERIGALA DAN BANGAU
Pada waktu yang lalu, serigala dan bangau berteman. Suatu hari, serigala meminta
bangau datang ke rumahnya untuk makan.
Ketika bangau tiba dirumah serigala, serigala meletakkan dua mangkuk sup diatas meja.
Serigala makan sup dimangkuk sangat cepat. Ketika dia selesai, da bertanya kepada
bangau, “apakah kamu suka sup saya?.”
Tapi bangau marah karena ia tidak bisa makan sup. Paruhnya terlalu panjang! Ketika
bangau pulang, dia masih lapar. Serigala tertawa dan tertawa.
Kemudian, bangau puny aide. Dia meminta serigala untuk datang makan malam. Dia
mengisi dua kendi tinggi dengan sup yang enak. Mereka mulai makan. Ketika bangau
selesai makan, dia berkata kepada serigala kalau dia ingin makan lagi.
Tapi serigala marah. Mulutnya yang begitu besar membuatnya tidak bisa mendapatkan
makanan yang ada didalam kendi. Serigala pulang kelaparan dan bangau tertawa dan
tertawa.
Serigala dan bangau tidak pernah berteman sejak saat itu.
Pesan moral : setiap tindakan yang buruk itu akan menimbulkan dampak yang buruk
pula.
4.
THE TWO DUCKS AND THE FOX
One day, two duck walked a long the road to go to the lake for their swim. In the
middle of the road, they met Mr. fox. He sat under the tree.
“hello, sister. Where are you going? Asked Mr. fox.
“good morning, Mr. fox, we are going to lake over there. We want to swim. Would
you like to join us?” asked the ducks.
“no thanks, do you both come a long here every day?” asked Mr. fox.
“yes, we always walk here every morning.” Said the ducks.
“delicious..s I mean nice to see you both,” said Mr. fox.
The next day, the first duck said “are we going to swim today? I bet that Mr. fox is
waiting for us and he has a bad plain.
“I know, I have a plan for him too.” Said the second duck.
One their way they met Mr. fox again.
“hello sisters, going to swim again?” asked Mr. fox.
“yes, we are, why don’t you take us to the lake and protect us from bad animals?”
said the second duck.
“of course, it’s my pleasure,” replied Mr. fox.
“this is an easy way to have a free lunch. I have a big bag with me now,” though
Mr. fox.
Three of them walked to the lake and sang some songs.
“When I say run, let’s run fast together.” Said the second duck. “run!!!”
They ran so fast and jumped into the lake. Mr. fox jumped upon them, but he
forgot that he could not swim. So, Mr. fox drowned in the lake. He failed to get his
free lunch.
Moral : do not ever intend evil to someone, because evil is self inflicted.
DUA EKOR BEBEK DAN RUBAH
Pada suatu hari, dua ekor bebeb berjalan sepanjang jalan menuju danau untuk
berenang. Ditengah perjalanan, mereka bertemu dengan seekor rubah yang
sedang duduk di bawah pohon.
Halo, saudaraku, mau kemana?” Tanya rubah.
Selamat pagi, rubah, kami ingin ke danau sana, kami ingin berenang, maukah
kamu ikut bersama kami?” Tanya bebek.
“tidak terima kasih, apakah kalian berdua selalu bersama lewat disini setiap hari?”
Tanya rubah.
“ya, kami selalu lewat disini setiap hari” jawab bebek.
Lezzat…. Maksud saya senang bertemu dengan kalian” kata rubah.
Keesokan harinya, bebek pertama “apakah kita pergi berenang hari ini? Saya rasa
rubah menantikan kedatangan kita dan dia memiliki rencana yang tidak baik.”
“saya tahu , saya juga punya rencana untuknya.” Kata bebeb kedua.
Didalam perjalanan, mereka bertemu lagi dengan rubah.
“hallo sobat, pergi berenang lagikah?” Tanya rubah.
“ya.. maukah kamu ikut bersama kami dan melindungi kami dari binatang-
binatang jahat?” kata bebek kedua.
“tentu, dengan senang hati,” jawab rubah. “wow ini memudahkan lagi untuk dapat
makanan siang.” Pikir rubah.
Mereka bertiga berjalan beriringan sambil menyanyikan lagu.
“saat saya bilang lari, kita harus berlari dengan cepat.” Kata bebek kedua, “lari!!!”
Merekapun segera berlari cepat melompat kedanau. Sang rubah juga ikut
melompat mengejar mereka, tetapi dia lupa bahwa dia tidak bisa berenang.
Akhirnya sang rubah pun tenggelam dan gagal mendapatkan makan siang.
Moral: jangan pernah berniat jahat ke seseorang, sebab kejahatan menimbulkan
malapetaka bagi diri sendiri
5.
THE LONELY LANDY
One day, there was a porcupine named landy. He was lonely. No one wanted to play
with him, because they afraid of his spikes.
“dear landy, we don’t want to play with you because your spikes are too sharp. We don’t
want you to hurt us,” said cici the rabbit one day.
“cici is right, landy, it is not because you’re bad or rude to us, no, landy, just because of
your spikes. They will stab us if we are close to you.” Said tito the rooster.
Landy felt lonely. Landy spent most of the time day dreaming at the river bank. “I would
be happy if there were no spikes on my body.”
Suddenly, kuku the turtle appeared from the river. He came to landy and said, “landy,
what are you thinking of?”
“oh, nothing.” Landy replied.
“don’t lie to me, landy! Who knows I can help you.” Said kuku wisely. Then he sat
beside landy. He wasn’t afraid of landy’s spikes.
Shortly, landy told his problem. Kuku nodded his head. He said. “poor you, but it isn’t
your fault. I know your spikes are very usefull and helpful for you. They will realize it
someday, trust me!”
Thanks, kuku, you are my best friend.”
One day, koko the frog held his birthday party. He invited all his friends, including landy.
But he decided not to com. He didn’t want to mess up the party.
“I’ll come with you landy. I’ll tell everyone that you’re harmless.” Said kuku, finally landy
attended the party. Everyone enjoyed it.
Suddenly tito screamed, “help…help…! The evil wolf is coming. Save yourself!” then,
everyone saved their lives, except kuku and landy. Kuku pulled his head and his leg into
his shell. And landy rolled his body into a ball.
Unintentionally, the evil wolf touched landy. Of course, the spikes pricked him. He
screamed. “ouch!” since his foot was bleeding, he didn’t chase landy’s friend any longer.
Then, he ran away.
“horray… horray…! Long live landy! He saved our lives.” Said cici and her friends. They
thanked him from then on. Landy wasn’t lonely anymore.
The end
Moral : we don’t underestimate someone’s bad physical appearance and we must
appreciate them.
LANDAK YANG KESEPIAN
Suatu hari, hiduplah seekor landak bernama landy. Dia selalu kesepian. Satupun tidak
ada yang ingin bermain dengannya. Karena mereka takut dengan duri-durinya.
“landy, sayang, kita tidak ingin bermain dengan mu karena duri-durimu dapat menusuk
kami. Kita tidak ingin kamu menyakiti kami.” Kata cici si kelinci pada suatu hari.
“cici benar, landy, kamu jelek dan kasar juga disebabkan karena duri-durimu.” Kata tito
si ayam jago.
Landy merasa kesepian. Landy pun melamun ditepi sungai. “saya akan bahagia jika
duri-duri ini tidak ada di tubuhku.”
Tiba-tiba kuku si kura-kura muncul dar sungai. Dia datang kepada landy dan berkata.
“landy, apa yang kamu pikirkan?”
“oh tidak ada.” Balas landy.
“jangan bohong padaku, landy! Saya bisa menolongmu.” Kata kuku denga bijaksana.
Lalu dia pun duduk disamping landy. Dia tidak takut dengan duri-duri landy.
Tak lama, landypun menceritakan masalahnya. Kuku menganggukkan kepalanya. Dia
beerkata, “kasihan kamu, tapi itu bukan kesalahanmu, saya tahu, duri-durimu sangat
berguna dan dapat menolongmu. suatu hari nanti mereka akan menerima kenyataan itu.
Percayalah kepadaku!”.
“terima kasih kuku, kamu teman terbaikku”.
Suatu hari, koko si katak mengadakan pesta ulang tahunnya. Dia mengundang semua
teman-temannya, termasuk landy. Tetapi dia memutuskan untuk tidak datang. Dia tidak
ingin merusak pesta itu.
“saya akan datang denganmu,Landy. Saya akan menceritakan kepada semua orang
kalau kamu tidak berbahaya,” kata kuku. Akhirnya landy menghadiri pesta itu.
Semuanya menikmati pesta itu.
Tiba-tiba tito berteriak, “ tolong…tolong…! Serigala jahat dantang. Ayo bersembunyi!”
lalu semuanya bersembunyi, kecualli kuku dan landy. Kuku menari kepala dan kakinya
untuk masuk kedalam cangkangnya dan landy menggulung tubuhnya dan membentuk
bola.
Tak sengaja, serigala jahat menyentuh landy. Tentu saja duri-duri itu menusuknya. Dia
berteriak, “ouch!” sejak itu juga kakinya berdarah, tidak dapat memburu teman-teman
landy lagi. Lalu, dia pun berlari jauh.
“hore…hore…! Hidup landy! Semuanya keluar dari persembunyian” kata cici dan teman-
temannya. Mereka berterima kasih kepada landy. Landy pun akhirnya tidak kesepian
lagi.
Selesai
Moral yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah :Kita tidak boleh meremehkan
penampilan fisik seseorang dan kita harus menghargainya.
The Fable of Birds and Tortoise
Once upon a time, there was a big feast in the sky, all the birds were invited to a feast by the people of the sky. Tortoise was very clever and very hungry and as
soon as it heard about the great feast, it began to plan how it would travel to the sky.
Tortoise went to the birds home and asked if it could go with them. The birds agreed and they each give it a feather, with which it made a pair of wings for the Tortoise.
The great day came, and Tortoise and the birds set off on their journey to the sky.
Finally, the birds and Tortoise arrived at the party. The people of the sky invited the birds to eat the delicious food they had prepared, but then Tortoise asked, “For whom have you prepared this feast?”
“for you, because you are special animals,” replied the people on the sky.
Tortoise turned in the birds and said, “Remember i am is the most special animal, cause i am the only on Tortoise who can fly. You will eat after me.”
The birds waited angrily as Tortoise ate and drank most of the feast. Then they came forward to eat, but a few of them were too angry to eat. Before flying home, each bird took back the feather it had lent Tortoise unnoticely. So, there Tortoise stood full of food and drink, but without any wings to fly home.
When the feast is over, birds and Tortoise jumped back go home, but the tortoise was surprised because he lost his wings. So, the Tortoise fell and fell and fell and landed with a great crash on the ground. It wasn’t hurt but its shell broke into pieces. fortunately, there was a good doctor in the neighbourhood. Tortoise’s wife sent for him and he collected all the bits of Tortoise’s shell and stuck them together. That is why, Tortoise’s shell is not smooth.
Dongeng Burung dan Kura-kura
Pada suatu hari, tersebutlah sebuah pesta besar diadakan di langit, semua burung diundang ke pesta oleh orang-orang dari langit. Kura-kura sangat pintar dan sangat lapar dan begitu mendengar tentang pesta besar, ia mulai merencanakan rencana bagaimana agar ia bisa pergi ke langit.
Kura-kura pun menuju ke rumah burung dan bertanya apakah itu bisa pergi bersama mereka. Para burung pun setuju dan mereka masing-masing meminjamkan bulu, agar bisa dibuat sepasang sayap untuk Kura-kura.
Hari besar pun tiba, Kura-kura dan burung-burung berangkat pada ke langit.
Akhirnya, burung-burung dan kura-kura tiba di pesta itu. Orang-orang dari langit yang mengundang burung-burung untuk ikut berpesta telah menyiapkan banyak makanan lezat. Sang Kura-kura pun bertanya, "Untuk siapa kau mempersiapkan pesta ini?"
"Untuk kalian, karena kalian adalah hewan spesial," jawab orang-orang di langit.
Kura-kura berpaling pada burung dan berkata, "Ingat aku adalah hewan paling spesial, karena akulah satu-satunya kura-kura yang bisa terbang, jadi kalian baru
boleh makan setelah aku selesai makan. "
Burung-burung pun menunggu Kura-kura makan dan minum di pesta itu penuh dengan kemarahan. Kemudian mereka maju ke depan untuk makan, tapi beberapa dari mereka terlalu marah untuk makan. Sebelum terbang pulang, burung masing-masing mengambil kembali bulu yang telah dipinjamkan kepada Kura-kura tanpa disadari oleh Kura-kura. Jadinya si kura-kura berdiri penuh dengan makanan dan minuman, tetapi tanpa sayap untuk terbang pulang.
Ketika pesta sudah usai, burung-burung dan kura-kura pun melompat pulang. Tapi kura-kura terkejut karena dia kehilangan sayapnya, Kura-kurapun Jatuh, jatuh dan jatuh dan mendarat dengan kecelakaan besar di tanah. Kura-kura tidak terluka tetapi cangkangnya hancur berkeping-keping. Beruntung, ada dokter yang baik di lingkungan mereka. Istri Kura-kura membawa si kura-kura ke dokter dan ia mengumpulkan semua kepingan-kepingan cangkang Kura-kura dan berusaha merekatkannya kembali. Itulah sebabnya, sampai saat ini cangkang kura-kura tidak mulus.