+ All Categories
Home > Documents > GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Date post: 29-Jan-2016
Category:
Upload: ina-rahmawati
View: 240 times
Download: 2 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
34
Transcript
Page 1: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx
Page 2: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

INA RAHMAWATI

GRAVES OPTHALMOPATHY

Page 3: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

ANATOMI

Page 4: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Anatomi

Page 5: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Oblik inferior, dipersyarafi saraf ke III

Oblik superior, dipersyarafi saraf ke IV

Rektus inferior, dipersyarafi saraf ke III

Rektus lateral, dipersyarafi saraf ke VI, untuk menggerakan otot ke arah lateral

Rektus medius, dipersyarafi saraf ke III

Rektus superior, dipersyarafi saraf ke III

Page 6: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Definisi

Graves Ofthalmopathy juga dikenal, Tyroid

Associated Ophtalmopathy (TAO), penyakit mata

tyroid, dan penyakit Basedow’s (dalam bahasa

jerman), orbitopaty dystiroid, orbitopaty tiroid.

Adalah gangguan inflamasi autoimune dan sebagian

kecil pasien dengan penyakit graves mengalami

tanda-tanda mata yang khas dan dikenal sebagai

oftalmopati graves atau penyakit mata tiroid.

Page 7: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Patofisiologi

Inflamasi otot ekstraokular Otot-otot tersebut membesar hingga dapat mencapai 8 kali normal menekan nervus optikus. Degenerasi dari serat otot menyebabkan fibrosis terjadi myopati restriktif dan diplopia

Infiltrasi sel inflamasi volume orbital meningkat dan secara tidak langsung meningkatkan tekanan intraorbital yang menyebabkan retensi cairan berlebih

Page 8: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Manifestasi Klinik

Keterlibatan jaringan lunak

Retraksi kelopak

Proptosis

Neuropati optik

Myopati restriktif

Page 9: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Keterlibatan Jaringan Lunak

Gejala meliputi grittiness (merasa seperti ada benda asing), fotofobia, lakrimasi, dan rasa tidak nyaman di retrobulbar

Tanda yang dapat dilihat pada pasien antara lain: Hiperemia epibulbar

Page 10: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Periorbital swelling Keratokonjungtivitis limbus superior

Page 11: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Retraksi Kelopak Mata

Retraksi palpebra superior dicurigai jika batas palpebra sejajar atau diatas limbus superior sehingga sklera dapat terlihat, dimana batas palpebra superior normalnya berada pada 2 mm dibawah limbus dan batas palpebra inferior sejajar dengan limbus inferior. Rektraksi palpebra dapat disertai atau tidak dengan proptosis

Page 12: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Etiologi

Penyakit tiroid mataNeurogenik : ptosis unilateral kontralateral;

fasial palsy; aberrant regeration N. III.Mekanis : over koreksi ptosis, sikatrik kulit

palpebra superiorKongenital : isolated, duane retraction

sindrom, down sindrom, transient eye popping pada bayi normal

Page 13: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Patofisiologi

Kontraktur fibrosis dari levator yang berkaitan dengan perlekatan dengan jaringan orbital. Fibrosis pada otot rektus inferior dapat menyebabkan retraksi kelopak mata bawah.

Reaksi berlebih dari otot Muller sebagai akibat dari overstimulasi simpatis karena kondisi hipertiroid

Page 14: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Miopia restriktif musculus rectus inferior retraksi palpebra akibat peningkatan stimulasi levator sewaktu mata berusaha menatap ke atas

Page 15: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Sign

1. Tanda Von Graef : Palpebra superior tak dapat

mengikuti gerak bola mata, bila penderita melihat

ke bawah. Palpebra superior tertinggal dalam

pergerakannya.

Page 16: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

2. Tanda dari Dalrymple : Sangat melebarnya

fissura palpebra, sehingga mata menjadi

melotot

Page 17: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

3. Tanda dari Stellwag : Frekuensi kedipan

berkurang dan tak teratur.

Page 18: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

4. Tanda Moebius’ : Kekuatan korvergensi menurun

Page 19: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

5. Tanda dari Gifford’s : timbulnya kesukaran

untuk mengangkat palpebra superior, oleh

karena menjadi kaku.

Page 20: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

6. Tanda Kocher sign : mata melotot dan menakutkan yang utamanya ditandai dengan pandangan yang terfiksasi

Page 21: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Proptosis

Propotosis dapat terjadi unilateral, bilateral, aksial, simetris, atau asimetris, dan seringkali permanen

Page 22: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Myopati Restriktif

Sebagian pasien (30-50%) dengan penyakit mata tiroid mengalami oftalmoplegia dan dapat menjadi permanenBentuk kelainan motilitas okular antara lain:

Defek elevasi akibat kontraktur fibrosis pada otot rektus inferior, yang menyerupai kelumpuhan otot rektus superior.

Defek abduksi akibat fibrosis otot rektus medialis, yang mencetuskan kelumpuhan nervus VI.

Defek depresi sebagai akibat tidak langsung dari fibrosis otot rektus superior.

Defek aduksi akibat fibrosis otot rektus lateralis.

Page 23: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Neuropati Optik

Neuropati optik jarang terjadi tetapi

merupakan komplikasi yang serius akibat

penekanan nervus optikus atau pembuluh

darah pada apeks orbital akibat kongesti

dan pembesaran otot rektus.

Page 24: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Diagnosis

Diagnosis Grave’s Opthalmopathy ditegakan apabila memenuhi 2 dari 3 tanda yang meliputi :1. Riwayat pengobatan disfungsi tiroid yang

meliputi salah satu dari penyakit dibawah ini : Graves Hyperthyroidism Hashimoto thyroiditis Adanya thyroid antibodi vaskuler tanpa ditemukan

distiroid : TSH-r (TSH-reseptor) antibodi, Thyroid Binding Inhibitory Immunoglobulins (TBII). Thyroid stimulating immunoglobulin (TSI), dan antimicrosomal antibody

Page 25: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

2. Tanda orbita tipikal : Retraksi palpebra unilateral atau bilateral

Proptosis unilateral atau bilateral

Restrictive strabismus dalam pola tertentu

Compressive optic neuropathy

Edema palpebra/eritema

Kemosis/edema caruncular

Page 26: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

3. Bukti radiografis berupa pembesaran

fusiform unilateral/bilateral satu atau lebih

dari : M. Rectus Inferior

M. Rectus Medial

M. Rectus Superior

M. Rectus Lateral

Page 27: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Diagnosis Banding

Pseudotumor Orbita

Myositis Orbita

Page 28: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Penatalaksaan

T : Tobacco abstinence E : Euthyroidism must be achievedA : Artificial tears R : Referral to a specialist centre with

experience

Page 29: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Keterlibatan jaringan lunakEpibulbar hiperemis : Untuk mengatasi gejala

ini dapat diberikan NSAID/steroid topikal maupun oral.

Keratokonjungtivitis limbus : Lubrikan dapat diberikan untuk mencegah kornea yang terpajan menjadi kering. Lateral tarsorrhaphy dapat dilakukan untuk mengurangi keratopati eksposur bila tidak berespon dengan lubrikan

Page 30: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Retraksi kelopakMullerotomy : Mullerotomy merupakan tindakan

pembedahan dengan melakukan disinsersi otot Muller.

Reseksi retraktor kelopak bawah.Injeksi Botox : Injeksi botox pada levator

aponeurosis dan otot Muller dapat digunakan sebagai tatalaksana sementara untuk menunggu tatalaksana definitif.

Guanethidine 5% eyedrops : Guanethidine 5% eyedrops dapat digunakan untuk mengurangi retraksi akibat reaksi berlebih dari otot Muller.

Page 31: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Proptosis Steroid Sistemik : Prednison 1-1,5 mh/kgBB Radioterapi Terapi kombinasi Dekompresi pembedahan

Page 32: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Komplikasi

Krisis TiroidManifestasi klinis dari krisis tiroid dapat berupa tanda-tanda hipermetabolisme berat dan respons adrenergik yang hebat, yaitu meliputi :

Demam tinggi, dimana suhu meningkat dari 38°C sampai mencapai 41°C disertai dengan flushing dan hiperhidrosis.

Takikardi hebat, atrial fibrilasi sampai payah jantung. Gejala-gejala neurologik seperti agitasi, gelisah,

delirium sampai koma. Gejala-gejala saluran cerna berupa mual, muntah,

diare, dan icterus

Page 33: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Prognosis

Anak- anak dan remaja : dubia ad Bonam

Dewasa : Dubia ad Malam

Page 34: GRAVES OPTHALMOPATHY.pptx

Recommended