+ All Categories
Home > Documents > Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah...

Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah...

Date post: 16-Mar-2019
Category:
Upload: dinhlien
View: 215 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah penulis buku rohani kristiani yang memiliki popularitas internasional. Popularitas internasional H.J.M. Nouwen bisa diringkas sebagaimana komentar seorang koleganya yang bernama Philip Roderick berikut ini: “The internationally renowned priest an author, respected professor and beloved pastor Henri Nouwen wrote over 40 books on the spiritual life. He corresponded regularly in English, Dutch, German, French an Spanish with hundreds of friends and reached out to thousands through his Eucharistic celebrations, lectures and retreats. Since his dead in 1996, ever increasing numbers of readers, writers, teachers and seekers have been guided by his literary legacy. Nouwen’s books have sold over two million copies, published in over 22 languages.” 1 Dia telah meninggalkan warisan rohani yang begitu kaya, juga untuk para pembacanya di Indonesia. Lebih dari 30 judul buku yang dia tulis telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Upaya menerjemahkan buku-buku itu telah dilakukan sejak awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar I. Suharyo tentang tulisan-tulisan H.J.M. Nouwen: “Yang membuat tulisan-tulisan Henri Nouwen disukai ialah kesediaan, kerelaan, dan keberaniannya membeberkan bagian-bagian yang paling pribadi dalam hidupnya. Ia berani dikatakan bodoh, dengan menceritakan kesalahan-kesalahan dan kecemasan hatinya, bersama dengan kegembiraan dan keyakinan dirinya. Nouwen tidak pernah 1 Lihat Philip Roderick, Beloved: Henri Nouwen in Conversation (Norwich: Conterbury Press, 2007), hal. [vii]. Popularitas H.J.M. Nouwen di Amerika Serikat disebut dalam buku biografi tulisan Michael O’Laughlin sebagai sebuah fenomena. Namanya menjadi bahan percakapan dalam tayangan Oprah Winfrey saat wawancara dengan Hillary Clinton. Salah satu buku tulisan H.J.M. Nouwen berjudul The Return of the Prodigal Son) begitu menyentuh Hillary Clinton. Hillary menyarankan agar mereka yang sedang mengalami masa-masa sulit di dalam hidup mereka membaca buku itu. Ia sendiri membacanya pada masa-masa yang paling gelap ketika tinggal di Gedung Putih. Lihat Michael O’Laughlin, God’s Beloved: A Spiritual Biography of Henri Nouwen (New Yorks: Orbis Books, 2005), hal. 1. Bandingkan Henri Nouwen, Jesus A Gospel (Yogyakarta: Kanisius, 2012), hal. 12. ©UKDW
Transcript
Page 1: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah penulis buku rohani kristiani yang

memiliki popularitas internasional. Popularitas internasional H.J.M. Nouwen bisa

diringkas sebagaimana komentar seorang koleganya yang bernama Philip Roderick

berikut ini:

“The internationally renowned priest an author, respected professor and beloved pastor

Henri Nouwen wrote over 40 books on the spiritual life. He corresponded regularly in

English, Dutch, German, French an Spanish with hundreds of friends and reached out to

thousands through his Eucharistic celebrations, lectures and retreats. Since his dead in

1996, ever increasing numbers of readers, writers, teachers and seekers have been

guided by his literary legacy. Nouwen’s books have sold over two million copies,

published in over 22 languages.”1

Dia telah meninggalkan warisan rohani yang begitu kaya, juga untuk para

pembacanya di Indonesia. Lebih dari 30 judul buku yang dia tulis telah diterjemahkan

dalam bahasa Indonesia. Upaya menerjemahkan buku-buku itu telah dilakukan sejak

awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar I. Suharyo

tentang tulisan-tulisan H.J.M. Nouwen:

“Yang membuat tulisan-tulisan Henri Nouwen disukai ialah kesediaan, kerelaan, dan

keberaniannya membeberkan bagian-bagian yang paling pribadi dalam hidupnya. Ia

berani dikatakan bodoh, dengan menceritakan kesalahan-kesalahan dan kecemasan

hatinya, bersama dengan kegembiraan dan keyakinan dirinya. Nouwen tidak pernah

1 Lihat Philip Roderick, Beloved: Henri Nouwen in Conversation (Norwich: Conterbury Press, 2007), hal.

[vii]. Popularitas H.J.M. Nouwen di Amerika Serikat disebut dalam buku biografi tulisan Michael

O’Laughlin sebagai sebuah fenomena. Namanya menjadi bahan percakapan dalam tayangan Oprah

Winfrey saat wawancara dengan Hillary Clinton. Salah satu buku tulisan H.J.M. Nouwen berjudul The

Return of the Prodigal Son) begitu menyentuh Hillary Clinton. Hillary menyarankan agar mereka yang

sedang mengalami masa-masa sulit di dalam hidup mereka membaca buku itu. Ia sendiri membacanya

pada masa-masa yang paling gelap ketika tinggal di Gedung Putih. Lihat Michael O’Laughlin, God’s

Beloved: A Spiritual Biography of Henri Nouwen (New Yorks: Orbis Books, 2005), hal. 1. Bandingkan

Henri Nouwen, Jesus A Gospel (Yogyakarta: Kanisius, 2012), hal. 12.

©UKDW

Page 2: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

2

mengadili, tidak memaksakan pandangan, tidak tampil seolah-olah ia tahu segala-

galanya atau mempunyai jawaban terhadap berbagai macam pertanyaan dan masalah

yang ada dalam hati manusia dan dunia ini. Ia hanya berharap dapat menjadi katalisator,

atau yang memudahkan, karena tidaklah mungkin “seseorang dapat menuntun orang lain

keluar dari padang gurun, kalau ia sendiri belum pernah berada di sana.”2

Komentar tentang apa yang menarik dari buku-buku H.J.M. Nouwen juga

disampaikan oleh John Dear.3 Sebagai Yesuit yang telah berkarya untuk perdamaian

dan keadilan selama lebih dari dua puluh lima tahun, John Dear merasakan bahwa buku-

buku H.J.M. Nouwen mengenai sasaran karena bersentuhan dengan persoalan konkret

kemanusiaan seperti krisis perang dunia, penggunaan senjata nuklir, kemiskinan,

kelaparan, AIDS, dan ancaman terhadap kehancuran lingkungan hidup. Dia dianggap

mampu secara kritis mengajak pembacanya untuk menyadari hubungan hidup rohani

(spiritualitas) dengan “dunia nyata” seperti bisnis, kehidupan politik, serangan bom dan

ancaman keamanan nasional.4

Bahkan John Dear juga menyebut H.J.M. Nouwen sebagai politisi. Dia

berpendapat, “Dalam arti kata yang benar, Nouwen adalah seorang politisi.” Kutipan

pendapat itu selengkapnya adalah demikian:

“Henri tertarik dengan kehidupan dan spiritualitas semua orang di dalam dimensi

spiritual yang mendasari setiap aspek kehidupan itu sendiri, termasuk perang dan

2 Beberapa buku tulisan H.J.M. Nouwen yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia setelah tahun

2000 dilengkapi dengan “Pengantar Membaca Buku-buku H.J.M. Nouwen” oleh I. Suharyo. Lihat

misalnya Gracias! Catatan Harian di Amerika Latin (Yogyakarta: Kanisius, 2007) dan Diambil Diberkati

Dipecah Dibagikan, Spiritualitas Ekaristi dalam Dunia Sekuler (Yogyakarta: Kanisius, 2008).

Nampaknya dalam menyusun pengantar itu, I. Suharyo mengacu pendapat Mary Craig pada pengantar

buku Robert Durback (ed.), Henri Nouwen: Seeds of Hope (London: Darton, Longman and Todd, 1989). 3 Informasi tentang Jonh Dear bisa didapat dari buku Walter Wink (ed.), Damai adalah Satu-satunya

Jalan (Jakarta: Gunung Mulia, 2009) hal. 180. John Dear adalah seorang pastor Katolik Roma termasuk

Ordo Jesuit. Ia telah hidup dan bekerja di El Salvador, Guatemala, dan Irlandia Utara, juga telah

mengunjungi Timur Tengah, Amerika Tengah dan Filipina. Ia sering ditahan, dan pernah dipenjara selama

sembilan bulan karena pembangkangan sosial yang dilakukannya di pangkalan angkatan udara AS di

Carolina Utara. Dari kalangan pastor Katolik Roma, dialah yang pertama memimpin Fellowship of

Reconcilliation (FOR). Fellowship of Reconcilliation adalah organisasi antar-agama untuk perdamaian

yang terbesar dan tertua di Amerika, terbentuk pada tahun 1915. Pada tahun 1997 dia meraih Pax Christi

Book of the Year Award. Saat dipenjara John Dear mendapat inspirasi dari membaca buku Nouwen yang

berada di dalam kantong jasnya. Kata-kata Nouwen itu dirasakan sebagai hiburan sekaligus tantangan dan

menghantarnya masuk dalam meditasi. 4 Henri Nouwen, Peacework: Mengakarkan Budaya Perdamaian (Yogyakarta: Kanisius, 2007), hal. 7.

©UKDW

Page 3: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

3

ketidakadilan. Dalam arti kata yang benar, Henri adalah seorang politisi. Ia sangat

bersemangat untuk mengenal Yesus, mengikuti-Nya, dan memancarkan pesan Injil-Nya.

Ia ingin supaya umat manusia percaya pada Allah sumber damai. Ia tahu bahwa ia harus

mengutuk persenjataan nuklir dan pergi ke Amerika Serikat mengajak umat manusia

melawan Amerika Serikat si pencipta perang di Timur Tengah dan yang terus

mempertahankan kekuatan senjata untuk menghancurkan manusia. Ia tahu bahwa umat

Kristen tidak hanya berbicara tentang kasih saja, mereka perlu berjalan di antara orang

miskin, yang terasing, yang cacat tubuh, yang dipenjara, dan yang sekarat, dan

memancarkan kasih Allah. Perdamaian dan keadilan sangat penting pada spiritualitasnya

sehinga pada akhirnya membuat dia keluar dari Yale dan Harvard kemudian pergi ke

Amerika Latin dan akhirnya ke L’Arche. Di sana, spiritualitasnya berkembang.

Akhirnya, ia mengalami perdamaian pribadi yang secara politis berhasil ia temukan.”5

Penyebutan H.J.M. Nouwen sebagai politisi bisa menimbulkan penasaran bagi

kalangan pembaca buku-bukunya di Indonesia. Nampaknya dia lebih dikenal sebagai

teolog, rohaniwan dan penulis buku spiritualitas kristiani. Bagi penulis, gambaran

H.J.M. Nouwen sebagai politisi juga baru berkembang kemudian.6 Hal itu

membangkitkan minat penulis untuk mengkaji pemikiran H.J.M. Nouwen tentang

kaitan spiritualitas dengan politik.

Sudah ada beberapa buku tentang H.J.M. Nouwen yang membicarakan tentang

pemikirannya mengenai kaitan spiritualitas dan politik. Dalam buku Peacework, John

Dear menyinggung apa yang menurutnya merupakan pemahaman H.J.M. Nouwen

tentang politik. Pemahaman H.J.M. Nouwen tentang politik tidak berdasarkan definisi

tentang politik. Dia memahami politik berdasarkan refleksi atas berbagai persoalan

yang sering dianggap sebagai “masalah-masalah politik” seperti perang, kemiskinan,

5 John Dear (ed.), Henri Nouwen: The Road to Peace, Karya untuk Perdamaian dan Keadilan

(Yogyakarta: Kanisius, 2004), hal. 38. 6 Penulis mulai mengenal buku tulisan H.J.M. Nouwen saat menjadi mahasiswa teologi UKDW pada awal

tahun 1990. Saat itu buku Pelayanan yang Kreatif menjadi bahan untuk diskusi pada salah satu mata

kuliah. Saat penulis mulai melayani di GKJ Purwodadi pada tahun 1995, buku itu juga menjadi bahan

percakapan dalam beberapa agenda pertemuan pendeta Klasis GKJ Purwodadi. Buku Menggapai

Kematangan Hidup Rohani dan Dalam Nama Yesus pernah menjadi bahan diskusi dalam beberapa kali

pertemuan sarasehan majelis GKJ Purwodadi. Sedangkan salah satu bab pada buku Henri Nouwen: The

Road to Peace pernah menjadi bahan perenungan dalam beberapa kali pertemuan kegiatan doa pagi harian

di GKJ Purwodadi. Diskusi tentang peran politik H.J.M. Nouwen dalam mata kuliah Teologi dan Etika

Politik pada program S-2 UKDW yang penulis ikuti juga menjadi pendorong untuk mengkaji lebih lanjut

kaitan spiritualitas dengan politik.

©UKDW

Page 4: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

4

kelaparan, AIDS, kerusakan lingkungan sebagai masalah hidup dan mati. Dengan

demikian, permasalahan politik itu merupakan persoalan rohani.7 Dalam buku The Road

to Peace, John Dear berpendapat bahwa apa yang sering tidak dimengerti oleh pembaca

buku-buku H.J.M. Nouwen adalah bahwa dia memasukkan perjuangan perdamaian dan

keadilan sebagai faktor integral dalam kehidupan spiritual. John Dear mengajak para

pejuang perdamaian dan keadilan untuk memperhatikan tantangan H.J.M. Nouwen

menancapkan sedalam-dalamnya akar-akar kehidupan kontemplatif dalam perjuangan

mereka. 8

Teolog yang juga mencermati pemikiran H.J.M. Nouwen tentang kaitan

spiritualitas dan politik adalah Jurjen Beumer.9 Dia berpendapat buku-buku tulisan

H.J.M. Nouwen menunjukkan keterlibatan yang kuat dengan dunia. Tulisan-tulisannya

memperlihatkan konteks politik dan sosial yang menonjol pada tahun-tahun tertentu. Dia

melihat apa yang sedang terjadi di dunia tidak analitis dengan membariskan semua fakta

kemudian mengemukakan posisi etisnya, namun dengan cara meditatif atau

kontemplatif. Pendapat H.J.M. Nouwen tentang hal-hal yang sering dianggap sebagai

persoalan politik beranjak dari sudut pandang personal dan spiritual. Dia ingin

menunjukkan tentang keberadaan manusia ketika mereka belajar untuk melihat dunia

dan diri mereka sendiri sebagaimana Tuhan melihatnya.10

Jurjen Beumer berpendapat bahwa konsep kunci H.J.M. Nouwen tentang

spiritualitas, teologi dan etika kesemuanya berpusat pada Satu Nama yakni Yesus.

Spiritualitas atau hidup rohani adalah hidup dengan Yesus sebagai pusatnya. Teologi

7 Henri Nouwen, Peacework, hal. 7.

8 Lihat John Dear (ed.), Henri Nouwen: The Road to Peace, hal. 34, 39.

9Jurjen Beumer adalah seorang kolega H.J.M. Nouwen. Dia adalah pendeta Protestan di Belanda sekaligus

orang yang pertama kali menulis biografi H.J.M. Nouwen. Lihat M. O’Laughlin, God’s Beloved, hal. 10. 10

Lihat Jurjen Beumer, Henri Nouwen: A Restless Seeking for God (New York: A Crossroad Book, 1999),

hal. 122.

©UKDW

Page 5: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

5

adalah berpikir dengan pikiran Yesus. Sedangkan etika adalah panggilan untuk

mengikuti “gerakan ke bawah” yang dipilih Yesus. Gerakan ke bawah adalah gerakan

dalam Kerajaan Allah, di mana Allah turun menjumpai manusia sebagaimana nampak

dalam karya Yesus yang bersedia memilih jalan pengosongan diri (Filipi 2:7).

Sedangkan kecenderungan manusia adalah “bergerak ke atas” seperti nampak dalam hal

mementingkan diri sendiri, ingin menjadi terkenal dan menjadi lebih berkuasa. Pilihan

bergerak ke atas itu justru menjadikan manusia terasing dari diri mereka sendiri. Hanya

dengan melihat orang-orang dan aktifitas mereka, juga dengan melihat diri sendiri,

nampak bagaimana masyarakat yang disatukan oleh budaya ingin bergerak ke atas. 11

Bertitik tolak dari kesadaran adanya “gerakan ke bawah” dan “gerakan ke atas”,

Jurjen Beumer melihat sumbangan besar pemikiran H.J.M. Nouwen bagi debat etika

yang sering terjadi di gereja maupun tempat lain. Dia menawarkan pendekatan etis-

spiritual yang menantang penghentikan kebiasaan bertindak dengan kerangka berpikir

mencari hasil, sebab berpikir mencari hasil termasuk dorongan untuk bergerak ke atas.

Bukan berarti tidak penting untuk mencapai hasil seperti tidak adanya perang, kelaparan

atau berbagai penderitaan lainnya. Tetapi jika ingin sampai pada titik itu, maka

diperlukan pengorbanan dan kerendahan hati dalam pelayanan. Pelayanan adalah suatu

ekspresi mencari Tuhan, dan tidak hanya keinginan untuk membawa perubahan individu

atau sosial. Pelayanan dalam arti demikian hanya dapat diwujudkan dalam komunitas, di

mana spiritualitas solidaritas benar-benar mulai terbentuk. Dalam komunitas, kontak

dengan Yang Abadi dipelajari dan dipraktikkan dalam doa dan perjuangan. 12

Menurut Jurjen Beumer, kerinduan akan komunitas adalah benang merah yang

teranyam dalam kehidupan H.J.M. Nouwen. Bagi H.J.M. Nouwen, komunitas adalah

11

Jurjen Beumer, Henri Nouwen: A Restless Seeking for God, hal. 124, 125, 149. 12

Ibid., hal. 126, 127.

©UKDW

Page 6: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

6

tempat di mana kehidupan rohani dapat dipertahankan, diukur, dikritik, dan terlindungi.

Akhirnya dia menemukan komunitas L’Arche.13

Pada akhir Agustus 1986, dalam usia

54 tahun, dia menerima panggilan menjadi anggota komunitas L’Arche Daybreak di

Kanada. Tahun pertama tinggal di Daybreak dia ditugasi untuk menjaga Adam, seorang

pemuda dengan cacat mental yang berat, yang tidak dapat bercakap-cakap, berjalan

ataupun bergerak. 14

H.J.M. Nouwen menjadi anggota komunitas Daybreak hingga akhir hayatnya

pada tahun 1996. Dalam korespondensi dengan John Dear, H.J.M. Nouwen menyebut

dirinya memilih untuk berjuang demi terwujudnya perdamaian dunia dengan cara

menjadi bagian dari komunitas Daybreak. Menurut John Dear, perjuangan H.J.M.

Nouwen itu masih sering disalahartikan atau bahkan secara terang-terangan diabaikan

begitu saja.15

Bersama komunitas Daybreak, perjuangan H.J.M. Nouwen semakin

berakar dalam disiplin doa, komunitas dan pelayanan.16

Bagi orang tertentu, pilihan H.J.M. Nouwen tinggal bersama komunitas orang

cacat bisa disalahartikan sebagai membuang-buang waktu. Seorang sahabat H.J.M.

Nouwen yang mengunjunginya di Daybreak, tidak bisa menyembunyikan rasa gelisah

dan marah atas pilihannya meninggalkan universitas untuk hidup bersama dengan orang

cacat. Berikut ini kutipan tulisan H.J.M. Nouwen tentang reaksi sahabatnya itu:

“Sahabat saya masih mengajukan pertanyaan lebih banyak lagi tentang Adam dan

orang-orang yang hidup bersama saya di rumah saya: “Mengapa menghabiskan

13

L’Arche merupakan sebuah federasi komunitas internasional; dasarnya adalah Sabda Bahagia dan

pendirinya ialah Jean Vanier, orang Kanada. L’Arche didirikan pada tahun 1964. Setiap komunitas terdiri

dari rumah-rumah yang membentuk rukun tetangga seperti biasa. Di situ orang-orang cacat dan para

pembantu mereka tinggal bersama, saling berbagi kehidupan dengan semangat bantu-membantu. L’Arche

percaya bahwa “orang-orang cacat mental kerap kali memiliki sifat-sifat suka menyambut, mengagumi,

spontan dan langsung” dan “mereka menjadi peringatan hidup bagi dunia yang lebih luas tentang nilai-

nilai hati”. Lihat Henri J.M. Nouwen, Adam yang Dikasihi Allah (Yogyakarta: Kanisius, 2001), hal. 30. 14

John Dear (ed.), Henri Nouwen: The Road to Peace, hal. 28. 15

Henri Nouwen, Peacework, hal. 10. 16

John Dear (ed.), Henri Nouwen: The Road to Peace, hal. 354.

©UKDW

Page 7: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

7

sedemikian banyak waktu dan uang untuk orang-orang cacat berat, sementara sangatlah

banyak orang-orang tak cacat yang hampir tidak dapat bertahan hidup?” Dan, “Mengapa

orang-orang seperti itu harus diberi waktu dan tenaga yang sebenarnya harus diberikan

untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang sedang dihadapi bangsa manusia?”17

Atas komentar itu, H.J.M. Nouwen mengakui bahwa dia tidak memiliki argumen

gemilang untuk dikatakan yang akan mengubah pikiran sahabatnya itu. Dia sadar bahwa

sahabatnya itu tidak melihat Adam yang sama dengan yang dia lihat. Adam telah

menjadi sahabat, guru, pembimbing rohani, penasehat, pastor bagi H.J.M. Nouwen.18

Pilihan H.J.M. Nouwen tinggal di komunitas L’Arche Daybreak bisa disebut

sebagai praksis etika politik. Tentu saja pilihan H.J.M. Nouwen itu tidak populer. Hal ini

justru mengingatkan pada definisi etika dan politik sebagaimana disampaikan oleh

Paulus S. Widjaja. Dengan mengacu pendapat John H. Yoder, dia menyebut etika

sebagai ilmu tentang bagaimana [kita] bertingkah-laku ketika orang-orang lain tidak

melakukannya.19

Sedangkan politik adalah kegiatan yang bisa terjadi dalam komunitas

manapun juga, termasuk dalam komunitas orang Kristen atau di gereja, karena secara

sederhana politik adalah sebuah upaya pengaturan kehidupan bersama.20

Apapun yang

seseorang percayai atau dianggap bernilai akan memiliki konsekuensi politis. Maka

seseorang bisa sungguh-sungguh menjadi Kristen dan sekaligus aktiv berpolitik tanpa

harus mempertentangkan keduanya.21

Bagaimana hal itu dilakukan oleh orang Kristen

adalah menyangkut etika politik. Mengacu pendapat Emanuel Gerrit Singgih, etika

17

Henri J.M. Nouwen, Adam yang Dikasihi Allah, hal. 61. 18

Ibid., hal. 61. 19

Paulus Sugeng Widjaja, “Membangun Teologi Politis di Indonesia, Dari Teologi Sukses ke Politik

Pelayanan dan Doksologi” dalam Jurnal Teologi GEMA Duta Wacana edisi 59 hal. 54. 20

Ibid., hal. 53. 21

J. Philip Wogaman, Christian Perspectives on Politics (Kentucky: Westminster John Knox Pres, 2000)

hal. 11.

©UKDW

Page 8: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

8

politik adalah kaidah-kaidah moral yang dipertimbangkan dalam proses pengambilan

keputusan yang menyangkut masa depan banyak orang.22

Praksis beretika politik H.J.M. Nouwen yang tidak populer itu menarik untuk

dikaji. Tesis ini berfokus pada kajian sumbangan pemikiran H.J.M. Nouwen untuk

membangun etika politik di Indonesia. Kajian ini menurut penulis adalah signifikan

sehubungan dengan adanya beberapa asumsi:

Pertama, mengacu pendapat Eka Darmaputera tentang spiritualitas. Pada awal

tahun 1990, E. Darmaputera berpendapat bahwa bagi gereja-gereja reformasi di

Indonesia berbicara tentang spiritualitas bagaikan berbicara tentang sesuatu yang asing.

Spiritualitas adalah kekayaan yang hampir 5 abad hilang akibat gerakan reformasi. Dari

sisi sejarah dapat ditelusuri bahwa spiritualitas yang hilang itu disebabkan oleh

penekanan yang berlebihan pada “pure doctrine”, semangat ikonoklasme yang

menggebu-gebu tanpa pandang bulu, penghapusan biara oleh karena “dunia ini adalah

biara kita”, sentralitas mutlak yang diberikan pada “mimbar” dan bukan “altar”.23

E. Darmaputera mengajak untuk “menemukan kembali” spiritualitas yang hilang itu,

dalam arti menemukan pengalaman spiritualitas yang mampu untuk memberikan

jawaban terhadap tantangan-tantangan kehidupan saat ini.24

Untuk memahami arti spiritulitas bisa mengacu pendapat A. Heuken.

“Spiritualitas dapat disebut cara mengamalkan seluruh kehidupan sebagai seorang

beriman yang berusaha merancang dan menjalankan hidup ini semata-mata seperti

Tuhan menghendakinya.” Mengamalkan kehidupan dengan cara demikian itu

dimungkinkan berdasarkan keyakinan bahwa manusia adalah mahluk rohani. Kata

22

E. Gerrit Singgih, Iman dan Politik dalam Era Reformasi di Indonesia (Jakarta: BPK, 2004) hal. 27. 23

Eka Darmaputera, “Spiritualitas, Pluralitas dan Medernitas” dalam majalah Peninjau Tahun: XIV/2 +

XV/1 1990, hal. 121. 24

Ibid., hal. 124.

©UKDW

Page 9: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

9

‘rohani’ berasal dari kata Ibrani ruah, yang berarti ‘nafas’. Adanya hidup dalam tubuh

manusia sering dipertalikan dengan adanya nafas. Nafas itu bersumber dari Yang-Ilahi

sebagai Pemberi hidup. Dasar hidup rohani dan semua bentuk spiritualitas sejati adalah

Roh (=Spiritus; Latin), yaitu Roh Kristus seperti tampak dalam Injil. Spiritualitas

mencakup dua segi, yakni askese dan mistik. Askese adalah usaha melatih diri secara

teratur supaya terbuka dan peka terhadap sapaan Allah. Sedangkan mistik adalah aneka

bentuk dan tahap pertemuan pribadi dengan Allah.25

Kedua, setelah lebih dari satu dasa warsa bergulirnya era reformasi justru makna

politik di Indonesia saat ini mengalami reduksifikasi atau pendangkalan. Menurut

E. Armada Riyanto, para politisi yang terkait dengan jalannya penyelenggaraan

pemerintahan, umumnya memiliki dedikasi tinggi dalam mengelola partainya,

memperjuangkan ideologinya, merebut kekuasaan dan membelanya secara terus-terusan.

Sedikit politisi yang menjangkau kiprahnya hingga wilayah makna. Politisi dipanggil

untuk menerjemahkan kiprahnya dalam pencarian kedalaman arti tata hidup bersama,

bukan mengejar kekuasaan bagi dirinya atau kelompoknya. Karena reduksifasi, politik

yang bermakna mendalam sebagai “tata kelola hidup bersama” terasa babak belur oleh

dominasi perkara-perkara rekaan dan atau rekayasa yang tidak bermutu.26

Politik perlu

dikembalikan kepada maknanya yang mendalam sebagai “tata kelola hidup bersama”,

antara lain dengan menghargai aneka pengalaman keseharian manusia di wilayah

beratnya kehidupan. Aneka pengalaman keseharian manusia itu memiliki makna

kontributif dengan karakter kedalaman yang unik dan khas, tidak kalah dengan lobi-lobi

para politisi di gedung DPR.27

25

A. Heuken, Spiritualitas Kristiani: Pemekaran Hidup Rohani Selama Dua Puluh Abad (Jakarta:

Yayasan Cipta Loka Caraka, 2002) hal. 11-12. 26

E. Armada Riyanto, Berfilsafat Politik (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hal. 13-15. 27

E.A. Riyanto, Berfilsafat Politik, hal. 23.

©UKDW

Page 10: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

10

Ketiga, adanya diskursus tentang strategi dalam etika politik orang Kristen dan

gereja-gereja di Indonesia. Menurut E.G. Singgih ada tiga strategi yang oleh orang

Kristen dan Gereja-gereja di Indonesia cenderung lakukan pada masa pra-reformasi.

Tiga strategi itu adalah penempatkan orang Kristen di dalam struktur kekuasaan yang

dominan, mengambil sikap dan posisi sebagai anak manis terhadap penguasa karena

diliputi “minority-complex” hingga menyandarkan diri pada perlindungan penguasa, dan

memperjuangkan kepentingan Kristen termasuk kepentingan gereja-gereja dan

persekutuan-persekutuan saja.28

Ketiga strategi itu dipandang tidak etis secara politis

oleh E.G. Singgih, sebab merupakan sikap yang tidak didasarkan atas iman yang hanya

berlindung kepada Tuhan saja. Salah satu segi negatif dari strategi masuk dalam struktur

adalah ketidaksadaran bahwa struktur bisa sangat kuat dan dominan, apalagi struktur

yang menyangkut kuasa. Dalam kenyataannya mereka dikuasai struktur, yang

disuarakan bukan lagi suara kenabian, tetapi suara yang menyenangkan pihak yang

berkuasa. E.G. Singgih berpendapat satu-satunya cara untuk melawan pesona kuasa

struktur yang dominan itu adalah dengan sungguh-sungguh menyatakan solidaritas pada

mereka yang lemah, yang ditempatkan di luar struktur. Daripada bergabung dengan

stuktur yang dominan, dari segi kejernihan iman, lebih baik bergabung dengan struktur

yang tidak dominan.29

28

E.G. Singgih, Iman dan Politik dalam Era Reformasi, hal. 28-33. Strategi penempatan orang Kristen

dalam struktur nampaknya masih akan berlanjut. Dengan pertimbangan, keterlibatan pendeta atau warga

gereja dalam partai politik atau legislatif berupakan bagian dari upaya gereja membarui teologi dan

meningkatkan kualitas pelayanan sesuai nilai-nilai Kerajaan Allah. Pendeta atau warga gereja bisa masuk

legislatif asal bisa memilah antara urusan partai politik dengan urusan gereja. Khusus untuk pendeta

sebaiknya “menanggalkan” jabatannya. Lihat Gunche Lugo, Manifesto Politik Yesus (Yogyakarta: Andi

Offset, 2009), hal. 54. 29

Lihat E.G. Singgih, Iman dan Politik dalam Era Reformasi, hal. 36. Pendapat yang nampak berbeda

misalnya disampaikan oleh J. Muller. Dia berpendapat adalah berbahaya jika semua orang saleh bersikap

cuci tangan terhadap persoalan kekuasaan, sebab mau tidak mau kekuasaan akan jatuh pada orang jahat.

Lihat J.Muller, “Kaum Religius Sebaiknya Cuci Tangan Terhadap Politik,” dalam Eduard Dopo (ed.),

Keprihatinan Sosial Gereja (Yogyakarta: Kanisius 1992), hal. 137.

©UKDW

Page 11: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

11

Keempat, dalam sepanjang sejarah kekristenan selalu ada anggota komunitas

yang memiliki kualitas karakter yang menonjol, hingga diakui sebagai orang suci atau

orang Kristen yang istimewa. Di berbagai tempat bermunculan komunitas yang

memelihara dan mengembangan warisan rohani H.J.M. Nouwen.30

Mengacu pendapat

James Wm. McClendon, Jr., perjalanan hidup atau biografi sosok yang demikian beserta

apa yang menjadi keyakinan dasarnya perlu dipelajari dalam rangka pengembangan

etika karakter Kristen kontemporer.31

Apa yang disebut oleh H.J.M. Nouwen bahwa

masyarakat kita cenderung disatukan oleh budaya ingin bergerak ke atas, juga menjadi

keprihatinan para pakar etika karakter sebagaimana disinggung dalam buku pengantar

etika tulisan Glen H. Stassen dan David P. Gushee. Etika karakter bertujuan mengoreksi

individualisme yang tidak berkoneksi, memberi tekanan pada kebajikan yang

berkontribusi untuk kebaikan bersama komunitas. Para pakar etika karakter prihatin

dengan kecenderungan masyarakat modern yang mengajarkan “kebajikan” yang

merusak karakter moral seperti kemandirian total, melepaskan diri dari komunitas,

efisiensi, semangat bersaing dan menuntut kemajuan diri. 32

Sepanjang uraian pada bagian ini bisa diringkas bahwa H.J.M. Nouwen

menawarkan sebuah pendekatan etis-spiritual yang berpusat pada panggilan untuk

mengikuti “gerakan ke bawah” yang dipilih Yesus. Panggilan itu telah menuntunnya

30

Jurjen Beumer menyebutkan banyak orang dengan ragam latar belakang hadir dalam pemakaman

H.J.M. Nouwen di Toronto. Dari para profesor hingga penyandang cacat, dari kalangan muda hingga

orang tua, dari kalangan Katolik, Protestan, Yahudi hingga yang tidak beragama. Lihat Jurjen Beumer,

Henri Nouwen, A Restless Seeking for God, hal. 176. Berbagai komunitas yang memelihara dan

mengembangkan warisan rohani H.J.M. Nouwen juga bemunculan, seperti Henri Nouwen Society, Henri

Nouwen Stichting, Henri Nouwen Trust, Henri J.M. Nouwen Archives and Research Collection. Lihat

Philip Roderick, Beloved, Henri Nouwen in Conversation, hal. [viii]. Pada tahun 2003 di Yogyakarta

diresmikan berdirinya Henri Nouwen Society oleh Mgr. Ignatius Suharyo. Sumber

http://muktiyarso.wordpress.com/2011/06/24/henry-jm-nouwen diunduh pada tanggal 29 Pebruari 2012. 31

Lihat James Wm. McClendon, Jr., Biography as Theology, How Life Stories Can Remake Today’s

Theology (New York: Abingdon Press, 1974), hal. 34. 32

Glen H. Stassen & David P. Gushee, Etika Kerajaan: Mengikut Yesus dalam Konteks Masa Kini

(Surabaya: Momentum, 2008), hal. 51.

©UKDW

Page 12: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

12

pada keputusan etis hidup bersama komunitas penyandang cacat mental L’Arche

Daybreak. Bagi dia pilihan itu merupakan perjuangan turut wewujudkan perdamaian

dunia. Bersama komunitasnya itu dia mempraktikkan kebajikan doa, komunitas dan

pelayanan. Nampaknya H.J.M. Nouwen berada dalam satu jalur penalaran dengan para

pakar etika karakter dalam mencapai yang baik atau thelos, bahwa tujuan yang lebih

besar dari kehidupan manusia adalah setia kepada komunitas manusia.33

Pendekatan

etis-spiritual H.J.M. Nouwen merupakan warisan rohani yang berharga juga bagi para

pembacanya di Indonesia. Warisan rohani itu perlu dikembangkan, antara lain dengan

menemukan sumbangan pemikiran H.J.M. Nouwen bagi pengembangan spiritualitas dan

peran politik yang sesuai dengan pergumulan iman orang Kristen dan gereja-gereja di

Indonesia saat ini?

1.2. Rumusan masalah

Pertanyaan pada bagian akhir latar belakang masalah itu masih bisa diperpanjang

dengan pertanyaan-pertanyaan lain yang menyekitarinya. Pertanyaan-pertanyaan itu

antara lain adalah bagaimana warisan rohani H.J.M. Nouwen bisa memberikan

kontribusi khususnya bagi kalangan gereja-gereja reformasi dalam upaya menemukan

kembali pengalaman spiritualitas yang mampu memberikan jawaban terhadap

tantangan-tantangan kehidupan saat ini? Apakah relevansi pendekatan etis-spiritual

H.J.M. Nouwen bagi upaya mengembalikan makna politik sebagai “tata kelola hidup

bersama”? Bagaimana praksis beretika politik H.J.M. Nouwen bersama komunitas

L’Arche Daybreak bisa menjadi inspirasi di tengah diskursus etika politik orang Kristen

dan gereja-gereja di Indonesia? Apakah yang menjadi keyakinan dasar H.J.M. Nouwen

33

G.H. Stassen & D.P. Gushee, Etika Kerajaan, hal. 50.

©UKDW

Page 13: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

13

beserta implikasinya dalam memandang persoalan politik? Apakah yang bisa dipelajari

dari perjalanan hidup dalam rangka pengembangan etika karakter? Apakah sumbangan

pemikiran Henri J.M. Nouwen dalam upaya membangun etika politik Kristen di

Indonesia?

Mencermati berbagai pertanyaan itu penulis merumuskan permasalah dalam tesis

ini sebagai berikut:

a. Apakah keyakinan dasar H.J.M. Nouwen yang sangat berpengaruh pada

perkembangan pemikiran dan perjalanan karya pelayanannya?

b. Bagaimana memahami penalaran beretika H.J.M. Nouwen bersama

komunitas L’Arche Daybreak?

c. Apakah sumbangan pemikiran H.J.M. Nouwen tentang doa, komunitas dan

pelayanan bagi upaya membangun etika politik di Indonesia?

1.3. Tujuan penelitian

a. Tesis ini bertujuan untuk membangun etika politik yang lebih memberi tempat

pada pengembangan pengalaman spiritualitas yang mampu meningkatkan peran

politik orang Kristen dan gereja-gereja di Indonesia dengan memanfaatkan

pandangan Henri J.M. Nouwen tentang doa, komunitas dan pelayanan.

b. Tesis ini juga bertujuan untuk memperkaya diskursus wacana pengembangan

etika politik dengan tetap sadar perlunya menjaga kejernihan hati sesuai dengan

iman Kristen bagi orang Kristen dan gereja-gereja di Indonesia.

©UKDW

Page 14: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

14

1.4. Metodologi penelitian

Metodologi penelitian dalam tesis ini adalah penelitian kualitatif. Metodologi berarti

suatu proses atau prosedur dalam melakukan penelitian, yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati, bisa juga berarti teori hingga hasil analisis ketika hendak melakukan sebuah

penelitian. Penelitian kualitatif lebih mementingkan mutu atau kualitas daripada jumlah

atau banyaknya kajian dan lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Metodologi

penelitian ini digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang

tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk

memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.34

Ada lima jenis penelitian yang termasuk dalam penelitian kualitiaf, yaitu

penelitian biografi, fenomenologi, grounded theory, etnografi dan studi kasus. Dalam

tesis ini penulis akan menggunakan penelitian biografi. Penelitian biografi adalah studi

tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan

dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point

moment yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup

seseorang. Peneliti menginterpretasi subyek seperti subyek tersebut memposisikan

dirinya sendiri.35

Sebagai sebuah upaya membangun etika politik Kristen di Indonesia, maka

penelitian biografi dalam tesis ini bersifat teologis. Teologi dalam hal ini dipahami

sebagai studi kritis tentang apa yang menjadi keyakinan seseorang bersama

komunitasnya. Seseorang itu dianggap mampu mewujudkan apa yang menjadi

34 Iyan Afriani, “Metode Penelitian Kualitatif” dalam http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-

nalar/penelitian/116-metode-penelitian-kualitatif.html diunduh pada tanggal 29 Pebruari 2012. 35

Ibid.

©UKDW

Page 15: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

15

keyakinan komunitasnya dengan cara baru, juga mampu membagikan visi komunitasnya

dan menampakkan jalan hidup yang diyakini komunitasnya meski secara berbeda tetapi

bermakna. Keyakinan seseorang bersama komunitasnya itu perlu diinterpretasi dan

secara kreatif ditransformasi menurut signifikansi penelitian ini.36

Untuk menghimpun data yang diperlukan, penulis akan melakukan penelitian

pustaka terkait dengan perjalanan karya dan pemikiran H.J.M. Nouwen tentang doa,

komunitas dan pelayanan. Penelitian pustaka ditujukan untuk melakukan studi terhadap

literatur-literatur yang ditulis oleh H.J.M. Nouwen, komentar tentang spiritualitas dia

dari para koleganya dan literatur-literatur yang menyajikan berbagai diskursus wacana

etika politik dari topik penelitian ini.

1.5. Langkah-langkah penelitian

a. Mengumpulkan informasi tentang Henri J.M. Nouwen untuk mendapatkan

keterangan tentang latar belakang kehidupannya, berbagai pengalaman menarik

dalam hidupnya yang mewarnai perjalanan memperdalam spiritualitas dan

pandangan dia tentang kaitan spiritualitas dengan isu-isu sosial maupun politik

pada zamannya. Informasi itu bersumber dari berbagai literatur tentang

perjalanan hidup dan pemikiran H.J.M. Nouwen baik yang dia ditulis maupun

oleh orang lain.

b. Menghimpun berbagai referensi dan kepustakaan khususnya yang berkaitan

dengan diskursus tentang kaitan spiritualitas dengan politik beserta implikasinya

pada pengembangan etika politik oleh orang Kristen dan gereja-gereja di

Indonesia.

36

Lihat J.Wm. McClendon, Jr., Biography as Theology, hal. 37.

©UKDW

Page 16: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

16

c. Mencatat pengalaman berharga saat penulis terlibat dalam kegiatan bersama

komunitas doa pagi di GKJ Purwodadi dalam mengaplikasikan pandangan

H.J.M. Nouwen tentang kaitan doa, komunitas dan pelayanan.

d. Menyusun pendahuluan tesis yang mencakup latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, langkah-langkah penelitian,

landasan teori yang digunakan, judul tesis yang dipilih dan menyajikan uraian

sistematika penulisan tesis.

e. Menyajikan gambaran umum tentang latar belakang kehidupan H.J.M. Nouwen,

perjalanan karya pelayanan dan pemikirannya yang kemudian dia refleksikan

menjadi tulisan atau buku, hingga bisa terlihat benang merah tentang apa yang

menjadi keyakinan dasarnya.

f. Menyajikan gambaran berbagai pertimbangan H.J.M. Nouwen dalam penalaran

pendekatan etis-spiritual, beserta sumbangannya untuk pengembangan kebaikan

komunitas manusia.

g. Menyajikan analisis terhadap pandangan H.J.M. Nouwen tentang doa,

komunitas dan pelayanan beserta implikasinya dalam pengembangan etika

politik oleh orang Kristen dan gereja-gereja di Indonesia.

f. Menyajikan kesimpulan hasil penelitian berupa jawaban terhadap rumusan

masalah dan menyajikan rekomendasi berupa bangunan etika politik pelayanan

bagi orang Kristen atau gereja-gereja di Indonesia.

1.6. Landasan teori yang digunakan

Sebagaimana sudah disinggung sebelumnya bahwa penulis akan melakukan penelitian

biografi H.J.M. Nouwen sebagai suatu upaya membangun etika politik Kristen di

Indonesia. Pemilihan landasan teori dalam hal ini perlu mengingat bahwa H.J.M.

©UKDW

Page 17: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

17

Nouwen tidak menggunakan rumusan berbagai aturan dan prinsip etika dalam

menanggapi berbagai hal yang sering dipandang sebagai masalah politik. Tetapi

pendekatan yang dia tawarkan adalah etis-spiritual. Landasan teori yang dipilih

dimasudkan untuk membantu memahami penalaran beretika H.J.M. Nouwen dengan

pendekatan etis-spiritual itu. Penulis akan menggunakan teori-teori etika karakter yang

diajukan oleh tokoh-tokoh yang sudah disebut yakni James Wm. McClendon, Jr.,

maupun Glen H. Stassen dan David P. Gushee. Dalam penelitian ini pemakaian teori-

teori tersebut secara kritis diharapkan bisa saling melengkapi.

Menurut J.Wm. McClendon, Jr., untuk mengembangkan etika karakter Kristen

kontemporer perlu mengkaitkan etika Kristen, teologi Kristen dan studi biografi. Kunci

untuk memahami biografi adalah gambaran-gambaran dominan yang dapat ditemukan

dalam kehidupan tokoh yang diperbincangkan. Gambaran dominan itu mengungkapkan

apa yang menjadi keyakinan dasarnya. Teologi dipahami bukan sebagai konsep abstrak

tetapi sebagai keyakinan dasar yang dipelajari dan dikembangkan bersama komunitas

untuk memaknai secara baru ajaran kekristenan khususnya tentang pertobatan. Istilah

etika karakter Kristen kontemporer menunjuk pada perlunya menyegarkan etika Kristen

melalui keberadaan orang Kristen yang memiliki karakter kuat, loyal dan berkontribusi

pada pengembangan komunitas umat manusia.37

J.Wm. McClendon, Jr., memberikan contoh Dag Hammarskjold dan Martin

Luther King, Jr., sebagai orang Kristen yang memiliki karakter kuat. Kedua tokoh

tersebut memiliki atau dipengaruhi gambaran-gambaran yang khas. Dag Hammarskjold

menggambarkan dirinya sebagai saudara Kristus, sebagai saudara bagi Sang Saudara.

Dia memandang inti hidupnya sebagai korban untuk dipersembahkan. Hidupnya dijalani

37

Lihat J.Wm. McClendon, Jr., Biography as Theology, hal. 34. Bab empat dari buku ini telah

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan menjadi bagian antologi teologi pastoral dalam Tjaard

G.Homes, E. Gerrit Singgih (eds.), Teologi dan Praksis Pastoral (Yogyakarta: Kanisius, 1992).

©UKDW

Page 18: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

18

dalam kepercayaan bahwa yang tak dikenal terletak pada batas-batas realitas. Martin

Luther King, Jr., memahami karyanya dengan gambaran Musa dalam kitab Keluaran.

Dia memimpin umatnya melakukan penyeberangan baru menuju kesamaan ras dan

kelas. Dia adalah Musa yang naik ke puncak gunung, tetapi tidak berhak memasuki

tanah perjanjian bersama umatnya. Keduanya mengajarkan kepada kita apa yang harus

dimasukkan dalam teologi kita, yakni peristiwa-peristiwa penting seperti penyaliban

dan pengajaran seperti Khotbah di Bukit sebagai bagian yang tidak dapat dihilangkan

dari kekristenan. Kematian dipandang sebagai hal yang terkait dengan pengorbanan

yang merupakan makna hidup itu sendiri. Dag Hammarskjold dan Martin Luther King,

Jr., telah memberikan sumbangan bagi pengembangan komunitas manusia terkait

dengan pemaknaan secara baru ajaran tentang pertobatan. Pertobatan harus memberikan

jangkauan manusiawi yang lebih luas untuk pengembangan rekonsiliasi keberadaan

manusia. Mereka merupakan orang-orang yang bercita-cita kesatuan. Dag

Hammarskjold bejuang demi kesatuan bangsa-bangsa. Martin Luther King, Jr., berjuang

demi kesamaan ras dan kelas.38

Penggunaan teori J.Wm. McClendon, Jr., dalam penelitian ini akan dilengkapi

dengan pandangan G. H. Stassen dan D.P. Gushee tentang dimensi etika karakter

holistik. J.Wm. McClendon, Jr., sangat membantu untuk mengenali keyakinan dasar

H.J.M. Nouwen dan sumbangannya bagi pengembangan komunitas manusia. Sedangkan

menurut G. H. Stassen dan D.P. Gushee, keyakinan dasar ”hanyalah” salah satu dimensi

dari etika karakter. Masih ada dimensi lainnya yang perlu diperhatikan dalam etika

karakter, yakni dimensi loyalitas/gairah, penalaran dan persepsi. Gaung dari dimensi

keyakinan dasar yang ditemukan dalam studi biografi berguna sebagai petunjuk arah

38

Tj. G. Homes, E.G. Singgih (eds.), Teologi dan Praksis Pastoral, hal. 469,460, 475.

©UKDW

Page 19: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

19

untuk mengenali tahapan perkembangan pemikiran H.J.M. Nouwen pada dimensi etika

karakter tertentu.

Memperhatikan secara utuh atau holistik keempat dimensi etika karakter itu

memungkinkan untuk mengkritisi lebih detail pemikiran H.J.M. Nouwen. Apakah

kelemahan atau kesalahan yang ada pada dimensi karakter tertentu? Kapan dan pada

dimensi karakter yang mana dia berubah atau bertobat?39

Apakah implikasi pertobatan

pada masing-masing dimensi etika karakter untuk menyegarkan pemaknaan tentang

doa, komunitas, pelayanan? Dan, apa sumbangan makna pertobatan sebagaimana

dihayati oleh H.J.M. Nouwen itu bagi upaya pembangunan etika politik yang lebih

mengedepankan pencapaian thelos, yakni setia kepada komunitas manusia?

Dalam salah satu bukunya H.J.M. Nouwen menyebutkan bahwa kita perlu

memberikan penafsiran atas berbagai peristiwa politik, sosial, ekonomi sebagaimana

yang dilakukan oleh Yesus. Yesus tidak menafsirkannya secara politis, melainkan

secara rohani. Ia berkata, “Yang terjadi itu sebenarnya adalah undangan bagi kaliyan

untuk bertobat.” Undangan yang terus-menerus memanggil kita untuk mengarahkan hati

kepada Allah dan menemukan makna hidup kita yang utuh.40

Untuk itu terlebih dulu kita

juga perlu mengenali dengan baik pertobatan H.J.M. Nouwen.

1.7. Judul tesis

Penulis merumuskan judul tesis ini dengan mempertimbangkan beberapa hal, yakni: (a).

Perlunya orang Kristen dan gereja-gereja di Indonesia terus meningkatkan peran

politiknya. (b). Untuk itu dibutuhkan pengalaman spiritualitas yang mampu menjawab

tantangan di tengah masyarakat sekaligus untuk pengembangan etika politik. (c).

39

Lihat G.H. Stassen & D.P. Gushee, Etika Kerajaan, hal. 54. 40

Henri J.M. Nouwen, Mencari Makna Kehidupan (Yogyakarta: Kanisius, 1998), hal. 22

©UKDW

Page 20: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

20

Pandangan H.J.M. Nouwen tentang doa, komunitas dan pelayanan bisa berimplikasi

pada pengembangan spiritualitas maupun peningkatan peran politik. (d). Perlunya

menyadari dimensi-dimensi etika dalam pembentukan karakter dan kebajikan-kebajikan

yang mempengaruhi seseorang menanggapi isu-isu etis.

Mempertimbangan itu semua penulis merencanakan menulis tesis ini dengan

judul:

Doa, Komunitas dan Pelayanan:

Suatu Upaya Membangun Etika Politik Di Indonesia

Melalui Studi Biografi Henri J.M. Nouwen

1.8. Sistematika penulisan

Bab I : Pendahuluan

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

metode penelitian, langkah-langkah penelitian, teori, judul tesis dan

sistematika penulisan.

Bab II: Pada bagian ini penulis akan menyajikan biografi H.J.M. Nouwen, latar

belakang keluarga, perjalanan studi dan karya pelayanan, apa yang

menjadi keyakinan dasar dan panggilan hidupnya beserta sumbangannya

bagi pengembangan komunitas manusia.

Bab III: Pada bagian ini penulis akan menyajikan empat dimensi etika karakter

H.J.M. Nouwen pada tahap dia sudah menemukan panggilan puncak

hidupnya, beserta pertobatan yang bisa dikenali dari setiap dimensi yang

memberi kontribusi bagi pengembangan komunitas manusia.

©UKDW

Page 21: Henri Jozef Machiel Nouwen (1932-1996) adalah …sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...awal tahun 1980 atas inisiatif Ignatius Suharyo. Berikut ini adalah komentar

21

Bab IV: Pada bagian ini penulis akan menyajikan analisis terhadap pandangan

H.J.M. Nouwen tentang doa, komunitas dan pelayanan beserta

implikasinya dalam pengembangan etika politik oleh orang Kristen dan

gereja-gereja di Indonesia.

Bab V: Bagian ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan seluruh hasil

penelitian yang sudah dilakukan, termasuk jawaban dari rumusan masalah

beserta saran bagi orang Kristen dan gereja-gereja di Indonesia dalam

meningkatkan peran politiknya.

©UKDW


Recommended