ANALISIS PENGARUH QUALITY PRODUCT, BRAND IMAGE
(CITRA MEREK), DAN MARKETING STRATEGIC TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PROCESSOR INTEL
(Study Kasus Mahasiswa UIN yang Menggunakan Komputer dengan Processor Intel)
SKRIP SI
• ••• •
II I
Disusun Oleb :
KHA WWAS ADIMAS MAKRUF! NIM: 205081000141
rl~ri • 1''-l. : ••~51J:•:n'(1:'!'"Q~~ ...... ~_, .~ wi · : ·oTP.J::T'C::···~L ........ i, ~ ......... ········· ......... ::;,.2:.8 .. ;1 ·k~I : ......................................... .
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NE GERI SY ARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
II.AN UTAMA Uffi,! §'I' l\t' I '1 j,I\ Kil ~(TA.
ANALISIS PEN GAR UH QUALITY PRODUCT, BRAND
IMAGE (CITRA MEREK), DAN MARKETING STRATEGIC
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBE.LIAN PROCESSOR INTEL
(Study Kasus Mahasiswa UIN SyarifHidayatullah Jakarta Pengguna Komputer
dengan Processor Intel)
Skripsi
Diajukan kepada Falnt!tas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sa~jana Ekonomi
Oki!;
KHA WWAS ADIMAS MAKRUF{ NIM : 205081000141
Di bawah bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid. MS NIP. 195 706171985031 022
H. Amir Syarifudin, SH.,MM NIP. 194 608 181 966 031 001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/ 2009 M
Hari ini selasa tanggal 17 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah
dilaksanakan Ujian Komprehensif atas nama Khawwas Adimas Makrufi NIM:
205081000141 dengan judul Skripsi "ANALISIS PENGARUH QUALITY
PRODUCT, BRAND IMAGE (CITRA MEREK), DAN MARKETING
STRATF,r.n: TF,RHAnAP KF.PTITTTSAN PF,MRF.LTAN PROC:F.S~OR
INTEL" (Study Kasus Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna
Komputer dengan Processor Intel). Memperhatikan penampilan mahasiswa
tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta. 19 November 2009
Tim PenguJi Ujian Komprehensif
~~ Herni Ali. HT, SE., MM
Ketna
Yahya Hamza. Dr Penguji Ahli
Leis Suzanawati. SE., M.Si Sekerfaris
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama
2. Tempat & Tgl. Lahir
3. Alamat
4. Telepon
Daftar Riwayat Hidup
: Khawwas Adimas Makrufi
: Semarang, 09 September 1987
: JI. Manggar I b3/l 7 Larangan Selatan 15154
: 021- 7326838
II. PENDIDIKAN
I. SD : 1993- 1999 SD Joglo 05 pagi JakBar
2. SMP
3. SMA
4. SI
III. PRESTASI
: 1999- 2002 Tsanawiyah Pon:Pes Darunnajah
: 2002- 2005 SMUN 2 Krakatau Steel Cilegon
: 2005- 2009 Ekonomi UIN SyarifHidayatullah Jakarta
I. Memperoleh sertifikat Program Microsoft Office 2000 dari Lembaga pendidikan dan
Pelatihan "Karya Insan Mandiri" [2005]
2. Memperoleh sertifikat Program Education English di SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon
[2005]
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : H. Djrwadi,. MT
2. Pekerjaan : Pegawai Negri
3. Ibu : Noor Insaningsih
4. Pekerjan : Ibu rumah tangga
5. Alamat : JI. Manggar I B3/17 Larangan Selatan 15154
6. Telepon : 021- 7326838
7. AnakKeDari : Pertama dari empat bersaudara
ABSTRACT
"Analysis Influencing of Product Quality, Brand Image, and
Marketing Strategic toward Buying Desicion Intel Processors"
(Case Study On Student UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Used Computers With Intel Processors Inside)
By:
Khawwas Adimas Makrufi
Resaerch Title: "Analysis Influencing of Product Quality, Brand Image, and Marketing
Strategic toward Buying Desicion Intel Processors" Case Study On Student UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Used Computers With Intel Processors Inside.
The objective of this research are to analyze the influences of product Quality, Brand Image,
and Marketing Strategi toward Decision. This research uses non probability sampling by
convenience sampling method. The data is obtained by spreading the anquette for 100
respondents student VIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The result of this research show that
Product Quality Influenced toward buying decision with the value of probability 0,000 < 0,05
or T count 3,801 > T table 1,985, and Brand Image influenced to the puchase decision with
the value of probability 0,008 < 0,05 or T count 2,728 > T table 1,985. While for Marketing
Strategic also had influenced toward Buying Decision with the value probability 0,000 < 0,05
or T count 5,187 > T table 1,985. and the result ofhypotesis regresion (F) show the value F
count 414,382 > F table 2,70 or the value probability 0,000 < 0,05.
The result of this research show that Product Quality, Brand Image, and Marketing Strategic
toward Buying Decision simultaneously and partially are means rejected Ho and accepted Ha.
Keyword: Product Quality, Brand Image, Marketing Strategi and Buying Decision
ABSTRAK
"Analisis Pengarnh Kualitas Produk, Citra Merek, dan
Strategi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Prosessor Intel"
(Studi Kasus pada Mahasiswa UIN SyarifHidayatullah Jakarta pengguna
Komputer dengan Prosessor Intel)
Oleh:
Khawwas Adimas Makrufi
Judul Skripsi: "Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Strategi Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Prosessor Intel" Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pengguna Komputer dengan Prosessor Intel.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan
Strategi Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Prosessor Intel. Penelitain ini
menggunakan nonprobabiliti sampling melalui metode convenience sampling. Data diperoleh
dengan cara penyebara:n angket kepada 100 responden Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulah
Jakarta. Penelitian ini menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 atau T hitung 3,801 > T tabel 1,985. dan
citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai probabilitas 0,008 < 0,05
or T hitung 2, 728 > T tabel 1,985. sedangkan untuk strategi pemasaran juga berpengaruh
terhadap keputusan pembelian dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 or T count 5, 187 > T
table 1,985. dan basil uji hipotesis regresi (Uji F) menunjukan nilai F hitung 414,382 > F tabel
2,70 atau nilai probabilitasnya 0,000 < 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kualitas Produk, Citra Merek, da Strategi Pemasaran
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian baik secara parsial maupun simultan,
artinya menolak Ho dan menerima Ha
Kata kunci: Kualitas Produk, Citra Merek, Strategi Pemasaran dan Keputusan Pembelian.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah menganugrahkan segala rahmat,
nikmat dan karuniannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan
judul "Analisis Pengaruh Quality Product, Brand Image. ,(citra merek), dan
Marketing Strategic terhadap Keputusan Pembelian Processor Intel" (Studi Kasus
pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna Komputer dengan
Prosessor Intel). Tak lupa shalawat serta salam agar senantiasa tercurah kepada
Nabi akhir zaman, yaitu Nabi Muhammad SAW beserta selmuh keluarganya, para
sahabat, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Atas segenap upaya maupun perhatian dari seluruh pihak yang senantiasa
turut andil dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima
kasih yang sebcsar- besarnya kepada kerabat, dosen- dosen, teman, serta keluarga
yang turut serta memberik:an partisipasinya dan dukungan bai.k itu materi maupun
mental terima kasih semuanya itu memberikan saya sebuah motifasi schingga
penulisan skripsi ini dapat berjalan lancar.
Atas segala bantuan, arahan, serta bimbingan berbagai pihak semua itu
merupakan suatu pembelajaran untuk penulis yang nantinya penulis yakin akan
sangat bermanfaat bagi kehidupan sekarang maupun di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan segenap ungkapan terima kasih yang tak
terkira kepada :
I. Kedua orang tuaku tercinta (H. Djarwadi. MT: Ayahanda dan Hj. Noor
Insaningsih: Ibunda) yang telah merawatku semenjak dini sampai saat ini,
yang selalu memberikan segenap cinta dan kasih sayangnya, yang telah
mendidik dan mengarahkanku pada secerah harapan menuju masa depan
yang lebih baik. Terima kasih atas kesabaran dan petuah- petuahnya,
dukungan moril, materil, semangat, serta doa yang tiada henti- hentinya
mengiringi jejak langkahku meniti masa depan gemilang. Adik- adiklrn
tercinta yang memberikan dukungan yang dan selalu menyangiku terima
kasih, ·aku akan selalu menyayangi kalian dan meqjadi contoh yang baik
untuk kalian kelak.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, Ms selaku dosen Dekan Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SyafifHidayatullah Jakarta.
3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, Ms dan Bapak Fl. Amir Syarifudin,
SH.MM, selaku Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah
banyak membantu, mengarahkan, memberi saran, nasihat, petunjuk,
motifasi, ilmu pengetahuan, dan kesabaranya meluangkan waktunya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku penguji ahli danjuga sebagai
dosen pembimbing pengganti dikala bapak Abdul Hamid tiada ditempat,
terima kasih pak telah membantu saya.
5. Bapak Dr. Yahya Hamza selaku dosen penguji ahli pada bidang
konsentrasi marketing.
6. Bapak Indo Yama Nasarudin selaku ket1ia jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan
ilmu dan nasihatnya kepada penulis selama masa perk-uliahan atau
pembelajaran, tak lupa penulis ucapakan hormat dan terima kasih.
8. Seluruh Staf Akademik, Keuangan, Perpustakaan, sertit seluruh pibak yang
terkait pada Program Non Reguler Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak terima kasih.
9. Seluruh teman- temanku seperjuangan juga tidak dapat disebutkan satu
persatu. Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk selalu berbagi
kebersamaan juga rasa persahabatan. Ayo kawan kita hadapi tantangan
masa depan selanjutnya.
10. Lembaga Zeta "Kak Denis "data yang juga telah m~mberikan saya
bimbingan dalam finising skripsi ini juga Bimbingan Program SPSS nya.
Terima kasih kak alas bantuan dan waktunya dalam mengevaluasi
kekurangan skripsi ini.
11. Kekasihk-u tercinta dan tersayang, Rahmi Umami. terima kasih atas
kesabarannya, pengertian, perhatian, kesetiaan, spirit, serta bantuannya
mendampingi hari- hari terindah bersamaku
Segala kesempumaan hanyalah milik Allah semata. Oleh karena itu,
dengan segenap kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran, kritik, dan
masukan yang dapat membangun dari berbagai pihak guna perbaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yang
budiman pada umumnya dan penulis.khususnya. Semoga Allah melimpahkan
banyak karunianya untuk membalas segala budi baik semua pihak yang telah
membantu penulis selama ini.
Jakarta, 30 November 2009
Penulis,
Khawwas Adimas Makrufi
DAFTARISI
Halaman
Daftar Riwayat Hidup...................................................................................... ... i
Abstract......................................................................................................... ii
Abstrak.................................................................................................. .. . ... .. iii
Kata Pengantar.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. iv
Daftar Isi................. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... vii
Daftar Tabel....................................................................... ..................................... xi
Daftar Gambar ................................................................................................. xiv
Daftar Lampiran........ .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. xv
BAB. I. PENDAHULUAN........................................................................ 1 A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah.. .. . .. . .. . . . . .. . .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. ... . . . . ............................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.. ... .. . ... .. . .. . .. . .. . .. ... . .. . ... .. .... .. . .. . ... .... 6
I. Tujuan Penelitian.......................................... .. . . . . . . . .. . .. . . . . . . . .... 6
2. Manfaat Penelitian..... .. . .. . . . . ... .. .. . . .. . . . . .. . .. . . .. .. . .............................. 6
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 8 A. Definisi Manajemen Pemasaran dan Pemasaran.................................. 8
I. DefinisiManajemen ................................................................ 8
2. Definisi Pemasaran............................................... ........... .... .. 10
3. Definisi Manajemen Pemasaran.. .. . ... .. .. . . ... . .. .. . .. .. .. ... .. ... .. . . .. .. .. . . 11
B. Kualitas Produk..... .. . .. . . . . .. . .. . . . . .. ... . ... .. . . .. .. . .. . .. . . . . .. . .. . .. . . . . ............ 12
1. Definisi Kualitas.. .. ... . .. . . . . .. ... . .. . .. .. . . .. . .. . .. ... . . .. .. . .. . .. . .. . . . . .. . . .. . . 12
2. Definisi Produk..... ... .. . . . . .. ... . ... .. .. . . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . ...... .. . . 12
3. Klasifikasi Produk. .. . . ..... ... . . . ... . . . . .. . .. . ... ... .. . .. . .. . .. . .. ... . .. . . . . . . ..... 14
4. Manfaat Produk.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 15
5. Dimensi Kualitas Produk.......................................................... 15
C. Brand Image (Citra Merek)............................. .............................. 18
1. Definisi Brand (Merek).. .. . ... ...... .. . .. . . .. .. ...... ... . .. . ... ... .. . .. . . .. .. . .. .. 18
2. Definisi Image (Citra).. .. . .. . .. . .. . .. . ... ... .. . .. . .. . .. .. .. ... .. . .. . .. . .. . . . . .. . ... 23
3. Definisi Brand Image (Citra Merek).. .. . .. ... .. . . . . . .. ... . . . .. . . . . . .. . . . . . . . .. .. 24
4. Pengukuran Citra Merek. ... ... . . . . . . . .. . .. . .. .. . . .. . . . . .. ... . .. . .. . .. . . . . . .. . . . ... 25
D. Marketing Strategi.................................................................... .. 26
I. Definisi Marketing Strategi..................................................... .. 26
2. Segmentasi Pasar................................................................. .. 28
3. Targeting............................................................................ 29
4. Positioning (Penempatan Posisi)... .. .. . .. .. . . . . . .... .. . .. ... . .. . ... .. . .. .. . . . . . .. 30
5. Bauran Pemasaran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 31
a. Definisi Bauran Pemasaran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
6. Factor- Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran Perusahaan...... 36
a. Lingkungan Mikro........... .. . .. . .. . . . . . . . .. . .. ... . . . . . .. .. . .. . .. . . . . .. ... . .. 36
b. Lingkungan Makro.. .. . .. . ... .. . .. .. . . . . . ... .. . .. . .. .. . . . .. .. . .. .... ... .. . .. . . 40
c. Rencana Strategi............................................................... 41
E. Keputusan Pembelian........ ......... ....................................... .......... 43
I. Definisi Keputusan Pembelian.. .. . . .. .. . .. ... . . . . .. . .. . . . . .. ... . .. . . . . .. . .. .. . .. 43
2. Factor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian............................................... .. 44
3. Jenis Perilaku Pembelian.. .. . . . . . . . . . . .. ... . . . ... . ... ... .. ... . .. . . . . ... .. .. . . .. . . 49
4. Tahap- tahap Proses Pengambilan Keputusan.. .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . .. .. . . . . . . 50
F. Kerangka Pemikiran Konseptual...................................................................... 52
G. Hipotesis.......................................................................................................... 55
BAB. Ill. METODE PENELITIAN .. .. ...... .. . .. ... .. .. .. ... ... .......... ... ..... .. .. ... .. .... ... 56
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 56
B. Metode Penetuan Sampel..... ... ... ... .. .... ... ... .. . .. . ... .. .. .. . .. ... .... .. ... ... . .. 56
C. Metode Pengumpulan Data........................................................... 57
I. Data Primer.......................................................................... 57
2. Data Sekunder ....................................................................... 57
D. Metode Analisis..... .. ... . .. . .. ... . . . . .. . . . ... . ... .. . . . . . .. .. ... . .. . .. . . . . .. . . . ... . .. .. 58
1. Analisis Kualitatif.. .. . ... .. . .. . .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. . . . . . . . .. . .. .. . . . . . .. . .. . .. . . . . . 58
a. Uji Validitas................... .................................................. 60
b. Uji Reabilitas.............. ..... .... ...... ...................................... 61
2. Analisis Kuantitatif.............................................................. .. 62
a. Uji Normalitas...... .. .. . .. . . . . . . . .. . . . . .. . .. .. . .. . . .. . .. . .. . . . . .. . .. . .. . . . .. . . . 62
b. Uji Asumsi Klasik................................... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 63
c. Uji Regresi Linier Berganda.. .. . .. . . . . . . ... . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. .. . . .. .... ... 65
I) Uji F (uji simultan)............. ............................................. 66
2) Uji t (uji parsial). ... . .. . .. . ... . .. .. . ... . . . .. . .. .. .. . . . . .. . ... .. . .. . .. . ... .. . .. 67
3) Koefisien Determinasi (R2).. •• ••• • • • • ••• •• ••• • •• • •• • •• • •• • ••• •• ••• • •• •• • • • 68
E. Operasional Variabel Penelitian.................... .............................. ... 72
BAB.IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................... •..••••.•••••.•.••••.••••••••••• 75
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian... .. .. . ... ...... .. . .. ... . . .. .. . .. . .. . ... 75
I. Sejarah singkat perusahaan Intel................................................................. 76
B. Analisis Kualitatif.. .. . . . . .. . .. . . . . .. . .. . . . . .. ... . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. 80
I. Uji Validitas dan Reliabilitas..... ................................................ 80
a. Hasil Uji Variabel Quality Product (X1)............................................... 81
b. Hasil Uji Variabel Brand Image (X2)....................................... 82
c. Hasil Uji Variabel Marketing Strategics (X3)....................................... 84
d. Hasil Uji Coba Variabel Keputusan Pembelian Processor Intel (Y) .... 85
C. Analisis Kuantitatif........................................................................................... 87
1. Uji Asumsi Klasik....................................................................................... 87
a. Hasil Uji Normalitas............................................................................. 87
b. Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................... 90
c. Hasil Uji Heterokesdatisitas.................................................................. 91
2. Uji Regresi Linier Berganda........................................................................ 92
a. Statistik Deskri ptif......... ...... .... .. ........ .... ............................ .. .............. .... 92
b. Persamaan Regresi Linier Berganda....................................................... 93
c. Uji F (Uji Simultan) ............................................................................... 95
d. Uji T (Uji Parsial) .................................................................................. 96
e. Koefisien Determinasi (R2).............. ••• .. ... .... .. .. • • .. .... ... ... •• • • 98
D. Gambaran Umum Data.................................................................................. 98
I. Distribusi Frekuensi............................................................................. ... 99
a. Distribusi Frekuensi Quality Product (X1)........................................ 99
b. Distribusi Frekuensi Brand Image (X2) .................................... 104
c. Distribusi Frekuensi Marketing Strategics ()~3).................................. 110
d. Distribusi Frekuensi Keputusan Pembelian Processor Intel (Y) ....... 114
BAB. V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .................................................... 118
A. Kesimpulan ............................................................................. 118
B. Implikasi ................................................................................ 120
C. Saran ..................................................................................... 120
DAFT AR PUST AKA..................................................................................... 122
LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 langkah- langkah dalam proses segmentasi 28
3.1 Kategori Skala Likert 59
3.2 Operasional variabel penelitian 72
4.1 Hasil Uji Validitas Quality Product (X1) 81
4.2 Hasil Uji Reliabilitas Quality Product (X1) 81
4.3 Hasil Uji Validitas Brand Image (X2) 83
4.4 Hasil Uji Reliabilitas Brand Image (X2) 83
4.5 Hasil Uji Validitas Marketing Strategics (X3) 84
4.6 Hasil Uji Reliabilitas Marketing Strategics (X3) 85
4.7 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Processor Intel (Y) 86
4.8 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian Processor Intel (Y) 87
4.9 Hasil Uji Normalitas 89
4.10 Hasil Uji Multikolinearitas 90
4.11 Statistik Deskrptif 92
4.12 Hasil Uji Regresi Linier Berganda 93
4.13 Hasil Uji Simultan (Uji F) 95
4.14 Hasil Uji Parsial (Uji t) 96
4.15 Hasil Koefisien Determinasi (R2) 98
4.16 Intel Lebih Cepat Dalam Membaca Program 99
4.17 Intel Selalu Menciptakan Tipe yang Beragam 100
Sesuai Kebutuhan Konsumen
4.18 Intel Mempunyai Tingkatan Gratis yang Baik 100
Sesuai dengan Fitur Produk
4.19 Intel Diterapkan dengan Kreatif sehingga 101
Memudahkan Penggunaannya
4.20 Cara Instalasi Intel Mudah, sehingga Konsumen Cepat 102
Mengerti Fitur di dalamnya
4.21 Intel Tahan Lama, bila Ada Kerusakan Stand Servicenya 102
Banyak dan Mudah Ditemukan
4.22 Semakin Tinggi Tipe yang Ditawarkan, 103
Semakin Cepat Processor Membaca Program
4.23 Intel sebagai Perusahaan yang Menjadi 104
Market Leader dalam Pasar Micro Chip Processor
4.24 Intel merupakan Merek Micro Chip yang Tahan Lama, 104
Berkualitas, dan Bergaransi
4.25 Merek Produk Micro Chip Intel Mudah Dikenali 105
4.26 Intel Sudah Mempunyai Market Leader 106
di Pasar Micro Chip di Indonesia
4.27 Pemberdayaan Merek Intel di Semua Lini Produk 106
Berjalan dengan Baik
4.28 Pengalaman Menggunakan Intel secara Tidak Langsung 107
Membentuk Citra Merek Intel
4.29 Slogan yang Diberikan Intel Memberikan Rasa Perea.ya 108
ketika Memutuskan Membeli
4.30 Citra Merek Intel Mempunyai Tingkat 108
Puma Jual Lebih Tinggi Dibanding Merek Lain
4.31 Brand Awamess Intel telah Ada Dibenak Konsumen 109
saat Ingin Membeli PC
4.32 Produk Intel Bervariasi sesuai Kebutuhan Konsumen 110
4.33 Harga Bervariasi sesuai Tingkat Kemampuan Kualitas Produk Intel llO
4.34 Perusahaan Intel Rajin Menciptakan Produk Baru 111
Dibanding Perusahaan Lain
4.35 Intel selalu Menciptakan Produk Baru yang Tidak 111
Dimiliki Perusahaan Lain
4.36 Distribusi Pemasaran Intel Mencakup Seluruh Pasar 112
4.37 Intel Selalu Melakukan Promosi ketika Meluncurkan Produk Baru 112
4.38 Processor Intel Pemasok Utama Bagi Hampir Semua PC 113
4.39 Intel Mendukung Pemain Baru dalam Industri PC 114
4.40 Keputusan Membeli Sesuai Dengan Kebutuhan 114
4.41 Informasi di Media Masa Maupun Elektronik secara 115
Tidak Langsung Mempengarnhi Keputusan Pembelian
4.42 Kepuasan saat Membeli Mempengaruhi untuk Membeli 116
Kembali Produk Intel
4.43 Manfaat yang Diberikan Intel Memberikan Kepuasan 116
4.44 Kebutuhan PC yang Berkualitas Sangat Penting untuk Pekerjaan, 117
sehingga Membeli Intel
4.45 Processor Intel Dibeli karena Telah Terbukti Ketangguhannya 117
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran 54
4.1 Kurva Normal P- Plot 88
4.2 Histogram Dependent V ariabel 88
4.3 Scatter Plot Heterokesdasitas 91
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 126
Lampiran 2 Data Primer Responden 131
Lampiran 3 Distribusi Frekuensi 143
Lampiran 4 Output Regresi Linier Berganda 150
A. Latar Belakang Penelitian
BABI
PENDAHULUAN
Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis menjadi ha! yang tidak
dapat dihindari. Untuk itu peranan marketing pada perusahaan pada saat ini,
menjadi penting dimana perusahaan harus menggunakan konsep marketing
secara tepat untuk dapat memenangkan persaingan bisnis, atau dengan kata
lain menjadi marketing company.
Suatu pemerekkan yang tepat akan mempermudah penjualan produk, dan
dapat menyedot animo massa untuk datang, melihat dan akhirnya memiliki
produk itu. Brand (merek) yang mampu memberikan kesan yang beraiti bagi
konsumen akan lebih mudah mendapat perhatian khusus dari konsumen,
artinya sebuah merek dapat mengerti apa keinginan konsumennya, agar
konsumen dapat merasakan bahwa merek tersebut menjadi bagian dan
kebanggaan bagi dirinya, sehingga kesetiaan merek (brand loyalty) akan lebih
mudah dibentuk.
Seperti halnya di Indonesia, bagi sebagian orang pembelian komputer
masih merupakan pembelian barang mewah. Didalam tersebut ada perangkat
utaina yaitu Processor. Di Indonesia, Intel merupakan salah satu raja terbesar
di pasar Processor komputer. Tak ayal lagi, serangan terhadap dominasi
kekuasaannya datang silih berganti dari pesaing-pcsaingnya. Salah satu
kompetitor yang terlihat sangat gigih adalah AMD.
Sebagai merek yang mendunia, Intel memiliki kategori produk yang
sangat beragam, dengan demikian konsumen dimanjakan dengan berbagai
pilihan mulai dari kategori Processor untuk basic, midle, high. Untuk produk
basic tersedia Processor Intel Celeron dan Pentium 4. Sedangkan yang midle
pilihannya mulai dari Intel Pentium Dual Core dan Core 2 Duo. Dan yang
paling terbaru dan dikenal sebagai Processor yang cukup ekstrem, cocok bagi
mereka pecinta Game dengan gratis tinggi tersedia Processor Intel Quad Core
dan Core 2 Quad. Artinya, produk Intel memang diarahkan untuk segmen
konsumen yang berbeda pula. Inilah strategi Intel yang terbukti ampuh
menjaring pelanggannya.
Diera globalisasi, peran merek semakin besar, banyaknya pilihan produk
membuat konsumen lebih cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan
persepsi mereka terhadap merek tertentu yang menjad.i kepercayaan mereka.
Ditengah waktu yang sangat berharga bagi para konsumen dalam proses
pembelian, mengambil keputusan adalah dengan memilih merek yang telah
dikenal. Hal ini yang dilakukan untuk mengurangi resiko yang akan terjadi
bila hendak berganti merek, bahwa nilai yang diterima tidak sesuai dengan
nilai yang diharapkan.
Merek juga membentuk personifikasi dari produk atau perusahaan yang
menghasilkannya. Merek produk membentuk atau memiliki identitas atau citra
dari produk/perusahaan melalui proses persepsi dalam pik.iran hingga
membentuk top of mind bagi pelanggannya. Hal ini dapat dinyatakan bahwa
mutu merek berkaitan dengan bagian pelanggan potensial meyakini produk
2
(kepercayaan merek) merupakan suatu janji yang menciptakan preferensi dan
juga simbol aktivitas.
Merek sebenarnya merupakan jaitji penjual untuk secara konsisten
memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek terbaik
memberikan jaminan kualitas, tetapi merek lebih dari sekedar simbol. Merek
dapat memiliki enam tingkat pengertian; atribut, manfaat, budaya,
kepribadian, pemakai. Layaknya merek Intel, yang terlintas saat kita ingin
membeli sebuah PC atau komputer adalah komputer yang menggunakan
Processor Intel didalaiu nya. Hal tersebut jelas merek Intel sudah
mendominasi minset custemer.
Kualitas produk juga menjadi penentu keberhasilan penjualan saat produk
tersebut dilempar ke pasaran. Apalagi untuk sebuah produk yang berbasis
teknologi seperti Processor komputer yang menjadi inti dari suatu komputer,
kualitas menjadi suatu keharusan. Terlebih kini konsumen makin sensitif
dimana mutu dari produk yang lebih diutamakan.
Suatu produk yang terdiri dari barang ataupun jasa memiliki kualitas
tersendiri, dimana kualitas merupakan suatu kondisi dinaiuis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses maupun lingkungan yang
dapat memenuhi atau melebihi harapan, sedangkan kepuasan konsumen
merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja
yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Mungkin kualitas Intel bagi
sebagian pengguna komputer sudah tidak dihiraukan lagi segingga costemer
membeli produknya.
1
Ketepatan dalam menentukan Strategi Pemasaran atau dengan istilah
"rencana permainan" menjadi salah satu faktor penting dalam memasarkan
suatu produk, didalam mengembangkan strategi pemasaran, manajer
dihadapkan kepada banyak sekali pilihan yang memungkinkan, untuk itu
manajer terlebih dahulu menentukan tujuan perusahaan. Dengan menelusuri
tiap tujuan, manajer dapat mengenali altematif strategi utama yang dapat
diaplikasikan ke lini produk. Seperti halnya pada lini produk Intel yang
mencangkup semua segmen pasar sehingga menyebabkan perusahaan
produksi processor lain jadi kalah saing.
Dengan demikian, dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat dalam
bisnis micro chip processor. Intel sebagai produsen processor yang memiliki
pasar hampir masyarakat global mengetahui keberadaannya, periu
memperhatikan sejauh mana kualitas yang dimiliki telah memenuhi harapan
dari konsumen, juga seberapa besar citra merek yang dimiliki tertanam dalam
benak konsumen, serta ketepatan Intel dalam memutuskan strategi pemasaran
agar tetap menjadi leader dalam bisnis micro chip processor.
Melalui penelitian ini, dapat dilihat faktor- faktor apa saja yang telah
memenuhi harapan konsumen dan faktor- faktor apa saja yang masih perlu
diperbaiki untuk meningkatkan kualitas,citra merek serta pengembngan
strategi pemasaran dari Processor Intel. Penelitian ini merupakan penelitian
awal, untuk mengetahui lebih lanjut sejauh mana peran masing- masing
variabel dalam keputusan pembelian processor Intel perlu diadakan penelitian
lebih lanjut.
Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis mencoba menelitinya dalam
bentuk skripsi yang berjudul "Analisis Pengaruh Quality Product Dan
Brand Image (Citra Merek) serta Marketing Strategic Terhadap
Keputusau Pembeliau Processor Intel".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
permasalahan yaitu mengenai apa yang menjadi penyebab Intel Processor
banyak digunakan oleh sebagian besar pengguna computer, penulis menduga
apakah ha! tersebut disebabkan atau berhubungan oleh pengaruh brand image
( citra merek) dan quality product serta markerting strategic. Sehingga penulis
merumuskan pokok permasalahan yaitu :
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Quality
Product Terhadap variabel Keputusan Pembelian Processor Intel
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Brand
Image (Citra Merek) Terhadap variabel Keputusan Pembelian
Processor Intel
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Marketing
Strategic Terhadap variabel Keputusan Pembelian Processor Intel
4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Quality
Product, Brand Image, dan Marketing Strategic Terhadap variabel
Keputusan Pembelian Processor Intel
'i
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tttjuan dilakukannya
penelitian ini adalah :
a. Menganalisis pengaruh quality product terhadap keputusan pembelian
Processor Intel
b. Menganalisis pengaruh brand image (Citra Merek) terhadap keputusan
pembelian Processor Intel
c. Menganalisis pengaruh marketing strategi terhadap keputusan
pembelian Processor Intel
d. Menganalisis pengaruh quality product, brand image, dan marketing
strategic terhadap keputusan pembelian Processor Intel
2. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitiaan ini diharapkan akan memberikan
manfaat dan kegunaan sebagai berikut :
a. Bagi Peneliti :
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan teoritis dan menambah
wawasan mengenai brand image ( citra merek) dan quality product
serta markerting strategic
b. Bagi Produsen :
Sebagai sumber referensi dalam rangka memelihara dan melindungi
merek serta mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk.
6
c. Bagi Mahasiswa Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah :
Dapat dijadikan acuan atau studi literatur untuk penelitian lebih lanjut
dan dapat memberikan masukan informasi mengenai brand image
(citra merek) dan quality product serta markerting strategic.
d. Bagi Para Manager Marketing :
Dapat menambah wawasan dan sumber inforrnasi dalam menentukan
strategi yang tepat dalam memasaran suatu produk, juga dapat
bermanfaat untuk mengevaluasi kekurangan dan kelemahan produk
tersebut sehingga perusahaan dapat lebih menigkatkan kua!itas produk
dan dapat menjaga produk nya agar tetap diminati para customer.
e. Bagi Perguruan Tinggi :
Dapat memperkaya wacana untuk kepentingan pendidikan dimasa
yang akan datang.
f. Bagi Masyarakat :
Dapat memberikan informasi mengenai pentingnya kualitas, citra
merek serta marketing strategic didalam membuat keputusan untuk
membeli suatu produk
dari Intel
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
1. Definisi Manajemen
Istilah manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan
mengintegrasikan kegiatan-kegiatan ke1ja agar diselesaikan secara efisien
dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Arti manajemen, yaitu asal kata dari manage dan dalam bahasa
latin manus, yang berarti memimpin, menangani, mengatur, dan
membimbing. George R. Terry (2003:25) mendefinisikan manajemen
adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya.
Bila mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan
bahwa istilah manajemen mengandung tiga penge1tian, yaitu pertama,
manajemen sebagai suatu proses, kedua, manajemen sebagai kolektivitas
orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan ketiga manajemen
sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.
Manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang
diberikan oleh para ahli. Dalam Encyclopedian of the Science dikatakan
bahwa menejemen adalah suatu proses dengan pelaksanaan suatu tujuan
8
tertentu diselenggarakan dan diawasi. Menurnt pengertian kedua,
manajemen adalah kolektivitas orang melakukan aktivitas manajemen, jadi
dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen dalam suatu badan te1ierntu disebut manajemen. Menurut
pengertian ketiga, manajemen itu adalah ilmu. Chaster I Bernard dalam
bukunya (The Function of the Executive, 2005:15), menyatakan bahwa
manajemen itu adalah "seni" dan juga sebagai "ilmu". Demikian pula
dengan Henry Fayal, A/fin Brown, Harold Koontz dan Cyril 0 'Donnel,
dan George R Terry beranggapan bahwa man~jemen itu adalah ilmu
sekaligus seni. Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan
yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen
sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena dan gejala, kejadian,
keadaan, jadi memberikan penjelasan.
Dari berbagai definisi diatas, manajemen dapat diaiiikan sebagai
"seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pimyusunan, pengarahan
dan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan".
(Manullang, 2004:3-5). Sebagaimana perbedaan definisi tentang
manajemen, definisi pemasaran pun didefmisikan berbeda-beda menurnt
para ahli. Di bawah ini dikemukakan beberapa pendapat mengenai
pengertian pemasaran.
(}
2. Definisi Pemasaran
Menurut Kotler (2005: I 0) pemasaran adalah proses sosial yang
dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
be bas mempertukarkan produk dan jasa yang bemilai dengan pihak lain.
(Buchari Alma, 2000:1): Menurut Charles F. Philips Ph.D and
Delbert J. Duncan Ph.D, dalam bukunya Marketing Principles and
Methods menyatakan bahwa "Marketing wich is often reffered to as
distribution by businessmen - includes all the activities necessary to place
tangible goods in the hands of house hold consumers and users". Artinya,
marketing yang oleh para pedagang diartikan sama dengan distribusi
dimaksudkan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke
tangan konsumen (rumah tangga) dan ke konsumen industri.
William J. Stanton mendefinisikan pemasaran adalah suatu system
keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan dari kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (Briefease Book Edukasi
Professional Syariah, 2005:15). Sedangkan menurut Sofjan Assauri
(2004:5) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Pengertian tersebut di atas dapat memberikan gambaran bahwa
pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan yang saling berhubungan,
10
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang atau jasa kepada pembeli secara individual
maupun kelompok pembeli. Kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu
lingkungan yang dibatasi sumber dari perusahaan, peraturan-peraturan,
maupun konsekuensi sosial perusahaan.
3. Definisi Manajemen Pemasaran
Menurut Ernie dan Kumiawan (2005:14) manajemen pemasaran
adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh
konsumen, dan bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
Manajemen pemasaran adalah merupakan kegiatan menganalisis,
merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan
yang terkait dengan perancangan dan peluncuran produk,
pengkomunikasian, promosi dan pendistribusian produk tersebut,
menetapkan harga dan mentransaksikannya, dengan tujuan agar dapat
memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi
perusahaan jangka panjang. (Sofjan Assauri 2004).
Sedangkan menurut Kotler dan Annstrong (2001:1) menyatakan
manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian program yang dirancang untuk mendptakan, membangun,
dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli
dengan sasaran demi mencapai tujuan organisasi.
11
B. Kualitas Produk
I. Definisi Kualitas
Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau
pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Ini merupakan kualitas yang
berpusat pada konsumen. (Kotler:2002)
Kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk untuk memenuhi
fungsi-fungsinya. Dimensinya meliputi daya tahan, keandalan
(kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai), presisi,
kemudahan mengoperasikan dan mereparasi, dan atribut lain yang bernilai.
Kualitas menurnt Lupioyadi (2001: 144) adalah keseluruhan cirri
ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam ha!
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah
ditentukan atau bersifat laten.
2. Definisi Produk
Sedangkan pengertian Prociuk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan
konsumen (Kotler, 2002:448)
Menurut Husein Umar (2003 :31) produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian dibeli,
digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau
1')
kebutuhan yang termasuk dalam produk selain berbentuk fisik juga
berbentukjasa atau layanan.
Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak
nyata (intangible) didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan,
prestise pabrik:, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta
pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa
memuaskan keinginannya. (William J Stanton dilrntip oleh Arif Isnaini,
2005)
Jika suatu perusahaan sudah memutuskan segmen mana yang akan
dimasuki maka perusahaan tersebut harus memutuskan posisi yang tepat
bagi segmen tersebut. Maka produk position (posisi produk) adalah suatu
cara dimana produk tersebut didefinisikan konsumen sebagai atribut yang
penting atau produk tersebut menempati suatu tempat di benak konsumen
daripada produk pesaing. (Amstrong, Kotler, 2000:206).
Berdasarkan pengertian diatas dapat diket'1hui bahwa konsumen
membeli suatu produk tidak hanya sekedar kumpulan atribut tampak atau
nyata saja melainkan pada dasarnya konsumen membayar sesuatu yang
dapat memenuhi dan memuaskan keinginannya, baik itu yang berwujud
maupun yang berupa jasa.
Ada lima tingkatan produk Kotler, 2005:69) yaitu :
a. Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang
sesungguhnya dibeli oleh pelanggan.
b. Produk dasar (basic product), versi dasar dari produk tersebut.
c. Pruduk yang diharapkan (expected product), yaitu serangkaian atribut
dan kondisi yang biasanya diharapkan oleh para pembeli ketika mereka
membeli produk tersebut.
d. Produk tambahan (augmented product), yaitu meliputi tambahan jasa
dan manfaat yang akan membedakan dari produk pesaing.
e. Produk potensial (Potential Product), mencakup semua peningkatan
dan tramsformasi yang pada akhirnya akan dialami produk tersebut
dimasa depan.
3. Klasifikasi Produk
Menurut Philip Kotler (2005:72) dalam mengembangkan strategi
pemasaran produk dan jasa pemasaran mengembangkan beberapa
klasifikasi produk. Pemasaran biasanya meng,klasifikasikan produk
berdasarkan macam-macam karakteristik produk seperti :
a. Menurut Sifatnya antara lain :
I) Durable goods (barang tahan lama) merupakan barang yang
berwujud yagn biasanya dapat dig,unakan dalam waktu yang
relative lama. Contohnya : Handphone telepon seluler).
2) Nondurable goods (barang tidak tahan lama) merupakan barang
berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
pengg,unaan. Contohnya: pasta gigi, sabun mandi dan lain-lain.
3) Services (Jasa) merupakan benda yang tidak berwujud, tidak dapt
dipisahkan dan mudah habis, jasa hanya dapat dirasakan oleh
1A
penerima jasa dan penilaian akan suatu jasa sangat subjektif atau
relatif. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan lebih banyak
pengendalian kualitas, kredibilitas pemasok, dan kemampuan
penyesuaian. Contohnya: bengkel, salon, dan lain-lain.
b. Menurut bentuknya antara lain :
1) Tangible Goods (barang berwujud) yaitu setiap basil produksi yang
dapat dilihat, dirasakan dan dipegang.
2) Intangible (barang yang tidak berwujud) yaitu setiap basil produksi
yang tidak dapat dilihat dan dipegang tetapi dapat dirasakan
manfaatnya.
4. Manfaat Produk
Suatu produk dikatakan bermanfaat bila dlengan pembelian atau
penggunaan produk tersebut masalah konsumen atau pembeli terpecahkan.
Pada dasarnya konsumen tidak hanya membeli produk secara fisik dengan
kata lain pelanggan membeli manfaat. Pelanggan sering berfikir tentang
produk dalam konteks konsekuensinya.
5. Dimensi Knalitas Prodnk
Menrut Philip Kotler (2001:319-394) didalam kualitas produk, terdapat
delapan dimensi, yaitu :
a. Kinerja (performance) yang merupakan karakteristik dasar produk.
Menurut Amstrong dan Kotler (1996: 584) performance merupakan
tingkat dimana produk mampu me1tjakankan fungsinya kinerja
performance merupakan karakteristik operasi produk dari produk inti
(core product) yang dibeli. Misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar,
kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya
(Tjiptono. 1999: 3)
b. Ciri- ciri atau keistimewaan tambahan (features) yang merupakan
karakteristik pelengkap istimewa yang menambahkan penglainan
pemakaian. Ciri- ciri atau keistimewaan tarnbahan, yaitu karakteristik
sekunder atau pelengkap.
c. Kehandalan (wiihiulity). Yang merupakan kemungkinan kegagalan
produk dalam rencana waktu yang diberikan. Kehandalan (reability)
yaitu kemungkinan kecil kecil akan mengalami kerusakan atau gaga!
pakai. Misalnya mobil yang tidak sering ngadat atau rewel atau rusak
(Tjiptono. 1999 : 25)
d. Kesesuaian (conformance) yang merupakan derajat atau tingkat
dimana sebuah barang atau jasa memenuhi penetapan suatu standar.
Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesification) yaitu
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar
standar yang telah ditetapkan sebelumnya (Tjiptono. 1999 : 25)
e. Daya tahan (durability) yang merupakan jumlah penggunaan produk
yang dapat diterima sebelum produk ters•ebut diganti. Daya tahan
berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.
16
Dimensi ini mencangkup umur teknis maupun umur ekonomis
(Tjiptono. 1999 : 26)
f. Service ability yang merupakan kecepatan dan kemudahan pembetulan
dan kehormatan dan kemampuan dari jasa individu. Seviceability
meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta
penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak
terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan
hingga puma jual, yang juga mencangkup pelayanan reparasi dan
ketersediaan komponen yang dibutuhkan (Tjiptono. 1999: 26)
g. Etetika, merupakan bagaimana penampilan produk, rasanya, suaranya,
atau baunya. Estetika bisa juga diartikan dengan daya tarik produk
terhadap panca indera. Misalnya bentuk mobil yang menarik, model
atau desain yang yang artistik, wama dan sebainya (Tjiptono.1999 :
26)
h. Kualitas yang dipersesikan (percived quality) yang merupakan kualitas
yang diambil dari reputasi peajualnya. Menurut Amstong dan Kotler
(1996 : 283) cap dagang dapat diidentifikasikan sebai pembuat atau
penjual produk. Brand atau cap dagang adalah nama, istilah, tanda,
simbol atau desain atan kombinasi dari ha!- ha! tersebut yang
mengidentifiksikan barang atau jasa dari suatu penjual atau grnp dari
penjual untuk membedakan mereka dari para kompetitor (Kotler,
1996 : 283). Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) yaitu citra
dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
17
B iasanya karena kurangnya pengetahuan a:tau infirmasi akan atribut
atau ciri- ciri produk yang akan dibeli. Maka seringkali pembeli
mempersepsikan kualitas produk dari beberapa aspek, yaitu harga,
nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatanya
(Tjiptono. 1999: 26)
C. Brand Image (Citra Merck)
1. Definisi Bra11d (Merck)
American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai
nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa
pesaing. (Kotler, 2005:82)
Menurut David Aaker "Merek adalah nama dan atau symbol yang
bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan
maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah
kelompok penjual tertentu". (Rangkuti, 2002:36)
Menurut William J. Stanton "Merek adalah nama, istilah, simbol,
atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsure-unsur ini yang
dirancang untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh
penjual. (Rangkuti, 2002:36)
Merek adalah nama, sebutan, tanda, lambang, atau kombinasinya,
yang dipakai penjual mengenali dari barang dan jasa pesaing (kamus
18
istilah manajemen 1994) atau dapat diartikan sebagai metode untuk
mengidentifikasikan dan membedakan berbagai produk dari produk
pesaing (JeffMadura, 2001:101)
Merek adalah suatu simbol yang dapat menyampaikan hingga
enam tingkat pengertian (Kotler, 2005:82) :
a. Atribut: Merek mengingatkan atribut-atribut tertentu. Mercedes
menyiratkan mobil yang mahal, kokoh, direkayasa dengan baik, tahan
lama, bergengsi tinggi.
b. Manfaat: Atribut-atribut yang harus diterjemahkan menjadi manfaat
fungsional.
c. Nilai: Merek tersebut juga mengatakan sesuatu tentang nilai
produsennya.
d. Budaya : merek tersebut juga mungkin melarnbangkan budaya tertentu.
e. Kepribadian: Merek tersebut dapat mencerminkan kepribadin tertentu
f. Pemakai: Merek tersebut menyiratkan jenis konsumen yang membeli
atau menggunakan produk tersebut.
Sedangkan menurut UU Merek No. 15 tahun 2001 pasal I ayat 1,
merek adalah ''tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa".
Definisi ini memiliki kesamaan dengan versi American Marketing
10
Association yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan
differentiator. (Pandy Tjiptono, 2005:2).
Merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor
seperti (Durianto dkk. :2004:2) :
a. Emosi konsumen terkadang turun naik. Merek mampu membuat janji
emosi menjadi konsisten dan stabil.
b. Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa dilihat
bahwa suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan
budaya. Contoh yang paling fenomenal adalah Coca-Cola yang
berhasil menjadi "Global Brand", diterima dimana saja dan kapan saja
di seluruh dunia.
c. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen.
Semakin kuat suatn merek, makin kuat pul.a interaksinya dengan
konsumen dan makin banyak brand association (asosiasi merek) yang
terbentuk dalam merek tersebut. Jika asosiasi merek yang terbentnk
memiliki kualitas dan kuantitas yang kuat, potensi ini akan
meningkatkan brand image ( citra merek).
Pada umumnya konsumen akan membdi barang-barang dengan
merek yang sudah dikenal, karena para konsumen tersebut merasa aman
dengan sesuatu yang sudah dikenal. Merek yang sudah dikenal diangr
dapat diandalkan dan memiliki kemampuan dalam bisnis serta me
kualitas yang bisa dipertanggungjawabkan. Tetapi merek itu ju
dilengkapi dengan citra yang baik di benak konsumen seb ·
dipercaya, diingat, dan dikenal oleh konsmnen. Merek sebenarnya
merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature,
manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-merek terbaik
memberikan jaminan kualitas.
Mennrut Keller (2003) merek bermanfa11t bagi produsen dan
konsumen. Bagi produsen merek berperan sebagai :
a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau
pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian,
persediaan, dan pencatatan akuntansi.
b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga
mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain
waktu.
d. Sarana penciptaan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk
dari para pesaing.
e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hokum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak
konsumen.
f. Sumber financial return, terutama menyangkut pendapatan masa
datang.
Bagi konsumen merek bisa memberikan beraneka macam nilai
melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Ambler (2000)
mengelompokkan merek ke dalam tiga kategori :
21
a. Manfaat ekonomik
I) Merek merupakan sarana bagi perusahaan untuk saling bersaing
memperebutkan pasar.
2) Konsumen memilih merek berdasarkan value for money yang
ditawarkan berbagai macam merek.
3) Relasi antara merek dan konsumen dimulai dengan peajualan.
b. Manfaat fungsional
I) Merek memberikan peluang bagi differensiasi. Se lain memperbaiki
kualitas (differensiasi vertical), perusahaan-perusahaan juga
memperluas mereknya dengan tipe-tipe produk baru (differensiasi
horizontal).
2) Memberikan jaminan kualitas.
3) Pemasar merek berempati dengan para pe.,makai akhir dan masalah
yang akan diatasi merek yang ditawarkan.
4) Merek memfasilitasi ketersediaan produk secara luas.
5) Merek memudahkan iklan dan sponsorship
c. Manfaat psikologis
I) Merek merupakan penyederhanaan atau simplikasi dari semua
informasi produk yang perlu diketahui konsumen
2) Pilihan merek tidak selalu didasarkan pada pertimbangan rasional.
3) Merek bisa memperkuat citra diri dan persepsi orang lain terhadap
pemakainya/pemiliknya.
4) Brand symbolism tidak hanya berpengaruh pada persepsi orang
lain, namun juga pada identifikasi diri sendiri dengan obyek
tertentu.
Suatu citra merek yang kuat memberikan beberapa keunggulan
utama bagi perusahaan. Nama merek membedakan suatu produk dari
produk-produk pesaing. Sebuah identitas merek yang kuat menciptakan
suatu keunggulan bersaing utama. Merek yang dikenal oleh pembeli
mendorong pembelian secara berulang-ulang. (Bilson diln1tip dari David
W. Cravens 1996:19).
2. Definisi Image (Citra)
Citra (image) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol
perusahaan.
Citra yang efektif melakukan tiga hal, yang pe1tama
memantapkan karakter produk dan usulan nilai, yang kedua
menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikacaukan dengan karakter pesaing, yang ketiga : memberikan kekuatan
emosional yang lebih dari sekedar citra mental. Supaya bisa berfungsi citra
itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia
dalam kontak merek. (Kotler, 2002:338).
Mengembangkan citra yang kuat membutuhkan kreatifitas dan
kerja keras. Citra tidak dapat ditanamkan dalam pikiran masyarakat dalam
semalam atau disebarkan melalui satu media masa. Sebaliknya, citra itu
harus disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan
disebarkan secara terns menerus. Untuk berhasil memperoleh dan
mempertahankan konsumennya maka perusahaan harus berusaha
semaksimal mungkin untuk menampilkan produk dengan memiliki citra
merek (Brand Image) yang positif di mata konsumen. Dengan
menampilkan produk yang memiliki citra mernk yang positif dapat
mempertinggi kepercayaan konsumen terhadap produknya dan mendorong
konsumen semakin lama akan menjadi konsumen yang loyal terhadap
produknya tersebut.
3. Definisi Brand Image (Citra Merek)
Adapun pengertian Brand Image adalah "pada mulanya konsumen
mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang dimana posisi
setiap merek dalam masing-masing atribut. Kumpulan dari keyakinan atas
suatu merek tersebut akan membentuk Brand Image (Citra Merek)"
(Kotler, 2002:338).
Brand Image ( citra merek) adalah sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk dan melekat dibenak konsumen. Konsumen yang terbiasa
menggunakan merek tertentu cenderung memilikii konsistensi terhadap
Brand Image (Rangkuti, 2002:244-245)
'1A
4. Pengnknran Citra Merek
Menutut pendapat Keller (1993), sebagaimana dikutip oleh
martinez (2002 :3) pengukuran citra merek adalah subjektif, artinya tidak
ada ketentuan baku untuk pengukuran citra merk
Selanjutnya menurut Keller (2003:78) bahwa pengukuran citra merek
dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu :
Strengthness, Uniqueness, dan Favorable.
a. Kekuatan (Strengthness)
kekuatan dalam ha! ini adalah keunggulan- keunggulan yang dimiliki
oleh merek yang bersifat fisik dan tidak clitemukan pada merek
lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut- atribut fisik atas
merek tersebut sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan
dibandingkan dengan merek lainnya. Yang termasuk pada kelompok
strength ini antara lain : penampilan fisik produk, keberfungsian semua
fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas
pendukung dari produk tersebut.
b. Keunikan (Uniqueness)
Keunikan adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek di
antara merek- merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut
produk, menjadi kesan unik berarti terdapat diforensiasi antara produk
satu dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik ini antara
lain : variasi layanan yang bisa diberikan sebuah produk, variasi harga
dari produk- produk yang bersangkutan maupun diferensiasi dari
penampilan fisik sebuah produk.
c. Favorable
Favorable mengarah kepada kemampuan men:k tersebut agar mudah
diingat oleh konsumen. Yang termasuk dalam kelompok favorable ini
antara lain : kemudahan merek produk untuk diucapkan, kemampuan
merek untuk tetap diingat oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara
kesan merek dibenak pelanggan dengan dtra yang diinginkan
perusahaan atas merek bersangkutan
D. Marketing Strategic
1, Definisi Marketing Strategi
Marketing Strategi adalah langkah- langkah atau cara- cara yang
digunakan seorang manajer pemasaran dalam memasarkan produknya
konsumen sehingga perusahaan tersebut dapat memaksimalkan
keuntungan serta kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dan merasa puas
(Kotler, 1993:365).
Seluruh strategi pemasaran dibangun di atas STP- Segmentation
(segmentasi), Targeting (pembidikan), dan Positioning (penetapan posisi).
Perusahaan mencari sejumlah kebutuhan dan kelompok yang berbeda di
pasar, membidik kebutuhan dan kelompok yang dapat dipuaskannya
dengan cara yang unggul, dan selanjutnya memposisikan tawarannya
sedemikian rupa sehingga pasar sasaran mengenal tawaran dan citra khas
perusahaan tersebut. Jika perusahaan tidak melakukan penetapan posisi
dengan baik, pasarnya akan bingung, misalnya mengenai apa yang hams
diharapkan. Jika perusahaan menetapkan posisi dengan baik, maka ia
dapat mewujudkan sisa rencana pemasaran dan diferensiasinya
berdasarkan strategi penetapan posisi tersebut.
Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an dan
menantang berbagai konsep sebelumnya. Sebagai ganti filosofi "buat dan
jual" yang berpusat pada produk, kita bergeser pada filosofi "pahami dan
tanggapi" sebagai ganti "berburu". Pemasaran adalah "berkebun."
Pekerjaan pemasaran bukan untuk pelanggan yang tepat bagi sebuah
produk, melainkan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan. ( Philip
Kotler, 2002:22 )
Lester Wunderman mengemukakan pada buku kotler, 2002:22
"teriakan revolusi industri adalah teriakan pabrik yang mengatakan, inilah
y;tng saya buat, apakah anda mau membelinya.' Tuntutan jaman
imformasai adalah pelanggan mengatakan.' Inilah apa yang saya inginkan,
apakah anda dapat membuatkan nya.'
Selain kebutuhan pelanggan, produk yang ingin dibuat, dan
mencari laba melalui kepuasan pelanggan ukuran keberhasilan marketing
adalan menentukan pasar sasaran yang tepat kemudian mempersiapkan
program pemasaran yang dirancang khusus untuk masing- masing pasar
terse but.
')7
2. Segmentasi Pasar
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki
seperangkat keinginan yang sama. Dengan demikian, kita dapat
membedakan antara pembeli Processor Intel yang sangat mencari kualitas
teknologi dasar yang murah dan mereka yang mencari keunggulan
teknologi yang tinggi. Maka dapat dikatakan segmen merupakan suatu
level, tingkatan- tingkatan, kelas- kelas, atau bagian- bagian dimana
seorang pemasar menciptakan produk dan untuk bagian yang mana
produknya akan dipasarkan (Philip Kotler, 2002:307)
Tabel 2.1 langkah- langkah dalam proses segmentasi
I. Segmentasi berdasarkan
kebutuhan- kebutuhan
2. ldentifikasai segmen
3. Daya tarik segmen
4. Profitabilitas Segmen
Kelompok pelanggan kedalam segmensegmen berdasarkan menfaat dan kebutuhan yang sama yang dicari oleh pelanggan dalam menyelesaikan masalah konsumsi tertentu.
Untuk masing- masing segmen yang berdasarkan kebutuhan, tentukan demografi, gaya hidup, dan perilaku penggunaan yang membuat segmen itu khas dan teridentifikasi ( dapat dilaksanakan)
Dengan menggunakan criteria daya tarik segmen yang sudah ditetapkan sebelumnya (seperti pertumbuhan pasar, intensitas persaingan, dan akses pasar), tentukan keseluruhan daya tarik masing- masing segmen
Tentukan profitabilitas segmen
28
5. Penetapan Posisi Segmen
6. "uji fungsi" Segmen
7. Strategi bauran produk
Untuk masing- masing segmen, ciptakan strategi penetapan "proposisi nilai" dan strategi penetapan posisi produk harga berdasarkan karakteristik dan lebutuhan unik pelanggan
Ciptakan "bentangan riwayat segmen" untuk menguji daya tarik strategi penetapan posisi masing- masing segmen
Perluasan strategi penetapan posisi segmen agar mencangkup semua aspek bauran pemasa.ran : produk, harga, promosi, dan tern at
·~~~~~~~~~
Sumber : Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, 2002:314
3. Targeting
Targeting adalah penentuan atau pembidikan segmen pasar.
Setelah melakukan identifikasi peluang- peluang segmen pasarnya,
seorang manager marketing harus mengevaluasi beragan1 segmen dan
memutuskan beberapa banyak dan segmen mana yang akan dibidik atau
dijadikan sasaran (Kotler,2002:329). Dalam mengevaluasi dan memilih
segmen pasar harus memperhatikan dua factor : daya tarik segmen secara
keseluruhan serta tujuan dan sumber daya perusahaan
Kemudian ada lima pola pemilihan pasar sasaran yaitu
a) Konsentrasi segmen- tunggal
b) Spesialisasi selektif
c) Spesialisasi produk
d) Spesialisasi pasar
e) Cakupan seluruh pasar
"'"
4. Positioning ( penetapan posisi )
Positioning adalah tindakan merancang tawaran dan citra
perusahaan sehingga menenpati posisi yang khas di antara para pesaing di
dalam benak pelanggan sasarannya. Hasil akhir penetapan posisi adalah
keberhasilan penciptaan proposisi nilai yang berfokus pada pelanggan,
yaitu alas an yang meyakinkan mengapa pasar sasaran harus membeli
produk itu (kotler, 2002:339)
Menurut ries dan trout pada (kotler, 2002:339). istilah penetapan
posisi adalah sebagai kegiatan kreatif yang dilakukan pada produk yang
ada, penetapan posisi dinmlai dengan produk. Yaitu suatu barang, jasa,
perusahaan, lembaga, atau bahkan orang, tetapi penetapan posisi bukanlah
kegiatan yang dilakuakn terhadap produk. Penetapan posisi adalah
kegiatan yang anda lakukan terhadap pikiran calon pelanggan. Jadi
pemasar memposisikan produk itu ke dalam pikiran calon pelanggan.
Saat ini apa yang diingat oleh pelanggan itu yang dibeli maka
dapat dikatakan positioning bukan pada produknya akan tetapi pada benak
pelanggan,kemudian cara untuk menetapkan posisi produk di benak
pelanggan perusahan dapat harus dapat menarik minat untuk membeli
produk dan dapat juga dijadikan keunggulan bt)rsaing adalah diferensiasi
produk.
Tawaran pasar dapat didiferensiasikan menurut lima dimensi yaitu
: produk (bentuk, fitur, mutu kinerja, mutu kesesuaian terhadap standar
atau spesifikasi, daya tahan, keandalan, kemudian perbaikan, gaya,
10
rancangan), pelayanan (kemudahan pemesanan atau mendapatkan produk
itu, kemudahan pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi
pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan dll)
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan
produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang
terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan
merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan teitentu
diingatan konsumen.
Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu
dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk
yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya.
Apa yang sesungguhnya penting disini adalah p1:rsepsi atau tanggapan
konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.
5. Bauran Pemasaran
a. Definisi Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah kiat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar
sasaran. Ada ban yak kiat pemasaran. McCarthy mem populerkan
pembagian kiat ini dalam empat faktor yang disebut empat P : Product
(produk), Price (harga), Place (tempat/distribusi), dan Promotion
(promosi) atau lebih dikenal sebagai marketing mix. Bauran pemasaran
merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk
membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.
1) Product (produk/ jasa)
Menurut Philip Kotler seperti dikutip 0J1~h Kamsir (2004, 136)
mendefinisikan produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
2) Price (harga)
Menurut Pandy Tjiptono (200 I : 151 ), harga merupakan salah satu
unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau
pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk,
distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).
Selain itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat
fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda dengan
karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi.
Keduanya tidak dapat diubah atau disesuaikan dengan mudah dan
cepat karena biasanya menyangkut kebutuhan jangka panjang.
Penentuan harga ini merupakan salah satu keputusan yang penting
bagi manajemen. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua
ongkos, atau bahkan lebih dari itu, yaitu untuk mendapatkan laba.
Tetapi jika harga ditentukan terlalu tinggi akan berakibat kurang
menguntungkan. Dalam ha! ini pembeli akan berkurang. Salah satu
prinsip manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitikberatkan
pada kemampuan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan
jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan
laba.
3) Place (tempat/ distribusi)
Dalam menentukan pilihan terhadap tempat atau saluran distribusi
yang tersedia, perlu dicari yang efektif untuk dapat membina dan
mendekati para pembeli, sehingga produk-produk dapat sampai kepada
para konsumen dengan efektif. Setelah tujuan dan sasaran pasar
ditentukan, maka perusahaan kemudian menetapkan macam saluran
distribusi yang digunakan. Ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi tersebut, yaitu :
Jenis clan sifat produk, Sifat konsumen potensial, Sifat persaingan yang
ada, dan Saluran (channels) itu sendiri. ( Sofjan Assauri, 2004:237-
238)
4) Promotion (promosi)
Suatu produk/ jasa betapapun bermanfaat akan tetapi jika tidak
dikenal oleh konsumen, maka produk/ jasa tersebut tidak akan
dketahui manfaatannya dan mungkin tidak dibeli oleh konsumen. Oleh
karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen,
untuk menciptakan permintaan atas produk/ jasa itu, kemudian
dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui
kegitan promosi, yang merupakan salah satu. dari acuan/ bauran
pemasaran.
Dimana promosi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah sebagai
berikut:
a) Periklanan (Advertising)
Iklan adalah segala bentuk pres1mtasi non-pribadi dan
promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang
harus dibayar. Iklan merupakan promosi yang dilakukan dalam
bentuk tayangan atau gambar atau kata··kata yang tertuang dalam
spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi, internet dan
radio. (Philip Kotler, 2005:277)
b) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan, unsur utama dalam kampanye
pemasaran, adalah berbagi kumpulan alat-alat insentif, yang
sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan cepat dan
lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Promosi penjualan
mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran
uang kembali, potongan harga, cind.~ramata, hadiah, hadiah
berlangganan, pengujian gratis, garansi, promosi bersama, promosi
silang, pajangan di tempat pembelian dan peragaan); promosi
perdagangan (potongan harga, dana iklan dan pajangan, dan
barang gratis); serta promosi bisnis dan tenaga perifualan (pameran
dan konvensi perdagangan, kontes untuk perwakilan penjualan,
dan iklan khusus). (Philip Kotler, 2005:298)
c) Hubungan Masyarakat (Publisilas!publicity)
Perusahaan tersebut tidak hanya harus berhubungan secara
konstruktif dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, melainkan
juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang
berkepentingan. Hubungan masyarakat (public relation) meliputi
berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau
melindungi citra perusahaan atau masing-masing produk/ jasanya.
(Philip Kotler, 2005:306)
d) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung (direct marketing) adalah penggunaan
saluran-saluran langsung konsumen (CD-consumer-direct) untuk
menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan
tanpa menggunakan perantara pemasaran. Saluran-saluran ini
mencakup surat langsung (direct-mail), catalog, telemarketing, TV
interaktif, kios, situs internet, dan peralatan bergerak (mobile
divice). Pemasaran langsung adalah salah satu cara yang tumbuh
paling pesat untuk melayani pelanggan. Pemasaran langsung
ada dua jenis, yaitu pemasaran pesanan langsung (direct-order
marketing) adalah pemasar langsung satu tanggapan yang dapat
diukur, khususnya pesanan pelanggan. Dan pemasaran hubungan
pelanggan (customer relationship marketing) adalah pemasar
langsung menggunakan pemasaran langsung untuk membina
hubungan jangka panjang dengan pelanggan. (Philip Kotler,
2005:311)
e) Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Personal selling menekankan aspek penjualan melalui
proses komunikasi person-to-person. Pt:ranan personal selling
cenderung bervariasi antara perusahaan, tergantung pada sejumlah
faktor seperti karakteristik produk atau jasa yang dipasarkan,
ukuran organisasi, dan tipe industri. Program personal selling yang
menggunakan wiraniaga (salespeople) dan menekankan dyadic
communication (komunikasi antar dua orang atau kelompok)
memungkinkan perancangan pesan sccara lebih spesifik dan
customized, komunikasi yang lebih personal, dan pengumpulan
umpan balik secara langsung dari para pelanggan. (Gregorius
Chandra, 2002:208).
6. Factor- factor yang mempengaruhi Strategi Pemasaran Perusahaan
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran pada
suatu perusahaan adalah :
a. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam
Jingkungan yang Jangsung berkaitan dengan perusahaan yang
mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu:
1. Perusahaan
Yaitu struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi
pemasaran yang diterapkan oleh bagian manajemen pemasaran
harus memperhitungkan kelompok lain di perusahaan dalam
merumuskan rencana pemasarannya, seperti manajemen puncak,
keuangan perusahaan, penelitian dan pengembangan, pembelian,
produksi, dan akuntansi serta sumber daya manusia yang dimiliki
perusahaan, karena manajer pemasaran juga harus bekerja sama
dengan para staff di bidang lainnya.
2. Pemasok (Supplier)
Para pemasok adalah perusahaan-p1~rusahaan dan individu
yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan
dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.
Kadang kala perusahaan juga harus memperoleh tenaga kerja,
peralatan, bahan bakar, listrik dan faktor-faktor lain dari pemasok.
Perkembangan dalam lingkungan pemasok dapat memberi
pengaruh yang arnat berarti terhadap pelaksanaan pemasaran suatu
perusahaan. Manajer pemasaran perlu mengamati kecenderungan
harga dari masukan-masukan terpenting bagi kegiatan produksi
perusahaan mereka. Kekurangan sumber-sumber bahan mentah,
pemogokan tenaga kerja, dan berbagai kcjadian lainnya yang
berhubungan dengan pemasok dapat mengganggu strategi
pemasaran yang dilakukan dan dijalankan perusahaan.
3. Para Perantara Pemasaran
Para perantara pemasaran adalah perusahaan-perusahaan
yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan
distribusi barang/jasa kepada para konsume:n akhir. Para perantara
pemasaran ini meliputi :
a) Perantara, adalah perusahaan atau individu yang membantu
perusahaan untuk menemukan konsumen. Mereka terbagi dua
macam, yaitu agen perantara seperti agen, pialang dan
perwakilan produsen yang mencari dan menemukan para
pelanggan dan/atau mengadakan perjanj ian dengan pihak lain,
tetapi tidak memiliki barang atau jasa itu sendiri.
b) Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu
perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari
tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju.
c) Para Agen Jasa Pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga
penelitian pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan
perusahaan konsultan pemasaran,kesemuanya membantu
perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan
produknya ke pasar yang tepat.
d) Perantara Keuangan, seperti bank, perusahaan kredit,
perusahaan asuransi, dan perusahaan lain yang membantu
dalam segi keuangan.
00
4. Para Pelanggan
Yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi
konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan
apakah individu-individu, Iembaga-lembaga, organisasi-organisasi,
dan sebagainya.
5. Para Pesaing
Dalam usahanya melayani kelompok pasar pelanggan,
perusahaan tidaklah sendiri. Usaha suatu perusahaan untuk
membangun sebuah sistem pemasaran yang efisien guna melayani
pasar gelati disaingi oleh perusahaan lain. Sistem pemasaran dan
strategi yang diterapkan perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi
oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu diidentifikasi dan
dimonitor segala gerakan dan tindakannya diidalam pasar.
6. Masyarakat Umum
Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejnmlah
besar Japisan masyarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh
perhatian terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan, apakah mereka
menerima atau menolak metode-metode dari perusahaan dalam
menjalankan usahanya, karena kegiatan perusahaan pasti
mempengaruhi minat kelompok lain, kelompok-kelompok inilah
yang menjadi masyarakai umum. Masyarakat umum dapat
memperlancar atau sebaliknya dapat sebagai penghambat
kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya.
O<\
2. Lingknngan Makro
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat
kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua pelaku dalam
lingkungan mikro dalam perusahaan, yaitu:
a. Lingkungan Demografis/Kependudukan
Lingkungan demografis/kependudukan menunjukkan keadaan dan
permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk
secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan
perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia,
kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa da.n struktur keagamaan.
Ternyata ha! diatas dapat mempengaruhi strategi pemasaran suatu
perusahaan dalam memasarkan produknya karena publiklah yang
membentuk suatu pasar.
b. Lingkungan Ekonomi.
Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang
diterapkan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkenaan
dengan ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan pendapatan nyata,
tekanan inflasi yang berkelanjutan, perubahan pada pola belanja
konsumen, dan sebagainya yang berkenaan dengan perkonomian.
c. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu
yang dibutuhkan oleh perusahaan, peningkatan biaya energi,
peningkatan angka pencemaran, dan peningkatan angka campur
J.O
tangan pemerintah dalam pengelolaan dan penggunaan sumber
sumber daya alam
d. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi rnenunjukkan peningkatan kecepatan
pertumbuhan teknologi, kesempatan pembaharuan yang tak
terbatas, biaya penelitian dan pengembangan, yang tinggi,
perhatian yang lebih besar tertuju kepada penyempurnaan bagian
kecil produk daripada penemuan yang besar, dan semakin
banyaknya peraturan yang berkenaan dengan perubahan teknologi.
e. Lingkungan sosial/budaya
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat
mengenai aturan kehidupan, norma-nonna dan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain
sebagainya yang merumuskan hubungan antar sesama dengan
masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya.
3. Rencana Strategi Pemasaran
Satu diantara berbagai tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh
laba yang optimal dari kegiatannya sehari-hari, khususnya kegiatan
pemasaran. Untuk menjalankan kegiatan pemasaran tersebut dengan baik,
dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan, perusahaan harus menerapkan
suatu strategi yang tepat sesuai dengan lingkungan pemasaran
perusahaannya.
.11
Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku
dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen
pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan rnanajemen
pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang
sukses dengan para pelanggan sasarannya. Keberhasilan strategi
pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tergantung pada analisa dan
pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan.
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu,
unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya.
Strategi pemasaran perusahaan terdiri dari pengambilan keputusan tentang
biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pernasaran, dan alokasi
pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan dalam kondisi persaingan.
Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam
rencana strategi pemasaran perusahaan (Corporate Marketing Plan) yang
disusun. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana
pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang
merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran
perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa
de pan.
Ciri penting rencana strategis pemasaran perusahaan ini adalah sebagai
berikut:
42
a. Titik-tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan
b. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat
menyeluruh
c. Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan
yang mempengaruhi perkembangan perusahaan
d. Jadwal waktu/timing yang ditentukan adalah yang sesuai dan
mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan,
dan
e. Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan
lingkungan yang dihadapi.
E. Keputusan Pembelian
1. Definisi Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan salah satu bentuk perilaku
konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk.
Konsumen dalam mengambil keputusan ntuk membeli atau memakai suatu
produk akan melalui sebuah proses dimana proses tersebut merupakan
gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam
masukan untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut S. P. Siagian, pengambilan keputusan merupakan suatu
pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang tepat.
Sedangkan menurut Iqbal Hasan (2000:10) seperti dikutip oleh
Stoner, pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk
memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah
Akan tetapi, berbeda dengan Ujang Sumarwan (2003 :289) yang
mendefinisikan keputusan (berdasarkan teori yang dikemukakan Sciffman
dan Kanuk: 1994) sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih
pilihan alternative.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilakn Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian
Konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang
membeli atau mendapatkan barang-barang dan jasa untuk keperluan
pribadi, konsumen itu sendiri terdiri dari kelompok-kelompok yang
berbeda didasarkan atas usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola
perpindahan tempat, dan selera atau prefernsi.
Menurut (Philip Kotler, 2002:183). Dengan adanya pengelompokan
tersebut, individu memiliki karakteristik pembt:lian tertentu. Tugas
pemasaran adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembelian
mulai dari adanya rangsangan dari Juar hingga munculnya keputusan
pembelian pembeli. Artinya pengelompokan tersebut bermanfaat bagi para
pemasar dalam merencanakan strategi pemasaran, sehingga konsumen
akan merasa puas terhadap produk atau jasa yang dikonsumsi atau
digunakannya.
44
Menurut Philip Kotler (2005:203) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
1. Faktor Budaya
a. Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
dasar.
b. Sub-Budaya
Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan
wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup
makmur, para perusahaan sering merancang program pemasaran
secara khusus untuk melayani mereka.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian masalah yang relatif homogen dan
permanent, yang tersusun secara hirarkis dan yang anggotanya
menganut nilai-nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2. Faktor Sosial
a. Kelompok Acuan
Kelompok acuan berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan
langsung (tatap muka) atau tidak langsung dalam membentuk sikap
atau tingkah laku seseorang. Kelompok acuan menghadapkan
seseornagn pada tingkah laku dan gaya hidup baru, mempengaruhi
sikap dan konsep diri seseorang, serta menciptkaan tekanan untuk
menyesuaikan diri dapat mempengaruhi pemilihan produk dan
merek dari orang itu.
b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi
kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
3. F aktor Pribadi
a. U sia dan Tahap Siklus Hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang
hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasinya
sering berhubungan dengan usia.
b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang. Produsen hendaknya mengidentifikasi kelompok
kelompok berdasarkan pekerjaan yang memiliki minat diatas rata
rata akan produk dan jasa yang dihasilkannya, atau bahkan dapat
melakukan spesialisasi produk untuk sasaran yang dibidiknya
berdasarkan jenis jabatan atau pekerjaan konsumen.
c. Gaya Hidup
Merupakan pola hidup seseorang yang terungkap pada aktivitas,
minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri
seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam
kaitannya dengan pemasaran produk, produsen yang bermaksud
untuk mencapai keberhasilan target penjualan dapat menggunakan
teknik pengukuran gaya hidup yang dikenal dengan psikologis.
Teknik ini mencakup pengukuran dimensi-dimensi penting, antara
lain : aktivitas atau kegiatan (mencakup pekerjaan, hobi, kejadian
social, liburan, hiburan, keanggotaan !dub, komunitas, belanja,
olahraga). Minat, (mencakup keluargi~ rumah, pekerjaan,
komunitas, rekreasi, pakaian, makanan, media, pencapaian). Opini
(mencakup diri mereka sendiri, isu-isu soslal, politik, perusahaan,
ekonomi, pendidikan, produk, masa depan, kebudayaan).
Demografis (mencakup usia, pendidikan, penghasilan, pekerjaan,
ukuran keluarga, tempat tinggal, geografi, ukuran kota, tahap-tahap
dalam daur hid up).
d. Kepribadian dan Konsep diri
Masing-masing orang memiliki karakteristik kepribadian yang
berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian
mengacu pada karakteristik psikologis unik yang mengarah secara
relative pada tanggapan yang konsisten dan abadi pada lingkungan
yang dimiliki seseorang. Sedangkan konsep diri seseorang
mencerminkan identitas orang tersebut. Sehingga dalam rangka
memahami perilaku konsumen, produsen sebagai pemasar pertama
kali harus memahami hubungan antara konsep diri dan
kepemilikan konsumen.
Ll.7
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor
psikologi utama, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
keyakinan dan sikap.
a. Motivasi
Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang
membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan
bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi
dirinya. Ketika seseorang mengamati merek-merek tertentu, ia
akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan yang terlihat nyata
pada merek-merek tersebut, melainkan jugai pada petuajuk (clues)
yang samara. Wujud, ukuran, berat, bahan, wama, dan nama merek
dapat memicu asosiasi (arah pemikiran) dan emosi tertentu.
b. Persepsi
Adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
c. Pembelajaran
Merupakan suatu proses yang menjelaskan perubahan-perubahan
dalam perilaku individual yang muncul dari pengalaman.
Pembelajaran terjadi melalui dorongan, rangsangan, petunjuk,
tanggapan dan penguatan kembali yang saling mempengaruhi.
d. Keyakinan dan Sikap
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan
sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian
mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang
dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang
tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian
mereka.
3. Jenis Perilaku Pembelian
Jenis perilaku pembelian menurut (Kotler, 2005:220):
1. Perilaku pembelian kompleks : terdiri dari proses tiga langkah. Pertama,
pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, ia
membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat pilihan
pembelian yang cermat. Konsumen mempunyai perilaku pembelian
yang kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian
dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merek.
2. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan : kadang-kadang
konsumen sangat terlibat dalam pembelian namun melihat sedikit
perbedaan antara merek. Keterlibatan yang tinggi didasari oleh fakta
bahwa pembelian tersebut mahal, jarang clilakukan, clan beresiko.
Dalam kasus itu, pembeli akan berbelanja dengan berkeliling untuk
mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen menemukan
perbedaan mutu antar merek tersebut, dia mungkin akan memilih harga
yang lebih tinggi.
3. Perilaku pembelian karena kebiasaan : banyak produk dibeli pada
kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan
antar merek yang signifikan.
4. Perilaku pembelian yang mencari variasi : beberapa situasi pembelian
ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan
merek bersifat nyata.
4. Tahap-tahap Proses Pengambilan Kepntnsan Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making)
adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu
diantaranya.
Langkah-langkah keputusan pembelian (Kotler, 2005:223)
I. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah
atau kebutuhan yang dapat dicetnskan oleh rancangan internal atau
eksternal. Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang
diinginkan dan sitnasi aktnal yang memadai 1mtuk membangkitkan dan
mengaktifkan proses keputusan. Pada tahap ini orang pemasaran harus
meneliti konsumen untnk meneidentifikasi jenis kebutuhan atau
masalah apa, apa yang memunculkan mereka, dan bagaimana
kebutuhan atau masalah tadi mengarahkan konsumen pada produk
tertentu.
2. Pencarian informasi
Dimulai ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan bisa
dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Menurut
Kotler, sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat
kelompok:
a) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, keualan
b) Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan
di toko
c) Sumber publik media massa, organisasi penentu peringkat
konsumen
d) Sumber pengalaman penanganan, pengkajian, dan pemakaian
produk
3, Evaluasi alternatif
Adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan
memilih sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Pada proses
evaluasi alternatif, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang
dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Kriteria evaluasi adalah
atribut atau karakteristik dari produk dan jasa yang digunakan untuk
mengevaluasi dan menilai pilihan. Kriteria bisa bermacam-macam
tergantung kepada produk atau jasa yang dievaluasi.
Beberapa konsep dasar dalam memahami proses evaluasi
konsumen: Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan.
Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan
atribut dengan kemampuan yang berbeda dalarn memberikan manfaat
yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. Dalam tahap
evaluasi konsumen membentuk preferensi. terhadap merek dalam
kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk
membeli merek yang paling disukai.
4. Keputusan Pembelian
Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat
lima sub keputusan pembelian : keputusan merek, pemasok, kuantitas,
waktu, metode pembayaran.
5. Perilaku pasca pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level
kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Para pemasar harus memantau
kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian
produk pasca pembelian.
F. Kerangka Pemikiran Konseptnal
Keputusan pembelian merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen
dalam mengunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam
mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu produk akan
melalui sebuah proses dimana proses tersebut merupakan gambaran dari
bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk
mengambil keputusan dalam melakukan pembelian.
Upaya perusahaan untuk mempengaruhi sekaligus memberikan pilihan
alternative terbaik bagi konsumen untuk menentukan dan memutuskan pilihan
akhirnya memerlukan kinerja dan strategi jitu untuk meraihnya. Karena
seorang konsumen membutuhkan peni!aian- penilaian alternative sebelum
menentukan pilihannya.
Oleh karena itu, dalam memenangkan persaingan pasar perusahaan perlu
tetap menjaga kinerja, memperbaiki kualitas, menetepkan strategi pemasaran
yang tepat, serta menanamkan dalam benak konsumen sebuah citra positif
yang senantiasa melekat dalam ingatan konsumen.
Kualitas Produk
(Xl)
Gambar2.1 Keraugka Pemildran
Brand Image (Citra Merek)
(X2)
Keputusan Pembelian (Y)
Uji Validitas dan Reliabilitas
Analisis Regresi Berganda
Kesimpulan dan Implikasi
( Marketing strategic
(X3)
G. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian ini
adalah sebagai berikut :
I. Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk
terhadap keputusan pembelian.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap
keputusan pembelian.
2. Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara brand image ( citra
merek) terhadap keputusan pembelian.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara brand image ( citra
merek) terhadap keputusan pembelian.
3. Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara marketing strategi
terhadap keputusan pembelian.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara marketing strategi
terhadap keputusan pembelian
4. Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dan
brand image ( citra merek) serta marketing strategi terhadap
keputusan pembelian.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dan
brand image (citra merek) serta marketing strategi terhadap
keputusan pembelian.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penulisan skripsi ini yang dijadikan objek dalam penelitian adalah
para mahasiswa U1N yang menggunakan computer dengan processor Intel,
yaitu dengan cara memberikan kuesioner kepada yang bersangkutan. Adapun
yang akan dibahas terbatas hanya pada seberapa besar pengaruh brand image
(citra merek) dan quality product serta markerting strategic terhadap
keputusan pembelian Processor Intel.
Sebagai variable independent pada penelitian ini adalah Kualitas Produk
yang diberi lam bang (Xl ), Brand Image (X2), Marketing Strategi (X3).
Sedangkan variable dependent pada penelitian ini adalah keputusan pembelian
yang diberi lambang (Y)
B. Metode Penentuan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
teknik sampel non probability melalui cara convenience sampling yaitu unit
sampel yang ditarik mudah dihubungi dimana saja dan kapan saja, tidak
menyusahkan, mudah untuk mengukur dan berkarakter kooperatif. (Abdul
Hamid, 2005 :24). Sampel yang akan dipilih oleh penulis sebagai sumber data
yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah para Mahasiswa Universitas
Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang diambil sebanyak 50
orang, menurut Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995 : 171) bahwa apabila
56
jumlah populasi tidak diketahui maka jumlah sampel yang diambil minimal 30
responden. Namun untuk mendapatkan basil yang lebih valid lagi penulis
menambahkan sampel tersebut menjadi 100 responden yang disebarkan pada
konsumen yang membeli atau telah memiliki computer dengan Processor
Intel didalam nya.
C. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode untuk mendapatkan data yang akurat menggunakan
beberapa cara yang diambil dari lokasi penelitian sesuai dengan pendapat Prof.
Dr. Suharsimi Arikunto (2000:134) " Teknik pengolahan data adalah cara
cara yang dapat digunakan oleh peniliti untuk mengumpulkan data."
Beberapa metode yang dilakukan penulis dalam memperoleh data yang
diperlukan dalam penyusunan penelitian ini adalah penulis menggunakan data
primer dan data sekunder.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi dan
survey lapangan melihat dan mengamati secara nyata keadaan dan kondisi
perusahaan dengan segala aspek kegiatan yang berhubungan dengan
penelitian atau dengan memberikan kuesioner kepada responden.
Kuesioner terdiri dari pertanyaan tertutup. P1ertanyaan tertutup yaitu
pertanyaan yang tidak memberikan kebebasan menjawab kepada
responden, karena alternatif jawaban telah disediakan.
57
2. Data Sekunder
Penelitian kepustakaan (library research) yaitu data yang diperoleh
dari membaca literatur, jurnal yang terkait dengan topik penelitian, media
massa, dan sumber tertulis Jainnya yang bersifat teoritis dan mendukung
penelitian. Misalnya penulis mengunjungi lembaga tang terkait dengan
penelitian, seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIP!),
perpustakaan Universitas dan lembaga- lembaga lainnya yang dapat
membantu dalam penyusnnan skripsi
D. Metode Analisis
1. Analisis Kualitatif
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah membuat gambaran atau lukisan secara
sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki. (Sugiyono, 1999: 112)
Kemudian untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk
dan merek serta marketing strategi terhadap keputusan pembelian, penulis
melakukan dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda yang
dianalisis berdasarkan bantuan program SPSS versi 15. sebelumnya
penulis menggunakan skala likert terlebih dahulu.
Skala Like1t digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala social.
'iR
Dalam penelitian gejala social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian.
Dengan menggunakan skala likert, maka variable yang akan diukur
dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variable
kemudian sub variable dijabarkan lagi menjadi indicator- indicator yang
dapat diukur. Akhirnya indicator- indicator yang terukur ini dapat dapat
dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa
pertanyaan- pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden (Riduwan,
Drs. MBA & DR. Engkos Ahmad Kuncoro,SE. MM : 20)
Sangat tidak setuju
(STS)
I
Tabel 3.1 Kategori Skala Likert
Tidak setuju Ragu-ragu
(TS) (R)
2 3
Setuju
i[S)
4
Sumber: Sug1yono, Metode Penelitian Bisnis, 2005, ha!. 87
Sangat
setuju
(SS)
5
(R.A Likert, 1932) mengembangkan prosedur penskalaan dimana
mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri ( dengan angka
rendah) menggambarkan suatu jawaban negatif, sedangkan ujung kanan
( dengan angka besar) menggambarkan positif. Seperti :
59
Pertanyaan Positif
Sangat Setuju (SS) =5
Setuju (S) =4
Ragu-ragu (R) =3
Tidak Setuju (TS) =2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dimana
hasil analisis akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam tabel
dianalisis berdasarkan variabel kualitas produk, merek serta marketing
strategi yang selanjutnya dilihat pengaruhnya terhadap proses keputusan
pembelian Processor Intel.
Untuk menguji kevalidan dan realibel butir- butir pertanyaan yang
ada pada questioner, maka dilakukan uji validitas dan realibilitas terlebih
dahulu, guna mendapatkan hasil yang baik dapat dilakukan try out
terhadap beberapa responden terbatas terlebih dahulu
Skala ordinal adalah angka yang memberikan dimana angka- angka
tersebut mngandung pengertian tingkatan, ukuran ordinal digunakan untuk
mengurutkan objek data terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Skala
ordinal hanyalah memberikan urutan atau rangking dan tidak
menggambarkan nilai absolute (Puharyadi dan Purwanto:2003)
a. Validitas
Suatu skala pengukuran yang menunjukikan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Valid berarti instrumen tersebut dapat
60
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono,
2005: 109). Dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Dengan kata lain mampu mempt:roleh data yang tepat dari
variabel yang diteliti. Untuk menguji tingkat validitas empiris
instrumen, dapat dilakukan try-out dengan memakai responden
terbatas terlebih dahulu.
Adapun menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan
dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product
moment, dnegan nilai r = 0, 1. Jika kurang dari 0, 1 maka pe1tanyaan
dikatakn tidak valid. Rumusnya sebagai berikut:
r
Dimana:
R = Koefisien korelasi antara variabel Xi, X2,X3 dan Y
N = Jumlah responden
X1 =Merek
X2 = Quality produk
X3 = Marketing Strategic
Y = Keputusan pembelian
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID
dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telab diprediksi
dan sumbu X adalab residual (Y prediksi - Y sesunggubnya).
Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang
membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit). Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik
menyebar di atas dan di bawab angka nol pada sumbu Y, maka
tidak terjadi beterokedastisitas.
Setelab dilakukan perbitungan alas basil kuesioner pengolaban
data kuantitatif yang didapat mengenai kualitas produk dan merek
serta proses keputusan pembelian, analisis berdasarkan variabel
kualitas produk, merek serta marketing strategi yang selanjutnya
dapat dilibat pengaruhnya terbadap keputusan pembelian
Processor Intel.
Setelab dilakukan perbitungan atas basil kuesioner pengolahan
data kuantitatif yang didapat mengenai kualitas produk clan merek,
serta keputusan pembelian, digunakan pengujian statistik regresi
linier berganda.
c. Uji Regresi Linier Berganda
Metode regresi linier dimaksudkan untuk mengetabui keeratan
bubungan yang ada diantara dua variable atau Jebih. Metode regresi linier
Keterangan:
a = Konstanta
b = Koefisien korelasi
N = jumlah sampel
Sb = Kesalahan baku koefisien korelasi
Se = kesalahan baku estimasi
Hasil uji t hitung ini ada pada out put SPSS dapat dilihat pada tabel
Coefficient. level of significance yang digunakan sebesar 5% atau (a)=
0.05
Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima. dan Ha ditolak, artinya
variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
Analisis ini dapat juga memberikan informasi tentang kontribusi
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan
melihat r2 nya. Variabel yang memenuhi r2 terbesar adalah variabel
independen yang mempunyai pengaruh dominan.
3) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variable independent menjelaskan variable dependent. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model summaryh
l>R
b. Citra Merek adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang
dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan
tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra
merek tersebut. Kotler (2002)
c. Marketing Strategi adalah langkah- langkah atau cara- cara yang
digunakan seorang manajer pemasaran dalam memasarkan produknya
kepada konsumen sehingga perusahaan tersebut dapat memaksimalkan
keuntungan serta kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dan merasa
puas
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Varibel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain
(independent). Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah
keputusan pembelian Processor Intel yang dipengamhi oleh faktor internal
dan eksternal konsumen itu sendiri. Variabel terikat dikonotasikan dengan
huruf (Y).
a. Keputusan Pembelian (Y)
Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis
terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang paling tepat. S.P. Siagian
Pengambilan keputusa adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau
lebih pilihan alternative. Ujang Sumarwan (2003:289) (berdasarkan
teori yang dikemukakan Schiffman dan Kanuk, l 994)
'If\
Maka, keputusan pembelian adalah suatu pendekatan yang sistematis
untuk menilai dan membandingkan alternative- alternative yang
ditawarkan untuk memutuskan melakukan pembelian.
71
No. Variabel
l. Quality Product
I
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Sub Variabel ludikator
Reliability I. Harga jual (kehandalan) kembali tetap
tinggi dibanding dengan merek lain
2. Semakin tinggi tipe processor semakin cepat membaca program
Kinerja 3. Cepat dalam (pelformance) membaca
banyak program dengan grafts yang baik
Kesesuaian 4. Intalasi soltware (Coriformance) mudah hampir
semua mother board PC/ computer saat ini support dengan Processor Intel
Daya Tahan 5. Umur ekonomis (Durability) produk
Ciri- ciri 6. Teknologi yang (Features) digunakan
mudah digunakan
Keandalan 7. Garansi waktu (Reliability) dan jaminan
kualitas produk
Persepsi 8. Intel menjadi market leader dalam pasar
Ukuran
Ordinal
7'>
micro chip processor
2. Brand Kekua tan I. Slogan in tel Image (Strength) memberikan (Citra rasa percaya Merek) ketika in gin
membeli 2. Merasa puas
menggunakan Processor Intel karena telah menjadi market leader
3. Merek Intel berkuali.tas, tahan lama, dan bergaransi Ordinal
Keunikan 4. Diferensiasi lini (Uniqueness) produk menjadi
keungulan 5. Tercipta brand
awarness ketika membeli komputer
Favorable 6. Merek yang sangat mudah diingat (Top of mind)
7. Citra merek yang tinggi mempunyai tingkat puma jual tinggi
8. Bermanfaat bagi penggunanya
3. Marketing Segmentasi I. Intel Strategic menciptakan
banyak produk, menjangkau kebutuhan tiap-tiap kelas
Bauran 2. Harga yang Pemasaran ditawarkan
sesuai dengan kualitas
3. Distribusi yang luas
4. Melakukan promosi Ordinal
5. Penciptaan produkbaru
6. Pengembangan produk
Positioning 7. Terjalin hubungan yang baik
Lingkungan 8. Menjacli micro pemasok perusahaan produsen
computer .... 4. Keputusan Pengenalan ]. Identifikasi
Pembelian masalah kebutuhan atas kondisi dan hara pan
.
Pencarian 2. Pencarian informasi informasi
tentang produk yang dibutuhkan
Ordinal Evaluasi 3. Kesesuaian altematif pilihan produk
atas hara pan dan kebutuhan
Keputusan 4. Membeli pembelian produk yang
paling disukai
Perilaku pasca 5. Mendapat pembelian kepuasan
6. Loyalitas pad a oroduk
7L1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum ObjekPenelitian
l. Sejarah singkat perusahaan Intel
Intel didirikan oleh Bob Noyce dan Gordon Moore pada tahun
1968, setelah keduanya meninggalkan Fairchild, sebuah perusahaan
elektronik produsen integrated circuit (IC). Semula perusahaan yang
didirikan Noyce dan Moore diberi nama NM Electronics, kependekan dari
nama kedua orang tersebut. Setahun setelah mendirikan NM Electronics
mereka menggunakan nama perusahaan Intel setelah membeli perusahaan
kecil Intelco. Keduanya kemudian mendapat dukungan dari A11hur Rock
yang menanamkan modalnya sebesar US$ 2.5 juta dan kemudian Arthur
menjalanijabatan sebagai Chairman pertama Intel. Tahun 1969 Intel mulai
mengenalkan logo perusahaan yang kemudian menjadi terkenal di dunia.
Pada tahun yang sama Intel meluncurkan produk pertamanya IC3101
yakni Schottky Bipolar Random Acess Memory (RAM), suatu bagian
penting dari komputer. Masih di tahun 1969 Intel juga memperkenalkan
suatu jenis produk baru IC 110 I sebuah Metal Oxide Semiconductor Static
RAM yang pada waktu itu langsung mengungguli bipolar transistor
konvensional.
Beberapa kondisi dapat ditunjuk sebagai sukses faktor Intel dalam
bisnis DRAM, antara lain: karakteristik individu eksekutif pada umumnya
sangat percaya diri dan pengambil resiko; bisnls DRAM merupakan
industri yang unik; Intel merupakan pihak yang pertama kali membuat
chip memory dengan peralatan terbaru; memiliki keunggulan dalam desain
dan teknologi produksi; dan menerapkan strategi pengembangan produk
yang berupaya agar selalu menjadi pemimpin pasar. Sementara itu, setelah
beralih fokus ke produk chip microprocessor, Intel berupaya membangun
keunggulan bersaing dengan menerapkan kebijakan inovatif untuk
membuat desain central processing unit (CPU) semikonduktor inovatif
yang kemudian digunakan secara luas sebagai komponen utama komputer
mikro.
Pada tahun 1971 Intel meluncurkan microprocessor 4004 sebagai
CPU semikonduktor pertama di dunia. Keberhasilan ini diikuti dengan
peluncuran microprocessor 8-bit 8008 pada bulan April 1972. Dua tahun
kemudian Intel berhasil memasarkan microprocessor seri 8080 yang dalam
perjalanan selanjutnya dilisensikan kepada AMD. Pada tahun 1979,
menyusul keberhasilan membuat microprocessor 8088, Intel
memenangkan proyek dari IBM untuk membuat Personal Computer (PC)
generasi pertama. Proyek ini menandai dimulainya arsitektur komputer
yang bersifat terbuka baik untuk hardware dan software, berbeda dengan
desain komputer sebelumnya yang bersifat tertutu.p (proprietary).
Pesaing utama Intel pada masa awal berdirinya adalah Motorola
dan Fairchild. Untuk mengalahkan pamor kedua pesaingnya yang telah
lebih dahulu eksis di industri semikonduktor, Intel menerapkan strategi
76
pemasaran yang sangat agresif di berbagai lini terutama dimaksudkan
untuk mengalahkan Motorola. Mengantisipasi kecenderungan ke masa
depan, berkat sukses bisnis bersama IBM, Intel mernbuat kebijakan drastis
menghentikan produksi DRAM yang semula menjadi lini bisnis utamanya
dan fokus hanya pada microprocessor. Budaya entrepreneurship dan
independensi manajer menengah dalam menentukan arah strategik dan
dikombinasikan dengan perencanaan srategik menghasilkan pertumbuhan
dan menjaga keunggnlan. Selain itu, Intel menerapkan strategi outsourcing
dengan menerbitkan lisensi kepada 12 perusahaan untuk memroduksi chip,
keberhasilan strategi ini menobatkan Intel sebagai pemasok utama
processor 80386 bagi semua produsen PC kecuali IBM. Untuk
mengantisipasi pertumbuhan industri PC, Intel mengubah proses
internalnya dengan membangun beberapa pabrik.
Tahun 1971 mulai membuat microprocessor pertama di dunia.
Pada akhir tahun 2005, dengan jumlah pegawai mendekati 100 ribu yang
tersebar di 200 kantornya di seluruh dunia, selain memroduksi
microprocessor, Intel juga sebagai produsen komputer, networking, dan
perangkat komunikasi. Pendapatan (revenue) tahun 2005 mencapai US$
38.8 milyar, menempati posisi 50 dalam ranking Fortune 500. Intel saat ini
dipimpin oleh Paul Otellini sebagai President & CEO dan Craig R Barrett
sebagai Chairman of The Board. Berusaha selalu di depan (Leap Ahead),
Solusi, Inovasi, Kepemimpinan Dalam Industri (fndustry Leadership), dan
Corporate Citizenship merupakan serangkaian strategi yang dijadikan
77
bekal bagi membawa Intel sebagai pemain utama dalam industri chip di
dunia.
Dalam mengantisipasi pertumbuhan pennintaan dari indsutri PC,
Intel mengubah proses internalnya dengan mengembangkan berbagai
sumber internal, beberapa pabrik dan proses pembuatan chip secara
simultan. Hal ini dilakukan karena Intel percaya bahwa inovasi dan
teknologi yang diberikan kepada pelanggan akan membawa keuntunggan
tinggi. Keyakinan ini terbukti ketika Intel sukses menjalin bisnis dengan
IBM, yang ketika itu berperan sebagai pembeli utama untuk
microprocessor-nya. Selain itu, Intel juga menunjukkan kekuatannya
dalam mendukung Compaq sebagai pemain barn dalam industri PC.
Dengan mendukung Compaq pada dasarnya Intel membuka pasar barn
bagi produk microprocessor-nya dan membuat IBM menyadari bahwa
sudah ada pesaing kuat di industri PC. Munculnya Microsoft membuka
peluang baru bagi Intel, sebagai mitra strategis w1tuk kerja sama bisnis
yang lebih luas. Dengan semua keberhasilan tersebut, Intel menunjukkan
dirinya sebagai perusahaan Amerika Serikat yang sukses
mentransformasikan pasar komputer dari semula berorientasi vertikal
menjadi horisontal dengan standar terbuka, yang pada gilirannya
menawarkan kepada industri perilaku yang cost-efec~tive.
Dalam mengelola sumber daya untuk mencapai ketangguhan, Intel
melakukan berbagai aksi yang mendukung strategi persaingan. Dalam
menghadapi persaingan seiring munculnya standar Reduced Instruction
7R
System of Computing (RISC) Intel melakukannya dengan mendengarkan
masukan dari pelanggan dan akhirnya membuat keputusan untuk tetap
memroduksi microprocessor 80486, hal ini didukung oleh kenyataan
pelanggan enggan menggunakan standard RJSC dan ingin tetap
menggunakan standard Complex Instruction System of Computing (CISC)
yang menjadi konsep keunggulan Intel.
Dalam menghadapi produk- produk tiruan (cloning products) Intel
mengembangkan strategi khusus yang dimaksudkan untuk menunjukkan
kepada pelanggan dan pengguna komputer bahwa produk original - karya
Intel - masih lebih unggul dari pada produk tiruan. Strategi ini dilakukan
dengan investasi pada sumber daya manusia dan teknologi manufaktur.
Intel menerapkan kampanye "Intel Inside" guna menjaga hubungan baik
dengan pengguna komputer. Dengan kampanye ini diharapkan semua PC
menggunakan processor Intel di dalamnya. Selain itu, dalam menyikapi
makin pendeknya daur hidup microprocessor, Intel menetapkan harga
premium untuk produk yang baru diluncurkan guna membatasi
permintaan, hal ini tentu saja menciptakan peluang bagi Intel untuk
menghasilkan lebih banyak keuntungan pada awal sebuah produk baru.
Ketika kompetitor sudah mulai memasarkan produk sejenis, dan
kompetisinya sudah mulai sengit, secara bertahap Intel menurunkan
harganya, sehingga menekan tingkat keuntungan pesaing. Di samping
menerapkan strategi harga, Intel juga mengalokasikan produknya untuk
Original Equipment Manufacturers (OEM) sehingga ada keseimbangan
7()
antara supply dan permintaan, dengan memerhatikan perilaku pembelian
pelanggannya guna menentukan persediaan.
Dalam ha! berhubungan dengan pemasoJc., pada awalnya Intel
menerapkan kebijakan standarisasi, namun ketika menyadari kebijakan ini
menuai banyak permasalahan, manajemen mengubah kebijakan tersebut
menjadi dual-sourcing khususnya untuk bahan baku yang kritikal.
Kinerja keuangan Intel tahun 2005 menmtjukkan kenaikan yang
cukup signifikan dibanding tahun - tahun sebelumnya. Hal ini merupakan
basil dari perubahan strategi bisnis, pengembangan teknologi dan proses
manufaktur, serta strategi produk yang semakin Juas.
B. Analisis Kualitatif
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Hasil Uji Variabel Quality Product (X1).
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
(Corrected Item - Total Con-elation) dengan r tabel, dengan kriteria
sebagai berikut :
1) Jika Nilai r hi tung> nilai r tabel maka Item Valid
2) Jika Nilai r hitung s nilai r tabel maka Item Tidak Valid
Nilai r tabel dapat diperoleh dimana df = n - 2. dalam ha! ini n
adalah jumlah sampel atau responden. Pada kasus Quality Product
jumlah sampel (n) = 100, maka besarnya df = 100 - 2 = 98. Dengan
alpha= 0.05, maka didapat nilai r tabel = 0.2610.
llll
Dengan membandingkan nilai r hitung dari hasil output
(Corrected Item- Total Correlation) dengan r tabel, jika r hitung lebih
besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi
jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid.
Tabel 4.1 Uji Validitas Quality Product (X1)
XI 0.5S27 Valid X2 0.4068 Valid X3 0.7821 Valid X4 0.5940 Valid XS 0.8409 Valid X6 0.8109 Valid X7 0.36S8 Valid XS 0.86SS Valid
Dari hasil output dapat dilihat untuk semua butir pertanyaan (XI,
X2, X3, X4, XS, X6, X7, dan XS) nilai r hitung lebih besar dari r tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan Quality
Product (XI, X2, X3, X4, XS, X6, X7, dan X8) adalah valid.
Tabet 4.2 Uji Reliabilitas Quality Product (X1)
Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha
Cronbach's. Jika nilai alpha lebih besar dari 0.6 (Nunnally, 1967)
maka suatu konstruk dikatakan reliabel. Dari hasil output didapat nilai Rl
alpha 0.8697 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan untuk instrumen
Quality Product adalah reliabel.
b. Hasil Uji V ariabel Brand Image (X2)
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
(Corrected Item - Total Correlation) dengan r tabel, dengan kriteria
sebagai berikut :
I) Jika Nilai r hitung > nilai r tabel maka ltem Valid
2) Jika Nilai r hitung ,,;; nilai r tahel maka Item Tidak Valid
Nilai r tabel dapat diperoleh dimana df = n - 2. dalam ha! ini n
adalah jumlah sampel atau responden. Pada kasus Brand Image jumlah
sampel (n) = 100, maka besarnya df= 100 - 2 = 98. Dengan alpha=
0.05, maka didapat nilai rtabel = 0.2610.
Dengan membandingkan nilai r hitung dari basil output
(Corrected Item- Total Correlation) dengan r tabel, jika r hitung lebih
besar dari r tabel maka butir pertanyaan te:rsebut adalah valid, tetapi
jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid.
Tabel 4.3 Uji Validitas Brand Image (X2)
X9 0.8981 Valid XIO 0.8173 Valid XII 0.9251 Valid Xl2 0.7470 Valid X13 0.5157 Valid Xl4 0.8574 Valid XIS 0.8802 Valid Xl6 0.9553 Valid
Dari basil output dapat dilihat untuk semua butir pertanyaan (X9,
XIO, XII, XI2, Xl3, XI4, XIS, dan XI6) nilai r hitung lebih besar
dari r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan
Brand Image (X9, XIO, XII, X12, Xl3, Xl4, XIS, dan XI6) adalah
valid.
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Brand Image (X2)
Untuk Uji Reliabilitas, dilaknkan dengan melihat nilai Alpha
Cronbach's. Jika nilai alpha lebih besar dari 0.6 (Nunnally, I967)
maka suatu konstruk dikatakan reliabel. Dari basil output didapat nilai
alpha 0.948 I > 0.6, sehingga dapat disirnpulkan untuk instrumen
Brand Image adalah reliabel.
c. Hasil Uji Variabel Marketing Strategics (X3)
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
(Corrected Item - Total Correlation) dengan r tabel, dengan kriteria
sebagai berikut :
1) Jika Nilai r hitung > nilai r tabel maka Item Valid
2) Jika Nilai r hitung s; nilai r tabel maka Hem Tidak Valid
Nilai r tabel dapat diperoleh dimana df = n - 2. dalam ha! ini n
adalah jumlah sampel atau responden. Pada kasus Marketing Strategics
jumlah sampel (n) = 100, maka besarnya df = 100 - 2 = 98. Dengan
alpha= 0.05, maka didapat nilai r tabel = 0.2610.
Dengan membandingkan nilai r hitung dari hasil output
(Corrected Item- Total Correlation) dengan r tabel, jika r hitung lebih
besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi
jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid.
Tabel 4.5 Uji Validitas Marketing Strategics (X3)
X17 0.3095 Valid Xl8 0.5086 Valid X19 0.8352 Valid X20 0.4061 Valid X21 0.4585 Valid X22 0.3665 Valid X23 0.9444 Valid X24 0.7927 Valid
R4
Dari basil output dapat dilihat untuk semua butir pertanyaan
(Xl7, XIS, Xl9, X20, X21, X22, X23, dan X24) nilai r hitung lebih
besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir
pertanyaan Marketing Strategics (Xl7, XIS, Xl9, X20, X21, X22,
X23, dan X24) adalah valid.
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Marketing Strategics {X3)
Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha
Cronbach's. Jika nilai alpha lebih besar dari 0.6 (Nunnally, 1967)
maka suatu konstruk dikatakan reliabel. Dari basil output didapat nilai
alpha 0.8325 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan untuk instrumen
Marketing Strategics adalah reliabel
d. Hasil Uji Variabel Keputusan Pembelian Processor Intel (Y)
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
(Corrected Item- Total Correlation) dengan r tabel, dengan kriteria
sebagai berikut :
I) Jika Nilai r bi tung > nilai r tabel maka Item Valid
2) Jika Nilai r hitung s; nilai r tabel maka Item Tidak Valid
Nilai r tabel dapat diperoleh dimana df = n - 2. dalam ha! ini n
adalah jumlah sampel atau responden. Pada kasus Keputusan
Pembelian Processor Intel jumlah sampel (n) = 100, maka besamya df
= 100-2 = 98. Dengan alpha = 0.05, maka didapat nilai r tabel =
0.2610.
Dengan membandingkan nilai r hitung dari hasil output
(Corrected Item- Total Correlation) dengan r tabel, jika r hitung lebih
besar dari r tabel maka butir pe1ianyaan tersebut adalah valid, tetapi
jika r hitung lebih kecil dari pada r label maka butir pe1tanyaan
tersebut tidak valid.
Tabel 4.7 Uji Validitas Keputusan Pembelian Processor Intel (Y)
YI 0.6340 Valid Y2 0.8435 Valid Y3 0.4130 Valid Y4 0.6738 Valid Y5 0.6442 Valid Y6 0.5819 Valid
Dari hasil output, untuk butir pertanyaan Keputusan Pembelian
Processor Intel, semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka
dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan Keputusan
Pembelian Processor Intel (Yl, Y2, Y3, Y 4, Y5, dan Y6) adalah valid.
86
Tabet 4.8 Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian Processor Intel (Y)
Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha
Cronbach's. Jika nilai alpha lebih besar dari 0.6 (Nunnally, 1967)
maka suatu konstruk dikatakan reliabel. Dari basil output didapat nilai
alpha 0.8348 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan untuk instrumen
Keputusan Pembelian Processor Intel adalah reliabel
C. Analisis Kuantitatif
Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengujn apakah suatu model
regresi linear dari variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya
mempunyai distribusu normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah disrtibusi data normal atau mendekati normal (Singgih Santoso,
2000:213)
Analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka
analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.
87
Gambar4.1 Kurva Normal P-Plot
Normal P.P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Keputusan Pembelian
1.0
0.8
.<> 0 ~
0.. E O.G :J u .,, .. - 0,4 Q .. a. >< w
0.2
0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prt)b
Berdasarkan kurva di alas, diketahui bahwa residual membentuk
suatu pola garis lurus, sehingga bisa disimpulkan bahwa residual
berdistribusi normal.
Gambar4.2 Histrogram Dependent Variabel
Histogram
Dependent Variable: Keputusan Pernbellan
15
:~~lRJ. -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Residual
MGon .. -3.41E-15 Shi. [)F,y'" 0.985 Hot100
88
Jika dilihat diri histogram, terlihat bahwa sebaran data residual
secara umum berada di dalam kurva yang berbentuk lonceng. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.
Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji sesuai
(goodness of fit). Berikut ini adalah basil uji Kolmogorov Smirnov
terhadap data residual menggunakan software SPSS 13.0 :
Tabet 4.9 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smimov Test
Unstandardiz ed Residual
N 100 Normal Parameters a,b Mean .0000000
Std. Deviation .88474291 Most Extreme Absolute .113 Differences Positive .091
Negative -.113 Kolmogorov-Smimov Z 1.133 Asymp. Sig. (2-tailed) .153
a. Test distribution is NormaL
b. Calculated from data.
Berikut adalah hipotesisnya :
Ho : F(x) = Fo(x), dengan F(x) adalah fungsi distribusi frekuensi basil
pengamatan, dan F0(x) adalah distribusi freku.ensi harapan (teoritis)
dalam artian residual berdistribusi normal.
H1 : F(x) ,P F0(x) atan distribusi residual tidak normal. Pengambilan
keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan a= 0,05 :
1) Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho ditcrima
2) Jika probabilitas :;; 0,05 , maka Ho ditolak
Hasil uji normalitas pada data residual, berdasarkan uji
Kolmogorov-Smirnov diperoleh angka probahilitas (Asymp. Sig. (2-
tailed)) sebesar 0.235. Dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5
% atau (0.05), maka diketahui nilai probabilitas 0.153 lebih hesar dari
0.05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
herdistrihusi normal. Kesimpulan tersehut sama seperti pengujian pada
Normal Probability Plot of Residual dan histogram.
b. Multikolinearitas
Tabet 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients"
Collineari' Statistics Model Tolerance VIF 1 Kualitas Produk .1·i0 9.071
Brand Image .109 9.140 Marketing Stategic .100 9.996
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan apakah ada
huhungan linear diantara variahel-variahel independen dalam model
regresi. Ada tidaknya multikolinieritas didasarkan pada tolerance dan
nilai VIF. Pada umumnyajika nilai tolerance lebih dari 0.10 dan nilai
VIF lebih kecil dari 10, maka jika dilihat pada output Coefficients,
variabelnya tidak mempunyai masalah multikolinieritas. Sehingga
asumsi bebas dari multikolinieritas terpenuhi.
c. Heteroskesdastisitas
.., .. u u 'ij .. ~
n. ,, .. N 'ij ..
:; " ,,-r:{t. " ~ "' c 0 u; .. .. ~
"' .. a:
1 -
0
o-
·1 -
-2-
' .3
Gambar4.3 Hasil Uji Heterokesdatisitas
Scatterplot Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
0 0 0
0
0 0 0 0 0 Q>
0
0 0 0
0 0
' ' ,----· ·2 -1 0 1
Regression Studentlzed Residual
0 Do
2
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik dari data
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah
angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk
memprediksi.
91
3. Uji Regresi Linear Berganda
a. Statistik Deskriptif
N Kualitas Produk Brand Image Marketing Stategic Keputusan Pembelian Valid N (listwise)
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Minimum Maximum 100 24.00 37.00 100 19.00 40.00 100 21.00 36.00 100 19.00 30.00 100
Hasil uji statistik deskriptifmenunjukan bahwa:
Mean Std. Deviation 32.5000 4.46649 31.2400 6.13175 30.9500 4.91827
25.3000 3.30442
1) Rata- rata nilai Kualitas Produk adalah 32.5 dengan standar deviasi
adalah 4.466.
2) Rata- rata nilai Brand Image adalah 31.24 dengan standar deviasi
adalah 6.131
3) Rata- rata nilai Marketing Strategics adalah 30.95 dengan standar
deviasi adalah 4.918
4) Rata- rata nilai Keputusan Pembelian adal.ah 25.30 dengan standar
deviasi adalah 3.304
Q?
b. Persamaan Regresi Linier Berganda
Tabet 4.12 Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficient§ -Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sia. 1 (Constant) 4.666 .770 6.058 .000
Kualitas Produk .231 .061 .:l13 3.801 .000 Brand Image .121 .045 .225 2.728 .008 Marketing Stateg .301 .058 .448 5.187 .000 -a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi bergimda pada tabel 4.16
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 4.666+ 0.231 X1 + 0.121 X2 + 0.301 X3 + e
Interpretasi dari persamaan regresi linier berganda tersebut adalah sebagai
berikut:
I) Jika diasumsikan nilai dari variabel XI (Kualitas Produk), variabel
X2 (Brand Image), variabel X3 (Marketing Strategics) adalah
konstan atau sama dengan nol, maka nilai variabel Keputusan
Pembelian (Y) adalah sebesar 4.666.
2) Variabel Kualitas Produk (XI) mempunyai pengaruh yang positif
terhadap keputusan pembelian (Y) dengan koefisien regresi sebesar
0.231, yang artinya jika terjadi peningkatan variabel kualitas
produk sebesar satu satuan , maka keputusan Pembelian (Y) akan
<n
meningkat sebesar 0.231. dengan catatan bahwa variabel lain tetap
(konstan)
Terkait dengan pemyataan tersebut dan dari hasil analisis di
atas, dapat dikatakan bahwa processor Intel telah memberikan
kualitas produk yang dimiliki untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan para kousumennya sehingga konsumen komputer tidak
ragu untuk memilih Intel processor sebagai pilihannya sehingga
Intel saat ini masih menguasi segmen pasar konsumen Micro chip
processor.
3) Variabel Brand Image (X2) mempunyai pengaruh yang positif
terhadap keputusan pembelian (Y) dengan koefisien regresi sebesar
0.121, yang artinya jika terjadi peningkatan variabel Brand Image
sebesar satu satuan, maka keputusan Pembelian (Y) akan
meningkat sebesar 0.121. dengan catatan bahwa variabel lain tetap
(konstan)
Terkait dengan pemyataan tersebut clan dari basil analisis di
atas, dapat dikatakan bahwa Brand Image Intel sebagai processor
yang selama ini melekat pada konsumen menjadikan Intel tetap
menjadi pilihan di tengah- tengah persaingan dan banyaknya
produk- produk lain yang sejenis.
4) Variabel Marketing Strategics (X3) mempunyai pengaruh yang
positif terhadap keputusan pembelian (Y) dengan koefisien regresi
sebesar 0.301, yang artinya jika terjadi peningkatan variabel
'"
:
Marketing Strategics sebesar satu satuan, maka keputusan
Pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0.301. dengan catatan
bahwa variabel lain tetap (konstan)
Terkait dengan pernyataan tersebut dan dari hasil analisis di
atas, dapat dikatakan bahwa Marketing Strategic yang diterapkan
perusahan Intel terhadap pasar telah menghasilkan strategic yang
tepat sehingga Intel menjadi market leadc:r dalam industri Micro
chip processor klmsusnya di indonesia.
c. Uji Simultan (Uji F)
Tabel 4.13 Hasil Uji Simultan (Uji F)
Sum of Model Souares df Mean Souare F Siq. 1 Regression 1003.506 3 334.502 414.382 .DOD"
Residual 77.494 96 .807 Total 1081.000 99
a. Predictors: (Constant), Marketing Stategic, Kualitas Produk, Brand Image
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang
dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek variabel
independen terhadap variabel dependen. Dari penghitungan didapat nilai F
hitung sebesar 414.382. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 =
3 dan d6 = 96, didapat nilai F1abeI = 2.70. Karena nilai Fhitung (414.382) >
nilai Ftabel (2. 70) maka dapat disimpulkan bahwa ke tiga variabel
independen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependennya yaitu Keputusan Pembelian Processor Intel. Sehingga model
regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi.
d. Uji Parsial (Uji t)
Dari persamaan regresi yang didapatkan, akan dilakukan pengujian
apakah nilai konstanta dan koefisien variabel independen memberikan
pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, untuk itu
dilakukan uji parsial (Uji t). Pengujian ini bisa dilakukan dengan dua
metode, yang pertama dengan uji t yaitu membandingkan nilai thitung
dengan tiabel dan yang kedua dengan uji signifikansi
!. Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan t1abel di mana µ1=µ2
Jika Jthitunsl > tiabeh maka Ho ditolak
Jika JthitungJ :S: t1abeh maka Ho diterima
2. Berdasarkan nilai probabilitas dengan a= 0,05 :
Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho diterirna
Jika probabilitas :s; 0,05 , maka Ho ditolak
Tabet 4.14 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficlen!S'
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error t Sia. 1 (Constant) 4.666 .770 6.058 .000
Kualitas Produk .231 .061 3.801 .000 Brand Image .121 .045 2.728 .008 Marketing Stategic .301 .058 5.187 .000
a. Dependent Vartable: Keputusan Pembelian
Berikut adalah pengujiannya:
Nilai t1a001 bisa didapat pada tabel t-test, dengan a = 0.05, karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t"'ooi. nilai a dibagi dua
menjadi 0.025, dan df = 98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah
jumlah data, 100-2 = 98). Didapat t1a001adalah1.985.
Berdasarkan tabel Coefficients terlihat bahwa semua variabel
independennya memiliki nilai t1ii•ung yang lebih besar dari nilai t1aoob
sehingga variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Processor Intel.
Hal tersebut juga dapat terbukti dengan melihat nilai probabilitas
pada kolom Sig, semua variabel memiliki nilai Sig yang lebih kecil dari
0.05. Sehingga semua variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Pembelian Processor Intel.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Quality Product, Brand
Image, dan Marketing Strategics berpengaruh secara signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Processor Intel.
97
e. Koefisien Detenninasi (R2)
Tabel 4.15 Hasil Koefisien Dcterminasi (R2
)
Model Summarf
Adjusted Std. Error of Model R R Square R Square the Estimate 1 .963" .928 .926 .89846
a. Predictors: (Constant), Marketing Stategic, Kualitas Produk, Brand Image
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Pada tabel Model Summary, didapat nilai koefisien korelasi R
sebesar 0.963 dengan koefisien determinasi R2 sebesar 0.928. Nilai R
Square sebesar 0.928 (92.8% ), Ini menunjukkan bahwa dengan
menggunakan model regresi yang didapatkan dimana variabel independen
yaitu Quality Product, Brand Image, dan Marketing Strategics secara
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian
Processor Intel sebesar 92.8%. Sedangkan sisanya ( l00% - 92.8% = 7.2%)
adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh
terhadap variabel Keputusan Pembelian Processor Intel.
D. GAMBARANUMUMDATA
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara quality product, brand image, dan marketing strategics
terhadap keputusan pembelian processor intel. Dalam pengumpulan data,
peneliti menggunakan kuesioner.
Data kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk
mengetahui gambaran mengenai pengaruh quality product, brand image, dan
marketing strategics dalam mempengaruhi keputusan pembelian processor
intel. Untuk mengukur nilai-nilai dari setiap variabel, penelitian ini dilakukan
di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan responden
sebanyak 100 orang.
Prosedur analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan statistical
software yaitu SPSS 15. 00
1. Distribusi Frekuensi
a. Distribusi Frekuensi Quality Product (X1)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100
mahasiswa UIN Syarif Hidayatulllah, diperoleh hasil olah data
kuesioner sebagai berikut :
Tabel 4.16 Intel Lebih Cepat Dalam Membaca Program
No Kate!!ori Freknensi %' 1 Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuiu 0 0 3 Ragu-ragu 10 10.0 4 Setuiu 65 65 5 Sangat Setuiu 25 25
Total 100 100
Berdasarkan IV.9 diketahui bahwa 65% dari responden
menjawab setuju bahwa Intel lebih cepat dalam membaca program dan
sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
99
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu bahwa Intel lebih cepat
dalam membaca program sebanyak I 0 responden atau I 0%.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak
setuju frekuensinya 0%.
Tabel 4.17 Intel Selalu Menciptakan Tipe yang Beragam
Sesuai Kebutuhan Konsumen
No Kate1fori • .. ·· . Frek1Jellsi · o/o·. 1 Sangat tidak Setuiu 0 0.0 2 Tidak Setuju 0 0.0 3 Ragu-ragu 30 30.0 4 Setuju 35 35.0 5 Sangat setuju 35 35.0
Total 100 100
.·
Berdasarkan tabel IV. I 0, masing-masing 35% dari responden
menjawab setuju dan sangat setuju dengan pemyataan bahwa Intel
Selalu Menciptakan Tipe yang Beragam Sesuai Kebutuhan Konsumen.
Responden yang merasa ragu-ragu dengan pemyatan tersebut sebanyak
30orang atau 30% dari total responden. Sedangkan yang lainnya yaitu
sebanyak 0 orang atau 0% responden menjawab tidak setuju dan
<:gat tidak setuju.
No 1 2 3 4 5
Tabel 4.18 Intel Mempunyai Tingkatan Grafts yang Baik
Sesuai dengan Fitur Produk
Kate1wri · Frekuensi %'' San!.!at tidak Setuiu 0 0
Tidak Setuiu 0 0 Ragu-ragu 25 25
Setuiu 75 75 San!.!at Setuju 0 0 Total 100 100
100
Berdasarkan IV.11 diketahui bahwa 75% dari responden
menjawab setuju bahwa Intel Mempunyai Tingkatan Gratis yang Baik
Sesuai dengan Fitur Produk dan sebanyak 25 responden menjawab
ragu-ragu dengan pernyataan tersebut. Sedangkau yang menjawab
saugat setuju, sangat tidak setuju dau tidak setuju bahwa Intel
Mempunyai Tingkatan Gratis yaug Baik Sesuai dengau Fitur Produk
sebanyak 0 responden atau 0%.
'No I 2 3 4 5
Tabel 4.19 Intel Diterapkan dengan Kreatif sehingga
Memudahkau Penggunaannya
, . . Katc!!orL . . Frekuensi % Sangat tidak SetiJju 0 0.0
Tidak Setuju 0 0.0 Rami - ra1m 20 20.0
Setuju 50 50.0 Sangat setuju 30 30.0 Total 100 100
Berdasarkan tabel IV.12, masing-masing 50% dari responden
meqjawab setuju dengan pernyataan bahwa Intel Diterapkan dengan
Kreatif sehingga Memudahkan Penggunaannya. Responden yang
merasa sangat setuju dengau pernyatan tersebut sebanyak 30oraug atau
30% dari total responden. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 20 orang atau 20% responden dan yaug menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju sebanyakO atau 0%.
101
Tabel 4.20 Cara lnstalasi Intel Mudah, sehingga Konsumen Cepat Mengerti
Fitur di dalamnya
No Kat.,.,ori Frekucnsi % .
1 Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ragu 20 20 4 Setuju 50 50 5 Sangat Setuiu 30 30
Total 100 r-
100 I
Berdasarkan IV.13 diketahui bahwa 50% dari responden
menjawab setuju bahwa Cara Instalasi Intel Mudah, sehingga
Konsumen Cepat Mengerti Fitur di dalamnya dan sebanyak 30
responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu bahwa Cara Instalasi Intel
Mudah, sehingga Konsumen Cepat Mengerti Fitur di dalamnya
sebanyak 20 responden atau 20%. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
I
Tabel 4.21 Intel Tahan Lama, bila Ada Kerusakan Stand Servicenya
Banyak dan Mudah Ditemukan
No Kate1mri . Frckuensi % 1 Sangat tidak Setuiu 0 0 2 Tidak Setuju 20 20 3 Ragu-rarm 0 0 4 Setuju 50 50 5 Sangat Setuiu 30 30
Total 100 100
Berdasarkan IV.14 diketahui bahwa 50% dari responden
meajawab setuju bahwa Intel Tahan Lama, bila Ada Kerusakan Stand
102
Servicenya Banyak dan Mudah Ditemukan dan sebanyak 30 responden
menjawab sangat setuju dengan pemyataan tersebut. Sedangkan yang
menjawab tidak setuju bahwa Intel Tahan Lama, bila Ada Kerusakan
Stand Servicenya Banyak dan Mudah Ditemukan sebanyak 20
responden. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu dan sangat
tidak setuju frekuensinya 0%.
No I 2 3 4 5
Tabel 4.22 Semakin Tinggi Tipe yang Ditawarkan,
Semakin Cepat Processor Membaca Program
Katel!:ori · .. · Frekuensi % Sangat tidak Setuiu 0 0
Tidak Setuju 0 0 Ragu-ragu 0 0
Se~ju 60 60 Sammt Se tu iu 40 40 Total 100 100
.
Berdasarkan IV.15 diketahui bahwa 60% dari responden
menjawab setuju bahwa Semakin Tinggi Tipe yang Ditawarkan,
Semakin Cepat Processor Membaca Program dan sebanyak 40
responden menjawab sangat setuju dengan pemyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu, tidak sctuju, dan sangat tidak
setuju frekuensinya 0%.
1/n
Tabel 4.23 Intel sebagai Perusahaan yang Menjadi
Market Leader dalam Pasar Micro Chip Processor
No Kat...,,ori Ftekuensi % I Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 20 20 3 Ragu-ragu 0 0 4 Setuiu 35 35 5 Sangat Setuiu 45 45
Total 100 I 100
Berdasarkan IV.16 diketahui bahwa 45% dari responden
menjawab sangat setuju bahwa Intel sebagai Perusahaan yang Menjadi
Market Leader dalam Pasar Micro Chip Processor dan sebanyak 35
responden menjawab setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan
yang menjawab tidak setuju bahwa Intel sebagai Perusahaan yang
Menjadi Market Leader dalam Pasar Micro Chip Processor sebanyak
20 responden. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu dan
sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
b. Distribusi Frekuensi Brand Image (X2)
Tabel 4.24 Intel merupakan Merek Micro Chip yang Tahan Lama,
Berkualitas, dan Bergaransi
' No Kate1mri · ·. Frekuensi %'' 1 Sani>at tidak Setuiu 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Raim-ragu 20 20 4 Setuiu 54 54 5 Sanl.!at Setuiu 26 26
Total 100 100
1f\A
Berdasarkan IV.17 diketahui bahwa 54% dari responden
menjawab setuju bahwa Intel merupakan Merek Micro Chip yang
Tahan Lama, Berkualitas, dan Bergaransi dan sebanyak 26 responden
menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang
menjawab ragu-ragu bahwa Intel merupakan Merek Micro Chip yang
Tahan Lama, Berkualitas, dan Bergaransi sebanyak 20 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak
setuju frekuensinya 0%.
Tabel 4.25 Merek Produk Micro Chip Intel Mudah Dikenali
No Kategori ·· Freknensi . % ',
I Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 16 16 3 Ragu-ragu 16 16 4 Setuiu 30 30 5 Sangat Setuju 38 38
Total 100 100
Berdasarkan IV.18 diketahui bahwa 38% dari responden
menjawab sangat setuju bahwa Merek Prodtik Micro Chip Intel Mudah
Dikenali dan sebanyak 30 responden menjawab seuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dan tidak
setuju bahwa Merek Produk Micro Chip Intel Mudah Dikenali masing-
masing sebanyak 16 responden. Sedangkan responden yang menjawab
sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
lli<
No 1 2 3 4 5
Tabel 4.26 Intel Sudah Mempunyai Market Leader
di Pasar Micro Chip di Indonesia
Kate!!ori Frekuensi Sangat tidak Setuju 0
Tidak Setuju 16 Ragu-ragu 4
Setuju 58 Sangat Setuiu 22 Total 100
% .
0 16 4 58 22 100
Berdasarkan IV.19 diketahui bahwa 58% dari responden
menjawab setuju bahwa Intel Sudah Mempunyai Market Leader di
Pasar Micro Chip di Indonesia dan sebanyak 22 responden menjawab
sangat setuju dengan pemyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab
tidak setuju bahwa Intel Sudah Mempunyai Market Leader di Pasar
Micro Chip di Indonesia sebanyak 16 responden. Sedangkan
responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4% dan sangat tidak
setuju frekuensinya 0%.
Tabet 4.27 Pemberdayaan Merek Intel di Semua Lini Produk
Berjalan dengan Baik
No KatC!!ori Frelmensi % 1 Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 20 20 3 Ragu-ragu 24 I 24 4 Setuju 36 36 5 Sangat Setuiu 20 20
Total 100 100
Berdasarkan IV.20 diketahui bahwa 36% dari responden
menjawab setuju bahwa Pemberdayaan Merek Intel di Semua Lini
Produk Berjalan dengan Baik dan sebanyak 24 responden menjawab
tidak setuju dengan pemyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab
sangat setuju babwa Pemberdayaan Merek Intel di Semua Lini Produk
Berjalan dengan Baik sebanyak 20 responden. Sedangkan responden
yang menjawab tidak setuju 20% dan sangat tidak setuju frekuensinya
0%.
Tabel 4.28 Pengalaman Menggunakan Intel secara Tidak Langsung
Membentuk Citra Merek Intel
No Kate1!1lri . Frelmensi %, . .
1 Sangat tidak SetQju 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ragu 15 I 15 4 Setuju 50 I 50 5 Sangat Setuju 35 35
Total 100 100
Berdasarkan IV.21 diketahui bahwa 50% dari responden
menjawab setuju bahwa Pengalaman Menggunakan Intel secara
Langsung Membentuk Citra Merek Intel dan sebanyak 35 responden
me1tjawab sangat setuju dengan pemyataan tersebut. Sedangkan yang
menjawab ragu-ragu bahwa Pengalaman Menggunakan Intel secara
Langsung Membentuk Citra Merek Intel sebanyak 15 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak
setuju frekuensinya 0%.
1117
Tabel 4.29 Slogan yang Diberikan Intel Memberikan Rasa Percaya
ketika Memutuskan Membeli
No Kate2ori .. Frekuensi % .
1 Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 16 16 3 Ragu-ragu 4 4 4 Setuiu 54 54 5 Sangat Setuiu 26 26
Total 100 100
Berdasarkan IV.22 diketahui bahwa 54% dari responden
menjawab setuju bahwa Slogan yang Diberikan Intel Memberikan
Rasa Percaya ketika Memutuskan Membeli dan sebanyak 26
responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab tidak setuju bahwa Slogan yang Diberikan
Intel Memberikan Rasa Percaya ketika Memutuskan Membeli
sebanyak 16 responden. Sedangkan responden yang menjawab ragu-
ragu sebanyak 4% dan sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
Tabel 4.30 Citra Merek Intel Mempunyai Tingkat
Purna Jual Lebih Tinggi Dibanding Merek Lain
No Kattll!ori Frekuensi , 01o- ' 1 Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ragu 24 24 4 Setl!iu 56 56 5 Sangat Setuju 20 20
Total 100 100
Berdasarkan IV.23 diketahui bahwa 56% dari responden
menjawab setuju bahwa Citra Merek Intel Mempunyai Tingkat Purna
Lebih Tinggi Dibanding Merek Lain dan sebanyak 24 responden
menjawab ragu-ragu dengan pemyataan tersebut. Sedangkan yang
menjawab sangat setuju bahwa Citra Merek lntc:l Mempunyai Tingkat
Puma Lebih Tinggi Dibanding Merek Lain sebanyak 20 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak
setuju frekuensinya 0%.
Tabel 4.31 Brand Awamess Intel telah Ada Dibenak Konsumen
saat lngin Membeli PC
No Kllteeori ·· Frekuensi % I Saniwt tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 20 20 3 Ra!!U-ragu 0 0 4 Setuiu 60 60 5 Sangat Setuiu 20 20
Total 100 100
Berdasarkan IV.24 diketahui bahwa 60% dari responden
menjawab setuju bahwa Brand Awarness Intel telah Ada Dibenak
Konsumen saat lngin Membeli PC dan masing-masing sebanyak 20
responden menjawab sangat setuju dan tidak seluju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dan sangat tidak
frekuensinya 0 responden atau 0%.
109
c. Distribusi Frekuensi Marketing Strategics (X3)
Tabet 4.32 Produk Intel Bervariasi sesuai Kebutuhan Konsumen
No Kate2ori Frekueusi % 1 Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ragu 10 10 4 Setuju 65 65 5 Sangat Setuiu 25 25
Total 100 100
Berdasarkan IV.25 diketahui bahwa 65% dari responden
menjawab setuju bahwa Produk Intel Bervariasi sesuai Kebutuhan
Konsumen dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu bahwa
Produk Intel Bervariasi sesuai Kebutuhan Konsumen sebanyak 10
respond en atau 10%. Sedangkan responden yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
Tabet 4.33 Harga Bervariasi sesuai Tingkat Kemampuan Kualitas Produk Intel
No .
Katei:mri Frekuensi % 1 Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ram1 0 0 4 Setuju 50 50 5 Sangat Setuju 50 50
Total 100 100
Berdasarkan IV.26 diketahui bahwa 50% dari responden
menjawab sangat setuju dan setuju bahwa Harga Bervariasi sesuai
Tingkat Kemampuan Kualitas Produk Intel. Sedangkan responden
110
yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju
frekuensinya 0%.
Tabel 4.34 Perusahaan Intel Rajin Menciptakan Produk Baru
Dibanding Perusahaan Lain
No . Kat.,.,ori . .. Frekuensi % I Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuiu 20 20 3 Ragu-ragu 10 10 4 Setuju 60 60 5 Sangat Setuiu 10 10
Total 100 100
Berdasarkan IV.27 diketahui bahwa 60% dari responden
menjawab setuju bahwa Perusahaan Intel Rajin Menciptakan Produk
Baru Dibanding Perusahaan Lain dan sebanyak 20 responden
menjawab tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang
menjawab ragu-ragu dan setuju bahwa Perusahaan Intel Rajin
Menciptakan Produk Baru Dibanding Perusahaan Lain sebanyak I 0
responden. Sedangkan responden yang meujawab sangat tidak setuju
frekuensinya 0%.
Tabel 4.35 Intel selalu Menciptakan Produk Baru yang Tidak Dimiliki Perusahaan Lain
No Kate1wri Frekuensi % I Sangat tidak Setuiu 0 0 2 Tidak Setuiu 30 30 3 Ragu-ragu 10 10 4 Setuiu 35 35 5 Sangat Setuiu 25 25
Total 100 100
11 1
Berdasarkan IV.28 diketahui bahwa 35% dari responden
menjawab setuju bahwa Intel selalu Menciptakan Produk Baru yang
Tidak Dimiliki Perusahaan Lain dan sebanyak 30 responden menjawab
tidak setuju dengan pemyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab
sangat setuju bahwa Intel selalu Menciptakan Produk Baru yang Tidak
Dimiliki Perusahaan Lain sebanyak 25 responden. Sedangkan
responden yang menjawab ragu-ragu I 0% dan sangat tidak setuju
frekuensinya 0%.
Tabel 4.36 Distribusi Pemasaran Intel Mencakup Seluruh Pasar
No' .
Katevori Frekuensi - o/o --I Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ragu 30 30 4 Setuiu 50 50 5 Sangat Setuju 20 20
Total 100 100
Berdasarkan IV.29 diketahui bahwa 50% dari responden
menjawab setuju bahwa Distribusi Pemasaran Intel Mencakup Seluruh
Pasar dan sebanyak 30 responden menjawab ragu-ragu dengan
pemyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju bahwa
Distribusi Pemasaran Intel Mencakup Seluruh Pasar sebanyak 20
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
Tabel 4.37 Intel Selalu Melakukan Promosi ketika Meluncurkan Produk Baru
·No Kate~ori Frekueusi % I Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ragu 10 JO 4 Setuju 75 75 5 Sangat Setuiu 15 15
Total 100 100
Berdasarkan IV.30 diketahui bahwa 75% dari responden
menjawab setuju bahwa Intel Selalu Melakukan Promosi ketika
Meluncurkan Produk Baru dan sebanyak 15 responden menjawab
sangat setuju dengan pemyataan tersebut. Sed:mgkan yang menjawab
ragu-ragu bahwa Intel Selalu Melakukan Promosi ketika Meluncurkan
Produk Baru sebanyak 10 responden. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
Tabel 4.38 Processor Intel Pemasok Utama Bagi Hampir Semua PC
No . Katef,!ori Frekuensi %
. .
1 Sangat tidak Setuiu 0 0 2 Tidak Setuju 20 20 3 Ra!!ll - ra!!ll 10 10 4 Setuiu 40 40 5 Sangat Setuju 30 30
Total 100 100
Berdasarkan IV.31 diketahui bahwa 40% dari responden
menjawab setuju bahwa Processor Intel Pemasok Utama Bagi Hampir
Semua PC dan sebanyak 30 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab tidak setuju bahwa
Processor Intel Pemasok Utama Bagi Hampir Semua PC sebanyak 20
responden. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu I 0% dan
sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
Tabel 4.39 Intel Mendukung Pemain Baru dalam Industri PC
No · Katel!:ori ... Frekueusi %, I Sangat tidak Setuiu 20 20 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ragu 20 20 4 Setuju 40 40 5 Sangat Setuju 20 20
Total 100 100
Berdasarkan IV.32 diketahui bahwa 40% dari responden
menjawab setuju bahwa Intel Mendukung P1emain Baru dalam Industri
PC dan masing-masing sebanyak 20 responden menjawab sangat
setuju, ragu-ragu, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 0%.
d. Distribusi Frekuensi Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4.40 Keputusan Membeli Sesuai Dengan Kebutuhan
No . Kate!!:ori Frekuensi '% I Sangat tidak Setuiu 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ragu 10 10 4 Setuju 30 30 5 Sangat Setuiu 60 60
Total 100 100
Berdasarkan IV.33 diketahui bahwa 60% dari responden
menjawab sangat setuju bahwa Keputusan Membeli Sesuai Dengan
Kebutuhan dan sebanyak 30 responden menjawab setuju dengan
pemyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu bahwa
Keputusan Membeli Sesuai Dengan Kebutuhan sebanyak 10
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju frekuensinya 0 responden atau 0%.
Tabet 4.41 Informasi di Media Masa Maupun Elektronik secara Tidak Langsung
Mempengaruhi Keputusan Pembelian
No - --- - --KatePOri" - -- . Frektiensi % .
I Sangat tidak Setuiu 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ragu 20 20 4 Setuju 50 50 5 Sangat Setuju 30 30
Total 100 100
Berdasarkan IV.34 diketahui bahwa 50% dari responden
menjawab setuju bahwa Informasi di Media Masa Maupun Elektronik
secara Tidak Langsung Mempengaruhi Keputusan Pembelian,
sebanyak 30 responden menjawab sangat setuju, dan sebanyak 20
responden menjawab ragu-ragu dengan pemyataan tersebut.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak
setuju frekuensinya 0%.
Tabel 4.42 Kepuasan saat Membeli Mempengaruhi untuk Membeli
Kembali Produk Intel
No Kate!Jori ·· Frekuensi -%--1 Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuiu 0 0 3 Ragu-ragu 30 30 4 Setuiu 30 30 5 San1mt Setuiu 40 40
Total 100 100
Berdasarkan IV.35 diketahui bahwa 40% dari responden
menjawab sangat setuju bahwa Kepuasan saat Membeli
Mempengaruhi untuk Membeli Kembali Produk Intel dan masing-
masing sebanyak 30 responden menjawab setuju dan ragu-ragu dengan
pemyataan tersebut. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
Tabel 4.43 Manfaat yang Diberikan Intel Memberikan Kepuasan
No Katei>'ori. Frekiieiisi % ....•
1 San11at tidak Setuiu 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Ragu-ram1 20 20 4 Setuju 40 40 5 San11at Setuiu 40 40
Total 100 100
Berdasarkan IV.36 diketahui bahwa 40% dari responden
menjawab setuju dan sangat setuju bahwa Manfaat yang Diberikan
Intel Memberikan Kepuasan dan sebanyak 20 responden menjawab
ragu-ragu dengan pernyataan tersebut. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
Tabel 4.44 Kebutuhan PC yang Berkualitas Sangat Penting untuk Pekerjaan,
sehingga Membeli Intel
NO-- Klltel!ori ·.· Freknensi .. --.%' 1 Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuju 0 I 0 3 Ragu-ragu 40 40 4 Setuju 10 10 5 Sangat Setuju 50 50
Total 100 100
Berdasarkan IV.37 diketahui bahwa 50% dari responden
menjawab sangat setuju bahwa Kebutuhan PC yang Berkualitas Sangat
Penting untuk Pekerjaan, sehingga Membeli Intel, sebanyak 40
responden menjawab ragu-ragu dan sebanyak l 0 responden menjwab
setuju dengan pemyataan tersebut. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
Tabet 4.45 Processor Intel Dibeli karena Telah Terbukti Ketangguhannya
No · . Kate1!0ri Freklieilsi · ' · % .··.·
.
l Sangat tidak Setuju 0 0 2 Tidak Setuiu 0 0 3 Ral!ll - ral!ll 0 0 4 Setuiu 70 70
I 5 Sangat Setuju 30 30 Total 100 100
Berdasarkan IV.38 diketahui bahwa 70% dari responden
menjawab setuju bahwa Processor Intel Dibeli karena Telah Terbukti
Ketangguhannya dan sebanyak 30 responden menjawab sangat setuju
dengan pemyataan tersebut. Sedangkan responden yang mettjawab
ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju frekuensinya 0%.
A. Kesimpulau
BABV
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas yang telah dilakukan pada bab IV
diperoleh kesimpulan bahwa setiap pertanyaan yang terdapat pada setiap
variabel independen dan dependen adalah valid dan reabilitas.
Berdasarkan basil regresi linier berganda didapat kesimpulan bahwa :
1. Hasil uji parsial (individu) pada variabel Quality Product (X1) terhadap
Keputusan Pembelian (Y) dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima.
Aitinya bahwa Quality Product (X1) memberikan pengaruh secara
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Processor Intel (Y) sebesar
0.231
2. Hasil uji parsial (individu) pada variabel Brand Image (X2) terhadap
Keputusan Pembelian (Y) dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya bahwa Brand Image (X2) memberikan pengaruh secara signifikan
terhadap Keputusan Pembelian Processor Intel (Y) sebesar 0.121
3. Hasil uji parsial (individu) pada variabel Marketng Strategics (X3)
terhadap Keputusan Pembelian (Y) dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya bahwa Marketng Strategics (X3) memberikan pengaruh
secara signifikan terhadap Keputusan Pembe!ian Processor Intel (Y)
sebesar 0.301
4. Hasil uji F (simultan) dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya ketiga variabel independen yaitu Quality Product (X1), Brand
Image (X2), dan Marketing strategics (X3) memberikan pengaruh secara
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Processor Intel (Y) sebesar
414.382 pada F hitung > 2.70 pada F tabel.
5. Dari hasil uji Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0.928. ha! ini
berarti bahwa 92.8% variabel Keputusan Pembelian Processor Intel (Y)
dijelaskan oleh variabel Quality Product (X1), Brand Image (X2),
Marketng Strategics (X3). Sedangkan sisanya sebesar 7 .2% dijelaskan oleh
faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam
penelitian ini.
6. Didapatkan pada uji parsial/ uji t urutan yang paling mempengaruhi
keputusan pembelian adalah yang pertama variabel Marketing Strategic,
kedua adalah variabel Kualitas Produk, dan yang ketiga adalah variabel
Brand Image. Penulis mencoba mencari sebab mengapa Marketing
Strategic paling mempengaruhi keputusan pembelian prosessor Intel
dibanding Kualitas Produk dan Brand Image yaitu dengan melakukan
turun langsung ke pasar komputer yakni yang berlokasi di Mangga Dua.
Hasilnya penulis menemukan beberapa faktor antara lain yaitu terdapatnya
produk Prosessor Intel yang kualitas produknya adalah tidak dikemas
dengan Box prosessor nya atau biasa disebut barang Rekondisi, ha! ini
adalah salah satu penyebab mengapa Brand Image dan Kualitas Produk
Intel menurun untuk itu penulis mengambil kesimpulan saat ini adalah
Marketing Strategik yang lebih diutamakan ketimbang Kualitas Produk
dan Brand Image.
B. Implikasi
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis diketahui bahwa
keputusan pembelian processor Intel secara signifikan dipengaruhi oleh
Kualitas Produk:, Brand Image, dan Marketing Strategik. Model regresi
berganda dalam penelitian ini juga telah diuji dan terbebas dari adanya gejala
Autokorelasi, Multikorelasi, Heterokesdisitas dan normalitas. Implikasi yang
didapat dalam penelitian ini agar konsumen tetap konsisten memilih Intel
sebagai pilihan processor dalam membeli komputer atau PC. Selain itu,
perusahaan dalam ha! ini yaitu perusahaan Intel hendaknya tetap me1tjaga da
mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai, tetap menjaga kepercayaan
konsumen, menjaga citra positif produk dan perusahaan selaku pemasok micro
chip perocessor, serta merancang strategi pemasaran dan diferensiasi produk
yang efektifkepada masyarakat mengingat telah muncul pesaing- pesaing baru
selain AMD di industri perangkat lunak pada komputer.
C. Saran
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat
disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perusahaan Intel selaku produsen terbesar micro chip processor yang telah
mendapatkan kepercayaan positif dimasyarakat luas atau mungkin
sebagian besar masyarakat negara- negara asing harus terus menjaga dan
mempertahankan juga menyempumakan kualitas produknya lebih baik
lagi dengan inovasi- inovasi produk yang dinamis dan menyesuaikan
l?ll
dengan keinginan konsumen dewasa ini dan masa yang akan datang.
2. Citra positif yang dimiliki oleh perusahaan Intel dalam ha! ini harus tetap
dipertahankan, diperbaharui dan ditingkatkan lagi melalui peningkatan
kualitas produk, kualitas layanan, perluasan pangsa pasar dan target pasar
baru, keperdulian sosial, serta distribusi infom1asi yang positif dan
menarik bagi masyarakat luas.
3. Distribusi informasi yang baik sebagai alat dan strategi pemasaran yang
tepat dan efektif harus tetap menjadi ha! utama yang harus dipertahankan
guna terjaganya komunikasi yang positif antara perusahaan selaku
produsen maupun penjual dan masyarakat luas selaku konsumen.
4. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis, dalam ha! ini
penulis menyarankan untuk mengganti atau menambahkan variabel lainya
agar dapat dilihat secara lebih mendalam dan komprehensif faktor apa saja
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
1? 1
DAFTARPUSTAKA
Kotler, Philip dan Amstrong, "Dasar-dasar Pemasaran ", Jilid 5, Prenhallindo,
Jakarta, 2000.
Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran'', Jilid 1 dan 2, Edisi Kesebelas, PT.
Indeks, Jakarta, 2005.
Assauri, Sofyan, "Manajemen Pemasaran ", PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta,
2004.
Kotler, Philip dan Susanto, AB. Manajemen Pemasaran di Jndonesia _, Ana/is is,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Salemba Empat,Jakarta,
2000.
Sekaran, Uma, "Research Method Jo Business'', John Wiley & Son,INC.
Dewi Kinorika, Jurnal, Menciptakan Brand Equity Melalui Kepuasan Pelanggan,
2003.
Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran", Edisi Milenium Jilid I dan 2,
Prenhallindo, Jakarta, 2002.
Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran'', Edisi Millenium, PT. Indeks, Jakarta,
2001
Rangkuti, Freddy, "The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity
Dan Strategi Pengembangan Mere!C', Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2002.
Kotler, Philip & Gray Armstrong "Dasar- Dasar Pemasaran", PT. lndeks
Kelompok Gramedia, Jakarta, 2003
Tjiptono, F "Strategi Pemasaran'', Yogyakarta: Andi Offset, 2001 1'}')
Y amit, Zulian. "Majanemen Kua/itas Produk dan Jasa ", Y ogyakarta: Ekonosia,
2002
Rangkuti, Fredy. "The Power Of Brands: Teknik Menge/a/a Brand Equity dan
Strategi
Pengembangan Merek", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002.
Hamid, Abdul. "Buku Panduan Penulisan Skripsi", Cetakan I, FEIS UIN Press,
Grafika Karya Utama, Jakarta, Juli 2005.
Rochae~, Eti dan Abdul Majid Latief. "Metodologi Penelitian Bisnis dengan
Aplikasi SPSS", Cetakan Petama, Mitra Wacana Madia, Jakarta, 2007
Isnaini, Arief. "Model dan Strategi Pemasaran", NTP Press, Mataram, 2005.
Sciffman, et al,. "Consumer Behavior" New Jersey, The Prentice Hall, 1997
Purnama, Lingga,. "Strategi Marketing Plan", Gramedia Pustaka Umum, Jakarta,
2001
Agung, Bhuono,. "Strategi Jitu Dalam Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS", CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2005
123
LAMPIRANl KUESIONER PENEUTIAN
Assalamualaikum Wr. Wb
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir saya,
maka dengam ini :
Nama
Nim
Fakultas I jur
Universitas
Judul Skripsi
: Khawwas Adimas M
: 205081000141
: Ekonomi dan llmu Sosial/ Manajemen
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: "Analisis Pengaruh Quality Product dan Brand Image
serta Marketing Strategic terhadap Keputusan
Pembelian Processor Intel"
(Studi Kasus Mahasiswa UIN pengguna Processor
Intel)
Saya mohon kesediaan teman- teman untuk rnengisi angket yang
telah disediakan sebagai bahan penelitian dan pengumpulan data sesuai
dengan judul skripsi diatas. Alas perhatian dan kEirja samanya, saya
ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Petunjuk Pengisian Angket
1. lsilah data diri anda sebelum melakukan pengisian angket
2. Seri tanda silang (x) pada pilihan yang sesuai dengan pilihan anda
3. Pilih hanya satu jawaban untuk setiap pertanyaan
I. ldentitas Responden
1. Nama Responden
2. Jenis Kelamin
3. Usia
4. Tinggkat Pendidikan
5. Tipe micro chip Prosessor merek Intel yang anda gunakan saat ini :
6. Berapa lama anda telah menggunakan komputEff dengan Processor
merek Intel :
a. Kurang dari 6 bulan
b. 6 bulan - 2 tahun
c. Lebih dari 2 tahun
7. Berapa uang saku anda dalam sebulan :
a. Kurang dari Rp. 500.000,-
b. Rp. 500.000 - Rp. 700.000,-
c. Lebih dari Rp. 700.000,-
8. Anda membeli processor merek Intel berdasarkan sumber inforrnasi
dari:
a. Keluarga
b. Teman
c. Melihat I membaca lklan (media elektonik dan media massa)
d. Pengalarnan sendiri atau keinginan untuk mencoba
9. Mengapa anda rnemilih kornputer dengan processor merek Intel :
a. Coba- coba
b. Intel telah digunakan banyak pengguna komputer
c. Kualitas Intel yang baik
II. Daftar Pertanyaan
Pilihlah jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan pilihan anda,
caranya dengan memberikan tanda contreng I chek list M pada kolom
kolom yang tersedia.
Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :
SS : Sangat Setuju diberi skor 5
s : Setuju diberi skor 4
R : Ragu- ragu diberi skor 3
TS : Tidak Setuju diberi skor 2
STS : Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
NO KUALITAS PRODUK (X1) SS s R TS STS
1 Tingkat kecepatan membaca program, processor intel lebih unggul dibanding orocessor vana lain
2 Processor Intel yang dipasarkan saat ini selalu menciptakan tipe yang beragam dan bervariasi sesuai dengan kebutuhan konsumen
3 Processor Intel mempunyai tinggkatan gratis yang baik sesuai dengan fitur oroduk yang ditamoilkan
4 Teknologi yang digunakan pada processor Intel diterapkan dengan cara yang berbeda atau kreatif sehingga memudahkan konsumen dalam menaaunakannva
5 Cara instalasi processor Intel mudah, sehingga konsumen cepat mengerti penaaunaan fitur- fitur didalamnva
6 Processor Intel awet dan tahan lama jdan bila ada kerusakan Stand service center Intel banvak dan mudah ditemukan
7 Semakin tinggi tipe processor intel yang ditawarkan dipasaran semakin cepat pula processor membaca proaram
8 Sa ya menganggap perusahaan Intel sebagai perusahaan yang menjadi market leader dalam pasar micro chip processor
NO CITRA MEREK (X2) SS s R TS STS
1 Intel merupakan merek micro chip processor yang mempunyai daya tahan lama, berkualitas dan beraaransi resmi
2 Merek produk micro chip processor Intel mudah diinaat dan dikenali oleh konsumen
3 Micro Chip Processor Intel sudah mempunyai market leader dipasar industri micro chip orocessor di indonesia
4 Pemberdayaan merek Intel disemua lini produk ada dan berjalan dengan baik sehingga memberikan keunggulan biaya dengan mempromosikan lini produk dari masina-masina produk
5 Pengalaman langsung dari konsumen yang pernah menggunakan produk Intel secara tidak langsung dapat membentuk citra merek dari processor Intel
6 Slogan yang diberikan Intel memberikan rasa percaya bagi anda ketika memutuskan membeli
7 Citra merek pada produk Intel mempunyai tingat puma jual yang relatif masih tinggi ketimbana merek processor lainva
8 Menurut saya Brand Awarness Intel telah tercipta dalam benak konsumen ketika ingin membeli komPuter/ PC
NO MARKETING STRATEGIC (X3) SS s R TS STS
1 Produk Processor Intel bervariasi sesuai denaan kebuthan konsumen
2 Harga yang ditawarkan bermacam- I
macam sesuai dengan tingkatan I kemampuan kualitas setiaP Produk
128
processor Intel 3 Perusahaan Intel rajin dalam menciptakan
produk- produk baru dibanding perusahaan processor lainva
4 Intel selalu menciptakan produk dengan teknologi baru yang tidak dimiliki perusahaan processor lain sebelumnya
5 Distribusi Pemasaran yang dilakukan Intel mencanakup seluruh pasar
6 Intel selalu melakukan promosi ketika meluncurkan produk baru
7 Processor Intel menjadi pemasok utama bagi hampir semua produsen PC/ komputer
a Intel mendukung pemain baru dalam indusri PC/ komputer
NO KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) SS s R TS STS
1 Keputusan membeli processor Intel dilakukan untuk memenuhi kebutuhan and a
2 lnformasi yang beredar di media massa maupun elektronik secara tidak langsung mempengaruhi anda dalam melakukan oembelian
3 Kepuasan yang anda dapatkan setelam membeli processor Intel mempengaruhi anda dalam melakukan pembelian kembali atau mengupgrade jika Intel mengeluarkan produk baru
4 Manfaat yang diberikan oleh Processor Intel memberikan keouasan bagi anda
5 Kebutuhan akan computer dengan processor berkualitas dirasakan sangat pen ting untuk menunjang anda dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga anda memutuskan untuk membeli Intel
6 Sa ya memutuskan untuk membeli Processor Intel karena telah terbukti ketangguhannya dalam industri micro chip processor
1 ')Q
LAMPIRAN2
Data Primer Respondcn
RESPOND EN V ARIABEL KUALITAS PROD UK (Xl) Xl.l Xl.2 Xl.3 Xl.4 Xl.5 Xl.6 Xl.7 Xl.8
1 5 4 4 4 5 4 5 5 2 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 6 4 5 4 4 5 5 4 4 7 5 4 4 4 4 4 5 4 8 4 3 3 3 3 2 4 2 9 3 4 3 3 3 2 4 2 10 4 3 4 5 4 4 4 5 II 4 4 4 4 4 5 5 4 12 4 5 4 4 5 5 4 4 13 4 3 4 5 4 4 4 4 14 5 5 4 5 5 4 4 5 15 4 5 3 4 4 5 5 5 16 4 3 3 3 3 2 4 2 17 5 5 4 4 5 4 5 5 18 5 4 4 4 4 4 5 4 19 4 3 4 5 4 4 4 5 20 3 4 3 3 3 2 4 2 21 5 4 4 4 5 4 5 5 22 4 3 4 5 4 4 4 5 23 4 5 4 5 5 4 4 5 24 4 5 4 4 4 5 5 5 25 4 4 4 4 4 5 5 4 26 4 5 4 4 5 5 4 4 27 5 4 4 4 4 4 5 4 28 4 3 3 3 3 2 4 2 29 3 4 3 3 3 2 4 2 30 4 3 4 5 4 4 4 5 31 4 4 4 4 4 5 5 4 32 4 5 4 4 5 5 4 4
RESPOND EN VARIABEL KUALITAS PRODUK <Xl) Xl.I Xl.2 Xl.3 Xl.4 Xl.5 Xl.6 Xl.7 Xl.8
33 4 3 4 5 4 4 4 4 34 5 5 4 5 5 4 4 5 35 4 5 3 4 4 5 5 5 36 4 3 3 3 3 2 4 2 37 5 5 4 4 5 4 5 5
38 5 4 4 4 4 4 5 4 39 4 3 4 5 4 4 4 5 40 3 4 3 3 3 2 4 2 41 5 4 4 4 5 4 5 5 42 4 3 4 5 4 4 4 5 43 4 5 4 5 5 4 4 5 44 4 5 4 4 4 5 5 5 45 4 4 4 4 4 5 5 4 46 4 5 4 4 5 5 4 4 47 5 4 4 4 4 4 5 4 48 4 3 3 3 3 2 4 2 49 3 4 3 3 3 2 4 2 50 4 3 4 5 4 4 4 5 51 4 4 4 4 4 5 5 4 52 4 5 4 4 5 5 4 4 53 4 3 4 5 4 4 4 4 54 5 5 4 5 5 4 4 5 55 4 5 3 4 4 5 5 5 56 4 3 3 3 3 2 4 2 57 5 5 4 4 5 4 5 5 58 5 4 4 4 4 4 5 4 59 4 3 4 5 4 4 4 5 60 3 4 3 3 3 2 4 2 61 5 4 4 4 5 4 5 5 62 4 3 4 5 4 4 4 5 63 4 5 4 5 5 4 4 5 64 4 5 4 4 4 5 5 5 65 4 4 4 4 4 5 5 4 66 4 5 4 4 5 5 4 4 67 5 4 4 4 4 4 5 4 68 4 3 3 3 3 2 4 2 69 3 4 3 3 3 2 4 2
RESPOND EN VARIABELKUALITASPRODUK(Xl) XI.I Xl.2 Xl.3 Xl.4 Xl.5 Xl.6 Xl.7 Xl.8
70 4 3 4 5 4 4 4 5 71 4 4 4 4 4 5 5 4 72 4 5 4 4 5 5 4 4 73 4 3 4 5 4 4 4 4 74 5 5 4 5 5 4 4 5 75 4 5 3 4 4 5 5 5 76 4 3 3 3 3 2 4 2 77 5 5 4 4 5 4 5 5 78 5 4 4 4 4 4 5 4 79 4 3 4 5 4 4 4 5 80 3 4 3 3 3 2 4 2
131
81 5 4 4 4 5 4 5 5 82 4 3 4 5 4 4 4 5 83 4 5 4 5 5 4 4 5 84 4 5 4 4 4 5 5 5 85 4 4 4 4 4 5 5 4 86 4 5 4 4 5 5 4 4 87 5 4 4 4 4 4 5 4 88 4 3 3 3 3 2 4 2 89 3 4 3 3 3 2 4 2 90 4 3 4 5 4 4 4 5 91 4 4 4 4 4 5 5 4 92 4 5 4 4 5 5 4 4 93 4 3 4 5 4 4 4 4 94 5 5 4 5 5 4 4 5 95 4 5 3 4 4 5 5 5 96 4 3 3 3 3 2 4 2 97 5 5 4 4 5 4 5 5 98 5 4 4 4 4 4 5 4 99 4 3 4 5 4 4 4 5 100 3 4 3 3 3 2 4 2
RESPOND EN V ARIABEL BRAND IMAGE IX2l X2.l X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8
1 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 5 4 3 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 6 4 4 4 5 4 4 4 4 7 4 4 4 4 4 4 4 4 8 3 2 2 2 4 2 3 2 9 3 2 2 2 3 2 3 2 10 4 5 4 3 5 5 4 4 11 4 4 4 4 5 4 4 4 12 4 4 4 5 4 4 4 4 13 4 5 4 3 5 5 4 4 14 5 5 5 4 4 4 5 5 15 5 5 5 5 5 5 5 5 16 3 2 2 2 4 2 3 2 17 5 5 5 4 4 4 4 4 18 4 4 4 4 3 4 4 4 19 4 5 4 3 5 5 4 4 20 3 2 2 2 3 2 3 2 21 4 3 4 3 4 4 4 4 22 4 3 4 3 4 4 3 4 23 5 5 5 4 4 4 5 5
I 'l')
24 5 3 4 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 5 4 4 4 26 4 4 4 5 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 4 28 3 2 2 2 4 2 3 2 29 3 3 3 2 3 3 3 2 30 4 5 4 3 5 5 4 4 31 4 4 4 4 5 4 4 4 32 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 5 4 3 5 5 4 4 34 5 5 5 4 4 4 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 36 3 2 2 2 4 2 3 2 37 5 5 5 4 4 4 4 4
RESPOND EN V ARIABEL BRAND IMAGE 1 7,)
X2.l X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 38 4 4 4 4 3 4 4 4 39 4 5 4 3 5 5 4 4 40 3 2 2 2 3 2 3 2 41 4 3 4 3 4 4 4 4 42 4 3 4 3 4 4 3 4 43 5 5 5 4 4 4 5 5 44 5 3 4 5 5 5 5 5 45 4 4 4 4 5 4 4 4 46 4 4 4 5 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 48 3 2 2 2 4 2 3 2 49 3 3 3 2 3 3 3 2 50 4 5 4 3 5 5 4 4 51 4 4 4 4 5 4 4 4 52 4 4 4 5 4 4 4 4 53 4 5 4 3 5 5 4 4 54 5 5 5 4 4 4 5 5 55 5 5 5 5 5 5 5 5 56 3 2 2 2 4 2 3 2 57 5 5 5 4 4 4 4 4 58 4 4 4 4 3 4 4 4 59 4 5 4 3 5 5 4 4 60 3 2 2 2 3 2 3 2 61 4 3 4 3 4 4 4 4 62 4 3 4 3 4 4 3 4 63 5 5 5 4 4 4 5 5 64 5 3 4 5 5 5 5 5 65 4 4 4 4 5 4 4 4 66 4 4 4 5 4 4 4 4
67 4 4 4 4 4 4 4 4 68 3 2 2 2 4 2 3 2 69 3 3 3 2 3 3 3 2 70 4 5 4 3 5 5 4 4 71 4 4 4 4 5 4 4 4 72 4 4 4 5 4 4 4 4 73 4 5 4 3 5 5 4 4 74 5 5 5 4 4 4 5 5
RESPOND EN V ARIABEL BRAND IMAGE IX2l X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8
75 5 5 5 5 5 5 5 5 76 3 2 2 2 4 2 3 2 77 5 5 5 4 4 4 4 4 78 4 4 4 4 3 4 4 4 79 4 5 4 3 5 5 4 4 80 3 2 2 2 3 2 3 2 81 4 3 4 3 4 4 4 4 82 4 3 4 3 4 4 3 4 83 5 5 5 4 4 4 5 5 84 5 3 4 5 5 5 5 5 85 4 4 4 4 5 4 4 4 86 4 4 4 5 4 4 4 4 87 4 4 4 4 4 4 4 4 88 3 2 2 2 4 2 3 2 89 3 3 3 2 3 3 3 2 90 4 5 4 3 5 5 4 4 91 4 4 4 4 5 4 4 4 92 4 4 4 5 4 4 4 4 93 4 5 4 3 5 5 4 4 94 5 5 5 4 4 4 5 5 95 5 5 5 5 5 5 5 5 96 3 2 2 2 4 2 3 2 97 5 5 5 4 4 4 4 4 98 4 4 4 4 3 4 4 4 99 4 5 4 3 5 5 4 4 100 3 2 2 2 3 2 3 2
RESPOND EN V ARIABEL MARKETING STRATEGICS (X3
X3.l X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 1 4 5 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 2 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 6 5 4 4 3 3 4 3 4 7 4 4 3 4 4 4 4 4 8 3 4 2 2 3 4 2 I 9 4 4 2 2 4 4 2 1 10 4 5 4 5 4 3 4 3 11 4 5 4 4 3 4 4 4 12 4 4 4 3 3 4 3 4 13 3 5 4 5 4 4 4 3 14 4 4 5 5 5 4 5 4 15 5 5 4 2 5 5 5 5 16 4 4 2 2 3 4 2 1 17 4 5 4 4 4 4 5 5 18 5 4 3 4 4 4 4 4 19 5 5 4 5 4 5 4 3 20 4 4 2 2 4 3 2 1 21 4 5 4 4 4 4 5 5 22 4 5 4 5 4 4 4 3 23 4 4 5 4 5 4 5 4 24 5 5 4 2 5 5 5 5 25 4 5 4 4 3 4 4 4 26 5 4 4 3 3 4 3 4 27 4 4 3 4 4 4 4 4 28 3 4 2 2 3 4 2 1 29 4 4 2 2 4 4 2 1 30 4 5 4 5 4 3 4 3 31 4 5 4 4 3 4 4 4 32 4 4 4 3 3 4 3 4 33 3 5 4 5 4 4 4 3 34 4 4 5 5 5 4 5 4 35 5 5 4 2 5 5 5 5 36 4 4 2 2 3 4 2 1 37 4 5 4 4 4 4 5 5
RESPOND EN V ARIABEL MARKETING STRATEGICS IX3 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8
38 5 4 3 4 4 4 4 4 39 5 5 4 5 4 5 4 3 40 4 4 2 2 4 3 2 I
41 4 5 4 4 4 4 5 5 42 4 5 4 5 4 4 4 3 43 4 4 5 4 5 4 5 4 44 5 5 4 2 5 5 5 5 45 4 5 4 4 3 4 4 4 46 5 4 4 3 3 4 3 4 -47 4 4 3 4 4 4 4 4 48 3 4 2 2 3 4 2 1 49 4 4 2 2 4 4 2 1 50 4 5 4 5 4 3 4 3 51 4 5 4 4 3 4 4 4 52 4 4 4 3 3 4 3 4 53 3 5 4 5 4 4 4 3 54 4 4 5 5 5 4 5 4 55 5 5 4 2 5 5 5 5 56 4 4 2 2 3 4 2 1 57 4 5 4 4 4 4 5 5 58 5 4 3 4 4 4 4 4 59 5 5 4 5 4 5 4 3 60 4 4 2 2 4 3 2 1 61 4 5 4 4 4 4 5 5 62 4 5 4 5 4 4 4 3 63 4 4 5 4 5 4 5 4 64 5 5 4 2 5 5 5 5 65 4 5 4 4 3 4 4 4 66 5 4 4 3 3 4 3 4 67 4 4 3 4 4 4 4 4 68 3 4 2 2 3 4 2 1 69 4 4 2 2 4 4 2 1 70 4 5 4 5 4 3 4 3 71 4 5 4 4 3 4 4 4 72 4 4 4 3 3 4 3 4 73 3 5 4 5 4 4 4 3 74 4 4 5 5 5 4 5 4
RESPOND EN V ARIABEL MARKETING STRATEGICS (X3 X3.l X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8
75 5 5 4 2 5 5 5 5 76 4 4 2 2 3 4 2 1 77 4 5 4 4 4 4 5 5 78 5 4 3 4 4 4 4 4 79 5 5 4 5 4 5 4 3 80 4 4 2 2 4 3 2 1 81 4 5 4 4 4 4 5 5 82 4 5 4 5 4 4 4 3 83 4 4 5 4 5 4 5 4
84 5 5 4 2 5 5 5 5 85 4 5 4 4 3 4 4 4 86 5 4 4 3 3 4 3 4 87 4 4 3 4 4 4 4 4 88 3 4 2 2 3 4 2 I 89 4 4 2 2 4 4 2 I 90 4 5 4 5 4 3 4 3 91 4 5 4 4 3 4 4 4 92 4 4 4 3 3 4 3 4 93 3 5 4 5 4 4 4 3 94 4 4 5 5 5 4 5 4 95 5 5 4 2 5 5 5 5 96 4 4 2 2 3 4 2 I 97 4 5 4 4 4 4 5 5 98 5 4 3 4 4 4 4 4 99 5 5 4 5 4 5 4 3 100 4 4 2 2 4 3 2 I
RESPOND EN V ARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN Y)
YI Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 I 5 4 4 5 5 5
' 2 5 4 5 4 3 4 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 6 4 4 4 5 4 4 7 5 4 3 5 5 4 8 3 3 3 3 3 4 9 4 3 3 3 3 4 10 5 4 5 4 3 4 11 4 5 5 4 5 4 12 4 4 4 5 4 4 13 5 4 5 4 3 4 14 5 5 4 4 5 5 15 5 5 5 5 5 5 16 3 3 3 3 3 4 17 5 4 4 5 5 5 18 5 4 3 5 5 4 19 5 4 5 4 3 4 20 4 3 3 3 3 4 21 5 4 4 5 5 5 22 5 4 5 4 3 4 23 5 5 4 4 5 5 24 5 5 5 5 5 5
25 4 5 5 4 5 4 26 4 4 4 5 4 4 27 5 4 3 5 5 4 28 3 3 3 3 3 4 29 4 3 3 3 3 4 30 5 4 5 4 3 4 31 4 5 5 4 5 4 32 4 4 4 5 4 4 33 5 4 5 4 3 4 34 5 5 4 4 5 5 35 5 5 5 5 5 5 36 3 3 3 3 3 4 37 5 4 4 5 5 5
RESPOND EN VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN rY)
YI Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 38 5 4 3 5 5 4 39 5 4 5 4 3 4 40 4 3 3 3 3 4 41 5 4 4 5 5 5 42 5 4 5 4 3 4 43 5 5 4 4 5 5 44 5 5 5 5 5 5 45 4 5 5 4 5 4 46 4 4 4 5 4 4 47 5 4 3 5 5 4 48 3 3 3 3 3 4 49 4 3 3 3 3 4 50 5 4 5 4 3 4 51 4 5 5 4 5 4 52 4 4 4 5 4 4 53 5 4 5 4 3 4 54 5 5 4 4 5 5 55 5 5 5 5 5 5 56 3 3 3 3 3 4 57 5 4 4 5 5 5 58 5 4 3 5 5 4 59 5 4 5 4 3 4 60 4 3 3 3 3 4 61 5 4 4 5 5 5 62 5 4 5 4 3 4 63 5 5 4 4 5 5 64 5 5 5 5 5 5 65 4 5 5 4 5 4 66 4 4 4 5 4 4 67 5 4 3 5 5 4
68 3 3 3 3 3 4 69 4 3 3 3 3 4 70 5 4 5 4 3 4 71 4 5 5 4 5 4 72 4 4 4 5 4 4 73 5 4 5 4 3 4 74 5 5 4 4 5 5
RESPOND EN V ARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN Y)
Yl Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 75 5 5 5 5 5 5 76 3 3 3 3 3 4 77 5 4 4 5 5 5 78 5 4 3 5 5 4 79 5 4 5 4 3 4 80 4 3 3 3 3 4 81 5 4 4 5 5 5 82 5 4 5 4 3 4 83 5 5 4 4 5 5 84 5 5 5 5 5 5 85 4 5 5 4 5 4 86 4 4 4 5 4 4 87 5 4 3 5 5 4 88 3 3 3 3 3 4 89 4 3 3 3 3 4 90 5 4 5 4 3 4 91 4 5 5 4 5 4 92 4 4 4 5 4 4 93 5 4 5 4 3 4 94 5 5 4 4 5 5 95 5 5 5 5 5 5 96 3 3 3 3 3 4 97 5 4 4 5 5 5 98 5 4 3 5 5 4 99 5 4 5 4 3 4 100 4 3 3 3 3 4
139
LAMPIRAN 3. DISTRIBUSI FREKUENSI
1. KUALITAS PRODUK (Xl)
Processor Intel yang dlpasarkan saat lnl selalu menclptakan tlpe yang beragam dan bervariasl sesuai dengan kebutuhan konsumen
Cumulative Freauenrv Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 30 30.0 30.0 30.0 4.00 35 35.0 35.0 65.0 5.00 35 35.0 35.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Tlngkat kecepatan membaca program, processor Intel leblll unggul dibandlng processor yang lain
Cumulative Freauenr.v Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 10 10.0 10.0 10.0 4.00 65 65.0 65.0 75.0 5.00 25 25.0 25.0 100.0 Tola! 100 100.0 100.0
Processor Intel mempunyal tlnggkatan grails yang balk sosual dengan fltur produk yang dltampilkan
Cumulafive Freouen~ Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 25 25.0 25.0 25.0 4.00 75 75.0 75.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Processor Intel awet dan tahan lama jdan bila ada kerusakan Stand service center Intel banyak dan mudah dltemukan
Cumulative Freauenrn Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 20 20.0 20.0 20.0 4.00 50 50.0 50.0 70.0 5.00 30 30.0 30.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
140
Semakin tlnggi tlpe processor Intel yang ditawarkan dipasaran semakin cepat pula processor membaca program
Cumulative Freauen~ Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 60 60.0 60.0 60.0 5.00 40 40.0 40.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Saya menganggap perusahaan Intel sebagai perusahaan yang menjadl market leader dalam pasar micro chip processor
I
-Cumulative
Freauen"" Percent Valid Percent Percent Valid 2.00 20 20.0 20.0 20.0
4.00 35 35.0 35.0 55.0 5.00 45 45.0 45.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Cara instalasl processor Intel mudah, sehingga konsumen cepat mengertl penggunaan fltur- fltur dldalamnya
Cumulative Freauen('\/ Percent Valid Percent Percent
1·valid 3.00 20 20.0 20.0 20.0 4.00 50 50.0 50.0 70.0 5.00 30 30.0 30.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 -
. o~nologl yang dlgunakan pada processor Intel dlterapkan dengan cara vang berbeda atau kreatif sehingga memudahkan konsumen dalam
menggunakannya
I Freauency . ··: 3.00 20
4.00 50 5.00 30 Total 100
Percent 20.0 50.0 30.0
100.0
Valid Percent 20.0 50.0 30.0
100.0
Cumulative Percent
20.0 70.0
100.0
1Ll 1
~
2. BRAND IMAGE (X2)
Intel merupakan merek micro chip processor yang mempunyal daya tahan lama, berkualitas dan bergaransi resml
Freauen"" Valid 3 20
4 54 5 26 Total 100
Percent 20.0 54.0 26.0
100.0
Valid Percent 20.0 54.0 26.0
100.0
Cumulative Percent
20.0 74.0
100.0
Merek produk micro chip processor Intel mudah dllngat dan dlkenall oleh konsumen
Cumulative Frequencv Percent Valid Percent Percent
Valid 2 16 16.0 16.0 16.0 3 16 16.0 16.0 32.0 4 30 30.0 30.0 62.0 5 38 38.0 38.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Micro Chip Processor Intel sudah mempunyal market leader dlpasar industri micro chip processor di Indonesia
Cumulative Freauen"" Percent Valid Percent Percent
Valid 2 16 16.0 16.0 16.0 3 4 4.0 4.0 20.0 4 58 58.0 58.0 78.0 5 22 22.0 22.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Pemberdayaan merek Intel dlsemua llnl produk ada dan berjalan dengan balk sehingga memberikan keunggulan biaya dengan
nempromoslkan linl produk dari masing-masing produk
Cumulative Freauen"" Percent Valid Percent Percent
Valid 2 20 20.0 20.0 20.0 3 24 24.0 24.0 44.0 4 36 36.0 36.0 80.0 5 20 20.0 20.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Pengalaman langsung dari konsumen yang pemah menggunakan produk Intel secara tldak langsung dapat membentuk citra merek dari
processor Intel
Cumulative Freauen~ Percent Valid Percent Percent
Valid 3 15 15.0 15.0 15.0 4 50 50.0 50.0 65.0 5 35 35.0 35.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Slogan yang dlberikan Intel memberlkan rasa percaya bagl ancla ketlka memutuskan membell
Cumulative Freauen~ Percent Valid Percent Percent
Valid 2 16 16.0 16.0 16.0 3 4 4.0 4.0 20.0 4 54 54.0 54.0 74.0 5 26 26.0 26.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 -
Cltra merek pada produk Intel mempunyal tlngat puma jual yang relatlf maslh tlnggi ketlmbang merek processor lalnya
Cumulative Frenuen~· Percent Valid Percent Percent
Valid 3 24 24.0 24.0 24.0 4 56 56.0 56.0 80.0 5 20 20.0 20.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Menurut saya Brand Awarness Intel telah terclpta dalam benak konsumen ketlka ingin membeli komputer/ PC
Cumulative Frenuencv Percent Valid Percent Percent
Valid 2 20 20.0 20.0 20.0 4 60 60.0 60.0 80.0 5 20 20.0 20.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
lA"'.I
3. MARKETING STRATEGICS (X3)
Produk Processor Intel bervariasi sesual dengan kebuthan konsumen
Cumulative Freauencv Percent Valid Percent Percent
Valid 3 10 10.0 10.0 10.0 4 65 65.0 65.0 75.0 5 25 25.0 25.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Harga yang dltawarkan bermacam- macam sesual dengan tlngkatan kemampuan kualltas setlap produk processor Intel
Cumulative Freauencv Percent Valid Percent Percent
Valid 4 50 50.0 50.0 50.0 5 50 50.0 50.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Perusahaan Intel rajln dalam menclptakan produk- prod11k baru dibanding perusahaan processor lalnya
Cumulative Freauencv Percent Valid Percent Percent
Valid 2 20 20.0 20.0 20.0 3 10 10.0 10.0 30.0 4 60 60.0 60.0 90.0 5 10 10.0 10.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Intel selalu menclptakan produk dengan teknologl baru yang tldak dimilikl perusahaan processor lain sebelumnya
Freauen"" Valid 2 30
3 10 4 35 5 25 Total 100
Percent 30.0 10.0 35.0 25.0
100.0
Valid Percent 30.0 10.0 35.0 25.0
100.0
c umulative Percent - 30.0
40.0 75.0
100.0
Distribusl Pemasaran yang dilakukan Intel mencangkup seluruh pasar
Freauen"" Valid 3 30
4 50 5 20 Total 100
Percent 30.0 50.0 20.0
100.0
Valid Percent 30.0 50.0 20.0
100.0
Ct 1mulative Percent
30.0 80.0
100.0
1 LI.LI.
Intel selalu melakukan promos! ketlka meluncurkan produk baru
Cumulative Frequencv Percent Valid Percent Percent
Valid 3 10 10.0 10.0 10.0 4 75 75.0 75.0 85.0 5 15 15.0 15.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Processor Intel menjadl pemasok utama bagl hamplr semua produsen PC/ komputer
Cumulative Freauencv Percent Valid Percent Percent
Valid 2 20 20.0 20.0 20.0 3 10 10.0 10.0 30.0 4 40 40.0 40.0 70.0 5 30 30.0 30.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Intel mendukung pemain baru dalam lndusrl PC/ komputer
Cumulative Freauencv Percent Valid Percent Percent
Valid 1 20 20.0 20.0 20.0 3 20 20.0 20.0 40.0 4 40 40.0 40.0 80.0 5 20 20.0 20.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
4. KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
Keputusan membell processor Intel dilakukan untuk memenuhl kebutuhan anda
Cumulative Freouen"" Percent Valid Percent Percent
Valid 3 10 10.0 10.0 10.0 4 30 30.0 30.0 40.0 5 60 60.0 60.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
l
lnfonnasi yang beredar di media massa maupun elektron!k secara tidak langsung mempengaruhi anda dalam melakukan pembelian
Cumulative Frenuen~· Percent Valid Percent Percent
Valid 3 20 20.0 20.0 20.0 4 50 50.0 50.0 70.0 5 30 30.0 30.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Kepuasan yang anda dapatkan setslam membell processor Intel mempengaruhl anda dalam melakukan pembellan kembali atau
mengupgrade jika lntsl mengeluarkan produk baru
Cumulative Freauenrv Percent Valid Percent Percent
Valid 3 30 30.0 30.0 30.0 4 30 30.0 30.0 60.0 5 40 40.0 40.0 100.0 Tatal 100 100.0 100.0
Manfaat yang diberikan oleh Processor Intel memberikan l<epuasan bagianda
Cumulative FreauenN• Percent Valid Percent Percent
I V3!id 3 20 20.0 20.0 20.0 4 40 40.0 40.0 60.0 5 40 40.0 40.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Kebutuhan akan computsr dengan processor berkualitas dlrasakan sangat penting untuk menunjang anda dalam menyelesaikan pekerjaan, sehlngga anda memutuskan untuk membeli Intel
Cumulative Freouencv Percent Valid Percent Percent
Valid 3 40 40.0 40.0 40.0 4 10 10.0 10.0 50.0 5 50 50.0 50.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Saya memutuskan untuk membell Processor Intel karena tslah terbukti ketangguhannya dalam lndustrl micro chip processor
Cumulative Freouencv Percent Valid Percent Percent
Valid 4 70 70.0 70.0 70.0 5 30 30.0 30.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
1.1/;
LAMPIRAN 4. OUTPUT REGRESI
Regression
Variables Entered/Removed b
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 Marketing
Stategic, Kualitas Enter Produk. Brand a Image
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Model Summarf
Adjusted Std. Error of Durbin-Model R R Square R Square the Estimate Watson 1 .9638 .928 .926 .89846 2.417
a. Predictors: (Constant). Marketing Stategic, Kualltas Produk, Brand Image
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOV/t>
Sum of Model Squares df Mean Sauare F Sia. 1 Regression 1003.506 3 334.502 414.382 .ooo•
Residual 77.494 96 .807 Total 1081.000 99
a. Predictors: (Constant). Marketing Stategic, Kualitas Produk, Brand Image
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefflclentli'
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Siq. 1 (Constant) 4.666 .770 6.058 .000
Kualitas Produk .231 .061 .313 3.801 .000 Brand Image .121 .045 .225 2.728 .008 Marketing Stategic .301 .058 .448 5.187 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
147
CoefficlentS'
Collinearit Statistics Model Tolerance VIF 1 Kualitas Produk .110 9.071
Brand Image .109 9.140 Marketing Stategic .100 9.996
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Collinearity Diagnostits
Variance Pronorlions Condition Kualitas Marketing
Model Dimension =inenvalue Index Constantl Produk Brand lmaae Stat""ic 1 1 3.976 1.000 .00 .DO .00 .OD
2 .021 13.926 .45 .00 .05 .01 3 .002 43.801 .36 .10 .93 .42 4 .001 52.558 .19 .90 .02 .57
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Residuals StatlstlcS'
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 18.9720 28.6944 25.3000 3.18377 100 Std. Predicted Value -1.988 1.066 .000 1.000 100 Standard Error of
.098 .291 .172 .053 100 Predicted Value Adjusted Predicted Value 18.9704 28.6251 25.2989 3.18264 100 Residual -1.97037 1.66996 .00000 .88474 100 Std. Residual -2.193 1.859 .000 .985 100 Stud. Residual -2.249 1.881 .001 1.007 100 Deleted Residual -2.07174 1.70952 .00107 .92616 100 Stud. Deleted Residual -2.298 1.906 .000 1.017 100 Mahal. Distance .193 9.389 2.970 2.369 100 Cook's Distance .000 .065 .012 .018 100 Centered Leverage Value .002 .095 .030 .024 100
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
One.Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 100 Normal Parameters a,b Mean .0000000
Std. Deviation .88474291 Most Extreme Absolute .113 Differences Positive .091
Negative -.113 Kolmogorov-Smirnov Z 1:133 Asymp. Sig. (2-tailed) .153 ·-
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
,, .. .. ()
1- 0 0 Oo ;; .. 0 0 ... fl. ,, 0 0 .. 0 0
0 0 0 N Q) =ij ID O· 0 :. :I ,,-c .. ,.> .. VI c
-1 -0 .. Ill .. .. Cl .. 0
O! 0 () 0 -2- 0
I I I I I I .3 ' -1 0 1 2 ..
Regression Studentized Residual
1 A<\
20-
15
Histogram
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
-3 -2 -1 0 1
Regression Standardized Residual
2
Mean= -3.41 E-15 std. Del/.= 0.£185 M•100
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
_., e !I. E 0.6 :I (.) ,, ~ (.) 0.4 .. "'->< w
0.2
f" I J~ 1U(i\AN " ! f utlV .i\H!f' ,J,ilJ(A/!'; ,
-1---··~·~---.-.. -,_···--·-· -- -
o.o-fllll'--.---.-----------.-~-J 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob