1
DAMPAK IMPLEMENTASI ISO 9001:2008
DI PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Disusun oleh:
1. FARIZAH IZZATI A 115060700111016
2. ISMI HARDIYANTI 115060701111033
3. YULIUS KRISTANTO 115060707111038
4. NOVIANTO CANDRA 11506070
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2014
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini, pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga mampu
menciptakan insan yang terampil dan dapat bersaing di dunia kerja. Pendidikan
yang baik akan menjadikan seseorang memiliki modal investasi untuk masa
depan. Pendidikan memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya peningkatan
Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan yang bermutu akan dapat
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu. Fokus utama yang
harus diperhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan
kualitas lembaga pendidikan sebagai basis utama pendidikan.
Lembaga pendidikan di Indonesia termasuk Perguruan Tinggi perlu
meningkatkan kualitas pendidikannya. Salah satu cara peningkatan kualitas dapat
dilakukan melalui pelaksanaan manajemen yang baik. Manajemen yang baik
adalah manajemen yang menitik beratkan pada peningkatan masalah mutu dan
berstandar internasional seperti ISO 9001: 2008. Implementasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2000 di Perguruan Tinggi perlu direncanakan dengan baik
sebagai kunci kesuksesan pelaksanaan. Melalui perencanaan, manajemen
mengkoordinasikan strategi-strategi dan upaya-upaya, mempersiapkan perubahan
dan mengelola perkembangan untuk dapat bertahan dalam persaingan.
Dalam laporan ini akan dibahas mengenai pentingnya implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Program Studi Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya. Dimana dalam implementasinya, Ketua Program
Studi Teknik Kimia masih mengalami beberapa kendala antara lain umur Program
Studi tergolong baru sehingga sosialisasi mengenai ISO 9001:2008 kepada semua
stakeholder yang terlibat masih sangat terbatas. Sehingga perlu adanya Penelitian
mengenai konsistensi dan komitmen dari Ketua Program Studi dalam
pengimplentasian SMM ISO 9001:2008 di Program Studi Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya dengan melibatkan semua stakeholder yang ada
agar kualitas Program Studi Teknik Kimia menjadi lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penilitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas implementasi SMM ISO 9001:2008 di Program
Studi Teknik Kimia FT-UB?
2. Apa saja manfaat dan dampak implementasi SMM ISO 9001:2008 di
Program Studi Teknik Kimia FT-UB?
3. Bagaimana konsistensi dan komitmen dari Ketua Program Studi terhadap
implementasi SMM ISO 9001:2008 terkait dengan tingkat kelulusan
3
mahasiswa, prestasi mahasiswa, kualitas dosen dan karyawan serta
ketersediaan sarana prasarana di Program Studi Teknik Kimia FT-UB?
4. Apa saja permasalahan dalam implementasi SMM ISO 9001:2008 dan
solusi efektif apa saja yang seharusnya bisa diambil oleh Ketua Program
Studi Teknik Kimia FT-UB untuk mengatasi permasalahan tersebut?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan dampak implementasi SMM ISO 9001:2008 di Program
Studi Teknik Kimia FT-UB;
2. Mendiskripsikan apa saja manfaat dan dampak implementasi SMM ISO
9001:2008 di Program Studi Teknik Kimia FT-UB;
3. Menganalisis konsistensi dan komitmen dari Ketua Program Studi
terhadap implementasi SMM ISO 9001:2008 terkait dengan tingkat
kelulusan mahasiswa, prestasi mahasiswa, kualitas dosen dan karyawan
serta ketersediaan sarana prasarana di Program Studi Teknik Kimia FT-
UB;
4. Menganalisis permasalahan dalam implementasi SMM ISO 9001:2008
dan solusi efektif apa saja yang seharusnya bisa diambil oleh Ketua
Program Studi Teknik Kimia FT-UB untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penilitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Program Studi Teknik Kimia FT-UB
a. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan konsistensi dan
komitmen dalam implementasi SMM ISO 9001:2008
b. Tambahan Informasi bagi Ketua Program Studi ataupun Sekretaris
Program Studi terkait kebijakan dalam penerapan SMM ISO
9001:2008
2. Bagi Jurusan Teknik Industri FT-UB
Dapat digunakan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang
berhubungan dengan implementasi SMM ISO 9001:2008 di Perguruan
Tinggi ataupun lembaga pendidikan lainnya.
3. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai implementasi
SMM ISO 9001:2008 di Perguruan Tinggi sekaligus prasyarat mata kuliah
Manajemen Mutu.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem
Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya
adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk
mencapai tujuan bersama.
Menurut Gordon B. Davis (1984), sebuah system terdiri dari bagian-bagian
yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran
atau maksud. Sedangkan menurut Raymond Mcleod (2001), system adalah
himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu
kesatuan yang utuh dan terpadu. Adapun syarat-syarat sistem, yaitu :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting
dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
2.2 Manajemen
Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal
manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran
dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut:
“Manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yg efektif
dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan
sumber daya organisasi.”
Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen merupakan satu atau lebih
manajer yang secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai
tujuan organisasi dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan
pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan pengawasan) dan
mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang).
2.3 Mutu
Berikut ini adalah definisi mutu yang dikemukakan oleh para ahli :
1. Philip B. Crosby
Crosby berpendapat bahwa mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan
(conformance requirement of spesification), seperti jam tahan air, sepatu
tahan lama, atau dokter yang ahli. Ia juga mengemukakan pentingnya
melibatkan setiap orang pada proses dalam organisasi. Pendekatan Crosby
merupakan proses top down. (Melvin Afrizal, h.6)*
2. Joseph M. Juran
5
Juran berpendapat bahwa mutu berarti kesesuaian dengan penggunaan
(fitness for use), seperti sepatu yang dirancang untuk olahraga atau sepatu
kulit yang dirancang untuk ke kantor atau ke pesta. Pendekatan Juran adalah
orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan. (Melvin Afrizal, h. 6)*
3. K. Ishikawa
Ishikawa berpendapat bahwa mutu berarti kepuasan pelanggan. Dengan
demikian, setiap bagian proses dalam organisasi memiliki pelanggan.
Kepuasan pelanggan internal akan menyebabkan kepuasan pelanggan
organisasi. (Melvin Afrizal, h. 6)*
Sedangkan menurut ISO 9001:2008, mutu didefinisikan sebagai “derajat
yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan”.
(Mitrakonsultan, h. 3)*
2.4 Sistem Manajemen Mutu dan ISO
Sistem manajemen mutu merupakan sistem yang digunakan untuk
menetapkan kebijakan atau pernyataan resmi oleh manajemen puncak berkaitan
dengan perhatian dan arah organisasinya di bidang mutu dan sasaran mutu. Salah
satu sistem manajemen mutu yang sering digunakan adalah Sistem Manajemen
Mutu ISO.
Vincent Gaspersz (2009:1) mengemukakan bahwa, ”International Standard
Organization atau lebih dikenal dengan ISO adalah organisasi internasional yang
bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan penyusunan standar baru ataupun
revisi ISO standard yang telah ada”. Van den Berghe (2009) menyatakan bahwa
"ISO 9000 adalah nama yang umum digunakan untuk label serangkaian
internasional yang berdiri ARDS untuk jaminan kualitas dalam organisasi: ISO
9001, ISO 9002, ISO 9003, ISO 9004 (dan himpunan bagian mereka).” ISO
merupakan sebuah organisasi internasional yang bertujuan untuk mengembangkan
standarisasi di seluruh dunia. ISO mempunyai wewenang untuk menerbitkan
standar sistem kualitas yang kestabilannya diakui oleh semua negara.
Vincent Gaspersz (2006:75) mengemukakan bahwa delapan prinsip
manajemen kualitas yang menjadi landasan penyusunan ISO 9001:2008 adalah :
(1) Fokus Pelanggan; (2) Kepemimpinan; (3) Keterlibatan Orang; (4) Pendekatan
Proses; (5) Pendekatan Sistem terhadap Manajemen; (6) Peningkatan Terus
menerus; (7) Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan; (8) Hubungan
Pemasok yang Saling Menguntungkan.
2.5 ISO 9001:2008
ISO 9001:2008 merupakan salah satu standar yang telah ditetapkan oleh
organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam mengkordinasikan
penyusunan standar baru atau yang telah ada. Berikut ini merupakan definisi dan
prinsip terkait dengan ISO 9001:2008
6
2.5.1 Definisi ISO 9001:2008
ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional yang ada dimana
kualitas ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan - persyaratan dan
rekomendasi untuk desain dan penilaian dari perlu untuk dikonsultasikan oleh
perusahaan. ISO 9001:2008 bukan merupakan standart produk, karena tidak
menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah
produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya merupakan standart sistem
manajemen kualitas. Diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu
perusahaan memiliki kualitas internasional dan berkualitas baik (standart).
Consultant ISO akan membantu perusahaan untuk mewujudkan standart ini.
Sistem manajemen ISO 9001:2008 merupakan prosedur terdokumentasi
dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan
menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa)
terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau
persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan
dan organisasi. Konsultan ISO akan memberikan training dan pelatihan untuk
implementasinya sehingga dengan sistem manajemen ini diharapkan
pelanggan akan terpuaskan.
2.5.2 Prinsip-prinsip ISO 9001:2008
Demi menyukseskan proses implementasi ISO 9001 ini, maka
ditetapkanlah delapan prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk
mengimprovisasi kinerja system agar proses yang berlangsung sesuai dengan
fokus utama yaitu effectivitas continual improvement, 8 prinsip manajemen
yang dimaksud adalah :
1. Customer Focus : Semua aktifitas perencanaan dan implementasi system
semata-mata untuk memuaskan customer.
2. Leadership : Top Management berfungsi sebagai Leader dalam
mengawal implementasi System bahwa semua gerak organisasi selalu
terkontrol dalam satu komando dengan commitment yang sama dan
gerak yang synergy pada setiap elemen organisasi
3. Keterlibatan semua orang : Semua element dalam organisasi terlibat dan
concern dalam implementasi system management mutu sesuai fungsi
kerjanya masing-masing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya
senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak
serta berqualitas, pada fungsinya sebagai office boy.
4. Pendekatan Proses : Aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur
proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses
dipetakan melalui business process. Dengan demikian, pemborosan
karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses
yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow
7
process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan
pelanggan
5. Pendekatan Sistem ke Manajemen : Implementasi system
mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan (management) proses
bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu
konsep kaizen, continual improvement sangat ditekankan. Pola
pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar
(penyebab) masalah dan melakukan improvement untuk menghilangkan
potensi masalah.
6. Perbaikan berkelanjutan : Improvement, adalah roh implementasi ISO
9001:2008
7. Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan : Setiap
keputusan dalam implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan
data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak
dilaksanakannya system ISO 9001:2008
8. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : Supplier
bukanlah pembantu, tetapi mitra usaha (business partner) karena itu
harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan.
Dengan 8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar
menjadi sangat productive dan effective untuk meningkatkan kinerja
perusahaan dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.
2.5.3 Implementasi SMM ISO 9001:2008
Proses penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diantaranya
adalah:
1. Presentasi proposal kepada tim manajemen
2. Pembentukan Steering Committee dan tim kerja sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008
3. Pelatihan kesadaran mutu pada tim kerja sistem manajemen mutu ISO
4. Sosialisasi kesadaran mutu
5. Penyusunan kebijakan mutu dan sasaran mutu
6. Penyusunan pedoman mutu, prosedur, dan instruksi kerja
7. Pelaksanaan, evaluasi, dan revisi dokumen
8. Pengesahan dokumen mutu
9. Penetapan pelaksanaan sistem manajemen mutu
10. Sosialisasi pelaksanaan secara internal dan eksternal
11. Pelatihan audit internal
12. Pelaksanaan audit internal
13. Pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
14. Pelaksanaan pre audit oleh lembaga sertifikasi
15. Penyempurnaan dan revisi dokumen dan sistem
16. Final audit sertifikasi oleh lembaga sertifikasi, dan
8
17. Pencapaian sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
2.6 Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2008
Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
2. Jaminan Kualitas Produk dan Proses
3. Meningkatkan Produktivitas perusahaan & “market gain”
4. Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan
5. Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan
6. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
7. Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk
8. Meningkatkan komunikasi internal
9. Meningkatkan image positif perusahaan
10. Sistem terdokumentasi
11. Media untuk Pelatihan dan Pendidikan
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Identifikasi
masalah
Tinjauan pustaka
Pengumpulan data
Wawancara dengan
ketua UJMKuesioner kepada 50
mahasiswa TEKIM
Uji realiabitas
Apakah hasil
kuesioner
realiabel?
Analisa dan
pembahasan hasil
Kesimpulan dan
saran
Selesai
tidak
ya
Uji validitas
Gambar 2.1 Diagram Alir Penelitian ISO 9001:2008 Program Studi Teknik Kimia FT-UB
10
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Penelitian ini berusaha memecahkan masalah dengan menggambarkan
problematika yang terjadi. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti
ingin memahami, mengkaji secara mendalam serta memaparkannya dalam tulisan
ini mengenai pentingnya implementasi SMM ISO 9001-2008 di Program Studi
Teknik Kimia FT-UB serta masalah-masalah yang ditemukan serta solusi yang
diberikan untuk mengatasi permasalahan yang ada di dukung dengan data yang
diolah secara statistik. Karena tujuan tersebut, maka relevan jika penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan pendekatan semi kualitatif.
Pendapat Bogdan dan Taylor (dalam Moleong: 1988:2) menerangkan bahwa
“Penelitian Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat
diamati”. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut
secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau
organisasi kedalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai
bagian dari suatu keutuhan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, diharapkan dengan adanya penelitian ini
maka dapat menggambarkan tentang pentingnya implementasi ISO 9001:2008
serta konsistensi dan komitmen dari pimpinan jurusan dalam menerapkan SMM
ISO 9001:2008 tersebut terkait dengan dampaknya terhadap proses belajar
mengajar di Program Studi Teknik Kimia FT-UB.
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dalam waktu satu hari. Penelitian dilakukan antara lain
melalui wawancara dengan Ketua Program Studi Teknik Kimia dan penyebaran
kuesioner pada mahasiswa Program Studi Teknik Kimia FT-UB
Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
Waktu : 23 Mei 2014
Tempat : Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang
Alamat : Jalan Mayjend Haryono No. 167 Malang, Indonesia 65145
3.4 Deskripsi Objek Penelitian
3.4.1 Sejarah Program Studi Teknik Kimia FT-UB
Berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya nomor 143/SK/2010,
Program Studi Teknik Kimia (PSTK) secara resmi dibuka pada tanggal 30
April 2010. Pendirian Program Stud (PS) termuda di Fakultas Teknik ini
tidak lepas dari jasa pendirinya yaitu Prof.Dr.Ir. Chandrawati Cahyani,MS; Ir
Bambang Ismuyanto,MS dan Ir Bambang Poerwadi, MS. Dengan SK Rektor
Universitas Brawijaya nomor 370/SK/2011, Prof.Dr.Ir. Chandrawati
11
Cahyani,MS menjadi Ketua PS Teknik Kimia dan Ir Bambang Ismuyanto,MS
sebagai Sekretaris PSTK, untuk masa bakti 2011-2013. Penggantian
pimpinan untuk masa bakti 2013-2015 ditetapkan melalui SK Rektor UB
nomor 349/SK/2013 dengan menetapkan Prof.Dr.Ir. Chandrawati
Cahyani,MS menjadi Ketua PSTK dan Ir Bambang Poerwadi,MS sebagai
Sekretaris PSTK.
Pendirian PSTK FTUB didasarkan pada pemikiran bahwa pendidikan
Teknik Kimia di Indonesia hampir sebagian besar masih berkiblat pada
perkembangan ilmu pengetahuan manca negara. Isu tentang bioteknologi,
nanomaterial dan polimer masih mendominasi PS Teknik Kimia; dan masih
sedikit yang berpihak pada pemanfaatan potensi lokal yang dipunyai bangsa
sendiri. Sehingga sebagian besar mata rantai produksi berbasis sumber daya
alam lokal belum berbasis IPTEK secara memadai. Oleh karena itu maka
pendirian PS Teknik Kimia UB mempunyai keunggulan komparatif
dibanding PS Teknik Kimia lain, maupun terhadap PS non Teknik Kimia di
tingkat nasional maupun Internasional karena selain mendukung visi, misi
Universitas maupun Fakultas teknik, Keunggulan dan karakteristik yang akan
dimiliki berbasis track recordyang dimiliki, PS Teknik Kimia mempunyai
konsep untuk mengedepankan pemecahan masalah lokal dan nasional
berbasis ilmu dan keteknikan untuk bersaing di tingkat International. PS
Teknik Kimia UB dicirikan melalui pengembangan kelompok keahlian
melalui grup riset Rekayasa Produk Hayati, rekayasa Lingkungan,
rekayasa Perminyakan dan Energi. Pada tahun 2011, PSTK membuka
kesempatan kepada masyarakat untuk memilih PSTK sebagai jurusan yang
diambil melalui jalur SBMPTN, Bidikmisi, maupun SPMK. Di awal
pembukaannya (2011), PSTK menerima 69 mahasiswa.
Di awal pendirian, PSTK belum mempunyai ruang kuliah tersendiri
sehingga perkuliahan dilakukan resource sharing dengan jurusan Teknik
Sipil dan Teknik Mesin. Namun dengan perjuangan yang cukup panjang,
pada tahun ajaran semester ganjil 2012/2013 PSTK resmi menempati gedung
D dengan jumlah ruang kelas 6 (enam) berkapasitas 30 – 45 mahasiswa. Hal
serupa juga terjadi dengan laboratorium. Pada awalnya, untuk
menyelenggarakan praktikum, PSTK melakukan resource sharing dengan
jurusan Kimia-MIPA UB. Namun, di semester genap 2011/2012, PSTK
secara mandiri telah menyelenggarakan praktikum.
Meskipun masih relatif muda, namun PSTK sudah menunjukkan
prestasi dalam hal unjuk kerja dosen maupun mahasiswa. Pada tahun 2013,
PSTK memperoleh dana hibah untuk penguatan internal PS melalui Program
Hibah Kompetisi (PHK-A1) dari Universitas Brawijaya. Selain itu, sejak
tahun 2012, PSTK selalu mendapatkan dana penelitian yang diajukan oleh
dosen serta melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Panti Nirmala untuk
pengerjaan analisis dampak lingkungan (AMDAL) dari rumah sakit tersebut.
12
Demikian pula dengan prestasi mahasiswa yang menunjukkan prestasi yang
luar biasa baik bidang akademik maupun non akademik, yaitu 2 kelompok
mahasiswa mendapat persetujuan dan pendanaan dari DIKTI yaitu PKM
Penelitian dan Kewirausahaan.
3.4.2 Visi dan Misi Organisasi
3.4.2.1 Visi Organisasi
“Menjadikan Program Studi yang terdepan dalam
menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat di tingkat nasional dan internasional.”
3.4.2.2 Misi Organisasi
Adapun misi Program Studi Teknik Kimia adalah sebagai
berikut:
1. Menyelenggarakan proses pendidikan S-1 Teknik Kimia untuk
menghasilkan peserta didik yang berkualitas, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berkemampuan akademik dan/atau
professional sehingga mampu berperan secara bermakna di
segala aspek kehidupak masyarakat.
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan riset dan action
research dalam bidang Rekayasa Produk Hayati, Rekayasa
Lingkungan dan Rekayasa Perminyakan dan Energi.
3. Mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Kimia terkini dan bermutu serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dengan dan dapat berkolaborasi dengan instansi
lain seperti pemerintah daerah, industri, dalam upaya
pengembangan kegiatan industri serta pengolahan limbah.
3.4.3 Tujuan Organisasi
Adapun tujuan Program Studi Teknik Kimia adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyiapkan lulusan yang berkualitas, bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, mampumembelajarkan diri, memiliki
wawasan luas, disiplin dan etos kerja yang tinggi sehingga menjadi
tenaga professional yang mampu mengembangkan keahlian secara
intelektual, komunikatif daninterpersonal, sehingga mampu
bersaing di manca negara.
2. Menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi kimia guna
mendorong pengembangan teknologi kimia terkini.
3. Untuk menyiapkan lulusan yang mempunyai kemampuan dalam
memberdayakan masyarakat melaluipengembangan konsep
pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah sesuai
dengan substansi dan ketrampilan.
13
3.4.4 Struktur Organisasi
Adapun tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Program Studi
Teknik Kimia FT-UB adalah sebagai berikut:
A. Ketua Program Studi
Rincian tugas dan tanggung jawab :
1. Menjalankan kebijakan akademik dan standar mutu pendidikan
yang ditetapkan fakultas.
2. Menyusun rencana kegiatan atau program kerja Jurusan
3. Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di Jurusan.
4. Melaksanakan pengembangan jurusan di bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
5. Mengembangkan hubungan baik dan kerjasama dengan
pemangku kepentingan (stakeholder).
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proses belajar
mengajar di tingkat Jurusan.
7. Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada Dekan.
B. SEKRETARIS JURUSAN
Rincian tugas dan tanggung jawab :
1. Melaksanakan kegiatan administratif dan kesekretariatan
jurusan.
2. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan kurikulum
pendidikan jurusan.
3. Mengkoordinasikan kegiatan proses belajar mengajar bersama
dengan Kepala Laboratorium.
4. Menyusun jadwal perkuliahan di tingkat jurusan.
5. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium/studio di lingkungan
jurusan.
6. Mengkoordinasikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Praktek
mahasiswa.
7. Menyusun basis data akademik kemahasiswaan di Jurusan
8. Menyusun basis data kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di Jurusan.
Dalam organisasi penjaminan mutu di Jurusan sekaligus sebagai
Manager Representative (MR).
C. UNIT JAMINAN MUTU
Rincian tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan Monevin Jurusan.
2. Pengembangan Akreditasi Jurusan.
3. Mengembangkan dokumen Audit InternalMutu Akademik
(AIMA)
14
4. Mempersiapkan kelembagaan dan menjalankan audit system
dan kepatuhan.
D. KEPALA LABORATORIUM
Rincian tugas dan tanggung jawab:
1. Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat di laboratorium/studio dan kelompok
keahlian di bawah koordinasinya.
2. Menyusun rencana operasional pengembangan
laboratorium/studio
3. Memberikan pelayanan bagi civitas akademika untuk
melakukan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni; khususnya dalam kelompok keahlian di bawah
koordinasinya.
4. Menyiapkan jadwal kegiatan laboratorium/studio.
5. Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang
dilaksanakan dalam laboratorium/studio dalam kelompok
keahlian di bawah koordinasinya.
6. Melakukan pembinaan kepada anggota laboratoriumdalam
kelompok keahlian di bawah koordinasinya dalam rangka
pengembangan keilmuan yang spesifik.
7. Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam rangka resource
sharing dan pemberdayaan laboratorium/studio
8. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas ketersediaan sarana-
prasarana dan kegiatan dalam laboratorium/studio.
9. Melaporkan kegiatan sekurang-kurangnya setiap semester
kepada Ketua Jurusan.
10. Membentuk team teaching(timdosen pengampu mata kuliah),
berdasar hasil musyawarah mufakatkelompok keahlian di bawah
koordinasinya.
11. Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang
dilaksanakan di dalam kelompok keahlian di bawah
koordinasinya, terutama tentang pemilihan objek dan tema-topik
praktek kerja serta Skripsi/ Tugas Akhir.
12. Melakukan monitoringdan evaluasi atas kegiatan akademik yang
telah dilakukan oleh anggota kelompok keahlian di bawah
koordinasinya, terutama tugas belajar-mengajar serta
pembimbingan praktek kerja dan skripsi/tugas akhir.
13. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar dengan laboratorium lain atau Ketua Jurusan.
14. Melaporkan kegiatan kelompok sekurang-kurangnya setiap
semester kepada Ketua Jurusan
15
E. KEPALA URUSAN ADMINISTRASI
Rincian Tugas dan Tanggung Jawab:
1. Koordinasi pelaksanaan administrasi Jurusan
2. Monitoring mengajar/ kehadiran dosen mengajar
3. Monitoring pelaksanaan kalender akademik semester
4. Mengkonsep rencana ujian skripsi/tugas akhir
5. Atas persetujuan Ketua Jurusan, mengajukan dana proporsional
dan pengelolaan dana, membuat laporan keuangan.
6. Mencatat dan membuat surat menyurat masuk dan keluar.
7. Membantu kegiatan administrasi Jurusan
8. Mengelola dan menjalankan program EPSBED.
3.5 Informan Penelitian
Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Moleong
2000:97). Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan
yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat 2 informa diantaranya:
1. Informan kunci, yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan
yang diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan kunci dalam
penelitian ini adalah Ketua Program Studi Teknik Kimia FT-UB.
2. Informan non kunci, yaitu orang yang dianggap mengetahui permasalahan
yang diteliti yaitu mahasiswa Program Studi Teknik Kimia FT-UB.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah
dengan melakukan pengamatan langsung di Program Studi Teknik Kimia FT-UB.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Merupakan suatu cara untuk mendapatkan data atau informasi dengan tanya
jawab secara langsung pada orang yang mengetahui tentang objek yang
diteliti. Dalam hal ini adalah dengan Ketua Program Studi Teknik Kimia FT-
UB yaitu data mengenai pentinganya implementasi SMM ISO 9001:2008,
dampak dari implementasi ISO 9001:2008, kendala-kendala yang dialami
selama mengimplementasikan ISO 9001:2008 serta bagaimana cara
mengatasi kendala tersebut.
2. Kuesioner
Metode kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang utama dalam
penelitian ini. Kuesioner yang disebar ke responden adalah kuesioner dengan
format skala semantik differensial. Skala semantit diferensial yaitu skala
untuk mengukur sikap yang tersusun dalam satu garis kontinum. Setiap
responden diminta menilai indikator dalam berbagai komponen pada
16
pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 di Program Studi Teknik Kimia
Universitas Brawijaya.
3. Dokumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan
penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan alat
bantu seperti pedoman wawancara atau juga dengan menggunakan
taperecorder atau juga dengan kertas yang sudah disiapkan sebelumnya.
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil secara tidak
langsung dari sumber data. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data
yang diperoleh melalui studi dokumentasi, buku-buku, surat kabar,
makalah, arsip dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan
dengan pembinaan pegawai fungsional yaitu dengan mempelajari
dokumen-dokumen Program Studi Teknik Kimia FT-UB terkait dengan
rata-rata IPK mahasiswa dan rata-rata lama studi mahasiswa.
3.7 Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan mengatur wawancara dan catatan
yang diperoleh di lapangan serta bahan- bahan lain yang telah dihimpun sehingga
dapat merumuskan hasil dari apa yang telah ditemukan.
Relevan dengan jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif, maka teknik analisis yang digunakan adalah tekhnik analisis kualitatif.
Data yang telah terkumpul berupa kata-kata dari berbagai sumber dianalisis secara
intensif.
Teknik Analisis data dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisis data
kualitatif, dengan melakukan analisis secara intensif terhadap data yang telah
diperoleh dilapangan berupa kata-kata. Adapun langkah yang peneliti gunakan
dalam menganalisis data sesuai dengan pendapat yang dikembangkan oleh Miles
dan Huberman (Sugiono, 2005) : Analisis dilakukan melalui prosedur dan
tahapan-tahapan berikut:
1. Pengumpulan data.
Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan data bergerak dari
lapangan/ranah empiris dalam upaya membangun teori dari data. Proses
pengumpulan data ini diawali dengan memasuki lokasi penelitian. Dalam hal
ini peneliti mendatangi tempat penelitian, yaitu Program Studi Teknik Kimia
FT-UB dengan membawa izin formal penelitian. Kemudian dilanjutkan
dengan menemui Sekretaris Jurusan sebagai informan penelitian. Pada proses
selanjutnya baru dilakukan pengumpulan data dengan tekhnik wawancara dan
studi dokumentasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan
17
lengkap yang diperoleh dilapangan. Selain itu dengan menyebar kuesioner ke
50 mahasiswa Program Studi Teknik Kimia FT-UB dari 2 angkatan yang
berbeda, yaitu 2011, dan 2012.
2. Reduksi data
Reduksi data merupakan pemilihan data dan pemusatan perhatian kepada
data-data yang betul-betul dibutuhkan sebagai data utama dan juga data yang
sifatnya hanya pelengkap saja. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau
data lapangan dituangkan dalam uaraian atau laporan yang lengkap dan
terinci. Laporan lapangan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok,
difokuskan pada hal-hal yang penting.
3. Rekap data
Data yang telah terkumpul dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner
kemudian di rekap.
4. Validasi Data
Data hasil penyebaran kuesioner yang telah di rekap, dilakukan validasi
antara ekspektasi mahasiswa dengan kondisi sekarang di Program Studi
Teknik Kimia FT-UB.
5. Penyajian data
Penyajian data dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat
gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian.
6. Penarikan kesimpulan
Setelah melakukan penyajian data maka kesimpulan awal dapat dilakukan.
Penarikan kesimpulan ini juga dilakukan selama penelitian berlangsung.
Sejak awal kelapangan serta dalam proses pengumpulan data peneliti
berusaha melakukan analisis dan mencari makna dari yang telah
terkumpulkan.
18
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Daftar Pertanyaan Wawancara
Berikut ini merupakan daftar-daftar pertanyaan yang akan diajukan penulis
kepada sumber.
Tabel 4.1 Daftar Pertanyaan Dalam Wawancara Dengan Ketua Program Studi
Teknik Kimia
1. Menurut anda, seberapa pentingkah suatu organisasi / institusi
pendidikan dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008? Mengapa?
2. Apakah Program Studi Teknik Kimia sudah menerapkan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 ?
3. Sejak kapan Program Studi Teknik Kimia mulai menerapkan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 ?
4. Apa sajakah tahapan implementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 di Program Studi Teknik Kimia?
5. Program apa saja yang dilakukan oleh Program Studi Teknik Kimia
selama implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang
berkaitan dengan Proses Belajar Mengajar (PBM) ?
6. Bagaimana peran karyawan Program Studi Teknik Kimia dalam
rangka pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ?
7. Sejauh mana keterlibatan mahasiswa dalam implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 di Program Studi Teknik Kimia?
8. Faktor – faktor apa saja yang menunjang / mendukung
terlaksananya sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ?
9. Apa saja kendala yang dihadapi dalam implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 di Program Studi Teknik Kimia ?
10. Apa saja manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 bagi Program Studi Teknik Kimia ?
11. Apakah ada dampak negatif atau kerugian yang muncul setelah
diterapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di Program
Studi Teknik Kimia?
4.2 Kuisioner
Berikut merupakan lembar kuisioner yang akan disebarkan kepada responden,
yaitu mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Brawijaya.
19
4.3 Rekapan Hasil Kuisioner dan Hasil Wawancara
Berikut merupakan hasil wawancara dengan Ketua Program Studi Teknik
Kimia Universitas Brawijaya.
1. Prodi (Program Studi) teknik kimia belum memiliki sertifikat ISO 9001:2008
dan akreditasi dari BAN-PT. Namun, Prodi teknik kimia sudah menerapkan
standar pelayanan mutu sesuai dengan ISO 9001:2008 sejak Prodi teknik
kimia berdiri, yaitu mulai tahun 2011.
2. Menurut Ketua Prodi teknik kimia, Standart ISO 9001:2008 itu sangat
penting untuk diterapkan karena standart ISO 9001:2008 bisa menjadi bukti
bahwa Prodi Teknik Kimia sudah diakui sampai level Internasional, terkait
dengan manajemen mutu pelayanannya.
3. Peran karyawan Prodi Teknik Kimia sendiri diaku Kaprodi Teknik Kimia
sebagai partner, yaitu semua elemen di Teknik Kimia saling bergantung satu
sama lain. Karyawan saling bekerja sama, karyawan membutuhkan
mahasiswa, mahasiswa membutuhkan karyawan.
4. Keterlibatan mahasiswa dalam penerapan standart ISO 9001:2008 sangat
besar, ini ditunjukan dengan prestasi mahasiswa Teknik Kimia di sejumlah
kompetisi tingkat nasional dan internasional yang bisa membawa nama
20
Teknik Kimia UB ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, banyak kegiatan
dosen yang melibatkan mahasiswa didalamnya agar semua elemen Teknik
Kimia saling gotong royong dalam membuat suatu event, seminar atau
pelatihan.
5. Program yang sudah dilakukan oleh Prodi Teknik Kimia UB dalam
menerapkan standart ISO 9001:2008 adalah penataan kurikulum mahasiswa.
Kurikulum dan mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa selalu di
update sesuai dengan ketentuan Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia
Indonesia (APTEKINDO) dan kurikulum level internasional. Dengan begitu,
ilmu yang didapat mahasiswa bisa maksimal dan selalu sesuai dengan
perkembangan zaman.
6. Semangat dan motivasi dari setiap individu menjadi faktor utama pendukung
Prodi Teknik Kimia UB terlaksananya standart ISO 9001:2008 tentang
manajemen pelayanan mutu. Dengan input yang bagus, maka diharapkan
output yang dihasilkan juga akan bagus dan selalu mengalami peningkatan
kualitas manajemen pelayanan mutu di Prodi Teknik Kimia UB. Diakui dari
Kaprodi Teknik Kimia UB, input mahasiswa Teknik Kimia UB yang bagus
turut pula mendukung terlakasanya standart pelayanan mutu karena dengan
input mahasiswa yang bagus, maka mahasiswa akan berusaha memberikan
yang terbaik bagi Prodi Teknik Kimia.
7. Manfaat yang sudah dirasakan dengan penerapan standart ISO 9001:2008 di
Podi Teknik Kimia UB adalah ketertiban dan lebih terstruktur nya masalah
akademik. Proses belajar mengajar juga dirasakan lebih nyaman karena
kurikulum yang diberikan sudah sesuai dengan APTEKINDO dan kurikulum
internasional. Dosen Teknik Kimia pun semangat dalam mengajar mahasiswa
sehingga proses belajar mengajar bisa kondusif. Job description untuk setiap
karyawan juga lebih jelas dengan adanya standart pelayanan mutu ISO
9001:2008 sehingga tidak terjadi saling tumpang tindih tugas maupun
tanggung jawab setiap karyawan.
8. Kendala utama yang dihadapi Prodi Teknik Kimia dalam pelayanan standart
ISO 9001:2008 adalah masalah perijinan. Sampai saat ini, Prodi Teknik
Kimia UB belum mendapatkan akreditasi dari BAN-PT sehingga belum bisa
21
sertifikasi untuk standart ISO 9001:2008. Namun, menurut Kaprodi Teknik
Kimia UB, Teknik Kimia UB akan berusaha untuk mendapatkan akreditasi
tahun ini sehingga nantinya bisa mendapatkan akreditasi dan mengajukan
untuk sertifikasi standart ISO 9001:2008 demi perbaikan kualitas manajemen
mutu .
Berikut ini merupakan rekapan hasil wawancara yang disebarkan kepada 50
mahasiswa Teknik Kimia UB.
Tabel 4.2 Rekap Hasil Kuisioner Tingkat Kepentingan 50 Mahasiswa
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Indah 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Dian 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Yuyun 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
Alfansina 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4
Rahmawati 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Siti 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
Anonim 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5
Aditya 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Ary 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Inggit 4 4 3 4 3 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 4
Mahardika 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
Ilham 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
M.Rifqi 5 5 4 5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Dhinar 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 1 3 1 1
Alwan 4 3 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
Hafizh 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 5 5 4 3 3 5 3 3
Yosan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Hairunisa 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4
Alan 5 3 3 2 3 3 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3
Gamayazid 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
Renantio 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4
Pandu 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 5 4 2 2
Sharfina 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2
Gregorius 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4
Ridhani 5 5 2 4 4 4 3 4 5 5 5 2 3 5 5 5 5 5 3
Febriza 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2
Faried 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22
Abraham 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Adit Iqbal 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
M.Nirwan 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
Ahmad 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4
Diang 5 4 4 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4
Achyanus 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Agna 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
Laras 5 5 3 5 2 1 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4
Kurniawan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
M.Radietya 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
Kartika 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Angga 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4
Indah 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 2 4
Rido O.K 4 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 4 3 4 4 5 5 5 2
Resha 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
Farha 5 5 3 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4
Ari Budi 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 3
Dian 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4
No name 4 3 3 4 4 4 3 5 4 3 2 4 3 3 5 5 4 3 3
No name 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
No name 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
No name 5 5 3 3 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
Tabel 4.3 Rekap Hasil Kuisioner Tingkat Kepuasan 50 Mahasiswa
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Indah 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Dian 3 3 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3
Yuyun 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 3
Alfansina 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5
Rahmawati 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siti 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2
Anonim 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 5 5 5 3 3
Aditya 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 1
Ary 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 1
Inggit 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2
Mahardika 3 3 1 2 2 3 3 3 2 4 2 2 4 4 4 5 4 2 1
Ilham 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 2
M.Rifqi 1 1 1 1 1 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3
Dhinar 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 3 3 3
23
Alwan 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 5 5 4 3
Hafizh 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
Yosan 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
Hairunisa 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3
Alan 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 1 2 4 5 5 3 2 2
Gamayazid 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 2 3 3 2 1
Renantio 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4
Pandu 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 5 4 2 2
Sharfina 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2
Gregorius 2 2 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 2 2 3 3 5 4 4
Ridhani 2 3 2 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3
Febriza 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2
Faried 3 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3
Abraham 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 3 3 2 2 2 2
Adit Iqbal 4 4 4 2 5 5 3 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3
M.Nirwan 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3
Ahmad 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Diang 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 1 2
Achyanus 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1
Agna 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4
Laras 4 2 3 3 2 1 3 2 3 5 5 4 3 3 3 3 3 2 2
Kurniawan 4 2 4 2 2 2 4 4 5 5 4 2 4 3 4 5 2 3 2
M.Radietya 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2
Kartika 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2
Angga 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3
Indah 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 4
Rido O.K 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 4 2 4 5 4 2
Resha 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 5 2 2
Farha 5 5 3 3 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 5 5 5 4 5
Ari Budi 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 4 3 2
Dian 2 3 3 4 2 2 2 4 1 1 1 2 3 3 3 4 2 3 4
No name 3 3 2 3 2 1 1 1 2 4 4 2 3 3 1 2 2 3 3
No name 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 1
No name 4 2 4 2 2 2 4 4 5 5 4 2 4 3 4 5 2 3 2
No name 2 2 3 2 3 2 2 2 3 4 2 4 3 3 3 3 5 3 4
24
4.4 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas
Uji Realiabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang dinyatakan valid.
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dipakai
dua kali untuk mengukur gejala yang sama, maka alat tersebut reliabel. Dengan
kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur
gejala yang sama (Saifudin, Azwar, 1997).
Reliabilitas dapat juga menunjukkan sejauh mana hasil alat ukur tersebut
dapat diandalkan dan terhindar dari kesalahan pengukuran.Keandalan alat
menunjukkan ketepatan, kemantapan, dan homogenitas dari alat ukur yang
dipakai.
Berikut merupakan hasil perhitungan menggunakan software SPSS.
Tabel 4.3 Nilai Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,946 19
Dari output di atas dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha menunjukkan
angka 0,946. Nilai ini sudah berada di atas nilai cronbach’s alpha minimal yaitu
sebesar 0,70 sehingga dapat dinyatakan bahwa data sudah reliabel.
Uji validitas
Setelah melakukan uji reliabilitas maka selanjutnya akan dilakukan uji validitas.
Tujuannya untuk mengetahui apakah pernyataan dalam kuesioner yang digunakan
sudah valid. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan
suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Pada uji validitas kali ini, digunakan
nilai α = 0,05. Kuesioner yang digunakan terdiri atas 19 pernyataan. Berikut
merupakan hasil uji validitas menggunakan software SPSS.
25
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
q1 75,1000 133,724 ,573 ,945
q2 75,2400 130,676 ,615 ,945
q3 75,6200 128,608 ,668 ,944
q4 75,4000 129,510 ,684 ,944
q5 75,3600 128,072 ,700 ,943
q6 75,4200 128,167 ,623 ,945
q7 75,3200 126,957 ,759 ,942
q8 75,2800 128,981 ,643 ,944
q9 75,1000 126,010 ,799 ,941
q10 75,0600 126,792 ,842 ,941
q11 75,0800 126,483 ,792 ,942
q12 75,1000 128,541 ,710 ,943
q13 75,1000 128,337 ,791 ,942
q14 75,1600 132,341 ,652 ,944
q15 75,0400 131,386 ,652 ,944
q16 75,0200 135,244 ,383 ,948
q17 75,0600 132,343 ,624 ,945
q18 75,2800 127,716 ,627 ,945
q19 75,4600 126,009 ,740 ,943
Dapat dilihat dari tabel 4.4 , terdapat 1 pernyataan yang tidak valid, yaitu
pertanyaan 16. Pernyataan itu tidak valid karena nilai Cronbach’s aplha if item
deleted pernyataan 16 lebih besar dari nilai cronbach’s alpha, yaitu 0,946. Berikut
merupakan rekapitulasi tabel kuisioner setelah uji validitas.
Tabel 4.5 Tabel Rekapitulasi Pernyataan Validitas
4.5 Analisa Hasil Wawancara dan Kuesioner
Dari hasil kuisioner, didapatkan nilai rata – rata 4,3 untuk tingkat kepentingan
adanya penerapan standart ISO 9001:2008 di Prodi Teknik Kimia UB. Hasil
kuisioner ini sejalan dengan pernyataan Kaprodi Teknik Kimia UB yang
menyatakn bahwa penerapan standart ISO 9001:2008 sangat penting dan
26
mahasiswa juga mendukung penerapan standart ISO 9001:2008 di Teknik Kimia.
Mahasiswa juga merasakan dampak positif dari penerapan standart ISO
9001:2008 di Teknik Kimia, mulai dari meningkatnya prestasi mahasiswa yang
ditunjukan dengan memenangi beberapa kompetisi tingkat nasional dan
internasional serta kegiatan belajar mengajar juga lebih nyaman bagi mahasiswa
karena sudah sesuai dengan APTEKINDO dan kurikulum internasional.
Mahasiswa juga merasa sarana kritik dan saran sudah disediakan dengan baik dan
direspon dengan baik juga oleh Teknik Kimia sehingga bila ada komplain dari
mahasiswa, maka akan segera ditanggapi oleh pihak Teknik Kimia.
Namun, mahasiswa masih merasa kurang dalam sosialisasi tentang standart
ISO 9001:2008 dari pihak Teknik Kimia sehingga mahasiswa masihh kurang
memahami standart mutu pelayanan yang baik. Mahasiswa masih berharap agar
sosialiasi bisa lebih digencarkan dengan baik sehingga standart ISO 9001:2008
bisa berjalan lebih baik dari sekarang.
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mahasiswa Teknik Kimia UB merasa penting dengan adanya penerapan
standart ISO 9001:2008 dan mendukung penuh untuk penerapannya secara
continuous. Mahasiswa merasakan dampak positif dari penerapan ISO 9001:2008,
salah satunya adalah proses belajar mengajar yang menggunakan kurikulum
berstandar internasional dan sesuai dengan APTEKINDO. Selain itu juga, prestasi
mahasiswa ditingkat nasional dan internasional menjadi bukti dampak dan
dukungan mahasiswa sendiri dalam penerapan ISO 9001:2008 di Teknik Kimia
UB,
Namun, masalah utama yang dirasakan adalah sosialisasi mengenai standart
ISO 9001:2008 dari pihak Prodi Teknik Kimia sendiri. Mahasiswa merasa perlu
untuk tahu lebih jauh mengenai standart mutu pelayanan sehingga nantinya mutu
pelayanan di Teknik Kimia bisa menjadi lebih baik. Kaprodi Teknik Kimia juga
menyuarakan untuk semua pihak ikut terlibat dalam penerapan ISO 9001:2008
sehingga nantinya Prodi Teknik Kimia bisa terakreditasi dan bisa mendapatkan
sertifikat ISO 9001:2008.
5.2 Saran
Saran yang diberikan penulis untuk Prodi Teknik Kimia UB adalah:
1. Sosialisasi mengenai standart mutu pelayanan ISO 9001:2008 lebih
digencarkan di Teknik Kimia agar semua elemen bisa terus berkontribusi
dalam penerapan standart ISO 9001:2008.
2. Mempercepat proses akreditasi pada Prodi Teknik Kimia UB sehingga bisa
mempunyai akreditasi dan bisa langsung mendaftar untuk sertifikasi ISO
9001:2008 untuk mutu pelayanan yang lebih
28
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.
__________. (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.
Dobrzansky L.A, Roszak M.T. (2007) Quality management in university
education. Journal of Achievements in Materials and Manufacturing
Engineering. 24 (2), 223-226. Diperoleh tanggal 19 Pebruari 2012, dari
http://www.journalamme.org/papers_vol24_2/24250.pdf.
Depdiknas. (2003). UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Diperoleh 13 Pebruari 2012 dari
http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/177.pdf.
Dorothea, W. A. (2002). Manajemen Kualitas. Yogyakarta:Dikti Depdiknas.
Gamboa A.J, Melão N.F. (2012).The Impacts and Success Factors Of ISO 9001
in
Education: Experiences From Portuguese Vocational Schools,
International Journal of Quality & Reliability Management, 29 (4), 384 -
401. Diunduh 14 Pebruari 2012 dari
http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?issn=0265671x&volume=2
9&issue=4&articleid=17026173&show=pdf&PHPSESSID=vujfl5k2qnc
h244cr3rkrsl8a4.
Gaspersz, V. (2006). ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement.
Jakarta: Gramedia.