+ All Categories
Home > Documents > IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD...

IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD...

Date post: 18-Jan-2021
Category:
Upload: others
View: 9 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
64
IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS AKHIR Program Studi S1 Teknik Komputer Oleh: Andrianto Sukusvieri 15410200055 FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS DINAMIKA 2020N JUDUL
Transcript
Page 1: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD)

UNTUK PENGENALAN WAJAH

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Teknik Komputer

Oleh:

Andrianto Sukusvieri

15410200055

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS DINAMIKA

2020N JUDUL

Page 2: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

ii

IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD)

UNTUK PENGENALAN WAJAH

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana Teknik

Oleh:

Nama : Andrianto Sukusvieri

Nim : 15410200055

Program Studi : S1 Teknik Komputer

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS DINAMIKA

2020

Page 3: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

iii

HALAMAN PENGESAHAN

IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD)

UNTUK PENGENALAN WAJAH

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Andrianto Sukusvieri

NIM: 15410200055

Telah diperiksa, diuji dan disetujui oleh Dewan Pembahas

Pada: 17 Januari 2020

Susunan Dewan Pembahas

Pembimbing

I. Dr. Susijanto Tri Rasmana, S.Kom., M.T.

NIDN: 0727097302

II. Heri Pratikno, M.T., MTCNA., MTCRE.

NIDN: 0716117302

Pembahas

Pauladie Susanto, S.Kom., M.T.

NIDN: 0729047501

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana

Dr. Jusak

NIDN: 0708017101

Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika

UNIVERSITAS DINAMIKA

Page 4: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

iv

HALAMAN MOTO

” Remember allah, always be yourself, no matter what they say and never be

anyone else, even if they look better than you and every problem if there is

persistent intention and effort there must be a way to solve it ”

“Sukusvieri”

Page 5: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Kepada

ALLAH SWT

Ibu, Bapak, Kekasih dan semua keluarga tercinta,

Yang selalu mendukung, memotivasi dan menyisipkan nama saya dalam

doa-doa terbaiknya.

Beserta semua orang yang selalu membantu, mendukung dan memotivasi

agar tetap berusaha menjadi lebih baik.

Page 6: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

vi

SURAT PERNYATAAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI DAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Sebagai Mahasiswa Universitas Dinamika, Saya:

Nama : Andrianto Sukusvieri

NIM : 15410200055

Program Studi : S1 Teknik Komputer

Fakultas : Fakultas Teknologi dan Informatika

Jenis Karya : Tugas Akhir

Judul Karya : IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT

DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni, saya

menyetujui memberikan kepada Universitas Dinamika Hak Bebas Royalti

Non-Eksklusif (Non-Exclusive Royalti Free Right) atas seluruh isi/ sebagian

karya ilmiah saya tersebut di atas untuk disimpan, dialihmediakan dan

dikelola dalam bentuk pangkalan data (database) untuk selanjutnya

didistribusikan atau dipublikasikan demi kepentingan akademis dengan tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta dan sebagai pemilik

Hak Cipta.

2. Karya tersebut di atas adalah karya asli saya, bukan plagiat baik sebagian

maupun keseluruhan. Kutipan, karya atau pendapat orang lain yang ada

dalam karya ilmiah ini adalah semata hanya rujukan yang dicantumkan dalam

Daftar Pustaka saya

3. Apabila dikemudian hari ditemukan dan terbukti terdapat tindakan plagiat

pada karya ilmiah ini, maka saya bersedia untuk menerima pencabutan

terhadap gelar kesarjanaan yang telah diberikan kepada saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, Januari 2020

Yang menyatakan

Andrianto Sukusvieri

NIM : 15410200055

Page 7: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

vii

ABSTRAK

Dimasa sekarang ini perkembangan teknologi meningkat sangat pesat. Di

berbagai fasilitas umum sudah terdapat berbagai teknologi terbaru dan mutakhir

dalam setiap hal, seperti adanya kamera pengaman berbasis IoT, alat pendeteksi

logam serta berbagai pembaharuan teknologi lainya. Di lingkungan masyarakat

ataupun instansi lainya sistem identifikasi berkembang dengan cepat, Pengenalan

wajah adalah salah satu sistem identifikasi yang dikembangkan berdasarkan ciri

wajah seseorang yang memiliki keakuratan tinggi. Berdasarkan permasalahan

diatas maka penelitian selanjutnya akan dibuat sebuah Implementasi Metode

Single Shot Detector (SSD) Untuk Pengenalan Wajah. Sistem yang dibuat pada

penelitian ini menunjukan bahwa dapat mendeteksi dan mengenali atau

mengidentifikasi wajah. Metode Single Shot Detector (SSD) memiliki akurasi

yang tinggi untuk mendeteksi wajah daripada proses pengenalan wajah atau

identifikasi. Dalam proses deteksi wajah menggunakan metode Single Shot

Detector (SSD) memiliki tingkat akurasi 100% dengan sudut kamera berada di

posisi depan, kanan dan kiri terhadap wajah, Untuk tingkat akurasi pengenalan

atau identifikasi wajah dengan berbagai sudut pandang memiliki akurasi 88%.

Sedangkan untuk pengujian pengenalan dengan jarak antara 60 cm hingga 250 cm

memiliki akurasi 100%.

Kata Kunci: Single Shot Detector (SSD), Face Detection dan Face Recognition

Page 8: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

viii

KATA PENGANTAR

Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka penulis berhasil

menyelesaikan dan menyusun naskah Tugas Akhir yang berjudul Implementasi

Metode Single Shot Detector (SSD) Untuk Pengenalan Wajah Tugas Akhir ini

merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk

meraih gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Komputer, Universitas Dinamika

Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd., selaku Rektor Universitas Dinamika

2. Bapak Dr. Jusak, selaku Dekan Universitas Dinamika

3. Bapak Pauladie Susanto, S.Kom., M.T., selaku Ketua Program Studi S1

Teknik Komputer Universitas Dinamika.

4. Bapak Dr. Susijanto Tri Rasmana, S.Kom., M.T., selaku dosen pembimbing

pertama yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis untuk

menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.

5. Bapak Heri Pratikno, M.T., MTCNA., MTCRE., selaku dosen pembimbing

kedua yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis untuk

menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.

6. Bapak Pauladie Susanto, S.Kom., M.T., selaku dosen pembahas yang telah

memberikan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir

dengan baik.

Page 9: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

ix

7. Seluruh dosen pengajar Program Studi S1 Teknik Komputer Universitas

Dinamika yang telah mendidik dan memberikan motivasi kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.

8. Rekan-rekan mahasiswa S1 Teknik Komputer dan semua pihak yang telah

memberikan dorongan dan bantuan baik secara langsung maupun secara tidak

langsung.

Akhir kata, penulis berharap semoga segala sesuatu yang telah dihasilkan

dalam pelaksaanaan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat.

Surabaya, 3 Januari 2020

Penulis

Page 10: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN MOTO .............................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

SURAT PERNYATAAN....................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2

1.3 Batasan Masalah ................................................................................ 2

1.4 Tujuan ................................................................................................ 3

1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 5

2.3 Open Computer Vision (Open CV) .................................................... 5

2.4 Python ................................................................................................ 6

2.5 Kamera ............................................................................................... 8

2.6 Single Shot Detector (SSD) ............................................................... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 14

3.1 Metode Penelitian ............................................................................ 14

3.2 Perancangan Program ...................................................................... 15

3.3 Deteksi Wajah (Face Detection) ...................................................... 18

3.4 Pengenalan Wajah (Face Recognnition) .......................................... 19

3.5 Spesifikasi Hardware ..................................................................... 21

Page 11: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

xi

3.6 Persiapan Untuk Menjalankan Single Shot Detector (SSD) ............ 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 24

4.1 Pengujian Tingkat Akurasi Deteksi Wajah ...................................... 24

4.1.1 Tujuan Pengujian Tingkat Akurasi Deteksi Wajah.............. 24

4.1.2 Prosedur Pengujian Tingkat Akurasi Deteksi Wajah ........... 24

4.1.3 Hasil Pengujian Tingkat Akurasi Deteksi Wajah ................ 25

4.2 Pengujian Tingkat Akurasi Face Recognition ................................. 26

4.2.1 Tujuan Pengujian Tingkat Akurasi Face Recognition ......... 26

4.2.2 Prosedur Pengujian Tingkat Akurasi Face Recognition ...... 26

4.2.3 Hasil Pengujian Tingkat Akurasi Face Recognition ............ 27

4.3 Hasil Pengujian Realtime Tingkat Akurasi Deteksi Dan Pengenalan

Wajah Dengan Metode Single Shot Detector .................................. 29

4.3.1 Face Detection Dengan Acuan Sudut Kamera ...................... 29

4.3.2 Face Detection Dengan Acuan Jarak Kamera ....................... 31

4.3.3 Face Recognition Dengan Acuan Sudut Kamera .................. 33

4.3.4 Face Recognition Dengan Acuan Jarak Kamera ................... 40

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 48

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 48

5.2 Saran ................................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50

BIODATA ............................................................................................................. 51

LAMPIRAN .......................................................................................................... 52

LAMPIRAN 1. Hasil Face Detection Dengan Acuan Sudut Kamera .... 52

LAMPIRAN 2. Hasil Face Detection Dengan Acuan Jarak Kamera ..... 59

LAMPIRAN 3. Hasil Face Recognition Dengan Acuan Sudut Kamera 63

LAMPIRAN 4. Hasil Face Recognition Dengan Acuan Jarak Kamera . 72

LAMPIRAN 5. Listing Program Sistem Keamanan Berbasis Wajah .... 77

Page 12: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.3 Open Computer Vision ...................................................................... 6

Gambar 2.4 Python ................................................................................................ 7

Gambar 2.5 Kamera Webcam ................................................................................ 8

Gambar 2.6 Deteksi object menggunakan metode Single Shot Detector .............. 9

Gambar 2.7 Arsitektur Single Shot Detector (SSD) ............................................ 10

Gambar 2.8 Arsitektur VGG16 ........................................................................... 11

Gambar 3.1 Bagan metodelogi penelitian ........................................................... 14

Gambar 3.2 Blok diagram system ........................................................................ 15

Gambar 3.3 Flowchart sistem secara sederhana ................................................. 16

Gambar 3.4 Flowchart sistem face recognition .................................................. 17

Gambar 3.5 Deteksi wajah (face detection)......................................................... 18

Gambar 3.6 Face recognition untuk wajah yang dikenal .................................... 19

Gambar 3 7 Face recognition untuk wajah yang tidak dikenal ........................... 20

Gambar 4.1 Hasil running program pengujian tingkat akurasi deteksi .............. 25

Gambar 4 2 Tingkat akurasi deteksi multiface. ................................................... 25

Gambar 4.3 Hasil running program pengujian tingkat akurasi ........................... 27

Gambar 4.4 Deteksi dan pengenalan wajah yang dilakukan di dalam ................ 27

Gambar 4.5 Deteksi dan pengenalan wajah dengan sudut yang berbeda ............ 28

Gambar 4.6 Pengambilan data dengan kamera dari beragam sudut .................... 30

Gambar 4.7 Sample pengambilan data dengan kamera dari jarak 60 dan 250cm 32

Gambar 4.8 Hasil dari pengambilan data sudut akurasi face recognition ........... 35

Gambar 4.9 Hasil dari pengambilan data sudut akurasi face recognition ........... 36

Gambar 4.10 Hasil dari pengambilan data sudut akurasi face recognition ......... 37

Gambar 4.11 Hasil dari pengambilan data sudut akurasi face recognition ......... 38

Gambar 4.12 Hasil dari pengambilan data sudut akurasi face recognition ......... 38

Gambar 4.13 Pengambilan data face recognition dengan acuan jarak kamera ... 41

Gambar 4.14 Pengambilan data face recognition dengan acuan jarak kamera ... 42

Gambar 4.15 Pengambilan data face recognition dengan acuan jarak kamera ... 43

Gambar 4.16 Pengambilan data face recognition dengan acuan jarak kamera ... 44

Gambar 4.17 Pengambilan data face recognition dengan acuan jarak kamera ... 46

Page 13: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data sudut face detection terhadap kamera .......................................... 29

Tabel 4.2 Data jarak face detection terhadap kamera ........................................... 31

Tabel 4.3 Data sudut face recognition terhadap kamera ...................................... 33

Tabel 4.4 Data jarak face recognition terhadap kamera ....................................... 40

Page 14: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1. Hasil Face Detection Dengan Acuan Sudut Kamera .................. 52

LAMPIRAN 2. Hasil Face Detection Dengan Acuan Jarak Kamera ................... 59

LAMPIRAN 3. Hasil Face Recognition Dengan Acuan Sudut Kamera .............. 63

LAMPIRAN 4. Hasil Face Recognition Dengan Acuan Jarak Kamera ............... 72

LAMPIRAN 5. Listing Program Face Recognition Single Shot Detector (SSD) 77

Page 15: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dimasa sekarang ini perkembangan teknologi meningkat sangat pesat. Di

berbagai fasilitas umum sudah terdapat berbagai teknologi terbaru dan mutakhir

dalam setiap hal, seperti adanya kamera pengaman berbasis IoT, alat pendeteksi

logam serta berbagai pembaharuan teknologi lainya. Di lingkungan masyarakat

ataupun instansi lainya sistem identifikasi berkembang dengan cepat, Pengenalan

wajah adalah salah satu sistem identifikasi yang dikembangkan berdasarkan ciri

wajah seseorang yang memiliki keakuratan tinggi.

Berdasarkan hal tersebut maka dalam tugas akhir ini tergagas sebuah

analisis terhadap pengimplementasian sistem pengolahan citra untuk serta

mengidentifikasi setiap orang yang terdeteksi menggunakan kamera. Dalam

proses pengerjaan tugas akhir ini dibatasi hanya untuk mendeteksi serta

mengidentifikasi wajah orang yang terdapat pada database dengan range jarak

yang sudah ditentukan, sehingga bisa terfokus dan terimplementasi dengan baik.

Identifikasi ini dapat dilakukan dengan perekaman wajah otomatis secara real-

time yang kemudian diproses pada pengolahan citra digital.

Sampai saat ini sudah banyak penelitian yang mengarah pada

permasalahan ini, khususnya Penggunaan metode face detection menggunakan

haar-cascade classifier yang bisa menghasilkan akurasi 94%, tracking

menggunakan extended CAMSHIFT oleh Bobby Yuliandra dari Fakultas

Informatika – Telkom University (Yuliandra, 2012).

Page 16: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

2

Adapun penelitian lainnya sistem penghitung dan identifikasi wajah

manusia dengan metode Background substraction dan haar cascade oleh Ijon

Posmarohatta Sinaga dari Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom. (Sinaga,

2017). Berdasarkan permasalahan diatas penulis memilih metode Single Shot

Detector (SSD) dikarenakan memiliki akurasi tinggi untuk mendeteksi wajah,

maka penelitian selanjutnya akan dibuat sebuah Implementasi Metode Single Shot

Detector (SSD) Untuk Pengenalan Wajah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan permasalahan,

Bagaimana mengidentifikasi wajah seseorang dengan menggunakan metode

Single Shot Detector?

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang lebih luas terkait dengan perancangan

Implementasi Metode Single Shot Detector (SSD) Untuk Pengenalan Wajah.

Maka penelitian ini ditentukan pada ruang lingkup tertentu antara lain:

1. Kamera dipasang pada sudut tertentu.

2. Wajah yang terdeteksi tidak tertutup apapun.

3. Tidak menggunakan aksesoris yang menutupi wajah.

4. Pengambilan gambar saat seseorang telah masuk pada jangkauan kamera.

5. Pencahayaan yang ideal

6. Tidak mengenali orang yang kembar identik

Page 17: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

3

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian

ini adalah, Mengidentifikasi wajah seseorang dengan menggunakan metode Single

Shot Detector.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan Tugas Akhir ini disusun menjadi 5 (lima) garis besar bab

pembahasan, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menyajikan pembahasan, mengenai latar belakang,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dari, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini disajikan teori penunjang dari permasalahan,

diantaranya Python, Kamera, OpenCV dan Single Shot Detector

(SSD)

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini disajikan mengenai tahapan perancangan perangkat

lunak Single Shot Detector (SSD). Dijelaskan proses pembuatan

sub – sub program dan metode percobaan yang digunakan untuk

menguji dan analisis deteksi dan pengenalan wajah

Page 18: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang meliputi pengujian pengujian

tingkat akurasi deteksi pada wajah dan pengujian tingkat akurasi

pengenalan pada wajah.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah

dilakukan serta saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya

Page 19: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.3 Open Computer Vision (Open CV)

OpenCV adalah sebuah library yang bersifat open source (bebas digunakan

untuk hal yang bersifat akademis maupun komersial) yang berisi banyak fungsi

pemrograman untuk teknologi computer vision secara real-time. Library ini ditulis

dalam C dan C ++ dan berjalan di bawah Linux, Windows dan Mac OS X.

OpenCV ditulis dalam C yang dioptimalkan dan dapat memanfaatkan prosesor

multicore.

Contoh aplikasi dari OpenCV antara lain interaksi manusia dengan komputer,

pengenalan wajah, pengenalan gerak, struktur dari gerakan, robotika. Berikut fitur

– fitur yang terdapat pada OpenCV antara lain:

a. Manipulasi data image (alokasi, rilis, duplikasi, pengaturan, konversi).

b. Image dan I/O video (masukan berbasis file dan kamera, keluaran

image/video file).

c. Manipulasi matriks dan vektor serta aljabar linier (produk, solusi,

eigenvalues, SVD).

d. Beragam struktur data dinamis (daftar, baris, grafik).

e. Dasar pengolahan citra (filter, deteksi tepi, deteksi sudut, pengambilan

sampel dan interpolasi, konversi warna, operasi morfologi, histogram).

f. Analisis struktur (komponen yang berhubungan, pengolahan kontur,

transformasi jarak, variasi momen, transformasi Hough, perkiraan

polygonal, menyesuaikan garis, Delaunay triangulation).

Page 20: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

6

g. Kalibrasi kamera (menemukan dan menelusuri pola kalibrasi, dasar estimasi

matriks, estimasi homografi, korespondensi stereo).

h. Analisis gerakan (optical flow, segmentasi gerakan, penelusuran).

i. Pengenalan object (metode eigen, HMM).

j. Graphical User Interface atau GUI (menampilkan image/ video,

penanganan mouse dan keyboard, scroll-bars).

k. Pelabelan gambar (garis, polygon, gambar teks).

Gambar 2.1 Open Computer Vision

(Sumber: opencv.org)

2.4 Python

Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna dengan filosofi

perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python diklaim

sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis

kode yang sangat jelas, dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar

yang besar serta komprehensif.

Python mendukung multi paradigma pemrograman utamanya namun tidak

dibatasi pada pemrograman berorientasi object, pemrograman imperatif, dan

pemrograman fungsional. Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah

sebagai bahasa pemrograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen

memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya,

Page 21: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

7

python umumnya digunakan sebagai bahasa skrip meski pada praktiknya

penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang umumnya

tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip. Python dapat digunakan

untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di

berbagai platform sistem operasi.

Saat ini kode python dapat dijalankan di berbagai platform sistem operasi,

beberapa diantaranya adalah :

a) Linux/Unix

b) Windows

c) Mac OS X

d) Java Virtual Machine

e) OS/2

f) Amiga

g) Palm

h) Symbian (untuk produk-produk Nokia)

Gambar 2.2 Python

(Sumber: python.org)

Python didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa

versi. Namun pada prinsipnya Python dapat diperoleh dan dipergunakan secara

bebas, bahkan untuk kepentingan komersial. Lisensi Python tidak bertentangan

baik menurut definisi Open Source maupun General Public License (GPL).

Page 22: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

8

2.5 Kamera

Kamera adalah seperangkat peralatan dengan kelangkapan – kelengkapan

yang memiliki fungsi untuk mengabadikan suatu objek, atau berfungsi untuk

mengkonversikan sebuah objek menjadi gambar, yang merupakan hasil proyeksi

pada sistem lensa. Kamera juga merupakan alat yang paling pokok dalam dunia

Fotografi. Tidak ada kamera, maka tidak ada yang namanya Fotografi. Dalam

pengembangan nya kamera digunakan untuk membentuk atau merekam suatu

bayangan kedalam film / atau memory card. Kamera pertama kali disebut sebagai

kamera obscura, yang berasal dari bahasa latin yang berarti ruang gelap.

Mekanisme awalnya untuk memproyeksikan gambar, dimana suatu ruang

berfungsi seperti cara kerja kamera saat ini, kecuali tidak ada cara pada saat itu

untuk mencatat tampilan gambar nya, selain cara manual mengikuti jejaknya.

Dalam Penelitian kali ini kamera diperlukan sebagai pengambil data utama

dari sistem ini, yaitu untuk deteksi dan pengenalan pada wajah orang yang

diinginkan sebagai tolak ukurnya. Pada Gambar 2.3 merupakan contoh kamera

yang digunakan adalah Webcam:

Gambar 2.3 Kamera Webcam

(Sumber: Olahan Pribadi)

Page 23: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

9

2.6 Single Shot Detector (SSD)

Single Shot Detector (SSD) adalah sebuah metode untuk mengenali atau

mendeteksi sebuah object pada suatu gambar dengan menggunakan single deep

neural network dan salah satu algoritma deteksi object yang paling populer karena

kemudahan implementasi, akurasi yang baik vs rasio yang dibutuhkan komputasi.

Single Shot Detector (SSD) hanya perlu mengambil satu bidikan tunggal untuk

mendeteksi beberapa object didalam gambar

Metode Single Shot Detector (SSD) ini termasuk kedalam deteksi object

secara real time, meskipun lebih intuitif daripada rekan-rekannya seperti R-CNN,

Fast R-CNN Faster R-CNN dan You Only Look Once (YOLO), Single Shot

Detector (SSD) adalah algoritma yang sangat kuat. Menjadi sederhana dalam

desain, implementasinya lebih langsung dari GPU dan sudut pandang kerangka

kerja pembelajaran yang dalam dan dengan demikian melakukan pengangkatan

berat deteksi dengan kecepatan kilat. Juga, poin kunci dari algoritma ini dapat

membantu dalam mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari metode canggih

lainnya.

Gambar 2.4 Deteksi object menggunakan metode Single Shot Detector

(Sumber: arxiv.org)

Page 24: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

10

Gambar 2.5 Arsitektur Single Shot Detector (SSD)

(Sumber: arxiv.org)

Single Shot Detector juga mempunyai sebuah arsitektur dimana seperti

yang di lihat dari Gambar 2.5 di atas, arsitektur SSD dibangun di atas arsitektur

VGG-16, tetapi membuang lapisan yang terhubung sepenuhnya.

Alasan VGG-16 digunakan sebagai jaringan dasar adalah karena

kinerjanya yang kuat dalam tugas-tugas klasifikasi gambar berkualitas tinggi dan

popularitasnya untuk masalah-masalah di mana transfer transfer membantu dalam

meningkatkan hasil. Alih-alih VGG asli sepenuhnya terhubung lapisan, satu set

lapisan konvolusional tambahan (dari conv6 dan seterusnya) ditambahkan,

sehingga memungkinkan untuk mengekstrak fitur pada berbagai skala dan secara

progresif mengurangi ukuran input ke setiap lapisan berikutnya. Contoh arsitektur

dari VGG16 bisa dilihat pada Gambar 2.6:

Page 25: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

11

Gambar 2.6 Arsitektur VGG16

(Sumber: neurohive.io)

Pada arstitektur SSD termasuk kedalam jenis Convolutation Neural

Network, Convolutional Neural Network (CNN) adalah salah satu jenis Neural

Network yang biasa digunakan pada data image. CNN bisa digunakan untuk

mendeteksi dan mengenali object pada sebuah image.

Arsitektur dari CNN dibagi menjadi 2 bagian besar, Feature Extraction

Layer dan Convolutional Layer. Dimana pada bagian Feature Extraction Layer

ini adalah melakukan “encoding” dari sebuah image menjadi features yang berupa

angka-angka yang merepresentasikan image tersebut, Sedangkan dibagian

Convolutional Layer terdiri dari neuron yang tersusun sedemikian rupa sehingga

membentuk sebuah filter dengan panjang dan tinggi (pixels). Secara matematis,

Convolutiona layer atau yang dalam Bahasa Indonesianya konvolusi, adalah

integral yang mencerminkan jumlah lingkaran dari sebuah sudut fungsi F yang

digeser atas fungsi g sehingga menghasilkan fungsi h.

Page 26: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

12

Konvolusi dilambangkan dengan arsterik (*). Sehingga, F*g=h berarti

fungsi F dikonvolusikan dengan fungsi g menghasilkan fungsi h. konvolusi dua

buah fungsi F(x) dan g(x) di definiskan sebagai berikut:

( ) ( ) ( ) ∫ ( ) ( )

Konvolusi dua buah fungsi F(x) dan g(x) (No 1)

. Untuk fungsi diskrit, konvolusi di definisikan sebagai berikut:

( ) ( ) ( ) ∑

( ) ( )

Konvolusi fungsi diskrit (No 2)

pada Rumus No 3, g(x) disebut dengan kernel konvolusi (filter). Kernel

g(x) merupakan jendela yang dioperasikan secara bergeser pada sinyal masukan

F(x). Hasil konvolusi dinyatakan dengan keluaran h(x). Contoh, misal citra F(x,y)

yang berukuran 5x5 sebuah kernel dengan 3x3 matriks sebagai berikut:

( ) [

] ( )

[ ]

Citra (x,y) berukuran 5x5 & sebuah kernel dengan 3x3 matriks (No 3)

Page 27: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

13

Secara umum metode Single Shot Detector (SSD) mempunyai sebuah

rumus sederhana dalam memntukan default boxes dan scale default boxes, dimana

N merupakan jumlah default boxes, Lconf = loss classification, Lloc = loss

localization, L = prediction box dan g = truth ground box. untuk menentukan

default boxes bisa di lihat pada Rumus No 4:

( )

( ( ) ( ))

Rumus Default Boxes (No 4)

Sedangkan untuk menentukan scale default boxes bisa dilihat pada Rumus No 5:

( )

Rumus Scale Default Boxes (No 5)

Dimana smin adalah lapisan skala terendah, smax lapisan skala tertinggi dan Sk

adalah input pixels

Page 28: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa

tahap. Dimana yang pertama kali dilakukan adalah image acquisition, yaitu

pengambilan frame pada saat perekaman video secara realtime. Lalu frame

tersebut yang merupakan citra RGB akan dirubah menjadi citra grayscale dan

menggunakan metode SSD (single shot detector) dimana dalam tahap ini hanya

perlu mengambil satu bidikan tunggal untuk mendeteksi beberapa object didalam

gambar dengan menggunakan single deep neural network. Dalam hal ini metode

SSD berperan sebagai pendeteksi dan pengenalan pada wajah yang telah

ditentukan oleh program. Tahap selanjutnya adalah classification, yaitu proses

pengklasifikasian terhadap dari program untuk melakukan template matching

dengan menggunakan face recognition. Proses terakhir merupakan conclusion

atau kesimpulan hasil akhir dari proses analisis yang dilakukan.

Image Acquistion

Image Processing

Feature Extraction

Classification

Conclusion

Gambar 3.1 Bagan metodelogi penelitian

(Sumber: Olahan Pribadi)

Page 29: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

15

3.2 Perancangan Program

Perancangan program tugas akhir ini merupakan implementasi dari metode

SSD (single shot detector). Proses deteksi dan pengenalan wajah orang yang di

inginkan tersebut dilakukan oleh kamera yang kemudian data berupa citra gambar

akan diproses oleh Computer vision.

Gambar 3.2. Blok diagram system

(Sumber: Olahan Pribadi)

Dari Gambar 3.2 blok diagram diatas, data citra yang diperoleh dari

kamera akan diproses oleh Computer vision dengan image processing

menggunakan Python dan OpenCV dengan metode SSD (single shot detector)

dimana metode ini berfungsi untuk mendeteksi atau mengenali object dengan

menggunakan single deep neural network. Proses deteksi dan pengenalan wajah

orang yang di inginkan dilakukan dengan berdasarkan dari metode SSD tersebut,

maka tahap selanjutnya adalah identifikasi atau pengenalan terhadap setiap

Page 30: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

16

responden melalui pengolahan citra dengan menggunakan face recognition yang

berdasarkan dari program. Kemudian secara linier keluaran dari face recognition

akan di tampilkan kedalam layat monitor.

Proses deteksi dan pengenalan wajah dengan menggunakan metode SSD

berbasis face recognition juga terdapat beberapa alur program secara sederhana,

,dimana proses dimulai pada face detection, jika kondisi sudah terpenuhi maka

akan dilanjutkan ke proses face recognition, jika terpenuhi maka system akan

berhenti, dan apabila kondisi tidak terpenuhi program akan terus mengulang dari

proses awal sampai sistem dapat mengenali wajah.. Untuk fllowchart dari proses

face detection dan face recognation bisa dilihat pada Gambar 3.3

Face Detection

Terdeteksi ?

Stop

Start

Face Recognition

No

Yes

Gambar 3.3. Flowchart sistem secara sederhana

(Sumber: Olahan Pribadi)

Pada tahap identifikasi dan pengenalan wajah menggunakan face

recognition terdapat beberapa tahap. Pertama adalah pengambilan frame citra dari

kamera yang selanjutnya akan berubah menjadi citra greyscale. Citra tersebut

akan diperkecil komputasinya dan menggunakan pengklasifikasian cascade untuk

mendeteksi wajah. Proses pengklasifikasian wajah ini akan dilakukan

Page 31: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

17

menggunakan pengenalan citra dari ekstrasi ciri kedua mata, apabila terdeteksi

maka akan dilanjutkan ketahap normalisasi bentuk citra dan orientasi wajah.

Selanjutnya hasil dari ekstrasi ciri citra tersebut akan dibandingkan dengan

data training citra wajah dari database terhadap ekstrasi ciri citra dari sampling.

Pengklasifikasian ciri dari citra ini dilakukan dengan menggunakan PCA

classifier dan akan menampilkan tingkat kesesuaian dari hasil face recognition

terhadap data training. Flowchart tersebut dapat diamati pada gambar 3.4.

Start

Acquire new image from

camera

Convert collor to grey-scale

Detect Face

Face Detected ?

Detect eyes in face images

Two Eyes

Detected ?

Normalize face images size and

orientation

Facial Recognition

Facial Sample Collection

Stop

No

Yes

No

Yes

Gambar 3.4 Flowchart sistem face recognition

(Sumber: Olahan Pribadi)

Page 32: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

18

3.3 Deteksi Wajah (Face Detection)

Pada saat program dijalankan maka program akan mulai menjalankan

kamera, yang dimana batas perekaman kamera meliputi objek serta lingkungan

sekitar, sehingga batas komputasi yang dilakukan oleh program akan sangat besar.

Oleh karena itu untuk memperkecil komputasi pada program yang berjalan maka

perlu ditentukan sebuah batas perhitungan yang dimana berfungsi untuk

memperkecil area perhitungan. Selain itu deteksi wajah ini juga berfungsi untuk

melokalisasikan area wajah secara fleksibel sehingga bisa mendeteksi setiap

inputan pada seluruh area frame dan menentukan apakah inputan yang masuk

merupakan wajah atau bukan. Deteksi wajah tersebut bisa diamati pada Gambar

3.5:

Gambar 3.5 Deteksi wajah (face detection)

(Sumber: Olahan Pribadi)

Page 33: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

19

Proses deteksi wajah ini dilakukan dengan menggunakan metode Single

Shot Detector (SSD) seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumya.

Adapun cuplikan program utama untuk melakukan proses deteksi wajah seperti

diatas sebagai berikut:

# draw the bounding box of the face along with the

associated

# probability

text = "{:.2f}%".format(confidence * 100)

y = startY - 10 if startY - 10 > 10 else startY + 10

cv2.rectangle(image, (startX, startY), (endX, endY),

(0, 255, 0), 3)

cv2.putText(image, text, (startX, y),

cv2.FONT_HERSHEY_SIMPLEX, 0.70, (0, 0, 255), 2)

3.4 Pengenalan Wajah (Face Recognnition)

Setelah wajah terdeteksi maka tahapan selanjutnya adalah pengenalan

wajah. Pada tahapan ini system akan melakukan sebuah proses komputasi yang

merupakan kelanjutan dari algoritma Single Shot Detector (SSD). Ketika wajah

telah terdeteksi maka sistem akan melakukan proses identifikasi terhadap citra

frame yang didapat dari proses videostream sebelumnya. Setiap nilai hasil dari

komputasi terhadap citra frame akan dibandingkan dengan citra dari dataset yang

telah dibuat sebelumnya.

Gambar 3.6 Face recognition untuk wajah yang dikenal

(Sumber: Olahan Pribadi)

Page 34: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

20

Sistem akan mengolah setiap citra tersebut sesuai dengan nilai dari piksel

maupun nilai matriks, hasil dari komputasi tersebut akan disimpan kedalam array

dan akan digunakan sebagai batas acuan untuk nilai perbandingan terhadap setiap

data dari citra images yang ada pada dataset. Dimana apabila nilai pada array

tersebut memiliki korelasi yang tinggi terhadap beberapa data yang teradapat pada

dataset, maka sistem akan membuat sebuah keputusan untuk memberikan sebuah

keluaran berupa identifikasi wajah sesuai dengan citra images dataset yang paling

dominan. Hal ini menyebabkan adanya korelasi tegak lurus antara jumlah data

yang terdapat pada dataset terhadap proses pengenalan citra wajah. Hasil dari

pengenalan wajah tersebut bisa diamati pada Gambar 3.6.

Pada Gambar 3.7 merupakan citra yang didapat dari hasil komputasi yang

menggunakan metode Single Shot Detector (SSD). Citra tersebut adalah citra dari

object yang diinginkan atau object yang ingin di identifikasi, dimana citra dari

responden tersebut telah dimasukan kedalam dataset sebelumnya. Pada gambar

diatas juga bisa diamati bahwa terdapat presentase dari hasil perbandingan citra

frame hasil videostream terhadap citra yang terdapat pada dataset.

Gambar 3 7 Face recognition untuk wajah yang tidak dikenal

(Sumber: Olahan Pribadi)

Page 35: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

21

Kemudian setelah citra diperoleh maka sistem akan mengklarivikasikan

menjadi dua object utama yaitu citra yang ingin diidentifikasi dan citra yang tidak

dikenal, adapun contoh citra yang tidak dikenal tersebut bisa diamati pada

Gambar 3.7.

Proses pengenalan wajah ini dilakukan dengan menggunakan metode

Single Shot Detector (SSD) seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumya.

Adapun cuplikan program utama untuk melakukan proses pengenalan wajah

seperti diatas sebagai berikut:

# construct a blob for the face ROI, then pass the blob

# through our face embedding model to obtain the 128-d

# quantification of the face

faceBlob = cv2.dnn.blobFromImage(face, 1.0 / 255,

(96, 96), (0, 0, 0), swapRB=True,crop=False)

embedder.setInput(faceBlob)

vec = embedder.forward()

# perform classification to recognize the face

preds = recognizer.predict_proba(vec)[0]

j = np.argmax(preds)

proba = preds[j]

name = le.classes_[j]

3.5 Spesifikasi Hardware

Untuk menjalankan aplikasi ini membutuhkan tingkat spesifikasi

hardware laptop/PC yang tinggi untuk memperoleh hasil yang maksimal,

dikarenakan dalam menjalankan aplikasii beserta program secara bersamaan

laptop penulis hanya berjalan maksimal 10 frame per second (FPS) saja itupun

masih terasa berat dan lag, minimal spesifikasi yang dibutuhkan yaitu processor

quad core intel i5, RAM 8 GB dan kartu grafis keluaran merk NVIDA seri GTX

Page 36: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

22

3.6 Persiapan Untuk Menjalankan Single Shot Detector (SSD)

Untuk dapat menjalankan aplikasi ini dibutuhuhkan sebuah persiapan awal

agar nantinya dapat dengan mudah dan tidak ada kendala dalam mengoprasikan

aplikasi ini, dimana langkah awal yaitu:

1. Spesifikasi laptop harus mumpuni, disini laptop penulis memiliki

spesifkasi biasa saja.

2. Menggunakan kamera, disini penulis memakai kamera webcam

eksternal. Bisa juga memakai kamera bawaan laptop.

3. Sistem operasi Windows, Disini penulis memakai seri Windows 7 64

bit.

4. Sudah Terinstall program Python, disini penulis menggunakan python

versi 3.7 yang 64 bit, untuk program python bisa download di web

official python-nya.

5. Jika sudah selesai install program python dengan benar selanjutnya

install library pendukung untuk menjalakan aplikasi ini , dimana untuk

daftar librarynya meliputi OpenCV,Imutils,Numpy,Pickle,Face

Recognition dan Tensorflow.

6. Untuk cara install library yang sudah disebutkan diatas bisa melalui

CMD (Comand Prompt) dengan mengetikan perintah misal “pip

install cv2” untuk install Library OpenCV, langkahnya sama

seperti itu untuk seterusnya.

Page 37: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

23

7. Buka program aplikasinya yang bernama (recognize_video.py) dan

jalankan perintah ini di CMD untuk menjalankan aplikasinya ”python

recognize_video.py --detectorface_detection_model --embedding-

model openface__nn4.small.v1.t7 –recognizer output/recognizer.pickle

--leouput/le.pickle”,

8. Apabila program tidak ditemukan error, maka akan muncul window

baru serta menampilkan program yang diinginkan,

Seperti yang sudah penulis sampaikan sebelumnya kalau untuk

menjalankan aplikasi ini memerlukan spesifikasi hardware yang mumpuni, untuk

spesifikasi laptop penulis tidaklah terlalu tinggi ataupun mumpuni akan tetapi

sudah cukup untuk bisa menjalankan aplikasi ini walaupun terasa sedikit berat.

Adapun spesifikasi laptop penulis sebagai berikut:

1. Seri Acer V5 741-PG

2. Processor Intel Core i5 3337U @1.80Ghz

3. RAM 8 GB

4. Graphics Display Intel HD 4000 & Nvidia 710M

5. HDD 500 GB

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan mengenai seluruh bahasan dari

Bab 3, Selanjutnya penulis akan lanjut kebahasan dari bab 4.

Page 38: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pembahasan dan pengujian yang dilakukan oleh penulis akan

dijelaskan pada bab ini. Tujuan dari bab ini adalah untuk mengetahui tingkat

keberhasilan terhadap perancangan sistem yang telah diajukan dan dikerjakan.

Tahapan pengujian yang akan dilakukan meliputi, pengujian tingkat akurasi

deteksi wajah, pengujian tingkat akurasi face recognition

4.1 Pengujian Tingkat Akurasi Deteksi Wajah

4.1.1 Tujuan Pengujian Tingkat Akurasi Deteksi Wajah

Pada pengujian tingkat akurasi deteksti wajah bertujuan untuk mengetahui

apakah sistem dapat mendeteksi wajah yang terekam melalalui kamera webcam.

Pada pengujian ini, apabila kamera webcam dapat mendeteksi wajah maka sistem

memberikan sebuah tanda berupa rectangle tepat di bagian wajah.

4.1.2 Prosedur Pengujian Tingkat Akurasi Deteksi Wajah

Dalam melakukan pengujian terhadap tingkat akurasi deteksi wajah

dibutuhkan beberapa prosedur yang perlu dilakukan agar kinerja dari program

bisa lebih maksimal. Adapun prosedur tersebut antara lain adalah:

1. Membuat program untuk deteksi wajah dan jika sudah simpan dengan nama

sesuai keinginan yang berekstensi *Py

2. Simpan ke directory yang di inginkan

3. Jalankan program yang sudah di simpan tadi

Page 39: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

25

4.1.3 Hasil Pengujian Tingkat Akurasi Deteksi Wajah

Apabila program tidak ditemukan error, maka akan muncul window baru

serta menampilkan program yang diinginkan. Contoh hasil running program

akurasi deteksi wajah dapat ditunjukan pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. berikut:

Gambar 4.1 Hasil running program pengujian tingkat akurasi deteksi

pada wajah, (Sumber: Olahan Pribadi)

Gambar 4 2 Tingkat akurasi deteksi multiface. (Sumber: Olahan Pribadi)

Page 40: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

26

4.2 Pengujian Tingkat Akurasi Face Recognition

4.2.1 Tujuan Pengujian Tingkat Akurasi Face Recognition

Pada pengujian tingkat akurasi face recognition bertujuan untuk

mengetahui apakah system sudah dapat mengenali wajah. Pada pengujian ini,

apabila sistem mendeteksi wajah maka program akan mengenali wajah

(recognition) tersebut dan akan menampilkan label nama yang telah dikenali di

sekitar area rectangle

4.2.2 Prosedur Pengujian Tingkat Akurasi Face Recognition

Dalam melakukan pengujian terhadap tingkat akurasi face recognition

dibutuhkan beberapa prosedur yang perlu dilakukan agar kinerja dari program

bisa lebih maksimal. Adapun prosedur tersebut antara lain adalah:

1. Melakukan pengambilan data training berupa foto wajah seseorang yang

diinginkan

2. Jumlah data training berupa foto kalau bisa lebih banyak,lebih baik

3. Membuat program untuk mengenali wajah dan jika sudah simpan dengan

nama sesuai keinginan yang ber’ekstensi *Py

4. Simpan file program ke directory yang di inginkan

5. Melakukan traning data dan tunggu sampai proses training data selesai

6. Jalankan program yang sudah selesai di traning dan di simpan tadi

7. Mengamati tingkat akurasi pengenalan wajah (face recognition) apakah sudah

akurat atau tidak

Page 41: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

27

4.2.3 Hasil Pengujian Tingkat Akurasi Face Recognition

Apabila program tidak ditemukan error sama sekali, maka akan muncul

window baru serta menampilkan program yang diinginkan. Contoh hasil running

program dapat ditunjukan pada Gambar 4.3. berikut:

Gambar 4.3 Hasil running program pengujian tingkat akurasi

pengenalan wajah (Face Recognition). (Sumber: Olahan Pribadi)

Gambar 4.4 Deteksi dan pengenalan wajah yang dilakukan di dalam

suasana ruang kelas. (Sumber: Olahan Pribadi)

Page 42: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

28

Untuk hasil pengenalan wajah (face recognition) dalam kondisi lebih dari

2 wajah yang terdeteksi (multi face) dapat dilihat pada gambar 4.4 dan gambar

4.5 di bawah yang menampilkan suasana dalam ruang kelas dan bagaimana

metode single shot detector (SSD) dapat bekerja melakukan deteksi yang cukup

baik dalam berbagai sudut dan untuk pengenalan wajahnya bisa dibilang biasa

saja untuk akurasinya.

Gambar 4.5 Deteksi dan pengenalan wajah dengan sudut yang berbeda

(Sumber: Olahan Pribadi)

Dari Gambar 4.5 terlihat beberapa mahasiswa yang berada di dalam

ruangan kelas dan posisi sudut mereka beragam, bisa dilihat dimana metode

Single Shot Detector dapat dengan mudah mendeteksi wajah mereka walaupun

sudutnya berbeda lalu untuk pengenalanya terlihat label “Unknown” dikarenakan

wajah mereka bukan termasuk dalam responden yang di inginkan sehingga dalam

database program data dari wajah mereka tidak ada.

Page 43: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

29

4.3 Hasil Pengujian Realtime Tingkat Akurasi Deteksi Dan Pengenalan

Wajah Dengan Metode Single Shot Detector

4.3.1 Face Detection Dengan Acuan Sudut Kamera

Dalam melakukan proses deteksi wajah ada beberapa acuan yang

digunakan dalam proses pengambilan data untuk menentukan tingkat akurasi face

detection. Salah satu acuan yang digunakan adalah sudut kamera, berikut

merupakan Tabel 4.1 pengambilan data dari sudut kamera:

Tabel 4.1 Data Sudut face detection terhadap kamera

Deteksi

Responden Sudut Terdeteksi Tidak Keterangan

1 depan Benar

kanan Benar

kiri Benar

atas Benar

bawah Benar

2 depan Benar

kanan Benar

kiri Benar

atas Benar

bawah Benar

3 depan Benar

kanan Benar

kiri Benar

atas Benar

bawah Benar

4 depan Benar

kanan Benar

kiri Benar

atas Benar

bawah Benar

Page 44: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

30

Deteksi

Responden Sudut Terdeteksi Tidak Keterangan

5 depan Benar

kanan Benar

kiri Benar

atas Benar

bawah Benar

(Sumber: Olahan Pribadi)

Pada proses pengambilan data sudut kamera terdapat beberapa prosedur

dan pengujian untuk pengambilan datanya, dimana dimulai dari pengambilan

sudut atas, bawah, depan, samping kanan dan samping kiri. Dalam proses

pengujian ini penulis melakukan 5 kali pengujian untuk mendapatkan data yang

seimbang. untuk sample hasil pengambilan data dari berbagai sudut-sudut kamera

bisa di lihat pada Gambar 4.6 di bawah ini:

Gambar 4.6 Pengambilan data dengan kamera dari beragam sudut

(Sumber: Olahan Pribadi)

Page 45: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

31

Pada pengambilan data dengan kamera dari sudut bawah di Gambar 4.7

menunjukan presentase tinggi dikarenakan posisi wajah berada di sudut

mengahadap kedepan dan kesamping

Walapun mempunyai presentase data yang berbeda-beda di setiap sudut,

penulis tetap memberikan hasil akhir rata-rata presentase pada setiap responden

Sehingga total rata-rata persentase data dapat dihitung sebagai berikut:

:

1. Sudut akurasi face detection (%) =

=

= 100 %

4.3.2 Face Detection Dengan Acuan Jarak Kamera

Dalam melakukan proses deteksi wajah ada beberapa acuan yang

digunakan dalam proses pengambilan data untuk menentukan tingkat akurasi face

detection. Salah satu acuan yang digunakan adalah jarak terhadap kamera, berikut

merupakan Tabel 4.2 hasil pengambilan data dari jarak kamera:

Tabel 4.2 Data jarak face detection terhadap kamera

Jarak

Responden Jarak Terdeteksi Tidak Keterangan

1 60 cm Benar

100 cm Benar

250 cm Benar

2 60 cm Benar

100 cm Benar

250 cm Benar

3 60 cm Benar

100 cm Benar

250 cm Benar

Page 46: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

32

Jarak

Responden Jarak Terdeteksi Tidak Keterangan

4 60 cm Benar

100 cm Benar

250 cm Benar

5 60 cm Benar

100 cm Benar

250 cm Benar

(Sumber: Olahan Pribadi)

Pada proses pengambilan data jarak dari kamera terdapat beberapa

prosedur dan pengujian untuk pengambilan datanya, dimana dimulai dari

pengambilan data dengan jarak awal 60 cm, 100 cm, dan 250 cm. Dalam proses

pengujian ini penulis melakukan 5 kali pengujian untuk mendapatkan data yang

seimbang dan valid. Untuk hasil sample pengambilan data dari berbagai jarak

kamera bisa di lihat pada Gambar 4.7 di bawah ini:

Gambar 4.7 Sample pengambilan data dengan kamera dari jarak 60 dan 250cm

(Sumber: Olahan Pribadi)

Dari hasil keseluruhan pengujian dan pengambilan data mulai dari sudut

kamera dan jarak pada kamera menunjukan bahwa metode Single Shot Detector

Page 47: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

33

(SSD) bekerja dengan deteksi yang cukup baik dengan akurasi yang bisa di bilang

baik, dengan rata-rata tingkat akurasi tertinggi menyentuh 100% dan akurasi

terendah menyentuh 85%. Dengan demikian untuk proses deteksi dari metode

Single Shot Detector (SSD) masih berjalan dengan baik.

Walapun mempunyai presentase data yang berbeda-beda di setiap jarak,

penulis tetap memberikan hasil keseluruhan rata-rata presentase pada setiap

responden, Sehingga total rata-rata persentase data dapat dihitung sebagai berikut:

1. Jarak akurasi face detection (%) =

=

= 100 %

4.3.3 Face Recognition Dengan Acuan Sudut Kamera

Dalam melakukan proses pengenalan wajah ada beberapa acuan yang

digunakan dalam proses pengambilan data untuk menentukan tingkat akurasi face

recognition. Salah satu acuan yang digunakan adalah sudut kamera, berikut

merupakan Tabel 4.3 pengambilan data dari sudut kamera

Tabel 4.3 Data sudut face recognition terhadap kamera

Dikenal

Responden Sudut Dikenali Tidak Keterangan

1 depan TP

kanan TP

kiri TP

atas TP

bawah TP

2 depan

TN

kanan

FP

kiri

TN

atas

TN

bawah

TN

Page 48: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

34

Dikenal

Responden Sudut Dikenali Tidak Keterangan

3 depan TN

kanan FP

kiri TN

atas TN

bawah TN

4 depan TN

kanan TN

kiri TN

atas

FP

bawah

FP

5 depan TN

kanan TN

kiri TN

atas TN

bawah TN

(Sumber: Olahan Pribadi)

Pada proses pengambilan data tingkat akurasi face recognition terdapat

beberapa prosedur dan pengujian untuk pengambilan datanya, dimana dimulai

dari pengambilan data untuk orang yang di inginkan apakah di kenal atau tidak

dan pengambilan data untuk orang yang tidak diinginkan juga dikenali atau tidak

Dalam proses pengujian ini penulis melakukan 5 kali pengujian untuk

mendapatkan data yang seimbang.

Di pengujian kali ini penulislah yang akan menjadi responden utama

dalam pengenalan wajah yang di inginkan dan untuk pengenalan wajah yang tidak

di inginkan akan ada beberapa responden yang bersedia untuk membantu penulis

dalam mengumpulkan dan mendapatkan data tingkat akurasi face recognition

sehingga diharapkan akan berjalan dengan baik.Untuk pengujian pertama terkait

face recognition dimulai dari penulis yang akan menjadi responden utama, untuk

hasil dari pengambilan datanya bisa dilihat pada Gambar 4.8 di bawah:

Page 49: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

35

Gambar 4.8 Hasil dari pengambilan data sudut akurasi face recognition

dari responden pertama. (Sumber: Olahan Pribadi)

Dari hasil pengambilan data di atas yang tepatnya pada Gambar 4.8

terdapat sebuah fenomena unik dalam pengenalanya (recognition) dimana dari

capture citra diberbagai sudut menunjukan hasil yang bagus dan akurat,walaupun

terkenali sebagai penulis (“Sukus”) untuk presntase citra pertama menunjukan

hasil 58 % itu pun penulis menunjukan ekspresi tersenyum dan untuk citra lainya

tingkat presentase pengenalanya di atas 58%. Dimana fenomena ini menurut

penulis merupakan sedikit kelemahan dari metode Single Shot Detector (SSD)

dalam hal pengenalanya (recognition)

Untuk pengujian kedua terkait tingkat akurasi face recognition dimulai

dari teman dari penulis yang akan menjadi responden, untuk hasil dari

pengambilan datanya bisa dilihat pada Gambar 4.9 di bawah:

Page 50: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

36

Gambar 4.9 Hasil dari pengambilan data sudut akurasi face recognition

dari responden kedua. (Sumber: Olahan Pribadi)

Dari hasil pengambilan data dari responden kedua menunjukan hasil yang

bisa dibilang sama dengan data dari responden pertama (penulis), dimana masih

ada kendala dalam masalah pengenalannya (recognition). Walaupun responden

kedua memang bukan prioritas untuk pengenalan orang yang diinginkan. Untuk

responden yang tidak diinginkan akan berlabel “Unknown” tepat diatas rectangle

Lanjut ke pengujian ketiga terkait tingkat akurasi face recognition dimulai

dari teman penulis yang akan menjadi responden berikutnya, dan kali ini untuk

masalah pencahayaan akan sedikit gelap dikarenakan saat proses pengambilan

datanya masuk ke waktu malam, hal ini bertujuan agar penulis bisa mengetahui

seberapa akuratkah metode Single Shot Detector (SSD) dalam pengenalan

(recognition) bila dalam keadaan kurang cahaya. untuk hasil dari pengambilan

datanya bisa dilihat pada Gambar 4.10 di bawah:

Page 51: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

37

Gambar 4.10 Hasil dari pengambilan data sudut akurasi face recognition

dari responden ketiga. (Sumber: Olahan Pribadi).

Dari hasil pengujian dan pengambilan data dari responden ketiga, disini

penulis mulai mengetahui kalau hasil citra gambar yang hasilnya sedikit blur atau

buram akan berpengaruh terhadap akurasi pengenalnya dan yang kedua penulis

menemukan fenomena yang hampir sama seperti pengujian dan pengambilan data

pada responden kedua, dimana ada sedikit masalah dalam proses pengenalanya

tepatnya di Gambar 4.10 bagian citra pertama tertulis nama penulis “Sukus” yang

seharusnya itu tidak benar karena responden ketiga bukan prioritas utama

pengenalan untuk orang yang diinginkan.

Lanjut ke pengujian keempat terkait tingkat akurasi face recognition

dimulai dari teman penulis yang akan menjadi responden berikutnya. Untuk hasil

dari pengambilan datanya bisa dilihat pada Gambar 4.11 di bawah:

Page 52: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

38

Gambar 4.11 Hasil dari pengambilan data sudut akurasi face recognition

dari responden keempat

Untuk hasil pengambilan data dari responden keempat menunjukan hasil

yang hampir sama dari responden-responden sebelumnya dimana masih

terkendala dalam akurasi pengenalanya. Terlihat pada Gambar 4.11 saat

pengambilan citra dari sudut atas dan bawah menunjukan label pengenalan dari

nama penulis (“Sukus”) yang seharusnya berlabel (“Unknown”)

Lanjut ke pengujian kelima terkait tingkat akurasi face recognition dimulai

dari teman penulis yang akan menjadi responden terakhir. Untuk hasil dari

pengambilan datanya bisa dilihat pada Gambar 4.12 di bawah:

Gambar 4.12 Hasil dari pengambilan data sudut akurasi face recognition

dari responden kelima. (Sumber: Olahan Pribadi)

Page 53: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

39

Untuk hasil pengujian dan pengambilan data dari responden kelima ini

menunjukan hasil yang bisa dibilang sedikti memenuhi ekspetasi penulis di

karenakan dari sudut depan (“frontal”), kiri, kanan dan atas dikenali dengan label

(“Unknown”) dengan presentase tertingginya menyentuh 96%. Namun tidak ada

yang sempurna didunia ini termasuk metode yang penulis digunakan , yap masih

ada sedikit kendala dalam pengenalanya dan dapat di lihat pada Gambar 4.12

bagian citra dengan responden yang menghadap sudut kebawah masih dikenali

dengan label nama penulis (“Sukus”) yang seharusya berlabel (“Unknown”)

Walapun mempunyai presentase data yang berbeda-beda di setiap sudut,

penulis tetap memberikan hasil akhir rata-rata presentase akurasi dan presisi pada

selurh responden. Sehingga total rata-rata persentase data dapat dihitung sebagai

berikut:

1. Presisi =

=

= 63 %

2. Akurasi =

=

=

= 88 %

Untuk tingkat presisi pada data di Tabel 4.3 menyentuh 63% dan untuk

tingkat akurasi keseluruhan pada data di Tabel 4.3 menyentuh 88%. Dan

demikianlah yang dapat penulis sampaikan dalam pengujian dan pengambilan

data face recognition dalam acuan sudut kamera. Selanjutnya penulis akan

Page 54: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

40

membahas proses pengujian dan pengambilan data face recognition dengan acuan

jarak kamera

4.3.4 Face Recognition Dengan Acuan Jarak Kamera

Dalam melakukan proses pengenalan wajah ada beberapa acuan yang

digunakan dalam proses pengambilan data untuk menentukan tingkat akurasi face

recognition. Salah satu acuan yang digunakan adalah jarak terhadap kamera,

berikut merupakan Tabel 4.4 hasil pengambilan data dari jarak kamera:

Tabel 4.4 Data jarak face recognition terhadap kamera

Jarak Responden Jarak Di Kenali Tidak Dikenal Keterangan

1 60 cm TP

100 cm TP

250 cm TP

2 60 cm TN

100 cm TN

250 cm TN

3 60 cm TN

100 cm TN

250 cm TN

4 60 cm TN

100 cm TN

250 cm TN

5 60 cm TN

100 cm TN

250 cm TN

(Sumber: Olahan Pribadi)

Pada proses pengambilan data jarak dari kamera terdapat beberapa prosedur

dan pengujian untuk pengambilan datanya, dimana dimulai dari pengambilan data

dengan jarak awal 60 cm, 100 cm, dan 250 cm. Dalam proses pengujian ini

Page 55: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

41

penulis melakukan 5 kali pengujian untuk mendapatkan data yang seimbang dan

valid. Di bagian ini penulis akan melakukan pengambilan data dengan kondisi

pencahayaan yang bisa dibilang cerah, hal ini bertujuan apakah metode Single

Shot Detector (SSD) dapat melakukan pengenalan pada wajah dengan jarak yang

sudah di tentutkan dan dengan pencahayaan yang terang pula, Berikut pada

Gambar 4.13 merupakan hasil dari pengujian dan pengambilan data dari

responden pertama:

Gambar 4.13 Pengambilan data face recognition dengan acuan jarak kamera

dari responden pertama. (Sumber: Olahan Pribadi)

Untuk hasil pengujian dan pengambilan data dari responden pertama yaitu

penulis sendiri menunujukan hasil yang sesuai ekspetasi, dimana saat penulis

berada di depan kamera dengan jarak kurang lebih 60 cm label pengenalan

menunjukan nama penulis (“Sukus”) dengan presentase 98%, lalu saat penulis

agak sedikit mundur dari depan kamera dengan jarak kurag lebih 100 cm label

pegenalanya masih dengan nama penulis (“Sukus”) tapi presentase pengenalanya

sedikit menurun menjadi 88%, kemudian penulis kembali mundur dari depan

kamera dengan jarak hampir 250 cm dan hasilnya pun tetap sama dengan label

pengenalan masih dengan nama penulis (“Sukus”) itupun juga presentase

Page 56: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

42

pengenalanya menurun drastis menjadi 64 %. terakhir penulis kembali mundur

sedikit lagi dan hasilnya metode Single Shot Detector (SSD) sudah tidak bisa

mendeteksi maupun mengenali penulis dengan tidak adanya rectangle disekitar

wajah penulis.

Lanjut ke pengujian kedua terkait tingkat akurasi face recognition dimulai

dari adik penulis yang akan menjadi responden kedua, masih sama dengan

pengujian pertama untuk pencahayaanya. Berikut pada Gambar 4.14 merupakan

hasil dari pengujian dan pengambilan data dari responden kedua:

Gambar 4.14 Pengambilan data face recognition dengan acuan jarak kamera

dari responden kedua. (Sumber: Olahan Pribadi)

Untuk hasil pengujian dan pengambilan data dari responden kedua yaitu

menunujukan hasil yang sesuai ekspetasi, dimana saat responden kedua berada di

depan kamera dengan jarak kurang lebih 60 cm label pengenalan menunjukan

nama tidak dikenal (“Unknown”) dengan presentase 86%, lalu saat responden

kedua agak sedikit mundur dari depan kamera dengan jarak kurag lebih 100 cm

label pegenalanya masih dengan nama tidak dikenal (“Unknown”) tapi presentase

pengenalanya sedikit menurun menjadi 74%,

Page 57: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

43

kemudian penulis menyuruh responden kedua untuk kembali mundur dari

depan kamera dengan jarak hampir 250 cm dan hasilnya pun tetap sama dengan

label pengenalan masih dengan nama tidak dikenali (“Unknown”) itupun juga

presentase pengenalanya menurun menjadi 70%.

Terakhir penulis kembali menyuruh responden kedua untuk mundur

sedikit lagi dan hasilnya metode Single Shot Detector (SSD) sudah tidak bisa

mendeteksi maupun mengenali responden kedua dengan tidak adanya rectangle

disekitar wajah responden kedua.

Lanjut ke pengujian ketiga terkait tingkat akurasi face recognition dimulai

dari teman penulis yang akan menjadi responden ketiga, untuk masalah

penerangan di pengujian kali ini lebih baik ketimbang pengujian sebelumnya

karena kondisi penerangan kali ini lebih pas tersorot ke wajah. Berikut pada

Gambar 4.15 merupakan hasil dari pengujian dan pengambilan data dari

responden ketiga:

Gambar 4.15 Pengambilan data face recognition dengan acuan jarak kamera

dari responden ketiga. (Sumber: Olahan Pribadi)

Page 58: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

44

Untuk hasil pengujian dan pengambilan data dari responden ketiga

menunujukan hasil yang diluar dugaan, dimana saat responden ketiga berada di

depan kamera dengan jarak kurang lebih 60 cm label pengenalan menunjukan

nama tidak dikenal (“Unknown”) dengan presentase 99 %, lalu saat responden

kedua agak sedikit mundur dari depan kamera dengan jarak kurag lebih 100 cm

label pegenalanya masih dengan nama tidak dikenal (“Unknown”) tapi presentase

pengenalanya hanya menurun sedikit menjadi 98 %.

Kemudian penulis menyuruh responden ketiga untuk kembali mundur dari

depan kamera dengan jarak hampir 250 cm dan hasilnya pun tetap sama dengan

label pengenalan masih dengan nama tidak dikenali (“Unknown”) itupun juga

presentase pengenalanya menurun menjadi 86%. terakhir penulis kembali

menyuruh responden ketiga untuk mundur sedikit lagi dan hasilnya metode Single

Shot Detector (SSD) sudah tidak bisa mendeteksi maupun mengenali dengan tidak

adanya rectangle disekitar wajah responden ketiga.

Gambar 4.16 Pengambilan data face recognition dengan acuan jarak kamera

dari responden keempat. (Sumber: Olahan Pribadi)

Lanjut ke pengujian keempat terkait tingkat akurasi face recognition

dimulai dari sepupu penulis yang akan menjadi responden kedua, kali ini

Page 59: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

45

responden keempat bukan laki-laki melainkan wanita, hal ini bertujuan apakah

metode Single Shot Detector (SSD) dapat mengenali wajah perempuan atau tidak

Pada Gambar 4.16 merupakan hasil dari pengujian dan pengambilan data dari

responden keempat

Untuk hasil pengujian dan pengambilan data dari responden keempat pada

Gambar 4.16 menunujukan hasil yang sesuai ekspetasi penulis, dimana saat

responden keempat berada di depan kamera dengan jarak kurang lebih 60 cm

label pengenalan menunjukan nama tidak dikenal (“Unknown”) dengan presentase

72%, lalu saat responden kedua agak sedikit mundur dari depan kamera dengan

jarak kurang lebih 100 cm label pegenalanya masih dengan nama tidak dikenal

(“Unknown”) tapi presentase pengenalanya sedikit menurun menjadi 66 %,

Kemudian penulis menyuruh responden keempat untuk kembali mundur

dari depan kamera dengan jarak hampir 250 cm dan hasilnya pun tetap sama

dengan label pengenalan masih dengan nama tidak dikenali (“Unknown”) itupun

juga presentase pengenalanya menurun menjadi 62 %.

Terakhir penulis kembali menyuruh responden kedua untuk mundur

sedikit lagi dan hasilnya metode Single Shot Detector (SSD) sudah tidak bisa

mendeteksi maupun mengenali responden kedua dengan tidak adanya rectangle

disekitar wajah responden kedua.

Lanjut ke pengujian kelima terkait tingkat akurasi face recognition dimulai

dari teman penulis yang akan menjadi responden kelima dan kali ini pada

penerangan cahayanya akan lumayan gelap. Berikut pada Gambar 4.17

merupakan hasil dari pengujian dan pengambilan data dari responden kelima:

Page 60: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

46

Gambar 4.17 Pengambilan data face recognition dengan acuan jarak kamera

dari responden kelima. (Sumber: Olahan Pribadi)

Untuk hasil pengujian dan pengambilan data dari responden kelimat pada

Gambar 4.17 menunujukan hasil yang sesuai ekspetasi penulis, dimana saat

responden kelima berada di depan kamera dengan jarak kurang lebih 60 cm label

pengenalan menunjukan nama tidak dikenal (“Unknown”) dengan presentase 76

%, lalu saat responden kelima agak sedikit mundur dari depan kamera dengan

jarak kurag lebih 100 cm label pegenalanya masih dengan nama tidak dikenal

(“Unknown”) tapi presentase pengenalanya malah naik menjadi 83%,

Kemudian penulis menyuruh responden kelima untuk kembali mundur

dari depan kamera dengan jarak hampir 250 cm dan hasilnya pun tetap sama

dengan label pengenalan masih dengan nama tidak dikenali (“Unknown”) itupun

juga presentase pengenalanya naik lagi menjadi 86 %.

Terakhir penulis kembali menyuruh responden kelima untuk mundur

sedikit lagi dan hasilnya metode Single Shot Detector (SSD) sudah tidak bisa

mendeteksi maupun mengenali responden kedua dengan tidak adanya rectangle

disekitar wajah responden kelima.

Page 61: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

47

Walapun mempunyai presentase data yang berbeda-beda di setiap jarak,

penulis tetap memberikan hasil akhir rata-rata presentase akurasi dan presisi pada

seluruh responden. Sehingga total rata-rata persentase data dapat dihitung sebagai

berikut:

1. Presisi =

=

= 100 %

2. Akurasi =

=

=

= 100 %

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan dalam pengujian dan

pengambilan data face recognition dalam acuan jarak kamera.

Page 62: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

48

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari perancangan program hingga pengujian yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Untuk menjalankan aplikasi ini membutuhkan tingkat spesifikasi hardware

yang tinggi untuk memperoleh hasil yang maksimal

2. Metode Single Shot Detector (SSD) memiliki akurasi yang tinggi untuk

mendeteksi wajah.

3. Dalam proses deteksi wajah dengan berbagai sudut pandang menggunakan

metode Single Shot Detector (SSD) memiliki tingkat akurasi 100%

4. Perubahan jarak antara object terhadap kamera tidak terlalu berpengaruh

terhadap proses pendeteksian wajah

5. Untuk tingkat akurasi pengenalan atau identifikasi wajah dengan berbagai

sudut pandang memiliki akurasi 88%.

6. Sedangkan untuk pengujian pengenalan wajah menghadap ke depan (frontal

face) dengan jarak antara 60 cm hingga 250 cm memiliki akurasi 100%.

Page 63: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

49

5.2 Saran

Dalam pengembangan selanjutnya metode Single Shot Detector (SSD)

lebih cocok digunakan sebagai pendeteksi wajah serta melakukan proses people

counting. Bila ingin mengembangkan metode ini untuk melakukan proses

pengenalan wajah maka dibutuhkan referensi dataset yang lebih banyak serta

bisa menambahkan beberapa library yang mampu mendukung kinerja dari face

recognition seperti Deep Neural Netowrk.

Page 64: IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4215/1/15410200055...IMPLEMENTASI METODE SINGLE SHOT DETECTOR (SSD) UNTUK PENGENALAN WAJAH TUGAS

50

DAFTAR PUSTAKA

Belharbi, S. (2015). Input/Output Deep Architecture for Structured. Arxis, 17.

Breiman, L. (2017). Classification Algorithms and. 368.

Dian Esti Pratiwi*1, A. H. (2013). Implementasi Pengenalan Wajah

Menggunakan PCA (Principal Component Analysis). ISNN, 176.

Ijon Posmarohatta Sinaga1, I. P. (2017). SISTEM PENGHITUNG DAN

IDENTIFIKASI WAJAH MANUSIA DENGAN METODE

BACKGROUND SUBSTRACTION DAN HAAR CASCADE. e-

Proceeding of Engineering, 1544.

Putro, M. D. (2012). Sistem Deteksi Wajah dengan Menggunakan. Seminar

Nasional “Science, Engineering and Technology, 01.

Resmana Lim, K. G. (2004). PROGRAM PENGHITUNG JUMLAH ORANG

LEWAT MENGGUNAKAN WEBCAM. JURNAL INFORMATIKA Vol.

5, No. 2, 121 - 126.

Wei Liu1, D. A. (2016). SSD: Single Shot MultiBox Detector. arXiv Liu et al

University of Michigan, 1-17.

Yuliandra, B. (2012). People Counting menggunakan Extended CAMSHIFT dan

Fitur Haar-like. Fakultas Informatika – Telkom University, 10.


Recommended