Date post: | 26-Jan-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | mentari-cipta-septika |
View: | 37 times |
Download: | 6 times |
In Vitro Differential Diagnosis of Clavus and Verruca by a
Predictive Model Generated from Electrical Impedance
Pembimbing :Dr. Afaf Agil al Munawar, Sp. KK
Mentari Cipta S (2010730068)
JUNAL READING
Untuk mengetahui ketebalan dari lapisan
tanduk pada Clavus dan Veruka, maka dilakukan Impedansi.
Pendahuluan
Alat cepat dengan biaya relatif rendah, digunakan untuk mengukur hidrasi
kulit atau stratum korneum.
Membedakan dermatitis kontak alergi dan iritan
Membedakan antara melanoma, nevus displasia, nodular sel
basal karsinoma, dan lesi kulit jinak dan ganas lainnya
Verruca dan clavus adalah gangguan kulit
yang umumnya ditemui dalam klinik dermatologi
Verruca merupakan kutil yang berasal dari infeksi Papilloma virus.
Clavus merupakan hasil dari tekanan dan gesekan pada kulit.
Pendahuluan
Perbedaannya ?
Pada penelitian ini diharapkan : Sebuah arus listrik pada target jaringan dapat
diukur setelah arus kecil atau tegangan diaplikasikan pada lesi Clavus dan Veruka.
Membantu diagnosis klinis di masa depan lebih mudah untuk membedakan Clavus dan Veruka.
Pendahuluan
Bahan dan metode
Spesimen yang terdiagnosis secara
dermatology sebagai Clavus dan Veruka
29 lesi Clavus 28 lesi Veruka
Total 57 lesi berasal dari tangan dan
kaki
Kriteria untuk validitas
spesimen • Di diagnosis berdasarkan dermoscope• Lebih dari 3 mm• Dikumpulkan dari lesi pasien yang belum
diobati• Satu pasien dianggap memiliki satu lesi, jika
lebih lesi tersebuat sifatnya independen
Semua sampel yang telah diproses sesuai
dengan tatalaksana untuk clavus dan verruca di rumah sakit kami, yaitu mengangkat bagian luar lesi, dengan memberikan solusio asam triacetic dan terapi cryo nitrogen cair pada clavus dan verruca
Semua sampel di ukur dengan impedansi tanpa tambahan informasi lain, kecuali diagnosis.
Setelah pengukuran semua sampel dibuang dan di desinfeksi.
Bahan dan metode
Kedua sisi spesimen
di segel dengan plester
Dua lubang pada sisi yang di plester
dialokasikan menurut sisi berlawnan
Dipasang elektroda (Mini Medi-Trace,
Kendall Tyco, USA) pada 2 lubang
Sampel ditempatkan di
tuang kedap suara
Diukr oleh LCR-821 dengan 1 Voltage
frekuensi 50;80;100;200 Hz, 1;2;5;10;100 kHz, 1
mHz
Hasil diperoleh setelah 30-60 menit
Pengukuran Impedansi
Indikator Impedansi diantaranya : kapasitansi (C) Resistensi (Re) Besar impedansi (Z) fase sudut (Ө) Ketebalan sampel (d) diukur oleh vernier
caliper
Pengukuran Impedansi
Menggunakan sistem software R 3.0.2 dengan
nilai p value ≤ 0.05 dianggap signifikan secara statistik
Dari 10 frekuensi pada plot dipilih 80 Hz sebagai frekuensi optimal untuk membandingkan kapabilitas.
Perhitungan statistik penelitian adalah hasil regresi logistik univariat dengan GEE (generalized estimating equations)
Analisa statistik
Untuk menghasilkan hasil terbaik, 2 indeks log
Zsd dan Өsd telah teridentifikasi sebagai faktor prediksi dalam prosedur.
Validasi hasil terdiri dari variabel terpilih, GOF assesment, regresi diagnostik dan pengobatan (GAM plots)
Semakin besar p value pada GOF assesment, tingkat kecocokan lebih baik.
Analisa statistik
Untuk mengetahui kesalahan diagnosis dari model indikator
yang terpilih
Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, impedansi
menggambarkan perbedaan bentuk histologis dari Clavus dan Veruca.
Impedansi tinggi dalam stratum korneum dengan kondisi absorpsi air (hidrasi) yang terganggu.
Pembahasan
Impedansi tinggi pada spesimen Clavus
Impedansi rendah pada spesimen Veruka
Pembahasan
Hiperkeratosis yang massif dan epidermis yang atrofi.
Terjadi akantosis dari hasil keratinosit yang berproliferasi dan terdapat pula kepadatan
sel-sel kapiler
2 parameter indeks impedansi yang sangat
berpengaruh dalam membandingkan clavus dan veruka ialah magnitude impedansi dan fase sudut.
2 parameter ini layak digunakan karena telah dibuktikan pada penelitian sebelumnya.
Tetapi, dalam parameter ketebalan dan kapasitas sulit untuk mengukur lokasi yang spesifik yang disebabkan faktor biologis dan kondisi lingkungan lain.
Pembahasan
Berdasarkan GAM plots, terdapat keterbatasan
dari indikator yang teridentifikasi, seharusnya alur plots berjalan secara linear. Namun hasil yang didapatkan linear parsial.
Pembahasan
kesalahan diagnosis mungkin terjadi, ketika lesi tidak khas.
Impedansi elektrik, dengan Zsd dan Өsd
adalah 2 faktor prediksi untuk kemungkinan menjadi Clavus atau veruka
Model validitasnya, diaplikasikan dengan teknik GOF.
Terlepas dari batas tertentu, penelitian ini terhitung cepat, murah, aman dan alternatif non-invasiv untuk praktik klinik.
Kesimpulan