+ All Categories
Home > Documents > K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para...

K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para...

Date post: 30-Aug-2019
Category:
Upload: others
View: 3 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
12
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood) Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. A. Purwono SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email: [email protected] Bersambung ke halaman 5, anya dalam Injil Lukas (1: 26-38) dikisahkan bahwa, pada bulan keenam, Allah mengutus malaikat Gabriel untuk pergi ke sebuah kota di Galilea, kota itu bernama Nazaret. Di situlah tinggal seorang perawan. Perawan itu sedang bertunangan dengan Yusuf, keturunan Daud. Perawan itu adalah Maria. Lukas tidak menceritakan apakah yang sedang dilakukan Maria, saat Gabriel masuk rumahnya, dan memberi salam, ia sedang masak, atau bersih-bersih rumah. Yang diceritakan Lukas hanyalah Maria terkejut. Dan saya yakin, ia terkejut bukan seperti orang yang sedang asyik sendiri, tiba-tiba terkejut oleh kehadiran orang lain secara tiba-tiba. Maria terkejut mendengar perkataan malaikat Gabriel, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau?” (ay. 28) Bisa jadi Maria terkejut dan bertanya dalam hati; dikaruniai? Karunia apa? Rejeki? Kesehatan? Kesejahteraan? Aku hidup sederhana dan cukup. Aku bersyukur atas itu semua. Tuhan menyertai? Aku tahu itu. Aku berusaha menjadi orang yang saleh karenanya, wajar Tuhan menyertaiku. Maria terkejut, namun keterkejutannya tidak menimbulkan pongah dan kesombongan dengan pertanyaan-pertanyaan menelisik seperti itu. Ia adalah wanita saleh, maka ia akan menunjukkan kesalehan itu justru dalam kerendahan hati. Maria tahu, salam itu pastilah mengandung sebuah makna, lebih dari sekedar salam. Maka dia bertanya dalam hatinya; “apa arti salam itu?” (ay.29). Malaikat tampaknya paham ketakutan Maria akan konsekwensi dari salam itu, maka mengatakan; “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. (ay 30-31). Dialog berakhir dengan kata Maria yang mengungkapkan kualitas hidupnya: “sesungguhnya aku ini adalah hambaTuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu”. Dari situ, Maria sungguh sadar siapakah dirinya di hadapan Allah. bahwa dia adalah seorang hamba yang siap melaksanakan segalanya demi rencana Tuhan atas kehidupannya. Lebih dari itu, kata-kata Ma- H | Oleh Romo Antonius Purwono SCJ | WWW.UKI.CA MAY 2014/NO.264 BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h Maria bukan Obat Tidur” Ia Pendoa Yang Tak Pernah Tidur KEGIATAN DI BULAN JUNI Misa Minggu II, 8 Juni 2014 Retreat Bersama Suster Putri Kar- mel, 14-15 Juni 2014 Misa Minggu IV, 22 Juni 2014
Transcript
Page 1: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

GEREJA

St. Anselm’s Church

1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)

Toronto

ON M4G 3H3

Ph: (416) 485-1792

Subway Stn:

Davisville

Redaksi:

Angelina Hanapie

Julian Wibowo

Novius Handy

Randy Danurahardja

Yusup Yusup

Penasehat:

Rm. A. Purwono SCJ

Alamat Redaksi:

c/o Priests of the

Sacred Heart

58 High Park Blvd.

Toronto

ON M6R 1M8

Email:

[email protected]

Bersambung ke halaman 5,

anya dalam

Injil Lukas

(1: 26-38)

dikisahkan bahwa,

pada bulan keenam,

Allah mengutus

malaikat Gabriel

untuk pergi ke

sebuah kota di Galilea, kota itu bernama

Nazaret. Di situlah tinggal seorang perawan.

Perawan itu sedang bertunangan dengan

Yusuf, keturunan Daud. Perawan itu adalah

Maria. Lukas tidak menceritakan apakah

yang sedang dilakukan Maria, saat Gabriel

masuk rumahnya, dan memberi salam, ia

sedang masak, atau bersih-bersih rumah.

Yang diceritakan Lukas hanyalah Maria

terkejut.

Dan saya

yakin, ia

terkejut

bukan

seperti orang

yang sedang

asyik sendiri,

tiba-tiba terkejut

oleh kehadiran

orang lain

secara tiba-tiba.

Maria terkejut mendengar perkataan

malaikat Gabriel, “Salam, hai engkau yang

dikaruniai, Tuhan menyertai engkau?” (ay.

28)

Bisa jadi Maria terkejut dan bertanya dalam

hati; dikaruniai? Karunia apa? Rejeki?

Kesehatan? Kesejahteraan? Aku hidup

sederhana dan cukup. Aku bersyukur atas

itu semua. Tuhan menyertai? Aku tahu itu.

Aku berusaha menjadi orang yang saleh

karenanya, wajar Tuhan menyertaiku. Maria

terkejut, namun keterkejutannya tidak

menimbulkan pongah dan kesombongan

dengan pertanyaan-pertanyaan menelisik

seperti itu. Ia adalah wanita saleh, maka ia

akan menunjukkan kesalehan itu justru

dalam kerendahan hati. Maria tahu, salam

itu pastilah mengandung sebuah makna,

lebih dari sekedar salam. Maka dia bertanya

dalam hatinya; “apa arti salam itu?” (ay.29).

Malaikat tampaknya paham ketakutan Maria

akan konsekwensi dari salam itu, maka

mengatakan; “Jangan takut, hai Maria,

sebab engkau beroleh kasih karunia di

hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan

mengandung dan akan

melahirkan seorang anak

laki-laki dan hendaklah

engkau menamai Dia

Yesus. (ay 30-31).

Dialog

berakhir

dengan

kata

Maria

yang

mengungkapkan kualitas hidupnya:

“sesungguhnya aku ini adalah hambaTuhan;

jadilah padaku menurut perkataanmu itu”.

Dari situ, Maria sungguh sadar siapakah

dirinya di hadapan Allah. bahwa dia adalah

seorang hamba yang siap melaksanakan

segalanya demi rencana Tuhan atas

kehidupannya. Lebih dari itu, kata-kata Ma-

H

| Oleh Romo Antonius Purwono SCJ |

W W W . U K I . C A M A Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 4

BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

Maria bukan “ Obat Tidur” Ia Pendoa Yang

Tak Pernah Tidur

K E G I A T A N

D I B U L A N

J U N I

Misa Minggu II,

8 Juni 2014

Retreat Bersama

Suster Putri Kar-

mel, 14-15 Juni 2014

Misa Minggu IV,

22 Juni 2014

Page 2: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

Pastor Pamong

Rm. Antonius Purwono SCJ, (647) 828.0088

[email protected]

Deacon

Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274

[email protected]

DEWAN PENGURUS

UMAT KATOLIK INDONESIA

Koordinator

Christine Budihardjo, (647) 895.7089 [email protected]

Wakil Koordinator

Albert Tee, (905) 824.1168 [email protected]

Sekretaris

Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801 [email protected]

Bendahara

Janto Solichin, (416) 587.2362 [email protected]

WILAYAH TIMUR

Ketua Wilayah

[email protected]

Seksi Liturgi

Jeffrey Susilo, (416) 388.6169 [email protected]

Seksi Bina Iman

Reza Aguswidjaya, (647) 863.0030 [email protected]

Seksi Sosial

Sofjan “Chopi” Suhadi, (416) 949.3900 [email protected]

Seksi Rumah Tangga

Selvie Widjaja, (647) 896.6121 [email protected]

Usher

Harty Doyle, (647) 533.6246

[email protected]

WILAYAH BARAT

Ketua Wilayah

Ben Dijong, (905) 997.5765

[email protected]

Seksi Liturgi

Raymond Wirahardja, (905) 812.9491

[email protected]

Seksi Bina Iman

Maya Adisuria, (905) 814.8475 [email protected]

Seksi Sosial

Lucas Noegroho, (416) 859.0222 [email protected]

Seksi Rumah Tangga

Ribkah Mesach, (905) 286.9081 [email protected]

Usher

Joyo Sudardi, (905) 785.6379 [email protected]

BIDANG KHUSUS

Mudika, Yoanitha [email protected]

PELAKSANA KHUSUS

Ketua Lektor

Lilian Tjokro, (905) 887.9546

[email protected]

Ketua Sakristan/Eucharist Ministry

Hendry Wijaya, (416) 450.6536

[email protected]

Page 3: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

H A L A M A N 3 M A Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 4

apal Louis Olympia

Cruise meninggalkan

Kusadasi-Ephesus jam 12

siang untuk melanjutkan

perjalanan ke pulau Patmos (milik

Yunani). Perjalanan dari Kusadisi ke

pulau Patmos ini hanya memakan

waktu 3,5 jam. Dermaga di Patmos

tidak bisa disandari kapal seukuran

kapal Louis Olympia Cruise. Untuk

bisa sampai di dermaga Patmos,

kapal pesiar yang kami tumpangi

berhenti di tengah lautan dan para

penumpang dijemput dengan kapal-

kapal kecil (yang hanya bisa

mengangkut 40 orang). Dari

dermaga Patmos kami dibawa

dengan bus dan seorang guide local

untuk mengunjungi Cave of the

Apocalypse dan Monastery of St.

John.

Patmos adalah salah satu

pulau kecil di laut Aegea-Yunani.

Jumlah penduduk (sensus 2011)

hanya 3,047 jiwa. Ibukota dari pulau

ini adalah Chora, dan satu-satunya

pelabuhan yang mereka punya

berada di Skala, di samping itu pulau

ini mempunyai 2 perkampungan

yang lain, yaitu Grikau dan Kampos.

Penduduk di pulau ini mayoritas

beragama Kristen Ortodoks Timur.

Walaupun jumlah penduduk tidak

banyak dan merupakan pulau kecil,

akan tetapi ada lebih dari 100 gereja

di dirikan di pulau ini. Patmian

adalah sebuah sekolah Seminari

yang amat terkenal di Yunani dan

berlokasi di pulai ini. Pada th. 1999

UNESCO menetapkan Cave of the

Apocalypse dan Monastery of St.

John sebagai bangunan bersejarah

milik dunia yang wajib dilindungi

dan dilestarikan.

Cave of the Apocalypse

berada di perbukitan yang cukup

tinggi di tengah-tengah antara kota

kecil Skala dan Hara. Pada kurang

lebih th 95 sebelum Masehi,

Yohanes dibuang ke pulau Patmos

oleh kaisar Romawi Domitianus. Di

pulau ini, Yohanes tinggal di sebuah

gua dan menerima perwahyuan dari

Tuhan melalui suara dari celah-celah

batu yang ada di dalam gua tempat

dia bersembunyi. Perwahyuan Tuhan

ini oleh Yohanes kemudian

dituliskan ke dalam sebuah buku,

yang kita kenal dengan Kitab

Wahyu.

Setelah Yohanes meninggal

dunia, di gua ini kemudian dibangun

sebuah Sanctuary dan sebuah Biara

Perwahyuan. Untuk bisa sampai ke

gua ini, orang harus menuruni tangga

yang curam dan sempit di luar Biara

Perwahyuan. Di depan pintu masuk

gua kita akan melihat sebuah mosaic

yang menggambarkan perwahyuan

Yohanes, sementara di dalamnya

kita akan melihat tempat Yohanes

meletakkan kepalanya saat

beristirahat dan mendapatkan

perwahyuan dari Tuhan, tempat ini

kemudian diberi pagar dan seke-

lilingnya diberi ornamik lukisan per-

wahyuan, Bunda Maria, dllnya

dalam model khas Gereja Ortodoks

dari bahan perak.

Dari Cave of the Apocalypse, kami

dibawa oleh tour guide untuk

mengunjungi Monastery of St. John.

| Oleh Rm Aegidius Warsito SCJ |

Hari ke II bersama Louis Olympia Cruise: Patmos

K

1. Kapal kecil menjemput penumpang Olympia Cruise di tengah laut, 2. Patmos di lihat dari atas bukit, 3.

Rombongan UKI masuk ke Cave of the Apocalypse,

4.Bagian dalam dari Cave tempat Yohanes Rasul menerima Perwahyuan.

1.

2

3.

4

Bersambung ke halaman 7,

Page 4: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

H A L A M A N 4 M A Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 4

Together (Copied from anitapoems.com)

The day we both walked down our wedding isle.

I couldn't help but joyously smile.

My tears of happiness were so hard to suppress.

My whole life lit up, the moment you said yes.

We've been through, so much together.

We can outlast the harshest cold weather.

I will always love you, and show you respect.

It's our wedding anniversary.

Let's spend time and connect.

My smile is peaceful and calm, while I look straight ahead.

As long as we have each other, our hearts shall be fed.

Thank you for loving me, with your heart and soul.

When we are together, I feel completely whole.

Tuhan selalu penuh dengan cinta…bagai air yang mengalir tiada henti. Cinta-Nya yang setia mendampingi sepasang

insan yang telah mengikat janji sejak 60 tahun yang lalu. Syukur kepada-Mu, Bapa…

HAPPY 60TH WEDDING ANNIVERSARY OM ANTON and

TANTE SUZANNE KWEE!

Surprise kecil bagi Om Anton dan Tante Suzanne

Kwee, yang merayakan the 60th Wedding Anniversary pada

tanggal 10 April 2014. Dengan alasan akan membuat foto

keluarga, Om dan Tante berdandan rapi dan berhasil diboyong

ke rumah Roy dan Evi. Om dan Tante sempat kaget sedikit na-

mun kemudian senyum sumringah menghiasi wajah mereka

sambil menerima ucapan selamat dan pelukan dari teman-teman

yang hadir saat itu.

Pasangan berbahagia ini berasal dari Jawa Timur. Om

Anton dari kota kecil, Tuban, sedangkan Tante Suz dari Suraba-

ya. Pandangan pertama mereka bertubrukan di pesta perkawi-

nan kakak perempuan Om Anton,

saat itu Tante Suz berperan sebagai bruidmeisje. Ketika ditanya

apa yang membuat Om Anton falling in love, jawabnya

“kesabaran Tante”. Tuhan mengkaruniakan kepada mereka:

Roy, alm. Danny (meninggal di usia delapan belas tahun karena

kecelakaan di Indonesia), dan Joyce, serta lima cucu-cucu yang

sudah beranjak dewasa.

Bagi Roy, selain kasih, kesetiaan dan pengurbanan

kedua orangtuanya bagi keluarga yang berkesan mendalam, juga

petuah (ajaran) yang diberikan sang Ayah untuk selalu helping

others mendorong dia untuk berkarier sebagai dokter ER,

dengan resiko kehilangan waktu bersantai.

Keramahan Om Anton dan Tante Suzanne sudah tak asing lagi

bagi warga UKI baik yang senior maupun yang muda. Keterli-

batan beliau hampir di setiap acara UKI sepertinya sudah dimu-

lai sejak UKI lahir, kehausan mereka untuk mengikuti Kristus

membuat mereka terus aktif di kelompok Bible Group Senior

East dan PI Ursula hingga hari ini.

Semoga cinta-Nya selalu menyertai perjalanan hidup dan

kebersamaan Om Anton dan Tante Suzanne serta seluruh

keluarga besar Kwee. (Kasih dan doa dari UKI)

Om Anton dan Tante Suzanne bersama Roy Kwee & Evi (anak2:

Jaqueline dan Francine) serta Joyce Kwee & Haryanto Solichin

(anak2: Alexander, Frederick, dan William)

Page 5: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

H A L A M A N 5 M A Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 4

ria, “terjadilah padaku menurut

perkataanmu itu” mau menegaskan

bahwa dia mau hidup sebagai orang

yang memperoleh kasih karunia

Allah. Ia bersedia menyalurkan kasih

karunia Allah itu bagi banyak orang.

Hingga kini, ia terus menjadi

penyalur rahmat Allah bagi banyak

orang lewat doa doanya.

Bulan Mei, dikhususkan sebagai

bulan untuk berdevosi kepada Maria

maka juga disebut sebagai bulan

Maria. Di beberapa tempat (di

Indonesia) doa rosario diadakan

setiap malam. Bergiliran dari rumah

ke rumah. Juga secara pribadi banyak

orang berdoa rosario setiap hari.

Semuanya hendak mengungkapkan

cintanya ke Maria. Bukan hanya itu,

pada bulan inipun banyak orang

pasang status di FB, BB atau media

yang lain dengan gambar Maria atau

rosario, sebagai ungkapan kesadaran

akan cintanya pada Maria. Sampai-

sampai ada sebuah pertanyaan yang

menggelitik. “Romo, pada bulan Mei

ini, saya mencoba rosario setiap hari

menjelang tidur, tapi sering kali,

belum selesai sudah tertidur. Salah

ndak bila saya rosario seperti itu

Mo?” saya tidak menjawab benar atau

salahnya, saya menjawab sambil

bercanda; “baguslah..rosario bisa jadi

obat tidur yang manjur. Saya kira

Maria sadar betul dengan kata-

katanya ketika dia mengatakan, aku

ini adalah hamba Tuhan, jadilah

padaku menurut perkataanmu itu. Sa-

lah satu konsekwensinya adalah ia

siap menjadi penghantar tidur bagi

orang-orang yang sulit tidur..lol”

Tentu, devosi kepada Maria dengan

berdoa rosario tidak hanya sebatas

karena butuh sesuatu, atau sedang

menghadapi masalah tertentu dan

ingin supaya Maria membantu. Lebih

dari itu, berdevosi kepada Maria,

berarti juga mau berjalan seiring

dengannya dalam hidup, hingga

akhirnya memiliki sikap dan

semangat sepertinya. Rela menjadi

hamba, bukan hamba atas keinginan

diri tapi hamba ilahi. Sebagai hamba

ilahi, Maria bisa menyimpan segala

perkara hidup dalam hatinya. Ini

bukan seperti orang yang menyimpan

dalam hati dan memendamnya karena

tidak mau menceritakan kepada orang

lain. Tapi, ini adalah sikap hidup yang

reflektif. Segala sesuatu mampu

diendapkan sampai pada kekuatan

untuk memilah, memilih dan

berkesimpulan “ini lho kehendak

Tuhan”.

Dengan demikian, relasi dengan

Maria tidak hanya sebatas relasi ”obat

tidur”, Maria bukanlah obat tidur. Ia

adalah pendoa yang tak pernah tidur.

Ia selalu mendengarkan siapapun

yang siang malam menyatukan doa

dengannya. Ia adalah sahabat

perziarahan hidup. Ia model yang

mesti diambil, di tengah dunia dijejali

dan dipenuhi dengan model-model

lain. Terus berdoa bersamanya tentu

menimbulkan suka. Sukacita bukan

hanya karena kita menerima berkat-

Nya, melainkan karena kita mampu

bergembira, baik dalam suka maupun

duka. Dan kata-kata Maria menjadi

milik dan sikap hidup: “aku ini adalah

hamba Tuhan, terjadilah padaku

menurut perkataanmu itu”□

The Catholic

Charismatic Renewal

Council (CCRC)

of the

Archdiocese

of Toronto invites you to attend the

PENTECOST RALLY

SATURDAY,

JUNE 7, 2014

* 8:30 AM to 6:00 PM

Speaker & Presider:

Rev. Fr. Joby Kachappilly VC

Brebeuf College School 211 Steeles

Ave. E. Toronto, ON. M2M3Y6

Adult: $15/Youth (13-18): $5

Tickets are available from:

Pauline Susanto -

[email protected] or

647-669-7524

William Bong -

[email protected] or

416-833-1871

Steven Susanto -

[email protected] or

416-880-5764

*There are also Holy Spirit Novenas

throughout many churches in the GTA

in the days preceding the Rally. For

more information, please see attached

flyer and schedule or check the CCRC

website.

Thank you & God bless, William

Bong CCRC Indonesian Councilor

Steven Susanto Assistant to Councilor

Pauline Susanto CCRC Secretary

Sambungan dari halaman 1,

Page 6: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

H A L A M A N 6

Dalam Buku Kenangan 30 tahun

UKI, telah dimuat mengenai asal

mula berdirinya kelompok Bible

Group Senior ini. Secara singkat

yaitu : Kelompok ini telah berdiri

sejak November 1992, jadi sudah

berjalan selama 22 tahun. Bermula

dari keinginan beberapa orang

anggota UKI yang mendambakan

adanya suatu wadah / tempat untuk

bertanya, belajar, saling bertukar

pikiran dan berbagi pengalaman

dalam perjalanan hidup beriman

dalam suatu kelompok Katolik.

Pada dasarnya group ini

merupakan kelompok pendalaman

iman, suatu persekutuan para lansia

yang ingin lebih mengenal dan

mendekatkan diri pada Yesus Juru

Selamat kita; ingin belajar meresapi

isi “surat cinta Tuhan pada kita”.

Puji syukur pada Tuhan bahwa

keluarga Wies & Deacon Val

Danukarjanto bersedia membuka

rumahnya untuk menampung

kegiatan kelompok ini dan ternyata

memang lokasi tempat tinggal

keluarga Wies & Deacon Val di

Scarborough ini sangat strategis;

mudah dijangkau dengan kendaraan

umum, juga bagi Romo Pamong yang

mendampingi Bible Group ini.

Setiap bulan kelompok ini

berkumpul tiga kali yaitu pada Jumat

pertama, kedua dan ketiga, dari pk.

10.00 – 12.00 dan pada umumnya

dilanjutkan dengan makan siang

bersama, karena hampir semua

anggotanya terdiri dari para lansia di

atas 75 tahun! Ada yang harus makan

lebih dahulu sebelum minum obat dan

ada yang jauh rumahnya, di

Richmond Hill, di Markham dan

Romo Pamong kita di High Park

(Toronto Barat). Acara makan siang

bersama yang tampaknya sederhana,

ternyata mampu menjadi alat

pemersatu yang menggembirakan,

lebih-lebih kalau ada salah seorang

anggota yang berulang tahun atau

merayakan Wedding Anniversary,

maka makan siang itu menjadi suatu

celebration!

Dalam perjalanan selama sekitar

dua puluh tahun itu mereka telah

kehilangan banyak anggotanya,

karena telah lebih dahulu menghadap

Tuhan : Tante Tjian,Tante Mien Tio,

Oom Poeng Surjapranata (ayah Wies),

Tante Tien Terang, Tante Sandra

Handojo, Oom Eddy Handojo, Oom

Pudjowargono, Tante Paula

Pudjowargono, Tante Nelly

Murimboh, Oom Robert Hardy, Tante

Rosa Kwee, Oom Keng Liem, Tante

Gonda, Oom Tik Poen, Oom Piet,

Tante Mies, Tante Ganda, Tante Lisa,

Jane Wowor, Oom Sumadji, Oma

Swanty (ibu dari Wies).

Dulu, pada awal berdirinya Bible

Group ini, beberapa anggota dari

Wilayah West masih bergabung

dengan kelompok di East ini, namun

sejak 19 Juni 2008 telah terbentuk

kelompok “Bible Group Senior West”

yang berkumpul sebulan sekali. Oleh

karena itu kelompok East menjadi

lebih kecil; terdiri dari para pensiunan

dan sebagian sudah berusia di atas 80

tahun, bahkan ada yang di atas 90

tahun! Walaupun demikian,

kelompok yang kecil ini masih

bertahan. Puji syukur pada Tuhan!

Setahun sekali kelompok West dan

East bergabung; biasanya untuk

merayakan Tahun Baru.

Pada 12 Januari 2012 kelompok

gabungan berkumpul di suatu restoran

yang menyediakan ruangan terpisah,

sehingga mereka dapat ber-fellowship

sebelum menikmati hidangan. Pada

13 Januari 2013 mereka berkumpul di

rumah Wies-Deacon Val dan

membuat foto bersama atas inisiatif

Redaksi UKI. Tahun ini (2014)

mereka tidak sempat bergabung,

karena cuaca yang sangat tak menentu

dan udara dingin yang

berkepanjangan! Para Senior takut

terpeleset, takut dingin dan angin!

Ada yang mempertanyakan: Hasil

apakah yang sudah dicapai oleh

persekutuan lansia yang sudah

berlanjut selama dua puluh tahun

lebih ini? Tadinya mereka jarang /

tidak teratur membaca Kitab Suci,

sekarang paling sedikit seminggu

sekali membuka Kitab Suci dan

membaca. Dulu mereka takut untuk

menyampaikan Doa Pembukaan;

sekarang sebagian sudah bersedia

diberi giliran. Dahulu kalau diminta

untuk membaca suatu perikopa,

membutuhkan waktu lama sebelum

mereka menemukannya, sekarang

sudah ada banyak kemajuan, namun

di lain pihak karena penglihatan

makin kabur dan jari-jari makin

kurang terampil, maka Romo masih

harus bersabar menunggu para Senior

ini menemukan ayat-ayat yang

Bersambung ke halaman 9,

Selayang Pandang

Bible Group Senior East 2014 | Oleh Liduina Undyantara |

Page 7: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

H A L A M A N 7

Monastery ini berada di atas perbukitan di

Chora yang juga ada di pulau Patmos.

Biara ini dibangun untuk menghormati

St.Yohanes pengarang Injil. Monastery ini

untuk pertama kali dibangun pada tahun

300-350. Akan tetapi bangunan ini hancur

pada masa Islam menguasai tempat ini

pada abad ke 7 sampai 9. Baru pada abad

11, pada masa kekaisaran Bezantium, yaitu

kaisar Alexios I Komnenos, biara ini

dibangun kembali persis di

atas bangunan yang lama oleh

John Christodulos tepatnya

pada th.1088 dan baru selesai

pada th.1101. Di dalam

bangunan Monastery ini ada

10 kapel kecil, dengan 4 di

antaranya berada di halaman

utamanya. Di bagian utama

biara ini, Katholicon, ada

sebuah kapel, yang indah

dan merupakan buah karya

seni yang unik, dibuat

pada th. 1829 oleh 12

pematung.

Posisi Monastery

of St. John yang ada di

atas bukit menyuguhkan

pemandangan yang sangat

indah, bahkan dari

tempat ini kami bisa

melihat kapal pesiar

yang kami pakai. Kami

memiliki cukup banyak

waktu untuk melihat

keindahan gereja

Ortodoks yang

dipersembahkan khusus

untuk menghormati St.

Yohanes pengarang Injil ini. Bagi saya

pribadi, kunjungang di kedua tempat ini

memberikan wawasan baru bagaimana

ritus yang ada di dalam gereja mereka,

karena dari tata ruang dan ornament yang

ada di gereja ini sangat berbeda dengan

gereja Katolik. Saya juga mempunyai

kesan, Gereja

Ortodoks

memiliki

penghormatan

yang amat besar

kepada Bunda

Maria.

Jam

7.30 pm

rombongan

UKI

dibawa

pulang ke

dermaga

dan kapal-

kapal kecil

sudah siap

menghantar

kami ke

tengah

lautan di

5. Lukisan peristiwa perwahyuan yang diterima Yohanes,

6. Salah satu ornament yang ada di

Monastery of St. John, 7. Salah satu lukisan dinding di Mon-

astery of St. John.,

8. Memasuki pelataran Monastery of St. John dengan latar belakang Pat-

mos, 9. Monastery of St. John-Patmos,

10. Bagian dalam dari Monastery of St. John.

5.

5.

9.

7.

6.

Bersambung ke halaman 11,

Sambungan dari halaman 3,

8.

10

Page 8: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

H A L A M A N 8

Tanggal 27 April 2014 Paus

Fransiskus memimpin Upacara

Kanonisasi Paus Yohanes Paulus II

dan Paus Yohanes XXIII. Jalan

menuju kanonisasi dari kedua Paus

ini menunjukkan kesamaan. Setelah

kematian Paus Wojtyla begitu pula

dengan Paus Roncalli, yang wafat

akibat penyakit tumor pada tanggal 3

Juni 1963 di usia 82 tahun, umat

beriman memohon bagi mereka

dengan suara gempita: kekudusan.

Tapi tidak banyak yang mengetahui

mukjizat berkat perantaraan Paus

Yohanes XXIII. Bagi sang "paus

yang baik", penyebab kekudusan

dirinya terjadi pada diri Sr. Caterina

Capitani dari serikat Suster Puteri

Kasih. Waktu itu rohaniwati itu

berusia 23 tahun ketika ia mengalami

pendarahan perut dan segera dilarikan

ke rumah sakit terdekat untuk

kemudian menjalani beberapa

operasi. Saat dinyatakan tidak ada

lagi yang dapat dilakukan, suster

Caterina yang masih muda itu

berkenan dipindahkan ke Potenza,

kota kelahirannya. Namun, setelah

mengalami kondisi kesehatan yang

memburuk, rohaniwati itu kembali

dilarikan ke rumah sakit di Napoli

yang dulu bernama "rumah sakit

Marina". Dan "setelah karya medis

dikerjakan, dimulailah pula karya

iman", demikian yang dikisahkan

oleh Sr. Adele, salah seorang saksi

dari mukjizat. Di atas tubuh Sr.

Caterina Capitani diletakkan relikwi

dari Paus Yohanes XXIII di dekat

luka yang menyebabkan penderitaan

suster Caterina. Lalu, Paus Yohanes

XXIII itu sendiri yang menampakkan

diri kepada Sr. Capitani berdiri di

samping tempat tidurnya. Paus

mengajak rohaniwati itu untuk

bangun dengan berkata: "Engkau

telah sering berdoa kepadaku, begitu

pula dengan suster-suster lainnya

secara khusus. Sekarang, jangan

takut, semua sudah berakhir. Engkau

sekarang sehat, engkau tidak lagi

sakit apapun". Setelah peristiwa itu

terjadi, pada tanggal 25 Mei 1966,

suster Caterina yang waktu itu dalam

keadaan koma, terbangun dan

sembuh. Pada bulan April 1999,

Kongregasi bagi Penyebab Orang

Kudus menyatakan bahwa

kesembuhan Sr. Caterina Captani

adalah suatu hal yang tak dapat

dijelaskan secara ilmiah.

Sr. Caterina Capitani memberikan

kesaksiannya kepada surat

kabar kota Bergamo dengan

berkata: "Tentu aku selalu merasakan

Paus Yohanes XXIII dekat denganku.

Ia selalu menjadi pembimbingku.

Mukjizat yang terjadi bukan hanya

ditandai dengan kesembuhan diriku,

tetapi terutama dalam berkelanjutan.

Ia membantu aku setiap hari, aku

tidak mungkin secara kemanusiaan

menjalani hidupku yang sekarang dan

memiliki aktivitas yang besar, dengan

hidupku yang super normal,

meskipun aku telah menjalani banyak

operasi dan pengangkatan organ-

organ tubuh yang terpenting".

Rohaniwati dari serikat Suster Puteri

Kasih itu meninggal dunia beberapa

tahun yang lalu pada usia 68 tahun.

(Oleh: Shirley Hadisandjaja / Sumber

berita dan foto: papagiovanni.com)

Mukjizat Penyebab Kanonisasi Paus Yohanes XXIII

Page 9: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

H A L A M A N 9 M A Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 4 Sambungan dari halaman 6,

26 April 2014, dalam rangka peringatan Golden Jubilee St Thomas More Church, Romo Aegidius Warsito

SCJ sebagai Pastor Paroki menggelar acara International Food Festival. Acara berlangsung dengan meriah,

tiga puluh dua negara turut berpartisipasi menyuguhkan aneka hidangan makanan dan kesenian traditional

dari negara masing-masing. Termasuk Romo Aegi dengan suara merdunya mendendangkan lagu Bengawan

Solo dan warga UKI East menyuguhkan berbagai kue-kue khas jajanan pasar Indonesia.□ [Angie Hanapie]

hendak dibaca.

Dari luar memang tampak ada

kemajuan, tetapi apakah mereka

sekarang merasa lebih dekat pada

Tuhan? Apakah mereka lebih

mencintai Yesus? Pertanyaan-

pertanyaan itu tentunya hanya dapat

dijawab oleh masing-masing anggota.

Karena tergabung dalam satu

persekutuan, maka para anggota

saling mengenal lebih akrab dan pada

saat-saat seseorang membutuhkan

bantuan, maka ada banyak sahabat

yang memberikan support; sedikitnya

mendukung dalam doa; saling

mengunjungi kalau ada yang sakit.

Pada akhir setiap pertemuan para

manula ini tidak lupa berdoa bagi

para Imam agar tetap setia dalam

Panggilannya; berdoa bagi UKI, bagi

Dewan Pengurus dan bagi semua

yang mohon didoakan.

Semoga Tuhan melimpahkan

berkat-Nya pada kelompok para

Senior ini.

(Catatan Redaksi: laporan ini ditulis

oleh Tante Liduina Undyantara, yang

menjadi “koordinator” Bible Group

Senior East sejak kira-kira tahun

2004 sampai saat ini)

We will one day be there too!

Mazmur 90:10 “Masa hidup kami

tujuh puluh tahun dan jika kami kuat,

delapan puluh tahun, dan

kebanggaannya adalah kesukaran dan

penderitaan; sebab berlalunya buru-

buru dan kami melayang lenyap”□

Sebagian dari anggota Kelompok Bible Group Senior East sedang berkumpul di acara perayaan 60 tahun perkawinan Om Anton dan Suzanne Kwee.

Page 10: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

H A L A M A N 1 0 “Every Precious Gift Comes From Above”

(James 1:17)

Jacob Daniel Catallo April 6, 2014

at 8:03 pm, in Barrie, Ontario 6 lbs 15 0z, 20”

Born to Wendy Danukarjanto & Dave Catallo

Proud Grandparents

Deacon Val & Wies Danukarjanto

Madilyn Lea Gunawan May 14, 2014

At 8:05 pm, at North York General Hospital

Born to Julian and Ellen Gunawan

Proud Grandparents

Erik and Gloria Gunawan

Levi Eric Tee May 15, 2014, at 2:30 am

Born to Erin and Daniel Tee

Proud Grandparents

Albert and Swan Hian Tee

Rejoicing with you on the arrival of

your precious baby boys and girl

“ Umat Katolik Indonesia “

Here’s A Note from Mother…

Before I was a Mom -

I slept as late as I wanted and never worried about how late I got into bed.

I brushed my hair and my teeth everyday…

Before I was a Mom -

I cleaned my house each day. I never tripped over toys or forgot words to a

lullaby. I didn't worry whether or not my plants were poisonous. I never

thought about immunizations…

Before I was a Mom -

I had never been puked on - pooped on - spit on - chewed on, or peed on.

I had complete control of my mind and my thoughts. I slept all night…

Before I was a Mom -

I never held down a screaming child so that doctors could do tests...or give

shots. I never looked into teary eyes and cried. I never got gloriously happy

over a simple grin. I never sat up late hours at night watching a baby sleep…

Before I was a Mom -

I never held a sleeping baby just because I didn't want to put it down. I never

felt my heart break into a million pieces when I couldn't stop the hurt. I never

knew that something so small could affect my life so much. I never knew that

I could love someone so much. I never knew I would love being a Mom…

Before I was a Mom -

I didn't know the feeling of having my heart outside my body. I didn't know

how special it could feel to feed a hungry baby. I didn't know that bond

between a mother and her child. I didn't know that something so small could

make me feel so important…

Before I was a Mom -

I had never gotten up in the middle of the night every 10 minutes to make

sure all was okay. I had never known the warmth, the joy, the love, the heart-

ache, the wonderment or the satisfaction of being a Mom. I didn't know I was

capable of feeling so much before I was a Mom…

“HAPPY MOTHER’S DAY, TO ONE FABULOUS MOTHER IN THE

WORLD: OUR OWN MOM…”

When mother prayed, she found sweet rest,

When mother prayed, her soul was blest;

Her heart and mind on Christ were stayed,

And God was there when mother prayed!

Our thanks, O God, for mothers who show, by word and deed,

Commitment to Thy will and plan;

And Thy commandments heed…

A thousand men may build a city,

but it takes a mother to make a home… | Kiriman dari Christianita Kuswoyo |

Page 11: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

VOLLEY BALL PLAYERS

The UKI West team is looking to recruit volleyball

players for the tournament on August 9th, 2014.

There are limited spaces and are at a first come first

serve basis. If you are interested in playing, please

email me directly at [email protected] Thank you, Tyo Suwanda

The winner: Women singles : 1. Ibu Sarinah (KJRI) 2. emerentia muliadi (UKI) 3. Ames (Putri Bp & Ibu Konjen RI) Mens Singles : 1. Alim Harsono (UKI) 2. Damian Indyarta (UKI) 3. Daniel (UKI) Doubles: 1. Wiryawan/Jono (KJRI) 2. Alim/Indy (UKI) 3. Yohanes/Decky (KJRI)

Selamat Kepada Para Pemenang Pertandingan Tenis Meja, 10 Mei 2014

mana kapal Louis Olympia Cruise sudah menunggu.

Sebagian besar dari kami sudah merasa lapar, sehingga

begitu masuk kapal langsung menuju ke kamar makan

untuk menyantap hidangan yang telah disiapkan. Selasai

makan ada yang langsung masuk kamar untuk mandi dan

kemudian melihat live show, akan tetapi sebagian lang-

sung tidur

(khususnya para

senior) karena

memang

kegiatan hari ini

sangat mele-

lahkan.□

Sambungan dari halaman 7,

Olympia Cruise sedang menunggu rombongan dari kunjungan di Monastry of St. John

Page 12: K a s i h BERITA U.K - uki.ca · kapal pesiar yang kami tumpangi berhenti di tengah lautan dan para penumpang dijemput dengan kapal-kapal kecil (yang hanya bisa mengangkut 40 orang).

WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA

TELEPHONE # 905-695-1745


Recommended