GEREJA
St. Anselm’s Church
1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto
ON M4G 3H3
Ph: (416) 485-1792
Subway Stn:
Davisville
Redaksi:
Angelina Hanapie
Julian Wibowo
Novius Handy
Randy Danurahardja
Yusup Yusup
Penasehat:
Rm. A. Purwono SCJ
Alamat Redaksi:
c/o Priests of the
Sacred Heart
58 High Park Blvd.
Toronto
ON M6R 1M8
Email:
Bersambung ke halaman 5,
anya dalam
Injil Lukas
(1: 26-38)
dikisahkan bahwa,
pada bulan keenam,
Allah mengutus
malaikat Gabriel
untuk pergi ke
sebuah kota di Galilea, kota itu bernama
Nazaret. Di situlah tinggal seorang perawan.
Perawan itu sedang bertunangan dengan
Yusuf, keturunan Daud. Perawan itu adalah
Maria. Lukas tidak menceritakan apakah
yang sedang dilakukan Maria, saat Gabriel
masuk rumahnya, dan memberi salam, ia
sedang masak, atau bersih-bersih rumah.
Yang diceritakan Lukas hanyalah Maria
terkejut.
Dan saya
yakin, ia
terkejut
bukan
seperti orang
yang sedang
asyik sendiri,
tiba-tiba terkejut
oleh kehadiran
orang lain
secara tiba-tiba.
Maria terkejut mendengar perkataan
malaikat Gabriel, “Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau?” (ay.
28)
Bisa jadi Maria terkejut dan bertanya dalam
hati; dikaruniai? Karunia apa? Rejeki?
Kesehatan? Kesejahteraan? Aku hidup
sederhana dan cukup. Aku bersyukur atas
itu semua. Tuhan menyertai? Aku tahu itu.
Aku berusaha menjadi orang yang saleh
karenanya, wajar Tuhan menyertaiku. Maria
terkejut, namun keterkejutannya tidak
menimbulkan pongah dan kesombongan
dengan pertanyaan-pertanyaan menelisik
seperti itu. Ia adalah wanita saleh, maka ia
akan menunjukkan kesalehan itu justru
dalam kerendahan hati. Maria tahu, salam
itu pastilah mengandung sebuah makna,
lebih dari sekedar salam. Maka dia bertanya
dalam hatinya; “apa arti salam itu?” (ay.29).
Malaikat tampaknya paham ketakutan Maria
akan konsekwensi dari salam itu, maka
mengatakan; “Jangan takut, hai Maria,
sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan
mengandung dan akan
melahirkan seorang anak
laki-laki dan hendaklah
engkau menamai Dia
Yesus. (ay 30-31).
Dialog
berakhir
dengan
kata
Maria
yang
mengungkapkan kualitas hidupnya:
“sesungguhnya aku ini adalah hambaTuhan;
jadilah padaku menurut perkataanmu itu”.
Dari situ, Maria sungguh sadar siapakah
dirinya di hadapan Allah. bahwa dia adalah
seorang hamba yang siap melaksanakan
segalanya demi rencana Tuhan atas
kehidupannya. Lebih dari itu, kata-kata Ma-
H
| Oleh Romo Antonius Purwono SCJ |
W W W . U K I . C A M A Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 4
BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h
Maria bukan “ Obat Tidur” Ia Pendoa Yang
Tak Pernah Tidur
K E G I A T A N
D I B U L A N
J U N I
Misa Minggu II,
8 Juni 2014
Retreat Bersama
Suster Putri Kar-
mel, 14-15 Juni 2014
Misa Minggu IV,
22 Juni 2014
Pastor Pamong
Rm. Antonius Purwono SCJ, (647) 828.0088
Deacon
Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
DEWAN PENGURUS
UMAT KATOLIK INDONESIA
Koordinator
Christine Budihardjo, (647) 895.7089 [email protected]
Wakil Koordinator
Albert Tee, (905) 824.1168 [email protected]
Sekretaris
Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801 [email protected]
Bendahara
Janto Solichin, (416) 587.2362 [email protected]
WILAYAH TIMUR
Ketua Wilayah
Seksi Liturgi
Jeffrey Susilo, (416) 388.6169 [email protected]
Seksi Bina Iman
Reza Aguswidjaya, (647) 863.0030 [email protected]
Seksi Sosial
Sofjan “Chopi” Suhadi, (416) 949.3900 [email protected]
Seksi Rumah Tangga
Selvie Widjaja, (647) 896.6121 [email protected]
Usher
Harty Doyle, (647) 533.6246
WILAYAH BARAT
Ketua Wilayah
Ben Dijong, (905) 997.5765
Seksi Liturgi
Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
Seksi Bina Iman
Maya Adisuria, (905) 814.8475 [email protected]
Seksi Sosial
Lucas Noegroho, (416) 859.0222 [email protected]
Seksi Rumah Tangga
Ribkah Mesach, (905) 286.9081 [email protected]
Usher
Joyo Sudardi, (905) 785.6379 [email protected]
BIDANG KHUSUS
Mudika, Yoanitha [email protected]
PELAKSANA KHUSUS
Ketua Lektor
Lilian Tjokro, (905) 887.9546
Ketua Sakristan/Eucharist Ministry
Hendry Wijaya, (416) 450.6536
H A L A M A N 3 M A Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 4
apal Louis Olympia
Cruise meninggalkan
Kusadasi-Ephesus jam 12
siang untuk melanjutkan
perjalanan ke pulau Patmos (milik
Yunani). Perjalanan dari Kusadisi ke
pulau Patmos ini hanya memakan
waktu 3,5 jam. Dermaga di Patmos
tidak bisa disandari kapal seukuran
kapal Louis Olympia Cruise. Untuk
bisa sampai di dermaga Patmos,
kapal pesiar yang kami tumpangi
berhenti di tengah lautan dan para
penumpang dijemput dengan kapal-
kapal kecil (yang hanya bisa
mengangkut 40 orang). Dari
dermaga Patmos kami dibawa
dengan bus dan seorang guide local
untuk mengunjungi Cave of the
Apocalypse dan Monastery of St.
John.
Patmos adalah salah satu
pulau kecil di laut Aegea-Yunani.
Jumlah penduduk (sensus 2011)
hanya 3,047 jiwa. Ibukota dari pulau
ini adalah Chora, dan satu-satunya
pelabuhan yang mereka punya
berada di Skala, di samping itu pulau
ini mempunyai 2 perkampungan
yang lain, yaitu Grikau dan Kampos.
Penduduk di pulau ini mayoritas
beragama Kristen Ortodoks Timur.
Walaupun jumlah penduduk tidak
banyak dan merupakan pulau kecil,
akan tetapi ada lebih dari 100 gereja
di dirikan di pulau ini. Patmian
adalah sebuah sekolah Seminari
yang amat terkenal di Yunani dan
berlokasi di pulai ini. Pada th. 1999
UNESCO menetapkan Cave of the
Apocalypse dan Monastery of St.
John sebagai bangunan bersejarah
milik dunia yang wajib dilindungi
dan dilestarikan.
Cave of the Apocalypse
berada di perbukitan yang cukup
tinggi di tengah-tengah antara kota
kecil Skala dan Hara. Pada kurang
lebih th 95 sebelum Masehi,
Yohanes dibuang ke pulau Patmos
oleh kaisar Romawi Domitianus. Di
pulau ini, Yohanes tinggal di sebuah
gua dan menerima perwahyuan dari
Tuhan melalui suara dari celah-celah
batu yang ada di dalam gua tempat
dia bersembunyi. Perwahyuan Tuhan
ini oleh Yohanes kemudian
dituliskan ke dalam sebuah buku,
yang kita kenal dengan Kitab
Wahyu.
Setelah Yohanes meninggal
dunia, di gua ini kemudian dibangun
sebuah Sanctuary dan sebuah Biara
Perwahyuan. Untuk bisa sampai ke
gua ini, orang harus menuruni tangga
yang curam dan sempit di luar Biara
Perwahyuan. Di depan pintu masuk
gua kita akan melihat sebuah mosaic
yang menggambarkan perwahyuan
Yohanes, sementara di dalamnya
kita akan melihat tempat Yohanes
meletakkan kepalanya saat
beristirahat dan mendapatkan
perwahyuan dari Tuhan, tempat ini
kemudian diberi pagar dan seke-
lilingnya diberi ornamik lukisan per-
wahyuan, Bunda Maria, dllnya
dalam model khas Gereja Ortodoks
dari bahan perak.
Dari Cave of the Apocalypse, kami
dibawa oleh tour guide untuk
mengunjungi Monastery of St. John.
| Oleh Rm Aegidius Warsito SCJ |
Hari ke II bersama Louis Olympia Cruise: Patmos
K
1. Kapal kecil menjemput penumpang Olympia Cruise di tengah laut, 2. Patmos di lihat dari atas bukit, 3.
Rombongan UKI masuk ke Cave of the Apocalypse,
4.Bagian dalam dari Cave tempat Yohanes Rasul menerima Perwahyuan.
1.
2
3.
4
Bersambung ke halaman 7,
H A L A M A N 4 M A Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 4
Together (Copied from anitapoems.com)
The day we both walked down our wedding isle.
I couldn't help but joyously smile.
My tears of happiness were so hard to suppress.
My whole life lit up, the moment you said yes.
We've been through, so much together.
We can outlast the harshest cold weather.
I will always love you, and show you respect.
It's our wedding anniversary.
Let's spend time and connect.
My smile is peaceful and calm, while I look straight ahead.
As long as we have each other, our hearts shall be fed.
Thank you for loving me, with your heart and soul.
When we are together, I feel completely whole.
Tuhan selalu penuh dengan cinta…bagai air yang mengalir tiada henti. Cinta-Nya yang setia mendampingi sepasang
insan yang telah mengikat janji sejak 60 tahun yang lalu. Syukur kepada-Mu, Bapa…
HAPPY 60TH WEDDING ANNIVERSARY OM ANTON and
TANTE SUZANNE KWEE!
Surprise kecil bagi Om Anton dan Tante Suzanne
Kwee, yang merayakan the 60th Wedding Anniversary pada
tanggal 10 April 2014. Dengan alasan akan membuat foto
keluarga, Om dan Tante berdandan rapi dan berhasil diboyong
ke rumah Roy dan Evi. Om dan Tante sempat kaget sedikit na-
mun kemudian senyum sumringah menghiasi wajah mereka
sambil menerima ucapan selamat dan pelukan dari teman-teman
yang hadir saat itu.
Pasangan berbahagia ini berasal dari Jawa Timur. Om
Anton dari kota kecil, Tuban, sedangkan Tante Suz dari Suraba-
ya. Pandangan pertama mereka bertubrukan di pesta perkawi-
nan kakak perempuan Om Anton,
saat itu Tante Suz berperan sebagai bruidmeisje. Ketika ditanya
apa yang membuat Om Anton falling in love, jawabnya
“kesabaran Tante”. Tuhan mengkaruniakan kepada mereka:
Roy, alm. Danny (meninggal di usia delapan belas tahun karena
kecelakaan di Indonesia), dan Joyce, serta lima cucu-cucu yang
sudah beranjak dewasa.
Bagi Roy, selain kasih, kesetiaan dan pengurbanan
kedua orangtuanya bagi keluarga yang berkesan mendalam, juga
petuah (ajaran) yang diberikan sang Ayah untuk selalu helping
others mendorong dia untuk berkarier sebagai dokter ER,
dengan resiko kehilangan waktu bersantai.
Keramahan Om Anton dan Tante Suzanne sudah tak asing lagi
bagi warga UKI baik yang senior maupun yang muda. Keterli-
batan beliau hampir di setiap acara UKI sepertinya sudah dimu-
lai sejak UKI lahir, kehausan mereka untuk mengikuti Kristus
membuat mereka terus aktif di kelompok Bible Group Senior
East dan PI Ursula hingga hari ini.
Semoga cinta-Nya selalu menyertai perjalanan hidup dan
kebersamaan Om Anton dan Tante Suzanne serta seluruh
keluarga besar Kwee. (Kasih dan doa dari UKI)
Om Anton dan Tante Suzanne bersama Roy Kwee & Evi (anak2:
Jaqueline dan Francine) serta Joyce Kwee & Haryanto Solichin
(anak2: Alexander, Frederick, dan William)
H A L A M A N 5 M A Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 4
ria, “terjadilah padaku menurut
perkataanmu itu” mau menegaskan
bahwa dia mau hidup sebagai orang
yang memperoleh kasih karunia
Allah. Ia bersedia menyalurkan kasih
karunia Allah itu bagi banyak orang.
Hingga kini, ia terus menjadi
penyalur rahmat Allah bagi banyak
orang lewat doa doanya.
Bulan Mei, dikhususkan sebagai
bulan untuk berdevosi kepada Maria
maka juga disebut sebagai bulan
Maria. Di beberapa tempat (di
Indonesia) doa rosario diadakan
setiap malam. Bergiliran dari rumah
ke rumah. Juga secara pribadi banyak
orang berdoa rosario setiap hari.
Semuanya hendak mengungkapkan
cintanya ke Maria. Bukan hanya itu,
pada bulan inipun banyak orang
pasang status di FB, BB atau media
yang lain dengan gambar Maria atau
rosario, sebagai ungkapan kesadaran
akan cintanya pada Maria. Sampai-
sampai ada sebuah pertanyaan yang
menggelitik. “Romo, pada bulan Mei
ini, saya mencoba rosario setiap hari
menjelang tidur, tapi sering kali,
belum selesai sudah tertidur. Salah
ndak bila saya rosario seperti itu
Mo?” saya tidak menjawab benar atau
salahnya, saya menjawab sambil
bercanda; “baguslah..rosario bisa jadi
obat tidur yang manjur. Saya kira
Maria sadar betul dengan kata-
katanya ketika dia mengatakan, aku
ini adalah hamba Tuhan, jadilah
padaku menurut perkataanmu itu. Sa-
lah satu konsekwensinya adalah ia
siap menjadi penghantar tidur bagi
orang-orang yang sulit tidur..lol”
Tentu, devosi kepada Maria dengan
berdoa rosario tidak hanya sebatas
karena butuh sesuatu, atau sedang
menghadapi masalah tertentu dan
ingin supaya Maria membantu. Lebih
dari itu, berdevosi kepada Maria,
berarti juga mau berjalan seiring
dengannya dalam hidup, hingga
akhirnya memiliki sikap dan
semangat sepertinya. Rela menjadi
hamba, bukan hamba atas keinginan
diri tapi hamba ilahi. Sebagai hamba
ilahi, Maria bisa menyimpan segala
perkara hidup dalam hatinya. Ini
bukan seperti orang yang menyimpan
dalam hati dan memendamnya karena
tidak mau menceritakan kepada orang
lain. Tapi, ini adalah sikap hidup yang
reflektif. Segala sesuatu mampu
diendapkan sampai pada kekuatan
untuk memilah, memilih dan
berkesimpulan “ini lho kehendak
Tuhan”.
Dengan demikian, relasi dengan
Maria tidak hanya sebatas relasi ”obat
tidur”, Maria bukanlah obat tidur. Ia
adalah pendoa yang tak pernah tidur.
Ia selalu mendengarkan siapapun
yang siang malam menyatukan doa
dengannya. Ia adalah sahabat
perziarahan hidup. Ia model yang
mesti diambil, di tengah dunia dijejali
dan dipenuhi dengan model-model
lain. Terus berdoa bersamanya tentu
menimbulkan suka. Sukacita bukan
hanya karena kita menerima berkat-
Nya, melainkan karena kita mampu
bergembira, baik dalam suka maupun
duka. Dan kata-kata Maria menjadi
milik dan sikap hidup: “aku ini adalah
hamba Tuhan, terjadilah padaku
menurut perkataanmu itu”□
The Catholic
Charismatic Renewal
Council (CCRC)
of the
Archdiocese
of Toronto invites you to attend the
PENTECOST RALLY
SATURDAY,
JUNE 7, 2014
* 8:30 AM to 6:00 PM
Speaker & Presider:
Rev. Fr. Joby Kachappilly VC
Brebeuf College School 211 Steeles
Ave. E. Toronto, ON. M2M3Y6
Adult: $15/Youth (13-18): $5
Tickets are available from:
Pauline Susanto -
647-669-7524
William Bong -
416-833-1871
Steven Susanto -
416-880-5764
*There are also Holy Spirit Novenas
throughout many churches in the GTA
in the days preceding the Rally. For
more information, please see attached
flyer and schedule or check the CCRC
website.
Thank you & God bless, William
Bong CCRC Indonesian Councilor
Steven Susanto Assistant to Councilor
Pauline Susanto CCRC Secretary
Sambungan dari halaman 1,
H A L A M A N 6
Dalam Buku Kenangan 30 tahun
UKI, telah dimuat mengenai asal
mula berdirinya kelompok Bible
Group Senior ini. Secara singkat
yaitu : Kelompok ini telah berdiri
sejak November 1992, jadi sudah
berjalan selama 22 tahun. Bermula
dari keinginan beberapa orang
anggota UKI yang mendambakan
adanya suatu wadah / tempat untuk
bertanya, belajar, saling bertukar
pikiran dan berbagi pengalaman
dalam perjalanan hidup beriman
dalam suatu kelompok Katolik.
Pada dasarnya group ini
merupakan kelompok pendalaman
iman, suatu persekutuan para lansia
yang ingin lebih mengenal dan
mendekatkan diri pada Yesus Juru
Selamat kita; ingin belajar meresapi
isi “surat cinta Tuhan pada kita”.
Puji syukur pada Tuhan bahwa
keluarga Wies & Deacon Val
Danukarjanto bersedia membuka
rumahnya untuk menampung
kegiatan kelompok ini dan ternyata
memang lokasi tempat tinggal
keluarga Wies & Deacon Val di
Scarborough ini sangat strategis;
mudah dijangkau dengan kendaraan
umum, juga bagi Romo Pamong yang
mendampingi Bible Group ini.
Setiap bulan kelompok ini
berkumpul tiga kali yaitu pada Jumat
pertama, kedua dan ketiga, dari pk.
10.00 – 12.00 dan pada umumnya
dilanjutkan dengan makan siang
bersama, karena hampir semua
anggotanya terdiri dari para lansia di
atas 75 tahun! Ada yang harus makan
lebih dahulu sebelum minum obat dan
ada yang jauh rumahnya, di
Richmond Hill, di Markham dan
Romo Pamong kita di High Park
(Toronto Barat). Acara makan siang
bersama yang tampaknya sederhana,
ternyata mampu menjadi alat
pemersatu yang menggembirakan,
lebih-lebih kalau ada salah seorang
anggota yang berulang tahun atau
merayakan Wedding Anniversary,
maka makan siang itu menjadi suatu
celebration!
Dalam perjalanan selama sekitar
dua puluh tahun itu mereka telah
kehilangan banyak anggotanya,
karena telah lebih dahulu menghadap
Tuhan : Tante Tjian,Tante Mien Tio,
Oom Poeng Surjapranata (ayah Wies),
Tante Tien Terang, Tante Sandra
Handojo, Oom Eddy Handojo, Oom
Pudjowargono, Tante Paula
Pudjowargono, Tante Nelly
Murimboh, Oom Robert Hardy, Tante
Rosa Kwee, Oom Keng Liem, Tante
Gonda, Oom Tik Poen, Oom Piet,
Tante Mies, Tante Ganda, Tante Lisa,
Jane Wowor, Oom Sumadji, Oma
Swanty (ibu dari Wies).
Dulu, pada awal berdirinya Bible
Group ini, beberapa anggota dari
Wilayah West masih bergabung
dengan kelompok di East ini, namun
sejak 19 Juni 2008 telah terbentuk
kelompok “Bible Group Senior West”
yang berkumpul sebulan sekali. Oleh
karena itu kelompok East menjadi
lebih kecil; terdiri dari para pensiunan
dan sebagian sudah berusia di atas 80
tahun, bahkan ada yang di atas 90
tahun! Walaupun demikian,
kelompok yang kecil ini masih
bertahan. Puji syukur pada Tuhan!
Setahun sekali kelompok West dan
East bergabung; biasanya untuk
merayakan Tahun Baru.
Pada 12 Januari 2012 kelompok
gabungan berkumpul di suatu restoran
yang menyediakan ruangan terpisah,
sehingga mereka dapat ber-fellowship
sebelum menikmati hidangan. Pada
13 Januari 2013 mereka berkumpul di
rumah Wies-Deacon Val dan
membuat foto bersama atas inisiatif
Redaksi UKI. Tahun ini (2014)
mereka tidak sempat bergabung,
karena cuaca yang sangat tak menentu
dan udara dingin yang
berkepanjangan! Para Senior takut
terpeleset, takut dingin dan angin!
Ada yang mempertanyakan: Hasil
apakah yang sudah dicapai oleh
persekutuan lansia yang sudah
berlanjut selama dua puluh tahun
lebih ini? Tadinya mereka jarang /
tidak teratur membaca Kitab Suci,
sekarang paling sedikit seminggu
sekali membuka Kitab Suci dan
membaca. Dulu mereka takut untuk
menyampaikan Doa Pembukaan;
sekarang sebagian sudah bersedia
diberi giliran. Dahulu kalau diminta
untuk membaca suatu perikopa,
membutuhkan waktu lama sebelum
mereka menemukannya, sekarang
sudah ada banyak kemajuan, namun
di lain pihak karena penglihatan
makin kabur dan jari-jari makin
kurang terampil, maka Romo masih
harus bersabar menunggu para Senior
ini menemukan ayat-ayat yang
Bersambung ke halaman 9,
Selayang Pandang
Bible Group Senior East 2014 | Oleh Liduina Undyantara |
H A L A M A N 7
Monastery ini berada di atas perbukitan di
Chora yang juga ada di pulau Patmos.
Biara ini dibangun untuk menghormati
St.Yohanes pengarang Injil. Monastery ini
untuk pertama kali dibangun pada tahun
300-350. Akan tetapi bangunan ini hancur
pada masa Islam menguasai tempat ini
pada abad ke 7 sampai 9. Baru pada abad
11, pada masa kekaisaran Bezantium, yaitu
kaisar Alexios I Komnenos, biara ini
dibangun kembali persis di
atas bangunan yang lama oleh
John Christodulos tepatnya
pada th.1088 dan baru selesai
pada th.1101. Di dalam
bangunan Monastery ini ada
10 kapel kecil, dengan 4 di
antaranya berada di halaman
utamanya. Di bagian utama
biara ini, Katholicon, ada
sebuah kapel, yang indah
dan merupakan buah karya
seni yang unik, dibuat
pada th. 1829 oleh 12
pematung.
Posisi Monastery
of St. John yang ada di
atas bukit menyuguhkan
pemandangan yang sangat
indah, bahkan dari
tempat ini kami bisa
melihat kapal pesiar
yang kami pakai. Kami
memiliki cukup banyak
waktu untuk melihat
keindahan gereja
Ortodoks yang
dipersembahkan khusus
untuk menghormati St.
Yohanes pengarang Injil ini. Bagi saya
pribadi, kunjungang di kedua tempat ini
memberikan wawasan baru bagaimana
ritus yang ada di dalam gereja mereka,
karena dari tata ruang dan ornament yang
ada di gereja ini sangat berbeda dengan
gereja Katolik. Saya juga mempunyai
kesan, Gereja
Ortodoks
memiliki
penghormatan
yang amat besar
kepada Bunda
Maria.
Jam
7.30 pm
rombongan
UKI
dibawa
pulang ke
dermaga
dan kapal-
kapal kecil
sudah siap
menghantar
kami ke
tengah
lautan di
5. Lukisan peristiwa perwahyuan yang diterima Yohanes,
6. Salah satu ornament yang ada di
Monastery of St. John, 7. Salah satu lukisan dinding di Mon-
astery of St. John.,
8. Memasuki pelataran Monastery of St. John dengan latar belakang Pat-
mos, 9. Monastery of St. John-Patmos,
10. Bagian dalam dari Monastery of St. John.
5.
5.
9.
7.
6.
Bersambung ke halaman 11,
Sambungan dari halaman 3,
8.
10
H A L A M A N 8
Tanggal 27 April 2014 Paus
Fransiskus memimpin Upacara
Kanonisasi Paus Yohanes Paulus II
dan Paus Yohanes XXIII. Jalan
menuju kanonisasi dari kedua Paus
ini menunjukkan kesamaan. Setelah
kematian Paus Wojtyla begitu pula
dengan Paus Roncalli, yang wafat
akibat penyakit tumor pada tanggal 3
Juni 1963 di usia 82 tahun, umat
beriman memohon bagi mereka
dengan suara gempita: kekudusan.
Tapi tidak banyak yang mengetahui
mukjizat berkat perantaraan Paus
Yohanes XXIII. Bagi sang "paus
yang baik", penyebab kekudusan
dirinya terjadi pada diri Sr. Caterina
Capitani dari serikat Suster Puteri
Kasih. Waktu itu rohaniwati itu
berusia 23 tahun ketika ia mengalami
pendarahan perut dan segera dilarikan
ke rumah sakit terdekat untuk
kemudian menjalani beberapa
operasi. Saat dinyatakan tidak ada
lagi yang dapat dilakukan, suster
Caterina yang masih muda itu
berkenan dipindahkan ke Potenza,
kota kelahirannya. Namun, setelah
mengalami kondisi kesehatan yang
memburuk, rohaniwati itu kembali
dilarikan ke rumah sakit di Napoli
yang dulu bernama "rumah sakit
Marina". Dan "setelah karya medis
dikerjakan, dimulailah pula karya
iman", demikian yang dikisahkan
oleh Sr. Adele, salah seorang saksi
dari mukjizat. Di atas tubuh Sr.
Caterina Capitani diletakkan relikwi
dari Paus Yohanes XXIII di dekat
luka yang menyebabkan penderitaan
suster Caterina. Lalu, Paus Yohanes
XXIII itu sendiri yang menampakkan
diri kepada Sr. Capitani berdiri di
samping tempat tidurnya. Paus
mengajak rohaniwati itu untuk
bangun dengan berkata: "Engkau
telah sering berdoa kepadaku, begitu
pula dengan suster-suster lainnya
secara khusus. Sekarang, jangan
takut, semua sudah berakhir. Engkau
sekarang sehat, engkau tidak lagi
sakit apapun". Setelah peristiwa itu
terjadi, pada tanggal 25 Mei 1966,
suster Caterina yang waktu itu dalam
keadaan koma, terbangun dan
sembuh. Pada bulan April 1999,
Kongregasi bagi Penyebab Orang
Kudus menyatakan bahwa
kesembuhan Sr. Caterina Captani
adalah suatu hal yang tak dapat
dijelaskan secara ilmiah.
Sr. Caterina Capitani memberikan
kesaksiannya kepada surat
kabar kota Bergamo dengan
berkata: "Tentu aku selalu merasakan
Paus Yohanes XXIII dekat denganku.
Ia selalu menjadi pembimbingku.
Mukjizat yang terjadi bukan hanya
ditandai dengan kesembuhan diriku,
tetapi terutama dalam berkelanjutan.
Ia membantu aku setiap hari, aku
tidak mungkin secara kemanusiaan
menjalani hidupku yang sekarang dan
memiliki aktivitas yang besar, dengan
hidupku yang super normal,
meskipun aku telah menjalani banyak
operasi dan pengangkatan organ-
organ tubuh yang terpenting".
Rohaniwati dari serikat Suster Puteri
Kasih itu meninggal dunia beberapa
tahun yang lalu pada usia 68 tahun.
(Oleh: Shirley Hadisandjaja / Sumber
berita dan foto: papagiovanni.com)
Mukjizat Penyebab Kanonisasi Paus Yohanes XXIII
H A L A M A N 9 M A Y 2 0 1 4 / N O . 2 6 4 Sambungan dari halaman 6,
26 April 2014, dalam rangka peringatan Golden Jubilee St Thomas More Church, Romo Aegidius Warsito
SCJ sebagai Pastor Paroki menggelar acara International Food Festival. Acara berlangsung dengan meriah,
tiga puluh dua negara turut berpartisipasi menyuguhkan aneka hidangan makanan dan kesenian traditional
dari negara masing-masing. Termasuk Romo Aegi dengan suara merdunya mendendangkan lagu Bengawan
Solo dan warga UKI East menyuguhkan berbagai kue-kue khas jajanan pasar Indonesia.□ [Angie Hanapie]
hendak dibaca.
Dari luar memang tampak ada
kemajuan, tetapi apakah mereka
sekarang merasa lebih dekat pada
Tuhan? Apakah mereka lebih
mencintai Yesus? Pertanyaan-
pertanyaan itu tentunya hanya dapat
dijawab oleh masing-masing anggota.
Karena tergabung dalam satu
persekutuan, maka para anggota
saling mengenal lebih akrab dan pada
saat-saat seseorang membutuhkan
bantuan, maka ada banyak sahabat
yang memberikan support; sedikitnya
mendukung dalam doa; saling
mengunjungi kalau ada yang sakit.
Pada akhir setiap pertemuan para
manula ini tidak lupa berdoa bagi
para Imam agar tetap setia dalam
Panggilannya; berdoa bagi UKI, bagi
Dewan Pengurus dan bagi semua
yang mohon didoakan.
Semoga Tuhan melimpahkan
berkat-Nya pada kelompok para
Senior ini.
(Catatan Redaksi: laporan ini ditulis
oleh Tante Liduina Undyantara, yang
menjadi “koordinator” Bible Group
Senior East sejak kira-kira tahun
2004 sampai saat ini)
We will one day be there too!
Mazmur 90:10 “Masa hidup kami
tujuh puluh tahun dan jika kami kuat,
delapan puluh tahun, dan
kebanggaannya adalah kesukaran dan
penderitaan; sebab berlalunya buru-
buru dan kami melayang lenyap”□
Sebagian dari anggota Kelompok Bible Group Senior East sedang berkumpul di acara perayaan 60 tahun perkawinan Om Anton dan Suzanne Kwee.
H A L A M A N 1 0 “Every Precious Gift Comes From Above”
(James 1:17)
Jacob Daniel Catallo April 6, 2014
at 8:03 pm, in Barrie, Ontario 6 lbs 15 0z, 20”
Born to Wendy Danukarjanto & Dave Catallo
Proud Grandparents
Deacon Val & Wies Danukarjanto
Madilyn Lea Gunawan May 14, 2014
At 8:05 pm, at North York General Hospital
Born to Julian and Ellen Gunawan
Proud Grandparents
Erik and Gloria Gunawan
Levi Eric Tee May 15, 2014, at 2:30 am
Born to Erin and Daniel Tee
Proud Grandparents
Albert and Swan Hian Tee
Rejoicing with you on the arrival of
your precious baby boys and girl
“ Umat Katolik Indonesia “
Here’s A Note from Mother…
Before I was a Mom -
I slept as late as I wanted and never worried about how late I got into bed.
I brushed my hair and my teeth everyday…
Before I was a Mom -
I cleaned my house each day. I never tripped over toys or forgot words to a
lullaby. I didn't worry whether or not my plants were poisonous. I never
thought about immunizations…
Before I was a Mom -
I had never been puked on - pooped on - spit on - chewed on, or peed on.
I had complete control of my mind and my thoughts. I slept all night…
Before I was a Mom -
I never held down a screaming child so that doctors could do tests...or give
shots. I never looked into teary eyes and cried. I never got gloriously happy
over a simple grin. I never sat up late hours at night watching a baby sleep…
Before I was a Mom -
I never held a sleeping baby just because I didn't want to put it down. I never
felt my heart break into a million pieces when I couldn't stop the hurt. I never
knew that something so small could affect my life so much. I never knew that
I could love someone so much. I never knew I would love being a Mom…
Before I was a Mom -
I didn't know the feeling of having my heart outside my body. I didn't know
how special it could feel to feed a hungry baby. I didn't know that bond
between a mother and her child. I didn't know that something so small could
make me feel so important…
Before I was a Mom -
I had never gotten up in the middle of the night every 10 minutes to make
sure all was okay. I had never known the warmth, the joy, the love, the heart-
ache, the wonderment or the satisfaction of being a Mom. I didn't know I was
capable of feeling so much before I was a Mom…
“HAPPY MOTHER’S DAY, TO ONE FABULOUS MOTHER IN THE
WORLD: OUR OWN MOM…”
When mother prayed, she found sweet rest,
When mother prayed, her soul was blest;
Her heart and mind on Christ were stayed,
And God was there when mother prayed!
Our thanks, O God, for mothers who show, by word and deed,
Commitment to Thy will and plan;
And Thy commandments heed…
A thousand men may build a city,
but it takes a mother to make a home… | Kiriman dari Christianita Kuswoyo |
VOLLEY BALL PLAYERS
The UKI West team is looking to recruit volleyball
players for the tournament on August 9th, 2014.
There are limited spaces and are at a first come first
serve basis. If you are interested in playing, please
email me directly at [email protected] Thank you, Tyo Suwanda
The winner: Women singles : 1. Ibu Sarinah (KJRI) 2. emerentia muliadi (UKI) 3. Ames (Putri Bp & Ibu Konjen RI) Mens Singles : 1. Alim Harsono (UKI) 2. Damian Indyarta (UKI) 3. Daniel (UKI) Doubles: 1. Wiryawan/Jono (KJRI) 2. Alim/Indy (UKI) 3. Yohanes/Decky (KJRI)
Selamat Kepada Para Pemenang Pertandingan Tenis Meja, 10 Mei 2014
mana kapal Louis Olympia Cruise sudah menunggu.
Sebagian besar dari kami sudah merasa lapar, sehingga
begitu masuk kapal langsung menuju ke kamar makan
untuk menyantap hidangan yang telah disiapkan. Selasai
makan ada yang langsung masuk kamar untuk mandi dan
kemudian melihat live show, akan tetapi sebagian lang-
sung tidur
(khususnya para
senior) karena
memang
kegiatan hari ini
sangat mele-
lahkan.□
Sambungan dari halaman 7,
Olympia Cruise sedang menunggu rombongan dari kunjungan di Monastry of St. John
WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA
TELEPHONE # 905-695-1745