+ All Categories
Home > Documents > KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .....

KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .....

Date post: 15-Nov-2020
Category:
Upload: others
View: 16 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
9
KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN MASSA DI DUSUN PARANG, KECAMATAN PARANGGUPITO, KABUPATEN WONOGIRI (Geomorphologycal Study for Flood and Mass Movement Occurrence at Parang Sub Village, Paranggupito District, Wonogiri Regency) Oleh: Muhammad Amin Sunarhadi Fakultas Geografi Universitas Muharnrnadiyah Surakarta Jl. A.Yani Pabelan Kartosuro Trornol Pos I Surakarta 57162, Telp (0271) 717417 Psw 151-153, Fax : (0271) 715448, E-mail: . c.'?.!l! . ABSTRACT The aim of this study are knowing factors that impacts to flood and mass movement hazard at karst region. Area of this study are covering Parang Sub Village, Ngasem, Paranggupito District, Wonogiri Regency. To achieve this objective, geomorphic approaches (static, as well as dynamic environmental geomorphology) were analyzed, using survey and secondary data collection. Results from this study are describe that Parang is a karst depresion and had water accumulated from Parang boundaries area as upper landform. Mass movement at study area is caused by saturation of soil by water after rainfall. Sup- ported by steep slope impact sliding mass movement. Based on the priority, to charlge the water running direction and will not concentrate to Parang Depresion, there are need the water-massbank stability. This bank will prevent the soil mass to stable. Key words : Karst geomorphology, flood, and mass movement. PENDAHULUAN Lanskap karst di Kabupaten Wonogiri, yang merupakan bagian jalur Karst Wonosari - Punung, terletak di Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, dan Eromoko. Kejadian banjir dan gerakan massa tanah di kawasan karst Wonogiri teijadi di Kecamatan Paranggupito dengan menenggelamkan 8 desa yang ada . Kecamatan ini terletak di bagian selatan dari wilayah Kabupaten Wonogiri. Bencana banjir di Kecamatan Paranggupito menarik untuk dikaji karena selain dikenal sebagai daerah bencana kekeringan pada musim kemarau temyata mengalami pula bencana banjir pada saat datangnya musim penghujan. Kejadian banjiryang teijadi pada 28 November 2000 malam dengan mencapai ketinggian air hampir 2 meter menyebabkan banyak kerugian secara material maupun kerugian yang berdampak secara psikologis pada ..masyarakat di Paranggupito, contohnya di Parang, Ngasem, Desa Paranggupito. Di Dusun Parang, Ngasem mengalami banjir sehingga sebagian besar rumah penduduk terendam dan harta Cl benda yang ada rusak atau hilang . Kajian Geomorfqlogi Kejadian Banjir ... (Muhammad Amin Sunarhadi) 1
Transcript
Page 1: KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .. geomorfologi telah banyak dilakukan di berbagai daerah baik dengan pemetaan langsung

KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN MASSA DI

DUSUN PARANG, KECAMATAN PARANGGUPITO, KABUPATEN WONOGIRI (Geomorphologycal Study for Flood and Mass Movement Occurrence at Parang Sub

Village, Paranggupito District, Wonogiri Regency)

Oleh: Muhammad Amin Sunarhadi

Fakultas Geografi Universitas Muharnrnadiyah Surakarta Jl. A.Yani Pabelan Kartosuro Trornol Pos I Surakarta 57162, Telp (0271) 717417

Psw 151-153, Fax : (0271) 715448, E-mail: (~'!}~W.,YQEQC.Il?_;1F_'!@v!"!Jl,Jc;_ .. c.'?.!l!.

ABSTRACT

The aim of this study are knowing factors that impacts to flood and mass movement

hazard at karst region. Area of this study are covering Parang Sub Village, Ngasem,

Paranggupito District, Wonogiri Regency. To achieve this objective, geomorphic approaches

(static, as well as dynamic environmental geomorphology) were analyzed, using survey and

secondary data collection. Results from this study are describe that Parang is a karst depresion and had water accumulated from Parang boundaries area as upper landform.

Mass movement at study area is caused by saturation of soil by water after rainfall. Sup­

ported by steep slope impact sliding mass movement. Based on the priority, to charlge the

water running direction and will not concentrate to Parang Depresion, there are need the

water-massbank stability. This bank will prevent the soil mass to stable.

Key words : Karst geomorphology, flood, and mass movement.

PENDAHULUAN

Lanskap karst di Kabupaten

Wonogiri, yang merupakan bagian jalur

Karst Wonosari - Punung, terletak di Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro,

dan Eromoko. Kejadian banjir dan gerakan

massa tanah di kawasan karst Wonogiri

teijadi di Kecamatan Paranggupito dengan

menenggelamkan 8 desa yang ada .

Kecamatan ini terletak di bagian selatan dari wilayah Kabupaten Wonogiri.

Bencana banjir di Kecamatan Paranggupito menarik untuk dikaji karena selain dikenal sebagai daerah bencana

kekeringan pada musim kemarau temyata

mengalami pula bencana banjir pada saat

datangnya musim penghujan. Kejadian

banjiryang teijadi pada 28 November 2000

malam dengan mencapai ketinggian air

hampir 2 meter menyebabkan banyak

kerugian secara material maupun kerugian

yang berdampak secara psikologis pada

..masyarakat di Paranggupito, contohnya di

Parang, Ngasem, Desa Paranggupito.

Di Dusun Parang, Ngasem

mengalami banjir sehingga sebagian besar

rumah penduduk terendam dan harta Cl benda yang ada rusak atau hilang .

Kajian Geomorfqlogi Kejadian Banjir ... (Muhammad Amin Sunarhadi) 1

Page 2: KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .. geomorfologi telah banyak dilakukan di berbagai daerah baik dengan pemetaan langsung

Kemudian setelah itu disusul terjadinya

gerakan massa tanah. Dusun Parang

terletak di Tenggara ibukota Kecamatan Paranggupito. Pada kawasan ini tidak ditemui adanya sungai maupun danau yang

umumnya merupakan penyebab terjadinya banjir akibat luapannya.

Kajian geomorfologi -chrpat digunakan untuk memulai pekerjaan tersebut tersebut. Mengingat kembali karakteristik daerah yang berbeda dengan

kawasan dengan bentuklahan lainnya maka pada tabapan kajian ini dimulai dengan eksplorasi data survei dan informasi dari penduduk setempat.

Kejadian banjir di Ngasem, Dusun Parang, Kecamatan Paranggupito dapat

ditelusuri penyebab yang mengakibat.kan banjir di Ngasem. Berdasar deliniasi topografisnya maka bagaimana terjadinya banjir yang melanda di Dusun Parang tersebut?

Di lokasi penelitian, Dusun

Parang, terdapat gerakan massa tanah.

Faktor apa yang menyebabkan terjadinya

gerakan massa (mass movement) di lokasi

tersebut?

Aneka struktur bumi yang

tersusun oleh proses endogen merupakan media belajar manusia serta pengembangan

kesejahteraan ~an usia melalui kerja bidang yang digeluti manusia. Keanekaragaman

hasil endogen kemudian akan mengalami

proses lanjut oleh adanya proses eksogen

di muka bumi ini yang terjadi secara

alamiah maupun imbas dari kegiatan manusia (artificial).

Terminologi pengertiaJI

geomorfologi dari para pakar geomorfo]ogi seperti Thornbury (1945), Verstappen .4.

Zuidam (1975), dan Zuidam & Zuidam. (1979) menjelaskan bahwa geomorfologi

merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuklahan yang menyusun konfigurasi rupa bumi ini secara sistematik. Dalam geomorfologi tidak saja dipelajari

--"--" mengenai topografi namun juga aspek­

aspek geomorfologi sebagaimana yang diuraikan oleh Verstappen & Zuidam (1975) yang meliputi a. morfologi, b.

morfogenesa, c. morfokronologi, dan d. morfoaransemen. Morfologi terlingkup di dalamnya adalah morfografi dan morfometri.

Empat aspe,k geomorfologi

te.rsebut secara keruangan diwujudkan dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan

.. geomorfologi telah banyak dilakukan di

berbagai daerah baik dengan pemetaan langsung di lapangan maupun dengan

menggunakan foto udara sebagai alat utamanya (Sukoco 1983 dan Dibyosaputro 1988a, 1988b, 1991, 1992). Pemetaan

geomorfologi tersebut dilakukan sebagai dasar untuk kajian lanjut seperti erosi,

banjir, longsoran serta di dalam evaluasi lahan untuk berbagai tujuan.

Marsh (1983, dalam Prasodyo, 1992) menyebutkan bahwa daerah pengaliran atau drainage-basin atau wa­

tershed merupakan kawasan yang mempunyai sistem pengaliran air alamiah

berupa jaringan semacam percabangan

pohon dimana menunjukkan bagaimana

afain secara efektif membebaskan air dari

2 Forum Geograji, Vo/.15, No.1, 2001: 1-9 ' .

....

Page 3: KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .. geomorfologi telah banyak dilakukan di berbagai daerah baik dengan pemetaan langsung

pennnkaan tanah. Air hujan yang jatuh

akan mengalir melalui saluran-saluran drainase alami yang semula kecil kemudian

saling bertemu pada saluran utama d~ akan keluar dalam satu outlet. Arsyad dan

asution (1985) lebih lanjut menjelaskan bahwa daerah pengaliran berada pada satu kawasan yang terletak di atas suatu titik pada suatu .sungai yang oleh batas-batas topografi mengalirkan air yang jatuh diatasnya kedalam sungai yang sama dan mengalir melalui titik yang sama pada sungai tersebut. Batas-batas topografi dapat berupa punggung-punggung bukit I gunung atau lapisan kedap air yang menerima, menyimpan, manampung dan mengalirkan semua air yang jatuh diatasnya ke da1am suatu sistem sungai dan mengalirkannya ke laut (Lumeno, 1986).

Seyhan (1990) mengemukakan

bahnwa limpasan merupakan bagian dari

presipitasi (juga kontribusi-kontribusi

permukaan dan bawah permukaan) yang terdiri atas gerakan gravitasi air dann

nampak pada sa1uran permukaan dari

bentuk permanen maupun terputus-putus,

sedangkan limpasan permukaan adalah bagian dari limpasan yang melintas di atas

permukaan tanah menuju saluran.

Chow (1964) mengatagorikan

runoff ke dalam tiga macam, yaitu : sur­

face runoff : limpasan air di atas permukaan tanah, sub surface runoff : limpasan air di bawah lapisan permukaan tanah, ground

water runoff : limpasan air di dalam tanah.

Pengertian runoff yang dimaksud dalam penelitian ini adalah limpasan air yang

berada di atas permukaan tanah. Chow

(1964) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan permukaan, yaitu : faktor iklim dan faktor fisiografis. Faktor fisiografis meliputi faktor geometrikyang dipengaruhi ukuran, bentuk lereng, elevasi dan kerapatan aliran, danfaktor jisis yang meliputi tataguna lahan, penutupan lahan, karaktersitik tanah, dan topografi.

Gerakan massa antara lain adalah

fall (runtuhan), slump (mendatan), slide

(longsoran), dan creep (rayapan) dari

mas sa.

Runtuhan (fall) terjadi karena

tarikan gaya berat pada massa. Massa tanah

maupun batuan jatuh ke bawah, terlepas

dari bahan induknya, terjadi di tebing­

tebing yang terjal. Faktor pengliambat

terjadinya runtuhan pada massa yang telah

terpotong kaki tebingnya adalah akar

tanaman. Mendatan (slump) terjadi pada

massa tanah dengan kandungan air yang

tinggi . Kejadian mendatan banyak

dijumpai pada jalur sungai dan beberapa

di dataran alluvial yang mempunyai perubahan lereng secara drastis, seperti di

tepi lahan sawah. Sebagaimana yang

diungkapkan o1eh Harjono (1997) ,

kenampakan mendatan membentuk adanya scarp (gawir) pada bagian atas bekas

.runtuhan. Longsoran (slide) terjadi akibat

adanya bidang gelincir dari lapisan massa. Kejadiannya banyak ditemui pada lahan yang mempunyai ke1embaban tinggi . Rayapan (Creep) masa terjadi dengan

sangat 1ambat. Proses ini tidak r~pat

diidentifikasi dari morfologi massanya.

Kajian Geomorfologi Kejadian Banjir ... (Muhammad Amin Sunarhadi) 3

Page 4: KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .. geomorfologi telah banyak dilakukan di berbagai daerah baik dengan pemetaan langsung

Kejadiannya dapat dilihat dengan melihat

fenomena tegakan dari satu pancangan,

seperti pohon yang bengkok, tiang yang

miring,

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter laban dan aspek lahan yang menyebabkan banjir dan longsor.

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam menanggulangi bencana banjir dan longsor yang tetjadi di kawasan karst.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survei serta analisis data sekunder. Kajian fisiografis dengan dilakukan deliniasi berdasarkan informasi topografis.

Perlengkapan alat yang

diperlukan meliputi peralatan survei terres­trial dan analisa peta. Bahan-bahannya meliputi bahan yang diperlukan dalam

klasifikasi tanah dan alat tulis. Penelitian ini dilaksanakan dalamjangka waktu enam bulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karst Paranggupito

Sistem kawasan karst terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang membangun lima sub sistem yang saling berkait erat : 1. batuan yang mudah larut 2. roman karst 3. sistem hidrologi 4. atmosfer 5. flora dan fauna. Kelima hal

tersebut secara bersama akan membentuk

4 Forum Geograji, Vo/.15, No.1, 2001: 1-9

lanskap permukaan maupun di ba permukaan bumi. Interaksi di anataranya akan menciptakan suatu habitat hidupyaog memenuhi kebutuhan spesies makhlnk hidup. Habitat ini akan menjadi tempat berkembang biaknya keanekaragaman hayati khas yang terpenuhi kebutuhan hidupnya oleh bentukan karst tersebut

Kawasan karst dapat ditemui di banyak tempat, utamanya di sepanjang pesisir selatan, seperti di sepanjang bagian selatan Pulau Jawa. Kawasan karst di Pulau Jawa yang paling menarik adalah kawasan karst Gunung Sewn, membujur dari Gunung Kidul hingga Pacitan, melalui Kecamatan Paranggupito, Wonogiri. Tipe karst yang ada di Gunung Sewn dianggap tipe khusus yang ad~ <li dunia sehingga sebutan untuk tipe karst Gunung Sewn secara internasional adalah adalah Gunung Sewu ,type hill dalam istilah jawa disebut unthuk.

Berdasar klasifikasi. dari

Gvozdekij (1965, dalam Robby Ko King

Tjoen, 1998) karst ' di Kecamatan

Paranggupito termasuk dalam dua

klasifikasi, yaitu karst yang dipengaruhi

iklim tropis (tropical karst) dan

keberadaannya tersingkap (bare karst) .

Sunarhadi (1998) telah menghitung indeks kependudukan

Kecamatan Paranggupito dibandingkan

dengan Kecamatan Wonogiri . Indeks

kependudukan Kecamatan Paranggupito

sangat rendah ( -1,85 87) dengan notasi yang

b~;awanan bila dibandingkan indeks

kependudukan Kecamatan Wonogiri

..

..

Page 5: KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .. geomorfologi telah banyak dilakukan di berbagai daerah baik dengan pemetaan langsung

(1,6969). Kesimpulannya menyatakan adanya kesenjangan yang tinggi antara dua k:ecamatan tersebut.

Kondisi geomorfologi katst

gasem, Paranggupito, yang terletak di

ketinggian ± 200 meter dari permukaan air

laut, kondisinya berbukit-bukit memang

memungkinkan terbentuknya daerah­

daerah pengaliran yang banyak sekali.

Iklimnya, dalam klasifikasi iklim yang

menggunakan Klasifikasi Schmidt­

Ferguson, termasuk dalam kategori D (sedang). Menurut Klasifikasi Koppen

maka iklim di Kecamatan Paranggupito

adalah Aw, dimana curah hujan tahunannya

adalah 1. 860 mm per tahun.

Lokasi penelitian di Kecamatan

Paranggupito ini dikhususkan pada

kejadian banjir dan gerakan massa di Dusun Parang, Ngasem yang memusat di

sebidang tanah dengan ukuran 23 x 56 meter yang mempakan tanah milik Nyonya

Surami.

Lahan dan sekitarnya tersebut

terkena banjir dan gerakan massa yang

menirnbulkan dampak parah. Dimana

sepuluh KK terendam mmahnya tiap kali

terjadi banjir.

Kajian Fisis Lahan di Ngasem

Kajian Fisis Lahan di Dusun

Parang, Ngasem, terutama di lokasi

terjadinya banjir dan gerakan massa ini

didasarkan pada kajian mengenai kondisi

vegetasi, tanah, tata guna lahan, dan

bentuk permukaan lahan dari lokasi

penelitian.

Kajian ini ditujukan untuk

memerikan karakteristik lokasi penelitian

yang mendukung pada penelusuran

penyebab terjadinya banjir dan gerakan

mas sa.

Vegetasi

Penutupan vegetasi termasuk

jarang atau agak terbuka kecmili pada lokasi-lokasi tertentu yang merupakan

lokasi akumulasi tanah yang terangkut

aliran air, yaitu di daerah depresi. Tanaman

yang tumbuh tergantung pada kontinyuitas

ketersediaan airnya.

Keberadaan tanaman• yang

mengumpul di lokasi-lokasi tertentu dipengamhi oleh kadar air tanah yang ada.

Solum tanah yang sangat tipis sangat

mempengaruhi perkembangan tanaman tersebut. Sehingga kapasitas air yang dapat

disimpan di dalam tanah juga sedikit

sehingga tanah tidak dapat menyediakan

lengas tanah yang banyak untuk tumbuhnya tanaman. Hal ini pula yang menyebabkan terjadinya seleksi alamiah terhadap jenis tanaman yang mampu bertahan hidup.

Perakaran tanaman yang

terbentuk juga tidak kuat karena tanah

tempat untuk mencengkeramnya akar tidak

tersedia. Selain itu hara yang dikandung

hanya dapat memenuhi untuk keb~~an

beberapa jenis tanaman saja.

Kajian Geomorfologi Kejadian Banjir .. . (Muhammad Am in Sunarhadi) 5

Page 6: KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .. geomorfologi telah banyak dilakukan di berbagai daerah baik dengan pemetaan langsung

Tanah

Dominasi jenis tanah di daerah

penelitian dapat dimasukkan dalam

klasifik~si dari Soil Taxonomy yang

dikeluarkan oleh United State Department

of Agriculture (USDA) dalam taksa tanah

Alfisol dan beberapa diantaranya sebagai

Entisol.

Pada depresi tempat

mengumpulnya air di Ngasem terdapat

penumpukan tanah yang cukup tebal

namun belum dapat dikategorikan sebagai

sol urn tanah karena tetjadinya bukan akibat

faktor genesis tanah namun karena adanya

alluviasi yang mengakibatkan tanah menumpuk dfi lokasi tersebut. Keberadaan tanah tersebut juga tidak lama karena selanjutnya mengalami gerakan massa sehingga masuk ke dalam luweng.

Tata guna lahan

Penggunaan lahan di gasem

didominasi oleh lahan kosong dan tegalan

kebun. Adapun permukiman memiliki

tersebar tidak merata dimana

mengelompok membentuk unit -unit secarn

mengelompok. Hal ini dipengaruhi oleh

daya dukung tanah yang sesuai untuk

konstruksi juga sangat sedikit dan

keberadaannya tersebar secara tidak merata

(mengelompok) . Kenampakan asosiasi

keruangan dipengaruhi oleh persebaran

permukiman.

Bentuk permukaan

Kenampakan bentuk muka bumi

yang terbentuk di lokasi penelitian sangat

dipengaruhi oleh adania proses pelarutan

(solusional) dan juga pengangkutan massa

- ----------------

Gambar 1. Peta Topogra:fi Kawasan Ngasem daQ)ekitarnya Skala 1 : 25 .000

6 Forum Geograji, Vol. 15, No.1 , 2001 : 1 - 9

·-..

Page 7: KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .. geomorfologi telah banyak dilakukan di berbagai daerah baik dengan pemetaan langsung

r----- ---·····-··---------------------------------------------------------------------------------------------- --- --- ----------------------···---------------------

&am.l>ill_I. ___ sk:eiiia-Uiaiii--I>e-ia-·foiioirafi--'Ngasem--a-ail-sek!iariiya-Ie-iiik:afi--aeilgaii" _____ _ perkiraan aliran dari kawasan sekitarnya

oleh air (erosi). Terbentuk kawasan dengan

kenampakan perbukitan yang disebut

sebagai unthuk, sementara di beberapa lokasi

lainnya tampak sebagai kerucut karst

Kajian Geometrik Lahan Banjir di Ngasem

Hujan yang mengakibatkan banjir

adalah hujan dengan besar 1,5 mm I jam atau

lebih besar dari itu. Kejadian hujan dengan

intensitas demikian dalam waktu kurang dari

· satu jam dapat mengakibatkan kejadian

banjir di wilayah tersebut. Kejadian ini

menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari

kejadian hujan dan faktor bentuk muka bumi

daerah penelitian yang memungkinkan

sebagai kawasan konsentrasi dari adanya

ali ran air permukaan tanah dan massa tanah.

Kondisi ini dapat dilihat

sebagaimana ditampilkan oleh Peta

Topografi daerah penelitian. Peta Topografi

daerah penelitian menunjukkan • adanya

perbukitan yang mengelilingi lokasi

penelitian dengan kedudukan yang lebih

tinggi dan kelerengan yang sebagian

curam (15 - 40 %) dan sebagian lagi

sangat curam (>40%).

Berdasarkan dampak dari lama

hujan kurang dari satu jam yang

mengakibatkan tetjadinya banjir maka hal

ini berarti bahwa di Ngasem menerima

banyak aliran permukaan dari wilayah

sekitarnya. Sehingga Ngasem sebetulnya

merupakan kawasan konsentrasi air

-- permukaan yang berasal dari air hujan

dimana dalam waktu yang tidak lama airt

telah mengumpul dan dalam waktu satu

jam dapat mengakibatkan terjadinya

banjir.

Berdasarkan pendeknya waktu

hujan yang mengakibatkan banjir dan

Kajian Geomorfologi Kejadian Banjir ... (Muhammad Amin Sunarhadi) 7

Page 8: KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .. geomorfologi telah banyak dilakukan di berbagai daerah baik dengan pemetaan langsung

• '

. L

data ketinggian Ngasem dan sekitamya

dari Peta Topografi serta survei yang

dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa

Ngasem. merupakan kawasan penampung

dari konsentrasi air permukaan yang

berasal dari air hujan kawasan sekitarnya.

Skema ulang dari Peta Topografi Ngasem

dan sekitarnya yang telah dilengkapi

dengan perkiraan aliran permukaan dari

wilayah sekitamya seperti Gambar 2.

Fisiografi daerah kejadian

bencana banjir tersebut menunjukkan

potensi pengumpulan air permukaan dari

hujan yang tetjadi. Selain itu faktor lereng

juga mempengaruhi banyaknya aliran yang

akan mengumpul di kawasan tersebut.

Ngasem di dominasi oleh kelas lereng lebih

besar dari 30%. Diperlukan masukan teknis untuk mengurangi dampak dari kejadian banjir tersebut, utamanya untuk mengurangi ketidakseimbangan antara masukan air dari perbukitan sekitar dengan aliran air yang masuk ke dalam aliran bawah tanah. Perlu dibangun bangunan pengalih alinin air ke lokasi lain yang tidak menimbulkan kerugian. Selain itu diperlukan bangunan penahan semacam dam atau dengan bahasa lokal disebut sebagai walet. Wale! ini terutama akan menahan aliran dari gerakan air untuk tidak menggerus massa tanah di sebalik wale!.

Kajian terhadap Gerakan Massa

Kejadian gerakan massa dapat tetjadi karena faktor geologi maupun faktor kejenuhan tanah. Kejadian gerakan massa di daerah penelitian dapat dikelompokkan

8 Forum Geograji, Vol.J5, No.1, 2001: 1-9

sebagai kejadian gerakan massa yang lebih banyak disebabkan karena kejenuhan air dalam tanah.

Tanah yang terbawa oleh aliran air permukaan pada waktu hujan, yaitu karena adanya erosi, ikut terkonsentrasi di depresi Ngasem yang letaknya relatif lebih rendah dan juga terdapat saluran pembuangan aliran air permukaan ke dalam aliran bawah tanah, berupa satu lubang luweng.

Secara kronologis, saat terjadi hujan maka akan tetjadi aliran permukaan tanah yang mengumpul ke depresi Ngasem yang kemudian mengakibatkan banjir. Banjir ini tetjadi karena pembuangan konsentrasi air dari aliran permukaan tanah

ke aliran bawah tanah tidak sesuai antara pemasukan konsent,r::tsi air dengan bltnyanya air yang dibuang ke dalam aliran bawah permukaan. Ketidaksesuaian ini, dima11,a aliran masuk lebih banyak dibandingkan aliran keluar, disebabkan oleh kecilnya luweng sebagai jalan pembuangan tersebut.

Akibatnya massa tanah yang

mengumpul_ di depresi tersebut menjadi

jenuh air dan mudah berg<:;rak. Massa tanah

yangjenuh air ini, dimana air tidak saja di

permukaan tanah tapi juga terjerap ke

bawah karena adanya infiltrasi, terkena

dampak adanya aliran air yang terus

menerus datang dari perbukitan sekitar

depresi Dusun Parang, Ngasem.

Tanah kemudian bergerak menuju

ke arah luweng dan terjadilah gerakan

~ssa. Sebagian tanah larut masuk ke

dalam aliran bawah tanah namun sebagian

, ..;

Page 9: KAJIAN GEOMORFOLOGI KEJADIAN BANJIR DAN GERAKAN … · dalam bentuk peta geomorfologi. Pemetaan .. geomorfologi telah banyak dilakukan di berbagai daerah baik dengan pemetaan langsung

lagi tetjerap di depresi dan terns bergerak

selama tanah jennh air dan terkena aliran

air permukaan dari perbukitan sekitar.

Melihat dari bekas Nng

ditinggalkan akibat gerakan massa tersebut,

didukung oleh kronologi kejadiannya,

maka gerakan massa yang tetjadi dapat

dikategorikan sebagai mass flow, dimana

massa tanah I material bergerak secara

bersama mengalir menuju lokasi-lokasi

yang lebih rendah.

Penanganan terhadap kejadian

gerakan massa ini mestinya diawali dengan

penanganan terhadap banjir yang tetjadi.

Selama kawasan tersebut mendapat

masukan konsentrasi air dalam jumlah

besar maka akan terjadi pengangkutan

massa tanah dari kawasan sekitarnya ke

lokasi tersebut. Selanjutnya massa tanah

tersebut akan jenuh dengan air dan mengalami gerakan massa.

Untuk itu diperlukan bangunan teknis penahan bagi keperluan pengalihan

air yang mengumpul ke depresi tersebut agar dapat dialirkan ke arah yang lain. Selain itu, bangunan teknis pada lokasi

DAFTAR PUS TAKA

depresi ini juga diperlukan dibangun

dengan tujuan menahan massa tanah yang terakumulasi di depresi tersebut tidak

mudah bergerak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Hujan yang mengakibatkan banjir

adalah hujan dengan besar 1,5 mm I jam atau lebih besar dari itu. Adapun fisiografi daerah kejadian bencana banjir tersebut

menunjukkan potensi pengumpulan air

permukaan dari hujan yang tetjadi. Selain

itu faktor lereng juga mempengaruhi

banyaknya aliran yang akan mengumpul

di kawasan tersebut.

Gerakan massa yang tetjadi dapat

dikategorikan sebagai mass fl ow,

diakibatkan karena jenuhnya tanaq oleh air.

Diperlukan bangunan teknis

penahan bagi keperluan pengalihan air juga

untuk menahan massa tanah agar tidak

bergerak. Selanjutnya diberikan penguatan

pada depresi lahan tersebut agar tidak

bergerak sehingga tidak membahayakan

pada bangunan permukiman maupun

fasilitasnya.

Ahern, J. (1995) Greenways as a planning strategy. Landscape and Urban Planning 00, 000 -000, 1-25.

Budd, W W. , Cohen, P.L. , Saunders, P.R. , & Steiner, F.R. (1987a) Profile: stream corridor management in the Pacific Northwest: determination of stream corridor widths. Envi­ronmental Management 11, 587-597.

Coughlin, Robert E .. T.R. Hammer. T.G. Dickert. and S. Sheldon. 1972. Perception and use of streams in suburban areas: effects of water quality and of distance of resid~nce to stream. regional Science Research Institute. Philadelphia. PA. 70 pp.

Kajian Geomorfologi Kejadian Banjir ... (Muhammad Amin Sunarhadi) 9


Recommended