+ All Categories
Home > Documents > Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

Date post: 06-Jul-2018
Category:
Upload: nexa-gaia
View: 221 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 16

Transcript
  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    1/16

    PENELUSURAN

    (ROUTING) BANJIR 

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    2/16

    Penelusuran banjir adalah prakiraan hidrograf banjir disuatu titik pada suatu aliran atau bagian sungai yangdidasarkan atas pengamatan di titik lain

    Tujuan Penelusuran banjir :

    a. Prakiraan banjir jangka pendek b. Perhitungan hidrograf satuan untuk berbagai titik

    sepanjang sungai berdasarkan hidrograf satuan

    di suatu titik di sungai tersebut

    c. Prakiraan perubahan perilaku sungai setelah terjadi

    perubahan dalam palung sungai (misal adanya

     bendung, bendungan, dsb.)

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    3/16

    Penelusuran ada 2 : 1. Lewat Palung Sungai

    2. Lewat Waduk

    Rumus Umum yang digunakan

    Persamaan Kontinuitas :

    ……………………………..1) 

    I = debit yang masuk (inflow), m3/dtO = debit yang keluar (outflow), m3/dtS = besarnya tampungan, m3

    dt = periode penelususan (dtk, jam atau hari)

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    4/16

    Cara Muskingum, hanya berlaku pada kondisi :

    a. Tidak ada anak sungai yang masuk ke dalam

    bagian memanjang palung sungai yang

    ditinjau

    b. Penambahan atau kehilangan air oleh curah

    hujan, aliran masuk atau keluar air tanah dan

    evaporasi, kesemuanya diabaikan

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    5/16

    Rumusan yang digunakan :

     Apabila periode penelusurannya diubah dari dtmenjadi ∆t, maka persamaan 1 menjadi :

    ……………….2) 

    I1 dan I2, diketahui dari hidrograf masuk

    Q1 dan S1, diketahui dari periode sebelumnya

    Q2 dan S2, tidak diketahui

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    6/16

    Untuk menyelesaikan diperlukan persamaankedua, yaitu hubungan S dan Q pada palungsungai, sbb :

    k dan x ditentukan dari hidrograf debit masukdan debit keluar yang diukur secarabersamaan.

    Faktor x merupakan faktor pemberat yangbesarnya antara 0 s/d 1. Dari persamaan di

    atas diperoleh : ……………..4)  

    ……………..5)  

    ………….3) 

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    7/16

    Dari persamaan 2, 4 dan 5 didapat :

    Q2 = c0 I2 + c1 I1 + c2 Q1 

    DIMANA :

    DAN :

    C0 + C1 + C2 = 1

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    8/16

    Penentuan Konstanta Penelusuran : 

    Konstanta penelusuran k dan x ditentukan secaraempiris dari pengamatan debit masuk dan debitkeluar

    Selanjutnya untuk mendapatkan x dan k,

    digambar grafik yang menyatakan hubunganantara S dan xI + (1-x) Q, denganmemasukkan berbagai harga x (dimulai dari0,2) sedemikian rupa sehingga mendekatigaris lurus atau kalau dengan anali t is yaitu

    mencari korelasi tebesar antara S dan xI +(1 - x) Q

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    9/16

    Tahapan Penelusuran Banjir Lewat Sungai :

    Data yang dibutuhkan (T, Inflow dan Outflow)

    Hitung S

    Mencoba-coba nilai x sedemikian sehingga

    hubungan S dengan xI + (1-x)Q mendekati garislurus atau nilai koef. korelasi (r) ≈ 1 

    K diperoleh dari tangen sudut/gradien garis

    Waktu t Inflow, I Outflow, Q   S = (I-Q)Dt   Srata-rata   Sakumulatif   xI+(1-x)Q

     jam   m3/d m3/d m3 m3 m3 m3

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    10/16

    • Dengan harga x dan k, selanjutnyadapat dihitung nilai C0, C1 dan C2

    • Setelah mendapat harga C0, C1 danC2, Hitung hidrograf debit keluar

    berdasarkan hidrograf debit masuk

    dengan menggunakan tabel :Waktu t Inflow, I   C0I2   C1I1   C2Q1   Outflow, Q2

     jam   m3/d m

    3/d m

    3/d m

    3/d m

    3/d

    0.00 31 31

    3.00 50 7.38 15.15 11.28 33.80

    6.00 86 12.70 24.43 12.30 49.42

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    11/16

    PENELUSURAN BANJIR

    LEWAT WADUK

    Rumusan yang digunakan :

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    12/16

    atau

     Jika :

    maka :

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    13/16

    S = merupakan tampungan waduk diukur dari fasilitas

    pengeluaran (puncak spillway) bangunan pelimpah.

     Jika fasilitas pengeluaran berupa bangunan pelimpah

    (spillway), maka digunakan rumus :Q = C . B . H3/2 

    C = Koef. Debit pelimpah (1,7 –  2,2)

    B = Lebar pelimpah (m)

    H = Tinggi energi diatas ambang pelimpah

    α = koef. Pembagian kecepatan arus

    v = kec. Rata-rata di depan ambang (m/dt)g = kec. Gravitasi = 9.81 m/dt2

    Pada umumnya kec. Air di depan ambang pelimpah

    sangat kecil, sehingga dapat diabaikan, maka H = h 

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    14/16

    Prosedur Perhitungan :

    Pada penelusuran banjir lewat waduk/embung, lebar

    pelimpah sudah ditetapkan

    1) Buat lengkung kapasitas waduk, dimulai dari elevasi

    puncak mercu ambang pelimpah (spillway) bukan

    dari dasar bendungan/embung2) Tetapkan besarnya pias waktu (∆t) 

    3) Hitung besaran-besaran berikut :

    a. S/∆t dalam (m3

    /dt)b. Q = C B H3/2

    c. Dan

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    15/16

     

    Hasil langkah 3) ditabelkan, sebagai Tabel 1

    Tabel 1

    (m) (m)   (106 m3) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)

    0.2   0.0   0.3 167 0 167 167

    0.4   0.2   0.62 344 6 347 342

    QElevasi   H   S   S/Dt2

    Q

    S +

    D   2

    Q

    S -

    D

  • 8/17/2019 Pertm. 7 & 8 Routing Banjir

    16/16

    4) Selanjutnya dibuat Tabel 2 dengan penjelasan sbb :

    a. Inflow (I) adalah hidrograf debit masuk ke waduk

    b. Kolom St = interpolasi H & S (Tabel 1), dg nilai Ht-1

    c. Kolom 1 = interpolasi H dan 1(Tabel 1), dengan Nilai Ht-1

    d. Kolom 2 = kolom ((I1+I2)/2) + 1

    e. Kolom S2 = S1 + ((I1+I2)/2)-Qt-1

    f. Kolom H = interpolasi H dan S Tabel 1 dengan nilai S2

    g. Kolom Q = C B H3/2

    Tabel 2

    Waktu (t) Inflow, I   (I1+I2)/2 S1   y1   j2   S2   H Outflow,Q

     Jam   (m3/d) (m

    3/d) (10

    6 m

    3) (m

    3/d) (m

    3/d) (10

    6 m

    3)   (m)   (m

    3/d)

    0.0 6.0   0.21   6

    0.5 7 7 0.6308 347 354 0.6317 0.21 6

    1.0 11 9 0.6317 348 357 0.6371 0.21 6


Recommended