Date post: | 05-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | putripurwanthi |
View: | 235 times |
Download: | 0 times |
of 24
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
1/24
Oleh:I Gusti Ayu Putri Purwanthi
(NIM. 1002005126)
Pembimbing :dr. I Gusti Lanang Ngurah Artha, Sp.OT (K)
JOURNAL READING
Sindrom Kompartemen pada Cruris dan P
Diterjemahkan dari
COMPARTMENT SYNDROME OF THE LOWER LEG AND FOO
Michael Frink MD, Frank Hildebrand MD, Christian Krettek MD, Jurgen Brand MD, and St
Clin Orthop Relat Res 2010; 468: 940−950
KEPANITERAAN KLINIK MADYA
(KKM)
BAGIAN SMF BEDAH
RSUP SANGLAH, BALI
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
2/24
OUTLINES
PENDAHULUAN
ANATOMI
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN
HASIL & DISKUSI
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
3/24
Sindrom kompartemen akut komplikasi fraktur,
trauma jaringan lunak, dan cedera reperfusi setelah
obstruksi arteri akut
Insiden sindrom kompartemen pada pedis 6% pada
kecelakaan sepeda motor. Sindrom kompartemen daricruris lebih rendah
Iskemia disfungsi pada saraf dan otot yang
permanen. Dekompresi bedah intervensi terapeutik
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
4/24
OUTLINES
PENDAHULUAN
ANATOMI
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN
HASIL & DISKUSI
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
5/24
KOMPARTEMEN CRURIS
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
6/24
KOMPARTEMEN CRURIS
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
7/24
KOMPARTEMEN CRURIS
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
8/24
KOMPARTEMEN PEDIS
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
9/24
KOMPARTEMEN PEDIS
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
10/24
OUTLINES
PENDAHULUAN
ANATOMI
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN
HASIL & DISKUSI
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
11/24
Patofisologi
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
12/24
Patofisologi
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
13/24
Patofisologi
Kerusakan saraf dan otot yang ireversibel 5 sampai 6 jam setelah terjadinya iskem
yang lebih baru nekrosis otot terjadi dalam 3 jam pertama.
Jaringan otot bereaksi terhadap iskemia dengan pembentukan bekas luka yang m
perlekatan myotendinous dan kontraktur.
Kontraktur otot kekakuan dan deformitas distal pada kompartemen yang terkena.
Nekrosis otot myoglobinemia, yang dapat menyebabkan disfungsi ginjal
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
14/24
OUTLINES
PENDAHULUAN
ANATOMI
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN
HASIL & DISKUSI
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
15/24
DIAGNOSIS
Pain
Paresthesia
Paresis
Pain with Strecth
Pulse Examination
Pink Skin Colour
+
Invasive Measurements
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
16/24
PENATALAKSANAAN CRURIS
Anatomical Section View dari cruris. P
menggunakan insisi longitudinal. L = kompar
kompartemen anterior; DP = kompartemen de
kompartemen superficial posterior
Dekompresi semua kompartemen insisi
lateral tunggal atau insisi gabungan
anterolateral dan posteromedial
Insisi parafibular sepanjang
cruris
Septum intermuskularis antara
kompartemen posterior lateral dansuperfisial diidentifikasi dan
harus dibagi secara longitudinal.
Kompartemen deep posterior
kulit dibedah secara anterior
kemudian meretraksi otot peroneal
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
17/24
PEDIS
PENDEKATAN PLANTAR
Sindrom kompartemen terisolasi pada
kompartemen calcaneus dengan kompresi
medial dan saraf serta pembuluh darah plantar
lateral insisi plantar tunggal
Namun, karena kompartemen lateral sulit untuk
didekompresi, kita umumnya tidak
merekomendasikan hal ini.
Pendekatan ini dimulai dengan insisi dari aspek
plantar metatarsal pertama. Kompartemen
medial menjadi terlihat dan dibagi secara
longitudinal. Halusis abduktor harus ditarik untuk
mencapai kompartemen lain.
Insisi dimulai pada maleolus
diperluas ke kaki depan anta
keempat dan kelima.
Penutupan luka sementara
dressing atau kulit buatan.
Sebuah penutupan definitif mun
setelah pembengkakan mereda.
Pada pasien dengan pembengk
mesh graft harus digunakanN
PENDEKATAN LATE
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
18/24
PEDIS PENDEKATAN DORSAL
Pendekatan ini dapat dimodifikasi menjadi dua
insisi dorsal pada metatarsal kedua dan
keempat.
Patah tulang calcaneus insisi medial yakni
medial terhadap metatarsal kedua dan insisi
lateral yakni lateral terhadap metatarsal
keempat.
Minimalisir risiko nekrosis kulit, dibuat dua insisi
melalui jaringan subkutan untuk menjaga
perfusi.
Fasia dorsal setiap kompartemen interoseus
dibuka secara longitudinal. Kompartemen
interosseus pertama, otot dibebaskan dari fasia
medial dan ditarik ke arah medial.
Anatomical Section View dari forefoot .
digunakan dengan satu atau dua insisi lon
memfasilitasi akses ke kompartemen interos
MT = metatarsal; M = kompartemen medial
adductor; S = kompartemen superfisial; L
lateral
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
19/24
PEDIS PENDEKATAN MEDIAL PLANTAR
Dekompresi kompartemen calcaneus pendekatan medial plantar yang dikombinasikan dengan pendekata
dekompresi semua kompartemen pedis. Insisi medial dimulai dari origo halusis abduktor (kira-kira 3 cm di at
plantar dan 4 cm dari posterior tumit) dan diperpanjang hingga ke permukaan plantar, sepanjang 6 cm. Fasabduktor dapat terlihat dan terbagi sesuai dengan insisi kulit.
Setelah pelepasan dari kompartemen medial, otot halusis abduktor terlepas dari fascia dan tertarik ke ara
putih yang terlihat adalah barrier kompartemen calcaneus dan sebaiknya dipisahkan secara longitudi
medial dibawa ke arah superior, sehingga kompartemen superfisial dapat diidentifikasi yakni dari bagian la
Sebuah insisi longitudinal akan melepaskan kompartemen ini. Otot flexor digitorum brevis ditarik ke arah
bagian fascia medial daripada kompartemen lateral dapat diidentifikasi. Dekompresi kompartemen latera
otot abduktor digiti quinti dan flexor digiti minimi terlihat. Semua luka dibiarkan terbuka untuk menca
sekunder, skin graft atau penutupan vacuum-assited
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
20/24
PEDIS
Anatomical Section View dari forefoot . Kompartemen dapat
diakses dengan menggunakan pendekatan medial plantar. M =
kompartemen medial; A = kompartemen adductor; S =
kompartemen superfisial; L = kompartemen lateral.
Anatomical Section View dari h
calcaneus dapat diakses d
pendekatan medial planta
menggunakan satu atau dua in
kompartemen medial; C = kom
= kompartemen superfisial; L =
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
21/24
OUTLINES
PENDAHULUAN
ANATOMI
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN
HASIL & DISKUSI
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
22/24
HASIL
CRURIS PEDIS
Studi 26 pasien dengan sindrom kompartemen
traumatis pada cruris, 15.4% nyeri saat
istirahat, 26.9% nyeri saat beraktivitas 1
sampai 7 tahun setelah trauma.
Lebih dari 50% pasien penurunan range of
motion.
Infeksi akibat tindakan fasciotomi terjadi pada
lebih dari 38% pasien. Pada pasien dengan
skin graft , angka kejadian infeksi dilaporkan
lebih rendah
Pada suatu studi yang melibat
dengan sindrom kompartemen
4 pasien dikatakan dapat ke
dan melanjutkan kegiatan
exercise
6 pasien memiliki gang
terhadap pekerjaan sehari-ha
3 pasien mengalami komp
kontraktur dengan claw toes.
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
23/24
DISKUSI & KESIMPULAN
Sindrom kompartemen cruris dan pedis adalah kasus yang jarang dite
namun merupakan komplikasi yang serius.
Meskipun tindakan fasciotomi yang segera merupakan tindakan yang
dilakukan pada pasien dengan sindrom kompartemen, namun masih belum ditemukan guideline untuk pasien-pasien yang berisiko.
Fasciotomi pada cruris dapat dilakukan dengan 2 metode insisi. Pende
yang digunakan pada dermatofasciotomi pedis sebaiknya direnca
berdasarkan basis dari cedera yang terkait.
8/15/2019 Kompartemen Unfixed
24/24