+ All Categories
Home > Documents > Konveri UCS dari PLI

Konveri UCS dari PLI

Date post: 08-Mar-2016
Category:
Upload: putra-ardiansyah
View: 50 times
Download: 6 times
Share this document with a friend
Description:
Konversi UCS dan PLI

of 15

Transcript
  • PENENTUAN FAKTOR KONVERSI (K) NILAI UCS (UNIAXIAL

    COMPRESSIVE STRENGTH) BERDASARKAN NILAI PLI (POINT LOAD

    INDEX) PADA BATUAN PENYUSUN LERENG TAMBANG BATU HIJAU

    PT NEWMONT NUSA TENGGARA

    (USING CONVERSION FACTORS FROM THE POINT LOAD INDEX TO

    DETERMINE THE UNIAXIAL COMPRESSIVE STRENGTH OF ROCK

    SLOPE BATU HIJAU MINE PT NEWMONT NUSA TENGGARA)

    Oleh:

    Putra Ardiansyah1, Dicky Muslim

    1, Zufialdi Zakaria

    1

    1Universitas Padjadjaran

    SARI

    Daerah penelitian terletak di daerah kontrak karya tambang terbuka PT.

    Newmont Nusa Tenggara yang terletak secara administratif di Batu Hijau

    tepatnya pada bagian baratdaya pulau Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara

    Barat.Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat 116,400 BT

    116,550 BT dan 8,50

    0 LS 9,050 LS.

    Daerah penelitian terbagi menjadi satuan batuan yaitu satuan Vulkanik,

    satuan Diorit, satuan Tonalit. Struktur geologi pada daerah penelitian pada

    umumnya berarah tenggara-baratlaut.

    Dalam kajian geoteknik, uji PLI (Point Load Index) dan Uniaxial

    Compressive Strength (UCS) digunakan untuk menentukan nilai kekuatan suatu

    batuan. Alat dan prosedur pengujian PLI memungkinkan pegujian ini dapat

    dilakukan lebih ekonomis dibandingkan uji UCS. FaktorKonversi (K) dapat

    digunakan untuk memperkirakan nilai UCS berdasarkan nilai PLI. Nilai K telah

    diusulkan oleh beberapa peneliti terdahulu untuk beberapa jenis batuan.

    Penelitian ini dilakukan dengan melakuan uji UCS dan PLI pada setiap

    satuan batuan penyusun daerah penelitian. Terdapat 80 unit tes UCS dan PLI pada

    satuan Vulkanik, 44 pada satuan Diorit, dan 30 unit tes pada satuan Tonalit.

    Kata kunci : Tambang terbuka, BatuHijau, Point Load Index (PLI),

    Uniaxial Compressive Strength (UCS), Faktor Konversi (K).

    ABSTRACT

    The research is located in the work contract of open pit mine of PT

    Newmont Nusa Tenggara which is administratively situated in Batu Hijau exactly

  • at the southwestern part of Sumbawa, Nusa Tenggara Barat province.

    Geographically the research area lies in coordinate 116,400 - 116,55

    0 east

    longitude and 8,500

    - 9,050

    south latitude.

    The research area divides into several rock units, namely a unit of

    Volcanic, Diorite, and Tonalit rocks. The geological structure in the area of

    research in general leads to southeastern Northwestern.

    In studies of Geotechnics, PLI (Point Load Index) and Uniaxial

    Compressive Strength (UCS) test are used to determine the value of the rock

    strength. PLI tool and test procedure allows the test can be done more

    economically than the test of UCS. The conversion factor ( K ) can be used to

    estimate the value of UCS based on PLI value. The value of K has been proposed

    by some researchers earlier for some types of rocks.

    This research was conducted by performing the test with the UCS and PLI

    on every unit of rocks of the area of research. There are 80 units test UCS and

    PLI on a unit Volcanic, 44 on a unit Diorite, and 30 units of tests on a unit

    Tonalit.

    Keywords: Open Pit Mine, Batu Hijau, Point Load Index (PLI), Uniaxial

    Compressive Strength (UCS), Conversion factor (K).

    PENDAHULUAN

    Pada area tambang Batu

    Hijau PT Newmont Nusa Tenggara

    (PT NNT) nilai UCS sulit di

    dapatkan. Hal ini di karenakan

    sulitnya laboratorium Geologi

    Teknik yang bisa menguji kekuatan

    batuan pada area tambang Batu Hijau

    (yang memiliki nilai UCS lebih dari

    100 Mpa), sehingga menyebabkan

    data UCS yang tersedia sangat

    sedikit. Selain itu, untuk uji UCS

    (gambar 1) memerlukan waktu yang

    sangat lama dan biaya yang mahal.

    Sementara itu, PT. NNT memiliki

    hasil uji PLI yang sangat banyak

    dikarenakan uji PLI (gambar 2) dapat

    dilakukan pengujian dengan cepat

    sehingga dapat dilakukan analisis

    dan penggunaan secara efisien serta

    dengan biaya yang tidak mahal.

    Maksud dari penelitian ini

    adalah untuk mengetahui kondisi

    geologi, titik lokasi pengeboran

    geoteknik dan kekerasan batuan

    daerah penelitian, mengetahui

    korelasi dan regresi nilai UCS

    dengan nilai PLI, serta mengetahui

    nilai konstanta Faktor Konversi (K)

    UCS terhadapap PLI.

    METODE PENELITIAN

    Pada penelitian ini objek

    yang dikaji yaitu kekerasan batuan

    penyusun daerah penelitian

    menggunakan metode melalui

    pendekatan kekuatan batuan (rock

    strength) yang diperoleh dari

  • pengeboran geoteknik di lapangan.

    Selanjutnya, melakukan uji

    laboratorium UCS test dan PLT dan

    dilanjutkan dengan analisis data di

    studio.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Geologi Daerah Penelitian

    Batuan penyusun daerah

    penelitian terdiri dari:

    1. Volcanic Lithic Breccia (Vxl)

    Batuan ini mendominasi dan tersebar

    hampir di seluruh daerah

    penambangan dan juga merupakan

    batuan yang tertua.

    2. Diorit (Qde dan Qdp)

    Satuan batuan ini berada pada pada

    bagian Timur dan Barat daerah

    penelitian. Satuan batuan ini terdiri

    dari dua batuan yaitu porphyritic

    quartz diorite (Qdp) dan

    equigranular quarz diorite (Qde).

    Qde memiliki umur batuan yang

    lebih muda daripada Qdp.

    3. Intermediate Tonalite (It)

    Batuan ini tersebar pada bagian pusat

    daerah penambangan. Ukuran butir

    dari halus sampai sedang, porfiritik.

    Fenokris kuarsa yang berukuran < 2

    mm dengan jumlah sampai 5%.

    Massa dasar terdiri dari kuarsa,

    hornblenda dan plagioklas.

    Keberadaan urat kuarsa melimpah.

    Umumnya tipe alterasinya adalah

    secondary biotite.

    4. Young Tonalite (Yt)

    Batuan ini tersebar di pusat daerah

    penambangan dan merupakan batuan

    termuda. Batuan ini mengintrusi

    tubuh intermediate tonalite. Ukuran

    butir dari kasar sampai sedang,

    massa dasar equigranular, porfiritik

    dengan keberadaan fenokris yang

    melimpah. Young Tonalite adalah

    batuan Tonalite termuda di daerah

    penelitian. Batuan ini berkomposisi

    sama dengan satuan batuan

    Intermediate Tonalite, tapi

    mempunyai fenokris dan massa dasar

    yang lebih besar. Kandungan

    kuarsanya juga lebih tinggi. Satuan

    batuan ini tidak termineralisasi.

    Struktur Geologi daerah

    penelitian pada umumnya berarah

    tenggara baratlaut. Diantaranya terdapat struktur geologi (sesar)

    utama yaitu sesar Tongoloka Pone,

    sesar Katala Pone, sesar Merapi,

    sesar Bromo dan sesar Bambu-

    Santong.

    Lokasi Pengeboran Geoteknik

    Pengeboran geoteknik

    dilakukan pada setiap satuan batuan

    penyusun daerah penelitian. Pada

    satuan Vulkanik dilakukan pada 16

    lokasi pengeboran, pada satuan

    Diorit dilakukan pengeboran

    geoteknik sebanyak 7 titik

    pengeboran, sedangkan pada satuan

    Tonalit dilakukan pengeboran

    geoteknik pada 3 titik (gambar 3).

    Hasil Uji Test UCS dan PLI

    Data hasil uji test UCS dan

    PLI pada setiap satuan batuan

    penyusun daerah penelitian

    merupakan gabungan dari beberapa

    data yaitu, rata-rata nilai uji, standar

    deviasi, nilai maksimum dan

    minimum (tabel 1), serta frekuensi

    data setiap masing-masing satuan

    batuan (gambar 4a-4f).

  • Analisis data

    Analisis data dilakukan pada

    setiap satuan batuan penyusun

    daerah penelitian dengan melakukan

    uji statistik, yaitu berupa uji regresi

    linear dan koefisien korelasi (gambar

    5a-5c). Gambar 5a menunjukkan

    hubungan regresi linear pada batuan

    Vulkanik adalah UCS= 12.80 PLI +

    29.02 dengan koefisien korelasi (r)

    r= 0.84. Gambar 5b menunjukkan

    hubungan regresi linear pada batuan

    Diorit adalah UCS= 13 71PLI +

    13.41 dengan koefisien korelasi r=

    0.95. Gambar 5c menunjukkan

    hubungan regresi linear pada batuan

    Tonalit adalah UCS= 11.14 PLI +

    32.09 dengan koefisien korelasi r=

    0.88. Setiap satuan batuan memiliki

    korelasi yang sangat kuat (r > 0.75-

    0.99, Sarwono 2006) dan memiliki

    hubungan regresi linear positif, hal

    ini berarti artinya jika nilai uji PLI

    semakin tinggi maka nilai uji UCS

    akan semakin tinggi pula.

    Faktor Konversi (K)

    Nilai faktor konversi (K)

    diperoleh melalui analisis regresi

    zero-intercept yang dilakukan pada

    setiap jenis satuan batuan sehingga

    diperoleh UCS = K*PLI (tabel 2).

    Faktor Konversi (K) untuk satuan

    Batuan Vulkanik adalah 16.82, untuk

    satuan Batuan Diorit adalah 16.69,

    dan untuk satuan Batuan Tonalit

    adalah 17.01. Nilai K berbanding

    lurus dengan kekerasan batuan,

    sehingga urutan batuan dari yang

    paling keras adalah Tonalit,

    Vulkanik, dan Diorit. Maka satuan

    batuan yang memiliki kekerasan

    tertinggi adalah batuan Tonalit,

    kemudian batuan Vulkanik, dan

    kekerasan terendah adalah batuan

    Diorit. Hal ini dikarenakan batuan

    kekerasan tertinggi tidak mengalami

    banyak fracture/rekahan yang

    disebabkan oleh adanya intrusi.

    KESIMPULAN

    Batuan penyusun daerah penelitian

    terdiri dari satuan Batuan Vulkanik,

    satuan Batuan Diorit, satuan Batuan

    Tonalit yang terbagi menjadi tonalit

    tua dan tonalit muda. Struktur

    geologi yang terdapat pada daerah

    penelitian umumnya berarah

    tenggara-baratlaut.

    Pengeboran geoteknik dilakukan

    pada setiap satuan batuan penyusun

    daerah penelitian. Pada satuan

    Vulkanik dilakukan pada 16 lokasi

    pengeboran, pada satuan Diorit

    dilakukan pengeboran geoteknik

    sebanyak 7 titik pengeboran,

    sedangkan pada satuan Tonalit

    dilakukan pengeboran geoteknik

    pada 3 titik.

    Berdasarkan hasil pengukuran

    Uniaxial Compressive Strength

    (UCS) dan PLI (Point Load Index),

    maka satuan batuan yang memiliki

    kekerasan tertinggi adalah batuan

    Tonalit, kemudian batuan Vulkanik,

    dan kekerasan terendah adalah

    batuan Diorit. Hal ini dikarenakan

    batuan kekerasan tertinggi tidak

    mengalami banyak fracture/rekahan

    yang disebabkan oleh adanya intrusi.

    Hasil analisis statistik yang

    dilakukan pada setiap satuan batuan

    daerah penelitian (Batuan Vulkanik,

    Batuan Diorit, dan Batuan Tonalit)

    memiliki hubungan regresi linear

    positf dan berkorelasi sangat kuat (r=

    0.84-0.95).

  • Berdasarkan hasil analisis regresi

    zero-intercept menunjukkan Faktor

    Konversi (K) untuk satuan Batuan

    Vulkanik adalah 16.82, untuk satuan

    Batuan Diorit adalah 16.69, dan

    untuk satuan Batuan Tonalit adalah

    17.01. Nilai K berbanding lurus

    dengan kekerasan batuan, sehingga

    urutan batuan dari yang paling keras

    adalah Tonalit, Vulkanik, dan Diorit

    (sesuai dengan kesimpulan point 3).

    DAFTAR PUSTAKA

    Akram, M., and Bakar, M.Z.A.,

    2007. Correlation between

    uniaxial compressive strength

    and point load index for salt-

    range rock. Pakistanian

    Journal of Engineering and

    Applied Science, Vol.1.

    Ali, E., 1997. Batu Hijau Porphyry

    Copper-Gold Deposit

    Exploration and Excavation.

    Prosiding Pertemuan Ilmiah

    Tahunan IAGI ke-26.

    Anonim. 2012. Tim Geologi Batu

    Hijau. Monthly Report Period

    September 2009. Laporan

    Internal PT. Newmont Nusa

    Tenggara. Tidak

    dipublikasikan.

    Anonim. 2011. Tim Geoteknik Batu

    Hijau. Monthly Report Period

    Oktober 2011. Laporan

    Internal PT. Newmont Nusa

    Tenggara. Tidak

    dipublikasikan.

    Bateman, A.M., 1981. Economic

    Mineral Deposit. 2nd

    Edition,

    New York. John Wiley &

    Sons Press.

    Bieniawski, Z.T., 1989. Engineering

    Rock Mass Classifications.

    Publikasi Intersine Wiley.

    Clode, C., Proffet, J., Mitchell, P.,

    and Munajat, L., 1999.

    Relationship of intrusion,

    wallrock alteration and

    mineralization in the Batu

    Hijau Copper-Gold Porphyry

    Deposit. PACRIM Congress

    1999.

    Corbett, G. J., and Leach, T. M.

    1996. SW Pacific Gold-

    Copper Systems, A

    Workshop Presented at The

    Pacrim Conference

    Auckland, New Zealand.

    DAndrea. 1964. US Department of

    the Interior, Bereau of Mines.

    Report of Investigations. Pp

    1-23.

    Duncan, C.W., and Cristhoper,

    W.M., 2004. Rock Slope

    Engineering. Pp104-107.

    Spon Press.

  • Garwin, Steve. 2002. The geologic

    setting of intrusion-reated

    hydrothermal systems near

    the batu hijau porphyry

    copper-gold deposit,

    sumbawa, indonesia. 15:337-

    349.

    George, David. 2009. Engineering

    Geology Princple and

    Practice. Pp 36-40.

    Lindgren, W., 1933. Mineral

    Deposit. McGraw-Hill Book

    Company,4th Ed. Pp 930.

    New York.

    Mitchell, P.A., Proffet, J.M., and

    Dilles, J.H. 1998, Geological

    Review of the Batu Hijau

    porphyry copper-gold

    deposit, Sumbawa, Indonesia.

    Laporan Internal PT.

    Newmont Nusa Tenggara.

    Tidak dipublikasikan.

    Peng, S., and Zhang, Jincai. 2007.

    Engineering Geology For

    Underground Rocks. Pp 76-

    79.

    Read, J., and S., Peter. 2009.

    Guidelines For Open Pit

    Slope Design. CRC Press.

    Richard, E.G., 1989. Introduction To

    Rock Mechanics. Pp 36-37.

    John Willey & Sons Press.

    Rusnak, J., and Mark, C., 2000.

    Using the point load test to

    determine the uniaxial

    compressive strength of coal

    measure rock. Ground

    Control Conference in

    Mining, West Virginia

    University.

    Sarwono. 2006. Metode Penelitian

    Kuantitatif dan Kualitatif.

    Penerbit: Graha Ilmu.

    Yogyakarta.

    Singh V.K., and Singh D.P. 1993.

    Correlation Between Point

    Load Test And Compressive

    Strength For Quartzite Rock.

    Geotechnical And Geological

    Engineering. Pp 269-272.

  • Gambar 1 Alat uji UCS

    Gambar 2 Alat uji PLI

  • Gam

    bar 3

    Peta Lo

    kasi Pen

    gebo

    ran

  • Tabel 1 Hasil uji test UCS dan PLI

    Gambar 4a Frekuensi hasil uji UCS pada batuan Vulkanik

  • Gambar 4b Frekuensi hasil uji PLI pada batuan Vulkanik

    Gambar 4c Frekuensi hasil uji UCS pada batuan Diorit

  • Gambar 4d Frekuensi hasil uji PLI pada batuan Diorit

    Gambar 4e Frekuensi hasil uji UCS pada batuan Tonalit

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    Interval UCS (MPa)

    Frek

    uen

    si

  • Gambar 4f Frekuensi hasil uji PLI pada batuan Tonalit

    Gambar 5a Regresi dan Korelasi UCS dengan PLI Pada Batuan Vulkanik

  • Gambar 5b Regresi dan Korelasi UCS dengan PLI Pada Batuan Diorit

    Gambar 5c Regresi dan Korelasi UCS dengan PLI Pada Batuan Tonalit

  • Tabel 2 Faktor Konversi Pada Setiap Satuan Batuan Daerah Penelitian

    SATUAN BATUAN FAKTOR KONVERSI (K)

    Vulkanik 16.82

    Diorit 16.69

    Tonalit 17.01

  • JUDUL : PENENTUAN FAKTOR KONVERSI (K) NILAI UCS (UNIAXIAL COMPRESSIVE STRENGTH) BERDASARKAN NILAI PLI (POINT LOAD INDEX) PADA BATUAN PENYUSUN LERENG TAMBANG BATU HIJAU PT NEWMONT NUSA TENGGARA.

    PENYUSUN : PUTRA ARDIANSYAH

    NPM : 140710080162

    Telah disetujui sebagai Artikel Ilmiah (Studi Geoteknik) di Jatinangor.

    Menyetujui,

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. Ir.Dicky Muslim, M.Sc. Ir. Zulfialdi Zakaria, MT.

    NIP. 196611051992032003 NIP. 196304241991011001


Recommended