+ All Categories
Home > Documents > Kul Flora Normal & Abnormal Pd Sal Nafas

Kul Flora Normal & Abnormal Pd Sal Nafas

Date post: 17-Sep-2015
Category:
Upload: nadiah-restu-meilindha
View: 19 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Description:
kedokteran
Popular Tags:
111
FLORA NORMAL & PATOGEN SISTEM RESPIRASI Oleh : dr. Dina Q.A
Transcript
  • FLORA NORMAL & PATOGEN SISTEM RESPIRASI

    Oleh : dr. Dina Q.A

  • Flora normal dari sistim respiratorius :StaphylococcusCorynebacteriumMoraxellaHaemophilusBacteriodesStreptococcus

  • Mikroba Penyebab Infeksi Saluran Nafas :Bakteri

    Virus

    Jamur

  • Infeksi Saluran Nafas :Infeksi saluran nafas atas

    Infeksi saluran nafas bawah

  • Infeksi saluran nafas atas :Kepala dan leher >>> : tidak enak, tetapi tidak mengancam hidup dan sembuh tanpa terapi sekitar 1 mingguBeberapa : minor komponen saluran nafas atas, tapi mengenai kulit, paru, sistim saraf, atau bagian lain dari tubuhGejala mayor : mata, hidung, tenggorok, telinga bagian tengah, sinus, dan sistim tubuh lainnya

  • Infeksi saluran nafas bawah :DadaSistim saluran nafas bawah biasanya steril, terproteksi dengan baik dari kolonisasi mikroorganismeKadang patogen dapat lolos dari pertahanan tubuh dan menyebabkan penyakit yang serius, seperti pneumonia, tuberkulosis, atau batuk rejan

  • Struktur yang terlibat dalam infeksi saluran nafas atas :Conjunctiva conjunctivitisNasolacrimal atau saluran airmata dacryocystitisTelinga bagian tengah otitis mediaBagian yang terisi udara dari kepala, sinus dan sel udara mastoid sinusitis dan mastoiditisHidung rhinitisTenggorok atau pharynx pharyngitisEpiglottis epipglottitis

  • Struktur yang terlibat dalam infeksi saluran nafas bawah :Pita suara atau larynx laryngitis (hoarseness/parau)Windpipe atau trachea 2 bronchi bronchitis (infeksi atau merokok)Bronchioles bronchiolitisAlveoli Inflamasi paru pneumonitis pneumonia (akibat alveoli terisi pus dan cairan)Pleura pleurisy (nyeri dada hebat saat bernafas atau batuk)

  • Infeksi saluran nafas :Bakteri

    Virus

    Jamur

  • Infeksi bakteri pada saluran nafas atas :Strep throat (Streptococcal Pharyngitis)

    Diphtheria

    Sinus Infections

  • Infeksi virus pada saluran nafas atas :Common cold

    Adenoviral pharyngitis

  • Infeksi bakteri pada saluran nafas bawah :Pneumococcal pneumoniaKlebsiella pneumoniaMycoplasmal pneumoniaWhooping cough (Pertussis)TuberculosisLegionnaires disease

  • Infeksi virus pada saluran nafas bawah :Influenza

    Respiratory Syncytial Virus Infection

    Hantavirus Pulmonary Syndrome

  • Infeksi jamur pada saluran nafas bawah :Valley Fever (Coccidioidomycosis)

    Spelunkers disease (Histoplasmosis)

  • Corynebacterium diphtheriaeGenus : CorynebacteriumMorfologi :Batang Gram positifSifat :Aerobik dan fakultatif anaerobTumbuh baik pada medium yang mengandung darah atau serum3 biotipe : gravis, intermedius, mitisPenyebab : difteriPewarnaan Neisser : granula metakhromatikMedium perbenihan :Loefflers medium / Pai mediumImunisasi : DPT

  • Streptococcus pyogenesFamily : StreptococcaceaeGenus : StreptococcusMorfologi :Kokus Gram positif, rantaiSifat : hemolisaPenyebab : sore throat, pharyngitisPost Streptococcal diseases : Rheumatic fever, acute glomerulo nephritis ASO titer

  • Streptococcus pneumoniaeFamily : StreptococcaceaeGenus : StreptococcusMorfologi :Diplokokus Gram positif, lancet, berkapsulSifat : hemolisaUji kepekaan Optochin : zona hambat (+)Fermentasi Inulin : (+)Bile solubility : (+)Reaksi Quellung : (+)

  • Klebsiella pneumoniaeFamily : EnterobacteriaceaeGenus : KlebsiellaMorfologi :Batang Gram negatifSifat :Fakultatif anaerobKoloni mukoidMedium perbenihan :Mac Conkey medium

  • Mycoplasma pneumoniaeTidak mempunyai dinding selMedium perbenihan :Kaya dengan komponen yang tidak dapat disintesis mikroba tersebutPenyebab : pneumonia

  • Bordetella pertussisPenyebab : Whooping cough = batuk rejan = batuk 100 hariMorfologi :Batang Gram negatifSifat :Strict aerobSuhu optimal tumbuh : 35-36C 3 hariMedium perbenihan :Bordet-Gengou mediumImunisasi : DPT

  • Mycobacterium tuberculosisFamily : MycobacteriaceaeGenus : MycobacteriumMorfologi :Batang tahan asam (merah : Z.N.)Sifat :Obligate aerobMedia perbenihan :Medium Lowenstein Jensen (LJ)Medium Middlebrook 7H9 / 7H10Medium OgawaMedium Kudoh Penyebab : tuberkulosisVaksinasi : BCG

  • Legionella pneumophilaGenus : LegionellaPenyakit : Legionnairess diseasePontiac feverMorfologi :Batang pendek atau kokobasil Gram negatif (lemah)Pengecatan :Metode impregnasi perak (non spesifik)Specific fluorescent antibody stain - diagnostikMedium perbenihan : Medium BCYE inkubasi 48 jam - 36C + 2.5% CO2 sampai 10-14 hariMaterial terkontaminasi panasi 50C selama 30 menit

  • Influenza virusFamily : Orthomyxoviridae3 Tipe : Influenza tipe AInfluenza tipe BInfluenza tipe CNomenklatur : Tipe/asal hospes/asal geografik/nomor strain/tahun isolasi/deskripsi antigenik dari hemaglutinin dan neuraminidase

  • Respiratory Syncytial VirusFamily : ParamyxoviridaeGenus : Pneumovirus

  • HantavirusTermasuk : Bunyavirus hewan pengerat

  • Coccidioides immitisPenyebab Coccidioidomycosis

  • Histoplasma capsulatum Penyebab : Histoplasmosis

  • Infeksi bakteri pada saluran nafas atas Strep throat (Streptococcal Pharyngitis)DiphtheriaPinkeye, Earache, dan Sinus Infections

  • Strep throat (Streptococcal Pharyngitis)Gejala :Red throat, sering dengan pus dan sedikit hemoragis, pembesaran dan lunak kelenjar limfe leherJarang : pembentukan abses yang melibatkan tonsilKadang : demam reumatik dan glomerulonephritis sebagai akibat

  • Strep throat (Streptococcal Pharyngitis)Masa inkubasi :2 5 hari

    Agen penyebab :Streptococcus pyogenes Lancefield group a -hemolytic Streptococcus

  • Strep throat (Streptococcal Pharyngitis)Patogenesis :Virulensi berasosiasi dengan kapsul asam hialuronik dan protein M, keduanya menghambat fagositosisProtein G mengikat segmen Fc dari IgGProtein F untuk perlekatan mukosalMultipel enzim

  • Strep throat (Streptococcal Pharyngitis)Epidemiologi :Kontak langsung dan infeksi dropletIngesti makanan terkontaminasi

  • Strep throat (Streptococcal Pharyngitis)Prevensi dan Terapi :Hindari kerumunanVentilasi adekuatPenicillin setiap hari untuk mencegah infeksi rekuren pada mereka dengan riwayat penyakit jantung reumatikTerapi : 10 hari dengan Penicillin atau Erythromycin

  • Diphtheria :Gejala :Sore throatDemam FatiqueMalaisePseudomembrane di tonsil dan tenggorok atau di hidungParalisisGagal jantung dan ginjal

  • Diphtheria :Masa inkubasi :2 6 hari

    Agen penyebab :Corynebacterium diphtheriae batang Gram positif, menghasilkan toksin, tidak membentuk spora

  • Diphtheria :Patogenesis :Infeksi saluran nafas atasPelepasan eksotoksin dan diabsorbsi oleh aliran darahToksin membunuh sel dengan mempengaruhi sintesis proteinEfek terjadi pada sel yang mempunyai reseptor terhadap toksin terutama jantung, ginjal, dan jaringan saraf

  • Diphtheria :Epidemiologi :Inhalasi droplet infeksiusKontak langsung dengan pasien atau carrierKontak tidak langsung dengan barang-barang terkontaminasi

  • Diphtheria :Prevensi dan Terapi :Imunisasi toksoid difteria anak 6 minggu, 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan, dan 4-6 tahunBooster setiap 10 tahunTerapi : antitoksin; erythromycin untuk mencegah transmisi

  • Infeksi virus pada saluran nafas atas Common coldAdenoviral pharyngitis

  • Common cold :Gejala :Scratchy throatNasal dischargeMalaiseSakit kepalaBatuk

  • Common cold :Masa inkubasi :1 2 hari

    Agen penyebab :Rhinovirus (utama) - > 100 tipe>> virus lainBeberapa bakteri

  • Common cold :Patogenesis :Virus melekat epitel respiratori, mulai infeksi yang menyebar ke adjacent cellsGerakan silia berhenti dan sel mengelupasSekrasi mukus Reaksi inflamasi (+)Infeksi berhenti dengan pengeluaran interferon dan produksi antibodi

  • Common cold :Epidemiologi :Inhalasi droplet yang terinfeksiTransfer mukus infeksius ke hidung atau mata oleh jari yang terkontaminasiAnak menginisiasi banyak wabah dalam famili karena kurangnya perawatan sekret nasal

  • Common cold :Prevensi dan Terapi :Cuci tanganHindari orang dengan colds dan sentuhan mukaTidak ada terapi umum yang dianjurkan kecuali untuk mengendalikan gejala, meskipun antiviral pleconaril - menjanjikan

  • Adenoviral pharyngitis :Gejala :DemamSangat sore throatBatuk beratPembengkakan kelenjar limfe leherPus di tonsil dan tenggorokConjunctivitisJarang : pneumonia

  • Adenoviral pharyngitis :Masa inkubasi :5 10 hari

    Agen penyebab :Adenovirus - > 45 tipe

  • Adenoviral pharyngitis :Patogenesis :Virus bermultiplikasi di sel hospesTerdapat destruksi sel dan inflamasiTipe berbeda menghasilkan gejala berbeda

  • Adenoviral pharyngitis :Epidemiologi :Inhalasi droplet terinfeksiPenyebaran dari GI tract : mungkin

  • Adenoviral pharyngitis :Prevensi dan Terapi :Vaksin virus hidup : sebelumnya digunakan militer tidak diproduksi lagiTanpa terapi, kecuali untuk mengurangi gejala

  • Infeksi bakteri pada saluran nafas bawah Pneumococcal pneumoniaKlebsiella pneumoniaMycoplasmal pneumoniaWhooping cough (Pertussis)TuberculosisLegionnaires disease

  • Pneumococcal pneumonia :Gejala :BatukDemamMenggigilSputum kecoklatan degradasi darahNafas pendekNyeri dada

  • Pneumococcal pneumonia :Masa inkubasi :1 3 hari

    Agen penyebab :Pneumococcus = Streptococcus pneumoniae, strain berkapsul

  • Pneumococcal pneumonia :Patogenesis :Inhalasi pneumococci berkapsulKolonisasi alveoli respons inflamasiPlasma, darah, dan sel radang mengisi alveoliNyeri akibat terlibatnya ujung saraf

  • Pneumococcal pneumonia :Epidemiologi :Angka carrier Streptococcus pneumoniae tinggiResiko pneumonia pada : alkoholism, pengguna narkotik, penyakit paru kronik, dan infeksi virus yang merusak mucociliary escalator.Faktor predisposisi lainnya ; penyakit jantung kronik, diabetes, dan kanker

  • Pneumococcal pneumonia :Prevensi dan Terapi :Capsular vaccine tersedia 23 antigen kapsularConjugate vaccine untuk bayiTerapi : penicillin, erythromycin, dan lainnya

  • Klebsiella pneumonia :Gejala :MenggigilDemamBatukNyeri dadaGrossly bloody, mucoid sputum

  • Klebsiella pneumonia :Masa inkubasi :1 3 hari

    Agen penyebab :Klebsiella pneumoniae - enterobacterium

  • Klebsiella pneumonia :Patogenesis :Aspirasi kolonisasi droplet mukus dari tenggorokDestruksi jaringan paru dan sering pembentukan absesInfeksi menyebab lewat darah ke jaringan tubuh lainnya

  • Klebsiella pneumonia :Epidemiologi :Sering resisten terhadap antibiotik, dan kolonisasi individu yang meminumnyaKlebsiella sp. Dan batang Gram negatif lainnya sering merupakan penyebab pneumonia nosokomial yang fatal

  • Klebsiella pneumonia :Prevensi dan Terapi :Vaksin (-)Cephalosporin dengan aminoglycoside

  • Mycoplasmal pneumonia :Gejala :Gradual onset of coughDemamProduksi sputumSakit kepalaFatiqueNyeri otot

  • Mycoplasmal pneumonia :Masa inkubasi : 2 3 minggu

    Agen penyebab :Mycoplasma pneumoniae dinding sel (-)

  • Mycoplasmal pneumonia :Patogenesis :Sel lekat pada reseptor spesifik epitel respiratoriPenghambatan gerakan silia dan diikuti destruksi sel

  • Mycoplasmal pneumonia :Epidemiologi :Inhalasi droplet terinfeksiSering infeksi ringan dan membantu penyebartan penyakit

  • Mycoplasmal pneumonia :Prevensi dan Terapi :Vaksin (-)Hindari kerumunan di fasilitas sekolah dan militerTerapi : tetracycline atau erythromycin

  • Whooping cough (Pertussis) :Gejala :Runny nose Beberapa hari batuk hebat dengan spasmeMuntahMungkin kejang

  • Whooping cough (Pertussis) :Masa inkubasi :7 21 hari

    Agen penyebab :Bordetella pertussis batang Gram negatif

  • Whooping cough (Pertussis) :Patogenesis :Kolonisasi pada permukaan saluran nafas atas dan sistim tracheobronchialGerakan silia lambatToksin yang dilepaskan oleh Bordetella pertussis menyebabkan kematian sel epitel dan peningkatan cAMPDemam, pengeluaran mukus yang berlebihan, dan peningkatan jumlah limfosit dalam aliran darah

  • Whooping cough (Pertussis) :Epidemiologi :Inhalasi droplet terinfeksiAnak lebih besar dan dewasa gejala ringan

  • Whooping cough (Pertussis) :Prevensi dan Terapi :Acellular vaccine, untuk imunisasi bayi dan anakErythromycin : efektif bila diberikan sebelum mulai batuk dengan spasm, mengeliminasi Bordetella pertussis

  • Tuberculosis :Gejala :Demam kronikBB BatukProduksi sputum

  • Tuberculosis :Masa inkubasi :2 10 minggu

    Agen penyebab :Mycobacterium tuberculosis - BTA

  • Tuberculosis :Patogenesis :Kolonisasi alveoli respons inflamasi;Ingesti oleh makrofag organisme survive kelenjar limfe, paru dan jaringan tubuh lainnyaBasil tuberkel multiplikasiBentuk granuloma

  • Tuberculosis :Epidemiologi :Inhalasi organisme airborneInfeksi latent dapat reaktivasi

  • Tuberculosis :Prevensi dan Terapi :Vaksinasi BCGTuberculin (Mantoux) test deteksi infeksiTerapi kasus diniTerapi orang muda dengan tes positif dan individu dengan konversi tes kulit dari negatif ke positif

  • Tuberculosis :Prevensi dan Terapi :2 atau lebih OAT

  • Legionnaires disease :Gejala :Nyeri ototDemamBatukNafas pendekNyeri dada dan abdominalDiare

  • Legionnaires disease :Masa inkubasi :2 10 hari

    Agen penyebab :Legionella pneumophila bakteri Gram negatif (sulit spesimen klinik) anggota - proteobacteria

  • Legionnaires disease :Patogenesis :Organisme multiplikasi dalam fagosit; dikeluarkan dengan sel yang mati; nekrosis sel sepanjang alveoli; inflamasi, dan membentuk mikroabses

  • Legionnaires disease :Epidemiologi :Awal terutama dari kontaminasi air hangat dengan mikroorganisme lain, sperti yang dijumpai pada sistim AC

  • Legionnaires disease :Prevensi dan Terapi :Hindari aerosol air yang terkontaminasiBersihkan dan disinfeksi alat pelembab secara teraturTerapi : erythromycin dan rifampin

  • Infeksi virus pada saluran nafas bawah InfluenzaRespiratory Syncytial Virus InfectionHantavirus Pulmonary Syndrome

  • Influenza :3 tipe :Tipe ATipe BTipe C

  • Influenza :Gejala :DemamNyeri ototKurang energiSakit kepalaSore throatNasal congestionBatuk

  • Influenza :Masa inkubasi :1 2 hari

    Agen penyebab :Virus influenza - orthomyxovirus

  • Influenza :Patogenesis :Infeksi epitel respiratoriSel dirusak dan virus dilepaskan untuk menginfeksi sel lainInfeksi bakterial sekunder akibat kerusakn mucociliary escalator

  • Influenza :Epidemiologi :Antigenic drift dan antigenic shift

  • Influenza :Prevensi dan Terapi :Vaksin : 80-90% efektifAmantidine dan Rimantadine efektif mencegah influenza tipe A, bukan tipe BNeuraminidase inhibitor efektif untuk virus A dan BObat yang efektif untuk terapi bila diberikan awal penyakit

  • Respiratory Syncytial Virus Infection :Gejala :Runny noseBatukDemamWheezingSulit bernafasDusky color

  • Respiratory Syncytial Virus Infection :Masa inkubasi :1 4 hari

    Agen penyebab :RSV paramyxovirus yang memproduksi syncytia

  • Respiratory Syncytial Virus Infection :Patogenesis :Epitel respiratori dan respons inflamasi menutup bronchioles, menyebabkan bronchiolitisPneumonia akibat inflamasi bronchiolar dan alveolar, atau infeksi sekunder

  • Respiratory Syncytial Virus Infection :Epidemiologi :Epidemi setiap tahun selama bulan dinginPenyebaran oleh anak yang agak besar dan dewasa yang sehat yang sering mempunyai gejala ringanTanpa imunitas akhir

  • Respiratory Syncytial Virus Infection :Prevensi dan Terapi :No vaccinePencegahan dengan injeksi antibodi monoklonalTidak ada terapi antiviral yang memuaskan

  • Hantavirus Pulmonary Syndrome :Gejala :DemamNyeri ototMuntahDiareBatukNafas pendekShock

  • Hantavirus Pulmonary Syndrome :Masa inkubasi :3 hari 6 minggu

    Agen penyebab :Sin Nombre dan related hantavirus dari famili Bunyavirus

  • Hantavirus Pulmonary Syndrome :Patogenesis :Antigen virus terletak dalam dinding kapiler paru; inflamasi

  • Hantavirus Pulmonary Syndrome :Epidemiologi :Zoonosis populasi tikus Umumnya : tidak ada penyebaran antar manusia

  • Hantavirus Pulmonary Syndrome :Prevensi dan Terapi :Hindari kontak dengan hewan pengeratTutupi jalan masuk ke tempat persediaan makanan di rumahVentilasi yang baikHindari debuGunakan disinfektan saat membersihkan area yang terkontaminasi hewan pengeratTidak terbukti adanya terapi antiviral

  • Infeksi jamur pada saluran nafas bawah Valley Fever (Coccidioidomycosis)Spelunkers disease (Histoplasmosis)

  • Valley Fever (Coccidioidomycosis) :Orang yang terpapar debu dan tanah, seperti petani terinfeksi, tapi hanya 40% yang memberikan gejala

  • Valley Fever (Coccidioidomycosis) :Gejala :Demam, batuk, nyeri dada, hilang selera makan dan BB; Jarang : nodul yang nyeri pada ekstremitas, nyeri sendi;Kadang : kulit, membrana mukosa, otak, dan organ dalam

  • Valley Fever (Coccidioidomycosis) :Masa inkubasi :2 hari 3 minggu

    Agen penyebab :Coccidioides immitis fungus dimorfik

  • Valley Fever (Coccidioidomycosis) :Patogenesis :Setelah masuk dalam paru, arthrospora berkembang jadi sphere yang matur dan mengeluarkan endospora yang masing-2 berkembang menjadi sphere yang lain; respons inflamasi merusak jaringan; hipersensitivitas terhadap antigen fungal menyebabkan nodul yang nyeri dan nyeri sendi

  • Valley Fever (Coccidioidomycosis) :Epidemiologi :Inhalasi spora Coccidioides immitis dengan debu dari tanah yang ditumbuh organisme

  • Valley Fever (Coccidioidomycosis) :Prevensi dan Terapi :Metode kontrol debu seperti tanaman rumput dan pengairanTerapi : Amphotericin B dan Fluconazole

  • Spelunkers disease (Histoplasmosis) :Seperti CoccidioidomycosisBiasanya jinakKadang mirip TBJarangBentuk serius : AIDS atau imunodefisiensi yang lain> menyebar luas

  • Spelunkers disease (Histoplasmosis) :Gejala :Gejala Respiratori ringanJarang : demam, nyeri dada, batuk, chronic sores

  • Spelunkers disease (Histoplasmosis) :Masa inkubasi :5 - 8 hari

    Agen penyebab :Histoplasma capsulatum fungus dimorfik

  • Spelunkers disease (Histoplasmosis) :Patogenesis :Inhalasi spora, berubah jadi fase yeast, multiplikasi dalam makrofag; bentuk granuloma; penyakit menyebar pada individu dengan AIDS atau imunodefisiensi lainnya

  • Spelunkers disease (Histoplasmosis) :Epidemiologi :Fungus lebih senang tumbuh dalam tanah terkontaminasi oleh kotoran burung atau kelelawar, terutama di USADistribusi setitik pada banyak negara lain di seluruh dunia

  • Spelunkers disease (Histoplasmosis) :Prevensi dan Terapi :Hindari tanah terkontaminasi dengan kotoran ayam, burung, atau kelelawarTerapi : Amphotericin B dan Itraconazole untuk infeksi serius

    ***************************************************************************************************************


Recommended